SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
UTS Pendidikan Kewarganegaraan
Nama : Ahmad Said Nursoma
NIM : 2302021
Prodi : Akuntansi
Dosen: Ratna Suryani, S.Psi.,M.Si.,M.M
Soal:
1. Berikanlah satu contoh kasus yang dapat diantisipasi melalui pendidikan kewarganegaraan.
Apakah masalah itu muncul dari perkembangan IPTEKS, tuntutan dan kebutuhan masyarakat,
ataukah tantangan global saat ini?
2. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari kebudayaan
nasional karena budaya tersebut memang telah di senangi dan dipraktikkan oleh orang Indonesia?
Misalnya, budaya makan sambil berdiri ( standing party).
3. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak diklaim
oleh negara lain?
4. Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima strategi atau pendekatan. Apa sajakah
kelima strategi tersebut?
5. Berikanlah satu contoh kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia dewasa ini baik dari media
massa maupun media online. Selanjutnya analisislah berita tersebut berdasarkan aspek-aspek: (a)
judul berita dan sumbernya (b) isi pokok berita (c) faktor penyebab disintegrasi.
Jawaban:
1. Contoh kasus yang dapat diantisipasi melalui pendidikan kewarganegaraan adalah penyebaran
berita bohong (hoaks). Hoaks merupakan salah satu tantangan global saat ini yang dapat
mengancam demokrasi dan keamanan nasional. Hoaks dapat menyebar dengan cepat melalui
media digital, sehingga dapat menimbulkan keresahan dan kebingungan di masyarakat.
Pendidikan kewarganegaraan dapat membantu masyarakat untuk memahami bahaya hoaks dan
cara menangkalnya. Pendidikan kewarganegaraan dapat mengajarkan masyarakat untuk:
1. Literasi informasi. Masyarakat perlu memahami cara membedakan informasi yang benar dan
informasi yang salah. Mereka juga perlu memahami sumber informasi yang kredibel.
2. Kritik dan selektif. Masyarakat perlu kritis terhadap informasi yang mereka terima. Mereka
perlu selektif dalam memilih informasi yang akan mereka percayai.
3. Bertanggung jawab. Masyarakat perlu bertanggung jawab atas informasi yang mereka
sebarkan. Mereka perlu memastikan bahwa informasi yang mereka sebarkan adalah benar dan
akurat.
Berikut adalah beberapa contoh kegiatan pendidikan kewarganegaraan yang dapat dilakukan
untuk mengantisipasi penyebaran hoaks:
1. Mengajarkan siswa cara membedakan informasi yang benar dan informasi yang salah.
2. Mengajak siswa untuk kritis terhadap informasi yang mereka terima.
3. Mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas informasi yang mereka sebarkan.
Dengan pendidikan kewarganegaraan, masyarakat dapat menjadi lebih cerdas dalam menyikapi
informasi yang mereka terima. Hal ini dapat membantu untuk mencegah penyebaran hoaks dan
menjaga demokrasi serta keamanan nasional.
2. Boleh, bangsa Indonesia boleh mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari kebudayaan
nasional jika budaya tersebut memang telah digemari dan dipraktikkan oleh orang Indonesia.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengklaim budaya bangsa lain sebagai
bagian dari kebudayaan nasional.
1. Budaya tersebut harus telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia. Misalnya, budaya makan sambil berdiri telah menjadi hal yang lumrah di kalangan
masyarakat Indonesia, terutama di kalangan pekerja kantoran dan mahasiswa.
2. Budaya tersebut harus telah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai bagian dari
kebudayaannya. Misalnya, budaya makan sambil berdiri telah diterima oleh masyarakat
Indonesia sebagai cara yang praktis dan efisien untuk makan di tengah kesibukan.
3. Budaya tersebut harus diakui oleh bangsa asal budaya tersebut. Misalnya, budaya makan
sambil berdiri telah diakui oleh bangsa asal budaya tersebut, yaitu bangsa Barat.
Jika ketiga hal tersebut terpenuhi, maka budaya bangsa lain tersebut dapat diklaim sebagai
bagian dari kebudayaan nasional. Klaim ini dapat dibuktikan dengan berbagai cara, seperti
melalui penelitian, kajian, dan pengakuan dari masyarakat.
3. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional
tidak diklaim oleh negara lain, antara lain:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional merupakan identitas bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Oleh
karena itu, masyarakat Indonesia perlu memahami pentingnya kebudayaan nasional. Masyarakat
perlu mengetahui bahwa kebudayaan nasional merupakan kekayaan bangsa yang harus
dibanggakan.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya
kebudayaan nasional, antara lain melalui pendidikan formal, pendidikan informal, dan media
massa.
- Pendidikan formal
Pendidikan formal dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia
akan pentingnya kebudayaan nasional. Hal ini dapat dilakukan melalui mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan, sejarah, dan budaya.
- Pendidikan informal
Pendidikan informal dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti seni dan budaya, festival
budaya, dan kegiatan sosial.
- Media massa
Media massa dapat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan
pentingnya kebudayaan nasional. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberitaan, program televisi,
dan program radio.
2. Melakukan inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan nasional
Inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan nasional diperlukan untuk mengetahui kekayaan dan
keragaman kebudayaan Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui penelitian, kajian, dan
pameran.
Inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan nasional dapat memberikan manfaat bagi bangsa
Indonesia, antara lain:
- Membantu pemerintah dalam mengembangkan kebijakan kebudayaan
- Membantu masyarakat dalam memahami kekayaan dan keragaman kebudayaan Indonesia
- Membantu dalam upaya pelestarian kebudayaan Indonesia
3. Melakukan promosi kebudayaan nasional
Promosi kebudayaan nasional diperlukan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke dunia
internasional. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti festival budaya
internasional, pertukaran budaya, dan media sosial.
Promosi kebudayaan nasional dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara lain:
- Menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang kaya dan beragam.
- Meningkatkan citra bangsa Indonesia di dunia internasional.
- Meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia.
4. Melakukan perlindungan hukum terhadap kebudayaan nasional.
Perlindungan hukum terhadap kebudayaan nasional diperlukan untuk mencegah terjadinya klaim
budaya oleh negara lain. Hal ini dapat dilakukan melalui undang-undang dan peraturan
pemerintah.
Undang-undang dan peraturan pemerintah yang dapat digunakan untuk melindungi kebudayaan
nasional antara lain Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.Dengan melakukan hal-hal tersebut,
diharapkan kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional dapat terjaga dan dilestarikan.
4. Lima strategi atau pendekatan pengembangan integrasi adalah:
1. Strategi Nasionalisme. Strategi ini menekankan pada pentingnya persatuan dan kesatuan
bangsa sebagai dasar untuk membangun integrasi nasional.
2. Strategi Pluralis. Strategi ini menekankan pada pentingnya menghargai dan menghormati
keragaman budaya sebagai kekayaan bangsa.
3. Strategi Demokratis. Strategi ini menekankan pada pentingnya partisipasi masyarakat dalam
proses pembangunan sebagai upaya untuk menciptakan persamaan hak dan kesempatan bagi
seluruh warga negara.
4. Strategi Ekonomi. Strategi ini menekankan pada pentingnya pembangunan ekonomi yang
merata sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
5. Strategi Budaya. Strategi ini menekankan pada pentingnya pelestarian dan pengembangan
kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa.
- Strategi nasionalisme bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa sebagai
dasar untuk membangun integrasi nasional. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan,
seperti pendidikan kewarganegaraan, upacara bendera, dan kegiatan sosial.
- Strategi pluralis bertujuan untuk menghargai dan menghormati keragaman budaya sebagai
kekayaan bangsa. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti festival budaya,
pertukaran budaya, dan pendidikan multikultural.
- Strategi demokratis bertujuan untuk menciptakan persamaan hak dan kesempatan bagi seluruh
warga negara. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pendidikan politik,
pemilihan umum, dan pemberdayaan masyarakat.
- Strategi ekonomi bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kebijakan, seperti
pemerataan pembangunan, penciptaan lapangan kerja, dan bantuan sosial.
- Strategi budaya bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan nasional
sebagai identitas bangsa. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pelestarian
cagar budaya, pengembangan seni dan budaya, dan promosi kebudayaan nasional.
Pengembangan integrasi nasional merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh komponen
bangsa. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dan sinergi dari semua pihak untuk mewujudkan
integrasi nasional yang kuat dan kokoh.
5. (a) Judul berita dan sumbernya
Judul berita: Puluhan Warga Papua Demo di Jakarta Tuntut Pemekaran Wilayah
Sumber: Kompas.com
(b) Isi pokok berita
Puluhan warga Papua menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) di Jakarta, Kamis (12/1/2024). Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah pusat
untuk segera merealisasikan pemekaran wilayah Papua.
Para demonstran membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntutan pemekaran wilayah Papua.
Mereka juga menyampaikan orasi yang berisi dukungan terhadap pemekaran wilayah Papua.
Aksi demonstrasi tersebut sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar Kantor
Kemendagri. Namun, aksi tersebut berlangsung dengan tertib dan tidak ada insiden yang terjadi.
(c) Faktor penyebab disintegrasi
Berdasarkan isi berita tersebut, faktor penyebab disintegrasi di Papua adalah:
Perbedaan kepentingan antara pemerintah pusat dan masyarakat Papua. Masyarakat Papua
menginginkan pemekaran wilayah Papua, sedangkan pemerintah pusat belum memberikan
kepastian terkait hal tersebut.
Perbedaan pemahaman terhadap ideologi dan nilai-nilai Pancasila. Masyarakat Papua masih ada
yang belum memahami ideologi dan nilai-nilai Pancasila secara mendalam. Hal ini dapat
menimbulkan perbedaan pandangan dan persepsi antara masyarakat Papua dan pemerintah pusat.
Kesenjangan sosial dan ekonomi. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih tinggi di Papua
dapat menimbulkan ketidakpuasan masyarakat dan memicu konflik.
Untuk mengatasi disintegrasi di Papua, diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi faktor-faktor
penyebabnya. Pemerintah pusat perlu melakukan dialog dan membangun komunikasi yang
intensif dengan masyarakat Papua. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan pembangunan
di Papua, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

More Related Content

Similar to Bagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdf

UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfsnur73946
 
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalRendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalMustofa Hidayat
 
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanKontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanBabyHenry
 
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalRendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalMustofa Hidayat
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Dhiekha Nak Minang
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Dhiekha Nak Minang
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)nhiiyylhakirei
 
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Ananda Ajeng Kinanti Akuntansi sem 1.pdf
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Ananda Ajeng Kinanti Akuntansi sem 1.pdfUTS Pendidikan Kewarganegaraan Ananda Ajeng Kinanti Akuntansi sem 1.pdf
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Ananda Ajeng Kinanti Akuntansi sem 1.pdfajengkinanti2121
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraSeptian Muna Barakati
 
wawasan nusantara dalam konteks nkri
wawasan nusantara dalam konteks nkriwawasan nusantara dalam konteks nkri
wawasan nusantara dalam konteks nkriNurIndahS3
 
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptx
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptxmateri globalisasi untuk kelas 3 smp.pptx
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptxMuhammadKirom5
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraWarnet Raha
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraSeptian Muna Barakati
 
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptx
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptxhakikat-dan-konsep-perspektif.pptx
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptxssuserd13850
 
ppt-ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx-201025193957 (2).pdf
ppt-ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx-201025193957 (2).pdfppt-ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx-201025193957 (2).pdf
ppt-ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx-201025193957 (2).pdfAdindaramadhani10
 
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptxPpt ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptxvanmook2
 

Similar to Bagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdf (20)

UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
 
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalRendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
 
Globalisasi.pdf
Globalisasi.pdfGlobalisasi.pdf
Globalisasi.pdf
 
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanKontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
 
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasionalRendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
 
Integrasi Nasional
Integrasi NasionalIntegrasi Nasional
Integrasi Nasional
 
Ade folder
Ade folderAde folder
Ade folder
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Ananda Ajeng Kinanti Akuntansi sem 1.pdf
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Ananda Ajeng Kinanti Akuntansi sem 1.pdfUTS Pendidikan Kewarganegaraan Ananda Ajeng Kinanti Akuntansi sem 1.pdf
UTS Pendidikan Kewarganegaraan Ananda Ajeng Kinanti Akuntansi sem 1.pdf
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
 
wawasan nusantara dalam konteks nkri
wawasan nusantara dalam konteks nkriwawasan nusantara dalam konteks nkri
wawasan nusantara dalam konteks nkri
 
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptx
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptxmateri globalisasi untuk kelas 3 smp.pptx
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptx
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptx
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptxhakikat-dan-konsep-perspektif.pptx
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptx
 
ppt-ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx-201025193957 (2).pdf
ppt-ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx-201025193957 (2).pdfppt-ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx-201025193957 (2).pdf
ppt-ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx-201025193957 (2).pdf
 
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptxPpt ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-globalisasi-pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Bagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdf

  • 1. UTS Pendidikan Kewarganegaraan Nama : Ahmad Said Nursoma NIM : 2302021 Prodi : Akuntansi Dosen: Ratna Suryani, S.Psi.,M.Si.,M.M Soal: 1. Berikanlah satu contoh kasus yang dapat diantisipasi melalui pendidikan kewarganegaraan. Apakah masalah itu muncul dari perkembangan IPTEKS, tuntutan dan kebutuhan masyarakat, ataukah tantangan global saat ini? 2. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah di senangi dan dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya makan sambil berdiri ( standing party). 3. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak diklaim oleh negara lain? 4. Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima strategi atau pendekatan. Apa sajakah kelima strategi tersebut? 5. Berikanlah satu contoh kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia dewasa ini baik dari media massa maupun media online. Selanjutnya analisislah berita tersebut berdasarkan aspek-aspek: (a) judul berita dan sumbernya (b) isi pokok berita (c) faktor penyebab disintegrasi.
  • 2. Jawaban: 1. Contoh kasus yang dapat diantisipasi melalui pendidikan kewarganegaraan adalah penyebaran berita bohong (hoaks). Hoaks merupakan salah satu tantangan global saat ini yang dapat mengancam demokrasi dan keamanan nasional. Hoaks dapat menyebar dengan cepat melalui media digital, sehingga dapat menimbulkan keresahan dan kebingungan di masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan dapat membantu masyarakat untuk memahami bahaya hoaks dan cara menangkalnya. Pendidikan kewarganegaraan dapat mengajarkan masyarakat untuk: 1. Literasi informasi. Masyarakat perlu memahami cara membedakan informasi yang benar dan informasi yang salah. Mereka juga perlu memahami sumber informasi yang kredibel. 2. Kritik dan selektif. Masyarakat perlu kritis terhadap informasi yang mereka terima. Mereka perlu selektif dalam memilih informasi yang akan mereka percayai. 3. Bertanggung jawab. Masyarakat perlu bertanggung jawab atas informasi yang mereka sebarkan. Mereka perlu memastikan bahwa informasi yang mereka sebarkan adalah benar dan akurat. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan pendidikan kewarganegaraan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran hoaks: 1. Mengajarkan siswa cara membedakan informasi yang benar dan informasi yang salah. 2. Mengajak siswa untuk kritis terhadap informasi yang mereka terima. 3. Mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas informasi yang mereka sebarkan. Dengan pendidikan kewarganegaraan, masyarakat dapat menjadi lebih cerdas dalam menyikapi informasi yang mereka terima. Hal ini dapat membantu untuk mencegah penyebaran hoaks dan menjaga demokrasi serta keamanan nasional.
  • 3. 2. Boleh, bangsa Indonesia boleh mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari kebudayaan nasional jika budaya tersebut memang telah digemari dan dipraktikkan oleh orang Indonesia. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari kebudayaan nasional. 1. Budaya tersebut harus telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Misalnya, budaya makan sambil berdiri telah menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan pekerja kantoran dan mahasiswa. 2. Budaya tersebut harus telah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai bagian dari kebudayaannya. Misalnya, budaya makan sambil berdiri telah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai cara yang praktis dan efisien untuk makan di tengah kesibukan. 3. Budaya tersebut harus diakui oleh bangsa asal budaya tersebut. Misalnya, budaya makan sambil berdiri telah diakui oleh bangsa asal budaya tersebut, yaitu bangsa Barat. Jika ketiga hal tersebut terpenuhi, maka budaya bangsa lain tersebut dapat diklaim sebagai bagian dari kebudayaan nasional. Klaim ini dapat dibuktikan dengan berbagai cara, seperti melalui penelitian, kajian, dan pengakuan dari masyarakat. 3. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak diklaim oleh negara lain, antara lain: 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya kebudayaan nasional Kebudayaan nasional merupakan identitas bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia perlu memahami pentingnya kebudayaan nasional. Masyarakat perlu mengetahui bahwa kebudayaan nasional merupakan kekayaan bangsa yang harus dibanggakan. Ada beberapa cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya kebudayaan nasional, antara lain melalui pendidikan formal, pendidikan informal, dan media massa.
  • 4. - Pendidikan formal Pendidikan formal dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya kebudayaan nasional. Hal ini dapat dilakukan melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, sejarah, dan budaya. - Pendidikan informal Pendidikan informal dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti seni dan budaya, festival budaya, dan kegiatan sosial. - Media massa Media massa dapat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya kebudayaan nasional. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberitaan, program televisi, dan program radio. 2. Melakukan inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan nasional Inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan nasional diperlukan untuk mengetahui kekayaan dan keragaman kebudayaan Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui penelitian, kajian, dan pameran. Inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan nasional dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara lain: - Membantu pemerintah dalam mengembangkan kebijakan kebudayaan - Membantu masyarakat dalam memahami kekayaan dan keragaman kebudayaan Indonesia - Membantu dalam upaya pelestarian kebudayaan Indonesia 3. Melakukan promosi kebudayaan nasional Promosi kebudayaan nasional diperlukan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke dunia internasional. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti festival budaya internasional, pertukaran budaya, dan media sosial.
  • 5. Promosi kebudayaan nasional dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara lain: - Menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang kaya dan beragam. - Meningkatkan citra bangsa Indonesia di dunia internasional. - Meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia. 4. Melakukan perlindungan hukum terhadap kebudayaan nasional. Perlindungan hukum terhadap kebudayaan nasional diperlukan untuk mencegah terjadinya klaim budaya oleh negara lain. Hal ini dapat dilakukan melalui undang-undang dan peraturan pemerintah. Undang-undang dan peraturan pemerintah yang dapat digunakan untuk melindungi kebudayaan nasional antara lain Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.Dengan melakukan hal-hal tersebut, diharapkan kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional dapat terjaga dan dilestarikan. 4. Lima strategi atau pendekatan pengembangan integrasi adalah: 1. Strategi Nasionalisme. Strategi ini menekankan pada pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai dasar untuk membangun integrasi nasional. 2. Strategi Pluralis. Strategi ini menekankan pada pentingnya menghargai dan menghormati keragaman budaya sebagai kekayaan bangsa. 3. Strategi Demokratis. Strategi ini menekankan pada pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan sebagai upaya untuk menciptakan persamaan hak dan kesempatan bagi seluruh warga negara. 4. Strategi Ekonomi. Strategi ini menekankan pada pentingnya pembangunan ekonomi yang merata sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan
  • 6. masyarakat. 5. Strategi Budaya. Strategi ini menekankan pada pentingnya pelestarian dan pengembangan kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa. - Strategi nasionalisme bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa sebagai dasar untuk membangun integrasi nasional. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pendidikan kewarganegaraan, upacara bendera, dan kegiatan sosial. - Strategi pluralis bertujuan untuk menghargai dan menghormati keragaman budaya sebagai kekayaan bangsa. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti festival budaya, pertukaran budaya, dan pendidikan multikultural. - Strategi demokratis bertujuan untuk menciptakan persamaan hak dan kesempatan bagi seluruh warga negara. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pendidikan politik, pemilihan umum, dan pemberdayaan masyarakat. - Strategi ekonomi bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kebijakan, seperti pemerataan pembangunan, penciptaan lapangan kerja, dan bantuan sosial. - Strategi budaya bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pelestarian cagar budaya, pengembangan seni dan budaya, dan promosi kebudayaan nasional. Pengembangan integrasi nasional merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dan sinergi dari semua pihak untuk mewujudkan integrasi nasional yang kuat dan kokoh. 5. (a) Judul berita dan sumbernya Judul berita: Puluhan Warga Papua Demo di Jakarta Tuntut Pemekaran Wilayah Sumber: Kompas.com
  • 7. (b) Isi pokok berita Puluhan warga Papua menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Kamis (12/1/2024). Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah pusat untuk segera merealisasikan pemekaran wilayah Papua. Para demonstran membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntutan pemekaran wilayah Papua. Mereka juga menyampaikan orasi yang berisi dukungan terhadap pemekaran wilayah Papua. Aksi demonstrasi tersebut sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar Kantor Kemendagri. Namun, aksi tersebut berlangsung dengan tertib dan tidak ada insiden yang terjadi. (c) Faktor penyebab disintegrasi Berdasarkan isi berita tersebut, faktor penyebab disintegrasi di Papua adalah: Perbedaan kepentingan antara pemerintah pusat dan masyarakat Papua. Masyarakat Papua menginginkan pemekaran wilayah Papua, sedangkan pemerintah pusat belum memberikan kepastian terkait hal tersebut. Perbedaan pemahaman terhadap ideologi dan nilai-nilai Pancasila. Masyarakat Papua masih ada yang belum memahami ideologi dan nilai-nilai Pancasila secara mendalam. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan pandangan dan persepsi antara masyarakat Papua dan pemerintah pusat. Kesenjangan sosial dan ekonomi. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih tinggi di Papua dapat menimbulkan ketidakpuasan masyarakat dan memicu konflik. Untuk mengatasi disintegrasi di Papua, diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi faktor-faktor penyebabnya. Pemerintah pusat perlu melakukan dialog dan membangun komunikasi yang intensif dengan masyarakat Papua. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan pembangunan di Papua, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.