SlideShare a Scribd company logo
Kondisi Indonesia Pasca Reformasi Dalam Bidang Politik, Sosial, dan Ekonomi
Reformasi dapat diartikan sebagai pembaharuan ajaran agama Nasrani. Dalam bahasa
Inggris disebut “Reformation”. Pembaharuan ini dipelopori oleh Martin Luther, lahir di kota
Eisleben, Jerman pada tanggal 10 Nopember 1483. Atau dapat diartikan sebagai Reformasi
merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Artinya, adanya
perubahan kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, dan budaya yang lebih baik,
demokratis berdasarkan prinsip kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Gerakan reformasi
lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan. Krisis politik, ekonomi,
hukum, dan krisis sosial merupakan faktorfaktor yang mendorong lahirnya gerakan reformasi.
Bahkan, krisis kepercayaan telah menjadi salah satu indikator yang menentukan. Reformasi
dipandang sebagai gerakan yang tidak boleh ditawar- tawar lagi dan karena itu, hampir seluruh
rakyat Indonesia mendukung sepenuhnya gerakan reformasi tersebut.
Dengan semangat reformasi, rakyat Indonesia menghendaki adanya pergantian
kepemimpinan nasional sebagai langkah awal menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan
makmur. Pergantian kepemimpinan nasional diharapkan dapat memperbaiki kehidupan politik,
ekonomi, hukum, sosial, dan budaya. Indoenesia harus dipimpin oleh orang yang memiliki
kepedulian terhadap kesulitan dan penderitaan rakyat. Pasca runtuhnya rezim politik Orde Baru-
nya Suharto yang otoriter di tahun 1998. Indonesia, kemudian memasuki masa Reformasi, yang
lantas disebut juga Orde Reformasi.
Keadaan bersejarah bangsa Indonesia ini membawa dampak perubahan yang besar pada
bidang politik, sosial, ekonomi Indonesia. Masa pasca ekonomi merupakan jaman yang
menantang dan menguji masyarakat bangsa Indonesia.
A. Bidang Politik
Sistem Politik Indonesia Pasca Reformasi diartikan sebagai keseluruhan kegiatan yang
berlangsung di Indonesia pasca reformasi berkaitan dengan kekuasaan, pengambilan keputusan,
kepentingan umum, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Harus diakui, perubahan sistem politik di Indonesia yang berjalan sangat cepat sejak reformasi
1998 tidak sepenuhnya berada di dalam kontrol kaum pergerakan, untuk tidak dikatakan telah jatuh
ke tangan kelompok ideologis lain. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kekuatan liberal yang
memasukkan ide-ide liberalisasi politik sekaligus liberalisasi ekonomi, lebih dominan. Jika pun
terjadi sirkulasi kepemimpinan elit politik di negeri ini, sesungguhnya perputaran itu sekaligus
menyingkirkan kalangan “kiri” dan “sosial-demokrasi”, meski ide reformasi sebetulnya digagas
oleh kelompok ini. Berbagai alasan penyebab bisa diuraikan, namun yang paling pokok adalah
kegagalan membangun organisasi strategis di dalam mengarahkan perubahan. Kaum kiri dan
sosial-demokrat, selain miskin inovasi di dalam menyusun skema organisasi perjuangannya, juga
gagal meyakinkan publik mengenai platform perjuangan yang lebih praktikal. Kebiasaan
berwacana di tataran “ideologi abstrak” menyebabkannya tak begitu mendapatkan dukungan
publik yang lebih luas, selain persoalan-persoalan konflik internal yang tak berkesudahan. Oleh
karena itu, dengan gampang desain kaum liberal “diterima” menjadi desain baru sistem politik
Indonesia, sementara sistem ekonomi kapitalistik tinggal meneruskan skema ekonomi Orde Baru
dengan berbagai polesan kecil ditambah penetrasi ide neoliberalisme ke dalam sistem ekonomi.
Penguasaan yang lemah akan modal sosial, finansial dan jaringan sosial-politik yang miskin,
ditambah miskinnya kreasi, mendorong kaum kiri dan sosial-demokrat berada di pinggiran.
Dalam posisi seperti inilah kemudian format ketatanegaraan kita disusun, dimana dominasi
kaum liberal menjadi begitu dominan, selain kelompok pragmatis yang memang merupakan
pemain lama di dalam pentas politik dan ekonomi nasional, kita sebut saja sebagai “broker politik
dan ekonomi” suatu istilah yang mungkin secara akademik kurang tepat. Tidak heran, bila
kemudian arah reformasi sistem politik menjadi hampir tidak terkawal. Perubahan konstitusi mau
pun akibatnya terhadap perubahan institusi dan norma perilaku berpolitik, kebijakan dan praktek
politik pemerintahan jauh dari apa yang dicita-citakan kaum kiri dan sosial-demokrat.
Secara singkat dapat dilihat beberapa kelebihan dan kekurangan pada masa pasca reformasi
a. Kelebihan Sistem Politik Indonesia Pasca Reformasi adalah sebagai berikut.
1. Adanya kebebasan berpendapat dan kepentingan yang tidak pernah direalisasikan pada
masa Orde Baru
2. Berkurangnya cara-cara kekerasan terhadap masyarakat yang berusaha mengkritik
pemerintah. Dimana pada masa Orde Baru, tokoh-tokoh pengkritik pemerintah akan dipenjarakan,
dan adanya para Petrus (penembak misterius) yang diduga pembunuh bayaran pemerintah yang
bertugas untuk “menghabisi” orang-orang yang berusaha membuka kedok pemerintah.
3. Perbaikan bidang HAM yang pada masa Orde Baru banyak dilanggar oleh pemerintah sendiri
4. Semakin tingginya partisipasi dan antusiasme masyarakat dalam berbagai kegiatan politik,
terutama dalam pembentukan partai. Pada perhitungan awal reformasi, ada lebih dari 80 parati
politik yang terbentuk walau banyak pula yang tergusur pada saat masa pendaftaran resmi dibuka
5. Semakin diterapkannya otonomi daerah, dimana kekuasaan tidak lagi dimonopoli oleh
pemerintah pusat tetapi daerah juga diberi kewenangan dalam mengurus rumah tangganya sendiri
6. Keadilan semakin terasa menyeluruh pada masyarakat Indonesia. Seperti dikemukakan
penulis pada bab pendahuluan, bahwa masyarakat etnis Tionghoa menjadi sama haknya dengan
WNI lainnya, pengakuan agama Konghucu, dan menjadikan Hari Raya Imlek sebagai libur
nasional
b. Kekurangannya adalah sebagai berikut.
1. Maraknya kerusuhan akibat demonstrasi yang dilakukan para aktivis sebagai bentuk
penyaluran aspirasi masyarakat. Sumber Daya Manusia Indonesia yang tidak mengerti bagaimana
seharusnya demonstrasi yang baik malah melakukan tindakan anarkis sebagai bentuk kepedulian
pada kepentingan masyarakat.
2. Merajalelanya KKN sebagai akibat diberlakukannya otonomi daerah. Pejabat-pejabat daerah
berpendapat bahwa bukan hanya pemerintah pusat saja yang mampu melakukan KKN, tetapi
mereka juga mampu.
3. Kebebasan pers disalah gunakan banyak pihak (penguasa) untuk mencari keburukan dari
elit-elit politik yang menjadi saingan politiknya. Sehingga yang terjadi perpecahan antar partai
koalisi, bahkan perpecahan ditubuh partai itu sendiri.
4. Semakin maraknya intervensi asing (teroris) sebagai akibat kelemahan pertahanan dan
keamanan dalam negeri. Juga akibat sifat pemerintahan Indonesia yang terlalu terbuka terhadap
luar negeri.
5. Meningkatnya kriminalitas akibat perlindungan HAM yang tidak seimbang. Semua pelaku
criminal tersebut akan membela diri dengan mengatakan bahwa ia melakukan kejahatan karena
hak nya tidak terpenuhi.
B. Bidang Sosial
Perubahan politik di Indonesia sejak bulan Mei 1998 merupakan babak baru bagi
penyelesaian masalah Timor Timur. Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden B.J.
Habibie telah menawarkan pilihan, yaitu pemberian otonomi khusus kepada Timor Timur di dalam
Negara Kesatuan RI atau memisahkan diri dari Indonesia.
Melalui perundingan yang disponsori oleh PBB, di New York,Amerika Serikat pada
tanggal 5 Mei 1999 ditandatangani kesepakatan tripartit antara Indonesia, Portugal, dan PBB
untuk melakukan jajak pendapat mengenai status masa depan Timor Timur.
PBB kemudian membentuk misi PBB di Timor Timur atau United Nations Assistance Mission in
East Timor (UNAMET). Misi ini bertugas melakukan jajak pendapat. Jajak pendapat
diselenggarakan tanggal 30 Agustus 1999. Jajak pendapat diikuti oleh 451.792 penduduk Timor
Timur berdasarkan kriteria UNAMET. Jajak pendapat diumumkan oleh PBB di New York dan
Dili pada tanggal 4 September 1999.
Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa 78,5% penduduk Timor Timur menolak menerima
otonomi khusus dalam NKRI dan 21,5% menerima usul otonomi khusus yang ditawarkan
pemerintah RI. Ini berarti Timor Timur harus lepas dari Indonesia. Ketetapan MPR No.
V/MPR/1999 tentang Penentuan Pendapat Rakyat di Timor Timur menyatakan mencabut
berlakunya Tap. MPR No. V/MPR/1978. Selain itu, mengakui hasiljajak pendapat tanggal 30
Agustus 1999 yang menolak otonomi khusus.
Pengalaman lepasnya Timor Timur dari Indonesia menjadikan pemerintah lebih waspada terhadap
masalah Aceh dan Papua. Sikap politik pemerintah di era reformasi terhadap penyelesaian masalah
Aceh dan Papua dilakukan dengan memberi otonomi khusus pada dua daerah tersebut.
Untuk lebih memberi perhatian dan semangat pada penduduk Irian Jaya, di era
kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid nama Irian Jaya diganti menjadi Papua. Pemerintah
pusat juga memberi otonomi khusus pada wilayah Papua.
Dengan demikian, pemerintah telah berusaha merespon sebagian keinginan warga Papua
untuk dapat lebih memaksimalkan segala potensinya untuk kesejahteraan rakyat Papua sendiri.
Meskipun begitu, masih saja terjadi usaha untuk memisahkan diri dari NKRI, terutama yang
dipimpin oleh Theys H. Eluoy, Ketua Presidium Dewan Papua.
Gerakan Papua Merdeka sempat mereda setelah Theys H. Eluoy tewas tertembak pada
tanggal 11 November 2001 yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum TNI dari Satgas Tribuana
X. Penyelesaian konflik seperti itu sebenarnya tidak dikehendaki pemerintah, namun ada saja
oknum yang memancing di air keruh sehingga menimbulkan ketegangan.
Keinginan sebagian rakyat untuk merdeka telah menyebabkan pemerintah bertindak keras.
Apalagi setelah pengalaman Timor Timur dan pemberian otonomi khusus pada rakyat tidak
memberikan hasil maksimal. Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Sukarnoputri, Aceh
telah mendapat otonomi khusus dengan nama Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, keinginan baik
pemerintah kurang mendapat sambutan sebagian rakyat Aceh.
Kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tetap pada tuntutannya, yaitu ingin Aceh
merdeka. Akibatnya, di Aceh sering terjadi gangguan keamanan, seperti penghadangan dan
perampokan truk-truk pembawa kebutuhan rakyat, serta terjadinya penculikan dan pembunuhan
pada tokoh-tokoh yang memihak Indonesia.
Agar keadaan tidak makin parah, pemerintah pusat dengan persetujuan DPR, akhirnya
melaksanakan operasi militer di Aceh. Hukum darurat militer diberlakukan di Aceh. Para
pendukung Gerakan Aceh Merdeka ditangkap. Namun demikian, operasi militer juga tetap saja
menyengsarakan warga sipil sehingga diharapkan dapat segera selesai.
Gejolak politik di era reformasi juga ditandai dengan banyaknya teror bom di Indonesia. Teror
bom terbesar terjadi di sebuah tempat hiburan di Legian, Kuta, Bali yang menewaskan ratusan
orang asing. Pada tanggal 12 Oktober 2002 bom berikutnya sempat memporak-porandakan Hotel
J.W. Marriot di Jakarta beberapa waktu lalu.
Keadaan yang tidak aman dan banyaknya teror bom memperburuk citra Indonesia di mata
internasional sehingga banyak investor yang batal menanamkan modal di Indonesia. Kondisi
politik Indonesia yang kurang menguntungkan tersebut diperparah dengan tidak ditegakkannya
hukum dan hak asasi manusia (HAM) sebagaimana mestinya.
Berbagai kasus pelanggaran hukum dan HAM terutama yang menyangkut tokoh-tokoh
politik, konglomerat, dan oknum TNI tidak pernah terselesaikan secara adil dan jujur. Oleh karena
itu, rakyat makin tidak percaya pada penguasa meskipun dua kali telah terjadi pergantian pimpinan
negara sejak Soeharto tidak menjadi Presiden RI.
Saat Krisis Moneter
Sejak krisis moneter tahun 1997, perusahaan swasta mengalami kerugian dan kesulitan
dalam membayar gaji karyawan. Sementara itu harga-harga kebutuhan bahan pokok semakin
melambung tinggi. Hal ini berakibat langsung kepada para pekerja. Sehingga banyak karyawan
yang menuntut kenaikan gaji pada perusahaan.
Keadaan inilah yang menjadi masalah cukup berat, karena satu sisi perusahaan mengalami
kerugian dan di sisi lain para pekerja menuntut kenaikan gaji. Tuntutan tersebut sangat sulit
dipenuhi dan pada akhirnya berimbas pada mem-PHK karyawannya.
Karyawan yang di PHK itu menambah jumlah pengangguran sehingga jumlah
pengangguran pada saat itu diperkirakan mencapai 40 juta orang. Dampaknya adalah maraknya
tindakan kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat.
Oleh karena itu pemerintah harus membuka lapangan kerja baru yang dapat menampung
para penganggur tersebut. Dan juga menarik kembali para investor untuk menanamkan modalnya
ke Indonesia sehingga dapat membuka lapangan kerja
C. Bidang Ekonomi
Sejak berlangsungnya krisis moneter pertengahan 1997, ekonomi Indonesia mengalami
keterpurukan. Indonesia mengalami kondisi yang cukup terpuruk dengan terjadinya inflasi.
. Terlihat dari nilai rupiah yang masih bertahan di kisaran Rp 8.000 – Rp 9.000 per dollar AS.
Keadaan perekonomian makin memburuk dan kesejahteraan rakyat makin menurun. Banyak
investor asing yang lari keluar negeri dengan alasan tidak ada jaminan keamanan di Indonesia dan
Indonesia dinilai bukan lagi tempat investasi yang menarik. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi
menjadi sangat terbatas dan pendapatan perkapita cenderung memburuk sejak tahun 1997.
Pemerintah juga tidak sanggup mengontrol mata uang asing yang beredar di
Indonesia, terutama mata uang Amerika Serikat, keadaan kas Negara dan bea cukai dalam
keadaan nihil, begitu juga dengan pajak. Oleh karena itu dengan sangat terpaksa
pemerintah Indonesia mencari pinjaman dana dari luar negeri seperti Amerika, tetapi
semua itu tidak memberikan hasil dan malah memperburuk keadaan rakyat. Banyak
peristiwa yang mengakibatkan defisitnya keuangan negara salah satunya adalah pejabat
negara yang korupt. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah RI untuk
mengatasi masalah ekonomi adalah menyelenggarakan konferensi ekonomi dengan agenda
utamanya adalah usaha peningkatan produksi pangan dan cara pendistribusiannya,
masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan milik swasta/asing. Catatan 14
tahun terakhir menunjukkan betapa kondisi sosial-ekonomi, politik, hukum dan budaya
kian masuk ke dalam suatu krisis multi-dimensional. Dengan demikian, dapat dimengerti
mengapa banyak masyarakat semakin kehilangan makna atas proses demokratisasi di
Indonesia, dan karenanya semakin tidak percaya dengan proses-proses politik yang sedang
berjalan atau mengalami krisis kepercayaan (distrust) terhadap sistem politik,
kepemimpinan politik, organisasi politik serta lembaga-lembaga politik (formal mau pun
non-formal). Kondisi ini paling tidak oleh sebagian kalangan dikuatirkan akan menuju
stagnasi politik, dengan demikian projek reformasi pun akan gagal, yang ujungnya akan
bisa menimbulkan krisis politik dan ekonomi yang jauh lebih parah dari yang sebelumnya
pernah dialami.
Kesimpulan
Catatan masa pasca reformasi menunjukkan betapa kondisi sosial, ekonomi, politik kian
masuk ke dalam suatu krisis multi-dimensional. Dengan demikian, dapat dimengerti mengapa
banyak masyarakat semakin kehilangan makna atas proses demokratisasi di Indonesia, dan
karenanya semakin tidak percaya dengan proses-proses politik yang sedang berjalan atau
mengalami distrust terhadap sistem politik, kepemimpinan politik, organisasi politik serta
lembaga-lembaga politik (formal mau pun non-formal). Kondisi ini paling tidak oleh sebagian
kalangan dikuatirkan akan menuju stagnasi politik, dengan demikian projek reformasi pun akan
gagal, yang ujungnya akan bisa menimbulkan krisis politik dan ekonomi yang jauh lebih parah
dari yang sebelumnya pernah dialami.
Harus diakui, perubahan sistem politik di Indonesia yang berjalan sangat cepat sejak
reformasi 1998 tidak sepenuhnya berada di dalam kontrol kaum pergerakan, untuk tidak dikatakan
telah jatuh ke tangan kelompok ideologis lain. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kekuatan
liberal yang memasukkan ide-ide liberalisasi politik sekaligus liberalisasi ekonomi, lebih dominan.
Jika pun terjadi sirkulasi kepemimpinan elit politik di negeri ini, sesungguhnya perputaran itu
sekaligus menyingkirkan kalangan kiri dan sosial-demokrasi, meski ide reformasi sebetulnya
digagas oleh kelompok ini. Berbagai alasan penyebab bisa diuraikan, namun yang paling pokok
adalah kegagalan membangun organisasi strategis di dalam mengarahkan perubahan. Kaum kiri
dan sosial-demokrat, selain miskin inovasi di dalam menyusun skema organisasi perjuangannya,
juga gagal meyakinkan publik mengenai platform perjuangan yang lebih praktikal. Kebiasaan
berwacana di tataran ideologi abstrak menyebabkannya tak begitu mendapatkan dukungan publik
yang lebih luas, selain persoalan-persoalan konflik internal yang tak berkesudahan.
Karena itu, dengan gampang desain kaum liberal diterima menjadi desain baru sistem
politik Indonesia, sementara sistem ekonomi kapitalistik tinggal meneruskan skema ekonomi Orde
Baru dengan berbagai polesan kecil ditambah penetrasi ide neoliberalisme ke dalam sistem
ekonomi. Penguasaan yang lemah akan modal sosial, finansial dan jaringan sosial-politik yang
miskin, ditambah miskinnya kreasi, mendorong kaum kiri dan sosial-demokrat berada di
pinggiran.
Dalam posisi seperti inilah kemudian format ketatanegaraan kita disusun, dimana dominasi
kaum liberal menjadi begitu dominan, selain kelompok pragmatis yang memang merupakan
pemain lama di dalam pentas politik dan ekonomi nasional (saya menyebutnya sebagai broker
politik dan ekonomi suatu istilah yang mungkin secara akademik kurang tepat). Tidak heran, bila
kemudian arah reformasi sistem politik menjadi hampir tidak terkawal. Perubahan konstitusi mau
pun akibatnya terhadap perubahan institusi dan norma perilaku berpolitik, kebijakan dan praktek
politik pemerintahan jauh dari apa yang dicita-citakan kaum kiri dan sosial-demokrat
Diposkan oleh Ulinnuha Ubay di 01.52
http://blogdarisaya.blogspot.co.id/2015/03/kondisi-indonesia-pasca-reformasi-dalam_2.html

More Related Content

What's hot

Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
unitpublikasi
 
Sistim Sosial Politik
Sistim Sosial PolitikSistim Sosial Politik
Sistim Sosial Politik
Muh Firyal Akbar
 
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Tri Widodo W. UTOMO
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
93220872
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Wandi Suhardi
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
Azza Mafazah
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publik
IhsanFarhan
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruKiki Evi Wahyuliana
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
93220872
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
Johanez Diaz
 
Presentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikPresentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politik
Maeko Kaoin
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
Siti Sahati
 
Makalah orde baru
Makalah orde baruMakalah orde baru
Makalah orde baru
Kinza_com
 
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...natal kristiono
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politiknona aliya
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Ella Feby
 
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
DanBo Store
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Siti Sahati
 

What's hot (20)

Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
 
Macam macam ideologi
Macam macam ideologi Macam macam ideologi
Macam macam ideologi
 
Sistim Sosial Politik
Sistim Sosial PolitikSistim Sosial Politik
Sistim Sosial Politik
 
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Sistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOLSistem Politik Indonesia PARPOL
Sistem Politik Indonesia PARPOL
 
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politikKekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
Kekuasaan, kewenangan dan legitimasi politik
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publik
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
 
Presentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politikPresentasi bab sistem politik
Presentasi bab sistem politik
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Makalah orde baru
Makalah orde baruMakalah orde baru
Makalah orde baru
 
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...
Sekar 4201413039 paper implementasi politik dan strategi nasional dalam bidan...
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
Sistem politik islam (Mata Kuliah Agama Islam)
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 

Viewers also liked

3 istiqomah
3 istiqomah3 istiqomah
3 istiqomah
Mahfuri Mahfuri
 
1.4 akhtharu nisyanil qur'an
1.4 akhtharu nisyanil qur'an1.4 akhtharu nisyanil qur'an
1.4 akhtharu nisyanil qur'an
Isalzone Faisal
 
Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998
Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998
Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998Asep Syaipuddin
 
Peranan indonesia
Peranan indonesiaPeranan indonesia
Peranan indonesia
Imam Luthfi
 
Sejarah perang badar
Sejarah perang badarSejarah perang badar
Sejarah perang badar
arifrahman9709
 
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai SekarangPolitik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Lana Karyatna
 
Keadaan sosial indonesia pasca reformasi
Keadaan sosial indonesia pasca reformasiKeadaan sosial indonesia pasca reformasi
Keadaan sosial indonesia pasca reformasi
Roeslan Goenawan
 
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di IndonesiaMateri Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
vievie wii
 
Politik Luar Negeri Indonesia
Politik Luar Negeri IndonesiaPolitik Luar Negeri Indonesia
Politik Luar Negeri Indonesia
Yoollan MW
 
6.5 sifatul insan
6.5 sifatul insan6.5 sifatul insan
6.5 sifatul insan
Isalzone Faisal
 
6.3 potensi manusia
6.3 potensi manusia6.3 potensi manusia
6.3 potensi manusia
Isalzone Faisal
 
6.12 risalatul insan
6.12 risalatul insan6.12 risalatul insan
6.12 risalatul insan
Isalzone Faisal
 
6.13 binaul izzah
6.13 binaul izzah6.13 binaul izzah
6.13 binaul izzah
Isalzone Faisal
 
Latihan soal pkn
Latihan soal pknLatihan soal pkn
Latihan soal pkn
Anggi Sawitri
 
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politikDampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
School
 
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Ahammiyyatut tarbiyyah
Ahammiyyatut tarbiyyahAhammiyyatut tarbiyyah
Ahammiyyatut tarbiyyah
Isalzone Faisal
 
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...merrychrystyana
 

Viewers also liked (20)

3 istiqomah
3 istiqomah3 istiqomah
3 istiqomah
 
1.4 akhtharu nisyanil qur'an
1.4 akhtharu nisyanil qur'an1.4 akhtharu nisyanil qur'an
1.4 akhtharu nisyanil qur'an
 
Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998
Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998
Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998
 
Peranan indonesia
Peranan indonesiaPeranan indonesia
Peranan indonesia
 
Materi tarbiyah
Materi tarbiyahMateri tarbiyah
Materi tarbiyah
 
Risalah Insan
Risalah InsanRisalah Insan
Risalah Insan
 
Sejarah perang badar
Sejarah perang badarSejarah perang badar
Sejarah perang badar
 
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai SekarangPolitik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
Politik Indonesia dari masa Orde Baru sampai Sekarang
 
Keadaan sosial indonesia pasca reformasi
Keadaan sosial indonesia pasca reformasiKeadaan sosial indonesia pasca reformasi
Keadaan sosial indonesia pasca reformasi
 
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di IndonesiaMateri Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
 
Politik Luar Negeri Indonesia
Politik Luar Negeri IndonesiaPolitik Luar Negeri Indonesia
Politik Luar Negeri Indonesia
 
6.5 sifatul insan
6.5 sifatul insan6.5 sifatul insan
6.5 sifatul insan
 
6.3 potensi manusia
6.3 potensi manusia6.3 potensi manusia
6.3 potensi manusia
 
6.12 risalatul insan
6.12 risalatul insan6.12 risalatul insan
6.12 risalatul insan
 
6.13 binaul izzah
6.13 binaul izzah6.13 binaul izzah
6.13 binaul izzah
 
Latihan soal pkn
Latihan soal pknLatihan soal pkn
Latihan soal pkn
 
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politikDampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
Dampak pendudukan jepang di bidang ekonomi, sosial politik
 
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
 
Ahammiyyatut tarbiyyah
Ahammiyyatut tarbiyyahAhammiyyatut tarbiyyah
Ahammiyyatut tarbiyyah
 
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...
KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI, BUDAYA, MILITER DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA Z...
 

Similar to Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik

Ppt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasiPpt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasi
muhammad riezky
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Latief Ahyaluddin
 
Membedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaanMembedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaan
Rismatus Fadila
 
Sejarah reformasi
Sejarah reformasiSejarah reformasi
Sejarah reformasi
ANAKilang81
 
Makalah Analisis Pancasila
Makalah Analisis PancasilaMakalah Analisis Pancasila
Makalah Analisis Pancasila
Dewi Annisa
 
PPT PERKEMBANGAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
PPT PERKEMBANGAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI LIBERALPPT PERKEMBANGAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
PPT PERKEMBANGAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
JovialiGracemanHulu
 
pptx_20230218_044841_0000.pptx
pptx_20230218_044841_0000.pptxpptx_20230218_044841_0000.pptx
pptx_20230218_044841_0000.pptx
AldozezearabLoss
 
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaPPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
FauzanHabibAlHadad
 
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptxBab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
brianadi85
 
Reformasi di indonesia
Reformasi di indonesiaReformasi di indonesia
Reformasi di indonesia
Syarifah Nur
 
Pasca Reformation
Pasca ReformationPasca Reformation
Pasca Reformation
Soya Odut
 
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASIMASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
kelompok 5 demokrasi
kelompok 5 demokrasikelompok 5 demokrasi
kelompok 5 demokrasi
dayurikaperdana19
 
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASIMASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
avandiliakireina
 

Similar to Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik (20)

Ppt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasiPpt demokrasi era reformasi
Ppt demokrasi era reformasi
 
Revormasi di indonesia
Revormasi di indonesiaRevormasi di indonesia
Revormasi di indonesia
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
 
Membedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaanMembedah unsur kebahasaan
Membedah unsur kebahasaan
 
Sejarah reformasi
Sejarah reformasiSejarah reformasi
Sejarah reformasi
 
Perkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesiaPerkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesia
 
Makalah Analisis Pancasila
Makalah Analisis PancasilaMakalah Analisis Pancasila
Makalah Analisis Pancasila
 
PPT PERKEMBANGAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
PPT PERKEMBANGAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI LIBERALPPT PERKEMBANGAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
PPT PERKEMBANGAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL
 
pptx_20230218_044841_0000.pptx
pptx_20230218_044841_0000.pptxpptx_20230218_044841_0000.pptx
pptx_20230218_044841_0000.pptx
 
File
FileFile
File
 
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
 
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaPPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
 
Agenda reformasi&
Agenda reformasi&Agenda reformasi&
Agenda reformasi&
 
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptxBab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
Bab 5. Indonesia pada Masa Reformasi.pptx
 
Reformasi di indonesia
Reformasi di indonesiaReformasi di indonesia
Reformasi di indonesia
 
Pasca Reformation
Pasca ReformationPasca Reformation
Pasca Reformation
 
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASIMASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
 
kelompok 5 demokrasi
kelompok 5 demokrasikelompok 5 demokrasi
kelompok 5 demokrasi
 
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASIMASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
 
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
Perbandingan Pelaksanaan Demokrasi Dan HAM Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, Da...
 

Recently uploaded

KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 

Recently uploaded (13)

KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 

Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik

  • 1. Kondisi Indonesia Pasca Reformasi Dalam Bidang Politik, Sosial, dan Ekonomi Reformasi dapat diartikan sebagai pembaharuan ajaran agama Nasrani. Dalam bahasa Inggris disebut “Reformation”. Pembaharuan ini dipelopori oleh Martin Luther, lahir di kota Eisleben, Jerman pada tanggal 10 Nopember 1483. Atau dapat diartikan sebagai Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Artinya, adanya perubahan kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, dan budaya yang lebih baik, demokratis berdasarkan prinsip kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Gerakan reformasi lahir sebagai jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan. Krisis politik, ekonomi, hukum, dan krisis sosial merupakan faktorfaktor yang mendorong lahirnya gerakan reformasi. Bahkan, krisis kepercayaan telah menjadi salah satu indikator yang menentukan. Reformasi dipandang sebagai gerakan yang tidak boleh ditawar- tawar lagi dan karena itu, hampir seluruh rakyat Indonesia mendukung sepenuhnya gerakan reformasi tersebut. Dengan semangat reformasi, rakyat Indonesia menghendaki adanya pergantian kepemimpinan nasional sebagai langkah awal menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur. Pergantian kepemimpinan nasional diharapkan dapat memperbaiki kehidupan politik, ekonomi, hukum, sosial, dan budaya. Indoenesia harus dipimpin oleh orang yang memiliki kepedulian terhadap kesulitan dan penderitaan rakyat. Pasca runtuhnya rezim politik Orde Baru- nya Suharto yang otoriter di tahun 1998. Indonesia, kemudian memasuki masa Reformasi, yang lantas disebut juga Orde Reformasi. Keadaan bersejarah bangsa Indonesia ini membawa dampak perubahan yang besar pada bidang politik, sosial, ekonomi Indonesia. Masa pasca ekonomi merupakan jaman yang menantang dan menguji masyarakat bangsa Indonesia. A. Bidang Politik Sistem Politik Indonesia Pasca Reformasi diartikan sebagai keseluruhan kegiatan yang berlangsung di Indonesia pasca reformasi berkaitan dengan kekuasaan, pengambilan keputusan, kepentingan umum, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Harus diakui, perubahan sistem politik di Indonesia yang berjalan sangat cepat sejak reformasi 1998 tidak sepenuhnya berada di dalam kontrol kaum pergerakan, untuk tidak dikatakan telah jatuh ke tangan kelompok ideologis lain. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kekuatan liberal yang memasukkan ide-ide liberalisasi politik sekaligus liberalisasi ekonomi, lebih dominan. Jika pun terjadi sirkulasi kepemimpinan elit politik di negeri ini, sesungguhnya perputaran itu sekaligus menyingkirkan kalangan “kiri” dan “sosial-demokrasi”, meski ide reformasi sebetulnya digagas oleh kelompok ini. Berbagai alasan penyebab bisa diuraikan, namun yang paling pokok adalah kegagalan membangun organisasi strategis di dalam mengarahkan perubahan. Kaum kiri dan sosial-demokrat, selain miskin inovasi di dalam menyusun skema organisasi perjuangannya, juga gagal meyakinkan publik mengenai platform perjuangan yang lebih praktikal. Kebiasaan berwacana di tataran “ideologi abstrak” menyebabkannya tak begitu mendapatkan dukungan publik yang lebih luas, selain persoalan-persoalan konflik internal yang tak berkesudahan. Oleh karena itu, dengan gampang desain kaum liberal “diterima” menjadi desain baru sistem politik Indonesia, sementara sistem ekonomi kapitalistik tinggal meneruskan skema ekonomi Orde Baru dengan berbagai polesan kecil ditambah penetrasi ide neoliberalisme ke dalam sistem ekonomi.
  • 2. Penguasaan yang lemah akan modal sosial, finansial dan jaringan sosial-politik yang miskin, ditambah miskinnya kreasi, mendorong kaum kiri dan sosial-demokrat berada di pinggiran. Dalam posisi seperti inilah kemudian format ketatanegaraan kita disusun, dimana dominasi kaum liberal menjadi begitu dominan, selain kelompok pragmatis yang memang merupakan pemain lama di dalam pentas politik dan ekonomi nasional, kita sebut saja sebagai “broker politik dan ekonomi” suatu istilah yang mungkin secara akademik kurang tepat. Tidak heran, bila kemudian arah reformasi sistem politik menjadi hampir tidak terkawal. Perubahan konstitusi mau pun akibatnya terhadap perubahan institusi dan norma perilaku berpolitik, kebijakan dan praktek politik pemerintahan jauh dari apa yang dicita-citakan kaum kiri dan sosial-demokrat. Secara singkat dapat dilihat beberapa kelebihan dan kekurangan pada masa pasca reformasi a. Kelebihan Sistem Politik Indonesia Pasca Reformasi adalah sebagai berikut. 1. Adanya kebebasan berpendapat dan kepentingan yang tidak pernah direalisasikan pada masa Orde Baru 2. Berkurangnya cara-cara kekerasan terhadap masyarakat yang berusaha mengkritik pemerintah. Dimana pada masa Orde Baru, tokoh-tokoh pengkritik pemerintah akan dipenjarakan, dan adanya para Petrus (penembak misterius) yang diduga pembunuh bayaran pemerintah yang bertugas untuk “menghabisi” orang-orang yang berusaha membuka kedok pemerintah. 3. Perbaikan bidang HAM yang pada masa Orde Baru banyak dilanggar oleh pemerintah sendiri 4. Semakin tingginya partisipasi dan antusiasme masyarakat dalam berbagai kegiatan politik, terutama dalam pembentukan partai. Pada perhitungan awal reformasi, ada lebih dari 80 parati politik yang terbentuk walau banyak pula yang tergusur pada saat masa pendaftaran resmi dibuka 5. Semakin diterapkannya otonomi daerah, dimana kekuasaan tidak lagi dimonopoli oleh pemerintah pusat tetapi daerah juga diberi kewenangan dalam mengurus rumah tangganya sendiri 6. Keadilan semakin terasa menyeluruh pada masyarakat Indonesia. Seperti dikemukakan penulis pada bab pendahuluan, bahwa masyarakat etnis Tionghoa menjadi sama haknya dengan WNI lainnya, pengakuan agama Konghucu, dan menjadikan Hari Raya Imlek sebagai libur nasional b. Kekurangannya adalah sebagai berikut. 1. Maraknya kerusuhan akibat demonstrasi yang dilakukan para aktivis sebagai bentuk penyaluran aspirasi masyarakat. Sumber Daya Manusia Indonesia yang tidak mengerti bagaimana seharusnya demonstrasi yang baik malah melakukan tindakan anarkis sebagai bentuk kepedulian pada kepentingan masyarakat. 2. Merajalelanya KKN sebagai akibat diberlakukannya otonomi daerah. Pejabat-pejabat daerah berpendapat bahwa bukan hanya pemerintah pusat saja yang mampu melakukan KKN, tetapi mereka juga mampu. 3. Kebebasan pers disalah gunakan banyak pihak (penguasa) untuk mencari keburukan dari elit-elit politik yang menjadi saingan politiknya. Sehingga yang terjadi perpecahan antar partai koalisi, bahkan perpecahan ditubuh partai itu sendiri. 4. Semakin maraknya intervensi asing (teroris) sebagai akibat kelemahan pertahanan dan keamanan dalam negeri. Juga akibat sifat pemerintahan Indonesia yang terlalu terbuka terhadap luar negeri. 5. Meningkatnya kriminalitas akibat perlindungan HAM yang tidak seimbang. Semua pelaku criminal tersebut akan membela diri dengan mengatakan bahwa ia melakukan kejahatan karena hak nya tidak terpenuhi.
  • 3. B. Bidang Sosial Perubahan politik di Indonesia sejak bulan Mei 1998 merupakan babak baru bagi penyelesaian masalah Timor Timur. Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden B.J. Habibie telah menawarkan pilihan, yaitu pemberian otonomi khusus kepada Timor Timur di dalam Negara Kesatuan RI atau memisahkan diri dari Indonesia. Melalui perundingan yang disponsori oleh PBB, di New York,Amerika Serikat pada tanggal 5 Mei 1999 ditandatangani kesepakatan tripartit antara Indonesia, Portugal, dan PBB untuk melakukan jajak pendapat mengenai status masa depan Timor Timur. PBB kemudian membentuk misi PBB di Timor Timur atau United Nations Assistance Mission in East Timor (UNAMET). Misi ini bertugas melakukan jajak pendapat. Jajak pendapat diselenggarakan tanggal 30 Agustus 1999. Jajak pendapat diikuti oleh 451.792 penduduk Timor Timur berdasarkan kriteria UNAMET. Jajak pendapat diumumkan oleh PBB di New York dan Dili pada tanggal 4 September 1999. Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa 78,5% penduduk Timor Timur menolak menerima otonomi khusus dalam NKRI dan 21,5% menerima usul otonomi khusus yang ditawarkan pemerintah RI. Ini berarti Timor Timur harus lepas dari Indonesia. Ketetapan MPR No. V/MPR/1999 tentang Penentuan Pendapat Rakyat di Timor Timur menyatakan mencabut berlakunya Tap. MPR No. V/MPR/1978. Selain itu, mengakui hasiljajak pendapat tanggal 30 Agustus 1999 yang menolak otonomi khusus. Pengalaman lepasnya Timor Timur dari Indonesia menjadikan pemerintah lebih waspada terhadap masalah Aceh dan Papua. Sikap politik pemerintah di era reformasi terhadap penyelesaian masalah Aceh dan Papua dilakukan dengan memberi otonomi khusus pada dua daerah tersebut. Untuk lebih memberi perhatian dan semangat pada penduduk Irian Jaya, di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid nama Irian Jaya diganti menjadi Papua. Pemerintah pusat juga memberi otonomi khusus pada wilayah Papua. Dengan demikian, pemerintah telah berusaha merespon sebagian keinginan warga Papua untuk dapat lebih memaksimalkan segala potensinya untuk kesejahteraan rakyat Papua sendiri. Meskipun begitu, masih saja terjadi usaha untuk memisahkan diri dari NKRI, terutama yang dipimpin oleh Theys H. Eluoy, Ketua Presidium Dewan Papua. Gerakan Papua Merdeka sempat mereda setelah Theys H. Eluoy tewas tertembak pada tanggal 11 November 2001 yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum TNI dari Satgas Tribuana X. Penyelesaian konflik seperti itu sebenarnya tidak dikehendaki pemerintah, namun ada saja oknum yang memancing di air keruh sehingga menimbulkan ketegangan. Keinginan sebagian rakyat untuk merdeka telah menyebabkan pemerintah bertindak keras. Apalagi setelah pengalaman Timor Timur dan pemberian otonomi khusus pada rakyat tidak memberikan hasil maksimal. Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Sukarnoputri, Aceh telah mendapat otonomi khusus dengan nama Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, keinginan baik pemerintah kurang mendapat sambutan sebagian rakyat Aceh. Kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tetap pada tuntutannya, yaitu ingin Aceh merdeka. Akibatnya, di Aceh sering terjadi gangguan keamanan, seperti penghadangan dan
  • 4. perampokan truk-truk pembawa kebutuhan rakyat, serta terjadinya penculikan dan pembunuhan pada tokoh-tokoh yang memihak Indonesia. Agar keadaan tidak makin parah, pemerintah pusat dengan persetujuan DPR, akhirnya melaksanakan operasi militer di Aceh. Hukum darurat militer diberlakukan di Aceh. Para pendukung Gerakan Aceh Merdeka ditangkap. Namun demikian, operasi militer juga tetap saja menyengsarakan warga sipil sehingga diharapkan dapat segera selesai. Gejolak politik di era reformasi juga ditandai dengan banyaknya teror bom di Indonesia. Teror bom terbesar terjadi di sebuah tempat hiburan di Legian, Kuta, Bali yang menewaskan ratusan orang asing. Pada tanggal 12 Oktober 2002 bom berikutnya sempat memporak-porandakan Hotel J.W. Marriot di Jakarta beberapa waktu lalu. Keadaan yang tidak aman dan banyaknya teror bom memperburuk citra Indonesia di mata internasional sehingga banyak investor yang batal menanamkan modal di Indonesia. Kondisi politik Indonesia yang kurang menguntungkan tersebut diperparah dengan tidak ditegakkannya hukum dan hak asasi manusia (HAM) sebagaimana mestinya. Berbagai kasus pelanggaran hukum dan HAM terutama yang menyangkut tokoh-tokoh politik, konglomerat, dan oknum TNI tidak pernah terselesaikan secara adil dan jujur. Oleh karena itu, rakyat makin tidak percaya pada penguasa meskipun dua kali telah terjadi pergantian pimpinan negara sejak Soeharto tidak menjadi Presiden RI. Saat Krisis Moneter Sejak krisis moneter tahun 1997, perusahaan swasta mengalami kerugian dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan. Sementara itu harga-harga kebutuhan bahan pokok semakin melambung tinggi. Hal ini berakibat langsung kepada para pekerja. Sehingga banyak karyawan yang menuntut kenaikan gaji pada perusahaan. Keadaan inilah yang menjadi masalah cukup berat, karena satu sisi perusahaan mengalami kerugian dan di sisi lain para pekerja menuntut kenaikan gaji. Tuntutan tersebut sangat sulit dipenuhi dan pada akhirnya berimbas pada mem-PHK karyawannya. Karyawan yang di PHK itu menambah jumlah pengangguran sehingga jumlah pengangguran pada saat itu diperkirakan mencapai 40 juta orang. Dampaknya adalah maraknya tindakan kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat. Oleh karena itu pemerintah harus membuka lapangan kerja baru yang dapat menampung para penganggur tersebut. Dan juga menarik kembali para investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia sehingga dapat membuka lapangan kerja C. Bidang Ekonomi Sejak berlangsungnya krisis moneter pertengahan 1997, ekonomi Indonesia mengalami keterpurukan. Indonesia mengalami kondisi yang cukup terpuruk dengan terjadinya inflasi. . Terlihat dari nilai rupiah yang masih bertahan di kisaran Rp 8.000 – Rp 9.000 per dollar AS. Keadaan perekonomian makin memburuk dan kesejahteraan rakyat makin menurun. Banyak investor asing yang lari keluar negeri dengan alasan tidak ada jaminan keamanan di Indonesia dan
  • 5. Indonesia dinilai bukan lagi tempat investasi yang menarik. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi menjadi sangat terbatas dan pendapatan perkapita cenderung memburuk sejak tahun 1997. Pemerintah juga tidak sanggup mengontrol mata uang asing yang beredar di Indonesia, terutama mata uang Amerika Serikat, keadaan kas Negara dan bea cukai dalam keadaan nihil, begitu juga dengan pajak. Oleh karena itu dengan sangat terpaksa pemerintah Indonesia mencari pinjaman dana dari luar negeri seperti Amerika, tetapi semua itu tidak memberikan hasil dan malah memperburuk keadaan rakyat. Banyak peristiwa yang mengakibatkan defisitnya keuangan negara salah satunya adalah pejabat negara yang korupt. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah RI untuk mengatasi masalah ekonomi adalah menyelenggarakan konferensi ekonomi dengan agenda utamanya adalah usaha peningkatan produksi pangan dan cara pendistribusiannya, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan milik swasta/asing. Catatan 14 tahun terakhir menunjukkan betapa kondisi sosial-ekonomi, politik, hukum dan budaya kian masuk ke dalam suatu krisis multi-dimensional. Dengan demikian, dapat dimengerti mengapa banyak masyarakat semakin kehilangan makna atas proses demokratisasi di Indonesia, dan karenanya semakin tidak percaya dengan proses-proses politik yang sedang berjalan atau mengalami krisis kepercayaan (distrust) terhadap sistem politik, kepemimpinan politik, organisasi politik serta lembaga-lembaga politik (formal mau pun non-formal). Kondisi ini paling tidak oleh sebagian kalangan dikuatirkan akan menuju stagnasi politik, dengan demikian projek reformasi pun akan gagal, yang ujungnya akan bisa menimbulkan krisis politik dan ekonomi yang jauh lebih parah dari yang sebelumnya pernah dialami. Kesimpulan Catatan masa pasca reformasi menunjukkan betapa kondisi sosial, ekonomi, politik kian masuk ke dalam suatu krisis multi-dimensional. Dengan demikian, dapat dimengerti mengapa banyak masyarakat semakin kehilangan makna atas proses demokratisasi di Indonesia, dan karenanya semakin tidak percaya dengan proses-proses politik yang sedang berjalan atau mengalami distrust terhadap sistem politik, kepemimpinan politik, organisasi politik serta lembaga-lembaga politik (formal mau pun non-formal). Kondisi ini paling tidak oleh sebagian kalangan dikuatirkan akan menuju stagnasi politik, dengan demikian projek reformasi pun akan gagal, yang ujungnya akan bisa menimbulkan krisis politik dan ekonomi yang jauh lebih parah dari yang sebelumnya pernah dialami. Harus diakui, perubahan sistem politik di Indonesia yang berjalan sangat cepat sejak reformasi 1998 tidak sepenuhnya berada di dalam kontrol kaum pergerakan, untuk tidak dikatakan telah jatuh ke tangan kelompok ideologis lain. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kekuatan liberal yang memasukkan ide-ide liberalisasi politik sekaligus liberalisasi ekonomi, lebih dominan. Jika pun terjadi sirkulasi kepemimpinan elit politik di negeri ini, sesungguhnya perputaran itu sekaligus menyingkirkan kalangan kiri dan sosial-demokrasi, meski ide reformasi sebetulnya digagas oleh kelompok ini. Berbagai alasan penyebab bisa diuraikan, namun yang paling pokok adalah kegagalan membangun organisasi strategis di dalam mengarahkan perubahan. Kaum kiri dan sosial-demokrat, selain miskin inovasi di dalam menyusun skema organisasi perjuangannya, juga gagal meyakinkan publik mengenai platform perjuangan yang lebih praktikal. Kebiasaan berwacana di tataran ideologi abstrak menyebabkannya tak begitu mendapatkan dukungan publik yang lebih luas, selain persoalan-persoalan konflik internal yang tak berkesudahan.
  • 6. Karena itu, dengan gampang desain kaum liberal diterima menjadi desain baru sistem politik Indonesia, sementara sistem ekonomi kapitalistik tinggal meneruskan skema ekonomi Orde Baru dengan berbagai polesan kecil ditambah penetrasi ide neoliberalisme ke dalam sistem ekonomi. Penguasaan yang lemah akan modal sosial, finansial dan jaringan sosial-politik yang miskin, ditambah miskinnya kreasi, mendorong kaum kiri dan sosial-demokrat berada di pinggiran. Dalam posisi seperti inilah kemudian format ketatanegaraan kita disusun, dimana dominasi kaum liberal menjadi begitu dominan, selain kelompok pragmatis yang memang merupakan pemain lama di dalam pentas politik dan ekonomi nasional (saya menyebutnya sebagai broker politik dan ekonomi suatu istilah yang mungkin secara akademik kurang tepat). Tidak heran, bila kemudian arah reformasi sistem politik menjadi hampir tidak terkawal. Perubahan konstitusi mau pun akibatnya terhadap perubahan institusi dan norma perilaku berpolitik, kebijakan dan praktek politik pemerintahan jauh dari apa yang dicita-citakan kaum kiri dan sosial-demokrat Diposkan oleh Ulinnuha Ubay di 01.52 http://blogdarisaya.blogspot.co.id/2015/03/kondisi-indonesia-pasca-reformasi-dalam_2.html