3. 1. Hadist Mutawatir
Pengertian Hadist Mutawatir
Secara kebahasaan lafazh Mutawatir dapat berarti
Mutatabi’, yaitu sesuatu yang datang berikut dengan
kita, atau yang beriringan antara satu dengan
lainnya dengan tidak ada jaraknya.
Sedangkan menurut istilah ulama hadits Mutawatir
berarti:
"Hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak
yang mustahil menurut adat bahwa mereka
bersepakat untuk berbuat dusta".
4. Syarat-syarat Hadits Mutawatir
1. Diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi
2. Adanya keseimbangan antarperawi pada thabaqat
(lapisan) pertama dengan thabaqat berikutnya
3. Berdasarkan tanggapan pancaindra
4. Mustahil bersepakat bohong
5. Hukum Hadits Mutawatir
Status dan hukum hadits mutawatir adalah qat'i al-
Wurud, yaitu pasti keberadaannya dan
menghasilkan ilmu yang dharuri (pasti). Oleh
karena itu, adalah wajib bagi umat Islam untuk
menerima dan mengamalkannya. Dan karenanya
pula, orang yang menolak hadits mutawatir
dihukumkan kafir. Seluruh hadits mutawatir adalah
maqbul, dan karenanya itu pembahasan mengenai
keadaan para perawinya tidak diperlukan lagi.
6. Pembagian Hadits Mutawatir
Hadits Mutawatir Lafzhi
"Yaitu hadits yang mutawatir lafaz dan maknanya”
Artinya Mutawatir Lafzhi adl hadits yang diriwayatkan
oleh orang banyak yang susunan redaksi dan ma’nanya
sesuai benar antara riwayat yang satu dengan yang
lainnya. Contoh hadits mutawatir lafdzi adalah:
“Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku,
maka tempat tinggalnya adalah neraka”.
Hadits ini diriwayatkan oleh lebih dari 62 sahabat
dengan teks yang sama, bahkan menurut As-Syuyuti
diriwayatkan lebih dari dua ratus sahabat.
7. Mutawatir Ma'nawi
"Hadits yang mutawatir maknanya saja, tidak pada
lafaznya.“
Hadits tentang mengangkat tangan ketika berdo'a.
telah diriwayatkan lebih dari 100 hadis mengenai
angkat tangan ketika berdo'a, namun dengan lafaz
yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Masing-masing lafaz tidak sampai ke derajat
mutawatir, tetapi makna dari keseluruhan lafaz-lafaz
tersebut mengacu kepada satu makna, sehinnga
secara ma'nawi Hadits tersebut adalah Mutawatir.
8. 2. Hadits Ahad
Pengertian Hadits Ahad
Kata ahad dari segi bahasa berarti satu, maka
hadis ahad berarti suatu berita yang disampaikan
oleh orang satu.
Menurut Istilah Hadits ahad adalah hadis yang
jumlah perowinya tidak sebanyak jumlah perowi
hadits mutawatir.
10. Kehujjahan Hadits Ahad
Hadits ahad dengan berbagai macam pembagiannya
terkadang dapat dihukumi shahih, hasan, atau
dhaif, bergantung pada syarat diterimanya hadits
(syurut al qabul).
Adapun kehujjahan hadits ahad jumhur ulama
sepakat bahwa hadits ahad dapat dijadikan
hujjah selama hadits tersebut masuk kategori
hadits maqbul, atau memenuhi syarat
diterimanya hadits.
11. Persyaratan yang dikemukakan para ulama
agar hadis bisa diterima sebagai hujjah
berkaitan dengan dua sisi, yaitu berkaitan
dengan para perawi hadits dan berkaitan
dengan substansi dari hadits.
12. Syarat yang berkaitan dengan perawi hadits (sanad) adalah :
Perawi harus adil
Perawi harus dhabit
Perawi harus paham dengan hadis yang
disampaikan
Perawi harus melakukan dengan apa yang telah
diriwayatkan
Perawi harus menyampaikan hadits dengan huruf-
hurufnya
Perawi hendaknya mengetahui perubahan makna
hadits dari lafal hadits yang sebenarnya.
13. persyaratan yang berkaitan dengan subtansi hadits,
antara lain:
Hendaknya sanad bersambung dari Rasulullah
Terhindar dari syuzuz (kejanggalan) dan ‘illat (cacat)
Hendaknya tidak bertentangan dengan as sunnah al Masyhurah,
baik yang berupa qauliyyah maupun fi’liyyah
Hendaknya tidak bertentangan dengan perilaku sahabat dan
tabi’in.
Hendaknya sebagian ulama salaf tidak mencela (mengkritik)
hadits tersebut
Hendaknya dalam hadits tersebut tidak terdapat penambahan
matan dan sanadnya, yang tambahan itu diriwayatkan secara
mandiri dan menyalahi rawi-rawi yang tsiqah.
14. Para ulama banyak memberikan bukti tentang
kehujjahan hadits ahad. Diantara dalil-dalil yang mereka
gunakan adalah :
Sejarah membuktikan bahwa Rasulullah saw tatkala
menyebarkan Islam kepada para pemimpin negeri/raja,
beliau menunjuk/mengutus satu atau dua orang sahabat.
Bahkan beliau pernah mengutus 12 sahabat untuk
berpencar menemui 12 pemimpin saat itu untuk diajak
menganut Islam. Kasus ini membuktikan bahwa khabar
yang disampaikan atau dibawa oleh satu/dua orang
sahabat dapat dijadikan hujjah.
KEHUJJAHAN HADITS AHAD
15. HADITS MASYHUR
Pengertian hadits masyhur
فأكثر ثالثة رواه ما
-
طبقة كل في
-
التواتر حد يبلغ لم ما
Yaitu Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi atau
lebih, pada setiap tingkatan sanad, tetapi tidak sampai
pada tingkat mutawatir.
Pembagian hadits masyhur
Hadits masyhur jika dilihat dari segi kualitasnya dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu ada hadits yang
shahih, hasan dan dha’if.
PEMBAGIAN HADITS AHAD
16. HADITS ‘AZIZ
Pengertian hadits ‘Aziz
Secara etimologis, istilah 'aziz, ya'izzu yang berarti
: qalla (sedikit) atau nadara (jarang terjadi).
secara terminologis, hadits 'aziz adalah "hadits
yang diriwayatkan oleh dua orang rawi atau lebih
dalam satu thabaqatnya".
Pembagian Hadits 'Aziz
secara kualitas hadits 'aziz juga dapat dibedakan
menjadi shahih, hasan, dan da'if.
17. HADITS GHARIB
Pengertian Hadits Gharib
Secara terminologis Hadits Gharib adalah Hadits yang
diriwayatkan oleh seorang perawi yang menyendiri dalam
meriwayatkannya, baik yang menyendiri itu imamnya
maupun selainnya”.
18. Pembagian Hadits Gharib
Pembagian hadits ghaib ini dapat dilihat dari dua sudut pandang
yaitu,
1. segi bentuk penyendirian perawinya dan
2. dari segi kaitannya antara penyendirian pada sanad dan matan.
Jika dilihat dari sudut pandang pertama, hadits gharib dapat
dibagi menjadi hadits gharib mutlak dan hadits nisbi,
sedangkan jika dilihat dari sudut pandang yang kedua, hadits
gharib dapat dibedakan menjadi gharib pada sanad dan
matan secara bersama sama dan gharib pada sanadnya
saja.