SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KELAS X-4 ~ KELOMPOK 5
MAN IC SORONG, PAPUA BARAT DAYA
PLAYERS PENDAHULUAN PEMBAHASAN PENUTUP
PLAYER 1 : ardiansyah prasetyo
PLAYER 1 : hisyam albar
PLAYER 1 : khalid kaka dejan
PLAYER 1 : sahrul hidayat yoteni
KE HALAMAN
AGENDA
KE HALAMAN
AGENDA
KE HALAMAN
AGENDA
1.Pembagian Hadits
dari segi kuantitas
PERAWI
2.Pembagian hadits
dari segi kualitas
hadits dari segi kuantitas
hadis dari segi kualitas
Para ulama hadits berbeda pendapat tentang pembagian hadits ditinjau dari aspek
kuantitas atau jumlah perawi yang menjadi sumber berita. Diantara mereka ada yang
mengelompokkan menjadi tiga bagian, yakni hadits mutawatir, masyhur, dan ahad.
Ada juga yang menbaginya menjadi dua, yakni hadits mutawatir dan hadits ahad.
Ulama golongan pertama, menjadikan hadits masyhur sebagai berdiri sendiri, tidak
termasuk ke dalam hadits ahad, ini dispnsori oleh sebagian ulama ushul seperti
diantaranya, Abu Bakr Al-Jashshash (305-370 H). Sedangkan ulama golongan kedua
diikuti oleh sebagian besar ulama ushul (ushuliyyun) dan ulama kalam (mutakallimun).
Menurut mereka, hadits masyhur bukan merupakan hadits yang berdiri sendiri, akan
tetapi hanya merupakan bagian hadits ahad. Mereka membagi hadits ke dalam dua
bagian, yaitu hadits mutawatir dan ahad.
KE HALAMAN
AGENDA
a. Pengertian Hadits Mutawatir
Secara etimologi, kata mutawatir berarti : Mutatabi’ (beriringan tanpa jarak). Dalam
terminologi ilmu hadits, ia merupakan haidts yang diriwayatkan oleh orang banyak,
dan berdasarkan logika atau kebiasaan, mustahil mereka akan sepakat untuk
berdusta. Periwayatan seperti itu terus menerus berlangsung, semenjak thabaqat yang
pertama sampai thabaqat yang terakhir.
Dari redaksi lain pengertian mutawatir adalah :
‫ا‬َ‫مـ‬
ََ‫ان‬َ‫ك‬
َ
‫ن‬َ‫ع‬
َ
‫س‬‫و‬ُ‫س‬‫ح‬َ‫م‬
ََ‫ر‬َ‫ب‬‫خ‬َ‫أ‬
َ
ِ‫ه‬ِ‫ب‬
َ
‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫مــ‬َ‫ج‬
‫ا‬‫و‬ُ‫غ‬َ‫لـ‬َ‫ب‬
‫ى‬ِ‫ف‬
َ
ِ‫ة‬ َ‫ر‬‫ث‬َ‫لكـ‬‫ا‬
‫ا‬‫غـ‬َ‫ل‬‫ب‬َ‫م‬
َ
ُ‫ل‬‫ي‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬
َ
َ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬‫ل‬‫ا‬
َُ‫ؤ‬ُ‫ط‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ت‬
َ
‫م‬ُ‫ه‬
‫ى‬َ‫لـ‬َ‫ع‬
َ
ِ‫ب‬ِ‫ذ‬‫ـ‬َ‫لكـ‬‫ا‬
Hadits yang berdasarkan pada panca indra (dilihar atau didengar) yang diberitakan oleh
segolongan orang yang mencapai jumlah banyak yang mustahil menurut tradisi mereka
sepakat berbohong.
KE HALAMAN
AGENDA
1) Hadits Mutawatir harus diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi, dan dapat diyakini bahwa
mereka tidak mungkin sepakat untuk berdusta. Ulama berbeda pendapat tentang jumlah minimal
perawi. Al-Qadhi Al-Baqilani menetapkan bahwa jumlah perawi hadits mutawatir sekurang-kurangnya
5 orang, alasannya karena jumlah Nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi sejumlah 5 orang. Al-Istikhari
menetapkan minimal 10 orang, karena 10 itu merupakan awal bilangan banyak. Demikian seterusnya
sampai ada yang menetapkan jumlah perawi hadits mutawatir sebanyak 70 orang.
2) Adanya keseimbangan antara perawi pada thabaqat pertama dan thabaqat berikutnya.
Keseimbangan jumlah perawi pada setiap thabaqat merupakan salah satu persyaratan.
3) Berdasarkan tanggapan pancaindra. Berita yang disampaikan para perawi harus berdasarkan
pancaindera. Artinya, harus benar-benar dari hasil pendengaran atau penglihatan sendiri. Oleh karena
itu, apabila berita itu merupakan hasil renungan, pemikiran, atau rangkuman dari suatu peristiwa
lain, atau hasil istinbath dari dalil yang lain, maka tidak dapat dikatakan hadits mutawatir.
KE HALAMAN
AGENDA
Hadits yang mutawatir yang periwayatannya dengan suatu redaksi yang sama atau
hadits yang mutawatir lafal dan maknanya.
Contoh :
ََ‫ل‬‫ا‬َ‫قـ‬
َ
ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬
‫هللا‬
َ
ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َ
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
َ
‫ن‬َ‫م‬
ََ‫ب‬َ‫ذ‬َ‫ك‬
َ
َّ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َ
‫أ‬ َّ‫و‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ي‬‫ل‬َ‫فـ‬
َ
ُ‫ه‬َ‫د‬َ‫ع‬‫ق‬َ‫م‬
ََ‫ن‬ِ‫م‬
َِ
‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬
Artinya :
“ sungguh al-Qur’anKu diturunkan dengan 7 bacaan (Qiraat) “.
KE HALAMAN
AGENDA
Hadits yang maknanya mutawatir tetapi lafalnya tidak.Atau juga hadits yang lafal serta
maknanya berlain-lain, tetapi dapat diambil dari kumpulannya satu makna yang umum.
Maksudnya adalah hadits yang para perawinya berbeda-beda dalam menyusun redaksi
pemberitaan, tetapi pada prinsipnya sama.
Contoh :
‫قال‬
‫ابو‬
‫مسى‬
‫م‬
‫رفع‬
‫رسول‬
‫هللا‬
‫صلى‬
‫عليه‬
‫وسلم‬
‫يديه‬
‫حتى‬
‫رؤي‬
‫بياض‬
‫ابطه‬
‫فى‬
‫شئ‬
‫من‬
‫دعائه‬
‫إال‬
‫فى‬
‫اإلستسقاء‬ ( ‫رواه‬
‫البخارى‬
‫ومسلم‬ )
“konon Nabi tidak mengangkat kedua tangan beliau dalam do’a beliau selain do’a
sholat istisqa’.Dan beliau mengangkat tangannya, sehingga Nampak utih-putih kedua
ketiaknya.( H.R Bukhari Muslim)
KE HALAMAN
AGENDA
Sesuatu yang dapat diketahui dengan mudah bahwa hal itu adalah dari agama, dan
telah mutawatir diantara umat islam bahwa nabi s.a.w mengerjakannya atau
menyuruhnya atau selain dari hal itu.
Jenis hadits mutawati amali ini banyak jumlahnya, misalnyahadits yang menerangkan
waktu shalat, raka’at shalat, shalat jenazah, tata cara shalat, cara pelaksanaan haji dan
lain-lain.
Contoh:
“ tidak sah sholat itu dengan tidak membaca fatihah”.
KE HALAMAN
AGENDA
Macam-macam Hadis Ahad
1. Hadis Masyhur
Masyhur dari segi bahasa ialah al-intisyar wa asy-syuyu’, yaitu
sesuatu yang sudah tersebar dan populer, sedangkan dari segi
istilah adalah hadis yang diriwayatkan dari sahabat, tetapi
bilangannya tidak mencapai ukuran bilangan mutawatir. Atau juga
hadis yang mempunyai jalan yang terhingga, tetapi lebih dari
satu jalan dan tidak sampai kepada batas hadis mutawatir.
2. Hadis Gairu Masyhur
Hadis Gairu masyhur terbagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai
berikut.
Aziz. Kata aziz artinya seolah-olah ditemukan, atau sedikit atau
jarang adanya. Pengertian aziz, yaitu hadis yang perawinya
kurang dari dua orang dalam semua thabaqah sanadnya. Adapun
hadis aziz terdapat pada tingkatan sahih, hasan, dan dhaif.
Garib. Garib dari segi bahasa, berarti menyendiri. Ulama
hadis mendefinisikan hadis garib adalah hadis yang pada
sanadnya terdapat seorang yang menyendiri dalam
meriwayatkan, di mana saja penyendiri dalam sanad itu
terjadi.
Kata ahad atau wahid dari segi bahasa berarti satu. Secara
istilah hadis ahad adalah suatu hadis (khabar) yang
diriwayatkan oleh satu orang, dua orang atau lebih, tetapi
tidak memenuhi faktor-faktor yang menjadikannya masyhur.
Para ulama sependapat bahwa hadis ahad tidak qat’i,
sebagaimana hadis mutawatir. Hadis ahad hanya memfaedahkan
zan. Oleh karena itu, masih perlu diadakan penyelidikan
sehingga dapat diketahui maqbul dan mardudnya, Jika ternyata
telah diketahui bahwa hadis tersebut tidak tertolak, dalam
arti maqbul maka mereka sepakat bahwa hadis tersebut wajib
untuk diamalkan sebagaimana hadits mutawatir.
Neraca yang harus kita pergunakan dalam berhujjah dengan
suatu hadis, ialah memeriksa “Apakah hadis tersebut maqbul
atau mardud”. Kalau maqbul, boleh kita berhujjah dengannya.
Kalau mardud, kita tidak dapat iktiqatkan dan tidak dapat
pula kita mengamalkannya.
KE HALAMAN
AGENDA
TUGAS QURDIS_KELOMPOK 5_KELAS X4 (PEMAHAMAN HADITS DARI SEGI KUANTITAS DAN KUALITAS).pptx
TUGAS QURDIS_KELOMPOK 5_KELAS X4 (PEMAHAMAN HADITS DARI SEGI KUANTITAS DAN KUALITAS).pptx
TUGAS QURDIS_KELOMPOK 5_KELAS X4 (PEMAHAMAN HADITS DARI SEGI KUANTITAS DAN KUALITAS).pptx
TUGAS QURDIS_KELOMPOK 5_KELAS X4 (PEMAHAMAN HADITS DARI SEGI KUANTITAS DAN KUALITAS).pptx

More Related Content

Similar to TUGAS QURDIS_KELOMPOK 5_KELAS X4 (PEMAHAMAN HADITS DARI SEGI KUANTITAS DAN KUALITAS).pptx

Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, AtsarPengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, AtsarJimatul Arrobi
 
ulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptx
ulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptxulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptx
ulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptxssuserffaed6
 
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Aliem Masykur
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifAzzahra Azzahra
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaRiana Arum
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyasholihiyyah
 
Hadits ahad
Hadits ahadHadits ahad
Hadits ahadLtfltf
 
Makalah nanti malem uy...................................
Makalah nanti malem uy...................................Makalah nanti malem uy...................................
Makalah nanti malem uy...................................Thak Lagie Chama Chama
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyasholihiyyah
 
Sistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli HadithSistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli Hadithdr2200s
 
Agama hadits
Agama haditsAgama hadits
Agama haditsIntandea
 
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMAT
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMATDAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMAT
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMATprimagraphology consulting
 

Similar to TUGAS QURDIS_KELOMPOK 5_KELAS X4 (PEMAHAMAN HADITS DARI SEGI KUANTITAS DAN KUALITAS).pptx (20)

Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, AtsarPengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
 
ulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptx
ulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptxulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptx
ulumul hadis - sesi 2 yusuf.pptx
 
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
Ahlu Sunah Waljama'ah (Aswaja)
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dan cabang cabangnya
 
Hadits ahad
Hadits ahadHadits ahad
Hadits ahad
 
Makalah nanti malem uy...................................
Makalah nanti malem uy...................................Makalah nanti malem uy...................................
Makalah nanti malem uy...................................
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Tugas ulumul hadits
Tugas ulumul haditsTugas ulumul hadits
Tugas ulumul hadits
 
Makalah ulmul hadis
Makalah ulmul hadisMakalah ulmul hadis
Makalah ulmul hadis
 
Hadis dhaif
Hadis dhaifHadis dhaif
Hadis dhaif
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Sistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli HadithSistm Bukti Asli Hadith
Sistm Bukti Asli Hadith
 
Hadits
HaditsHadits
Hadits
 
Agama hadits
Agama haditsAgama hadits
Agama hadits
 
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMAT
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMATDAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMAT
DAHULUKAN AKHLAK DI ATAS FIQIH -- JALALUDDIN RAKHMAT
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

TUGAS QURDIS_KELOMPOK 5_KELAS X4 (PEMAHAMAN HADITS DARI SEGI KUANTITAS DAN KUALITAS).pptx

  • 1. KELAS X-4 ~ KELOMPOK 5 MAN IC SORONG, PAPUA BARAT DAYA
  • 3. PLAYER 1 : ardiansyah prasetyo PLAYER 1 : hisyam albar PLAYER 1 : khalid kaka dejan PLAYER 1 : sahrul hidayat yoteni KE HALAMAN AGENDA
  • 6. 1.Pembagian Hadits dari segi kuantitas PERAWI 2.Pembagian hadits dari segi kualitas
  • 7. hadits dari segi kuantitas hadis dari segi kualitas
  • 8. Para ulama hadits berbeda pendapat tentang pembagian hadits ditinjau dari aspek kuantitas atau jumlah perawi yang menjadi sumber berita. Diantara mereka ada yang mengelompokkan menjadi tiga bagian, yakni hadits mutawatir, masyhur, dan ahad. Ada juga yang menbaginya menjadi dua, yakni hadits mutawatir dan hadits ahad. Ulama golongan pertama, menjadikan hadits masyhur sebagai berdiri sendiri, tidak termasuk ke dalam hadits ahad, ini dispnsori oleh sebagian ulama ushul seperti diantaranya, Abu Bakr Al-Jashshash (305-370 H). Sedangkan ulama golongan kedua diikuti oleh sebagian besar ulama ushul (ushuliyyun) dan ulama kalam (mutakallimun). Menurut mereka, hadits masyhur bukan merupakan hadits yang berdiri sendiri, akan tetapi hanya merupakan bagian hadits ahad. Mereka membagi hadits ke dalam dua bagian, yaitu hadits mutawatir dan ahad. KE HALAMAN AGENDA
  • 9. a. Pengertian Hadits Mutawatir Secara etimologi, kata mutawatir berarti : Mutatabi’ (beriringan tanpa jarak). Dalam terminologi ilmu hadits, ia merupakan haidts yang diriwayatkan oleh orang banyak, dan berdasarkan logika atau kebiasaan, mustahil mereka akan sepakat untuk berdusta. Periwayatan seperti itu terus menerus berlangsung, semenjak thabaqat yang pertama sampai thabaqat yang terakhir. Dari redaksi lain pengertian mutawatir adalah : ‫ا‬َ‫مـ‬ ََ‫ان‬َ‫ك‬ َ ‫ن‬َ‫ع‬ َ ‫س‬‫و‬ُ‫س‬‫ح‬َ‫م‬ ََ‫ر‬َ‫ب‬‫خ‬َ‫أ‬ َ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫مــ‬َ‫ج‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫غ‬َ‫لـ‬َ‫ب‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ ِ‫ة‬ َ‫ر‬‫ث‬َ‫لكـ‬‫ا‬ ‫ا‬‫غـ‬َ‫ل‬‫ب‬َ‫م‬ َ ُ‫ل‬‫ي‬ ِ‫ح‬ُ‫ت‬ َ َ‫ة‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬‫ل‬‫ا‬ َُ‫ؤ‬ُ‫ط‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ت‬ َ ‫م‬ُ‫ه‬ ‫ى‬َ‫لـ‬َ‫ع‬ َ ِ‫ب‬ِ‫ذ‬‫ـ‬َ‫لكـ‬‫ا‬ Hadits yang berdasarkan pada panca indra (dilihar atau didengar) yang diberitakan oleh segolongan orang yang mencapai jumlah banyak yang mustahil menurut tradisi mereka sepakat berbohong. KE HALAMAN AGENDA
  • 10. 1) Hadits Mutawatir harus diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi, dan dapat diyakini bahwa mereka tidak mungkin sepakat untuk berdusta. Ulama berbeda pendapat tentang jumlah minimal perawi. Al-Qadhi Al-Baqilani menetapkan bahwa jumlah perawi hadits mutawatir sekurang-kurangnya 5 orang, alasannya karena jumlah Nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi sejumlah 5 orang. Al-Istikhari menetapkan minimal 10 orang, karena 10 itu merupakan awal bilangan banyak. Demikian seterusnya sampai ada yang menetapkan jumlah perawi hadits mutawatir sebanyak 70 orang. 2) Adanya keseimbangan antara perawi pada thabaqat pertama dan thabaqat berikutnya. Keseimbangan jumlah perawi pada setiap thabaqat merupakan salah satu persyaratan. 3) Berdasarkan tanggapan pancaindra. Berita yang disampaikan para perawi harus berdasarkan pancaindera. Artinya, harus benar-benar dari hasil pendengaran atau penglihatan sendiri. Oleh karena itu, apabila berita itu merupakan hasil renungan, pemikiran, atau rangkuman dari suatu peristiwa lain, atau hasil istinbath dari dalil yang lain, maka tidak dapat dikatakan hadits mutawatir. KE HALAMAN AGENDA
  • 11. Hadits yang mutawatir yang periwayatannya dengan suatu redaksi yang sama atau hadits yang mutawatir lafal dan maknanya. Contoh : ََ‫ل‬‫ا‬َ‫قـ‬ َ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫هللا‬ َ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ َ ‫ن‬َ‫م‬ ََ‫ب‬َ‫ذ‬َ‫ك‬ َ َّ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ ‫أ‬ َّ‫و‬َ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ي‬‫ل‬َ‫فـ‬ َ ُ‫ه‬َ‫د‬َ‫ع‬‫ق‬َ‫م‬ ََ‫ن‬ِ‫م‬ َِ ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ Artinya : “ sungguh al-Qur’anKu diturunkan dengan 7 bacaan (Qiraat) “. KE HALAMAN AGENDA
  • 12. Hadits yang maknanya mutawatir tetapi lafalnya tidak.Atau juga hadits yang lafal serta maknanya berlain-lain, tetapi dapat diambil dari kumpulannya satu makna yang umum. Maksudnya adalah hadits yang para perawinya berbeda-beda dalam menyusun redaksi pemberitaan, tetapi pada prinsipnya sama. Contoh : ‫قال‬ ‫ابو‬ ‫مسى‬ ‫م‬ ‫رفع‬ ‫رسول‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫عليه‬ ‫وسلم‬ ‫يديه‬ ‫حتى‬ ‫رؤي‬ ‫بياض‬ ‫ابطه‬ ‫فى‬ ‫شئ‬ ‫من‬ ‫دعائه‬ ‫إال‬ ‫فى‬ ‫اإلستسقاء‬ ( ‫رواه‬ ‫البخارى‬ ‫ومسلم‬ ) “konon Nabi tidak mengangkat kedua tangan beliau dalam do’a beliau selain do’a sholat istisqa’.Dan beliau mengangkat tangannya, sehingga Nampak utih-putih kedua ketiaknya.( H.R Bukhari Muslim) KE HALAMAN AGENDA
  • 13. Sesuatu yang dapat diketahui dengan mudah bahwa hal itu adalah dari agama, dan telah mutawatir diantara umat islam bahwa nabi s.a.w mengerjakannya atau menyuruhnya atau selain dari hal itu. Jenis hadits mutawati amali ini banyak jumlahnya, misalnyahadits yang menerangkan waktu shalat, raka’at shalat, shalat jenazah, tata cara shalat, cara pelaksanaan haji dan lain-lain. Contoh: “ tidak sah sholat itu dengan tidak membaca fatihah”. KE HALAMAN AGENDA
  • 14. Macam-macam Hadis Ahad 1. Hadis Masyhur Masyhur dari segi bahasa ialah al-intisyar wa asy-syuyu’, yaitu sesuatu yang sudah tersebar dan populer, sedangkan dari segi istilah adalah hadis yang diriwayatkan dari sahabat, tetapi bilangannya tidak mencapai ukuran bilangan mutawatir. Atau juga hadis yang mempunyai jalan yang terhingga, tetapi lebih dari satu jalan dan tidak sampai kepada batas hadis mutawatir. 2. Hadis Gairu Masyhur Hadis Gairu masyhur terbagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut. Aziz. Kata aziz artinya seolah-olah ditemukan, atau sedikit atau jarang adanya. Pengertian aziz, yaitu hadis yang perawinya kurang dari dua orang dalam semua thabaqah sanadnya. Adapun hadis aziz terdapat pada tingkatan sahih, hasan, dan dhaif. Garib. Garib dari segi bahasa, berarti menyendiri. Ulama hadis mendefinisikan hadis garib adalah hadis yang pada sanadnya terdapat seorang yang menyendiri dalam meriwayatkan, di mana saja penyendiri dalam sanad itu terjadi. Kata ahad atau wahid dari segi bahasa berarti satu. Secara istilah hadis ahad adalah suatu hadis (khabar) yang diriwayatkan oleh satu orang, dua orang atau lebih, tetapi tidak memenuhi faktor-faktor yang menjadikannya masyhur. Para ulama sependapat bahwa hadis ahad tidak qat’i, sebagaimana hadis mutawatir. Hadis ahad hanya memfaedahkan zan. Oleh karena itu, masih perlu diadakan penyelidikan sehingga dapat diketahui maqbul dan mardudnya, Jika ternyata telah diketahui bahwa hadis tersebut tidak tertolak, dalam arti maqbul maka mereka sepakat bahwa hadis tersebut wajib untuk diamalkan sebagaimana hadits mutawatir. Neraca yang harus kita pergunakan dalam berhujjah dengan suatu hadis, ialah memeriksa “Apakah hadis tersebut maqbul atau mardud”. Kalau maqbul, boleh kita berhujjah dengannya. Kalau mardud, kita tidak dapat iktiqatkan dan tidak dapat pula kita mengamalkannya. KE HALAMAN AGENDA