1. MAKALAH
DAERAH ALIRAN SUNGAI/WATERSHED
Kelompok : 3 (Tiga)
Nama Kelompok :
Agil Arisandy (1940301026)
Safnawaty (1940301027)
Ruslan (1940301028)
Asmarani (1940301029)
Riska Sri Wulandari (1940301030)
Nilam Cahyani Haryadi. S (1940301033)
Desiliana Resa (1940301034)
Zefanya Rande Palidan (1940301035)
Iwan Danil (1940301037)
Roy (1940301038)
Ricky Noor Hasyim (1940301039)
Juanita Elvianti (1940301040)
Dosen Pengampuh :
ASWAR AMIRUDDIN, S.T., M.T.
NIDN : 0008018902
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2020/2021
2. i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puja dan puji syukur Allah Subhaanahu wata’ala yang sudah
memberi banyak sekali kenikmatan dan rahmat serta karunia-Nya yang atas izinnya lah kami bisa
menyelesaikan makalah Mata Kuliah “Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA) ini dan juga bisa
membuat makalah ini dengan baik.
Makalah ini bisa disusun dengan baik karena berkat dorongan dan bantuan dari pihak yang
bersedia membimbing dan mendukung kami. Oleh karena itu, kami banyak mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Aswar Amiruddin, S.T., M.T. selaku dosen pengampuh mata kuliah PSDA yang sudah
memberikan materi terkait tugas yang akan buat.
2. Rosmalia Handayani, S.T., M.T. selaku dosen pengampuh mata kuliah PSDA.
3. Seluruh pihak yang sudah membantu secara tidak langsung atau pun langsung sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Semoga Allah SWT selau membalas segala kebaikan mereka dan selalu memberikan
berkah-Nya. Kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa penyusunan dari makalah ini masih
belum sempurna dan pastinya ada kekurangan. Kesempurnaan hanya ada pada Alloh semata.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi kebaikan makalh
ini kedepannya. Akhir kata, kami seluruh penyusun berharap agar makalah ini mampu
memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca dan di lingkungan akademis.
Amin ya robbal’alamin.
Tarakan, September 2021
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................................1
1.2. Tujuan ........................................................................................................................2
1.3. Rumusan Masalah......................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1. Data Video .................................................................................................................3
2.2. Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS)...................................................................3
2.3. Komponen Daerah Aliran Sungai (DAS) ..................................................................4
2.4. Penjelasam Daerah Aliran Sungai (DAS)..................................................................4
2.5. Karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS)...............................................................6
2.6.Analisis Daerah Aliran Sungai (DAS) Dengan Morfometri.......................................7
2.7. Karakkteristik Utama DAS......................................................................................10
2.8. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ..........................................................................15
2.9. Tujuan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai..............................................................15
2.10. Komponen - KomponenPengelolaan Daerah Aliran Sungai .................................15
2.11. Hutan dan Hubungannya Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ...............................15
BAB 3 PERMASALAHAN DAS SEKITAR .........................................................................16
BAB 4 KESIMPULAN............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21
4. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah Aliran Sungai (DAS) (catchment, basin, watershed) merupakan daerah dimana
semua airnya mengalir ke dalam suatu sungai yang dimaksudkan. Daerah ini umumnya
dibatasi oleh batas topografi, yaitu merupakan tempat tertinggi (punggung bukit) sehingga
air hujan yang jatuh didalamnya akan selalu menuju tempat hilirnya (bagian yang lebih
rendah). Batas ini tidak ditetapkan berdasar air bawah tanah karena permukaan air tanah
selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat kegiatan pemakaian.
Daerah Aliran Sungai berfungsi sebagai penampung air hujan, daerah resapan, daerah
penyimpanan air, penangkap air hujan dan pengaliran air. Wilayahnya meliputi bagian hulu
bagian hilir, bagian pesisir dan dapat berupa wilayah lindung, wilayah budidaya, wilayah
pemukiman dan lain-lain. Daerah aliran sungai ditentukan berdasarkan topografi daerah
tersebut. Pada peta topografi batas DAS dapat ditentukan dengan cara membuat garis
imajiner yang menghubungkan titik yang memiliki elevasi kontur tertinggi disebelah kanan
dan kiri sungai yang ditinjau. Untuk menentukan luas daerah aliran sungai dapat ditentukan
dengan planimeter. Pertumbuhan jumlah penduduk, tekanan sosial ekonomi, dan tekanan
pembangunan, menyebabkan penurunan kondisi sumberdaya alam, terutama sumberdaya
tanah, dan air termasuk kondisi DAS. Hal ini dikarenakan timbulnya kerusakan vegetasi
penutup tanah yang merupakan faktor terpenting dalam memelihara ketahanan tanah
terhadap erosi, dan kemampuan tanah dalam meresap air.
Perencanaan dan pengelolaan suatu kawasan sangatlah diperlukan sebagai pedoman
bagi perencanaan pembangunan. Tujuannya agar penataan lingkungan hidup dan
pemanfaatan sumber daya alam dapat dilakukan secara aman, tertib, efisien, dan efektif.
Dalam melaksanakan pembangunan, penggunaan sumber daya alam dilakukan secara
terencana, rasional, optimal, bertanggungjawab, dan sesuai dengan kemampuan daya
dukungnya dengan mengutamakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Di samping itu,
harus memperhatikan pula kelestarian fungsi, keseimbangan lingkungan hidup dan
keanekaragaman hayati guna mewujudkan pembangunan yang berkelajutan.
5. 2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di daerah aliran sungai (DAS).
2. Untuk mengetahui apa saja factor-faktor penyebab terjadi permasalahan DAS.
3. Untuk mengetahui kendala dan solusi perlindungan DAS, berdasarkan pangembangan
dan ilmu Teknik sipil yang berkelanjutan.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang menjadi permasalahan daerah aliran sungai (DAS) ?
2. Mengapa kita harus mengetahui factor-faktor penyebab terjadinya permasalahan DAS?
3. Bagaimana solusi yang kita buat sebagai seorang Teknik Sipil dalam pembangunan
yang dapat mengatasi permasalah tersebut dan berkelanjutan ?
6. 3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Data Video
Judul Video : DAS sebagai sistem hidrologi 2020
Pemilik Video : Kuswantor Marko
Link Video : https://youtu.be/pAKKnJ_s3ok
2.2 Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS)
• DAS (Watershed, Catchment Area, Basin Area) adalah bagian dari muka bumi,
dimana hujan yang jatuh atau salju yang mencair airnya akan mengalir menuju
sungai yang bersangkutan, baik pada anak sungainya maupun pada batang sungai
utama.
• Luasan sebuah DAS dibatasi oleh punggungan tertinggi dari system DAS yang lain.
• Batas dan luasan sebuah DAS dapat ditentukan dari peta topografi/rupabumi, baik
secara manual maupun berbasis computer (system digital)
7. 4
2.3 Komponen Daerah Aliran Sungai (DAS)
DAS sebagai sebuah system ekologis memiliki beberapa komponen yang
merupakan satu kesatuan, yaitu :
1. Masukan (input) berupa iklim seperti curah hujan
2. Komponen proses berupa karakteristiknya berupa fisik maupun sosialnya seperti
jenis batuan, tanah, dan penggunaan lahan dan aktivitas manusia
3. Komponen output berupa kuantitas maupun kualitas air, termasuk didalamnya
kondisi biologis airnya
2.4 Penjelasan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa semakin besar DAS semakin besar
jumlah limpasan permukaan sehingga semakin besar pula aliran permukaan atau debit
sungai.
Keterangan :
AEo : Batas aliran permukaan
AEu : Batas aliran bawah permukaan
8. 5
Namun factor geologi, memungkinkan luas DAS secara hidrologis menjadi lebih besar
atau lebih kecil dari luas DAS yang dibuat dari peta topografi
9. 6
2.5 Karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai dibagi menjadi 3 zona yaitu :
1. Zona Pengikisan (Daerah Hulu Sungai)
- Lereng curam
- Aliram air cepat
- Zona pengikisan
- Debit relatif kecil
- Badan sungai relatif sempit
- Ukuran material relatif besar
2. Zona Pengangkutan (Daerah Antara)
- Karakteristik diantara daerah hulu dan hilir
3. Zona Pengendapan (Daerah Hilir Sungai)
- Lereng landau
- Aliran air lambat
- Zona pengendapan
- Bentuk alur sungai meander
- Terdapat ox-bow lake
- Debit relatif lebih besar
- Sungai relatif lebar
- Ukuran material halus
10. 7
2.6 Analisis Daerah Aliran Sungai (DAS) Dengan Morfometri
• Morfometri DAS adalah analisis kuantitatif ukuran dan bentuk dari suatu DAS
• Nilai tiap jenis morfometri mengindikasi kondisi geomorfologi suatu DAS yang
sangat mempengaruhi besaran hidrologi terutama debit sungai
• Kondisi sumber daya air maupun potensi bencana hidrometeorologis dapat
diidentifikasi secara cepat melalui morfometri
Atribut Morfometri DAS dalam dimensi dan skala yang berbeda
Kajian morfometri menurut Strahler (1973), dikelompokkan menjadi 3, yaitu linear,
area, dan relief.
1. Morfometri Linear
a) Panjang sungai utama (L)
b) Kerapatan jaringan sungai (Dd)
c) Tingkat Percabangan sungai (Rb)
d) Tekstur jaringan sungai (Rt)
2. Morfometri Area
a) Luas DAS (A)
b) Keliling DAS (P)
c) Bentuk DAS (F)
d) Nisbah membulat (Rc)
e) Nisbah memanjang (Re)
11. 8
3. Morfometri Relief
a) Relief rasio (Rh)
b) Gradien kemiringan sungai (Su)
c) Kemiringam rata-rata DAS (sg)
Rumus Perhitungan Morfometri :
1. Bentuk DAS (F)
F = A/Lo2 ………………. (Horton, 1932)
Dimana :
A = Luas DAS (km2
)
Lo = Panjang sungai utama DAS (km)
2. Nisbah Memanjang
Re = 1,129 ×
𝑨𝟏/𝟐
𝑳𝒃
……………. (Schum, 1956)
Dimana :
Re = Nisbah memanjang
A = Luas DAS
Lb = Panjang sungai utama
3. Nisbah membulat (Circularity Ratio)
Rc =
𝟒𝝅𝑨
𝑷𝟐
………………………(Miller,1953)
Dimana :
Rc = Nisbah kebulatan
A = Luas DAS (km2
)
P = Keliling (Parimeter) DAS (km)
Rc < Re : Membulat (Laju aliran permukaan lebih cepat sehingga konsentrasi air
lebih cepat )
Rc > Re : Memanjang (Laju aliran permukaan lebih lambat sehingga konsentrasi
air lebih lambat)
12. 9
4. Tingkat Percabangan Sungai (bifurcation ratio)
Rb =
𝑵𝒖
𝑵𝒖+𝟏
………………….(Schum, 1956)
Dimana :
Rb = Indeks tingkat percabangan sungai
𝑁𝑢 = Jumlah alur sungai ordo ke U
𝑁𝑢+1 = Jumlah alur sungai ordo ke u + 1
5. Relief Rasio
Rh = H/Lo…………………(Schum, 1956)
Dimana :
Rh = Relief rasio
H = Beda tinggi antara hulu dan outlet sungai
Lo = Panjang sungai utama
6. Tekstur Jaringan Sungai
Rt = Nu/P ………………..(Horton, 1945)
Dimana :
Rt = Tekstur jaringan
Nu = Jumlah total ordo sungai
P = Keliling (km)
7. Gradien kemiringan sungai
Su =
(𝒉𝟖𝟓−𝒉𝟏𝟎)
𝟎,𝟕𝟓 ×𝑳𝒃
× 100%
Dimana :
SU = Kemiringan dasar sungai (%)
h 85 = Ketinggian pada 85% terhadap Panjang sungai
h 10 = Ketinggian pada 10% terhadap panjang Panjang sungai
Lb = Panjang induk sungai
8. Kerapatan Jaringan sungai
Dd = L/A ……………..(Horton, 1945)
Dimana :
Dd : Indeks kerapatan alur (km/km2
)
L : Panjang sungai total (km)
13. 10
A : Luas DAS (km2
)
9. Kemiringan rata-rata DAS (sg)
Sg = 1,571 DN/ƩI ……….(Horton, 1932)
Dimana :
D = Interval Kontur
N = Jumlah Kontur
ƩI = Jumlah Total Panjang
Cara menghitung keliling DAS, Diameter DAS, dan Panjang DAS
Keliling DAS = Merupakan Batas DAS itu sendiri
Panjang DAS = Bagian terpanjang dari DAS yang sejajar dengan garis sungai
Utama
Diameter DAS = Bagian terpanjang dari DAS
2.7 Karakteristik Utama DAS
1. Bentuk DAS
F = A/Lo2
• Bentuk DAS mempengaruhi hidrograf aliran sungai dan debit aliran puncak
• Umumnya berbentuk bidang bulat, namun aspek geologis menyebabkan ada
perubahan bentuk
14. 11
Morfometri
Rc < Re : Membulat (Laju aliran permukaan lebih cepat sehingga konsentrasi air
lebih cepat )
Rc > Re : Memanjang (Laju aliran permukaan lebih lambat sehingga konsentrasi
air lebih lambat)
Pengaruh Bentuk DAS terhadap karakteristik kejadian banjir
16. 13
Bentuk Daerah Aliran Sungai (DAS) di Dunia
2. Kerapatan Jaringan Sungai
Dd = L/A
• Merupakan indeks yang menunjukkan keadaan topografi dan geologi suatu DAS
• Horton (1945), menyatakan bahwa kerapatan jaringan sungai merupakan perluasan
fungsi dari besarnya kapasitas infiltrasi dan ketahanan terhadap erosi
17. 14
4. Indeks Percabangan Sungai (Bifurcation)
Rb =
𝑵𝒖
𝑵𝒖+𝟏
Jumlah alur sungai untuk suatu ordo akan dapat ditentukan angka indeksnya
yang menyatakan tingkat percabangan sungai yang didapatkan dari hasil bagi
antara jumlah suatu ordo dibagi dengan jumlah ordo berikutnya
18. 15
2.8 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
• Pada daerah aliran sungai terdapat berbagai macam penggunaan lahan
• Pengelolaan DAS dilakukan untuk memperbaiki keadaan lahan dan ketersediaan air
secara terintegrasi didalam suatu DAS
• Masalah pada DAS yang utamaMasalah pada DAS yang utama berhubungan
dengan jumlah (kuantitas) dan mutu (kualitas) air
2.9 Tujuan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
• Mengkonversi tanah pada lahan pertanian
• Memanen/menyimpan kelebihan air
• Membantu memperbaiki pengelolaan system pertanian
• Memperbaiki keseimbangan ekologi
2.10 Komponen – Komponen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
• Pengelolaan dan konservasi lahan pertanian
• Pembuatan dan pemeliharaan saluran air, bangunan terjunan air dan sebagainya
• Peningkatan penutupan lahan
• Pemeliharaan tebing sungai
• Pengembangan infrastruktur yang sesuai, misalnya pembangunan sarana irigasi
2.11 Hutan dan Hubungannya Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
• Meredam tingginya debit sungai pada musim hujan, dan berpotensi memelihara
kestabilan aliran air sungai pada musim kemarau
• Mempunyai serasah yang tebal sehingga memudahkan air meresap kedalam tanah
dan mengalirkannya secara perlahan ke sungai
• Mempunyai banyak pori makro dan pipa didalam tanah yang memungkinkan
pergerakan air secara cepat kedalam tanah
19. 16
BAB 3
PERMASALAHAN DAS SEKITAR
Berikut Permasalahan Daerah Aliran sungai disekitar wilayah tempat tinggal berdasarkan
anggota kelompok :
➢ Lokasi : Jalan Mulawarman
Permasalahan DAS di daerah jalan mulawarman, tepatnya di daerah dekat rumah saya, kerap
kali terjadi luapan air sungai ketika hujan lebat, sehingga tampungan air hujan di penampang
saluran tersebut tidak cukup ketika terjadi hujan lebat. Akibatnya, saluran tersebut meluap
dan membanjiri permukiman warga.
(Agil Arisandy – 1940301026)
➢ Lokasi jalan bhayangkara pasir putih
Permasalahan DAS di daerah saya yaitu Ketika hujan dengan intensitas sedang selama 30
menit akan mengakibatkan Banjir yang diakibatkan karena Tidak adanya perencanaan dan
pemeliharaan system drainase yang baik, Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan,
dan Tidak adanya pola hidup bersih di masyarakat sehingga tidak ada rasa saling peduli
terhadap menjaga llingkungan
(Roy – 1940301038)
➢ Lokasi sungai: Pantai Kuala Lapang, Desa Kuala, Kabupaten Malinau
Permasalahan DAS:
1. Pencemaran air akibat limbah industry yaitu limbah batubara yang sering terjadi
2. Pendidikan dan kesejahteraan masyarakat sekitar hulu DAS dan sekitar bantaran sungai
yang masih rendah, seperti masih banyak masyarakat yang membuang sampah dan bangkai
hewan di sungai
20. 17
3. Perubahan fungsi lahan pada hulu sungai dari hutan menjadi lahan pertanian yang
menyebabkan kurangnya fungsi resapan air hingga sewaktu-waktu sungai mudah meluap
(Juanita Elvianti – 1940301040)
➢ Lokasi Sungai : sungai buaya ,kecamatan bunyu
Permasalahan DAS:
1. Pencemaran air akibat limbah sampah masyarakat yang tidak bertanggung jawab dengan
membuang sampah plastik dan sebagainya
(Asmarani – 1940301029)
➢ Lokasi : Kampung Enam
Permasalah DAS di daerah saya adalah ketika hujan dengan intensitas sedang atau tinggi.
Kerap kali terjadi banjir karena parit yang mulai dangkal akibat di penuhi pasir yang terkikis
dari area pegunungan atau area sekitar. Sehingga sering terjadi banjir yang mengakibatkan
pasir memenuhi jalanan ketika air surut
(Zefanya Rande Palidan – 1940301035)
➢ Lokasi jalan Cempaka, Pasir putih
Permasalahan DAS didaerah saya yaitu saluran air yang sebagian tertimbun oleh pasir
mengakibatkan saluran air menjadi tersumbat dan mengakibatkan banjir ketika hujan
(Riska Sri Wulandari – 1940301030)
➢ Lokasi : Jl. Manunggal, Kecamatan Bunyu
Permasalahan DAS di daerah saya adalah pada saat hujan lebat, sungai yang ada di dekat
rumah saya akan meluap sehingga akan membanjiri jalan dan rumah warga sekitar. Hal ini
disebabkan karena sering terjadi penyumbatan akibat terlalu sering membuang sampah di
sungai dan kurang kesadaran masyarakat sekitar untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.
21. 18
(Safnawaty – 1940301027)
➢ Lokasi : Jl. P.flores kmpung 1 skip
Permasalahan DAS di daerah saya pada saat intensitas mencapai 1 harian hujan lebat sungai
yang ada di dekat rumah akan meluap sehingga akan membanjiri jalan atau pun sebagian
rumah rumah warga sekitar. Hal ini dikarnakan sering terjadi penyumbatan akibat
membuang sampah di tmpat itu
(Iwan Danil – 1940301037)
➢ Lokasi Sungai : Kelurahan Mamburungan, Tarakan Timur.
Permasalahan DAS di daerah tersebut adalah :
1. Pencemaran air akibat limbah rumah tangga sehingga air menjadi berbau busuk.
2. Sering terjadi banjir pada saat musim penghujan dengan intensitas hujan yg cukup tinggi
akibat tersumbat nya daerah hilir sungai oleh sampah yg dibuang masyarakat ke sungai.
(Ruslan – 1940301028)
➢ Lokasi jalan sebengkok waru
permasalahan DAS di daerah sebengkok waru, sering sekali terjadi banjir ketika hujan yg
cukup deras yang mengakibatkan sebagian jalan mengalami kerusakan diakibatkan dari
genangan air setelah hujan, salah satu penyebab aliran DAS meluap adalah masi banyak
masyarakat sekitar yg membuang sampah sembarangan yg mengakibatkan aliran tersumbat
(Ricky Noor Hasym – 1940301039)
22. 19
➢ Lokasi : PDAM Kampung Bugis
Permasalahan DAS di wilayah tersebut adalah apabila terjadi hujan sedang hingga deras
dalam waktu yang cukup lama, maka saluran atau sungai yang ada di daerah tersebut akan
meluap dan membanjiri jalanan hingga pemukiman warga sekitar dikarenakan kurang
lebarnya kapasitas sungai dan banyaknya pasir yang tertimbun di dalamnya.
(Nilam Cahyani Haryadi. S – 1940301033)
➢ Lokasi: jalan aki balak
permasalahan DAS di daerah aki balak jika terjadi hujan yang sangat deras, mengakibatkan
sebagian rumah terkena banjir dikarenakan salurannya yang kurang lebar
(Desiliana Resa’ – 1940301034)
23. 20
BAB 4
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemaparan pada makalah ini, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Sebagian besar permasalahan -permasalahan yang kerap kali timbul di Daerah
Aliran Sungai adalah banjir. Hal tersebut bisa saja terjadi dikarenakan adalah
aktivitas alam dan juga campur tangan manusia didalamnya.
2. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan Daerah Aliran Sungai maka perlu
adanya pengelolaan Daerah aliran sungai diantaranya :
a) Pengelolaan dan konservasi lahan pertanian
b) Pembuatan dan pemeliharaan saluran air, bangunan terjunan air dan sebagainya
c) Peningkatan penutupan lahan
d) Pemeliharaan tebing sungai
e) Pengembangan infrastruktur yang sesuai, misalnya pembangunan sarana irigasi
24. 21
DAFTAR PUSTAKA
Kuswantoro Marko, 2021. “DAS Sebagai Sistem Hidrologi 2020”,
https://youtu.be/pAKKnJ_s3ok , diakses pada 9 September 2021 pukul 20.00 WITA