Dokumen tersebut membahas tentang kondisi partai-partai politik dan persiapan pemilu 2014 di Indonesia. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain sosialisasi calon legislatif yang kurang memadai, lemahnya pengamanan data pemilu, dan masih tingginya potensi kecurangan dan kekerasan politik di sejumlah daerah. [/ringkasan]
Materi PKn kelas 12 tentang Sistem Pemilihan Kepala Daerah
Baik ditunjuk pejabat diatasnya (presiden), dipilih oleh DPRD dan Dipilih secara langsung oleh Rakyat
Sistem Presidensial di Amerika Serikat - Kelompok 2 - XII IPS BAisha Mulyasyafitri
Presentasi PKn mengenai sistem presidensial di Amerika Serikat. Disusun oleh kelompok 2 kelas 12 IPS B SMAN 5 Bogor:
- Aisha Mulyasyafitri
- Friska Hanifah S.
- M. Afif Fawwaz
- M. Iqbal Mahardika Prasetyo
- Mahdi Alatas
- M. Fariza Ilman
Rilis Survei LSI
Rabu, 17 Desember 2014
Hadis sebagai narasumber:
Dodi Ambardi (Direktur Eksekutif LSI)
Ade Komarudin (Fraksi Partai Golkar)
Ramadhan Pohan (Fraksi Partai Demokrat)
Maruarar Sirait (Fraksi Partai PDI Perjuangan)
Moderator: Hendro Prasetyo
Tema: ”Kontroversi Pilkada Langsung vs Pilkada Tidak Langsung: Survei Tingkat Dukungan Publik terhadap Pemilihan Langsung”
Mayoritas rakyat Indonesia (84.1%) menginginkan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. Hanya 5,6% masyarakat yang beranggapan bahwa pemilihan dilakukan oleh DPRD sebagai sistem yang paling cocok, dan hanya 6,8% yang tidak mempermasalahnya dua sistem pemilihan umum yang berbeda ini.
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai ganjar pranowoDendy Borman
Presentasi Mengenai Undang-Undang Partai Politik di Indonesia dan membangun kariri politik melalui Parpol oleh Ganjar Pranowo - Wkl. Ketua Komisi II DPR RI
Materi PKn kelas 12 tentang Sistem Pemilihan Kepala Daerah
Baik ditunjuk pejabat diatasnya (presiden), dipilih oleh DPRD dan Dipilih secara langsung oleh Rakyat
Sistem Presidensial di Amerika Serikat - Kelompok 2 - XII IPS BAisha Mulyasyafitri
Presentasi PKn mengenai sistem presidensial di Amerika Serikat. Disusun oleh kelompok 2 kelas 12 IPS B SMAN 5 Bogor:
- Aisha Mulyasyafitri
- Friska Hanifah S.
- M. Afif Fawwaz
- M. Iqbal Mahardika Prasetyo
- Mahdi Alatas
- M. Fariza Ilman
Rilis Survei LSI
Rabu, 17 Desember 2014
Hadis sebagai narasumber:
Dodi Ambardi (Direktur Eksekutif LSI)
Ade Komarudin (Fraksi Partai Golkar)
Ramadhan Pohan (Fraksi Partai Demokrat)
Maruarar Sirait (Fraksi Partai PDI Perjuangan)
Moderator: Hendro Prasetyo
Tema: ”Kontroversi Pilkada Langsung vs Pilkada Tidak Langsung: Survei Tingkat Dukungan Publik terhadap Pemilihan Langsung”
Mayoritas rakyat Indonesia (84.1%) menginginkan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat. Hanya 5,6% masyarakat yang beranggapan bahwa pemilihan dilakukan oleh DPRD sebagai sistem yang paling cocok, dan hanya 6,8% yang tidak mempermasalahnya dua sistem pemilihan umum yang berbeda ini.
Uu parpol & prospek berkarir dalam partai ganjar pranowoDendy Borman
Presentasi Mengenai Undang-Undang Partai Politik di Indonesia dan membangun kariri politik melalui Parpol oleh Ganjar Pranowo - Wkl. Ketua Komisi II DPR RI
membincang sejarah pemantauan pemilu di dunia, serta sejarah pengawasan pemilu di Indonesia. dilengkapi dengan penjelasan tentang arti penting pengawasan partisipatif
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. DAFTAR ISI
Latar Belakang
Kondisi geografis
Kondisi partai-partai
Peta politik
Aturan-aturan pemerintah dan parlemen
serta korelasinya
Permasalahan-permasalahan
Solusi yang terbaik (pendapat anda)
Kesimpulan
3. Latar Belakang
Pemilu (Pemilihan Umum) sering disebut sebagai pesta Demokrasi yang
dilakukan sebuah Negara. Dalam sebuah Negara yang menganut paham
Demokrasi, Pemilu menjadi kunci terciptanya demokrasi. Sistem demokrasi ini
dikenal dengan nama Pemilihan Umum (Pemilu). Pemilu di Indonesia dilakukan
dengan rentang waktu 5 tahun sekali dan di selenggarakan oleh suatu komisi
independent, di kenal dengan nama Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai mana
tercantum dalam pasal 15 (ayat 1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12
tahun 2003 tentang pemilihan umum.
BAB I
PENDAHULUAN
4. Pada saat ini pemilu secara nasional dilakukan dua macam yaitu pemilihan
anggota legislatif (Pileg) dimana rakyat memilih wakil-wakilnya untuk duduk di
lembaga legislatif baik anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD
kabupaten/kota. Disamping itu diselenggarakan pula Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden (Pilpres) secara langsung oleh rakyat sesudah Pemilihan anggota
legislatif dilaksanakan.
5. Secara geografis, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang demikian luas
membutuhkan sistem pemerintahan yang mampu meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat. Latar belakang kesatuan geografi dapat menjadi kuat
apabila memiliki sejumlah daya tarik yang langsung menyentuh kehidupan
masyarakat, sehingga dapat mendorong terlaksananya sistem politik sebagai
bagian kehidupan negara yang dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan
dalam masyarakat tersebut.
BAB II
KONDISI GEOGRAFIS
6. Sejumlah penelitian menunjukkan, sistem dua partai relatif bisa mengurangi tingkat
partisipasi pemilih. Motivasi pemilih untuk ikut memilih bisa surut ketika partai atau
calon yang maju dalam pemilihan tidak ada yang disukai. Sebaliknya negara yang
menganut sistem multipartai relatif bisa memancing partisipasi pemilih yang lebih
tinggi.Hal ini karena pemilih lebih punya banyak pilihan dan alternatif. kondisi
masing-masing partai peserta pemilu relatif seimbang, sehingga setiap partai harus
ikut koalisi untuk menghadapi pemilihan presiden 9 Juni mendatang.
BAB III
KONDISI PARTAI PARTAI
7.
8. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah satu-satunya saluran dan mekanisme
kontestasi politik yang absah dalam regime demokratis. Melalui pemilu ini
pula hajatan nasional untuk memilih wakil rakyat untuk DPR RI, DPRD
Provinsi, DPRD kabupaten / Kota dan DPD serta pemilihan secara langsung
presiden dan wakil presiden akan dikukuhkan.
BAB IV
PETA POLITIK
9. Hubungan kekuasaan antara partai politik, perwakilan parlementer mereka, dan
parlemen amatlah dipengaruhi oleh peraturan yang berlaku serta sumber daya
yang disediakan legislatif pada kelompok parlemen. Peraturan ini seringkali
ditentukan oleh partai dan anggota legislatif mereka, belum tentu oleh wasit
independen. Teori politik berusaha menjelaskan keterkaitan antara partai politik
dan sistem pemilu. Parlemen, yang biasanya berfungsi sebagai otoritas utama
pembuatan aturan, juga penting dalam hubungan ini .
BAB V
Aturan-aturan pemerintah dan
parlemen serta korelasinya
11. Permasalah permasalahan yang masih dihadapi pemilu 2014 ini di antaranya :
Permasalahan sosialisasi calon legislatif dinilai masih sangat tidak optimal. Alasannya, dalam soasialisasi
hanya melihatkan siapa calonnya, bukan dari program kerja yang akan dikerjakan caleg itu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai masih belum menjalankan tanggung jawabnya dalam pengamanan
data pemilu. Misalnya, kerja sama KPU dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) akhirnya batal.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun demikian.
Masalah dana saksi yang semula akan didanai negara. Menurut Boni, seharusnya dana saksi dibiayai
sendiri oleh parpol. Keenam, kecurigaan terhadap aparat keamanan yang membantu mengamankan surat
suara dari tempat pemungutan suara (TPS) ke KPUD dan KPU Pusat.
Badan Pengawas Pemilu dinilai tidak bisa menarik jarak dari KPU dan cenderung menjadi bagian dari
penyelenggara pemilu sehingga tidak bisa diharapkan netral sepenuhnya dalam mengawasi
pemilu.Kedelapan, adanya politik uang dinilai belum dapat dihindari pada Pemilu 2014 ini.
Kekerasan politik yang bisa terjadi di sejumlah daerah. Kekerasan ini dipicu oleh adanya ikatan
kekeluargaan atau pengaruh orang lokal yang dominan di daerah melakukan kontrol sosial.
BAB VI
Permasalahan-permasalahan
12. Demokrasi yang berjalan dalam suatu pemerintahan sebuah negara seharusnya menjadi salah
satu system yang menjadi panutan untuk menjalankan pemerintahan, karena dalam sebuah
pemerintahan, tidak hanya ada masyarakat eksekutif, yudikatif dan legislative (tiga jenis
lembaga negara) namun adanya masyarakat yang lebih luas yang menjadi tujuan negara untuk
di makmurkan sesuai dengan yang tertera dalam pembukaan UUD 1945. Adanya
pemerintahan demokrasi yang berjalan, diharapkan akan dapat membuat sebuah
pemerintahan berjalan sebagaimana mestinya karena didalam demokrasi terdapat harapan
dan keinginan dari seluruh rakyat.
BAB VII
SOLUSI TERBAIK