SlideShare a Scribd company logo
Makala :
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
( PENENTUAN HARGA TRANSFER )
OLEH :
Riski Mahadi : Nim 921412055
Serliyani K inajo : Nim 9214120
SEMESTER : 5 ( Lima )
PRODI SI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
T.A 2014/2015
PENENTUAN HARGA TRANSFER
Pengertian Harga Transfer
Pengertian Harga Transfer Harga transfer (dalam arti luas) adalah penentuan harga
barang atau jasa yang ditransfer kepada antar pusat pertanggung-jawaban dalam satu
organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawabannya. Harga transfer (dalam
arti sempit) adalah harga perpindahan barang antara duapusat laba atau lebih. Untuk
pembahasan lebih lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian
kemampuan laba divisi.
Syarat Terpenuhinya Harga Transfer
Untuk terciptnya harga transfer ini di perlukan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut
antara lain:
1. Sistem harus memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat
laba untuk menuntukan trade-off yang optimum antara biaya dan pendapatan
perusahaan.
2. Laba yang dihasilakan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade-off
antara biaya pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat harus
memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya.
3. Tingkat laba yang diperhatikan oleh masing-masing pusat laba harus dapat
mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba
perusahaan secara keseluruhan.
Tujuan Harga Transfer
Apabila terdapat kondisi dimana dua atau lebih pusat laba secra bersama bertanggung
jawab terhadap kegiatan pengembangan produk, pembuatan dan pemasaran produk, maka
pada dasarnya setiap pusat laba tersebut berhak mendapatkan bagian pendapatan yang
nantinya dihasilkan oleh kegiatan tersebut. Harga transfer merupakan mekanisme penting
untuk mendistribusikan pendapatan kepada dua atau lebih pusat laba yang melakukan
transaksi. Dengan demikian harga transfer harus didesain sedemikian rupa sehingga
memenuhi tujuan-tujuan berikut.
1. Menyediakan informasi yang relevan untuk keputusan trade-off antara pendapatan
dan biaya.
2. Memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence.
3. Membantu menilai kinerja ekonomi pusat laba yang terkait.
4. Sistemnya sederhana untuk dipahami dan mudah diadministrasikan.
Adapun tujuan pendapatan harga transfer itu sendiri adalah untuk.
1. Evaluasi presentasi devisi secara akurat, artinya tidak satupun manajer devisi yang
memperoleh keuntungan dengan mengorbankan kepentingan devisi lain.
2. Keselarasan tujuan, berarti bahwa para manajer mengambil keputusan yang
memaksimalkan laba perusahaan dengan memaksimalkan laba divisinya.
3. Tetap terjaganya otonomi divisi, artinya tidak ada campuran tangan manajemen
puncak terhadap kebebasan manajemen divisi dalam mengambil keuntungan.
Metode Penentuan Harga Transfer
Mekanisme harga transfer sebagai mana telah disebutkan dimuka, dimaksudkan
sebagai alat monitor untuk penilaian presentasi divisi yang didesentralisasi. Pendeknya harga
transfer menjadi alat kontrol manajemen sebelum dan sesudah proses penetapan harga
transfer. Sebenarnya metode apa yang tepat untuk menerapkan harga transfer? Tidak satupun
metode yang bebas dari kritik. Pada praktiknya, perusahaan dewasa ini menunjukkan
penolakan yang konsisten dari segala dogma dan pendekatan tunggal terhadap harga transfer.
Pada dasarnya ada beberapa metode yang sering digunakan untuk barang-barang yang
transfer antara pusat laba. Metode adalah harga transfer berdasar harga pasar (a market based
prices), harga transfer berdasar harga pokok (cost-based price), dah harga transfer negosiasi
(negotiated princes).
Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar
Sistem harga transfer berdasar harga pasar menggunakan harga yang ditetapkan oleh
mekanisme permintaan dan penawaran pasar. Penggunaan metode ini umumnya dianggap
sebagai cara terbaik dalam memecahkan masalah harga transfer. Alasnnya adalah bahwa
penggunaan harga pasar cocok dengan konsep pusat laba dan menadikan penilaian prestasi
atas dasar laba menjadi layak untuk diterapkan. Penggunaan harga transfer ini jga dpat
mengoptimalkan suatu divisi untuk perolehan laba. Harga transfer ini jga konsisten dengan
filosofi desentralisasi perushaan yang berpengaruh terhadap penentuan kriteria untuk evaluasi
prestasi divisi yang akan membantu mengidentifikasikan operasi perusahaan yang
mengguntungkan dan yang tidak.
Penggunaan harga transfer ini sesuai dengan pendapat dari Anthony dan Govindrajan,
bahwa harga transfer hendaknya sama dengan harga yang ditetapkan terhadap produk
tersebut jika dijual kepelanggan luar atau dibeli dari pemasok. Penerapan ini tanpa
memperhatikan kenyataan bagai mana pihak luar tersebut mendaptkan harga ualnya.
Sedangkan situasi ideal yang harus ada dalam penetapan harga transfer berdasar harga pasar
untuk mendorong adnya keselarasan tujuan adalah.
1. Orang yang kompoten. Idealnya manajer pusat laba tersebut hendaknya tertarik pada
presentasi jangka panjang tidak hanya presentasi jangka pendek. Staf yang terlibat
dalam negosiasi ataupun arbitrasi harga transfer hendaknya juga kompeten.
2. Atmosfir yang baik. Manajer harus menyadari tingkat keuntungan yang diukur
dalam laporan keuangannya sebagai tujuan penting sebagai pertimbangan signifikan
dalam penilaian prestasi mereka. Mereka harus menyadari harga transfer tersebut
adalah adil.
3. Harga pasar. Harga transfer yang ideal didasarkan atas harga pasar normal yang
tetap untuk produk sama yang ditransfer. Pada kondisi tertentu haraga pasar pada
dikurangi dengan biaya-biaya yang dapat dihindarkan (avoidable cost) dari pertukaran
secara item.
4. Bebas terhadap sumber. Alternatif selain harga pasar hendaknya ada, dan manajer
hendaknya diizinkan memilih alternatif yang terbaik, aoakah membeli dari dalam atau
dari luar, begitu pulu juga kedalam atau keluar.
5. Aliran informasi yang penuh. Manajer harus tahu tentang alternatif yang tersedia,
biaya, serta pendapatan yang relevan untuk harga transfer.
6. Negosiasi. Diperlukannya mekanisme kerja yang lancar untuk menegosiasi “konrak”
antara unit usaha.
Kendala sumber
Apabila seluru kondisi ideal seperti dikemukakan oleh anthony dan govindrajan
tersebut ada, maka sistem harga transfer berdasar harga pasar akn memenuhi seluruh tujuan
yang telah disebutkan sebulumnya. Dan oleh karnanya harga transfer tidak memerlukan
campuran tangan kantor pusat.
Pasar yang terbatas. Pada banya perusahaan, pasar untuk pusat laba penjualan dan pembelian
biasanya terbatas. Beberapa alasannya dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Kapasitas internal yang terbtas sehingga tidak memungkinkan pengembangan produk
kepihak eksternal.
2. Jika perushaan merupakan produsen untuk produk yang sangat khas (unik) saja,
sehingga produk tersebut tidak dijual di pasar eksteren.
3. Jika perusahaan telah melkukan investasi yang signifikan pada fasilitas produksi.
Dalam kondisi terbatasnya pasar, harga transfer yang paling memuaskan syarat-syarat
pusata adalah harga kompetitif. Harga kompetetif akan mengukur kontribusi laba setiap pusat
laba terhadap laba secara keseluruhan. Harga tersebut dapat dicari dengan cara-cara berikut:
1. Jika harga pasar yang dipublikasikan tersedia, maka dapat digunakan untuk
pertumbuhan hrga transfer, sehingga harga yang terjadi benar-benar merupakn harga
pasar.
2. Harga pasar dapat dibentuk dengan penawaran (lelang). Hal ini umumnya dilakukan
jika tawaran yang lebih rendah mempunyai kesempatan yang dapat dibenarkan untuk
terjadinya transaksi.
3. Jika pusat laba produksi menjual barang yang sama ke pasar ekstern, sering dilakukan
dengan harga kompetetif atas dasar harga pasar ekstern.
4. Jika pusat laba membeli barang yang sama dari pusat ekstern, sering dilakukan
dengan harga yang kompetitif untuk produk yang dibeli.
Harga Transfer Atas Dasar Harga Pokok
Pada banyak situasi seperti ini telah diuraikan diatas, tidak ada harga pasar yang layak
untuk bisa digunakan sebagai dasar harga transfer. Dalam hal ini harga transfer berdasarkan
harga pokok dapat digunakan. Metode perhitungan biaya dan laba tertentu diterapkan oleh
manajemen puncak untuk mengurangi perselisihan. Secara lebih lengkap alasan
penerapanmetode ini adalah:
1. Pada pasar kompetitif tidak tersedia informasi harga jual produk yang ditransfer.
Keadaan ini timbul jika produk yang ditransfer merupakan produk yang belum selsai
sehingga tidak diperjual belikan dipasar.
2. Kesulitan dalam penentuan harga jual yang disebabkan oleh perselisahan antara
manajer divisi. Kesulitan ini timbul jika produk yang ditransfer tidak persis sama
dengan yang ada di pasar.
3. Jika produk yang ditransfer mengandung formula atau proses rahasia sehingga tidak
diinginkan atau diungkapkan kepada pihak lain.
Dalam metode ini komponen yang harus diperhatikan adalah devisi harga pokok
(biaya) dan penentuan besarnya markup.
1. Defisi harga pokok
Jika pendekatan harga pokok dipakai, maka harga pokok yang dimaksud adalah harga
pokok standar (standart cost). Harga pokok biaya sesungguhnya tidak digunakan
karena dalam biaya tersebut mengandung inefisiensi yang terjadi pada pusat laba
penjualan yang akan ikut ditransfer ke pusat laba pembeli.
2. Penentuan markup
Markup ditentukan atas dasar penentuan tingkat laba dan besarnya laba. (1) dasar
penentuan tingkat laba. Dasar penentuan tingkat laba ini bisa dilakukan berdasar
biaya dan dapat dilkukan berdasakan retrun atas infestasi. (2) Besarnya laba.
Berbagai pendekatan yang bisa dilakukan adalah:
 Berdasrkan laba jika divisi penjualan dianggap sebagai unit usaha yang
independen (pusat laba)
 Berdasar taksiran “return atas investasi yang dilakukan
 Jiaka devisi penjualan, selain mentransfer produknya ke devisi pembeli juga
menjual kepihak lain maka laba dapat ditentukan dari presentase profit margin
rata-rata berdasar harga pokok standar.
 Dengan menggunakan profit margin perusahaan lain jika produknya sama.
Biaya Tetap Dan Laba Devisi Hulu (UNSTREAM FIXED COST AND PROFIT)
Penetapan haraga transfer dapat menimbulkan masalah serius dalam perusahaan yang
terintegrasi. Pusat laba yang akhirnya menjual kepada pihak luar barangkali tidak sadar
jumlah arus balik biaya tetap dan laba yang dimasukkan dalam harga beli intern. Pihak yang
dirugikan dalam hal ini adalah pusat laba pembeli yang akan menjual kepada pihak luar,
karena harga yang ditetapkan berdasar biaya dari pusat laba penjualan dan dari penambahan
dia sendiri kompotetif. Masalah ini sering kali terjadi pada perusahaan yang terintregrasi
secar vertikal.
Contoh:
Misalnya, PT XYZ adalah perusahaan yang terintregrasi secara vertikal, mempunyai tiga
divisi, yaitu divisi X, divisi Y, dan divisi Z. Divisi Z, memproduksi dan menjual kotak
karton. Divisi Z membeli bahan baku berupa karton dari divisi Y. Divisi Y, membeli bahan
baku berupa pulp dari divisi X. Informasi tentang biaya dan laba kontribusi per unit dapat
dilihat pada tabel 6.1.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa biaya variabel divisi X adalah sebesar Rp
45.000 untuk dapat memproduksi bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan satu ton
kotak karton. Pulp ini kemudian dijual kepada divisi Y dengan harga Rp 75.000, sehingga
divisi X menghasilkan kontribusi, sebesar Rp 30.000, untuk menghasilkan karton, divisi Y
menambah biaya variabel sebesar Rp 25.000. Kemudian divisi Y menjual karton tersebut
kedivisi Z dengan harga Rp 150.000. Divisi Z akan menambahkan biaya variabel sebesar Rp
200.000, dan menjual kotak karton tersebut dengan harga Rp 350.000 per ton.
Jika dilihat lebih cermatv, maka divisi Z sebagai divisi terakhir yang menjual
produknya kepihak luar tidak memperoleh laba. Bahkan divisi ini akan merugi, jika pihak
pesaing menawarkan produk yang sama dengan harga yang lebih rendah. Divisi Z dalam hal
Tabel 6.1 Laporan Rugi Laba Divisi Dan Perusahaan
Divisi X Divisi Y Divisi Z perusahaan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Harga jual 75.000 150.000 350.000 350.000
Biaya variabel:
Bahan baku 20.000 75.000 150.000 20.000
Biaya lainnya 25.000 25.000 200.000 250.000
Jumlah 45.000 100.000 350.000 270.000
Laba kontribusi 30.000 50.000 0 80.000
ini akan enggan untuk melakukan penjualan secara agresif, karena berapapun produk yang
terjual tidak akan mempengaruhi kinerja divisinya.
Untuk mengatasi masalah harga transfer tersebut dapat digunakan beberapa cara,
yaitu (1) kesepakatan antara pusat laba, (2) penentuan harga 2 langkah (two-step pricing), (3)
pembagian laba (profit sharing), dan (4) penentuan harga dengan metode dua himpunan dua
harga (two-step of princes).
1. Kesempatan atas divisi/pusat laba. Dengan langkah ini pihak-pihak yang terlibat
didalam transfer barang atau jasa melakukan negosiasi untuk memutuskan harga jual
kepda pihak luar dan menentukan distribusi laba untuk produk yang mengandung
Upstream fixed cost and profit.
2. Penentuan harga transfer dua langkah. Harga transfer duah langka penjualan yang
akan dibebankan kepada pusat laba pembeli dihitug dengan cara membebanka sebesar
biaya variabel standar dan secara periodik (biasanya secara bulanan) pusat laba
penjualan membebankan biaya tetap untuk produk yang dijual dan presentase
keuntungan secara profisional kepada pusat pembeli. Dengan cara ini pusat laba
pembeli terakhir dapat menetapkan harga jual yang kompotetif, karena pusat laba
pembeli mempunyai informasi tentang biaya dan laba pusat laba hulu.
Misalkan, pusat laba penjualan mentransfer secara intern semua produk A yang
dihasilkan kepusat laba pembeli. Data-data berkaitan dengan pusat laba penjual adalah
sebagai berikut:
Biaya variabel per unit.................... Rp 5,00
Biaya tetap per bulan....................... 20.000,00
Investasi yang digunakan............... 1.200.000,00
Laba yang diharapkan...................... 10%
Dengan asumsi jumlah produk yang ditransfer sebanyak 5000 unit, maka besarnya
harga transfer produk A kedivisi penjual adalah Rp 11,00 per unit, dimana sebesar Rp 5,00
merupakan biaya variabel. Besarnya biaya transfer tersebut dihitung dengan cara sebagai
berikut:
Biaya variabel: 5000x5,00.................... Rp 25.000,00
Biaya tetap per bulan....................... 20.000,00
Laba yang diharapkan: 10%xRp1.200.000,00/12 10.000,00
jumlah harga transfer............................... Rp 55.000,00
Dengan kata lain harga per unit adalah Rp 11,00 (Rp55.000,00/5000 unit). Harga inlah yang
akan dibayar pusat laba pembeli kepusat laba prenjual. Jika unit yang diproduksi dan transfer
hanya 4000 unit, maka beasarnya harga transfer yang harus dibayar oleh pusat laba pebeli
adalah Rp44.000,00 (4.000xRp11,00).
3. Pembagia laba. Apabilah metode dua langkah tidak feasible, digunakan metode
pembagian laba (profit sharing). Dalam metode ini, produk yang ditransfer ke pusat
laba pembeli (pusat laba hilir) dihargai sebesar biaya variabel standar. Biaya variabel
dari pusat laba pembeli ini kemudian ditambahdengan biaya variabel yang
dikeluarkan dipusat laba pembeli untuk mendapatkan jumlah biaya variabel
kumulatif. Setelah produk tersebut dijual, pusat laba pembeli membagi kontribusi
yang diperoleh (harga jual dikurangi harga variabel) kepda pusat laba penjual secara
profisional.
4. Metode dua himpunan harga. Divisi produksi yang menjual produknya kedivisi
pembeli dikredit sebesar harga jual ke konsumen (pihak ekstern), sedangkan divisi
pembeli yang membeli produk dari divisi penjual didebit sebesar biaya variabel
standar penuh. Selisi harga jual dengan harga penuh dibebankan ke rekening kantor
pusat, dan akan dieliminasi pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
Kelemahan metode ini, penjumlahan dari semua pusat laba lebih besar dibandingkan
dengan jumlah laba perusahaan. Kondisi ini harus didasri oleh manajemen puncak
dalam menyetujui anggaran dan melakukan evaluasi prestasi terhadap pusat laba.
Administrasi Harga Transfer
Jika metode harga transfer berdasar harga pasar dan harga transfer berdasar harga
pokok (biaya) diatas belum memuaskan, maka diperlukan mekanisme formal yaitu aturan
tentang negosiasi antara pusat laba dan arbitrasi.
Harga Transfer Negosiasi
Negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga transfer antra pusat laba
yang terlibat, tanpa campur tangan dari kantor pusat. Harga transfer ditentukan berdasarkan
negosiasi antara pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu setiap pihak harus memahami
pedoman yang telah ditetapkan oleh kantor secara formal.
Untuk mencapai harga kesepakatan yang fair, pihak pembeli harus memepunyai
kebebasan untuk membeli secara intren atau memebeli dari pasar ekstren, dan pihak penjual
dapat menjual kepada pihak intren maupun kepasar ekstern. Dengan demikian syarat
utamanya adalah adanya pasar untuk barang antara, sehinga dapat ditentukan harga yang
obyektif.
Kebaikan metode ini adalah apabila pusat laba penjual mempunyai kapsitas
menganggur, sedangkan pasar dari produk tersebut sempit (captive market), maka akan
menguntungkan perusahaan secara keseluruhan.
Kelemahanya adalah jika barang tersebut dibutuhkan oleh pusat laba pembeli
sedangkan dipasar bebas tidak ada, maka pusat laba penjual menjadi pihak yang menang
dalam kompromi penentuan harga. Disamping itu harga transfer atas dasar negosiasi lebih
menunjukkan kempuan menawar dari pihak yang terlibat, bukannya kempuan dalam hal
kontribusi meuut perhitungan ekonomis.
Arbitrasi Dan Penyelesaian Komflik
Negosiasi yang dihasilan kadang-kadang tidak menghasilkan keputusan yang memuaskan
kedua pihak, sehingga perlu ditangani oleh pimpinan puncak dengan membentuk komite
arbitrasi. Orang yang ditunjuk akan membicarakan masalah harga transfer dengan cara
bijaksana pada masing-masing manajer pusat laba yang besangkutan.
Tugas lembaga arbitrasi ini adalah:
1. Menyelesaikan perselisihan tentang harga transfer.
2. Mengkaji ulng perubahan sumber daya.
3. Mengubah aturan harga transfer jika diperlukan.
Arbitrasi dapat dilakukan secara formal maupun informal. Dengan cara formal, kedua
pihak membuat laporan kasus secara tertulis kepada komite arbitrasi. Kemudian komite
menelah laporan tersebut dan menetapkan harga transfer berdasarkan kepentingan perusahaan
secara keseluruhan. Jika cara informal yang digunakan, maka kedua pihak membuat laporan
kepada komite arbitrasi secara lisan, kemudin komite ini menelaah laporan tersebut dan
menetapkan harga transfer secara lisan.
Klasifikasi Produk
Ttingkat kesulitan, pengaturan umber daya dan aturan harga transfer tergantung pada
besarnya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar dan harga pasar. Lebih
luas jumlah transfer dalam perusahaan dan kurangnya ketersediaan harga pasar maka
dibutuhkan aturan yang lebih formal dan spesifik. Jika harga pasar telah tersedia, pengadaan
sumber daya bisa diawasi kantor pusat dengan mengkaji ulang keputusan membuat atau
membeli sendiri. Beberapa perusahaan membagi produk ke dua kelas:
Kelas satu, mamasukkan semua produk dimana manajer puncak ingin mengawasi
sumber daya. Biasanya ini menyangkut jumlah produk dalam skala luas, produk dimana tidak
tersedia pada pasar ekstern dan dimana untuk alasan menjaga kerahasiaan, produk tersebut
diawasi langsung oleh kantor pusat. Kelas dua, semua produk lain. Umumnya ini adalah
produk yang bisa diproduksi oleh pihak luar. Produk ini umumnya relatif dalam jumlah kecil,
dan diproduksi untuk umum. Produk ini ditransfer dengan harga pasar.
Pengadaan produk kelas satu bisa diubah hanya dengan izin manajer puncak,
pengadaan produk kelas dua ditentukan oleh unit usaha/divisi yang terlibat.

More Related Content

What's hot

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENSISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Inggi Inggi
 
39665186 transfer-pricing
39665186 transfer-pricing39665186 transfer-pricing
39665186 transfer-pricing
Ida Doy
 
Pricing decisions
Pricing decisionsPricing decisions
Pricing decisions
Sigit Sanjaya
 
Ppt-marketing decision
Ppt-marketing decisionPpt-marketing decision
Ppt-marketing decision
Mustika Eva
 
Organisasi multinasional
Organisasi multinasionalOrganisasi multinasional
Organisasi multinasional
chikma jaoharah
 
Chapter#6
Chapter#6Chapter#6
Chapter#6
Rahmat Febrianto
 
Chapter 15 multinationals organizations
Chapter 15 multinationals organizationsChapter 15 multinationals organizations
Chapter 15 multinationals organizations
Rahmat Febrianto
 
Mm
MmMm
Penentuan dan perencanaan strategi harga kel 2
Penentuan dan perencanaan strategi harga kel 2Penentuan dan perencanaan strategi harga kel 2
Penentuan dan perencanaan strategi harga kel 2Gustian Sadewa
 
Penetapan harga 2
Penetapan harga 2Penetapan harga 2
Penetapan harga 2
Wiwik Liscahya Situmorang
 
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" TrainingPricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
Kanaidi ken
 
Perancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan hargaPerancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan hargadriziz abdulaziz
 
Strategi penetapan harga
Strategi penetapan hargaStrategi penetapan harga
Strategi penetapan hargaHajra Rasmita
 
Evaluasi harga
Evaluasi hargaEvaluasi harga
Evaluasi harga
Indra Diputra
 
Strategi dan Program Penetapan Harga
Strategi dan Program Penetapan HargaStrategi dan Program Penetapan Harga
Strategi dan Program Penetapan Harga
Inggi Inggi
 
Harga
HargaHarga
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Judianto Nugroho
 
Strategi pengelolaan & penetapan harga
Strategi pengelolaan & penetapan hargaStrategi pengelolaan & penetapan harga
Strategi pengelolaan & penetapan harga
Indra Diputra
 
How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?
AdhityaWiraDharma
 
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGAMENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
Tri Wicaksono
 

What's hot (20)

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENSISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
 
39665186 transfer-pricing
39665186 transfer-pricing39665186 transfer-pricing
39665186 transfer-pricing
 
Pricing decisions
Pricing decisionsPricing decisions
Pricing decisions
 
Ppt-marketing decision
Ppt-marketing decisionPpt-marketing decision
Ppt-marketing decision
 
Organisasi multinasional
Organisasi multinasionalOrganisasi multinasional
Organisasi multinasional
 
Chapter#6
Chapter#6Chapter#6
Chapter#6
 
Chapter 15 multinationals organizations
Chapter 15 multinationals organizationsChapter 15 multinationals organizations
Chapter 15 multinationals organizations
 
Mm
MmMm
Mm
 
Penentuan dan perencanaan strategi harga kel 2
Penentuan dan perencanaan strategi harga kel 2Penentuan dan perencanaan strategi harga kel 2
Penentuan dan perencanaan strategi harga kel 2
 
Penetapan harga 2
Penetapan harga 2Penetapan harga 2
Penetapan harga 2
 
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" TrainingPricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
 
Perancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan hargaPerancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan harga
 
Strategi penetapan harga
Strategi penetapan hargaStrategi penetapan harga
Strategi penetapan harga
 
Evaluasi harga
Evaluasi hargaEvaluasi harga
Evaluasi harga
 
Strategi dan Program Penetapan Harga
Strategi dan Program Penetapan HargaStrategi dan Program Penetapan Harga
Strategi dan Program Penetapan Harga
 
Harga
HargaHarga
Harga
 
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasarPortofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
Portofolio investasi-bab-7-efisiensi-pasar
 
Strategi pengelolaan & penetapan harga
Strategi pengelolaan & penetapan hargaStrategi pengelolaan & penetapan harga
Strategi pengelolaan & penetapan harga
 
How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?
 
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGAMENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
 

Viewers also liked

Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemenAkuntansi manajemen
Akuntansi manajemen
Zhuek-Mall AqieLa Abieemanyhu
 
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesiaStudi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
Muhammad Arham
 
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasiKuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasir471
 
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFERBAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
Emilia Wati
 
Transfer Pricing
Transfer  PricingTransfer  Pricing
Transfer Pricing
coolankitforever
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Dwi Wahyu
 
Wim De Wispelaere: Funding - Ownership & exit scenarios - TSD17
Wim De Wispelaere: Funding - Ownership & exit scenarios - TSD17Wim De Wispelaere: Funding - Ownership & exit scenarios - TSD17
Wim De Wispelaere: Funding - Ownership & exit scenarios - TSD17
StartUps.be
 
Transfer pricing
Transfer pricingTransfer pricing
Transfer pricing
Rajesh Mudaliyar
 
Transfer Pricing
Transfer PricingTransfer Pricing
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
Mang Engkus
 
6. transfer pricing
6. transfer pricing6. transfer pricing
6. transfer pricing
KAMALIYA PANKAJ
 

Viewers also liked (12)

Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemenAkuntansi manajemen
Akuntansi manajemen
 
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesiaStudi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
Studi ergonomi karyawan lg electronics indonesia
 
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasiKuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
Kuiah 3 evaluasi kinerja dlm prsh terdesentralisasi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFERBAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
BAB 10 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INFORMASI DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
 
Transfer Pricing
Transfer  PricingTransfer  Pricing
Transfer Pricing
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
 
Wim De Wispelaere: Funding - Ownership & exit scenarios - TSD17
Wim De Wispelaere: Funding - Ownership & exit scenarios - TSD17Wim De Wispelaere: Funding - Ownership & exit scenarios - TSD17
Wim De Wispelaere: Funding - Ownership & exit scenarios - TSD17
 
Transfer pricing
Transfer pricingTransfer pricing
Transfer pricing
 
Transfer Pricing
Transfer PricingTransfer Pricing
Transfer Pricing
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
 
6. transfer pricing
6. transfer pricing6. transfer pricing
6. transfer pricing
 

Similar to Tugas makala

Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptxSesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
ISRAFIL MUNAWARAH, SE,. M.Ak
 
Penentuan Harga Transfer.pptx
Penentuan Harga Transfer.pptxPenentuan Harga Transfer.pptx
Penentuan Harga Transfer.pptx
SuwarnoNotoJaman
 
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdfTM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
edwinhutauruk3
 
Spm rima
Spm rimaSpm rima
Spm rima
meitaopik02
 
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan hargaTarget costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Willy Setiawan
 
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.pptpert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
TinurSaragih1
 
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.docBAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
NellyAgustini
 
pertemuan_5_soesanto.ppt
pertemuan_5_soesanto.pptpertemuan_5_soesanto.ppt
pertemuan_5_soesanto.ppt
DestaAdebagus
 
Contoh nih gak tau apaan
Contoh nih gak tau apaanContoh nih gak tau apaan
Contoh nih gak tau apaan
Dientri Media
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategik
Firman Pratama
 
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptxPertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
SeptianaNugraha2
 
Analisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuanganaAnalisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuangana030194
 
Akmen penetapan harga
Akmen penetapan hargaAkmen penetapan harga
Akmen penetapan hargakangklinsman
 
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaInformasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
Kartika Lukitasari
 
Pertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaran
Pertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaranPertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaran
Pertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaran
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Pengekosan produk 3 penentuan harga
Pengekosan  produk 3 penentuan hargaPengekosan  produk 3 penentuan harga
Pengekosan produk 3 penentuan harga
Clean Agent Sdn Bhd
 
PENETAPAN HARGA PRODUK
PENETAPAN HARGA PRODUKPENETAPAN HARGA PRODUK
PENETAPAN HARGA PRODUKPutri Athena
 
205101795 analisis-rantai-nilai-value-chain-analisis
205101795 analisis-rantai-nilai-value-chain-analisis205101795 analisis-rantai-nilai-value-chain-analisis
205101795 analisis-rantai-nilai-value-chain-analisisZakik Bsm
 
Makalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiMakalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomi
Daniel Tumanken
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021Yenny Fauzia
 

Similar to Tugas makala (20)

Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptxSesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
 
Penentuan Harga Transfer.pptx
Penentuan Harga Transfer.pptxPenentuan Harga Transfer.pptx
Penentuan Harga Transfer.pptx
 
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdfTM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
 
Spm rima
Spm rimaSpm rima
Spm rima
 
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan hargaTarget costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
 
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.pptpert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
 
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.docBAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
BAHAN SETELAH MID BU SRI.doc
 
pertemuan_5_soesanto.ppt
pertemuan_5_soesanto.pptpertemuan_5_soesanto.ppt
pertemuan_5_soesanto.ppt
 
Contoh nih gak tau apaan
Contoh nih gak tau apaanContoh nih gak tau apaan
Contoh nih gak tau apaan
 
Makalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategikMakalah manajemen biaya strategik
Makalah manajemen biaya strategik
 
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptxPertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
 
Analisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuanganaAnalisis laporan kinerja keuangana
Analisis laporan kinerja keuangana
 
Akmen penetapan harga
Akmen penetapan hargaAkmen penetapan harga
Akmen penetapan harga
 
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaInformasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
 
Pertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaran
Pertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaranPertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaran
Pertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaran
 
Pengekosan produk 3 penentuan harga
Pengekosan  produk 3 penentuan hargaPengekosan  produk 3 penentuan harga
Pengekosan produk 3 penentuan harga
 
PENETAPAN HARGA PRODUK
PENETAPAN HARGA PRODUKPENETAPAN HARGA PRODUK
PENETAPAN HARGA PRODUK
 
205101795 analisis-rantai-nilai-value-chain-analisis
205101795 analisis-rantai-nilai-value-chain-analisis205101795 analisis-rantai-nilai-value-chain-analisis
205101795 analisis-rantai-nilai-value-chain-analisis
 
Makalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiMakalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomi
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021
 

Recently uploaded

CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
Muhammad Nur Hadi
 
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptxBahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
dwiagus41
 
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptxPresentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
muhammadfauzi951
 
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
yardsport
 
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdfpemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
fuji226200
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
WewikAyuPrimaDewi
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
sarahshintia630
 
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptxTugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
SunakonSulistya
 
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docxtemplate undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
ansproduction72
 
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
RizkyAji15
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
TeguhWinarno6
 

Recently uploaded (12)

CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
 
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptxBahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
 
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptxPresentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
 
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
 
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdfpemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
 
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptxTugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
 
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docxtemplate undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
 
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
 

Tugas makala

  • 1. Makala : SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN ( PENENTUAN HARGA TRANSFER ) OLEH : Riski Mahadi : Nim 921412055 Serliyani K inajo : Nim 9214120 SEMESTER : 5 ( Lima ) PRODI SI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO T.A 2014/2015
  • 2. PENENTUAN HARGA TRANSFER Pengertian Harga Transfer Pengertian Harga Transfer Harga transfer (dalam arti luas) adalah penentuan harga barang atau jasa yang ditransfer kepada antar pusat pertanggung-jawaban dalam satu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawabannya. Harga transfer (dalam arti sempit) adalah harga perpindahan barang antara duapusat laba atau lebih. Untuk pembahasan lebih lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian kemampuan laba divisi. Syarat Terpenuhinya Harga Transfer Untuk terciptnya harga transfer ini di perlukan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut antara lain: 1. Sistem harus memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat laba untuk menuntukan trade-off yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. 2. Laba yang dihasilakan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade-off antara biaya pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat harus memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya. 3. Tingkat laba yang diperhatikan oleh masing-masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan. Tujuan Harga Transfer Apabila terdapat kondisi dimana dua atau lebih pusat laba secra bersama bertanggung jawab terhadap kegiatan pengembangan produk, pembuatan dan pemasaran produk, maka pada dasarnya setiap pusat laba tersebut berhak mendapatkan bagian pendapatan yang nantinya dihasilkan oleh kegiatan tersebut. Harga transfer merupakan mekanisme penting untuk mendistribusikan pendapatan kepada dua atau lebih pusat laba yang melakukan transaksi. Dengan demikian harga transfer harus didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi tujuan-tujuan berikut.
  • 3. 1. Menyediakan informasi yang relevan untuk keputusan trade-off antara pendapatan dan biaya. 2. Memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence. 3. Membantu menilai kinerja ekonomi pusat laba yang terkait. 4. Sistemnya sederhana untuk dipahami dan mudah diadministrasikan. Adapun tujuan pendapatan harga transfer itu sendiri adalah untuk. 1. Evaluasi presentasi devisi secara akurat, artinya tidak satupun manajer devisi yang memperoleh keuntungan dengan mengorbankan kepentingan devisi lain. 2. Keselarasan tujuan, berarti bahwa para manajer mengambil keputusan yang memaksimalkan laba perusahaan dengan memaksimalkan laba divisinya. 3. Tetap terjaganya otonomi divisi, artinya tidak ada campuran tangan manajemen puncak terhadap kebebasan manajemen divisi dalam mengambil keuntungan. Metode Penentuan Harga Transfer Mekanisme harga transfer sebagai mana telah disebutkan dimuka, dimaksudkan sebagai alat monitor untuk penilaian presentasi divisi yang didesentralisasi. Pendeknya harga transfer menjadi alat kontrol manajemen sebelum dan sesudah proses penetapan harga transfer. Sebenarnya metode apa yang tepat untuk menerapkan harga transfer? Tidak satupun metode yang bebas dari kritik. Pada praktiknya, perusahaan dewasa ini menunjukkan penolakan yang konsisten dari segala dogma dan pendekatan tunggal terhadap harga transfer. Pada dasarnya ada beberapa metode yang sering digunakan untuk barang-barang yang transfer antara pusat laba. Metode adalah harga transfer berdasar harga pasar (a market based prices), harga transfer berdasar harga pokok (cost-based price), dah harga transfer negosiasi (negotiated princes). Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar Sistem harga transfer berdasar harga pasar menggunakan harga yang ditetapkan oleh mekanisme permintaan dan penawaran pasar. Penggunaan metode ini umumnya dianggap sebagai cara terbaik dalam memecahkan masalah harga transfer. Alasnnya adalah bahwa penggunaan harga pasar cocok dengan konsep pusat laba dan menadikan penilaian prestasi atas dasar laba menjadi layak untuk diterapkan. Penggunaan harga transfer ini jga dpat mengoptimalkan suatu divisi untuk perolehan laba. Harga transfer ini jga konsisten dengan
  • 4. filosofi desentralisasi perushaan yang berpengaruh terhadap penentuan kriteria untuk evaluasi prestasi divisi yang akan membantu mengidentifikasikan operasi perusahaan yang mengguntungkan dan yang tidak. Penggunaan harga transfer ini sesuai dengan pendapat dari Anthony dan Govindrajan, bahwa harga transfer hendaknya sama dengan harga yang ditetapkan terhadap produk tersebut jika dijual kepelanggan luar atau dibeli dari pemasok. Penerapan ini tanpa memperhatikan kenyataan bagai mana pihak luar tersebut mendaptkan harga ualnya. Sedangkan situasi ideal yang harus ada dalam penetapan harga transfer berdasar harga pasar untuk mendorong adnya keselarasan tujuan adalah. 1. Orang yang kompoten. Idealnya manajer pusat laba tersebut hendaknya tertarik pada presentasi jangka panjang tidak hanya presentasi jangka pendek. Staf yang terlibat dalam negosiasi ataupun arbitrasi harga transfer hendaknya juga kompeten. 2. Atmosfir yang baik. Manajer harus menyadari tingkat keuntungan yang diukur dalam laporan keuangannya sebagai tujuan penting sebagai pertimbangan signifikan dalam penilaian prestasi mereka. Mereka harus menyadari harga transfer tersebut adalah adil. 3. Harga pasar. Harga transfer yang ideal didasarkan atas harga pasar normal yang tetap untuk produk sama yang ditransfer. Pada kondisi tertentu haraga pasar pada dikurangi dengan biaya-biaya yang dapat dihindarkan (avoidable cost) dari pertukaran secara item. 4. Bebas terhadap sumber. Alternatif selain harga pasar hendaknya ada, dan manajer hendaknya diizinkan memilih alternatif yang terbaik, aoakah membeli dari dalam atau dari luar, begitu pulu juga kedalam atau keluar. 5. Aliran informasi yang penuh. Manajer harus tahu tentang alternatif yang tersedia, biaya, serta pendapatan yang relevan untuk harga transfer. 6. Negosiasi. Diperlukannya mekanisme kerja yang lancar untuk menegosiasi “konrak” antara unit usaha. Kendala sumber Apabila seluru kondisi ideal seperti dikemukakan oleh anthony dan govindrajan tersebut ada, maka sistem harga transfer berdasar harga pasar akn memenuhi seluruh tujuan yang telah disebutkan sebulumnya. Dan oleh karnanya harga transfer tidak memerlukan campuran tangan kantor pusat.
  • 5. Pasar yang terbatas. Pada banya perusahaan, pasar untuk pusat laba penjualan dan pembelian biasanya terbatas. Beberapa alasannya dapat disebutkan sebagai berikut: 1. Kapasitas internal yang terbtas sehingga tidak memungkinkan pengembangan produk kepihak eksternal. 2. Jika perushaan merupakan produsen untuk produk yang sangat khas (unik) saja, sehingga produk tersebut tidak dijual di pasar eksteren. 3. Jika perusahaan telah melkukan investasi yang signifikan pada fasilitas produksi. Dalam kondisi terbatasnya pasar, harga transfer yang paling memuaskan syarat-syarat pusata adalah harga kompetitif. Harga kompetetif akan mengukur kontribusi laba setiap pusat laba terhadap laba secara keseluruhan. Harga tersebut dapat dicari dengan cara-cara berikut: 1. Jika harga pasar yang dipublikasikan tersedia, maka dapat digunakan untuk pertumbuhan hrga transfer, sehingga harga yang terjadi benar-benar merupakn harga pasar. 2. Harga pasar dapat dibentuk dengan penawaran (lelang). Hal ini umumnya dilakukan jika tawaran yang lebih rendah mempunyai kesempatan yang dapat dibenarkan untuk terjadinya transaksi. 3. Jika pusat laba produksi menjual barang yang sama ke pasar ekstern, sering dilakukan dengan harga kompetetif atas dasar harga pasar ekstern. 4. Jika pusat laba membeli barang yang sama dari pusat ekstern, sering dilakukan dengan harga yang kompetitif untuk produk yang dibeli. Harga Transfer Atas Dasar Harga Pokok Pada banyak situasi seperti ini telah diuraikan diatas, tidak ada harga pasar yang layak untuk bisa digunakan sebagai dasar harga transfer. Dalam hal ini harga transfer berdasarkan harga pokok dapat digunakan. Metode perhitungan biaya dan laba tertentu diterapkan oleh manajemen puncak untuk mengurangi perselisihan. Secara lebih lengkap alasan penerapanmetode ini adalah: 1. Pada pasar kompetitif tidak tersedia informasi harga jual produk yang ditransfer. Keadaan ini timbul jika produk yang ditransfer merupakan produk yang belum selsai sehingga tidak diperjual belikan dipasar.
  • 6. 2. Kesulitan dalam penentuan harga jual yang disebabkan oleh perselisahan antara manajer divisi. Kesulitan ini timbul jika produk yang ditransfer tidak persis sama dengan yang ada di pasar. 3. Jika produk yang ditransfer mengandung formula atau proses rahasia sehingga tidak diinginkan atau diungkapkan kepada pihak lain. Dalam metode ini komponen yang harus diperhatikan adalah devisi harga pokok (biaya) dan penentuan besarnya markup. 1. Defisi harga pokok Jika pendekatan harga pokok dipakai, maka harga pokok yang dimaksud adalah harga pokok standar (standart cost). Harga pokok biaya sesungguhnya tidak digunakan karena dalam biaya tersebut mengandung inefisiensi yang terjadi pada pusat laba penjualan yang akan ikut ditransfer ke pusat laba pembeli. 2. Penentuan markup Markup ditentukan atas dasar penentuan tingkat laba dan besarnya laba. (1) dasar penentuan tingkat laba. Dasar penentuan tingkat laba ini bisa dilakukan berdasar biaya dan dapat dilkukan berdasakan retrun atas infestasi. (2) Besarnya laba. Berbagai pendekatan yang bisa dilakukan adalah:  Berdasrkan laba jika divisi penjualan dianggap sebagai unit usaha yang independen (pusat laba)  Berdasar taksiran “return atas investasi yang dilakukan  Jiaka devisi penjualan, selain mentransfer produknya ke devisi pembeli juga menjual kepihak lain maka laba dapat ditentukan dari presentase profit margin rata-rata berdasar harga pokok standar.  Dengan menggunakan profit margin perusahaan lain jika produknya sama. Biaya Tetap Dan Laba Devisi Hulu (UNSTREAM FIXED COST AND PROFIT) Penetapan haraga transfer dapat menimbulkan masalah serius dalam perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang akhirnya menjual kepada pihak luar barangkali tidak sadar jumlah arus balik biaya tetap dan laba yang dimasukkan dalam harga beli intern. Pihak yang dirugikan dalam hal ini adalah pusat laba pembeli yang akan menjual kepada pihak luar, karena harga yang ditetapkan berdasar biaya dari pusat laba penjualan dan dari penambahan
  • 7. dia sendiri kompotetif. Masalah ini sering kali terjadi pada perusahaan yang terintregrasi secar vertikal. Contoh: Misalnya, PT XYZ adalah perusahaan yang terintregrasi secara vertikal, mempunyai tiga divisi, yaitu divisi X, divisi Y, dan divisi Z. Divisi Z, memproduksi dan menjual kotak karton. Divisi Z membeli bahan baku berupa karton dari divisi Y. Divisi Y, membeli bahan baku berupa pulp dari divisi X. Informasi tentang biaya dan laba kontribusi per unit dapat dilihat pada tabel 6.1. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa biaya variabel divisi X adalah sebesar Rp 45.000 untuk dapat memproduksi bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan satu ton kotak karton. Pulp ini kemudian dijual kepada divisi Y dengan harga Rp 75.000, sehingga divisi X menghasilkan kontribusi, sebesar Rp 30.000, untuk menghasilkan karton, divisi Y menambah biaya variabel sebesar Rp 25.000. Kemudian divisi Y menjual karton tersebut kedivisi Z dengan harga Rp 150.000. Divisi Z akan menambahkan biaya variabel sebesar Rp 200.000, dan menjual kotak karton tersebut dengan harga Rp 350.000 per ton. Jika dilihat lebih cermatv, maka divisi Z sebagai divisi terakhir yang menjual produknya kepihak luar tidak memperoleh laba. Bahkan divisi ini akan merugi, jika pihak pesaing menawarkan produk yang sama dengan harga yang lebih rendah. Divisi Z dalam hal Tabel 6.1 Laporan Rugi Laba Divisi Dan Perusahaan Divisi X Divisi Y Divisi Z perusahaan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Harga jual 75.000 150.000 350.000 350.000 Biaya variabel: Bahan baku 20.000 75.000 150.000 20.000 Biaya lainnya 25.000 25.000 200.000 250.000 Jumlah 45.000 100.000 350.000 270.000 Laba kontribusi 30.000 50.000 0 80.000
  • 8. ini akan enggan untuk melakukan penjualan secara agresif, karena berapapun produk yang terjual tidak akan mempengaruhi kinerja divisinya. Untuk mengatasi masalah harga transfer tersebut dapat digunakan beberapa cara, yaitu (1) kesepakatan antara pusat laba, (2) penentuan harga 2 langkah (two-step pricing), (3) pembagian laba (profit sharing), dan (4) penentuan harga dengan metode dua himpunan dua harga (two-step of princes). 1. Kesempatan atas divisi/pusat laba. Dengan langkah ini pihak-pihak yang terlibat didalam transfer barang atau jasa melakukan negosiasi untuk memutuskan harga jual kepda pihak luar dan menentukan distribusi laba untuk produk yang mengandung Upstream fixed cost and profit. 2. Penentuan harga transfer dua langkah. Harga transfer duah langka penjualan yang akan dibebankan kepada pusat laba pembeli dihitug dengan cara membebanka sebesar biaya variabel standar dan secara periodik (biasanya secara bulanan) pusat laba penjualan membebankan biaya tetap untuk produk yang dijual dan presentase keuntungan secara profisional kepada pusat pembeli. Dengan cara ini pusat laba pembeli terakhir dapat menetapkan harga jual yang kompotetif, karena pusat laba pembeli mempunyai informasi tentang biaya dan laba pusat laba hulu. Misalkan, pusat laba penjualan mentransfer secara intern semua produk A yang dihasilkan kepusat laba pembeli. Data-data berkaitan dengan pusat laba penjual adalah sebagai berikut: Biaya variabel per unit.................... Rp 5,00 Biaya tetap per bulan....................... 20.000,00 Investasi yang digunakan............... 1.200.000,00 Laba yang diharapkan...................... 10% Dengan asumsi jumlah produk yang ditransfer sebanyak 5000 unit, maka besarnya harga transfer produk A kedivisi penjual adalah Rp 11,00 per unit, dimana sebesar Rp 5,00 merupakan biaya variabel. Besarnya biaya transfer tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
  • 9. Biaya variabel: 5000x5,00.................... Rp 25.000,00 Biaya tetap per bulan....................... 20.000,00 Laba yang diharapkan: 10%xRp1.200.000,00/12 10.000,00 jumlah harga transfer............................... Rp 55.000,00 Dengan kata lain harga per unit adalah Rp 11,00 (Rp55.000,00/5000 unit). Harga inlah yang akan dibayar pusat laba pembeli kepusat laba prenjual. Jika unit yang diproduksi dan transfer hanya 4000 unit, maka beasarnya harga transfer yang harus dibayar oleh pusat laba pebeli adalah Rp44.000,00 (4.000xRp11,00). 3. Pembagia laba. Apabilah metode dua langkah tidak feasible, digunakan metode pembagian laba (profit sharing). Dalam metode ini, produk yang ditransfer ke pusat laba pembeli (pusat laba hilir) dihargai sebesar biaya variabel standar. Biaya variabel dari pusat laba pembeli ini kemudian ditambahdengan biaya variabel yang dikeluarkan dipusat laba pembeli untuk mendapatkan jumlah biaya variabel kumulatif. Setelah produk tersebut dijual, pusat laba pembeli membagi kontribusi yang diperoleh (harga jual dikurangi harga variabel) kepda pusat laba penjual secara profisional. 4. Metode dua himpunan harga. Divisi produksi yang menjual produknya kedivisi pembeli dikredit sebesar harga jual ke konsumen (pihak ekstern), sedangkan divisi pembeli yang membeli produk dari divisi penjual didebit sebesar biaya variabel standar penuh. Selisi harga jual dengan harga penuh dibebankan ke rekening kantor pusat, dan akan dieliminasi pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Kelemahan metode ini, penjumlahan dari semua pusat laba lebih besar dibandingkan dengan jumlah laba perusahaan. Kondisi ini harus didasri oleh manajemen puncak dalam menyetujui anggaran dan melakukan evaluasi prestasi terhadap pusat laba. Administrasi Harga Transfer Jika metode harga transfer berdasar harga pasar dan harga transfer berdasar harga pokok (biaya) diatas belum memuaskan, maka diperlukan mekanisme formal yaitu aturan tentang negosiasi antara pusat laba dan arbitrasi. Harga Transfer Negosiasi
  • 10. Negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga transfer antra pusat laba yang terlibat, tanpa campur tangan dari kantor pusat. Harga transfer ditentukan berdasarkan negosiasi antara pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu setiap pihak harus memahami pedoman yang telah ditetapkan oleh kantor secara formal. Untuk mencapai harga kesepakatan yang fair, pihak pembeli harus memepunyai kebebasan untuk membeli secara intren atau memebeli dari pasar ekstren, dan pihak penjual dapat menjual kepada pihak intren maupun kepasar ekstern. Dengan demikian syarat utamanya adalah adanya pasar untuk barang antara, sehinga dapat ditentukan harga yang obyektif. Kebaikan metode ini adalah apabila pusat laba penjual mempunyai kapsitas menganggur, sedangkan pasar dari produk tersebut sempit (captive market), maka akan menguntungkan perusahaan secara keseluruhan. Kelemahanya adalah jika barang tersebut dibutuhkan oleh pusat laba pembeli sedangkan dipasar bebas tidak ada, maka pusat laba penjual menjadi pihak yang menang dalam kompromi penentuan harga. Disamping itu harga transfer atas dasar negosiasi lebih menunjukkan kempuan menawar dari pihak yang terlibat, bukannya kempuan dalam hal kontribusi meuut perhitungan ekonomis. Arbitrasi Dan Penyelesaian Komflik Negosiasi yang dihasilan kadang-kadang tidak menghasilkan keputusan yang memuaskan kedua pihak, sehingga perlu ditangani oleh pimpinan puncak dengan membentuk komite arbitrasi. Orang yang ditunjuk akan membicarakan masalah harga transfer dengan cara bijaksana pada masing-masing manajer pusat laba yang besangkutan. Tugas lembaga arbitrasi ini adalah: 1. Menyelesaikan perselisihan tentang harga transfer. 2. Mengkaji ulng perubahan sumber daya. 3. Mengubah aturan harga transfer jika diperlukan. Arbitrasi dapat dilakukan secara formal maupun informal. Dengan cara formal, kedua pihak membuat laporan kasus secara tertulis kepada komite arbitrasi. Kemudian komite menelah laporan tersebut dan menetapkan harga transfer berdasarkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Jika cara informal yang digunakan, maka kedua pihak membuat laporan
  • 11. kepada komite arbitrasi secara lisan, kemudin komite ini menelaah laporan tersebut dan menetapkan harga transfer secara lisan. Klasifikasi Produk Ttingkat kesulitan, pengaturan umber daya dan aturan harga transfer tergantung pada besarnya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar dan harga pasar. Lebih luas jumlah transfer dalam perusahaan dan kurangnya ketersediaan harga pasar maka dibutuhkan aturan yang lebih formal dan spesifik. Jika harga pasar telah tersedia, pengadaan sumber daya bisa diawasi kantor pusat dengan mengkaji ulang keputusan membuat atau membeli sendiri. Beberapa perusahaan membagi produk ke dua kelas: Kelas satu, mamasukkan semua produk dimana manajer puncak ingin mengawasi sumber daya. Biasanya ini menyangkut jumlah produk dalam skala luas, produk dimana tidak tersedia pada pasar ekstern dan dimana untuk alasan menjaga kerahasiaan, produk tersebut diawasi langsung oleh kantor pusat. Kelas dua, semua produk lain. Umumnya ini adalah produk yang bisa diproduksi oleh pihak luar. Produk ini umumnya relatif dalam jumlah kecil, dan diproduksi untuk umum. Produk ini ditransfer dengan harga pasar. Pengadaan produk kelas satu bisa diubah hanya dengan izin manajer puncak, pengadaan produk kelas dua ditentukan oleh unit usaha/divisi yang terlibat.