SlideShare a Scribd company logo
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Abdul Salam., M.M
Hp. 081334035530
PENENTUAN SALURAN DISTRIBUS DLM
MENGEMBANGKA PEMASARAN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Manajemen
Pert. 10 Perencanaan Pemasaran
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Pengentar penetapan
HARGA, PROMOSI DAN
DISTRIBUSI
Membumi dan Menduniauts.ac.id
STRATEGI PENETAPAN HARGA
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam pemasaran, dimana
didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu produk atau jasa.
Tahapan-tahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum dikenal dengan istilah
‘4P’ yakni, Produk, Price, Place dan Promotion.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu
Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan
tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian
lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya.
Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu
didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal
dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan
perusahaan.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara
menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah
harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Namun, banyak perusahaan yang kurang memperhatikan penetapan harga dengan
baik. Kesalahan yang paling umum adalah sebagai berikut :
• Pertama adalah penetapan harga yang terlalu berorientasi biaya.
• Kedua, harga kurang sering direvisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan
pasar.
• Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan
bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.
• Keempat, harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen
pasar, dan saat pembelian.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Harga & Penetapan Harga
• Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
• Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang
dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah
salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk
melakukan transaksi atau tidak.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa
yang di hasilkan.
Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran.
Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi
sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan
harapan konsumen.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus
dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan
mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan selain harga.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Tujuan Penetapan Harga
Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis;
1. Memaksimalkan Laba
Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin
diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi
pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya
turut memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar
keuntungan yang diraih dapat maksimum.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Meraih Pangsa Pasar
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target
pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin.
Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang
dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut
diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan
Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi
dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka
penjualan.
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan harga yang
tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada
Membumi dan Menduniauts.ac.id
5. Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan
menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga
mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga
dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan
dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil
antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader)
Membumi dan Menduniauts.ac.id
6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala
kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas
usaha bisnis yang dijalani.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Metode Penetapan Harga
Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ;
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a) Penetapan Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh
biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada
unit tersebut ( margin )
Rumus ; Biaya Total + Margin = Harga Jual
Membumi dan Menduniauts.ac.id
b) Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga
pokok pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu
Rumus ; Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
Membumi dan Menduniauts.ac.id
c) Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total biaya
keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan.
Rumus ; BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai referensi,
dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan
kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para
pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi
harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan
cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih pangsa
pasar.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai yang
diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui
value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM)
merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen
diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah,
terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang
diterima.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan
menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang
belum memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah
memiliki pangsa pasar tersendiri.
Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk
(Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni,
Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ;
Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau
tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu
1. Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum
(perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan
produk sejenis yang lain.)
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada segmen
tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk
membatasi permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi
masal. Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai produk menjadi sangat prestisius.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi
ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang
berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi.
Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Produk Yang Telah Beredar
Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas
dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini
tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni;
Membumi dan Menduniauts.ac.id
1. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya
pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan
adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat,
terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga untuk mendorong penjualan
sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi
penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif
terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat
menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga
perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan
jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan
secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua
alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting
(pemotongan harga) Kedua, mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya
yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
STRATEGI PROMOSI
Promosi, usaha yang dilakukan organisasi untuk menginformasikan, membujuk, serta
mengingatkan pasar terhadap organisasi itu sendiri atau produk dari organisasi.
Disini, perusahaan brusaha mempengaruhi perasaan, kepercayaan, atau perilakunya.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Dikenal istilah Promotional Mix atau Marketing communications mix, termasuk disini
adalah personal selling dan nonpersonal selling (advertising, sales promotion, public
relations, and direct marketing).
• Personal selling merupakan komunikasi personal antar orang dengan orang yang lain
(face to face) dalam rangka menjual produk serta menciptakan relationship.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Advertising merupakan bentuk komunikasi pemasaran non personal, dimana
perusahaan yang mensponsorinya harus membayar sejumlah tertentu.
• Sales Promotion, atau promosi penjualan merupakan bentuk lain komunikasi
pemasaran yang dilakukan dalam jangka pendek untuk meningkatkan penjualan
produk persahaan.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Public relation, merupakan cara perusahaan untuk membina hubungan baik dengan
lingkungan (publik), melalui publisitas yang baik, menciptakan image perusahaan
yang baik, serta berusaha mengurangi isue-isue negatif yan berhubungan dengan
perusahaan.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Direct marketing, merupakan komunikasi langsung perusahaan dengan target pasar
untuk melihat respon yang terjadi melalui non personal tool, seperti : (mail,
telephone, fax, dan email).
Ada dua tipe dasar strategi promosi, yaitu push(ing) strategi dan pull(ing) strategi.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Pushing strategi, perusahaan dengan menggunakan personal selling berusaha
mempromosikan produknya ke retailer dan wholesaler saja, tidak ke end user. Strategi
ini biasanya menggunakan cara pemberian insentif seperti diskon(beli banyak),
materi-materi promosi, dan kerja sama iklan.
Pulling strategi, Iklan dan promosi penjualan merupakan contoh strategi pull ini.
Dimana produsen berusaha menciptakan product awareness sehingga konsumen
akan mencari produk tersebut ke retailer. Kedua strategi ini sering kali dilaksanakan
secara bersamaan, unuk memberi efek yang lebih besar.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menetapkan/menganggarkan
biaya promosi :
1. Affordable method, perusahaan menetapkan biaya-biaya yang timbul, kemudian
baru memperkirakan berapa biaya promosi yang mampu dikeluarkan.
2. Percentage-of-sales method, biaya promosi ditetapkan atas dasar prosentase
ertentu dari penjualan/prosentase dari estimasi penjualan.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Competitive-parity method, biaya promosi ditetapka atas dasar biaya promosi rata-
rata yang dikeluarkan oleh industri. Biaya promosi akan meningkat jika biaya promosi
pesaing meningkat, sedang jika biaya promosi pesaing turun maka biaya promosi
perusahaan juga akan turun.
4. Ojective-and-task method, metode ini merupakan metode yang terbaik. Berdasar
pendekatan ini, maka perusahaan terlebih dahulu menentukan tujuan promosi,
menentukan tugas/pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu
baru kemudian menentukan biaya yang dikeluarkan untuk tiap pekerjaan itu.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan anggaran
promosi :
• Tahapan produk dalam PLC, jika konsumen belum mengenal produk, maka anggaran
promosi akan tinggi. Hal ini biasa ditemui pada tahap awal PLC (perkenalan). Pada
tahap ini, anggaran promosi yang dikeluarkan lebih tinggi dibanding tahap
selanjutnya.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Market share: Market share akan mempengaruhi anggaran dalam dua hal. Pertama,
perusahaan yang memiliki market share yang besar membutuhkaan anggaran yang
lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki market share yang lebih kecil,
jika menggunakan pendekatan prosntase dari penjualan. Kedua, besarnya market
share yang diinginkan perusahaan akan mempengaruhi besarnya anggaran.
Mempertahankan market share membutuhkan sumber daya lebih sedikit
dibandingkan merebut market share.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Clutter/crowded: jika di pasar terdiri dari banyak perusahaan yang memperebutkan
consumer heart and mind ., maka anggaran yang dibutuhkan leih banyak. Contoh
pada tahun 1998, Barnes & Noble Inc. pemilik Barnesandnoble.com membelanjakan
$18.5 juta untuk promosi – terutama di radio dan televisi local – untuk melawan
Amazon.com, yang mengeluarkan duit $17.7 juta.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Frequency: Pesan yang ingin disampaikan ke konsumen, harus diulang-ulang agar
diingat oleh konsumen. Semakin sering maka anggaran yang dibutuhkan juga
semakin besar.
• Product differentiation: jika konsumen belum menemukan differensiasi produk antara
satu merek dengan merk lain, maka anggaran yang dibutuhkan lebih besar (untuk
melakukan differensiasi) serta menempatkan positioning produk di benak konsumen.
Jika produk/merk dipersepsikan sudah terdeferensiasi maka anggarannya akan lebih
kecil.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
MANAJEMEN DISTRIBUSI
Membumi dan Menduniauts.ac.id
KONSEP MANAJEMEN DISTRIBUSI
1. SALURAN DISTRIBUSI
YAITU PROSES PEMINDAHAN HAK/KEPEMILIKAN/ KONTROL PRODUK DARI PRODUSEN
KEPADA KONSUMEN.
2. DISTRIBUSI FISIK
YAITU KEGIATAN YANG MENYANGKUT PEMINDAHAN PRODUK SECARA FISIK DARI
PRODUSEN KE KONSUMEN, YANG UMUMNYA TERDIRI DARI PENGANGKUTAN DAN
PENYIMPANAN.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
PERLUNYA SALURAN DISTRIBUSI
 PRODUSEN TIDAK MEMILIKI PERSONIL, DANA DAN FASILITAS YANG
DIPERLUKAN UNTUK MENYALURKAN PRODUK-PRODUKNYA LANGSUNG KE
KONSUMEN.
 PRODUSEN TIDAK MEMPUNYAI PENGENALAN YANG DALAM MENGENAI
SITUASI DI DAERAH-DAERAH TERTENTU.
 ADANYA KEMUNGKINAN UNTUK MEMPEROLEH MANFAAT YANG LEBIH BESAR
JIKA SUMBER DAYA DIGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN LAIN.
 DIBUTUHKAN ADANYA PENYIMPANAN PRODUK KARENA PERBEDAAN WAKTU
PRODUKSI DAN KONSUMSI.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
JASA-JASA SALURAN DISTRIBUSI (1)
1. PERGUDANGAN/TEMPAT PENYIMPANAN PRODUK.
2. PENGANGKUTAN.
3. PENCARIAN PESANAN/ORDER.
4. PEMBELIAN KREDIT.
5. PROMOSI.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
PENETAPAN DESAIN SALURAN DISTRIBUSI
TERDIRI DARI 3 ELEMEN:
1. PANJANGNYA MATA RANTAI DISTRIBUSI.
2. JUMLAH PENYALUR/INTENSITAS DISTRIBUSI.
3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
MATA RANTAI DISTRIBUSI
• PRODUSEN  KONSUMEN
• PRODUSEN  PENGECER  KONSUMEN
• PRODUSEN  PEDAGANG BESAR  PENGECER  KONSUMEN
• BARANG-BARANG KONSUMSI YANG SIFAT DISTRIBUSINYA INTENSIF:
JALURNYA PANJANG.
• BARANG-BARANG INDUSTRI: JALUR DISTRIBUSINYA LEBIH
PENDEK/DITANGANI SENDIRI.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
JUMLAH PENYALUR/INTENSITAS DISTRIBUSI
1. DISTRIBUSI INTENSIF
PRODUSEN MEMILIH SEBANYAK MUNGKIN PEDAGANG (OUTLET) DALAM SUATU DAERAH
PEMASARAN TERTENTU.
PRODUK DENGAN CIRI-CIRI BERIKUT DAPAT DIDISTRIBUSIKAN SECARA INTENSIF:
a. JUMLAH PERMINTAAN CUKUP BESAR DAN TERSEBAR.
b. HARGA PER SATUAN RELATIF RENDAH.
c. TIDAK MEMERLUKAN PENGETAHUAN TEKNIS UNTUK MEMPERDAGANGKAN ATAU
MENGGUNAKANNYA.
d. SEDIKIT ATAU TIDAK MEMERLUKAN PELAYANAN PURNA JUAL.
e. SEDIKIT ATAU TIDAK MEMERLUKAN FASILITAS REPARASI.
f. TIDAK MEMERLUKAN SEDIAAN SUKU CADANG.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. DISTRIBUSI SELEKTIF
PRODUSEN MEMILIH BEBERAPA PEDAGANG UNTUK MENYALURKAN
PRODUKNYA.
CIRI-CIRI PRODUKNYA
• HARGA RELATIF TINGGI.
• PERLU PENGETAHUAN TEKNIS UNTUK MEMPERDAGANGKANNYA.
• MEMERLUKAN PELAYANAN PURNA JUAL.
• MEMERLUKAN GARANSI DALAM MASA TERTENTU SETELAH
PEMBELIAN.
• SERING MEMERLUKAN PERSEDIAAN SUKU CADANG.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. DISTRIBUSI EKSKLUSIF
HANYA SATU PEDAGANG YANG DITUNJUK UNTUK MENDISTRIBUSIKAN
PRODUK TERTENTU
CIRI-CIRI PRODUKNYA:
• MEMERLUKAN PENGETAHUAN TEKNIS KHUSUS UNTUK
MEMPERDAGANGKAN DAN MEREPARASI.
• HARGA PER SATUAN TINGGI.
• MEMPUNYAI NILAI PRETISE TINGGI.
• MEMERLUKAN INVESTASI UNTUK MENYALURKANNYA.
• MEMERLUKAN PENDIDIKAN KHUSUS TENTANG PRODUK.
• MEMERLUKAN PELAYANAN PURNA JUAL.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SALURAN
DISTRIBUSI
• PRODUSEN HARUS MENENTUKAN KONDISI DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK-PIHAK
YANG TERLIBAT DALAM DISTRIBUSI:
• KEBIJAKAN HARGA: DAFTAR HARGA, HARGA ECERAN TERTINGGI,
POTONGAN/DISKON.
• KONDISI PENJUALAN: PERSYARATAN-PERSYARATAN PEMBAYARAN SERTA
JAMINAN-JAMINAN YANG DIBERIKAN OLEH PRODUSEN.
• WILAYAH PENJUALAN: BATAS-BATAS OPERASI YANG DIBERIKAN KEPADA
PENYALUR.
• IKUT DALAM KEGIATAN PROMOSI, PRODUSEN HARUS MEMBERIKAN
LATIHAN/TRAINING KEPADA PETUGAS-PETUGAS PENYALUR, DAN LAIN-LAIN.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN SALURAN
DISTRIBUSI
1. MEMILIH ANGGOTA SALURAN DISTRIBUSI
• PENGALAMAN DAN REPUTASI
• PERTUMBUHAN
• PROFITABILITAS
• KUALITAS TENAGA PENJUAL
• LOKASI
• MACAM PELANGGAN
• STRATEGI PERUSAHAAN (PUSH ATAU PULL STRATEGY)
Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. MEMOTIVASI ANGGOTA SALURAN
• KOMISI, POTONGAN, INSENTIF, BONUS.
• KREDIT, SYARAT PEMBAYARAN.
• KONTRAK UNTUK MEMBERI RASA AMAN.
• KUALITAS PRODUK SENDIRI.
• BANTUAN DALAM PROMOSI.
• PELATIHAN UNTUK WIRANIAGA.
• BANTUAN TEKNIS.
• HUBUNGAN BAIK
Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. MENGEVALUASI PRESTASI ANGGOTA SALURAN DISTRIBUSI
• PENCAPAIAN TARGET/KUOTA.
• TINGKAT SEDIAAN.
• PELAYANAN KEPADA KONSUMEN.
• KERJASAMA DALAM KEGIATAN PROMOSI DAN PELATIHAN.
• PENANGANAN BARANG.
• PEMBAYARAN.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
DISTRIBUSI FISIK
MERUPAKAN USAHA UNTUK MEMINDAHKAN PRODUK SECARA FISIK
DARI TEMPAT ASAL (PRODUSEN) SAMPAI KE TEMPAT
PEMAKAI/KONSUMEN AKHIR.
ELEMEN-ELEMEN POKOK FISIK LOGISTIK
• PEMROSESAN ORDER.
• PENYIMPANAN/PERGUDANGAN.
• TINGKAT SEDIAAN (STOCK).
• TRANSPORTASI.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
STRATEGI DISTRIBUSI
• Teknik Strategi Distribusi Eceran
Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibutuhkan strategi distribusi yang
tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen.
Berikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis
untuk memaksimalkan laba.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
1. Strategi Distribusi Intensif
Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya
pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Tehnik ini
sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari
yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti
sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Strategi Distribusi Selektif
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang
atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor
atau pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan
terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi
masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk
kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Strategi Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua
distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa yang
ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan
harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif
adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, produk mlm /
multi level marketing / pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan
lain-lain.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
• Jenis-jenis Ritel
Berikut ini adalah pembagian industri ritel berdasarkan pengelompokan pada ciri-ciri
tertentu disertai pengertian atau definsi :
1. Discount Stores / Toko Diskon
Discount store adalah toko pengecer yang menjual berbagai barang dengan harga
yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah Makro
dan Alfa
Membumi dan Menduniauts.ac.id
2. Specialty Stores / Toko Produk Spesifik
Specialty store adalah merupakan toko eceran yang menjual barang-barang jenis lini
produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko buku
gramedia, toko musik disctarra, toko obat guardian, dan banyak lagi contoh lainnya.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
3. Department Stores
Department store adalah suatu toko eceran yang berskala besar yang
pengeloaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen-departemen yang
menjual macam barang yang berbeda-beda. Contohnya seperti ramayana, robinson,
rimo, dan sebagainya
Membumi dan Menduniauts.ac.id
4. Convenience Stores
Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang
terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh
minimarket alfa dan indomaret.
5. Catalog Stores
Catalog store adalah suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk
melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog
biasanya memiliki jumlah persediaan barang yang banyak.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
6. Chain Stores
Chain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki
oleh perusahaan yang sama.
7. Supermarket
Super market adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan
dan juga sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani
dirinya sendiri / Swalayan. Contoh yaitu Hero.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
8. Hypermarkets / Hipermarket
Hipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang
sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk.
Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket.
Contohnya antara lain hipermarket giant, hipermarket hypermart dan hipermarket
carrefour.
Membumi dan Menduniauts.ac.id
Referensi
• Solomon, M.R, Marshall, G.W, and Stuart, E.W. (2012), Marketing: Real People Real
Choices, 7th edition (internationaledition). Pearson Education, Inc, New Jersey
• www.google.com/manajemendistribusi
18/11/2020 65
Membumi dan Menduniauts.ac.id

More Related Content

What's hot

Perancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan hargaPerancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan hargadriziz abdulaziz
 
Harga
HargaHarga
Tugas Mata Kuliah AIDP: "Strategi Penentuan Harga"1
Tugas Mata Kuliah AIDP: "Strategi Penentuan Harga"1Tugas Mata Kuliah AIDP: "Strategi Penentuan Harga"1
Tugas Mata Kuliah AIDP: "Strategi Penentuan Harga"1
Erwan Cipto Priyatmoko
 
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" TrainingPricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
Kanaidi ken
 
strategi penetapan harga
strategi penetapan hargastrategi penetapan harga
strategi penetapan hargaHaidar Bashofi
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Gusstiawan Raimanu
 
How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?
AdhityaWiraDharma
 
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGAMENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
Tri Wicaksono
 
Mengembangkan Program dan Strategi Penetapan Harga
Mengembangkan Program dan Strategi Penetapan HargaMengembangkan Program dan Strategi Penetapan Harga
Mengembangkan Program dan Strategi Penetapan Harga
Aldi Dwi Putra
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Shifa Khairunnisa
 
Strategi Pemasaran - Harga
Strategi Pemasaran - HargaStrategi Pemasaran - Harga
Strategi Pemasaran - Harga
Mohd Nazri Awang
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Shifa Khairunnisa
 
Strategi penetapan harga
Strategi penetapan hargaStrategi penetapan harga
Strategi penetapan hargaHajra Rasmita
 
MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN
Mohammad Walid Anshar
 
Pertemuan 9 strategi penetapan harga
Pertemuan 9 strategi penetapan hargaPertemuan 9 strategi penetapan harga
Pertemuan 9 strategi penetapan harga
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Penetapan Harga ( WJS - Universitas Jambi )
Penetapan Harga ( WJS - Universitas Jambi )Penetapan Harga ( WJS - Universitas Jambi )
Penetapan Harga ( WJS - Universitas Jambi )
Wahyu Saputra
 
Kelompok 7 pemasaran.
Kelompok 7 pemasaran.Kelompok 7 pemasaran.
Kelompok 7 pemasaran.
Jopri Satriadi
 
Unit 2 Campuran Pemasaran - Perletakan Harga
Unit 2 Campuran Pemasaran - Perletakan HargaUnit 2 Campuran Pemasaran - Perletakan Harga
Unit 2 Campuran Pemasaran - Perletakan Harga
Syahira Md Desa
 
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
Donna Wibiananda Suryaman
 

What's hot (20)

Perancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan hargaPerancangan strategi & program penetapan harga
Perancangan strategi & program penetapan harga
 
Harga
HargaHarga
Harga
 
Tugas Mata Kuliah AIDP: "Strategi Penentuan Harga"1
Tugas Mata Kuliah AIDP: "Strategi Penentuan Harga"1Tugas Mata Kuliah AIDP: "Strategi Penentuan Harga"1
Tugas Mata Kuliah AIDP: "Strategi Penentuan Harga"1
 
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" TrainingPricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
Pricing Techniques on "Business Analysis and Valuation" Training
 
strategi penetapan harga
strategi penetapan hargastrategi penetapan harga
strategi penetapan harga
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 
How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?How to Selecting a Pricing Strategy?
How to Selecting a Pricing Strategy?
 
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGAMENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN PROGRAM PENETAPAN HARGA
 
Manajemen Pemasaran ch 12
Manajemen Pemasaran ch 12Manajemen Pemasaran ch 12
Manajemen Pemasaran ch 12
 
Mengembangkan Program dan Strategi Penetapan Harga
Mengembangkan Program dan Strategi Penetapan HargaMengembangkan Program dan Strategi Penetapan Harga
Mengembangkan Program dan Strategi Penetapan Harga
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 
Strategi Pemasaran - Harga
Strategi Pemasaran - HargaStrategi Pemasaran - Harga
Strategi Pemasaran - Harga
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 
Strategi penetapan harga
Strategi penetapan hargaStrategi penetapan harga
Strategi penetapan harga
 
MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN
MANAJEMEN PEMASARAN
 
Pertemuan 9 strategi penetapan harga
Pertemuan 9 strategi penetapan hargaPertemuan 9 strategi penetapan harga
Pertemuan 9 strategi penetapan harga
 
Penetapan Harga ( WJS - Universitas Jambi )
Penetapan Harga ( WJS - Universitas Jambi )Penetapan Harga ( WJS - Universitas Jambi )
Penetapan Harga ( WJS - Universitas Jambi )
 
Kelompok 7 pemasaran.
Kelompok 7 pemasaran.Kelompok 7 pemasaran.
Kelompok 7 pemasaran.
 
Unit 2 Campuran Pemasaran - Perletakan Harga
Unit 2 Campuran Pemasaran - Perletakan HargaUnit 2 Campuran Pemasaran - Perletakan Harga
Unit 2 Campuran Pemasaran - Perletakan Harga
 
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
Type Strategic Generic Porter. Universitas Mercu Buana. 2019
 

Similar to Pertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaran

PPT STRATEGI PENETAPAN HARGA.MANAJEMENpptx
PPT STRATEGI PENETAPAN HARGA.MANAJEMENpptxPPT STRATEGI PENETAPAN HARGA.MANAJEMENpptx
PPT STRATEGI PENETAPAN HARGA.MANAJEMENpptx
Anjeliandaputri
 
ppt kelompok 13 ekonomi manajerial (1).pdf
ppt kelompok 13 ekonomi manajerial (1).pdfppt kelompok 13 ekonomi manajerial (1).pdf
ppt kelompok 13 ekonomi manajerial (1).pdf
NurulAflah9
 
Pemasaran pricing strategy
Pemasaran pricing strategyPemasaran pricing strategy
Pemasaran pricing strategy
zahir ipb
 
6_Modul Online ke-6; Bauran Pemasaran (Marketing Mix).docx
6_Modul Online ke-6; Bauran Pemasaran (Marketing Mix).docx6_Modul Online ke-6; Bauran Pemasaran (Marketing Mix).docx
6_Modul Online ke-6; Bauran Pemasaran (Marketing Mix).docx
linapuspitasari9
 
mengembangkan dan menetapkan harga produk
mengembangkan dan menetapkan harga produkmengembangkan dan menetapkan harga produk
mengembangkan dan menetapkan harga produk
putripurnamasari2231
 
9. Strategi Penetapan Harga.pptx
9. Strategi Penetapan Harga.pptx9. Strategi Penetapan Harga.pptx
9. Strategi Penetapan Harga.pptx
lusia36
 
9. Strategi Penetapan Harga.pptx
9. Strategi Penetapan Harga.pptx9. Strategi Penetapan Harga.pptx
9. Strategi Penetapan Harga.pptx
lusia36
 
Penetapan harga 2
Penetapan harga 2Penetapan harga 2
Penetapan harga 2
Wiwik Liscahya Situmorang
 
DISKUSI 8 MS G.docx
DISKUSI 8 MS G.docxDISKUSI 8 MS G.docx
DISKUSI 8 MS G.docx
ErvianoraDamanik
 
konsep harga
konsep hargakonsep harga
konsep harga
Nuril Fatimah Zahra
 
Ajian pustaka
Ajian pustakaAjian pustaka
Ajian pustakamunsilyn
 
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan hargaTarget costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Willy Setiawan
 
(Price)p4 zeila g.
(Price)p4 zeila g.(Price)p4 zeila g.
(Price)p4 zeila g.
chiladudulz
 
PPT Pertemuan 10 - Strategi Penetapan Harga (1).pptx
PPT Pertemuan 10 - Strategi Penetapan Harga (1).pptxPPT Pertemuan 10 - Strategi Penetapan Harga (1).pptx
PPT Pertemuan 10 - Strategi Penetapan Harga (1).pptx
andresdharma1
 
Penetapan_Harga
Penetapan_HargaPenetapan_Harga
Penetapan_Harga
Saka32
 
DISKUSI 8 MS F.docx
DISKUSI 8 MS F.docxDISKUSI 8 MS F.docx
DISKUSI 8 MS F.docx
ErvianoraDamanik
 
Ppt-marketing decision
Ppt-marketing decisionPpt-marketing decision
Ppt-marketing decision
Mustika Eva
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Shifa Khairunnisa
 
magister management (business unit level strategy)
magister management (business unit level strategy)magister management (business unit level strategy)
magister management (business unit level strategy)
Wina Winarsih
 

Similar to Pertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaran (20)

PPT STRATEGI PENETAPAN HARGA.MANAJEMENpptx
PPT STRATEGI PENETAPAN HARGA.MANAJEMENpptxPPT STRATEGI PENETAPAN HARGA.MANAJEMENpptx
PPT STRATEGI PENETAPAN HARGA.MANAJEMENpptx
 
ppt kelompok 13 ekonomi manajerial (1).pdf
ppt kelompok 13 ekonomi manajerial (1).pdfppt kelompok 13 ekonomi manajerial (1).pdf
ppt kelompok 13 ekonomi manajerial (1).pdf
 
Pemasaran pricing strategy
Pemasaran pricing strategyPemasaran pricing strategy
Pemasaran pricing strategy
 
6_Modul Online ke-6; Bauran Pemasaran (Marketing Mix).docx
6_Modul Online ke-6; Bauran Pemasaran (Marketing Mix).docx6_Modul Online ke-6; Bauran Pemasaran (Marketing Mix).docx
6_Modul Online ke-6; Bauran Pemasaran (Marketing Mix).docx
 
mengembangkan dan menetapkan harga produk
mengembangkan dan menetapkan harga produkmengembangkan dan menetapkan harga produk
mengembangkan dan menetapkan harga produk
 
9. Strategi Penetapan Harga.pptx
9. Strategi Penetapan Harga.pptx9. Strategi Penetapan Harga.pptx
9. Strategi Penetapan Harga.pptx
 
9. Strategi Penetapan Harga.pptx
9. Strategi Penetapan Harga.pptx9. Strategi Penetapan Harga.pptx
9. Strategi Penetapan Harga.pptx
 
Penetapan harga 2
Penetapan harga 2Penetapan harga 2
Penetapan harga 2
 
DISKUSI 8 MS G.docx
DISKUSI 8 MS G.docxDISKUSI 8 MS G.docx
DISKUSI 8 MS G.docx
 
konsep harga
konsep hargakonsep harga
konsep harga
 
Ajian pustaka
Ajian pustakaAjian pustaka
Ajian pustaka
 
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan hargaTarget costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
 
(Price)p4 zeila g.
(Price)p4 zeila g.(Price)p4 zeila g.
(Price)p4 zeila g.
 
PPT Pertemuan 10 - Strategi Penetapan Harga (1).pptx
PPT Pertemuan 10 - Strategi Penetapan Harga (1).pptxPPT Pertemuan 10 - Strategi Penetapan Harga (1).pptx
PPT Pertemuan 10 - Strategi Penetapan Harga (1).pptx
 
Penetapan_Harga
Penetapan_HargaPenetapan_Harga
Penetapan_Harga
 
DISKUSI 8 MS F.docx
DISKUSI 8 MS F.docxDISKUSI 8 MS F.docx
DISKUSI 8 MS F.docx
 
Ppt-marketing decision
Ppt-marketing decisionPpt-marketing decision
Ppt-marketing decision
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 
magister management (business unit level strategy)
magister management (business unit level strategy)magister management (business unit level strategy)
magister management (business unit level strategy)
 
Benchmarking final
Benchmarking finalBenchmarking final
Benchmarking final
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptx
 
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 

Pertemuan 10 penentuan saluran distribusi dalam pengembangan pemasaran

  • 1. Membumi dan Menduniauts.ac.id Abdul Salam., M.M Hp. 081334035530 PENENTUAN SALURAN DISTRIBUS DLM MENGEMBANGKA PEMASARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Pert. 10 Perencanaan Pemasaran
  • 2. Membumi dan Menduniauts.ac.id Pengentar penetapan HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI
  • 3. Membumi dan Menduniauts.ac.id STRATEGI PENETAPAN HARGA Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep dasar dalam pemasaran, dimana didalamnya memuat tentang tahapan-tahapan pemasaran suatu produk atau jasa. Tahapan-tahapan dalam bauran pemasaran ini secara umum dikenal dengan istilah ‘4P’ yakni, Produk, Price, Place dan Promotion.
  • 4. Membumi dan Menduniauts.ac.id Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu Penetapan Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan tujuan, kalkulasi biaya, tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian lainnya yang ingin diperoleh perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor -faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.
  • 5. Membumi dan Menduniauts.ac.id Salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
  • 6. Membumi dan Menduniauts.ac.id Namun, banyak perusahaan yang kurang memperhatikan penetapan harga dengan baik. Kesalahan yang paling umum adalah sebagai berikut : • Pertama adalah penetapan harga yang terlalu berorientasi biaya. • Kedua, harga kurang sering direvisi untuk mengambil keuntungan dari perubahan pasar. • Ketiga, harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar. • Keempat, harga kurang cukup bervariasi untuk berbagai macam produk, segmen pasar, dan saat pembelian.
  • 7. Membumi dan Menduniauts.ac.id Harga & Penetapan Harga • Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. • Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak.
  • 8. Membumi dan Menduniauts.ac.id Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan. Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.
  • 9. Membumi dan Menduniauts.ac.id Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga.
  • 10. Membumi dan Menduniauts.ac.id Tujuan Penetapan Harga Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis; 1. Memaksimalkan Laba Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat maksimum.
  • 11. Membumi dan Menduniauts.ac.id 2. Meraih Pangsa Pasar Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan
  • 12. Membumi dan Menduniauts.ac.id 3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan. 4. Mempertahankan Pangsa Pasar Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada
  • 13. Membumi dan Menduniauts.ac.id 5. Tujuan Stabilisasi Harga Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader)
  • 14. Membumi dan Menduniauts.ac.id 6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.
  • 15. Membumi dan Menduniauts.ac.id Metode Penetapan Harga Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ; 1. Penetapan harga berdasarkan biaya a) Penetapan Harga Biaya Plus Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut ( margin ) Rumus ; Biaya Total + Margin = Harga Jual
  • 16. Membumi dan Menduniauts.ac.id b) Penetapan Harga Mark-Up Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga pokok pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu Rumus ; Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual
  • 17. Membumi dan Menduniauts.ac.id c) Penetapan Harga BEP ( Break Even Point ) Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan. Rumus ; BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
  • 18. Membumi dan Menduniauts.ac.id 2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar.
  • 19. Membumi dan Menduniauts.ac.id 3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai yang diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima.
  • 20. Membumi dan Menduniauts.ac.id Strategi Penetapan Harga Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri. Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.
  • 21. Membumi dan Menduniauts.ac.id Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ; Produk Baru Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu 1. Harga Mengapung (Skimming Price) Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum (perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk sejenis yang lain.)
  • 22. Membumi dan Menduniauts.ac.id Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada segmen tertentu dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi permintaan sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi masal. Apalagi skimming dapat meningkatkan nilai produk menjadi sangat prestisius.
  • 23. Membumi dan Menduniauts.ac.id 2. Harga Penetrasi Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi ini dapat diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.
  • 24. Membumi dan Menduniauts.ac.id Produk Yang Telah Beredar Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni;
  • 25. Membumi dan Menduniauts.ac.id 1. Tahap Pertumbuhan Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.
  • 26. Membumi dan Menduniauts.ac.id 2. Tahap Kematangan Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.
  • 27. Membumi dan Menduniauts.ac.id 3. Tahap Penurunan Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting (pemotongan harga) Kedua, mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk promosi.
  • 28. Membumi dan Menduniauts.ac.id STRATEGI PROMOSI Promosi, usaha yang dilakukan organisasi untuk menginformasikan, membujuk, serta mengingatkan pasar terhadap organisasi itu sendiri atau produk dari organisasi. Disini, perusahaan brusaha mempengaruhi perasaan, kepercayaan, atau perilakunya.
  • 29. Membumi dan Menduniauts.ac.id Dikenal istilah Promotional Mix atau Marketing communications mix, termasuk disini adalah personal selling dan nonpersonal selling (advertising, sales promotion, public relations, and direct marketing). • Personal selling merupakan komunikasi personal antar orang dengan orang yang lain (face to face) dalam rangka menjual produk serta menciptakan relationship.
  • 30. Membumi dan Menduniauts.ac.id • Advertising merupakan bentuk komunikasi pemasaran non personal, dimana perusahaan yang mensponsorinya harus membayar sejumlah tertentu. • Sales Promotion, atau promosi penjualan merupakan bentuk lain komunikasi pemasaran yang dilakukan dalam jangka pendek untuk meningkatkan penjualan produk persahaan.
  • 31. Membumi dan Menduniauts.ac.id • Public relation, merupakan cara perusahaan untuk membina hubungan baik dengan lingkungan (publik), melalui publisitas yang baik, menciptakan image perusahaan yang baik, serta berusaha mengurangi isue-isue negatif yan berhubungan dengan perusahaan.
  • 32. Membumi dan Menduniauts.ac.id Direct marketing, merupakan komunikasi langsung perusahaan dengan target pasar untuk melihat respon yang terjadi melalui non personal tool, seperti : (mail, telephone, fax, dan email). Ada dua tipe dasar strategi promosi, yaitu push(ing) strategi dan pull(ing) strategi.
  • 33. Membumi dan Menduniauts.ac.id Pushing strategi, perusahaan dengan menggunakan personal selling berusaha mempromosikan produknya ke retailer dan wholesaler saja, tidak ke end user. Strategi ini biasanya menggunakan cara pemberian insentif seperti diskon(beli banyak), materi-materi promosi, dan kerja sama iklan. Pulling strategi, Iklan dan promosi penjualan merupakan contoh strategi pull ini. Dimana produsen berusaha menciptakan product awareness sehingga konsumen akan mencari produk tersebut ke retailer. Kedua strategi ini sering kali dilaksanakan secara bersamaan, unuk memberi efek yang lebih besar.
  • 34. Membumi dan Menduniauts.ac.id Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menetapkan/menganggarkan biaya promosi : 1. Affordable method, perusahaan menetapkan biaya-biaya yang timbul, kemudian baru memperkirakan berapa biaya promosi yang mampu dikeluarkan. 2. Percentage-of-sales method, biaya promosi ditetapkan atas dasar prosentase ertentu dari penjualan/prosentase dari estimasi penjualan.
  • 35. Membumi dan Menduniauts.ac.id 3. Competitive-parity method, biaya promosi ditetapka atas dasar biaya promosi rata- rata yang dikeluarkan oleh industri. Biaya promosi akan meningkat jika biaya promosi pesaing meningkat, sedang jika biaya promosi pesaing turun maka biaya promosi perusahaan juga akan turun. 4. Ojective-and-task method, metode ini merupakan metode yang terbaik. Berdasar pendekatan ini, maka perusahaan terlebih dahulu menentukan tujuan promosi, menentukan tugas/pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu baru kemudian menentukan biaya yang dikeluarkan untuk tiap pekerjaan itu.
  • 36. Membumi dan Menduniauts.ac.id Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menentukan anggaran promosi : • Tahapan produk dalam PLC, jika konsumen belum mengenal produk, maka anggaran promosi akan tinggi. Hal ini biasa ditemui pada tahap awal PLC (perkenalan). Pada tahap ini, anggaran promosi yang dikeluarkan lebih tinggi dibanding tahap selanjutnya.
  • 37. Membumi dan Menduniauts.ac.id • Market share: Market share akan mempengaruhi anggaran dalam dua hal. Pertama, perusahaan yang memiliki market share yang besar membutuhkaan anggaran yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki market share yang lebih kecil, jika menggunakan pendekatan prosntase dari penjualan. Kedua, besarnya market share yang diinginkan perusahaan akan mempengaruhi besarnya anggaran. Mempertahankan market share membutuhkan sumber daya lebih sedikit dibandingkan merebut market share.
  • 38. Membumi dan Menduniauts.ac.id • Clutter/crowded: jika di pasar terdiri dari banyak perusahaan yang memperebutkan consumer heart and mind ., maka anggaran yang dibutuhkan leih banyak. Contoh pada tahun 1998, Barnes & Noble Inc. pemilik Barnesandnoble.com membelanjakan $18.5 juta untuk promosi – terutama di radio dan televisi local – untuk melawan Amazon.com, yang mengeluarkan duit $17.7 juta.
  • 39. Membumi dan Menduniauts.ac.id • Frequency: Pesan yang ingin disampaikan ke konsumen, harus diulang-ulang agar diingat oleh konsumen. Semakin sering maka anggaran yang dibutuhkan juga semakin besar. • Product differentiation: jika konsumen belum menemukan differensiasi produk antara satu merek dengan merk lain, maka anggaran yang dibutuhkan lebih besar (untuk melakukan differensiasi) serta menempatkan positioning produk di benak konsumen. Jika produk/merk dipersepsikan sudah terdeferensiasi maka anggarannya akan lebih kecil.
  • 41. Membumi dan Menduniauts.ac.id KONSEP MANAJEMEN DISTRIBUSI 1. SALURAN DISTRIBUSI YAITU PROSES PEMINDAHAN HAK/KEPEMILIKAN/ KONTROL PRODUK DARI PRODUSEN KEPADA KONSUMEN. 2. DISTRIBUSI FISIK YAITU KEGIATAN YANG MENYANGKUT PEMINDAHAN PRODUK SECARA FISIK DARI PRODUSEN KE KONSUMEN, YANG UMUMNYA TERDIRI DARI PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN.
  • 42. Membumi dan Menduniauts.ac.id PERLUNYA SALURAN DISTRIBUSI  PRODUSEN TIDAK MEMILIKI PERSONIL, DANA DAN FASILITAS YANG DIPERLUKAN UNTUK MENYALURKAN PRODUK-PRODUKNYA LANGSUNG KE KONSUMEN.  PRODUSEN TIDAK MEMPUNYAI PENGENALAN YANG DALAM MENGENAI SITUASI DI DAERAH-DAERAH TERTENTU.  ADANYA KEMUNGKINAN UNTUK MEMPEROLEH MANFAAT YANG LEBIH BESAR JIKA SUMBER DAYA DIGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN LAIN.  DIBUTUHKAN ADANYA PENYIMPANAN PRODUK KARENA PERBEDAAN WAKTU PRODUKSI DAN KONSUMSI.
  • 43. Membumi dan Menduniauts.ac.id JASA-JASA SALURAN DISTRIBUSI (1) 1. PERGUDANGAN/TEMPAT PENYIMPANAN PRODUK. 2. PENGANGKUTAN. 3. PENCARIAN PESANAN/ORDER. 4. PEMBELIAN KREDIT. 5. PROMOSI.
  • 44. Membumi dan Menduniauts.ac.id PENETAPAN DESAIN SALURAN DISTRIBUSI TERDIRI DARI 3 ELEMEN: 1. PANJANGNYA MATA RANTAI DISTRIBUSI. 2. JUMLAH PENYALUR/INTENSITAS DISTRIBUSI. 3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB.
  • 45. Membumi dan Menduniauts.ac.id MATA RANTAI DISTRIBUSI • PRODUSEN  KONSUMEN • PRODUSEN  PENGECER  KONSUMEN • PRODUSEN  PEDAGANG BESAR  PENGECER  KONSUMEN • BARANG-BARANG KONSUMSI YANG SIFAT DISTRIBUSINYA INTENSIF: JALURNYA PANJANG. • BARANG-BARANG INDUSTRI: JALUR DISTRIBUSINYA LEBIH PENDEK/DITANGANI SENDIRI.
  • 46. Membumi dan Menduniauts.ac.id JUMLAH PENYALUR/INTENSITAS DISTRIBUSI 1. DISTRIBUSI INTENSIF PRODUSEN MEMILIH SEBANYAK MUNGKIN PEDAGANG (OUTLET) DALAM SUATU DAERAH PEMASARAN TERTENTU. PRODUK DENGAN CIRI-CIRI BERIKUT DAPAT DIDISTRIBUSIKAN SECARA INTENSIF: a. JUMLAH PERMINTAAN CUKUP BESAR DAN TERSEBAR. b. HARGA PER SATUAN RELATIF RENDAH. c. TIDAK MEMERLUKAN PENGETAHUAN TEKNIS UNTUK MEMPERDAGANGKAN ATAU MENGGUNAKANNYA. d. SEDIKIT ATAU TIDAK MEMERLUKAN PELAYANAN PURNA JUAL. e. SEDIKIT ATAU TIDAK MEMERLUKAN FASILITAS REPARASI. f. TIDAK MEMERLUKAN SEDIAAN SUKU CADANG.
  • 47. Membumi dan Menduniauts.ac.id 2. DISTRIBUSI SELEKTIF PRODUSEN MEMILIH BEBERAPA PEDAGANG UNTUK MENYALURKAN PRODUKNYA. CIRI-CIRI PRODUKNYA • HARGA RELATIF TINGGI. • PERLU PENGETAHUAN TEKNIS UNTUK MEMPERDAGANGKANNYA. • MEMERLUKAN PELAYANAN PURNA JUAL. • MEMERLUKAN GARANSI DALAM MASA TERTENTU SETELAH PEMBELIAN. • SERING MEMERLUKAN PERSEDIAAN SUKU CADANG.
  • 48. Membumi dan Menduniauts.ac.id 3. DISTRIBUSI EKSKLUSIF HANYA SATU PEDAGANG YANG DITUNJUK UNTUK MENDISTRIBUSIKAN PRODUK TERTENTU CIRI-CIRI PRODUKNYA: • MEMERLUKAN PENGETAHUAN TEKNIS KHUSUS UNTUK MEMPERDAGANGKAN DAN MEREPARASI. • HARGA PER SATUAN TINGGI. • MEMPUNYAI NILAI PRETISE TINGGI. • MEMERLUKAN INVESTASI UNTUK MENYALURKANNYA. • MEMERLUKAN PENDIDIKAN KHUSUS TENTANG PRODUK. • MEMERLUKAN PELAYANAN PURNA JUAL.
  • 49. Membumi dan Menduniauts.ac.id TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SALURAN DISTRIBUSI • PRODUSEN HARUS MENENTUKAN KONDISI DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM DISTRIBUSI: • KEBIJAKAN HARGA: DAFTAR HARGA, HARGA ECERAN TERTINGGI, POTONGAN/DISKON. • KONDISI PENJUALAN: PERSYARATAN-PERSYARATAN PEMBAYARAN SERTA JAMINAN-JAMINAN YANG DIBERIKAN OLEH PRODUSEN. • WILAYAH PENJUALAN: BATAS-BATAS OPERASI YANG DIBERIKAN KEPADA PENYALUR. • IKUT DALAM KEGIATAN PROMOSI, PRODUSEN HARUS MEMBERIKAN LATIHAN/TRAINING KEPADA PETUGAS-PETUGAS PENYALUR, DAN LAIN-LAIN.
  • 50. Membumi dan Menduniauts.ac.id KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN SALURAN DISTRIBUSI 1. MEMILIH ANGGOTA SALURAN DISTRIBUSI • PENGALAMAN DAN REPUTASI • PERTUMBUHAN • PROFITABILITAS • KUALITAS TENAGA PENJUAL • LOKASI • MACAM PELANGGAN • STRATEGI PERUSAHAAN (PUSH ATAU PULL STRATEGY)
  • 51. Membumi dan Menduniauts.ac.id 2. MEMOTIVASI ANGGOTA SALURAN • KOMISI, POTONGAN, INSENTIF, BONUS. • KREDIT, SYARAT PEMBAYARAN. • KONTRAK UNTUK MEMBERI RASA AMAN. • KUALITAS PRODUK SENDIRI. • BANTUAN DALAM PROMOSI. • PELATIHAN UNTUK WIRANIAGA. • BANTUAN TEKNIS. • HUBUNGAN BAIK
  • 52. Membumi dan Menduniauts.ac.id 3. MENGEVALUASI PRESTASI ANGGOTA SALURAN DISTRIBUSI • PENCAPAIAN TARGET/KUOTA. • TINGKAT SEDIAAN. • PELAYANAN KEPADA KONSUMEN. • KERJASAMA DALAM KEGIATAN PROMOSI DAN PELATIHAN. • PENANGANAN BARANG. • PEMBAYARAN.
  • 53. Membumi dan Menduniauts.ac.id DISTRIBUSI FISIK MERUPAKAN USAHA UNTUK MEMINDAHKAN PRODUK SECARA FISIK DARI TEMPAT ASAL (PRODUSEN) SAMPAI KE TEMPAT PEMAKAI/KONSUMEN AKHIR. ELEMEN-ELEMEN POKOK FISIK LOGISTIK • PEMROSESAN ORDER. • PENYIMPANAN/PERGUDANGAN. • TINGKAT SEDIAAN (STOCK). • TRANSPORTASI.
  • 54. Membumi dan Menduniauts.ac.id STRATEGI DISTRIBUSI • Teknik Strategi Distribusi Eceran Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibutuhkan strategi distribusi yang tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. Berikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba.
  • 55. Membumi dan Menduniauts.ac.id 1. Strategi Distribusi Intensif Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di berbagai tempat. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi, odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.
  • 56. Membumi dan Menduniauts.ac.id 2. Strategi Distribusi Selektif Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
  • 57. Membumi dan Menduniauts.ac.id 3. Strategi Distribusi Eksklusif Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, produk mlm / multi level marketing / pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.
  • 58. Membumi dan Menduniauts.ac.id • Jenis-jenis Ritel Berikut ini adalah pembagian industri ritel berdasarkan pengelompokan pada ciri-ciri tertentu disertai pengertian atau definsi : 1. Discount Stores / Toko Diskon Discount store adalah toko pengecer yang menjual berbagai barang dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah Makro dan Alfa
  • 59. Membumi dan Menduniauts.ac.id 2. Specialty Stores / Toko Produk Spesifik Specialty store adalah merupakan toko eceran yang menjual barang-barang jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko buku gramedia, toko musik disctarra, toko obat guardian, dan banyak lagi contoh lainnya.
  • 60. Membumi dan Menduniauts.ac.id 3. Department Stores Department store adalah suatu toko eceran yang berskala besar yang pengeloaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen-departemen yang menjual macam barang yang berbeda-beda. Contohnya seperti ramayana, robinson, rimo, dan sebagainya
  • 61. Membumi dan Menduniauts.ac.id 4. Convenience Stores Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh minimarket alfa dan indomaret. 5. Catalog Stores Catalog store adalah suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog biasanya memiliki jumlah persediaan barang yang banyak.
  • 62. Membumi dan Menduniauts.ac.id 6. Chain Stores Chain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama. 7. Supermarket Super market adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri / Swalayan. Contoh yaitu Hero.
  • 63. Membumi dan Menduniauts.ac.id 8. Hypermarkets / Hipermarket Hipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk. Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket. Contohnya antara lain hipermarket giant, hipermarket hypermart dan hipermarket carrefour.
  • 64. Membumi dan Menduniauts.ac.id Referensi • Solomon, M.R, Marshall, G.W, and Stuart, E.W. (2012), Marketing: Real People Real Choices, 7th edition (internationaledition). Pearson Education, Inc, New Jersey • www.google.com/manajemendistribusi
  • 65. 18/11/2020 65 Membumi dan Menduniauts.ac.id