SlideShare a Scribd company logo
TUGAS ILMU UKUR TANAH Nama : Debora Elluisa Manurung
NPM : 11312760
Kelas : SMTS 06-B
1. Mengapa bumi dianggap bulat?
2. Jika kita mengukur beda tinggi wilayah, pengukuran apa yang tepat untuk dilakukan?
Jelaskan!
3. Jelaskan secara singkat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran!
4. Apa yang dimaksud dengan :
a. kerangka dasar vertikal
b. kerangka dasar horizontal
Jawab :
1. Bumi dianggap bulat karena :
 Paradigma kalau bumi itu bulat telah dimulai semenjak abad ke-enam sebelum
masehi oleh Pitagoras. Sebelum Pitagoras, kepercayaan di Yunani kuno adalah
bumi itu datar. Aristoteles tahun 330 SM menerima pendapat Pitagoras kalau
bumi ini bulat dan ia sudah memiliki banyak bukti empiris yang menunjukkan
demikian. Semenjak itu pengetahuan mengenai bulatnya bumi telah menyebar di
kalangan intelektual Yunani kuno.Sebagaimana ditentukan dengan alatmodern,
bumi berbentuk bulat namun tidak sempurna. Bentuk bumi bulat, tetapi tidak
persis seperti bola bentuk bumi agak pepat di kedua kutubnya. Bentuk bumi yang
demikian disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya (rotasi). Akibat rotasi
bumi, bagian bumi yang berada di kutub hampir tak bergerak, sedangkan bagian
bumi yang berada di katulistiwa merasakan sedikit terlempar keluar, sedangkan
yang berada disekitar kutub tidak. Terlempar keluarnya bagian yang berada di
sekitar khatulistiwa menyebabkan bagian-bagian tersebut sedikit menjauh dari
pusat bumi. Itu sebabnya jari-jari bumi di khatulistiwa lebih panjang
dibandingkan di kutub. Jari-jari di khatulistiwa 6.378 km dan di kutub 6375 km.
Dengan demikian , kari-jari bumi rata-rata 6.371 km.Ketidak sempurnaan ini
karena rotasi bumi pada porosnya yang membuat bagian tengah bumi sedikit lebih
menggelembung dari kutub. Pengukuran dari satelit malah menunjukkan kalau
bumi sedikit berbentuk seperti buah pir.Karena pengamat di Bumi hanya dapat
melihat sedikit sekali potongan bulatan bumi dalam satu waktu, tidaklah mungkin
mengetahui lewat pengamatan langsung kalau bumi ini cakram atau bola.
Pitagoras mendasarkan keyakinannya pada pengamatan mengenai ketinggian
bintang yang bervariasi di berbagai tempat di Bumi. Ia juga mendapat dukungan
dari pengamatan bagaimana kapal lenyap di cakrawala saat ia pergi dari
pelabuhan. Saat kapal datang ke pelabuhan, yang pertama terlihat adalah ujung
atas layar kapal, kemudian layarnya dan akhirnya badan kapal perlahan terlihat.
Aristoteles menambah bukti dari bagaimana bayangan Bumi terlihat di bulan saat
gerhana matahari. Saat cahaya menyinari sebuah bola, ia menunjukkan bayangan
yang sama. Para intelektual yunani lalu menghitung ukuran dan bentuk bumi.
Mereka juga membuat sistem kisi terdiri dari lintang dan bujur sehingga hanya
diperlukan dua koordinat untuk satu lokasi di bumi ini. Filsuf Yunani juga
menyimpulkan Bumi bulat karena menurut pendapat mereka, inilah bentuk yang
paling sempurna.
2. Pengukuran yang tepat digunakan adalah :
 Sipat datar (levelling) adalah suatu operasi untuk menentukan beda tinggi antara
dua titik di permukaan tanah. Sebuah bidang datar acuan, atau datum, ditetapkan
dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Beda elevasi yang ditentukan
dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yag ditetapkan tersebut, dan hasilnya
adalah elevasi titik-titik tadi.Dalam pembuatan jalan maupun pembangunan
diperlukan suatu pengukuran beda tinggi agar dapat diketahui perbedaan tinggi
yang ada dipermukaan tanah.Prinsip dan Fungsi Pengukuran Beda Tinggi :
Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan menggunakan alat sipat datar
(waterpass). Alat didirikan pada suatu titik yang diarahkan pada dua buah rambu
yang berdiri vertikal. Maka beda tinggi dapat dicari dengan menggunakan
pengurangan antara bacaan muka dan bacaan belakang.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuranadalah :
a. Alat Ukur : Kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan alat ukur atau
instrumen disebut kesalahan sistematis. Kesalahan sistematis dapat terjadi
karena:
1) Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik yang sebenarnya.
2) Kesalahan kalibrasi yaitu kesalahan yang terjadi akibat adanya penyesuaian
pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan alat.
3) Kesalahan alat lainnya. Misalnya, melemahnya pegas yang digunakan pada
neraca pegas sehingga dapat memengaruhi gerak jarum penunjuk.
b. Lingkungan Pengukuran :Selain kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi
lingkungan yang tidak menentu bisa menyebabkan kesalahan pengukuran.
Kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kondisi lingkungan disebut
kesalahan acak. Misalnya, fluktuasi-fluktuasi kecil pada saat
pengukuran e/m (perbandingan muatan dan massa elektron). Fluktuasi (naik
turun) kecil ini bisa disebabkan oleh adanya gerak Brown molekul udara,
fluktuasi tegangan baterai, dan kebisingan (noise) elektronik yang besifat acak
dan sukar dikendalikan.
c. Orang yang Mengukur. : kesalahan yang dilakukan oleh seseorang ketika
mengukur termasuk dalam kesalahan umum. Kesalahan umum yaitu kesalahan
yang disebabkan oleh pengamat. Kesalahan ini dapat disebabkan karena pengamat
kurang terampil dalam menggunakan instrumen, posisi mata saat membaca skala
yang tidak benar, dan kekeliruan dalam membaca skala.
4. Yang dimaksud dengan :
a. Kerangka Dasar Vertikal : Metode sipat datar yaitu dengan cara menghitung
tinggi garis bidik atau benang tengah dari suatu rambu dengan menggunakan alat
ukur sipat datar (waterpass). Sipat datar yang terdapat pada cairan dapat
digunakan sebagai alat petunjuk yang selanjutnya dikembangkan sebagai alat
ukur beda tinggi antara dua titik.
b. Kerangka Dasar Horizontal : kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau
ditentukan posisi horisontalnya berupa koordinat pada bidang datar (X,Y) dalam
sistem proyeksi tertentu. Bila dilakukan dengan cara terestris, pengadaan
kerangka horisontal bisa dilakukan menggunakan cara triangulasi, trilaterasi atau
poligon. Pemilihan cara dipengaruhi oleh bentuk medan lapangan dan ketelitian
yang dikehendaki.

More Related Content

What's hot

Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuNational Cheng Kung University
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Health Polytechnic of Bandung
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
Edho Wiranata
 
Bab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
Hendra Supriyanto
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Andi Azizah
 
Bab 1 sondir
Bab 1 sondirBab 1 sondir
Bab 1 sondir
antonius giovanni
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
WSKT
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Iqrimha Lairung
 
analisa-struktur
analisa-strukturanalisa-struktur
analisa-struktur
Yogi Madznaxsltde
 
Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
lia anggraini
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatar
Dangzt Iman
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Julia Maidar
 
Bab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatikaBab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatika
Heri Kiswanto
 
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
MOSES HADUN
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupEqi Arzaqi
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
yulika usman
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Kharistya Amaru
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
andribacotid
 

What's hot (20)

Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
 
Bab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Bab 1 sondir
Bab 1 sondirBab 1 sondir
Bab 1 sondir
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
 
analisa-struktur
analisa-strukturanalisa-struktur
analisa-struktur
 
Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatar
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
 
Bab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatikaBab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatika
 
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw   4 penentuan arah sudut dan luasIuw   4 penentuan arah sudut dan luas
Iuw 4 penentuan arah sudut dan luas
 
Tegangan
TeganganTegangan
Tegangan
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 

Similar to Tugas Ilmu Ukur tanah

Ipa7 kd12-b
Ipa7 kd12-bIpa7 kd12-b
Ipa7 kd12-b
SMPK Stella Maris
 
Soal osk astro 2012
Soal osk astro 2012Soal osk astro 2012
Soal osk astro 2012
Mariano Nathanael
 
pembahasan ilmiah astronomi
pembahasan ilmiah astronomipembahasan ilmiah astronomi
pembahasan ilmiah astronomi
UD. Berkah Jaya Komputer
 
Soal osk astro 2012 s3
Soal osk astro 2012   s3Soal osk astro 2012   s3
Soal osk astro 2012 s3
Mariano Nathanael
 
91341528 soal-osk-astro-2012-s3
91341528 soal-osk-astro-2012-s391341528 soal-osk-astro-2012-s3
91341528 soal-osk-astro-2012-s3
eli priyatna laidan
 
25 modul belajar_geografi
25 modul belajar_geografi25 modul belajar_geografi
25 modul belajar_geografi
Alfian Sambanyu
 
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).pptMekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
RoniSaputra36
 
7 fakta logis bentuk bumi datar bukan bulat
7 fakta logis bentuk bumi datar bukan bulat7 fakta logis bentuk bumi datar bukan bulat
7 fakta logis bentuk bumi datar bukan bulat
Hendry Agustin
 
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAANTOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
Sweet Angel Weismann
 
Paralaks bintang (revisi)
Paralaks bintang (revisi)Paralaks bintang (revisi)
Paralaks bintang (revisi)
UD. Berkah Jaya Komputer
 
miskonsepsi tentang sains dalam kehidupan
miskonsepsi tentang sains dalam kehidupanmiskonsepsi tentang sains dalam kehidupan
miskonsepsi tentang sains dalam kehidupan
Maria Hidup
 
Bahan ajar dan lks pertemuan 1.
Bahan ajar dan lks pertemuan 1.Bahan ajar dan lks pertemuan 1.
Bahan ajar dan lks pertemuan 1.
She Elka Azha
 
Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)
Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)
Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)
UD. Berkah Jaya Komputer
 
Laporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyorLaporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyor
WahyuHafid
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx
SabarNurohman2
 
Gerakan bumi
Gerakan bumiGerakan bumi
Gerakan bumi
Naila N. K
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
Eko Artanto
 
A2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18desA2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18des
eli priyatna laidan
 
Size of earth
Size of earthSize of earth
Size of earth
ulfahlarasati
 

Similar to Tugas Ilmu Ukur tanah (20)

Ipa7 kd12-b
Ipa7 kd12-bIpa7 kd12-b
Ipa7 kd12-b
 
Soal osk astro 2012
Soal osk astro 2012Soal osk astro 2012
Soal osk astro 2012
 
pembahasan ilmiah astronomi
pembahasan ilmiah astronomipembahasan ilmiah astronomi
pembahasan ilmiah astronomi
 
Soal osk astro 2012 s3
Soal osk astro 2012   s3Soal osk astro 2012   s3
Soal osk astro 2012 s3
 
Soal osk astro 2012 s3
Soal osk astro 2012   s3Soal osk astro 2012   s3
Soal osk astro 2012 s3
 
91341528 soal-osk-astro-2012-s3
91341528 soal-osk-astro-2012-s391341528 soal-osk-astro-2012-s3
91341528 soal-osk-astro-2012-s3
 
25 modul belajar_geografi
25 modul belajar_geografi25 modul belajar_geografi
25 modul belajar_geografi
 
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).pptMekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
 
7 fakta logis bentuk bumi datar bukan bulat
7 fakta logis bentuk bumi datar bukan bulat7 fakta logis bentuk bumi datar bukan bulat
7 fakta logis bentuk bumi datar bukan bulat
 
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAANTOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
TOPOGRAFI, SURVEY DAN PEMETAAN
 
Paralaks bintang (revisi)
Paralaks bintang (revisi)Paralaks bintang (revisi)
Paralaks bintang (revisi)
 
miskonsepsi tentang sains dalam kehidupan
miskonsepsi tentang sains dalam kehidupanmiskonsepsi tentang sains dalam kehidupan
miskonsepsi tentang sains dalam kehidupan
 
Bahan ajar dan lks pertemuan 1.
Bahan ajar dan lks pertemuan 1.Bahan ajar dan lks pertemuan 1.
Bahan ajar dan lks pertemuan 1.
 
Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)
Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)
Penjelasan teori absolutivitas bumi(edit)
 
Laporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyorLaporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyor
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx
 
Gerakan bumi
Gerakan bumiGerakan bumi
Gerakan bumi
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
A2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18desA2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18des
 
Size of earth
Size of earthSize of earth
Size of earth
 

More from Debora Elluisa Manurung

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
Debora Elluisa Manurung
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Debora Elluisa Manurung
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Debora Elluisa Manurung
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Debora Elluisa Manurung
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Debora Elluisa Manurung
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
Debora Elluisa Manurung
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
Debora Elluisa Manurung
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Debora Elluisa Manurung
 
Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2
Debora Elluisa Manurung
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
Debora Elluisa Manurung
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Debora Elluisa Manurung
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
Debora Elluisa Manurung
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
Debora Elluisa Manurung
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Debora Elluisa Manurung
 
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi NasionalTugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Debora Elluisa Manurung
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
Debora Elluisa Manurung
 
Tugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II DemokrasiTugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II Demokrasi
Debora Elluisa Manurung
 
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Debora Elluisa Manurung
 

More from Debora Elluisa Manurung (20)

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
 
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi NasionalTugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
 
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan NasionalTugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Tugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II DemokrasiTugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II Demokrasi
 
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
 

Recently uploaded

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 

Recently uploaded (20)

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 

Tugas Ilmu Ukur tanah

  • 1. TUGAS ILMU UKUR TANAH Nama : Debora Elluisa Manurung NPM : 11312760 Kelas : SMTS 06-B 1. Mengapa bumi dianggap bulat? 2. Jika kita mengukur beda tinggi wilayah, pengukuran apa yang tepat untuk dilakukan? Jelaskan! 3. Jelaskan secara singkat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran! 4. Apa yang dimaksud dengan : a. kerangka dasar vertikal b. kerangka dasar horizontal Jawab : 1. Bumi dianggap bulat karena :  Paradigma kalau bumi itu bulat telah dimulai semenjak abad ke-enam sebelum masehi oleh Pitagoras. Sebelum Pitagoras, kepercayaan di Yunani kuno adalah bumi itu datar. Aristoteles tahun 330 SM menerima pendapat Pitagoras kalau bumi ini bulat dan ia sudah memiliki banyak bukti empiris yang menunjukkan demikian. Semenjak itu pengetahuan mengenai bulatnya bumi telah menyebar di kalangan intelektual Yunani kuno.Sebagaimana ditentukan dengan alatmodern, bumi berbentuk bulat namun tidak sempurna. Bentuk bumi bulat, tetapi tidak persis seperti bola bentuk bumi agak pepat di kedua kutubnya. Bentuk bumi yang demikian disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya (rotasi). Akibat rotasi bumi, bagian bumi yang berada di kutub hampir tak bergerak, sedangkan bagian bumi yang berada di katulistiwa merasakan sedikit terlempar keluar, sedangkan yang berada disekitar kutub tidak. Terlempar keluarnya bagian yang berada di sekitar khatulistiwa menyebabkan bagian-bagian tersebut sedikit menjauh dari pusat bumi. Itu sebabnya jari-jari bumi di khatulistiwa lebih panjang dibandingkan di kutub. Jari-jari di khatulistiwa 6.378 km dan di kutub 6375 km. Dengan demikian , kari-jari bumi rata-rata 6.371 km.Ketidak sempurnaan ini
  • 2. karena rotasi bumi pada porosnya yang membuat bagian tengah bumi sedikit lebih menggelembung dari kutub. Pengukuran dari satelit malah menunjukkan kalau bumi sedikit berbentuk seperti buah pir.Karena pengamat di Bumi hanya dapat melihat sedikit sekali potongan bulatan bumi dalam satu waktu, tidaklah mungkin mengetahui lewat pengamatan langsung kalau bumi ini cakram atau bola. Pitagoras mendasarkan keyakinannya pada pengamatan mengenai ketinggian bintang yang bervariasi di berbagai tempat di Bumi. Ia juga mendapat dukungan dari pengamatan bagaimana kapal lenyap di cakrawala saat ia pergi dari pelabuhan. Saat kapal datang ke pelabuhan, yang pertama terlihat adalah ujung atas layar kapal, kemudian layarnya dan akhirnya badan kapal perlahan terlihat. Aristoteles menambah bukti dari bagaimana bayangan Bumi terlihat di bulan saat gerhana matahari. Saat cahaya menyinari sebuah bola, ia menunjukkan bayangan yang sama. Para intelektual yunani lalu menghitung ukuran dan bentuk bumi. Mereka juga membuat sistem kisi terdiri dari lintang dan bujur sehingga hanya diperlukan dua koordinat untuk satu lokasi di bumi ini. Filsuf Yunani juga menyimpulkan Bumi bulat karena menurut pendapat mereka, inilah bentuk yang paling sempurna. 2. Pengukuran yang tepat digunakan adalah :  Sipat datar (levelling) adalah suatu operasi untuk menentukan beda tinggi antara dua titik di permukaan tanah. Sebuah bidang datar acuan, atau datum, ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Beda elevasi yang ditentukan dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yag ditetapkan tersebut, dan hasilnya adalah elevasi titik-titik tadi.Dalam pembuatan jalan maupun pembangunan diperlukan suatu pengukuran beda tinggi agar dapat diketahui perbedaan tinggi yang ada dipermukaan tanah.Prinsip dan Fungsi Pengukuran Beda Tinggi : Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan menggunakan alat sipat datar (waterpass). Alat didirikan pada suatu titik yang diarahkan pada dua buah rambu yang berdiri vertikal. Maka beda tinggi dapat dicari dengan menggunakan pengurangan antara bacaan muka dan bacaan belakang.
  • 3. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuranadalah : a. Alat Ukur : Kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan alat ukur atau instrumen disebut kesalahan sistematis. Kesalahan sistematis dapat terjadi karena: 1) Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik yang sebenarnya. 2) Kesalahan kalibrasi yaitu kesalahan yang terjadi akibat adanya penyesuaian pembubuhan nilai pada garis skala saat pembuatan alat. 3) Kesalahan alat lainnya. Misalnya, melemahnya pegas yang digunakan pada neraca pegas sehingga dapat memengaruhi gerak jarum penunjuk. b. Lingkungan Pengukuran :Selain kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi lingkungan yang tidak menentu bisa menyebabkan kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kondisi lingkungan disebut kesalahan acak. Misalnya, fluktuasi-fluktuasi kecil pada saat pengukuran e/m (perbandingan muatan dan massa elektron). Fluktuasi (naik turun) kecil ini bisa disebabkan oleh adanya gerak Brown molekul udara, fluktuasi tegangan baterai, dan kebisingan (noise) elektronik yang besifat acak dan sukar dikendalikan. c. Orang yang Mengukur. : kesalahan yang dilakukan oleh seseorang ketika mengukur termasuk dalam kesalahan umum. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang disebabkan oleh pengamat. Kesalahan ini dapat disebabkan karena pengamat kurang terampil dalam menggunakan instrumen, posisi mata saat membaca skala yang tidak benar, dan kekeliruan dalam membaca skala. 4. Yang dimaksud dengan : a. Kerangka Dasar Vertikal : Metode sipat datar yaitu dengan cara menghitung tinggi garis bidik atau benang tengah dari suatu rambu dengan menggunakan alat ukur sipat datar (waterpass). Sipat datar yang terdapat pada cairan dapat digunakan sebagai alat petunjuk yang selanjutnya dikembangkan sebagai alat ukur beda tinggi antara dua titik.
  • 4. b. Kerangka Dasar Horizontal : kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi horisontalnya berupa koordinat pada bidang datar (X,Y) dalam sistem proyeksi tertentu. Bila dilakukan dengan cara terestris, pengadaan kerangka horisontal bisa dilakukan menggunakan cara triangulasi, trilaterasi atau poligon. Pemilihan cara dipengaruhi oleh bentuk medan lapangan dan ketelitian yang dikehendaki.