Fantastic tutorial, shared with us by Dario Ilardi, of Grafica2d3d.com, I recommend to see.
The website is in Italian, but it is full of excellent tutorials, understandable in any language.
This great tutorial, explain, step by step, how to obtain, by using vray 2.0 for sketchup, a render, clear and clean as what we see in the picture below.
Dario say : " I'm experimenting with the use of brute force as a substitute of irradiance map and I must say that in terms of speed and quality impressed me positively "
Thanks so much Dario for this one, the result is really good !
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Fantastic tutorial, shared with us by Dario Ilardi, of Grafica2d3d.com, I recommend to see.
The website is in Italian, but it is full of excellent tutorials, understandable in any language.
This great tutorial, explain, step by step, how to obtain, by using vray 2.0 for sketchup, a render, clear and clean as what we see in the picture below.
Dario say : " I'm experimenting with the use of brute force as a substitute of irradiance map and I must say that in terms of speed and quality impressed me positively "
Thanks so much Dario for this one, the result is really good !
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Pengertian Rangka Batang, kestabilan kosntruksi, macam macam rangka batang, metode titik buhul, metode cremona metode potongan, metode ritter beserta contoh soal, dan denfleksi pada rangka batang
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
1. GARIS PENGARUH PADA KONSTRUKSI
RANGKA BATANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUANA TUNGGADEWI
2. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
A. PEMAHAMAN TENTANG GARIS PENGARUH
Garis pengaruh adalah suatu grafik yang menunjukkan besarnya pengaruh dari suatu satuan muatan (1
ton, 1 kg, 1 kN, atau satuan satuan muatan lainnya) untuk setiap perubahan kedudukan dari muatan itu pada
suatu konstruksi. Penggambaran garis pengaruh suatu batang tertentu dapat digunakan untuk mengetahui
besarnya gaya batang pada suatu konstruksi rangka batang statis tertentu akibat adanya beban berjalan.
Dengan melakukan analisis dan penggambaran garis pengaruh, akan dapat diketahui posisi muatan/beban
berjalan yang dapat mengakibatkan dampak paling kritis terhadap suatu konstruksi, dalam hal ini kontruksi
rangka batang statis tertentu. Umumnya metode ini banya diaplikasikan pada konstruksi jembatan rangka.
B. ANALISIS GARIS PENGARUH PADA KONSTRUKSI RANGKA BATANG
Untuk memudahkan pemahaman tentang garis pengaruh, ditunjukkan pada contoh analisis dan penggambaran
garis pengaruh di bawah ini.
3. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Contoh kasus 1 :
Diketahui suatu konstruksi rangka batang statis tertentu ditunjukkan pada gambar di bawah.
Gambarkan garis pengaruh pada masing-masing batang pada konstruksi rangka batang tersebut
akibat beban P=1 ton.
4. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
1. Garis pengaruh batang S1 dan S2
analisis dan penggambaran garis pengaruh pada batang S1 dan S2 adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini.
Beban P=1 ton di A (Lihat sebelah kiri potongan)
∑MB = 0
RA.16 – P.16 =0
RA.16 – 1.16 = 0
RA.16 = 16
RA = 1 Ton
∑V = 0
RA – P + S1 Sin 45˚=0
1 – 1 + S1 Sin 45˚=0
S1 Sin 45˚ = 0
S1 = 0
∑H = 0
S2 + S1 Cos 45˚=0
S2 + 0 = 0
S2 = 0
5. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
Beban P=1 ton di F (Lihat sebelah kiri potongan)
∑MB = 0
RA.16 – P.12 =0
RA.16 – 1.12 = 0
RA.16 = 12
RA = 0,75 Ton
∑V = 0
RA + S1 Sin 45˚=0
0,75 + S1 Sin 45˚=0
S1 Sin 45˚ = -0,75
S1 = -1,06 Ton (Gaya Tekan)
∑H = 0
S2 + S1 Cos 45˚=0
S2 + (-0,75) = 0
S2 = 0,75 Ton (Gaya Tarik)
6. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
2. Garis pengaruh batang S4, S5 dan S6
Garis pengaruh batang S4 adalah garis pengaruh pada batang horisontal atas, garis pengaruh batang S5 adalah
garis pengaruh pada batang diagonal (batang miring), dan garis pengaruh batang S6 adalah garis pengaruh pada
horisontal batang bawah.
Analisis dan penggembaran garis pengaruh pada batang S4, S5, dan S6 adalah sebagai berikut :
7. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
2. Garis pengaruh batang S4, S5 dan S6
Beban P = 1 ton di F (lihat sebelah kiri potongan pada gambar)
∑MB = 0
RA.16 – P.12 =0
RA.16 – 1.12 = 0
RA.16 = 12
RA = 0,75 Ton
∑V = 0
RA – S5 Sin 45˚ - P = 0
0,75 – S5 Sin 45˚ - 1 = 0
S5 Sin 45˚ = -0,25
S5 = -0,35 Ton (Gaya Tekan)
∑MG = 0
RA.8 + S4.4 – P.4 =0
0,75.8 + S4.4-1.4 = 0
S4.4 = -2
S4 = -0,5 Ton (Gaya Tekan)
∑MC = 0
RA.4 – S6.4 = 0
0,75.4 – S6.4 = 0
S6.4 = 3
S6 = 0,75 Ton (Gaya Tarik)
8. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
2. Garis pengaruh batang S4, S5 dan S6
Beban P = 1 ton di G (lihat sebelah kiri potongan pada gambar)
∑MB = 0
RA.16 – P.8 =0
RA.16 – 1.8 = 0
RA.16 = 8
RA = 0,5 Ton
∑V = 0
RA – S5 Sin 45˚ = 0
0,5 – S5 Sin 45˚ = 0
S5 Sin 45˚ = 0,5
S5 = 0,707 Ton (Gaya Tarik)
∑MG = 0
RA.8 + S4.4 =0
0,5.8 + S4.4 = 0
S4.4 = -4
S4 = -1 Ton (Gaya Tekan)
∑MC = 0
RA.4 – S6.4 = 0
0,5.4 – S6.4 = 0
S6.4 = 2
S6 = 0,5 Ton (Gaya Tarik)
9. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
Sebagai catatan, bahwa pada batang diagonal (S5), dalam pnggambaran garis pengaruh terdapat lokasi
peralihan dimana pada posisi antara titik F dan titik G terjadi perubahan sifat gaya batang dari gaya tekan (-)
menjadi gaya tarik (+).
10. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
3. Garis pengaruh batang S3, S7 dan S11
Garis pengaruh batang S3,S7,S11 adalah garis pengaruh pada batang vertikal (batang tiang). Terdapat dua jenis
jenis tiang (Soemono, 1980) :
• Tiang yang ujung atasnya diapit oleh batang diagonal. Batang ini bekerja apabila P berpegang di tepi bawah
dan berdiri di dalam lapangan yang mengapitnya. Garis pengaruh tergambar berupa segitiga sepanjang 2.X
dengan ordinat puncak = +1. tiang jenis ini selalu inaktif apabila P bekerja di atas.
• Tiang yang ujung bawahnya diapit oleh batang diagonal. Analog dengan di atas, garis pengaruh tergambar
berupa segitiga sepanjang 2.X dengan ordinat puncak = -1. Tiang jenis ini selalu inaktif jika P bekerja di
bawah.
Untuk jenis konstruksi rangka batang dalam contoh ini berlaku hal di atas, dimana batang S3 dan S11 termasuk
ke dalam jenis tiang yang ujung atasnya diapit oleh batang diagonal. Garis pengaruh tergambar berupa segitiga
sepanjang 2.X (untuk batang S3 sepanjang A sampai G, untuk batang S11 sepanjang G sampai B) dengan ordinat
puncak = +1. untuk batang S7, batang tersebut termasuk jenis tiang yang ujung bawahnya diapit oleh batang
diagonal, sehingga untuk beban yang bekerja di bawah maka batang/tiang tersebut inaktif. Berikut gambar
garis pengaruh batang S3 dan S11 :
12. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
4. Garis pengaruh batang S8, S9 dan S10
Analisis dan penggambaran garis pengaruh pada batang S8, S9, dan S10 adalah sebagaimana diuraikan di bawah
ini :
∑MB = 0
RA.16 – P.8 =0
RA.16 – 1.8 = 0
RA.16 = 8
RA = 0,5 Ton
∑V = 0
RA – P + S9 Sin 45˚ = 0
0,5 – 1 + S9 Sin 45˚ = 0
S9 Sin 45˚ = 0,5
S9 = 0,707 Ton (Gaya Tarik)
∑MG = 0
RA.8 + S8.4 =0
0,5.8 + S8.4 = 0
S8.4 = -4
S8 = -1 Ton (Gaya Tekan)
∑ME = 0
RA.12 – P. 4 – S10.4 = 0
0,5. 12 – 1 . 4 – S10.4 = 0
S10.4 = 2
S6 = 0,5 Ton (Gaya Tarik)
S1
S4 S8
S5 S9 S12
S13S10S6S2
S3 S11
C D E
A B
G HF
RA RB
4m 4m 4m 4m
4m
S7
P = 1 ton
-
+
1
GP S8
GP S9
P = 1 ton
0,5
0,35
0,707
+
0,75
0,50
45°
GP S10
13. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
4. Garis pengaruh batang S8, S9 dan S10
Beban P = 1 ton di H (lihat sebelah kiri potongan)
∑MB = 0
RA.16 – P.4 =0
RA.16 – 1.4 = 0
RA.16 = 4
RA = 0,25 Ton
∑V = 0
RA + S9 Sin 45˚ = 0
0,25 + S9 Sin 45˚ = 0
S9 Sin 45˚ = -0,25
S9 = -0,35 Ton (Gaya Tekan)
∑MG = 0
RA.8 + S8.4 =0
0,25.8 + S8.4 = 0
S8.4 = -2
S8 = -0,5 Ton (Gaya Tekan)
∑ME = 0
RA.12 – S10.4 = 0
0,25. 12– S10.4 = 0
S10.4 = 3
S10 = 0,75 Ton (Gaya Tarik)
Sebagai catatan, bahwa pada batang diagonal (S9), dalam penggambaran garis pengaruh terdapat lokasi
peralihan dimana pada posisi antara G dan Titik H terjadi perubahan sifat gaya batang dari gaya tarik (+) menjadi
gaya tekan (-)
14. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
5. Garis pengaruh batang S12 dan S13
Analisis dan penggambaran garis pengaruh pada batang S12 dan S13 adalah sebagaimana diuraikan dibawah ini :
S1
S4 S8
S5 S9 S12
S13S10S6S2
S3 S11
C D E
A B
G HF
RA RB
4m 4m 4m 4m
4m
S7 P = 1 ton
P = 1 ton
-
+
1,06
0,75
GP S12
GP S13
15. Garis Pengaruh Pada Konstruksi Rangka Batang
Penyelesaian :
5. Garis pengaruh batang S12 dan S13
Analisis dan penggambaran garis pengaruh pada batang S12 dan S13 adalah sebagaimana diuraikan dibawah ini :
∑MB = 0
RA.16 – P.4 =0
RA.16 – 1.4 = 0
RA.16 = 4
RA = 0,25 Ton
∑V = 0
RA – P – S12 Sin 45˚ = 0
0,25 – 1 – S12 Sin 45˚ = 0
S12 Sin 45˚ = -0,75
S12 = -1,06 Ton (Gaya Tekan)
∑MB = 0
RA.16 – P . 0 =0
RA.16 – 1 . 0 =0
RA = 0
∑V = 0
RA – S12 Sin 45˚ = 0
0 – S12 Sin 45˚ = 0
S12 = 0
Beban P = 1 ton di H (lihat sebelah kiri potongan)
∑H = 0
S13 + S12 Cos 45˚ = 0
S13 + (-0,75) = 0
S13 = 0,75 Ton (Gaya Tarik)
Beban P = 1 ton di B (lihat sebelah kiri potongan)
∑H = 0
S13 + S12 Cos 45˚ = 0
S13 + 0 = 0
S13 = 0