Rangka batang tersebut terdiri dari delapan batang yang saling terhubung. Metode keseimbangan titik kumpul digunakan untuk menghitung reaksi perletakan dan gaya pada masing-masing batang."
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilRizky Islami
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar vektor dan aplikasinya dalam bidang teknik sipil. Vektor digunakan untuk menentukan panjang, sudut, dan letak komponen bangunan serta perhitungan momen balok, kekuatan gaya pada struktur, dan kemiringan atap. Vektor juga digunakan untuk mengukur tinggi gedung dengan mempertimbangkan sudut elevasi.
Bab 3 dari dokumen tersebut membahas tentang hidrostatika, termasuk konsep dasar tekanan hidrostatis yang bekerja pada berbagai bentuk bidang yang tercelup air, serta cara menghitung besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatis pada bidang horisontal, vertikal, miring, dan lengkung.
Rangka batang tersebut terdiri dari delapan batang yang saling terhubung. Metode keseimbangan titik kumpul digunakan untuk menghitung reaksi perletakan dan gaya pada masing-masing batang."
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilRizky Islami
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar vektor dan aplikasinya dalam bidang teknik sipil. Vektor digunakan untuk menentukan panjang, sudut, dan letak komponen bangunan serta perhitungan momen balok, kekuatan gaya pada struktur, dan kemiringan atap. Vektor juga digunakan untuk mengukur tinggi gedung dengan mempertimbangkan sudut elevasi.
Bab 3 dari dokumen tersebut membahas tentang hidrostatika, termasuk konsep dasar tekanan hidrostatis yang bekerja pada berbagai bentuk bidang yang tercelup air, serta cara menghitung besar dan letak titik tangkap gaya hidrostatis pada bidang horisontal, vertikal, miring, dan lengkung.
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
Dokumen tersebut membahas analisis hidrometer untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang lolos saringan nomor 200. Metode ini digunakan untuk membedakan tanah lanau dan tanah lempung dengan mengukur kecepatan sedimentasi partikel tanah dalam larutan air berdasarkan hukum Stokes. Alat yang digunakan antara lain hidrometer, gelas ukur, dan stopwatch, sedangkan teorinya meliputi rumus untuk menghitung diameter butir, persentase yang
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan sondir (cone penetration) untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah. Terdapat penjelasan mengenai alat dan prosedur percobaan, perhitungan hasil percobaan, serta analisis daya dukung tanah berdasarkan hasil sondir."
(1) Dokumen tersebut membahas tentang aliran air pada saluran terbuka dan tertutup, termasuk klasifikasi, jenis, dan kondisi aliran. (2) Secara khusus, dibahas tentang aliran seragam pada saluran terbuka dan rumus Chezy untuk menentukan kecepatan aliran. (3) Contoh soal juga diberikan untuk mengaplikasikan rumus tersebut.
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi mengembangkan analisis daya dukung berdasarkan anggapan tertentu seperti pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan geser umum. Ia mendefinisikan daya dukung ultimit sebagai beban maksimum per satuan luas. Persamaan daya dukung mempertimbangkan kohesi, beban terbagi, dan berat tanah dengan menggun
kadar air agregat adalah banyaknya air yang terkandung di dalam agregat atau perbandingan antara berat air dalam agregat dengan berat agregat dalam kondisi kering tungku. presentasi ini dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh kadar air agregat terhadap beton dan hubungannya dengan faktor air semen dan kuat tekan beton.
Buku ini berisi soal-soal dan penyelesaian tentang sifat-sifat zat cair yang mencakup dimensi dan satuan, rapat massa, berat jenis, rapat relatif, kemampatan, kekentalan, dan kapilaritas. Pada bab pertama ini juga dijelaskan konsep-konsep dasar tersebut beserta rumus-rumus yang terkait.
This document provides details on the structural design of a building, including load assumptions, member dimensions, and seismic load calculations according to SNI 1726:2012. It summarizes the seismic load calculations for two orthogonal directions and evaluates the structure's capacity through pushover analysis. Plastic hinges form at various displacement steps. The document concludes with a redesign of the structure according to SRPMK seismic provisions.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran poligon tertutup. Metode ini digunakan untuk menentukan titik kontrol horisontal berupa poligon yang akan berfungsi sebagai kerangka peta. Terdapat beberapa jenis poligon berdasarkan bentuk dan titik ikatnya. Pengukuran dilakukan menggunakan peralatan seperti theodolit, statif, bak ukur, dan meteran. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi penentuan titik pol
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep tegangan, regangan, dan lendutan pada balok. Termasuk definisi tegangan normal, geser, dan lentur serta hubungannya dengan regangan.
2. Juga dibahas cara menentukan titik berat dan momen inersia pada penampang regular dan gabungan yang digunakan untuk menghitung tegangan dan lendutan.
3. Memberikan contoh perhitungan titik berat pada penampang
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan normal dan geser pada penampang miring batang yang mendapat beban tarik. Tegangan normal dan geser dapat dihitung berdasarkan sudut penampang terhadap sumbu batang dan tegangan normal pada sumbu batang. Tegangan geser maksimum terjadi pada sudut 45 derajat.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis penampang pada mata kuliah mekanika bahan. Terdapat beberapa sub pokok bahasan seperti pusat berat, momen inersia, teorema sumbu sejajar, dan contoh soal untuk menghitung properti penampang seperti lokasi pusat berat dan besaran momen inersia.
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
Dokumen tersebut membahas analisis hidrometer untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang lolos saringan nomor 200. Metode ini digunakan untuk membedakan tanah lanau dan tanah lempung dengan mengukur kecepatan sedimentasi partikel tanah dalam larutan air berdasarkan hukum Stokes. Alat yang digunakan antara lain hidrometer, gelas ukur, dan stopwatch, sedangkan teorinya meliputi rumus untuk menghitung diameter butir, persentase yang
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan sondir (cone penetration) untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah. Terdapat penjelasan mengenai alat dan prosedur percobaan, perhitungan hasil percobaan, serta analisis daya dukung tanah berdasarkan hasil sondir."
(1) Dokumen tersebut membahas tentang aliran air pada saluran terbuka dan tertutup, termasuk klasifikasi, jenis, dan kondisi aliran. (2) Secara khusus, dibahas tentang aliran seragam pada saluran terbuka dan rumus Chezy untuk menentukan kecepatan aliran. (3) Contoh soal juga diberikan untuk mengaplikasikan rumus tersebut.
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi mengembangkan analisis daya dukung berdasarkan anggapan tertentu seperti pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan geser umum. Ia mendefinisikan daya dukung ultimit sebagai beban maksimum per satuan luas. Persamaan daya dukung mempertimbangkan kohesi, beban terbagi, dan berat tanah dengan menggun
kadar air agregat adalah banyaknya air yang terkandung di dalam agregat atau perbandingan antara berat air dalam agregat dengan berat agregat dalam kondisi kering tungku. presentasi ini dibuat dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh kadar air agregat terhadap beton dan hubungannya dengan faktor air semen dan kuat tekan beton.
Buku ini berisi soal-soal dan penyelesaian tentang sifat-sifat zat cair yang mencakup dimensi dan satuan, rapat massa, berat jenis, rapat relatif, kemampatan, kekentalan, dan kapilaritas. Pada bab pertama ini juga dijelaskan konsep-konsep dasar tersebut beserta rumus-rumus yang terkait.
This document provides details on the structural design of a building, including load assumptions, member dimensions, and seismic load calculations according to SNI 1726:2012. It summarizes the seismic load calculations for two orthogonal directions and evaluates the structure's capacity through pushover analysis. Plastic hinges form at various displacement steps. The document concludes with a redesign of the structure according to SRPMK seismic provisions.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran poligon tertutup. Metode ini digunakan untuk menentukan titik kontrol horisontal berupa poligon yang akan berfungsi sebagai kerangka peta. Terdapat beberapa jenis poligon berdasarkan bentuk dan titik ikatnya. Pengukuran dilakukan menggunakan peralatan seperti theodolit, statif, bak ukur, dan meteran. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi penentuan titik pol
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep tegangan, regangan, dan lendutan pada balok. Termasuk definisi tegangan normal, geser, dan lentur serta hubungannya dengan regangan.
2. Juga dibahas cara menentukan titik berat dan momen inersia pada penampang regular dan gabungan yang digunakan untuk menghitung tegangan dan lendutan.
3. Memberikan contoh perhitungan titik berat pada penampang
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai data geometri, profil baja, pembebanan, dan perhitungan gempa untuk analisis jembatan rangka baja. Data geometri mencakup jenis, lebar, dan tinggi jembatan serta profil baja yang digunakan. Pembebanan meliputi beban mati, hidup, angin, serta gempa yang dihitung berdasarkan standar nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan normal dan geser pada penampang miring batang yang mendapat beban tarik. Tegangan normal dan geser dapat dihitung berdasarkan sudut penampang terhadap sumbu batang dan tegangan normal pada sumbu batang. Tegangan geser maksimum terjadi pada sudut 45 derajat.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis penampang pada mata kuliah mekanika bahan. Terdapat beberapa sub pokok bahasan seperti pusat berat, momen inersia, teorema sumbu sejajar, dan contoh soal untuk menghitung properti penampang seperti lokasi pusat berat dan besaran momen inersia.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Penggunaan integral tentu untuk menghitung luas daerah bidang dan volume benda putar
2. Metode kulit tabung untuk menghitung volume benda putar
3. Rumus panjang kurva dan luas permukaan benda putar
Rumus-rumus untuk IPhO berisi rumus-rumus matematika, fisika, dan rekomendasi umum untuk Olimpiade Fisika Internasional, termasuk derivasi, integral, dinamika, getaran, dan gelombang.
Dokumen ini membahas tentang penggunaan ayunan fisis untuk menentukan pusat massa benda dan percepatan gravitasi. Ayunan fisis terdiri dari batang logam berlubang dan beban yang diayunkan untuk mengukur waktu getaran dan menghitung variabel fisis.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus untuk menghitung volume benda putar yang diputar mengelilingi sumbu-x, sumbu-y, atau kedua kurva. Memberikan contoh soal dan penyelesaiannya.
Mektan ii distribusi_tegangan_boussinesqWahyuAkbar23
Materi mekanika tanah II mencakup distribusi tegangan dalam tanah akibat berbagai jenis beban permukaan, termasuk teori Boussinesq untuk beban titik, garis, dan luasan. Materi selanjutnya membahas proses konsolidasi tanah lempung dan penurunan tanah akibat pembebanan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan benda tegar dan titik berat.
2. Terdapat penjelasan mengenai konsep titik berat, jenis-jenis kesetimbangan, dan contoh soal untuk menentukan tegangan tali dan gaya.
3. Diberikan juga contoh latihan untuk menghitung koordinat titik berat dari susunan benda.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur dan menyertakan angka kesalahan. Ada dua jenis kesalahan pengukuran yaitu sistematis dan acak. Berbagai alat ukur digunakan untuk mengukur besaran fisika tertentu dengan batas ketelitian masing-masing.
1. Makalah ini menurunkan rumus momen inersia berbagai benda tanpa menggunakan kalkulus, meliputi batang, segitiga, segiempat, segienam, selinder, bola tipis dan bola pejal.
2. Momen inersia setiap benda diturunkan dengan analisis dimensi, teorema sumbu sejajar, konsep simetri, dan sedikit aljabar.
3. Hasil penurunan momen inersia setiap benda diberikan dalam tabel.
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Dokumen menjelaskan tentang besaran skalar dan vektor, representasi grafis dan analitis vektor, operasi penjumlahan dan pengurangan vektor secara grafis dan analitis.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. Titik Berat
x
y
x
da
y
da
x
Suatu elemen da
• Titik berat atau pusat suatu luasan adalah suatu titik dimana luasan
terkonsentrasi dan tetap meninggalkan momen yang tidak berubah terhadap
sembarang sumbu.
g
• Pada umumnya leyak titik berat dinyatakan sebagai jarak pada koordinat “x” dan
“y”
y .
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
2. • Momen pertama luasan elemen da terhadap sumbu x adalah dQx = yda dan
terhadap sumbu y adalah dQy = xda
• Selanjutnya momen pertama luasan terhingga dinyatakan dengan :
j y p gg y g
∫
∫
= x
X
dQ
Q
dQ
Q
• Jadi letak titik berat atau pusat suatu luasan dengan koordinat sebagai berikut :
∫
= y
y dQ
Q
• Jadi letak titik berat atau pusat suatu luasan dengan koordinat sebagai berikut :
Q
xda
∫
Q
yda
A
Q
A
xda
x
y
=
=
∫
∫
A
Q
A
yda
y x
=
= ∫
dimana A adalah luasan
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
3. • Luasan dan titik berat beberapa bentuk penampang :
a. Empat persegi panjang
Luas = b.h
h
Titik berat : x = ½ b
y = ½ h
b
y
b. Segi tiga sama kaki
h
Luas = ½ b.h
h
Titik berat : x = ½ b
y = 1/3 h
b
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
4. c. Segi tiga siku‐siku
Luas = ½ b.h
h
Titik berat : x = 1/3 b
y = 1/3 h
h
b
d. Segi tiga tidak sama kaki
Luas = ½ b.h
h
Titik berat : x1 = 1/3(b1+b) ; x2 = 1/3(b2+b)
y = 1/3 h
b1 b2
b
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
5. e. Lingkaran
Luas = πr2 atau ¼ πD2
Titik berat : x = y = r = ½ D
r
r
D
f. Setengah lingkaran
Luas = ½ πr2 atau 1/8 πD2
Titik berat : x = r = ½ D
r
y = 4r/3π
D
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
6. • Untuk luasan bidang yang tersusun atas n sub‐luasan Ai, dengan masing‐masing
koordinat “x” dan “y” diketahui, titik berat dapat ditentukan dengan cara
menganggap luasan penampang sebagai berat, kemudian berdasarkan jumlah
momen dari bagian‐bagian luasan penampang terhadap garis sembarang sama
g g p p g p g g
dengan momen keseluruhan penampang terhadap garis yang sama, maka letak
titik berat dapat ditentukan :
⎞
⎛ ⎞
⎛
dan
x
A
x
A
n
i
i
n
i
i
i ⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
= ∑
∑ =
= 1
1
. y
A
y
A
n
i
i
n
i
i
i ⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
= ∑
∑ =
= 1
1
.
sehingga,
∑
=
n
i
i
i A
x
1
. ∑
n
i
i
i A
y
1
.
dan
∑
=
= n
i
i
i
i
A
x
1
1
∑
=
=
= n
i
i
i
i
A
y
1
1
=
i 1
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
7. Momen Inersia
y
x
da
x
da
y
x
Suatu elemen da
• Momen inersia suatu luasan elemen terhadap suatu sumbu di dalam bidang
luasan diberikan dengan produk luasan elemen dan kuadrat jarak (tegak lurus)
antara elemen dengan sumbu.
g
• Momen inersia elemen terhadap sumbu x adalah dlx = y2da dan terhadap sumbu
y adalah dl = x2da
y adalah dly x da
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
8. • Momen inersia suatu luasan terhingga terhadap suatu sumbu di dalam bidang
luasan diberikan dengan jumlah momen inersia terhadap sumbu yang sama dari
luasan diberikan dengan jumlah momen inersia terhadap sumbu yang sama dari
seluruh elemen yang ada pada luasan terhingga tersebut, dinyatakan dalam
bentuk integral :
dan
∫ ∫
=
= da
y
dl
I x
x
2
∫ ∫
=
= da
x
dl
I y
y
2
• Untuk suatu bidang yang tersusun atas n sub‐bidang Ai , dimana masing‐masing
momen inersianya terhadap sumbu x dan sumbu y diketahui, maka bentuk
y p y
integral dapat diganti dengan bentuk penjumlahan :
∑
n
I
I )
( ∑
n
dan
∑
=
=
i
i
x
x I
I
1
)
( ∑
=
=
i
i
y
y I
I
1
)
(
• Satuan untuk momen inersia adalah pangkat empat dari satuan panjang.
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
9. • Momen inersia terhadap sumbu yang melalui titik berat beberapa bentuk
penampang :
a. Empat persegi panjang
h
3
1
.
12
1
h
b
Ix =
3
.
12
1
b
h
Iy =
b S i i k ki
b
b. Segi tiga sama kaki
3
.
36
1
h
b
Ix =
h
3
.
48
1
36
h
b
Iy =
b
48
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
10. c. Segi tiga siku‐siku
h
3
.
36
1
h
b
Ix =
h
3
.
48
1
36
h
b
Iy
x
=
b
48
y
d. Segi tiga tidak sama kaki
h
1
.
36
1 3
h
b
Ix =
b1 b2
)
.
(
.
36
1 2
2
2
2
b
b
b
b
h
b
Iy +
−
=
b
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
11. e. Lingkaran
r 1
r
r
4
64
1
d
I
I y
x π
=
=
D
f. Setengah lingkaran
r 4
8
1
r
I
I y
x π
=
=
D
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
12. y
yG
x1
xG
da
y1
M i i t l t h d b b d i titik b t
x
Suatu elemen da
• Momen inersia suatu elemen terhadap sumbu yang bergeser dari titik berat,
maka momen inersia terhadap sumbu x dan sumbu y adalah :
2
y
A
I
I +
=
2
1
1
.
.
x
A
I
I
y
A
I
I
yG
y
xG
x
+
=
+
=
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
13. • Jari‐jari putaran, jika momen inersia luasan A terhadap sumbu x dinyatakan
dengan I maka jari jari putaran r dapat didefinisikan dengan :
dengan Ix, maka jari‐jari putaran rx dapat didefinisikan dengan :
I
r x
=
A
rx =
dan jika momen inersia luasan A terhadap sumbu y dinyatakan dengan Iy, maka
jari‐jari putaran ry adalah :
A
I
r
y
y =
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
14. Contoh Soal dan Pembahasan
Penyelesaian :
a Letak titik berat
a. Letak titik berat.
A
A
A
x
A
x
x
.
.
2
1
2
2
1
1
−
−
=
cm
x
x
x .
15
)
20
.
.
(
)
60
30
(
)
20
.
.
.(
15
)
60
30
.(
15
3
4
1
2
4
1
=
−
−
=
π
π
A
y
A
y
y
.
. 2
2
1
1 −
=
cm
x
y
A
A
y
89
,
27
)
20
(
)
60
30
(
)
20
.
.
.(
40
)
60
30
.(
30
3
1
2
4
1
2
1
=
−
=
−
π
x
y ,
)
20
.
.
(
)
60
30
( 3
4
1
− π
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
15. b. Momen inersia penampang.
b. Momen inersia penampang.
( ) ( )
2
3
1
2
3
1
2
1
'
' y
A
h
b
y
A
h
b
I
I
I
I x
x
x
+
+
=
−
=
( ) ( )
( ) ( )
4
2
)
2
4
1
4
64
1
2
3
12
1
2
2
2
2
12
1
1
1
1
1
12
1
33
536355
79
,
40
).
20
.
.
(
20
.
.
89
,
27
).
60
30
(
60
.
30
.
.
.
.
.
.
.
I
x
I
y
A
h
b
y
A
h
b
I
x
x
+
−
+
=
+
−
+
=
π
π
4
.
33
,
536355 cm
Ix =
( ) ( )
2
2
2
2
3
2
12
1
2
1
1
1
3
1
12
1
2
1
'
.
.
.
'
.
.
. x
A
h
b
x
A
h
b
I
I
I
I
x
y
y
y
+
−
+
=
−
=
( ) ( )
4
2
)
2
4
1
4
64
1
2
3
12
1
.
02
,
127146
0
).
20
.
.
(
20
.
.
).
60
30
(
60
.
30
.
cm
I
o
x
I
x
x
=
+
−
+
= π
π
,
x
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT