SlideShare a Scribd company logo
Titik Berat
x
y
x
da
y
da
x
Suatu elemen da
• Titik berat atau pusat suatu luasan adalah suatu titik dimana luasan
terkonsentrasi dan tetap meninggalkan momen yang tidak berubah terhadap
sembarang sumbu.
g
• Pada umumnya leyak titik berat dinyatakan sebagai jarak pada koordinat “x” dan
“y”
y .
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
• Momen pertama luasan elemen da terhadap sumbu x adalah dQx = yda dan
terhadap sumbu y adalah dQy = xda
• Selanjutnya momen pertama luasan terhingga dinyatakan dengan :
j y p gg y g
∫
∫
= x
X
dQ
Q
dQ
Q
• Jadi letak titik berat atau pusat suatu luasan dengan koordinat sebagai berikut :
∫
= y
y dQ
Q
• Jadi letak titik berat atau pusat suatu luasan dengan koordinat sebagai berikut :
Q
xda
∫
Q
yda
A
Q
A
xda
x
y
=
=
∫
∫
A
Q
A
yda
y x
=
= ∫
dimana A adalah luasan
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
• Luasan dan titik berat beberapa bentuk penampang :
a. Empat persegi panjang
Luas = b.h
h
Titik berat : x = ½ b
y = ½ h
b
y
b. Segi tiga sama kaki
h
Luas = ½ b.h
h
Titik berat : x = ½ b
y = 1/3 h
b
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
c. Segi tiga siku‐siku
Luas = ½ b.h
h
Titik berat : x = 1/3 b
y = 1/3 h
h
b
d. Segi tiga tidak sama kaki
Luas = ½ b.h
h
Titik berat : x1 = 1/3(b1+b) ; x2 = 1/3(b2+b)
y = 1/3 h
b1 b2
b
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
e. Lingkaran
Luas = πr2 atau ¼ πD2
Titik berat : x = y = r = ½ D
r
r
D
f. Setengah lingkaran
Luas = ½ πr2 atau 1/8 πD2
Titik berat : x = r = ½ D
r
y = 4r/3π
D
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
• Untuk luasan bidang yang tersusun atas n sub‐luasan Ai, dengan masing‐masing
koordinat “x” dan “y” diketahui, titik berat dapat ditentukan dengan cara
menganggap luasan penampang sebagai berat, kemudian berdasarkan jumlah
momen dari bagian‐bagian luasan penampang terhadap garis sembarang sama
g g p p g p g g
dengan momen keseluruhan penampang terhadap garis yang sama, maka letak
titik berat dapat ditentukan :
⎞
⎛ ⎞
⎛
dan
x
A
x
A
n
i
i
n
i
i
i ⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
= ∑
∑ =
= 1
1
. y
A
y
A
n
i
i
n
i
i
i ⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
= ∑
∑ =
= 1
1
.
sehingga,
∑
=
n
i
i
i A
x
1
. ∑
n
i
i
i A
y
1
.
dan
∑
=
= n
i
i
i
i
A
x
1
1
∑
=
=
= n
i
i
i
i
A
y
1
1
=
i 1
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
Momen Inersia
y
x
da
x
da
y
x
Suatu elemen da
• Momen inersia suatu luasan elemen terhadap suatu sumbu di dalam bidang
luasan diberikan dengan produk luasan elemen dan kuadrat jarak (tegak lurus)
antara elemen dengan sumbu.
g
• Momen inersia elemen terhadap sumbu x adalah dlx = y2da dan terhadap sumbu
y adalah dl = x2da
y adalah dly x da
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
• Momen inersia suatu luasan terhingga terhadap suatu sumbu di dalam bidang
luasan diberikan dengan jumlah momen inersia terhadap sumbu yang sama dari
luasan diberikan dengan jumlah momen inersia terhadap sumbu yang sama dari
seluruh elemen yang ada pada luasan terhingga tersebut, dinyatakan dalam
bentuk integral :
dan
∫ ∫
=
= da
y
dl
I x
x
2
∫ ∫
=
= da
x
dl
I y
y
2
• Untuk suatu bidang yang tersusun atas n sub‐bidang Ai , dimana masing‐masing
momen inersianya terhadap sumbu x dan sumbu y diketahui, maka bentuk
y p y
integral dapat diganti dengan bentuk penjumlahan :
∑
n
I
I )
( ∑
n
dan
∑
=
=
i
i
x
x I
I
1
)
( ∑
=
=
i
i
y
y I
I
1
)
(
• Satuan untuk momen inersia adalah pangkat empat dari satuan panjang.
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
• Momen inersia terhadap sumbu yang melalui titik berat beberapa bentuk
penampang :
a. Empat persegi panjang
h
3
1
.
12
1
h
b
Ix =
3
.
12
1
b
h
Iy =
b S i i k ki
b
b. Segi tiga sama kaki
3
.
36
1
h
b
Ix =
h
3
.
48
1
36
h
b
Iy =
b
48
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
c. Segi tiga siku‐siku
h
3
.
36
1
h
b
Ix =
h
3
.
48
1
36
h
b
Iy
x
=
b
48
y
d. Segi tiga tidak sama kaki
h
1
.
36
1 3
h
b
Ix =
b1 b2
)
.
(
.
36
1 2
2
2
2
b
b
b
b
h
b
Iy +
−
=
b
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
e. Lingkaran
r 1
r
r
4
64
1
d
I
I y
x π
=
=
D
f. Setengah lingkaran
r 4
8
1
r
I
I y
x π
=
=
D
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
y
yG
x1
xG
da
y1
M i i t l t h d b b d i titik b t
x
Suatu elemen da
• Momen inersia suatu elemen terhadap sumbu yang bergeser dari titik berat,
maka momen inersia terhadap sumbu x dan sumbu y adalah :
2
y
A
I
I +
=
2
1
1
.
.
x
A
I
I
y
A
I
I
yG
y
xG
x
+
=
+
=
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
• Jari‐jari putaran, jika momen inersia luasan A terhadap sumbu x dinyatakan
dengan I maka jari jari putaran r dapat didefinisikan dengan :
dengan Ix, maka jari‐jari putaran rx dapat didefinisikan dengan :
I
r x
=
A
rx =
dan jika momen inersia luasan A terhadap sumbu y dinyatakan dengan Iy, maka
jari‐jari putaran ry adalah :
A
I
r
y
y =
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
Contoh Soal dan Pembahasan
Penyelesaian :
a Letak titik berat
a. Letak titik berat.
A
A
A
x
A
x
x
.
.
2
1
2
2
1
1
−
−
=
cm
x
x
x .
15
)
20
.
.
(
)
60
30
(
)
20
.
.
.(
15
)
60
30
.(
15
3
4
1
2
4
1
=
−
−
=
π
π
A
y
A
y
y
.
. 2
2
1
1 −
=
cm
x
y
A
A
y
89
,
27
)
20
(
)
60
30
(
)
20
.
.
.(
40
)
60
30
.(
30
3
1
2
4
1
2
1
=
−
=
−
π
x
y ,
)
20
.
.
(
)
60
30
( 3
4
1
− π
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
b. Momen inersia penampang.
b. Momen inersia penampang.
( ) ( )
2
3
1
2
3
1
2
1
'
' y
A
h
b
y
A
h
b
I
I
I
I x
x
x
+
+
=
−
=
( ) ( )
( ) ( )
4
2
)
2
4
1
4
64
1
2
3
12
1
2
2
2
2
12
1
1
1
1
1
12
1
33
536355
79
,
40
).
20
.
.
(
20
.
.
89
,
27
).
60
30
(
60
.
30
.
.
.
.
.
.
.
I
x
I
y
A
h
b
y
A
h
b
I
x
x
+
−
+
=
+
−
+
=
π
π
4
.
33
,
536355 cm
Ix =
( ) ( )
2
2
2
2
3
2
12
1
2
1
1
1
3
1
12
1
2
1
'
.
.
.
'
.
.
. x
A
h
b
x
A
h
b
I
I
I
I
x
y
y
y
+
−
+
=
−
=
( ) ( )
4
2
)
2
4
1
4
64
1
2
3
12
1
.
02
,
127146
0
).
20
.
.
(
20
.
.
).
60
30
(
60
.
30
.
cm
I
o
x
I
x
x
=
+
−
+
= π
π
,
x
Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT

More Related Content

What's hot

06 momen inersia 3
06  momen inersia 306  momen inersia 3
06 momen inersia 3
tekpal14
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah IZul Anwar
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
Wildan Noer Fargiant
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
candrosipil
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
noussevarenna
 
Bab 1 sondir
Bab 1 sondirBab 1 sondir
Bab 1 sondir
antonius giovanni
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aceh Engineering State
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Ayu Fatimah Zahra
 
Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
HASANUDDIN UNIVERSITY
 
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdfsoal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
FitriHariyanti4
 
Laporan prancangan struktur
Laporan prancangan strukturLaporan prancangan struktur
Laporan prancangan struktur
Komang Satriawan
 
Bab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunanBab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunanHendra Supriyanto
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Mira Pemayun
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutup
Amilia Tiara
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
PPGHybrid1
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
NitaMewaKameliaSiman
 
(2)analisa tegangan
(2)analisa tegangan(2)analisa tegangan
(2)analisa tegangan
Pindraswarti Sp
 

What's hot (20)

06 momen inersia 3
06  momen inersia 306  momen inersia 3
06 momen inersia 3
 
Tugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah ITugas III Mekanika Tanah I
Tugas III Mekanika Tanah I
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Bab 1 sondir
Bab 1 sondirBab 1 sondir
Bab 1 sondir
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
 
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdfsoal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
soal-soal-dan-penyelesaian-hidrolika-1pdf_compress.pdf
 
Laporan prancangan struktur
Laporan prancangan strukturLaporan prancangan struktur
Laporan prancangan struktur
 
Bab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunanBab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunan
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutup
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
 
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur TanahPengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
 
(2)analisa tegangan
(2)analisa tegangan(2)analisa tegangan
(2)analisa tegangan
 

Similar to minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf

inersia.pdf
inersia.pdfinersia.pdf
inersia.pdf
makmugaming52
 
Pekan-ke-7-Kesetimbangan dan Elastisitas.pdf
Pekan-ke-7-Kesetimbangan dan Elastisitas.pdfPekan-ke-7-Kesetimbangan dan Elastisitas.pdf
Pekan-ke-7-Kesetimbangan dan Elastisitas.pdf
AdiMaruf2
 
Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarpak gunawan saja
 
aplikasiintegralmatematika2asjdjdjdd.pdf
aplikasiintegralmatematika2asjdjdjdd.pdfaplikasiintegralmatematika2asjdjdjdd.pdf
aplikasiintegralmatematika2asjdjdjdd.pdf
renaldisetyo1
 
trigonometri Powerpoint
trigonometri Powerpointtrigonometri Powerpoint
trigonometri Powerpoint
Rizky Astri Wulandari
 
Penggunaan integral tentu
Penggunaan integral tentuPenggunaan integral tentu
Penggunaan integral tentu
Rinzani Cyzaria Putri
 
Rumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhORumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhO
Zainal Abidin Mustofa
 
APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)
Rani Nooraeni
 
Ayunan Fisis
Ayunan FisisAyunan Fisis
Ayunan Fisissrytatik
 
Presentasi fis.das.
Presentasi fis.das.Presentasi fis.das.
Presentasi fis.das.
srytatik
 
Ayunan Fisis
Ayunan FisisAyunan Fisis
Ayunan Fisissrytatik
 
Menentukan volum benda putar
Menentukan volum benda putarMenentukan volum benda putar
Menentukan volum benda putar
Vanny Febian
 
Mektan ii distribusi_tegangan_boussinesq
Mektan ii distribusi_tegangan_boussinesqMektan ii distribusi_tegangan_boussinesq
Mektan ii distribusi_tegangan_boussinesq
WahyuAkbar23
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar
Bayulibels
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
radar radius
 
Fisika Dasar
Fisika Dasar Fisika Dasar
Fisika Dasar
Actur Saktianto
 
Asyik fisika 08
Asyik fisika 08Asyik fisika 08
Asyik fisika 08
Irma Rahmawati
 
Vektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsxVektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsx
ssuser03a9f9
 
Pertemuan 5 Aplikasi Integral (Volume Benda Putar).docx
Pertemuan 5 Aplikasi Integral (Volume Benda Putar).docxPertemuan 5 Aplikasi Integral (Volume Benda Putar).docx
Pertemuan 5 Aplikasi Integral (Volume Benda Putar).docx
AdeAndre4
 

Similar to minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf (20)

inersia.pdf
inersia.pdfinersia.pdf
inersia.pdf
 
Pekan-ke-7-Kesetimbangan dan Elastisitas.pdf
Pekan-ke-7-Kesetimbangan dan Elastisitas.pdfPekan-ke-7-Kesetimbangan dan Elastisitas.pdf
Pekan-ke-7-Kesetimbangan dan Elastisitas.pdf
 
Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegar
 
aplikasiintegralmatematika2asjdjdjdd.pdf
aplikasiintegralmatematika2asjdjdjdd.pdfaplikasiintegralmatematika2asjdjdjdd.pdf
aplikasiintegralmatematika2asjdjdjdd.pdf
 
trigonometri Powerpoint
trigonometri Powerpointtrigonometri Powerpoint
trigonometri Powerpoint
 
Powerpoint trigonometri
Powerpoint trigonometriPowerpoint trigonometri
Powerpoint trigonometri
 
Penggunaan integral tentu
Penggunaan integral tentuPenggunaan integral tentu
Penggunaan integral tentu
 
Rumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhORumus-rumus untuk IPhO
Rumus-rumus untuk IPhO
 
APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)
 
Ayunan Fisis
Ayunan FisisAyunan Fisis
Ayunan Fisis
 
Presentasi fis.das.
Presentasi fis.das.Presentasi fis.das.
Presentasi fis.das.
 
Ayunan Fisis
Ayunan FisisAyunan Fisis
Ayunan Fisis
 
Menentukan volum benda putar
Menentukan volum benda putarMenentukan volum benda putar
Menentukan volum benda putar
 
Mektan ii distribusi_tegangan_boussinesq
Mektan ii distribusi_tegangan_boussinesqMektan ii distribusi_tegangan_boussinesq
Mektan ii distribusi_tegangan_boussinesq
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar
 
Fisika sma kelas 10
Fisika sma kelas  10Fisika sma kelas  10
Fisika sma kelas 10
 
Fisika Dasar
Fisika Dasar Fisika Dasar
Fisika Dasar
 
Asyik fisika 08
Asyik fisika 08Asyik fisika 08
Asyik fisika 08
 
Vektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsxVektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsx
 
Pertemuan 5 Aplikasi Integral (Volume Benda Putar).docx
Pertemuan 5 Aplikasi Integral (Volume Benda Putar).docxPertemuan 5 Aplikasi Integral (Volume Benda Putar).docx
Pertemuan 5 Aplikasi Integral (Volume Benda Putar).docx
 

Recently uploaded

Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 

Recently uploaded (8)

Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 

minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf

  • 1. Titik Berat x y x da y da x Suatu elemen da • Titik berat atau pusat suatu luasan adalah suatu titik dimana luasan terkonsentrasi dan tetap meninggalkan momen yang tidak berubah terhadap sembarang sumbu. g • Pada umumnya leyak titik berat dinyatakan sebagai jarak pada koordinat “x” dan “y” y . Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 2. • Momen pertama luasan elemen da terhadap sumbu x adalah dQx = yda dan terhadap sumbu y adalah dQy = xda • Selanjutnya momen pertama luasan terhingga dinyatakan dengan : j y p gg y g ∫ ∫ = x X dQ Q dQ Q • Jadi letak titik berat atau pusat suatu luasan dengan koordinat sebagai berikut : ∫ = y y dQ Q • Jadi letak titik berat atau pusat suatu luasan dengan koordinat sebagai berikut : Q xda ∫ Q yda A Q A xda x y = = ∫ ∫ A Q A yda y x = = ∫ dimana A adalah luasan Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 3. • Luasan dan titik berat beberapa bentuk penampang : a. Empat persegi panjang Luas = b.h h Titik berat : x = ½ b y = ½ h b y b. Segi tiga sama kaki h Luas = ½ b.h h Titik berat : x = ½ b y = 1/3 h b Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 4. c. Segi tiga siku‐siku Luas = ½ b.h h Titik berat : x = 1/3 b y = 1/3 h h b d. Segi tiga tidak sama kaki Luas = ½ b.h h Titik berat : x1 = 1/3(b1+b) ; x2 = 1/3(b2+b) y = 1/3 h b1 b2 b Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 5. e. Lingkaran Luas = πr2 atau ¼ πD2 Titik berat : x = y = r = ½ D r r D f. Setengah lingkaran Luas = ½ πr2 atau 1/8 πD2 Titik berat : x = r = ½ D r y = 4r/3π D Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 6. • Untuk luasan bidang yang tersusun atas n sub‐luasan Ai, dengan masing‐masing koordinat “x” dan “y” diketahui, titik berat dapat ditentukan dengan cara menganggap luasan penampang sebagai berat, kemudian berdasarkan jumlah momen dari bagian‐bagian luasan penampang terhadap garis sembarang sama g g p p g p g g dengan momen keseluruhan penampang terhadap garis yang sama, maka letak titik berat dapat ditentukan : ⎞ ⎛ ⎞ ⎛ dan x A x A n i i n i i i ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = ∑ ∑ = = 1 1 . y A y A n i i n i i i ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = ∑ ∑ = = 1 1 . sehingga, ∑ = n i i i A x 1 . ∑ n i i i A y 1 . dan ∑ = = n i i i i A x 1 1 ∑ = = = n i i i i A y 1 1 = i 1 Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 7. Momen Inersia y x da x da y x Suatu elemen da • Momen inersia suatu luasan elemen terhadap suatu sumbu di dalam bidang luasan diberikan dengan produk luasan elemen dan kuadrat jarak (tegak lurus) antara elemen dengan sumbu. g • Momen inersia elemen terhadap sumbu x adalah dlx = y2da dan terhadap sumbu y adalah dl = x2da y adalah dly x da Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 8. • Momen inersia suatu luasan terhingga terhadap suatu sumbu di dalam bidang luasan diberikan dengan jumlah momen inersia terhadap sumbu yang sama dari luasan diberikan dengan jumlah momen inersia terhadap sumbu yang sama dari seluruh elemen yang ada pada luasan terhingga tersebut, dinyatakan dalam bentuk integral : dan ∫ ∫ = = da y dl I x x 2 ∫ ∫ = = da x dl I y y 2 • Untuk suatu bidang yang tersusun atas n sub‐bidang Ai , dimana masing‐masing momen inersianya terhadap sumbu x dan sumbu y diketahui, maka bentuk y p y integral dapat diganti dengan bentuk penjumlahan : ∑ n I I ) ( ∑ n dan ∑ = = i i x x I I 1 ) ( ∑ = = i i y y I I 1 ) ( • Satuan untuk momen inersia adalah pangkat empat dari satuan panjang. Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 9. • Momen inersia terhadap sumbu yang melalui titik berat beberapa bentuk penampang : a. Empat persegi panjang h 3 1 . 12 1 h b Ix = 3 . 12 1 b h Iy = b S i i k ki b b. Segi tiga sama kaki 3 . 36 1 h b Ix = h 3 . 48 1 36 h b Iy = b 48 Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 10. c. Segi tiga siku‐siku h 3 . 36 1 h b Ix = h 3 . 48 1 36 h b Iy x = b 48 y d. Segi tiga tidak sama kaki h 1 . 36 1 3 h b Ix = b1 b2 ) . ( . 36 1 2 2 2 2 b b b b h b Iy + − = b Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 11. e. Lingkaran r 1 r r 4 64 1 d I I y x π = = D f. Setengah lingkaran r 4 8 1 r I I y x π = = D Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 12. y yG x1 xG da y1 M i i t l t h d b b d i titik b t x Suatu elemen da • Momen inersia suatu elemen terhadap sumbu yang bergeser dari titik berat, maka momen inersia terhadap sumbu x dan sumbu y adalah : 2 y A I I + = 2 1 1 . . x A I I y A I I yG y xG x + = + = Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 13. • Jari‐jari putaran, jika momen inersia luasan A terhadap sumbu x dinyatakan dengan I maka jari jari putaran r dapat didefinisikan dengan : dengan Ix, maka jari‐jari putaran rx dapat didefinisikan dengan : I r x = A rx = dan jika momen inersia luasan A terhadap sumbu y dinyatakan dengan Iy, maka jari‐jari putaran ry adalah : A I r y y = Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 14. Contoh Soal dan Pembahasan Penyelesaian : a Letak titik berat a. Letak titik berat. A A A x A x x . . 2 1 2 2 1 1 − − = cm x x x . 15 ) 20 . . ( ) 60 30 ( ) 20 . . .( 15 ) 60 30 .( 15 3 4 1 2 4 1 = − − = π π A y A y y . . 2 2 1 1 − = cm x y A A y 89 , 27 ) 20 ( ) 60 30 ( ) 20 . . .( 40 ) 60 30 .( 30 3 1 2 4 1 2 1 = − = − π x y , ) 20 . . ( ) 60 30 ( 3 4 1 − π Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT
  • 15. b. Momen inersia penampang. b. Momen inersia penampang. ( ) ( ) 2 3 1 2 3 1 2 1 ' ' y A h b y A h b I I I I x x x + + = − = ( ) ( ) ( ) ( ) 4 2 ) 2 4 1 4 64 1 2 3 12 1 2 2 2 2 12 1 1 1 1 1 12 1 33 536355 79 , 40 ). 20 . . ( 20 . . 89 , 27 ). 60 30 ( 60 . 30 . . . . . . . I x I y A h b y A h b I x x + − + = + − + = π π 4 . 33 , 536355 cm Ix = ( ) ( ) 2 2 2 2 3 2 12 1 2 1 1 1 3 1 12 1 2 1 ' . . . ' . . . x A h b x A h b I I I I x y y y + − + = − = ( ) ( ) 4 2 ) 2 4 1 4 64 1 2 3 12 1 . 02 , 127146 0 ). 20 . . ( 20 . . ). 60 30 ( 60 . 30 . cm I o x I x x = + − + = π π , x Bahan Ajar ‐ Mekanika Bahan ‐ Mulyati, MT