SlideShare a Scribd company logo
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Seorang pendidik hendaknya memiliki suatu prinsip dalam melakukan 
proses pembelajaran. Untuk itu pendidik hendaknya dituntut untuk 
memahami prinsip-prinsip ini agar terwujudnya suatu proses 
pembelajaran yang kondusif, nyaman, dan bisa berkenan didalam hati 
para siswa yang di ajarnya. 
Sejauh ini banyak para pengajar kurang menegakkan prinsip-prinsip 
ini dalam melakukan belajar dan pembelajaran sehingga membuat 
proses belajar dan pembelajaran ini menjadi kurang baik dan para 
siswa pun menjadi kurang dalam menangkap isi dari pelajaran yang 
diajarkan. Sehingga dibutuhkannya updating kepada para pengajar 
agar kembali memegang teguh prinsip-prinsip belajar dan pengajaran 
sehingga dapat menguasai, mensuport dan memotivasi para siswa 
agar mau belajar. 
Berdasarkan hal-hal di atas kami dari kelompok 3 membuat sebuah 
makalah yang bertemakan Prinsip-prinsip dan Unsur-unsur Belajar 
dan Pembelajaran yang bertujuan untuk membantu para calon-calon 
Guru di FKIP UNLAM. Kami juga membuat makalah ini untuk 
menyelesaikan tugas mata kuliah Belajar Dan Pembelajaran yang di 
berikan oleh Bapak Drs. H. Hamsi Mansur, M.Pd. 
B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang masalah, hal ini dapat dirumuskan 
sebagai berikut : 
1. Apa pengertian dari prinsip belajar ? 
1
2 
2. Prinsip-prinsip belajar apa saja yang terkait dengan proses 
belajar ? 
3. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar siswa dan guru dalam Belajar dan 
Pembelajaran
3 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 
1. Pengertian Prinsip 
Secara umum prinsip merupakan sebuah landasan berfikir, 
landasan berpijak, acuan atau petunjuk arah layaknya kompas. 
Sebagai petunjuk arah, kita bisa berpegang pada prinsip-prinsip 
yang telah disusun dalam menjalani hidup tanpa harus mengalami 
kebingungan karena prinsip mampu memberikan tujuan dan 
pencapaian yang jelas pada setiap kehidupan kita. 
Prinsip dapat diartikan menjadi beberapa makna yaitu : 
a. Sesuatu yang dipegang sebagai panutan utama (Badudu&Zein, 
2001:1089) 
b. Sesuatu yang manjadi pokok dasar berpikir, berpijak dsb. ( Syah 
Djanilus, 1993) 
c. Sebuah kebenaran yang kebenarannya sudah terbukti dengan 
sendirinya ( Dardiri, 1996) 
Adapun pengertian prinsip menurut para ahli antara lain : 
- Ahmad Jauhar Tauhid 
Prinsip bisa juga diartikan sebagai pandangan yang menjadi 
panduan bagi perilaku manusia yang telah terbukti dan bertahan 
sekian lama. 
- Samuel S. Lusi 
Prinsip adalah panduan yang mengompasi hidup anda untuk 
kembali ke diri sejati anda. 
- Palgunadi Tatit Setiawal 
Prinsip adalah hal yang membatasi esensi 
3
4 
2. Pengertian Belajar dan Prinsip Belajar 
Secara umum belajar merupakan perubahan yang relatif permanen 
dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman 
atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya 
interaksi antara stimulus dan respon. Belajar merupakan proses 
perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian 
menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari 
perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. 
Pengertian Prinsip Belajar Menurut Para Ahli : 
a. Prinsip Belajar menurut Gestalt : 
Adalah suatu transfer belajar antara pendidik dan peserta didik 
sehingga mengalami perkembangan dari proses interaksi belajar 
dan mengajar yang dilakukan secara terus menerus dan 
diharapkan peserta didik akan mampu menghadapi 
permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori dan 
pengalaman-pengalaman yang sudah diterimanya. 
b. Prinsip Belajar menurut Robert H Davies 
Suatu komunikasi terbuka antara pendidik dan peserta didik 
sehingga siswa termotivasi belajar yang bermanfaat bagi dirinya 
melalui contoh-contoh dan kegiatan praktek yang diberikan 
pendidik melalui metode yang menyenangkan siswa. 
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa : 
Prinsip belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan 
sumber motivasi agar proses belajar dan pembelajaran dapat 
berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik. 
Prinsip belajar merupakan petunjuk atau cara yang perlu diikuti 
untuk melakukan kegiatan belajar. Perbuatan belajar yang 
dilakukan oleh siswa merupakan reaksi atau hasil kegiatan belajar
5 
dan mengajar yang dilakukan oleh guru. Siswa akan berhasil 
mengajar jika guru mengajar secara efisien dan efektif. 
3. Pengertian Pembelajaran 
Pembelajaran adalah hasil interaksi antara stimulus dan respon, 
merupakan suatu proses pemberian materi atau apa saja dari 
pengajar / guru kepada muridnya dan menjadikan orang atau 
makhluk hidup belajar. Prinsip pembelajaran adalah bagian 
terpenting yang wajib diketahui para pengajar sehingga mereka 
bisa memahami lebih dalam prinsip tersebut sehingga bisa berbuat 
acuan yang tepat dalam pembelajarannya. 
4. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran 
Prinsip belajar dan pembelajaran adalah sebuah landasan berfikir, 
landasan berpijak, acuan atau petunjuk arah layaknya kompas 
dalam proses perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau 
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang 
diperkuat dari adanya interaksi antara stimulus dari proses 
pembelajaran atau pemberian materi atau apa saja dari pengajar / 
guru kepada muridnya dan respon murid dari proses belajar, yang 
kemudian menjadikan orang atau makhluk hidup belajar serta 
mengalami perubahan kearah positif dan mampu memberikan 
tujuan / pencapaian yang jelas pada setiap kehidupan kita. 
B. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran 
1. Prinsip-Prinsip Belajar 
Berikut ini prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal 
A.B. (1961) adalah : 
a. Prinsip Kesiapan (Readiness) 
Proses belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang dimaksud 
dengan kesiapan atau readiness ialah kondisi individu yang
6 
memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu 
terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu 
tugas khusus. Seseorang siswa yang belum siap untuk 
melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami 
kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini 
ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar 
belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, 
persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang 
dapat belajar. 
b. Prinsip Motivasi (Motivation) 
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang 
terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk 
memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan 
memelihara kesungguhan. Secara alami anak-anak selalu ingin 
tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam lingkungannya. 
Rasa ingin tahu ini seyogianya didorong dan bukan dihambat 
dengan memberikan aturan yang sama untuk semua anak. 
c. Prinsip Persepsi 
“Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana 
ia memahami situasi”. Persepsi adalah interpretasi tentang 
situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya 
sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi 
perilaku individu. Seseorang guru akan dapat memahami murid-muridnya 
lebih baik bila ia peka terhadap bagaimana cara 
seseorang melihat suatu situasi tertentu. 
d. Prinsip Tujuan 
“ Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh 
para pelajar pada saat proses belajar terjadi”. Tujuan ialah
7 
sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang dan 
mengenai tujuan ini. 
e. Prinsip Perbedaan Individual 
“Proses belajar bercorak ragam bagi setiap orang” 
Proses pengajaran seyogianya memperhatikan perbedaan 
indiviadual dalam kelas sehingga dapat memberi kemudahan 
pencapaian tujuan belajar yang setinggi-tingginya. Pengajaran 
yang hanya memperhatikan satu tingkatan sasaran akan gagal 
memenuhi kebutuhan seluruh siswa. Karena itu seorang guru 
perlu memperhatikan latar belakang, emosi, dorongan dan 
kemampuan individu dan menyesuaikan materi pelajaran dan 
tugas-tugas belajar kepada aspek-aspek tersebut. 
f. Prinsip Transfer dan Retensi 
“Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan 
dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru”. 
Apa pun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan 
digunakan dalam situasi yang lain. Proses tersebut dikenal 
dengan proses transfer, kemampuan seseorang untuk 
menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi. Bahan-bahan 
yang dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh para pelajar 
dalam situasi baru. 
g. Prinsip Belajar Kognitif 
“Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau 
penemuan”. 
Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan 
konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan 
masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir,
8 
menalar, menilai dan berimajinasi merupakan aktivitas mental 
yang berkaitan dengan proses belajar kognitif. Proses belajar itu 
dapat terjadi pada berbagai tingkat kesukaran dan menuntut 
berbagai aktivitas mental. 
h. Prinsip Belajar Afektif 
“Proses belajar afektif seseorang menentukn bagaimana ia 
menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru”. 
Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. 
Dalam banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar 
afektif. Sesungguhnya proses belajar afektif meliputi dasar yang 
asli untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi dorongan, 
minat dan sikap individu. 
Dengan mempelajari uraian-uraian di atas maka, calon guru atau 
pembimbing seharusnya dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip 
belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam 
berbagai situasi dan kondisi oleh setiap siswa secara individual. 
Berikut prinsip-prinsip belajar yaitu : 
1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar 
a. Berpartisipasi aktif 
Dalam belajar setiap siswa diharapkan mampu berpartisipasi 
aktif, meningkatkan minat untuk mencapai tujuan 
instruksional. Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain 
dan juga tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Belajar 
hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya 
sendiri. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif 
dan mampu merencanakan sesuatu. Dalam proses belajar 
mengajar anak mampu mengidentifikasi, merumuskan 
masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, 
menafsirkan dan menarik kesimpulan.
9 
b. Dorongan / Motivasi 
Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan 
motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan 
instruksional. Motivasi tidak dapat diamati secara langsung 
akan tetapi dapat diinteprestasikan dalam tingkah lakunya, 
berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga 
munculnya suatu tingkahlaku yang tertentu. 
c. Tantangan 
Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak 
dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan 
belajar dengan efektif. Dalam situasi siswa menghadapi 
suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat 
hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbulah 
motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan 
mempelajari bahan belajar tersebut. Tantangan yang 
dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah 
untuk mengatasinya. 
2. Berdasarkan hakikat belajar 
a. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap 
menurut perkembangannya 
b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan 
discovery 
3. Berdasarkan materi / bahan yang harus dipelajari 
a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki 
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah 
menangkap pengertiannya. 
b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu 
sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapainya.
10 
4. Berdasarkan syarat keberhasilan belajar 
a. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa 
dapat belajar dengan tenang 
b. Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan sekali-kali agar 
pengertian / keterampilan / sikap itu mendalam pada siswa. 
2. Prinsip–Prinsip Pembelajaran 
a. Prinsip Perhatian dan Motivasi 
Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang 
sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas 
belajar. Sementara motivasi berhubungan erat dengan 
minat, siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata 
pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap 
mata pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih 
tinggi dalam belajar. Motivasi dalam belajar merupakan hal yang 
sangat penting juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 
b. Prinsip Keaktifan 
Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang 
melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu 
perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap setiap 
pembelajaran. 
c. Prinsip Keterlibatan Langsung / Berpengalaman 
Prinsip ini berhubungan dengan prinsip aktivitas, bahwa setiap 
individu harus terlibat langsung untuk merasakan atau 
mengalaminya, bahwa disetiap kegiatan pembelajaran harus 
melibatkan diri (setiap individu) secara langsung. 
d. Prinsip Pengulangan 
Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip 
pengulangan dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-
11 
dalil belajar yang dikemukan oleh Edward L. Thorndike ( 1974 – 
1949 ) tentang law of learning, yaitu “ law of effect, law of 
exercise and law of readies “ 
e. Prinsip Tantangan 
Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu 
kondisi yang menantang seperti mengandung masalah yang 
perlu dipecahkan, siswa akan tertantang untuk mempelajarinya. 
Dengan kata lain pembelajaran yang memberi kesempatan pada 
siswa untuk turut menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip 
dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari 
dan menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi 
tersebut. 
f. Prinsip Balikan dan Penguatan 
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan 
mendapat hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan 
balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha 
belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah 
belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelaran 
yang menantang, seperti Tanya jawab, diskusi, eksperimen, 
metode penemuan dan yang sejenisnya akan membuat siswa 
terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat. 
g. Prinsip Perbedaan Individual 
Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar 
yang terjadi pada setiap individu berbeda satu dengan yang lain 
baik secara fisik maupun psikis, untuk itu dalam proses 
pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus 
dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan 
selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan 
kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
12 
Selain prinsip-prinsip di atas, Di bawah ini ada prinsip-prinsip 
pembelajaran yang mendidik dalam konteks standar proses 
pendidikan di Indonesia, yakni : 
1) Pembelajaran sebagai pengembangan kemampuan berfikir 
2) Pembelajaran untuk pengembangan fungsi otak, dan 
3) Proses belajar berlangsung sepanjang hayat. 
1. Pembelajaran sebagai pengembangan kemampuan berfikir 
Belajar pada dasarnya merupakan proses untuk membantu 
perkembangan keterampilan berfikir (thingking skill). Keterampilan 
berfikir adalah salah satu aspek kecakapan hidup (life skill) yang 
sangat perlu mendapat perhatian dan dikembangkan melalui 
proses pendidikan. 
Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam kehidupannya 
terutama dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah 
kehidupan yang dihadapinya ditentukan oleh keterampilan berfikir 
yang dimilikinya. Belajar bagaimana cara berfikir yang baik 
menekankan pada proses mencari dan menemukan pengetahuan 
melalui interaksi-interaksi antara peserta didik sebagai individu 
dengan lingkungan sekitarnya. Dalam kaitan dengan pelajaran 
sains, inkuiri dan berfikir merupakan dua hal yang sangat berkaitan 
satu sama lain dan disarankan untuk difasilitasi perkembangannya 
melalui proses pembelajaran. 
Johnson (2002) mengemukakan bahwa keterampilan berfikir dapat 
dibedakan menjadi berfikir kritis dan berfikir kreatif. Kedua jenis 
keterampilan berfikir ini disebut juga sebagai keterampilan berfikir 
tingkat tinggi.
13 
2. Pembelajaran untuk pengembangan fungsi otak 
Pembelajaran harus dikembangkan untuk mengoptimalkan 
perkembangan potensi otak peserta didik secara maksimal. Otak 
manusia terdiri dari dua bagian yaitu otak kanan dan kiri. Belahan 
otak kiri berperan dalam mengontrol kemampuan yang bersifat 
logis, sekuensial, linier, dan rasional, meskipun juga berperan 
dalam penafsiran abstrak dan simbolik. Mekanisme kerjanya 
sesuai untuk tugas-tugas yang teratur seperti ekspresi verbal, 
menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan 
fakta, fonetik, serta simbolis. 
Kemanisme kerja otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, 
dan holistic dan berperan dalam mengontrol kemampuan yang 
bersifat non verbal seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang 
berkenan dengan perasaan, kesadaran spasial, pengenalan 
bentuk dan pola, music, seni, kepekaan warna, kreatifitas, dan 
visualisasi. Dalam standar proses pendidikan, belajar adalah 
memanfaatkan kedua belahan otak secara seimbang. 
3. Proses belajar berlangsung sepanjang hayat 
Belajar adalah proses yang berlangsung terus menerus dan tidak 
dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini berdasar pada asumsi 
bahwa sepanjang kehidupan manusia akan selalu dihadapkan 
pada masalah atau tujuan yang ingin dicapainya. Seseorang 
dikatakan berhasil atau sukses hanya jika dia dapat mengatasi 
segala masalah dan rintangan yang dihadapinya dan dikatakan 
gagal jika tidak dapat melewati rintangan. Atas dasar itulah sekolah 
harus berperan sebagai wahana untuk memberikan latihan 
bagaimana cara belajar (learn how to learn).
14 
Prinsip belajar sepanjang hayat yang telah dikemukakan di atas, 
sejalan dengan empat pilar pendidikan universal seperti yang 
dirumuskan Unesco, yaitu : 
- Learning to know mengandung makna bahwa belajar tidak 
hanya berorientasi pada produk atau hasil belajar, akan tetapi 
juga harus berorientasi pada proses belajar. 
- Learning to do mengandung makna bahwa belajar bukanlah 
sekedar mendengar dan melihat untuk mengakumulasi 
pengetahuan, akan tetapi belajar dengan dan untuk melakukan 
suatu aktivitas dengan tujuan akhir untuk menguasai 
kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan 
kehidupan. 
- Learning to be mengandung arti bahwa belajar adalah proses 
untuk membentuk manusia yang memiliki jati dirinya sendiri. 
- Learning to live together, adalah belajar untuk bekerjasama 
melalui proses bekerjasama. 
C. Pengertian Unsur Belajar 
Seperti yang sudah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, belajar 
merupakan perubahan yang relativ permanen dalam perilaku atau 
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang 
diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus 
dan respon. Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan 
dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan yang 
keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. 
Sedangkan unsur merupakan bagian-bagian dari suatu pokok 
pembicaraan, dimana bagian-bagian tersebut saling berkaitan, 
berkesinambungan dan saling mendukung untuk menunjang pokok 
pembicaraan tersebut.
15 
Jadi, unsur belajar merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan 
dan saling menunjang dari kegiatan interaksi antara stimulus dan 
respon yang nantinya akan menimbulkan perubahan yang relatif 
permanen dalam perilaku atau potensi perilaku. Sedangkan unsur 
pembelajaran adalah bagian-bagian yang saling berkaitan dan saling 
menunjang dalam proses pembelajaran yakni hasil interaksi antara 
stimulus dan respon, merupakan suatu proses pemberian materi atau 
apa saja dari pengajar / guru kepada muridnya dan menjadikan orang 
atau makhluk hidup belajar. 
D. Unsur-unsur Belajar dan Pembelajaran 
1. Unsur-Unsur Belajar 
Unsur-unsur belajar sangat diperlukan dalam proses pendidikan. 
Terutama bagi siswa dan guru itu sendiri. Cronbach (1954) dalam 
nana Syaodih Sukmadinata (2007) mengemukakan adanya tujuh 
unsur utama dalam proses belajar, yaitu sebagai berikut: 
a. Tujuan Belajar 
Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin 
dicapai. Tujuan ini muncul untuk memenuhi suatu kebutuhan. 
b. Kesiapan Belajar 
Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik, anak 
atau individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan 
psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan 
sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan 
yang mendasarinya. 
c. Situasi 
Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar. 
Dalam situasi belajar ini terlihat tempat, lingkungan sekitar, 
alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang turut
16 
bersangkut dalam kegiatan belajar, serta kondisi siswa yang 
belajar. 
d. Interpretasi. 
Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi, 
yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi 
belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan 
menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. 
e. Respons. 
Berpegang kepada hasil dari interpretasi apakah individu 
mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan 
maka ia memberikan respon. 
Illustration from image Google 
f. Konsekuensi. 
Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi, 
entah itu keberhasilan ataupun kegagalan, demikian juga 
dengan respons atau usaha belajar siswa. Apabila siswa 
berhasil dalam belajarnya ia akan merasa senang, puas, dan 
akan lebih meningkatkan semangatnya untuk melakukan 
usaha-usaha belajar berikutnya.
17 
g. Reaksi terhadap kegagalan. 
Selain keberhasilan, kemungkinan yang lain diperoleh siswa 
dalam belajar adalah kegagalan. Peristiwa ini akan 
menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Reaksi siswa 
terhadap kegagalan dalam belajar bisa bermacam-macam. 
Kegagalan bisa menurunkan semangat, tetapi bisa juga 
sebaliknya, kegagalan membangkitkan semangat yang 
berlipat ganda untuk menembus dan menutupi kegagalan 
tersebut. 
2. Unsur-Unsur Pembelajaran 
Unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran meliputi, motivasi, 
bahan, alat Bantu, suasana, kondisi subyek pembelajar. Dalam 
pembelajaran harus ada upaya agar motivasi yang sudah ada 
pada diri masing-masing pembelajar tetap terpelihara dan 
ditingkatkan. Unsur-unsur pembelajaran merupakan suatu bagian 
dari proses pembelajaran serta perangkat yang turut 
menghantarkan seseorang yang sedang berkreatifitas belajar. 
Adapun unsur-unsur dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : 
a. Unsur Dinamis Pembelajaran Pada Diri Guru 
Belajar dan pembelajaran adalah aktifitas dimana guru dan 
siswa berinteraksi. Motivasi pembelajaran siswa, akan 
tertanam pada diri seorang guru, mana kala guru tersebut 
menyadari kalau membelajarkan siswa adalah suatu kegiatan 
yang mulia. Adapun Kompetensi guru meliputi : 
a. Menguasai bahan yang akan diajarkan 
b. Kemampuan melaksanakan pengajaran 
c. Kemampuan melaksanakan kemampuan pribadi dengan 
siswa 
d. Kemampuan melaksanakan evaluasi pengajaran 
e. Kemampuan melaksanakan perbaikan pengajaran.
18 
Lima kompetensi ini adalah faktor-faktor kondisional yang 
harus dipersiapkan oleh guru, manakala ia ingin menjadi guru 
yang sebenarnya seorang guru mempunyai tugas yang amat 
mulia dan sekaligus amal jariyah (amal yang tiada putusnya). 
b. Upaya Pengembangan unsur dinamis siswa dalam proses 
belajar 
Hal ini dapat diusahakan dengan cara memperhatiakan unsur-unsur 
dinamis pada diri siswa, sebagai berikut : 
a. Unsur motivasi belajar, pengembangan dapat di upayakan 
dengan jalan : 
1. Menghadapkan siswa pada hal-hal yang menantang, 
misalnya dengan jalan mengadakan pemecahan 
masalah dengan cara menyelidiki, mengadakan 
percobaan, membuat sesuatu dan sebagainya agar 
menguatkan motivasi siswa. 
2. Bagi siswa yang kurang atau lamban di dorong untuk 
lebih aktif belajar, sementara siswa yang pandai di 
mintai untuk menjadi tutor dengan tugas memberi 
penjelasan atau membantu hal-hal yang belum di 
mengerti atau belum dikerjakan. 
3. Agar motivasi ekstrinsik di tingkatkan unuk menjadi 
motivasi intrinsik dalam belajar 
b. Unsur materi atau bahan belajar 
Hal ini dapat di usahakan pengembangannya anatar lain 
dengan jalan : 
1. Upayakan ada pemilihan materi pembelajaran 
2. Siswa di ikut setakan untuk ikut mempertanggung 
jawabkan pemilihan materi pembelajaran 
3. Siswa di usahakan untuk memanfaatkan sumber 
belajar di lingkugan sekitar yang tersedia mungkin
19 
c. Unsur suasana belajar 
Dalam usaha pengembangan anatar lain dapat dengan 
jalan : 
1. Di usahakan adanya suasana belajar yang akrab dan 
gembira 
2. Siswa belajar bervariasi 
3. Kelas di atur secara flexibel sesuai dengan kebutuhan 
siswa yang belajar 
4. Kelas denganjumlah siswa jangan terlalu besar 
5. Menggunakan multi metode dan multi media 
d. Unsur media belajar 
Pengembanganya dapat di usahakan anatar lain dengan 
jalan : 
1. Peningkatan penggunaan media 
2. Mengikutsertakan siswa 
3. Penyiapan media 
4. Menggunakan media 
5. Siswa dilatih untuk membuat laporan 
6. Siswa di latih membuat media pembelajarn sendiri 
e. Unsur kondisi siswa yang belajar 
Pengembangannya antara lain dengan jalan : 
1. Pembelajaran secara ideal dengan individual 
2. Sistem klasikal yang sekarang berlaku di usahakan 
untuk dilaksanakan secara klasikal bervariasi.
20 
BAB III 
PENUTUP 
Kesimpulan 
Pembelajaran tidak mengabaikan karakteristik prinsip-prinsip belajar dan 
unsur-unsur belajar. Oleh karena itu dalam program pembelajaran guru 
perlu berpegang bahwa pembelajar adalah primus motor dalam belajar. 
Dengan demikian guru dituntut untuk memusatkan perhatian, mengelola, 
menganalisis, dan mengoptimalkan hal-hal yang berkaitan dengan 
perhatian dan motivasi belajar siswa, keaktifan siswa, optimalisasi 
keterlibatan siswa, melakukan pengulangan-pengulangan belajar, 
pemberian tantangan agar siswa bertanggung jawab, memberikan balikan 
dan penguatan terhadap siswa, dan mengelola proses belajar sesuai 
dengan perbedaan individual siswa. 
Dengan mempelajari uraian-uraian di atas maka, calon guru atau 
pembimbing dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip 
belajar yang dapat dilaksanakan dalam berbagai situasi dan kondisi oleh 
setiap siswa secara individual. Berikut prinsip-prinsip belajar yaitu : 
1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar 
a. Berpartisipasi aktif 
b. Dorongan / Motivasi 
c. Tantangan 
2. Berdasarkan hakikat belajar 
3. Berdasarkan materi / bahan yang harus dipelajari 
4. Berdasarkan syarat keberhasilan belajar 
20
21 
Berikut ini prinsip–prinsip pembelajaran yaitu : 
a. Prinsip Perhatian dan Motivasi 
b. Prinsip Keaktifan 
c. Prinsip Keterlibatan Langsung / Berpengalaman 
d. Prinsip Pengulangan 
e. Prinsip Tantangan 
f. Prinsip Balikan dan Penguatan 
g. Prinsip Perbedaan Individual 
Selain prinsip-prinsip di atas, Di bawah ini ada prinsip-prinsip 
pembelajaran yang mendidik dalam konteks standar proses pendidikan di 
Indonesia, yakni : 
1. Pembelajaran sebagai pengembangan kemampuan berfikir 
2. Pembelajaran untuk pengembangan fungsi otak, dan 
3. Proses belajar berlangsung sepanjang hayat.
22 
DAFTAR PUSTAKA 
 Dr. Dimyati & Drs. Mudjiono 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : 
Rineka Cipta. 
 http://zuwaily.blogspot.com/2013/09/unsur-unsur-belajar. 
html#.VBrOTXYuBX0 
 Prof.Dr. Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung : 
Bumi Aksara. 
 Rothwell, A.B., Learning Principles, dalam Clark L.H. Strategies and 
Tactics in secondary School Teaching: A Book of Readings, Toronto: 
the Mac Millan, Co., 1968.
23 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan 
karunia, rahmat, hidayah serta inayah-Nya pada kami semua, sehingga kami 
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Pembelajaran” untuk 
memenuhi tugas pada mata kuliah “Belajar dan Pembelajaran”. 
Dalam penyusunan makalah tentunya ini tak lepas dari bantuan pihak yang 
mendorong atau memotivasi kami dalam pembuatan makalah ini supaya lebih 
baik dan lebih efisien. Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada 
bapak Drs. H. Hamsi Mansur, M.Pd selaku dosen pengasuh mata kuliah Belajar 
dan Pembelajaran. 
Kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila banyak 
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena kami menyadari bahwa 
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, bagi pihak yang 
membaca makalah ini bisa memberikan kritik serta sarannya untuk dijadikan 
bahan evaluasi dan intropeksi bagi kami, guna menjadikan kami untuk jadi lebih 
baik kedepannya. Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna 
bagi kita semua. 
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih. 
Banjarmasin, Nopember 2014 
Penulis, 
ii
24 
PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR-UNSUR 
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran 
Dosen Pengampu : Drs. H. Hamsi Mansyur, M.Pd 
Disusun Oleh 
KELOMPOK 3 
Solekah : A1B3134 
Sartika Maisyarach : A1B313496 
Maya Indah Sari : A1B313477 
Ainun Jariah : A1B313470 
PROGRAM STUDI S1-SENI DRAMA TARI DAN MUSIK 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 
BANJARMASIN
25 
2014 
DAFTAR ISI 
Halaman 
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii 
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii 
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 
A. Latar Belakang .................................................................... 1 
B. Rumusan Masalah ............................................................. 1 
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3 
A. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran ............... 3 
1. Pengertian Prinsip ....................................................... 3 
2. Pengertian Belajar dan Prinsip Belajar .................... 4 
3. Pengertian Pembelajaran ........................................... 5 
4. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran ......... 5 
B. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran ...................... 5 
1. Prinsip-Prinsip Belajar ................................................ 5 
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran .................................... 10 
C. Pengertian Unsur Belajar .................................................. 14 
D. Unsur-unsur Belajar dan Pembelajaran .......................... 15 
1. Unsur-Unsur Belajar .................................................... 15 
2. Unsur-Unsur Pembelajaran ....................................... 17 
BAB III PENUTUP .................................................................................... 20 
Kesimpulan .................................................................................. 20 
DAFTAR PUSTAKA 
iii

More Related Content

What's hot

Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
Nikmah Nurvicalesti
 
P6 variabel dan paradigma penelitian
P6 variabel dan paradigma penelitianP6 variabel dan paradigma penelitian
P6 variabel dan paradigma penelitian
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Dedi Yulianto
 
Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
Perbedaan Pembelajaran dan PengajaranPerbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
tbpck
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Melda Amelia
 
Makalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyaMakalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnya
fithriapuspasari
 
Seminar PPT Skripsi
Seminar PPT SkripsiSeminar PPT Skripsi
Seminar PPT Skripsihusnauun
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
jhesica purba
 
Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarEvaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar
Donny kurnianto
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
Nhia Item
 
Laporan ppl (contoh)
Laporan ppl (contoh)Laporan ppl (contoh)
Laporan ppl (contoh)
NIsa' Chanysaa
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
Miira Mizhha As-Sauby
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
MusafirCinta7
 
Metakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranMetakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranZulrahmat Togala
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
dewisetiyana52
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Mayawi Karim
 
Keterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatanKeterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatan
Rara Jenggo
 
TEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBELTEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBEL
harishmwddh
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Naita Novia Sari
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Ani Mahisarani
 

What's hot (20)

Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivismeTeori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
P6 variabel dan paradigma penelitian
P6 variabel dan paradigma penelitianP6 variabel dan paradigma penelitian
P6 variabel dan paradigma penelitian
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
Perbedaan Pembelajaran dan PengajaranPerbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
 
Makalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyaMakalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnya
 
Seminar PPT Skripsi
Seminar PPT SkripsiSeminar PPT Skripsi
Seminar PPT Skripsi
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajarEvaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
 
Laporan ppl (contoh)
Laporan ppl (contoh)Laporan ppl (contoh)
Laporan ppl (contoh)
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
Metakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaranMetakognitif dalam pembelajaran
Metakognitif dalam pembelajaran
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Keterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatanKeterampilan memberikan penguatan
Keterampilan memberikan penguatan
 
TEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBELTEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBEL
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah KognitifKisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Ranah Kognitif
 

Viewers also liked

KONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJARKONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJAR
Retno Nindia
 
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Uhthi Solekhah
 
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIKMEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIKRheenyazraeny JRs
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Firman Anz
 
Kerajaan cirebon
Kerajaan cirebonKerajaan cirebon
Kerajaan cirebon
Suratno Ratno Miharjo
 
Kerajaan cirebon
Kerajaan cirebonKerajaan cirebon
Kerajaan cirebon
Sulthan Isa
 

Viewers also liked (7)

Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
KONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJARKONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJAR
 
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
 
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIKMEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 
Kerajaan cirebon
Kerajaan cirebonKerajaan cirebon
Kerajaan cirebon
 
Kerajaan cirebon
Kerajaan cirebonKerajaan cirebon
Kerajaan cirebon
 

Similar to Prinsip pembelajaran __kelompok 3

Belajar Dan Pembelajaran Matematika
Belajar Dan Pembelajaran MatematikaBelajar Dan Pembelajaran Matematika
Belajar Dan Pembelajaran Matematika
Ikak Waysta
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaDiar Dee
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
ulfilailatulazizah
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
ulfilailatulazizah
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajaragusloveridha
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
Mono Manullang
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
Muhammad Apuadi
 
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranModul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
PratiwiKartikaSari
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
Retna88
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
eli priyatna laidan
 
Mpoint Kuper
Mpoint KuperMpoint Kuper
Mpoint Kuper
vivitvitriyani
 
Tugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaranTugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaran
Nur Khairiah
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
Mel Noizz
 
Bg ucok i
Bg ucok iBg ucok i
Prinsip-prinsip Umum Belajar
Prinsip-prinsip Umum BelajarPrinsip-prinsip Umum Belajar
Prinsip-prinsip Umum BelajarMustika Ungu
 
pembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganpembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbingan
Bijak3
 
Prinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajranPrinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajranMha AMha Aathifah
 

Similar to Prinsip pembelajaran __kelompok 3 (20)

Belajar Dan Pembelajaran Matematika
Belajar Dan Pembelajaran MatematikaBelajar Dan Pembelajaran Matematika
Belajar Dan Pembelajaran Matematika
 
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & ImplikasinyaPrinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
Prinsip-Prinsip Belajar & Implikasinya
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Prinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip BelajarPrinsip - prinsip Belajar
Prinsip - prinsip Belajar
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
Tugas bdp fix
Tugas bdp fixTugas bdp fix
Tugas bdp fix
 
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka PembelajaranModul KB 1 Membuka Pembelajaran
Modul KB 1 Membuka Pembelajaran
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
 
Tugas bdp fix
Tugas bdp fixTugas bdp fix
Tugas bdp fix
 
Mpoint Kuper
Mpoint KuperMpoint Kuper
Mpoint Kuper
 
Mpoint Kuper
Mpoint KuperMpoint Kuper
Mpoint Kuper
 
Tugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaranTugas belajar dan pembelajaran
Tugas belajar dan pembelajaran
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
 
Bg ucok i
Bg ucok iBg ucok i
Bg ucok i
 
Prinsip-prinsip Umum Belajar
Prinsip-prinsip Umum BelajarPrinsip-prinsip Umum Belajar
Prinsip-prinsip Umum Belajar
 
pembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganpembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbingan
 
Prinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajranPrinsip dan asas belajar dan pembelajran
Prinsip dan asas belajar dan pembelajran
 

Recently uploaded

Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
RizkyAji15
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
sarahshintia630
 
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptxPresentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
muhammadfauzi951
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
WewikAyuPrimaDewi
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
TeguhWinarno6
 
slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.pptslide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
tobol95991
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
Muhammad Nur Hadi
 
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
yardsport
 
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaaTeori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
Sayidsabiq2
 

Recently uploaded (9)

Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
 
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptxPresentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
 
slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.pptslide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
slide_13_Pengamanan_Jaringan_Komputer.ppt
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
 
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
 
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaaTeori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
Teori konflik Lewis Coser aaaaaaaaaaaaaa
 

Prinsip pembelajaran __kelompok 3

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang pendidik hendaknya memiliki suatu prinsip dalam melakukan proses pembelajaran. Untuk itu pendidik hendaknya dituntut untuk memahami prinsip-prinsip ini agar terwujudnya suatu proses pembelajaran yang kondusif, nyaman, dan bisa berkenan didalam hati para siswa yang di ajarnya. Sejauh ini banyak para pengajar kurang menegakkan prinsip-prinsip ini dalam melakukan belajar dan pembelajaran sehingga membuat proses belajar dan pembelajaran ini menjadi kurang baik dan para siswa pun menjadi kurang dalam menangkap isi dari pelajaran yang diajarkan. Sehingga dibutuhkannya updating kepada para pengajar agar kembali memegang teguh prinsip-prinsip belajar dan pengajaran sehingga dapat menguasai, mensuport dan memotivasi para siswa agar mau belajar. Berdasarkan hal-hal di atas kami dari kelompok 3 membuat sebuah makalah yang bertemakan Prinsip-prinsip dan Unsur-unsur Belajar dan Pembelajaran yang bertujuan untuk membantu para calon-calon Guru di FKIP UNLAM. Kami juga membuat makalah ini untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Belajar Dan Pembelajaran yang di berikan oleh Bapak Drs. H. Hamsi Mansur, M.Pd. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apa pengertian dari prinsip belajar ? 1
  • 2. 2 2. Prinsip-prinsip belajar apa saja yang terkait dengan proses belajar ? 3. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar siswa dan guru dalam Belajar dan Pembelajaran
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 1. Pengertian Prinsip Secara umum prinsip merupakan sebuah landasan berfikir, landasan berpijak, acuan atau petunjuk arah layaknya kompas. Sebagai petunjuk arah, kita bisa berpegang pada prinsip-prinsip yang telah disusun dalam menjalani hidup tanpa harus mengalami kebingungan karena prinsip mampu memberikan tujuan dan pencapaian yang jelas pada setiap kehidupan kita. Prinsip dapat diartikan menjadi beberapa makna yaitu : a. Sesuatu yang dipegang sebagai panutan utama (Badudu&Zein, 2001:1089) b. Sesuatu yang manjadi pokok dasar berpikir, berpijak dsb. ( Syah Djanilus, 1993) c. Sebuah kebenaran yang kebenarannya sudah terbukti dengan sendirinya ( Dardiri, 1996) Adapun pengertian prinsip menurut para ahli antara lain : - Ahmad Jauhar Tauhid Prinsip bisa juga diartikan sebagai pandangan yang menjadi panduan bagi perilaku manusia yang telah terbukti dan bertahan sekian lama. - Samuel S. Lusi Prinsip adalah panduan yang mengompasi hidup anda untuk kembali ke diri sejati anda. - Palgunadi Tatit Setiawal Prinsip adalah hal yang membatasi esensi 3
  • 4. 4 2. Pengertian Belajar dan Prinsip Belajar Secara umum belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Pengertian Prinsip Belajar Menurut Para Ahli : a. Prinsip Belajar menurut Gestalt : Adalah suatu transfer belajar antara pendidik dan peserta didik sehingga mengalami perkembangan dari proses interaksi belajar dan mengajar yang dilakukan secara terus menerus dan diharapkan peserta didik akan mampu menghadapi permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori dan pengalaman-pengalaman yang sudah diterimanya. b. Prinsip Belajar menurut Robert H Davies Suatu komunikasi terbuka antara pendidik dan peserta didik sehingga siswa termotivasi belajar yang bermanfaat bagi dirinya melalui contoh-contoh dan kegiatan praktek yang diberikan pendidik melalui metode yang menyenangkan siswa. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa : Prinsip belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses belajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik. Prinsip belajar merupakan petunjuk atau cara yang perlu diikuti untuk melakukan kegiatan belajar. Perbuatan belajar yang dilakukan oleh siswa merupakan reaksi atau hasil kegiatan belajar
  • 5. 5 dan mengajar yang dilakukan oleh guru. Siswa akan berhasil mengajar jika guru mengajar secara efisien dan efektif. 3. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah hasil interaksi antara stimulus dan respon, merupakan suatu proses pemberian materi atau apa saja dari pengajar / guru kepada muridnya dan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Prinsip pembelajaran adalah bagian terpenting yang wajib diketahui para pengajar sehingga mereka bisa memahami lebih dalam prinsip tersebut sehingga bisa berbuat acuan yang tepat dalam pembelajarannya. 4. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran Prinsip belajar dan pembelajaran adalah sebuah landasan berfikir, landasan berpijak, acuan atau petunjuk arah layaknya kompas dalam proses perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat dari adanya interaksi antara stimulus dari proses pembelajaran atau pemberian materi atau apa saja dari pengajar / guru kepada muridnya dan respon murid dari proses belajar, yang kemudian menjadikan orang atau makhluk hidup belajar serta mengalami perubahan kearah positif dan mampu memberikan tujuan / pencapaian yang jelas pada setiap kehidupan kita. B. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran 1. Prinsip-Prinsip Belajar Berikut ini prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal A.B. (1961) adalah : a. Prinsip Kesiapan (Readiness) Proses belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang dimaksud dengan kesiapan atau readiness ialah kondisi individu yang
  • 6. 6 memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus. Seseorang siswa yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar. b. Prinsip Motivasi (Motivation) Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan. Secara alami anak-anak selalu ingin tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam lingkungannya. Rasa ingin tahu ini seyogianya didorong dan bukan dihambat dengan memberikan aturan yang sama untuk semua anak. c. Prinsip Persepsi “Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami situasi”. Persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku individu. Seseorang guru akan dapat memahami murid-muridnya lebih baik bila ia peka terhadap bagaimana cara seseorang melihat suatu situasi tertentu. d. Prinsip Tujuan “ Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh para pelajar pada saat proses belajar terjadi”. Tujuan ialah
  • 7. 7 sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang dan mengenai tujuan ini. e. Prinsip Perbedaan Individual “Proses belajar bercorak ragam bagi setiap orang” Proses pengajaran seyogianya memperhatikan perbedaan indiviadual dalam kelas sehingga dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar yang setinggi-tingginya. Pengajaran yang hanya memperhatikan satu tingkatan sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa. Karena itu seorang guru perlu memperhatikan latar belakang, emosi, dorongan dan kemampuan individu dan menyesuaikan materi pelajaran dan tugas-tugas belajar kepada aspek-aspek tersebut. f. Prinsip Transfer dan Retensi “Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru”. Apa pun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain. Proses tersebut dikenal dengan proses transfer, kemampuan seseorang untuk menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi. Bahan-bahan yang dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh para pelajar dalam situasi baru. g. Prinsip Belajar Kognitif “Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan”. Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir,
  • 8. 8 menalar, menilai dan berimajinasi merupakan aktivitas mental yang berkaitan dengan proses belajar kognitif. Proses belajar itu dapat terjadi pada berbagai tingkat kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mental. h. Prinsip Belajar Afektif “Proses belajar afektif seseorang menentukn bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru”. Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif. Sesungguhnya proses belajar afektif meliputi dasar yang asli untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi dorongan, minat dan sikap individu. Dengan mempelajari uraian-uraian di atas maka, calon guru atau pembimbing seharusnya dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam berbagai situasi dan kondisi oleh setiap siswa secara individual. Berikut prinsip-prinsip belajar yaitu : 1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar a. Berpartisipasi aktif Dalam belajar setiap siswa diharapkan mampu berpartisipasi aktif, meningkatkan minat untuk mencapai tujuan instruksional. Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya sendiri. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif dan mampu merencanakan sesuatu. Dalam proses belajar mengajar anak mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan.
  • 9. 9 b. Dorongan / Motivasi Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. Motivasi tidak dapat diamati secara langsung akan tetapi dapat diinteprestasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkahlaku yang tertentu. c. Tantangan Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. Dalam situasi siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbulah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. 2. Berdasarkan hakikat belajar a. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery 3. Berdasarkan materi / bahan yang harus dipelajari a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapainya.
  • 10. 10 4. Berdasarkan syarat keberhasilan belajar a. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang b. Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan sekali-kali agar pengertian / keterampilan / sikap itu mendalam pada siswa. 2. Prinsip–Prinsip Pembelajaran a. Prinsip Perhatian dan Motivasi Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Sementara motivasi berhubungan erat dengan minat, siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar. Motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran. b. Prinsip Keaktifan Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap setiap pembelajaran. c. Prinsip Keterlibatan Langsung / Berpengalaman Prinsip ini berhubungan dengan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat langsung untuk merasakan atau mengalaminya, bahwa disetiap kegiatan pembelajaran harus melibatkan diri (setiap individu) secara langsung. d. Prinsip Pengulangan Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-
  • 11. 11 dalil belajar yang dikemukan oleh Edward L. Thorndike ( 1974 – 1949 ) tentang law of learning, yaitu “ law of effect, law of exercise and law of readies “ e. Prinsip Tantangan Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang menantang seperti mengandung masalah yang perlu dipecahkan, siswa akan tertantang untuk mempelajarinya. Dengan kata lain pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi tersebut. f. Prinsip Balikan dan Penguatan Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapat hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelaran yang menantang, seperti Tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan yang sejenisnya akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat. g. Prinsip Perbedaan Individual Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikis, untuk itu dalam proses pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
  • 12. 12 Selain prinsip-prinsip di atas, Di bawah ini ada prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dalam konteks standar proses pendidikan di Indonesia, yakni : 1) Pembelajaran sebagai pengembangan kemampuan berfikir 2) Pembelajaran untuk pengembangan fungsi otak, dan 3) Proses belajar berlangsung sepanjang hayat. 1. Pembelajaran sebagai pengembangan kemampuan berfikir Belajar pada dasarnya merupakan proses untuk membantu perkembangan keterampilan berfikir (thingking skill). Keterampilan berfikir adalah salah satu aspek kecakapan hidup (life skill) yang sangat perlu mendapat perhatian dan dikembangkan melalui proses pendidikan. Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam kehidupannya terutama dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya ditentukan oleh keterampilan berfikir yang dimilikinya. Belajar bagaimana cara berfikir yang baik menekankan pada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi-interaksi antara peserta didik sebagai individu dengan lingkungan sekitarnya. Dalam kaitan dengan pelajaran sains, inkuiri dan berfikir merupakan dua hal yang sangat berkaitan satu sama lain dan disarankan untuk difasilitasi perkembangannya melalui proses pembelajaran. Johnson (2002) mengemukakan bahwa keterampilan berfikir dapat dibedakan menjadi berfikir kritis dan berfikir kreatif. Kedua jenis keterampilan berfikir ini disebut juga sebagai keterampilan berfikir tingkat tinggi.
  • 13. 13 2. Pembelajaran untuk pengembangan fungsi otak Pembelajaran harus dikembangkan untuk mengoptimalkan perkembangan potensi otak peserta didik secara maksimal. Otak manusia terdiri dari dua bagian yaitu otak kanan dan kiri. Belahan otak kiri berperan dalam mengontrol kemampuan yang bersifat logis, sekuensial, linier, dan rasional, meskipun juga berperan dalam penafsiran abstrak dan simbolik. Mekanisme kerjanya sesuai untuk tugas-tugas yang teratur seperti ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolis. Kemanisme kerja otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistic dan berperan dalam mengontrol kemampuan yang bersifat non verbal seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenan dengan perasaan, kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, music, seni, kepekaan warna, kreatifitas, dan visualisasi. Dalam standar proses pendidikan, belajar adalah memanfaatkan kedua belahan otak secara seimbang. 3. Proses belajar berlangsung sepanjang hayat Belajar adalah proses yang berlangsung terus menerus dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini berdasar pada asumsi bahwa sepanjang kehidupan manusia akan selalu dihadapkan pada masalah atau tujuan yang ingin dicapainya. Seseorang dikatakan berhasil atau sukses hanya jika dia dapat mengatasi segala masalah dan rintangan yang dihadapinya dan dikatakan gagal jika tidak dapat melewati rintangan. Atas dasar itulah sekolah harus berperan sebagai wahana untuk memberikan latihan bagaimana cara belajar (learn how to learn).
  • 14. 14 Prinsip belajar sepanjang hayat yang telah dikemukakan di atas, sejalan dengan empat pilar pendidikan universal seperti yang dirumuskan Unesco, yaitu : - Learning to know mengandung makna bahwa belajar tidak hanya berorientasi pada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi pada proses belajar. - Learning to do mengandung makna bahwa belajar bukanlah sekedar mendengar dan melihat untuk mengakumulasi pengetahuan, akan tetapi belajar dengan dan untuk melakukan suatu aktivitas dengan tujuan akhir untuk menguasai kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan kehidupan. - Learning to be mengandung arti bahwa belajar adalah proses untuk membentuk manusia yang memiliki jati dirinya sendiri. - Learning to live together, adalah belajar untuk bekerjasama melalui proses bekerjasama. C. Pengertian Unsur Belajar Seperti yang sudah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, belajar merupakan perubahan yang relativ permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sedangkan unsur merupakan bagian-bagian dari suatu pokok pembicaraan, dimana bagian-bagian tersebut saling berkaitan, berkesinambungan dan saling mendukung untuk menunjang pokok pembicaraan tersebut.
  • 15. 15 Jadi, unsur belajar merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan dan saling menunjang dari kegiatan interaksi antara stimulus dan respon yang nantinya akan menimbulkan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku. Sedangkan unsur pembelajaran adalah bagian-bagian yang saling berkaitan dan saling menunjang dalam proses pembelajaran yakni hasil interaksi antara stimulus dan respon, merupakan suatu proses pemberian materi atau apa saja dari pengajar / guru kepada muridnya dan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. D. Unsur-unsur Belajar dan Pembelajaran 1. Unsur-Unsur Belajar Unsur-unsur belajar sangat diperlukan dalam proses pendidikan. Terutama bagi siswa dan guru itu sendiri. Cronbach (1954) dalam nana Syaodih Sukmadinata (2007) mengemukakan adanya tujuh unsur utama dalam proses belajar, yaitu sebagai berikut: a. Tujuan Belajar Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini muncul untuk memenuhi suatu kebutuhan. b. Kesiapan Belajar Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik, anak atau individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang mendasarinya. c. Situasi Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar. Dalam situasi belajar ini terlihat tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang turut
  • 16. 16 bersangkut dalam kegiatan belajar, serta kondisi siswa yang belajar. d. Interpretasi. Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi, yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. e. Respons. Berpegang kepada hasil dari interpretasi apakah individu mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan maka ia memberikan respon. Illustration from image Google f. Konsekuensi. Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi, entah itu keberhasilan ataupun kegagalan, demikian juga dengan respons atau usaha belajar siswa. Apabila siswa berhasil dalam belajarnya ia akan merasa senang, puas, dan akan lebih meningkatkan semangatnya untuk melakukan usaha-usaha belajar berikutnya.
  • 17. 17 g. Reaksi terhadap kegagalan. Selain keberhasilan, kemungkinan yang lain diperoleh siswa dalam belajar adalah kegagalan. Peristiwa ini akan menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Reaksi siswa terhadap kegagalan dalam belajar bisa bermacam-macam. Kegagalan bisa menurunkan semangat, tetapi bisa juga sebaliknya, kegagalan membangkitkan semangat yang berlipat ganda untuk menembus dan menutupi kegagalan tersebut. 2. Unsur-Unsur Pembelajaran Unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran meliputi, motivasi, bahan, alat Bantu, suasana, kondisi subyek pembelajar. Dalam pembelajaran harus ada upaya agar motivasi yang sudah ada pada diri masing-masing pembelajar tetap terpelihara dan ditingkatkan. Unsur-unsur pembelajaran merupakan suatu bagian dari proses pembelajaran serta perangkat yang turut menghantarkan seseorang yang sedang berkreatifitas belajar. Adapun unsur-unsur dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Unsur Dinamis Pembelajaran Pada Diri Guru Belajar dan pembelajaran adalah aktifitas dimana guru dan siswa berinteraksi. Motivasi pembelajaran siswa, akan tertanam pada diri seorang guru, mana kala guru tersebut menyadari kalau membelajarkan siswa adalah suatu kegiatan yang mulia. Adapun Kompetensi guru meliputi : a. Menguasai bahan yang akan diajarkan b. Kemampuan melaksanakan pengajaran c. Kemampuan melaksanakan kemampuan pribadi dengan siswa d. Kemampuan melaksanakan evaluasi pengajaran e. Kemampuan melaksanakan perbaikan pengajaran.
  • 18. 18 Lima kompetensi ini adalah faktor-faktor kondisional yang harus dipersiapkan oleh guru, manakala ia ingin menjadi guru yang sebenarnya seorang guru mempunyai tugas yang amat mulia dan sekaligus amal jariyah (amal yang tiada putusnya). b. Upaya Pengembangan unsur dinamis siswa dalam proses belajar Hal ini dapat diusahakan dengan cara memperhatiakan unsur-unsur dinamis pada diri siswa, sebagai berikut : a. Unsur motivasi belajar, pengembangan dapat di upayakan dengan jalan : 1. Menghadapkan siswa pada hal-hal yang menantang, misalnya dengan jalan mengadakan pemecahan masalah dengan cara menyelidiki, mengadakan percobaan, membuat sesuatu dan sebagainya agar menguatkan motivasi siswa. 2. Bagi siswa yang kurang atau lamban di dorong untuk lebih aktif belajar, sementara siswa yang pandai di mintai untuk menjadi tutor dengan tugas memberi penjelasan atau membantu hal-hal yang belum di mengerti atau belum dikerjakan. 3. Agar motivasi ekstrinsik di tingkatkan unuk menjadi motivasi intrinsik dalam belajar b. Unsur materi atau bahan belajar Hal ini dapat di usahakan pengembangannya anatar lain dengan jalan : 1. Upayakan ada pemilihan materi pembelajaran 2. Siswa di ikut setakan untuk ikut mempertanggung jawabkan pemilihan materi pembelajaran 3. Siswa di usahakan untuk memanfaatkan sumber belajar di lingkugan sekitar yang tersedia mungkin
  • 19. 19 c. Unsur suasana belajar Dalam usaha pengembangan anatar lain dapat dengan jalan : 1. Di usahakan adanya suasana belajar yang akrab dan gembira 2. Siswa belajar bervariasi 3. Kelas di atur secara flexibel sesuai dengan kebutuhan siswa yang belajar 4. Kelas denganjumlah siswa jangan terlalu besar 5. Menggunakan multi metode dan multi media d. Unsur media belajar Pengembanganya dapat di usahakan anatar lain dengan jalan : 1. Peningkatan penggunaan media 2. Mengikutsertakan siswa 3. Penyiapan media 4. Menggunakan media 5. Siswa dilatih untuk membuat laporan 6. Siswa di latih membuat media pembelajarn sendiri e. Unsur kondisi siswa yang belajar Pengembangannya antara lain dengan jalan : 1. Pembelajaran secara ideal dengan individual 2. Sistem klasikal yang sekarang berlaku di usahakan untuk dilaksanakan secara klasikal bervariasi.
  • 20. 20 BAB III PENUTUP Kesimpulan Pembelajaran tidak mengabaikan karakteristik prinsip-prinsip belajar dan unsur-unsur belajar. Oleh karena itu dalam program pembelajaran guru perlu berpegang bahwa pembelajar adalah primus motor dalam belajar. Dengan demikian guru dituntut untuk memusatkan perhatian, mengelola, menganalisis, dan mengoptimalkan hal-hal yang berkaitan dengan perhatian dan motivasi belajar siswa, keaktifan siswa, optimalisasi keterlibatan siswa, melakukan pengulangan-pengulangan belajar, pemberian tantangan agar siswa bertanggung jawab, memberikan balikan dan penguatan terhadap siswa, dan mengelola proses belajar sesuai dengan perbedaan individual siswa. Dengan mempelajari uraian-uraian di atas maka, calon guru atau pembimbing dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam berbagai situasi dan kondisi oleh setiap siswa secara individual. Berikut prinsip-prinsip belajar yaitu : 1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar a. Berpartisipasi aktif b. Dorongan / Motivasi c. Tantangan 2. Berdasarkan hakikat belajar 3. Berdasarkan materi / bahan yang harus dipelajari 4. Berdasarkan syarat keberhasilan belajar 20
  • 21. 21 Berikut ini prinsip–prinsip pembelajaran yaitu : a. Prinsip Perhatian dan Motivasi b. Prinsip Keaktifan c. Prinsip Keterlibatan Langsung / Berpengalaman d. Prinsip Pengulangan e. Prinsip Tantangan f. Prinsip Balikan dan Penguatan g. Prinsip Perbedaan Individual Selain prinsip-prinsip di atas, Di bawah ini ada prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dalam konteks standar proses pendidikan di Indonesia, yakni : 1. Pembelajaran sebagai pengembangan kemampuan berfikir 2. Pembelajaran untuk pengembangan fungsi otak, dan 3. Proses belajar berlangsung sepanjang hayat.
  • 22. 22 DAFTAR PUSTAKA  Dr. Dimyati & Drs. Mudjiono 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.  http://zuwaily.blogspot.com/2013/09/unsur-unsur-belajar. html#.VBrOTXYuBX0  Prof.Dr. Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.  Rothwell, A.B., Learning Principles, dalam Clark L.H. Strategies and Tactics in secondary School Teaching: A Book of Readings, Toronto: the Mac Millan, Co., 1968.
  • 23. 23 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia, rahmat, hidayah serta inayah-Nya pada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Pembelajaran” untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Belajar dan Pembelajaran”. Dalam penyusunan makalah tentunya ini tak lepas dari bantuan pihak yang mendorong atau memotivasi kami dalam pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. H. Hamsi Mansur, M.Pd selaku dosen pengasuh mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, bagi pihak yang membaca makalah ini bisa memberikan kritik serta sarannya untuk dijadikan bahan evaluasi dan intropeksi bagi kami, guna menjadikan kami untuk jadi lebih baik kedepannya. Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih. Banjarmasin, Nopember 2014 Penulis, ii
  • 24. 24 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR-UNSUR BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Dosen Pengampu : Drs. H. Hamsi Mansyur, M.Pd Disusun Oleh KELOMPOK 3 Solekah : A1B3134 Sartika Maisyarach : A1B313496 Maya Indah Sari : A1B313477 Ainun Jariah : A1B313470 PROGRAM STUDI S1-SENI DRAMA TARI DAN MUSIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
  • 25. 25 2014 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3 A. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran ............... 3 1. Pengertian Prinsip ....................................................... 3 2. Pengertian Belajar dan Prinsip Belajar .................... 4 3. Pengertian Pembelajaran ........................................... 5 4. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran ......... 5 B. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran ...................... 5 1. Prinsip-Prinsip Belajar ................................................ 5 2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran .................................... 10 C. Pengertian Unsur Belajar .................................................. 14 D. Unsur-unsur Belajar dan Pembelajaran .......................... 15 1. Unsur-Unsur Belajar .................................................... 15 2. Unsur-Unsur Pembelajaran ....................................... 17 BAB III PENUTUP .................................................................................... 20 Kesimpulan .................................................................................. 20 DAFTAR PUSTAKA iii