PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPA 
Makalah 
Disajikan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan IPA 
oleh 
Efrien Dhian Nursita 
0402513074 
PENDIDIKAN IPA (FISIKA) 
PROGRAM PASCA SARJANA 
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 
2013
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Proses pendidikan seseorang salah satunya diperoleh melalui proses pembelajaran yang 
dilakukan di sekolah termasuk didalamnya pembelajaran konsep-konsep IPA Banyak 
komponen yang mempengaruhi hasil belajar, antara lain: tujuan, bahan atau materi yang 
dipelajari, strategi pembelajaran, siswa dan guru sebagai subjek belajar, media 
pembelajaran dan penunjang proses pembelajaran. Komponen­komponen 
tersebut saling 
terkait satu sama lain sehingga melemahnya satu komponen akan menghambat 
pencapaian. Salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan adalah keberadaan 
guru. 
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan bahwa pembelajaran IPA harus 
dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry), ini dimaksudkan untuk 
menumbuhkan kemampuan bekerja ilmiah, bersikap ilmiah dan dapat 
mengkomunikasikannya sebagai komponen penting dalam kecakapan hidup. Inkuiri 
merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada aktifitas dan pemberian pengalaman 
belajar secara langsung pada siswa. Pembelajaran berbasis inkuiri ini akan membawa 
dampak belajar bagi perkembangan mental positif siswa, sebab melalui pembelajaran ini, 
siswa mempunyai kesempatan yang luas untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang 
dibutuhkannya terutama dalam pembelajaran yang bersifat abstrak. Siswa dapat terlibat 
aktif dalam kegiatan yang bersifat ilmiah. Dalam hal ini siswa dapat memperoleh 
kesempatan untuk mengamati, menanyakan, menjelaskan, merancang dan menguji 
hipotesis yang dilakukan dapat melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa 
untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis dan dapat 
merumuskan sendiri penemuannya. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran inkuiri ini, 
diperlukan guru yang memiliki kompetensi professional mengajar dan kompetensi 
pedagogik yang baik. Dalam makalah ini akan disajikan apa peran guru dalam 
pembelajaran IPA. 
B. Rumusan Masalah 
Apa peran guru dalam pembelajaran IPA? 
C. Tujuan 
Memahami peran guru dalam pembelajaran IPA
BAB II 
PEMBAHASAN 
Guru menurut UU no. 14 tahun 2005 “adalah pendidik profesional dengan tugas utama 
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta 
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan 
pendidikan menengah. Tugas utama guru adalah mengelola proses belajar dan mengajar, 
sehingga terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Interaksi 
tersebut sudah barang tentu akan mengoptimalkan pencapaian tujuan yang dirumuskan Peran 
seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam menciptakan suasana 
pembelajaran yang menarik. Itu karena secara prinsip, guru memegang dua tugas sekaligus 
masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas. Tugas sekaligus masalah pertama, 
yakni pengajaran, dimaksudkan segala usaha membantu siswa dalam mencapai tujuan 
pembelajaran. Sebaliknya, masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan 
dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat 
berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran. 
Sebagai orang yang bertanggungjawab mendidik para siswanya menjadi manusia seutuhnya 
tentu ada berbagai peran yang harus dilakukan guru. Adapun peran-peran guru dalam 
pembelajaran khususnya IPA, antara lain : 
1. Peran Guru sebagai Pendidik dan Pengajar 
Peran guru sebagai pendidik dan pengajar merupakan satu kesatuan. Guru harus 
senantiasa menyadari bahwa tugas pokok guru selain sebagai agen ilmu-ilmu sesuai 
dengan mata pelajaran yang di ampuh tetapi juga harus turut mendidik peserta didik 
melalui penanaman nilai-nilai positif untuk membentuk karakter-karakter positif. 
Pembentukan karakter-karakter positif ini tentu saja diharapkan akan mampu menghadapi 
tantangan-tantangan hidup dimasa mendatang 
2. Peran Guru sebagai Fasilitator. 
Peran guru sebagai fasilitator membawa konsekuensi terhadap perubahan pola 
hubungan guru-siswa, yang semula lebih bersifat “top-down” ke hubungan kemitraan. 
Dalam hubungan yang bersifat kemitraan antara guru dengan siswa, guru bertindak 
sebagai pendamping belajar para siswanya dengan suasana belajar yang demokratis dan 
menyenangkan. Oleh karena itu, agar guru dapat menjalankan perannya sebagai 
fasilitator, seyogyanya guru dapat memenuhi prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan 
dalam pendidikan kemitraan 
Guru merupakan agen pengetahuan (bukan pemilik pengetahuan). ia memastikan 
siswa memperoleh cukup informasi dan pengetahuan, baik melalui penjelasan atau 
kegiatan yang dirancangnya maupun melalui sources yang ia rekomendasikan. Guru atau 
pendidik berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa 
berjalan lancar. Guru hanya membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri
Guru dituntut lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belaajar. 
Guru tidak dapat mengklaim bahwa satu-satunya cara yang tepat adalah yang sama dan 
sesuai dengan kemauannya. 
Fungsi fasilitator dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut: 
1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan murid bertanggung jawab 
dalam membuat rancangan, proses dan penelitian. 
2. Menyediakan kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka 
untuk mengekspresikan gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiahnya. 
3. Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si murid jalan atau 
tidak. Guru membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan murid. 
Terkait dengan sikap dan perilaku guru sebagai fasilitator, di bawah ini dikemukakan 
beberapa hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat menjadi seorang fasilitator yang 
sukses: 
1. Mendengarkan dan tidak mendominasi. Siswa merupakan pelaku utama dalam 
pembelajaran, maka sebagai fasilitator guru harus memberi kesempatan agar siswa 
dapat aktif. 
2. Bersikap sabar. Aspek utama pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan oleh 
siswa itu sendiri. Jika guru kurang sabar melihat proses yang kurang lancar lalu 
mengambil alih proses itu, maka hal ini sama dengan guru telah merampas 
kesempatan belajar siswa. 
3. Menghargai dan rendah hati. Guru berupaya menghargai siswa dengan menunjukan 
minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka 
4. Mau belajar. Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa apabila dia 
tidak ingin memahami atau belajar tentang mereka. 
5. Bersikap sederajat. Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar bisa 
diterima sebagai teman atau mitra kerja oleh siswanya 
6. Bersikap akrab dan melebur. Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam 
suasana akrab, santai, bersifat dari hati ke hati (interpersonal realtionship), sehingga 
siswa tidak merasa kaku dan sungkan dalam berhubungan dengan guru. 
7. Tidak berusaha menceramahi. Siswa memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan 
tersendiri. Oleh karena itu, guru tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang yang 
serba tahu, tetapi berusaha untuk saling berbagai pengalaman dengan siswanya, 
sehingga diperoleh pemahaman yang kaya diantara keduanya. 
8. Berwibawa. Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang akrab 
dan santai, seorang fasilitator sebaiknya tetap dapat menunjukan kesungguhan di 
dalam bekerja dengan siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya. 
9. Tidak memihak dan mengkritik. Di tengah kelompok siswa seringkali terjadi 
pertentangan pendapat. Dalam hal ini, diupayakan guru bersikap netral dan berusaha 
memfasilitasi komunikasi di antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, untuk 
mencari kesepakatan dan jalan keluarnya. 
10. Bersikap terbuka. Biasanya siswa akan lebih terbuka apabila telah tumbuh 
kepercayaan kepada guru yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan
untuk berterus terang bila merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami 
bahwa semua orang selalu masih perlu belajar 
11. Bersikap positif. Guru mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan 
menonjolkan potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-keburukannya. 
Perlu diingat, potensi terbesar setiap siswa adalah kemauan dari 
manusianya sendiri untuk merubah keadaan 
3. Peran Guru sebagai Pengembang Sikap Ilmiah 
Dalam pembelajaran IPA guru berperan sebagai wakil dari para ilmuwan untuk 
mengembangkan konsep-konsep ilmiah (science). Para ilmuwan memperoleh konsep-konsep 
science melalui prinsip metode ilmiah. Sikap ilmiah tersebut harus dirasakan oleh 
siswa untuk mendapatkan pelajaran yang bermakna sehingga dapat mencapai literacy 
sains atau Scientific Literacy, menurut PISA (Programe for International Student 
Assesment). Literacy Sains adalah kemampuan untuk menggunakan kemampuan ilmiah 
mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan untuk menarik kesimpulan berdasarkan 
bukti-bukti agar dapat memahami dan membantu membuat keputusan tentang dunia alami 
dan interaksi manusia dengan alam 
Pengembangan sikap-sikap ilmiah ini tentu akan membantu dalam penanaman 
karakter-karakter yang positif bagi siswa. Adapun pengembangan sikap ilmiah yang dapat 
dilakukan guru adalah dengan seringnya melakukan praktikum atau demonstrasi tentang 
suatu konsep ilmiah yang terangkum dalam Keterampilan Proses Sains (KPS). 
4. Peran Guru sebagai Manager 
Kemampuan manajer yang harus dimiliki seorang guru adalah kemampuan dalam 
mengelola kelas dalam proses pembelajaran guru harus berperan sebagai manager. Guru 
senantiasa harus menambah wawasan supaya proses belajar mengajar berjalan secara 
efektif sehingga siswa mudah untuk menerima konsep-konsep ilmu yang diinginkan. 
Berikut ini pilar utama peranan guru sebagai manager. 
a. Perencanaan 
Perencanaan dalam proses pembelajaran adalah unsur yang sangat penting sekaligus 
merupakan syarat pokok bagi guru sebagai seorang manager. Adapun yang termasuk 
perencanaan bagi seorang guru adalah membuat administrasi guru seperti Silabus, 
RPP, Program tahunan, Program Semester, Analisis, Pemetaan sk-kd, Analisis tujuan 
mata pelajaran, analisis SKL, analisis KKM. 
b. Pengorganisasian 
Setelah perencanaan dibuat dengan matang maka selanjutnya guru harus melakukan 
pengorganisasian kelas. Dalam proses pembelajaran guru harus mengorganisasi 
siswa-siswinya untuk mau terlibat dalam kegiatan belajar mengajar baik di dalam 
kelas maupun di luar kelas. Sehingga tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai. 
c. Pengendalian 
Peranan kunci guru dalam interaksi pendidikan adalah pengendalian, yang meliputi:
1) Menumbuhkan kemandiriran dengan menyediakan kesempatan untuk mengambil 
keputusan dan bertindak. 
2) Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak, dengan 
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa. 
3) Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan belajar agar siswa 
mempunyai peluang optimal untuk berlatih. 
d. Pengawasan 
Guru harus mempunyai kemampuan sebagai pengawasan dengan tujuan supaya 
semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. 
Pengawasan juga berfungsi untuk mengetahui apakah semua kegiatan pembelajaran 
telah memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan target diinginkan 
e. Kepemimpian 
Seorang guru yang berperan sebagai manager harus mempunyai jiwa kepemimpinan. 
Kemampuan memimpin yang dimaksud adalah bagaimana guru memiliki keahlian 
memimpin siswa-siswanya, mengarahkan, serta mempengaruhinya supaya terlibat 
secara aktif dalam proses pembelajaran. 
5. Peran Guru sebagai Motivator 
Selain memiliki kemampuan mengajar yang baik, seorang guru harus mempunyai 
kemampuan sebagai seorang motivator untuk kemajuan siswa-siswanya. Prinsip utama 
seorang motivator adalah memberikan ide dan gagasan kepada orang lain agar mereka 
tergerak untuk berbuat sesuatu yang lebih positif. Sebagai contoh dalam pembelajaran 
IPA sering dijumpai siswa-siswa menemukan kendala dalam memecahkan suatu 
permasalahan, atau nilai hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan yang diharapkan 
padahal meraka sudah berusaha belajar atau mempelajari konsep-konsep tersebut. 
Disinilah guru harus berperan sebagai motivator yaitu memberikan semangat-semangat 
kepada siswa. Beberapa petunjuk umum bagi guru sebagai motivator yaitu : 
a. Mempelajari tujuan yang ingin dicapai 
b. Membangkitkan minat siswa 
c. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. 
d. Memberikan pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa 
e. Memberikan penilaian terhadap setiap ulangan atau tugas yang diberikan 
f. Memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan siswa 
g. Menciptakan persaingan dan kerjasama antar siswa 
Adakalanya motivasi juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya 
negatif seperti memberikan hukuman, tugas yang menantang, dll. Tetapi cara-cara 
motivasi seperti itu lebih baik dihindarkan selama cara-cara positif masih ada. 
6. Peran Guru sebagai Evaluator 
Dalam proses pembelajaran pada akhirnya guru harus dapat melakukan penilaian 
(evaluasi). Guru tidak menekankan hasil tetapi lebih menekankan pada proses. Semisal
dengan cara memberikan siswa persoalan yang belum pernah ditemui sebelumnya, amati 
dan bagaimana mereka mengkonseptualisasikannya, dan teliti bagaimana menyelesaikan 
permasalahan tersebut. Pendekatan murid terhadap persoalan itu lebih penting dari pada 
jawaban akhir yang diberikannya
BAB III 
PENUTUP 
Guru merupakan salah satu komponen situasi belajar. Keadaan guru dapat 
mempengaruhi hasil belajar. Guru melakukan pendorong dalam belajar. Peran guru dalam 
pembelajaran IPA antara lain guru sebagai pendidik dan pengajar, fasilitator, pengembang 
sikap ilmiah, penanam pandangan kontruktivisme, manager, motivator dan evaluator. 
Guru atau pendidik berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh 
siswa berjalan lancar. Guru hanya membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya 
sendiri. Guru dituntut lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam 
belaajar. 
DAFTAR PUSTAKA 
http://gatoetn.blogspot.com/2010/02/peran-guru-dalam-proses-belajar.html 
http://guru-ipa-network.blogspot.com/2010/03/peran-guru-sebagai- fasilitator.html 
http://inspirasi-wahanapendidikan.blogspot.com/2011/11/peran-guru-sebagai- fasilitator.html 
http://panduanguru.com/peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-guru-sebagai-pendidik-dan-pengajar/ 
http://sajarwo87.wordpress.com/category/uncategorized/ 
Undang-Undang no. 14 tahun 2005

Peran guru ipa

  • 1.
    PERAN GURU DALAMPEMBELAJARAN IPA Makalah Disajikan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan IPA oleh Efrien Dhian Nursita 0402513074 PENDIDIKAN IPA (FISIKA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
  • 2.
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Proses pendidikan seseorang salah satunya diperoleh melalui proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah termasuk didalamnya pembelajaran konsep-konsep IPA Banyak komponen yang mempengaruhi hasil belajar, antara lain: tujuan, bahan atau materi yang dipelajari, strategi pembelajaran, siswa dan guru sebagai subjek belajar, media pembelajaran dan penunjang proses pembelajaran. Komponen­komponen tersebut saling terkait satu sama lain sehingga melemahnya satu komponen akan menghambat pencapaian. Salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan adalah keberadaan guru. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan bahwa pembelajaran IPA harus dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry), ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kemampuan bekerja ilmiah, bersikap ilmiah dan dapat mengkomunikasikannya sebagai komponen penting dalam kecakapan hidup. Inkuiri merupakan pembelajaran yang menitikberatkan pada aktifitas dan pemberian pengalaman belajar secara langsung pada siswa. Pembelajaran berbasis inkuiri ini akan membawa dampak belajar bagi perkembangan mental positif siswa, sebab melalui pembelajaran ini, siswa mempunyai kesempatan yang luas untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang dibutuhkannya terutama dalam pembelajaran yang bersifat abstrak. Siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan yang bersifat ilmiah. Dalam hal ini siswa dapat memperoleh kesempatan untuk mengamati, menanyakan, menjelaskan, merancang dan menguji hipotesis yang dilakukan dapat melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analisis dan dapat merumuskan sendiri penemuannya. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran inkuiri ini, diperlukan guru yang memiliki kompetensi professional mengajar dan kompetensi pedagogik yang baik. Dalam makalah ini akan disajikan apa peran guru dalam pembelajaran IPA. B. Rumusan Masalah Apa peran guru dalam pembelajaran IPA? C. Tujuan Memahami peran guru dalam pembelajaran IPA
  • 3.
    BAB II PEMBAHASAN Guru menurut UU no. 14 tahun 2005 “adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Tugas utama guru adalah mengelola proses belajar dan mengajar, sehingga terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Interaksi tersebut sudah barang tentu akan mengoptimalkan pencapaian tujuan yang dirumuskan Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Itu karena secara prinsip, guru memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas. Tugas sekaligus masalah pertama, yakni pengajaran, dimaksudkan segala usaha membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebaliknya, masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran. Sebagai orang yang bertanggungjawab mendidik para siswanya menjadi manusia seutuhnya tentu ada berbagai peran yang harus dilakukan guru. Adapun peran-peran guru dalam pembelajaran khususnya IPA, antara lain : 1. Peran Guru sebagai Pendidik dan Pengajar Peran guru sebagai pendidik dan pengajar merupakan satu kesatuan. Guru harus senantiasa menyadari bahwa tugas pokok guru selain sebagai agen ilmu-ilmu sesuai dengan mata pelajaran yang di ampuh tetapi juga harus turut mendidik peserta didik melalui penanaman nilai-nilai positif untuk membentuk karakter-karakter positif. Pembentukan karakter-karakter positif ini tentu saja diharapkan akan mampu menghadapi tantangan-tantangan hidup dimasa mendatang 2. Peran Guru sebagai Fasilitator. Peran guru sebagai fasilitator membawa konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-siswa, yang semula lebih bersifat “top-down” ke hubungan kemitraan. Dalam hubungan yang bersifat kemitraan antara guru dengan siswa, guru bertindak sebagai pendamping belajar para siswanya dengan suasana belajar yang demokratis dan menyenangkan. Oleh karena itu, agar guru dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator, seyogyanya guru dapat memenuhi prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan dalam pendidikan kemitraan Guru merupakan agen pengetahuan (bukan pemilik pengetahuan). ia memastikan siswa memperoleh cukup informasi dan pengetahuan, baik melalui penjelasan atau kegiatan yang dirancangnya maupun melalui sources yang ia rekomendasikan. Guru atau pendidik berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru hanya membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri
  • 4.
    Guru dituntut lebihmemahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belaajar. Guru tidak dapat mengklaim bahwa satu-satunya cara yang tepat adalah yang sama dan sesuai dengan kemauannya. Fungsi fasilitator dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut: 1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan murid bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses dan penelitian. 2. Menyediakan kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiahnya. 3. Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si murid jalan atau tidak. Guru membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan murid. Terkait dengan sikap dan perilaku guru sebagai fasilitator, di bawah ini dikemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat menjadi seorang fasilitator yang sukses: 1. Mendengarkan dan tidak mendominasi. Siswa merupakan pelaku utama dalam pembelajaran, maka sebagai fasilitator guru harus memberi kesempatan agar siswa dapat aktif. 2. Bersikap sabar. Aspek utama pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Jika guru kurang sabar melihat proses yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, maka hal ini sama dengan guru telah merampas kesempatan belajar siswa. 3. Menghargai dan rendah hati. Guru berupaya menghargai siswa dengan menunjukan minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka 4. Mau belajar. Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa apabila dia tidak ingin memahami atau belajar tentang mereka. 5. Bersikap sederajat. Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar bisa diterima sebagai teman atau mitra kerja oleh siswanya 6. Bersikap akrab dan melebur. Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam suasana akrab, santai, bersifat dari hati ke hati (interpersonal realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku dan sungkan dalam berhubungan dengan guru. 7. Tidak berusaha menceramahi. Siswa memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena itu, guru tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu, tetapi berusaha untuk saling berbagai pengalaman dengan siswanya, sehingga diperoleh pemahaman yang kaya diantara keduanya. 8. Berwibawa. Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang akrab dan santai, seorang fasilitator sebaiknya tetap dapat menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya. 9. Tidak memihak dan mengkritik. Di tengah kelompok siswa seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam hal ini, diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi komunikasi di antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya. 10. Bersikap terbuka. Biasanya siswa akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada guru yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan
  • 5.
    untuk berterus terangbila merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami bahwa semua orang selalu masih perlu belajar 11. Bersikap positif. Guru mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-keburukannya. Perlu diingat, potensi terbesar setiap siswa adalah kemauan dari manusianya sendiri untuk merubah keadaan 3. Peran Guru sebagai Pengembang Sikap Ilmiah Dalam pembelajaran IPA guru berperan sebagai wakil dari para ilmuwan untuk mengembangkan konsep-konsep ilmiah (science). Para ilmuwan memperoleh konsep-konsep science melalui prinsip metode ilmiah. Sikap ilmiah tersebut harus dirasakan oleh siswa untuk mendapatkan pelajaran yang bermakna sehingga dapat mencapai literacy sains atau Scientific Literacy, menurut PISA (Programe for International Student Assesment). Literacy Sains adalah kemampuan untuk menggunakan kemampuan ilmiah mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat memahami dan membantu membuat keputusan tentang dunia alami dan interaksi manusia dengan alam Pengembangan sikap-sikap ilmiah ini tentu akan membantu dalam penanaman karakter-karakter yang positif bagi siswa. Adapun pengembangan sikap ilmiah yang dapat dilakukan guru adalah dengan seringnya melakukan praktikum atau demonstrasi tentang suatu konsep ilmiah yang terangkum dalam Keterampilan Proses Sains (KPS). 4. Peran Guru sebagai Manager Kemampuan manajer yang harus dimiliki seorang guru adalah kemampuan dalam mengelola kelas dalam proses pembelajaran guru harus berperan sebagai manager. Guru senantiasa harus menambah wawasan supaya proses belajar mengajar berjalan secara efektif sehingga siswa mudah untuk menerima konsep-konsep ilmu yang diinginkan. Berikut ini pilar utama peranan guru sebagai manager. a. Perencanaan Perencanaan dalam proses pembelajaran adalah unsur yang sangat penting sekaligus merupakan syarat pokok bagi guru sebagai seorang manager. Adapun yang termasuk perencanaan bagi seorang guru adalah membuat administrasi guru seperti Silabus, RPP, Program tahunan, Program Semester, Analisis, Pemetaan sk-kd, Analisis tujuan mata pelajaran, analisis SKL, analisis KKM. b. Pengorganisasian Setelah perencanaan dibuat dengan matang maka selanjutnya guru harus melakukan pengorganisasian kelas. Dalam proses pembelajaran guru harus mengorganisasi siswa-siswinya untuk mau terlibat dalam kegiatan belajar mengajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sehingga tujuan pembelajaran lebih mudah tercapai. c. Pengendalian Peranan kunci guru dalam interaksi pendidikan adalah pengendalian, yang meliputi:
  • 6.
    1) Menumbuhkan kemandirirandengan menyediakan kesempatan untuk mengambil keputusan dan bertindak. 2) Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak, dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa. 3) Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan belajar agar siswa mempunyai peluang optimal untuk berlatih. d. Pengawasan Guru harus mempunyai kemampuan sebagai pengawasan dengan tujuan supaya semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Pengawasan juga berfungsi untuk mengetahui apakah semua kegiatan pembelajaran telah memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan target diinginkan e. Kepemimpian Seorang guru yang berperan sebagai manager harus mempunyai jiwa kepemimpinan. Kemampuan memimpin yang dimaksud adalah bagaimana guru memiliki keahlian memimpin siswa-siswanya, mengarahkan, serta mempengaruhinya supaya terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. 5. Peran Guru sebagai Motivator Selain memiliki kemampuan mengajar yang baik, seorang guru harus mempunyai kemampuan sebagai seorang motivator untuk kemajuan siswa-siswanya. Prinsip utama seorang motivator adalah memberikan ide dan gagasan kepada orang lain agar mereka tergerak untuk berbuat sesuatu yang lebih positif. Sebagai contoh dalam pembelajaran IPA sering dijumpai siswa-siswa menemukan kendala dalam memecahkan suatu permasalahan, atau nilai hasil belajar siswa yang tidak sesuai dengan yang diharapkan padahal meraka sudah berusaha belajar atau mempelajari konsep-konsep tersebut. Disinilah guru harus berperan sebagai motivator yaitu memberikan semangat-semangat kepada siswa. Beberapa petunjuk umum bagi guru sebagai motivator yaitu : a. Mempelajari tujuan yang ingin dicapai b. Membangkitkan minat siswa c. Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. d. Memberikan pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa e. Memberikan penilaian terhadap setiap ulangan atau tugas yang diberikan f. Memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan siswa g. Menciptakan persaingan dan kerjasama antar siswa Adakalanya motivasi juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, tugas yang menantang, dll. Tetapi cara-cara motivasi seperti itu lebih baik dihindarkan selama cara-cara positif masih ada. 6. Peran Guru sebagai Evaluator Dalam proses pembelajaran pada akhirnya guru harus dapat melakukan penilaian (evaluasi). Guru tidak menekankan hasil tetapi lebih menekankan pada proses. Semisal
  • 7.
    dengan cara memberikansiswa persoalan yang belum pernah ditemui sebelumnya, amati dan bagaimana mereka mengkonseptualisasikannya, dan teliti bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut. Pendekatan murid terhadap persoalan itu lebih penting dari pada jawaban akhir yang diberikannya
  • 8.
    BAB III PENUTUP Guru merupakan salah satu komponen situasi belajar. Keadaan guru dapat mempengaruhi hasil belajar. Guru melakukan pendorong dalam belajar. Peran guru dalam pembelajaran IPA antara lain guru sebagai pendidik dan pengajar, fasilitator, pengembang sikap ilmiah, penanam pandangan kontruktivisme, manager, motivator dan evaluator. Guru atau pendidik berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru hanya membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntut lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belaajar. DAFTAR PUSTAKA http://gatoetn.blogspot.com/2010/02/peran-guru-dalam-proses-belajar.html http://guru-ipa-network.blogspot.com/2010/03/peran-guru-sebagai- fasilitator.html http://inspirasi-wahanapendidikan.blogspot.com/2011/11/peran-guru-sebagai- fasilitator.html http://panduanguru.com/peran-guru-dalam-proses-pembelajaran-guru-sebagai-pendidik-dan-pengajar/ http://sajarwo87.wordpress.com/category/uncategorized/ Undang-Undang no. 14 tahun 2005