Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengingatkan Serikat Buruh dan Pekerja untuk merespon perubahan industri akibat perkembangan teknologi yang cepat. Perubahan teknologi dapat mengubah karakter pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan. Serikat Buruh harus beradaptasi dengan perubahan untuk tetap relevan dan mewakili kepentingan pekerja di era industri 4.0.
1. Menaker: Serikat Buruh dan Pekerja Harus Respon
Perubahan Industri
15/03/2019, 19:52 WIB
MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengingatkan Serikat Buruh
(SB)/Serikat Pekerja (SP) untuk merespon perkembangan atau perubahan dunia industri yang
selalu dinamis. Perkembangan teknologi industri yang massif diyakini akan mengubah industri,
mengubah karakter pekerjaan, serta tuntutan skil di dunia kerja. Hanif mengemukakan hal itu
saat memberikan sambutan sekaligus membuka Rakerwil Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera
Indonesia (SBSI) Sumut 2019 bertema "Mendorong Persaingan Dunia Usaha yang Sehat dengan
Mengedepankan Dialog Sosial" di Medan, Sumatera Utara, Jumat (15/3/2019). "Perubahan
teknologi ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi mengingatkan suka atau tidak suka perubahan
ini pasti terjadi. Sekarang ini perubahan sedang berjalan, karena itu sangat penting serikat
pekerja atau serikat butuh merespon perubahan ini agar tetap survive," kata Hanif.
Hanif menambahkan, respon proaktif SB/SP dibutuhkan dalam menghadapi tantangan
perubahan karakter pekerjaan akibat kemajuan teknologi. Pasalnya, dewasa ini perubahan
karakter pekerjaan terjadi begitu cepat. "Pekerjaan cepat berubah karena pengaruh
perkembangan teknologi, seperti penggunaan mesin dan robotisasi. Ini harus direspon secara
cepat juga, baik oleh pemerintah, dunia usaha dan tentu saja serikat pekerja," tambah Hanif.
Menurut Hanif, perubahan industri yang terjadi di luar banyak yang didorong oleh perkembangan
teknologi informasi yang massif pada akhirnya akan mempengaruhi hubungan industrial. Terkait
perubahan teknologi sekaligus tantangan ketenagakerjaan di era industri 4.0 itu, Hanif
menginginkan agar SB/SP tetap eksis. Kedua serikat tersebut harus punya peran dan manfaat
banyak bagi pekerja yang lebih baik. "Tapi, dengan catatan, SB/SB juga harus berubah dan harus
bisa merefleksikan di tengah perubahan yang sangat cepat dan massif ini. Kalau tidak, serikat
2. buruh akan ketinggalan zaman dan menjadi tidak relevan dengan perubahan," imbuhnya. Turut
hadir pada rakerwil ini adalah Dirjen PHI Jamsos Kemnaker Haiyani Rumondang, Direktur
Kelembagaan dan Kerja sama Hubungan Industrial (KKHI) Aswansyah, Plt Sekda Sumut Noval,
Kadisnaker Sumut Harianto Butar Butar, Ketua Ketua Korwil SBSI Sumut Tobasan Siregar, Ketua
MPO KSBSI Sumut Rekson Silaban dan Sekjen KSBSI Edward Marpaung dan 300 anggota KSBSI
se-Sumut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menaker: Serikat Buruh dan Pekerja Harus
Respon Perubahan Industri",
https://money.kompas.com/read/2019/03/15/195211626/menaker-serikat-buruh-dan-
pekerja-harus-respon-perubahan-industri.
Silahkan Anda Komentari Artikel Berita Diatas