SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
TANGERANG, 17-19 Oktober 2022
DIREKTUR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
KEBIJAKAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
DALAM PENURUNAN
MORBIDITAS DAN
MORTALITAS ANAK
DI INDONESIA
2
Latar belakang
Secara global, penyakit menular, termasuk
pneumonia, diare dan malaria, serta
komplikasi kelahiran prematur, asfiksia dan
trauma lahir, serta kelainan kongenital tetap
menjadi penyebab utama kematian anak di
bawah 5 tahun.
Data WHO 2020, Indonesia berada di urutan ke
8 dunia untuk angka kematian terbanyak
pada anak usia ( r tahun yaitu: 110/ 1000
kelahiran hidup
Kondisi malnutrisi pada anak< 5 tahun → factor
risiko tertinggi kematian pada anak dengan
diare, pneumonia, malaria dll
Adanya penyakit infeksi Emerging dan re
emerging: Covid-19 menyebabkan kemat1an
- Adanya varian2 baru dari virus Omicron→
Covid-19 masih ada
Kesiapan tata laksana klinis di fasyankes
KEPDIRJEN No, HK.02.02/1/3305/2022 tentang AP-AKI
PICU dan ruang rawat
Obat2an
SDM
ATYPICAL PROGRESSIVE ACUTE KIDNEY INJURY: saat
ini menjadi perhatian Kementerian Kesehatan
karena meningkatnya kasus AKI di beberapa
wilayahIndonesia
Data IDAI: bulan September 2022→ 74 kasus
Permasalahan dalam layanan rujukan
3
Belum meratanya
kompetensi
layanan rujukan
Belum optimalnya
sarana, prasarana
& SDM layanan
rujukan
Belum optimalnya
system pelayanan,
mutu &
keselamatan
pasien
PENINGKATAN
AKSES & MUTU
LAYANAN
RUJUKAN
Belum terbangun
kepercayaan
masyarakat thd
layanan RS di
Indonesia
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
4
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yangsehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkankesehatan ibu,
anak, keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi
Mempercepatperbaikan gizi
masyarakat
Memperbaiki
pengendalianpenyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan & pengendalian
obat dan makanan
6 kategori
utama
Outcome
RPJMN bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
7 kampanye utama:
imunisasi, gizi
seimbang, olah raga,
anti rokok, sanitasi &
kebersihan lingkungan,
skrining penyakit,
kepatuhan pengobatan
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14 antigen
dan perluasan
cakupan di seluruh
Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap sasaran
usia, skrining stunting,
& peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Pembangunan
Puskesmas di 171 kec.,
penyediaan 40 obat
esensial, pemenuhan
SDM kesehatan primer
Transformasi layanan
rujukan
Meningkatkan akses
dan mutu layanan
sekunder &tersier
Pembangunan RS di
Kawasan Timur, jejaring
pengampuan 6 layanan
unggulan, kemitraan
dengan world’s top
healthcare centers.
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Jejaring nasional
surveilans berbasis lab,
tenaga cadangan
tanggap darurat, table
top exercise
kesiapsiagaan krisis.
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan
3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes lulusan
luar negeri.
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
dan bioteknologi di sektor kesehatan.
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan
kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanansektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam negeri
14 vaksin rutin, top 10
obat, top 10 alkes by
volume & by value.
5 6
a b c d a b
Ruang Lingkup Transformasi Kesehatan Rujukan: peningkatan akses dan
mutu layanan rujukan
9
INPUT
PROSES
OUTPUT
OUTCOME
• Ketersediaan TT RS
• Sarpras
• Obat
• SDM
• Standarisasi Pelayanan
• Stratifikasi & pengampuan
layanan prioritas
• Pendidikan & penelitian
• Teknologi digital
• Akreditasi RS
• Sister hospital dengan RS global
• Pengembangan layanan unggulan dan
menjadi Center of Excellence
Turunnya angka
kematian, kesakitan, &
kecacatan
Excellent service,
meningkatkan
daya saing global
Good Clinical Governance,
Good Corporate Governance
Peningkatan akses penduduk
terhadap fasilitas layanan rujukan
Kegiatan Prioritas 3
Pemenuhan sarana prasarana RS
Kegiatan Prioritas 1
Peningkatan mutu RS dan pengembangan
Center of Excellence
Kegiatan Prioritas 2
Penguatan tata kelola RS dan digitalisasi
layanan rujukan
Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
• Mortality Rate turun
• Morbidity Rate turun
KONSEP TRANSFORMASI
LAYANAN RUJUKAN
Puskesmas
• SISRUTE
• Sistem rujukan
berbasis
kompetensi
Rumah
Sakit
• Peningkatan kompetensi manajerial
pimpinan RS
• Stratifikasi & jejaring Pengampuan dalam
pelayanan 7 penyakit prioritas
• Pemanfaatan teknologi dalam pelayanan
& pengampuan RS
• Mutu &
keselamatan
pasien
• Center of
excellence
• Sister hospital
Academic health
system
Kedaruratan Pra
Hospital
Dinas
Kesehatan
• Sarana dan prasarana
• Alat kesehatan dan
Obat
119
FK
Service outcome
Clinical outcome
KONSEP TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN
7
• Peningkatan mutu dan
keselamatan Pasien di
RS
• Pengembangan Center
of Excellence
• Sister hospital
PENINGKATAN MUTU RS
DAN PENGEMBANGAN
CENTER OF EXCELLENCE
PENGUATAN TATA KELOLA
RS DAN DIGITALISASI
LAYANAN RUJUKAN
• Stratifikasi pelayanan
penyakit prioritas dan
pengembangan jejaring
pengampuan di RS
• Sistem rujukan berbasis
kompetensi
• Digitalisasi layanan rujukan
• Implementasi Academic
Health System
• Penguatan sarana
prasarana dan alkes di
RS
• Peningkatan obat
esensial di RS untuk
terapi 9 penyakit
prioritas
PENGUATAN SARANA
PRASARANA RS
KELAS
A & B
Kelas A:
4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima)
penunjang medik spesialis, 12
(dua belas) spesialis lain selain
spesialis dasar, dan 13 (tiga belas)
subspesialis
Kelas B:
4 (empat) spesialis dasar,4 (empat)
penunjang medik spesialis, 8
(delapan) spesialis lain selain
spesialis dasar, dan 2 (dua) sub
spesialis dasar
PERATURAN PEMERINTAH NO 47/2021 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG RUMAH SAKIT
KELAS
C & D
PELAYANAN SPESIALISTIK
Kelas C:
4 (empat) spesialis dasar dan 4
(empat) penunjang medik spesialis
Kelas D:
2 (dua) spesialis dasar
PELAYANAN SPESIALISTIK
DAN SUBSPESIALISTIK
AKSES PELAYANAN KESEHATAN KEPADA
MASYARAKAT
KEMUDAHAN PELAKU USAHA DALAM
MENYEDIAKAN PELAYANAN KESEHATAN
KEMUDAHAN PEKERJA/TENAGA
KESEHATAN DALAM MEMPEROLEH
LAPANGAN KERJA & MENINGKATKAN
KOMPETENSI
01
02
03
KELAS A
KELAS D
KELAS B
KELAS C
1
2
Izin Mendirikan
Izin Operasional
Perizinan Berusaha
Sebelumnya
PP 47/2021
→ Kemampuan Pelayanan
→ Fasilitas Kesehatan
→ Sarana Penunjang
→ Sumber Daya Manusia
KLASIFIKASI RS
PENYELENGGARAAN
BIDANG RUMAH SAKIT
Perhitungan Tempat Tidur
Tempat Tidur Kelas Standar Jumlah tempat
tidur kelas standar
• 60% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit
milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
• 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit
milik swasta.
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF
Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
a. 6% untuk pelayanan unit perawatan intensif/ICU; dan
b. 4% untuk pelayanan intensif lain yang terdiri atas
perawatan intensif neonatus dan perawatan intensif
pediatrik (NICU dan PICU).
paling lambat
1 Januari 2023
RS UMUM
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF paling lambat
1 Januari 2023
RS KHUSUS
a. paling sedikit 10%dari seluruh jumlah total TT
b. RS tidak menyediakan layanan PICU, NICU, ICCU dan RICU menyediakan
TT ICU sejumlah 10%
c. RS Khusus mata, RS Khusus Gilut ,RS Khusus THT-KL tidak wajib
memenuhi TT intensif
d. RS jiwa berupa Unit Pelayanan Intensif Psikiatri sebesar 10%
e. RS jiwa yang menyelenggarakan pelayanan diluar kekhususannya wajib →
• 10% dari total TT yang dipergunakan sesuai dengan Kekhususannya
• intensif sejumlah 6% dari total TT di luar kekhususannya.
KEWAJIBAN RS DALAM PENYEDIAAN PELAYANAN ANAK TERMASUK
INTENSIF ANAK (PICU & NICU)
KONSEP LEVEL/KLASIFIKASI
PELAYANAN INTENSIF ANAK (PICU) KEDEPAN
DRAFT LEVEL/KLASIFIKASI PELAYANAN PICU
Setiap PICU harus mampu memberikan pelayanan intensif dasar.
PICU
LEVEL III
PICU
LEVEL I
PICU
LEVEL II
merupakan pelayanan PICU dengan
kemampuan dasar yang harus dimiliki
oleh rumah sakit.
Setiap rumah sakit harus mampu memberikan
pengelolaan resusitatif untuk pasien gawat,
tunjangan kardio-respirasi dan pemantauan dan
pencegahan penyulit pada pasien medik dan
bedah yang berisiko
merupakan pelayanan PICU dengan
kemampuan lanjutan yang melebihi
kemampuan dan sumber daya
pelayanan intensif level I.
merupakan rujukan tertinggi PICU, mampu
menyediakan perawatan pediatrik definitif
yang bersifat kompleks, progresif, berubah
dengan cepat, baik bersifat medis, operasi,
maupun gangguan traumatik, termasuk
kelainan genetik/ bawaan yang sering
membutuhkan pendekatan yang bersifat
multidisipliner.
Penanggung Jawab:
Sesuai urutan ketersediaan :
1. Dokter Spesialis anak Konsultan ERIA
sesuai dengan ketentuan dari kolegium
terkait
2. Dokter spesialis anak yang telah mengikuti
fellowship dibidang ERIA yang diakui oleh
kolegium atau Memiliki sertifikasi
Penanggung Jawab :
Sesuai urutan ketersediaan :
1. Dokter spesialis anak yang telah
mengikuti fellowship dibidang ERIA
yang diakui oleh kolegium
2. Dokter spesialis anak yang telah
mengikuti pelatihan dasar RESCUE dan
atau APRC
Memiliki sertifikasi konsultan
ERIA sesuai dengan
ketentuan dari kolegium
terkait
Kemampuan:
• Tatalaksana ventilasi
mekanik (invasif atau non-
invasif)
• pemantauan invasif
kardiovaskuler dalam
usaha penunjang hidup
Kemampuan:
• menangani tunjangan
ventilasi mekanik
• melakukan dukungan/
bantuan hidup lain.
Memberikan pelayanan tertinggi
termasuk dukungan/bantuan hidup
multi-sistem kompleks dalam jangka
waktu tak terbatas. Pelayanan PICU
level III meliputi ventilasi mekanik,
terapi sulih ginjal, terapi
ekstrakorporal dan pemantauan
kardiovaskular invasif termasuk
pelayanan pasca bedah jantung
Sumber: draft pedoman rawat inap/yanmed/Oktober 2022
Perbandingan SDM secara umum :
DPJP Utama : TT = 1: 14
Perawat : pasien = 1:1
PERALATAN PICU
14
No Jenis Peralatan Standar Minimal Peralatan
Level I Level II Level III
1 Ventilator mekanik yang compatible bagi bayi dan anak disertai dengan sirkuit/tubing yang
sesuai (invasif)
+ (sederhana)
1: 1 TT
+ (canggih)
1: 1 TT
+ (canggih)
1: 1 TT
2 Ventilator non-invasif (high flow nasal canule (HFNC)/CPAP) yang compatible bagi bayi dan
anak disertai dengan sirkuit/tubing yang sesuai
+ + +
3 Alat hisap + + +
4 Alat ventilasi manual + + +
5 Set penunjang jalan napas + + +
6 Trolley emergensi (termasuk ETT) + + +
7 Peralatan akses vaskular + + +
8 Monitor invasif
9 a. Tekanan darah - + +
10 a. Tekanan vena sentral - + +
11 Monitor non-invasif
12 Tekanan darah + + +
13 Bedside monitor +
1:1TT
+
1:1 TT
+
1:1TT
14
Sumber: draft pedoman rawat inap/yanmed/Oktober 2022
PERALATAN PICU
15
No Jenis Peralatan Standar Minimal Peralatan
Level I Level II Level III
1 Advanced Hemodynamic Monitoring (Monitoring Cardiac Output Continue) - +/- +
2 EKG + + +
3 Saturasi oksigen (pulse oxymeter) + + +
4 Kapnografi + + +
5 Pengukur Suhu + + +
6 EEG - + +
7 Defibrilator + + +
8 alat pacu jantung + + +
9 Alat pengatur suhu pasien + + +
10 Peralatan drain toraks dan waterseal drainage + + +
11 Pompa infus dan pompa syringe + + +
12 Bronchoscopy - +/- +
13 Monitoring cardiac output non invasiv - +/- +
14 Monitoring Oksigenasi cerebral - +/- +
Echochardiografi/ USG 3 probe - + +
Peralatan portable untuk transportasi + + +
Tempat tidur khusus bertimbangan - +/- +
Timbangan bayi + + +
Kasur decubitus +/- +/- +
Lemari / kabinet pasien + + +
Sumber: draft pedoman rawat inap/yanmed/desember 2021
PERALATAN DASAR ICU
16
No Jenis Peralatan Standar Minimal Peralatan
Level I Level II Level III
Lampu untuk tindakan + + +
2 Meja tindakan + + +
3 Set bedah minor + + +
4 Vena viewer + + +
5 Warm blanket + + +
6 Hemodialisa - + +
7 CRRT - +/- +
8 Ventilator portable + + +
9 Peralatan radiologi portable** + + +
10 Point of care testing (POCT)/ pemeriksaan laboratorium secara bedside
11 POCT Analisa gas darah +** + +
12 POCT Gula darah sewaktu +** + +
13 POCT laktat +** + +
14
POCT elektrolit +** + +
Sumber: draft pedoman rawat inap/yanmed/desember 2021
STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN
20
PNPK dapat di lihat dan di unduh pada web
https://yankes.kemkes.go.id/produkhukum?id=2
ATAU
http://jdih.kemkes.go.id/
KESIMPULAN DAN HARAPAN
• Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan anak serta menurunkan angka kematian dan
kesakitan pada anak, maka perlu dilakukan penguatan pelayanan kegawatdaruratan anak dalam
bentuk teamwork yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter dan perawat.
• Saat ini sedang dilakukan trasnformasi layanan kesehatan termasuk layanan rujukan yang salah
satu prioritasnya adalah melalui Pengampuan Pelayanan Ibu dan Anak
• Dengan terbitnya pp 47/2021, maka seluruh rs wajib memiliki sdm dokter spesialis anak dan
layanan intensif anak yaitu nicu dan picu, sehingga diharapkan kebutuhan pelayanan intensif anak
di indonesia dapat terpenuhi secara merata
• PICU level I merupakan pelayanan picu dengan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh rumah
sakit.
• Diharapkan dengan adanya standarisasi layanan dapat meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien di RS
• Perlu penguatan dan pemenuhan sdm serta sarana prasarana dalam mendukung pelayanan icu
yang berkualitas
• perlu dukungan organisasi profesi dalam pemenuhan kompetensi baik dokter anak, dokter dan
pearawat dalam mendukung pemenuhan pelayanan intensif anak di rs
38
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Kebijakan KEMENKES dalam penurunan anak edNH.pdf

PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptxPAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
TinoKashara1
 
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdfPanduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
PPDGSORTHOUI2021
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 (Litbangkes).pdf
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 (Litbangkes).pdfRencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 (Litbangkes).pdf
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 (Litbangkes).pdf
zakariaalfajri
 
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
ssuser53198f
 
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
MiniTriyuliani1
 
27-1-2022 Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasioal.pptx
27-1-2022 Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasioal.pptx27-1-2022 Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasioal.pptx
27-1-2022 Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasioal.pptx
candraayupuspita
 

Similar to Kebijakan KEMENKES dalam penurunan anak edNH.pdf (20)

PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
PENGUATAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI ...
 
Kolorectal ppk
Kolorectal ppkKolorectal ppk
Kolorectal ppk
 
LBM 2 .pptx
LBM 2 .pptxLBM 2 .pptx
LBM 2 .pptx
 
#1 TRANSFORMASI AKREDITASI KLINIK.pptx
#1 TRANSFORMASI AKREDITASI KLINIK.pptx#1 TRANSFORMASI AKREDITASI KLINIK.pptx
#1 TRANSFORMASI AKREDITASI KLINIK.pptx
 
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptxPAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
 
Kebijakan PPI.pptx
Kebijakan PPI.pptxKebijakan PPI.pptx
Kebijakan PPI.pptx
 
MTBS dan Sistem Rujukan.ppt
MTBS dan Sistem Rujukan.pptMTBS dan Sistem Rujukan.ppt
MTBS dan Sistem Rujukan.ppt
 
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdfPanduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
 
WHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdf
WHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdfWHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdf
WHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdf
 
Transformasi Ketahanan Kesehatan, 12 Des 2022.pptx.pdf
Transformasi Ketahanan Kesehatan, 12 Des 2022.pptx.pdfTransformasi Ketahanan Kesehatan, 12 Des 2022.pptx.pdf
Transformasi Ketahanan Kesehatan, 12 Des 2022.pptx.pdf
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 (Litbangkes).pdf
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 (Litbangkes).pdfRencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 (Litbangkes).pdf
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 (Litbangkes).pdf
 
Analisis PISPK edit.pptx
Analisis PISPK edit.pptxAnalisis PISPK edit.pptx
Analisis PISPK edit.pptx
 
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptx
 
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasStandar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
 
Kebijakan pp pl bppk-cilandak
Kebijakan pp pl  bppk-cilandakKebijakan pp pl  bppk-cilandak
Kebijakan pp pl bppk-cilandak
 
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
 
Overview PPI di FKTP -laskesi.pdf
Overview PPI di FKTP -laskesi.pdfOverview PPI di FKTP -laskesi.pdf
Overview PPI di FKTP -laskesi.pdf
 
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia RahmiSistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
Sistem Kesehatan dan Komponen Pembiayaan-Safirina Aulia Rahmi
 
27-1-2022 Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasioal.pptx
27-1-2022 Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasioal.pptx27-1-2022 Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasioal.pptx
27-1-2022 Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasioal.pptx
 
Ikm smk bab 1 dan 2
Ikm smk bab 1 dan 2Ikm smk bab 1 dan 2
Ikm smk bab 1 dan 2
 

Recently uploaded

PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 

Recently uploaded (20)

PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

Kebijakan KEMENKES dalam penurunan anak edNH.pdf

  • 1. TANGERANG, 17-19 Oktober 2022 DIREKTUR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENURUNAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS ANAK DI INDONESIA
  • 2. 2 Latar belakang Secara global, penyakit menular, termasuk pneumonia, diare dan malaria, serta komplikasi kelahiran prematur, asfiksia dan trauma lahir, serta kelainan kongenital tetap menjadi penyebab utama kematian anak di bawah 5 tahun. Data WHO 2020, Indonesia berada di urutan ke 8 dunia untuk angka kematian terbanyak pada anak usia ( r tahun yaitu: 110/ 1000 kelahiran hidup Kondisi malnutrisi pada anak< 5 tahun → factor risiko tertinggi kematian pada anak dengan diare, pneumonia, malaria dll Adanya penyakit infeksi Emerging dan re emerging: Covid-19 menyebabkan kemat1an - Adanya varian2 baru dari virus Omicron→ Covid-19 masih ada Kesiapan tata laksana klinis di fasyankes KEPDIRJEN No, HK.02.02/1/3305/2022 tentang AP-AKI PICU dan ruang rawat Obat2an SDM ATYPICAL PROGRESSIVE ACUTE KIDNEY INJURY: saat ini menjadi perhatian Kementerian Kesehatan karena meningkatnya kasus AKI di beberapa wilayahIndonesia Data IDAI: bulan September 2022→ 74 kasus
  • 3. Permasalahan dalam layanan rujukan 3 Belum meratanya kompetensi layanan rujukan Belum optimalnya sarana, prasarana & SDM layanan rujukan Belum optimalnya system pelayanan, mutu & keselamatan pasien PENINGKATAN AKSES & MUTU LAYANAN RUJUKAN Belum terbangun kepercayaan masyarakat thd layanan RS di Indonesia
  • 4. Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024 4 5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi Visi Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yangsehat, produktif, mandiri dan berkeadilan Meningkatkankesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi Mempercepatperbaikan gizi masyarakat Memperbaiki pengendalianpenyakit Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Memperkuat sistem kesehatan & pengendalian obat dan makanan 6 kategori utama Outcome RPJMN bidang kesehatan Edukasi penduduk 7 kampanye utama: imunisasi, gizi seimbang, olah raga, anti rokok, sanitasi & kebersihan lingkungan, skrining penyakit, kepatuhan pengobatan Pencegahan primer Penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia. Pencegahan sekunder Skrining 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining stunting, & peningkatan ANC untuk kesehatan ibu & bayi. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer Pembangunan Puskesmas di 171 kec., penyediaan 40 obat esensial, pemenuhan SDM kesehatan primer Transformasi layanan rujukan Meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder &tersier Pembangunan RS di Kawasan Timur, jejaring pengampuan 6 layanan unggulan, kemitraan dengan world’s top healthcare centers. Memperkuat ketahanan tanggap darurat Jejaring nasional surveilans berbasis lab, tenaga cadangan tanggap darurat, table top exercise kesiapsiagaan krisis. Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien. Transformasi sistem pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa dalam & luar negeri, kemudahan penyetaraan nakes lulusan luar negeri. Transformasi SDM Kesehatan Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan. Transformasi teknologi kesehatan 1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan kesehatan 4 Meningkatkan ketahanansektor farmasi & alat kesehatan Produksi dalam negeri 14 vaksin rutin, top 10 obat, top 10 alkes by volume & by value. 5 6 a b c d a b
  • 5. Ruang Lingkup Transformasi Kesehatan Rujukan: peningkatan akses dan mutu layanan rujukan 9 INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME • Ketersediaan TT RS • Sarpras • Obat • SDM • Standarisasi Pelayanan • Stratifikasi & pengampuan layanan prioritas • Pendidikan & penelitian • Teknologi digital • Akreditasi RS • Sister hospital dengan RS global • Pengembangan layanan unggulan dan menjadi Center of Excellence Turunnya angka kematian, kesakitan, & kecacatan Excellent service, meningkatkan daya saing global Good Clinical Governance, Good Corporate Governance Peningkatan akses penduduk terhadap fasilitas layanan rujukan Kegiatan Prioritas 3 Pemenuhan sarana prasarana RS Kegiatan Prioritas 1 Peningkatan mutu RS dan pengembangan Center of Excellence Kegiatan Prioritas 2 Penguatan tata kelola RS dan digitalisasi layanan rujukan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat • Mortality Rate turun • Morbidity Rate turun
  • 6. KONSEP TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN Puskesmas • SISRUTE • Sistem rujukan berbasis kompetensi Rumah Sakit • Peningkatan kompetensi manajerial pimpinan RS • Stratifikasi & jejaring Pengampuan dalam pelayanan 7 penyakit prioritas • Pemanfaatan teknologi dalam pelayanan & pengampuan RS • Mutu & keselamatan pasien • Center of excellence • Sister hospital Academic health system Kedaruratan Pra Hospital Dinas Kesehatan • Sarana dan prasarana • Alat kesehatan dan Obat 119 FK Service outcome Clinical outcome
  • 7. KONSEP TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN 7 • Peningkatan mutu dan keselamatan Pasien di RS • Pengembangan Center of Excellence • Sister hospital PENINGKATAN MUTU RS DAN PENGEMBANGAN CENTER OF EXCELLENCE PENGUATAN TATA KELOLA RS DAN DIGITALISASI LAYANAN RUJUKAN • Stratifikasi pelayanan penyakit prioritas dan pengembangan jejaring pengampuan di RS • Sistem rujukan berbasis kompetensi • Digitalisasi layanan rujukan • Implementasi Academic Health System • Penguatan sarana prasarana dan alkes di RS • Peningkatan obat esensial di RS untuk terapi 9 penyakit prioritas PENGUATAN SARANA PRASARANA RS
  • 8. KELAS A & B Kelas A: 4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima) penunjang medik spesialis, 12 (dua belas) spesialis lain selain spesialis dasar, dan 13 (tiga belas) subspesialis Kelas B: 4 (empat) spesialis dasar,4 (empat) penunjang medik spesialis, 8 (delapan) spesialis lain selain spesialis dasar, dan 2 (dua) sub spesialis dasar PERATURAN PEMERINTAH NO 47/2021 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG RUMAH SAKIT KELAS C & D PELAYANAN SPESIALISTIK Kelas C: 4 (empat) spesialis dasar dan 4 (empat) penunjang medik spesialis Kelas D: 2 (dua) spesialis dasar PELAYANAN SPESIALISTIK DAN SUBSPESIALISTIK AKSES PELAYANAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT KEMUDAHAN PELAKU USAHA DALAM MENYEDIAKAN PELAYANAN KESEHATAN KEMUDAHAN PEKERJA/TENAGA KESEHATAN DALAM MEMPEROLEH LAPANGAN KERJA & MENINGKATKAN KOMPETENSI 01 02 03 KELAS A KELAS D KELAS B KELAS C 1 2 Izin Mendirikan Izin Operasional Perizinan Berusaha Sebelumnya PP 47/2021 → Kemampuan Pelayanan → Fasilitas Kesehatan → Sarana Penunjang → Sumber Daya Manusia KLASIFIKASI RS PENYELENGGARAAN BIDANG RUMAH SAKIT
  • 9. Perhitungan Tempat Tidur Tempat Tidur Kelas Standar Jumlah tempat tidur kelas standar • 60% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. • 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta. TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur a. 6% untuk pelayanan unit perawatan intensif/ICU; dan b. 4% untuk pelayanan intensif lain yang terdiri atas perawatan intensif neonatus dan perawatan intensif pediatrik (NICU dan PICU). paling lambat 1 Januari 2023 RS UMUM TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF paling lambat 1 Januari 2023 RS KHUSUS a. paling sedikit 10%dari seluruh jumlah total TT b. RS tidak menyediakan layanan PICU, NICU, ICCU dan RICU menyediakan TT ICU sejumlah 10% c. RS Khusus mata, RS Khusus Gilut ,RS Khusus THT-KL tidak wajib memenuhi TT intensif d. RS jiwa berupa Unit Pelayanan Intensif Psikiatri sebesar 10% e. RS jiwa yang menyelenggarakan pelayanan diluar kekhususannya wajib → • 10% dari total TT yang dipergunakan sesuai dengan Kekhususannya • intensif sejumlah 6% dari total TT di luar kekhususannya.
  • 10. KEWAJIBAN RS DALAM PENYEDIAAN PELAYANAN ANAK TERMASUK INTENSIF ANAK (PICU & NICU)
  • 12. DRAFT LEVEL/KLASIFIKASI PELAYANAN PICU Setiap PICU harus mampu memberikan pelayanan intensif dasar. PICU LEVEL III PICU LEVEL I PICU LEVEL II merupakan pelayanan PICU dengan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh rumah sakit. Setiap rumah sakit harus mampu memberikan pengelolaan resusitatif untuk pasien gawat, tunjangan kardio-respirasi dan pemantauan dan pencegahan penyulit pada pasien medik dan bedah yang berisiko merupakan pelayanan PICU dengan kemampuan lanjutan yang melebihi kemampuan dan sumber daya pelayanan intensif level I. merupakan rujukan tertinggi PICU, mampu menyediakan perawatan pediatrik definitif yang bersifat kompleks, progresif, berubah dengan cepat, baik bersifat medis, operasi, maupun gangguan traumatik, termasuk kelainan genetik/ bawaan yang sering membutuhkan pendekatan yang bersifat multidisipliner. Penanggung Jawab: Sesuai urutan ketersediaan : 1. Dokter Spesialis anak Konsultan ERIA sesuai dengan ketentuan dari kolegium terkait 2. Dokter spesialis anak yang telah mengikuti fellowship dibidang ERIA yang diakui oleh kolegium atau Memiliki sertifikasi Penanggung Jawab : Sesuai urutan ketersediaan : 1. Dokter spesialis anak yang telah mengikuti fellowship dibidang ERIA yang diakui oleh kolegium 2. Dokter spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan dasar RESCUE dan atau APRC Memiliki sertifikasi konsultan ERIA sesuai dengan ketentuan dari kolegium terkait Kemampuan: • Tatalaksana ventilasi mekanik (invasif atau non- invasif) • pemantauan invasif kardiovaskuler dalam usaha penunjang hidup Kemampuan: • menangani tunjangan ventilasi mekanik • melakukan dukungan/ bantuan hidup lain. Memberikan pelayanan tertinggi termasuk dukungan/bantuan hidup multi-sistem kompleks dalam jangka waktu tak terbatas. Pelayanan PICU level III meliputi ventilasi mekanik, terapi sulih ginjal, terapi ekstrakorporal dan pemantauan kardiovaskular invasif termasuk pelayanan pasca bedah jantung Sumber: draft pedoman rawat inap/yanmed/Oktober 2022 Perbandingan SDM secara umum : DPJP Utama : TT = 1: 14 Perawat : pasien = 1:1
  • 13. PERALATAN PICU 14 No Jenis Peralatan Standar Minimal Peralatan Level I Level II Level III 1 Ventilator mekanik yang compatible bagi bayi dan anak disertai dengan sirkuit/tubing yang sesuai (invasif) + (sederhana) 1: 1 TT + (canggih) 1: 1 TT + (canggih) 1: 1 TT 2 Ventilator non-invasif (high flow nasal canule (HFNC)/CPAP) yang compatible bagi bayi dan anak disertai dengan sirkuit/tubing yang sesuai + + + 3 Alat hisap + + + 4 Alat ventilasi manual + + + 5 Set penunjang jalan napas + + + 6 Trolley emergensi (termasuk ETT) + + + 7 Peralatan akses vaskular + + + 8 Monitor invasif 9 a. Tekanan darah - + + 10 a. Tekanan vena sentral - + + 11 Monitor non-invasif 12 Tekanan darah + + + 13 Bedside monitor + 1:1TT + 1:1 TT + 1:1TT 14 Sumber: draft pedoman rawat inap/yanmed/Oktober 2022
  • 14. PERALATAN PICU 15 No Jenis Peralatan Standar Minimal Peralatan Level I Level II Level III 1 Advanced Hemodynamic Monitoring (Monitoring Cardiac Output Continue) - +/- + 2 EKG + + + 3 Saturasi oksigen (pulse oxymeter) + + + 4 Kapnografi + + + 5 Pengukur Suhu + + + 6 EEG - + + 7 Defibrilator + + + 8 alat pacu jantung + + + 9 Alat pengatur suhu pasien + + + 10 Peralatan drain toraks dan waterseal drainage + + + 11 Pompa infus dan pompa syringe + + + 12 Bronchoscopy - +/- + 13 Monitoring cardiac output non invasiv - +/- + 14 Monitoring Oksigenasi cerebral - +/- + Echochardiografi/ USG 3 probe - + + Peralatan portable untuk transportasi + + + Tempat tidur khusus bertimbangan - +/- + Timbangan bayi + + + Kasur decubitus +/- +/- + Lemari / kabinet pasien + + + Sumber: draft pedoman rawat inap/yanmed/desember 2021
  • 15. PERALATAN DASAR ICU 16 No Jenis Peralatan Standar Minimal Peralatan Level I Level II Level III Lampu untuk tindakan + + + 2 Meja tindakan + + + 3 Set bedah minor + + + 4 Vena viewer + + + 5 Warm blanket + + + 6 Hemodialisa - + + 7 CRRT - +/- + 8 Ventilator portable + + + 9 Peralatan radiologi portable** + + + 10 Point of care testing (POCT)/ pemeriksaan laboratorium secara bedside 11 POCT Analisa gas darah +** + + 12 POCT Gula darah sewaktu +** + + 13 POCT laktat +** + + 14 POCT elektrolit +** + + Sumber: draft pedoman rawat inap/yanmed/desember 2021
  • 17. 20 PNPK dapat di lihat dan di unduh pada web https://yankes.kemkes.go.id/produkhukum?id=2 ATAU http://jdih.kemkes.go.id/
  • 18. KESIMPULAN DAN HARAPAN • Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan anak serta menurunkan angka kematian dan kesakitan pada anak, maka perlu dilakukan penguatan pelayanan kegawatdaruratan anak dalam bentuk teamwork yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter dan perawat. • Saat ini sedang dilakukan trasnformasi layanan kesehatan termasuk layanan rujukan yang salah satu prioritasnya adalah melalui Pengampuan Pelayanan Ibu dan Anak • Dengan terbitnya pp 47/2021, maka seluruh rs wajib memiliki sdm dokter spesialis anak dan layanan intensif anak yaitu nicu dan picu, sehingga diharapkan kebutuhan pelayanan intensif anak di indonesia dapat terpenuhi secara merata • PICU level I merupakan pelayanan picu dengan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh rumah sakit. • Diharapkan dengan adanya standarisasi layanan dapat meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di RS • Perlu penguatan dan pemenuhan sdm serta sarana prasarana dalam mendukung pelayanan icu yang berkualitas • perlu dukungan organisasi profesi dalam pemenuhan kompetensi baik dokter anak, dokter dan pearawat dalam mendukung pemenuhan pelayanan intensif anak di rs