SlideShare a Scribd company logo
TRANFUSI
dr.Yudha
APA ITU DARAH ?
 Sel-sel dan plasma
 Cairan yang mempertahankan hidup
TRANFUSI
Transfusi merupakan terapi ganti
untuk menggantikan komponen darah
yang berkurang
Komponen darah yang tidak
diperlukan dapat diberikan kepada
orang lain yang memerlukan, sehingga
penggunaan darah menjadi efektif &
efisien
KOMPOSISI DARAH
Plasma:
 Air
 Garam
 Protein (albumin)
 Faktor koagulasi
 Immunoglobulin
Sel-sel :
 Eritrosit
 Trombosit
 Lekosit
PLASMA DAN SEL DARAH
 Darah lebih berat &
viskus (3-4x) dibanding
air
 Sel-sel darah diproduksi
dalam sumsum tulang
KOMPONEN DARAH
KENAPA HARUS DIPILIH?
Dapat digunakan untuk beberapa pasien
Pasien hanya akan menerima komponen
yang memang dibutuhkan saja
Mengurangi risiko reaksi transfusi
Penyimpanan dapat optimal
Memiliki keuntungan secara logistik, etik dan
ekonomis
MACAM KOMPONEN DARAH
Definisi
Komponen darah adalah bagian-bagian darah yang
dipisahkan dengan cara fisik/mekanik tanpa menambahkan
bahan kimia ke dalamnya (dengan cara
pengendapan/pemutaran)
Derivat darah/plasma adalah bagian-bagian darah yang
dipisahkan dengan cara kimiawi (menambahkan bahan kimia
pada proses pembuatannya)
Manfaat Komponen Darah
Pasien hanya mendapat komponen darah yang
diperlukan
Mengurangi reaksi tranfusi
Mengurangi volume tranfusi
Meningkatkan efisiensi penggunaan darah
Macam Komponen Darah
Komponen seluler
 Darah utuh (WB)
 Darah merah pekat (PRC)
 Trombosit pekat (TC)
 Leukosit pekat (Buffy Coat)
Komponen non seluler
 Plasma segar beku (FFP)
 Kriopresipitat
Derivat Plasma
Albumin
Immunoglobulin
F aktor VIII
Faktor IX
Antikoagulan Darah
Macam ‘anticoagualant preservative solution ‘ adalah :
ACD (Acid Citrate Dextrose)  3 minggu
CPD (Citrate Phosphate Dextrose)  3 minggu
CPDA-1 (Citrate Phosphate Dextrose Adenine)  5
minggu
Darah Utuh/Whole Blood
(WB)
Komposisi utama: eritrosit, trombosit & faktor
pembekuan
Volume: 250 ml, 350 ml, 450 ml
Suhu simpan 4±20
C
< 24 jam (suhu ruang)
Tujuan : meningkatkan eritrosit & plasma
Peningkatan Hb post tranfusi 450 ml  0,9 ± 0,12 g/dl
Peningkatan hematokrit 3-4%
Indikasi WB
Darah utuh digunakan untuk mengganti
kehilangan eritrosit yang disertai
penurunan volume darah dalam sirkulasi
Darah ini umumnya diberikan pada
perdarahan yang melebihi 25 % volume
darah
TRANFUSI WB
Digunakan bila:
1. Kadar Hb 7g/dl s.d 10 g/dl bila:
- Perdarahan masif
- Sesak, lemah, angina, syncope.
2. Perioperative dgn Hb < 7g/dl
3. Kehilangan darah akut yang menyebabkan
hipovolaemia atau syok
Darah Merah Pekat/Packed Red Cell
(PRC)
Komposisi utama: eritrosit
Volume : 250-350ml
Suhu simpan 4±20
C
<24 jam (suhu ruang)
Tujuan : meningkatkan eritrosit
Manfaat:
- mengurangi volume transfusi
- memungkinkan transfusi cocok serasi tidak identik
golongsan darah ABO pada keadaan darurat
Peningkatan Hb dan Hematokrit sama dengan WB
Indikasi PRC
PRC diberikan pada penderita anemia disertai gejala
defisit oxygen carrying capacity tetapi tidak disertai
penurunan volume darah (hipovolemia) yaitu :
 Anemia kronik (anemia aplastik, anemia pada lekemia,
thalassemia, mielofibrosis)
Gagal Jantung
Gagal Ginjal
o Transfusi diberikan sampai gejala–gejala defisit oxygen
carrying capacity hilang, biasanya sampai kadar Hb 8 -10 g/dl
TRANFUSI PRC
Digunakan bila:
Kadar Hb < 7g/dl, tanpa hipovolaemia
Kadar Hb 7g/dl s/d 10 g/dl bila terdapat
cardiac ischaemia atau gagal jantung karena
anemia
Trombosit Pekat/Thrombocyte
Concentrate (TC)
Komposisi utama: trombosit
Volume: 50 ml
Lama simpan: 3-5 hari
3 hari: tanpa goyangan
5 hari: dengan goyangan
Tujuan: meningkatkan trombosit
Peningkatan post tranfusi pada dewasa rata-rata 5000-
10.000/ul
Efek Samping : urtikaria, menggigil, demam, alloimunisasi
antigen trombosit donor
Indikasi TC
Perdarahan yang disebabkan oleh trombositopenia seperti
pada anemia aplastik, lekemia akut, transfusi masif.
Secara teoritis 1 unit dapat meningkatkan jumlah trombosit +
5000 /mm3.
 Transfusi trombosit gunakanlah ‘infuse set’(tanpa filter)
dengan tetesan secepat mungkin sampai perdarahan berhenti.
Jangan digunakan ‘transfusion set’ karena trombosit akan
terperangkap pada filternya, sehingga hasil transfusi trombosit
akan sia-sia.
Dosis : 1 Unit/10 Kg BB
TRANFUSI TC
Transfusi pada gagal sumsum tulang ( leukemia ) :
trombosit < 10 .000 /uL
Transfusi terapi pada perdarahan yang tak
terkontrol:
Trombosit < 100.000 /uL
Leukosit Pekat
Komposisi utama: granulosit
Disiapkan dalam bentuk buffy coat
Volume : 50-80 ml
Suhu simpan: 20±20
C
Lama simpan: segera ditransfusikan dalam 24 jam
Tujuan: meningkatkan jumlah granulosit
Efek Samping: urtikaria, menggigil, demam
Jarang dipakai
Plasma Segar Beku/Fresh Frozen
Plasma (FFP)
Komponen utama: plasma & faktor pembekuan
Volume:150-220 ml
Suhu simpan:-180
C atau lebih rendah
Lama simpan: 1 (satu) tahun
Tujuan : meningkatkan faktor pembekuan
Tranfusi: -cocok gol darah ABO dengan eritrosit pasien
- 6 jam setelah dicairkan
Efek Samping: urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia
Indikasi FFP
Untuk koreksi perdarahan karena kekurangan faktor
pembekuan 
 Dosis:10 ml/KgBB pada 1jam pertama, kemudian
1ml/KgBB/jam
 Pemberian plasma tidak memerlukan reaksi silang,
tetapi golongan darah plasma donor dan resipien harus
sama.
Kriopresipitat
Komponen utama : faktor VIII, XIII, Von Willbrand &
fibrinogen
Suhu simpan: -180
C atau lebih rendah
Lama simpan: 1 (satu) tahun
Tujuan: meningkatkan faktor VIII, XIII, von willbrand,
fibrinogen
Tranfusi:
- Golongan darah plasma donor dan resipien harus sama
- Dalam waktu 6 jam setelah dicairkan
Efek Samping: demam, alergi
Indikasi Kriopresipitat
 Perdarahan akibat:
Hemofilia A
Penyakit von Willebrand
Afibrinogenemia (DIC)
PRE-TRANSFUSION TESTING
Uji Kompatibilitas pada
pretransfusion
Tahapan uji kompatibilitas pretranfusi:
Pengambilan darah sesuai prosedur
Mereview riwayat transfusi pasien
Pemeriksaan golongan darah & Rh
Crossmatching (uji cocok serasi)
Skrining antibodi
Pemberian transfusi
Penggolongan Darah ABO
Untuk menentukan golongan darah ABO resipien:
eritrosit harus dites dgn anti-A & anti-B (monoklonal)
Jika transfusi dibutuhkan sebelum resolusi dapat di
berikan eritrosit gol O negatif
Pembacaan Reaksi
 Aglutinasi
 Harus dibaca secara akurat dan konsisten
Penggolongan Darah ABO
Metode slide
Metode SLIDE
Reagensia:
• Antisera A
• Antisera B
• Antisera AB
Alat:
• Obyek gelas bersih
• Pipet tetes
• Batang pengaduk bersih
• Kertas tissue
• Kaca pembesar (kalau diperlukan)
Teteskan antisera
masing-masing 1 tetes
Anti-A Anti-B Anti-AB
tambahkan darah utuh a/
suspensi eritr (menurut leaflet)
masing-masing 1 tetes
Aduk, goyang 2 menit
kmd amati tdp aglutinasi a/
tidak
Ø 20-40 mmTechnical Manual, 10th
.ed, AABB, 1990
1
2
3
Sel pasien
METODE SLIDE
Beri label sebelumnya!!
Interpretasi
Positif : ada aglutinasi (jenis golongandarah
sesuai dengan jenis antiseranya); tjd reaksi
Ag-Ab
Negatif : tidak ada aglutinasi (jenis golongan
darah tdk sesuai dengan jenis antiseranya);
tdk tjd reaksi Ag-Ab
Anti A Anti B Anti AB
RHESUS
Menurut Fisher & Race  pada Rhesus terdapat 3
pasang allelic genes yaitu : Dd, Cc, & Ee
Golongan darah Rhesus  antigen D atau C atau E
Antigen D  antigen Rhesus yang terkuat.
Rhesus positif (+)  ada antigen D
Rhesus negatif (-)  tidak ada antigen D
Masuknya darah Rh (+) kedalam Rh (-)  antibodi anti-Rh
(isoimunisasi).
Antibodi ini tidak berbahaya bagi orang yang menghasilkannya,
tetapi mungkin menimbulkan masalah bila ditransfusikan dengan
darah Rh (+) atau kehamilan berikutnya janinnya Rh (+),
karena antibodi tersebut akan menghancurkan eritrosit donor
atau melewati plasenta.  
Frekuensi golongan darah Rhesus
Kulit putih ( Caucasian ) : 85 % Rhesus positif
15 % Rhesus negatif
Negro Amerika : 90 % Rhesus positif
Indonesia : 99,9 % Rhesus positif
0,1 % Rhesus negatif
REAKSI SILANG
(Crossmatch)
Reaksi silang adalah salah satu pemeriksaan yang
sangat penting dan mutlak harus dikerjakan sebelum
pelaksaan transfusi darah.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk :
Konfirmasi golongan darah donor dan resipien
Memberi manfaat transfusi bagi pasien
Mencegah kejadian reaksi hemolitik
Reaksi silang terdiri atas:
Reaksi silang mayor (Eridonor+ serum resipien)
Reaksi silang minor (serum donor+ eri resipien)
Reaksi silang terdiri 3 tahap :
1. Reaksi silang salin.
Tes ini bertujuan untuk melihat kecocokan
antibodi alami (IgM) dengan Ag eritrosit antara
donor dan resipien.
Hasil reaksi silang yang negatif menunjukkan
terdapat kecocokan (kompatibel) antara darah
donor dan resipien.
2. Reaksi silang albumin
Untuk mendeteksi antibodi anti-Rh dan
meningkatkan sensitifitas tes antiglobulin.
3. Reaksi silang antiglobulin
Untuk mendeteksi IgG yang dapat
menimbulkan masalah dalam transfusi yang
tidak dapat terdeteksi baik dengan medium
salin maupun albumin.
Pelaksanaan Transfusi
Penderita dipersiapkan dengan pemasangan infus lar.
NaCl 0,9% (saline) menggunakan ‘transfusion set’
Penderita diukur tekanan darah, nadi, nafas, suhu tubuh
& waktu mulai transfusi
Perhatikan warna plasma darah (Bila berwarna coklat
kehitaman atau keruh jangan diberikan)
Cocokkan dengan teliti identitas penderita dengan label
pada kantong darah (nama penderita, nomor register &
hasil reaksi silangnya)  kebanyakan reaksi hemolitik
disebabkan oleh kesalahan identifikasi penderita
Mengawasi keadaan umum, keluhan, perubahan tekanan
darah, nadi, nafas dan suhu tubuh pasien (ulang tiap 15
menit)
Monitor tanda-tanda reaksi transfusi
Kecepatan :20 - 40 tetes/menit)/1 kantong darah < 4
jam
atau 1cc/kg BB/jam
Pada transfusi cepat (lebih dari 1 liter/2 jam) perlu
dihangatkan 37 C
Setelah transfusi selesai diperiksa lagi tekanan darah,
nadi,nafas, suhu tubuh dan waktu selesai transfusi
Resiko Transfusi
Resiko transfusi meliputi:
Reaksi transfusi cepat, yang timbul selama
transfusi sampai 48 jam sesudahnya.
Reaksi transfusi lambat, yang timbul setelah
lebih dari 48 jam pasca transfusi.
Hipervolemia (circulatory overload)
Penularan penyakit
Reaksi Transfusi Cepat
Reaksi panas
Reaksi alergi
Reaksi anafilaktik
Reaksi transfusi hemolitik
Transfusion Related Acute Lung Injury
(TRALI)
Reaksi septik
Reaksi Transfusi Lambat
Reaksi hemolitik lambat
Hemosiderosis (Iron overload)
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR

More Related Content

What's hot

Retensi urine
Retensi urineRetensi urine
Retensi urine
arhamarsyadsurgeon
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein Trombosis
Aulia Amani
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
Gilang Rizki Al Farizi
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
Phil Adit R
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
fikri asyura
 
Hydrocele hidrokel anak optek aai
Hydrocele hidrokel  anak optek aaiHydrocele hidrokel  anak optek aai
Hydrocele hidrokel anak optek aai
Azis Aimaduddin
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Syscha Lumempouw
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
azmiarraga
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
Sulistia Rini
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
Haery Sevenfold
 
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGMEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
fikri asyura
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
fikri asyura
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
fikri asyura
 
mekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinmekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinhanarisha
 
Diare akut
Diare akutDiare akut
Diare akut
fikri asyura
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
fikri asyura
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothoraxListiana Dewi
 

What's hot (20)

Retensi urine
Retensi urineRetensi urine
Retensi urine
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein Trombosis
 
Transfusi darah
Transfusi  darahTransfusi  darah
Transfusi darah
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
 
Hydrocele hidrokel anak optek aai
Hydrocele hidrokel  anak optek aaiHydrocele hidrokel  anak optek aai
Hydrocele hidrokel anak optek aai
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
 
Fototerapi
FototerapiFototerapi
Fototerapi
 
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNGMEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
MEKANISME KOMPENSASI JANTUNG
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
mekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinmekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubin
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Diare akut
Diare akutDiare akut
Diare akut
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 

Similar to Tranfusi kebidanan

TRANSFUSI DARAH .pptx
TRANSFUSI DARAH .pptxTRANSFUSI DARAH .pptx
TRANSFUSI DARAH .pptx
dewiastikarahmadhani
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084
Arief hidayad
 
transfusi darah.ppt
transfusi darah.ppttransfusi darah.ppt
transfusi darah.ppt
ssusere849b2
 
Refarat - Transfusi Rasional.pptx
Refarat - Transfusi Rasional.pptxRefarat - Transfusi Rasional.pptx
Refarat - Transfusi Rasional.pptx
kanh27
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
Dasuki Suke
 
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi DarahSistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Audree Geraldine Jonathan
 
Sistem_Sirkulasi_Darah.ppt
Sistem_Sirkulasi_Darah.pptSistem_Sirkulasi_Darah.ppt
Sistem_Sirkulasi_Darah.ppt
Anis Puadah
 
Dengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxDengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptx
MethaKemala
 
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA.pptx
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA.pptxSISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA.pptx
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA.pptx
HaifaAzizzah
 
Sistem darah a
Sistem darah aSistem darah a
Sistem darah a
ardyan teja
 
Sosialisasi Produk PMI (Dwi Septa).pdf
Sosialisasi Produk PMI  (Dwi Septa).pdfSosialisasi Produk PMI  (Dwi Septa).pdf
Sosialisasi Produk PMI (Dwi Septa).pdf
LABKECE
 
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxReferat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
ssuserdc4acc
 
04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medikJoni Iswanto
 
Duddu
DudduDuddu
Review goldar
Review goldarReview goldar
Review goldar
materipptgc
 
Macam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah doneMacam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah done
murtyaprilliaasih
 
blood transfusion
blood transfusionblood transfusion
blood transfusion
Anisa Lumbantoruan
 
BAB II_4.docx
BAB II_4.docxBAB II_4.docx
BAB II_4.docx
WahyuniMinangkabau
 

Similar to Tranfusi kebidanan (20)

TRANSFUSI DARAH .pptx
TRANSFUSI DARAH .pptxTRANSFUSI DARAH .pptx
TRANSFUSI DARAH .pptx
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084
 
transfusi darah.ppt
transfusi darah.ppttransfusi darah.ppt
transfusi darah.ppt
 
Tranfusi darah
Tranfusi darahTranfusi darah
Tranfusi darah
 
Refarat - Transfusi Rasional.pptx
Refarat - Transfusi Rasional.pptxRefarat - Transfusi Rasional.pptx
Refarat - Transfusi Rasional.pptx
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi DarahSistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
Sistem Golongan Darah dan Transfusi Darah
 
Sistem_Sirkulasi_Darah.ppt
Sistem_Sirkulasi_Darah.pptSistem_Sirkulasi_Darah.ppt
Sistem_Sirkulasi_Darah.ppt
 
Dengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptxDengue Haemorragic Fever.pptx
Dengue Haemorragic Fever.pptx
 
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA.pptx
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA.pptxSISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA.pptx
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA.pptx
 
Sistem darah a
Sistem darah aSistem darah a
Sistem darah a
 
Transfusi
TransfusiTransfusi
Transfusi
 
Sosialisasi Produk PMI (Dwi Septa).pdf
Sosialisasi Produk PMI  (Dwi Septa).pdfSosialisasi Produk PMI  (Dwi Septa).pdf
Sosialisasi Produk PMI (Dwi Septa).pdf
 
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxReferat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
 
04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik
 
Duddu
DudduDuddu
Duddu
 
Review goldar
Review goldarReview goldar
Review goldar
 
Macam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah doneMacam macam komponen darah done
Macam macam komponen darah done
 
blood transfusion
blood transfusionblood transfusion
blood transfusion
 
BAB II_4.docx
BAB II_4.docxBAB II_4.docx
BAB II_4.docx
 

Tranfusi kebidanan

  • 2. APA ITU DARAH ?  Sel-sel dan plasma  Cairan yang mempertahankan hidup
  • 3. TRANFUSI Transfusi merupakan terapi ganti untuk menggantikan komponen darah yang berkurang Komponen darah yang tidak diperlukan dapat diberikan kepada orang lain yang memerlukan, sehingga penggunaan darah menjadi efektif & efisien
  • 4. KOMPOSISI DARAH Plasma:  Air  Garam  Protein (albumin)  Faktor koagulasi  Immunoglobulin Sel-sel :  Eritrosit  Trombosit  Lekosit
  • 5. PLASMA DAN SEL DARAH  Darah lebih berat & viskus (3-4x) dibanding air  Sel-sel darah diproduksi dalam sumsum tulang
  • 6.
  • 7. KOMPONEN DARAH KENAPA HARUS DIPILIH? Dapat digunakan untuk beberapa pasien Pasien hanya akan menerima komponen yang memang dibutuhkan saja Mengurangi risiko reaksi transfusi Penyimpanan dapat optimal Memiliki keuntungan secara logistik, etik dan ekonomis
  • 9. Definisi Komponen darah adalah bagian-bagian darah yang dipisahkan dengan cara fisik/mekanik tanpa menambahkan bahan kimia ke dalamnya (dengan cara pengendapan/pemutaran) Derivat darah/plasma adalah bagian-bagian darah yang dipisahkan dengan cara kimiawi (menambahkan bahan kimia pada proses pembuatannya)
  • 10. Manfaat Komponen Darah Pasien hanya mendapat komponen darah yang diperlukan Mengurangi reaksi tranfusi Mengurangi volume tranfusi Meningkatkan efisiensi penggunaan darah
  • 11. Macam Komponen Darah Komponen seluler  Darah utuh (WB)  Darah merah pekat (PRC)  Trombosit pekat (TC)  Leukosit pekat (Buffy Coat) Komponen non seluler  Plasma segar beku (FFP)  Kriopresipitat
  • 13. Antikoagulan Darah Macam ‘anticoagualant preservative solution ‘ adalah : ACD (Acid Citrate Dextrose)  3 minggu CPD (Citrate Phosphate Dextrose)  3 minggu CPDA-1 (Citrate Phosphate Dextrose Adenine)  5 minggu
  • 14. Darah Utuh/Whole Blood (WB) Komposisi utama: eritrosit, trombosit & faktor pembekuan Volume: 250 ml, 350 ml, 450 ml Suhu simpan 4±20 C < 24 jam (suhu ruang) Tujuan : meningkatkan eritrosit & plasma Peningkatan Hb post tranfusi 450 ml  0,9 ± 0,12 g/dl Peningkatan hematokrit 3-4%
  • 15. Indikasi WB Darah utuh digunakan untuk mengganti kehilangan eritrosit yang disertai penurunan volume darah dalam sirkulasi Darah ini umumnya diberikan pada perdarahan yang melebihi 25 % volume darah
  • 16. TRANFUSI WB Digunakan bila: 1. Kadar Hb 7g/dl s.d 10 g/dl bila: - Perdarahan masif - Sesak, lemah, angina, syncope. 2. Perioperative dgn Hb < 7g/dl 3. Kehilangan darah akut yang menyebabkan hipovolaemia atau syok
  • 17. Darah Merah Pekat/Packed Red Cell (PRC) Komposisi utama: eritrosit Volume : 250-350ml Suhu simpan 4±20 C <24 jam (suhu ruang) Tujuan : meningkatkan eritrosit Manfaat: - mengurangi volume transfusi - memungkinkan transfusi cocok serasi tidak identik golongsan darah ABO pada keadaan darurat Peningkatan Hb dan Hematokrit sama dengan WB
  • 18. Indikasi PRC PRC diberikan pada penderita anemia disertai gejala defisit oxygen carrying capacity tetapi tidak disertai penurunan volume darah (hipovolemia) yaitu :  Anemia kronik (anemia aplastik, anemia pada lekemia, thalassemia, mielofibrosis) Gagal Jantung Gagal Ginjal o Transfusi diberikan sampai gejala–gejala defisit oxygen carrying capacity hilang, biasanya sampai kadar Hb 8 -10 g/dl
  • 19. TRANFUSI PRC Digunakan bila: Kadar Hb < 7g/dl, tanpa hipovolaemia Kadar Hb 7g/dl s/d 10 g/dl bila terdapat cardiac ischaemia atau gagal jantung karena anemia
  • 20. Trombosit Pekat/Thrombocyte Concentrate (TC) Komposisi utama: trombosit Volume: 50 ml Lama simpan: 3-5 hari 3 hari: tanpa goyangan 5 hari: dengan goyangan Tujuan: meningkatkan trombosit Peningkatan post tranfusi pada dewasa rata-rata 5000- 10.000/ul Efek Samping : urtikaria, menggigil, demam, alloimunisasi antigen trombosit donor
  • 21. Indikasi TC Perdarahan yang disebabkan oleh trombositopenia seperti pada anemia aplastik, lekemia akut, transfusi masif. Secara teoritis 1 unit dapat meningkatkan jumlah trombosit + 5000 /mm3.  Transfusi trombosit gunakanlah ‘infuse set’(tanpa filter) dengan tetesan secepat mungkin sampai perdarahan berhenti. Jangan digunakan ‘transfusion set’ karena trombosit akan terperangkap pada filternya, sehingga hasil transfusi trombosit akan sia-sia. Dosis : 1 Unit/10 Kg BB
  • 22. TRANFUSI TC Transfusi pada gagal sumsum tulang ( leukemia ) : trombosit < 10 .000 /uL Transfusi terapi pada perdarahan yang tak terkontrol: Trombosit < 100.000 /uL
  • 23. Leukosit Pekat Komposisi utama: granulosit Disiapkan dalam bentuk buffy coat Volume : 50-80 ml Suhu simpan: 20±20 C Lama simpan: segera ditransfusikan dalam 24 jam Tujuan: meningkatkan jumlah granulosit Efek Samping: urtikaria, menggigil, demam Jarang dipakai
  • 24. Plasma Segar Beku/Fresh Frozen Plasma (FFP) Komponen utama: plasma & faktor pembekuan Volume:150-220 ml Suhu simpan:-180 C atau lebih rendah Lama simpan: 1 (satu) tahun Tujuan : meningkatkan faktor pembekuan Tranfusi: -cocok gol darah ABO dengan eritrosit pasien - 6 jam setelah dicairkan Efek Samping: urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia
  • 25. Indikasi FFP Untuk koreksi perdarahan karena kekurangan faktor pembekuan   Dosis:10 ml/KgBB pada 1jam pertama, kemudian 1ml/KgBB/jam  Pemberian plasma tidak memerlukan reaksi silang, tetapi golongan darah plasma donor dan resipien harus sama.
  • 26. Kriopresipitat Komponen utama : faktor VIII, XIII, Von Willbrand & fibrinogen Suhu simpan: -180 C atau lebih rendah Lama simpan: 1 (satu) tahun Tujuan: meningkatkan faktor VIII, XIII, von willbrand, fibrinogen Tranfusi: - Golongan darah plasma donor dan resipien harus sama - Dalam waktu 6 jam setelah dicairkan Efek Samping: demam, alergi
  • 27. Indikasi Kriopresipitat  Perdarahan akibat: Hemofilia A Penyakit von Willebrand Afibrinogenemia (DIC)
  • 29. Uji Kompatibilitas pada pretransfusion Tahapan uji kompatibilitas pretranfusi: Pengambilan darah sesuai prosedur Mereview riwayat transfusi pasien Pemeriksaan golongan darah & Rh Crossmatching (uji cocok serasi) Skrining antibodi Pemberian transfusi
  • 30.
  • 31.
  • 32. Penggolongan Darah ABO Untuk menentukan golongan darah ABO resipien: eritrosit harus dites dgn anti-A & anti-B (monoklonal) Jika transfusi dibutuhkan sebelum resolusi dapat di berikan eritrosit gol O negatif
  • 33. Pembacaan Reaksi  Aglutinasi  Harus dibaca secara akurat dan konsisten
  • 35.
  • 36. Metode SLIDE Reagensia: • Antisera A • Antisera B • Antisera AB Alat: • Obyek gelas bersih • Pipet tetes • Batang pengaduk bersih • Kertas tissue • Kaca pembesar (kalau diperlukan)
  • 37. Teteskan antisera masing-masing 1 tetes Anti-A Anti-B Anti-AB tambahkan darah utuh a/ suspensi eritr (menurut leaflet) masing-masing 1 tetes Aduk, goyang 2 menit kmd amati tdp aglutinasi a/ tidak Ø 20-40 mmTechnical Manual, 10th .ed, AABB, 1990 1 2 3 Sel pasien METODE SLIDE Beri label sebelumnya!!
  • 38. Interpretasi Positif : ada aglutinasi (jenis golongandarah sesuai dengan jenis antiseranya); tjd reaksi Ag-Ab Negatif : tidak ada aglutinasi (jenis golongan darah tdk sesuai dengan jenis antiseranya); tdk tjd reaksi Ag-Ab
  • 39. Anti A Anti B Anti AB
  • 40. RHESUS Menurut Fisher & Race  pada Rhesus terdapat 3 pasang allelic genes yaitu : Dd, Cc, & Ee Golongan darah Rhesus  antigen D atau C atau E Antigen D  antigen Rhesus yang terkuat. Rhesus positif (+)  ada antigen D Rhesus negatif (-)  tidak ada antigen D
  • 41. Masuknya darah Rh (+) kedalam Rh (-)  antibodi anti-Rh (isoimunisasi). Antibodi ini tidak berbahaya bagi orang yang menghasilkannya, tetapi mungkin menimbulkan masalah bila ditransfusikan dengan darah Rh (+) atau kehamilan berikutnya janinnya Rh (+), karena antibodi tersebut akan menghancurkan eritrosit donor atau melewati plasenta.   Frekuensi golongan darah Rhesus Kulit putih ( Caucasian ) : 85 % Rhesus positif 15 % Rhesus negatif Negro Amerika : 90 % Rhesus positif Indonesia : 99,9 % Rhesus positif 0,1 % Rhesus negatif
  • 42. REAKSI SILANG (Crossmatch) Reaksi silang adalah salah satu pemeriksaan yang sangat penting dan mutlak harus dikerjakan sebelum pelaksaan transfusi darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk : Konfirmasi golongan darah donor dan resipien Memberi manfaat transfusi bagi pasien Mencegah kejadian reaksi hemolitik
  • 43. Reaksi silang terdiri atas: Reaksi silang mayor (Eridonor+ serum resipien) Reaksi silang minor (serum donor+ eri resipien)
  • 44. Reaksi silang terdiri 3 tahap : 1. Reaksi silang salin. Tes ini bertujuan untuk melihat kecocokan antibodi alami (IgM) dengan Ag eritrosit antara donor dan resipien. Hasil reaksi silang yang negatif menunjukkan terdapat kecocokan (kompatibel) antara darah donor dan resipien.
  • 45. 2. Reaksi silang albumin Untuk mendeteksi antibodi anti-Rh dan meningkatkan sensitifitas tes antiglobulin. 3. Reaksi silang antiglobulin Untuk mendeteksi IgG yang dapat menimbulkan masalah dalam transfusi yang tidak dapat terdeteksi baik dengan medium salin maupun albumin.
  • 46. Pelaksanaan Transfusi Penderita dipersiapkan dengan pemasangan infus lar. NaCl 0,9% (saline) menggunakan ‘transfusion set’ Penderita diukur tekanan darah, nadi, nafas, suhu tubuh & waktu mulai transfusi Perhatikan warna plasma darah (Bila berwarna coklat kehitaman atau keruh jangan diberikan) Cocokkan dengan teliti identitas penderita dengan label pada kantong darah (nama penderita, nomor register & hasil reaksi silangnya)  kebanyakan reaksi hemolitik disebabkan oleh kesalahan identifikasi penderita
  • 47. Mengawasi keadaan umum, keluhan, perubahan tekanan darah, nadi, nafas dan suhu tubuh pasien (ulang tiap 15 menit) Monitor tanda-tanda reaksi transfusi Kecepatan :20 - 40 tetes/menit)/1 kantong darah < 4 jam atau 1cc/kg BB/jam Pada transfusi cepat (lebih dari 1 liter/2 jam) perlu dihangatkan 37 C Setelah transfusi selesai diperiksa lagi tekanan darah, nadi,nafas, suhu tubuh dan waktu selesai transfusi
  • 48. Resiko Transfusi Resiko transfusi meliputi: Reaksi transfusi cepat, yang timbul selama transfusi sampai 48 jam sesudahnya. Reaksi transfusi lambat, yang timbul setelah lebih dari 48 jam pasca transfusi. Hipervolemia (circulatory overload) Penularan penyakit
  • 49. Reaksi Transfusi Cepat Reaksi panas Reaksi alergi Reaksi anafilaktik Reaksi transfusi hemolitik Transfusion Related Acute Lung Injury (TRALI) Reaksi septik
  • 50. Reaksi Transfusi Lambat Reaksi hemolitik lambat Hemosiderosis (Iron overload)