SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
DAFTAR ISI


Bab.   1.    Pendahuluan
       1.1   Latar Belakang
       1.2   Visi
       1.3   Misi
Bab.   2.    Penjelasan Produk
       2.1   Produk
       2.2   Bahan Baku
       2.3   Cara Memperoleh Bahan Baku
       2.4   Spesifikasi Bahan Baku
       2.5   Jumlah Cadangan Bahan Baku
Bab.   3.    Proses Pembuatan
       3.1   Persiapan Pegolahan Produk
       3.2   Penataan Ruang Produksi
       3.3   Flow Proses Produksi
       3.4   Peralatan
Bab.   4.    Analisa Perencanaan Keuangan
       4.1   Perencanaan Keuangan
       4.2   Biaya Produksi
       4.3   Total Biaya Produksi
       4.4   Perencanaan Harga Jual
       4.5
Bab    5     Pemasaran
       5.1   Kondisi Pasar
       5.2   Peluang dan Kesempatan
       5.3   Persaingan
       5.4   Strategi Pemasaran
Bab    6     Management Perusahaan
       6.1   Struktur Organisasi Perusahaan
       6.2   Job Deskription


                                          1
6.3   Kualifikasi Tenaga Kerja
      6.4   Sistem Pengembangan dan Tenaga Kerja
Bab   7     Aspek Hukum dan Legalitas
      7.1   Aspek legalitas Perusahaan
      7.2   Legalitas Perizinan
      7.3   Aspek hukum lainnya
Bab   8     Analisa Usaha
      8.1   Modal
      8.2   Biaya Investasi
      8.3   Harga Pokok Produksi
      8.4   Prediksi Rugi Laba
      8.5   Proyeksi Keuntungan
Bab   9     Kesimpulan
      9.1   Penawaran Kerja Sama
      9.2   Penutup




                                         2
Bab 1
                                  Pendahuluan


1.1   Latar Belakang
      Ditemukannya sebuah ladang tambang emas disebuah daerah yang sangat dekat
      dengan kota Medan dan belum dilakukan penambangan secara modern tetapi
      telah dimulai pengolahan secara sederhana oleh beberapa orang yang sangat
      minim keahlian tentang pengolahan juga minim permodalan.
1.2   Visi
      Meningkatkan hasil penambangan dan membentuk usaha tambang yang dikelola
      oleh pengusaha lokal.


1.3   Misi
         •   Menciptakan lapangan pekerjaan baru
         •   Meningkatkan hasil produksi pengolahan
         •   Membentuk perusahaan tambang yang kuat dengan SDM lokal.




                                        3
Bab 2
                                   Penjelasan Produk
2.1    Produk
       Produk yang akan dihasilkan adalah emas dengan kadar murni harga sama dengan
pasar emas yang berlaku. Berdasarkan hasil uji coba beberapa sample dari empat titik
penyebaran dengan luasan sampling 3 ha diperoleh rata-rata dari 15 kg batu terkandung
0,5 gram emas.


2.2    Bahan Baku
       Adapun bahan baku yang dibutuhkan dalam pengolahan emas tersebut adalah:
       a. Batuan yang mengandung emas.
       b. Air raksa


2.3    Cara memperoleh Bahan Baku
       Dalam memperolah bahan baku saat ini produsen harus melakukan kerjasama
dengan salah satu penduduk sekitar lokasi yang mengetahui keberadaan batuan yang
mengandung emas tsb, sebelum dilakukan pembelian lahan sehingga produksi dapat
berkesinambungan .


2.4    Spesifikasi Bahan baku
       Penyedian bahan baku harus sesuai dengan kapasitas produksi yang terpasang dan
sesuai sample yang diambil dari lokasi penambangan dengan cara menempatkan seorang
pekerja sortase.


2.5    Jumlah cadangan Bahan baku pada lokasi tambang.
       Berdasarkan survey awal maka diketahui bahwa cadangan hanya dapat dikelola
secara sederhana dengan kapasitas pengolahan 1,5 ton batuan perhari dan dapat dilakukan
penambangan selama 2 tahun. Tetapi berdasarkan penyebaran dan jika dilakukan
perhitungan cadangan lanjutan kemungkinan luasan cadangan akan semakin besar atau
setara dengan 10 tahun produksi.




                                          4
Bab 3
                                  Proses Pembuatan
3.1    Persiapan pengolahan Produk
       Dengan melihat kemampuan permodalan yang kecil dan panjangnya pengurusan
ijin tambang maka dilakukan strategi dengan mengeluarkan batuan secara sembunyi-
sembunyi dengan menggaji pekerja 1kg Rp 1000,- dan secara bertahap akan dilakukan
pembebasan lahan, pengurusan izin explorasi dan exploitasi. Dalam hal pengolahan
perusahaan telah memiliki mesin ball mill dengan kapasitas 60 kg/hari. Berdasarkan
perhitungan bahwa kapasitas mesin yang harus terpasang sehingga dapat menguntungkan
adalah 1,5 ton perhari maka perlu dilakukan strategi persiapan yang matang seperti
dibawah ini:
1.Menyediakan stok bahan baku awal sebesar 30 ton sebelum mesin baru masuk.
2.Melakukan pengumpulan batu secara diam-diam bekerja sama dengan petugas
 lapangan yang merupakan penduduk setempat.
3.Melakukan persiapan lahan produksi dengan matang sehingga dapat beroperasi secara
 aman dan nyaman.
3.Melakukan persiapan pembebasan lahan penduduk.
4.Melakukan pengurusan izin explorasi ke dinas terkait. Hal ini dilakukan setelah
 permodalan dianggap mampu.
5.Mengurus perizinan exploitasi setelah dua tahun dimana izin explorasi telah habis masa
 berlakunya.




                                            5
3.2    Penataan Ruang Produksi
       Penataan ruang produksi yang matang akan memudahkan proses kerja dan dapat
menghindari kejenuhan kerja, ruang kerja akan terbagi menjadi ruang bahan baku dan
ruang penimbangan bahan baku menjadi satu, ruang mc stone crusher dgn mesin ball mill
menjadi satu line dan selanjutnya ruang extraksi ( pembakaran) tersendiri, dengan
perkiraan ruangan berukuran 50 m2 sudah cukup.




                             Gbr 1. Tata ruang produksi




                                         6
3.2      Flow Proses Produksi




                                Gbr 2. Flow proses produksi

3.3      Kapasitas produksi
         Dengan menggunakan system konvensional dimana alat penghancur saat ini tidak
ada sehingga dilakukan pemecahan secara manual maka yang diperoleh hanya 30 kg
kerikil perhari dan dengan mesin ball mill yang tersedia dengan kapasitas terpasang 60 kg
batuan maka produksi rata-rata perhari 2,5 gram dengan harga dipasar saat ini Rp
250.000,-/gram atau Rp 625.000,-/hari dengan jumlah pekerja 7 orang. Oleh karena itu
dibutuhkan mesin dengan kapasitas 1,5 ton perhari berupa stone crusher dan Ball mill
yang diperkirakan seharga Rp 95.000.000,-
3.4      Peralatan
         Untuk meningkatkan jumlah produksi maka dibutuhkan Peralatan yang lebih baik
adalah :
      a. Stone crusher dengan kapasitas 1,5 ton / hari
      b. Mesin penepung (ball mill) dengan kapasitas 1,5 ton/hari
      c. Bak penampung, goni
      d. Timbangan, kompor extraksi.
      e. Cangkul, sekop dan martil 5 kg



                                              7
Bab 4
                               Analisa Perencanaan Keuangan


4.1       Perencanaan Keuangan
          Adapun rencana keuangan sebagai modal adalah sebagai berikut:
             A. Pinjaman Overdraft dari bank.
                  Dalam hal ini dibutuhkan agunan tertentu untuk memenuhi modal kerja
                  selama beberapa bulan.
             B. Pinjaman dari sahabat atau kerabat
                  Bentuk pinjaman ini diharapkan tanpa jaminan tetapi dilakukan
                  pembagian hasil hingga terjadi Break Even Point atau dilakukan kontrak
                  kerja sama dengan jangka waktu .
4.2       Biaya Produksi
4.2.1     Biaya Produksi Tetap
      a. Biaya Tenaga Kerja
          Dengan system produksi konvensional menggunakan ball mill, penghancuran
secara manual maka dibutuhkan 6 orang pekerja harian dan 2 orang staff dengan
perincian sebagai berikut:
      •   Kepala ops. 1 org                          Rp 3.500.000,- / bln
      •   Ahli tambang 1 org                         Rp 3.000.000,- / bln.
      •   Bag. Extraksi 2 org @ Rp 2.500.000,-/bln   Rp 5.000.000,-/ bln
      •   Bag. Crusher 2 org @ Rp 1.500.000,-/bln    Rp 3.000.000,-/ bln
      •   Bag. Galian   2 org @ Rp 1.500.000,- / bln Rp 3.000.000,- / bln
      _______________________________________________________________
      •   Total                                      Rp 17.500.000,- / bln


Dengan mengasumsikan hasil produksi 30 ton / bln dimana out put produksi 1154 kg /
hari, dengan biaya tenaga kerja Rp 673.100,-/ hari sehingga upah perkilogramnya adalah
Rp 584,- / kg.




                                             8
b. Biaya utility
Akibat penggunaan peralatan berupa stone crusher, mesin ball mill, computer,
penerangan, pompa air dsbmaka hal ini dapat dirncikan sbb:
     •   Listrik, minyak / bln              Rp 1.300.000,-
     •   Sewa Gedung / Rumah / bln          Rp 3.000.000,-
     •   ATK                                Rp    150.000,-
     •   PAM                                Rp    300.000,-
________________________________________________________________________
     •   Total                              Rp 4.750.000,-
Dengan mengambil 26 hari kerja dalam 1 bulan maka biaya utility per hari adalah Rp
182,700,- sehingga biaya utility per kilogram Rp 158,- / kg.


     c. Biaya Penyusutan Peralatan
         Mengingat adanya life time dari peralatan maka perlu dilakukan perhitungan
biaya penyusutan sbb:
     •   Timbangan 150 kg 1 bh              Harga beli Rp 3.500.000,-
                                            Masa pakai 5 thn (1800 hari)
                                            Biaya depresiasi / hari Rp 1945,-
     •   Mesin crusher Q=700kg/jam          Harga beli Rp 75.000.000,-
                                            Masa pakai 5 thn ( 1800 hari)
                                            Biaya depresiasi / hari Rp 42.000,-
     •   Ball mill                          Harga beli Rp 20.000.000,-
                                            Masa pakai 5 thn (1800 hari)
                                            Biaya Depresiasi / hari Rp 11.200,-
     •   Lain – Lain(cangkul, sekop dst)                          Rp 2.299,-
Total biaya depresiasi per hari                                   Rp 57.500,-
Maka biaya depresiasi per gram jika 1 hari 38,5 gram produk adalah Rp1.500,-/gr
d.       Biaya Perizinan




                                            9
Dengan adanya biaya perizinan yang harus dilakukan perpanjangan setiap 2 tahun
maka hal ini harus dilakukan perhitungan depresiasinya terhadap produk Yaitu :
a.Biaya perizinan usaha Rp 4.250.000,- maka biaya depresiasinya Rp3.882,-/ hari atau Rp
 1,56,- / kg maka total biaya depresiasi adalah Rp 5,-/ kg
4.3.2    Biaya Produksi Tidak Tetap
      a. Biaya bahan baku
      Berdasarkan plan kemampuan mesin 1154 kg / hari maka bahan baku harus tersedia
adalah 1,5 ton/ hari dengan upah penambangan Rp 1000,-/kg maka Rp 1.500.000,-/hari
dan untuk mengangkut batuan ke lokasi produksi diperlukan biaya Rp 500.000,-/ hari
maka total biaya material adalah Rp 2.000.000,-/hari


      b. Biaya material extraksi
         Untuk menghasilkan emas murni dibutuhkan bahan extraksi yaitu air raksa yang
dapat dipakai berulang kali maka diasumsikan untuk kebutuhan 1 bulan adalah 3 kg @
Rp 900.000,- atau Rp 2.700.000,- / bulan atau Rp 103.850,-/hari


4.3 Total Biaya Produksi
         Dari perincian diatas maka total biaya produksi untuk membuat 38,5 gram emas
adalah :
a. Biaya bahan baku                  Rp 2.000.000,- / kg
b. Biaya extraksi                    Rp    103.850,- / kg
c. Biaya Utility                     Rp    182,700,- / kg
d. Biaya Tenaga Kerja                Rp    673.100,- / kg
e. Depresiasi Alat                   Rp     57.500,- / kg
f. Biaya izin                        Rp       1,56,-   /kg
Total                                Rp3.017.306 ,- / kg
Maka biaya produksi per gram dengan total produksi 1 hari 38,5 gram (Rp 9.625.000,-)
adalah : Rp 78.400,-/gr


4.4      Perencanaan Harga jual




                                            10
Jika dipasar saat ini harga rata-rata Rp 250.000,-/gr dan mengingat harus adanya
profit shearing antara perusahaan produsen dengan penanam modal maka harus dicari
strategi waktu penjualan.


                                              Bab 5
                                         Pemasaran
5.1 Kondisi Pasar
         Saat ini harga emas terus melambung sesuai dengan kondisi moneter sehingga
perlu dilakukan pengawasan terhadap kondisi moneter dan hari hari besar. Dalam hal ini
tidak perlu ada kecemasan yang besar.
5.2      Peluang dan Kesempatan
      A. Kendala
      Mengingat besarnya modal yang dibutuhkan dan adanya minimum produksi agar
diperoleh provit yang bagus maka perlu dilakukan penarikan investor dengan perhitungan
pembagian provit yang jelas. Selain itu tidak mungkin secara terus menerus dilakukan
penambangan tersembunyi maka perlu dilakukan pengurusan ijin setelah total cadangan
dapat dihitung, maka hal ini jelas akan menambah cost produksi yang berakibat terhadap
penurunan provit tetapi hal ini tidak menjadi masalah besar.
      B.Peluang
Dengan kondisi saat ini, dimana tidak adanya persaingan dalam hal penguasaan lahan
tambang dan minimnya pengetahuan masyarakat sekitarnya serta adanya lahan dengan
luas 1,5 ha yang akan dilepas oleh masyarakat diareal tersebut maka dapat memuluskan
perusahaan untuk melakukan penambangan secara continue.
5.3      Persaingan
         Setelah melakukan peninjauan lokasi dan pemetaan lokasi didapat data sementara
bahwa telah pernah ada survey yang dilakukan oleh perusahaan jepang dibuktikan dengan
adanya titik triangulasi dilokasi tersebut.
5.4      Strategi Bisnis
      A. Tujuan
            •     Merupakan hasil jangka panjang yang akan dicapai dalam usaha produksi
                  emas


                                               11
B. Sasaran
   Bisnis tambang emas ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih baik
kepada produsen dan pihak pihak yang terlibat baik secara financial maupun social
kemasyarakatan.
   C. Target
   Dalam hal ini yang menjadi target utama produksi adalah meningkatkan jumlah
produksi, memiliki lahan konsesi tambang yang syah.sehingga dapat dilanjutkan dengan
penambangan galian c yang ada di lokasi tersebut.
   D. Penggalangan relasi
Untuk mensukseskan bisnis ini dilakukan penggalangan kepada :
    •   Pemilik lahan sebagai penyedia bahan baku: Hal ini harus dilakukan sehingga
        ketersedian bahan baku terjamin, sebelum lahan tersebut menjadi hak milik.
    •   Pemilik modal atau investor.
    •   Pemerintah daerah setempat




                                          12
Bab 6
                               Management Perusahaan
6.1      Struktur Perusahaan
         Dalam hal ini perusahaan yang sudah ada dalam bentu perusahaan komanditer
dengan nama perusahaan “ CV.BONK ADHA” dengan struktur organisasi sebagai
berikut:
Direktur Utama/Ka. Ops       : Khairul Fadli
Staf Ahli Tambang            : Ir. M. Syamsir Pane
Bagian Extraksi/Pengolahan : Indra Saputra
                             : Edi Syahputra Wibowo
Bag. Mc. Crusher             : Riyanto Rahmad
                             : Heru Irawadi
Bag. Galian Tambang          : Bp. Ali Sitepu
                             : Malik Ibrahim
6.2      Job Deskription
         Adalah pembagian tugas dan wewenang setiap jabatan sehingga tidak terjadi
duialisme atau lebih perintah dilapangan.
6.3      Kualifikasi Tenaga Kerja
         Dalam perekrutan tenaga kerja perlu diperhatikan prilaku dan keahlian calon
tenaga kerja .
6.4      Sistem Pengembangan dan Kompensasi
         Saat perusahaan semakin berkembang dan jumlah item produk meningkat maka
sudah selayaknya dilakukan perhitungan terhadap kompensasi yang diterima oleh
karyawan sehingga loyalitas juga meningkat. Begitu juga dengan pembagian keuntungan
untuk para investor. Dalam hal ini perusahaan menawarkan system bagi hasil dengan cara
sbb:
      a. Pembagian dengan 70 % perusahaan dan 30 % penanam modal.



                                             13
b. Modal tidak dapat ditarik sebelum 1 tahun.
   c. Perusahaan akan memberikan laporan keuangan setiap bulannya.




                                         Bab 7
                             Aspek Hukum dan Legalitas


       A. Aspek legalitas.
       Mengingat mahalnya biaya pengurusan ijin yang akan dikeluarkan dan rumitnya
pengurusan maka dalam hal ini perusahaan memanfaatkan izin pengolahan / perdagangan
pupuk dengan nama “CV. BONK ADHA” tetapi jika dalam satu tahun pertama dapat
dilalui dengan jumlah produksi yang tetap sesuai perencanaan maka perusahaan akan
mengurus ijin explorasi hingga exploitasi.
       B. Legalitas
       Secara legalitas formal CV.BONK ADHA” merupakan perusahaan komanditer
yang telah memiliki Akte Pendirian ( dikeluarkan oleh kantor notaries ERNAWATY
LUBIS Jl. Sungai Deli, Medan),dan        SIUP, TDP, dan HO.(dikeluarkan oleh Dinas
Perdagangan dan Industri Medan) (terlampir). Karena wilayah kerja nantinya di Deli
Serdang maka perusahaan akan mendaftarkan perusahaan ke Kantor Dinas Perindustrian
dan perdagangan, Deli Serdang.
       C. Aspek Hukum Lainnya
       Sesuai paparan diatas dimana perusahaan belum memiliki izin dari Dinas
pertambangan dan Energi serta dari Departemen Pertambangan Kanwil Sumatera Utara
karena mahal dan lamanya pengurusan maka perlu kiranya dilakukan strategi izin
sehingga produksi dapat berjalan dengan cara mengurus izin pertambangan galian C
sehingga biaya akan lebih murah.




                                             14
Bab 8
                                       Analisa Usaha
8.1 Modal
         Berlandaskan perencanan kemampuan produksi 1,5 ton / hari maka dapat
dilakukan perincian modal usaha sebagai berikut.
1. Modal Tetap (Pokok)
      a. Mc stone crusher                                         Rp 75.000.000,-
      b. Mesin Ball mill                                          Rp 20.000.000,-
      c. Timbangan 150 kg 2 bh                                    Rp       3.500.000,-
      d. Martil, cangkul, bak tampung, goni                       Rp        1.100.000,-
                                                                  Rp 99.600.000,-
2. Modal Berkala
      a. Sewa gedung,                                             Rp       3.000.000,-
      b. Biaya listrik, minyak, air                               Rp       1.600.000,-
      c. Biaya ATK                                                Rp         150.000,-
      d. Transport                                                Rp 13.000.000,-
      e. Bahan Baku untuk 39 ton/bln                              Rp 39.000.000,-
      f. Kimia extraksi                                           Rp       2.700.000,-
      g. Upah Kerja                                               Rp 17.500.000,-
                                                                  Rp 76.950.000,-
Total modal investasi pada bulan pertama adalah Rp 176.550.000,- / bln.
8.2      Harga Pokok Produksi
         berdasarkan perhitungan sebelumnya bahwa harga pokok produksi adalah Rp
78.400,-/gr. Sedangkan harga per gram saat ini adalah Rp 250.000,-
8.3      Prediksi Rugi Laba
         Dengan assumsi hasil produksi bulan pertama dengan jumlah bahan baku 25 ton
adalah 833 gr maka secara rincian rugi-laba nya adalah sebagai berikut :



                                              15
a. Biaya produksi per gr                                                    Rp       78.400 ,-
b. Harga jual per gr                                                       Rp 250.000,-
maka keuntungan per gr                                                     Rp 171.600,-
Sehingga keuntungan pada bulan pertama adalah Rp 142.942.800,-
Dengan melihat kemampuan produksi diatas 39 ton / bln atau dengan biaya tenaga kerja,
utility, dan depresiasi alat tetap maka keuntungan maksimum dalam 1 bulan akan lebih
dari Rp 223.470.000,-
8.4     Proyeksi Keuntungan
       Dengan memasukkan hasil produksi dan nilai keuntungan per bulan maka dapat
dilakukan pentabelan dimana modal tetap Rp 12.550.000,- dan proyeksi hasil sbb:
 Bln                Modal(Rp)             Jlh produksi                       Provit
 ke.
       Tetap     Berkala   Baku   modal   Ton        gr   Biaya prod.      Hasil jual            Provit
                                                          Rp78.400/gr     Rp250.000/gr
  1                                        0         0           0               0                 0

  2                                       25     833       65.307.200,-    208.250.000,-    142.942.800,-

  3                                       25     833       65.307.200,-    208.250.000,-    142.942.800,-

  4                                       25     833       65.307.200,-    208.250.000,-    142.942.800,-

  5                                       30     1000      78.400.000,-    250.000.000,-    171.600.000,-

  6                                       30     1000      78.400.000,-    250.000.000,-    171.600.000,-

  7                                       30     1000      78.400.000,-    250.000.000,-    171.600.000,-

  8                                       35     1167      91.492.800,-    291.750.000,-    200.257.200,-

  9                                       35     1167      91.492.800,-    291.750.000,-    200.257.200,-

  10                                      35     1167      91.492.800,-    291.750.000,-    200.257.200,-

  11                                      40     1333     104.507.200,-    333.250.000,-    228.742.800,-

  12                                      40     1333     104.507.200,-    333.250.000,-    228.742.800,-

  13                                      40     1333     104.507.200,-    333.250.000,-    228.742.800,-



Dengan melihat table diatas maka pada bulan pertama dianggap belum produksi,
selanjutnya pada bulan ke dua telah berproduksi normal sehingga keuntungan bersih
pertahun jika dibarengi dengan peningkatan jumlah produksi dengan biaya tetap dan
biaya lainnya (biaya sewa gedung, biaya listrik, biaya ATK, transport, upah kerja,) juga
tetap adalah :
Rp 2.230.628.400,- . Dengan system bagi hasil untuk investor sebesar 30% atau setara
dengan : Rp 669.188.520,-/ tahun atau Rp 55.765.710,-/bulan. Dimana modal tambahan



                                                16
sementara yang dibutuhkan sebesar Rp 300.000.000,- maka investor akan memperoleh
keuntungan maksimum sebesar 18,58 % perbulan (Rp 55.765.710,-) dan dalam tempo 6
bulan investor telah pulang modal dan dalam satu tahun telah menerima keuntungan
100%.
                                          Bab 9
                                       Kesimpulan
9.1     Penawaran Kerja sama Investasi
        Berdasarkan perhitungan diatas maka usaha ini pada dasarnya sangat
menguntungkan dan kecil resiko rugi, tetapi karena kecilnya modal yang dimiliki
sehingga banyak sekali kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan antara lain belum
diurusnya izin pertambangan sehingga pekerjaan penambangan dilakukan secara
sembunyi maka resiko biaya produksi meningkat dan penghentian penambangan sangat
lah besar , hal ini dapat menyebabkan mengecilnya keuntungan karena adanya biaya tak
terduga. Oleh karena tersebut diatas maka perusahaan menawarkan kerja sama investasi
kepada para investor dengan system bagi hasil dimana permodalan yang dibutuhkan Rp
300.000.000,- dimana persentasi penawaran bagi hasilnya adalah sebagai berikut:
A. Jika Seorang investor menginvestasikan dananya sebesar Rp 300.000.000,- maka:
        1. Pembagian hasil adalah 30% dari keuntungan bersih
        2. Modal setor tidak dapat ditarik sebelum 1 tahun.
        3. Berdasarkan perhitungan Break Event Point diatas dimana setelah 6 bulan
          investor BEP dan dalam tempo 1 tahun telah menarik keuntungan bersih
          selama 6 bulan maka pada tahun berikutnya pembagian % keuntungan akan
          diperbaharui kembali menjadi 20% dari keuntungan. Pada point ini akan
          berlaku selam perusahaan berjalan.
        4. Apabila pada tahun berjalan investor menarik seluruh modal investasinya maka
          perjanjian bagi hasil batal sehingga investor tidak lagi menerima %
          keuntungan.
B. Jika Seorang investor menginvestasikan dananya sebesar Rp150.000.000,- maka:
        1. Pembagian hasil adalah 15% dari keuntungan bersih
        2. Modal setor tidak dapat ditarik sebelum 1 tahun.
        3. Berdasarkan perhitungan Break Event Point diatas dimana setelah 6 bulan



                                            17
investor BEP dan dalam tempo 1 tahun pertama telah menarik keuntungan
         bersih selama 6 bulan maka pada tahun berikutnya pembagian % keuntungan
         akan diperbaharui kembali menjadi 10% dari keuntungan.
       4. Apabila pada tahun berjalan investor menarik seluruh modal investasinya maka
         perjanjian bagi hasil batal sehingga investor tidak lagi menerima %
         keuntungan.
C. Jika dalam proses usaha tutup maka segala inventaris perusahaan akan dilelang dan
   hasilnya akan dibagikan kepada seluruh investor secara proporsional.
D. Segala perjanjian investasi akan dilakukan didepan notaris yang ditunjuk oleh
   perusahaan.




9.2    Penutup
       Demikianlah proposal bussines plan di buat semoga pihak yang terpilih sebagai
patner kerja sama dapat mempelajarinya dengan seksama , cermat, cepat dan akurat.
       Tidak lupa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga proposal ini
dapat disusun dengan baik.
       Atas perhatian, kesempatan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.




Hormat saya,
Medan, 6 Agustus 2009




(Khairul Fadli )




                                           18
19
20

More Related Content

What's hot

Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangIpung Noor
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallFathur Rozaq
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industriUVRI - UKDM
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranseed3d
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambangramaldini
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillSastra Diharlan
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganAdhitya Henrika
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Amiin Majiid Nugroho
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambanganIpung Noor
 

What's hot (20)

Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Alluvial mine
Alluvial mineAlluvial mine
Alluvial mine
 
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwallPerencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
Perencanaan Pertambangan dan Ventilasi metode longwall
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
Alat Bor Eksplorasi
Alat Bor EksplorasiAlat Bor Eksplorasi
Alat Bor Eksplorasi
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboran
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng9 pemantauan lereng
9 pemantauan lereng
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 
Klasifikasi RQD
Klasifikasi RQDKlasifikasi RQD
Klasifikasi RQD
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
 
Ppt pertambangan
Ppt pertambanganPpt pertambangan
Ppt pertambangan
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 

Similar to ProduksiEmas

Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanSistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanEpi Ripson Sianturi
 
Proposal bisnis fuad bafadli
Proposal bisnis fuad bafadliProposal bisnis fuad bafadli
Proposal bisnis fuad bafadlifuad_fadli
 
Isi laporan rod mill
Isi laporan rod millIsi laporan rod mill
Isi laporan rod millIrwin Maulana
 
Bab v rencana produksi
Bab v rencana produksiBab v rencana produksi
Bab v rencana produksiDian Anggita
 
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01ragacute
 
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01ragacute
 
Belut Kewirausahaan Dokumen Proposal
Belut Kewirausahaan Dokumen ProposalBelut Kewirausahaan Dokumen Proposal
Belut Kewirausahaan Dokumen ProposalSerenity 101
 
Pemanfaatan limbah pabrik sawit
Pemanfaatan limbah pabrik sawitPemanfaatan limbah pabrik sawit
Pemanfaatan limbah pabrik sawitHYPEnergy BREMA
 
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptx
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptxMaster Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptx
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pkm k letto kara (lele presto kaya rasa )
Pkm k letto kara (lele presto kaya rasa )Pkm k letto kara (lele presto kaya rasa )
Pkm k letto kara (lele presto kaya rasa )111903102021
 
Bahan presentase kepala balai sep 2018
Bahan presentase kepala balai sep 2018Bahan presentase kepala balai sep 2018
Bahan presentase kepala balai sep 2018Adi Pujakesuma
 
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANANPROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANANirwansyah budiman
 
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangAnalisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangMuliadin Forester
 

Similar to ProduksiEmas (20)

Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahanSistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
Sistem informasi manajemen dan pelaporan dibagian pengolahan
 
Ringkasan
RingkasanRingkasan
Ringkasan
 
Bab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAY
Bab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAYBab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAY
Bab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAY
 
Proposal bisnis fuad bafadli
Proposal bisnis fuad bafadliProposal bisnis fuad bafadli
Proposal bisnis fuad bafadli
 
Isi laporan rod mill
Isi laporan rod millIsi laporan rod mill
Isi laporan rod mill
 
Bab v rencana produksi
Bab v rencana produksiBab v rencana produksi
Bab v rencana produksi
 
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01
 
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01
Kewirausahaanii 090607082521 Phpapp01
 
Belut Kewirausahaan Dokumen Proposal
Belut Kewirausahaan Dokumen ProposalBelut Kewirausahaan Dokumen Proposal
Belut Kewirausahaan Dokumen Proposal
 
Materi 5-manpro
Materi 5-manproMateri 5-manpro
Materi 5-manpro
 
Kbk;business in action
Kbk;business in actionKbk;business in action
Kbk;business in action
 
Pemanfaatan limbah pabrik sawit
Pemanfaatan limbah pabrik sawitPemanfaatan limbah pabrik sawit
Pemanfaatan limbah pabrik sawit
 
Lap batik eoq
Lap batik eoqLap batik eoq
Lap batik eoq
 
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptx
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptxMaster Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptx
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptx
 
Kompos Granul
Kompos GranulKompos Granul
Kompos Granul
 
Pkm k letto kara (lele presto kaya rasa )
Pkm k letto kara (lele presto kaya rasa )Pkm k letto kara (lele presto kaya rasa )
Pkm k letto kara (lele presto kaya rasa )
 
Abstrak reski
Abstrak reskiAbstrak reski
Abstrak reski
 
Bahan presentase kepala balai sep 2018
Bahan presentase kepala balai sep 2018Bahan presentase kepala balai sep 2018
Bahan presentase kepala balai sep 2018
 
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANANPROPOSAL  KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
 
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangAnalisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
 

More from Khairul Fadli

hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganhubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganKhairul Fadli
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasKhairul Fadli
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehKhairul Fadli
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Khairul Fadli
 
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanUu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanKhairul Fadli
 
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisKhairul Fadli
 
Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Khairul Fadli
 
Pompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarPompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarKhairul Fadli
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarKhairul Fadli
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin airKhairul Fadli
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasiKhairul Fadli
 

More from Khairul Fadli (20)

hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganhubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emas
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla aceh
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan
 
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanUu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
 
Feed mill
Feed millFeed mill
Feed mill
 
Milling
MillingMilling
Milling
 
Grinding mill
Grinding millGrinding mill
Grinding mill
 
Kudaan5
Kudaan5Kudaan5
Kudaan5
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
 
Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04
 
Pompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarPompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajar
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajar
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin air
 
Atap baja ringan
Atap baja ringanAtap baja ringan
Atap baja ringan
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasi
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satu
 

ProduksiEmas

  • 1. DAFTAR ISI Bab. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Visi 1.3 Misi Bab. 2. Penjelasan Produk 2.1 Produk 2.2 Bahan Baku 2.3 Cara Memperoleh Bahan Baku 2.4 Spesifikasi Bahan Baku 2.5 Jumlah Cadangan Bahan Baku Bab. 3. Proses Pembuatan 3.1 Persiapan Pegolahan Produk 3.2 Penataan Ruang Produksi 3.3 Flow Proses Produksi 3.4 Peralatan Bab. 4. Analisa Perencanaan Keuangan 4.1 Perencanaan Keuangan 4.2 Biaya Produksi 4.3 Total Biaya Produksi 4.4 Perencanaan Harga Jual 4.5 Bab 5 Pemasaran 5.1 Kondisi Pasar 5.2 Peluang dan Kesempatan 5.3 Persaingan 5.4 Strategi Pemasaran Bab 6 Management Perusahaan 6.1 Struktur Organisasi Perusahaan 6.2 Job Deskription 1
  • 2. 6.3 Kualifikasi Tenaga Kerja 6.4 Sistem Pengembangan dan Tenaga Kerja Bab 7 Aspek Hukum dan Legalitas 7.1 Aspek legalitas Perusahaan 7.2 Legalitas Perizinan 7.3 Aspek hukum lainnya Bab 8 Analisa Usaha 8.1 Modal 8.2 Biaya Investasi 8.3 Harga Pokok Produksi 8.4 Prediksi Rugi Laba 8.5 Proyeksi Keuntungan Bab 9 Kesimpulan 9.1 Penawaran Kerja Sama 9.2 Penutup 2
  • 3. Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ditemukannya sebuah ladang tambang emas disebuah daerah yang sangat dekat dengan kota Medan dan belum dilakukan penambangan secara modern tetapi telah dimulai pengolahan secara sederhana oleh beberapa orang yang sangat minim keahlian tentang pengolahan juga minim permodalan. 1.2 Visi Meningkatkan hasil penambangan dan membentuk usaha tambang yang dikelola oleh pengusaha lokal. 1.3 Misi • Menciptakan lapangan pekerjaan baru • Meningkatkan hasil produksi pengolahan • Membentuk perusahaan tambang yang kuat dengan SDM lokal. 3
  • 4. Bab 2 Penjelasan Produk 2.1 Produk Produk yang akan dihasilkan adalah emas dengan kadar murni harga sama dengan pasar emas yang berlaku. Berdasarkan hasil uji coba beberapa sample dari empat titik penyebaran dengan luasan sampling 3 ha diperoleh rata-rata dari 15 kg batu terkandung 0,5 gram emas. 2.2 Bahan Baku Adapun bahan baku yang dibutuhkan dalam pengolahan emas tersebut adalah: a. Batuan yang mengandung emas. b. Air raksa 2.3 Cara memperoleh Bahan Baku Dalam memperolah bahan baku saat ini produsen harus melakukan kerjasama dengan salah satu penduduk sekitar lokasi yang mengetahui keberadaan batuan yang mengandung emas tsb, sebelum dilakukan pembelian lahan sehingga produksi dapat berkesinambungan . 2.4 Spesifikasi Bahan baku Penyedian bahan baku harus sesuai dengan kapasitas produksi yang terpasang dan sesuai sample yang diambil dari lokasi penambangan dengan cara menempatkan seorang pekerja sortase. 2.5 Jumlah cadangan Bahan baku pada lokasi tambang. Berdasarkan survey awal maka diketahui bahwa cadangan hanya dapat dikelola secara sederhana dengan kapasitas pengolahan 1,5 ton batuan perhari dan dapat dilakukan penambangan selama 2 tahun. Tetapi berdasarkan penyebaran dan jika dilakukan perhitungan cadangan lanjutan kemungkinan luasan cadangan akan semakin besar atau setara dengan 10 tahun produksi. 4
  • 5. Bab 3 Proses Pembuatan 3.1 Persiapan pengolahan Produk Dengan melihat kemampuan permodalan yang kecil dan panjangnya pengurusan ijin tambang maka dilakukan strategi dengan mengeluarkan batuan secara sembunyi- sembunyi dengan menggaji pekerja 1kg Rp 1000,- dan secara bertahap akan dilakukan pembebasan lahan, pengurusan izin explorasi dan exploitasi. Dalam hal pengolahan perusahaan telah memiliki mesin ball mill dengan kapasitas 60 kg/hari. Berdasarkan perhitungan bahwa kapasitas mesin yang harus terpasang sehingga dapat menguntungkan adalah 1,5 ton perhari maka perlu dilakukan strategi persiapan yang matang seperti dibawah ini: 1.Menyediakan stok bahan baku awal sebesar 30 ton sebelum mesin baru masuk. 2.Melakukan pengumpulan batu secara diam-diam bekerja sama dengan petugas lapangan yang merupakan penduduk setempat. 3.Melakukan persiapan lahan produksi dengan matang sehingga dapat beroperasi secara aman dan nyaman. 3.Melakukan persiapan pembebasan lahan penduduk. 4.Melakukan pengurusan izin explorasi ke dinas terkait. Hal ini dilakukan setelah permodalan dianggap mampu. 5.Mengurus perizinan exploitasi setelah dua tahun dimana izin explorasi telah habis masa berlakunya. 5
  • 6. 3.2 Penataan Ruang Produksi Penataan ruang produksi yang matang akan memudahkan proses kerja dan dapat menghindari kejenuhan kerja, ruang kerja akan terbagi menjadi ruang bahan baku dan ruang penimbangan bahan baku menjadi satu, ruang mc stone crusher dgn mesin ball mill menjadi satu line dan selanjutnya ruang extraksi ( pembakaran) tersendiri, dengan perkiraan ruangan berukuran 50 m2 sudah cukup. Gbr 1. Tata ruang produksi 6
  • 7. 3.2 Flow Proses Produksi Gbr 2. Flow proses produksi 3.3 Kapasitas produksi Dengan menggunakan system konvensional dimana alat penghancur saat ini tidak ada sehingga dilakukan pemecahan secara manual maka yang diperoleh hanya 30 kg kerikil perhari dan dengan mesin ball mill yang tersedia dengan kapasitas terpasang 60 kg batuan maka produksi rata-rata perhari 2,5 gram dengan harga dipasar saat ini Rp 250.000,-/gram atau Rp 625.000,-/hari dengan jumlah pekerja 7 orang. Oleh karena itu dibutuhkan mesin dengan kapasitas 1,5 ton perhari berupa stone crusher dan Ball mill yang diperkirakan seharga Rp 95.000.000,- 3.4 Peralatan Untuk meningkatkan jumlah produksi maka dibutuhkan Peralatan yang lebih baik adalah : a. Stone crusher dengan kapasitas 1,5 ton / hari b. Mesin penepung (ball mill) dengan kapasitas 1,5 ton/hari c. Bak penampung, goni d. Timbangan, kompor extraksi. e. Cangkul, sekop dan martil 5 kg 7
  • 8. Bab 4 Analisa Perencanaan Keuangan 4.1 Perencanaan Keuangan Adapun rencana keuangan sebagai modal adalah sebagai berikut: A. Pinjaman Overdraft dari bank. Dalam hal ini dibutuhkan agunan tertentu untuk memenuhi modal kerja selama beberapa bulan. B. Pinjaman dari sahabat atau kerabat Bentuk pinjaman ini diharapkan tanpa jaminan tetapi dilakukan pembagian hasil hingga terjadi Break Even Point atau dilakukan kontrak kerja sama dengan jangka waktu . 4.2 Biaya Produksi 4.2.1 Biaya Produksi Tetap a. Biaya Tenaga Kerja Dengan system produksi konvensional menggunakan ball mill, penghancuran secara manual maka dibutuhkan 6 orang pekerja harian dan 2 orang staff dengan perincian sebagai berikut: • Kepala ops. 1 org Rp 3.500.000,- / bln • Ahli tambang 1 org Rp 3.000.000,- / bln. • Bag. Extraksi 2 org @ Rp 2.500.000,-/bln Rp 5.000.000,-/ bln • Bag. Crusher 2 org @ Rp 1.500.000,-/bln Rp 3.000.000,-/ bln • Bag. Galian 2 org @ Rp 1.500.000,- / bln Rp 3.000.000,- / bln _______________________________________________________________ • Total Rp 17.500.000,- / bln Dengan mengasumsikan hasil produksi 30 ton / bln dimana out put produksi 1154 kg / hari, dengan biaya tenaga kerja Rp 673.100,-/ hari sehingga upah perkilogramnya adalah Rp 584,- / kg. 8
  • 9. b. Biaya utility Akibat penggunaan peralatan berupa stone crusher, mesin ball mill, computer, penerangan, pompa air dsbmaka hal ini dapat dirncikan sbb: • Listrik, minyak / bln Rp 1.300.000,- • Sewa Gedung / Rumah / bln Rp 3.000.000,- • ATK Rp 150.000,- • PAM Rp 300.000,- ________________________________________________________________________ • Total Rp 4.750.000,- Dengan mengambil 26 hari kerja dalam 1 bulan maka biaya utility per hari adalah Rp 182,700,- sehingga biaya utility per kilogram Rp 158,- / kg. c. Biaya Penyusutan Peralatan Mengingat adanya life time dari peralatan maka perlu dilakukan perhitungan biaya penyusutan sbb: • Timbangan 150 kg 1 bh Harga beli Rp 3.500.000,- Masa pakai 5 thn (1800 hari) Biaya depresiasi / hari Rp 1945,- • Mesin crusher Q=700kg/jam Harga beli Rp 75.000.000,- Masa pakai 5 thn ( 1800 hari) Biaya depresiasi / hari Rp 42.000,- • Ball mill Harga beli Rp 20.000.000,- Masa pakai 5 thn (1800 hari) Biaya Depresiasi / hari Rp 11.200,- • Lain – Lain(cangkul, sekop dst) Rp 2.299,- Total biaya depresiasi per hari Rp 57.500,- Maka biaya depresiasi per gram jika 1 hari 38,5 gram produk adalah Rp1.500,-/gr d. Biaya Perizinan 9
  • 10. Dengan adanya biaya perizinan yang harus dilakukan perpanjangan setiap 2 tahun maka hal ini harus dilakukan perhitungan depresiasinya terhadap produk Yaitu : a.Biaya perizinan usaha Rp 4.250.000,- maka biaya depresiasinya Rp3.882,-/ hari atau Rp 1,56,- / kg maka total biaya depresiasi adalah Rp 5,-/ kg 4.3.2 Biaya Produksi Tidak Tetap a. Biaya bahan baku Berdasarkan plan kemampuan mesin 1154 kg / hari maka bahan baku harus tersedia adalah 1,5 ton/ hari dengan upah penambangan Rp 1000,-/kg maka Rp 1.500.000,-/hari dan untuk mengangkut batuan ke lokasi produksi diperlukan biaya Rp 500.000,-/ hari maka total biaya material adalah Rp 2.000.000,-/hari b. Biaya material extraksi Untuk menghasilkan emas murni dibutuhkan bahan extraksi yaitu air raksa yang dapat dipakai berulang kali maka diasumsikan untuk kebutuhan 1 bulan adalah 3 kg @ Rp 900.000,- atau Rp 2.700.000,- / bulan atau Rp 103.850,-/hari 4.3 Total Biaya Produksi Dari perincian diatas maka total biaya produksi untuk membuat 38,5 gram emas adalah : a. Biaya bahan baku Rp 2.000.000,- / kg b. Biaya extraksi Rp 103.850,- / kg c. Biaya Utility Rp 182,700,- / kg d. Biaya Tenaga Kerja Rp 673.100,- / kg e. Depresiasi Alat Rp 57.500,- / kg f. Biaya izin Rp 1,56,- /kg Total Rp3.017.306 ,- / kg Maka biaya produksi per gram dengan total produksi 1 hari 38,5 gram (Rp 9.625.000,-) adalah : Rp 78.400,-/gr 4.4 Perencanaan Harga jual 10
  • 11. Jika dipasar saat ini harga rata-rata Rp 250.000,-/gr dan mengingat harus adanya profit shearing antara perusahaan produsen dengan penanam modal maka harus dicari strategi waktu penjualan. Bab 5 Pemasaran 5.1 Kondisi Pasar Saat ini harga emas terus melambung sesuai dengan kondisi moneter sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadap kondisi moneter dan hari hari besar. Dalam hal ini tidak perlu ada kecemasan yang besar. 5.2 Peluang dan Kesempatan A. Kendala Mengingat besarnya modal yang dibutuhkan dan adanya minimum produksi agar diperoleh provit yang bagus maka perlu dilakukan penarikan investor dengan perhitungan pembagian provit yang jelas. Selain itu tidak mungkin secara terus menerus dilakukan penambangan tersembunyi maka perlu dilakukan pengurusan ijin setelah total cadangan dapat dihitung, maka hal ini jelas akan menambah cost produksi yang berakibat terhadap penurunan provit tetapi hal ini tidak menjadi masalah besar. B.Peluang Dengan kondisi saat ini, dimana tidak adanya persaingan dalam hal penguasaan lahan tambang dan minimnya pengetahuan masyarakat sekitarnya serta adanya lahan dengan luas 1,5 ha yang akan dilepas oleh masyarakat diareal tersebut maka dapat memuluskan perusahaan untuk melakukan penambangan secara continue. 5.3 Persaingan Setelah melakukan peninjauan lokasi dan pemetaan lokasi didapat data sementara bahwa telah pernah ada survey yang dilakukan oleh perusahaan jepang dibuktikan dengan adanya titik triangulasi dilokasi tersebut. 5.4 Strategi Bisnis A. Tujuan • Merupakan hasil jangka panjang yang akan dicapai dalam usaha produksi emas 11
  • 12. B. Sasaran Bisnis tambang emas ini diharapkan dapat memberikan keuntungan yang lebih baik kepada produsen dan pihak pihak yang terlibat baik secara financial maupun social kemasyarakatan. C. Target Dalam hal ini yang menjadi target utama produksi adalah meningkatkan jumlah produksi, memiliki lahan konsesi tambang yang syah.sehingga dapat dilanjutkan dengan penambangan galian c yang ada di lokasi tersebut. D. Penggalangan relasi Untuk mensukseskan bisnis ini dilakukan penggalangan kepada : • Pemilik lahan sebagai penyedia bahan baku: Hal ini harus dilakukan sehingga ketersedian bahan baku terjamin, sebelum lahan tersebut menjadi hak milik. • Pemilik modal atau investor. • Pemerintah daerah setempat 12
  • 13. Bab 6 Management Perusahaan 6.1 Struktur Perusahaan Dalam hal ini perusahaan yang sudah ada dalam bentu perusahaan komanditer dengan nama perusahaan “ CV.BONK ADHA” dengan struktur organisasi sebagai berikut: Direktur Utama/Ka. Ops : Khairul Fadli Staf Ahli Tambang : Ir. M. Syamsir Pane Bagian Extraksi/Pengolahan : Indra Saputra : Edi Syahputra Wibowo Bag. Mc. Crusher : Riyanto Rahmad : Heru Irawadi Bag. Galian Tambang : Bp. Ali Sitepu : Malik Ibrahim 6.2 Job Deskription Adalah pembagian tugas dan wewenang setiap jabatan sehingga tidak terjadi duialisme atau lebih perintah dilapangan. 6.3 Kualifikasi Tenaga Kerja Dalam perekrutan tenaga kerja perlu diperhatikan prilaku dan keahlian calon tenaga kerja . 6.4 Sistem Pengembangan dan Kompensasi Saat perusahaan semakin berkembang dan jumlah item produk meningkat maka sudah selayaknya dilakukan perhitungan terhadap kompensasi yang diterima oleh karyawan sehingga loyalitas juga meningkat. Begitu juga dengan pembagian keuntungan untuk para investor. Dalam hal ini perusahaan menawarkan system bagi hasil dengan cara sbb: a. Pembagian dengan 70 % perusahaan dan 30 % penanam modal. 13
  • 14. b. Modal tidak dapat ditarik sebelum 1 tahun. c. Perusahaan akan memberikan laporan keuangan setiap bulannya. Bab 7 Aspek Hukum dan Legalitas A. Aspek legalitas. Mengingat mahalnya biaya pengurusan ijin yang akan dikeluarkan dan rumitnya pengurusan maka dalam hal ini perusahaan memanfaatkan izin pengolahan / perdagangan pupuk dengan nama “CV. BONK ADHA” tetapi jika dalam satu tahun pertama dapat dilalui dengan jumlah produksi yang tetap sesuai perencanaan maka perusahaan akan mengurus ijin explorasi hingga exploitasi. B. Legalitas Secara legalitas formal CV.BONK ADHA” merupakan perusahaan komanditer yang telah memiliki Akte Pendirian ( dikeluarkan oleh kantor notaries ERNAWATY LUBIS Jl. Sungai Deli, Medan),dan SIUP, TDP, dan HO.(dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan dan Industri Medan) (terlampir). Karena wilayah kerja nantinya di Deli Serdang maka perusahaan akan mendaftarkan perusahaan ke Kantor Dinas Perindustrian dan perdagangan, Deli Serdang. C. Aspek Hukum Lainnya Sesuai paparan diatas dimana perusahaan belum memiliki izin dari Dinas pertambangan dan Energi serta dari Departemen Pertambangan Kanwil Sumatera Utara karena mahal dan lamanya pengurusan maka perlu kiranya dilakukan strategi izin sehingga produksi dapat berjalan dengan cara mengurus izin pertambangan galian C sehingga biaya akan lebih murah. 14
  • 15. Bab 8 Analisa Usaha 8.1 Modal Berlandaskan perencanan kemampuan produksi 1,5 ton / hari maka dapat dilakukan perincian modal usaha sebagai berikut. 1. Modal Tetap (Pokok) a. Mc stone crusher Rp 75.000.000,- b. Mesin Ball mill Rp 20.000.000,- c. Timbangan 150 kg 2 bh Rp 3.500.000,- d. Martil, cangkul, bak tampung, goni Rp 1.100.000,- Rp 99.600.000,- 2. Modal Berkala a. Sewa gedung, Rp 3.000.000,- b. Biaya listrik, minyak, air Rp 1.600.000,- c. Biaya ATK Rp 150.000,- d. Transport Rp 13.000.000,- e. Bahan Baku untuk 39 ton/bln Rp 39.000.000,- f. Kimia extraksi Rp 2.700.000,- g. Upah Kerja Rp 17.500.000,- Rp 76.950.000,- Total modal investasi pada bulan pertama adalah Rp 176.550.000,- / bln. 8.2 Harga Pokok Produksi berdasarkan perhitungan sebelumnya bahwa harga pokok produksi adalah Rp 78.400,-/gr. Sedangkan harga per gram saat ini adalah Rp 250.000,- 8.3 Prediksi Rugi Laba Dengan assumsi hasil produksi bulan pertama dengan jumlah bahan baku 25 ton adalah 833 gr maka secara rincian rugi-laba nya adalah sebagai berikut : 15
  • 16. a. Biaya produksi per gr Rp 78.400 ,- b. Harga jual per gr Rp 250.000,- maka keuntungan per gr Rp 171.600,- Sehingga keuntungan pada bulan pertama adalah Rp 142.942.800,- Dengan melihat kemampuan produksi diatas 39 ton / bln atau dengan biaya tenaga kerja, utility, dan depresiasi alat tetap maka keuntungan maksimum dalam 1 bulan akan lebih dari Rp 223.470.000,- 8.4 Proyeksi Keuntungan Dengan memasukkan hasil produksi dan nilai keuntungan per bulan maka dapat dilakukan pentabelan dimana modal tetap Rp 12.550.000,- dan proyeksi hasil sbb: Bln Modal(Rp) Jlh produksi Provit ke. Tetap Berkala Baku modal Ton gr Biaya prod. Hasil jual Provit Rp78.400/gr Rp250.000/gr 1 0 0 0 0 0 2 25 833 65.307.200,- 208.250.000,- 142.942.800,- 3 25 833 65.307.200,- 208.250.000,- 142.942.800,- 4 25 833 65.307.200,- 208.250.000,- 142.942.800,- 5 30 1000 78.400.000,- 250.000.000,- 171.600.000,- 6 30 1000 78.400.000,- 250.000.000,- 171.600.000,- 7 30 1000 78.400.000,- 250.000.000,- 171.600.000,- 8 35 1167 91.492.800,- 291.750.000,- 200.257.200,- 9 35 1167 91.492.800,- 291.750.000,- 200.257.200,- 10 35 1167 91.492.800,- 291.750.000,- 200.257.200,- 11 40 1333 104.507.200,- 333.250.000,- 228.742.800,- 12 40 1333 104.507.200,- 333.250.000,- 228.742.800,- 13 40 1333 104.507.200,- 333.250.000,- 228.742.800,- Dengan melihat table diatas maka pada bulan pertama dianggap belum produksi, selanjutnya pada bulan ke dua telah berproduksi normal sehingga keuntungan bersih pertahun jika dibarengi dengan peningkatan jumlah produksi dengan biaya tetap dan biaya lainnya (biaya sewa gedung, biaya listrik, biaya ATK, transport, upah kerja,) juga tetap adalah : Rp 2.230.628.400,- . Dengan system bagi hasil untuk investor sebesar 30% atau setara dengan : Rp 669.188.520,-/ tahun atau Rp 55.765.710,-/bulan. Dimana modal tambahan 16
  • 17. sementara yang dibutuhkan sebesar Rp 300.000.000,- maka investor akan memperoleh keuntungan maksimum sebesar 18,58 % perbulan (Rp 55.765.710,-) dan dalam tempo 6 bulan investor telah pulang modal dan dalam satu tahun telah menerima keuntungan 100%. Bab 9 Kesimpulan 9.1 Penawaran Kerja sama Investasi Berdasarkan perhitungan diatas maka usaha ini pada dasarnya sangat menguntungkan dan kecil resiko rugi, tetapi karena kecilnya modal yang dimiliki sehingga banyak sekali kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan antara lain belum diurusnya izin pertambangan sehingga pekerjaan penambangan dilakukan secara sembunyi maka resiko biaya produksi meningkat dan penghentian penambangan sangat lah besar , hal ini dapat menyebabkan mengecilnya keuntungan karena adanya biaya tak terduga. Oleh karena tersebut diatas maka perusahaan menawarkan kerja sama investasi kepada para investor dengan system bagi hasil dimana permodalan yang dibutuhkan Rp 300.000.000,- dimana persentasi penawaran bagi hasilnya adalah sebagai berikut: A. Jika Seorang investor menginvestasikan dananya sebesar Rp 300.000.000,- maka: 1. Pembagian hasil adalah 30% dari keuntungan bersih 2. Modal setor tidak dapat ditarik sebelum 1 tahun. 3. Berdasarkan perhitungan Break Event Point diatas dimana setelah 6 bulan investor BEP dan dalam tempo 1 tahun telah menarik keuntungan bersih selama 6 bulan maka pada tahun berikutnya pembagian % keuntungan akan diperbaharui kembali menjadi 20% dari keuntungan. Pada point ini akan berlaku selam perusahaan berjalan. 4. Apabila pada tahun berjalan investor menarik seluruh modal investasinya maka perjanjian bagi hasil batal sehingga investor tidak lagi menerima % keuntungan. B. Jika Seorang investor menginvestasikan dananya sebesar Rp150.000.000,- maka: 1. Pembagian hasil adalah 15% dari keuntungan bersih 2. Modal setor tidak dapat ditarik sebelum 1 tahun. 3. Berdasarkan perhitungan Break Event Point diatas dimana setelah 6 bulan 17
  • 18. investor BEP dan dalam tempo 1 tahun pertama telah menarik keuntungan bersih selama 6 bulan maka pada tahun berikutnya pembagian % keuntungan akan diperbaharui kembali menjadi 10% dari keuntungan. 4. Apabila pada tahun berjalan investor menarik seluruh modal investasinya maka perjanjian bagi hasil batal sehingga investor tidak lagi menerima % keuntungan. C. Jika dalam proses usaha tutup maka segala inventaris perusahaan akan dilelang dan hasilnya akan dibagikan kepada seluruh investor secara proporsional. D. Segala perjanjian investasi akan dilakukan didepan notaris yang ditunjuk oleh perusahaan. 9.2 Penutup Demikianlah proposal bussines plan di buat semoga pihak yang terpilih sebagai patner kerja sama dapat mempelajarinya dengan seksama , cermat, cepat dan akurat. Tidak lupa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga proposal ini dapat disusun dengan baik. Atas perhatian, kesempatan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat saya, Medan, 6 Agustus 2009 (Khairul Fadli ) 18
  • 19. 19
  • 20. 20