1. Perencanaan produksi
I.
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam dunia industri, seorang pengusaha diharuskan membuat suatu pembukuan
(anggaran) yang berisi tentang perencanaan suatu proses produksi secara berkala. Pada
pembelajaran yang lalu, kita mempelajari bagaiman cara menentukan jumlah
kebutuhan apa saja yang menunjang dalam produksi.
Tidak cukup bagi seorang pengusaha hanya menentukan jumlah kebutuhan
produksi pokok saja, tetapi dalam suatu industri diharuskan memproduksi untuk
persediaan. Pengendalian persediaan sangat penting bagi suatu perusahaan demi
mencegah kemungkinan – kemungkinan buruk yang terjadi misalnya pemadaman
listrik bergilir, permintaan mendadak, cara mendapatkan bahan produksi sulit.
Berdasarkan hal itu, maka dipelajarilah cara untuk mengendalikan persediaan.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
A. Maksud
1. Mempelajari cara pembuatan batik
2. Menganalisis proses pembuatan batik cap
3. Merencanakan proses produksi batik cap
4. Mengetahui kebutuhan apa saja dalam produksi batik cap
5. Merencanakan jumlah produksi dalam kurun waktu tertentu
6. Menentukan kebutuhan persediaan untuk enam bulan
B. Tujuan
1.
Untuk mengetahui jenis dan jumlah kebutuhan produksi batik cap
2.
Untuk mengetahui jumlah atau besarnya persediaan yang paling ekonomis
3.
Sebagai titik tolak untuk peramalan permintaan
1
2. Perencanaan produksi
4.
Untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh dalam produksi
3. DASAR TEORI
a. Pengertian Inventory Stock ( Persediaan Bahan Baku )
Suatu perencanaan dan perhitungan jumlah ( Quantity ) suatu stock ( bahan )
untuk digunakan atau diolah menjadi suatu produk. Dimana diperhitungkan
besarnya biaya penyimpanan dan pemesanan yang berhubungan dengan jumlah
kebutuhannya.
b. Kategori Persediaan
1. Bahan Baku
2. Komponen
3. Barang Setengah Jadi
4. Barang Jadi
5. Bahan Pembantu
c. Penyebab Pengendalian Persediaan
1. Untuk memenuhi permintaan
2. Meredam ketidakpastian
3. Adanya Spekulasi
4. Fungsi Persediaan
Independensi
Ekonomis
Antisipasi
1
3. Perencanaan produksi
Fleksibilitas
d. Biaya – Biaya Persediaan
1. Harga pembelian
2. Biaya Pemesanan
3. Biaya Penyiapan
4. Biaya penyimpanan
5. Biaya Kekurangan Persediaan
4. LANGKAH KERJA
Secara garis besar, proses pembuatan batik cap pada prinsipnya seperti yang telah
digambarkan pada uraian di atas, namun secara mendetailnya dapat dilakukan dengan
tahap-tahap sebagai berikut:
a. Diloyor/tahap persiapan
Adalah dimana kain mori sudah dipersiapkan, direndam untuk menghilangkan
kanjinya. Dan dikeringkan. Kemudian setelah kering direndam kembali didalam bubur
beras Wulu serta dkeringkan kembali dengan cara dibentang supaya kain tersebut
tidak kusut.
b. Dikemplong
Yaitu memukul – mukul kain yang telah selesai diloyor palu kayu besar yang
bertujuan supaya kainnya menjadi rata.
c. Membuat corak/gambar (molani) sekaligus menutup motif dengan malam (lilin)
(pencapan)
Membuat corak untuk batik ini adalah dengan cara mencap dengan alat cap yang
telah tersedia. Motif-motif yang dibuat adalah berdasarkan motif alat cap yang
1
dimiliki, caranya dengan mencelupkan alat cap ke dalam lilin panas dan ditempelkan
ke kain sehingga membentuk motif yang kita buat.
4. Perencanaan produksi
d. Nerusi
Adalah merekatkan malam pada sisi sebaliknya, yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil bathikan yang berkualitas.
e. Wedel/pencelupan
Tahap ini adalah pemberian (pencelupan) warna pada bagian kain yang tidak
ditutup dengan malam atau bisa dikatankan pewarnaan dasar.
f. Kerok
Tahap ini adalah menghilangkan malam bathikan dengan cara dikerok dengan
menggunakan alat pisau tumpul yang dibengkokkan seperti huruf “U” dengan tujuaan
untuk pemberiaan warna selanjutnya (warna kedua), jika kita mau mencelup dua kali
(sesuai yang kita inginkan).
g. Mencap untuk kedua kalinya
Kain yang telah melalui proses pengerokan biasanya malam bathikan mengalami
kerontokan, untuk mencegah kemasukan warna lain, maka ditutup kembali dengan
malam menggunakan alat cap.
h. Nyoga/pencelupan ke dua kali
Adalah tahapan pewarnaan kedua dengan menggunakan zat pewarna buatan atau
alami yang terbuat dari kulit kayu ; jambal, tinggi dan teger. Jenis tumbuhan ini
terdapat di daerah NTB dan Kalimantan.
i. Babaran/menghilangkan malam (nglorot)
Adalah proses akhir membuat bathik, dimana proses ini adalah melorod malam
yang menempel pada kain dengan cara merebus kain tersebut hingga malam yang
menempel lepas semuanya.
j. Mbilasi (pembilasan/pencucian)
1
5. Perencanaan produksi
Yaitu setelah lmalam bathiknya lepas dari kain kemudian kainnya dibilas dengan
air hingga airnya sampai kelihatan bening.
k. Pememehan/penjemuran
Setelah proses babaran usai tahap berikutnya adalah pengeringan kain bathik.
Dengan cara dijemur sampai kering dan tidak boleh kontak langsung dengan pancaran
sinar matahari.
5. DIAGRAM ALIR SECARA GARIS BESAR
Pembuatan pola dan pemberian lilin
pewarnaan
Penghilangan lilin
6. DIAGRAM ALIR PROSES
1
7. Perencanaan produksi
b. Bahan
No
Nama Bahan
1
Kain Mori
2
Lilin / Malam Bathik
3
Zat Pewarna
4
Air
5
Zat warna reaktif remazol
6
Sodium Bikarbonat
7
Urea
8
Remazhol / Zat Anti Reduksi
9
Manutex / Pengental
10
II.
Minyak tanah
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Kebutuhan alat (sebagian data diasumsikan)
No
Jenis Alat
Jumlah
1
Wajan / ketel
1
2
Kompor
1
3
Dingklik
1
1
8. Perencanaan produksi
4
Kemplong / ganden
1
5
Jembangan atau Bak Pencelupan
1
6
Kerokan
1
7
Plorodan
1
8
Alat pencap
4
2. Kebutuhuan bahan yang diperlukan untuk 1 lembar kain ( 5 x 1,8 m )
Lilin
= 200 gram
Zat warna reaktif remazol
= 75 gram
Sodium bikarbonat
= 10 gram
Urea
= 50 gram
Remazol/zat anti reduksi
= 20 gram
Manutex/pengental
= 350 gram
Air
= 495 gram
Minyak Tanah
= 1,5 liter
3. Analisis kapasitas produksi per bulan
Pengerjaan pembatikan (pencapan dan pewarnaan,untuk persiapan batik dilakukan
pada hari sebelumnya) untuk 5 meter kain dapat dikerjakan dalam waktu 2 jam. Jadi
jika satu hari kerja (8 jam efektif) dapat mengerjakan batik cap sebanyak 20 meter.
Dalam waktu satu minggu (6 hari kerja) dapat terselesaikan sebanyak 120 meter kain
batik, dan dalam waktu satu bulan (4 minggu + 2 hari kerja) dapat terselesaikan batik
sebanyak 520 meter atau 104 lembar kain batik.
1
9. Perencanaan produksi
No
Nama Bahan
Jumlah
1
Kain Mori
520 meter
2
Lilin / Malam Bathik
20,8 kg
4
Air
51,48 kg
5
Zat warna reaktif remazol
7,8 kg
6
Sodium Bikarbonat
1,04 kg
7
Urea
5,2 kg
8
Remazhol / Zat Anti Reduksi
2,08 kg
9
Manutex / Pengental
36,4 kg
10 Minyak Tanah
156 liter
4. Analisis kapasitas produksi per enam bulan
No
Nama Bahan
Jumlah
1
Kain Mori
3120 m
2
Lilin / Malam Bathik
124,8 kg
4
Air
308,88 kg
5
Zat warna reaktif remazol
46,8 kg
6
Sodium Bikarbonat
6,24 kg
7
Urea
31,2 kg
8
Remazhol / Zat Anti Reduksi
1
12,48 kg
10. Perencanaan produksi
9
Manutex / Pengental
218,4 kg
10 Minyak Tanah
936 liter
5. Analisis EOQ
Diketahui : A
= Order Cost
= 1. Kain = Rp 50.000,00
2. Zat = Rp 7.500,00
D = Permintaan / Periode
= Jumlah Kebutuhan Bahan / 6 bulan
I = Holding Cost
= 0,05
C = Harga per Unit
Rumus : 1. EOQ =
√
2 AD
IC
2. Frequensi Pemesanan = Jumlah Kebutuhan
EOQ
3. ROP
=d.l
ket : d = Jumlah Kebutuhan per hari
l = Lead Time = 5 hari
N
o
Nama Bahan
Jumlah
Harga Bahan
1
EOQ
Frequensi
Pemesanan
ROP
11. Perencanaan produksi
1 Kain Mori
3120 m
Rp5.000,00 / m
1117,14 m
2,79
86,67 m
2 Lilin / Malam Bathik
124,8 kg
Rp30.000,00 /kg
35,32 kg
3,5
3,46 kg
4 Air
308,88 liter Rp20,00/ liter
-
Zat warna reaktif
remazol
46,8 kg
Rp80.000,00/kg
13,25kg
3,5
1,3 kg
6 Sodium Bikarbonat
6,24 kg
Rp15.000,00/kg
11,17kg
0,5
0,17 kg
7 Urea
31,2 kg
Rp10.000,00/kg
31 kg
1
0,87 kg
Remazhol / Zat Anti
Reduksi
12,48 kg
Rp40.000,00/kg
9,67 kg
1,3
0,347 kg
9 Manutex / Pengental
218,4 kg
Rp40.000,00/kg
40.47 kg
5,39
6,067 kg
10 Minyak Tanah
936 liter
Rp4.000,00/liter
264,95 kg
3,5
26 liter
5
8
III.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu produksi, pengendalian
persediaan merupakan suatu hal yang penting. Berdasarkan hasil analisa tersebut bahwa
setiap kebutuhan produksi nilai EOQ-nya berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang
pengusaha harus bisa menentukan nilai ter-Ekonomis suatu bahan produksi untuk
menekan biaya produksi.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Batik Pekalongan, Pembuatan Batik. Teknik Pembuatan Batik « Batik.htm
Belajar Membuat Batik. www.indonext.com
Batik Bakaran Wetan-Pati. Indek.php.htm
Laporan Kerja Praktek di Perusahaan Batik Nadira Tasikmalaya Pembuatan Batik
dengan Zat Warna Reaktif Remazol 1
pada Kain Mori Prima. 1996. Bandung: STT
Tekstil