SlideShare a Scribd company logo
SISTEM BAHAN BAKAR
SEJARAH SINGKAT PERCOBAAN SISTEM 
INJEKSI PADA MOTOR BENSIN 
– Sejak Robert Bosch berhasil membuat pompa 
injeksi Diesel putaran tinggi (1922-1927), maka 
dimulailah percobaan-percobaan untuk 
memakai pompa injeksi tersebut pada motor 
bensin. 
– Pada mulanya pompa injeksi motor bensin 
dicoba, bensin langsung disemprotkan ke ruang 
bakar (seperti motor Diesel). 
– Kesulitan akan terjadi waktu motor masih dingin, 
karena bensin akan sukar menguap karena 
temperatur rendah, akibatnya bensin akan 
mengalir ke ruang poros engkol dan bercampur 
dengan oli , bila motor sudah panas masalah ini 
tidak ada lagi.
• Untuk mengatasi kesulitan ini, maka penyemprotan 
langsung pada ruang bakar, diganti dengan penyemprotan 
pada saluran masuk. 
• Elemen pompa juga harus diberi pelumasan sendiri, karena 
bensin tidak dapat melumasi elemen pompa seperti solar, 
itu berarti pembuatan konstruksi elemen lebih sulit dan 
mahal. 
• Para ahli konstruksi terus berusaha merancang suatu 
sistem injeksi bensin yang berbeda dari sistem – sistem 
terdahulu ( tanpa memakai pompa injeksi seperti motor 
Diesel ), terutama untuk pesawat terbang kecil cukup 
tertarik memakai sistem injeksi bensin, karena pesawat 
terbang yang memakai karburator akan mengalami 
kesulitan antara lain : 
 Saluran masuk tertutup es 
 Posisi dan gerakan pesawat mempengaruhi kerja 
karburator
• Untuk efisiensi pemakaian bahan bakar, motor 2 
tak & motor rotari (Wankel) juga suka memakai 
sistem injeksi. Prinsip dasar sistem injeksi yang 
dipakai pada mobil-mobil saat ini mulai selesai 
sekitar tahun 1960, dan tahun 1967 industri Mobil 
VW mulai memakai sistem injeksi D (D-Jetronik), 
sistem ini pertama kali memakai Unit Pengontrol 
Elektronika .Dari tahun 1973 sampai saat ini 
sistem injeksi K (K-Jetronik) & L-Jetronik serta 
Mono-Jetronik sudah dipakai pada mobil. Sistem-sistem 
injeksi ini merupakan pilihan lain dari 
sistemkarburator, terutama pada negara-negara 
yang mempunyai aturan yang ketat terhadap 
kondisi gas buang.
Mercedes – Benz C 111 (tipe 
motor wankel) memakai 
pompa injeksi bensin , 
penyemprotan langsung 
pada ruang bakar. 
Mercedes – Benz 
230 SL, memakai 
sistem pompa 
injeksi bensin 
penyemprotan 
pada saluran 
masuk.
Macam – macam 
Sistem Injeksi Bensin 
Injeksi bensin 
Mekanis 
(Injeksi K) 
Injektor membuka terus 
menerus pada tekanan 
tertentu 
Mekanis 
Elektronis 
(Injeksi KE) 
Injeksi K yang memakai 
unit 
pengontrol elektronika 
Elektronis 
Injeksi EFI 
(L – Jetronik) 
Injektor membuka secara 
elektromagnetis yang 
diatur 
oleh unit pengontrol 
elektronika
Injeksi bensin 
elektronis 
Memakai satu 
injektor 
untuk semua 
silinder motor 
(Mono Jetronik) 
Memakai satu 
injektor untuk satu 
silinder motor 
Materi inilah yang akan dibahas pada LP selanjutnya 
Keterangan 
K = Berasal dari kata “Kontinuierlich” artinya Continyu / terus menerus 
L/EFI= L, berasal dari kata “Luft” artinya “Udara”. 
Volume udara yang dihisap motor diukur dan diinformasikan ke unit. 
pengontrol elektronika. 
EFI= Electronic Fuel Injection
Perbandingan Sistem Injeksi Bensin 
dengan Karburator 
Efisiensi isi silinder 
• Motor dengan sistem injeksi memakai banyak 
injektor akan memungkinkan pembuatan saluran 
masuk dengan diameter lebih besar dan panjang 
serta sama setiap silindernya. 
• Hal ini menguntungkan, karena udara yang dihisap 
untuk semua silinder lebih baik dan merata.
• Gambar A memperlihatkan 
motor 4 silinder 1 karburator, 
panjang saluran masuk tidak 
sama, akibatnya pengisian tiap 
silinder agak kurang merata. 
• Perbaikan dapat dilakukan 
seperti gambar B. Motor, 6 
silinder model V dengan 3 
karburator Ganda (Dobel), 
menghasilkan diameter dan 
panjang saluran masuk 
menjadi sama. Tapi penyetelan 
putaran idel pada masing – 
masing karburator, dan 
mekanisme pengerak katub 
gas lebih rumit.
Daya Maksimum & Momen Putar
• Daya maksimum sistem injeksi bensin sedikit lebih 
besar, ini disebabkan karena konstruksi saluran masuk, 
saluran gas buang, tekanan kompresi dan lain – lain, 
dibuat berbeda dengan motor karburator. 
• Itu juga berarti pada sistem injeksi bensin momen putar 
dapat sedikit diperbesar. Karena campuran bensin / 
udara lebih baik pada putaran rendah bahan bakar lebih 
hemat. 
• Bila konstruksi – konstruksi di atas pada motor 
karburator juga diperbaiki maka daya maksimum dan 
momen putar yang dihasilkan sama dengan motor 
injeksi bensin. 
• Pertanyaan : apa kelemahan utama sistem injeksi ? 
– Harga lebih mahal. 
– Perbaikan lebih sulit 
– Sistem injeksi yang memakai unit kontrol elektronika, kerusakan 
kecil pada kelistrikan dapat mengakibatkan motor mati. 
– Alternator lebih besar (  20 A ). 
– Sensitif terhadap kotoran dan air dalam sistem.
Sistem Pengaliran Bahan Bakar 
• Secara prinsip pengaliran bahan bakar 
pada semua sistem injeksi bensin adalah 
sama, dan bagian dari komponen tertentu 
dapat dipakai pada sistem injeksi yang 
berbeda.
Sistem pengaliran bahan bakar injeksi EFI 
• Keterangan: 
1. Tangki bensin 
2. Pompa bensin listrik 
3. Filter 
4. Pipa pembagi 
5. Pengatur tekanan 
6. Injektor 
7. Injektor start dingin 
• Berilah nomor bagian-bagian 
sistem pengaliran 
bahan bakar injeksi EFI, 
sesuai dengan nomor urut 
seperti gambar pertama! 
• Arah aliran bahan bakar 
lihat tanda panah
Sistem pengaliran bahan bakar injeksi 
K 
• Keterangan: 
1. Tangki bensin 
2. Pompa bensin listrik 
3. Penyimpanan tekanan 
4. Saringan / Filter 
5. Pembagian bahan 
bakar 
6. Injektor 
7. Injektor start dingin 
8. Regulator panas mesin 
9. Pengontrol tekanan 
bahan bakar
• Berilah nomor bagian-bagian sistem pengaliran 
bahan bakar injeksi K, sesuai dengan nomor 
urut pada gambar diatas!
1. Tangki bensin 
Konstruksi tangki sedikit agak berbeda dengan mesin 
karburator, tapi tangki mesin karburator masih dapat 
dipakai untuk sistem injeksi. 
• Pompa pengalir dipasang 
tangki bersama sender 
pengukur bahan bakar. 
• Pompa pengalir berfungsi 
untuk menekan bensin ke 
pompa bensin listrik, 
karena pompa bensin 
listrik tidak mempunyai 
daya hisap.
Macam-macam bentuk tangki khusus 
untuk mesin sistem injeksi 
• Penempatan tangki pada posisi 
berdiri, pompa bensin listrik pada 
posisi berdiri dengan demikian 
tinggi permukaan bensin akan 
cukup mengisi penuh ruang 
pompa. 
• Pompa bensin listrik ditempatkan 
dalam tangki-tangki supaya 
dalam tangki ada tekanan maka 
dipasang sebuah katup ventilasi 
yang membuka kalau bensin 
pada tangki sudah mencapai 
tekanan tertentu. 
• Katup ventilasi dan pompa bensin 
listrik diluar tangki.
2. Pompa tekanan listrik. 
Mengalirkan bahan bakar dengan tekanan 
tinggi sehingga bisa diinjeksikan ke saluran 
masuk
• Rangkaian listrik pompa harus direncanakan agar 
pada waktu kunci kontak “ON” pompa bekerja 
beberapa detik, selama start dan mesin hidup 
pompa bekerja terus sesuai dengan aturan: bila 
mobil terjadi kecelakaan, bensin tidak boleh 
tertumpah, maka meskipun kunci kontak “ON” 
pompa harus tidak bekerja bila mesin mati.
• Besar arus listrik yang mengalir pada pompa saat 
beban penuh 8-10 A tegangan 12 Volt oleh karena 
itu pada mesin-mesin injeksi bensin alternator 
harus lebih besar 
• Katup pembatas akan terbuka bila tekanan bahan 
bakar pada sistem sudah melebihi 8 bar 
• Katup pengembali berfungsi mengontrol bensin 
agar tetap penuh pada ruang pompa. 
• Apa sebabnya bensin harus tetap penuh pada 
ruang pompa? 
• Karena bensin berfungsi sebagai pelumas dan 
pendingin pompa oleh sebab itu bensin dengan 
sistem injeksi tidak baik kalau tangki kosong.
3. Penyimpanan tekanan (injeksi K) 
Berfungsi untuk menyimpan / mempertahankan tekanan bahan bakar 
yang dipompakan oleh pompa bensin listrik pada waktu motor mati 
• Plat dan saluran peredam getaran 
• Saluran pengatur 
• Ruang pegas 
• Ruang penyimpan 
• Membran 
• Pegas 
• Ventilasi 
• Tekanan bahan bakar perlu disimpan 
pada penyimpan tekanan supaya: 
bahan bakar masih tetap berbentuk 
cair pada waktu motor panas(lihat 
grafik!) 
Contoh: 
• Bensin dengan tekanan 3 bar, masih 
berbentuk cair pada suhu  160oC
4. Saringan/ Filter 
Untuk menyaring kotoran yang ada pada bensin 
• 1. Kertas elemen 
saringan 
• 2,3. Penyaring 
kasar 
Bila arah pemasangan saringan terbalik, secara fungsi 
pengaliran bahan bakar tidaklah mengganggu tapi fungsi 
saringan menjadi salah, karena: kotoran-kotoran yang 
disebabkan elemen saringan akan ikut ke dalam aliran 
sistem bahan bakar.
5. Pipa pembagi (Injeksi EFI) 
Fungsi: Menyalurkan tekanan bahan bakar agar sama 
pada setiap injektor.
6. Pengatur / Regulator tekanan 
(Injeksi EFI) 
• Fungsi: 
– Menentukan tekanan dalam sistem 
aliran 
– Menyesuaikan tekanan injeksi 
dengan tekanan saluran masuk. 
Konstruksi: 
– Saluran masuk bahan bakar dari 
pipa pembagi 
– Saluran pengembali ke tangki 
– Plat katup 
– Membran 
– Hubungan vakum dari saluran 
masuk
• Cara kerja: 
• Fungsi pertama: 
Bila tekanan bahan bakar dari pompa bensin 
listrik > dari tekanan pegas membran tertekan, 
saluran pengembali terbuka dengan demikian 
tekanan bahan bakar pada pipa pembagi jadi 
konstan. 
• Fungsi kedua: 
Pada waktu katup gas tertutup kevakuman 
saluran masuk menjadi besar, membran tertarik 
ke bawah saluran pengembali terbuka, tekanan 
bahan bakar pada pipa pembagi turun, bahan 
bakar yang diinjeksikan lebih sedikit.
7. PEMBAGI BAHAN BAKAR (INJEKSI K) 
• Fungsi: Mendistribusikan bahan bakar 
pada setiap silinder motor dengan 
tekanan yang sama pada setiap injektor
8. PENGONTROL TEKANAN BAHAN 
BAKAR (Injeksi K) 
• Fungsi: 
• Mengontrol tekanan 
bahan bakar dalam 
sistem 
1. Tekanan bahan bakar 
dari pompa bensin listrik 
2. Saluran pengembali ke 
tangki 
3. Plunyer 
4. Katup 
5. Saluran bahan bakar 
dari regulator panas 
mesin
1. SALURAN PENGEMBALI TERTUTUP 
• Pada waktu mesin dimatikan saluran 
pengembali tertutup, dengan demikian 
meskipun mesin panas bensin pada pipa-pipa 
injektor masih berbentuk cair, karena 
bensin masih mempunyai tekanan (lihat 
grafik halaman 5)
2. SALURAN PENGEMBALI TERBUKA 
• Pada waktu mesin hidup dan tekanan 
bahan bakar jauh lebih besar dari tekanan 
pembukaan injektor, maka saluran 
pengembali terbuka, bersamaan dengan 
membukanya saluran bahan bakar dari 
regulator panas mesin.
9. Injektor 
• Menginjeksikan bahan bakar pada saluran 
masuk 
• Injeksi K : Pembukaan katup injektor oleh 
tekanan bahan bakar 
• Injeksi EFI : Pembukaan katup injektor 
diatur secara elektromagnetis sama seperti 
injektor start dingin 
• Catatan: 
Bagian-bagian lain yang belum diuraikan, akan 
disampaikan secara terperinci pada LP: K-Jetronik, 
L-Jetronik dan Mono-Jetronik.
Pengukur Jumlah Udara 
• Ada 3 macam cara pengukuran udara yang 
diisap oleh motor, agar perbandingan 
campuran udara-bensin dapat sesuai dengan 
kebutuhan 
1. Mengukur tekanan udara pada saluran isap 
Cara ini dipakai pada sistem injeksi D (D-Jetronik), 
tekanan udara diukur melalui sebuah 
Dos Vakum yang menggerakkan inti besi 
dalam kumparan elektromagnetis. 
Sinyal gerakan inti besi itu diterima oleh unit 
pengontrol elektronika sehingga volume bahan 
bakar yang diinjeksikan dapat diatur.
2. Mengukur massa udara yang diisap motor 
• Di dalam unit pengatur massa udara terdapat elemen 
kawat yang dipanaskan dengan arus listrik dalam suhu 
tetap. Massa udara yang diisap akan mendinginkan 
elemen kawat konstant. 
• Besar arus yang mengalir dapat menentukan massa 
udara yang diisap 
• Tahanan yang dihubungkan seri akan merubah arus yang 
mengalir menjadi sinyal tegangan yang diterima oleh unit 
pengontrol elektronika.
3. Mengukur jumlah udara 
• Secara mekanis 
(Injeksi K) 
Bagian-bagian: 
a. Saringan udara 
b. Piring/Plat sensor 
c. Konisitas 
d. Katup gas 
e. Sekrup penyetel 
CO 
f. Plunyer 
pengontrol
• Pk = Tekanan bensin di atas 
plunyer sebagai pengontrol 
• Pu = Aliran udara yang 
diisap 
• Pg = Berat piring/ Plat 
sensor 
• G = Berat bobot 
pengimbang 
Agar terjadi keseimbangan maka 
Pu + G = Pg + Pk 
Katup gas menutup Pu + G < Pg + Pk Plat sensor menutup konisitas 
Katup gas terbuka Pu + G > Pg + Pk Piring/ Plat sensor 
Dan plunyer pengontrol terangkat Bensin akan diinjeksikan ke 
dalam saluran isap.
• Jumlah udara yang 
mengalir kecil saja 
piring/ plat sensor dan 
plunyer terangkat 
sedikit, bensin yang 
diinjeksikan juga sedikit. 
• Udara yang mengalir 
lebih besar piring/ plat 
sensor dan plunyer 
pengontrol terangkat 
lebih tinggi. 
• Bensin yang 
diinjeksikan lebih 
banyak
Kesimpulan: 
Jumlah udara 
yang mengalir 
tergantung 
dari tinggi pengangkatan 
piring/ plat sensor dan 
bentuk konisitas 
Jumlah bahan bakar 
yang diinjeksikan 
tergantung dari 
jumlah udara 
yang mengalir
Konstruksi bagian konisitas 
a. Konisitas lurus 
• Dengan konstruksi konisitas lurus kebutuhan 
pengisian silinder motor belum sesuai dengan 
kurva isi silinder
b. Konisitas bertingkat 
• Untuk menyesuaikan kebutuhan udara bensin 
yang diinjeksikan, maka bentuk konisitas 
dibuat bertingkat, dengan demikian tinggi 
pengangkatan piring/ plat sensor disesuaikan 
dengan jumlah udara yang mengalir dan 
volume penyemprotan bensin.
Secara mekanis-elektris injeksi EFI 
Mengukur jumlah udara secara mekanis-elektris, berarti gerakan 
pengukur udara dirubah menjadi signal listrik yang diterima oleh unit 
pengontrol elektronika. 
• Pedal ditekan untuk membuka 
katup gas. Udara diisap oleh 
motor jumlah udara yang 
mengalir diukur oleh pengukur 
jumlah udara. 
• Pengukur aliran udara 
memberikan informasi utama 
secara elektris ke unit 
pengontrol elektronika. 
• Volume bensin yang 
diinjeksikan diatur oleh unit 
pengontrol elektronika.
Pengukur 
jumlah 
udara 
Saringan 
udara Silinder motor 
Unit 
pengontrol 
elektronika 
Injektor
Konstruksi Pengukur Jumlah Udara Injeksi 
EFI
Bagian elektris 
• Plat pengukur udara akan 
menggerakkan 
potensiometer. Terminal 
6, 7, 8, 9 dihubungkan 
dengan terminal yang 
sama pada unit 
pengontrol elektronika. 
Terminal 36 dan 39 
dihubungkan ke terminal 
86b dan 88a relai 
kombinasi. 
• V1 = Pengukur 
temperatur udara yang 
diisap
Lengkapi gambar rangkaian ini!
Bagian mekanis 
• Konstruksi 
1. Rumah 
2. Plat kompensasi 
3. Ruang kompensasi 
4. Potensio meter 
5. Sender pengukur suhu 
udara 
6. Saluran masuk udara idle 
7. Plat pengukur aliran 
udara 
8. “By pass” udara idle 
9. Sekrup penyetel 
campuran idle 
10.Jet udara idle
Fungsi ruang & Plat kompensasi 
Tanpa ruang & plat kompensasi: 
Pada waktu katup gas dibuka dan 
ditutup secara cepat 
mengakibatkan plat pengukur 
bergetar beberapa waktu. 
Dengan rumah & plat kompensasi kesalahan diatas dapat 
diperbaiki, plat pengukur aliran udara bergerak tanpa 
getaran.
K – Jetronik 
• Tulislah nama – nama bagian sistem injeksi K pada 
halaman 2, warnailah gambar sesuai dengan 
fungsinya !
Keterangan gambar 
No Nama bagian / komponen 
Fungsi (no.1-6 dan 9, 
lihat LP sebelum ini ) 
1. Tangki bensin Menyimpan bahan 
bakar 
2. Pompa bensin listrik Mengalirkan bahan 
bakar 
3. Penyimpanan tekanan Mempertahankan 
tekanan BB waktu 
mesin di matikan 
4. Sarungan / Filter Menyaring bahan 
bakar
5. Pengukur jumlah udara & 
pembagi bahan bakar 
a. Pengukur jumlah udara 
b. Pembagi bahan bakar 
Mengukur jumlah 
udara dan membagi 
BB ke tiap injektor 
pada volume yang 
sama 
6. Injektor Menyemprotkan 
bahan bakar ke 
saluran masuk 
7. Regulator panas mesin Mengatur 
perbandingan 
8. Katup pengatur udara 
tambahan 
9. Injektor start dingin Menyemprotkan 
bahan bakar waktu 
start dingin
10. Sakelar waktu start 
dingin 
Memutuskan / 
menghubungkan arus ke 
injektor start dingin 
11. Baterai Menampung arus sementara 
12. Kunci kontak Mengatur putaran mesin saat 
idle ingin(menambah udara 
saat mesin dingin) 
13. Distributor Memberi informasi ke relay 
pompa bensin 
14. Relai pompa bensin Menghubungkan arus ke 
pompa bensin 
15. Katup gas Mengatur banyaknya udara 
yang di isap motor
Unit pembagi bahan bakar
• Konstruksi : 
1. Plunyer pengontrol & celah pengatur 
P1 = Tekanan diatas membran 
2. Saluran ke Injektor 
P2 = Tekanan dibawah membran 
3. Katup membran 
4. Saluran dari pompa bensin listrik 
– Dengan adanya katup membran maka perbedaan 
tekanan P1 dan P2 tidak besar dan tetap pada setiap 
posisi plunyer pengontrol. 
– Gambar I Celah terbuka sedikit katup membran 
membuka kecil, bensin yang disemprotkan sedikit. 
– Gambar II Celah dan membran terbuka lebar, 
bensin yang disemprotkan banyak 
– Konstruksi Barel & Plunyer pengontrol.
1. Barel 
2. Plunyer pengontrol 
3. Celah pengantur 
4. Tepi pengontrol 
5. Ukuran lebar celah 0,2 mm
Injektor 
1. Katup jarum 
2. Ruangan katup jarum 
3. Saringan halus 
4. Ring – O – 
5. Rumah / bodi 
6. Saluran masuk bahan 
bakar 
7. b,c,d = bentuk 
penyemprotan yang 
salah 
Katup jarum akan membuka secara terus 
– menerus, apabila tekanan bensin sudah 
mencapai  3,3 bar. 
Tekanan dan volume bensin yang masuk 
ke injektor diatur oleh Unit Pembagi 
Bahan Bakar.
Sistem start dingin 
• Sistem start dingin terdiri dari 2 komponen yaitu : injektor 
start dingin dan saklar waktu start dingin. 
• Injektor bekerja secara elektromagnetis yang mendapatkan 
arus listrik dari terminal 50. Lamanya penyemprotan diatur 
oleh sakelar waktu start dingin yang memutus dan 
menghubungkan massa kumparan magnet listrik injektor.
Injektor start dingin 
1. Terminal kabel 
2. Saringan 
3. Saluran masuk 
4. Inti besi (katup 
elektromagnetis) 
5. Magnet listrik 
6. Suplayer 
Sakelar waktu start dingin 
1. Terminal dari injektor 
start dingin 
2. Rumah 
3. Bimetal 
4. Elemen pemanas 
bimental 
5. Kontak pemutus 
Bensin dapat diinjeksikan 
pada waktu start , selama 
ada hubungan ke massa 
yang diatur oleh sakelar 
waktu start dingin 
Lamanya kontak pemutus 
meng hubung diatur oleh 
elemen pemanas dan 
temperatur motor
Katup pengatur udara tambahan 
Berfungsi untuk memberikan udara pada 
waktu start dingin agar putaran waktu dingin 
sedikit naik. 
1. Terminal 
2. Elemen pemanas 
3. Bimetal 
4. Katup penutup saluran 
5. Saluran masuk udara tambahan 
6. Pegas penarik 
Saluran udara tambahan akan 
membuka waktu motor dingin, 
dan elemen pemanas akan 
menutup saluran kembali bila 
motor sudah panas.
Regulator panas mesin 
• Bersamaan dengan katup 
pengatur udara tambahan, 
regulator panas mesin akan 
mengatur perbandingan 
campuran waktu motor belum 
panas. 
1. Terminal 
2. Elemen pemanas 
3. Bimental 
4. Katup membran 
5. Saluran pengontrol tekanan 
bahan bakar 
6. Saluran ke pluyer pengontrol 
7. Pegas 
8. Ventilasi 
Pada waktu dingin membran melengkung ke bawah Pk jadi kecil, 
piring plat sensor mudah terangkat. 
Bila motor sudah panas, pegas akan menekan membran pada posisi 
lurus.
Rangkaian listrik 
Lengkapilah rangkaian listrik sistem injeksi K ini ! 
( - ) koil
1. Kunci kontak 
2. Injektor start dingin 
3. Sakelar waktu start 
dingin 
4. Relai pompa bensin 
Cara Kerja 
5. Pompa bensin lstrik 
6. Regulator panas mesin 
7. Katup pengatur udara 
tambahan 
Posisi kunci kontak Komponen yang bekerja 
ON/15 mesin mati Semua komponen tidak 
bekerja karena impuls dari 
terminal 15 tidak ada 
Start 50 Semua komponen bekerja 
ON/15 mesin hidup Pompa bensin bekerja terus 
6,7 sementara
L – Jetronik (EFI)
1. Tangki bahan bakar 
2. Pompa bensin listrik 
3. Saringan bensin 
4. Pembagi bahan bakar 
5. Regulator tekanan 
6. Kontrol unit 
elektronika 
7. Katup gas 
8. Penimbang udara 
9. Relai pompa bensin 
10.Sensor oksigen 
11.Temperatur motor 
12.Kontrol unit 
elektronika 
13.Injektor 
14.Injektor start dingin 
15.Sekrup penyetel idle 
16.Saklar posisi katup gas 
17.Sensor pendingin 
18.Distributor 
19.Katup penambah udara 
20.Sekrup penyetel Co 
21.Baterai
Skema signal input & output unit pengontrol 
elektronika
QL = Debit udara yang dihisap 
motor 
VL = Sensor temperatur udara 
masuk 
n = Sensor Rpm 
p = Sensor posisi throttle 
Vm = Sensor temperatur air 
pendingin 
Cold  1 K 
Hot  200 
VE = QBB = Debit 
Bensin 
QLS = Debit udara 
tambahan 
VES = Debit bensin dingin 
UB = Tegangan baterai 
Unit pengontrol 
QL,VL,P,n. 
VE,Vm, Relai 
Relai 
Elektronika
Mekanisme Katup 
Unit katup gas terdiri dari dua 
bagian 
Bagian mekanisme (trotel) 
untuk mengatur jumlah udara 
yang masuk ke silinder motor. 
Pada bagian ini terdapat 
mekanisme penggerak katup gas 
(1) dan sekrup penyetel putaran 
idle (2) 
Bagian elektris (3) adalah 
berupa sakelar yang memberi 
informasi pada unit pengontrol 
elektronika waktu mesin idle dan 
beban penuh
Konstruksi : 
1. Tuas kontak putaran idle 
2. Sepatu kontak 
3. Kontak beban penuh 
4. Rumah 
5. Terminal 2 
6. Terminal 18 
7. Terminal 3 
8. Poros katup gas 
9. Kontak putaran idle 
10. Posisi kontak putaran idle 
11. B Posisi kontak beban penuh 
Masing – masing terminal pada bagian elektris 
katup gas dirangkaikan ke unit pengontrol 
elektronika dengan terminal yang sama
Relai kombinasi 
• Relai ini terdiri dari 11 
terminal dengan kode 
sebagai berikut : 
• 85 =ke massa 
• 86 =ke terminal 4 unit 
pengontrol elektronika dan 
terminal 47 injektor start 
dingin 
• 86 a = dari klem 50 
• 86 b = ke terminal 20 unit 
pengontrol elektronika dan 
terminal 36 pengukur jumlah 
udara
• 86 c = dari klem 15 koil pengapian 
• 88 a = ke unit pengontrol elektronika 
terminal 10 dan pengukur jumlah udara 
terminal 
39 
• 88 b = ke injektor, 88 d= ke pompa 
bensin 
• 88 c = ke terminal 48 katup pengatur 
udara tambahan 
• 88 y = dari klem 30, 88 z = dari 
terminal + baterai
Tulislah nama bagian dan kode terminal 
rangkai relai ini !
Injektor 
• Injektor bekerja berdasarkan 
elektromagnetis yang diatur 
oleh unit pengontrol elektronika 
• Konstruksi 
1. = Lubang penyemprot 
2. = Batang katup jarum 
3. = Kumparan magnet listrik 
4. = Pegas 
5. = Terminal 
6. = Saringan 
7. = Saluran masuk bensin 
X = Celah pengangkatan katup 
jarum
Unit pengontrol elektronika 
• Dengan unit pengontrol 
elektronika diatur waktu dan 
volume bahan bakar yang 
diinjeksikan, berdasarkan 
informasi dari = pengukur 
jumlah udara, katup gas, 
putaran motor dan relai 
kombinasi 
• Kesalahan pada unit 
pengontrol elektronika 
jarang terjadi untuk 
memeriksanya ada tester 
khusus, atau dengan 
mengetes komponen-komponen 
diluar unit 
pengontrol elektronika
Pengaturan injeksi oleh unit 
pengontrol elektronika 
Penyemprotan dilakukan serentak untuk semua silinder 
dalam satu kali periode setiap 360 poros engkol.
Rangkaian lengkap 
a. Relai kombinasi 
b. Pompa bensin listrik 
c. Pengukur temperatur 
udara masuk 
d. Saklar waktu start dingin 
e. Injektor start dingin 
f. /g/h/i Injektor 
j. Pengukur jumlah udara 
k. Katup pengatur udara 
tambahan 
l. Sakelar katup gas 
m. Unit pengontrol 
elektronika
Mono Jetronik 
• Berilah nama bagian/komponen dari mono jetronik ini, dan 
jelaskan arah aliran bahan bakar !. 
• Tangki bensin pompa bensin listrik saringan 
injektor pengatur tekanan tangki. 
• Tekanan bensin dalam sistem diatur oleh regulator / 
pengatur tekanan.
Pengukur jumlah udara
Konstruksi dan nama bagian 
1. Pembentuk pusaran udara 
2. Plat petistabil pusaran udara 
3. Bagian pemancar 
gelombang 
1. Penerima 
gelombang 
2. Penguat (amplifayer) 
3. Saluran By Pass 
Bagian 1 & 2 berfungsi untuk membuat pusaran udara yang akan 
diukur melalui pemancar & penerima gelombang frekuensi tinggi. 
Dengan sebuah penguat , gelombang frekuensi tinggi pada bagian 
penerima diubah bentuknya menjadi impul tegangan yang diterima 
oleh komputer. 
Pertanyaan 
Apa fungsi saluran By – Pass ? Agar udara dapat masuk lebih 
banyak kedalam silinder, dengan perbandingan diameter By 
Pass tertentu maka udara yang diukur cukup sebagian yang 
dilalui oleh gelombang suara frekuensi tinggi.
Relai pompa bensin listrik/relai kombinasi 
• Kode terminal & hubungan kabel 
1. Ke pompa bensin 5. Komputer 
2. Komputer 6. Terminal 50 
3. Injektor 7. Baterai 30 
4. Massa 8. Kunci kotak 15
Berilah nama-nama komponen rangkaian 
relai ini ! 
a. Relai pompa 
bensin 
b. Pompa bensin 
c. Baterai 
d. Kunci kontak 
e. Koil pengapian 
f. Komputer 
g. Ke busi 
h. Ke 
Injektor
Injektor 
Gambar I Katup 
jarum menutup 
Gambar II Injektor 
menyemprotkan bensin
• Keterangan 
1. Saluran masuk / filter 
2. Gulungan magnit listrik 
3. Pegas 
4. Badan 
5. Torak 
6. Ring pembatas 
7. Nozel 
8. Katup jarum 
9. Jarak pembukaan katup jarum 
• Pertanyaan : Apa sebabnya pada mono jetronik, kadang-kadang 
memakai dua injektor? 
• Untuk menyesuaikan kebutuhan campuran bahan bakar 
dengan volume motor.
Skema sinyal masuk dan keluar 
komputer 
Sinyal masuk Sinyal keluar 
1. Pengukur udara 
2. Sensor 
temperatur 
udara masuk 
3. Temperatur air 
pendingin 
4. Posisi katup gas 
5. Sensor tahanan 
Co 
6. Tegangan 
baterai 
7. Sakelar putaran 
idle 
8. Putaran motor 
9. Kunci kontak 
terminal 50 
10. Tekanan saluran 
isap 
11. Injektor 
12. Pompa 
bensin
Thank You 
Kingsoft Office 
published by www.Kingsoftstore.com 
@Kingsoft_Office 
kingsoftstore

More Related Content

What's hot

Efi
EfiEfi
Materi EFI dan EMS.pdf
Materi EFI dan EMS.pdfMateri EFI dan EMS.pdf
Materi EFI dan EMS.pdf
eko pras
 
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptxPertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Hafidh20
 
Materi PPT Perawatan Berkala (Servis) Sepeda Motor.pptx
Materi PPT Perawatan Berkala (Servis) Sepeda Motor.pptxMateri PPT Perawatan Berkala (Servis) Sepeda Motor.pptx
Materi PPT Perawatan Berkala (Servis) Sepeda Motor.pptx
DanesqyHerlintangMud
 
Central door lock, alarm, power window, power mirror
Central door lock, alarm, power window, power mirrorCentral door lock, alarm, power window, power mirror
Central door lock, alarm, power window, power mirror
ciero
 
Materi Dasar-dasar Mesin (1).ppt
Materi Dasar-dasar Mesin (1).pptMateri Dasar-dasar Mesin (1).ppt
Materi Dasar-dasar Mesin (1).ppt
AchmadSafii4
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Spirit Walker #25
 
Gardan ppt
Gardan pptGardan ppt
Gardan ppt
Agus Darmono
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.ppt
AchmadSafii4
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.ppt
Naufalfaris16
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
Dimas Setyawan
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steeringpakanton
 
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01Andri Prasetyo
 
Sistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptSistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.ppt
HeruPrayoga3
 
Materi sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinalMateri sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinal
IzakRobinsonKoroh
 
Sistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensinSistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensinyusrizal al
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
M. Rio Rizky Saputra
 
Bab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupBab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katup
Parna2009
 

What's hot (20)

Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
Efi
EfiEfi
Efi
 
Materi EFI dan EMS.pdf
Materi EFI dan EMS.pdfMateri EFI dan EMS.pdf
Materi EFI dan EMS.pdf
 
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptxPertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
 
Materi PPT Perawatan Berkala (Servis) Sepeda Motor.pptx
Materi PPT Perawatan Berkala (Servis) Sepeda Motor.pptxMateri PPT Perawatan Berkala (Servis) Sepeda Motor.pptx
Materi PPT Perawatan Berkala (Servis) Sepeda Motor.pptx
 
Central door lock, alarm, power window, power mirror
Central door lock, alarm, power window, power mirrorCentral door lock, alarm, power window, power mirror
Central door lock, alarm, power window, power mirror
 
Materi Dasar-dasar Mesin (1).ppt
Materi Dasar-dasar Mesin (1).pptMateri Dasar-dasar Mesin (1).ppt
Materi Dasar-dasar Mesin (1).ppt
 
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
Pengertian dan cara kerja mesin 4 tak,
 
Gardan ppt
Gardan pptGardan ppt
Gardan ppt
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudi
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.ppt
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.ppt
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steering
 
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
 
Sistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptSistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.ppt
 
Materi sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinalMateri sistem bahan bakar konvensinal
Materi sistem bahan bakar konvensinal
 
Sistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensinSistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensin
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Bab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katupBab 3-mekanisme-katup
Bab 3-mekanisme-katup
 

Viewers also liked

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Efi sistem bahan bakar
Efi sistem bahan bakarEfi sistem bahan bakar
Efi sistem bahan bakarjju_pe
 
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
Sistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor BakarSistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor BakarRobiyatul Adawiyah
 
Soal ujian dan lembar jawaban nomor 1
Soal ujian dan lembar jawaban nomor 1Soal ujian dan lembar jawaban nomor 1
Soal ujian dan lembar jawaban nomor 1
adrul_55
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 

Viewers also liked (20)

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI
 
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
SISTEM BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN
 
Efi sistem bahan bakar
Efi sistem bahan bakarEfi sistem bahan bakar
Efi sistem bahan bakar
 
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
Sistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor BakarSistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
Sistem Bahan Bakar pada Motor Bakar
 
Soal ujian dan lembar jawaban nomor 1
Soal ujian dan lembar jawaban nomor 1Soal ujian dan lembar jawaban nomor 1
Soal ujian dan lembar jawaban nomor 1
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
50. lampiran 60 rpp pertemuan 2
50. lampiran 60 rpp pertemuan 250. lampiran 60 rpp pertemuan 2
50. lampiran 60 rpp pertemuan 2
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 

Similar to SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI

Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptxSistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
IWANSETIAWAN262597
 
Choacing Clinic Spin
Choacing Clinic SpinChoacing Clinic Spin
Choacing Clinic Spin
Mas Tress
 
Sistem injeksi pada motor
Sistem injeksi pada motorSistem injeksi pada motor
Sistem injeksi pada motorMitrawam
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesinprakhash
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesinprakhash
 
Gasoline direct-injection
Gasoline direct-injectionGasoline direct-injection
Gasoline direct-injection
Hari Raharjo
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
K .
 
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxMOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
ssuserc213ed
 
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselSeperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Faizal Alif
 
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...Alen Pepa
 
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxMotor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
newsans2208
 
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselCara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Andika Ginting
 
Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1yusrizal al
 
Untuk bab ii
Untuk bab iiUntuk bab ii
Untuk bab iiBang Niel
 
Part 1
Part 1Part 1
Part 1
taufiq sahid
 

Similar to SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (20)

Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptxSistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
 
Motordiesel 101201005353-phpapp01
Motordiesel 101201005353-phpapp01Motordiesel 101201005353-phpapp01
Motordiesel 101201005353-phpapp01
 
Komponen efi
Komponen efiKomponen efi
Komponen efi
 
Choacing Clinic Spin
Choacing Clinic SpinChoacing Clinic Spin
Choacing Clinic Spin
 
Sistem bahan bakar
Sistem bahan bakarSistem bahan bakar
Sistem bahan bakar
 
Sistem injeksi pada motor
Sistem injeksi pada motorSistem injeksi pada motor
Sistem injeksi pada motor
 
Motor diesel
Motor dieselMotor diesel
Motor diesel
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesin
 
Bahagian mesin
Bahagian mesinBahagian mesin
Bahagian mesin
 
Gasoline direct-injection
Gasoline direct-injectionGasoline direct-injection
Gasoline direct-injection
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsxMOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
MOTOR_BENSIN_KATUP_1.ppsx
 
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselSeperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
 
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
Analisa Sistem Pembuangan pada Mobil yang menggunakan turbocharger dengan mob...
 
Memelihara servis sistem bahan bakar bensin
Memelihara servis sistem bahan bakar bensinMemelihara servis sistem bahan bakar bensin
Memelihara servis sistem bahan bakar bensin
 
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptxMotor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
Motor Bakar Presentation Politeknik Of Gajah Tunggal.pptx
 
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor dieselCara kerja pompa bahan bakar motor diesel
Cara kerja pompa bahan bakar motor diesel
 
Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1Mekanisme katup 1
Mekanisme katup 1
 
Untuk bab ii
Untuk bab iiUntuk bab ii
Untuk bab ii
 
Part 1
Part 1Part 1
Part 1
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
SMKN 36 JAKARTA UTARA
 
Ptk
PtkPtk
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Supervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaranSupervisi pembelajaran
Supervisi pembelajaran
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI

  • 2. SEJARAH SINGKAT PERCOBAAN SISTEM INJEKSI PADA MOTOR BENSIN – Sejak Robert Bosch berhasil membuat pompa injeksi Diesel putaran tinggi (1922-1927), maka dimulailah percobaan-percobaan untuk memakai pompa injeksi tersebut pada motor bensin. – Pada mulanya pompa injeksi motor bensin dicoba, bensin langsung disemprotkan ke ruang bakar (seperti motor Diesel). – Kesulitan akan terjadi waktu motor masih dingin, karena bensin akan sukar menguap karena temperatur rendah, akibatnya bensin akan mengalir ke ruang poros engkol dan bercampur dengan oli , bila motor sudah panas masalah ini tidak ada lagi.
  • 3. • Untuk mengatasi kesulitan ini, maka penyemprotan langsung pada ruang bakar, diganti dengan penyemprotan pada saluran masuk. • Elemen pompa juga harus diberi pelumasan sendiri, karena bensin tidak dapat melumasi elemen pompa seperti solar, itu berarti pembuatan konstruksi elemen lebih sulit dan mahal. • Para ahli konstruksi terus berusaha merancang suatu sistem injeksi bensin yang berbeda dari sistem – sistem terdahulu ( tanpa memakai pompa injeksi seperti motor Diesel ), terutama untuk pesawat terbang kecil cukup tertarik memakai sistem injeksi bensin, karena pesawat terbang yang memakai karburator akan mengalami kesulitan antara lain :  Saluran masuk tertutup es  Posisi dan gerakan pesawat mempengaruhi kerja karburator
  • 4. • Untuk efisiensi pemakaian bahan bakar, motor 2 tak & motor rotari (Wankel) juga suka memakai sistem injeksi. Prinsip dasar sistem injeksi yang dipakai pada mobil-mobil saat ini mulai selesai sekitar tahun 1960, dan tahun 1967 industri Mobil VW mulai memakai sistem injeksi D (D-Jetronik), sistem ini pertama kali memakai Unit Pengontrol Elektronika .Dari tahun 1973 sampai saat ini sistem injeksi K (K-Jetronik) & L-Jetronik serta Mono-Jetronik sudah dipakai pada mobil. Sistem-sistem injeksi ini merupakan pilihan lain dari sistemkarburator, terutama pada negara-negara yang mempunyai aturan yang ketat terhadap kondisi gas buang.
  • 5. Mercedes – Benz C 111 (tipe motor wankel) memakai pompa injeksi bensin , penyemprotan langsung pada ruang bakar. Mercedes – Benz 230 SL, memakai sistem pompa injeksi bensin penyemprotan pada saluran masuk.
  • 6. Macam – macam Sistem Injeksi Bensin Injeksi bensin Mekanis (Injeksi K) Injektor membuka terus menerus pada tekanan tertentu Mekanis Elektronis (Injeksi KE) Injeksi K yang memakai unit pengontrol elektronika Elektronis Injeksi EFI (L – Jetronik) Injektor membuka secara elektromagnetis yang diatur oleh unit pengontrol elektronika
  • 7. Injeksi bensin elektronis Memakai satu injektor untuk semua silinder motor (Mono Jetronik) Memakai satu injektor untuk satu silinder motor Materi inilah yang akan dibahas pada LP selanjutnya Keterangan K = Berasal dari kata “Kontinuierlich” artinya Continyu / terus menerus L/EFI= L, berasal dari kata “Luft” artinya “Udara”. Volume udara yang dihisap motor diukur dan diinformasikan ke unit. pengontrol elektronika. EFI= Electronic Fuel Injection
  • 8. Perbandingan Sistem Injeksi Bensin dengan Karburator Efisiensi isi silinder • Motor dengan sistem injeksi memakai banyak injektor akan memungkinkan pembuatan saluran masuk dengan diameter lebih besar dan panjang serta sama setiap silindernya. • Hal ini menguntungkan, karena udara yang dihisap untuk semua silinder lebih baik dan merata.
  • 9. • Gambar A memperlihatkan motor 4 silinder 1 karburator, panjang saluran masuk tidak sama, akibatnya pengisian tiap silinder agak kurang merata. • Perbaikan dapat dilakukan seperti gambar B. Motor, 6 silinder model V dengan 3 karburator Ganda (Dobel), menghasilkan diameter dan panjang saluran masuk menjadi sama. Tapi penyetelan putaran idel pada masing – masing karburator, dan mekanisme pengerak katub gas lebih rumit.
  • 10. Daya Maksimum & Momen Putar
  • 11. • Daya maksimum sistem injeksi bensin sedikit lebih besar, ini disebabkan karena konstruksi saluran masuk, saluran gas buang, tekanan kompresi dan lain – lain, dibuat berbeda dengan motor karburator. • Itu juga berarti pada sistem injeksi bensin momen putar dapat sedikit diperbesar. Karena campuran bensin / udara lebih baik pada putaran rendah bahan bakar lebih hemat. • Bila konstruksi – konstruksi di atas pada motor karburator juga diperbaiki maka daya maksimum dan momen putar yang dihasilkan sama dengan motor injeksi bensin. • Pertanyaan : apa kelemahan utama sistem injeksi ? – Harga lebih mahal. – Perbaikan lebih sulit – Sistem injeksi yang memakai unit kontrol elektronika, kerusakan kecil pada kelistrikan dapat mengakibatkan motor mati. – Alternator lebih besar (  20 A ). – Sensitif terhadap kotoran dan air dalam sistem.
  • 12. Sistem Pengaliran Bahan Bakar • Secara prinsip pengaliran bahan bakar pada semua sistem injeksi bensin adalah sama, dan bagian dari komponen tertentu dapat dipakai pada sistem injeksi yang berbeda.
  • 13. Sistem pengaliran bahan bakar injeksi EFI • Keterangan: 1. Tangki bensin 2. Pompa bensin listrik 3. Filter 4. Pipa pembagi 5. Pengatur tekanan 6. Injektor 7. Injektor start dingin • Berilah nomor bagian-bagian sistem pengaliran bahan bakar injeksi EFI, sesuai dengan nomor urut seperti gambar pertama! • Arah aliran bahan bakar lihat tanda panah
  • 14. Sistem pengaliran bahan bakar injeksi K • Keterangan: 1. Tangki bensin 2. Pompa bensin listrik 3. Penyimpanan tekanan 4. Saringan / Filter 5. Pembagian bahan bakar 6. Injektor 7. Injektor start dingin 8. Regulator panas mesin 9. Pengontrol tekanan bahan bakar
  • 15. • Berilah nomor bagian-bagian sistem pengaliran bahan bakar injeksi K, sesuai dengan nomor urut pada gambar diatas!
  • 16. 1. Tangki bensin Konstruksi tangki sedikit agak berbeda dengan mesin karburator, tapi tangki mesin karburator masih dapat dipakai untuk sistem injeksi. • Pompa pengalir dipasang tangki bersama sender pengukur bahan bakar. • Pompa pengalir berfungsi untuk menekan bensin ke pompa bensin listrik, karena pompa bensin listrik tidak mempunyai daya hisap.
  • 17. Macam-macam bentuk tangki khusus untuk mesin sistem injeksi • Penempatan tangki pada posisi berdiri, pompa bensin listrik pada posisi berdiri dengan demikian tinggi permukaan bensin akan cukup mengisi penuh ruang pompa. • Pompa bensin listrik ditempatkan dalam tangki-tangki supaya dalam tangki ada tekanan maka dipasang sebuah katup ventilasi yang membuka kalau bensin pada tangki sudah mencapai tekanan tertentu. • Katup ventilasi dan pompa bensin listrik diluar tangki.
  • 18. 2. Pompa tekanan listrik. Mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi sehingga bisa diinjeksikan ke saluran masuk
  • 19. • Rangkaian listrik pompa harus direncanakan agar pada waktu kunci kontak “ON” pompa bekerja beberapa detik, selama start dan mesin hidup pompa bekerja terus sesuai dengan aturan: bila mobil terjadi kecelakaan, bensin tidak boleh tertumpah, maka meskipun kunci kontak “ON” pompa harus tidak bekerja bila mesin mati.
  • 20. • Besar arus listrik yang mengalir pada pompa saat beban penuh 8-10 A tegangan 12 Volt oleh karena itu pada mesin-mesin injeksi bensin alternator harus lebih besar • Katup pembatas akan terbuka bila tekanan bahan bakar pada sistem sudah melebihi 8 bar • Katup pengembali berfungsi mengontrol bensin agar tetap penuh pada ruang pompa. • Apa sebabnya bensin harus tetap penuh pada ruang pompa? • Karena bensin berfungsi sebagai pelumas dan pendingin pompa oleh sebab itu bensin dengan sistem injeksi tidak baik kalau tangki kosong.
  • 21. 3. Penyimpanan tekanan (injeksi K) Berfungsi untuk menyimpan / mempertahankan tekanan bahan bakar yang dipompakan oleh pompa bensin listrik pada waktu motor mati • Plat dan saluran peredam getaran • Saluran pengatur • Ruang pegas • Ruang penyimpan • Membran • Pegas • Ventilasi • Tekanan bahan bakar perlu disimpan pada penyimpan tekanan supaya: bahan bakar masih tetap berbentuk cair pada waktu motor panas(lihat grafik!) Contoh: • Bensin dengan tekanan 3 bar, masih berbentuk cair pada suhu  160oC
  • 22. 4. Saringan/ Filter Untuk menyaring kotoran yang ada pada bensin • 1. Kertas elemen saringan • 2,3. Penyaring kasar Bila arah pemasangan saringan terbalik, secara fungsi pengaliran bahan bakar tidaklah mengganggu tapi fungsi saringan menjadi salah, karena: kotoran-kotoran yang disebabkan elemen saringan akan ikut ke dalam aliran sistem bahan bakar.
  • 23. 5. Pipa pembagi (Injeksi EFI) Fungsi: Menyalurkan tekanan bahan bakar agar sama pada setiap injektor.
  • 24. 6. Pengatur / Regulator tekanan (Injeksi EFI) • Fungsi: – Menentukan tekanan dalam sistem aliran – Menyesuaikan tekanan injeksi dengan tekanan saluran masuk. Konstruksi: – Saluran masuk bahan bakar dari pipa pembagi – Saluran pengembali ke tangki – Plat katup – Membran – Hubungan vakum dari saluran masuk
  • 25. • Cara kerja: • Fungsi pertama: Bila tekanan bahan bakar dari pompa bensin listrik > dari tekanan pegas membran tertekan, saluran pengembali terbuka dengan demikian tekanan bahan bakar pada pipa pembagi jadi konstan. • Fungsi kedua: Pada waktu katup gas tertutup kevakuman saluran masuk menjadi besar, membran tertarik ke bawah saluran pengembali terbuka, tekanan bahan bakar pada pipa pembagi turun, bahan bakar yang diinjeksikan lebih sedikit.
  • 26. 7. PEMBAGI BAHAN BAKAR (INJEKSI K) • Fungsi: Mendistribusikan bahan bakar pada setiap silinder motor dengan tekanan yang sama pada setiap injektor
  • 27. 8. PENGONTROL TEKANAN BAHAN BAKAR (Injeksi K) • Fungsi: • Mengontrol tekanan bahan bakar dalam sistem 1. Tekanan bahan bakar dari pompa bensin listrik 2. Saluran pengembali ke tangki 3. Plunyer 4. Katup 5. Saluran bahan bakar dari regulator panas mesin
  • 28. 1. SALURAN PENGEMBALI TERTUTUP • Pada waktu mesin dimatikan saluran pengembali tertutup, dengan demikian meskipun mesin panas bensin pada pipa-pipa injektor masih berbentuk cair, karena bensin masih mempunyai tekanan (lihat grafik halaman 5)
  • 29. 2. SALURAN PENGEMBALI TERBUKA • Pada waktu mesin hidup dan tekanan bahan bakar jauh lebih besar dari tekanan pembukaan injektor, maka saluran pengembali terbuka, bersamaan dengan membukanya saluran bahan bakar dari regulator panas mesin.
  • 30. 9. Injektor • Menginjeksikan bahan bakar pada saluran masuk • Injeksi K : Pembukaan katup injektor oleh tekanan bahan bakar • Injeksi EFI : Pembukaan katup injektor diatur secara elektromagnetis sama seperti injektor start dingin • Catatan: Bagian-bagian lain yang belum diuraikan, akan disampaikan secara terperinci pada LP: K-Jetronik, L-Jetronik dan Mono-Jetronik.
  • 31. Pengukur Jumlah Udara • Ada 3 macam cara pengukuran udara yang diisap oleh motor, agar perbandingan campuran udara-bensin dapat sesuai dengan kebutuhan 1. Mengukur tekanan udara pada saluran isap Cara ini dipakai pada sistem injeksi D (D-Jetronik), tekanan udara diukur melalui sebuah Dos Vakum yang menggerakkan inti besi dalam kumparan elektromagnetis. Sinyal gerakan inti besi itu diterima oleh unit pengontrol elektronika sehingga volume bahan bakar yang diinjeksikan dapat diatur.
  • 32. 2. Mengukur massa udara yang diisap motor • Di dalam unit pengatur massa udara terdapat elemen kawat yang dipanaskan dengan arus listrik dalam suhu tetap. Massa udara yang diisap akan mendinginkan elemen kawat konstant. • Besar arus yang mengalir dapat menentukan massa udara yang diisap • Tahanan yang dihubungkan seri akan merubah arus yang mengalir menjadi sinyal tegangan yang diterima oleh unit pengontrol elektronika.
  • 33. 3. Mengukur jumlah udara • Secara mekanis (Injeksi K) Bagian-bagian: a. Saringan udara b. Piring/Plat sensor c. Konisitas d. Katup gas e. Sekrup penyetel CO f. Plunyer pengontrol
  • 34. • Pk = Tekanan bensin di atas plunyer sebagai pengontrol • Pu = Aliran udara yang diisap • Pg = Berat piring/ Plat sensor • G = Berat bobot pengimbang Agar terjadi keseimbangan maka Pu + G = Pg + Pk Katup gas menutup Pu + G < Pg + Pk Plat sensor menutup konisitas Katup gas terbuka Pu + G > Pg + Pk Piring/ Plat sensor Dan plunyer pengontrol terangkat Bensin akan diinjeksikan ke dalam saluran isap.
  • 35. • Jumlah udara yang mengalir kecil saja piring/ plat sensor dan plunyer terangkat sedikit, bensin yang diinjeksikan juga sedikit. • Udara yang mengalir lebih besar piring/ plat sensor dan plunyer pengontrol terangkat lebih tinggi. • Bensin yang diinjeksikan lebih banyak
  • 36. Kesimpulan: Jumlah udara yang mengalir tergantung dari tinggi pengangkatan piring/ plat sensor dan bentuk konisitas Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung dari jumlah udara yang mengalir
  • 37. Konstruksi bagian konisitas a. Konisitas lurus • Dengan konstruksi konisitas lurus kebutuhan pengisian silinder motor belum sesuai dengan kurva isi silinder
  • 38. b. Konisitas bertingkat • Untuk menyesuaikan kebutuhan udara bensin yang diinjeksikan, maka bentuk konisitas dibuat bertingkat, dengan demikian tinggi pengangkatan piring/ plat sensor disesuaikan dengan jumlah udara yang mengalir dan volume penyemprotan bensin.
  • 39. Secara mekanis-elektris injeksi EFI Mengukur jumlah udara secara mekanis-elektris, berarti gerakan pengukur udara dirubah menjadi signal listrik yang diterima oleh unit pengontrol elektronika. • Pedal ditekan untuk membuka katup gas. Udara diisap oleh motor jumlah udara yang mengalir diukur oleh pengukur jumlah udara. • Pengukur aliran udara memberikan informasi utama secara elektris ke unit pengontrol elektronika. • Volume bensin yang diinjeksikan diatur oleh unit pengontrol elektronika.
  • 40. Pengukur jumlah udara Saringan udara Silinder motor Unit pengontrol elektronika Injektor
  • 41. Konstruksi Pengukur Jumlah Udara Injeksi EFI
  • 42. Bagian elektris • Plat pengukur udara akan menggerakkan potensiometer. Terminal 6, 7, 8, 9 dihubungkan dengan terminal yang sama pada unit pengontrol elektronika. Terminal 36 dan 39 dihubungkan ke terminal 86b dan 88a relai kombinasi. • V1 = Pengukur temperatur udara yang diisap
  • 44. Bagian mekanis • Konstruksi 1. Rumah 2. Plat kompensasi 3. Ruang kompensasi 4. Potensio meter 5. Sender pengukur suhu udara 6. Saluran masuk udara idle 7. Plat pengukur aliran udara 8. “By pass” udara idle 9. Sekrup penyetel campuran idle 10.Jet udara idle
  • 45. Fungsi ruang & Plat kompensasi Tanpa ruang & plat kompensasi: Pada waktu katup gas dibuka dan ditutup secara cepat mengakibatkan plat pengukur bergetar beberapa waktu. Dengan rumah & plat kompensasi kesalahan diatas dapat diperbaiki, plat pengukur aliran udara bergerak tanpa getaran.
  • 46. K – Jetronik • Tulislah nama – nama bagian sistem injeksi K pada halaman 2, warnailah gambar sesuai dengan fungsinya !
  • 47. Keterangan gambar No Nama bagian / komponen Fungsi (no.1-6 dan 9, lihat LP sebelum ini ) 1. Tangki bensin Menyimpan bahan bakar 2. Pompa bensin listrik Mengalirkan bahan bakar 3. Penyimpanan tekanan Mempertahankan tekanan BB waktu mesin di matikan 4. Sarungan / Filter Menyaring bahan bakar
  • 48. 5. Pengukur jumlah udara & pembagi bahan bakar a. Pengukur jumlah udara b. Pembagi bahan bakar Mengukur jumlah udara dan membagi BB ke tiap injektor pada volume yang sama 6. Injektor Menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk 7. Regulator panas mesin Mengatur perbandingan 8. Katup pengatur udara tambahan 9. Injektor start dingin Menyemprotkan bahan bakar waktu start dingin
  • 49. 10. Sakelar waktu start dingin Memutuskan / menghubungkan arus ke injektor start dingin 11. Baterai Menampung arus sementara 12. Kunci kontak Mengatur putaran mesin saat idle ingin(menambah udara saat mesin dingin) 13. Distributor Memberi informasi ke relay pompa bensin 14. Relai pompa bensin Menghubungkan arus ke pompa bensin 15. Katup gas Mengatur banyaknya udara yang di isap motor
  • 51. • Konstruksi : 1. Plunyer pengontrol & celah pengatur P1 = Tekanan diatas membran 2. Saluran ke Injektor P2 = Tekanan dibawah membran 3. Katup membran 4. Saluran dari pompa bensin listrik – Dengan adanya katup membran maka perbedaan tekanan P1 dan P2 tidak besar dan tetap pada setiap posisi plunyer pengontrol. – Gambar I Celah terbuka sedikit katup membran membuka kecil, bensin yang disemprotkan sedikit. – Gambar II Celah dan membran terbuka lebar, bensin yang disemprotkan banyak – Konstruksi Barel & Plunyer pengontrol.
  • 52. 1. Barel 2. Plunyer pengontrol 3. Celah pengantur 4. Tepi pengontrol 5. Ukuran lebar celah 0,2 mm
  • 53. Injektor 1. Katup jarum 2. Ruangan katup jarum 3. Saringan halus 4. Ring – O – 5. Rumah / bodi 6. Saluran masuk bahan bakar 7. b,c,d = bentuk penyemprotan yang salah Katup jarum akan membuka secara terus – menerus, apabila tekanan bensin sudah mencapai  3,3 bar. Tekanan dan volume bensin yang masuk ke injektor diatur oleh Unit Pembagi Bahan Bakar.
  • 54. Sistem start dingin • Sistem start dingin terdiri dari 2 komponen yaitu : injektor start dingin dan saklar waktu start dingin. • Injektor bekerja secara elektromagnetis yang mendapatkan arus listrik dari terminal 50. Lamanya penyemprotan diatur oleh sakelar waktu start dingin yang memutus dan menghubungkan massa kumparan magnet listrik injektor.
  • 55. Injektor start dingin 1. Terminal kabel 2. Saringan 3. Saluran masuk 4. Inti besi (katup elektromagnetis) 5. Magnet listrik 6. Suplayer Sakelar waktu start dingin 1. Terminal dari injektor start dingin 2. Rumah 3. Bimetal 4. Elemen pemanas bimental 5. Kontak pemutus Bensin dapat diinjeksikan pada waktu start , selama ada hubungan ke massa yang diatur oleh sakelar waktu start dingin Lamanya kontak pemutus meng hubung diatur oleh elemen pemanas dan temperatur motor
  • 56. Katup pengatur udara tambahan Berfungsi untuk memberikan udara pada waktu start dingin agar putaran waktu dingin sedikit naik. 1. Terminal 2. Elemen pemanas 3. Bimetal 4. Katup penutup saluran 5. Saluran masuk udara tambahan 6. Pegas penarik Saluran udara tambahan akan membuka waktu motor dingin, dan elemen pemanas akan menutup saluran kembali bila motor sudah panas.
  • 57. Regulator panas mesin • Bersamaan dengan katup pengatur udara tambahan, regulator panas mesin akan mengatur perbandingan campuran waktu motor belum panas. 1. Terminal 2. Elemen pemanas 3. Bimental 4. Katup membran 5. Saluran pengontrol tekanan bahan bakar 6. Saluran ke pluyer pengontrol 7. Pegas 8. Ventilasi Pada waktu dingin membran melengkung ke bawah Pk jadi kecil, piring plat sensor mudah terangkat. Bila motor sudah panas, pegas akan menekan membran pada posisi lurus.
  • 58. Rangkaian listrik Lengkapilah rangkaian listrik sistem injeksi K ini ! ( - ) koil
  • 59. 1. Kunci kontak 2. Injektor start dingin 3. Sakelar waktu start dingin 4. Relai pompa bensin Cara Kerja 5. Pompa bensin lstrik 6. Regulator panas mesin 7. Katup pengatur udara tambahan Posisi kunci kontak Komponen yang bekerja ON/15 mesin mati Semua komponen tidak bekerja karena impuls dari terminal 15 tidak ada Start 50 Semua komponen bekerja ON/15 mesin hidup Pompa bensin bekerja terus 6,7 sementara
  • 60. L – Jetronik (EFI)
  • 61. 1. Tangki bahan bakar 2. Pompa bensin listrik 3. Saringan bensin 4. Pembagi bahan bakar 5. Regulator tekanan 6. Kontrol unit elektronika 7. Katup gas 8. Penimbang udara 9. Relai pompa bensin 10.Sensor oksigen 11.Temperatur motor 12.Kontrol unit elektronika 13.Injektor 14.Injektor start dingin 15.Sekrup penyetel idle 16.Saklar posisi katup gas 17.Sensor pendingin 18.Distributor 19.Katup penambah udara 20.Sekrup penyetel Co 21.Baterai
  • 62. Skema signal input & output unit pengontrol elektronika
  • 63. QL = Debit udara yang dihisap motor VL = Sensor temperatur udara masuk n = Sensor Rpm p = Sensor posisi throttle Vm = Sensor temperatur air pendingin Cold  1 K Hot  200 VE = QBB = Debit Bensin QLS = Debit udara tambahan VES = Debit bensin dingin UB = Tegangan baterai Unit pengontrol QL,VL,P,n. VE,Vm, Relai Relai Elektronika
  • 64. Mekanisme Katup Unit katup gas terdiri dari dua bagian Bagian mekanisme (trotel) untuk mengatur jumlah udara yang masuk ke silinder motor. Pada bagian ini terdapat mekanisme penggerak katup gas (1) dan sekrup penyetel putaran idle (2) Bagian elektris (3) adalah berupa sakelar yang memberi informasi pada unit pengontrol elektronika waktu mesin idle dan beban penuh
  • 65. Konstruksi : 1. Tuas kontak putaran idle 2. Sepatu kontak 3. Kontak beban penuh 4. Rumah 5. Terminal 2 6. Terminal 18 7. Terminal 3 8. Poros katup gas 9. Kontak putaran idle 10. Posisi kontak putaran idle 11. B Posisi kontak beban penuh Masing – masing terminal pada bagian elektris katup gas dirangkaikan ke unit pengontrol elektronika dengan terminal yang sama
  • 66. Relai kombinasi • Relai ini terdiri dari 11 terminal dengan kode sebagai berikut : • 85 =ke massa • 86 =ke terminal 4 unit pengontrol elektronika dan terminal 47 injektor start dingin • 86 a = dari klem 50 • 86 b = ke terminal 20 unit pengontrol elektronika dan terminal 36 pengukur jumlah udara
  • 67. • 86 c = dari klem 15 koil pengapian • 88 a = ke unit pengontrol elektronika terminal 10 dan pengukur jumlah udara terminal 39 • 88 b = ke injektor, 88 d= ke pompa bensin • 88 c = ke terminal 48 katup pengatur udara tambahan • 88 y = dari klem 30, 88 z = dari terminal + baterai
  • 68. Tulislah nama bagian dan kode terminal rangkai relai ini !
  • 69. Injektor • Injektor bekerja berdasarkan elektromagnetis yang diatur oleh unit pengontrol elektronika • Konstruksi 1. = Lubang penyemprot 2. = Batang katup jarum 3. = Kumparan magnet listrik 4. = Pegas 5. = Terminal 6. = Saringan 7. = Saluran masuk bensin X = Celah pengangkatan katup jarum
  • 70. Unit pengontrol elektronika • Dengan unit pengontrol elektronika diatur waktu dan volume bahan bakar yang diinjeksikan, berdasarkan informasi dari = pengukur jumlah udara, katup gas, putaran motor dan relai kombinasi • Kesalahan pada unit pengontrol elektronika jarang terjadi untuk memeriksanya ada tester khusus, atau dengan mengetes komponen-komponen diluar unit pengontrol elektronika
  • 71. Pengaturan injeksi oleh unit pengontrol elektronika Penyemprotan dilakukan serentak untuk semua silinder dalam satu kali periode setiap 360 poros engkol.
  • 72. Rangkaian lengkap a. Relai kombinasi b. Pompa bensin listrik c. Pengukur temperatur udara masuk d. Saklar waktu start dingin e. Injektor start dingin f. /g/h/i Injektor j. Pengukur jumlah udara k. Katup pengatur udara tambahan l. Sakelar katup gas m. Unit pengontrol elektronika
  • 73. Mono Jetronik • Berilah nama bagian/komponen dari mono jetronik ini, dan jelaskan arah aliran bahan bakar !. • Tangki bensin pompa bensin listrik saringan injektor pengatur tekanan tangki. • Tekanan bensin dalam sistem diatur oleh regulator / pengatur tekanan.
  • 75. Konstruksi dan nama bagian 1. Pembentuk pusaran udara 2. Plat petistabil pusaran udara 3. Bagian pemancar gelombang 1. Penerima gelombang 2. Penguat (amplifayer) 3. Saluran By Pass Bagian 1 & 2 berfungsi untuk membuat pusaran udara yang akan diukur melalui pemancar & penerima gelombang frekuensi tinggi. Dengan sebuah penguat , gelombang frekuensi tinggi pada bagian penerima diubah bentuknya menjadi impul tegangan yang diterima oleh komputer. Pertanyaan Apa fungsi saluran By – Pass ? Agar udara dapat masuk lebih banyak kedalam silinder, dengan perbandingan diameter By Pass tertentu maka udara yang diukur cukup sebagian yang dilalui oleh gelombang suara frekuensi tinggi.
  • 76. Relai pompa bensin listrik/relai kombinasi • Kode terminal & hubungan kabel 1. Ke pompa bensin 5. Komputer 2. Komputer 6. Terminal 50 3. Injektor 7. Baterai 30 4. Massa 8. Kunci kotak 15
  • 77. Berilah nama-nama komponen rangkaian relai ini ! a. Relai pompa bensin b. Pompa bensin c. Baterai d. Kunci kontak e. Koil pengapian f. Komputer g. Ke busi h. Ke Injektor
  • 78. Injektor Gambar I Katup jarum menutup Gambar II Injektor menyemprotkan bensin
  • 79. • Keterangan 1. Saluran masuk / filter 2. Gulungan magnit listrik 3. Pegas 4. Badan 5. Torak 6. Ring pembatas 7. Nozel 8. Katup jarum 9. Jarak pembukaan katup jarum • Pertanyaan : Apa sebabnya pada mono jetronik, kadang-kadang memakai dua injektor? • Untuk menyesuaikan kebutuhan campuran bahan bakar dengan volume motor.
  • 80. Skema sinyal masuk dan keluar komputer Sinyal masuk Sinyal keluar 1. Pengukur udara 2. Sensor temperatur udara masuk 3. Temperatur air pendingin 4. Posisi katup gas 5. Sensor tahanan Co 6. Tegangan baterai 7. Sakelar putaran idle 8. Putaran motor 9. Kunci kontak terminal 50 10. Tekanan saluran isap 11. Injektor 12. Pompa bensin
  • 81. Thank You Kingsoft Office published by www.Kingsoftstore.com @Kingsoft_Office kingsoftstore