Sistem bahan bakar elektronik injeksi (EFI) menggunakan sistem penyemprotan bahan bakar yang dikendalikan secara elektronik oleh ECU untuk menghasilkan campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kebutuhan mesin. Sistem ini terdiri dari sistem bahan bakar, sistem kontrol elektronik yang berisi sensor, dan sistem induksi udara. EFI memiliki keunggulan seperti tenaga dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik
2. A. EFI
Adalah sebuah sistem penyemprotan (Injeksi) bahan bakar yang cara
kerjanya dikendalikan secara elektronik (oleh ECU) agar didapatkan nilai
perbandingan campuran bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan motor.
Pada sepeda motor juga ada variasi nama - nama untuk system EFI. Contoh :
1. PGM – FI (Programmed Fuel Injenction), untuk kendaraan bermerek
Honda
2. EGI ( Electronic Gasoline Injection )
3. EPI ( Electronic Petrol Injection )
3. Keunggulan Sistem EFI
1. Dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih
baik.
2. Akselarasi yang lebih baik pada setiap putaran mesin
3. Pemakaian bahan bakar yang ekonomis (irit)
4. Menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit
sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan.
5. Lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak
terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.
6. Pada sepeda motor yang dilengkapi dengan Bank Angle Sensor (BAS),
kendaraan akan mati jika terjatuh atau roboh sehingga kecelakaan yang
lebih parah dapat dihindari
4. Kelemahan Sistem EFI
1. Sensitif terhadap kotoran rug tegangan atau konektor yang terputus.
2. Perawatan/perbaikan harus dilakukan dibengkel resmi atau bengkel yang
memiliki peralatan khusus.
3. Komponen/spare part yang berbasis elektronik sangat sensitif terhadap
air/terkena banjir.
5. Konstruksi Dasar Sistem EFI
Secara umum konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian utama
yaitu :
1. Sistem Bahan Bakar (Fuel System)
Adalah sistem yang bertugas menyediakan campuran BB dan Udara yang
sesuai dengan kebutuhan.
2. Sistem Kontrol Elektronik (Electronik Control System)
Adalah sistem yang memperhitungkan dan memutuskan segala sesuatu
berdasarkan masukan yang diberikan oleh sensor.
3. Sistem Induksi / Sistem Pemasukan Udara (Air Induction System) Adalah
sistem yang menyediakan udara sebagai campuran bahan bakar.
6. Keterangan nomor pada gambar 5.22 :
1. Fuel rail/delivery pipe (pipa pembagi)
2. Pressure regulator (pengatur tekanan)
3. Injector (nozel penyemprot bahan bakar)
4. Air box (saringan udara)
5. Air temperature sensor (sensor suhu udara)
6. Throttle body butterfly (katup throttle)
7. Fast idle system
8. Throttle position sensor (sensor posisi throttle)
9. Engine/coolant temperature sensor (sensor suhu
air
pendingin)
10. Crankshaft position sensor (sensor posisi poros
engkol)
11. Camshaft position sensor (sensor posisi poros
nok)
12. Oxygen (lambda) sensor
13. Catalytic converter
14. Intake air pressure sensor (sensor tekanan
udara masuk)
15. ECU (Electronic control unit)
16. Ignition coil (koil pengapian)
17. Atmospheric pressure sensor (sensor tekanan
udara
atmosfir)
7.
8.
9. Bagian – bagian sistem aliran bahan bakar
Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke
mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel
pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi),
pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan
injektor/penyemprot bahan bakar.
10.
11. Bagian – bagian sistem aliran bahan bakar
Apa keuntungan regulator tekanan bahan bakar di taruh didalam tangki?
Salah satu keuntungannya adalah agar bahan bakar tidak ikut menjadi
panas karena tidak berdekatan dengan mesin, sehingga penguapan bensin
menjadi sedikit.
12. 1. Tangki bensin (Fuel Tank)
Berfungsi untuk menampung BB supaya dalam
tangki tekanan tidak berlebih dan tidak terjadi
kevakuman maka dipasang sebuah katup
ventilasi dan katup vakum yang terdapat pada
tutup tangki.
Komponen – komponen sistem injeksi bensin elektronis
2. Filter bahan bakar (Fuel Suction Filter)
Berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak
terisap masuk kedalam pompa.
13. 3. Pompa bensin (Fuel Pump Module)
Berfungsi untuk memompa dan mengalirkan BB dari tangki ke injektor.
14. Bagian – bagian pompa bensin listrik
Didalam pompa bahan bakar terdapat dua komponen pendukung aliran bahan
bakar, yaitu:
1. Katup pembatas tekanan
Berungsi untuk membatasi tekanan agar tekanan BB.
2. Katup anti balik
Berfungsi untuk mencegah bensin yang terdapat pada selang/pipa BB tidak
kembali ke tangki sehingga tekanan BB dalam sistem tetapada meski
pompa sudah tidak bekerja.
15. 4. Pengatur tekanan bahan bakar (Fuel Pressure Regulator)
Berfungsi untuk mengatur tekanan BB di dalam sistem aliran BB agar
tetap/konstan.
16. 5. Saluran bahan bakar (Fuel Feed Hose)
Berfungsi untuk mengalirkan BB bertekanan dari pompa bensin menuju
injektor.
17. 6. Injektor
Berfungsi untuk menyemprotkan BB ke saluranmasuk (intake manifold)
di dekat katup masuk. Penempatan injektor berada pada throttle body.
19. Jumlah lubang dari injektor disesuaikan
dengan kapasitas mesin. Prinsipnya
semakin besar kapasitas suatu mesin maka
jumlah lubangnya akan semakin
banyak.
7. Throttel body adalah bagian dari mesin injeksi yang mengatur
masuknya udara ke mesin pembakaran.
20. Sistem Kontrol Elektronik
Komponen sistem kontrol elektronik terdiri
dari beberapa sensor (pengindera), seperti :
MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor,
TP (Throttle Position) sensor, IAT (Intake Air
Temperature) sensor, bank angle sensor, EOT
(Engine Oil Temperature) sensor, dan sensor-
sensor lainnya.. Komponen komponen
tambahan seperti alternator (magnet) dan
regulator/rectifier yang mensuplai dan
mengatur tegangan listrik ke ECU, baterai
dan komponen lain.
22. Sensor – sensor
Adalah komponen – komponen yang bertugas menginormasikan data, contoh :
1. MAP (Manifold absolute pressure) sensor; memberikan sinyal ke ECU
berupa informasi (deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake manifold.
Jika jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter,
sedangkan jika berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air mass
sensor.
23. 2. IAT (Intake Air Temperature) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa
informasi (deteksi) tentang suhu udara yang masuk ke intake manifold.
3. TPS (Throttle Position) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa
informasi (deteksi) tentang posisi katup throttle/katup gas.
24. 4. EOT (Engine oil temperature) sensor; memberikan sinyal ke ECU berupa
informasi (deteksi) tentang suhu oli mesin.
5. BAS (Bank Angle) sensor; merupakan sensor sudut kemiringan. Untuk
pengaman saat kendaraan terjatuh dengan sudut kemiringan minimal
sekitar 550.
25. 6. CKP (Crankshaft Position) sensor
berfungsi untuk mendeteksi jumlah
putaran poros engkol.
7. ECT (Engine Coolent
Temperature) sensor berfungsi
untuk mendeteksi suhu air
pendingin (engine) yang
selanjutnya akan digunakan oleh
ECU untuk :
a. Mengatur campuran BB
b. Mengatur putaran idel dingin
c. Mengatur saat (derajat) pengapian
26. 8. O2 (Oxigen) sensor
Berfungsi mendeteksi
kandungan gas buang dan
untuk sistem closed – loop
9. ECU/ECM (Elektronik
Control Unit atau Modul)
Berfungsi untuk menerima
dan menghitung seluruh
inormasi/data yang diterima
dari masing – masing sinyal
sensor yang ada dalam mesin.
28. Sistem Induksi Udara
Komponen yang termasuk ke dalam sistem ini antara lain;
air cleaner/air box (saringan udara), intake manifold, dan throttle body
(tempat katup gas). Sistem ini berfungsi untuk menyalurkan sejumlah udara
yang diperlukan untuk pembakaran.
29. Aktuator
Adalah semua komponen yang bertugas menjalankan perintah ECU. Adapun
contoh actuator utama yang sangat berperan terhadap kerja suatu mesin
adalah :
1. Injektor
30. 2. Koil
Berfungsi untuk membangkitkan tegangan tinggi untuk disalurkan ke
busi.
Keterangan :
a. Elektronic Control Unit
(ECU)
b. Ignition Coil
c. Ignition Switch
d. Spark Plug
Kode dan arti terminal
Kode 30 : Ssumber tegangan
posititf.
Kode 15 : Arus keluar dari kunci
kontak (IG).
Kode 16 : Sinyal putus hubung
dari ECU.
Kode 4 : Terminal tegangan
tinggi coil pengapian.
Kode 1 : Terminal negatif coil
pengapian .
31. 3. Busi
Menyalurkan bunga api dari koil.
Bagian – bagian
1. Terminal
2. Rumah busi
3. Isolator
4. Elektrode (paduan nikel)
5. Perintang rambatan arus
6. Rongga pemanas
7. Elektrode massa (paduan nikel)
8. Cincin perapat
9. Celah elektrode
10. Baut sambungan
11. Cincin perapat
12. Penghantar
32. Nilai panas
Adalah suatu indeks yang menunjukkan jumlah panas yang dapat
dipindahkan oleh busi.
a. Busi panas
1) Luas permukaan kaki isolator besar.
2) Banyak menyerap panas.
3) Lintasan pemindahan panas panjang,
akibatnya perpindahan panas sedikit.
a. Busi dingin
1) Luas permukaan kaki isolator
kecil.
2) Sedikit menyerap panas.
3) Lintasan pemindahan panas
pendek, cepat menimbulkan
panas.
35. Ulir
Panjang ulir busi harus sesuai dengan panjang ulir kepala silinder.
4. Pompa bensin
Adalah aktuator yang bekerjanya mendapat arus dari kunci kontak dan
massa (signal) dari ECU.
36. 5. DLC (Data Link Connector)
Adalah soket yang digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan dari
sistem elektrik EMS.
5. MIL (Malfunction Indicator Lamp)
Adalah mendeteksi kerusakan pada sistem injeksi.
37. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM BAHAN BAKAR TIPE INJEKSI (EFI)
a. Pastikan untuk membuang tekanan bahan bakar sementara mesin dalam
keadaan mati.
b. Sebelum melepas selang BB, buanglah tekanan dari sistem dengan melepas
penyambung cepat pada pompa BB.
c. Jangan tutup throttle valve dengan mendadak dari posisi terbuka penuh ke
tertutup penuh setelah throttle cable (kabelgas tangan) telah di lepaskan. Hal
ini dapat mengakibatkan putaran stasioner yang tidak tepat.
d. Programmed fuel injection (PGM-FI) system dilengkapi dengan Self-Diagnostic
System (sistem pendiagnosaan sendiri) yang telah diuraikan. Jika malfunction
indicator (MIL) (lampu indikator kegagalan pemakaian) berkedip-kedip, ikuti
Self- Diagnostic Procedures (prosedur pendiagnosaan sendiri) untuk
memperbaiki persoalan.
e. Sebuah sistem PGM – FI yang tidak bekerja dengan baik seringkali di sebabkan
oleh hubungan yang buruk atau konektornya yang berkarat. Periksalah
hubungan-hubungan ini sebelum melanjutkan.
1. Beberapa Hal Umum yang Perlu Diperhatikan Berkaitan dengan Service
Sistem EFI atau PGM-FI
40. 4. Informasi Pendiagnosaan Sendiri Sistem EFI atau PGM-FI
Prosedur Pendiagnosaan Sendiri (Self Diagnosis)
a. Malfunction indicataor lamp (MIL) akan berkedip-kedip sewaktu kunci kontak
diputar ke “ON” atau putaran mesin di bawah 2.000 putaran permenit (rpm).
Pada semua kondisi lain, MIL akan tetap hidup dan tetap hidup.
b. Kunci di posisi ON
c. MIL berkedip-kedip
d. Berapa kali MIL berkedip
41. e. Jika MIL tidak berkedip sistem keadaan normal.
f. Untuk membaca data persoalan yang telah disimpan. Putar
kunci kontak OFF
g. Lepas front top cover
h. Lepaskan penutup konektor dari DLC (seperti gambar di
bawah)
42. i. Hubungkan DLC seperti gambar di bawah ini :
j. Putar ke posisi ON
k. Jika ECM tidak menyimpan data memori
pendiagnosaan sendiri, MIL akan menyala terus
pada kontak posisi ON.
l. Catat berapa kali MIL berkedip dan
persoalannya.
43. a) Pada sistem EFI atau PGM-FI Honda, MIL (malfunction indicator lamp) jumlah
kedipan dari 0-54. Jenis kedipan ada 2 yaitu : 1) kedipan pendek (0,3), 2).kedipan
panjang (1,3). Satu kedipan panjang = 10 dan dua kedipan pendek = 2.
b) Jika ECM menyimpan beberapa kode masalah.
c) Jika terjadi kegagalan pada MAP, MIL akan berkedip 1 kali. Penyebab : kontak
longgar atau lemah pada sensor unit, rangkaian terbuka atau korslet pada kabel
MAP, atau MAP tidak bekerja dengan baik.
d) Jika terjadi kegagal pada rangkaian suplai (daya) atau massa, MIL akan berkedip
1, 8 dan 9 kali. Penyebab : terjadi korslet. Sensor unit adalah gabungan dari TP,
MAP, dan IAT.
e) Jika terjadi kegagalan pada rangkaian EOT , akan berkedip 7 kali. Penyebabnya :
kontak longgar atau lemah pada EOT, terjadi rangkaian konslet pada kabel EOT
atau EOT tidak bekerja dengan baik.
f) Jika terjadi kegagalan pada bank angrel senssor, MIL akan berkedip 54 kali.
Penyebabnya : kontak longgar atau lemah pada BAS, terjadi rangkaian terbuka
atau konslet pada rangkaian BAS, atau BAS tidak bekerja dengan baik.
g) Jika terjadi kegagalan fungsi di dalam ECU/ECM, MIL akan berkedip 33 kali.
Penyebabnya adalah kerena ECU/ECM tidak bekerja dengan baik.
h) Jika terjadi kegagalan fungsi pada data link (penghubung kabel data) atau
rangkaian MIL, MIL akan hidup terus. Penyebabnya : kontak longgar atau lemah
pada injektor, terjadi rangkaian konslet pada kabel injektor, injektor tidak bekerja
dengan baik, atau ECU/ECM tidak bekerja dengan baik.
44. i) iJika terjadi kegagalan fungsi injektor, maka MILakan berkedip 12 kali.
Penyebabnya: hubungan singkat pada kabel data link conektor (DLC), hubungan
singkat pada kabel MIL, atau ECU/ECM tidak bekerja dengan baik.
5. Prosedur Me-Reset Pendiagnosaan Sendiri
Data memori pendiagnosaan sendiri tidak akan terhapus sewaktu kabel
negatif baterai dilepaskan.
a. Kunci kontak posisi OFF
b. Lepas front top cover
c. Lepas penutup konektor
d. Hubungkan konektor DLC (Data Link Connector)
e. Kunci kontak ke posisi ON
f. Lepaskan DLC seperti gambar di bawah :
45. g. Jika MIL mati dan mulai berkedip, maka bertanda me-reset telah berhasil.
Pola me-reset berhasil.
46. h. DLC harus dihubungkan singkat sementara lampu indikator hidup. Jika
DLC tidak tersambungkan dalam 5 detik, MIL akan mati dan hidup
kembali. Pola gagal pada gambar di bawah ini :