SlideShare a Scribd company logo
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
KARYA TULIS TUGAS AKHIR
TINJAUAN ATAS IMPLEMENTASI REKONSILIASI DALAM
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI APLIKASI E-REKON&LK
PADA KPPN TEGAL
Diajukan oleh:
Muhammad Rafi Kambara
NPM: 153060021515
Mahasiswa Program Studi Diploma III Akuntansi
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Dinyatakan Lulus Program Studi Diploma III Akuntansi
Tahun 2018
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkat, rahmat, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga sampai hari ini
penulis masih diberi kemudahan untuk selalu terbuka akal pikiran, mata, dan hati dalam
rangka mencari ilmu, serta dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Tugas Akhir
ini. Selawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para
kerabat, sahabat dan umatnya.
Karya Tulis Tugas Akhir dengan judul “Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi
dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal”
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma III Akuntansi di
Politeknik Keuangan Negara STAN dan menambah pengetahuan penulis serta sebagai
bahan bacaan dan referensi bagi semua pihak yang berkepentingan atas karya tulis ini.
Penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari banyak
pihak, dalam kesempatan ini, penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua tercinta penulis, Bapak Damiri dan Ibu Musyaropah, yang tanpa
henti selalu mendidik dan mendoakan penulis dengan penuh kasih sayang.
2. Kakak dan adik penulis yaitu Rizki, Risza, Rafa, Ronan, dan paman, bibi, sepupu
serta semua saudara penulis yang senantiasa memberikan bantuan dan semangat.
3. Bapak Rahmadi Murwanto, Ak., M.Acc, M.BA, Ph.D. selaku Direktur Politeknik
Keuangan Negara STAN.
4. Bapak Yuniarto Hadiwibowo, M.A., Ph.D selaku Kepala Jurusan Akuntansi,
Bapak Andy Prasetyawan Hamzah selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi, dan seluruh Dosen Politeknik Keuangan Negara STAN yang telah
vi
memberikan ilmu, inspirasi dan pengalamannya kepada penulis, serta seluruh
elemen kampus yang telah memberikan banyak dukungan bagi penulis.
5. Bapak Mukhtaromin, SST., Ak., M.M. selaku dosen pembimbing yang telah
banyak menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan Karya Tulis Tugas Akhir ini.
6. Seluruh Pihak Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tegal, khususnya Bapak
Dwi Harsono Setiabudi, Mas Akbar Nur Fatriyat, Pak Tri Widodo, dan Bu Eli
Hidayati serta seluruh pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal, khususnya
Mas Putra dan Mba Diah yang bersedia memberikan waktu, kesempatan, dan
informasi serta pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis dalam penyusunan
Karya Tulis Tugas Akhir.
7. Khamidatunnisa yang telah setia menemani, mendoakan dan memberikan
semangat kepada penulis dengan penuh perhatian.
8. Teman-teman seperjuangan di PKN STAN khususnya kelas 1-N, 3-N, 5-16 D3
Akuntansi yang telah bersama suka duka dalam menjalani perkuliahan, semoga
semuanya sukses dan bisa berjumpa kembali di kemudian hari.
9. Teman-teman seperjuangan dari daerah Tegal yang tergabung dalam IST PKN
STAN, yang telah menjadi keluarga baru di tanah perantauan.
10. Cing Adul dan istrinya, Enyak dan teman-teman Hasan Kost yang sudah banyak
membantu, teman-teman sekelompok KTTA yaitu Diaz. Nanda, Adhanti, Frans,
Gerry, Gilang, Jasmine, Melani, Tama dan teman-teman PKL yaitu Ihsan, Zaka,
Adzki, Anin, Dewi, Indah, Tati.
vii
11. Serta semua pihak yang tidak dapat dicantumkan satu per satu atas segala bantuan
dan dukungan yang diberikan kepada penulis secara langsung maupun tidak
langsung.
Penulis menyadari bahwa karya tulis tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Namun, terlepas dari segala kekurangan yang ada, penulis berharap semoga karya tulis
ini dapat berguna bagi segala pihak yang membutuhkan.
Tangerang Selatan, 03 September 2018
Penulis
viii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR ....................................................ii
PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI KARYA TULIS TUGAS AKHIR . iii
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................................iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL........................................................................................................xii
DAFTAR BAGAN .................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang Penulisan ........................................................................................1
B. Ruang Lingkup Pembahasan....................................................................................3
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................4
D. Metode Pengumpulan Data......................................................................................5
E. Sistematika Penulisan ..............................................................................................5
BAB II DATA DAN FAKTA .......................................................................................8
A. Gambaran Umum KPPN Tegal ...............................................................................8
1. Kondisi Geografis ....................................................................................................8
2. Sejarah Singkat ........................................................................................................9
3. Visi dan Misi............................................................................................................9
4. Struktur Organisasi ................................................................................................10
5. Tugas Pokok dan Fungsi........................................................................................11
ix
B. Proses Bisnis Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah
Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku
UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) ....................................12
C. Penerapan Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah
Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku
UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) ....................................16
1. Pencatatan Transaksi atas Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi
Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan Realisasi
Pengembalian Belanja............................................................................................16
2. Proses Rekonsiliasi ................................................................................................22
3. Koreksi Kesalahan atas Perbedaan Hasil Rekonsiliasi ..........................................27
BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN ..............................................30
A. Landasan Teori.......................................................................................................30
1. Pengertian dan Jenis-Jenis Rekonsiliasi.................................................................30
2. Proses Bisnis Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah
Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku
UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) ....................................32
3. Pencatatan Transaksi atas Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi
Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan Realisasi
Pengembalian Belanja............................................................................................36
4. Proses Rekonsiliasi ................................................................................................38
5. Koreksi Kesalahan atas Perbedaan Hasil Rekonsiliasi ..........................................45
x
B. Tinjauan Umum Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi
E-Rekon&LK pada KPPN Tegal...........................................................................46
1. Tinjauan atas Pengertian dan Jenis-Jenis Rekonsiliasi..........................................48
2. Tinjauan atas Proses Bisnis Rekonsiliasi pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-
Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal
Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI). .......................50
3. Tinjauan atas Pencatatan Transaksi Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi
Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan Realisasi
Pengembalian Belanja............................................................................................53
4. Tinjauan atas Proses Rekonsiliasi..........................................................................55
5. Tinjauan atas Koreksi Kesalahan Hasil Rekonsiliasi.............................................64
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................70
A. Simpulan ................................................................................................................70
B. Saran ......................................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................76
LAMPIRAN.................................................................................................................79
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Flowchart Proses Bisnis E-Rekon&LK .................................................14
Gambar II.2 Menu SAIBA untuk Pengiriman ke KPPN............................................21
Gambar II.3 Pilihan Periode ADK SAIBA.................................................................21
Gambar II.4 Lokasi Penyimpanan File ADK Hasil Pengiriman ................................22
Gambar II.5 Halaman Web Aplikasi E-Rekon&LK ...................................................22
Gambar II.6 Saldo Pagu Belanja, Belanja, Estimasi Pendapatan dan PNBP pada
LRA .......................................................................................................23
Gambar II.7 Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran.....................................................24
Gambar II.8 Saldo Pengembalian Pendapatan............................................................24
Gambar II.9 Hasil Rekonsiliasi pada BAR.................................................................25
Gambar II.10 Halaman Proses Rekon pada Aplikasi E-Rekon&LK..........................26
Gambar II.11 Menu Transaksi pada SAIBA...............................................................28
Gambar II.12 Daftar Jurnal Umum pada SAIBA .......................................................29
Gambar II.13 Jurnal Umum pada SAIBA...................................................................29
Gambar III.1 Sheet Rekap Semua pada File Excel Hasil Rekon................................57
Gambar III.2 Sheet Pagu Belanja Beda pada File Excel Hasil Rekon........................58
Gambar III.3 Sheet Estimasi PNBP Beda pada File Excel Hasil Rekon....................60
Gambar III.4 Sheet Belanja Beda pada File Excel Hasil Rekon.................................61
Gambar III.5 Tanda Tangan Elektronik pada BAR....................................................63
Gambar III.6 Menu Daftar pada Aplikasi E-Rekon&LK ...........................................65
xii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Jurnal Pagu Belanja.....................................................................................16
Tabel II.2 Jurnal Estimasi Pendapatan.........................................................................17
Tabel II.3 Jurnal Akrual Realisasi Belanja ..................................................................17
Tabel II.4 Jurnal Kas Realisasi Belanja .......................................................................18
Tabel II.5 Jurnal Akrual Realisasi Pendapatan............................................................18
Tabel II.6 Jurnal Kas Realisasi Pendapatan.................................................................19
Tabel III.1 Jurnal Pagu Belanja dan Estimasi Pendapatan ..........................................36
Tabel III.2 Jurnal Realisasi Pendapatan.......................................................................37
Tabel III.3 Jurnal Realisasi Belanja.............................................................................37
Tabel III.4 Jurnal Realisasi Pengembalian Pendapatan ...............................................37
Tabel III.5 Jurnal Mutasi UP .......................................................................................38
Tabel III.6 Jurnal Koreksi Lainnya.............................................................................46
Tabel III.7 Daftar Saldo Normal Akun........................................................................66
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan II.1 Struktur Organisasi KPPN Tegal ...............................................................10
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Laporan Realisasi Anggaran
Lampiran 2 Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan
Lampiran 3 Neraca
Lampiran 4 Register Pengiriman ADK
Lampiran 5 Daftar Transaksi Revisi DIPA
Lampiran 6 Daftar Transaksi Estimasi Pendapatan
Lampiran 7 Daftar SSBP
Lampiran 8 Neraca Percobaan
Lampiran 9 Buku Besar Kas di Bendahara Pengeluaran
Lampiran 10 Berita Acara Rekonsiliasi
Lampiran 11 Laporan Hasil Rekonsiliasi
Lampiran 12 Rekonsiliasi Data Pagu Belanja
Lampiran 13 Rekonsiliasi Data Estimasi PNBP
Lampiran 14 Rekonsiliasi Data Belanja
Lampiran 15 Rekonsiliasi Data PNBP
Lampiran 16 Rekonsiliasi Data Pengembalian Pendapatan
Lampiran 17 Rekonsiliasi Data Mutasi UP
Lampiran 18 Rekonsiliasi Data Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) adalah laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintah. LKPP diterbitkan setiap tahun, dan pertama kali
diterbitkan pada tahun 2004. Atas LKPP tersebut diaudit dan diberikan opini oleh
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan amanah UU Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara.
BPK memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terhadap hasil audit
atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2015. Ditemukan 6
permasalahan yang menyebabkan pengecualian dalam LKPP tahun 2015 tersebut, 2 di
antara enam masalah tersebut hanya dapat diselesaikan dengan rekonsiliasi transaksi
keuangan antara satuan kerja dengan KPPN secara periodik dan analisis/telaah terhadap
laporan keuangan yang disusun satuan kerja dari tingkat bawah sampai paling atas.
2
Ditjen Perbendaharaan meluncurkan aplikasi rekonsiliasi berbasis web yang
bernama Aplikasi e-Rekon&LK. E-Rekon&LK singkatan dari elektronik rekonsiliasi
dan laporan keuangan adalah aplikasi berbasis web yang dikembangkan dalam rangka
proses rekonsiliasi data transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan
Kementerian Negara/Lembaga. Dengan e-Rekon&LK, rekonsiliasi menjadi lebih
mudah, terbentuk single database, dan dapat dilaksanakan secara tepat waktu dan di
mana saja menggunakan jaringan internet sesuai slogan dari e-Rekon&LK yaitu easy,
simple, accountable. Data valid hasil rekonsiliasi digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan tingkat wilayah sampai dengan tingkat Kementerian/Lembaga.
Penggunaan data dengan single database pada e-Rekon&LK menyebabkan tidak
diperlukan lagi rekonsiliasi tingkat wilayah sampai dengan Kementerian/Lembaga.
Perbedaan data satuan kerja dengan unit akuntansi di atasnya dapat diatasi dan
penyusunan laporan keuangan menjadi lebih cepat. Monitoring satuan kerja juga dapat
dilakukan dengan cepat pada aplikasi e-Rekon&LK. Karena aplikasi e-Rekon&LK
merupakan aplikasi berbasis web, maka UAPPA-W, UAPPA-E1 dan UAPA bisa
memantau/menelaah laporan keuangan UAKPA sepanjang waktu selama masa
penyusunan laporan keuangan.
Tahun 2016 adalah pertama kalinya LKPP mendapatkan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) semenjak 12 tahun LKPP pertama kali disusun dan diaudit.
Pencapaian opini tertinggi dalam laporan keuangan tersebut salah satunya karena
keberhasilan dalam penyelesaian suspen, perbedaan realisasi belanja negara yang
dilaporkan Kementerian/Lembaga dengan yang dicatat oleh Bendahara Umum Negara.
Keberhasilan tersebut dilakukan dengan membangun single database melalui Aplikasi
3
e-Rekon&LK dan sistem informasi penyusunan LKPP yang lebih baik, sehingga tidak
ada lagi suspen yang signifikan pada LKPP 2016.
Terdapat beberapa hal yang diperbaiki, yaitu upaya untuk meminimalkan nilai
suspen dan ketersediaan dukungan dalam melakukan penelusuran atas terjadinya
suspen, serta proses rekonsiliasi data pajak dan bea cukai. Data suspen tahun 2016
memang masih ada namun tidak signifikan. Walaupun demikian tetap akan menjadi
perhatian untuk diperbaiki sehingga benar-benar suspen mencapai nol. Dibandingkan
dengan data suspen laporan keuangan tahun anggaran sebelumnya, suspen-suspen
tersebut hanya diketahui nilai total dan neto serta tanpa dapat dirinci satker-satker mana
yang menyumbang suspen. Pada e-Rekon&LK nilai suspen dapat dirinci sampai
dengan unit terkecil penyumbang suspen dan memungkinkan pula untuk ditelusuri
sampai dengan level akun dengan melihat data BAR dan LHR masing masing satuan
kerja.
E-Rekon&LK memiliki peran yang besar atas pencapaian opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) LKPP. Dari penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk
meninjau rekonsiliasi di KPPN Tegal. Sehingga penulis mengambil judul “TINJAUAN
ATAS IMPLEMENTASI REKONSILIASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN DI APLIKASI E-REKON&LK PADA KPPN TEGAL”.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Fokus pembahasan Tugas Akhir ini adalah tinjauan atas implementasi rekonsiliasi
dalam penyusunan laporan keuangan di aplikasi e-Rekon&LK pada KPPN TEGAL.
Pembahasan atas hal tersebut mencakup proses bisnis e-Rekon&LK yang terdiri dari
4
pencatatan transaksi yang perlu direkonsiliasi, proses rekonsiliasi, dan koreksi
kesalahan atas perbedaan rekonsiliasi. Pembahasan dilakukan dengan cara meninjau
kesesuaian praktik akuntansi rekonsiliasi di lapangan untuk semester I tahun anggaran
2017 dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini penulis
menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang
Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara
Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga. Mengingat terdapat 100 lebih satker
mitra kerja di KPPN Tegal, maka penulis membatasi hanya membahas rekonsiliasi
online antara KPP Pratama Tegal sebagai UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi
Instansi (SAI) dan KPPN Tegal selaku UAKBUN-Daerah Penyelenggara Sistem
Akuntansi Pusat (SiAP) untuk periode semester I tahun 2017.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam menyusun Karya Tulis Tugas Akhir ini
adalah:
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis berkaitan dengan proses
bisnis dari e-Rekon&LK pada KPPN Tegal.
2. Membandingkan antara teori dengan penerapan di lapangan mengenai rekonsiliasi
lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga.
3. Meninjau proses rekonsiliasi online antara KPPN Tegal dan KPP Pratama Tegal.
4. Sebagai bahan bacaan dan referensi bagi semua pihak yang berkepentingan atas
karya tulis ini.
5
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis dalam menyusun karya tulis ini, antara lain:
1. Metode Studi Kepustakaan
Metode yang digunakan penulis dengan cara mengumpulkan, membaca, dan
mempelajari berbagai bentuk teori mulai dari Undang Undang, Peraturan Presiden,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, buku, bahan literatur dan peraturan lain
yang menjadi pembahasan karya tulis ini.
2. Metode Studi Lapangan
Dalam metode ini, dibagi dua bentuk, yakni:
a. Wawancara
Dengan metode ini, penulis melakukan wawancara kepada Pejabat pada
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tegal dan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tegal.
b. Observasi
Penulis menggunakan metode ini untuk melihat data dan fakta yang relevan
dari objek penelitian yang dimaksud. Metode ini menghasilkan data kuantitatif
dan kualitatif di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Tegal.
E. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Tugas Akhir yang penulis susun ini berisi empat bab utama yang terdiri
dari subbab-subbabnya masing-masing. Empat bab utama tersebut antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
6
Bab ini berisi deskripsi umum tentang penulisan karya tulis tugas akhir, yaitu
berupa latar belakang penulisan. Di dalamnya juga terdapat penjelasan mengenai tujuan
penulisan, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II DATA DAN FAKTA
Bab ini menjabarkan gambaran umum mengenai KPPN Tegal yang meliputi
sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi serta tugas dan fungsi. Selain itu, pada
bab ini dijabarkan juga mengenai proses bisnis akuntansi rekonsiliasi online pada
KPPN Tegal selaku Kuasa BUN yang menyelenggarakan Sitem Akuntansi Pusat
(SiAP) dan proses bisnis akuntansi rekonsiliasi pada KPP Pratama Tegal selaku KPA
yang menyelenggarakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), penerapan rekonsiliasi
online meliputi pencatatan transaksi-transaksi yang direkonsiliasi, proses rekonsiliasi,
dan koreksi kesalahan perbedaan hasil rekonsiliasi.
BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan teori-teori yang menjadi dasar dan acuan penulis dalam
penulisan tugas akhir. Teori-teori yang diuraikan tersebut meliputi pengertian dan jenis-
jenis rekonsiliasi, proses bisnis rekonsiliasi online, pencatatan transaksi-transaksi yang
direkonsiliasi, proses rekonsiliasi, dan koreksi kesalahan atas perbedaan hasil
rekonsiliasi, dalam bab ini penulis juga akan membahas mengenai data dan fakta yang
telah didapatkan penulis dibandingkan dengan teori-teori yang menjadi dasar karya
tulis. Pembahasan tersebut berupa tinjauan mengenai pengertian dan jenis-jenis
rekonsiliasi, proses bisnis rekonsiliasi online, pencatatan transaksi-transaksi yang
direkonsiliasi, proses rekonsiliasi, dan koreksi kesalahan atas perbedaan hasil
rekonsiliasi online.
7
BAB IV SIMPULAN
Pada bab ini berisi simpulan dari apa yang penulis bahas terkait dengan data dan
fakta yang terjadi dengan landasan teori untuk menjawab tujuan penulisan tugas akhir
yang penulis paparkan.
8
BAB II
DATA DAN FAKTA
A. Gambaran Umum KPPN Tegal
1. Kondisi Geografis
KPPN Tegal terletak di Kota Tegal berada di jalur pantai utara (pantura) Jawa
Tengah, terletak 165 Km sebelah barat Kota Semarang atau 329 Km sebelah timur
Jakarta, terletak di antara 109°08’ - 109°10’ Bujur Timur dan 6°50’ - 6°53’ Lintang
selatan, dengan wilayah seluas 39,68 Km² atau kurang lebih 3.968 Hektar. Kota
Tegal berada di wilayah Pantura, dari peta orientasi Provinsi Jawa Tengah berada
di Wilayah Barat, dengan bentang terjauh utara ke selatan 6,7 Km dan barat ke
timur 9,7 Km. Dilihat dari letak geografis, posisi Tegal sangat strategis sebagai
penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura
yaitu dari barat ke timur (Jakarta-Tegal-Semarang-Surabaya) dengan wilayah
tengah dan selatan Pulau Jawa (Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya)
dan sebaliknya. Dengan curah hujan yang sangat rendah, temperatur (suhu) rata-
rata kota ini mencapai 35° Celcius.
9
2. Sejarah Singkat
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tegal dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Anggaran dan mulai beroperasi
pada 17 Mei 1984. Pada Tahun 2001 Departemen Keuangan melakukan re-
organisasi yang berakibat pada penutupan KPPN Tegal terhitung mulai tanggal 1
Januari 1997 dan operasional untuk pelayanan pencairan dana dilakukan oleh
KPPN Pekalongan, sejalan dengan pelaksanaan re-organisasi, pada tanggal 02 Mei
2005 dengan Keputusan Menteri keuangan Nomor KMK-214/KMK/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, maka KPPN Tegal dibuka kembali
yang secara resmi mulai beroperasi pada bulan Juli 2005. KPPN Tegal merupakan
KPPN Tipe A1 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
169/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat
Jenderal Perbendaharaan.
KPPN Tegal merupakan salah satu Instansi vertikal dibawah Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah dan KPPN Tegal
merupakan KPPN percontohan dari 16 KPPN di wilayah Provinsi Jawa tengah
yang telah menerapkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)
secara penuh mulai bulan Januari 2015.
3. Visi dan Misi
Visi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tegal adalah “Menjadi
Pelaksana Kuasa Bendahara Umum Negara di Daerah yang Profesional,
Transparan dan Akuntabel untuk Mewujudkan Pelayanan Prima”.
10
Untuk mewujudkan visi tersebut, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Tegal mempunyai 5 misi yaitu:
a. Menjamin kelancaran pencairan dana APBN secara tepat sasaran, tepat waktu
dan tepat jumlah;
b. Mengelola penerimaan negara secara proposional dan akuntabel;
c. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat dan tepat
waktu;
d. Mewujudkan sarana dan prasarana yang aman dan memadai untuk menunjang
pelaksanaan tugas pokok;
e. Mewujudkan manajemen satker yang handal dan pengendalian internal yang
tertib dan memadai.
4. Struktur Organisasi
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi sehari-hari sesuai Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2012 tentang Organisasi Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, KPPN Tegal merupakan
KPPN Tipe A1 dengan struktur organisasi sebagai berikut:
Bagan II.1
Struktur Organisasi KPPN Tegal
Kepala KPPN
Sub Bagian Umum
Seksi
Pencairan
Dana
Seksi
Bank
Seksi
Verifikasi
dan
Akuntansi
Seksi Manajemen
Satker dan
Kepatuhan Internal
11
5. Tugas Pokok dan Fungsi
KPPN Tegal merupakan KPPN Tipe A1 yang mempunyai tugas melaksanakan
kewenangan perbendaharaan dan Bendahara Umum Negara, penyaluran
pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan
pengeluaran anggaran melalui dan dari Kas Negara berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, KPPN Tipe A1
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Pengujian terhadap surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan
perundang-undangan;
b. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari Kas Negara atas nama
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara;
c. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN;
d. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan;
e. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran Negara melalui dan dari Kas
Negara;
f. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang;
g. Penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Negara;
h. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan
hibah luar negeri;
i. Penatausahaan penerimaan Negara bukan pajak;
j. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi;
k. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan;
12
l. Pelaksanaan kehumasan;
m. Pelaksanaan administrasi KPPN.
B. Proses Bisnis Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah
Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal
Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
LKPP dihasilkan dari Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat (SAPP) terdiri dari 2 subsistem yaitu Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem
Akuntansi Bendahara Umum Negara (SABUN). SABUN dibagi ke dalam beberapa
subsistem yang salah satunya adalah Sistem Akuntansi dan Pusat (SiAP).
KPPN Tegal selain menyelenggarakan Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) sebagai
UAKBUN-D, KPPN Tegal juga menyelenggarakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
sebagai UAKPA. Penyelenggaraan SiAP dilakukan oleh Seksi Verifikasi Akuntansi,
sedangkan penyelenggaraan SAI dilakukan oleh Subbagian Umum. KPP Pratama Tegal
selaku UAKPA sebagai penyelenggara SAI dilakukan oleh Seksi Pengolahan Data dan
Informasi.
Data yang diproses oleh subsistem SAI dengan SiAP merupakan data yang
sumbernya sama, berasal dari DIPA, SPM, SP2D, setoran-setoran. Oleh SAI diproses
dengan aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual (SAIBA), sedangkan
oleh SiAP diproses dengan aplikasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
(SPAN). Karena diproses oleh dua sistem yang berbeda maka dimungkinkan terjadi
perbedaan, dan dibutuhkan rekonsiliasi. Menurut Bapak Dwi Harsono Setyabudi bahwa
rekonsiliasi adalah proses membandingkan dan mencocokan data yang bersumber dari
13
input data yang sama namun diproses oleh sistem yang berbeda agar menghasilkan
output data yang sama dan mengetahui alasan perbedaan jika terdapat selisih.
Menurut Ibu Eli Hidayati terdapat 2 jenis rekonsiliasi di KPPN Tegal yaitu
rekonsiliasi internal dan rekonsiliasi eksternal, rekonsiliasi internal adalah proses
rekonsiliasi yang dilakukan antara subsistem yang berada di dalam satuan kerja,
contohnya di KPPN Tegal dilakukan oleh subbagian umum, antara pegawai bagian
pelaporan keuangan (SAIBA) dengan bendahara pengeluaran, antara pegawai yang
menangani pelaporan keuangan (SAIBA) dengan pegawai yang menangani pelaporan
barang (SIMAK BMN, aplikasi persediaan), sedangkan rekonsiliasi eksternal adalah
rekonsiliasi yang dilakukan antara KPPN dengan pihak lain, contohnya rekonsiliasi
antara Seksi Bank dengan Bank Persepsi/Bank kerja sama, selain itu juga rekonsiliasi
antara KPPN selaku penyelenggara SiAP dengan satker mitra kerja KPPN Tegal selaku
penyelenggara SAI.
Data transaksi keuangan dari SiAP dan SAI direkonsiliasi untuk memperoleh
keakuratan dan keyakinan atas data yang disajikan, juga agar data SiAP sama dengan
data yang disajikan dalam SAI. Rekonsiliasi dilakukan menggunakan rekonsiliasi
online melalui web e-Rekon&LK, sehingga satker tidak perlu untuk datang ke KPPN,
Aplikasi e-Rekon&LK ini membentuk single database yang berisi data seluruh satker
di seluruh kementerian dan lembaga sehingga menciptakan keseragaman laporan di tiap
level unit akuntansi tanpa perlu lagi rekonsiliasi tingkat atas karena data yang dikirim
14
oleh UAKPA ke KPPN sama dengan data yang dikonsolidasi oleh UAPPA-W,
UAPPA-E1, dan UAPA untuk menyusun laporan keuangan.
Rekonsiliasi online melibatkan 3 pihak yaitu satker selaku UAKPA, KPPN selaku
UAKBUN-D dan media berupa web, server, database. Rekonsiliasi dimulai dengan
operator satker dari KPP Pratama Tegal meng-upload ADK SAIBA melalui website e-
Rekon&LK, oleh sistem akan terproses rekonsiliasi secara otomatis dari ADK tersebut
dan menerbitkan hasil rekonsiliasi berupa file excel, kemudian operator KPPN Tegal
c.q. FO seksi verifikasi akuntansi melakukan verifikasi terhadap hasil rekonsiliasi
tersebut, setelah disetujui maka KPA KPP Pratama Tegal melakukan approve atas
verifikasi dari KPPN, selanjutnya Kepala Seksi Verifikasi Akuntansi KPPN Tegal
melakukan approve terakhir dari proses rekonsiliasi ini, maka Berita Acara Rekonsiliasi
(BAR) terbit yang berarti bahwa proses rekonsiliasi telah selesai. BAR telah memuat
tanda tangan elektronik dari KPA KPP Pratama Tegal dan Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi KPPN Tegal. Karena telah ditandatangani secara elektronik, maka BAR
tidak memerlukan tanda tangan manual. BAR tersebut bisa di-download oleh KPP
Sumber : http://www.akuntansipemerintahan.com/2017/05/02/rekon-mandiri-
menggunakan-e-Rekon&LK/
Gambar II.1
Flowchart Proses Bisnis E-Rekon&LK
15
Pratama Tegal kemudian dilampiri cetakan laporan keuangan untuk diserahkan ke
KPPN Tegal.
Rekonsiliasi online dilakukan oleh KPPN Tegal sesuai Surat Kepala KPPN Tegal
No.S-430/WPB.14/KP.1040/2017 tanggal 7 Juni 2017 dengan Jadwal rekonsiliasi dan
periode open dan closed upload ADK untuk bulan Januari s.d. Mei 2017 adalah sebagai
berikut:
1. Tanggal 7 s.d. 18 Juni 2017 open period upload ADK;
2. Tanggal 19 s.d. 20 Juni 2017 closed period upload ADK;
3. Tanggal 7 s.d. 20 Juni 2017 merupakan masa penyelesaian rekonsiliasi;
4. Tanggal 21 s.d. 23 Juni 2017 open period upload ADK untuk upload awal/ulang
untuk menyelesaikan sanksi rekonsiliasi, perbaikan laporan keuangan;
5. Mulai tanggal 24 Juni 2017 sampai dengan dimulainya rekonsiliasi bulan Juni 2017
(Semester 1 Tahun 2017) merupakan masa closed period upload ADK ke Aplikasi
e-Rekon&LK;
16
C. Penerapan Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah
Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal
Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
1. Pencatatan Transaksi atas Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi
Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan
Realisasi Pengembalian Belanja
Transaksi yang akan direkonsiliasi meliputi transaksi estimasi pendapatan,
pagu belanja, realisasi pendapatan, realisasi belanja, realisasi pengembalian
pendapatan, realisasi pengembalian belanja, mutasi uang persediaan dan saldo kas.
Transaksi tersebut dicatat oleh KPP Pratama Tegal menggunakan Sistem
Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual (SAIBA). Estimasi pendapatan, pagu
belanja, realisasi pendapatan, realisasi belanja, mutasi UP dan saldo kas di-input
melalui aplikasi SAS dengan data berupa DIPA, DIPA revisi, SPM/SP2D. Dan dari
aplikasi SAS tersebut direkam ke SAIBA sehingga akan tercatat di SAIBA.
Sedangkan transaksi setoran-setoran dan jurnal penyesuaian dicatat langsung di
aplikasi SAIBA. Atas input yang berasal dari aplikasi SAS di SAIBA, maka akan
terbentuk jurnal-jurnal, contohnya sebagai berikut:
a. Jurnal pagu belanja
Tabel II.1
Jurnal Pagu Belanja
(dalam rupiah)
Jurnal Kas
Tanggal Kode
Akun
Keterangan Debit Kredit
17
01/01/2017 115612 Piutang dari KPPN 1.131.766.000
521111 Allotment Belanja
Keperluan Kantor
1.131.766.000
Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017
b. jurnal estimasi pendapatan
Tabel II.2
Jurnal Estimasi Pendapatan
(dalam rupiah)
Jurnal Kas
Tanggal Kode
Akun
Keterangan Debit Kredit
01/01/2017 411121 Estimasi Pendapatan
PPh Pasal 21 yang
Dialokasikan
321.793.529.000
219711 Utang kepada KUN 321.793.529.000
Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017
c. jurnal realisasi belanja
Tabel II.3
Jurnal Akrual Realisasi Belanja
(dalam rupiah)
Jurnal Akrual
Tanggal Kode
Akun
Keterangan Debit Kredit
06/06/2017 521111 Beban Keperluan
Perkantoran
70.468.000
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 70.468.000
18
Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017
Tabel II.4
Jurnal Kas Realisasi Belanja
(dalam rupiah)
Jurnal Kas
Tanggal Kode
Akun
Keterangan Debit Kredit
06/06/2017 521111 Belanja Keperluan
Perkantoran
70.468.000
115612 Piutang dari KPPN 70.468.000
Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017
Jurnal yang langsung di-input ke SAIBA contohnya adalah jurnal setoran-
setoran dan jurnal penyesuaian.
Contohnya
Tabel II.5
Jurnal Akrual Realisasi Pendapatan
(dalam rupiah)
Jurnal Akrual
Tanggal Kode
Akun
Keterangan Debit Kredit
19
01/06/2017 313121 Diterima dari Entitas Lain 8.239.977
411111 Pendapatan PPh Minyak
Bumi
8.239.977
Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017
Tabel II.6
Jurnal Kas Realisasi Pendapatan
(dalam rupiah)
Jurnal Kas
Tanggal Kode
Akun
Keterangan Debit Kredit
01/06/2017 219711 Utang kepada KUN 8.239.977
411111 Pendapatan PPh Minyak
Bumi
8.239.977
Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017
Tabel II.7
Jurnal Penyesuaian
(dalam rupiah)
Jurnal Akrual
Tanggal Kode Akun Keterangan Debit Kredit
20
30/06/2017 511129 Beban Uang Makan
PNS
41.288.000
212111 Belanja Pegawai yang
Masih Harus Dibayar
41.288.000
Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017
Jurnal-jurnal tersebut akan tercatat dalam buku besar SAI, dan di laporan
keuangan. Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran Belanja,
Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja Negara, Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan
serta Neraca disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran sebagai bahan
rekonsiliasi periode Juni 2017. Saldo akun pagu belanja, estimasi PNBP, belanja,
pengembalian belanja, PNBP, pengembalian PNBP, mutasi uang persediaan, saldo
kas bendahara pengeluaran, saldo kas hibah, saldo kas BLU, dan pengembalian
pajak adalah data yang akan direkonsiliasi.
Penyampaian laporan keuangan tersebut dalam bentuk ADK (Arsip Data
Komputer) SAIBA yang nantinya akan di-upload untuk bahan rekonsiliasi online
di aplikasi e-Rekon&LK. Caranya yaitu dengan memilih menu utility di aplikasi
SAIBA, kemudian memilih pengiriman ke KPPN.
21
Setelah itu akan muncul jendela sebagai berikut, dan untuk melakukan
rekonsiliasi semester 1 maka pilih ADK SAIBA kumulatif s.d. bulan, kemudian
pilih bulan Juni dan kode KPPNnya yaitu 118 untuk KPPN Tegal, setelah itu klik
proses.
Hasil dari proses pengiriman data ke KPPN akan terlaporkan dalam register
pengiriman, dan hasilnya dapat diakses di folder krm penyimpanan SAIBA.
Terdapat 2 jenis tipe file dari ADK SAIBA hasil pengiriman ke KPPN, dan yang
akan di-upload dalam proses rekonsiliasi adalah file yang berbentuk ZIP.
Sumber: Aplikasi SAIBA
Gambar II.2
Menu SAIBA untuk Pengiriman ke KPPN
Gambar II.3
Pilihan Periode ADK SAIBA
Sumber: Aplikasi SAIBA
22
2. Proses Rekonsiliasi
Rekonsiliasi online dilakukan mandiri oleh KPP Pratama Tegal dengan
mengakses web E-Rekon&LK. Sebelum melakukan rekonsiliasi, operator KPP
Pratama Tegal memastikan bahwa semua transaksi telah terekam di aplikasi
SAIBA, dan memastikan bahwa saldo awal di E-Rekon&LK telah sama dengan
saldo Laporan Keuangan audited tahun sebelumnya dengan melihat neraca
Sumber: Screenshoot File Komputer
Sumber : Screenshoot File
Sumber : Screenshoot File
Sumber : Screenshoot File
Sumber: Screenshoot File
Sumber : Screenshoot File
Sumber : Screenshoot File
Sumber : Screenshoot File
Gambar II.4
Lokasi Penyimpanan File ADK Hasil Pengiriman
Gambar II.5
Halaman Web Aplikasi E-Rekon&LK
Sumber: http://e-Rekon&LK.djpbn.kemenkeu.go.id/
23
percobaan di menu laporan pada aplikasi E-Rekon&LK dan membandingkannya
di SAIBA. Apabila telah sama, kemudian operator satker mengirim ADK
kumulatif (file General Ledger SAI) dari aplikasi SAIBA dan meng-upload-nya ke
E-Rekon&LK melalui menu upload. ADK SAIBA merupakan bahan rekonsiliasi
yang terbentuk dari laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran Belanja,
Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja Negara, Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan
serta Neraca. Untuk Rekonsiliasi dengan KPP Pratama Tegal Semester I Tahun
2017 terdapat 7 jenis data yang direkonsiliasi yaitu pagu belanja, belanja, estimasi
pedapatan bukan pajak, pendapatan bukan pajak, pengembalian pajak, mutasi uang
persedian dan kas di bendahara pengeluaran.
Akun pagu belanja, belanja, estimasi pendapatan bukan pajak, dan pendapatan
bukan pajak berasal dari laporan realisasi anggaran yaitu:
Gambar II.6
Saldo Pagu Belanja, Belanja, Estimasi Pendapatan dan PNBP pada LRA
Sumber: LRA KPP Pratama Tegal Semester I Tahun 2017
24
a. pagu belanja sebesar Rp11.528.098.000,
b. belanja sebesar Rp5.557.243.513,
c. estimasi pendapatan bukan pajak sebesar Rp6.985.000, dan
d. pendapatan bukan pajak sebesar Rp16.762.290.
Akun kas di bendahara pengeluaran berasal dari neraca, yaitu sebesar
Rp150.000.000.
Akun pengembalian pajak berasal dari laporan realisasi pengembalian
pendapatan, yaitu dengan saldo sebesar Rp6.620.166.393
Setelah ADK SAIBA tersebut di-upload maka status berganti menjadi
“upload” menunjukan proses rekonsiliasi otomatis oleh sistem dengan antrian,
ketika upload berhasil maka akan menghasilkan hasil rekonsiliasi berupa file excel
Gambar II.7
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran
Gambar II.8
Saldo Pengembalian Pendapatan
Sumber: Neraca KPP Pratama Tegal Semester I Tahun 2017
Sumber: LRA Realisasi Pengembalian Pendapatan KPP Pratama Tegal Semester I
Tahun 2017
25
dan status berubah menjadi “cetak excel rekon”, dan selanjutnya berubah menjadi
“menunggu persetujuan BAR”.
Download hasilnya dan mengecek file tersebut, file tersebut memuat pagu
belanja, estimasi PNBP, belanja, pengembalian belanja, PNBP, pengembalian
PNBP, mutasi uang persediaan, saldo kas bendahara pengeluaran, saldo kas hibah,
saldo kas BLU, pengembalian pajak.
Jika dihasilkan sudah tidak ada selisih dan di menu daftar kosong, maka hasil
rekon sudah benar, sebaliknya jika masih ada yang beda perlu diperbaiki lagi dan
meng-upload ulang ADK SAIBA. Dari hasil rekonsiliasi online di atas
menunjukan saldo pagu belanja, belanja, pendapatan bukan pajak, pengembalian
pajak, mutasi UP, dan kas di bendahara pengeluaran yang sama antara data di SiAP
dan di SAI. Sementara untuk akun estimasi pendapatan bukan pajak berbeda
dengan saldo yang tercatat di SiAP sebesar Rp6.985.000 dan yang tercatat di SAI
sebesar Rp1.261.217.848.000 dengan demikian akan muncul selisih sebesar
Rp1.261.210.863.000. Saat status “menunggu persetujuan BAR” oleh operator
Gambar II.9
Hasil Rekonsiliasi pada BAR
Sumber: Berita Acara Rekonsiliasi KPP Pratama Tegal
26
Seksi Verifikasi Akuntansi KPPN Tegal dilakukan verifikasi terhadap hasil
rekonsiliasi tersebut dan dilakukan persetujuan jika sudah tidak ada kesalahan.
Setelah dilakukan persetujuan BAR oleh KPPN Tegal statusnya akan berubah
menjadi “menunggu TTD KPA”. Kemudian oleh KPA KPP Pratama Tegal
dilakukan approve yang secara otomatis akan terbubuhi tanda tangan elektronik
dari KPA berupa BAR Code di Berita Acara Rekonsiliasi (BAR). BAR adalah
dokumen yang menyatakan bahwa proses rekonsiliasi telah dilaksanakan serta
telah menunjukan hasil yang sama atau telah memenuhi kriteria untuk diterbitkan.
Setelah ditandatangani KPA selanjutnya status berubah menjadi “menunggu TTD
Kasi Vera”, jika Kasi Vera telah menandatanginya maka proses rekonsiliasi telah
selesai dan status menjadi “BAR siap di-download”. KPP Pratama Tegal juga bisa
Gambar II.10
Halaman Proses Rekon pada Aplikasi E-Rekon&LK
Sumber: Aplikasi E-Rekon&LK Level Kasi Vera KPPN Tegal
27
mencetak laporan SAIBA dari E-Rekon&LK berupa neraca percobaan kas, neraca
percobaan akrual, neraca, LRA face, LPE, dan laporan operasional.
3. Koreksi Kesalahan atas Perbedaan Hasil Rekonsiliasi
Apabila dalam proses rekonsiliasi online menghasilkan hasil rekonsiliasi yang
masih terdapat kesalahan atau terdapat data yang tidak sama, maka KPP Pratama
Tegal melakukan analisis mandiri atas file hasil rekonsiliasi dan mengecek pesan
dari KPPN Tegal untuk dilakukan perbaikan, kesalahan tersebut bisa berupa
perbedaan KDBAES1 (Kode BA dan Eselon 1), KDSATKER (Kode Satker),
KDDEKON (Kode Dekon, apakah Kantor Daerah, Tugas Perbantuan dan
sebagainya), THNANG (Tahun Anggaran), NODOK1 (No Dokumen), TGLDOK
(Tanggal Dokumen), KDPROGRAM (Kode Program), KDGIAT (Kode
Kegiatan), KDOUTPUT (Kode Output), KDPERK (Kode Perkiraan atau akun),
SIAP (Nilai pada SPAN), SAI (Nilai pada satker), KETERANGAN (berisi
keterangan Beda). Kesalahan tersebut dikoreksi dengan melakukan perbaikan data
SAIBA di KPP Pratama Tegal dan melakukan upload ulang.
Hasil rekonsiliasi berbeda juga bisa disebabkan karena perbedaan pada setoran
(SSBP/SSPB) yang bisa diatasi dengan koreksi setoran penerimaan, juga bisa
disebabkan karena perbedaan pada setoran (SSBP/SSPB) yang bukan milik satker
dan dapat diperbaiki dengan membuat surat pernyataan yang ditandatangani KPA,
dari surat pernyataan tersebut KPPN akan memverifikasi data tersebut menjadi
data satker transaksi khusus suspen penerimaan.
28
Rekonsiliasi online yang dilakukan KPP Pratama Tegal semester I tahun 2017
tidak terdapat koreksi kesalahan, apabila terdapat kesalahan maka operator e-
Rekon&LK KPP Pratama Tegal harus memperbaiki data yang ada di SAIBA dan
meng-upload ulang, misalnya jika terjadi kesalahan transaksi pendapatan di jurnal
umum, maka diperbaiki dengan cara di aplikasi saiba pilih menu transaksi
Gambar II.11
Menu Transaksi pada SAIBA
Sumber: Aplikasi SAIBA
29
kemudian pilih jurnal umum, dan mengubahnya jika sudah tercatat atau dengan
menambahnya jika belum tercatat di sistem, atau menghapusnya.
Gambar II.12
Daftar Jurnal Umum pada SAIBA
Gambar II.13
Jurnal Umum pada SAIBA
Sumber: Aplikasi SAIBA
Sumber: Aplikasi SAIBA
30
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian dan Jenis-Jenis Rekonsiliasi
Menurut Cambridge Dictionary, reconciliation is the process of making
two opposite beliefs, ideas, or situations agree, sedangkan menurut PMK No.
104/PMK.05/2017 tentang pedoman rekonsiliasi dalam penyusunan laporan
keuangan lingkup bendahara umum negara dan kementerian negara/lembaga,
rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses
dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber
yang sama. Rekonsiliasi meminimalisasi terjadinya perbedaan pencatatan yang
berdampak pada validitas dan akurasi data yang disajikan dalam laporan keuangan.
Dalam hal terjadi perbedaan data, rekonsiliasi dapat mendeteksi dan mengetahui
penyebab-penyebab terjadinya perbedaan. Pelaksanaan rekonsiliasi data laporan
keuangan ini juga merupakan amanat dari Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
rekonsiliasi online adalah kegiatan rekonsiliasi dilakukan secara elektronik
31
menggunakan aplikasi terintegrasi berbasis data tunggal (single database) dan
dapat dilakukan hanya di tingkat UAKPA dengan UAKBUN-D/KPPN.
UAKBUN-Daerah menyusun laporan keuangan tingkat UAKBUN-Daerah
setelah dilakukan rekonsiliasi baik rekonsiliasi internal maupun rekonsiliasi
eksternal dengan UAKPA/UAKPA BUN. Rekonsiliasi dilaksanakan sesuai
ketentuan yang mengatur mengenai rekonsiliasi. Menurut PMK No.
104/PMK.05/2017, rekonsiliasi pada Unit Akuntansi dan Pelaporan instansi dibagi
menjadi 2 (dua) macam yaitu:
a. Rekonsiliasi internal
Rekonsiliasi internal adalah rekonsiliasi data untuk penyusunan laporan
keuangan yang dilaksanakan antar subsistem pada masing masing Unit
Akuntansi dan Pelaporan dan/atau antar Unit Akuntansi dan Pelaporan yang
masih dalam satu entitas pelaporan. Termasuk sebagai rekonsiliasi internal
adalah rekonsiliasi antara unit pelaporan keuangan dengan unit pelaporan
barang serta rekonsiliasi internal antara UAKPA dengan Bendahara.
Rekonsiliasi antara unit pelaporan keuangan dengan unit pelaporan barang
dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian antara data transaksi dan saldo
BMN dengan laporan keuangan. Sedangkan rekonsiliasi internal antara
UAKPA dengan Bendahara Pengeluaran/Penerimaan dilaksanakan untuk
memastikan kesesuaian jumlah kas di bendahara pengeluaran/bendahara
penerimaan di Neraca.
b. Rekonsiliasi eksternal
32
Rekonsiliasi eksternal adalah rekonsiliasi data untuk penyusunan laporan
keuangan yang dilaksanakan antara Unit Akuntansi dan Pelaporan yang satu
dengan Unit Akuntansi dan Pelaporan yang lain atau pihak lain yang terkait,
tidak dalam satu entitas pelaporan.
Rekonsiliasi eksternal dalam SAPP meliputi rekonsiliasi antara pengguna
anggaran dengan BUN, rekonsiliasi pelaporan barang antara pengguna barang
dengan pengelola barang, dan rekonsiliasi antara BUN dengan pengelola
barang.
2. Proses Bisnis Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-
Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama
Tegal Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
KPPN selaku UAKBUN-Daerah memproses data transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas yang melalui rekening Kuasa BUN Daerah, data transaksi yang
tidak melalui rekening Kuasa BUN Daerah tetapi menurut ketentuan perundang-
undangan yang berlaku harus diproses dan disahkan oleh KPPN, dan data transaksi
yang tidak melalui rekening Kuasa BUN Daerah tetapi mempengaruhi penyajian
Neraca Kuasa BUN Daerah. Untuk menjaga keandalan/validitas data transaksi
keuangan, KPPN selaku UAKBUN-Daerah melakukan rekonsiliasi data transaksi
keuangan dengan seluruh satuan kerja di wilayah kerjanya.
Sebelum dilaksanakan rekonsiliasi dengan UAKBUN-Daerah, terlebih dahulu
dilaksanakan rekonsiliasi dengan bendahara pengeluaran/penerimaan untuk
memastikan kesesuaian antara saldo kas di neraca dengan saldo kas di bendahara
pengeluaran dan/atau bendahara penerimaan. Rekonsiliasi dilaksanakan setiap
33
bulan dengan membandingkan saldo kas pada pembukuan bendahara pengeluaran
dan/atau bendahara penerimaan Satker dengan neraca UAKPA/UAKPA BUN
dengan menggunakan aplikasi rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan
berbasis web (e-Rekon&LK). Aplikasi Rekonsiliasi dan penyusunan laporan
keuangan berbasis web (e-Rekon&LK) merupakan aplikasi yang menerapkan
single database antar tingkat unit akuntansi dan pelaporan keuangan pada
pengguna anggaran.
Selain untuk rekonsiliasi, aplikasi e-Rekon&LK digunakan untuk
menghasilkan laporan keuangan tingkat UAPPA-W, tingkat UAPPA-El, dan
tingkat UAPA (K/L). Hal tersebut dimungkinkan dengan penerapan single
database pada aplikasi e-Rekon&LK, sehingga satker cukup melakukan
pengunggahan ADK dari aplikasi SAIBA ke aplikasi e-Rekon&LK, maka secara
sistem akan dijalankan proses rekonsiliasi sekaligus proses penggabungan data
laporan keuangan unit pelaporan di atasnya. Data laporan keuangan yang diunggah
oleh satker merupakan data yang sama untuk menyusun laporan keuangan tingkat
UAPPA-W hingga tingkat UAPA. Oleh karena itu, PA/KPA bertanggung jawab
atas data yang ada pada aplikasi e-Rekon&LK.
Rekonsiliasi dimulai dengan mengunggah ADK ke aplikasi e-Rekon&LK
yang dilakukan pada saat masa pengunggahan (open period). Proses rekonsiliasi
sampai dengan terbitnya Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) dilaksanakan paling
lambat tanggal 14 bulan berikutnya. Apabila tanggal 14 jatuh pada hari libur/yang
diliburkan, rekonsiliasi antara UAKPA/UAKPA BUN dengan UAKBUN-Daerah
34
dilaksanakan paling lambat pada hari kerja sebelumnya. Namun, dalam kondisi
tertentu yang disebabkan antara lain:
a. kebijakan libur/cuti nasional;
b. kebijakan penyusunan laporan keuangan semesteran, tahunan unaudited, dan
tahunan audited; dan/atau
c. permasalahan sistem.
Direktur Jenderal Perbendaharaan dapat mengatur kembali jadwal
pelaksanaan rekonsiliasi. Hal ini perlu dilakukan agar entitas akuntansi/pelaporan
mendapatkan alokasi waktu yang memadai dan wajar untuk melakukan proses
rekonsiliasi, penyusunan, dan penyampaian laporan keuangan yang berkualitas.
Batas akhir pengunggahan ADK ke aplikasi e-Rekon&LK paling lambat dua hari
kalender sebelum batas akhir penyelesaian rekonsiliasi dan terbitnya BAR.
Pada saat penutupan waktu unggah ADK (close period), satker tidak dapat
menggunggah ADK ke aplikasi e-Rekon&LK. Hal tersebut agar unit akuntansi dan
pelaporan di atasnya dapat melakukan analisis laporan keuangan, terutama pada
saat penyusunan laporan keuangan periode semester I dan tahunan. Setelah close
period pada batas akhir rekonsiliasi, jadwal unggah dapat dibuka kembali untuk
memberikan kesempatan kepada UAKPA/UAKPA BUN yang belum
menyelesaikan rekonsiliasi sehingga dapat dilakukan pencabutan sanksi dan
memberikan kesempatan kepada UAKPA/UAKPA BUN yang ingin melakukan
pengunggahan ulang karena melakukan perbaikan data. Dalam hal terdapat
kebutuhan tertentu, misalnya untuk penyusunan laporan keuangan semesteran,
tahunan unaudited, dan tahunan audited) Kementerian Keuangan c.q. Ditjen
35
Perbendaharaan dapat mengatur kembali jadwal buka dan tutup waktu
pengunggahan (open-close period). Selain itu, apabila diperlukan dalam proses
penyusunan laporan keuangan yang berkualitas, kementerian negara/lembaga
dapat mengajukan usulan perubahan jadwal buka dan tutup penggunggahan ADK
rekonsiliasi yang berbeda dari jadwal yang telah ditetapkan Ditjen Perbendaharan,
yang berlaku hanya untuk kementerian negara/lembaga yang bersangkutan kepada
Direktur Jenderal Perbendaharaan. Misalnya dalam rangka menindaklanjuti
koreksi audit dari BPK untuk meralat dokumen penerimaan dan pengeluaran,
kementerian negara/lembaga mengajukan permintaan dispensasi perpanjangan
waktu untuk koreksi transaksi keuangan. Setelah dispensasi koreksi di buka, Satker
tertentu pada kementerian negara/lembaga dimaksud melalukan ralat transaksi
penerimaan/pengeluaran ke KPPN mitra kerja. Selanjutnya kementerian
negara/lembaga mengajukan permintaan untuk buka waktu pengunggahan ADK
ke Ditjen Perbendaharaan.
Hasil Rekonsiliasi dituangkan dalam BAR. Format dan bentuk BAR dibuat
sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai penatausahaan, pembukuan, dan
pertanggungjawaban bendahara pada Satker pengelola Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara serta verifikasi laporan pertanggungjawaban bendahara.
Dalam hal penyusunan laporan keuangan audited terdapat perubahan data
laporan keuangan yang mempengaruhi laporan keuangan UAKPA/UAKPA BUN
dan UAKBUN-Daerah, UAKPA/UAKPA BUN melakukan Rekonsiliasi dengan
UAKBUN-Daerah. Rekonsiliasi dilaksanakan dengan berpedoman pada Modul
Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum
36
Negara dan Kementerian Negara/Lembaga tercantum dalam Lampiran dari PMK
No.104/PMK.05/2017
3. Pencatatan Transaksi atas Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi
Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan
Realisasi Pengembalian Belanja
Menurut PMK No. 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat, pencatatan atas transaksi
estimasi pendapatan, pagu belanja, realisasi pendapatan, realisasi belanja, realisasi
pengembalian pendapatan, realisasi pengembalian belanja dan mutasi uang
persedian akan dicatat sebagai berikut:
a. DIPA dan Revisi DIPA
Pencatatan DIPA dapat dilakukan melalui menu copy DIPA dari aplikasi
Sistem Aplikasi Satker (SAS). Jurnal yang terbentuk pada Buku Besar Kas
saat pencatatan DIPA
Tabel III.1
Jurnal Pagu Belanja dan Estimasi Pendapatan
Jurnal Kas
Tanggal Keterangan Debit Kredit
1 Januari Piutang dari KUN X
Allotment Belanja XX X
Untuk mencatat anggaran belanja pada DIPA
1 Januari Estimasi Pendapatan XX yang
Dialokasikan
X
37
Utang kepada KUN XX
Untuk mencatat anggaran pendapatan pada DIPA
Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016
b. realisasi pendapatan
Tabel III.2
Jurnal Realisasi Pendapatan
Jurnal Kas Dr. Cr. Jurnal Akrual Dr. Cr.
Utang kepada KUN X Diterima dari
Entitas Lain
X
Pendapatan XX X Pendapatan XX X
Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016
c. realisasi belanja
Tabel III.3
Jurnal Realisasi Belanja
Jurnal Kas Dr. Cr. Jurnal Akrual Dr. Cr.
Belanja XX X Beban XX X
Piutang dari KUN X Ditagihkan ke
Entitas Lain
X
Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016
d. realisasi pengembalian pendapatan
Tabel III.4
Jurnal Realisasi Pengembalian Pendapatan
Jurnal Kas Dr. Cr. Jurnal Akrual Dr. Cr.
Pendapatan X Pendapatan-LO X
38
Utang kepada KUN X Diterima dari
Entitas Lain
X
Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016
e. mutasi uang persediaan
Tabel III.5
Jurnal Mutasi UP
Jurnal Kas Dr. Cr. Jurnal Akrual Dr. Cr.
Kas di Bendahara
Pengeluaran
X
Uang Muka dari
KPPN
X
Untuk mencatat transaksi pembentukan uang persediaan
Jurnal Kas Dr. Cr. Jurnal Akrual Dr. Cr.
Belanja X Beban X
Piutang kepada KUN X Ditagihkan ke
Entitas Lain
X
Untuk mencatat transaksi penggantian UP
Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016
4. Proses Rekonsiliasi
Untuk keperluan rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan, operator
satuan kerja mengunggah ADK rekonsiliasi ke aplikasi e-Rekon&LK.
Penggunggahan ADK sekaligus penyampaian laporan keuangan secara elektronik
39
untuk keperluan rekonsiliasi. Satker kementerian negara/lembaga dan Satker BA
BUN menghasilkan ADK rekonsiliasi dari aplikasi SAIBA. ADK tersebut bersifat
kumulatif, misalnya untuk ADK bulan Juni, tercakup data mulai dari tanggal 1
Januari sampai dengan tanggal 30 Juni.
Data yang diunggah ke aplikasi e-Rekon&LK merupakan data untuk
kebutuhan rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan, sehingga sebelum
melakukan pengunggahan ADK ke aplikasi e-Rekon&LK, satuan kerja harus
memastikan data aplikasi SAIBA sudah lengkap dan benar, misalnya:
a. Sudah melengkapi data transaksi harian yang diperoleh dari aplikasi SAS.
b. Seluruh transaksi Persediaan telah direkam di Aplikasi Persediaan dan telah
dikirimkan datanya ke aplikasi SIMAK BMN.
c. Seluruh transaksi Aset Tetap/Aset Lainnya telah direkam di aplikasi SIMAK
BMN dan telah dilakukan penyusutan dan/atau amortisasi sesuai ketentuan serta
telah dikirimkan datanya ke aplikasi SAIBA.
d. Aplikasi SAIBA telah menerima data dari aplikasi persediaan dan aplikasi
SIMAK BMN dan telah dilakukan perekaman transaksi akrual dan jurnal
penyesuaian sesuai ketentuan.
e. Telah dilakukan analisis/telaah terhadap validitas data.
Rekonsiliasi dilakukan atas pendapatan yang dialokasikan, data pagu belanja,
estimasi pendapatan, pengembalian pendapatan, belanja, pengembalian belanja,
pagu transfer, transfer, pengembalian transfer, mutasi UP/TUP, serta posisi Kas di
Bendahara Pengeluaran, Kas pada Badan Layanan Umum, dan Kas Lainnya di
kementerian negara/lembaga dari Hibah.
40
Elemen data yang direkonsiliasi paling sedikit meliputi:
a. Pagu Belanja
Bandingkan elemen data pagu belanja berupa kode BA, Es 1, Kode Satker,
Program, Kegiatan, Output, Akun, Jumlah Rupiah, Jenis Kewenangan, Sumber
Dana, dan Cara Penarikan antara data SiAP dengan SAI/SABUN.
b. Belanja
Bandingkan elemen data belanja berupa kode Satker, KPPN, Akun, Program,
Output, Dana, Jenis Kewenangan, BA, ESl, dan jumlah rupiah antara data SiAP
dengan SAI/SABUN.
c. Pengembalian Belanja
Bandingkan elemen data pengembalian belanja berupa kode Satker, KPPN,
Akun, Program, Output, Dana, Jenis Kewenangan, BAESl, dan jumlah rupiah
antara data SiAP dengan SAI/SABUN.
d. Pagu Transfer
Bandingkan elemen data pagu transfer berupa kode BA, Es 1, Kode Satker,
Program, Kegiatan, Output, Akun, Jumlah Rupiah, Jenis Kewenangan, Sumber
Dana, dan Cara Penarikan antara data SiAP dengan SAI/SABUN.
e. Transfer
Bandingkan elemen data transfer berupa kode Satker, KPPN, Akun, Program,
Output, Dana, Jenis Kewenangan, BA, ESl, dan jumlah rupiah antara data SiAP
dengan SAI/SABUN.
f. Pengembalian Transfer
41
Bandingkan elemen data pengembalian transfer berupa kode Satker, KPPN,
Akun, Program, Output, Dana, Jenis Kewenangan, BA, ESl, dan jumlah rupiah
antara data SiAP dengan SAI/SABUN.
g. Estimasi Pendapatan Pajak
Bandingkan elemen data Estimasi Pendapatan Pajak yang dialokasikan berupa
kode BA, ESl, satker, KPPN, akun, dan jumlah rupiah antara data SiAP dengan
SAI/SABUN.
h. Estimasi Pendapatan Bukan Pajak
Bandingkan elemen data Estimasi Pendapatan Bukan Pajak yang dialokasikan
berupa kode BA, ESl, satker, KPPN, akun, dan jumlah rupiah antara data SiAP
dengan SAI/SABUN.
i. Pendapatan Pajak
Bandingkan elemen data Pendapatan Pajak berupa kode KPPN, Akun, BA,
ESl, dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP.
J. Pendapatan Bukan Pajak
Bandingkan elemen data Pendapatan Bukan Pajak berupa kode KPPN, Akun,
BA, ESl, dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP.
k. Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak
Bandingkan elemen data Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak berupa kode
Satker, KPPN, Akun, BA, ESl dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan
SiAP.
l. Pengembalian Pendapatan Pajak
42
Bandingkan elemen data Pengembalian Pendapatan Pajak yaitu: Satker,
KPPN, Akun, BA, ESl dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP.
m. Mutasi Uang Persediaan
Bandingkan elemen data Mutasi Uang Persediaan berupa kode Satker, KPPN,
Akun, BA, ESl, dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP.
n. Kas di Bendahara Pengeluaran
Bandingkan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang terdapat pada Neraca
SAI/SABUN dengan Neraca SiAP.
o. Kas pada Badan Layanan Umum
Bandingkan saldo Kas pada Badan Layanan Umum yang terdapat pada Neraca
SAI/SABUN dengan Neraca SiAP.
Apabila terdapat perbedaan karena Satker BLU telah melakukan reklasifikasi
Kas pada BLU menjadi aset yang lain (misalnya menjadi investasi jangka pendek
atau dana yang dibatasi penggunaannya) maka pada saat pelaksanaan rekonsiliasi,
satker BLU harus menjelaskan selisih tersebut.
p. Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah
Bandingkan saldo Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah
yang terdapat pada Neraca SAI/SABUN dengan Neraca SiAP.
Hasil rekonsiliasi dituangkan dalam BAR. Penandatanganan BAR dilakukan
secara elektronik (digital signature) oleh:
a. Kasubag Keuangan/pejabat yang menangani keuangan atas nama Kuasa
Pengguna Anggaran; dan
b. Kepala Seksi yang menangani Akuntansi pada KPPN atas nama Kuasa BUN.
43
Pada aplikasi e-Rekon&LK. Apabila penandatangan BAR secara elektronik
tidak dapat dilakukan, penandatangan BAR dapat dilakukan secara manual.
Penerbitan BAR diatur sebagai berikut:
a. Apabila diperoleh data yang sama antara SiAP dan SAI/SABUN maka
diterbitkan BAR.
b. Apabila diperoleh data yang berbeda dimana perbedaan tersebut disebabkan
kesalahan data SiAP dan/atau diakibatkan oleh permasalahan pada aplikasi
SPAN, maka dapat diterbitkan BAR dan perbedaan tersebut harus dijelaskan
secara memadai. KPPN melakukan perbaikan untuk data atau melakukan
koordinasi dengan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan.
c. Apabila diperoleh data yang berbeda dimana perbedaan tersebut disebabkan
kesalahan data SAl/SA-BUN maka kesalahan tersebut harus dilakukan
perbaikan berdasarkan Laporan Hasil Rekonsiliasi (LHR), setelah dilakukan
perbaikan maka dilakukan rekonsiliasi ulang dengan memperhatikan batas akhir
rekonsiliasi. BAR diterbitkan apabila sudah tidak terdapat perbedaan antara data
SAI/SABUN dan SiAP atau telah memenuhi kriteria untuk diterbitkan.
d. Apabila perbedaan sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak diakui oleh satker,
Kuasa Pengguna Anggaran membuat Surat Pernyataan tidak mengakui transaksi
tersebut dengan format sebagaimana tercantum dalam Modul Rekonsiliasi
dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan
Kementerian Negara/Lembaga. Berdasarkan Surat Pernyataan tersebut, BAR
diterbitkan dengan menjelaskan perbedaan dimaksud secara memadai, dan
KPPN melakukan langkah-langkah perbaikan pada data SiAP sesuai ketentuan.
44
Dalam pelaksanaan rekonsiliasi menggunakan aplikasi e-Rekon&LK, terdapat
beberapa tahapan proses rekonsiliasi, antara lain sebagai berikut:
a. Diproses Sistem
Tahapan pada aplikasi apabila Satuan kerja telah mengunggah ADK. ADK
diproses rekonsiliasi secara sistem untuk menghasilkan Laporan Hasil
Rekonsiliasi (LHR).
b. Menunggu Persetujuan BAR (Analisis Hasil Rekon), proses rekonsiliasi secara
sistem sudah selesai, dan sudah menghasilkan LHR. Berdasarkan LHR, KPPN
maupun satuan kerja melakukan analisis. Berdasarkan hasil analisis, KPPN
memberikan persetujuan atau penolakan hasil rekonsiliasi sesuai dengan
ketentuan tentang penerbitan BAR di atas.
c. Menunggu Satker Upload Ulang
Berdasarkan analisis data belum bisa di terbitkan BAR, KPPN melakukan
penolakan data pada aplikasi e-Rekon&LK. Kemudian KPPN memberikan
penjelasan penyebab penolakan data tersebut kepada satuan kerja, misalnya
terdapat elemen data yang berbeda.
d. Menunggu Tanda Tangan KPA
Dalam hal rekonsiliasi telah memenuhi syarat terbitnya BAR, KPPN
menyetujui data hasil rekonsiliasi. Setelah KPA melakukan tanda tangan BAR
secara elektronik, proses ini memicu sistem aplikasi menghasilkan Tanda
Tangan KPA secara elektronik, QR code, dan cetakan BAR.
e. Menunggu Tanda Tangan Kasi Vera
45
BAR telah ditandatangani secara elektronik oleh KPA. Setelah Kasi Vera
melakukan tanda tangan BAR secara elektronik, proses ini akan diikuti dengan
perubahan QR code.
f. BAR siap Download
BAR sudah ditandatangan oleh KPA dan Kepala Seksi Vera.
Ketentuan Unggah Ulang ADK Perbaikan Data dan Pembatalan Berita Acara
Rekonsiliasi
5. Koreksi Kesalahan atas Perbedaan Hasil Rekonsiliasi
Proses analisis laporan keuangan dilaksanakan oleh satker maupun oleh unit
pelaporan di atasnya. Sehingga dimungkinkan setelah BAR terbit, terdapat
perbaikan berdasarkan hasil analisis/telaah dari unit akuntansi dan pelaporan. Atas
perbaikan tersebut harus dilakukan pembatalan BAR (reset BAR) dan unggah
ulang ADK. Pembatalan BAR serta unggah ulang ADK dapat dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Satker yang melakukan perbaikan data harus melakukan pengunggahan ulang
ADK ke aplikasi e-Rekon&LK. Bagi Satker yang telah mendapatkan BAR atas
rekonsiliasi yang dilakukan, maka Satuan Kerja tersebut harus menyampaikan
permohonan pembatalan/reset BAR ke KPPN sebelum mengunggah kembali
ADK ke aplikasi E-Rekon&LK. Permintaan untuk pembatalan BAR
disampaikan secara tertulis ke KPPN mitra kerja.
b. Berdasarkan Surat Permohonan Pembatalan BAR, KPPN melakukan langkah
Pembatalan BAR pada aplikasi e-Rekon&LK. Pembatalan BAR dapat
46
dilakukan sesuai dengan kebutuhan Satker, tanpa memperhatikan jadwal open-
close period.
c. Satker yang telah mengajukan pembatalan BAR dan disetujui KPPN, harus
melakukan proses upload ADK ulang sampai dengan terbitnya BAR.
Berdasarkan PMK No. 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat, jurnal koreksi
terdiri dari koreksi beban aset, koreksi lainnya dan koreksi antar beban. Koreksi
lainnya merupakan koreksi yang dilakukan untuk menyesuaikan saldo akun-akun
non BMN seperti kas, piutang, utang, dan lain-lain pada neraca periode pelaporan
sebelumnya. Koreksi tersebut dilakukan dengan jurnal sebagai berikut:
Tabel III.6
Jurnal Koreksi Lainnya
Tanggal Jurnal Akrual Dr. Cr.
Aset non BMN/Kewajiban X
Koreksi Lainnya X
Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016
B. Tinjauan Umum Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di
Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (SAPP) terdiri dari 2
subsistem yaitu Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Bendahara
Umum Negara (SABUN). SAI dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga untuk
menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LK
K/L), SAI memproses data transaksi keuangan, barang, dan transaksi lainnya.
47
sedangkan SABUN dilaksanakan oleh Menteri Keuangan selaku BUN untuk menyusun
dan menyajikan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN).
SABUN dibagi ke dalam beberapa subsistem yang salah satunya adalah Sistem
Akuntansi Pusat (SiAP). SiAP memproses transaksi keuangan terkait pelaksanaan
kewenangan pengelolaan dan penatausahan penerimaan dan pengeluaran kas negara
pada Kuasa BUN dengan menggunakan sistem aplikasi terintegrasi. Jadi apabila
terdapat transaksi keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran kas negara di SAI
maka akan tercatat juga di SiAP. Pada dasarnya SiAP memproses data yang sama
dengan SAI, namun karena dilaksanakan oleh sistem yang berbeda seringkali
menimbulkan perbedaan sehingga diperlukan rekonsiliasi.
SiAP dilaksanakan oleh KPPN biasa selaku Unit Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara-Daerah (UAKBUN-Daerah), Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPBN) selaku Unit Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Koordinator Kuasa Bendahara Umum Negara–Kanwil
(UAKKBUN-Kanwil), Direktorat Pengelolaan Kas Negara (Dit. PKN) selaku Unit
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara-Pusat
(UAKBUNPusat) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN) selaku Unit
Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara–Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pusat (UAPBUN AP) yang dilaksanakan oleh Dit. PKN.
KPPN Tegal sebagai UAKBUN-Daerah menyelenggarakan Sistem Akuntansi
Pusat (SiAP) yang mencatat pengeluaran dan penerimaan kas negara melalui Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), sementara satuan kerja
kementerian/lembaga yang melakukan pengeluaran dan penerimaan kas negara
48
contohnya KPP Pratama Tegal mencatat transaksi tersebut dengan sistem yang berbeda
yaitu dengan Sistem Akuntansi Instansi Basis Akrual (SAIBA), sehingga terdapat
kemungkinan perbedaan data atas perbedaan sistem tersebut, maka dalam rangka
penyusunan laporan keuangan lingkup bendahara umum negara dan kementerian
negara/lembaga perlu dilakukan rekonsiliasi antara data di SiAP dengan SAI sesuai
dengan PMK No. 104/PMK.05/2017. Rekonsiliasi yang dilakukan oleh KPPN Tegal
dengan KPP Pratama Tegal telah sesuai sebagimana yang diatur dalam PMK No.
104/PMK.05/2017, rekonsiliasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi rekonsiliasi
dan penyusunan laporan keuangan berbasis web (e-Rekon&LK).
1. Tinjauan atas Pengertian dan Jenis-Jenis Rekonsiliasi
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Dwi Harsono Setiabudi,
pengertian rekonsiliasi adalah proses membandingkan dan mencocokan data yang
bersumber dari input data yang sama namun diproses oleh sistem yang berbeda
agar menghasilkan output data yang sama dan mengetahui alasan perbedaan jika
terdapat selisih. Hal tersebut sama seperti yang ada di PMK No. 104/PMK.05/2017
bahwa rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang
diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen
sumber yang sama.
Rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan lingkup bendahara
umum negara dan kementerian negara/lembaga mengacu PMK No.
104/PMK.05/2017 tersebut dilakukan dengan aplikasi berbasis web yang
dinamakan e-Rekon&LK singkatan dari elektronik rekonsiliasi dan laporan
keuangan. Proses pencocokan data dilakukan secara otomatis oleh sistem aplikasi
49
berdasarkan antrian dengan membandingkan antara ADK SAIBA yang di-upload
dengan data SPAN, data yang dicocokkan meliputi 11 jenis yang terdapat pada
Laporan Realisasi Anggaran Belanja, Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian
Belanja Negara, Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Laporan Realisasi
Anggaran Pengembalian Pendapatan serta Neraca KPP Pratama Tegal. Data yang
direkonsiliasi berasal dari sumber yang sama seperti yang terdapat pada PMK No.
225/PMK.05/2016 yaitu:
a. Dokumen saldo awal neraca, berupa LK Audited tahun sebelumnya.
b. Dokumen anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Revisi
DIPA, dan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) .
c. Dokumen transaksi tahun berjalan antara lain berupa Surat Permintaan
Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D), Bukti Penerimaan Negara (BPN), atau dokumen lain yang
dipersamakan.
d. Dokumen pengesahan antara lain Surat Permintaan Pengesahan Hibah
Langsung (SP2HL)/Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL), Surat
Permintaan Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung
(SP4HL)/Surat Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung
(SP3HL), Memo Pengesahan Hibah Langsung Barang dan Jasa (MPHL-BJS),
dan Surat Perintah Pembukuan/Pengesahan (SP3).
e. Dokumen transaksi akrual yang dituangkan dalam Memo Penyesuaian.
f. Dokumen transaksi lainnya antara lain berupa Berita Acara Serah Terima
(BAST) dan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) .
50
Adapun jenisnya terdapat 2 jenis rekonsiliasi yang dilaksanakan pada KPPN
Tegal yaitu rekonsiliasi internal dan rekonsiliasi eksternal, seperti halnya pada
PMK No. 104/PMK.05/2017 rekonsiliasi terdiri dari dari rekonsiliasi internal dan
rekonsiliasi eksternal. Rekonsiliasi internal mencakup rekonsiliasi yang dilakukan
antara unit akuntansi pelaporan keuangan dengan unit akuntansi pelaporan barang
dan rekonsiliasi antara unit akuntansi pelaporan keuangan dengan bendahara,
sedangkan rekonsiliasi eksternal mencakup rekonsiliasi antara Pengguna Anggaran
dengan BUN, Rekonsiliasi pelaporan barang antara Pengguna barang dengan
Pengelola Barang, dan Rekonsiliasi antara BUN dengan Pengelola Barang.
2. Tinjauan atas Proses Bisnis Rekonsiliasi pada KPPN Tegal Selaku
UAKBUN-Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan
KPP Pratama Tegal Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi
Instansi (SAI)
Seperti yang telah penulis jelaskan pada data dan fakta, proses bisnis
rekonsiliasi online pada KPPN Tegal dan KPP Pratama Tegal telah sesuai dengan
yang diatur di PMK No. 104/PMK.05/2017, sebelum dilakukan rekonsiliasi
dengan UAKBUN-D/KPPN terlebih dahulu dilakukan rekonsiliasi dengan
bendahara pengeluaran/penerimaan yang dilaksanakan setiap bulan secara
manual antara pembukuan Bendahara Pengeluaran/Penerimaan dengan data
laporan keuangan pada UAKPA/UAKPA BUN yang dihasilkan dari Aplikasi
SAIBA. Rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan Saldo Kas yang
dikelola oleh Bendahara Pengeluaran/Penerimaan pada pembukuan Bendahara
Pengeluaran/Penerimaan dengan saldo akun Kas yang tersaji pada Neraca
51
Percobaan UAKPA/UAKPA BUN. Hasil rekonsiliasi antara UAKPA/UAKPA
BUN dengan Bendahara Pengeluaran/Penerimaan dituangkan dalam BAR.
Format dan bentuk BAR dibuat sesuai ketentuan yang mengatur mengenai
penatausahaan, pembukuan, dan pertanggungjawaban Bendahara pada Satuan
Kerja pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta verifikasi
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara.
Mengacu pada PMK No. 104/PMK.05/2017, Rekonsiliasi dimulai dengan
mengunggah ADK ke aplikasi e-Rekon&LK yang dilakukan pada saat masa
pengunggahan (open period). Proses rekonsiliasi sampai dengan terbitnya Berita
Acara Rekonsiliasi (BAR) dilaksanakan paling lambat tanggal 14 bulan
berikutnya, atau mengikuti aturan jadwal rekonsiliasi yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Batas akhir pengunggahan ADK ke aplikasi
e-Rekon&LK paling lambat dua hari kalender sebelum batas akhir penyelesaian
rekonsiliasi dan terbitnya BAR. Pada saat penutupan waktu unggah ADK (close
period), satker tidak dapat menggunggah ADK ke aplikasi e-Rekon&LK. Hal
tersebut agar unit akuntansi dan pelaporan di atasnya dapat melakukan analisis
Laporan Keuangan, terutama pada saat penyusunan Laporan Keuangan periode
Semester I dan Tahunan. Setelah close period pada batas akhir rekonsiliasi, jadwal
unggah dapat dibuka kembali untuk memberikan kesempatan kepada
UAKPA/UAKPA BUN yang belum menyelesaikan rekonsiliasi sehingga dapat
dilakukan pencabutan sanksi dan memberikan kesempatan kepada
UAKPA/UAKPA BUN yang mau melakukan pengunggahan ulang karena
52
melakukan perbaikan data. Dalam hal terdapat kebutuhan tertentu, misalnya untuk
penyusunan laporan keuangan semesteran, tahunan unaudited, dan tahunan
audited) Kementerian Keuangan c. q. Ditjen Perbendaharaan dapat mengatur
kembali jadwal buka dan tutup waktu pengunggahan (open-close period). Seperti
halnya praktik rekonsiliasi pada KPPN Tegal dengan jadwal rekonsiliasi
sesuai Surat Kepala KPPN Tegal No.S-430/WPB.14/KP.1040/2017 tanggal 7 Juni
2017 dengan Jadwal rekonsiliasi dan periode open dan closed upload ADK untuk
bulan Januari s.d. Mei 2017 adalah sebagai berikut:
a. Tanggal 7 s.d. 18 Juni 2017 open period upload ADK;
b. Tanggal 19 s.d. 20 Juni 2017 closed period upload ADK;
c. Tanggal 7 s.d. 20 Juni 2017 merupakan masa penyelesaian rekonsiliasi;
d. Tanggal 21 s.d. 23 Juni 2017 open period upload ADK untuk upload awal/ulang
untuk menyelesaikan sanksi rekonsiliasi, perbaikan laporan keuangan;
e. Mulai tanggal 24 Juni 2017 sampai dengan dimulainya rekonsiliasi bulan Juni
2017 (Semester 1 Tahun 2017) merupakan masa closed period upload ADK ke
Aplikasi e-Rekon&LK;
Jadwal tersebut merupakan rekonsiliasi pada saat sebelum melakukan
penyusunan Laporan Keuangan semester 1. KPP Pratama Tegal mengunggah ADK
tanggal 7 s.d. 18 Juni 2018/selama masa open period dan KPP Pratama Tegal tidak
dapat menggunggah ADK ke aplikasi e-Rekon&LK pada saat close period (19 s.d
20 Juni 2017). Batas akhir pengunggahan ADK ke aplikasi e-Rekon&LK paling
lambat dua hari kalender sebelum batas akhir penyelesaian rekonsiliasi dan
53
terbitnya BAR, pada contoh di atas batas akhir pengunggahan ADK adalah tanggal
18 Juni 2017 dua hari sebelum batas akhir masa penyelesaian rekonsiliasi yaitu
tanggal 20 Juni 2018. Sesuai ketetentuannya, setelah close period pada batas akhir
rekonsiliasi, jadwal unggah dapat dibuka kembali untuk memberikan kesempatan
kepada UAKPA/UAKPA BUN yang belum menyelesaikan rekonsiliasi sehingga
dapat dilakukan pencabutan sanksi dan memberikan kesempatan kepada
UAKPA/UAKPA BUN yang mau melakukan pengunggahan ulang karena
melakukan perbaikan data, pada jadwal tersebut jadwal unggah dibuka lagi tanggal
21 s.d. 23 Juni 2017 dengan jadwal penutupan 24 Juni 2017 s.d. awal rekonsiliasi
untuk bulan Juni 2017.
Pihak yang terlibat dalam rekonsiliasi online antara KPPN Tegal dengan KPP
Pratama Tegal adalah operator KPP Pratama Tegal, KPA KPP Pratama Tegal, FO
Seksi Vera KPPN Tegal, dan Kepala Seksi Vera KPPN Tegal, Rekonsiliasi selesai
apabila Berita Acara Rekonsiliasi telah disetujui oleh Kepala Seksi Vera KPPN
Tegal.
3. Tinjauan atas Pencatatan Transaksi Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja,
Realisasi Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian
Pendapatan, dan Realisasi Pengembalian Belanja
Sebagaimana yang diatur dalam PMK No. 225/PMK.05/2016 tentang
penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada pemerintah pusat,
transaksi pada kementerian negara/lembaga selaku pembukuan SAI dicatat dalam
aplikasi Sistem Akuntansi Instansi Basis Akrual (SAIBA) telah sesuai
54
dilaksanakan di KPP Pratama Tegal, Pencatatan transaksi dilakukan dengan
direkam/entri data:
a. Perekaman DIPA
DIPA merupakan pagu dari belanja. Untuk merekam anggaran yang
berdokumen sumber DIPA maka para operator akan melakukan langkah-
langkah sebagai berikut: Klik menu Transaksi selanjutnya Daftar DIPA atau
Klik menu Transaksi selanjutnya Daftar DIPA Luncuran.
b. Perekaman Estimasi Pendapatan
Estimasi Pendapatan merupakan pagu dari Pendapatan. Klik menu Transaksi
selanjutnya Estimasi Pendapatan.
c. Perekaman SPM/SP2D Umum
Klik menu Transaksi selanjutnya Daftar SPM dan SP2D. Daftar SPM
digunakan untuk menampilkan daftar SPM yang ada untuk Satker yang
bersangkutan.
d. Perekaman Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
Menu Surat Setoran Bukan Pajak digunakan untuk merekam pendapatan dari
dokumen SSBP. Klik menu Transaksi selanjutnya Pendapatan
e. Perekaman SSPB
Formulir ini digunakan untuk merekam setoran pengembalian belanja. Klik
menu Transaksi dilanjutkan Pengembalian Belanja
Sebagaimana yang diatur dalam PMK No. 218/PMK.05/2016 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan nomor 262/PMK.05/2014 tentang
sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pusat, SiAP dilaksanakan dengan
55
menggunakan sistem aplikasi terintegrasi yang mengintegrasikan seluruh proses
yang terkait dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dimulai dari proses penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan pada BUN
dan Kementerian Negara/Lembaga, aplikasi tersebut adalah SPAN telah sesuai
dilaksanakan di KPPN Tegal. SPAN adalah sistem aplikasi yang ada di lingkungan
Kemenkeu dan untuk mendukung otomatisasi sistem dari pengguna anggaran yang
ada di setiap Kementerian Negara/Lembaga. SPAN mengembangkan konsep
database yang terintegrasi dengan otomatisasi proses bisnis untuk meminimalisir
kesalahan input manual. SPAN melakukan pembukuan secara otomatis atas
penerimaan negara (berasal dari potongan SPM, pengesahan pendapatan, dan
rekening retur SP2D yang dibukukan oleh KPPN) bersamaan dengan penerbitan
SP2D/SP2B BLU/SPHL/SP3HL/Persetujuan MPHL-BJS/SP3, serta otomatis
melakukan pembukuan atas transaksi yang bersifat mengurangi penerimaan negara
berdasarkan pengembalian SPM.
4. Tinjauan atas Proses Rekonsiliasi
Berdasarkan ketentuan di landasan teori, proses rekonsiliasi dimulai dari
operator satuan kerja mengunggah ADK rekonsiliasi ke aplikasi e-Rekon&LK.
ADK rekonsiliasi tersebut berasal dari Aplikasi SAIBA, ADK tersebut bersifat
kumulatif, misalnya untuk ADK bulan Juni, tercakup data mulai dari tanggal 1
Januari sampai dengan tanggal 30 Juni. Hal itu sesuai dengan data dan fakta,
pengiriman ADK SAIBA ke KPPN merupakan ADK kumulatif s.d. bulan,
Kumulatif s.d bulan Juni 2017 memiliki maksud bahwa pengiriman ADK rekon
dari Aplikasi SAIBA hanya satu bulan saja, yaitu bulan Juni 2017, namun
56
periodenya kumulatif. Artinya bahwa ADK SAIBA tersebut sudah mewakili
seluruh data transaksi keuangan satker dari bulan Januari 2017. Sehingga nantinya,
hanya satu ADK saja (bukan 6 ADK) yang di-upload ke website e-Rekon&LK,
yaitu ADK kumulatif s.d bulan Juni 2017. Dengan demikian, BAR yang dapat
diterbitkan adalah BAR periode bulan Juni 2017 yang sudah mencerminkan hasil
rekonsiliasi data transaksi keuangan dari bulan Januari 2017.
Menurut teorinya, jenis data/akun yang direkonsiliasi paling sedikit meliputi
akun pagu belanja, estimasi pendapatan, pengembalian pendapatan, belanja,
pengembalian belanja, pagu transfer, transfer, pengembalian transfer, mutasi
UP/TUP, serta posisi Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas pada Badan Layanan
Umum, dan Kas Lainnya di kementerian negara/lembaga dari Hibah. Adapun jenis
data yang direkonsiliasi pada KPP Pratama Tegal meliputi pagu belanja, belanja,
estimasi pedapatan bukan pajak, pendapatan bukan pajak, pengembalian pajak,
mutasi uang persediaan dan kas di bendahara pengeluaran. Jenis Rekonsiliasi/akun
adalah kelompok transaksi yang akan dibandingkan antara data SPAN dengan data
Satker, dimana data tersebut akan dibandingkan sesuai dengan elemen-elemen
rekonsiliasi. Sementara Elemen Rekonsiliasi adalah informasi atas transaksi
tersebut yang akan digunakan untuk melakukan perbandingan antara data SPAN
dan data Satker.
Data tersebut didapat dari laporan keuangan yang disampaikan oleh KPA KPP
Pratama Tegal sebagai bahan rekonsiliasi dalam bentuk ADK SAIBA.
Data pagu belanja, belanja, estimasi pendapatan bukan pajak, dan pendapatan
bukan pajak berasal dari laporan realisasi anggaran yaitu pagu belanja sebesar
57
Rp11.528.098.000, belanja sebesar Rp5.557.243.513, estimasi pendapatan bukan
pajak sebesar Rp6.985.000, dan pendapatan bukan pajak sebesar Rp16.762.290.
Data pengembalian pajak berasal dari laporan realisasi pengembalian
pendapatan, yaitu dengan saldo sebesar Rp6.620.166.393.
Data kas di bendahara pengeluaran berasal dari neraca, yaitu sebesar
Rp150.000.000.
Hasil dari rekonsiliasi yang tertuang dalam file excel adalah sebagai berikut
Hal yang perlu diketahui pertama kali sebelum mencoba memahami hasil
rekonsiliasi dari E-Rekon&LK adalah bahwa data yang terdapat pada hasil tersebut
hanyalah data yang beda. Jadi, jika setelah mengunduh hasil rekonsiliasi ternyata
tidak terdapat data pada hasil tersebut (selisih 0 semua), maka kemungkinan besar
hasil rekonsiliasi telah sama. Jika terdapat data pada masing masing jenis
rekonsiliasi (data yang berbeda), maka kita harus menelitinya terlebih dahulu,
apakah data tersebut berbeda karena kesalahan satker atau kesalahan data SPAN.
Setelah memahami bahwa data yang terdapat pada hasil rekonsiliasi adalah data
yang beda, langkah selanjutnya adalah menganalisis apakah perbedaan tersebut
dapat dikecualikan atau tidak. Masing-masing jenis rekonsiliasi memiliki kriteria
Gambar III.1
Sheet Rekap Semua pada File Excel Hasil Rekon
Sumber: Aplikasi E-Rekon&LK pada KPP Pratama Tegal
58
tersendiri terkait apa yang dapat dikecualikan atau tidak. Langkah awal yang harus
dilakukan ketika terdapat data berbeda adalah melakukan sortir data sesuai dengan
elemen rekonsiliasi kunci (yang dibutuhkan).
Dari rekonsiliasi pada KPP Pratama Tegal terdapat data beda di file excel hasil
rekonsiliasi pada 3 jenis rekonsiliasi/akun, yaitu pada sheet pagu belanja beda,
estimasi PNBP beda, belanja beda, untuk itu perlu dianalisis penyebab
perbedaannya. Pada tulisan ini, penulis akan menjelaskan cara menganalisis satu-
persatu dari jenis rekonsiliasi tersebut dan apa-apa elemen rekonsiliasi yang dapat
dikecualikan jika terdapat perbedaan.
a. Pagu belanja beda
Elemen kunci pada jenis rekonsiliasi ini adalah KDGIAT (Kode Kegiatan).
Maka untuk melakukan analisis terkait jenis rekonsiliasi DIPA, kita akan
melakukan sortir data berdasarkan KDGIAT.
Gambar diatas menunjukan data jenis rekonsiliasi DIPA (sheet Pagu Belanja
Beda) yang telah disortir berdasarkan elemen rekonsiliasi “kode kegiatan”. Setelah
mensortir data tersebut, langkah selanjutnya adalah KPP Pratama Tegal
Gambar III.2
Sheet Pagu Belanja Beda pada File Excel Hasil Rekon
Sumber: Aplikasi E-Rekon&LK pada KPP Pratama Tegal
59
membandingkan elemen rekonsiliasi KDPERK dan nilainya (SiAP & SAI).
Terdapat informasi Pagu Belanja dengan KDGIAT 1668, yang terdiri dari
KDPERK 52 dengan nilai SiAP Rp821.714.000,- (baris pertama) lalu KD PERK
51 dengan nilai SiAP Rp5.743.444.000,- (baris kedua) sampai dengan baris
keenam yaitu KDPERK 52 dengan nilai SAI Rp4.962.940.000,-. Selanjutnya
adalah membandingkan apakah nilai KDPERK pada sisi SiAP sama dengan nilai
KDPERK pada sisi SAI. Bila berdasarkan contoh diatas, maka 6 baris hasil
rekonsiliasi telah sama karena baris pertama sama dengan baris ke empat, yaitu
KDPERK 52 dengan nilai pada sisi SiAP Rp821.714.000,- dan sisi SAI
Rp821.714.000,- begitu pula baris kedua sama dengan baris kelima dan baris ketiga
sama dengan baris keenam.
Jika elemen rekonsiliasi diatas telah sesuai, maka elemen yang lain dapat
diabaikan karena termasuk dalam elemen yang dapat dikecualikan. Sehingga data
beda yang terdapat pada hasil rekonsiliasi e-Rekon&LK tersebut dianggap sama.
b. Estimasi PNBP beda
Elemen kunci pada jenis rekonsiliasi ini adalah KDPERK (kode perkiraan atau
akun). Maka untuk melakukan analisis terhadap jenis rekonsiliasi ini adalah dengan
melakukan sortir terhadap elemen rekonsiliasi KDPERK. Khusus untuk satker
Perpajakan dan Bea Cukai, Estimasi Pendapatan yang terdapat pada data SAI
termasuk didalamnya Estimasi Perpajakan, sementara data yang diambil E-
Rekon&LK di SPAN hanya data Estimasi PNBP, sehingga untuk jenis rekonsiliasi
Estimasi Pendapatan akan tetap selisih untuk satker tersebut. Sampai dengan
tulisan ini dibuat, belum ada perubahan terkait output dari e-Rekon&LK tersebut.
60
Gambar diatas menunjukan data jenis rekonsiliasi estimasi pendapatan (sheet
estimasi PNBP Beda) yang telah disortir berdasarkan elemen rekonsiliasi “kode
perkiraan”. Data beda di sheet tersebut karena pendapatan perpajakan pada
Direktorat Jenderal Pajak memiliki sistem dan terhubung
secara online dengan Simponi (Sistem Informasi PNBP Online) dan termasuk
yang dikecualikan dari rekonsiliasi menggunakan e-Rekon&LK.
Dikecualikan dari rekonsiliasi menggunakan e-Rekon&LK adalah transaksi
penerimaan PNBP yang jumlahnya sangat banyak dan dibukukan secara terpusat
oleh satu satker tertentu serta pada satker yang memiliki sistem dan terhubung
secara online dengan Simponi (Sistem Informasi PNBP Online), antara lain:
Gambar III.3
Sheet Estimasi PNBP Beda pada File Excel Hasil Rekon
Sumber: Aplikasi E-Rekon&LK pada KPP Pratama Tegal
61
1.) Pendapatan perpajakan pada Ditjen Pajak dan Bea Cukai Kementerian
Keuangan,
2.) Akun 423214 dan 423226 pada Ditjen AHU KemenkumHAM,
3.) Akun 423219 dan 423511 pada Kantor Pusat BPN,
4.) Akun 423217 pada Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama,
5.) Akun 421411 dan 421421 pada Biro Keuangan Setjen Kementerian LH dan
Kehutanan.
c. Belanja beda
Untuk jenis rekonsiliasi ini, semua elemen rekon wajib sama. Sedangkan
untuk elemen kunci pada jenis rekonsiliasi ini adalah NODOK1 (nomor dokumen).
Oleh karena itu kita akan mensortir hasil rekonsiliasi untuk jenis rekonsiliasi
realisasi belanja berdasarkan elemen NODOK1.
Gambar diatas menunjukan data hasil rekonsiliasi realisasi belanja yang telah
disortir berdasarkan elemen rekonsiliasi NODOK1 (nomor dokumen). Setelah data
Gambar III.4
Sheet Belanja Beda pada File Excel Hasil Rekon
Sumber: Aplikasi E-Rekon&LK pada KPP Pratama Tegal
62
disortir dan telah dicek kesesuaian nomor dokumen antara data SiAP dan SAI, KPP
Pratama Tegal harus membandingkan semua jenis elemen rekon yang ada. Pada
umumnya, perbedaan yang terjadi pada hasil rekonsiliasi ini terdapat pada
KDPERK (kode perkiraan), TGLDOK1 (tanggal dokumen) dan nilai baik SAI
maupun SiAP. Maka dari itu, langkah yang harus diambil adalah membandingkan
ketiga elemen tersebut terlebih dahulu. Pada contoh diatas terdapat data dengan
nomor dokumen 171181302000122 tanggal 07/04/2017 dengan akun 522141
sebesar Rp1.748.340,- pada data SAI (baris pertama) dan nomor dokumen yang
sama pada tanggal 10/04/2017 dengan akun yang sama sebesar Rp1.748.340,- pada
data SiAP (baris kedua). Atas data tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa
perbedaan terletak pada tanggal dokumen antara SiAP dengan SAI. Atas perbedaan
tersebut, satker harus mengecek kembali dokumen sumber yang mereka miliki,
apakah data input-an mereka sesuai atau tidak. Biasanya, untuk rekonsiliasi
Realisasi Belanja, data SiAP selalu benar.
Setelah hasil rekonsiliasi/BAR menunjukan sama, selanjutnya adalah
persetujuan, menurut PMK No. 104/PMK.05/2017 penandatanganan BAR
dilakukan secara elektronik (digital signature) oleh:
a. Kasubag Keuangan/pejabat yang menangani keuangan atas nama Kuasa
Pengguna Anggaran; dan
b. Kepala Seksi yang menangani Akuntansi pada KPPN atas nama Kuasa
BUN, pada aplikasi e-Rekon&LK. Apabila penandatangan BAR secara elektronik
tidak dapat dilakukan, penandatangan BAR dapat dilakukan secara manual.
63
Sesuai dengan ketentuan di atas, BAR dari rekonsiliasi antara KPPN Tegal
dengan KPP Pratama Tegal ditandangani secara elektronik oleh Kepala Kantor An.
KPA KPP Pratama Tegal dan oleh Kepala Seksi An. Kuasa BUN
Gambar III.5
Tanda Tangan Elektronik pada BAR
Sumber: Berita Acara Rekonsiliasi KPP Pratama Tegal
64
5. Tinjauan atas Koreksi Kesalahan Hasil Rekonsiliasi
Proses rekonsiliasi antara KPPN Tegal dengan KPP Pratama Tegal untuk
semester 1 tahun 2017 tidak terdapat kesalahan, namun berdasarkan wawancara
penulis dengan operator yang menangani aplikasi e-Rekon&LK bahwa ada
perbaikan biasanya dilakukan saat setelah LK diaudit, atas perubahan akibat audit
maka ADK SAIBA atas LK unaudited diganti dengan ADK yang telah diperbaiki
dan kemudian dilakukan upload ulang untuk proses rekonsiliasi. Dengan demikian
sesuai dengan yang diatur dalam PMK No. 104/PMK.05/2017. Hasil rekonsiliasi
yang berbeda perlu memperhatikan ketentuan berikut:
a. Jika perbedaan diakibatkan kesalahan dan/atau permasalahan pada SiAP
(SPAN) atau aplikasi e-Rekon&LK maka BAR diterbitkan dengan penjelasan
yang memadai mengenai perbedaan tersebut.
b. Jika perbedaan diakibatkan kesalahan pada SAI maka dilakukan perbaikan data
SAIBA oleh satker dan dilakukan upload ulang. BAR diterbitkan jika kesalahan
sudah diperbaiki/data sama.
c. Apabila ada transaksi yang tidak diakui oleh satker, maka KPA membuat Surat
Pernyataan sesuai format yang sudah ditentukan. Berdasarkan Surat Pernyataan
tersebut, BAR diterbitkan dengan menjelaskan perbedaan tersebut secara
memadai.
65
Berdasarkan wawancara penulis dengan Bapak Tri Widodo selaku Plt. Kepala
Seksi Verifikasi dan Akuntansi KPPN Tegal, Hasil rekon yang sama pada berita
acara rekonsiliasi (BAR) belum tentu menandakan bahwa rekonsiliasi telah benar,
tetapi bisa saja masih terdapat kesalahan akibat adanya ketidakwajaran. Hal
tersebut bisa dicek di menu daftar pada aplikasi e-Rekon&LK.
Menu daftar tersebut berfungsi sebagai telaah dalam penyusunan laporan
keuangan, telaah dilakukan di UAKPA karena laporan keuangan disusun secara
berjenjang dari UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1, UAPA, LKPP sehingga
semakin tinggi unit akuntansi yang menemukan kesalahannya maka semakin sulit
memperbaikinya. Telaah yang dilakukan diantaranya:
a. Kesesuaian dengan persamaan dasar akuntansi
Sumber : Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Gambar III.6
Menu Daftar pada Aplikasi E-Rekon&LK
66
Dalam persamaan dasar akuntansi, total saldo aset harus sama dengan total saldo
kewajiban ditambah total saldo ekuitas, sehingga laporan keuangan berupa neraca
yang dihasilkan haruslah sama (balanced).
b. Pengecekan saldo tidak normal
Saldo normal adalah sebagai berikut:
Tabel III.7
Daftar Saldo Normal Akun
Akun Saldo Normal
Aset (1xxxx) Debet
Penyisihan piutang Kredit
Akumulasi penyusutan Kredit
Kewajiban (2xxxx) Kredit
Pendapatan (4xxxx) Kredit
Pengembalian pendapatan Debet
Beban (5xxxx) Debet
Beban penyisihan piutang Bisa debet, bisa
kredit
Pengembalian belanja/beban Kredit
Seluruh saldo pada LO (baik Pendapatan maupun beban) harus bersaldo Positif,
termasuk pada Kegiatan Non Operasional, kecuali beban penyisihan piutang,
berdasarkan PMK 270/2014 dan Perdirjen Perbendaharaan No. Per-43/PB/2015
dimungkinkan bersaldo negatif, namun perlu dikonfirmasi kebenaran penyebab
saldo negatif tersebut.
67
Atas akun-akunnya juga dicek seperti:
1) Akun 41 (Pendapatan Perpajakan)
Apabila ada, misalnya: Akun 411122, kemungkinan karena salah jurnal Kas
Lainnya di Bendahara Pengeluaran yang merupakan Potongan pajak. Akun ini
hanya untuk BA.015 Kementerian Keuangan.
2) Akun 43 (Pendapatan Hibah)
Akun ini hanya untuk BA 999.02.
3) Bila bukan Satker BLU/tidak terdapat Satker BLU, maka tidak boleh ada akun
424xxx, 525xxx dan 537xxx.
4) Akun tertentu yang tidak boleh ada:
a) Akun 219671 (Hibah Langsung Yang Belum Disahkan), merupakan
Akun CTA, sejak 2015 tidak boleh.
b) Akun 391121 (Ekuitas Transaksi Lainnya), Akun diatas hanya untuk RRI,
TVRI dan POLRI.
c) Akun 423319 (Pendapatan Bunga Lainnya), biasanya akun ini muncul
karena salah memilih akun, seharusnya akun 423221 Pendapatan Jasa
Lembaga Keuangan (Jasa Giro) tetapi ke akun 423319.
d) Akun 423956 (Penerimaan kembali belanja hibah TAYL), Akun diatas
hanya untuk BA-BUN Hibah 999.02.
e) Akun 423958 (Penerimaan kembali belanja lain-lain TAYL), Akun diatas
hanya untuk BA-BUN Belanja Lain-lain 999.08.
Bila terdapat Saldo tidak normal atau yang seharusnya tidak ada, kemungkinan
karena Salah Jurnal di SAIBA. Maka perlu dicek jurnal-jurnal yang
68
melibatkan akun-akun tidak normal. Bila terdapat akun “null”, pada umumnya
karena belum Update Referensi.
c. Aset belum di-register
Akun “Belum Di-register” hanya boleh ada pada Laporan Keuangan Interim
(Bulanan/Triwulanan/Semesteran). Pada Laporan Keuangan Tahunan tidak boleh
ada.
d. Akun neraca
1) Yang harus sama
Akun “Kas di Bendahara Pengeluaran” harus sama dengan akun “Uang Muka
dari KPPN”. Akun ini bisa dijurnal. Pastikan tidak ada jurnal yang
menyebabkan perbedaan, kecuali di Kementerian Luar Negeri. Kesesuaian
dengan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atas akun Kas di Bendahara
Pengeluaran, Kas dan Bank BLU (Kas dan Bank BLU dan Deposito BLU),
Kas Lainnya di KL dari Hibah (111822).
2) Yang tidak boleh ada
Akun “Pendapatan Yang Ditangguhkan”. Bila ada, kemungkinan karena salah
memilih kode akun, yaitu memilih akun: 2196XX Hibah yang belum disahkan
Apabila ada, lakukan koreksi ke akun yang sebenarnya yaitu 218211 “Hibah
Langsung yang belum disahkan”. Koreksi dengan cara menghapus jurnal,
kemudian rekam ulang (tidak bisa dengan cara diubah).
3) Telaah keterkaitan akun neraca dengan laporan lainnya
Apabila terdapat akun piutang, maka ada akun penyisihan piutang, beban
penyisihan piutang di LO. Bila tidak ada, kemungkinan belum melakukan
69
penyisihan piutang di akhir periode. Apabila terdapat akun piutang jangka
panjang (TP/TGR), maka ada akun bagian lancar piutang jangka panjang,
penyisihan piutang jangka panjang, dan penyisihan bagian lancar piutang
jangka panjang. Bila tidak ada, maka belum melakukan reklas piutang jangka
panjang. Apabila terdapat akun persediaan, maka ada akun beban persediaan
di LO, penyesuaian nilai aset di LPE. Kemungkinannya sangat kecil dalam
satu periode tidak ada persediaan yang dipakai. Atau hanya memiliki
persediaan untuk pemeliharaan/diserahkan ke masyarakat/bansos saja.
Apabila terdapat akun aset tetap/aset lainnya, maka ada akun akumulasi
penyusutan/amortisasi aset tetap atau aset lainnya, beban
penyusutan/amortisasi di LO.
e. Pagu minus
Memastikan tidak ada pagu minus di semua akun 6 digit, termasuk akun gaji
dengan mengecek Laporan Realisasi Belanja Detail. Pagu minus/realisasi
belanja tanpa pagu bisa disebabkan karena revisi DIPA pada SAS belum di-
copy ke SAIBA.
f. Pengembalian belanja melebihi realisasi belanja
Pengembalian belanja melebihi realisasi belanja bisa terjadi karena kesalahan
akun pada saat pengembalian belanja.
g. Jurnal tidak lazim
Jurnal tidak lazim untuk menghapus aset yang belum di-register.
70
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan data dan fakta pada BAB II serta pembahasan yang telah penulis
uraikan terkait implementasi rekonsiliasi dalam penyusunan laporan keuangan di
aplikasi e-Rekon&LK pada bab III, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. KPPN Tegal sebagai UAKBUN-Daerah menyelenggarakan Sistem
Akuntansi Pusat (SiAP) yang mencatat pembukuan atas pengeluaran dan
penerimaan kas negara melalui Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
(SPAN), sementara KPP Pratama Tegal sebagai UAKPA menyelenggarakan
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang mencatat transaksi tersebut dengan
sistem yang berbeda yaitu dengan Sistem Akuntansi Instansi Basis Akrual
(SAIBA).
2. Rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan lingkup bendahara
umum negara dan kementerian negara/lembaga yang dilakukan oleh KPPN
Tegal dengan KPP Pratama Tegal telah sesuai sebagaimana yang diatur dalam
PMK No. 104/PMK.05/2017.
71
3. Rekonsiliasi menggunakan aplikasi e-Rekon&LK, merupakan aplikasi yang
menerapkan single database antar tingkat unit akuntansi dan pelaporan
keuangan pada Pengguna Anggaran.
4. Rekonsiliasi terdiri dari 2 macam yaitu rekonsiliasi internal dan rekonsiliasi
eksternal. Rekonsiliasi internal adalah rekonsiliasi data untuk penyusunan
laporan keuangan yang dilaksanakan antar subsistem pada masing masing
Unit Akuntansi dan Pelaporan dan/atau antar Unit Akuntansi dan Pelaporan
yang masih dalam satu entitas pelaporan. Rekonsiliasi eksternal adalah
rekonsiliasi data untuk penyusunan laporan keuangan yang dilaksanakan
antara Unit Akuntansi dan Pelaporan yang satu dengan Unit Akuntansi dan
Pelaporan yang lain atau pihak lain yang terkait, tidak dalam satu entitas
pelaporan.
5. Hasil tinjauan atas pengertian dan jenis-jenis rekonsiliasi telah sesuai dengan
PMK No. 104/PMK.05/2017 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam
Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan
Kementerian Negara/Lembaga.
6. Pihak yang terlibat dalam rekonsiliasi online antara KPPN Tegal dengan KPP
Pratama Tegal adalah operator SAIBA KPP Pratama Tegal, KPA KPP
Pratama Tegal, FO Seksi Vera KPPN Tegal, dan Kepala Seksi Vera KPPN
Tegal.
7. Rekonsiliasi oleh KPP Pratama Tegal dimulai dengan pengunggahan ADK
dengan memperhatikan jadwal buka tutup pengunggahan (open-close period)
dan diakhiri dengan penandatanganan Berita Acara Rekonsiliasi secara
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal
Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal

More Related Content

What's hot

13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan Daerah13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan Daerah
Wahyu Wijanarko
 
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
 
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN Kementerian Dalam Negeri
 
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor PublikBeban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Arshad Liantono
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Sujatmiko Wibowo
 
Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21Vio Subagyo
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
Sujatmiko Wibowo
 
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ssContoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Fergieta Prahasdhika
 
Penyelesaian kas di bendahara pengeluaran
Penyelesaian kas di bendahara pengeluaranPenyelesaian kas di bendahara pengeluaran
Penyelesaian kas di bendahara pengeluaranAhmad Abdul Haq
 
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Yorim N. Lasboi
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Sujatmiko Wibowo
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Fajar Sandy
 
Laporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranLaporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaran
Ulan Safitri
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sujatmiko Wibowo
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Sujatmiko Wibowo
 
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptxKelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
NanaHernita
 

What's hot (20)

PPh 26
PPh 26PPh 26
PPh 26
 
13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan Daerah13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan Daerah
 
Presentasi pph
Presentasi pphPresentasi pph
Presentasi pph
 
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
 
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
 
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor PublikBeban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
Beban dan Belanja Akuntansi Sektor Publik
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Pph badan
Pph badanPph badan
Pph badan
 
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ssContoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
 
Penyelesaian kas di bendahara pengeluaran
Penyelesaian kas di bendahara pengeluaranPenyelesaian kas di bendahara pengeluaran
Penyelesaian kas di bendahara pengeluaran
 
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN YANG BERAFILIASI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Laporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranLaporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaran
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptxKelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
Kelompok 1 - Kas dan setara kas.pptx
 

Similar to Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal

EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
Uofa_Unsada
 
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK (KP)
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK  (KP)LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK  (KP)
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK (KP)
endahnurfebriyanti
 
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten BadungTinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
Khrisna Ariyudha
 
Dela
DelaDela
Dela
AdelaDewi
 
Laporan pkl pt pegadaian (persero) kanwil vi makassar 2018
Laporan pkl pt pegadaian (persero) kanwil vi makassar   2018Laporan pkl pt pegadaian (persero) kanwil vi makassar   2018
Laporan pkl pt pegadaian (persero) kanwil vi makassar 2018
Amalia Novianti
 
GABUNG.pdf
GABUNG.pdfGABUNG.pdf
GABUNG.pdf
FeriHarianto6
 
Laporan praktek danang revisi
Laporan praktek danang revisiLaporan praktek danang revisi
Laporan praktek danang revisi
Alexander Krisna
 
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdfLAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
SITTISARLIATI
 
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja LapanganLaporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Yudi Pratama
 
Delightful kue lumpur enak dan gurih.docx
Delightful kue lumpur  enak dan gurih.docxDelightful kue lumpur  enak dan gurih.docx
Delightful kue lumpur enak dan gurih.docx
andrewords180
 
Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Rancangan Aktualisasi Guru TIK Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Disma Ariyanti W
 
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
Yunita Permatasari Fushia Dewi
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN  IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN  IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
Warnet Raha
 
Risna karini
Risna kariniRisna karini
Risna karini
Yizna Chaldhiidzt
 
Laporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapanganLaporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapangan
SiticholijahSitompul
 
Digital 20302761 s-etrin damayanti
Digital 20302761 s-etrin damayantiDigital 20302761 s-etrin damayanti
Digital 20302761 s-etrin damayantiHilda Bastari
 
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
Uofa_Unsada
 
Prakata dan daftar isi
Prakata dan daftar isiPrakata dan daftar isi
Prakata dan daftar isi
dewiross12
 
Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan
Observasi Sekolah - Manajemen KeuanganObservasi Sekolah - Manajemen Keuangan
Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan
HelvyEffendi
 

Similar to Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal (20)

EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
 
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK (KP)
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK  (KP)LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK  (KP)
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK (KP)
 
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten BadungTinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
Tinjauan Akuntansi Dana Bergulir di BPKAD Kabupaten Badung
 
Dela
DelaDela
Dela
 
Laporan pkl pt pegadaian (persero) kanwil vi makassar 2018
Laporan pkl pt pegadaian (persero) kanwil vi makassar   2018Laporan pkl pt pegadaian (persero) kanwil vi makassar   2018
Laporan pkl pt pegadaian (persero) kanwil vi makassar 2018
 
2 kata
2 kata2 kata
2 kata
 
GABUNG.pdf
GABUNG.pdfGABUNG.pdf
GABUNG.pdf
 
Laporan praktek danang revisi
Laporan praktek danang revisiLaporan praktek danang revisi
Laporan praktek danang revisi
 
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdfLAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
 
Laporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja LapanganLaporan Praktik Kerja Lapangan
Laporan Praktik Kerja Lapangan
 
Delightful kue lumpur enak dan gurih.docx
Delightful kue lumpur  enak dan gurih.docxDelightful kue lumpur  enak dan gurih.docx
Delightful kue lumpur enak dan gurih.docx
 
Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Rancangan Aktualisasi Guru TIK Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Rancangan Aktualisasi Guru TIK
 
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN  IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN  IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN IBU BERSALINPADA NY.“R”DENGAN RE...
 
Risna karini
Risna kariniRisna karini
Risna karini
 
Laporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapanganLaporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapangan
 
Digital 20302761 s-etrin damayanti
Digital 20302761 s-etrin damayantiDigital 20302761 s-etrin damayanti
Digital 20302761 s-etrin damayanti
 
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
EFEKTIFITAS KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN BADAN ...
 
Prakata dan daftar isi
Prakata dan daftar isiPrakata dan daftar isi
Prakata dan daftar isi
 
Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan
Observasi Sekolah - Manajemen KeuanganObservasi Sekolah - Manajemen Keuangan
Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan
 

More from Muhammad Rafi Kambara

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Muhammad Rafi Kambara
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
Muhammad Rafi Kambara
 
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docxRESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
Muhammad Rafi Kambara
 
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxProses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Muhammad Rafi Kambara
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
Muhammad Rafi Kambara
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Muhammad Rafi Kambara
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Muhammad Rafi Kambara
 
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
Muhammad Rafi Kambara
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Muhammad Rafi Kambara
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Muhammad Rafi Kambara
 
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1NType of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Muhammad Rafi Kambara
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
Muhammad Rafi Kambara
 
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARAANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
Muhammad Rafi Kambara
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Muhammad Rafi Kambara
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode NurhayatiUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Muhammad Rafi Kambara
 
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKPTermasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Muhammad Rafi Kambara
 
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja SubsidiPengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Muhammad Rafi Kambara
 
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja SubsidiAnalisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Muhammad Rafi Kambara
 
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERITATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
Muhammad Rafi Kambara
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Muhammad Rafi Kambara
 

More from Muhammad Rafi Kambara (20)

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docxBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.docx
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
 
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docxRESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
RESUME MATERI MS. ACCESS, APLIKASI KOMPUTER.docx
 
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docxProses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
Proses Bisnis KPPN dan Proses Bisnis Seksi Pencairan Dana.docx
 
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI  JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
UPAYA PENANGGULANGAN KORUPSI JALUR PENAL MELALUI PEMBAHARUAN RKUHP DENGAN UU...
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
MAKALAH SARBANES-OXLEY ACT OF 2002
 
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
Perbandingan Hukum Perkawinan antara KUHPer dengan UU Perkawinan (UU No.1 tah...
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1NType of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
Type of Study english task-Muhammad Rafi Kambara-1N
 
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJABUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
BUDAYA NUSANTARA 4 ETNIS KEBUDAYAAN BUGIS, MAKASSAR, MANDAR, DAN TORAJA
 
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARAANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
ANALISIS PT BURSA EFEK INDONESIA DALAM RUANG LINGKUP KEUANGAN NEGARA
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi HambalangUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi Hambalang
 
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode NurhayatiUnsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi dan Pencucian Uang Waode Nurhayati
 
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKPTermasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
Termasuk Penyerahan BKP dan Bukan Termasuk Penyerahan BKP
 
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja SubsidiPengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
Pengujian atas Pengendalian Internal (Test of Control) Belanja Subsidi
 
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja SubsidiAnalisis Dan Penentuan Prosedur Audit  LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
Analisis Dan Penentuan Prosedur Audit LKPP 2012-2016 atas Belanja Subsidi
 
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERITATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
 

Recently uploaded

Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 

Recently uploaded (17)

Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 

Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal

  • 1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR TINJAUAN ATAS IMPLEMENTASI REKONSILIASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI APLIKASI E-REKON&LK PADA KPPN TEGAL Diajukan oleh: Muhammad Rafi Kambara NPM: 153060021515 Mahasiswa Program Studi Diploma III Akuntansi Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Dinyatakan Lulus Program Studi Diploma III Akuntansi Tahun 2018
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. v KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat, rahmat, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga sampai hari ini penulis masih diberi kemudahan untuk selalu terbuka akal pikiran, mata, dan hati dalam rangka mencari ilmu, serta dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Tugas Akhir ini. Selawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para kerabat, sahabat dan umatnya. Karya Tulis Tugas Akhir dengan judul “Tinjauan atas Implementasi Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Diploma III Akuntansi di Politeknik Keuangan Negara STAN dan menambah pengetahuan penulis serta sebagai bahan bacaan dan referensi bagi semua pihak yang berkepentingan atas karya tulis ini. Penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari banyak pihak, dalam kesempatan ini, penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua tercinta penulis, Bapak Damiri dan Ibu Musyaropah, yang tanpa henti selalu mendidik dan mendoakan penulis dengan penuh kasih sayang. 2. Kakak dan adik penulis yaitu Rizki, Risza, Rafa, Ronan, dan paman, bibi, sepupu serta semua saudara penulis yang senantiasa memberikan bantuan dan semangat. 3. Bapak Rahmadi Murwanto, Ak., M.Acc, M.BA, Ph.D. selaku Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN. 4. Bapak Yuniarto Hadiwibowo, M.A., Ph.D selaku Kepala Jurusan Akuntansi, Bapak Andy Prasetyawan Hamzah selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi, dan seluruh Dosen Politeknik Keuangan Negara STAN yang telah
  • 7. vi memberikan ilmu, inspirasi dan pengalamannya kepada penulis, serta seluruh elemen kampus yang telah memberikan banyak dukungan bagi penulis. 5. Bapak Mukhtaromin, SST., Ak., M.M. selaku dosen pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Tugas Akhir ini. 6. Seluruh Pihak Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tegal, khususnya Bapak Dwi Harsono Setiabudi, Mas Akbar Nur Fatriyat, Pak Tri Widodo, dan Bu Eli Hidayati serta seluruh pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal, khususnya Mas Putra dan Mba Diah yang bersedia memberikan waktu, kesempatan, dan informasi serta pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis dalam penyusunan Karya Tulis Tugas Akhir. 7. Khamidatunnisa yang telah setia menemani, mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis dengan penuh perhatian. 8. Teman-teman seperjuangan di PKN STAN khususnya kelas 1-N, 3-N, 5-16 D3 Akuntansi yang telah bersama suka duka dalam menjalani perkuliahan, semoga semuanya sukses dan bisa berjumpa kembali di kemudian hari. 9. Teman-teman seperjuangan dari daerah Tegal yang tergabung dalam IST PKN STAN, yang telah menjadi keluarga baru di tanah perantauan. 10. Cing Adul dan istrinya, Enyak dan teman-teman Hasan Kost yang sudah banyak membantu, teman-teman sekelompok KTTA yaitu Diaz. Nanda, Adhanti, Frans, Gerry, Gilang, Jasmine, Melani, Tama dan teman-teman PKL yaitu Ihsan, Zaka, Adzki, Anin, Dewi, Indah, Tati.
  • 8. vii 11. Serta semua pihak yang tidak dapat dicantumkan satu per satu atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa karya tulis tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Namun, terlepas dari segala kekurangan yang ada, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat berguna bagi segala pihak yang membutuhkan. Tangerang Selatan, 03 September 2018 Penulis
  • 9.
  • 10. viii DAFTAR ISI PERSETUJUAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR ....................................................ii PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI KARYA TULIS TUGAS AKHIR . iii PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................................iv KATA PENGANTAR ...................................................................................................v DAFTAR ISI.............................................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR....................................................................................................xi DAFTAR TABEL........................................................................................................xii DAFTAR BAGAN .................................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................xiv BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1 A. Latar Belakang Penulisan ........................................................................................1 B. Ruang Lingkup Pembahasan....................................................................................3 C. Tujuan Penulisan......................................................................................................4 D. Metode Pengumpulan Data......................................................................................5 E. Sistematika Penulisan ..............................................................................................5 BAB II DATA DAN FAKTA .......................................................................................8 A. Gambaran Umum KPPN Tegal ...............................................................................8 1. Kondisi Geografis ....................................................................................................8 2. Sejarah Singkat ........................................................................................................9 3. Visi dan Misi............................................................................................................9 4. Struktur Organisasi ................................................................................................10 5. Tugas Pokok dan Fungsi........................................................................................11
  • 11. ix B. Proses Bisnis Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) ....................................12 C. Penerapan Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) ....................................16 1. Pencatatan Transaksi atas Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan Realisasi Pengembalian Belanja............................................................................................16 2. Proses Rekonsiliasi ................................................................................................22 3. Koreksi Kesalahan atas Perbedaan Hasil Rekonsiliasi ..........................................27 BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN ..............................................30 A. Landasan Teori.......................................................................................................30 1. Pengertian dan Jenis-Jenis Rekonsiliasi.................................................................30 2. Proses Bisnis Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) ....................................32 3. Pencatatan Transaksi atas Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan Realisasi Pengembalian Belanja............................................................................................36 4. Proses Rekonsiliasi ................................................................................................38 5. Koreksi Kesalahan atas Perbedaan Hasil Rekonsiliasi ..........................................45
  • 12. x B. Tinjauan Umum Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal...........................................................................46 1. Tinjauan atas Pengertian dan Jenis-Jenis Rekonsiliasi..........................................48 2. Tinjauan atas Proses Bisnis Rekonsiliasi pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN- Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI). .......................50 3. Tinjauan atas Pencatatan Transaksi Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan Realisasi Pengembalian Belanja............................................................................................53 4. Tinjauan atas Proses Rekonsiliasi..........................................................................55 5. Tinjauan atas Koreksi Kesalahan Hasil Rekonsiliasi.............................................64 BAB IV PENUTUP.....................................................................................................70 A. Simpulan ................................................................................................................70 B. Saran ......................................................................................................................74 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................76 LAMPIRAN.................................................................................................................79
  • 13. xi DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Flowchart Proses Bisnis E-Rekon&LK .................................................14 Gambar II.2 Menu SAIBA untuk Pengiriman ke KPPN............................................21 Gambar II.3 Pilihan Periode ADK SAIBA.................................................................21 Gambar II.4 Lokasi Penyimpanan File ADK Hasil Pengiriman ................................22 Gambar II.5 Halaman Web Aplikasi E-Rekon&LK ...................................................22 Gambar II.6 Saldo Pagu Belanja, Belanja, Estimasi Pendapatan dan PNBP pada LRA .......................................................................................................23 Gambar II.7 Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran.....................................................24 Gambar II.8 Saldo Pengembalian Pendapatan............................................................24 Gambar II.9 Hasil Rekonsiliasi pada BAR.................................................................25 Gambar II.10 Halaman Proses Rekon pada Aplikasi E-Rekon&LK..........................26 Gambar II.11 Menu Transaksi pada SAIBA...............................................................28 Gambar II.12 Daftar Jurnal Umum pada SAIBA .......................................................29 Gambar II.13 Jurnal Umum pada SAIBA...................................................................29 Gambar III.1 Sheet Rekap Semua pada File Excel Hasil Rekon................................57 Gambar III.2 Sheet Pagu Belanja Beda pada File Excel Hasil Rekon........................58 Gambar III.3 Sheet Estimasi PNBP Beda pada File Excel Hasil Rekon....................60 Gambar III.4 Sheet Belanja Beda pada File Excel Hasil Rekon.................................61 Gambar III.5 Tanda Tangan Elektronik pada BAR....................................................63 Gambar III.6 Menu Daftar pada Aplikasi E-Rekon&LK ...........................................65
  • 14. xii DAFTAR TABEL Tabel II.1 Jurnal Pagu Belanja.....................................................................................16 Tabel II.2 Jurnal Estimasi Pendapatan.........................................................................17 Tabel II.3 Jurnal Akrual Realisasi Belanja ..................................................................17 Tabel II.4 Jurnal Kas Realisasi Belanja .......................................................................18 Tabel II.5 Jurnal Akrual Realisasi Pendapatan............................................................18 Tabel II.6 Jurnal Kas Realisasi Pendapatan.................................................................19 Tabel III.1 Jurnal Pagu Belanja dan Estimasi Pendapatan ..........................................36 Tabel III.2 Jurnal Realisasi Pendapatan.......................................................................37 Tabel III.3 Jurnal Realisasi Belanja.............................................................................37 Tabel III.4 Jurnal Realisasi Pengembalian Pendapatan ...............................................37 Tabel III.5 Jurnal Mutasi UP .......................................................................................38 Tabel III.6 Jurnal Koreksi Lainnya.............................................................................46 Tabel III.7 Daftar Saldo Normal Akun........................................................................66
  • 15. xiii DAFTAR BAGAN Bagan II.1 Struktur Organisasi KPPN Tegal ...............................................................10
  • 16. xiv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Laporan Realisasi Anggaran Lampiran 2 Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan Lampiran 3 Neraca Lampiran 4 Register Pengiriman ADK Lampiran 5 Daftar Transaksi Revisi DIPA Lampiran 6 Daftar Transaksi Estimasi Pendapatan Lampiran 7 Daftar SSBP Lampiran 8 Neraca Percobaan Lampiran 9 Buku Besar Kas di Bendahara Pengeluaran Lampiran 10 Berita Acara Rekonsiliasi Lampiran 11 Laporan Hasil Rekonsiliasi Lampiran 12 Rekonsiliasi Data Pagu Belanja Lampiran 13 Rekonsiliasi Data Estimasi PNBP Lampiran 14 Rekonsiliasi Data Belanja Lampiran 15 Rekonsiliasi Data PNBP Lampiran 16 Rekonsiliasi Data Pengembalian Pendapatan Lampiran 17 Rekonsiliasi Data Mutasi UP Lampiran 18 Rekonsiliasi Data Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran
  • 17.
  • 18. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) adalah laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah. LKPP diterbitkan setiap tahun, dan pertama kali diterbitkan pada tahun 2004. Atas LKPP tersebut diaudit dan diberikan opini oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan amanah UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara. BPK memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) terhadap hasil audit atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2015. Ditemukan 6 permasalahan yang menyebabkan pengecualian dalam LKPP tahun 2015 tersebut, 2 di antara enam masalah tersebut hanya dapat diselesaikan dengan rekonsiliasi transaksi keuangan antara satuan kerja dengan KPPN secara periodik dan analisis/telaah terhadap laporan keuangan yang disusun satuan kerja dari tingkat bawah sampai paling atas.
  • 19. 2 Ditjen Perbendaharaan meluncurkan aplikasi rekonsiliasi berbasis web yang bernama Aplikasi e-Rekon&LK. E-Rekon&LK singkatan dari elektronik rekonsiliasi dan laporan keuangan adalah aplikasi berbasis web yang dikembangkan dalam rangka proses rekonsiliasi data transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Dengan e-Rekon&LK, rekonsiliasi menjadi lebih mudah, terbentuk single database, dan dapat dilaksanakan secara tepat waktu dan di mana saja menggunakan jaringan internet sesuai slogan dari e-Rekon&LK yaitu easy, simple, accountable. Data valid hasil rekonsiliasi digunakan untuk penyusunan laporan keuangan tingkat wilayah sampai dengan tingkat Kementerian/Lembaga. Penggunaan data dengan single database pada e-Rekon&LK menyebabkan tidak diperlukan lagi rekonsiliasi tingkat wilayah sampai dengan Kementerian/Lembaga. Perbedaan data satuan kerja dengan unit akuntansi di atasnya dapat diatasi dan penyusunan laporan keuangan menjadi lebih cepat. Monitoring satuan kerja juga dapat dilakukan dengan cepat pada aplikasi e-Rekon&LK. Karena aplikasi e-Rekon&LK merupakan aplikasi berbasis web, maka UAPPA-W, UAPPA-E1 dan UAPA bisa memantau/menelaah laporan keuangan UAKPA sepanjang waktu selama masa penyusunan laporan keuangan. Tahun 2016 adalah pertama kalinya LKPP mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) semenjak 12 tahun LKPP pertama kali disusun dan diaudit. Pencapaian opini tertinggi dalam laporan keuangan tersebut salah satunya karena keberhasilan dalam penyelesaian suspen, perbedaan realisasi belanja negara yang dilaporkan Kementerian/Lembaga dengan yang dicatat oleh Bendahara Umum Negara. Keberhasilan tersebut dilakukan dengan membangun single database melalui Aplikasi
  • 20. 3 e-Rekon&LK dan sistem informasi penyusunan LKPP yang lebih baik, sehingga tidak ada lagi suspen yang signifikan pada LKPP 2016. Terdapat beberapa hal yang diperbaiki, yaitu upaya untuk meminimalkan nilai suspen dan ketersediaan dukungan dalam melakukan penelusuran atas terjadinya suspen, serta proses rekonsiliasi data pajak dan bea cukai. Data suspen tahun 2016 memang masih ada namun tidak signifikan. Walaupun demikian tetap akan menjadi perhatian untuk diperbaiki sehingga benar-benar suspen mencapai nol. Dibandingkan dengan data suspen laporan keuangan tahun anggaran sebelumnya, suspen-suspen tersebut hanya diketahui nilai total dan neto serta tanpa dapat dirinci satker-satker mana yang menyumbang suspen. Pada e-Rekon&LK nilai suspen dapat dirinci sampai dengan unit terkecil penyumbang suspen dan memungkinkan pula untuk ditelusuri sampai dengan level akun dengan melihat data BAR dan LHR masing masing satuan kerja. E-Rekon&LK memiliki peran yang besar atas pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) LKPP. Dari penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk meninjau rekonsiliasi di KPPN Tegal. Sehingga penulis mengambil judul “TINJAUAN ATAS IMPLEMENTASI REKONSILIASI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI APLIKASI E-REKON&LK PADA KPPN TEGAL”. B. Ruang Lingkup Pembahasan Fokus pembahasan Tugas Akhir ini adalah tinjauan atas implementasi rekonsiliasi dalam penyusunan laporan keuangan di aplikasi e-Rekon&LK pada KPPN TEGAL. Pembahasan atas hal tersebut mencakup proses bisnis e-Rekon&LK yang terdiri dari
  • 21. 4 pencatatan transaksi yang perlu direkonsiliasi, proses rekonsiliasi, dan koreksi kesalahan atas perbedaan rekonsiliasi. Pembahasan dilakukan dengan cara meninjau kesesuaian praktik akuntansi rekonsiliasi di lapangan untuk semester I tahun anggaran 2017 dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini penulis menggunakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga. Mengingat terdapat 100 lebih satker mitra kerja di KPPN Tegal, maka penulis membatasi hanya membahas rekonsiliasi online antara KPP Pratama Tegal sebagai UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan KPPN Tegal selaku UAKBUN-Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) untuk periode semester I tahun 2017. C. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam menyusun Karya Tulis Tugas Akhir ini adalah: 1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis berkaitan dengan proses bisnis dari e-Rekon&LK pada KPPN Tegal. 2. Membandingkan antara teori dengan penerapan di lapangan mengenai rekonsiliasi lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga. 3. Meninjau proses rekonsiliasi online antara KPPN Tegal dan KPP Pratama Tegal. 4. Sebagai bahan bacaan dan referensi bagi semua pihak yang berkepentingan atas karya tulis ini.
  • 22. 5 D. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis dalam menyusun karya tulis ini, antara lain: 1. Metode Studi Kepustakaan Metode yang digunakan penulis dengan cara mengumpulkan, membaca, dan mempelajari berbagai bentuk teori mulai dari Undang Undang, Peraturan Presiden, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, buku, bahan literatur dan peraturan lain yang menjadi pembahasan karya tulis ini. 2. Metode Studi Lapangan Dalam metode ini, dibagi dua bentuk, yakni: a. Wawancara Dengan metode ini, penulis melakukan wawancara kepada Pejabat pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tegal dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal. b. Observasi Penulis menggunakan metode ini untuk melihat data dan fakta yang relevan dari objek penelitian yang dimaksud. Metode ini menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegal. E. Sistematika Penulisan Karya Tulis Tugas Akhir yang penulis susun ini berisi empat bab utama yang terdiri dari subbab-subbabnya masing-masing. Empat bab utama tersebut antara lain: BAB I PENDAHULUAN
  • 23. 6 Bab ini berisi deskripsi umum tentang penulisan karya tulis tugas akhir, yaitu berupa latar belakang penulisan. Di dalamnya juga terdapat penjelasan mengenai tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II DATA DAN FAKTA Bab ini menjabarkan gambaran umum mengenai KPPN Tegal yang meliputi sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi serta tugas dan fungsi. Selain itu, pada bab ini dijabarkan juga mengenai proses bisnis akuntansi rekonsiliasi online pada KPPN Tegal selaku Kuasa BUN yang menyelenggarakan Sitem Akuntansi Pusat (SiAP) dan proses bisnis akuntansi rekonsiliasi pada KPP Pratama Tegal selaku KPA yang menyelenggarakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), penerapan rekonsiliasi online meliputi pencatatan transaksi-transaksi yang direkonsiliasi, proses rekonsiliasi, dan koreksi kesalahan perbedaan hasil rekonsiliasi. BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan teori-teori yang menjadi dasar dan acuan penulis dalam penulisan tugas akhir. Teori-teori yang diuraikan tersebut meliputi pengertian dan jenis- jenis rekonsiliasi, proses bisnis rekonsiliasi online, pencatatan transaksi-transaksi yang direkonsiliasi, proses rekonsiliasi, dan koreksi kesalahan atas perbedaan hasil rekonsiliasi, dalam bab ini penulis juga akan membahas mengenai data dan fakta yang telah didapatkan penulis dibandingkan dengan teori-teori yang menjadi dasar karya tulis. Pembahasan tersebut berupa tinjauan mengenai pengertian dan jenis-jenis rekonsiliasi, proses bisnis rekonsiliasi online, pencatatan transaksi-transaksi yang direkonsiliasi, proses rekonsiliasi, dan koreksi kesalahan atas perbedaan hasil rekonsiliasi online.
  • 24. 7 BAB IV SIMPULAN Pada bab ini berisi simpulan dari apa yang penulis bahas terkait dengan data dan fakta yang terjadi dengan landasan teori untuk menjawab tujuan penulisan tugas akhir yang penulis paparkan.
  • 25.
  • 26. 8 BAB II DATA DAN FAKTA A. Gambaran Umum KPPN Tegal 1. Kondisi Geografis KPPN Tegal terletak di Kota Tegal berada di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah, terletak 165 Km sebelah barat Kota Semarang atau 329 Km sebelah timur Jakarta, terletak di antara 109°08’ - 109°10’ Bujur Timur dan 6°50’ - 6°53’ Lintang selatan, dengan wilayah seluas 39,68 Km² atau kurang lebih 3.968 Hektar. Kota Tegal berada di wilayah Pantura, dari peta orientasi Provinsi Jawa Tengah berada di Wilayah Barat, dengan bentang terjauh utara ke selatan 6,7 Km dan barat ke timur 9,7 Km. Dilihat dari letak geografis, posisi Tegal sangat strategis sebagai penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura yaitu dari barat ke timur (Jakarta-Tegal-Semarang-Surabaya) dengan wilayah tengah dan selatan Pulau Jawa (Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya) dan sebaliknya. Dengan curah hujan yang sangat rendah, temperatur (suhu) rata- rata kota ini mencapai 35° Celcius.
  • 27. 9 2. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tegal dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Anggaran dan mulai beroperasi pada 17 Mei 1984. Pada Tahun 2001 Departemen Keuangan melakukan re- organisasi yang berakibat pada penutupan KPPN Tegal terhitung mulai tanggal 1 Januari 1997 dan operasional untuk pelayanan pencairan dana dilakukan oleh KPPN Pekalongan, sejalan dengan pelaksanaan re-organisasi, pada tanggal 02 Mei 2005 dengan Keputusan Menteri keuangan Nomor KMK-214/KMK/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, maka KPPN Tegal dibuka kembali yang secara resmi mulai beroperasi pada bulan Juli 2005. KPPN Tegal merupakan KPPN Tipe A1 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan. KPPN Tegal merupakan salah satu Instansi vertikal dibawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah dan KPPN Tegal merupakan KPPN percontohan dari 16 KPPN di wilayah Provinsi Jawa tengah yang telah menerapkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) secara penuh mulai bulan Januari 2015. 3. Visi dan Misi Visi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tegal adalah “Menjadi Pelaksana Kuasa Bendahara Umum Negara di Daerah yang Profesional, Transparan dan Akuntabel untuk Mewujudkan Pelayanan Prima”.
  • 28. 10 Untuk mewujudkan visi tersebut, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tegal mempunyai 5 misi yaitu: a. Menjamin kelancaran pencairan dana APBN secara tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah; b. Mengelola penerimaan negara secara proposional dan akuntabel; c. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat dan tepat waktu; d. Mewujudkan sarana dan prasarana yang aman dan memadai untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok; e. Mewujudkan manajemen satker yang handal dan pengendalian internal yang tertib dan memadai. 4. Struktur Organisasi Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi sehari-hari sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 169/PMK.01/2012 tentang Organisasi Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, KPPN Tegal merupakan KPPN Tipe A1 dengan struktur organisasi sebagai berikut: Bagan II.1 Struktur Organisasi KPPN Tegal Kepala KPPN Sub Bagian Umum Seksi Pencairan Dana Seksi Bank Seksi Verifikasi dan Akuntansi Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal
  • 29. 11 5. Tugas Pokok dan Fungsi KPPN Tegal merupakan KPPN Tipe A1 yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan Bendahara Umum Negara, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari Kas Negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, KPPN Tipe A1 menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Pengujian terhadap surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan perundang-undangan; b. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari Kas Negara atas nama Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; c. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN; d. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan; e. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran Negara melalui dan dari Kas Negara; f. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang; g. Penyusunan laporan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja Negara; h. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman dan hibah luar negeri; i. Penatausahaan penerimaan Negara bukan pajak; j. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi; k. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan;
  • 30. 12 l. Pelaksanaan kehumasan; m. Pelaksanaan administrasi KPPN. B. Proses Bisnis Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) LKPP dihasilkan dari Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (SAPP) terdiri dari 2 subsistem yaitu Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SABUN). SABUN dibagi ke dalam beberapa subsistem yang salah satunya adalah Sistem Akuntansi dan Pusat (SiAP). KPPN Tegal selain menyelenggarakan Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) sebagai UAKBUN-D, KPPN Tegal juga menyelenggarakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) sebagai UAKPA. Penyelenggaraan SiAP dilakukan oleh Seksi Verifikasi Akuntansi, sedangkan penyelenggaraan SAI dilakukan oleh Subbagian Umum. KPP Pratama Tegal selaku UAKPA sebagai penyelenggara SAI dilakukan oleh Seksi Pengolahan Data dan Informasi. Data yang diproses oleh subsistem SAI dengan SiAP merupakan data yang sumbernya sama, berasal dari DIPA, SPM, SP2D, setoran-setoran. Oleh SAI diproses dengan aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual (SAIBA), sedangkan oleh SiAP diproses dengan aplikasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). Karena diproses oleh dua sistem yang berbeda maka dimungkinkan terjadi perbedaan, dan dibutuhkan rekonsiliasi. Menurut Bapak Dwi Harsono Setyabudi bahwa rekonsiliasi adalah proses membandingkan dan mencocokan data yang bersumber dari
  • 31. 13 input data yang sama namun diproses oleh sistem yang berbeda agar menghasilkan output data yang sama dan mengetahui alasan perbedaan jika terdapat selisih. Menurut Ibu Eli Hidayati terdapat 2 jenis rekonsiliasi di KPPN Tegal yaitu rekonsiliasi internal dan rekonsiliasi eksternal, rekonsiliasi internal adalah proses rekonsiliasi yang dilakukan antara subsistem yang berada di dalam satuan kerja, contohnya di KPPN Tegal dilakukan oleh subbagian umum, antara pegawai bagian pelaporan keuangan (SAIBA) dengan bendahara pengeluaran, antara pegawai yang menangani pelaporan keuangan (SAIBA) dengan pegawai yang menangani pelaporan barang (SIMAK BMN, aplikasi persediaan), sedangkan rekonsiliasi eksternal adalah rekonsiliasi yang dilakukan antara KPPN dengan pihak lain, contohnya rekonsiliasi antara Seksi Bank dengan Bank Persepsi/Bank kerja sama, selain itu juga rekonsiliasi antara KPPN selaku penyelenggara SiAP dengan satker mitra kerja KPPN Tegal selaku penyelenggara SAI. Data transaksi keuangan dari SiAP dan SAI direkonsiliasi untuk memperoleh keakuratan dan keyakinan atas data yang disajikan, juga agar data SiAP sama dengan data yang disajikan dalam SAI. Rekonsiliasi dilakukan menggunakan rekonsiliasi online melalui web e-Rekon&LK, sehingga satker tidak perlu untuk datang ke KPPN, Aplikasi e-Rekon&LK ini membentuk single database yang berisi data seluruh satker di seluruh kementerian dan lembaga sehingga menciptakan keseragaman laporan di tiap level unit akuntansi tanpa perlu lagi rekonsiliasi tingkat atas karena data yang dikirim
  • 32. 14 oleh UAKPA ke KPPN sama dengan data yang dikonsolidasi oleh UAPPA-W, UAPPA-E1, dan UAPA untuk menyusun laporan keuangan. Rekonsiliasi online melibatkan 3 pihak yaitu satker selaku UAKPA, KPPN selaku UAKBUN-D dan media berupa web, server, database. Rekonsiliasi dimulai dengan operator satker dari KPP Pratama Tegal meng-upload ADK SAIBA melalui website e- Rekon&LK, oleh sistem akan terproses rekonsiliasi secara otomatis dari ADK tersebut dan menerbitkan hasil rekonsiliasi berupa file excel, kemudian operator KPPN Tegal c.q. FO seksi verifikasi akuntansi melakukan verifikasi terhadap hasil rekonsiliasi tersebut, setelah disetujui maka KPA KPP Pratama Tegal melakukan approve atas verifikasi dari KPPN, selanjutnya Kepala Seksi Verifikasi Akuntansi KPPN Tegal melakukan approve terakhir dari proses rekonsiliasi ini, maka Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) terbit yang berarti bahwa proses rekonsiliasi telah selesai. BAR telah memuat tanda tangan elektronik dari KPA KPP Pratama Tegal dan Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi KPPN Tegal. Karena telah ditandatangani secara elektronik, maka BAR tidak memerlukan tanda tangan manual. BAR tersebut bisa di-download oleh KPP Sumber : http://www.akuntansipemerintahan.com/2017/05/02/rekon-mandiri- menggunakan-e-Rekon&LK/ Gambar II.1 Flowchart Proses Bisnis E-Rekon&LK
  • 33. 15 Pratama Tegal kemudian dilampiri cetakan laporan keuangan untuk diserahkan ke KPPN Tegal. Rekonsiliasi online dilakukan oleh KPPN Tegal sesuai Surat Kepala KPPN Tegal No.S-430/WPB.14/KP.1040/2017 tanggal 7 Juni 2017 dengan Jadwal rekonsiliasi dan periode open dan closed upload ADK untuk bulan Januari s.d. Mei 2017 adalah sebagai berikut: 1. Tanggal 7 s.d. 18 Juni 2017 open period upload ADK; 2. Tanggal 19 s.d. 20 Juni 2017 closed period upload ADK; 3. Tanggal 7 s.d. 20 Juni 2017 merupakan masa penyelesaian rekonsiliasi; 4. Tanggal 21 s.d. 23 Juni 2017 open period upload ADK untuk upload awal/ulang untuk menyelesaikan sanksi rekonsiliasi, perbaikan laporan keuangan; 5. Mulai tanggal 24 Juni 2017 sampai dengan dimulainya rekonsiliasi bulan Juni 2017 (Semester 1 Tahun 2017) merupakan masa closed period upload ADK ke Aplikasi e-Rekon&LK;
  • 34. 16 C. Penerapan Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) 1. Pencatatan Transaksi atas Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan Realisasi Pengembalian Belanja Transaksi yang akan direkonsiliasi meliputi transaksi estimasi pendapatan, pagu belanja, realisasi pendapatan, realisasi belanja, realisasi pengembalian pendapatan, realisasi pengembalian belanja, mutasi uang persediaan dan saldo kas. Transaksi tersebut dicatat oleh KPP Pratama Tegal menggunakan Sistem Akuntansi Keuangan Berbasis Akrual (SAIBA). Estimasi pendapatan, pagu belanja, realisasi pendapatan, realisasi belanja, mutasi UP dan saldo kas di-input melalui aplikasi SAS dengan data berupa DIPA, DIPA revisi, SPM/SP2D. Dan dari aplikasi SAS tersebut direkam ke SAIBA sehingga akan tercatat di SAIBA. Sedangkan transaksi setoran-setoran dan jurnal penyesuaian dicatat langsung di aplikasi SAIBA. Atas input yang berasal dari aplikasi SAS di SAIBA, maka akan terbentuk jurnal-jurnal, contohnya sebagai berikut: a. Jurnal pagu belanja Tabel II.1 Jurnal Pagu Belanja (dalam rupiah) Jurnal Kas Tanggal Kode Akun Keterangan Debit Kredit
  • 35. 17 01/01/2017 115612 Piutang dari KPPN 1.131.766.000 521111 Allotment Belanja Keperluan Kantor 1.131.766.000 Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017 b. jurnal estimasi pendapatan Tabel II.2 Jurnal Estimasi Pendapatan (dalam rupiah) Jurnal Kas Tanggal Kode Akun Keterangan Debit Kredit 01/01/2017 411121 Estimasi Pendapatan PPh Pasal 21 yang Dialokasikan 321.793.529.000 219711 Utang kepada KUN 321.793.529.000 Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017 c. jurnal realisasi belanja Tabel II.3 Jurnal Akrual Realisasi Belanja (dalam rupiah) Jurnal Akrual Tanggal Kode Akun Keterangan Debit Kredit 06/06/2017 521111 Beban Keperluan Perkantoran 70.468.000 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 70.468.000
  • 36. 18 Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017 Tabel II.4 Jurnal Kas Realisasi Belanja (dalam rupiah) Jurnal Kas Tanggal Kode Akun Keterangan Debit Kredit 06/06/2017 521111 Belanja Keperluan Perkantoran 70.468.000 115612 Piutang dari KPPN 70.468.000 Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017 Jurnal yang langsung di-input ke SAIBA contohnya adalah jurnal setoran- setoran dan jurnal penyesuaian. Contohnya Tabel II.5 Jurnal Akrual Realisasi Pendapatan (dalam rupiah) Jurnal Akrual Tanggal Kode Akun Keterangan Debit Kredit
  • 37. 19 01/06/2017 313121 Diterima dari Entitas Lain 8.239.977 411111 Pendapatan PPh Minyak Bumi 8.239.977 Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017 Tabel II.6 Jurnal Kas Realisasi Pendapatan (dalam rupiah) Jurnal Kas Tanggal Kode Akun Keterangan Debit Kredit 01/06/2017 219711 Utang kepada KUN 8.239.977 411111 Pendapatan PPh Minyak Bumi 8.239.977 Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017 Tabel II.7 Jurnal Penyesuaian (dalam rupiah) Jurnal Akrual Tanggal Kode Akun Keterangan Debit Kredit
  • 38. 20 30/06/2017 511129 Beban Uang Makan PNS 41.288.000 212111 Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar 41.288.000 Sumber: Data SAIBA KPP Pratama Tegal Tahun 2017 Jurnal-jurnal tersebut akan tercatat dalam buku besar SAI, dan di laporan keuangan. Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran Belanja, Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja Negara, Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan serta Neraca disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran sebagai bahan rekonsiliasi periode Juni 2017. Saldo akun pagu belanja, estimasi PNBP, belanja, pengembalian belanja, PNBP, pengembalian PNBP, mutasi uang persediaan, saldo kas bendahara pengeluaran, saldo kas hibah, saldo kas BLU, dan pengembalian pajak adalah data yang akan direkonsiliasi. Penyampaian laporan keuangan tersebut dalam bentuk ADK (Arsip Data Komputer) SAIBA yang nantinya akan di-upload untuk bahan rekonsiliasi online di aplikasi e-Rekon&LK. Caranya yaitu dengan memilih menu utility di aplikasi SAIBA, kemudian memilih pengiriman ke KPPN.
  • 39. 21 Setelah itu akan muncul jendela sebagai berikut, dan untuk melakukan rekonsiliasi semester 1 maka pilih ADK SAIBA kumulatif s.d. bulan, kemudian pilih bulan Juni dan kode KPPNnya yaitu 118 untuk KPPN Tegal, setelah itu klik proses. Hasil dari proses pengiriman data ke KPPN akan terlaporkan dalam register pengiriman, dan hasilnya dapat diakses di folder krm penyimpanan SAIBA. Terdapat 2 jenis tipe file dari ADK SAIBA hasil pengiriman ke KPPN, dan yang akan di-upload dalam proses rekonsiliasi adalah file yang berbentuk ZIP. Sumber: Aplikasi SAIBA Gambar II.2 Menu SAIBA untuk Pengiriman ke KPPN Gambar II.3 Pilihan Periode ADK SAIBA Sumber: Aplikasi SAIBA
  • 40. 22 2. Proses Rekonsiliasi Rekonsiliasi online dilakukan mandiri oleh KPP Pratama Tegal dengan mengakses web E-Rekon&LK. Sebelum melakukan rekonsiliasi, operator KPP Pratama Tegal memastikan bahwa semua transaksi telah terekam di aplikasi SAIBA, dan memastikan bahwa saldo awal di E-Rekon&LK telah sama dengan saldo Laporan Keuangan audited tahun sebelumnya dengan melihat neraca Sumber: Screenshoot File Komputer Sumber : Screenshoot File Sumber : Screenshoot File Sumber : Screenshoot File Sumber: Screenshoot File Sumber : Screenshoot File Sumber : Screenshoot File Sumber : Screenshoot File Gambar II.4 Lokasi Penyimpanan File ADK Hasil Pengiriman Gambar II.5 Halaman Web Aplikasi E-Rekon&LK Sumber: http://e-Rekon&LK.djpbn.kemenkeu.go.id/
  • 41. 23 percobaan di menu laporan pada aplikasi E-Rekon&LK dan membandingkannya di SAIBA. Apabila telah sama, kemudian operator satker mengirim ADK kumulatif (file General Ledger SAI) dari aplikasi SAIBA dan meng-upload-nya ke E-Rekon&LK melalui menu upload. ADK SAIBA merupakan bahan rekonsiliasi yang terbentuk dari laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran Belanja, Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja Negara, Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan serta Neraca. Untuk Rekonsiliasi dengan KPP Pratama Tegal Semester I Tahun 2017 terdapat 7 jenis data yang direkonsiliasi yaitu pagu belanja, belanja, estimasi pedapatan bukan pajak, pendapatan bukan pajak, pengembalian pajak, mutasi uang persedian dan kas di bendahara pengeluaran. Akun pagu belanja, belanja, estimasi pendapatan bukan pajak, dan pendapatan bukan pajak berasal dari laporan realisasi anggaran yaitu: Gambar II.6 Saldo Pagu Belanja, Belanja, Estimasi Pendapatan dan PNBP pada LRA Sumber: LRA KPP Pratama Tegal Semester I Tahun 2017
  • 42. 24 a. pagu belanja sebesar Rp11.528.098.000, b. belanja sebesar Rp5.557.243.513, c. estimasi pendapatan bukan pajak sebesar Rp6.985.000, dan d. pendapatan bukan pajak sebesar Rp16.762.290. Akun kas di bendahara pengeluaran berasal dari neraca, yaitu sebesar Rp150.000.000. Akun pengembalian pajak berasal dari laporan realisasi pengembalian pendapatan, yaitu dengan saldo sebesar Rp6.620.166.393 Setelah ADK SAIBA tersebut di-upload maka status berganti menjadi “upload” menunjukan proses rekonsiliasi otomatis oleh sistem dengan antrian, ketika upload berhasil maka akan menghasilkan hasil rekonsiliasi berupa file excel Gambar II.7 Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Gambar II.8 Saldo Pengembalian Pendapatan Sumber: Neraca KPP Pratama Tegal Semester I Tahun 2017 Sumber: LRA Realisasi Pengembalian Pendapatan KPP Pratama Tegal Semester I Tahun 2017
  • 43. 25 dan status berubah menjadi “cetak excel rekon”, dan selanjutnya berubah menjadi “menunggu persetujuan BAR”. Download hasilnya dan mengecek file tersebut, file tersebut memuat pagu belanja, estimasi PNBP, belanja, pengembalian belanja, PNBP, pengembalian PNBP, mutasi uang persediaan, saldo kas bendahara pengeluaran, saldo kas hibah, saldo kas BLU, pengembalian pajak. Jika dihasilkan sudah tidak ada selisih dan di menu daftar kosong, maka hasil rekon sudah benar, sebaliknya jika masih ada yang beda perlu diperbaiki lagi dan meng-upload ulang ADK SAIBA. Dari hasil rekonsiliasi online di atas menunjukan saldo pagu belanja, belanja, pendapatan bukan pajak, pengembalian pajak, mutasi UP, dan kas di bendahara pengeluaran yang sama antara data di SiAP dan di SAI. Sementara untuk akun estimasi pendapatan bukan pajak berbeda dengan saldo yang tercatat di SiAP sebesar Rp6.985.000 dan yang tercatat di SAI sebesar Rp1.261.217.848.000 dengan demikian akan muncul selisih sebesar Rp1.261.210.863.000. Saat status “menunggu persetujuan BAR” oleh operator Gambar II.9 Hasil Rekonsiliasi pada BAR Sumber: Berita Acara Rekonsiliasi KPP Pratama Tegal
  • 44. 26 Seksi Verifikasi Akuntansi KPPN Tegal dilakukan verifikasi terhadap hasil rekonsiliasi tersebut dan dilakukan persetujuan jika sudah tidak ada kesalahan. Setelah dilakukan persetujuan BAR oleh KPPN Tegal statusnya akan berubah menjadi “menunggu TTD KPA”. Kemudian oleh KPA KPP Pratama Tegal dilakukan approve yang secara otomatis akan terbubuhi tanda tangan elektronik dari KPA berupa BAR Code di Berita Acara Rekonsiliasi (BAR). BAR adalah dokumen yang menyatakan bahwa proses rekonsiliasi telah dilaksanakan serta telah menunjukan hasil yang sama atau telah memenuhi kriteria untuk diterbitkan. Setelah ditandatangani KPA selanjutnya status berubah menjadi “menunggu TTD Kasi Vera”, jika Kasi Vera telah menandatanginya maka proses rekonsiliasi telah selesai dan status menjadi “BAR siap di-download”. KPP Pratama Tegal juga bisa Gambar II.10 Halaman Proses Rekon pada Aplikasi E-Rekon&LK Sumber: Aplikasi E-Rekon&LK Level Kasi Vera KPPN Tegal
  • 45. 27 mencetak laporan SAIBA dari E-Rekon&LK berupa neraca percobaan kas, neraca percobaan akrual, neraca, LRA face, LPE, dan laporan operasional. 3. Koreksi Kesalahan atas Perbedaan Hasil Rekonsiliasi Apabila dalam proses rekonsiliasi online menghasilkan hasil rekonsiliasi yang masih terdapat kesalahan atau terdapat data yang tidak sama, maka KPP Pratama Tegal melakukan analisis mandiri atas file hasil rekonsiliasi dan mengecek pesan dari KPPN Tegal untuk dilakukan perbaikan, kesalahan tersebut bisa berupa perbedaan KDBAES1 (Kode BA dan Eselon 1), KDSATKER (Kode Satker), KDDEKON (Kode Dekon, apakah Kantor Daerah, Tugas Perbantuan dan sebagainya), THNANG (Tahun Anggaran), NODOK1 (No Dokumen), TGLDOK (Tanggal Dokumen), KDPROGRAM (Kode Program), KDGIAT (Kode Kegiatan), KDOUTPUT (Kode Output), KDPERK (Kode Perkiraan atau akun), SIAP (Nilai pada SPAN), SAI (Nilai pada satker), KETERANGAN (berisi keterangan Beda). Kesalahan tersebut dikoreksi dengan melakukan perbaikan data SAIBA di KPP Pratama Tegal dan melakukan upload ulang. Hasil rekonsiliasi berbeda juga bisa disebabkan karena perbedaan pada setoran (SSBP/SSPB) yang bisa diatasi dengan koreksi setoran penerimaan, juga bisa disebabkan karena perbedaan pada setoran (SSBP/SSPB) yang bukan milik satker dan dapat diperbaiki dengan membuat surat pernyataan yang ditandatangani KPA, dari surat pernyataan tersebut KPPN akan memverifikasi data tersebut menjadi data satker transaksi khusus suspen penerimaan.
  • 46. 28 Rekonsiliasi online yang dilakukan KPP Pratama Tegal semester I tahun 2017 tidak terdapat koreksi kesalahan, apabila terdapat kesalahan maka operator e- Rekon&LK KPP Pratama Tegal harus memperbaiki data yang ada di SAIBA dan meng-upload ulang, misalnya jika terjadi kesalahan transaksi pendapatan di jurnal umum, maka diperbaiki dengan cara di aplikasi saiba pilih menu transaksi Gambar II.11 Menu Transaksi pada SAIBA Sumber: Aplikasi SAIBA
  • 47. 29 kemudian pilih jurnal umum, dan mengubahnya jika sudah tercatat atau dengan menambahnya jika belum tercatat di sistem, atau menghapusnya. Gambar II.12 Daftar Jurnal Umum pada SAIBA Gambar II.13 Jurnal Umum pada SAIBA Sumber: Aplikasi SAIBA Sumber: Aplikasi SAIBA
  • 48.
  • 49. 30 BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Landasan Teori 1. Pengertian dan Jenis-Jenis Rekonsiliasi Menurut Cambridge Dictionary, reconciliation is the process of making two opposite beliefs, ideas, or situations agree, sedangkan menurut PMK No. 104/PMK.05/2017 tentang pedoman rekonsiliasi dalam penyusunan laporan keuangan lingkup bendahara umum negara dan kementerian negara/lembaga, rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama. Rekonsiliasi meminimalisasi terjadinya perbedaan pencatatan yang berdampak pada validitas dan akurasi data yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam hal terjadi perbedaan data, rekonsiliasi dapat mendeteksi dan mengetahui penyebab-penyebab terjadinya perbedaan. Pelaksanaan rekonsiliasi data laporan keuangan ini juga merupakan amanat dari Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, rekonsiliasi online adalah kegiatan rekonsiliasi dilakukan secara elektronik
  • 50. 31 menggunakan aplikasi terintegrasi berbasis data tunggal (single database) dan dapat dilakukan hanya di tingkat UAKPA dengan UAKBUN-D/KPPN. UAKBUN-Daerah menyusun laporan keuangan tingkat UAKBUN-Daerah setelah dilakukan rekonsiliasi baik rekonsiliasi internal maupun rekonsiliasi eksternal dengan UAKPA/UAKPA BUN. Rekonsiliasi dilaksanakan sesuai ketentuan yang mengatur mengenai rekonsiliasi. Menurut PMK No. 104/PMK.05/2017, rekonsiliasi pada Unit Akuntansi dan Pelaporan instansi dibagi menjadi 2 (dua) macam yaitu: a. Rekonsiliasi internal Rekonsiliasi internal adalah rekonsiliasi data untuk penyusunan laporan keuangan yang dilaksanakan antar subsistem pada masing masing Unit Akuntansi dan Pelaporan dan/atau antar Unit Akuntansi dan Pelaporan yang masih dalam satu entitas pelaporan. Termasuk sebagai rekonsiliasi internal adalah rekonsiliasi antara unit pelaporan keuangan dengan unit pelaporan barang serta rekonsiliasi internal antara UAKPA dengan Bendahara. Rekonsiliasi antara unit pelaporan keuangan dengan unit pelaporan barang dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian antara data transaksi dan saldo BMN dengan laporan keuangan. Sedangkan rekonsiliasi internal antara UAKPA dengan Bendahara Pengeluaran/Penerimaan dilaksanakan untuk memastikan kesesuaian jumlah kas di bendahara pengeluaran/bendahara penerimaan di Neraca. b. Rekonsiliasi eksternal
  • 51. 32 Rekonsiliasi eksternal adalah rekonsiliasi data untuk penyusunan laporan keuangan yang dilaksanakan antara Unit Akuntansi dan Pelaporan yang satu dengan Unit Akuntansi dan Pelaporan yang lain atau pihak lain yang terkait, tidak dalam satu entitas pelaporan. Rekonsiliasi eksternal dalam SAPP meliputi rekonsiliasi antara pengguna anggaran dengan BUN, rekonsiliasi pelaporan barang antara pengguna barang dengan pengelola barang, dan rekonsiliasi antara BUN dengan pengelola barang. 2. Proses Bisnis Rekonsiliasi Online pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN- Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) KPPN selaku UAKBUN-Daerah memproses data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang melalui rekening Kuasa BUN Daerah, data transaksi yang tidak melalui rekening Kuasa BUN Daerah tetapi menurut ketentuan perundang- undangan yang berlaku harus diproses dan disahkan oleh KPPN, dan data transaksi yang tidak melalui rekening Kuasa BUN Daerah tetapi mempengaruhi penyajian Neraca Kuasa BUN Daerah. Untuk menjaga keandalan/validitas data transaksi keuangan, KPPN selaku UAKBUN-Daerah melakukan rekonsiliasi data transaksi keuangan dengan seluruh satuan kerja di wilayah kerjanya. Sebelum dilaksanakan rekonsiliasi dengan UAKBUN-Daerah, terlebih dahulu dilaksanakan rekonsiliasi dengan bendahara pengeluaran/penerimaan untuk memastikan kesesuaian antara saldo kas di neraca dengan saldo kas di bendahara pengeluaran dan/atau bendahara penerimaan. Rekonsiliasi dilaksanakan setiap
  • 52. 33 bulan dengan membandingkan saldo kas pada pembukuan bendahara pengeluaran dan/atau bendahara penerimaan Satker dengan neraca UAKPA/UAKPA BUN dengan menggunakan aplikasi rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan berbasis web (e-Rekon&LK). Aplikasi Rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan berbasis web (e-Rekon&LK) merupakan aplikasi yang menerapkan single database antar tingkat unit akuntansi dan pelaporan keuangan pada pengguna anggaran. Selain untuk rekonsiliasi, aplikasi e-Rekon&LK digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan tingkat UAPPA-W, tingkat UAPPA-El, dan tingkat UAPA (K/L). Hal tersebut dimungkinkan dengan penerapan single database pada aplikasi e-Rekon&LK, sehingga satker cukup melakukan pengunggahan ADK dari aplikasi SAIBA ke aplikasi e-Rekon&LK, maka secara sistem akan dijalankan proses rekonsiliasi sekaligus proses penggabungan data laporan keuangan unit pelaporan di atasnya. Data laporan keuangan yang diunggah oleh satker merupakan data yang sama untuk menyusun laporan keuangan tingkat UAPPA-W hingga tingkat UAPA. Oleh karena itu, PA/KPA bertanggung jawab atas data yang ada pada aplikasi e-Rekon&LK. Rekonsiliasi dimulai dengan mengunggah ADK ke aplikasi e-Rekon&LK yang dilakukan pada saat masa pengunggahan (open period). Proses rekonsiliasi sampai dengan terbitnya Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) dilaksanakan paling lambat tanggal 14 bulan berikutnya. Apabila tanggal 14 jatuh pada hari libur/yang diliburkan, rekonsiliasi antara UAKPA/UAKPA BUN dengan UAKBUN-Daerah
  • 53. 34 dilaksanakan paling lambat pada hari kerja sebelumnya. Namun, dalam kondisi tertentu yang disebabkan antara lain: a. kebijakan libur/cuti nasional; b. kebijakan penyusunan laporan keuangan semesteran, tahunan unaudited, dan tahunan audited; dan/atau c. permasalahan sistem. Direktur Jenderal Perbendaharaan dapat mengatur kembali jadwal pelaksanaan rekonsiliasi. Hal ini perlu dilakukan agar entitas akuntansi/pelaporan mendapatkan alokasi waktu yang memadai dan wajar untuk melakukan proses rekonsiliasi, penyusunan, dan penyampaian laporan keuangan yang berkualitas. Batas akhir pengunggahan ADK ke aplikasi e-Rekon&LK paling lambat dua hari kalender sebelum batas akhir penyelesaian rekonsiliasi dan terbitnya BAR. Pada saat penutupan waktu unggah ADK (close period), satker tidak dapat menggunggah ADK ke aplikasi e-Rekon&LK. Hal tersebut agar unit akuntansi dan pelaporan di atasnya dapat melakukan analisis laporan keuangan, terutama pada saat penyusunan laporan keuangan periode semester I dan tahunan. Setelah close period pada batas akhir rekonsiliasi, jadwal unggah dapat dibuka kembali untuk memberikan kesempatan kepada UAKPA/UAKPA BUN yang belum menyelesaikan rekonsiliasi sehingga dapat dilakukan pencabutan sanksi dan memberikan kesempatan kepada UAKPA/UAKPA BUN yang ingin melakukan pengunggahan ulang karena melakukan perbaikan data. Dalam hal terdapat kebutuhan tertentu, misalnya untuk penyusunan laporan keuangan semesteran, tahunan unaudited, dan tahunan audited) Kementerian Keuangan c.q. Ditjen
  • 54. 35 Perbendaharaan dapat mengatur kembali jadwal buka dan tutup waktu pengunggahan (open-close period). Selain itu, apabila diperlukan dalam proses penyusunan laporan keuangan yang berkualitas, kementerian negara/lembaga dapat mengajukan usulan perubahan jadwal buka dan tutup penggunggahan ADK rekonsiliasi yang berbeda dari jadwal yang telah ditetapkan Ditjen Perbendaharan, yang berlaku hanya untuk kementerian negara/lembaga yang bersangkutan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan. Misalnya dalam rangka menindaklanjuti koreksi audit dari BPK untuk meralat dokumen penerimaan dan pengeluaran, kementerian negara/lembaga mengajukan permintaan dispensasi perpanjangan waktu untuk koreksi transaksi keuangan. Setelah dispensasi koreksi di buka, Satker tertentu pada kementerian negara/lembaga dimaksud melalukan ralat transaksi penerimaan/pengeluaran ke KPPN mitra kerja. Selanjutnya kementerian negara/lembaga mengajukan permintaan untuk buka waktu pengunggahan ADK ke Ditjen Perbendaharaan. Hasil Rekonsiliasi dituangkan dalam BAR. Format dan bentuk BAR dibuat sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai penatausahaan, pembukuan, dan pertanggungjawaban bendahara pada Satker pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta verifikasi laporan pertanggungjawaban bendahara. Dalam hal penyusunan laporan keuangan audited terdapat perubahan data laporan keuangan yang mempengaruhi laporan keuangan UAKPA/UAKPA BUN dan UAKBUN-Daerah, UAKPA/UAKPA BUN melakukan Rekonsiliasi dengan UAKBUN-Daerah. Rekonsiliasi dilaksanakan dengan berpedoman pada Modul Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum
  • 55. 36 Negara dan Kementerian Negara/Lembaga tercantum dalam Lampiran dari PMK No.104/PMK.05/2017 3. Pencatatan Transaksi atas Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan Realisasi Pengembalian Belanja Menurut PMK No. 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat, pencatatan atas transaksi estimasi pendapatan, pagu belanja, realisasi pendapatan, realisasi belanja, realisasi pengembalian pendapatan, realisasi pengembalian belanja dan mutasi uang persedian akan dicatat sebagai berikut: a. DIPA dan Revisi DIPA Pencatatan DIPA dapat dilakukan melalui menu copy DIPA dari aplikasi Sistem Aplikasi Satker (SAS). Jurnal yang terbentuk pada Buku Besar Kas saat pencatatan DIPA Tabel III.1 Jurnal Pagu Belanja dan Estimasi Pendapatan Jurnal Kas Tanggal Keterangan Debit Kredit 1 Januari Piutang dari KUN X Allotment Belanja XX X Untuk mencatat anggaran belanja pada DIPA 1 Januari Estimasi Pendapatan XX yang Dialokasikan X
  • 56. 37 Utang kepada KUN XX Untuk mencatat anggaran pendapatan pada DIPA Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016 b. realisasi pendapatan Tabel III.2 Jurnal Realisasi Pendapatan Jurnal Kas Dr. Cr. Jurnal Akrual Dr. Cr. Utang kepada KUN X Diterima dari Entitas Lain X Pendapatan XX X Pendapatan XX X Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016 c. realisasi belanja Tabel III.3 Jurnal Realisasi Belanja Jurnal Kas Dr. Cr. Jurnal Akrual Dr. Cr. Belanja XX X Beban XX X Piutang dari KUN X Ditagihkan ke Entitas Lain X Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016 d. realisasi pengembalian pendapatan Tabel III.4 Jurnal Realisasi Pengembalian Pendapatan Jurnal Kas Dr. Cr. Jurnal Akrual Dr. Cr. Pendapatan X Pendapatan-LO X
  • 57. 38 Utang kepada KUN X Diterima dari Entitas Lain X Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016 e. mutasi uang persediaan Tabel III.5 Jurnal Mutasi UP Jurnal Kas Dr. Cr. Jurnal Akrual Dr. Cr. Kas di Bendahara Pengeluaran X Uang Muka dari KPPN X Untuk mencatat transaksi pembentukan uang persediaan Jurnal Kas Dr. Cr. Jurnal Akrual Dr. Cr. Belanja X Beban X Piutang kepada KUN X Ditagihkan ke Entitas Lain X Untuk mencatat transaksi penggantian UP Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016 4. Proses Rekonsiliasi Untuk keperluan rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan, operator satuan kerja mengunggah ADK rekonsiliasi ke aplikasi e-Rekon&LK. Penggunggahan ADK sekaligus penyampaian laporan keuangan secara elektronik
  • 58. 39 untuk keperluan rekonsiliasi. Satker kementerian negara/lembaga dan Satker BA BUN menghasilkan ADK rekonsiliasi dari aplikasi SAIBA. ADK tersebut bersifat kumulatif, misalnya untuk ADK bulan Juni, tercakup data mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 30 Juni. Data yang diunggah ke aplikasi e-Rekon&LK merupakan data untuk kebutuhan rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan, sehingga sebelum melakukan pengunggahan ADK ke aplikasi e-Rekon&LK, satuan kerja harus memastikan data aplikasi SAIBA sudah lengkap dan benar, misalnya: a. Sudah melengkapi data transaksi harian yang diperoleh dari aplikasi SAS. b. Seluruh transaksi Persediaan telah direkam di Aplikasi Persediaan dan telah dikirimkan datanya ke aplikasi SIMAK BMN. c. Seluruh transaksi Aset Tetap/Aset Lainnya telah direkam di aplikasi SIMAK BMN dan telah dilakukan penyusutan dan/atau amortisasi sesuai ketentuan serta telah dikirimkan datanya ke aplikasi SAIBA. d. Aplikasi SAIBA telah menerima data dari aplikasi persediaan dan aplikasi SIMAK BMN dan telah dilakukan perekaman transaksi akrual dan jurnal penyesuaian sesuai ketentuan. e. Telah dilakukan analisis/telaah terhadap validitas data. Rekonsiliasi dilakukan atas pendapatan yang dialokasikan, data pagu belanja, estimasi pendapatan, pengembalian pendapatan, belanja, pengembalian belanja, pagu transfer, transfer, pengembalian transfer, mutasi UP/TUP, serta posisi Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas pada Badan Layanan Umum, dan Kas Lainnya di kementerian negara/lembaga dari Hibah.
  • 59. 40 Elemen data yang direkonsiliasi paling sedikit meliputi: a. Pagu Belanja Bandingkan elemen data pagu belanja berupa kode BA, Es 1, Kode Satker, Program, Kegiatan, Output, Akun, Jumlah Rupiah, Jenis Kewenangan, Sumber Dana, dan Cara Penarikan antara data SiAP dengan SAI/SABUN. b. Belanja Bandingkan elemen data belanja berupa kode Satker, KPPN, Akun, Program, Output, Dana, Jenis Kewenangan, BA, ESl, dan jumlah rupiah antara data SiAP dengan SAI/SABUN. c. Pengembalian Belanja Bandingkan elemen data pengembalian belanja berupa kode Satker, KPPN, Akun, Program, Output, Dana, Jenis Kewenangan, BAESl, dan jumlah rupiah antara data SiAP dengan SAI/SABUN. d. Pagu Transfer Bandingkan elemen data pagu transfer berupa kode BA, Es 1, Kode Satker, Program, Kegiatan, Output, Akun, Jumlah Rupiah, Jenis Kewenangan, Sumber Dana, dan Cara Penarikan antara data SiAP dengan SAI/SABUN. e. Transfer Bandingkan elemen data transfer berupa kode Satker, KPPN, Akun, Program, Output, Dana, Jenis Kewenangan, BA, ESl, dan jumlah rupiah antara data SiAP dengan SAI/SABUN. f. Pengembalian Transfer
  • 60. 41 Bandingkan elemen data pengembalian transfer berupa kode Satker, KPPN, Akun, Program, Output, Dana, Jenis Kewenangan, BA, ESl, dan jumlah rupiah antara data SiAP dengan SAI/SABUN. g. Estimasi Pendapatan Pajak Bandingkan elemen data Estimasi Pendapatan Pajak yang dialokasikan berupa kode BA, ESl, satker, KPPN, akun, dan jumlah rupiah antara data SiAP dengan SAI/SABUN. h. Estimasi Pendapatan Bukan Pajak Bandingkan elemen data Estimasi Pendapatan Bukan Pajak yang dialokasikan berupa kode BA, ESl, satker, KPPN, akun, dan jumlah rupiah antara data SiAP dengan SAI/SABUN. i. Pendapatan Pajak Bandingkan elemen data Pendapatan Pajak berupa kode KPPN, Akun, BA, ESl, dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP. J. Pendapatan Bukan Pajak Bandingkan elemen data Pendapatan Bukan Pajak berupa kode KPPN, Akun, BA, ESl, dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP. k. Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak Bandingkan elemen data Pengembalian Pendapatan Bukan Pajak berupa kode Satker, KPPN, Akun, BA, ESl dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP. l. Pengembalian Pendapatan Pajak
  • 61. 42 Bandingkan elemen data Pengembalian Pendapatan Pajak yaitu: Satker, KPPN, Akun, BA, ESl dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP. m. Mutasi Uang Persediaan Bandingkan elemen data Mutasi Uang Persediaan berupa kode Satker, KPPN, Akun, BA, ESl, dan jumlah rupiah antara data SAI/SABUN dan SiAP. n. Kas di Bendahara Pengeluaran Bandingkan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang terdapat pada Neraca SAI/SABUN dengan Neraca SiAP. o. Kas pada Badan Layanan Umum Bandingkan saldo Kas pada Badan Layanan Umum yang terdapat pada Neraca SAI/SABUN dengan Neraca SiAP. Apabila terdapat perbedaan karena Satker BLU telah melakukan reklasifikasi Kas pada BLU menjadi aset yang lain (misalnya menjadi investasi jangka pendek atau dana yang dibatasi penggunaannya) maka pada saat pelaksanaan rekonsiliasi, satker BLU harus menjelaskan selisih tersebut. p. Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah Bandingkan saldo Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah yang terdapat pada Neraca SAI/SABUN dengan Neraca SiAP. Hasil rekonsiliasi dituangkan dalam BAR. Penandatanganan BAR dilakukan secara elektronik (digital signature) oleh: a. Kasubag Keuangan/pejabat yang menangani keuangan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran; dan b. Kepala Seksi yang menangani Akuntansi pada KPPN atas nama Kuasa BUN.
  • 62. 43 Pada aplikasi e-Rekon&LK. Apabila penandatangan BAR secara elektronik tidak dapat dilakukan, penandatangan BAR dapat dilakukan secara manual. Penerbitan BAR diatur sebagai berikut: a. Apabila diperoleh data yang sama antara SiAP dan SAI/SABUN maka diterbitkan BAR. b. Apabila diperoleh data yang berbeda dimana perbedaan tersebut disebabkan kesalahan data SiAP dan/atau diakibatkan oleh permasalahan pada aplikasi SPAN, maka dapat diterbitkan BAR dan perbedaan tersebut harus dijelaskan secara memadai. KPPN melakukan perbaikan untuk data atau melakukan koordinasi dengan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan. c. Apabila diperoleh data yang berbeda dimana perbedaan tersebut disebabkan kesalahan data SAl/SA-BUN maka kesalahan tersebut harus dilakukan perbaikan berdasarkan Laporan Hasil Rekonsiliasi (LHR), setelah dilakukan perbaikan maka dilakukan rekonsiliasi ulang dengan memperhatikan batas akhir rekonsiliasi. BAR diterbitkan apabila sudah tidak terdapat perbedaan antara data SAI/SABUN dan SiAP atau telah memenuhi kriteria untuk diterbitkan. d. Apabila perbedaan sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak diakui oleh satker, Kuasa Pengguna Anggaran membuat Surat Pernyataan tidak mengakui transaksi tersebut dengan format sebagaimana tercantum dalam Modul Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga. Berdasarkan Surat Pernyataan tersebut, BAR diterbitkan dengan menjelaskan perbedaan dimaksud secara memadai, dan KPPN melakukan langkah-langkah perbaikan pada data SiAP sesuai ketentuan.
  • 63. 44 Dalam pelaksanaan rekonsiliasi menggunakan aplikasi e-Rekon&LK, terdapat beberapa tahapan proses rekonsiliasi, antara lain sebagai berikut: a. Diproses Sistem Tahapan pada aplikasi apabila Satuan kerja telah mengunggah ADK. ADK diproses rekonsiliasi secara sistem untuk menghasilkan Laporan Hasil Rekonsiliasi (LHR). b. Menunggu Persetujuan BAR (Analisis Hasil Rekon), proses rekonsiliasi secara sistem sudah selesai, dan sudah menghasilkan LHR. Berdasarkan LHR, KPPN maupun satuan kerja melakukan analisis. Berdasarkan hasil analisis, KPPN memberikan persetujuan atau penolakan hasil rekonsiliasi sesuai dengan ketentuan tentang penerbitan BAR di atas. c. Menunggu Satker Upload Ulang Berdasarkan analisis data belum bisa di terbitkan BAR, KPPN melakukan penolakan data pada aplikasi e-Rekon&LK. Kemudian KPPN memberikan penjelasan penyebab penolakan data tersebut kepada satuan kerja, misalnya terdapat elemen data yang berbeda. d. Menunggu Tanda Tangan KPA Dalam hal rekonsiliasi telah memenuhi syarat terbitnya BAR, KPPN menyetujui data hasil rekonsiliasi. Setelah KPA melakukan tanda tangan BAR secara elektronik, proses ini memicu sistem aplikasi menghasilkan Tanda Tangan KPA secara elektronik, QR code, dan cetakan BAR. e. Menunggu Tanda Tangan Kasi Vera
  • 64. 45 BAR telah ditandatangani secara elektronik oleh KPA. Setelah Kasi Vera melakukan tanda tangan BAR secara elektronik, proses ini akan diikuti dengan perubahan QR code. f. BAR siap Download BAR sudah ditandatangan oleh KPA dan Kepala Seksi Vera. Ketentuan Unggah Ulang ADK Perbaikan Data dan Pembatalan Berita Acara Rekonsiliasi 5. Koreksi Kesalahan atas Perbedaan Hasil Rekonsiliasi Proses analisis laporan keuangan dilaksanakan oleh satker maupun oleh unit pelaporan di atasnya. Sehingga dimungkinkan setelah BAR terbit, terdapat perbaikan berdasarkan hasil analisis/telaah dari unit akuntansi dan pelaporan. Atas perbaikan tersebut harus dilakukan pembatalan BAR (reset BAR) dan unggah ulang ADK. Pembatalan BAR serta unggah ulang ADK dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Satker yang melakukan perbaikan data harus melakukan pengunggahan ulang ADK ke aplikasi e-Rekon&LK. Bagi Satker yang telah mendapatkan BAR atas rekonsiliasi yang dilakukan, maka Satuan Kerja tersebut harus menyampaikan permohonan pembatalan/reset BAR ke KPPN sebelum mengunggah kembali ADK ke aplikasi E-Rekon&LK. Permintaan untuk pembatalan BAR disampaikan secara tertulis ke KPPN mitra kerja. b. Berdasarkan Surat Permohonan Pembatalan BAR, KPPN melakukan langkah Pembatalan BAR pada aplikasi e-Rekon&LK. Pembatalan BAR dapat
  • 65. 46 dilakukan sesuai dengan kebutuhan Satker, tanpa memperhatikan jadwal open- close period. c. Satker yang telah mengajukan pembatalan BAR dan disetujui KPPN, harus melakukan proses upload ADK ulang sampai dengan terbitnya BAR. Berdasarkan PMK No. 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat, jurnal koreksi terdiri dari koreksi beban aset, koreksi lainnya dan koreksi antar beban. Koreksi lainnya merupakan koreksi yang dilakukan untuk menyesuaikan saldo akun-akun non BMN seperti kas, piutang, utang, dan lain-lain pada neraca periode pelaporan sebelumnya. Koreksi tersebut dilakukan dengan jurnal sebagai berikut: Tabel III.6 Jurnal Koreksi Lainnya Tanggal Jurnal Akrual Dr. Cr. Aset non BMN/Kewajiban X Koreksi Lainnya X Sumber : PMK No. 225/PMK.05/2016 B. Tinjauan Umum Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan di Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (SAPP) terdiri dari 2 subsistem yaitu Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SABUN). SAI dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga untuk menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LK K/L), SAI memproses data transaksi keuangan, barang, dan transaksi lainnya.
  • 66. 47 sedangkan SABUN dilaksanakan oleh Menteri Keuangan selaku BUN untuk menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN). SABUN dibagi ke dalam beberapa subsistem yang salah satunya adalah Sistem Akuntansi Pusat (SiAP). SiAP memproses transaksi keuangan terkait pelaksanaan kewenangan pengelolaan dan penatausahan penerimaan dan pengeluaran kas negara pada Kuasa BUN dengan menggunakan sistem aplikasi terintegrasi. Jadi apabila terdapat transaksi keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran kas negara di SAI maka akan tercatat juga di SiAP. Pada dasarnya SiAP memproses data yang sama dengan SAI, namun karena dilaksanakan oleh sistem yang berbeda seringkali menimbulkan perbedaan sehingga diperlukan rekonsiliasi. SiAP dilaksanakan oleh KPPN biasa selaku Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara-Daerah (UAKBUN-Daerah), Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPBN) selaku Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Kuasa Bendahara Umum Negara–Kanwil (UAKKBUN-Kanwil), Direktorat Pengelolaan Kas Negara (Dit. PKN) selaku Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara-Pusat (UAKBUNPusat) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN) selaku Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara–Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pusat (UAPBUN AP) yang dilaksanakan oleh Dit. PKN. KPPN Tegal sebagai UAKBUN-Daerah menyelenggarakan Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) yang mencatat pengeluaran dan penerimaan kas negara melalui Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), sementara satuan kerja kementerian/lembaga yang melakukan pengeluaran dan penerimaan kas negara
  • 67. 48 contohnya KPP Pratama Tegal mencatat transaksi tersebut dengan sistem yang berbeda yaitu dengan Sistem Akuntansi Instansi Basis Akrual (SAIBA), sehingga terdapat kemungkinan perbedaan data atas perbedaan sistem tersebut, maka dalam rangka penyusunan laporan keuangan lingkup bendahara umum negara dan kementerian negara/lembaga perlu dilakukan rekonsiliasi antara data di SiAP dengan SAI sesuai dengan PMK No. 104/PMK.05/2017. Rekonsiliasi yang dilakukan oleh KPPN Tegal dengan KPP Pratama Tegal telah sesuai sebagimana yang diatur dalam PMK No. 104/PMK.05/2017, rekonsiliasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan berbasis web (e-Rekon&LK). 1. Tinjauan atas Pengertian dan Jenis-Jenis Rekonsiliasi Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Dwi Harsono Setiabudi, pengertian rekonsiliasi adalah proses membandingkan dan mencocokan data yang bersumber dari input data yang sama namun diproses oleh sistem yang berbeda agar menghasilkan output data yang sama dan mengetahui alasan perbedaan jika terdapat selisih. Hal tersebut sama seperti yang ada di PMK No. 104/PMK.05/2017 bahwa rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama. Rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan lingkup bendahara umum negara dan kementerian negara/lembaga mengacu PMK No. 104/PMK.05/2017 tersebut dilakukan dengan aplikasi berbasis web yang dinamakan e-Rekon&LK singkatan dari elektronik rekonsiliasi dan laporan keuangan. Proses pencocokan data dilakukan secara otomatis oleh sistem aplikasi
  • 68. 49 berdasarkan antrian dengan membandingkan antara ADK SAIBA yang di-upload dengan data SPAN, data yang dicocokkan meliputi 11 jenis yang terdapat pada Laporan Realisasi Anggaran Belanja, Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja Negara, Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan serta Neraca KPP Pratama Tegal. Data yang direkonsiliasi berasal dari sumber yang sama seperti yang terdapat pada PMK No. 225/PMK.05/2016 yaitu: a. Dokumen saldo awal neraca, berupa LK Audited tahun sebelumnya. b. Dokumen anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Revisi DIPA, dan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) . c. Dokumen transaksi tahun berjalan antara lain berupa Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), Bukti Penerimaan Negara (BPN), atau dokumen lain yang dipersamakan. d. Dokumen pengesahan antara lain Surat Permintaan Pengesahan Hibah Langsung (SP2HL)/Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL), Surat Permintaan Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung (SP4HL)/Surat Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung (SP3HL), Memo Pengesahan Hibah Langsung Barang dan Jasa (MPHL-BJS), dan Surat Perintah Pembukuan/Pengesahan (SP3). e. Dokumen transaksi akrual yang dituangkan dalam Memo Penyesuaian. f. Dokumen transaksi lainnya antara lain berupa Berita Acara Serah Terima (BAST) dan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) .
  • 69. 50 Adapun jenisnya terdapat 2 jenis rekonsiliasi yang dilaksanakan pada KPPN Tegal yaitu rekonsiliasi internal dan rekonsiliasi eksternal, seperti halnya pada PMK No. 104/PMK.05/2017 rekonsiliasi terdiri dari dari rekonsiliasi internal dan rekonsiliasi eksternal. Rekonsiliasi internal mencakup rekonsiliasi yang dilakukan antara unit akuntansi pelaporan keuangan dengan unit akuntansi pelaporan barang dan rekonsiliasi antara unit akuntansi pelaporan keuangan dengan bendahara, sedangkan rekonsiliasi eksternal mencakup rekonsiliasi antara Pengguna Anggaran dengan BUN, Rekonsiliasi pelaporan barang antara Pengguna barang dengan Pengelola Barang, dan Rekonsiliasi antara BUN dengan Pengelola Barang. 2. Tinjauan atas Proses Bisnis Rekonsiliasi pada KPPN Tegal Selaku UAKBUN-Daerah Penyelenggara Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) dan KPP Pratama Tegal Selaku UAKPA Penyelenggara Sistem Akuntansi Instansi (SAI) Seperti yang telah penulis jelaskan pada data dan fakta, proses bisnis rekonsiliasi online pada KPPN Tegal dan KPP Pratama Tegal telah sesuai dengan yang diatur di PMK No. 104/PMK.05/2017, sebelum dilakukan rekonsiliasi dengan UAKBUN-D/KPPN terlebih dahulu dilakukan rekonsiliasi dengan bendahara pengeluaran/penerimaan yang dilaksanakan setiap bulan secara manual antara pembukuan Bendahara Pengeluaran/Penerimaan dengan data laporan keuangan pada UAKPA/UAKPA BUN yang dihasilkan dari Aplikasi SAIBA. Rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan Saldo Kas yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran/Penerimaan pada pembukuan Bendahara Pengeluaran/Penerimaan dengan saldo akun Kas yang tersaji pada Neraca
  • 70. 51 Percobaan UAKPA/UAKPA BUN. Hasil rekonsiliasi antara UAKPA/UAKPA BUN dengan Bendahara Pengeluaran/Penerimaan dituangkan dalam BAR. Format dan bentuk BAR dibuat sesuai ketentuan yang mengatur mengenai penatausahaan, pembukuan, dan pertanggungjawaban Bendahara pada Satuan Kerja pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta verifikasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara. Mengacu pada PMK No. 104/PMK.05/2017, Rekonsiliasi dimulai dengan mengunggah ADK ke aplikasi e-Rekon&LK yang dilakukan pada saat masa pengunggahan (open period). Proses rekonsiliasi sampai dengan terbitnya Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) dilaksanakan paling lambat tanggal 14 bulan berikutnya, atau mengikuti aturan jadwal rekonsiliasi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Batas akhir pengunggahan ADK ke aplikasi e-Rekon&LK paling lambat dua hari kalender sebelum batas akhir penyelesaian rekonsiliasi dan terbitnya BAR. Pada saat penutupan waktu unggah ADK (close period), satker tidak dapat menggunggah ADK ke aplikasi e-Rekon&LK. Hal tersebut agar unit akuntansi dan pelaporan di atasnya dapat melakukan analisis Laporan Keuangan, terutama pada saat penyusunan Laporan Keuangan periode Semester I dan Tahunan. Setelah close period pada batas akhir rekonsiliasi, jadwal unggah dapat dibuka kembali untuk memberikan kesempatan kepada UAKPA/UAKPA BUN yang belum menyelesaikan rekonsiliasi sehingga dapat dilakukan pencabutan sanksi dan memberikan kesempatan kepada UAKPA/UAKPA BUN yang mau melakukan pengunggahan ulang karena
  • 71. 52 melakukan perbaikan data. Dalam hal terdapat kebutuhan tertentu, misalnya untuk penyusunan laporan keuangan semesteran, tahunan unaudited, dan tahunan audited) Kementerian Keuangan c. q. Ditjen Perbendaharaan dapat mengatur kembali jadwal buka dan tutup waktu pengunggahan (open-close period). Seperti halnya praktik rekonsiliasi pada KPPN Tegal dengan jadwal rekonsiliasi sesuai Surat Kepala KPPN Tegal No.S-430/WPB.14/KP.1040/2017 tanggal 7 Juni 2017 dengan Jadwal rekonsiliasi dan periode open dan closed upload ADK untuk bulan Januari s.d. Mei 2017 adalah sebagai berikut: a. Tanggal 7 s.d. 18 Juni 2017 open period upload ADK; b. Tanggal 19 s.d. 20 Juni 2017 closed period upload ADK; c. Tanggal 7 s.d. 20 Juni 2017 merupakan masa penyelesaian rekonsiliasi; d. Tanggal 21 s.d. 23 Juni 2017 open period upload ADK untuk upload awal/ulang untuk menyelesaikan sanksi rekonsiliasi, perbaikan laporan keuangan; e. Mulai tanggal 24 Juni 2017 sampai dengan dimulainya rekonsiliasi bulan Juni 2017 (Semester 1 Tahun 2017) merupakan masa closed period upload ADK ke Aplikasi e-Rekon&LK; Jadwal tersebut merupakan rekonsiliasi pada saat sebelum melakukan penyusunan Laporan Keuangan semester 1. KPP Pratama Tegal mengunggah ADK tanggal 7 s.d. 18 Juni 2018/selama masa open period dan KPP Pratama Tegal tidak dapat menggunggah ADK ke aplikasi e-Rekon&LK pada saat close period (19 s.d 20 Juni 2017). Batas akhir pengunggahan ADK ke aplikasi e-Rekon&LK paling lambat dua hari kalender sebelum batas akhir penyelesaian rekonsiliasi dan
  • 72. 53 terbitnya BAR, pada contoh di atas batas akhir pengunggahan ADK adalah tanggal 18 Juni 2017 dua hari sebelum batas akhir masa penyelesaian rekonsiliasi yaitu tanggal 20 Juni 2018. Sesuai ketetentuannya, setelah close period pada batas akhir rekonsiliasi, jadwal unggah dapat dibuka kembali untuk memberikan kesempatan kepada UAKPA/UAKPA BUN yang belum menyelesaikan rekonsiliasi sehingga dapat dilakukan pencabutan sanksi dan memberikan kesempatan kepada UAKPA/UAKPA BUN yang mau melakukan pengunggahan ulang karena melakukan perbaikan data, pada jadwal tersebut jadwal unggah dibuka lagi tanggal 21 s.d. 23 Juni 2017 dengan jadwal penutupan 24 Juni 2017 s.d. awal rekonsiliasi untuk bulan Juni 2017. Pihak yang terlibat dalam rekonsiliasi online antara KPPN Tegal dengan KPP Pratama Tegal adalah operator KPP Pratama Tegal, KPA KPP Pratama Tegal, FO Seksi Vera KPPN Tegal, dan Kepala Seksi Vera KPPN Tegal, Rekonsiliasi selesai apabila Berita Acara Rekonsiliasi telah disetujui oleh Kepala Seksi Vera KPPN Tegal. 3. Tinjauan atas Pencatatan Transaksi Estimasi Pendapatan, Pagu Belanja, Realisasi Pendapatan, Realisasi Belanja, Realisasi Pengembalian Pendapatan, dan Realisasi Pengembalian Belanja Sebagaimana yang diatur dalam PMK No. 225/PMK.05/2016 tentang penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada pemerintah pusat, transaksi pada kementerian negara/lembaga selaku pembukuan SAI dicatat dalam aplikasi Sistem Akuntansi Instansi Basis Akrual (SAIBA) telah sesuai
  • 73. 54 dilaksanakan di KPP Pratama Tegal, Pencatatan transaksi dilakukan dengan direkam/entri data: a. Perekaman DIPA DIPA merupakan pagu dari belanja. Untuk merekam anggaran yang berdokumen sumber DIPA maka para operator akan melakukan langkah- langkah sebagai berikut: Klik menu Transaksi selanjutnya Daftar DIPA atau Klik menu Transaksi selanjutnya Daftar DIPA Luncuran. b. Perekaman Estimasi Pendapatan Estimasi Pendapatan merupakan pagu dari Pendapatan. Klik menu Transaksi selanjutnya Estimasi Pendapatan. c. Perekaman SPM/SP2D Umum Klik menu Transaksi selanjutnya Daftar SPM dan SP2D. Daftar SPM digunakan untuk menampilkan daftar SPM yang ada untuk Satker yang bersangkutan. d. Perekaman Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) Menu Surat Setoran Bukan Pajak digunakan untuk merekam pendapatan dari dokumen SSBP. Klik menu Transaksi selanjutnya Pendapatan e. Perekaman SSPB Formulir ini digunakan untuk merekam setoran pengembalian belanja. Klik menu Transaksi dilanjutkan Pengembalian Belanja Sebagaimana yang diatur dalam PMK No. 218/PMK.05/2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan nomor 262/PMK.05/2014 tentang sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pusat, SiAP dilaksanakan dengan
  • 74. 55 menggunakan sistem aplikasi terintegrasi yang mengintegrasikan seluruh proses yang terkait dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dimulai dari proses penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan pada BUN dan Kementerian Negara/Lembaga, aplikasi tersebut adalah SPAN telah sesuai dilaksanakan di KPPN Tegal. SPAN adalah sistem aplikasi yang ada di lingkungan Kemenkeu dan untuk mendukung otomatisasi sistem dari pengguna anggaran yang ada di setiap Kementerian Negara/Lembaga. SPAN mengembangkan konsep database yang terintegrasi dengan otomatisasi proses bisnis untuk meminimalisir kesalahan input manual. SPAN melakukan pembukuan secara otomatis atas penerimaan negara (berasal dari potongan SPM, pengesahan pendapatan, dan rekening retur SP2D yang dibukukan oleh KPPN) bersamaan dengan penerbitan SP2D/SP2B BLU/SPHL/SP3HL/Persetujuan MPHL-BJS/SP3, serta otomatis melakukan pembukuan atas transaksi yang bersifat mengurangi penerimaan negara berdasarkan pengembalian SPM. 4. Tinjauan atas Proses Rekonsiliasi Berdasarkan ketentuan di landasan teori, proses rekonsiliasi dimulai dari operator satuan kerja mengunggah ADK rekonsiliasi ke aplikasi e-Rekon&LK. ADK rekonsiliasi tersebut berasal dari Aplikasi SAIBA, ADK tersebut bersifat kumulatif, misalnya untuk ADK bulan Juni, tercakup data mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 30 Juni. Hal itu sesuai dengan data dan fakta, pengiriman ADK SAIBA ke KPPN merupakan ADK kumulatif s.d. bulan, Kumulatif s.d bulan Juni 2017 memiliki maksud bahwa pengiriman ADK rekon dari Aplikasi SAIBA hanya satu bulan saja, yaitu bulan Juni 2017, namun
  • 75. 56 periodenya kumulatif. Artinya bahwa ADK SAIBA tersebut sudah mewakili seluruh data transaksi keuangan satker dari bulan Januari 2017. Sehingga nantinya, hanya satu ADK saja (bukan 6 ADK) yang di-upload ke website e-Rekon&LK, yaitu ADK kumulatif s.d bulan Juni 2017. Dengan demikian, BAR yang dapat diterbitkan adalah BAR periode bulan Juni 2017 yang sudah mencerminkan hasil rekonsiliasi data transaksi keuangan dari bulan Januari 2017. Menurut teorinya, jenis data/akun yang direkonsiliasi paling sedikit meliputi akun pagu belanja, estimasi pendapatan, pengembalian pendapatan, belanja, pengembalian belanja, pagu transfer, transfer, pengembalian transfer, mutasi UP/TUP, serta posisi Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas pada Badan Layanan Umum, dan Kas Lainnya di kementerian negara/lembaga dari Hibah. Adapun jenis data yang direkonsiliasi pada KPP Pratama Tegal meliputi pagu belanja, belanja, estimasi pedapatan bukan pajak, pendapatan bukan pajak, pengembalian pajak, mutasi uang persediaan dan kas di bendahara pengeluaran. Jenis Rekonsiliasi/akun adalah kelompok transaksi yang akan dibandingkan antara data SPAN dengan data Satker, dimana data tersebut akan dibandingkan sesuai dengan elemen-elemen rekonsiliasi. Sementara Elemen Rekonsiliasi adalah informasi atas transaksi tersebut yang akan digunakan untuk melakukan perbandingan antara data SPAN dan data Satker. Data tersebut didapat dari laporan keuangan yang disampaikan oleh KPA KPP Pratama Tegal sebagai bahan rekonsiliasi dalam bentuk ADK SAIBA. Data pagu belanja, belanja, estimasi pendapatan bukan pajak, dan pendapatan bukan pajak berasal dari laporan realisasi anggaran yaitu pagu belanja sebesar
  • 76. 57 Rp11.528.098.000, belanja sebesar Rp5.557.243.513, estimasi pendapatan bukan pajak sebesar Rp6.985.000, dan pendapatan bukan pajak sebesar Rp16.762.290. Data pengembalian pajak berasal dari laporan realisasi pengembalian pendapatan, yaitu dengan saldo sebesar Rp6.620.166.393. Data kas di bendahara pengeluaran berasal dari neraca, yaitu sebesar Rp150.000.000. Hasil dari rekonsiliasi yang tertuang dalam file excel adalah sebagai berikut Hal yang perlu diketahui pertama kali sebelum mencoba memahami hasil rekonsiliasi dari E-Rekon&LK adalah bahwa data yang terdapat pada hasil tersebut hanyalah data yang beda. Jadi, jika setelah mengunduh hasil rekonsiliasi ternyata tidak terdapat data pada hasil tersebut (selisih 0 semua), maka kemungkinan besar hasil rekonsiliasi telah sama. Jika terdapat data pada masing masing jenis rekonsiliasi (data yang berbeda), maka kita harus menelitinya terlebih dahulu, apakah data tersebut berbeda karena kesalahan satker atau kesalahan data SPAN. Setelah memahami bahwa data yang terdapat pada hasil rekonsiliasi adalah data yang beda, langkah selanjutnya adalah menganalisis apakah perbedaan tersebut dapat dikecualikan atau tidak. Masing-masing jenis rekonsiliasi memiliki kriteria Gambar III.1 Sheet Rekap Semua pada File Excel Hasil Rekon Sumber: Aplikasi E-Rekon&LK pada KPP Pratama Tegal
  • 77. 58 tersendiri terkait apa yang dapat dikecualikan atau tidak. Langkah awal yang harus dilakukan ketika terdapat data berbeda adalah melakukan sortir data sesuai dengan elemen rekonsiliasi kunci (yang dibutuhkan). Dari rekonsiliasi pada KPP Pratama Tegal terdapat data beda di file excel hasil rekonsiliasi pada 3 jenis rekonsiliasi/akun, yaitu pada sheet pagu belanja beda, estimasi PNBP beda, belanja beda, untuk itu perlu dianalisis penyebab perbedaannya. Pada tulisan ini, penulis akan menjelaskan cara menganalisis satu- persatu dari jenis rekonsiliasi tersebut dan apa-apa elemen rekonsiliasi yang dapat dikecualikan jika terdapat perbedaan. a. Pagu belanja beda Elemen kunci pada jenis rekonsiliasi ini adalah KDGIAT (Kode Kegiatan). Maka untuk melakukan analisis terkait jenis rekonsiliasi DIPA, kita akan melakukan sortir data berdasarkan KDGIAT. Gambar diatas menunjukan data jenis rekonsiliasi DIPA (sheet Pagu Belanja Beda) yang telah disortir berdasarkan elemen rekonsiliasi “kode kegiatan”. Setelah mensortir data tersebut, langkah selanjutnya adalah KPP Pratama Tegal Gambar III.2 Sheet Pagu Belanja Beda pada File Excel Hasil Rekon Sumber: Aplikasi E-Rekon&LK pada KPP Pratama Tegal
  • 78. 59 membandingkan elemen rekonsiliasi KDPERK dan nilainya (SiAP & SAI). Terdapat informasi Pagu Belanja dengan KDGIAT 1668, yang terdiri dari KDPERK 52 dengan nilai SiAP Rp821.714.000,- (baris pertama) lalu KD PERK 51 dengan nilai SiAP Rp5.743.444.000,- (baris kedua) sampai dengan baris keenam yaitu KDPERK 52 dengan nilai SAI Rp4.962.940.000,-. Selanjutnya adalah membandingkan apakah nilai KDPERK pada sisi SiAP sama dengan nilai KDPERK pada sisi SAI. Bila berdasarkan contoh diatas, maka 6 baris hasil rekonsiliasi telah sama karena baris pertama sama dengan baris ke empat, yaitu KDPERK 52 dengan nilai pada sisi SiAP Rp821.714.000,- dan sisi SAI Rp821.714.000,- begitu pula baris kedua sama dengan baris kelima dan baris ketiga sama dengan baris keenam. Jika elemen rekonsiliasi diatas telah sesuai, maka elemen yang lain dapat diabaikan karena termasuk dalam elemen yang dapat dikecualikan. Sehingga data beda yang terdapat pada hasil rekonsiliasi e-Rekon&LK tersebut dianggap sama. b. Estimasi PNBP beda Elemen kunci pada jenis rekonsiliasi ini adalah KDPERK (kode perkiraan atau akun). Maka untuk melakukan analisis terhadap jenis rekonsiliasi ini adalah dengan melakukan sortir terhadap elemen rekonsiliasi KDPERK. Khusus untuk satker Perpajakan dan Bea Cukai, Estimasi Pendapatan yang terdapat pada data SAI termasuk didalamnya Estimasi Perpajakan, sementara data yang diambil E- Rekon&LK di SPAN hanya data Estimasi PNBP, sehingga untuk jenis rekonsiliasi Estimasi Pendapatan akan tetap selisih untuk satker tersebut. Sampai dengan tulisan ini dibuat, belum ada perubahan terkait output dari e-Rekon&LK tersebut.
  • 79. 60 Gambar diatas menunjukan data jenis rekonsiliasi estimasi pendapatan (sheet estimasi PNBP Beda) yang telah disortir berdasarkan elemen rekonsiliasi “kode perkiraan”. Data beda di sheet tersebut karena pendapatan perpajakan pada Direktorat Jenderal Pajak memiliki sistem dan terhubung secara online dengan Simponi (Sistem Informasi PNBP Online) dan termasuk yang dikecualikan dari rekonsiliasi menggunakan e-Rekon&LK. Dikecualikan dari rekonsiliasi menggunakan e-Rekon&LK adalah transaksi penerimaan PNBP yang jumlahnya sangat banyak dan dibukukan secara terpusat oleh satu satker tertentu serta pada satker yang memiliki sistem dan terhubung secara online dengan Simponi (Sistem Informasi PNBP Online), antara lain: Gambar III.3 Sheet Estimasi PNBP Beda pada File Excel Hasil Rekon Sumber: Aplikasi E-Rekon&LK pada KPP Pratama Tegal
  • 80. 61 1.) Pendapatan perpajakan pada Ditjen Pajak dan Bea Cukai Kementerian Keuangan, 2.) Akun 423214 dan 423226 pada Ditjen AHU KemenkumHAM, 3.) Akun 423219 dan 423511 pada Kantor Pusat BPN, 4.) Akun 423217 pada Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, 5.) Akun 421411 dan 421421 pada Biro Keuangan Setjen Kementerian LH dan Kehutanan. c. Belanja beda Untuk jenis rekonsiliasi ini, semua elemen rekon wajib sama. Sedangkan untuk elemen kunci pada jenis rekonsiliasi ini adalah NODOK1 (nomor dokumen). Oleh karena itu kita akan mensortir hasil rekonsiliasi untuk jenis rekonsiliasi realisasi belanja berdasarkan elemen NODOK1. Gambar diatas menunjukan data hasil rekonsiliasi realisasi belanja yang telah disortir berdasarkan elemen rekonsiliasi NODOK1 (nomor dokumen). Setelah data Gambar III.4 Sheet Belanja Beda pada File Excel Hasil Rekon Sumber: Aplikasi E-Rekon&LK pada KPP Pratama Tegal
  • 81. 62 disortir dan telah dicek kesesuaian nomor dokumen antara data SiAP dan SAI, KPP Pratama Tegal harus membandingkan semua jenis elemen rekon yang ada. Pada umumnya, perbedaan yang terjadi pada hasil rekonsiliasi ini terdapat pada KDPERK (kode perkiraan), TGLDOK1 (tanggal dokumen) dan nilai baik SAI maupun SiAP. Maka dari itu, langkah yang harus diambil adalah membandingkan ketiga elemen tersebut terlebih dahulu. Pada contoh diatas terdapat data dengan nomor dokumen 171181302000122 tanggal 07/04/2017 dengan akun 522141 sebesar Rp1.748.340,- pada data SAI (baris pertama) dan nomor dokumen yang sama pada tanggal 10/04/2017 dengan akun yang sama sebesar Rp1.748.340,- pada data SiAP (baris kedua). Atas data tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa perbedaan terletak pada tanggal dokumen antara SiAP dengan SAI. Atas perbedaan tersebut, satker harus mengecek kembali dokumen sumber yang mereka miliki, apakah data input-an mereka sesuai atau tidak. Biasanya, untuk rekonsiliasi Realisasi Belanja, data SiAP selalu benar. Setelah hasil rekonsiliasi/BAR menunjukan sama, selanjutnya adalah persetujuan, menurut PMK No. 104/PMK.05/2017 penandatanganan BAR dilakukan secara elektronik (digital signature) oleh: a. Kasubag Keuangan/pejabat yang menangani keuangan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran; dan b. Kepala Seksi yang menangani Akuntansi pada KPPN atas nama Kuasa BUN, pada aplikasi e-Rekon&LK. Apabila penandatangan BAR secara elektronik tidak dapat dilakukan, penandatangan BAR dapat dilakukan secara manual.
  • 82. 63 Sesuai dengan ketentuan di atas, BAR dari rekonsiliasi antara KPPN Tegal dengan KPP Pratama Tegal ditandangani secara elektronik oleh Kepala Kantor An. KPA KPP Pratama Tegal dan oleh Kepala Seksi An. Kuasa BUN Gambar III.5 Tanda Tangan Elektronik pada BAR Sumber: Berita Acara Rekonsiliasi KPP Pratama Tegal
  • 83. 64 5. Tinjauan atas Koreksi Kesalahan Hasil Rekonsiliasi Proses rekonsiliasi antara KPPN Tegal dengan KPP Pratama Tegal untuk semester 1 tahun 2017 tidak terdapat kesalahan, namun berdasarkan wawancara penulis dengan operator yang menangani aplikasi e-Rekon&LK bahwa ada perbaikan biasanya dilakukan saat setelah LK diaudit, atas perubahan akibat audit maka ADK SAIBA atas LK unaudited diganti dengan ADK yang telah diperbaiki dan kemudian dilakukan upload ulang untuk proses rekonsiliasi. Dengan demikian sesuai dengan yang diatur dalam PMK No. 104/PMK.05/2017. Hasil rekonsiliasi yang berbeda perlu memperhatikan ketentuan berikut: a. Jika perbedaan diakibatkan kesalahan dan/atau permasalahan pada SiAP (SPAN) atau aplikasi e-Rekon&LK maka BAR diterbitkan dengan penjelasan yang memadai mengenai perbedaan tersebut. b. Jika perbedaan diakibatkan kesalahan pada SAI maka dilakukan perbaikan data SAIBA oleh satker dan dilakukan upload ulang. BAR diterbitkan jika kesalahan sudah diperbaiki/data sama. c. Apabila ada transaksi yang tidak diakui oleh satker, maka KPA membuat Surat Pernyataan sesuai format yang sudah ditentukan. Berdasarkan Surat Pernyataan tersebut, BAR diterbitkan dengan menjelaskan perbedaan tersebut secara memadai.
  • 84. 65 Berdasarkan wawancara penulis dengan Bapak Tri Widodo selaku Plt. Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi KPPN Tegal, Hasil rekon yang sama pada berita acara rekonsiliasi (BAR) belum tentu menandakan bahwa rekonsiliasi telah benar, tetapi bisa saja masih terdapat kesalahan akibat adanya ketidakwajaran. Hal tersebut bisa dicek di menu daftar pada aplikasi e-Rekon&LK. Menu daftar tersebut berfungsi sebagai telaah dalam penyusunan laporan keuangan, telaah dilakukan di UAKPA karena laporan keuangan disusun secara berjenjang dari UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1, UAPA, LKPP sehingga semakin tinggi unit akuntansi yang menemukan kesalahannya maka semakin sulit memperbaikinya. Telaah yang dilakukan diantaranya: a. Kesesuaian dengan persamaan dasar akuntansi Sumber : Aplikasi E-Rekon&LK pada KPPN Tegal Gambar III.6 Menu Daftar pada Aplikasi E-Rekon&LK
  • 85. 66 Dalam persamaan dasar akuntansi, total saldo aset harus sama dengan total saldo kewajiban ditambah total saldo ekuitas, sehingga laporan keuangan berupa neraca yang dihasilkan haruslah sama (balanced). b. Pengecekan saldo tidak normal Saldo normal adalah sebagai berikut: Tabel III.7 Daftar Saldo Normal Akun Akun Saldo Normal Aset (1xxxx) Debet Penyisihan piutang Kredit Akumulasi penyusutan Kredit Kewajiban (2xxxx) Kredit Pendapatan (4xxxx) Kredit Pengembalian pendapatan Debet Beban (5xxxx) Debet Beban penyisihan piutang Bisa debet, bisa kredit Pengembalian belanja/beban Kredit Seluruh saldo pada LO (baik Pendapatan maupun beban) harus bersaldo Positif, termasuk pada Kegiatan Non Operasional, kecuali beban penyisihan piutang, berdasarkan PMK 270/2014 dan Perdirjen Perbendaharaan No. Per-43/PB/2015 dimungkinkan bersaldo negatif, namun perlu dikonfirmasi kebenaran penyebab saldo negatif tersebut.
  • 86. 67 Atas akun-akunnya juga dicek seperti: 1) Akun 41 (Pendapatan Perpajakan) Apabila ada, misalnya: Akun 411122, kemungkinan karena salah jurnal Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran yang merupakan Potongan pajak. Akun ini hanya untuk BA.015 Kementerian Keuangan. 2) Akun 43 (Pendapatan Hibah) Akun ini hanya untuk BA 999.02. 3) Bila bukan Satker BLU/tidak terdapat Satker BLU, maka tidak boleh ada akun 424xxx, 525xxx dan 537xxx. 4) Akun tertentu yang tidak boleh ada: a) Akun 219671 (Hibah Langsung Yang Belum Disahkan), merupakan Akun CTA, sejak 2015 tidak boleh. b) Akun 391121 (Ekuitas Transaksi Lainnya), Akun diatas hanya untuk RRI, TVRI dan POLRI. c) Akun 423319 (Pendapatan Bunga Lainnya), biasanya akun ini muncul karena salah memilih akun, seharusnya akun 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) tetapi ke akun 423319. d) Akun 423956 (Penerimaan kembali belanja hibah TAYL), Akun diatas hanya untuk BA-BUN Hibah 999.02. e) Akun 423958 (Penerimaan kembali belanja lain-lain TAYL), Akun diatas hanya untuk BA-BUN Belanja Lain-lain 999.08. Bila terdapat Saldo tidak normal atau yang seharusnya tidak ada, kemungkinan karena Salah Jurnal di SAIBA. Maka perlu dicek jurnal-jurnal yang
  • 87. 68 melibatkan akun-akun tidak normal. Bila terdapat akun “null”, pada umumnya karena belum Update Referensi. c. Aset belum di-register Akun “Belum Di-register” hanya boleh ada pada Laporan Keuangan Interim (Bulanan/Triwulanan/Semesteran). Pada Laporan Keuangan Tahunan tidak boleh ada. d. Akun neraca 1) Yang harus sama Akun “Kas di Bendahara Pengeluaran” harus sama dengan akun “Uang Muka dari KPPN”. Akun ini bisa dijurnal. Pastikan tidak ada jurnal yang menyebabkan perbedaan, kecuali di Kementerian Luar Negeri. Kesesuaian dengan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atas akun Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas dan Bank BLU (Kas dan Bank BLU dan Deposito BLU), Kas Lainnya di KL dari Hibah (111822). 2) Yang tidak boleh ada Akun “Pendapatan Yang Ditangguhkan”. Bila ada, kemungkinan karena salah memilih kode akun, yaitu memilih akun: 2196XX Hibah yang belum disahkan Apabila ada, lakukan koreksi ke akun yang sebenarnya yaitu 218211 “Hibah Langsung yang belum disahkan”. Koreksi dengan cara menghapus jurnal, kemudian rekam ulang (tidak bisa dengan cara diubah). 3) Telaah keterkaitan akun neraca dengan laporan lainnya Apabila terdapat akun piutang, maka ada akun penyisihan piutang, beban penyisihan piutang di LO. Bila tidak ada, kemungkinan belum melakukan
  • 88. 69 penyisihan piutang di akhir periode. Apabila terdapat akun piutang jangka panjang (TP/TGR), maka ada akun bagian lancar piutang jangka panjang, penyisihan piutang jangka panjang, dan penyisihan bagian lancar piutang jangka panjang. Bila tidak ada, maka belum melakukan reklas piutang jangka panjang. Apabila terdapat akun persediaan, maka ada akun beban persediaan di LO, penyesuaian nilai aset di LPE. Kemungkinannya sangat kecil dalam satu periode tidak ada persediaan yang dipakai. Atau hanya memiliki persediaan untuk pemeliharaan/diserahkan ke masyarakat/bansos saja. Apabila terdapat akun aset tetap/aset lainnya, maka ada akun akumulasi penyusutan/amortisasi aset tetap atau aset lainnya, beban penyusutan/amortisasi di LO. e. Pagu minus Memastikan tidak ada pagu minus di semua akun 6 digit, termasuk akun gaji dengan mengecek Laporan Realisasi Belanja Detail. Pagu minus/realisasi belanja tanpa pagu bisa disebabkan karena revisi DIPA pada SAS belum di- copy ke SAIBA. f. Pengembalian belanja melebihi realisasi belanja Pengembalian belanja melebihi realisasi belanja bisa terjadi karena kesalahan akun pada saat pengembalian belanja. g. Jurnal tidak lazim Jurnal tidak lazim untuk menghapus aset yang belum di-register.
  • 89.
  • 90. 70 BAB IV PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data dan fakta pada BAB II serta pembahasan yang telah penulis uraikan terkait implementasi rekonsiliasi dalam penyusunan laporan keuangan di aplikasi e-Rekon&LK pada bab III, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. KPPN Tegal sebagai UAKBUN-Daerah menyelenggarakan Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) yang mencatat pembukuan atas pengeluaran dan penerimaan kas negara melalui Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), sementara KPP Pratama Tegal sebagai UAKPA menyelenggarakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang mencatat transaksi tersebut dengan sistem yang berbeda yaitu dengan Sistem Akuntansi Instansi Basis Akrual (SAIBA). 2. Rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan lingkup bendahara umum negara dan kementerian negara/lembaga yang dilakukan oleh KPPN Tegal dengan KPP Pratama Tegal telah sesuai sebagaimana yang diatur dalam PMK No. 104/PMK.05/2017.
  • 91. 71 3. Rekonsiliasi menggunakan aplikasi e-Rekon&LK, merupakan aplikasi yang menerapkan single database antar tingkat unit akuntansi dan pelaporan keuangan pada Pengguna Anggaran. 4. Rekonsiliasi terdiri dari 2 macam yaitu rekonsiliasi internal dan rekonsiliasi eksternal. Rekonsiliasi internal adalah rekonsiliasi data untuk penyusunan laporan keuangan yang dilaksanakan antar subsistem pada masing masing Unit Akuntansi dan Pelaporan dan/atau antar Unit Akuntansi dan Pelaporan yang masih dalam satu entitas pelaporan. Rekonsiliasi eksternal adalah rekonsiliasi data untuk penyusunan laporan keuangan yang dilaksanakan antara Unit Akuntansi dan Pelaporan yang satu dengan Unit Akuntansi dan Pelaporan yang lain atau pihak lain yang terkait, tidak dalam satu entitas pelaporan. 5. Hasil tinjauan atas pengertian dan jenis-jenis rekonsiliasi telah sesuai dengan PMK No. 104/PMK.05/2017 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga. 6. Pihak yang terlibat dalam rekonsiliasi online antara KPPN Tegal dengan KPP Pratama Tegal adalah operator SAIBA KPP Pratama Tegal, KPA KPP Pratama Tegal, FO Seksi Vera KPPN Tegal, dan Kepala Seksi Vera KPPN Tegal. 7. Rekonsiliasi oleh KPP Pratama Tegal dimulai dengan pengunggahan ADK dengan memperhatikan jadwal buka tutup pengunggahan (open-close period) dan diakhiri dengan penandatanganan Berita Acara Rekonsiliasi secara