SlideShare a Scribd company logo
ASWAJA CENTRE PWNU JAWA TIMUR
PERIODISASI PEMIKIRAN
IMAM ABU AL-HASAN AL-ASY’ARI
FASE PERJALANAN PEMIKIRAN
IMAM ABU AL-HASAN AL-ASY’ARI
VERSI AHLUSSUNNAH VERSI WAHABI
Al-Asy’ari hidup
dalam dua fase
Pertama, ketika
Mu’tazilah
Kedua, kembali ke
Ahlussunnah Wal-
Jama’ah, mengikuti
Ibnu Kullab dan ahli
hadits
Al-Asy’ari hidup
dalam tiga fase
Pertama, ketika
Mu’tazilah
Kedua, mengikuti Ibnu
Kullab
Ketiga, kembali ke
akidah salaf
Mujassimah ala
Wahabi
ARGUMEN AHLUSSUNNAH
Sejarawan dan pengikut madzhab al-Asy’ari sepakat
bahwa al-Asy’ari hidup dalam dua fase pemikiran
Seandainya al-Asy’ari hidup dalam tiga fase, sebagai
seorang ulama besar dan tokoh populer, tentu hal ini
akan menjadi perbincangan kalangan sejarawan dan
pengikutnya
Ibnu Kullab, al-Qalanisi dan teolog lain yang diklaim
diikuti al-Asy’ari termasuk teolog Ahlussunnah Wal-
Jamaah, bukan Mu’tazilah
Menurut Wahabi, al-Asy’ari hidup dalam tiga fase
pemikiran dengan beberapa alasan
Pertama), kitab al-Ibanah ‘an Ushul al-Diyanah
adalah karya terakhir al-Asy’ari
Kedua), dalam kitab al-Ibanah, al-Asy’ari
mengikuti akidah Mujassimah ala Wahabi yang
berpendapat bahwa Allah bertempat di langit.
ARGUMEN WAHABI
Argumen Wahabi yang mengklaim al-Asy’ari hidup dalam
tiga fase dengan dalih kitab al-Ibanah sangat rapuh
Kitab al-Ibanah yang beredar sekarang dari terbitan India,
Madinah, Lebanon dan lainnya tidak memiliki sanad yang
bersambung kepada al-Asy’ari
ِ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ب‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ‫هللا‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َ‫ال‬َ‫ق‬:ِ‫م‬ ُ‫اد‬َ‫ن‬ْ‫س‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬َ‫ل‬ ُ‫اد‬َ‫ن‬ْ‫س‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ َ‫ال‬ْ‫و‬َ‫ل‬ ،ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِِّ‫الد‬ َ‫ن‬َ‫اء‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ال‬َ‫ق‬
َ‫اء‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫م‬.‫صحيحه‬ ‫يف‬ ‫مسلم‬ ‫رواه‬.
Abdullah bin al-Mubarak berkata: “Sanad termasuk
bagian dari agama. Seandainya tidak ada sanad,
niscaya siapa pun bebas berbicara tanpa dalil.”
ARGUMEN WAHABI RAPUH
Kitab al-Ibanah yang beredar sekarang telah dicemari oleh
distorsi tangan-tangan terampil yang tidak bertanggung
jawab
Isi kitab al-Ibanah terbitan India, Madinah dan Lebanon
yang menjadi rujukan utama kaum Wahabi berbeda
dengan al-Ibanah terbitan Mesir versi Dr. Fauqiyah Husain
Nashr (Universitas al-Azhar).
Isi kitab al-Ibanah versi Wahabi sendiri (terbitan India,
Madinah dan Lebanon), paradoks dan kontradiktif, yang
menguatkan bahwa al-Ibanah tersebut telah mengalami
distorsi dari kaum Mujassimah.
ARGUMEN WAHABI RAPUH
Jika ada yang berkata, bagaimana pendapat Anda tentang istiwa’, maka
katakan padanya, kami berpendapat bahwa Allah beristiwa’ pada Arasy
dengan istiwa’ yang layak bagi-Nya tanpa berdiam lama. (Hal. 116).
KITAB AL-IBANAH VERSI WAHABI
Semua itu menunjukkan bahwa Dia tidak berada
di dalam ciptaan-Nya, tidak pula makhluk-Nya
berada di dalam Dzat-Nya, dan bahwa Dia ber-
istiwa pada Arasy dengan tanpa bagaimana
caranya dan tanpa menetap. (hal. 126)
KITAB AL-IBANAH VERSI WAHABI
Sesungguhnya Allah ber-istiwa pada
Arasy sesuai maksud yang difirmankan-
Nya dan makna yang dikehendaki-Nya,
dengan istiwa yang disucikan dari
bersentuhan, berdiam, bertempat,
bersemayam dan berpindah. (hal. 21).
KITAB AL-IBANAH VERSI AZHAR
Isi kitab al-Ibanah versi al-Azhar, di-tahqiq oleh Dr
Fauqiyah Husain Nashr dengan didasarkan pada empat
manuskrip
Pernyataan al-Asy’ari bahwa Allah ber-istiwa pada
Arasy “sesuai maksud yang difirmankan-Nya dan
makna yang dikehendaki-Nya, dengan istiwa yang
disucikan dari bersentuhan, berdiam, bertempat,
bersemayam dan berpindah”, sesuai dengan
pernyataan para ulama Asya’irah terdahulu
(mutaqaddimin) seperti al-Baihaqi, Abu Amr al-Dani
dan lain-lain.
KITAB AL-IBANAH VERSI AZHAR
Istiwa Allah adalah
kemahatinggian-Nya tanpa
bagaimana caranya, tanpa dibatasi,
tanpa berdampingan dan tanpa
bersentuhan.
MAKNA ISTAWA VERSI AHLI HADITS
Kesimpulannya, wajib diketahui bahwa istiwa Allah bukanlah istiwa
dalam artian lurus dari bengkok, bukan bersemayam pada suatu tempat,
bukan menyentuh sesuatu ciptaan-Nya, akan tetapi Allah ber-istiwa pada
Arasy seperti yang dikabarkan-Nya, tanpa bagaimana caranya, tanpa di
mana tempat-Nya, serta tidak menempati semua ciptaan-Nya. (hal. 121).
MAKNA ISTAWA VERSI AHLI HADITS
Telah menjadi ketetapan dari para imam salaf bahwa
mereka berkata: “Allah memiliki batas, batas tersebut tidak
diketahui oleh Allah, dan Dia terpisah dengan ciptaan-Nya.”
Dalam hal tersebut, ahli hadits dan sunnah banyak menulis
karangan.
MENURUT WAHABI,
DZAT TUHAN TERBATAS
Dan tidak ada batas bagi
Allah yang dapat
diucapkan dalam
perumpamaan
AL-IBANAH VERSI WAHABI
MENOLAK KONSEP “TUHAN TERBATAS”
Batas waktu ditetapkan kepada makhluk. Dimensi
dinisbatkan kepada selain Allah. ... Barangsiapa
yang berasumsi bahwa Tuhan kami ini berdimensi
(terbatas), maka ia tidak mengetahui Tuhan yang
wajib disembah.
ٍ‫ب‬ِ‫ال‬َ‫ط‬ ِْ‫ِب‬َ‫ا‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ٌّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ال‬َ‫ق‬:َ‫ل‬ْ‫ا‬َ‫و‬ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ض‬َ‫م‬ ِ‫ق‬ْ‫ل‬َْ‫اْل‬ َ‫َل‬ِ‫إ‬ ُ‫د‬َ‫م‬ُّ‫د‬َْ‫ْل‬‫ا‬َ‫و‬ ٌ‫ب‬
،ٌ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫س‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ه‬ِْ‫ْي‬َ‫غ‬ َ‫َل‬ِ‫إ‬...‫َن‬‫أ‬ َ‫م‬َ‫ع‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ٌ‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬َْ‫َم‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫هل‬ِ‫إ‬َ‫ق‬ِ‫ال‬َْ‫اْل‬ َ‫ل‬ِ‫ه‬َ‫ج‬
َ‫د‬ْ‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬.(‫الولياء‬ ‫حلية‬ ‫يف‬ ‫نعيم‬ ‫ابو‬ ‫اْلافظ‬ ‫رواه‬1/73.)
SAHABAT NABI
MENOLAK KONSEP “TUHAN TERBATAS”
Doa seorang ulama tabi’in yang agung, Imam Ali
Zainal Abidin bin Husan bin Ali (w. 94 H):
“Engkaulah Allah yang tidak dibatasi oleh tempat. ...
Engkaulah Allah yang tidak dibatasi, sehingga
Engkau tidak terbatas.”
ُ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ام‬َ‫م‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َْ‫ْل‬‫ا‬ ُّ‫ي‬ِ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬‫الت‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫و‬ُْ‫ْل‬‫ا‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ُّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ْع‬‫ل‬‫ا‬ٍِّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِْ‫ْي‬َ‫س‬
(94‫ه‬(: )ٌ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫م‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬ِ‫و‬َْ‫َي‬ َ‫ال‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ال‬ ُ‫هللا‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬...َُ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ال‬ ُ‫هللا‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ُّ‫د‬
‫ا‬ً‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬َْ‫َم‬ ُ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ف‬)‫اه‬.[‫املتقْي‬ ‫السادة‬ ‫إتاف‬(4/380] )
ULAMA SALAF
MENOLAK KONSEP “TUHAN TERBATAS”
Allah Maha Suci dari segala batas
dan segala puncak.
AKIDAH AHLUSSUNNAH
MENOLAK KONSEP “TUHAN TERBATAS”
Tiga fase pemikiran Abu al-Hasan al-Asy’ari:
1) Ketika ikut Mu’tazilah
2) Ketika menetapkan sifat ‘aqliyyah yang tujuh (hayat, ilmu,
qudrat, iradat, sama’, bashar dan kalam) dan melakukan
ta’wil terhadap sifat sam’iyyah secara parsial seperti
tangan, wajah dll
3) Ketika menetapkan semua sifat tersebut tanpa takyif
(bagaimana caranya) dan tanpa tasybih (menyerupakan
dengan ciptaan-Nya) sesuai dengan metode kaum salaf
TIGA FASE PEMIKIRAN
AL-ASY’ARI VERSI IBNU KATSIR
Tiga fase pemikiran Abu al-Hasan al-Asy’ari:
1) Ketika ikut Mu’tazilah
2) Ketika menetapkan sifat ‘aqliyyah yang tujuh (hayat, ilmu,
qudrat, iradat, sama’, bashar dan kalam) dan melakukan
ta’wil terhadap sifat sam’iyyah secara parsial seperti
tangan, wajah dll
3) Ketika menetapkan semua sifat tersebut tanpa takyif
(bagaimana caranya) dan tanpa tasybih (menyerupakan
dengan ciptaan-Nya) sesuai dengan metode kaum salaf
Seandainya ketiga fase di atas benar, hal ini masih berbeda
dengan tiga fase versi Wahabi.
TIGA FASE PEMIKIRAN
AL-ASY’ARI VERSI IBNU KATSIR

More Related Content

What's hot

Tafsir Al azhar 109 al kaafirun
Tafsir Al azhar 109 al kaafirunTafsir Al azhar 109 al kaafirun
Tafsir Al azhar 109 al kaafirun
Muhammad Idris
 
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahSemangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Idrus Abidin
 
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & SyukurSujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Doddy Elzha Al Jambary
 
Tafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihahTafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihahIdrus Abidin
 
Agama 7 copy
Agama 7   copyAgama 7   copy
Agama 7 copy
Brianaldalma113097
 
PPT BAB I SOLAT SUNNAH
PPT BAB I SOLAT SUNNAHPPT BAB I SOLAT SUNNAH
PPT BAB I SOLAT SUNNAH
Evaariva
 
MATERI BAB I SOLAT SUNNAH
MATERI BAB I SOLAT SUNNAHMATERI BAB I SOLAT SUNNAH
MATERI BAB I SOLAT SUNNAH
Evaariva
 
Sholat Sunnah Dan Macam-macam
Sholat Sunnah Dan Macam-macam Sholat Sunnah Dan Macam-macam
Sholat Sunnah Dan Macam-macam
LBB. Mr. Q
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
Muhsin Hariyanto
 
Shalat Berjamaah
Shalat BerjamaahShalat Berjamaah
Shalat Berjamaah
Doddy Elzha Al Jambary
 
Dzikir dan doa
Dzikir dan doaDzikir dan doa
Dzikir dan doa
Doddy Elzha Al Jambary
 
Modul 10 kb 3
Modul 10 kb 3Modul 10 kb 3
Modul 10 kb 3
kasmuddin nanang
 
Ngaji bersama ustad ma;ruf khozin bulan rajab
Ngaji bersama ustad ma;ruf khozin bulan rajabNgaji bersama ustad ma;ruf khozin bulan rajab
Ngaji bersama ustad ma;ruf khozin bulan rajab
SEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
Motivasi sholat
Motivasi sholatMotivasi sholat
Motivasi sholat
Syahrul Muflikhun
 
Memahami makna khusyu'
Memahami makna khusyu'Memahami makna khusyu'
Memahami makna khusyu'
Muhsin Hariyanto
 
sholat sunnah
sholat sunnahsholat sunnah
sholat sunnah
muttaqinamafazah
 
Ibadah
IbadahIbadah
Ibadah
Reni Aryanti
 

What's hot (20)

Tafsir Al azhar 109 al kaafirun
Tafsir Al azhar 109 al kaafirunTafsir Al azhar 109 al kaafirun
Tafsir Al azhar 109 al kaafirun
 
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahSemangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
 
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & SyukurSujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
 
Tafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihahTafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihah
 
Agama 7 copy
Agama 7   copyAgama 7   copy
Agama 7 copy
 
PPT BAB I SOLAT SUNNAH
PPT BAB I SOLAT SUNNAHPPT BAB I SOLAT SUNNAH
PPT BAB I SOLAT SUNNAH
 
MATERI BAB I SOLAT SUNNAH
MATERI BAB I SOLAT SUNNAHMATERI BAB I SOLAT SUNNAH
MATERI BAB I SOLAT SUNNAH
 
Sholat Sunnah Dan Macam-macam
Sholat Sunnah Dan Macam-macam Sholat Sunnah Dan Macam-macam
Sholat Sunnah Dan Macam-macam
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Shalat Berjamaah
Shalat BerjamaahShalat Berjamaah
Shalat Berjamaah
 
Khasiat ayat kursi
Khasiat ayat kursiKhasiat ayat kursi
Khasiat ayat kursi
 
Dzikir dan doa
Dzikir dan doaDzikir dan doa
Dzikir dan doa
 
Modul 10 kb 3
Modul 10 kb 3Modul 10 kb 3
Modul 10 kb 3
 
Ngaji bersama ustad ma;ruf khozin bulan rajab
Ngaji bersama ustad ma;ruf khozin bulan rajabNgaji bersama ustad ma;ruf khozin bulan rajab
Ngaji bersama ustad ma;ruf khozin bulan rajab
 
Motivasi sholat
Motivasi sholatMotivasi sholat
Motivasi sholat
 
Memahami makna khusyu'
Memahami makna khusyu'Memahami makna khusyu'
Memahami makna khusyu'
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
sholat sunnah
sholat sunnahsholat sunnah
sholat sunnah
 
Ibadah
IbadahIbadah
Ibadah
 
Lisa
LisaLisa
Lisa
 

Similar to Tiga Fase A

Aqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul haditsAqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul hadits
Ardian DP
 
Modul 12 kb 1
Modul 12 kb 1Modul 12 kb 1
Modul 12 kb 1
kasmuddin nanang
 
PPT Kel. 4 AA ( kedudukan Allah swt ).pptx
PPT Kel. 4 AA ( kedudukan Allah swt ).pptxPPT Kel. 4 AA ( kedudukan Allah swt ).pptx
PPT Kel. 4 AA ( kedudukan Allah swt ).pptx
SeyshaRafadita
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
Zukét Printing
 
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
Khoirun Nisa
 
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAHSHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
Badan Pembina Mahasiswa Wahidiyah Pusat
 
Doa Penawar Hati
Doa Penawar HatiDoa Penawar Hati
Doa Penawar Hati
Sakinah Saptu
 
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempatAllah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
555
 
Bacaan shalawat nariyah
Bacaan shalawat nariyahBacaan shalawat nariyah
Bacaan shalawat nariyah
Bob Arrio
 
Tahlilan madzhab syafi'i rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Tahlilan madzhab syafi'i    rmi project syndication - www.rmi-nu.or.idTahlilan madzhab syafi'i    rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Tahlilan madzhab syafi'i rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
Zukét Printing
 
Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3
Iyeh Solichin
 
Aqidah
AqidahAqidah
Aqidah
honey hany
 
Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)
Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)
Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)
Visnu Candra
 
Mukadimah Aswaja.pptx
Mukadimah Aswaja.pptxMukadimah Aswaja.pptx
Mukadimah Aswaja.pptx
MadibHamzawi
 
Aliran Asy'ariyah
Aliran Asy'ariyahAliran Asy'ariyah
Aliran Asy'ariyah
Gusti R.
 
2 al-asyariyah
2 al-asyariyah2 al-asyariyah
2 al-asyariyah
Henker Gunawan
 
Pendapat ulama syafi
Pendapat ulama syafiPendapat ulama syafi
Pendapat ulama syafi
munawir_army
 
Ppt .Keimanan kepada Allah SWT 2
Ppt .Keimanan kepada Allah SWT 2Ppt .Keimanan kepada Allah SWT 2
Ppt .Keimanan kepada Allah SWT 2
abetalfarizi
 

Similar to Tiga Fase A (20)

Aqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul haditsAqidah salaf ashhabul hadits
Aqidah salaf ashhabul hadits
 
Modul 12 kb 1
Modul 12 kb 1Modul 12 kb 1
Modul 12 kb 1
 
PPT Kel. 4 AA ( kedudukan Allah swt ).pptx
PPT Kel. 4 AA ( kedudukan Allah swt ).pptxPPT Kel. 4 AA ( kedudukan Allah swt ).pptx
PPT Kel. 4 AA ( kedudukan Allah swt ).pptx
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
Bacaanshalawatnariyah 130307072318-phpapp02
 
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAHSHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
 
Doa Penawar Hati
Doa Penawar HatiDoa Penawar Hati
Doa Penawar Hati
 
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempatAllah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
 
Bacaan shalawat nariyah
Bacaan shalawat nariyahBacaan shalawat nariyah
Bacaan shalawat nariyah
 
Tahlilan madzhab syafi'i rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Tahlilan madzhab syafi'i    rmi project syndication - www.rmi-nu.or.idTahlilan madzhab syafi'i    rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Tahlilan madzhab syafi'i rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3
 
Aqidah
AqidahAqidah
Aqidah
 
Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)
Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)
Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)
 
Mukadimah Aswaja.pptx
Mukadimah Aswaja.pptxMukadimah Aswaja.pptx
Mukadimah Aswaja.pptx
 
Aliran Asy'ariyah
Aliran Asy'ariyahAliran Asy'ariyah
Aliran Asy'ariyah
 
2 al-asyariyah
2 al-asyariyah2 al-asyariyah
2 al-asyariyah
 
Pendapat ulama syafi
Pendapat ulama syafiPendapat ulama syafi
Pendapat ulama syafi
 
Tahlilan madzhab syafii
Tahlilan madzhab syafiiTahlilan madzhab syafii
Tahlilan madzhab syafii
 
Ppt .Keimanan kepada Allah SWT 2
Ppt .Keimanan kepada Allah SWT 2Ppt .Keimanan kepada Allah SWT 2
Ppt .Keimanan kepada Allah SWT 2
 

More from aswajanu

proker admin
proker adminproker admin
proker admin
aswajanu
 
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMAKISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
aswajanu
 
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISAMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
aswajanu
 
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJANEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
aswajanu
 
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMSEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
aswajanu
 
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomiPeranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
aswajanu
 
kerjasama
kerjasamakerjasama
kerjasama
aswajanu
 
pedoman kerjasama
pedoman kerjasamapedoman kerjasama
pedoman kerjasama
aswajanu
 
prposal
prposalprposal
prposal
aswajanu
 
dalil Tradisi tujuh hari
dalil Tradisi tujuh haridalil Tradisi tujuh hari
dalil Tradisi tujuh hari
aswajanu
 
Konsep tabaruk
Konsep tabarukKonsep tabaruk
Konsep tabaruk
aswajanu
 
Kehidupan alam barzakh
Kehidupan alam barzakhKehidupan alam barzakh
Kehidupan alam barzakh
aswajanu
 
Hadiah pahala al qur’an
Hadiah pahala al qur’anHadiah pahala al qur’an
Hadiah pahala al qur’an
aswajanu
 
Berdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulamaBerdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulama
aswajanu
 
Berdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulamaBerdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulama
aswajanu
 
tradisi sebelum kelahiran anak
 tradisi sebelum kelahiran anak tradisi sebelum kelahiran anak
tradisi sebelum kelahiran anak
aswajanu
 
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhanArgumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
aswajanu
 
tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah
aswajanu
 
Peringatan Maulid Nabi Muhammad
Peringatan Maulid Nabi MuhammadPeringatan Maulid Nabi Muhammad
Peringatan Maulid Nabi Muhammad
aswajanu
 
Dalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUDalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NU
aswajanu
 

More from aswajanu (20)

proker admin
proker adminproker admin
proker admin
 
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMAKISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
 
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISAMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
 
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJANEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
 
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMSEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
 
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomiPeranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
 
kerjasama
kerjasamakerjasama
kerjasama
 
pedoman kerjasama
pedoman kerjasamapedoman kerjasama
pedoman kerjasama
 
prposal
prposalprposal
prposal
 
dalil Tradisi tujuh hari
dalil Tradisi tujuh haridalil Tradisi tujuh hari
dalil Tradisi tujuh hari
 
Konsep tabaruk
Konsep tabarukKonsep tabaruk
Konsep tabaruk
 
Kehidupan alam barzakh
Kehidupan alam barzakhKehidupan alam barzakh
Kehidupan alam barzakh
 
Hadiah pahala al qur’an
Hadiah pahala al qur’anHadiah pahala al qur’an
Hadiah pahala al qur’an
 
Berdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulamaBerdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulama
 
Berdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulamaBerdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulama
 
tradisi sebelum kelahiran anak
 tradisi sebelum kelahiran anak tradisi sebelum kelahiran anak
tradisi sebelum kelahiran anak
 
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhanArgumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
 
tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah
 
Peringatan Maulid Nabi Muhammad
Peringatan Maulid Nabi MuhammadPeringatan Maulid Nabi Muhammad
Peringatan Maulid Nabi Muhammad
 
Dalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NUDalil Tradisi NU
Dalil Tradisi NU
 

Tiga Fase A

  • 1. ASWAJA CENTRE PWNU JAWA TIMUR PERIODISASI PEMIKIRAN IMAM ABU AL-HASAN AL-ASY’ARI
  • 2. FASE PERJALANAN PEMIKIRAN IMAM ABU AL-HASAN AL-ASY’ARI VERSI AHLUSSUNNAH VERSI WAHABI Al-Asy’ari hidup dalam dua fase Pertama, ketika Mu’tazilah Kedua, kembali ke Ahlussunnah Wal- Jama’ah, mengikuti Ibnu Kullab dan ahli hadits Al-Asy’ari hidup dalam tiga fase Pertama, ketika Mu’tazilah Kedua, mengikuti Ibnu Kullab Ketiga, kembali ke akidah salaf Mujassimah ala Wahabi
  • 3. ARGUMEN AHLUSSUNNAH Sejarawan dan pengikut madzhab al-Asy’ari sepakat bahwa al-Asy’ari hidup dalam dua fase pemikiran Seandainya al-Asy’ari hidup dalam tiga fase, sebagai seorang ulama besar dan tokoh populer, tentu hal ini akan menjadi perbincangan kalangan sejarawan dan pengikutnya Ibnu Kullab, al-Qalanisi dan teolog lain yang diklaim diikuti al-Asy’ari termasuk teolog Ahlussunnah Wal- Jamaah, bukan Mu’tazilah
  • 4. Menurut Wahabi, al-Asy’ari hidup dalam tiga fase pemikiran dengan beberapa alasan Pertama), kitab al-Ibanah ‘an Ushul al-Diyanah adalah karya terakhir al-Asy’ari Kedua), dalam kitab al-Ibanah, al-Asy’ari mengikuti akidah Mujassimah ala Wahabi yang berpendapat bahwa Allah bertempat di langit. ARGUMEN WAHABI
  • 5. Argumen Wahabi yang mengklaim al-Asy’ari hidup dalam tiga fase dengan dalih kitab al-Ibanah sangat rapuh Kitab al-Ibanah yang beredar sekarang dari terbitan India, Madinah, Lebanon dan lainnya tidak memiliki sanad yang bersambung kepada al-Asy’ari ِ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ب‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ‫هللا‬ ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ َ‫ال‬َ‫ق‬:ِ‫م‬ ُ‫اد‬َ‫ن‬ْ‫س‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬َ‫ل‬ ُ‫اد‬َ‫ن‬ْ‫س‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ َ‫ال‬ْ‫و‬َ‫ل‬ ،ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِِّ‫الد‬ َ‫ن‬َ‫اء‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َ‫اء‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫م‬.‫صحيحه‬ ‫يف‬ ‫مسلم‬ ‫رواه‬. Abdullah bin al-Mubarak berkata: “Sanad termasuk bagian dari agama. Seandainya tidak ada sanad, niscaya siapa pun bebas berbicara tanpa dalil.” ARGUMEN WAHABI RAPUH
  • 6. Kitab al-Ibanah yang beredar sekarang telah dicemari oleh distorsi tangan-tangan terampil yang tidak bertanggung jawab Isi kitab al-Ibanah terbitan India, Madinah dan Lebanon yang menjadi rujukan utama kaum Wahabi berbeda dengan al-Ibanah terbitan Mesir versi Dr. Fauqiyah Husain Nashr (Universitas al-Azhar). Isi kitab al-Ibanah versi Wahabi sendiri (terbitan India, Madinah dan Lebanon), paradoks dan kontradiktif, yang menguatkan bahwa al-Ibanah tersebut telah mengalami distorsi dari kaum Mujassimah. ARGUMEN WAHABI RAPUH
  • 7. Jika ada yang berkata, bagaimana pendapat Anda tentang istiwa’, maka katakan padanya, kami berpendapat bahwa Allah beristiwa’ pada Arasy dengan istiwa’ yang layak bagi-Nya tanpa berdiam lama. (Hal. 116). KITAB AL-IBANAH VERSI WAHABI
  • 8. Semua itu menunjukkan bahwa Dia tidak berada di dalam ciptaan-Nya, tidak pula makhluk-Nya berada di dalam Dzat-Nya, dan bahwa Dia ber- istiwa pada Arasy dengan tanpa bagaimana caranya dan tanpa menetap. (hal. 126) KITAB AL-IBANAH VERSI WAHABI
  • 9. Sesungguhnya Allah ber-istiwa pada Arasy sesuai maksud yang difirmankan- Nya dan makna yang dikehendaki-Nya, dengan istiwa yang disucikan dari bersentuhan, berdiam, bertempat, bersemayam dan berpindah. (hal. 21). KITAB AL-IBANAH VERSI AZHAR
  • 10. Isi kitab al-Ibanah versi al-Azhar, di-tahqiq oleh Dr Fauqiyah Husain Nashr dengan didasarkan pada empat manuskrip Pernyataan al-Asy’ari bahwa Allah ber-istiwa pada Arasy “sesuai maksud yang difirmankan-Nya dan makna yang dikehendaki-Nya, dengan istiwa yang disucikan dari bersentuhan, berdiam, bertempat, bersemayam dan berpindah”, sesuai dengan pernyataan para ulama Asya’irah terdahulu (mutaqaddimin) seperti al-Baihaqi, Abu Amr al-Dani dan lain-lain. KITAB AL-IBANAH VERSI AZHAR
  • 11. Istiwa Allah adalah kemahatinggian-Nya tanpa bagaimana caranya, tanpa dibatasi, tanpa berdampingan dan tanpa bersentuhan. MAKNA ISTAWA VERSI AHLI HADITS
  • 12. Kesimpulannya, wajib diketahui bahwa istiwa Allah bukanlah istiwa dalam artian lurus dari bengkok, bukan bersemayam pada suatu tempat, bukan menyentuh sesuatu ciptaan-Nya, akan tetapi Allah ber-istiwa pada Arasy seperti yang dikabarkan-Nya, tanpa bagaimana caranya, tanpa di mana tempat-Nya, serta tidak menempati semua ciptaan-Nya. (hal. 121). MAKNA ISTAWA VERSI AHLI HADITS
  • 13. Telah menjadi ketetapan dari para imam salaf bahwa mereka berkata: “Allah memiliki batas, batas tersebut tidak diketahui oleh Allah, dan Dia terpisah dengan ciptaan-Nya.” Dalam hal tersebut, ahli hadits dan sunnah banyak menulis karangan. MENURUT WAHABI, DZAT TUHAN TERBATAS
  • 14. Dan tidak ada batas bagi Allah yang dapat diucapkan dalam perumpamaan AL-IBANAH VERSI WAHABI MENOLAK KONSEP “TUHAN TERBATAS”
  • 15. Batas waktu ditetapkan kepada makhluk. Dimensi dinisbatkan kepada selain Allah. ... Barangsiapa yang berasumsi bahwa Tuhan kami ini berdimensi (terbatas), maka ia tidak mengetahui Tuhan yang wajib disembah. ٍ‫ب‬ِ‫ال‬َ‫ط‬ ِْ‫ِب‬َ‫ا‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ٌّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ال‬َ‫ق‬:َ‫ل‬ْ‫ا‬َ‫و‬ْ‫و‬ُ‫ر‬ْ‫ض‬َ‫م‬ ِ‫ق‬ْ‫ل‬َْ‫اْل‬ َ‫َل‬ِ‫إ‬ ُ‫د‬َ‫م‬ُّ‫د‬َْ‫ْل‬‫ا‬َ‫و‬ ٌ‫ب‬ ،ٌ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫س‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ِ‫ه‬ِْ‫ْي‬َ‫غ‬ َ‫َل‬ِ‫إ‬...‫َن‬‫أ‬ َ‫م‬َ‫ع‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ٌ‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬َْ‫َم‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫هل‬ِ‫إ‬َ‫ق‬ِ‫ال‬َْ‫اْل‬ َ‫ل‬ِ‫ه‬َ‫ج‬ َ‫د‬ْ‫و‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬.(‫الولياء‬ ‫حلية‬ ‫يف‬ ‫نعيم‬ ‫ابو‬ ‫اْلافظ‬ ‫رواه‬1/73.) SAHABAT NABI MENOLAK KONSEP “TUHAN TERBATAS”
  • 16. Doa seorang ulama tabi’in yang agung, Imam Ali Zainal Abidin bin Husan bin Ali (w. 94 H): “Engkaulah Allah yang tidak dibatasi oleh tempat. ... Engkaulah Allah yang tidak dibatasi, sehingga Engkau tidak terbatas.” ُ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ز‬ ُ‫ام‬َ‫م‬ِ‫إل‬ْ‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َْ‫ْل‬‫ا‬ ُّ‫ي‬ِ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬‫الت‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫و‬ُْ‫ْل‬‫ا‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ُّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ْع‬‫ل‬‫ا‬ٍِّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِْ‫ْي‬َ‫س‬ (94‫ه‬(: )ٌ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫م‬ َ‫ك‬ْ‫ي‬ِ‫و‬َْ‫َي‬ َ‫ال‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ال‬ ُ‫هللا‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬...َُ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ال‬ ُ‫هللا‬ َ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ُّ‫د‬ ‫ا‬ً‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬َْ‫َم‬ ُ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ف‬)‫اه‬.[‫املتقْي‬ ‫السادة‬ ‫إتاف‬(4/380] ) ULAMA SALAF MENOLAK KONSEP “TUHAN TERBATAS”
  • 17. Allah Maha Suci dari segala batas dan segala puncak. AKIDAH AHLUSSUNNAH MENOLAK KONSEP “TUHAN TERBATAS”
  • 18. Tiga fase pemikiran Abu al-Hasan al-Asy’ari: 1) Ketika ikut Mu’tazilah 2) Ketika menetapkan sifat ‘aqliyyah yang tujuh (hayat, ilmu, qudrat, iradat, sama’, bashar dan kalam) dan melakukan ta’wil terhadap sifat sam’iyyah secara parsial seperti tangan, wajah dll 3) Ketika menetapkan semua sifat tersebut tanpa takyif (bagaimana caranya) dan tanpa tasybih (menyerupakan dengan ciptaan-Nya) sesuai dengan metode kaum salaf TIGA FASE PEMIKIRAN AL-ASY’ARI VERSI IBNU KATSIR
  • 19. Tiga fase pemikiran Abu al-Hasan al-Asy’ari: 1) Ketika ikut Mu’tazilah 2) Ketika menetapkan sifat ‘aqliyyah yang tujuh (hayat, ilmu, qudrat, iradat, sama’, bashar dan kalam) dan melakukan ta’wil terhadap sifat sam’iyyah secara parsial seperti tangan, wajah dll 3) Ketika menetapkan semua sifat tersebut tanpa takyif (bagaimana caranya) dan tanpa tasybih (menyerupakan dengan ciptaan-Nya) sesuai dengan metode kaum salaf Seandainya ketiga fase di atas benar, hal ini masih berbeda dengan tiga fase versi Wahabi. TIGA FASE PEMIKIRAN AL-ASY’ARI VERSI IBNU KATSIR