SlideShare a Scribd company logo
Dramatism
(Kenneth Burke)
Fajar Hermawan – 915180015
Patrick Imanuel – 915180232
Annastasya - 915180254
Dramatism
• Teori dramatisme adalah teori yang
mencoba memahami tindakan kehidupan
manusia sebagai drama.
• Dramatisme, mengibaratkan kehidupan
sebagai sebuah drama, yang terdiri dari
adegan yang diperlihatkan oleh berbagai
pemain.
• Setiap perilaku mengeksplor adegan yang
mengandung motif-motif tertentu dari
pelakunya.
• Dramatisme, sebagaimana terlihat dari
namanya, mengonseptualisasikan
kehidupan sebagai sebuah drama,
menempatkan suatu focus kritik pada
adegan yang diperlihatkan oleh berbagai
pemain.
Asumsi
• Manusia adalah hewan yang
menggunakan simbol. Beberapa hal
yang dilakukan manusia dimotivasi
oleh naluri hewan yang ada dalam
diri kita dan beberapa hal lainnya
dimotivasi oleh simbol-simbol. Dari
semua simbol yang digunakan
manusia yang paling penting adalah
bahasa.
Asumsi
• Bahasa dan simbol membentuk sebuah
sistem yang sangat penting bagi manusia.
Sapir danWhorf (1921; 1956) menyatakan
bahwa sangat sulit untuk berfikir mengenai
konsep atau objek tanpa adanya kata-kata
bagi mereka. Jadi, orang dibatasi (dalam
batas tertentu) dalam apa yang dapat
mereka pahami oleh karena batasan bahasa
mereka. Ketika manusia menggunakan
bahasa, mereka juga digunakan oleh bahasa
tertentu. Ketika bahasa dari suatu budaya
tidak mempunyai simbol untuk motif
tertentu, maka pembicara yang
menggunakan bahasa tersebut juga
cenderung untuk tidak memiliki motif
tersebut. Kata-kata, pemikiran, dan
tindakan memiliki hubungan yang sangat
dekat satu sama lain.
Asumsi
• Manusia adalah pembuat
pilihan. Dasar utama dari
dramatisme adalah pilihan
manusia. Hal ini ada
keterikatannya dengan
konseptualisasi akan agensi
(agency), atau kemampuan
actor sosial untuk bertindak
sebagai hasil pilihannya.
Dramatisme
sebagai
Retorika
Baru
• Dramatisme merupakan retorika
baru.
Bedanya dengan retorika
lama adalah retorika baru lebih
menekankan pada identifikasi dan
hal ini dapat mencakup faktor-
faktor yang secara parsial “tidak
sadar” dalam mengajukan
pernyataannya disamping retorika
yang lama menekankan pada
persuasi dan desain yang
terencana.
Identifikasi
dan
Substansi
• Substansi : Karakterisitik
(Gambaran/sifat/pendeskripsian
secara umum).
• Identifikasi : saat dua karakteristik
(tumpang tindih) overlapping
“semakin besar ketumpangtindihan
semakin besar identifikasi yang terjadi”
Kebalikan nya disebut pemisahan.
• Konsubstansiasi adalah
meningkatkan identifikasi mereka
dengan satu sama lain.
1. Tatanan atau hierarki (peringkat
yang ada dalam masyarakat
terutama karena kemampuan
kita untuk menggunakan
bahasa).
2. Negatifitas (menolak seseorang
dalam tatanan sosial;
memperlihatkan resistensi).
3. Pengorbanan (cara dimana kita
berusaha untuk memurnikan diri
kita dari rasa bersalah yang kita
rasakan sebagai tekanan).Ada
dua metode untuk memurnikan
diri dari rasa bersalah, dengan
menyalahkan diri sendiri) dan
pengkambinghitaman (salah satu
metode untuk memurnikan diri
dari rasa bersalah, dengan
menyalahkan orang lain).
4. Penebusan. Kembali pada
tatanan baru setelah rasa
bersalah diampuni sementara.
Pentad
• Pentad adalah metode yang diterapkan untuk
menerapkan dramatisme
• 6 poin yang menyusun pentad , yaitu:
1. Tindakan (sesuatu yang dilakukan oleh
seseorang).
2. Adegan (konteks yang melingkupi tindakan).
3. Agen (orang yang melakukan tindakan).
4. Agensi (cara-cara yang digunakan untuk
melakukan tindakan).
5. Tujuan (hasil akhir yang dimiliki agen dari
suatu tindakan).
6. Sikap (cara dimana agen memposisikan diri
relatif terhadap elemen lain).
Teori Burke menyamakan antara hidup dan
permainan. Berangkat dari istilah tersebut bahwa
hidup adalah bagian dari sebuah sandiwara,
karena hidup membutuhkan seorang aktor,
adegan, sebuah aksi, dan cita-cita. Dramatisme
memberi kita sebuah metode yang sesuai untuk
membahas tindakan. Teori dramatisme
menggunakan retorika kritik untuk menjelaskan
motiv dari seorang komunikator dengan cara
identifikasi. Burke percaya, bahwa kesalahan
adalah hal pasti yang dimiliki seluruh manusia
dan retorika adalah metode yang sangat tepat
karena memberikan pemakainya cara-cara untuk
melakukan pembersihan dosa, dan menjebatani
sebuah pemisah serta membentuk suatu kesatuan.
Kesimpulan
TERIMA
KASIH
Sesi Pertanyaan

More Related Content

What's hot

Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
mankoma2012
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
mankoma2013
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
mankoma2013
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
mankoma2013
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
mankoma2012
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
mankoma2013
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
mankoma2013
 
manajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasimanajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasi
Destya Purnawita
 

What's hot (20)

Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Media
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theory
 
Chapter 3_Em Griffin
Chapter 3_Em GriffinChapter 3_Em Griffin
Chapter 3_Em Griffin
 
Teori sudut pandang (standpoint theory)
Teori sudut pandang (standpoint theory)Teori sudut pandang (standpoint theory)
Teori sudut pandang (standpoint theory)
 
teori komunikasi
teori komunikasiteori komunikasi
teori komunikasi
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Muted Group
Muted GroupMuted Group
Muted Group
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theory
 
manajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasimanajemen makna terkoordinasi
manajemen makna terkoordinasi
 
Teori pengelolaan makna
Teori pengelolaan maknaTeori pengelolaan makna
Teori pengelolaan makna
 
Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations TheoryExpectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgi
 
Dramatism
DramatismDramatism
Dramatism
 

Similar to Theory of Dramatism

Psikology pert 1-8
Psikology pert 1-8Psikology pert 1-8
Psikology pert 1-8
fannyseptari
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
PJIK12
 
PUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10KepribadianPUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10Kepribadian
mfrids
 
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Dede M Latiev
 

Similar to Theory of Dramatism (20)

Psikology pert 1-8
Psikology pert 1-8Psikology pert 1-8
Psikology pert 1-8
 
Tradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasiTradisi tradisi teori komunikasi
Tradisi tradisi teori komunikasi
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
 
Proxemics Theory
Proxemics TheoryProxemics Theory
Proxemics Theory
 
PUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10KepribadianPUM1 - 10Kepribadian
PUM1 - 10Kepribadian
 
Interpretasi 2 (tnp)
Interpretasi 2 (tnp)Interpretasi 2 (tnp)
Interpretasi 2 (tnp)
 
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
 
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGIKEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN DALAM PSIKOLOGI
 
PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptxPSIKO KEPRIBADIAN.pptx
PSIKO KEPRIBADIAN.pptx
 
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbdhdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
hdfhvdufbvudhbfuvfhebvufbvdfvbfdhvbdhfvdjvbdjvfbd
 
Makalah kritik apresiasi seni (ak1) - mau kamu apa sih ?
Makalah kritik apresiasi seni (ak1) - mau kamu apa sih ?Makalah kritik apresiasi seni (ak1) - mau kamu apa sih ?
Makalah kritik apresiasi seni (ak1) - mau kamu apa sih ?
 
Kapita selekta
Kapita selektaKapita selekta
Kapita selekta
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
Psikologi kepribadian-1235077983853326-1
 
Ramadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusiaRamadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusia
 
Teori interaksi simbolik (Analisis Film PK)
Teori interaksi simbolik (Analisis Film PK)Teori interaksi simbolik (Analisis Film PK)
Teori interaksi simbolik (Analisis Film PK)
 
Berfikir ilmia dan objektif dalam tindakan
Berfikir ilmia dan objektif dalam tindakanBerfikir ilmia dan objektif dalam tindakan
Berfikir ilmia dan objektif dalam tindakan
 
Binswanger new
Binswanger newBinswanger new
Binswanger new
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 

Theory of Dramatism

  • 1. Dramatism (Kenneth Burke) Fajar Hermawan – 915180015 Patrick Imanuel – 915180232 Annastasya - 915180254
  • 2. Dramatism • Teori dramatisme adalah teori yang mencoba memahami tindakan kehidupan manusia sebagai drama. • Dramatisme, mengibaratkan kehidupan sebagai sebuah drama, yang terdiri dari adegan yang diperlihatkan oleh berbagai pemain. • Setiap perilaku mengeksplor adegan yang mengandung motif-motif tertentu dari pelakunya. • Dramatisme, sebagaimana terlihat dari namanya, mengonseptualisasikan kehidupan sebagai sebuah drama, menempatkan suatu focus kritik pada adegan yang diperlihatkan oleh berbagai pemain.
  • 3. Asumsi • Manusia adalah hewan yang menggunakan simbol. Beberapa hal yang dilakukan manusia dimotivasi oleh naluri hewan yang ada dalam diri kita dan beberapa hal lainnya dimotivasi oleh simbol-simbol. Dari semua simbol yang digunakan manusia yang paling penting adalah bahasa.
  • 4. Asumsi • Bahasa dan simbol membentuk sebuah sistem yang sangat penting bagi manusia. Sapir danWhorf (1921; 1956) menyatakan bahwa sangat sulit untuk berfikir mengenai konsep atau objek tanpa adanya kata-kata bagi mereka. Jadi, orang dibatasi (dalam batas tertentu) dalam apa yang dapat mereka pahami oleh karena batasan bahasa mereka. Ketika manusia menggunakan bahasa, mereka juga digunakan oleh bahasa tertentu. Ketika bahasa dari suatu budaya tidak mempunyai simbol untuk motif tertentu, maka pembicara yang menggunakan bahasa tersebut juga cenderung untuk tidak memiliki motif tersebut. Kata-kata, pemikiran, dan tindakan memiliki hubungan yang sangat dekat satu sama lain.
  • 5. Asumsi • Manusia adalah pembuat pilihan. Dasar utama dari dramatisme adalah pilihan manusia. Hal ini ada keterikatannya dengan konseptualisasi akan agensi (agency), atau kemampuan actor sosial untuk bertindak sebagai hasil pilihannya.
  • 6. Dramatisme sebagai Retorika Baru • Dramatisme merupakan retorika baru. Bedanya dengan retorika lama adalah retorika baru lebih menekankan pada identifikasi dan hal ini dapat mencakup faktor- faktor yang secara parsial “tidak sadar” dalam mengajukan pernyataannya disamping retorika yang lama menekankan pada persuasi dan desain yang terencana.
  • 7. Identifikasi dan Substansi • Substansi : Karakterisitik (Gambaran/sifat/pendeskripsian secara umum). • Identifikasi : saat dua karakteristik (tumpang tindih) overlapping “semakin besar ketumpangtindihan semakin besar identifikasi yang terjadi” Kebalikan nya disebut pemisahan. • Konsubstansiasi adalah meningkatkan identifikasi mereka dengan satu sama lain.
  • 8. 1. Tatanan atau hierarki (peringkat yang ada dalam masyarakat terutama karena kemampuan kita untuk menggunakan bahasa). 2. Negatifitas (menolak seseorang dalam tatanan sosial; memperlihatkan resistensi).
  • 9. 3. Pengorbanan (cara dimana kita berusaha untuk memurnikan diri kita dari rasa bersalah yang kita rasakan sebagai tekanan).Ada dua metode untuk memurnikan diri dari rasa bersalah, dengan menyalahkan diri sendiri) dan pengkambinghitaman (salah satu metode untuk memurnikan diri dari rasa bersalah, dengan menyalahkan orang lain). 4. Penebusan. Kembali pada tatanan baru setelah rasa bersalah diampuni sementara.
  • 10. Pentad • Pentad adalah metode yang diterapkan untuk menerapkan dramatisme • 6 poin yang menyusun pentad , yaitu: 1. Tindakan (sesuatu yang dilakukan oleh seseorang). 2. Adegan (konteks yang melingkupi tindakan). 3. Agen (orang yang melakukan tindakan). 4. Agensi (cara-cara yang digunakan untuk melakukan tindakan). 5. Tujuan (hasil akhir yang dimiliki agen dari suatu tindakan). 6. Sikap (cara dimana agen memposisikan diri relatif terhadap elemen lain).
  • 11.
  • 12. Teori Burke menyamakan antara hidup dan permainan. Berangkat dari istilah tersebut bahwa hidup adalah bagian dari sebuah sandiwara, karena hidup membutuhkan seorang aktor, adegan, sebuah aksi, dan cita-cita. Dramatisme memberi kita sebuah metode yang sesuai untuk membahas tindakan. Teori dramatisme menggunakan retorika kritik untuk menjelaskan motiv dari seorang komunikator dengan cara identifikasi. Burke percaya, bahwa kesalahan adalah hal pasti yang dimiliki seluruh manusia dan retorika adalah metode yang sangat tepat karena memberikan pemakainya cara-cara untuk melakukan pembersihan dosa, dan menjebatani sebuah pemisah serta membentuk suatu kesatuan. Kesimpulan