Makalah ini membahas kritik terhadap serial film pendek berjudul "Mau Kamu Apa Sih?". Film ini dibuat oleh kelompok siswa kelas X dan dipublikasikan di YouTube dan Instagram. Makalah ini menganalisis unsur-unsur pembentuk film seperti naskah, pemain, sutradara dan properti. Kemudian memberikan interpretasi dan evaluasi terhadap alur film pendek tersebut. Kritik yang diberikan adalah bahasa yang kurang baku dan suara yang terlal
OLEH :
KELAS X AKUNTANSI 1
1. BAYU ARIA PRATAMA
2. INUR LAILATUL M.
3. MAULANA RIZKI R.
4. AISYAH LATIFUL
5. NAVISA KRISDIANA A.
6. FEBIOLA NUR HASANAH
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Disusun oleh :
Kelas X Akuntansi 1 :
1.Emilia Karomah
2.Husnul Khotimah
3.Alviatus Sholeha
4.Putri Mutmainah
5.Yunistia Dewi
MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”Rachardy Andriyanto
MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”
Disusun oleh:
KELAS X AKUNTANSI 1
1. Achmad Haydar Hilmi
2. Moh Alifi Darmawan
3. M. Arifin
4. Prisilia Mudhita
5. Linda Firdausiah
6. Yusuf Risqi
OLEH :
KELAS X AKUNTANSI 1
1. BAYU ARIA PRATAMA
2. INUR LAILATUL M.
3. MAULANA RIZKI R.
4. AISYAH LATIFUL
5. NAVISA KRISDIANA A.
6. FEBIOLA NUR HASANAH
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Disusun oleh :
Kelas X Akuntansi 1 :
1.Emilia Karomah
2.Husnul Khotimah
3.Alviatus Sholeha
4.Putri Mutmainah
5.Yunistia Dewi
MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”Rachardy Andriyanto
MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”
Disusun oleh:
KELAS X AKUNTANSI 1
1. Achmad Haydar Hilmi
2. Moh Alifi Darmawan
3. M. Arifin
4. Prisilia Mudhita
5. Linda Firdausiah
6. Yusuf Risqi
Agar lebih memahami sebuah teks drama, telah disajikan didalamnya pengertian, jenis teks, tujuan komunikasi, pola pengembangan, struktur, kaidah kebahasaan, dan langkah penyusunan dalam teks drama.
Cerita fantasi adalah bahan tertulis yang berbentuk karangan atau tulisan yang menggambarkan atau membayangkan kejadian berupa angan-angan, khayalan, imajinasi, atau rekaan belaka.
pelajaran di fakultas bahasa dan sastra prodi Sastra Inggris Semster 4
pungkiariefin@yahoo.co.id
pungkivication.blogspot.com
IG : @pungkivication
Prosaic Study
Makalah kritik apresiasi seni MAU KAMU APASIH
Oleh :
Kelas X Multimedia 1
1. ALDI AFENDIYANTO
2. M.ANGGA PRATAMA
3.M.EFENDI
4.REZA ALFIAN
5. M. SUHRI FUADI HASAN
SMK KARTINI JEMBER
2019
Agar lebih memahami sebuah teks drama, telah disajikan didalamnya pengertian, jenis teks, tujuan komunikasi, pola pengembangan, struktur, kaidah kebahasaan, dan langkah penyusunan dalam teks drama.
Cerita fantasi adalah bahan tertulis yang berbentuk karangan atau tulisan yang menggambarkan atau membayangkan kejadian berupa angan-angan, khayalan, imajinasi, atau rekaan belaka.
pelajaran di fakultas bahasa dan sastra prodi Sastra Inggris Semster 4
pungkiariefin@yahoo.co.id
pungkivication.blogspot.com
IG : @pungkivication
Prosaic Study
Makalah kritik apresiasi seni MAU KAMU APASIH
Oleh :
Kelas X Multimedia 1
1. ALDI AFENDIYANTO
2. M.ANGGA PRATAMA
3.M.EFENDI
4.REZA ALFIAN
5. M. SUHRI FUADI HASAN
SMK KARTINI JEMBER
2019
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
1. MAKALAH
“KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM
PENDEK BERJUDUL MAU KAMU APA
SIH ?”
Disusun oleh :
1. Afi Danuriah
2. Rohim Matus Sakdiyah
3. Evi Yudita W.
4. Ilhan Syahman
5. M. Fauzan
2. I. DESKRIPSI
Apresiasi adalah penilaian mengenai suatu karya seni,
baik mengenali, menilai, dan menghargai bobot-bobot seni
atau nilai-nilai seni yang terkandung dalam karya tersebut .
Banyak yang mengatakan bahwa seni adalah sesuatu yang
mengandung nilai indah. Kata tersebut sepenuhnya tidak
benar, disamping indah ada juga seni yang tidak indah tetapi
mengandung kata seni.
Indah atau tidaknya suatu karya seni bergantung dari
seniman pembuatnya dan juga para penimat seni. Pengertian
seni dapat ditemukan sesuai dengan konsep yang muncul
secara variatif.
Dalam karya tulis ilmiah apresiasi ini, objek karya seni
film pendek yang dikaji berjudul “MAU KAMU APA SIH
?” yang dibuat oleh salah satu kelompok dari kelas X
Pemasaran 1 dan telah dipublikasikan di akun Youtube :
eKartini dan Instagram : eKartiniCom.
II. ANALISIS FORMAL
Film adalah media komunikasi massa yang sangat penting
untuk mengkomunikasi tentang suatu realita yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, film memeiliki realitas yang
kuat salah satunya menceritakan tentang realitas masyarakat.
Adapun unsur – unsur pembentukan seni teater yang juga
melekat pada film adalah :
a. Naskah
Naskah merupakan salah satu karya yang memiliki
keamanan kesamaan struktur dengan drama. Sebuah
3. naskah film juga memiliki latar, plot, penokohan dan tema.
Hanya saja, teknik penulisannya sedikit berbeda dengan
penulisan drama. Dalam sebuah naskah film, tidak terlalu
banyak monolog seperti dalam drama dan penokohan lebih
bnayak digambarkan dengan dialog – dialog antar tokoh
dalam naskah tersebut, karena hasilnya nati adalah
visualisasi dan naskah film itu sendiri.
Hal – hal yang terdapat dalam naskah antara lain tema,
plot, karakter, dialog, bahasa, ide, seting dan lain – lain.
1. Tema, merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran
tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu
tulisan. Pada setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah
tema, karena dalam sebuah penulisan diannurkan
menulis cerpen, puisi, novel, karya tulis dan berbagai
macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema.
Jadi, tema adalah pondasinya atau hal yang paling
utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan.
2. Plot, merupakan jalinan peristiwa dalam karya sastra
untuk mencapai efek tertentu. Dengan kata lain, plot
adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan
hukum sebab akibat. Peristiwa dalam cerita
berhubungan satu sama lain. Peristiwa pertama
menimbulkan peristiwa kedua, begitu seterusnya.
Seperti juga bentuk-bentuk sastra lainnya, sebuah drama
bergerak dari suatu permulaan samapi suatu akhir.
Dalam drama/teater, bagian – bagiannya itu dikenal
sebagai berikut :
a. Eksposisi : suatu bentuk retorika yang berusaha
menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran
yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan
seseorang yang membaca uraian tersebut
b. Konflik : suatu permasalahan sosial yang umumnya
dipicu karena tidak adanya rasa saling mengerti dan
toleransi terhadap kebutuhan dari masing – masing
individu.
4. c. Komplikasi : sebuah perubahan yang tak diinginkan
d. Klimaks : titik tertinggi dari struktur plot cerita,
berupa puncak titik balik dari perjalanan konflik
yang semakin memuncakdan akhirnya mencapai
tingkat penurunan.
e. Resolusi : suatu tuntunan, artinya jika kita telah
menentukannya, kita harus bisa menyikapi secara
benara.
3. Karakter, merupakan watak, sifat, akhlak, ataupun
kepribadian yang membedakan seorang individu dengan
individu lainnya. Atau karakter dapat dikatakan juga
sebagai keadaan yang sebenarnya dari dalam diri
seorang individu yang membedakan antara dirinya
dengan individu lainnya.
4. Dialog, merupakan percakapan antara 2 orang atau
lebih atau dapat diartikan juga sebagai komunikasi yang
mendalam yang mempunyai tingkat dan kaulitas yang
tinggi yang mencangkup kemampuan untuk
mendengarkan dan juga saling berbagi pandangan satu
sama lain
5. Bahasa, secara umum bahasa adalah sebagai alat
komunikasi yang berupa bunyi dan ujaran. Alat ini
memiliki kedudukan yang sangat penting. Tanpanya
informasi tidak akan tersampaikan dengan mudah.
6. Gagasan atau ide, merupakan sebuah hasil suatu
pemikiran atau usulan yang disampaikan penulis kepada
pembaca atau pendengar
7. Latar/seting adalah penggambaran mengenai waktu,
tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa
dalam cerita
b. Pemain atau pemeran
Merupakan orang yang di didik atau dilatih secara
khusus untuk melakukan sandiwara melalui suatu kursus
atau sekolah dan atau berpura-pura memerankan suatu
tokoh sehingga tampak seperti tokoh sungguhan.
Sesuai perannya tokoh :
5. - Tokoh protagonis (Tokoh utama), yaitu tokoh yang
berkarakter baik
- Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang bekarakter jahat
- Tokoh tritagonis, yaitu tokoh yang perananya
menengahi pertikian antara tokoh utama dan penentang
- Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang tidak terlibat dalam
pertikian yang terjadi
c. Sutradara
Merupakan orang yang bertugas mengarahkan sebuah
film sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga
digunakan untuk merujuk pada prosedur film
d. Properti
Merupakan identitas dalam kaitannya dengan
kepemilikan seseorang atau kelompok orang atas suatu hak
ekslusif.
III. INTERPRETASI
Karya film pendek berjudul MAU KAMU APA SIH ?
yang dibuat oleh X Pemasaran 1 berdurasi 3:17 menit
termasuk opening (bumper), Jeda iklan (Ads Space) dan
credit title (Penutup), unsur pembentuk teater yakni plot atau
alur tampak jelas, dimana alur pada film pendeka ini kian
diperjelas dengan adanya jeda iklan sebagai pemisahan dalam
tiap alurnya.
Teknik pengambilan gambar pada bagia n eksposisi
diawali dengan menggunakan teknik tilt. Ukuran
pengambilan gambar secara bergantian menggunakan
medium long shoot dan mediumshot dengan sudut gambar
low angle.
6. IV. EVALUASI
Pada karya film pendek yang berjudul MAU KAMU
APA SIH ? dari sisi alur (plot) pada bagian eksposisi tidak
termasuk gambar pembuka sampai engan jeda mempunyai
durasi sekitar kurang lebih 50 detik, dimulai pada detik ke 10
sampai ke emnit 01:00
V. KRITIK
Dalam film tersebut bahasa yang digunakan kurang baku
dan inotasi suaranya terlalu tinggi.
VI. KELEBIHAN
Kata – kata yang diucap sudah terlihat jelas dan editing
dalam video sudah tersusun rapi.