Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa ini disusun oleh Tim Redaksi yang dipimpin oleh Dendy Sugono. Tesaurus ini berisi kata-kata bahasa Indonesia yang memiliki makna yang sama atau serupa untuk membantu pengguna mengekspresikan gagasan mereka dengan tepat. Tesaurus ini disusun secara alfabetis untuk memudahkan pencarian kata.
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Kata Pengantar Tesaurus Bahasa Indonesia
1.
2. Tim Redaksi
TESAURUS BAHASA INDONESIA
PUSAT BAHASA
Pemimpin Redaksi
Dendy Sugono
Penyelia
Sugiyono
Yeyen Maryani
Redaksi Pelaksana
Ketua
Dra. Meity Taqdir Qodratillah
Anggota
Adi Budiwiyanto
Dewi Puspita
Dora Amalia
Teguh Santoso
PUSAT BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
3.
4.
5. KATA PENGANTAR
Sejak dikumandangkan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia,
penggunaan bahasa Indonesia makin meluas ke berbagai bidang kehidupan,
bahkan berpeluang menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Peluang itu makin
nyata setelah bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa negara (UUD
1945, Pasal 36) yang menempatkan bahasa itu sebagai bahasa resmi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan bahasa pengantar pendidikan serta
bahasa dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Untuk itulah, diperlukan
pengembangan kosakata bahasa Indonesia dalam berbagai bidang ilmu,
terutama untuk kepentingan pendidikan anak bangsa.
Kekayaan kosakata suatu bahasa dapat menjadi indikasi kemajuan
peradaban bangsa pemilik bahasa itu karena kosakata merupakan sarana
pengungkap ilmu dan teknologi serta seni. Sejalan dengan perkembangan
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu,
perkembangan kosakata terus menunjukkan kemajuan. Kemajuan itu makin
dipacu oleh perkembangan teknologi informasi yang mampu menerobos
batas ruang dan waktu. Dalam perkembangan yang begitu cepat telah tersedia
Kamus Bahasa Indonesia yang memuat kosakata bahasa Indonesia. Sebagaimana
kita ketahui, kamus itu membantu pengguna bahasa dalam memahami
makna kata. Sebaliknya, pengguna bahasa telah memiliki konsep, tetapi dia
tidak menemukan kata yang tepat untuk mengungkapkan konsep itu. Nah, di
situlah diperlukan tesaurus. Kini Pusat Bahasa telah mengeluarkan tesaurus
bahasa Indonesia yang disusun berdasarkan penelitian dalam berbagai ranah
penggunaan bahasa Indonesia. Tesaurus ini menyediakan deret kata yang
memiliki makna yang sama atau mendekati kesamaan.
Penerbitan Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa ini dapat membantu
pengguna bahasa Indonesia dalam mengungkapkan pikiran, gagasan,
pengalaman, dan perasaannya ke dalam bahasa Indonesia yang tepat.
Atas penerbitan Tesaurus ini saya menyampaikan terima kasih kepada
para penyusun yang telah melakukan penelitian, pengolahan, dan akhirnya
penyajian dalam bentuk buku ini.
Jakarta, 28 Oktober 2008 Dr. Dendy Sugono
Kepala Pusat Bahasa
6. DAFTAR ISI
Tim Redaksi iii
Sambutan Mendiknas v
Kata Pengantar vii
Daftar Isi ix
Petunjuk Pemakaian xi
A—Z 1—560
7. PETUNJUK PEMAKAIAN
TESAURUS ALFABETIS PUSAT BAHASA
EDISI PERTAMA
Tesaurus
Kata tesaurus berasal dari kata thesauros, bahasa Yunani, yang bermakna ‘khazanah’.Lambat
laun, kata tersebut mengalami perkembangan makna, yakni ‘buku yang dijadikan sumber
informasi’. Tesaurus berisi seperangkat kata yang saling bertalian maknanya. Pada dasarnya,
tesaurusmerupakansaranauntukmengalihkangagasankedalamsebuahkata,atausebaliknya.
Oleh karena itu, lazimnya tesaurus disusun berdasarkan gagasan atau tema. Namun, untuk
memudahkan pengguna dalam pencarian kata, penyusunan tesaurus pun berkembang, kini
banyak tesaurus yang dikemas berdasarkan abjad.
Tesaurus dibedakan dari kamus. Di dalam kamus dapat dicari informasi tentang
makna kata, sedangkan di dalam tesaurus dapat dicari kata yang akan digunakan untuk
mengungkapkan gagasan pengguna. Dengan demikian, tesaurus dapat membantu
penggunanya dalam mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan sesuai dengan apa
yang dimaksud. Misalnya, pencarian kata lain untuk kata hewan, pengguna tesaurus dapat
mencarinya pada lema hewan.
hewan n binatang, dabat, fauna, sato, satwa
Sederet kata yang terdapat pada lema hewan tersebut menunjukkan bahwa kata tersebut
bersinonim sehingga dapat saling menggantikan sesuai dengan konteksnya. Tesaurus ini
berguna dalam pengajaran bahasa sehingga dapat dimanfaatkan oleh pengajar dan pelajar.
Di dalam tesaurus ini, pada sebagian lema dicantumkan pula antonimnya, dengan label
ant.
haram a 1 gelap (ki), ilegal, liar, pantang, sumbang, tabu, terlarang; 2 mulia, suci;
ant 1 halal
mengharamkan v melarang, memantang, mencegah, menegah, menolak;
ant menghalalkan
pengharaman n pencegahan, pelarangan, penegahan;
ant penghalalan
jaka n bujang, cowok (cak), jejaka, lajang, laki-laki, pemuda, perjaka, terunaant dara
Kesinoniman dalam lema-lema disusun berdasarkan abjad. Lema-lema itu merupakan
lema yang memiliki kesamaan makna yang berjalinan di antara kata dasar, kata turunan,
dan kelompok kata atau frasa. Lema yang bersinonim digunakan tanda koma (,). Lema
yang bersinonim mencakup kata-kata dari ragam baku, ragam percakapan sehari-hari,
kontemporer, ataupun arkais. Di dalam tesaurus ini hanya label ragam percakapan dan kiasan
yang dicantumkan, sedangkan label ragam yang lain tidak. Hal itu dilakukan agar kata-kata
dapat dimanfaatkan kembali dalam percakapan sehari-hari.
Dalam tesaurus ini, hiponim dicantumkan pula karena di dalam tesaurus lazimnya memuat
makna yang saling bertalian. Dengan demikian, pengguna dapat dengan mudah memperoleh
kata yang tepat sesuai dengan yang dikehendaki sehingga pengguna dapat memanfaatkan
kata itu untuk keperluan pragmatis.
8. xii
jahit v bordir, jelujur, kelim, obras, tisik, setik, sulam, suji, tekat
Satuan leksikal bordir, jelujur, kelim, dan seterusnya merupakan hiponim dari lema jahit.
Akronim yang sudah lazim disertakan pula sebagai lema dalam tesaurus ini karena
akronim tersebut sudah menjadi hal biasa dan sering digunakan dalam komunikasi sehari-
hari.
radar n pencari, pengesan, peninjau
Singkatan
a adjektiva
adv adverbia
ant antonim
cak cakapan
dsb dan sebagainya
ki kiasan
n nomina
num numeralia
p partikel
pron pronomina
v verba
9. A
aba-aba n arahan, instruksi,
isyarat, kode, komando, pe-
rintah, petunjuk, seruan, su-
ruhan, tanda, titah
abad n era, kala, kurun, masa,
periode, sepuluh dasawarsa, sepuluh de-
kade, seratus tahun, zaman;
seabad n seera, sekurun, sezaman;
berabad-abad adv beratus-ratus tahun,
berkurun-kurun, bertahun-tahun, berza-
man-zaman
abadi a awet, baka, daim, infinit, kekal, lang-
geng, langsung, lestari, qadim, samad, te-
tap, wujud;
ant sementara
mengabadikan v 1 melanggengkan, me-
lestarikan, membakakan, meneruskan,
menetapkan, mengawetkan, mengekal-
kan; 2 memfilmkan, memfoto, memotret,
memvideokan, mencatat, mendokumen-
tasikan, menjepret (cak), menyimpan, me-
rekam;
ant memusnahkan
pengabadian n 1 pelanggengan, pelesta-
rian, penerusan, pengekalan; 2 pemotret-
an, pendokumentasian, penjepretan (cak);
ant pemusnahan
keabadian n kebakaan, kebaqaan, keber-
terusan, kekekalan, kelanggengan, kelan-
jutan, kelestarian, kesinambungan;
ant kefanaan
terabadikan v tercatat, terdokumentasi-
kan, terekam, tersimpan
abah n arah, depan, hadap, haluan, jurus,
tuju;
mengabah v mendatangi, mendekati, me-
nentang, mengarah, mengedepan, meng-
hadap, menjurus, menuju;
mengabahkan v menentangkan, meng-
arahkan, menghadapkan, mengiblatkan,
menujukan
abai a alpa, cabar, ceroboh, cuai, gegabah,
kelipar, khilaf, lalai, leler, lengah, lupa,
sembarangan, sembrono, serampangan,
silap, taksir, teledor;
ant hirau
mengabaikan v 1 melalaikan, melambat-
lambatkan, melanyak, melecehkan, mele-
ngahkan, melengah-lengahkan, melupa-
kan, memasabodohkan, membelakangi,
membenamkan, membengkalaikan, mem-
biarkan, membuang, memetieskan, me-
micakan, memperkecil, memunggungi,
mencampak, mencuaikan, mendiamkan,
meneledorkan, menghalai-balaikan,
mengalpakan, menganaktirikan, menge-
cewakan, menghinakan, menginjak-
injak, meniadakan, meninggalkan, me-
nyalahi, menyia-nyiakan, meremehkan,
merendahkan; 2 menyia-nyiakan, mem-
biarkan, melepaskan (peluang);
ant memperhatikan
pengabai n pelengah, pelupa;
pengabaian n pelalaian, pelengahan, pen-
cuaian;
terabaikan v keleleran, kapiran, sebun,
terbangai, terbengkalai, terbiar, terbuang,
tercampak, terjerahak, terkatung-katung,
terlalaikan, terlantar, terlunta-lunta, ter-
lupakan, tersia-sia, tertinggal, tertumpuk;
ant teperhatikan
keabaian n kealpaan, kecuaian, kelalaian,
kelengahan, keteledoran
abakus n dekak-dekak, sempoa, swipoa
abang n akang, kakak, kakanda, kakang,
kanda, kangmas, mas, raka, uda
ant adik
abc n 1 abjad, aksara, alfabet, alif-ba-ta, fo-
nem, huruf, leter; 2 ki dasar, pokok; 3 hal-
ihwal, liku-liku, seluk-beluk
abdi 1 pron aku, ana (cak), awak, beta, ego,
hamba, kami, saya; 2 n amah, awang,
babu, bayu, bedinde, benduan, bibi, bu-
dak, bujang, dayang, hamba, jongos, ka-
ula, khadam, kuli, pelayan, pembantu,
pramuwisma, sahaya, ulun;
ant 1 kamu; 2 juragan
-- negara amtenar (cak), aparat, pegawai
negeri, pegawai pemerintah;
mengabdi v berbakti, berdedikasi, ber-
khidmat, berkorban, melayani, membak-
tikan, memperbudak, memperhambakan,
mendaulat, mengaki, menghamba, patuh;
pengabdian n dedikasi, loyalitas, peng-
hambaan, pengorbanan
ant pembangkangan
aben, mengaben v membakar , memperabu-
kan, mengkremasi;
pengabenan n kremasi, pembakaran ma-
yat, pengabuan, plebon
10. abjad n abc, abece, aksara, alfabet, alif-ba-
ta, fonem, hiroglif, huruf, ideograf, krito-
gram, piktograf, tulisan;
mengabjadkan v mengabecekan, mengal-
fabetkan;
berabjad v beralfabet
abnormal a ajaib, aneh, asing, cangga, ce-
nanga, eksentrik, ganjil, garib, gila, inva-
lid, istimewa, jarang, kurang, langka,
miring, pelik, sedeng, sinting, taknormal
ant normal
abnormalitas n keanehan, kecacatan, kegan-
jilan, ketaknormalan
ant kenormalan, normalitas
abolisi n pembatalan, penghapusan, penia-
daan;
mengabolisi v membatalkan, mementah-
kan, mencoret (ki), menegasikan, meng-
akhiri, menganulir, menggugurkan,
menghapuskan, meniadakan
abonemen, berabonemen v berlangganan,
melanggani, mengebon
aborsi n pengguguran
abortus n guguran, keguguran, kelulusan,
keluron
abrasi n erosi, pengikisan
abreviasi n akronim, kependekatan, kon-
traksi, singkatan
absah 1 a asli, autentik, benar, berlaku, be-
tul, halal, legal, sah, sahih, sempurna, lu-
lus, makbul, pasti; 2 n isbat, penetapan,
penyungguhan; 3 adv jadi, sudah, sung-
guh, tentu, tepat, terang;
ant 1 ilegal
mengabsahkan v melegalkan, melulus-
kan, memakbulkan, membenarkan, mem-
buktikan, memperteguhkan, menetapkan,
mengabulkan, mengesahkan, mengiakan,
mengiktiraf, mengisbatkan, mengizinkan,
menguatkan, menyetujui, menyungguh-
kan, meratifikasikan, meyakinkan;
ant mengilegalkan
pengabsahan n pelegalan, pengesahan;
keabsahan n kesahan
absen a bolos, mangkir (cak)
ant hadir
absensi n ketidakhadiran
ant kehadiran
abses n barah, bengkak, nanah, bisul, infeksi,
jerawat, ketimbis, luka, radang, timbil
absolut a 1 adikara, despotis, diktatorial,
otoriter, sewenang-wenang, tiranis, tota-
liter; 2 habis-habisan, mutlak, sepenuh
nya, total; 3 lengkap, nyata, pasti, penuh,
positif, setia, suci, taat, tentu, terang
ant 1 demokratis; 2 nisbi, relatif
absorpsi n pelesapan, penyerapan, perem-
besan, peresapan
1
abstrak a 1 absurd, imajiner, khayali, maya,
niskala, tanwujud, visioner; 2 hipotetis,
ideal, konseptual, teoretis, transendental;
ant konkret
2
abstrak n ijmal, ikhtisar, inti sari, inti, ke-
rangka, kesimpulan, pati, pokok, rang-
kuman, resume, ringkasan, rumusan, sari,
simpulan, sinopsis
abu n abuk, bubuk, debu, duli, lebu, serbuk,
tepung;
-- soda natrium karbonat, soda kristal;
mengabu v bertabur, bertarai, hancur, le-
bur, peroi;
mengabui v membohongi, memperda-
ya(i), mencurangi, mengaburkan, menge-
labui, mengelirukan, mengibuli, menipu,
menutup, menyelindungkan, menyem-
bunyikan, menyengkilit, menyesatkan;
perabuan n krematorium, pancaka;
mengabukan v membakar (mayat), meng-
aben;
pengabuan n kremasi, pengabenan
abu-abu 1 n abu-abu; 2 a kelabu, kelam, pi-
rau, samar-samar, suram
abuh a bengkak, benjol, bincul
abuhan n busung, gembung, kembung
1
abuk n abu, bubuk, debu, duli, lebu, reja-
reja kayu, serbuk, serdak, siring, tepung
2
abuk, mengabuk v mengakui, menghaki,
mengeklaim
acak a arbitrer, awur, begitu saja, manasuka,
rambang, random, sebarang, sembarang,
serampangan, sewenang-wenang;
ant tertentu
mengacak-acak v memberai-berai, mem-
bongkar-bongkar, memberantakkan, me-
morakporandakan, menceraberaikan, me-
ngacaukan, mengaduk-aduk;
ant merapikan
acak-acakan a 1 awut-awutan, berantakan,
berarakan, berpesai-pesai, bersepah, ber-
serakan, bongkar-bangkir, centang-pere-
abjad • acak