Dokumen tersebut membahas tentang 5 logam yaitu natrium, aluminium, besi, tembaga, dan kromium. Secara singkat, dokumen menjelaskan proses pembuatan dan kegunaan masing-masing logam tersebut. Proses pembuatan natrium, aluminium dan besi melibatkan proses elektrolisis atau reduksi, sedangkan tembaga melibatkan proses pengapungan, pembakaran, peleburan dan elektrolisis. Kelima logam tersebut memiliki berbagai keg
3. Natrium merupakan elemen
keempat terbanyak di bumi.
Unsur ini termasuk Logam
Alkali yang merupakan unsur
reaktif yang
lunak, ringan, dan putih
keperakan.
5. “Pembuatan Natrium”
Logam alkali pada umumnya diperoleh dengan
mengelektrolisis lelehan garam kloridanya.
Misalnya logam natrium dibuat dengan
mengelektrolisis campuran lelehan NaCl dan
CaCl2. Fungsi CaCl2 pada proses ini adalah
menurunkan titik leleh NaCl.
Reaksi yang terjadi:
Katoda : Na+ (l) + e- Na (l)
Anoda : 2Cl- (l) Cl2 (g) + 2eHasil : 2Na+ (l) + 2Cl- 2Na (l) + Cl2 (g)
6.
7. Natrium akan mengapung di
air dan jika digerus menjadi
bubuk dan dimasukkan ke
dalam air akan menyebabkan
reaksi dashyat pembentukan
gas hidrogen, jika natriumnya
dalam jumlah banyak dapat
menimbulkan ledakan.
Lihat Lebih DETAIILNYA
8. Saat natrium dikontakkan dengan air (H2O), reaksi kimia yang
sangat eksotermik terjadi antara kedua reaktan tersebut dan
membentuk natrium hidroksida (NaOH) dan hidrogen (H2).
Na(s) + H2O(l) –> NaOH(aq) + H2(g) + panas
Reaksi tersebut merupakan reaksi yang amat eksoterm dan
cukup untuk membuat hidrogen terbakar karena keberadan
oksigen di atmosfer. Reaksi hidrogen dan oksigen kemudian
membentuk molekul air yang baru. Reaksi tersebut bersifat
sangat eksotermal (menghasilkan panas), sehingga gas hidrogen
secara otomatis akan terbakar, ini disebabkan karena gas
hidrogen mengalami proses autoignition akibat perpindahan
panas dari reaksi ke lingkungan.
2H2(g) + O2(g) –> 2H2O(g)
BACK
9. “Kegunaan Natrium dan
Senyawanya”
1
Natrium
Sebagai cairan pendingin (coolant) pada reaktor
nuklir.
Uap natrium untuk lampu natrium sebagai
penerangan jalan raya.
2 Natrium klorida (NaCl)
Bahan baku untuk membuat natrium, klorin, dan
senyawa-senyawa natrium seperti NaOH dan natrium
karbonat (Na2CO3).
Mengawetkan ikan dan daging.
Menncairkan salju.
Sebagai bumbu masak.
10. 3 Natrium hidroksida (NaOH)
Pembuatan sabun, detergen, pulp dan kertas.
Pengolahan bauksit untuk pembuatan
aluminium, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi.
4 Natrium karbonat (Na2CO3)
Pembuatan kaca (terutama kaca bejana).
Membuat bahan-bahan kimia lainnya, industri
pulp dan kertas, industri detergen, dan bahan
pelunak air.
5 Natrium bikarbonat (NaHCO )
3
Soda kue untuk membuat kue agar mengembang
karena pada pemanasannya menghasilkan gas CO2
yang memekarkan adonan hingga mengembang.
11. Aluminium adalah logam
putih keperak-perakan
memiliki karakteristik
yang diinginkan pada
logam. Ia ringan, tidak
magnetik dan tidak
mudah
terpercik, merupakan
logam kedua termudah
dalam soal
13. “Pembuatan Aluminium”
Aluminium diperoleh dengan elektrolisis lelehan bauksit Al2O3 dalam kriolit cair
Na3AlF6 pada proses Hall melalui 2 tahap, yaitu:
1. Pemurnian Al2O3 dari bauksit (alumina)
Ke dalam bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat sehingga Al2O3
larut, sedangkan zat lain tidak larut. Dipisahkan melalui penyaringan.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) 2NaAlO2 (aq) + H2O (l)
Larutan NaAlO2 diasamkan.
NaAlO2 (aq) + H2O (l) + HCl (aq) Al(OH)3 (s) + NaCl (aq)
Endapan Al(OH)3 disaring & dipanaskan sehingga terurai.
Al(OH)3 (s) Al2O3 (s) + 3H2O (g) (panas)
14. 2. Elektrolisis Al2O3 dengan kriolit cair
Al2O3 murni dicampur dengan kriolit Na3AlF6. Dinding bejana untuk elektrolisis
terbuat dari besi yang dilapisi grafit (katoda). Anodanya, batang karbon yang
dicelupkan ke dalam campuran.
Larutan Al2O3 dalam kriolit dimasukkan ke dalam sel Hall-Heroult, kemudian
dialiri listrik. Ion Al3+ direduksi di katoda menjadi Al cair dan ion O2- dioksidasi di
anoda menjadi gas oksigen.
Reaksi yang terjadi:
Al2O3(l) 2Al3+(l) + 3O2-(l)
Katoda : Al3+(l) + 3e Al(l)
×4
Anoda : 2O2-(l) O2(g) + 4e × 3
Hasil
: 4Al3+(l) + 6O2-(l) 4Al(l) + 3O2(g)
Gas oksigen yang terbentuk dapat bereaksi dengan anoda karbon membentuk
CO2 sehingga anoda semakin habis dan pada suatu saat harus diganti.
BACK
15.
16. “Kegunaan Aluminium”
1. Sebagai aliose (bahan campuran)
Duralium (95% Al, 4% Cu, 0,5%Mg dan 0,5% Mn)
Magnalium (70 – 95% Al, dan 30 – 0,5% Mg)
Alnico (20% Al, 50%, 20%Ni, dan 10% Cu)
Thermit (Al + Fe2O3) untuk mengelas logam
2. Tawas, KAl(SO4)2 12H2O untuk penjernihan air.
3. Aluminium sulfat Al2(SO4)3 untuk industri kertas dan mordan.
4. Zeolit Na2O Al2O3 2SiO2 untuk melunakkan air sadah.
5. Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta
gigi, industry keramik, dan industri gelas.
17. 6. Al(OH)3 untuk menetralkan asam lambung yang berlebihan
7. Al2O3 (Alfa-Alumina) untuk meruntuhkan bangunan yang
terbuat dari besi atau baja.
8. Meningkatkan ketahanan korosi.
9. Meningkatkan adhesi cat.
10. Meningkatkan isolasi listrik.
11. Memungkinkan penggunaan lithografi dan photografi.
12. Memperbesar emisivitas.
13. Meningkatkan ketahanan abrasi.
14. Mendeteksi daerah peka retakan.
18. Pengolahan aluminium menjadi aluminium murni dapat dilakukan
melalui dua tahap yaitu:
1. Tahap pemurnian bauksit sehingga diperoleh aluminium oksida
murni (alumina)
2. Tahap peleburan alumina Tahap pemurnian bauksit dilakukan
untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit.
Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium
hidroksida (NaOH), Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) —>
2NaAl(OH)4(aq) Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan
pengotornya tidak larut. Selanjutnya aluminium diendapkan dari
filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) —> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) +
H2O(l)
Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan
sehingga diperoleh aluminium oksida murni (Al2O3) 2Al(OH)3(s)
—> Al2O3(s) + 3H2O(g) Selanjutnya adalah tahap peleburan
alumina dengan cara reduksi melalui proses elektrolisis menurut
proses Hall-Heroult.
Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida dilarutkan dalam lelehan
kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus
berfungsi sebagai katode. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada
suhu 950 oC. Sebagai anode digunakan batang grafit.
19. Besi adalah logam yang berasal
dari bijih besi (tambang) yang
banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari
dari yang bermanfaat sampai
dengan yang merusakkan. Dalam
tabel periodik, besi mempunyai
simbol Fe dan nomor atom 26.
Besi juga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi.
Besi adalah logam yang paling
banyak dan paling beragam
penggunaannya.
21. “Pembuatan Besi”
Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara peleburan yang di lakukan dalam suatu tunggu
yang disebut tanur tiup (blast furnace).
Proses yang terjadi pada pembuatan besi:
1. Bahan-bahan (biji besi, batu kapur,&kokas) dimasukkan ke dalam tungku.
2. Udara panas dialirkan melalui dasar tanur yang mengoksidasi karbon jadi gas CO2.
C (s) + O2(g) CO2(g)
ΔH = -394 kJ
3. Kemudian gas CO2 bergerak naik dan bereaksi lagi dengan kokas manjadi CO.
CO2(g) + C(s) 2CO(g)
ΔH = +173 kJ
4. Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi.
3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 °C)
Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 °C)
FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 °C)
Reaksi total dapat di tuliskan sebagai berikut:
BACK
Fe2O3 (s) + 3CO (g) 2Fe (l) + 3CO2 (g)
Besi cair itu turun ke bawah. Zat pengotor yang tercampur , seperti SiO2, P4O10 &Al2O3 diikat
oleh CaO (penguraian batu kapur pada suhu tinggi). Besi yang dihasilkan disebut besi kasar
(pig iron) yang mengandung 95% Fe, 4% C dan sedikit Si, P, dan S. Rapuh (mudah patah).
22.
23. “Kegunaan Besi”
1. Dalam penggunaanya, besi digunakan bukan sebagai
besi murni, tapi berupa logam campur (baja).
2. Dipergunakan sebagai mainan anak-anak, perkakas
dapur, industri kendaraan, konstruksi
bangunan, jembatan, rel kereta api, dll.
3. Baja tahan karat digunakan untuk membuat perkakas
seperti gunting, obeng dan kunci serta perkakas dapur
seperti sendok dan panci.
25. “Pembuatan Tembaga”
Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2 melalui beberapa
tahap, yaitu:
1. Pengapungan (flotasi)
Bijih diserbukkan > masuk ke dalam campuran air dan minyak. Bijih
yang mengandung tembaga akan diselaputi oleh minyak & yang lainnya
terbawa oleh air. Udara ditiupkan ke dalam campuran dan bijih yang
diselaputi minyak dibawa ke permukaan mengapung, sedangkan zat lain
diendapkan. GAMBAR.
2. Pemanggangan
Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dan terjadi reaksi
Reaksinya nie :
4Cu2FeS2(s) + 9O2(g) 2Cu2S(s) + 2Fe2O3(s) +
6SO2(g
Mengubah besi sulfida menjadi besi oksida
Tembaga tetap berupa sulfida
27. 3. Peleburan dan pengubahan
bijih terlebih dahulu dileburkan sehingga mencair dan terpisah
menjadi 2 lapisan. Lapisan bawah (copper mate) yang terdri dari
Cu2S dan lapisan atas adalah besi cair. Lalu copper mate ini
dipindahkan dan ditiupkan udara sehingga reaksi redoks terjadi.
Menghasilkan tembaga yang mengandung gelembung SO2
beku (tembaga lepuh) atau yang disebut dengan blister copper
Ini loh reaksinya XD
• 2Cu2S(s) + 3O2(g) 2Cu2O(s) + 2SO2(g)
Cu2S(s) + 2Cu2O(s) 6Cu(s) + SO2(g
Pada proses ini
kandungan Cu
sebesar 98-99%
29. “Kegunaan Tembaga”
1. Merupakan penghantar panas dan listrik yang sangat baik, maka
2.
3.
4.
5.
6.
banyak digunakan pada alat-alat listrik.
Sebagai perhiasan, campuran antara tembaga dan emas.
Sebagai bahan pembuat uang logam.
Sebagai bahan pembuat logam lain, seperti kuningan (campuran
antara tembaga dan seng), perunggu (campuran antara tembaga
dan timah.
CuSO4 dalam air berwarna biru, banyak digunakan sebagai zat
warna.
Campuran CuSO4 dan Ca(OH)2, disebut bubur boderiux banyak
digunakan untuk mematikan serangga atau hama
tanaman, pencegah jamur pada sayur dan buah.
30. 7. CuCl2, digunakan untuk menghilangkan kandungan belerang
pada pengolahan minyak.
8. Cu(OH)2 yang larut dalam larutan NH4OH membentuk ion
kompleks cupri tetramin (dikenal sebagai larutan
schweitser), digunakan untuk melarutkan selulosa pada
pembuatan rayon (sutera buatan).