Bab ini membahas konsep-konsep dasar teori relativitas khusus, meliputi:
1. Transformasi Lorentz dan postulat relativitas khusus
2. Pemekaran waktu dan kontraksi panjang
3. Massa, momentum, dan energi relativistik termasuk kesetaraan massa-energi.
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
Sumber penulisan berasal dari berbagai sumber (jurnal, blog, panduan praktikum). Harap menghargai kerja keras penyusun dengan tidak melakukan plagiat dan mencantumkan setiap sumber yang digunakan. Semoga bermanfaat :)
"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang diberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".
Sumber penulisan berasal dari berbagai sumber (jurnal, blog, panduan praktikum). Harap menghargai kerja keras penyusun dengan tidak melakukan plagiat dan mencantumkan setiap sumber yang digunakan. Semoga bermanfaat :)
Presentasi ini hanya sedikit membahas :
Kecepatan relatif
Dilatasi waktu
Konstraksi panjang ( konstraksi Lorentz)
Massa relativistik
Energi kinetik relativistik
Kesetaraan Massa dengan Energi
.Teori relativitas Einstein ini mempertimbangkan konsep kerangka acuan inersia. Teori hipotesis eter telah membuktikan secara tidak langsung bahwa eter itu tidak ada
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Kemampuan dasar yang akan
Anda miliki setelah mempelajari
bab ini adalah sebagai berikut.
• Dapat memformulasikan teori
relativitas khusus untuk waktu,
panjang, dan massa, serta
kesetaraan massa dengan
energi yang diterapkan dalam
teknologi.
A. Transformasi dan Postulat
Relativitas Khusus
B. Pemekaran Waktu dan
Kontraksi Panjang
C. Massa, Momentum, dan Energi
Relativistik
2. Tranformasi dan Postulat Relativitas Khusus
Relativitas Newton
a. Semua Gerak Itu Relatif
b. Definisi Kejadian, Pengamatan, dan Kerangka Acuan
c. Relativitas Newton; Kerangka acuan inersial adalah suatu
kerangka acuan yang berada dalam keadaan dian atau bergerak
terhadap kerangka acuan lainnya dengan kecepatan konstan pada
suatu kecepatan konstan pada suatu garis lurus.
5. Transformasi Galileo untuk
koordinat dan waktu
x’ = x – vt
y’ = y
z’ = z
t’ = t
Transformasi
kebalikan
x = x’ + vt
y = y’
z = z’
t’= t’
Transformasi Galileo
untuk kecepatan
x’ = x – vt
dx’ = dx – d (vt)
dt dt dt
Transformasi Galileo
untuk kecepatan
ux’ = ux – v
uy’ = uy
uz’ = uz
Transformasi
kebalikan
ux = ux’ + v
uy = uy’
uz = uz’
6. Hipotesis eter: ”jagat raya dipenuhi oleh eter stasioner
yang tdak mempunyai eujud tetapi dapat menghantarkan
perambatan gelombang”.
(1) Seperti diketahui jika Anda berlarian, maka Anda
bergerak terhadap kerangka acuan tanah di lokasi
tempata Anda berlari.
(2) Cahaya sebagi gelombang haruslah memerlukan
medium dalam perambatannya.
Postulat Relativitas Khusus
8. Kelajuan cahaya terhadap eter, c, dianalogikan dengan kelajuan perahu
terhadap arus, dan kelajuan cahaya terhadap Bumi, v’.
9. Dalam percobaan ini
mendeteksi tidak ada
pergeseran dalam pola-pola
finji. Karena itu, disimpulkan
bahwa tak seorangpun
dapat mendeteksi
kecepatan gerak Bumi
dengan mengacu pada eter.
10. Postulat ke-1 relativitas khusus: “hukum-hukum fisika memilki
bentuk yang sama pada semua kerangka acuan yang bergerakdengan
kecepatan tetap kerangka tetap (kerangka acuan intersial)”.
Postulat ke-2 relativitas khusus: “cahaya merambat melalui ruang
hampa dengan cepat rambat c=3,0 x 108 m/s, dan kelajuan cahaya tak
bergantung pada kelajuan sumber cahaya maupun kelajuan
pengamatnya”.
Hukum penjumlahan kecepatan konvensional (relativitas Newton) tak
berlaku untuk cahaya. Kelajuan cahaya dalam waktu merupakan
besaran mutlak.
Postulat Einstein untuk Teori Relativitas Khusus
15. Pemekaran Waktu dan Kontraksi Panjang
Pemekaran Waktu
Perhatikan transformasi Lorentz untuk waktu
Efek bertambah lamanya selang waktu yang diukur oleh pengamat
yang bergerak terhadap kejadian dikenal sebagai pemekaran waktu
atau dilasi waktu (time dilation).
17. Bukti Pemekaran Waktu
Fakta pemekaran waktu dibuktikan oleh B. Rossi dan D.B. Hall 1941 dan
diulang dalam bentuk lebih sederhana oleh D.H. Frisch dan J.H. Smith
1963 moun (), meluruh menjadi partikel-partikel lainnya.
N = N0 e-t/τ
Nilai perbandingan seharusnya
18. Tetapi, dari percobaan diperoleh N2/N 1 adalah 0,7. Secara
tepat sesuai dengan yang diprediksi oleh pemekaran
waktu.
20. Massa, Momentum, dan
Energi Relativistik
Massa Relativistik
Hukum kekekalan momentum menyatakan benda bertumbukan,
momentum total sistem adalah konstan, dengan anggapan sistem
terisolasi.
21. Percobaan ini menyatakan bahwa elektron cepat lebih berat daripada
elektron lambat.
mo disebut massa diam
24. Energi kinetik sebuah partikel yang bergerak relativistik (mendekati
kecepatan cahaya) sama dengan selisish antara energi total
dengan energi diamnya.
Ek = E – E0 = (ɣ - 1)E0 = (ɣ - 1) m0c2
Ada kesetaraan antara massa dan energi
E = mc2
Hukum kesetaraan massa-energi Einstein
Energi diam : E0 = m0c2
Energi total : E = mc2
25. Hukum Kekekalan Energi Relativistik
Hukum kekekalan energi relativistik, yaitu energi relativistik awal sama
relativistik awal sama dengan energi relativistik akhir.