Kandidiasis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh Candida dan dapat menginfeksi mulut, vagina, kulit, dan organ dalam. Penyakit ini umum terjadi pada bayi, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Gejalanya bervariasi mulai dari lesi kulit hingga infeksi sistemik yang parah. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan mikroskopis dan kultur jamur, sedangkan penatalaksanaannya melip
GNAPS adalah sindrom nefritik yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal yang timbul setelah infeksi streptokokus. Patogenesisnya melibatkan reaksi radang pada glomerulus akibat antigen streptokokus yang mengaktivasi sistem komplemen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan bukti infeksi streptokokus sebelumnya. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, diuretik, dan obat hipertensi untuk
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Dokumen ini membahas tentang otitis media akut pada anak, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Otitis media akut adalah peradangan telinga tengah yang biasanya terjadi pada anak akibat infeksi bakteri setelah ISPA, dengan gejala utama nyeri telinga dan demam. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik telinga, sed
Konjungtivitis is an inflammation of the conjunctiva, the mucous membrane that lines the inner surface of the eyelids and covers the white part of the eye. It can be caused by infections, allergies, or physical agents like light. Common symptoms include redness, discharge, irritation, and photophobia. Conjunctivitis is classified into bacterial, viral, and allergic types based on cause. Bacterial conjunctivitis is often contagious and caused by organisms like Staphylococcus. Viral conjunctivitis can be caused by adenoviruses and spread through droplets or contaminated water.
GNAPS adalah sindrom nefritik yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal yang timbul setelah infeksi streptokokus. Patogenesisnya melibatkan reaksi radang pada glomerulus akibat antigen streptokokus yang mengaktivasi sistem komplemen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan bukti infeksi streptokokus sebelumnya. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, diuretik, dan obat hipertensi untuk
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Dokumen ini membahas tentang otitis media akut pada anak, termasuk definisi, etiologi, epidemiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Otitis media akut adalah peradangan telinga tengah yang biasanya terjadi pada anak akibat infeksi bakteri setelah ISPA, dengan gejala utama nyeri telinga dan demam. Diagnosis didasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan fisik telinga, sed
Konjungtivitis is an inflammation of the conjunctiva, the mucous membrane that lines the inner surface of the eyelids and covers the white part of the eye. It can be caused by infections, allergies, or physical agents like light. Common symptoms include redness, discharge, irritation, and photophobia. Conjunctivitis is classified into bacterial, viral, and allergic types based on cause. Bacterial conjunctivitis is often contagious and caused by organisms like Staphylococcus. Viral conjunctivitis can be caused by adenoviruses and spread through droplets or contaminated water.
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
This document provides an overview of corneal anatomy, functions, diseases, and infections. It discusses the layers of the cornea and their roles. Common corneal conditions described include keratitis (inflammation of the cornea), which can be caused by bacteria, viruses, fungi, or non-infectious factors. Bacterial keratitis often presents with ulcers and infiltrates in the cornea and can lead to worsening infection if not treated promptly. Viral keratitis is commonly caused by herpes simplex or zoster viruses. Allergic and neurotrophic keratitis are also summarized. The document emphasizes the importance of prompt treatment for large corneal ulcers to prevent complications like corneal perforation.
Buku ini membahasi manajemen syok pada anak, termasuk patofisiologi, klasifikasi, tanda-tanda, dan pengobatan syok pada anak. Syok dibagi menjadi beberapa jenis seperti hipovolemik, kardiogenik, obstruktif, distributif, dan disosiatif. Buku ini juga membahas pendekatan terapi seperti resusitasi cairan, pemberian obat, dan monitoring pasien.
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
Rhinitis alergi adalah kelainan hidung yang ditandai oleh gejala seperti bersin-bersin, rinore, dan hidung tersumbat setelah paparan alergen. Patofisiologinya melibatkan reaksi IgE dan pelepasan mediator seperti histamin yang menyebabkan inflamasi. Diagnosis didasarkan pada riwayat paparan alergen dan gejala klinis, serta dapat didukung dengan tes alergi. Pengobatannya meliputi menghindari alergen, antihist
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
1. Pria berusia 28 tahun datang dengan keluhan demam selama 8 hari disertai mual dan muntah serta menurunnya selera makan.
2. Salmonella typhi diidentifikasi sebagai penyebabnya yang dapat menyebabkan demam tifoid.
3. Penatalaksanaan meliputi istirahat, diet, dan antibiotik seperti kloramfenikol atau fluorokuinolon untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan usus.
Dokumen tersebut membahas pendekatan diagnosis limfadenopati. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) penyebab limfadenopati dapat diingat dengan mnemonik MIAMI atau SHAK, (2) kunci kecurigaan kanker meliputi usia tua, karakteristik kelenjar yang keras dan terfiksasi, berlangsung lebih dari 2 minggu, serta lokasi di supraklavikula, (3) biopsi merupakan prosedur diagnostik ut
Skenario menjelaskan tentang seorang perempuan 65 tahun yang mengeluh lemah separuh badan sebelah kanan dan disartria sejak satu hari sebelumnya. Perempuan tersebut menderita diabetes melitus dan hipertensi selama lima tahun terakhir.
Dokumen ini membahas kandidiasis superfisialis yang merupakan infeksi jamur genus Candida pada kulit dan mukosa. Penyebabnya adalah menurunnya daya tahan tubuh akibat berbagai faktor seperti mekanis, gizi, perubahan fisiologis, dan penyakit sistemik. Gejala klinisnya bervariasi sesuai lokasi infeksinya seperti oral, vagina, kulit lipatan. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan
Pemilihan kortikosteroid pada penyakit kulitpeternugraha
Kortikosteroid topikal memiliki mekanisme kerja yang kompleks melalui jalur genomik dan nongenomik. Pemilihan kortikosteroid dan penggunaannya harus mempertimbangkan faktor penyakit, pasien, dan obat. Kortikosteroid topikal dapat mengobati berbagai penyakit kulit dengan respons yang bervariasi, namun harus digunakan dengan tepat dosis dan lama pengobatan untuk mencapai efek maksimal dan menghind
This document provides an overview of corneal anatomy, functions, diseases, and infections. It discusses the layers of the cornea and their roles. Common corneal conditions described include keratitis (inflammation of the cornea), which can be caused by bacteria, viruses, fungi, or non-infectious factors. Bacterial keratitis often presents with ulcers and infiltrates in the cornea and can lead to worsening infection if not treated promptly. Viral keratitis is commonly caused by herpes simplex or zoster viruses. Allergic and neurotrophic keratitis are also summarized. The document emphasizes the importance of prompt treatment for large corneal ulcers to prevent complications like corneal perforation.
Buku ini membahasi manajemen syok pada anak, termasuk patofisiologi, klasifikasi, tanda-tanda, dan pengobatan syok pada anak. Syok dibagi menjadi beberapa jenis seperti hipovolemik, kardiogenik, obstruktif, distributif, dan disosiatif. Buku ini juga membahas pendekatan terapi seperti resusitasi cairan, pemberian obat, dan monitoring pasien.
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
Rhinitis alergi adalah kelainan hidung yang ditandai oleh gejala seperti bersin-bersin, rinore, dan hidung tersumbat setelah paparan alergen. Patofisiologinya melibatkan reaksi IgE dan pelepasan mediator seperti histamin yang menyebabkan inflamasi. Diagnosis didasarkan pada riwayat paparan alergen dan gejala klinis, serta dapat didukung dengan tes alergi. Pengobatannya meliputi menghindari alergen, antihist
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
1. Pria berusia 28 tahun datang dengan keluhan demam selama 8 hari disertai mual dan muntah serta menurunnya selera makan.
2. Salmonella typhi diidentifikasi sebagai penyebabnya yang dapat menyebabkan demam tifoid.
3. Penatalaksanaan meliputi istirahat, diet, dan antibiotik seperti kloramfenikol atau fluorokuinolon untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan usus.
Dokumen tersebut membahas pendekatan diagnosis limfadenopati. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) penyebab limfadenopati dapat diingat dengan mnemonik MIAMI atau SHAK, (2) kunci kecurigaan kanker meliputi usia tua, karakteristik kelenjar yang keras dan terfiksasi, berlangsung lebih dari 2 minggu, serta lokasi di supraklavikula, (3) biopsi merupakan prosedur diagnostik ut
Skenario menjelaskan tentang seorang perempuan 65 tahun yang mengeluh lemah separuh badan sebelah kanan dan disartria sejak satu hari sebelumnya. Perempuan tersebut menderita diabetes melitus dan hipertensi selama lima tahun terakhir.
Dokumen ini membahas kandidiasis superfisialis yang merupakan infeksi jamur genus Candida pada kulit dan mukosa. Penyebabnya adalah menurunnya daya tahan tubuh akibat berbagai faktor seperti mekanis, gizi, perubahan fisiologis, dan penyakit sistemik. Gejala klinisnya bervariasi sesuai lokasi infeksinya seperti oral, vagina, kulit lipatan. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan
Tinjauan kasus ini membahas tentang asuhan kebidanan pada seorang wanita usia 22 tahun dengan keluhan leukorea. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa pasien mengeluarkan cairan putih dari vagina beserta kulit vagina yang kemerahan."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai genus Candida, termasuk klasifikasi, ciri-ciri, spesies penting, dan pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Candida seperti candidiasis. Dokumen tersebut juga membahas tentang hubungan antara Candida dengan gangguan hormon dan cara menangani overgrowth Candida.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan sindrom dalam merangkum gejala duh tubuh vagina. Pendekatan ini dijelaskan sebagai pendekatan yang murah, sederhana dan berguna untuk diagnosis awal penyakit vagina seperti vaginosis bakterial, trikomoniasis, dan kandidiasis. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, diagnosis dan penanganan masing-masing penyakit tersebut.
Pasien laki-laki berumur 13 tahun datang dengan keluhan demam dan luka di mulut yang menyebabkan nyeri dan sulit makan. Luka tersebut muncul setelah menggunakan obat gentian violet dari puskesmas. Berdasarkan riwayat penyakit, lokalisasi luka, dan gejala klinis, diduga pasien mengalami dermatitis kontak alergi akibat obat gentian violet.
Makalah ini membahas tentang tiga penyakit yaitu tinea kapitis, tinea korporis, dan kandidiasis. Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala, sedangkan tinea korporis adalah dermatofitosis pada kulit berrambut halus. Kandidiasis disebabkan oleh jamur Candida yang dapat menginfeksi berbagai bagian tubuh seperti mulut, vagina, dan paru-paru. Makalah ini menjelaskan
Kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh ragi Candida yang umumnya hidup di mulut dan vagina. Infeksi ini dapat terjadi jika kadar ragi meningkat dan masuk ke aliran darah atau organ internal. Gejala umumnya bercak putih dan iritasi pada mulut atau vagina. Diagnosis dilakukan dengan memeriksa sampel yang diambil dari daerah yang terinfeksi.
Dokumen tersebut membahas epidemiologi dan pencegahan penyakit menular seksual seperti gonorea dan sifilis. Ia menjelaskan agen penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan untuk penyakit-penyakit tersebut serta cara untuk mencegah penularan melalui gaya hidup sehat dan promosi kesehatan.
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelaminarifahhasinhuluqi
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penyakit kelamin, termasuk definisi, gejala, jenis penyakit, pengobatan, pencegahan, dan vaksinasi. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa penyakit kelamin dapat menular melalui hubungan seksual atau kontak dengan barang pribadi orang lain, dan mencakup kondisi seperti klamidia, gonore, trikomoniasis, herpes, dan HPV. Dokumen tersebut juga membahas
Contoh Presentasi IPA Biologi Kelas IX-Penyakit Kelamin
Teori kandidiasis
1. Supervisor : Dr. Sri WahyuniPurnama Sp KK Presentator : Harvinthran 060100231 Mohd. KhadzrulFaizal 060100251 Kandidiasis
2. LatarBelakang Kandidiasisadalahpenyakitjamur yang bersifatakutatausubakutdisebabkanolehspesies Candida dandapatmengenaimulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atauparu, kadang-kadangdapatmenyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis. Penyakitiniterdapatdiseluruhduniadapatmenyerangsemuaumur, baiklaki-lakimaupunperempuan. Yang paling seringmenginfeksiadalah Candida albicans yang dapatdiisolasidarikulit, mulut, selaputmukosa vagina, danfesesorang normal. Sebagaipenyebabendokarditiskandidosisialah C. parapsilosisdanpenyebabkandidosis septicemia adalah C. tropicalis. Studi terbaru menunjukkan bahwa Candida dapat diisolasi dari tangan 15-54% dari pekerja perawatan kesehatan di pengaturan unit perawatan intensif dan bahwa rantaitipeCandida dijumpai pada tangan dapat ditularkan oleh pasien yang terinfeksi.
3. Tujuan Tujuandarimakalahdanpresentasiadalah : Memberikanpenjelasanmengenaikandidiasis , penyebabkandidiasis, tandadangejala yang berlakubersamaannyadanpenatalaksanaannya. MelengkapikegiatanKepaniteraanKlinik Senior DepartemenIlmuKesehatanKulit & Kelamin.
5. Definisi Jamur Candida ada dua yaituflora normal dan patogen invasif. Kisaran infeksi spesies Candida bervariasi dari infeksi selaput mukosa jinak lokal untuk penyakit disebarluaskan. Keparahan penyakit biasanya dikaitkan dengan keadaan yang immunocompromised termasuk yang rentan terhadap patogen iatrogenik dalam unit perawatan intensif atau mereka dengan kondisi imunologi predisposisi seperti keganasan, disfungsi organ, atau terapi imunosupresif.
6. Epidemiologi Internasional Spesies Candida telah menggantikan spesies Cryptococcus sebagai jamur patogen yang paling umum yang mempengaruhi orang yang immunocompromised.Umur Orang pada usia ekstrem (bayi dan orang dewasa> 65 tahun) yang paling rentan terhadap kolonisasi Candida. Kandidiasis mukokutan juga lebih menonjol pada neonatus dan orang dewasa yang lebih tua.Bayi berat badanlahirrendah dan bayiberatbadanlahir sangat rendah berisiko tinggi untuk kandidiasis sistemik. Semuaorangmempunyairesikoterkenainfeksidari Candida, tidakterkaitrasdankelamin .
7. Cara Penularan SpesiesCandida dapatditemukanditanah, darilingkunganrumahsakit, bendamati, danmakanan. Candida dapatmenyebardarisatuorangkeorang lain ditangandalampengaturanrumahsakit,ataukadang-kadangmelaluiberhubunganseksdenganwanita yang menderitakandidiasisvulvovaginal.
9. FaktorPredisposisi Endogen : Perubahanfisiologik Kehamilanatau yang menyerupaikehamilan, karenaperubahan pH dalam vagina Kegemukan, karenabanyakkeringat Debilitas Iatrogenik, yaituobat, alatatautindakanuntukmenolongpasienseperti antibiotic, kortikosteroid, sitostatik, gigitiruanpenuh (denture), kateter, infuse, realimentasiintravena, operasi, danradiasi. Endokrinopatimisalnyahipotiroid, tinoma, hipogamaglobinemia Diabetes mellitus Penyakitkronik : tuberculosis, lupus eritematosusdengankeadaanumum yang buruk, leukemia, ataukeganasan lain Umur : orangtuadanbayilebihmudahterkenainfeksikarena status immunologiknyatidaksempurna, bayibarulahir, terutama yang premature Immunologik : penyakit genetic
10. FaktorPredisposisi Eksogen Iklim, panasdankelembapanmenyebabkanperspirasimeningkat Kebersihankulit Kebiasaanberendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkanmaserasidanmemudahkanmasuknyajamur Kontakdenganpenderita, misalnyapada thrush danbalanopostitis
11. Patogenesis SpesiesCandida adalahjamurtipe yeast yang dapatmembentukhifadanpseudohifa (hifasemu). Untuksebagianbesar, spesies Candida yang terbataspadamanusiadanhewan, namunmerekaseringditemukandilingkunganrumahsakit, termasukdimakanan, meja, ventilasiudara, lantai, pernapasan, dantenagamedis. Candida sp jugaditemukanpadapenyakitkulitdanselaputmukosadarisaluranpencernaan, genitourinari, danpernapasan.
12. Patogenesis Spesies Candida jugamempunyai, faktorvirulensinyasendiri yang mungkinakanmenyebabkankemampuanmerekauntukmenyebabkaninfeksi. Faktorvirulensiutamameliputisebagaiberikut: -Permukaanmolekul yang memungkinkankepatuhan organismekestruktur lain (misalnya, sel-sel manusia, matriksekstraselular, perangkatpalsu) -Asam protease danfosfolipase yang melibatkan penetrasidankerusakanselamplop-Kemampuanuntukmengkonversikebentukhifa (switching fenotype)
17. GejalaKlinis Kandidosiskutis : Kandidosisintertriginosa Lesididaerahlipatankulitketiak, lipatpaha, intergluteal, lipatpayudara, antarajaritangandan kaki, glans penis, dan umbilicus, berupabercak yang berbatastegas, bersisik, basah, daneritematosa. Lesitersebutdikelilingiolehsatelitberupavesikel-vesikeldan pustule-pustulkecilataubula yang bilapecahmeninggalkandaerah yang erosive,denganpinggir yang kasardanberkembangsepertilesi primer. Kandidosisperianal Lesiberupamaserasisepertiinfeksidermatofittipebasah. Penyakitinimenimbulkanpruritusani. Terdapat dermatitis perianalberupaeritemadanmaserasi yang sangatgataldanterbakar.
18. GejalaKlinis KandidosisKutisGeneralisata Lesiterdapatpadaglabrous skin, lipatpayudara, intragluteal, dan umbilicus. Seringdisertaiglositis, stomatitis, danparonikia. ParonikiadanOnikomikosis Seringdideritaiolehorang-orang yang pekerjaannyaberhubungandengan air. Lesiberupakemerahan, pembengkakan yang tidakbernanah, kuku menjaditebal, mengerasdanberlekuk-lekuk, kadang-kadangberwarnakecoklatan, tidakrapuh, tetapberkilatdantidakterdapatsisajaringandibawah kuku sepertipadatineaunguium. Merupakaninflamasikronikpadalipatan kuku yang menghasilkan pus, erosipadapinggir lateral kuku, penebalandanwarnakecoklatanpadalempeng kuku .
19. GejalaKlinis Diaper-rash Kelainanpadakulitdaerahbokong yang seringterdapatpadabayi yang popoknyaselalubasahdanjarangdigantidanjugaseringdideritai neonates sebagaigejalasisa dermatitis oral danperianal. Gejalanyaterdapat macula danvesikel-vesikeldenganmaserasipadadaerah yang tertutuppopokmenyebabkan rasa gatalsepertiterbakardantidaknyaman. Diagnosis ditegakkandenganadanyalesisatelit yang eritematosa. Kandidosisgranulomatosa Penyakitiniseringmenyeranganak-anak, lesiberupapapulkemerahantertutupkrustatebalberwarnakuningkecoklatandanmelekateratpadadasarnya. Krustainidapatmenimbulsepertitanduksepanjang 2 cm, lokalisasinyaseringterdapatdimuka, kepala, kuku, badan, tungkai, dan faring.
20. GejalaKlinis Reaksi id (kandidid) Reaksiterjadikarenaadanyametabolitkandida, klinisnyaberupavesikel-vesikel yang bergerombol, terdapatpadaselajaritanganataubagianbadan yang lain, miripdermatofitid.
22. Diagnosis Diagnosis kandidiasis dapat dibuat secara klinis dalam kasus-kasus mukokutan banyak. Melihat contoh sekresi oral atau vagina bawah mikroskop mungkin diperlukan untuk mengkonfirmasikan diagnosis. Kulturjugadapatdilakukanuntukmenentukandiagnosa. Kandidiasis invasif biasanya didiagnosis dengan kultur darah atau jaringan atau dengan memeriksa sampel jaringan yang terinfeksi di bawah mikroskop.
23. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaanlangsung Kerokankulitatauusapanmukokutandiperiksadengan KOH 10% ataudenganpewarnaan Gram, terlihatgambaran Gram positif, selragi, blastospora, atauhifasemu. Pemeriksaanbiakan Bahan yang akandiperiksaditanamdalam agar dektrosaglukosaSabourand, dapat pula agar inidibubuhi antibiotic (kloramfenikol) untukmencegahpertumbuhanbakteri. Perbenihandisimpandalamsuhukamarataulemarisuhu 370C, kolonitumbuhsetelah 24-48 jam, berupa yeast like colony.
25. Terapi Umum : Menghindariataumenghilangkanfaktorpredisposisi Khusus : Topikal: Larutanungu gentian 0.5 – 1 % untukselaputlendir, 1 – 2 % untukkulit, dioleskansehari 2 kali selama 3 hari Nistatin : berupakrim, salep, emulsi Amfoterisin B Grupazolantara lain : Mikonazol 2% berupakrimataubedak Klotrimazol 1% berupabedak, larutanataukrim Tiokonazol, bufonazol, isikonazol Siklopiroksolamin 1% larutan, krim Antimikotik lain yang bersprektum lama
26. Terapi Sistemik : Tablet nistatinuntukmenghilangkaninfeksifokaldalamsalurancerna, obatinitidakdiserapolehusus Ketokonazol, biladipakaiuntukkandidosis vagina dosisnya 2 x 200 mg selama 5 hari (untukorangdewasa) Itrakonazol : biladipakaiuntukkandidosisvulvovaginitisdosistunggal 300 mg (untukorangdewasa)
27. Komplikasi & Prognosis Komplikasi Jika tidak diobati, kandidemia dapat menyebabkan infeksi metastatik fokus di mata, tulang punggung, hati,, limpa SSP, dan ginjal. Memulai pengobatan diniuntuk mencegah sepsis, pembentukan abses, dan kematian. Prognosis Prognosis infeksi Candida bervariasi berdasarkan lokasi infeksi. Mukokutan infeksi lokal biasanya merespon dengan baik untuk terapi medis. Respon terhadap infeksi invasif ditentukan oleh seberapa cepat infeksi Candida diakui dan pengobatan dimulai maupun respon host yang mendasari kekebalan tubuh dan komorbiditas.