SlideShare a Scribd company logo
ASKEP KANDIDIASIS, TINEA
KAPATIS, TINEA KRURIS, TINEA
KORPORIS DAN
TINEA PEDIS

OLEH KELOMPOK
IV
ASKEP KANDIDIASIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
• Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang
disebabkan oleh candida. Candida merupakan
mikroflora normal pada rongga mulut,
mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari
populasi (Silverman S, 2001).
• Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat
jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit
ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada
penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan
fisiologis, pemberian antibiotika
berkepanjangan, dan hilangnya penghalang
(Stedman, 2005).
2. Anatomi Fisiologi

 Lapisan kulit
– Epidermis
– Dermis.
– Subkutis.

 Jaringan kulit
– Kelenjar sebasea
– Kelenjar keringat.
– Kelenjar payudara (glandula mamae).
3. Patofisiologi

• Infeksi candidiasis dapat terjadi apabila
ada faktor predisposisi baik endogen
maupun eksogen :
– Faktor endogen
– Faktor eksogen.
4. Tanda dan Gejala
• Keluhan utama ialah gatal dan perih di daerah vulva.
Pada yang berat terdapat pula rasa panas, nyeri
sesudah BAK, dan dispanuria. Pada pemeriksaan
yang ringan tampak hiperemia di labia minora,
introitus vagina, dan vagina terutama ½ bagian
bawah.
• Terdapat pula kelainan yang khas yaitu bercak-bercak
putih kekuningan, pada kelainan yang berat juga
terdapat edema pada labiya minora dan ulkus-ulkus
dangkal pada labiya minora dan sekitar introitus
vagina.
• Flour albus pada kandidiasis vagina berwarna
kekuningan. Tanda yang khas ialah disertai gumpalangumpalan sebagai kepala susu berwarna putih
kekuningan.
5. Komplikasi

• Candida albicans yang bermetastase dapat
menjalar ke esofagus, usus halus, usus besar
dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa
abses hati dan otak.
6. Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium : ditemukan adanya jamur
candida albicans pada swab mukosa
• Pemeriksaan endoskopi : hanya diindikasikan
jika tidak terdapat perbaikan dengan
pemberian flukonazol.
• Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin
biru 1% topikal dengan swab atau kumur.
• Diagnosa pasti dengan biopsy
7. Penatalaksanaan Medis

• Obat kumur atau dalam bentuk permen hisap
diberikan kepada klien. Selain itu, pengobatan
yang paling sering digunakan saat ini adalah
pemakaian Nistatin drop. Nistatin ini akan
diteteskan pada mulut bayi untuk mengobati
kandidiasisnya. Ada juga yang menyarankan cara
pemakaian yang lain, yaitu tangan ibu dicuci
sampai bersih, teteskan 2 tetes ke ujung jari ibu
dan oleskan ke lidah dan mulut bayi secara
merata. Cara ini menjamin obat teroleskan
dengan lebih merata namun harus dilakukan
dengan hati-hati, jangan sampai membuat bayi
muntah.
TINEA KRURIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
• Tinea cruris adalah infeksi dari permukaan kulit
yang mempengaruhi daerah pangkal paha,
termasuk alat kelamin , daerah kemaluan
dandaerah perianal . Hal ini terutama
mempengaruhi orang-orang dan dominan cuaca
hangat dan lembab. Hal ini disebabkan oleh
jamurdermatofit Trichophyton rubrum dan
kadang-kadang oleh Candida albicans ,
Trichophyton mentagrophytes dan floccosum
Epidermophyton
2. Patofisiologi

• Cara penularan jamur dapat secara angsung
maupun tidak langsung. Penularan langsung
dapat secara fomitis, epitel, rambut yang
mengandung jamur baik dari manusia,
binatang, atau tanah. Penularan tidak
langsung dapat melalui tanaman, kayu yang
dihinggapi jamur, pakaian debu. Agen
penyebab juga dapat ditularkan melalui
kontaminasi dengan pakaian, handuk atau
sprei penderita atau autoinokulasi dari tinea
pedis, tinea inguium, dan tinea manum.
3. Tanda dan Gejala

• Rasa gatal dan kemerahan di regio inguinalis dan
dapat meluas ke sekitar anus, intergluteal sampai
ke gluteus. Dapat pula meluas ke supra pubis dan
abdomen bagian bawah. Rasa gatal akan semakin
meningkat jika banyak berkeringat.
4. Komplikasi

• Tinea cruris dapat terinfeksi sekunder oleh
candida atau bakteri yang lain. Pada infeksi jamur
yang kronis dapat terjadi likenifikasi dan
hiperpigmentasi kulit.
5. Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Dengan Sediaan Basah
• Pemeriksaan Kultur Dengan Sabouraud Agar
6. Penatalaksanaan Medis
Pada infeksi tinea cruris tanpa komplikasi
biasanya dapat dipakai anti jamur topikal saja
dari golongan imidazole dan allynamin yang
tersedia dalam beberapa formulasi
TINEA KAPATIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Tinea kapitis adalah infeksi jamur superfisial yang
menyerang kulit kepala dan rambut.
• 2. Tanda dan Gejala
Jamur ini dapat masuk ke dalam kulit kepala atau
rambut dan berkembang sehingga membentuk
kelainan di kulit kepala. Umumnya gejala penyakit
ini yaitu adanya keluhan penderita berupa bercak
di kulit kepala yang terasa gatal dan sering
disertai rontoknya rambut di tempat tersebut
3. Penatalaksanaan

• Perlu diperhatikan faktor predisposisi, faktor
sumber penularan, faktor pasien, dan faktor
obat. Mengingat lokasi jamur dalam folikel
rambut, maka diberikan obat oral, kecuali bila
tidak ada kontraindikasi. Untuk mencegah
penyebaran spora, berikan obat topikal berupa
sampo. Sebagai sampo dapat digunakan
selenium sulfida, sampo povidone iodine atau
sampo yang mengandung derivat azol.
Pemberian 2 kali seminggu dapat mencegah
penularan dan perluasan infeksi serta
bermanfaat mempercepat kultur negative.
TINEA KORPORIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Tinea corporis adalah infeksi dermatofita
superfisial yang ditandai oleh baik lesi
inflamasi maupun noninflamasi pada glabrous
skin (kulit tubuh yang tidak berambut) seperti:
bagian muka, leher, badan, lengan, tungkai
dan gluteal.. Sinonim untuk penyakit ini
adalah tinea sirsinata, tinea glabrosa,
Scherende Fiechte, kurap
2. Patofisiologi

Infeksi dermatofita melibatkan tiga langkah
utama: perlekatan ke keratinosit, penetrasi
melalui dan diantara sel, dan perkembangan
respon host
3. Tanda dan Gejala
Penderita merasa gatal, dan kelainan berbatas
tegas, terdiri atas macam-macam efloresensi kulit
(polimorfi). Bagian tepi lesi lebih aktif (lebih jelas
tanda-tanda peradangan) daripada bagian
tengah. wujud lesi yang beraneka ragam ini dapat
berupa sedikit hiperpigmentasi dan skuamasi,
menahun.
4. Penatalaksanaan Medis

Terapi yang dapat diberikan pada pasien
bervariasi tergantung derajat lesi yang ada.
TINEA PEDIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Merupakan infeksi jamur yang biasanya
terjadi di sela-sela jari kaki. Kutu air dapat
merambat sampai ke telapak kaki dan
telapak tangan. Rasanya sangat gatal dan
perih. Umumnya, kutu air menyerang orangorang yang beraktivitas di daerah basah dan
kakinya sering terendam air serta kurang
menjaga kebersihan. Gangguan yang disebut
juga athelete’s foot ini sangat menular.
2. Patofisiologi
Telah dibicarakan mengenai potofisiologi
Tinea Pedis dan pengobatannya. Secara klinis
ada 3 bentuk Tinea pedis yaitu bentuk
Intertriginosa, Papuloskuamosa, dan Vesikuler
atau Vesikobulosa. Bentuk Intertriginosa
merupakan bentuk infeksi yang melibatkan
dermatofit dan bakteri gram negatif,
sedangkan pada bentuk papuloskuamosa
terdapat defek imunitas seluler. Pada bentuk
vesikuler atau vesikobulosa merupakan respon
imun pejamu yang diperantarai sel T
3. Tanda dan Gejala
• Gatal dan perih, terutama di sela-sela jari kaki.
• Timbul lepuhan-lepuhan kecil, kulit sekelilingnya
menjadi kemerahan.
• Celah kaki diregangkan, terlihat retak-retak dan
rasanya sangat perih.
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikroskopik preparat kerokan kulit
dengan meneteskan KOH10%, tidak ditemukan
elemen jamur.Pemeriksaan mikroskopik preparat
kuku jempol kaki dengan meneteskanKOH 40%,
tidak ditemukan elemen jamur.
5. Penatalaksanaan Medis
• Memberikan informasi kepada pasien mengenai
penyakitnya dan pengobatannya.
• Menyarankan kepada pasien untuk
mengkonsumsi obat secara teratur dan tidak
menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter.
• Pencucian kaki setiap hari diikuti dengan
pengeringan yang baik terutama di daerah sela
jari kaki.
• Menganjurkan pada pasien untuk menghindari
pemakaian sandal/sepatuyang tertutup dan
tidak bertelanjang kaki ke fasilitas umum.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Askepfaringitis
AskepfaringitisAskepfaringitis
Presentasi Mr Tys
Presentasi Mr TysPresentasi Mr Tys
Presentasi Mr Tys
Eva Apriliyana Rizki
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Streptococcus beta hemolitikus grup a
Streptococcus beta hemolitikus grup aStreptococcus beta hemolitikus grup a
Streptococcus beta hemolitikus grup a
Haidar Estrada
 
Tinea favosa
Tinea favosaTinea favosa
Tinea favosa
jrryanjyp
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
Septian Muna Barakati
 
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunakInfeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Mustika Sari Hutabarat
 
Sinusitis jamur fix
Sinusitis jamur fixSinusitis jamur fix
Sinusitis jamur fix
Nita Alisyahbana
 
Asuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteriAsuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteri
octo zulkarnain
 
Askep difteri
Askep difteriAskep difteri
Askep difteri
whenny
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
pjj_kemenkes
 
Case report session difteri
Case report session   difteriCase report session   difteri
Case report session difteri
Angga Putra Perdana
 
Leaflet demam tifoid
Leaflet demam tifoidLeaflet demam tifoid
Leaflet demam tifoid
Operator Warnet Vast Raha
 
Presentasi difteri
Presentasi difteriPresentasi difteri
Presentasi difteri
Kusuma Wijayanti
 
furunkel
furunkelfurunkel
furunkel
sri wahyuni
 
INFEKSI ASAL UDARA
INFEKSI ASAL UDARAINFEKSI ASAL UDARA
INFEKSI ASAL UDARA
Nia Hardianti
 

What's hot (18)

Askepfaringitis
AskepfaringitisAskepfaringitis
Askepfaringitis
 
Presentasi Mr Tys
Presentasi Mr TysPresentasi Mr Tys
Presentasi Mr Tys
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Streptococcus beta hemolitikus grup a
Streptococcus beta hemolitikus grup aStreptococcus beta hemolitikus grup a
Streptococcus beta hemolitikus grup a
 
Makalah dermatitis atopik part 1
Makalah dermatitis atopik part 1Makalah dermatitis atopik part 1
Makalah dermatitis atopik part 1
 
Tinea favosa
Tinea favosaTinea favosa
Tinea favosa
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunakInfeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunak
 
Sinusitis jamur fix
Sinusitis jamur fixSinusitis jamur fix
Sinusitis jamur fix
 
Asuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteriAsuhan keperawatan pada difteri
Asuhan keperawatan pada difteri
 
Askep difteri
Askep difteriAskep difteri
Askep difteri
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
Case report session difteri
Case report session   difteriCase report session   difteri
Case report session difteri
 
Leaflet demam tifoid
Leaflet demam tifoidLeaflet demam tifoid
Leaflet demam tifoid
 
Bisulan
BisulanBisulan
Bisulan
 
Presentasi difteri
Presentasi difteriPresentasi difteri
Presentasi difteri
 
furunkel
furunkelfurunkel
furunkel
 
INFEKSI ASAL UDARA
INFEKSI ASAL UDARAINFEKSI ASAL UDARA
INFEKSI ASAL UDARA
 

Similar to Yataba infeksi jamur

Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Ayyin Laste
 
Penyulit dan Komplikasi Neonatus, bayi diaper rush, seborhea & oral trush.pptx
Penyulit dan Komplikasi Neonatus, bayi diaper rush, seborhea & oral trush.pptxPenyulit dan Komplikasi Neonatus, bayi diaper rush, seborhea & oral trush.pptx
Penyulit dan Komplikasi Neonatus, bayi diaper rush, seborhea & oral trush.pptx
AstrilaPascadilema
 
PENYAKIT KUSTA (LEPROSY)
PENYAKIT KUSTA (LEPROSY)PENYAKIT KUSTA (LEPROSY)
PENYAKIT KUSTA (LEPROSY)
Muhammad Nasrullah
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
Warnet Raha
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
Septian Muna Barakati
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
Warnet Raha
 
cute-mushrooms. Penyuluhan-newsletter.pptx.
cute-mushrooms.  Penyuluhan-newsletter.pptx.cute-mushrooms.  Penyuluhan-newsletter.pptx.
cute-mushrooms. Penyuluhan-newsletter.pptx.
ZullaiqahNurhali2
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
Septian Muna Barakati
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Farmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitFarmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit Kulit
Dedi Kun
 
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptxKelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
syifaaqliyah1
 
Pioderma Non Kokus
Pioderma Non KokusPioderma Non Kokus
Pioderma Non Kokus
Donna Potter
 
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteri
AndiMardiyani
 
Makalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurapMakalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurap
Septian Muna Barakati
 
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonasuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson  Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
pjj_kemenkes
 

Similar to Yataba infeksi jamur (20)

Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
 
Penyulit dan Komplikasi Neonatus, bayi diaper rush, seborhea & oral trush.pptx
Penyulit dan Komplikasi Neonatus, bayi diaper rush, seborhea & oral trush.pptxPenyulit dan Komplikasi Neonatus, bayi diaper rush, seborhea & oral trush.pptx
Penyulit dan Komplikasi Neonatus, bayi diaper rush, seborhea & oral trush.pptx
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
PENYAKIT KUSTA (LEPROSY)
PENYAKIT KUSTA (LEPROSY)PENYAKIT KUSTA (LEPROSY)
PENYAKIT KUSTA (LEPROSY)
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
cute-mushrooms. Penyuluhan-newsletter.pptx.
cute-mushrooms.  Penyuluhan-newsletter.pptx.cute-mushrooms.  Penyuluhan-newsletter.pptx.
cute-mushrooms. Penyuluhan-newsletter.pptx.
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Farmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit KulitFarmakologi Penyakit Kulit
Farmakologi Penyakit Kulit
 
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptxKelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
Kelompok 4_Swamedikasi Bisul.pptx
 
Pioderma Non Kokus
Pioderma Non KokusPioderma Non Kokus
Pioderma Non Kokus
 
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
Askep morbili AKPER PEMKAB MUNA
 
Demam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteriDemam Typhoid, disentri, difteri
Demam Typhoid, disentri, difteri
 
Makalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurapMakalah penyakit kurap
Makalah penyakit kurap
 
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonasuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
 
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson  Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
 
Tinea
TineaTinea
Tinea
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Yataba infeksi jamur

  • 1. ASKEP KANDIDIASIS, TINEA KAPATIS, TINEA KRURIS, TINEA KORPORIS DAN TINEA PEDIS OLEH KELOMPOK IV
  • 2. ASKEP KANDIDIASIS A. Konsep Dasar Medis 1. Pengertian • Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida. Candida merupakan mikroflora normal pada rongga mulut, mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari populasi (Silverman S, 2001). • Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005).
  • 3. 2. Anatomi Fisiologi  Lapisan kulit – Epidermis – Dermis. – Subkutis.  Jaringan kulit – Kelenjar sebasea – Kelenjar keringat. – Kelenjar payudara (glandula mamae).
  • 4. 3. Patofisiologi • Infeksi candidiasis dapat terjadi apabila ada faktor predisposisi baik endogen maupun eksogen : – Faktor endogen – Faktor eksogen.
  • 5. 4. Tanda dan Gejala • Keluhan utama ialah gatal dan perih di daerah vulva. Pada yang berat terdapat pula rasa panas, nyeri sesudah BAK, dan dispanuria. Pada pemeriksaan yang ringan tampak hiperemia di labia minora, introitus vagina, dan vagina terutama ½ bagian bawah. • Terdapat pula kelainan yang khas yaitu bercak-bercak putih kekuningan, pada kelainan yang berat juga terdapat edema pada labiya minora dan ulkus-ulkus dangkal pada labiya minora dan sekitar introitus vagina. • Flour albus pada kandidiasis vagina berwarna kekuningan. Tanda yang khas ialah disertai gumpalangumpalan sebagai kepala susu berwarna putih kekuningan.
  • 6. 5. Komplikasi • Candida albicans yang bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus, usus besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.
  • 7. 6. Pemeriksaan Penunjang • Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada swab mukosa • Pemeriksaan endoskopi : hanya diindikasikan jika tidak terdapat perbaikan dengan pemberian flukonazol. • Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab atau kumur. • Diagnosa pasti dengan biopsy
  • 8. 7. Penatalaksanaan Medis • Obat kumur atau dalam bentuk permen hisap diberikan kepada klien. Selain itu, pengobatan yang paling sering digunakan saat ini adalah pemakaian Nistatin drop. Nistatin ini akan diteteskan pada mulut bayi untuk mengobati kandidiasisnya. Ada juga yang menyarankan cara pemakaian yang lain, yaitu tangan ibu dicuci sampai bersih, teteskan 2 tetes ke ujung jari ibu dan oleskan ke lidah dan mulut bayi secara merata. Cara ini menjamin obat teroleskan dengan lebih merata namun harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai membuat bayi muntah.
  • 9. TINEA KRURIS A. Konsep Dasar Medis 1. Pengertian • Tinea cruris adalah infeksi dari permukaan kulit yang mempengaruhi daerah pangkal paha, termasuk alat kelamin , daerah kemaluan dandaerah perianal . Hal ini terutama mempengaruhi orang-orang dan dominan cuaca hangat dan lembab. Hal ini disebabkan oleh jamurdermatofit Trichophyton rubrum dan kadang-kadang oleh Candida albicans , Trichophyton mentagrophytes dan floccosum Epidermophyton
  • 10. 2. Patofisiologi • Cara penularan jamur dapat secara angsung maupun tidak langsung. Penularan langsung dapat secara fomitis, epitel, rambut yang mengandung jamur baik dari manusia, binatang, atau tanah. Penularan tidak langsung dapat melalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur, pakaian debu. Agen penyebab juga dapat ditularkan melalui kontaminasi dengan pakaian, handuk atau sprei penderita atau autoinokulasi dari tinea pedis, tinea inguium, dan tinea manum.
  • 11. 3. Tanda dan Gejala • Rasa gatal dan kemerahan di regio inguinalis dan dapat meluas ke sekitar anus, intergluteal sampai ke gluteus. Dapat pula meluas ke supra pubis dan abdomen bagian bawah. Rasa gatal akan semakin meningkat jika banyak berkeringat. 4. Komplikasi • Tinea cruris dapat terinfeksi sekunder oleh candida atau bakteri yang lain. Pada infeksi jamur yang kronis dapat terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.
  • 12. 5. Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan Dengan Sediaan Basah • Pemeriksaan Kultur Dengan Sabouraud Agar 6. Penatalaksanaan Medis Pada infeksi tinea cruris tanpa komplikasi biasanya dapat dipakai anti jamur topikal saja dari golongan imidazole dan allynamin yang tersedia dalam beberapa formulasi
  • 13. TINEA KAPATIS A. Konsep Dasar Medis 1. Pengertian Tinea kapitis adalah infeksi jamur superfisial yang menyerang kulit kepala dan rambut. • 2. Tanda dan Gejala Jamur ini dapat masuk ke dalam kulit kepala atau rambut dan berkembang sehingga membentuk kelainan di kulit kepala. Umumnya gejala penyakit ini yaitu adanya keluhan penderita berupa bercak di kulit kepala yang terasa gatal dan sering disertai rontoknya rambut di tempat tersebut
  • 14. 3. Penatalaksanaan • Perlu diperhatikan faktor predisposisi, faktor sumber penularan, faktor pasien, dan faktor obat. Mengingat lokasi jamur dalam folikel rambut, maka diberikan obat oral, kecuali bila tidak ada kontraindikasi. Untuk mencegah penyebaran spora, berikan obat topikal berupa sampo. Sebagai sampo dapat digunakan selenium sulfida, sampo povidone iodine atau sampo yang mengandung derivat azol. Pemberian 2 kali seminggu dapat mencegah penularan dan perluasan infeksi serta bermanfaat mempercepat kultur negative.
  • 15. TINEA KORPORIS A. Konsep Dasar Medis 1. Pengertian Tinea corporis adalah infeksi dermatofita superfisial yang ditandai oleh baik lesi inflamasi maupun noninflamasi pada glabrous skin (kulit tubuh yang tidak berambut) seperti: bagian muka, leher, badan, lengan, tungkai dan gluteal.. Sinonim untuk penyakit ini adalah tinea sirsinata, tinea glabrosa, Scherende Fiechte, kurap
  • 16. 2. Patofisiologi Infeksi dermatofita melibatkan tiga langkah utama: perlekatan ke keratinosit, penetrasi melalui dan diantara sel, dan perkembangan respon host 3. Tanda dan Gejala Penderita merasa gatal, dan kelainan berbatas tegas, terdiri atas macam-macam efloresensi kulit (polimorfi). Bagian tepi lesi lebih aktif (lebih jelas tanda-tanda peradangan) daripada bagian tengah. wujud lesi yang beraneka ragam ini dapat berupa sedikit hiperpigmentasi dan skuamasi, menahun.
  • 17. 4. Penatalaksanaan Medis Terapi yang dapat diberikan pada pasien bervariasi tergantung derajat lesi yang ada.
  • 18. TINEA PEDIS A. Konsep Dasar Medis 1. Pengertian Merupakan infeksi jamur yang biasanya terjadi di sela-sela jari kaki. Kutu air dapat merambat sampai ke telapak kaki dan telapak tangan. Rasanya sangat gatal dan perih. Umumnya, kutu air menyerang orangorang yang beraktivitas di daerah basah dan kakinya sering terendam air serta kurang menjaga kebersihan. Gangguan yang disebut juga athelete’s foot ini sangat menular.
  • 19. 2. Patofisiologi Telah dibicarakan mengenai potofisiologi Tinea Pedis dan pengobatannya. Secara klinis ada 3 bentuk Tinea pedis yaitu bentuk Intertriginosa, Papuloskuamosa, dan Vesikuler atau Vesikobulosa. Bentuk Intertriginosa merupakan bentuk infeksi yang melibatkan dermatofit dan bakteri gram negatif, sedangkan pada bentuk papuloskuamosa terdapat defek imunitas seluler. Pada bentuk vesikuler atau vesikobulosa merupakan respon imun pejamu yang diperantarai sel T
  • 20. 3. Tanda dan Gejala • Gatal dan perih, terutama di sela-sela jari kaki. • Timbul lepuhan-lepuhan kecil, kulit sekelilingnya menjadi kemerahan. • Celah kaki diregangkan, terlihat retak-retak dan rasanya sangat perih. 4. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan mikroskopik preparat kerokan kulit dengan meneteskan KOH10%, tidak ditemukan elemen jamur.Pemeriksaan mikroskopik preparat kuku jempol kaki dengan meneteskanKOH 40%, tidak ditemukan elemen jamur.
  • 21. 5. Penatalaksanaan Medis • Memberikan informasi kepada pasien mengenai penyakitnya dan pengobatannya. • Menyarankan kepada pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan tidak menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter. • Pencucian kaki setiap hari diikuti dengan pengeringan yang baik terutama di daerah sela jari kaki. • Menganjurkan pada pasien untuk menghindari pemakaian sandal/sepatuyang tertutup dan tidak bertelanjang kaki ke fasilitas umum.