Satuan acara pengajaran ini membahas pyoderma gangrenosum yang merupakan kondisi yang menyebabkan jaringan menjadi nekrotik dan menimbulkan luka kronis. Materi ini menjelaskan pengertian, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi, klasifikasi, dan penatalaksanaan pyoderma gangrenosum.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem penginderaan khususnya otitis media. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, penyebab, gejala, pengkajian, diagnosa dan tindakan keperawatan pada pasien otitis media baik akut maupun kronis. Modul ini bertujuan membantu pemahaman asuhan keperawatan yang tepat bagi perawat dalam merawat pasien dengan gangguan telinga se
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai lepra, termasuk definisi, agen penyebab, epidemiologi, jenis, gejala klinikal, diagnosis, pengurusan, rawatan, komplikasi, pencegahan, dan peranan pembantu perubatan dalam program kawalan lepra.
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Faringitis adalah radang pada struktur mukosa tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Gejala umumnya meliputi nyeri tenggorokan, demam, dan pembesaran kelenjar getah bening leher. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, analgesik, cairan, dan diet ringan untuk memulihkan keseimbangan nutrisi. Komplikasi potensial termasuk otitis media dan abses. Perawatan fokus pada menurunkan demam,
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang asuhan keperawatan pada kasus faringitis. Secara ringkas, dokumen menjelaskan konsep medik faringitis termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan medis. Dokumen juga menjelaskan konsep keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana keperawatan untuk masalah-masalah yang muncul akibat faringitis seperti gang
Faringitis dan tonsilitis adalah peradangan yang menyerang tenggorokan dan tonsil yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus. Faringitis ditandai dengan nyeri tenggorok, demam, dan pembesaran tonsil, sedangkan tonsilitis ditandai dengan nyeri menelan dan demam tinggi. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, cairan yang cukup, analgesik, dan antibiotik seperti penisilin untuk mencegah komplikasi seperti abses dan radang jant
Satuan acara pengajaran ini membahas pyoderma gangrenosum yang merupakan kondisi yang menyebabkan jaringan menjadi nekrotik dan menimbulkan luka kronis. Materi ini menjelaskan pengertian, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi, klasifikasi, dan penatalaksanaan pyoderma gangrenosum.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem penginderaan khususnya otitis media. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, penyebab, gejala, pengkajian, diagnosa dan tindakan keperawatan pada pasien otitis media baik akut maupun kronis. Modul ini bertujuan membantu pemahaman asuhan keperawatan yang tepat bagi perawat dalam merawat pasien dengan gangguan telinga se
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai lepra, termasuk definisi, agen penyebab, epidemiologi, jenis, gejala klinikal, diagnosis, pengurusan, rawatan, komplikasi, pencegahan, dan peranan pembantu perubatan dalam program kawalan lepra.
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Faringitis adalah radang pada struktur mukosa tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Gejala umumnya meliputi nyeri tenggorokan, demam, dan pembesaran kelenjar getah bening leher. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, analgesik, cairan, dan diet ringan untuk memulihkan keseimbangan nutrisi. Komplikasi potensial termasuk otitis media dan abses. Perawatan fokus pada menurunkan demam,
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang asuhan keperawatan pada kasus faringitis. Secara ringkas, dokumen menjelaskan konsep medik faringitis termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan medis. Dokumen juga menjelaskan konsep keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, dan rencana keperawatan untuk masalah-masalah yang muncul akibat faringitis seperti gang
Faringitis dan tonsilitis adalah peradangan yang menyerang tenggorokan dan tonsil yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus. Faringitis ditandai dengan nyeri tenggorok, demam, dan pembesaran tonsil, sedangkan tonsilitis ditandai dengan nyeri menelan dan demam tinggi. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, cairan yang cukup, analgesik, dan antibiotik seperti penisilin untuk mencegah komplikasi seperti abses dan radang jant
Faringitis adalah peradangan pada mukosa faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Terdapat dua jenis faringitis yaitu faringitis kronis dan faringitis spesifik. Asuhan keperawatan pada kasus faringitis meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan seperti nyeri, gangguan nutrisi, bersihan jalan nafas tidak efektif, resiko defisit volume cairan, resiko penularan penyakit, dan perubahan suhu tubuh s
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis atopik, termasuk epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, sasaran dan strategi terapi, tata laksana terapi, terapi non-farmakologi dan farmakologi."
Bab 1 membahas latar belakang jamur sebagai penyebab infeksi di Indonesia. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami pengertian, faktor risiko, cara diagnosis, dan pengobatan penyakit jamur. Bab 2 menjelaskan pengertian jamur, tujuan pemeriksaan, faktor risiko infeksi jamur, cara diagnosis melalui pemeriksaan klinis dan mikroskopis, serta cara pengobatan dan pencegahan.
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
Materi ini membahas mengenai bakteri patogen yang menyebabkan terjadinya infeksi pada kulit dan jaringan yang umumnya menginfeksi manusia. Dalam materi ini juga menyertakan bagaimana cara mengidentifikasi bakteri secara konvensional.
Sinusitis jamur adalah peradangan sinus yang disebabkan oleh infeksi jamur. Terdapat dua jenis sinusitis jamur, yaitu non invasif dan invasif. Sinusitis jamur non invasif meliputi mikosis sinus superfisial, misetoma, dan sinusitis alergi jamur. Sedangkan sinusitis jamur invasif terdiri dari akut, kronis, dan granulomatosus. Pengobatan tergantung jenisnya, mulai dari pembersihan, antibiotik, antihistamin, hing
Asuhan keperawatan pada pasien difteri meliputi pengkajian gejala klinis seperti demam, bengkak leher, dan gangguan pernapasan. Pengobatan difokuskan pada pemberian antitoksin, antibiotik, dan kortikosteroid untuk mencegah komplikasi. Tindakan mencakup isolasi, pemberian nutrisi, dan pencegahan penyebaran infeksi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi pada usus halus. Gejala demam tifoid meliputi demam, nyeri kepala, pusing, perasaan tidak enak di perut, mual dan muntah, serta perdarahan usus. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik seperti kloramfenikol dan amoksilin/ampisilin, istirahat total, dan perawatan profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang furunkel (bisul), yang merupakan peradangan folikel rambut dan jaringan sekitarnya yang biasanya terjadi di bagian bokong, leher, ketiak, badan, dan kaki. Furunkel disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan faktor risikonya adalah kebersihan kulit yang kurang, daya tahan tubuh rendah, dan lingkungan tropis. Gejalanya berupa benjolan merah dan nyeri yang mengelu
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit selesma dan influenza yang merupakan infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh beberapa jenis virus. Selesma umumnya disebabkan oleh rhinovirus yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan sinus, sedangkan influenza disebabkan oleh virus influenza yang menyerang sel selaput lendir. Kedua penyakit tersebut menular melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan menimbulkan gejala seperti bat
Tinea korporis adalah infeksi jamur superficial yang menyerang kulit glabrous (tanpa rambut) seperti wajah, leher, badan, lengan, dan tungkai, yang ditandai dengan lesi berupa eritema, skuama, dan gatal. Penyebab utamanya adalah jamur Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes. Tinea korporis umumnya terjadi di daerah beriklim panas dan lembab akibat faktor lingkungan dan kontak dengan penderita
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kusta, termasuk strategi dan aktivitas layanan untuk pengawasan dan pengendalian penyakit, agen infeksi dan ciri-cirinya, faktor risiko, masa pengeraman, rawatan, dan pembagian jenis penyakit kusta.
Faringitis adalah peradangan pada mukosa faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Terdapat dua jenis faringitis yaitu faringitis kronis dan faringitis spesifik. Asuhan keperawatan pada kasus faringitis meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan seperti nyeri, gangguan nutrisi, bersihan jalan nafas tidak efektif, resiko defisit volume cairan, resiko penularan penyakit, dan perubahan suhu tubuh s
Dokumen tersebut membahas tentang dermatitis atopik, termasuk epidemiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, sasaran dan strategi terapi, tata laksana terapi, terapi non-farmakologi dan farmakologi."
Bab 1 membahas latar belakang jamur sebagai penyebab infeksi di Indonesia. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami pengertian, faktor risiko, cara diagnosis, dan pengobatan penyakit jamur. Bab 2 menjelaskan pengertian jamur, tujuan pemeriksaan, faktor risiko infeksi jamur, cara diagnosis melalui pemeriksaan klinis dan mikroskopis, serta cara pengobatan dan pencegahan.
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
Materi ini membahas mengenai bakteri patogen yang menyebabkan terjadinya infeksi pada kulit dan jaringan yang umumnya menginfeksi manusia. Dalam materi ini juga menyertakan bagaimana cara mengidentifikasi bakteri secara konvensional.
Sinusitis jamur adalah peradangan sinus yang disebabkan oleh infeksi jamur. Terdapat dua jenis sinusitis jamur, yaitu non invasif dan invasif. Sinusitis jamur non invasif meliputi mikosis sinus superfisial, misetoma, dan sinusitis alergi jamur. Sedangkan sinusitis jamur invasif terdiri dari akut, kronis, dan granulomatosus. Pengobatan tergantung jenisnya, mulai dari pembersihan, antibiotik, antihistamin, hing
Asuhan keperawatan pada pasien difteri meliputi pengkajian gejala klinis seperti demam, bengkak leher, dan gangguan pernapasan. Pengobatan difokuskan pada pemberian antitoksin, antibiotik, dan kortikosteroid untuk mencegah komplikasi. Tindakan mencakup isolasi, pemberian nutrisi, dan pencegahan penyebaran infeksi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan konjungtivitis atau peradangan pada mata. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, alergi, bahan kimia, atau trauma. Gejalanya antara lain mata merah dan bengkak, produksi air mata berlebihan, dan rasa panas atau gatal. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa seperti nyeri, penentuan rencana tindakan, dan evalu
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi pada usus halus. Gejala demam tifoid meliputi demam, nyeri kepala, pusing, perasaan tidak enak di perut, mual dan muntah, serta perdarahan usus. Penanganannya meliputi pemberian antibiotik seperti kloramfenikol dan amoksilin/ampisilin, istirahat total, dan perawatan profesional.
Dokumen tersebut membahas tentang furunkel (bisul), yang merupakan peradangan folikel rambut dan jaringan sekitarnya yang biasanya terjadi di bagian bokong, leher, ketiak, badan, dan kaki. Furunkel disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan faktor risikonya adalah kebersihan kulit yang kurang, daya tahan tubuh rendah, dan lingkungan tropis. Gejalanya berupa benjolan merah dan nyeri yang mengelu
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit selesma dan influenza yang merupakan infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh beberapa jenis virus. Selesma umumnya disebabkan oleh rhinovirus yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan sinus, sedangkan influenza disebabkan oleh virus influenza yang menyerang sel selaput lendir. Kedua penyakit tersebut menular melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan menimbulkan gejala seperti bat
Tinea korporis adalah infeksi jamur superficial yang menyerang kulit glabrous (tanpa rambut) seperti wajah, leher, badan, lengan, dan tungkai, yang ditandai dengan lesi berupa eritema, skuama, dan gatal. Penyebab utamanya adalah jamur Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes. Tinea korporis umumnya terjadi di daerah beriklim panas dan lembab akibat faktor lingkungan dan kontak dengan penderita
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kusta, termasuk strategi dan aktivitas layanan untuk pengawasan dan pengendalian penyakit, agen infeksi dan ciri-cirinya, faktor risiko, masa pengeraman, rawatan, dan pembagian jenis penyakit kusta.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Tinjauan kasus ini membahas tentang asuhan kebidanan pada seorang wanita usia 22 tahun dengan keluhan leukorea. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa pasien mengeluarkan cairan putih dari vagina beserta kulit vagina yang kemerahan."
Penyakit kulit umumnya terjadi pada semua usia dan sebagian besar pengobatan membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan efek. Masalah menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon terhadap pengobatan.
Perempuan berusia 20 tahun datang ke apotek untuk membeli obat bisul besar di betisnya. Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan gejalanya berupa benjolan merah yang membesar dan berisi nanah.
Dokumen tersebut merupakan referat mengenai pioderma non kokus. Referat ini menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, dan pengobatan pioderma yang disebabkan oleh bakteri selain Staphylococcus dan Streptococcus seperti Pseudomonas, Klebsiella, E. coli, dan Proteus. Manifestasi klinis pioderma non kokus dapat berupa folikulitis, ektima, pionikia, selulitis, ulkus piogenik, dan hidradenitis suppurativa
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis dan keperawatan askep morbili pada anak, meliputi definisi, etiologi, epidemiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pencegahan, pengobatan, pemeriksaan diagnostik, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk anak dengan morbili.
Demam tifoid, disentri, dan difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri, yaitu Salmonella typhi, Shigella dysentriae, dan Corynebacterium diphtheriae. Ketiga penyakit ini menimbulkan gejala demam dan gangguan pencernaan serta dapat menular melalui kontak dengan orang atau benda terkontaminasi. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan isolasi bakteri, sementara pengobatannya meliputi
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonpjj_kemenkes
Asuhan keperawatan pada pasien dengan sindrom Stevens Johnson membutuhkan penatalaksanaan yang cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi berbahaya. Terapi utama adalah kortikosteroid sistemik dan perawatan luka serta pencegahan infeksi sekunder.
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson pjj_kemenkes
Asuhan keperawatan pada pasien dengan sindrom Stevens Johnson membutuhkan penatalaksanaan yang cepat dan tepat untuk mencegah komplikasi berbahaya. Terapi utama adalah kortikosteroid sistemik dan perawatan luka serta pencegahan infeksi sekunder.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
2. ASKEP KANDIDIASIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
• Kandidiasis adalah suatu infeksi jamur yang
disebabkan oleh candida. Candida merupakan
mikroflora normal pada rongga mulut,
mikroorganisme ini mencapai 40-60 % dari
populasi (Silverman S, 2001).
• Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat
jamur Candida, khususnya C. albicans. Penyakit
ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada
penekan imun dan khususnya AIDS), perubahan
fisiologis, pemberian antibiotika
berkepanjangan, dan hilangnya penghalang
(Stedman, 2005).
3. 2. Anatomi Fisiologi
Lapisan kulit
– Epidermis
– Dermis.
– Subkutis.
Jaringan kulit
– Kelenjar sebasea
– Kelenjar keringat.
– Kelenjar payudara (glandula mamae).
4. 3. Patofisiologi
• Infeksi candidiasis dapat terjadi apabila
ada faktor predisposisi baik endogen
maupun eksogen :
– Faktor endogen
– Faktor eksogen.
5. 4. Tanda dan Gejala
• Keluhan utama ialah gatal dan perih di daerah vulva.
Pada yang berat terdapat pula rasa panas, nyeri
sesudah BAK, dan dispanuria. Pada pemeriksaan
yang ringan tampak hiperemia di labia minora,
introitus vagina, dan vagina terutama ½ bagian
bawah.
• Terdapat pula kelainan yang khas yaitu bercak-bercak
putih kekuningan, pada kelainan yang berat juga
terdapat edema pada labiya minora dan ulkus-ulkus
dangkal pada labiya minora dan sekitar introitus
vagina.
• Flour albus pada kandidiasis vagina berwarna
kekuningan. Tanda yang khas ialah disertai gumpalangumpalan sebagai kepala susu berwarna putih
kekuningan.
6. 5. Komplikasi
• Candida albicans yang bermetastase dapat
menjalar ke esofagus, usus halus, usus besar
dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa
abses hati dan otak.
7. 6. Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium : ditemukan adanya jamur
candida albicans pada swab mukosa
• Pemeriksaan endoskopi : hanya diindikasikan
jika tidak terdapat perbaikan dengan
pemberian flukonazol.
• Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin
biru 1% topikal dengan swab atau kumur.
• Diagnosa pasti dengan biopsy
8. 7. Penatalaksanaan Medis
• Obat kumur atau dalam bentuk permen hisap
diberikan kepada klien. Selain itu, pengobatan
yang paling sering digunakan saat ini adalah
pemakaian Nistatin drop. Nistatin ini akan
diteteskan pada mulut bayi untuk mengobati
kandidiasisnya. Ada juga yang menyarankan cara
pemakaian yang lain, yaitu tangan ibu dicuci
sampai bersih, teteskan 2 tetes ke ujung jari ibu
dan oleskan ke lidah dan mulut bayi secara
merata. Cara ini menjamin obat teroleskan
dengan lebih merata namun harus dilakukan
dengan hati-hati, jangan sampai membuat bayi
muntah.
9. TINEA KRURIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
• Tinea cruris adalah infeksi dari permukaan kulit
yang mempengaruhi daerah pangkal paha,
termasuk alat kelamin , daerah kemaluan
dandaerah perianal . Hal ini terutama
mempengaruhi orang-orang dan dominan cuaca
hangat dan lembab. Hal ini disebabkan oleh
jamurdermatofit Trichophyton rubrum dan
kadang-kadang oleh Candida albicans ,
Trichophyton mentagrophytes dan floccosum
Epidermophyton
10. 2. Patofisiologi
• Cara penularan jamur dapat secara angsung
maupun tidak langsung. Penularan langsung
dapat secara fomitis, epitel, rambut yang
mengandung jamur baik dari manusia,
binatang, atau tanah. Penularan tidak
langsung dapat melalui tanaman, kayu yang
dihinggapi jamur, pakaian debu. Agen
penyebab juga dapat ditularkan melalui
kontaminasi dengan pakaian, handuk atau
sprei penderita atau autoinokulasi dari tinea
pedis, tinea inguium, dan tinea manum.
11. 3. Tanda dan Gejala
• Rasa gatal dan kemerahan di regio inguinalis dan
dapat meluas ke sekitar anus, intergluteal sampai
ke gluteus. Dapat pula meluas ke supra pubis dan
abdomen bagian bawah. Rasa gatal akan semakin
meningkat jika banyak berkeringat.
4. Komplikasi
• Tinea cruris dapat terinfeksi sekunder oleh
candida atau bakteri yang lain. Pada infeksi jamur
yang kronis dapat terjadi likenifikasi dan
hiperpigmentasi kulit.
12. 5. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Dengan Sediaan Basah
• Pemeriksaan Kultur Dengan Sabouraud Agar
6. Penatalaksanaan Medis
Pada infeksi tinea cruris tanpa komplikasi
biasanya dapat dipakai anti jamur topikal saja
dari golongan imidazole dan allynamin yang
tersedia dalam beberapa formulasi
13. TINEA KAPATIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Tinea kapitis adalah infeksi jamur superfisial yang
menyerang kulit kepala dan rambut.
• 2. Tanda dan Gejala
Jamur ini dapat masuk ke dalam kulit kepala atau
rambut dan berkembang sehingga membentuk
kelainan di kulit kepala. Umumnya gejala penyakit
ini yaitu adanya keluhan penderita berupa bercak
di kulit kepala yang terasa gatal dan sering
disertai rontoknya rambut di tempat tersebut
14. 3. Penatalaksanaan
• Perlu diperhatikan faktor predisposisi, faktor
sumber penularan, faktor pasien, dan faktor
obat. Mengingat lokasi jamur dalam folikel
rambut, maka diberikan obat oral, kecuali bila
tidak ada kontraindikasi. Untuk mencegah
penyebaran spora, berikan obat topikal berupa
sampo. Sebagai sampo dapat digunakan
selenium sulfida, sampo povidone iodine atau
sampo yang mengandung derivat azol.
Pemberian 2 kali seminggu dapat mencegah
penularan dan perluasan infeksi serta
bermanfaat mempercepat kultur negative.
15. TINEA KORPORIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Tinea corporis adalah infeksi dermatofita
superfisial yang ditandai oleh baik lesi
inflamasi maupun noninflamasi pada glabrous
skin (kulit tubuh yang tidak berambut) seperti:
bagian muka, leher, badan, lengan, tungkai
dan gluteal.. Sinonim untuk penyakit ini
adalah tinea sirsinata, tinea glabrosa,
Scherende Fiechte, kurap
16. 2. Patofisiologi
Infeksi dermatofita melibatkan tiga langkah
utama: perlekatan ke keratinosit, penetrasi
melalui dan diantara sel, dan perkembangan
respon host
3. Tanda dan Gejala
Penderita merasa gatal, dan kelainan berbatas
tegas, terdiri atas macam-macam efloresensi kulit
(polimorfi). Bagian tepi lesi lebih aktif (lebih jelas
tanda-tanda peradangan) daripada bagian
tengah. wujud lesi yang beraneka ragam ini dapat
berupa sedikit hiperpigmentasi dan skuamasi,
menahun.
18. TINEA PEDIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Merupakan infeksi jamur yang biasanya
terjadi di sela-sela jari kaki. Kutu air dapat
merambat sampai ke telapak kaki dan
telapak tangan. Rasanya sangat gatal dan
perih. Umumnya, kutu air menyerang orangorang yang beraktivitas di daerah basah dan
kakinya sering terendam air serta kurang
menjaga kebersihan. Gangguan yang disebut
juga athelete’s foot ini sangat menular.
19. 2. Patofisiologi
Telah dibicarakan mengenai potofisiologi
Tinea Pedis dan pengobatannya. Secara klinis
ada 3 bentuk Tinea pedis yaitu bentuk
Intertriginosa, Papuloskuamosa, dan Vesikuler
atau Vesikobulosa. Bentuk Intertriginosa
merupakan bentuk infeksi yang melibatkan
dermatofit dan bakteri gram negatif,
sedangkan pada bentuk papuloskuamosa
terdapat defek imunitas seluler. Pada bentuk
vesikuler atau vesikobulosa merupakan respon
imun pejamu yang diperantarai sel T
20. 3. Tanda dan Gejala
• Gatal dan perih, terutama di sela-sela jari kaki.
• Timbul lepuhan-lepuhan kecil, kulit sekelilingnya
menjadi kemerahan.
• Celah kaki diregangkan, terlihat retak-retak dan
rasanya sangat perih.
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikroskopik preparat kerokan kulit
dengan meneteskan KOH10%, tidak ditemukan
elemen jamur.Pemeriksaan mikroskopik preparat
kuku jempol kaki dengan meneteskanKOH 40%,
tidak ditemukan elemen jamur.
21. 5. Penatalaksanaan Medis
• Memberikan informasi kepada pasien mengenai
penyakitnya dan pengobatannya.
• Menyarankan kepada pasien untuk
mengkonsumsi obat secara teratur dan tidak
menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter.
• Pencucian kaki setiap hari diikuti dengan
pengeringan yang baik terutama di daerah sela
jari kaki.
• Menganjurkan pada pasien untuk menghindari
pemakaian sandal/sepatuyang tertutup dan
tidak bertelanjang kaki ke fasilitas umum.