SlideShare a Scribd company logo
TENTANG DAVID HUME
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan pada
peranan pemahaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri, dan
mengecilkan peranan akal. Banyak tokoh yang mengemukakan pemikiran tentang
empirisme, diantaranya adalah David Hume. Dia adalah seorang filsuf yang terkenal
diseluruh dunia dengan pendapatnya “ Bahwa Pengetahuan hanya bisa diperoleh melalui
pengalaman”. Di bawah ini adalah sedikit penjelasan tentang kehidupan dan pemikiran –
pemikiran yang dikemukakan oleh David Hume.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi David Hume ?
2. Bagaimana isi pemikiran – pemikiran David Hume ?
3. Apa saja karya-karya David Hume ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui biografi David Hume.
2. Untuk memahami pemikiran David Hume.
3. Untuk mengetahui karya – karya David Hume.
D. Manfaat
1. Agar bisa memahami biografi David Hume.
2. Agar bisa memahami pemikiran David Hume.
3. Agar mengetahui karya-karya David Hume.
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi David Hume
Hume lahir di Edinburgh, Skotlandia pada tanggal 26 April 1711 dengan nama
aslinya David Home. Namun pada tahun 1734 ia mengubah namanya karena di Inggris
kesulitan mengucapkan “ Home” dengan cara skotlandia. Hume merupakan putra pasangan
Yusuf chrinside dan Khaterine Falcorner. Tapi ayahnya meninggal pada saat usia Hume
masih anak-anak, sehingga dia dibesarkan oleh ibunya. Dalam masalah pendidikan Hume
mendapatkan pendidikan yang sangat baik. Dengan harta warisan yang ditinggalkan
ayahnya. Hume mendaftarkan di Universitas Edinburgh untuk belajar sastra klasik. Tetapi
Hume tidak puas dengan pendidikan yang diterimanya, kemudian ia memutuskan untuk
keluar dari Universitas dan dia memilih untuk pergi ke Perancis dan menjadi seorang filsuf
besar.
Pada tahun 1734, setelah beberapa bulan sibuk dengan perdagangan di Bristol, ia
pergi ke La fleche di Anjon, Perancis. Disana ia sering wacana dengan jesuit dari College Of
La Fleche, saat itu ia telah menghabiskan sebagian besar tabungannya selama empat tahun
disana untuk menulis karyanya yang berjudul A Treatise of Human Nature, beliau
menyelesaikannya pada usia 26 tahun. Setelah publikasi karyanya pada tahun 1744, Hume
ditetapkan menjadi ketua Pneumatics dan Moral Filsafat dan moral di Universitas
Edinburgh.Namun posisi itu diberikan kepada William Cleghorn, setelah menteri
Edinburgh mengajukan petisi kepada dewan kota untuk tidak menunjuk Hume karena ia
dituduh sebagai ateis. Hume juga dituduh bid’ah, tapi ia dipertahankan oleh ulama muda
teman-temannya yang berpendapat bahwa sebagai ateis, ia berada di luar gereja yuridiksi.
Meskipun pembebasan itu Hume gagal untuk mendapatkan jabatan sebagai ketua filsafat di
Universitas Glasgow.
Hume mencapai ketenaran sastra besar sebagai seorang sejarawan dengan
karyanya The History Of England, menelusuri peristiwa-peristiwa dari invasi Julius Caesar
ke revolusi 1688, adalah best seller dalam sehari. Didalamnya, Hume menyerahkan orang
politik sebagai makhluk kebiasaan, dengan disposisi untuk menyerahkan diam-diam
kepada pemerintah yang berkuasa kecuali dihadapkan oleh keadaan yang tidak menentu.
Dalam pandangannya, hanya agama yang bisa membelokkan orang laindari kehidupan
sehari-hari mereka untuk berfikirtentang hal-hal politik. Hume wafat diusianya yang ke 65
pada tahun 1776 di kota kelahirannya Edinburgh, Skotlandia. Dan sepanjang hidupnya,
Hume tidak pernah menikah.
B. Isi Pemikiran David Hume
Hume merupakan puncak aliran empirisme. baginya dan tokoh lain, pengalaman
(empirea) lebih dari pada rasio sebagai sumber pengetahuan, baik pengalaman intern
maupun ekstern. Menurutnya, semua ilmu berhubungan dengan hakekat manusia. Ilmu
inilah yang merupakan satu-satunya dasar kokoh bagi ilmu lain.1
Seperti John Lock yang bermadzhab empirisme, ia memiliki perbedaan pendapat.
Menurutnya, pemahaman manusia dipengaruhi sejumlah kepastian dasar tertentu
mengenai dunia eksternal, mengenai masa depan, mengenai sebab dan bahwa kepastian-
kepastian ini merupakan bagian naluri alamiah manusia, yang tidak dihasilkan ataupun
bisa dicegah oleh akal budi atau proses pemikiran manusia, dengan naluru alamiah
manusia, manusia bisa mencapai kepastian-kepastian yang memungkinkan pengetahuan
manusia. 2
Hume juga menyatakan bahwa semua pengetahuan dimulai dari pengalaman indra
sebagai dasar. Kesan (impression) bagi Hume, sama dengan penginderaan (sensasional)
pada Lock, adalah basis pengetahuan. Semua persepsi jiwa manusia terbentuk melalui dua
alat yang berbeda, yaitu impression dan idea. Perbedaan keduanya terletak pada tingkat
kekuatan dan garisnya menuju kekuatan besar dan kasar disebut impression (kesan) dan
semua sensasi nafsu, emosi termasuk kategori ini begitu masuk kedalam jiwa. Sedangkan
idea adalah gambaran kabur (faint mage) tentang persepsi yang masuk tadi ke dalam
pikiran.3
Hume tidak menerima substansi, sebab yang dialami hanya kesan-kesan saja
tentang beberapa ciri yang selalu ada bersama-sama. Dari kesan muncul gagasan. Kesan
adalah hasil pengideraan langsung, sedangkan gagasan adalah ingatan akan kesan-kesan
seperti itu. Misal ada sebuah benda dengan ciri-ciri : putih, licin, ringan, tipis. Atas dasar
ciri-ciri tersebut tidak dapat disimpulkan, bahwa ada substansi tetap yang misalnya
disebut kertas, yang memiliki ciri-ciri tadi. Bahwa didunia ada realitas kertas, diterima oleh
Hume. Namun dari kertas itu mengapa muncul gagasan kertas, bukan yang lain? Bagi
Hume, “aku” tidak lain hanyalah “ a budle collection of perceptions “ (= kesadaran tertentu
)”. Hume juga tidak mengakui bahwa adanya kausalitas atau hukum sebab akibat. Pada
umumnya orang berpedapat, bahwa penyimpulan soal-soal yang nyata tampaknya
didasarkan atas hubungan sebab akibat. Kita menuangka air pada bejana, kemudian di
bawah bejana itu kita nyalakan api. Setelah beberapa waktu air itu mendidih. Apa yang
diberitahukan oleh pengamatan kita? semula pengamatan mendapatkan kesan gejala
pertama, yaitu air bejana. Setelah beberapa waktu pengamatan mendapat gejala yang
kedua, yaitu air mendidih. Oleh karena kesan bejana yang kedua itu kita terima setelah ada
api dibawah bejana padahal kesan itu terus menerus kita terima jikalau ada api
ditempatkan dibawah bejana yang berisi air, timbullah asosiasi tertentu, yang menjadikan
akal kita cenderung berpendapat seolah-olah api itulah yang menghubungkan air dingin
dengan air mendidih. Hubungan ini kita anggap sebagai suatu hal yang pasti.
Yang disebut kepastian hanya mengungkapkan harapan kita saja dan tidak boleh
dimengerti lebih dari “probable” (berpeluang). Maka Hume menolak kausalitas, sebab
harapan bahwa sesuatu mengikuti yang lain tidak melekat pada hal-hal itu sendiri, namun
hanya dalam gagasan kita. Hukum alam adalah hukum alam. Jika kita bicara tentang “
hukum alam“ atau “ sebab – akibat”, sebenarnya kita membicarakan apa yang kita
harapkan, yang merupakan gagasan kita saja, yang lebih didikte oleh kebiasaan atau
perasaan kita saja. David Hume juga menolak membagi persepsi menjadi dua, persepsi
sederhana (simple) yaitu persepsi yang tidak bisa dibagi seperti ketika melihat merah,
bulat, dan persepsi ruwet ( kompleks ) seperti idea apel yang memerlukan idea yang
susunan dan asosiasinya kompleks. Karenanya untuk mengetahui kebenaran sebuah
pengetahuan maka harus diuraikan idea yang kompleks menjadi idea-idea sederhana, dan
kemudian menemukan kesan yang merupakan basis idea tersebut.4
Oleh karena itu metode Hume tidak bisa digunakan untuk persoalan metafisika
seperti Tuhan karena tidak mempunyai basis pengalaman dan tidak bisa mempunyai basis
berupa hubungan antara idea yang dapat didemonstrasikan melalui logika sederhana atau
pembuktian matematis. 5
Di dalam etikanya, Hume membuang segala bentuk kausalitas, sebab akal hanya
dapat menunjuk kepadanya hanya kesesuaian antara suatu perbuatan tertentu dengan
defacto.6
Pada hakikatnya pemikiran Hume bersifat analisis, kritis, dan skeptis. Ia berpangkal
pada keyakinan bahwa hanya kesan-kesanlah yang pasti, jelas, dan tidak diragukan, dari
situlah ia sampai pada keyakinan bahwa “ aku “ termasuk dunia hayalan. Berarti, dunia
terdiri dari kesan-kesan yang terpisah-pisah yang dapat disusun secara obyektif,
sistematis, karena tiada hubungan sebab-sebab diatara kesan-kesan itu. 7
C. Karya-karya David Hume
1. An Equiry Concerning Human Understanding (1748)
2. Philosophical Essays Concerning Human Understanding.
3. A Treatise Of Human Nature.
4. An Enquiry Into The Principles Of moral (1751)
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Biografi Hume lahir pada 26 April 1711 di kota Edinburg, Skotlandia, dengan nama David
Home. Dalam hal pendidikan, Hume termasuk orang yang beruntung karena bisa kuliah di
Universitas Edinburgh, dan memilih untuk belajar sastra klasik, namun dia memilih untuk
keluar dari universitas itu dan memilih pergi ke Perancis untuk menjadi filsuf besar.
2. Isi Pemikiran Menurut Hume, semua pengetahuan dari pengalaman Indra sebagai dasar.
Hume juga menolak kausalitas, karena akal hanya menunjuk kepadanya hanya kesesuaian
antara perbuatan tertentu dengan de facto.
3. Karya-karya David Hume. Diantara karya-karyanya yang terpenting adalah An Enquiry
Concercing Human Understanding (1748) dan An Into The Principle Of Moral (1751).
B. Saran
Kami berharap masyarakat bisa memahami dan menjadikan penyajian diatas sebagai
acuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam masyarakat, khususnya dalam bidang
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Bakker, Anton. Metode-metode Filsafat.Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996.
Nasution, harun. Sari Sejarah Filsafat. Yogyakarta : kanisius Sonny Keraf.
A Mikhae dua. Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakarta : Kanisius
Make Money at : http://bit.ly/copy_win

More Related Content

What's hot

Penelitian analisis isi
Penelitian analisis isiPenelitian analisis isi
Penelitian analisis isi
Fajar Adinugraha
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
nur john
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissanceTri Astuti Utomo (iyas)
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKinanti Tyas
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Agama dan Kebudayaan
Agama dan KebudayaanAgama dan Kebudayaan
Agama dan Kebudayaan
Jafar Sodiq
 
Agama pada usia lanjut
Agama pada usia lanjutAgama pada usia lanjut
Agama pada usia lanjut
Aditya Hapsari
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial
Teddy Ayomi
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
mankoma2012
 
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamPendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
Shollana
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Wulandari Rima Kumari
 
PPT4. pengenalan produk
PPT4. pengenalan produkPPT4. pengenalan produk
PPT4. pengenalan produkDessy Arifina
 
Teori pembingkaian
Teori pembingkaian Teori pembingkaian
Teori pembingkaian
Launa Usni
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Pengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkupPengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkupandisgrasi
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertrina_nurjanah96
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
Tri_Endah_Sulistiani
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Alfis Khisoli
 
Review Makalah
Review MakalahReview Makalah
Review Makalah
Joko Soebagyo
 

What's hot (20)

Penelitian analisis isi
Penelitian analisis isiPenelitian analisis isi
Penelitian analisis isi
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Agama dan Kebudayaan
Agama dan KebudayaanAgama dan Kebudayaan
Agama dan Kebudayaan
 
Agama pada usia lanjut
Agama pada usia lanjutAgama pada usia lanjut
Agama pada usia lanjut
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
 
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamPendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Sosiologi agama
Sosiologi agamaSosiologi agama
Sosiologi agama
 
PPT4. pengenalan produk
PPT4. pengenalan produkPPT4. pengenalan produk
PPT4. pengenalan produk
 
Teori pembingkaian
Teori pembingkaian Teori pembingkaian
Teori pembingkaian
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Pengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkupPengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkup
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Review Makalah
Review MakalahReview Makalah
Review Makalah
 

Viewers also liked

Manajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi ProsesManajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi Proses
Winda nawangasari
 
Intelligent use of Social Media Keynsham 12.10.2015
Intelligent use of Social Media   Keynsham 12.10.2015Intelligent use of Social Media   Keynsham 12.10.2015
Intelligent use of Social Media Keynsham 12.10.2015
Get up to Speed
 
Bash levi ppp
Bash levi pppBash levi ppp
Bash levi pppLevi Bash
 
Financial statements with and without
Financial statements with and withoutFinancial statements with and without
Financial statements with and without
shikhar199
 
La lingüística, la semiótica con los medios de comunicación y sus contenidos.
La lingüística, la semiótica con los medios de comunicación y sus contenidos. La lingüística, la semiótica con los medios de comunicación y sus contenidos.
La lingüística, la semiótica con los medios de comunicación y sus contenidos.
CelesteMorgaan
 
Persiapan dan evaluasi perencanaan
Persiapan dan evaluasi perencanaanPersiapan dan evaluasi perencanaan
Persiapan dan evaluasi perencanaankecamatanlawa
 
Google glass logo
Google glass logoGoogle glass logo
Google glass logoHema Venkat
 
Digital marketing trends final plymouth Chamber 06.08
Digital marketing trends final plymouth Chamber 06.08Digital marketing trends final plymouth Chamber 06.08
Digital marketing trends final plymouth Chamber 06.08
Get up to Speed
 
Bab 1: Dasar-dasar Internet
Bab 1: Dasar-dasar InternetBab 1: Dasar-dasar Internet
Bab 1: Dasar-dasar Internet
devikasr08
 
Content Marketing Get up to speed - Williton
Content Marketing   Get up to speed - WillitonContent Marketing   Get up to speed - Williton
Content Marketing Get up to speed - Williton
Get up to Speed
 
Intro to Data Analytics
Intro to Data AnalyticsIntro to Data Analytics
Intro to Data Analytics
Lexi Sydow
 
Point penting titik kritis pto baru
Point penting titik kritis pto baruPoint penting titik kritis pto baru
Point penting titik kritis pto baru
kecamatanlawa
 
khizar saeed
khizar saeedkhizar saeed
khizar saeed
khizarsaeed
 
Cell structure.
Cell structure.Cell structure.
Cell structure.
Andrijana Kološa
 
M logika revisi
M logika revisiM logika revisi
M logika revisi
Winda nawangasari
 
Bash levi ppp
Bash levi pppBash levi ppp
Bash levi ppp
Levi Bash
 
Get up to speed getting the most out of online marketing weston super mare
Get up to speed getting the most out of online marketing weston super mareGet up to speed getting the most out of online marketing weston super mare
Get up to speed getting the most out of online marketing weston super mare
Get up to Speed
 
Rockaway projectupdateapril2015
Rockaway projectupdateapril2015Rockaway projectupdateapril2015
Rockaway projectupdateapril2015
Rose Klein
 

Viewers also liked (20)

Manajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi ProsesManajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi Proses
 
Intelligent use of Social Media Keynsham 12.10.2015
Intelligent use of Social Media   Keynsham 12.10.2015Intelligent use of Social Media   Keynsham 12.10.2015
Intelligent use of Social Media Keynsham 12.10.2015
 
Bash levi ppp
Bash levi pppBash levi ppp
Bash levi ppp
 
Financial statements with and without
Financial statements with and withoutFinancial statements with and without
Financial statements with and without
 
La lingüística, la semiótica con los medios de comunicación y sus contenidos.
La lingüística, la semiótica con los medios de comunicación y sus contenidos. La lingüística, la semiótica con los medios de comunicación y sus contenidos.
La lingüística, la semiótica con los medios de comunicación y sus contenidos.
 
Persiapan dan evaluasi perencanaan
Persiapan dan evaluasi perencanaanPersiapan dan evaluasi perencanaan
Persiapan dan evaluasi perencanaan
 
Google glass logo
Google glass logoGoogle glass logo
Google glass logo
 
Digital marketing trends final plymouth Chamber 06.08
Digital marketing trends final plymouth Chamber 06.08Digital marketing trends final plymouth Chamber 06.08
Digital marketing trends final plymouth Chamber 06.08
 
Bab 1: Dasar-dasar Internet
Bab 1: Dasar-dasar InternetBab 1: Dasar-dasar Internet
Bab 1: Dasar-dasar Internet
 
Content Marketing Get up to speed - Williton
Content Marketing   Get up to speed - WillitonContent Marketing   Get up to speed - Williton
Content Marketing Get up to speed - Williton
 
Makalahku
MakalahkuMakalahku
Makalahku
 
Intro to Data Analytics
Intro to Data AnalyticsIntro to Data Analytics
Intro to Data Analytics
 
Point penting titik kritis pto baru
Point penting titik kritis pto baruPoint penting titik kritis pto baru
Point penting titik kritis pto baru
 
khizar saeed
khizar saeedkhizar saeed
khizar saeed
 
Cell structure.
Cell structure.Cell structure.
Cell structure.
 
M logika revisi
M logika revisiM logika revisi
M logika revisi
 
Bash levi ppp
Bash levi pppBash levi ppp
Bash levi ppp
 
Get up to speed getting the most out of online marketing weston super mare
Get up to speed getting the most out of online marketing weston super mareGet up to speed getting the most out of online marketing weston super mare
Get up to speed getting the most out of online marketing weston super mare
 
Ebi (kelompok 11)
Ebi (kelompok 11)Ebi (kelompok 11)
Ebi (kelompok 11)
 
Rockaway projectupdateapril2015
Rockaway projectupdateapril2015Rockaway projectupdateapril2015
Rockaway projectupdateapril2015
 

Similar to Tentang david hume

Materi 4.pptx
Materi 4.pptxMateri 4.pptx
Materi 4.pptx
RullyMRAPI
 
Aliran pendidikan
Aliran pendidikan Aliran pendidikan
Aliran pendidikan
Ega Novisa
 
EMPIRISME.pptx
EMPIRISME.pptxEMPIRISME.pptx
EMPIRISME.pptx
SyaifulMaarif4
 
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptxAUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
isembel
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin Amq
 
Tugas 1 paper aliran empirisme
Tugas 1  paper aliran empirismeTugas 1  paper aliran empirisme
Tugas 1 paper aliran empirisme
universitas negeri makassar
 
filsafat manusia
filsafat manusiafilsafat manusia
filsafat manusia
Adib L
 
Filsafat(empirisme david hume)
Filsafat(empirisme david hume)Filsafat(empirisme david hume)
Filsafat(empirisme david hume)
Cusna Lia
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
5 filsafat sains-aliran & tokoh
5 filsafat sains-aliran & tokoh5 filsafat sains-aliran & tokoh
5 filsafat sains-aliran & tokoh
KuliahMandiri.org
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
KuliahMandiri.org
 
Mazhab Dalam Ilmu Hukum
Mazhab Dalam Ilmu Hukum Mazhab Dalam Ilmu Hukum
Mazhab Dalam Ilmu Hukum
Totok Priyo Husodo
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologippi51
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin Amq
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin Amq
 

Similar to Tentang david hume (20)

Materi 4.pptx
Materi 4.pptxMateri 4.pptx
Materi 4.pptx
 
Aliran pendidikan
Aliran pendidikan Aliran pendidikan
Aliran pendidikan
 
EMPIRISME.pptx
EMPIRISME.pptxEMPIRISME.pptx
EMPIRISME.pptx
 
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptxAUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
 
Tugas 1 paper aliran empirisme
Tugas 1  paper aliran empirismeTugas 1  paper aliran empirisme
Tugas 1 paper aliran empirisme
 
filsafat manusia
filsafat manusiafilsafat manusia
filsafat manusia
 
Muh. iqbal hannan
Muh. iqbal hannanMuh. iqbal hannan
Muh. iqbal hannan
 
Filsafat(empirisme david hume)
Filsafat(empirisme david hume)Filsafat(empirisme david hume)
Filsafat(empirisme david hume)
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
 
5 filsafat sains-aliran & tokoh
5 filsafat sains-aliran & tokoh5 filsafat sains-aliran & tokoh
5 filsafat sains-aliran & tokoh
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
 
Mazhab Dalam Ilmu Hukum
Mazhab Dalam Ilmu Hukum Mazhab Dalam Ilmu Hukum
Mazhab Dalam Ilmu Hukum
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
 
Syarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologiSyarifudin, fenomenologi
Syarifudin, fenomenologi
 

More from Winda nawangasari

Manj mutu iso
Manj mutu isoManj mutu iso
Manj mutu iso
Winda nawangasari
 
Ppt strategi proses
Ppt strategi prosesPpt strategi proses
Ppt strategi proses
Winda nawangasari
 
Ppt komunikasi bisnis
Ppt komunikasi bisnisPpt komunikasi bisnis
Ppt komunikasi bisnis
Winda nawangasari
 
Komunikasi Bisnis
Komunikasi BisnisKomunikasi Bisnis
Komunikasi Bisnis
Winda nawangasari
 
Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri
Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain IndustriHak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri
Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri
Winda nawangasari
 
IAD IBD
IAD IBDIAD IBD
Pengertian & ruang lingkup statistik
Pengertian & ruang lingkup statistikPengertian & ruang lingkup statistik
Pengertian & ruang lingkup statistik
Winda nawangasari
 
Makalah fiqih muamalah
Makalah fiqih muamalahMakalah fiqih muamalah
Makalah fiqih muamalah
Winda nawangasari
 
Dasar dasar bisnis
Dasar dasar bisnisDasar dasar bisnis
Dasar dasar bisnis
Winda nawangasari
 
Tugas uas manajemen pemasaran
Tugas uas manajemen pemasaranTugas uas manajemen pemasaran
Tugas uas manajemen pemasaran
Winda nawangasari
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
Winda nawangasari
 
Csr etika bisnis
Csr etika bisnisCsr etika bisnis
Csr etika bisnis
Winda nawangasari
 
M logika revisi
M logika revisiM logika revisi
M logika revisi
Winda nawangasari
 
Makalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modernMakalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modern
Winda nawangasari
 
Revisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeRevisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalisme
Winda nawangasari
 
Makalah Islam dan Radikalisme
Makalah Islam dan RadikalismeMakalah Islam dan Radikalisme
Makalah Islam dan Radikalisme
Winda nawangasari
 

More from Winda nawangasari (17)

Manj mutu iso
Manj mutu isoManj mutu iso
Manj mutu iso
 
Ppt strategi proses
Ppt strategi prosesPpt strategi proses
Ppt strategi proses
 
Ppt komunikasi bisnis
Ppt komunikasi bisnisPpt komunikasi bisnis
Ppt komunikasi bisnis
 
Komunikasi Bisnis
Komunikasi BisnisKomunikasi Bisnis
Komunikasi Bisnis
 
Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri
Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain IndustriHak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri
Hak Atas Kekayaan Intelektual Desain Industri
 
IAD IBD
IAD IBDIAD IBD
IAD IBD
 
Pengertian & ruang lingkup statistik
Pengertian & ruang lingkup statistikPengertian & ruang lingkup statistik
Pengertian & ruang lingkup statistik
 
Makalah fiqih muamalah
Makalah fiqih muamalahMakalah fiqih muamalah
Makalah fiqih muamalah
 
Dasar dasar bisnis
Dasar dasar bisnisDasar dasar bisnis
Dasar dasar bisnis
 
Tugas uas manajemen pemasaran
Tugas uas manajemen pemasaranTugas uas manajemen pemasaran
Tugas uas manajemen pemasaran
 
Karya Ilmiah
Karya IlmiahKarya Ilmiah
Karya Ilmiah
 
Csr etika bisnis
Csr etika bisnisCsr etika bisnis
Csr etika bisnis
 
M logika revisi
M logika revisiM logika revisi
M logika revisi
 
Makalahku
MakalahkuMakalahku
Makalahku
 
Makalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modernMakalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modern
 
Revisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalismeRevisi makalah msi islam radikalisme
Revisi makalah msi islam radikalisme
 
Makalah Islam dan Radikalisme
Makalah Islam dan RadikalismeMakalah Islam dan Radikalisme
Makalah Islam dan Radikalisme
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 

Tentang david hume

  • 1. TENTANG DAVID HUME BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan pada peranan pemahaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri, dan mengecilkan peranan akal. Banyak tokoh yang mengemukakan pemikiran tentang empirisme, diantaranya adalah David Hume. Dia adalah seorang filsuf yang terkenal diseluruh dunia dengan pendapatnya “ Bahwa Pengetahuan hanya bisa diperoleh melalui pengalaman”. Di bawah ini adalah sedikit penjelasan tentang kehidupan dan pemikiran – pemikiran yang dikemukakan oleh David Hume. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Biografi David Hume ? 2. Bagaimana isi pemikiran – pemikiran David Hume ? 3. Apa saja karya-karya David Hume ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui biografi David Hume. 2. Untuk memahami pemikiran David Hume. 3. Untuk mengetahui karya – karya David Hume. D. Manfaat 1. Agar bisa memahami biografi David Hume. 2. Agar bisa memahami pemikiran David Hume. 3. Agar mengetahui karya-karya David Hume. BAB II PEMBAHASAN A. Biografi David Hume Hume lahir di Edinburgh, Skotlandia pada tanggal 26 April 1711 dengan nama aslinya David Home. Namun pada tahun 1734 ia mengubah namanya karena di Inggris kesulitan mengucapkan “ Home” dengan cara skotlandia. Hume merupakan putra pasangan Yusuf chrinside dan Khaterine Falcorner. Tapi ayahnya meninggal pada saat usia Hume masih anak-anak, sehingga dia dibesarkan oleh ibunya. Dalam masalah pendidikan Hume mendapatkan pendidikan yang sangat baik. Dengan harta warisan yang ditinggalkan ayahnya. Hume mendaftarkan di Universitas Edinburgh untuk belajar sastra klasik. Tetapi Hume tidak puas dengan pendidikan yang diterimanya, kemudian ia memutuskan untuk keluar dari Universitas dan dia memilih untuk pergi ke Perancis dan menjadi seorang filsuf besar. Pada tahun 1734, setelah beberapa bulan sibuk dengan perdagangan di Bristol, ia pergi ke La fleche di Anjon, Perancis. Disana ia sering wacana dengan jesuit dari College Of La Fleche, saat itu ia telah menghabiskan sebagian besar tabungannya selama empat tahun disana untuk menulis karyanya yang berjudul A Treatise of Human Nature, beliau menyelesaikannya pada usia 26 tahun. Setelah publikasi karyanya pada tahun 1744, Hume ditetapkan menjadi ketua Pneumatics dan Moral Filsafat dan moral di Universitas Edinburgh.Namun posisi itu diberikan kepada William Cleghorn, setelah menteri
  • 2. Edinburgh mengajukan petisi kepada dewan kota untuk tidak menunjuk Hume karena ia dituduh sebagai ateis. Hume juga dituduh bid’ah, tapi ia dipertahankan oleh ulama muda teman-temannya yang berpendapat bahwa sebagai ateis, ia berada di luar gereja yuridiksi. Meskipun pembebasan itu Hume gagal untuk mendapatkan jabatan sebagai ketua filsafat di Universitas Glasgow. Hume mencapai ketenaran sastra besar sebagai seorang sejarawan dengan karyanya The History Of England, menelusuri peristiwa-peristiwa dari invasi Julius Caesar ke revolusi 1688, adalah best seller dalam sehari. Didalamnya, Hume menyerahkan orang politik sebagai makhluk kebiasaan, dengan disposisi untuk menyerahkan diam-diam kepada pemerintah yang berkuasa kecuali dihadapkan oleh keadaan yang tidak menentu. Dalam pandangannya, hanya agama yang bisa membelokkan orang laindari kehidupan sehari-hari mereka untuk berfikirtentang hal-hal politik. Hume wafat diusianya yang ke 65 pada tahun 1776 di kota kelahirannya Edinburgh, Skotlandia. Dan sepanjang hidupnya, Hume tidak pernah menikah. B. Isi Pemikiran David Hume Hume merupakan puncak aliran empirisme. baginya dan tokoh lain, pengalaman (empirea) lebih dari pada rasio sebagai sumber pengetahuan, baik pengalaman intern maupun ekstern. Menurutnya, semua ilmu berhubungan dengan hakekat manusia. Ilmu inilah yang merupakan satu-satunya dasar kokoh bagi ilmu lain.1 Seperti John Lock yang bermadzhab empirisme, ia memiliki perbedaan pendapat. Menurutnya, pemahaman manusia dipengaruhi sejumlah kepastian dasar tertentu mengenai dunia eksternal, mengenai masa depan, mengenai sebab dan bahwa kepastian- kepastian ini merupakan bagian naluri alamiah manusia, yang tidak dihasilkan ataupun bisa dicegah oleh akal budi atau proses pemikiran manusia, dengan naluru alamiah manusia, manusia bisa mencapai kepastian-kepastian yang memungkinkan pengetahuan manusia. 2 Hume juga menyatakan bahwa semua pengetahuan dimulai dari pengalaman indra sebagai dasar. Kesan (impression) bagi Hume, sama dengan penginderaan (sensasional) pada Lock, adalah basis pengetahuan. Semua persepsi jiwa manusia terbentuk melalui dua alat yang berbeda, yaitu impression dan idea. Perbedaan keduanya terletak pada tingkat kekuatan dan garisnya menuju kekuatan besar dan kasar disebut impression (kesan) dan semua sensasi nafsu, emosi termasuk kategori ini begitu masuk kedalam jiwa. Sedangkan idea adalah gambaran kabur (faint mage) tentang persepsi yang masuk tadi ke dalam pikiran.3 Hume tidak menerima substansi, sebab yang dialami hanya kesan-kesan saja tentang beberapa ciri yang selalu ada bersama-sama. Dari kesan muncul gagasan. Kesan adalah hasil pengideraan langsung, sedangkan gagasan adalah ingatan akan kesan-kesan seperti itu. Misal ada sebuah benda dengan ciri-ciri : putih, licin, ringan, tipis. Atas dasar ciri-ciri tersebut tidak dapat disimpulkan, bahwa ada substansi tetap yang misalnya disebut kertas, yang memiliki ciri-ciri tadi. Bahwa didunia ada realitas kertas, diterima oleh Hume. Namun dari kertas itu mengapa muncul gagasan kertas, bukan yang lain? Bagi Hume, “aku” tidak lain hanyalah “ a budle collection of perceptions “ (= kesadaran tertentu )”. Hume juga tidak mengakui bahwa adanya kausalitas atau hukum sebab akibat. Pada umumnya orang berpedapat, bahwa penyimpulan soal-soal yang nyata tampaknya didasarkan atas hubungan sebab akibat. Kita menuangka air pada bejana, kemudian di
  • 3. bawah bejana itu kita nyalakan api. Setelah beberapa waktu air itu mendidih. Apa yang diberitahukan oleh pengamatan kita? semula pengamatan mendapatkan kesan gejala pertama, yaitu air bejana. Setelah beberapa waktu pengamatan mendapat gejala yang kedua, yaitu air mendidih. Oleh karena kesan bejana yang kedua itu kita terima setelah ada api dibawah bejana padahal kesan itu terus menerus kita terima jikalau ada api ditempatkan dibawah bejana yang berisi air, timbullah asosiasi tertentu, yang menjadikan akal kita cenderung berpendapat seolah-olah api itulah yang menghubungkan air dingin dengan air mendidih. Hubungan ini kita anggap sebagai suatu hal yang pasti. Yang disebut kepastian hanya mengungkapkan harapan kita saja dan tidak boleh dimengerti lebih dari “probable” (berpeluang). Maka Hume menolak kausalitas, sebab harapan bahwa sesuatu mengikuti yang lain tidak melekat pada hal-hal itu sendiri, namun hanya dalam gagasan kita. Hukum alam adalah hukum alam. Jika kita bicara tentang “ hukum alam“ atau “ sebab – akibat”, sebenarnya kita membicarakan apa yang kita harapkan, yang merupakan gagasan kita saja, yang lebih didikte oleh kebiasaan atau perasaan kita saja. David Hume juga menolak membagi persepsi menjadi dua, persepsi sederhana (simple) yaitu persepsi yang tidak bisa dibagi seperti ketika melihat merah, bulat, dan persepsi ruwet ( kompleks ) seperti idea apel yang memerlukan idea yang susunan dan asosiasinya kompleks. Karenanya untuk mengetahui kebenaran sebuah pengetahuan maka harus diuraikan idea yang kompleks menjadi idea-idea sederhana, dan kemudian menemukan kesan yang merupakan basis idea tersebut.4 Oleh karena itu metode Hume tidak bisa digunakan untuk persoalan metafisika seperti Tuhan karena tidak mempunyai basis pengalaman dan tidak bisa mempunyai basis berupa hubungan antara idea yang dapat didemonstrasikan melalui logika sederhana atau pembuktian matematis. 5 Di dalam etikanya, Hume membuang segala bentuk kausalitas, sebab akal hanya dapat menunjuk kepadanya hanya kesesuaian antara suatu perbuatan tertentu dengan defacto.6 Pada hakikatnya pemikiran Hume bersifat analisis, kritis, dan skeptis. Ia berpangkal pada keyakinan bahwa hanya kesan-kesanlah yang pasti, jelas, dan tidak diragukan, dari situlah ia sampai pada keyakinan bahwa “ aku “ termasuk dunia hayalan. Berarti, dunia terdiri dari kesan-kesan yang terpisah-pisah yang dapat disusun secara obyektif, sistematis, karena tiada hubungan sebab-sebab diatara kesan-kesan itu. 7 C. Karya-karya David Hume 1. An Equiry Concerning Human Understanding (1748) 2. Philosophical Essays Concerning Human Understanding. 3. A Treatise Of Human Nature. 4. An Enquiry Into The Principles Of moral (1751) BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan 1. Biografi Hume lahir pada 26 April 1711 di kota Edinburg, Skotlandia, dengan nama David Home. Dalam hal pendidikan, Hume termasuk orang yang beruntung karena bisa kuliah di
  • 4. Universitas Edinburgh, dan memilih untuk belajar sastra klasik, namun dia memilih untuk keluar dari universitas itu dan memilih pergi ke Perancis untuk menjadi filsuf besar. 2. Isi Pemikiran Menurut Hume, semua pengetahuan dari pengalaman Indra sebagai dasar. Hume juga menolak kausalitas, karena akal hanya menunjuk kepadanya hanya kesesuaian antara perbuatan tertentu dengan de facto. 3. Karya-karya David Hume. Diantara karya-karyanya yang terpenting adalah An Enquiry Concercing Human Understanding (1748) dan An Into The Principle Of Moral (1751). B. Saran Kami berharap masyarakat bisa memahami dan menjadikan penyajian diatas sebagai acuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Bakker, Anton. Metode-metode Filsafat.Jakarta : Ghalia Indonesia, 1996. Nasution, harun. Sari Sejarah Filsafat. Yogyakarta : kanisius Sonny Keraf. A Mikhae dua. Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakarta : Kanisius Make Money at : http://bit.ly/copy_win