Makalah ini membahas tiga aliran klasik dalam pendidikan di Indonesia yaitu empirisme, nativisme, dan naturalisme beserta pengaruhnya terhadap pemikiran pendidikan. Empirisme menekankan pengalaman, nativisme menekankan kemampuan dasar anak, sedangkan naturalisme menerima alam sebagai keseluruhan realitas dan mementingkan pendidikan sesuai dengan alam. Aliran-aliran ini memiliki pengaruh dalam perkembangan sistem p
Dokumen membahas perbandingan pandangan Barat dan Islam tentang sumber-sumber pengetahuan. Pandangan Barat meliputi empirisme, rasionalisme, kritisisme, dan intuisionisme yang menempatkan akal, pengalaman, atau intuisi sebagai sumber pengetahuan. Pandangan Islam menyatakan bahwa pengetahuan berasal dari Tuhan dan diperoleh melalui indera, akal sehat, berita benar, dan intuisi. Pandangan Islam juga memberikan per
David Hume lahir pada 1711 di Skotlandia. Ia menolak kausalitas dan substansi, menyatakan bahwa pengetahuan hanya berasal dari pengalaman indra. Karyanya meliputi An Enquiry Concerning Human Understanding dan An Enquiry Into The Principles Of Moral.
Pertanyaan dan jawaban pengantar filsafat ilmuRioPrasetio4
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa, perkembangan filsafat ilmu, teori kebenaran, dan filsafat manusia dalam kurang dari 3 kalimat. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa filsafat ilmu memiliki manfaat untuk mahasiswa karena membantu berpikir secara kritis, perkembangan filsafat ilmu terkait ontologi, epistemologi dan aksiologi, ada perbedaan pandangan tentang pen
Filsafat materialisme untuk materi kuliahMeylinLagi
Filsafat materialisme berpandangan bahwa materi adalah dasar segala sesuatu dan ide atau pikiran timbul berdasarkan materi. Aliran ini memiliki tokoh seperti Demokritos, Feuerbach, dan Marx. Pada pendidikan, materialisme menekankan pentingnya pengetahuan empiris namun juga dikritik karena terlalu menekankan guru dalam proses pembelajaran.
Dokumen membahas perbandingan pandangan Barat dan Islam tentang sumber-sumber pengetahuan. Pandangan Barat meliputi empirisme, rasionalisme, kritisisme, dan intuisionisme yang menempatkan akal, pengalaman, atau intuisi sebagai sumber pengetahuan. Pandangan Islam menyatakan bahwa pengetahuan berasal dari Tuhan dan diperoleh melalui indera, akal sehat, berita benar, dan intuisi. Pandangan Islam juga memberikan per
David Hume lahir pada 1711 di Skotlandia. Ia menolak kausalitas dan substansi, menyatakan bahwa pengetahuan hanya berasal dari pengalaman indra. Karyanya meliputi An Enquiry Concerning Human Understanding dan An Enquiry Into The Principles Of Moral.
Pertanyaan dan jawaban pengantar filsafat ilmuRioPrasetio4
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa, perkembangan filsafat ilmu, teori kebenaran, dan filsafat manusia dalam kurang dari 3 kalimat. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa filsafat ilmu memiliki manfaat untuk mahasiswa karena membantu berpikir secara kritis, perkembangan filsafat ilmu terkait ontologi, epistemologi dan aksiologi, ada perbedaan pandangan tentang pen
Filsafat materialisme untuk materi kuliahMeylinLagi
Filsafat materialisme berpandangan bahwa materi adalah dasar segala sesuatu dan ide atau pikiran timbul berdasarkan materi. Aliran ini memiliki tokoh seperti Demokritos, Feuerbach, dan Marx. Pada pendidikan, materialisme menekankan pentingnya pengetahuan empiris namun juga dikritik karena terlalu menekankan guru dalam proses pembelajaran.
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...DIANTO IRAWAN
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab pertama membahas latar belakang tentang berbagai aliran filsafat seperti idealisme, materialisme, eksistensialisme, monisme, dualisme, dan pluralisme. Bab kedua membahas pengertian dan tokoh-tokoh utama dari idealisme seperti Fichte, Hegel, dan jenis-jenis idealisme seperti subjektif, objektif, dan personal.
Makalah ini membahas tentang pandangan etika Kristen terhadap materialisme. Materialisme dijelaskan sebagai pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu di alam kebendaan semata, mengesampingkan yang di atas indra. Makalah ini menjelaskan pengertian, aliran-aliran, dan dampak materialisme serta pandangan etika Kristen yang menekankan spiritualitas di atas materialitas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang beberapa konsep asas dalam falsafah seperti falsafah itu sendiri, epistemologi, rasionalisme, empirisisme, positivisme, skeptisme, dan wahyu. Ia juga menyenaraikan contoh-contoh soalan falsafah dan kehidupan seharian untuk membezakan kedua-duanya.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan psikologi, dimulai dari pandangan filsafat Yunani kuno tentang jiwa, psikologi sebagai bagian dari filsafat, hingga berkembang menjadi ilmu mandiri dengan pengembangan metode empiris. Dokumen ini juga membahas tokoh-tokoh penting dalam perkembangan awal psikologi.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga cabang utama filsafat ilmu yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi beserta kaitannya dengan beberapa ayat Al-Qur'an. Ontologi membahas tentang hakikat segala sesuatu yang ada, epistemologi membahas tentang pengetahuan, dan aksiologi membahas tentang nilai pengetahuan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa pandangan dalam ontologi seperti monisme, dualisme, dan plural
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Epistemologi merupakan kajian tentang asal-usul dan batasan pengetahuan manusia. Dokumen ini membincangkan beberapa sumber pengetahuan seperti pancaindera, akal, intuisi, ilham, dan wahyu. Juga dibincangkan beberapa teori kebenaran seperti teori korespondensi, konsistensi, dan pragmatik.
Positivisme dalam pendidikan Indonesia menekankan pada pengembangan anak didik secara rasional dan empiris berdasarkan fakta-fakta yang dapat diamati. Tujuan pendidikan diarahkan pada penciptaan manusia yang berilmu, kreatif, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa secara nyata berdasarkan penelitian ilmiah.
Teks tersebut membahas tentang filsafat idealisme. Ia menjelaskan pengertian idealisme, tokoh-tokoh utamanya seperti Fichte, Schelling, dan Hegel, serta pokok-pokok pemikiran mereka yang menekankan bahwa realitas terdiri dari ide-ide dan akal bukan materi. Teks tersebut juga membahas pengaruh gagasan idealisme dalam bidang pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik antara tradisi dan kemodenan dalam pendidikan dan kebudayaan dunia Islam. Ia menjelaskan tentang institusi pendidikan Islam tradisional dan modern serta dualisme dalam pendidikan antara sistem pendidikan bersepadu dan islamisasi ilmu. Dokumen ini juga membahas tentang perlunya pendekatan pendidikan bersepadu untuk menyelesaikan masalah dualisme dalam pendidikan.
Mazhab pragmatisme merupakan kaedah filsafat yang menekankan pengalaman dan penyelesaian masalah sebagai asas pengetahuan. Ia dibangunkan pada abad ke-19 oleh ahli falsafah Amerika seperti Charles Sanders Pierce, William James, dan John Dewey yang meyakini bahawa pengalaman manusia mencerminkan realiti.
This document summarizes a student research project investigating the use of recycled shell waste to remediate declining calcium levels in lakes. The student hypothesized that adding calcium carbonate from pulverized shell waste to calcium-deficient lake water would increase calcium concentrations and improve survival and reproduction of Daphnia pulex. The experimental design involved two trials testing different calcium levels with controls and treatments of 0, 10 and 50 mg of added shell powder over 21 days. The results of this experiment could help develop processes to restore calcium levels in lakes and protect biodiversity.
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...DIANTO IRAWAN
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab pertama membahas latar belakang tentang berbagai aliran filsafat seperti idealisme, materialisme, eksistensialisme, monisme, dualisme, dan pluralisme. Bab kedua membahas pengertian dan tokoh-tokoh utama dari idealisme seperti Fichte, Hegel, dan jenis-jenis idealisme seperti subjektif, objektif, dan personal.
Makalah ini membahas tentang pandangan etika Kristen terhadap materialisme. Materialisme dijelaskan sebagai pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu di alam kebendaan semata, mengesampingkan yang di atas indra. Makalah ini menjelaskan pengertian, aliran-aliran, dan dampak materialisme serta pandangan etika Kristen yang menekankan spiritualitas di atas materialitas.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang beberapa konsep asas dalam falsafah seperti falsafah itu sendiri, epistemologi, rasionalisme, empirisisme, positivisme, skeptisme, dan wahyu. Ia juga menyenaraikan contoh-contoh soalan falsafah dan kehidupan seharian untuk membezakan kedua-duanya.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan psikologi, dimulai dari pandangan filsafat Yunani kuno tentang jiwa, psikologi sebagai bagian dari filsafat, hingga berkembang menjadi ilmu mandiri dengan pengembangan metode empiris. Dokumen ini juga membahas tokoh-tokoh penting dalam perkembangan awal psikologi.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga cabang utama filsafat ilmu yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi beserta kaitannya dengan beberapa ayat Al-Qur'an. Ontologi membahas tentang hakikat segala sesuatu yang ada, epistemologi membahas tentang pengetahuan, dan aksiologi membahas tentang nilai pengetahuan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa pandangan dalam ontologi seperti monisme, dualisme, dan plural
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Epistemologi merupakan kajian tentang asal-usul dan batasan pengetahuan manusia. Dokumen ini membincangkan beberapa sumber pengetahuan seperti pancaindera, akal, intuisi, ilham, dan wahyu. Juga dibincangkan beberapa teori kebenaran seperti teori korespondensi, konsistensi, dan pragmatik.
Positivisme dalam pendidikan Indonesia menekankan pada pengembangan anak didik secara rasional dan empiris berdasarkan fakta-fakta yang dapat diamati. Tujuan pendidikan diarahkan pada penciptaan manusia yang berilmu, kreatif, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa secara nyata berdasarkan penelitian ilmiah.
Teks tersebut membahas tentang filsafat idealisme. Ia menjelaskan pengertian idealisme, tokoh-tokoh utamanya seperti Fichte, Schelling, dan Hegel, serta pokok-pokok pemikiran mereka yang menekankan bahwa realitas terdiri dari ide-ide dan akal bukan materi. Teks tersebut juga membahas pengaruh gagasan idealisme dalam bidang pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang konflik antara tradisi dan kemodenan dalam pendidikan dan kebudayaan dunia Islam. Ia menjelaskan tentang institusi pendidikan Islam tradisional dan modern serta dualisme dalam pendidikan antara sistem pendidikan bersepadu dan islamisasi ilmu. Dokumen ini juga membahas tentang perlunya pendekatan pendidikan bersepadu untuk menyelesaikan masalah dualisme dalam pendidikan.
Mazhab pragmatisme merupakan kaedah filsafat yang menekankan pengalaman dan penyelesaian masalah sebagai asas pengetahuan. Ia dibangunkan pada abad ke-19 oleh ahli falsafah Amerika seperti Charles Sanders Pierce, William James, dan John Dewey yang meyakini bahawa pengalaman manusia mencerminkan realiti.
This document summarizes a student research project investigating the use of recycled shell waste to remediate declining calcium levels in lakes. The student hypothesized that adding calcium carbonate from pulverized shell waste to calcium-deficient lake water would increase calcium concentrations and improve survival and reproduction of Daphnia pulex. The experimental design involved two trials testing different calcium levels with controls and treatments of 0, 10 and 50 mg of added shell powder over 21 days. The results of this experiment could help develop processes to restore calcium levels in lakes and protect biodiversity.
This document summarizes autacoids and histamine. It describes autacoids as locally acting substances produced by cells and acting near their site of release. Classical autacoids include amines like histamine, peptides like bradykinin, and lipid derivatives like prostaglandins. Histamine is produced by mast cells and basophils and acts on H1, H2, H3, and H4 receptors to cause effects like smooth muscle contraction, increased acid secretion, and inhibition of neurotransmitter release. Antihistamines competitively block histamine receptors and are classified as first or second generation, with second generation drugs having fewer anticholinergic side effects. H2 receptor antagonists are also described which competit
Prostaglandins are a group of fatty acids derived from membrane phospholipids that act as local hormones and mediate diverse physiological functions like inflammation. They are synthesized through the cyclooxygenase pathway from arachidonic acid to form prostaglandin H2, which is then converted to various prostaglandins like PGE2, PGF2α, PGI2, TXA2. Prostaglandins act through G-protein coupled receptors to exert effects like vasodilation, bronchoconstriction, uterine contraction, and inhibition of platelet aggregation. They are involved in reproductive processes and are used therapeutically for induction of labor, cervical ripening, abortion, treatment of peptic ulcers and pulmonary hypertension
The document discusses gout, including its causes, symptoms, diagnosis and treatment. It is a metabolic disorder caused by elevated uric acid levels (hyperuricemia) which can be due to overproduction or underexcretion of uric acid. Gout causes sudden, severe attacks of pain and inflammation in joints due to urate crystals depositing in the joints. Treatment involves drugs to relieve acute attacks like NSAIDs or colchicine, and long term drugs like allopurinol or probenecid to lower uric acid levels and prevent future attacks.
Welcome to Amina surgical industry
We are manufacturer of surgical instruments and specialized in the field of forceps instruments.We are exporting high quality instruments at globally competitive prices .
This document discusses bronchial asthma, including its pathophysiology, clinical presentation, types, diagnosis and treatment. Asthma is a chronic inflammatory disease of the airways characterized by reversible airflow obstruction. It involves bronchial smooth muscle spasm and excessive mucus secretion. Treatment includes short-acting bronchodilators for acute symptoms and long-term controllers like corticosteroids and leukotriene modifiers for inflammation.
El documento presenta una introducción a la lingüística aplicada dada por 7 estudiantes. Resume brevemente la historia de la lingüística aplicada y proporciona dos enlaces a Wikipedia y una revista académica para obtener más información sobre el tema.
Minebea Intec develops and manufactures industrial metal detectors and metal detection systems for food and other products. They offer two types of detectors - one for protecting production equipment and staff, and one called Vistus for protecting consumers in the food industry. Vistus detectors feature multi-frequency technology for premium detection and can be integrated into conveyor or pipe systems. Minebea Intec also provides services throughout the lifecycle of their products like engineering support, training, maintenance, and upgrades to ensure optimal performance.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang filsafat dan cabang-cabangnya.
2. Cabang-cabang filsafat yang dibahas antara lain epistemologi, metafisika, logika, etika, dan estetika.
3. Epistemologi membahas tentang asal, sifat, metode dan batasan pengetahuan manusia.
1. Makalah ini membahas manfaat belajar ilmu filsafat bagi mahasiswa, termasuk mendefinisikan filsafat, ciri-ciri berpikir filsafat, dan pentingnya belajar filsafat ilmu.
2. Filsafat didefinisikan sebagai mencintai kebijaksanaan dan merupakan pandangan umum tentang kehidupan, cita-cita, dan nilai.
3. Ciri berpikir filsafat adalah radikal, kritis, konseptual
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek filsafat ilmu dan pengetahuan, termasuk manfaat belajar filsafat bagi mahasiswa, definisi filsafat ilmu, sejarah perkembangannya, logika berpikir, etika dan moral, teori kebenaran ilmiah, dan tataran ilmu pengetahuan. Secara keseluruhan dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep dasar dalam filsafat ilmu serta manfaatnya bagi perkembangan pemikiran mahasiswa
Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum berpikir yang benar. Terdapat 4 prinsip dasar logika yaitu identitas, nonkontradiksi, tiada jalan tengah, dan alasan yang mencukupi. Logika membedakan ilmu a priori yang bersumber pada akal dan ilmu a posteriori yang bersumber pada pengalaman.
Aliran filsafat rasionalisme menekankan peranan akal budi (rasio) sebagai sumber utama pengetahuan. Tokoh-tokohnya seperti Descartes, Spinoza, dan Leibniz meyakini bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui rasio tanpa mengandalkan pengalaman inderawi. Mereka memandang rasio mampu menurunkan kebenaran secara apriori."
MAKALAH LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN IDEALISME-REALISME.pdfSalasatiramadani
Makalah ini membahas landasan filosofis pendidikan aliran idealisme dan realisme. Pendidikan idealisme bertujuan untuk membantu pengembangan karakter dan bakat siswa, sementara pendidikan realisme lebih fokus pada pengembangan keterampilan praktis siswa."
Ontologi dalam filsafat ilmu membahas hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada dalam tatanan hubungan sistematis berdasarkan hukum sebab akibat dimana segala sesuatu berada dalam hubungan yang teratur dan harmonis. Ontologi juga mempelajari keberadaan yang bersifat konkret seperti yang diajukan oleh tokoh-tokoh Yunani seperti Thales yang menyimpulkan bahwa air merupakan asal mula segala sesuatu.
Dokumen tersebut membahas tentang aliran filsafat pendidikan naturalisme. Secara ringkas, naturalisme berpandangan bahwa pendidikan harus sesuai dengan perkembangan alam dan belajar merupakan kegiatan alami bagi manusia. Guru dituntut untuk memahami sifat peserta didik secara alami dan memberikan pendidikan yang sejalan dengan karakteristik alamiah peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang aliran filsafat pendidikan naturalisme. Secara ringkas, naturalisme berpandangan bahwa pendidikan harus sesuai dengan perkembangan alam dan kemampuan peserta didik. Tujuan pendidikan adalah membantu perkembangan fisik dan intelektual siswa secara alami.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, Sholawat serta salam
semoga dilimpahkan kepada Rosulullah SAW, Kami bersyukur kepada
Illahi Robbi yang memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada kami
sehingga makalah yang berjudul “ALIRAN-ALIRAN KLASIK DALAM
PENDIDIKAN DI INDONESIA” dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan makalah kami mendapatkan bantuan dati beberapa
beberapa pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan
terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan Rohmat dan Karunia-Nya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini.
2. Ibu Hj. Sriminarti M.Pd.I selaku dosen pengajar yang telah banyak
membimbing dan memberi petunjuk kepada kami.
3. Pihak pengelola perpustakaan dan teman-teman yang telah
menyelesaikan dan meminjamkan buku-buku tentang aliran-aliran klasik.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin...
Bojonegoro, 14 Desember 2011
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya
Terhadap Pemikiran Pendidikan di Indonesia 2
a. Aliran Empirisme 2
b. Aliran Nativisme 7
c. Aliran Naturalisme 7
d. Hukum Konvergensi 9
e. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan
Praktek Pendidikan di Indonesia 13
2. BAB III PENUTUP
- Kesimpulan 14
Daftar Pustaka 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tulisan ini membahas tentang “Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan dan
Pengaruhnya Terhadap Pemikiran Pendidikan di Indonesia” setiap aliran
mempunyai ciri masing-masing dan pengaruhnya aliran-aliran klasik
terhadap pemkiran indonesia yakni aliran-aliran tersebut dimulai dari
upaya-upaya pendidikan utamanya persekolahan dari penguasa penjajah
belanda kemudian disusul oleh orang-orang indonesia yang belajar di
negeri belanda pada masa penjajahan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Ada berapapakah Aliran-aliran klasik di Indonesia ?
2. Bagaimana pengaruhnya terhadap pemikiran pendidikan di Indonesia?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Aliran-Aliran Klasik di Indonesia
2. Untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pemikiran pendidikan di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap
Pemikiran Pendidikan di Indonesia.
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan
stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak
tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak
dipentingkan. Pengalaman yang diproleh anak dalam kehidupan sehari-
hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan.
Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang
dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke.
Aliran empirisme berpendapat berlawanan dengan kaum nativisme karena
berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa
tu sama sekali ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan
pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Manusia-manusia dapat dididik
menjadi apa saja (ke arah yang baik maupun kearah yang buruk)
menurut kehendak lingkungan atau pendidiknya. Dalam pendidikan,
3. pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis.
Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan
akal. Istilah empirisme di ambil dari bahasa Yunani empeiria yang berarti
coba-coba atau pengalaman. Sebagai suatu doktrin empirisme adalah
lawan dari rasionalisme. Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan
tentang kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal,
melainkan di peroleh atau bersumber dari panca indera manusia, yaitu
mata, lidah, telinga, kulit dan hidung. Dengan kata lain, kebenaran adalah
sesuatu yang sesuai dengan pengalaman manusia.
Ajaran-ajaran pokok empirisme yaitu:
1. Pandangan bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang
dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.
2. Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan
bukan akal atau rasio.
3. Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data
inderawi.
4. Semua pengetahuan turun secara langsung, atau di simpulkan secara
tidak langsung dari data inderawi (kecuali beberapa kebenaran
definisional logika dan matematika).
5. Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang
realitas tanpa acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca
indera kita. Akal budi mendapat tugas untuk mengolah bahan bahan yang
di peroleh dari pengalaman.
6. Empirisme sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa pengalaman
sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
Tokoh-Tokoh Empirisme
Aliran empirisme dibangun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas
Hobes (1588-1679), namun mengalami sistematisasi pada dua tokoh
berikutnya, John Locke dan David Hume.
a. John Locke (1632-1704)
Ia lahir tahun 1632 di Bristol Inggris dan wafat tahun 1704 di Oates
Inggris. Ia juga ahli politik, ilmu alam, dan kedokteran. Pemikiran John
termuat dalam tiga buku pentingnya yaitu essay concerning human
understanding, terbit tahun 1600; letters on tolerantion terbit tahun
1689-1692; dan two treatises on government, terbit tahun 1690. Aliran
ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran rasionalisme. Bila rasionalisme
mengatakan bahwa kebenaran adalah rasio, maka menurut empiris,
dasarnya ialah pengalaman manusia yang diperoleh melalui panca indera.
Dengan ungkapan singkat Locke :
Segala sesuatu berasal dari pengalaman inderawi, bukan budi (otak).
4. Otak tak lebih dari sehelai kertas yang masih putih, baru melalui
pengalamanlah kertas itu terisi.
Dengan demikian dia menyamakan pengalaman batiniah (yang
bersumber dari akal budi) dengan pengalaman lahiriah (yang bersumber
dari empiri).
b. David Hume (1711-1776).
David Hume lahir di Edinburg Scotland tahun 1711 dan wafat tahun 1776
di kota yang sama. Hume seorang nyang menguasai hukum, sastra dan
juga filsafat. Karya tepentingnya ialah an encuiry concercing humen
understanding, terbit tahun 1748 dan an encuiry into the principles of
moral yang terbit tahun 1751.
Pemikiran empirisnya terakumulasi dalam ungkapannya yang singkat
yaitu I never catch myself at any time without a perception (saya selalu
memiliki persepsi pada setiap pengalaman saya). Dari ungkapan ini Hume
menyampaikan bahwa seluruh pemikiran dan pengalaman tersusun dari
rangkaian-rangkaian kesan (impression). Pemikiran ini lebih maju
selangkah dalam merumuskan bagaimana sesuatu pengetahuan terangkai
dari pengalaman, yaitu melalui suatu institusi dalam diri manusia
(impression, atau kesan yang disistematiskan ) dan kemudian menjadi
pengetahuan. Di samping itu pemikiran Hume ini merupakan usaha
analisias agar empirisme dapat di rasionalkan teutama dalam pemunculan
ilmu pengetahuan yang di dasarkan pada pengamatan “(observasi ) dan
uji coba (eksperimentasi), kemudian menimbulkan kesan-kesan,
kemudian pengertian-pengertian dan akhirnya pengetahuan, rangkaian
pemikiran tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut:
Beberapa Jenis Empirisme
1. Empirio kritisisme
Disebut juga Machisme. ebuah aliran filsafat yang bersifat subyaktif-
idealistik. Aliran ini didirikan oleh Avenarius dan Mach. Inti aliran ini
adalah ingin “membersihkan” pengertian pengalaman dari konsep
substansi, keniscayaan, kausalitas, dan sebagainya, sebagai pengertian
apriori. Sebagai gantinya aliran ini mengajukan konsep dunia sebagai
kumpulan jumlah elemen-elemen netral atau sensasi-sensasi
(pencerapan-pencerapan). Aliran ini dapat dikatakan sebagai kebangkitan
kembali ide Barkeley dan Hume tatapi secara sembunyi-sembunyi, karena
dituntut oleh tuntunan sifat netral filsafat. Aliran ini juga anti metafisik.
2. Empirisme Logis
Analisis logis Modern dapat diterapkan pada pemecahan-pemecahan
problem filosofis dan ilmiah. Empirisme Logis berpegang pada
pandangan-pandangan berikut :
a. Ada batas-batas bagi Empirisme. Prinsip system logika formal dan
5. prinsip kesimpulan induktif tidak dapat dibuktikan dengan mengacu pada
pengalaman.
b. Semua proposisi yang benar dapat dijabarkan (direduksikan) pada
proposisi-proposisi mengenai data inderawi yang kurang lebih merupakan
data indera yang ada seketika
c. Pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat kenyataan yang terdalam
pada dasarnya tidak mengandung makna.
3. Empiris Radikal
Suatu aliran yang berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak
sampai pada pengalaman inderawi. Apa yang tidak dapat dilacak secara
demikian itu, dianggap bukan pengetahuan. Soal kemungkinan melawan
kepastian atau masalah kekeliruan melawan kebenaran telah
menimbulkan banyak pertentangan dalam filsafat. Ada pihak yang belum
dapat menerima pernyataan bahwa penyelidikan empiris hanya dapa
memberikan kepada kita suatu pengetahuan yang belum pasti (Probable).
Mereka mengatakan bahwa pernyataan- pernyataan empiris, dapat
diterima sebagai pasti jika tidak ada kemungkinan untuk mengujinya
lebih lanjut dan dengan begitu tak ada dasar untukkeraguan. Dalam
situasi semacam iti, kita tidak hanya berkata: Aku merasa yakin (I feel
certain), tetapi aku yakin. Kelompok falibisme akan menjawab bahwa: tak
ada pernyataan empiris yang pasti karena terdapat sejumlah tak terbatas
data inderawi untuk setiap benda, dan bukti-bukti tidak dapat ditimba
sampai habis sama sekali.
b. Aliran Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan
kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor
pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil
prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh
sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan
pendidikan anak.
Menurut kaum nativisme itu, pendidikan tdak dapat mengubah sifat-sifat
pembawaan. Jadi, kalau benar pendapat tersebut, percumalah kita
mendidik; atau dengan kata lain pendidikan tidak perlu. Dalam ilmu
pendidikan, hal ini disebut pesimisme pedagogis
c. Aliran Naturalisme
Naturalisme merupakan teori yang menerima “nature” (alam) sebagai
keseluruhan realitas. Istilah “nature” telah dipakai dalam filsafat dengan
bermacam-macam arti, mulai dari dunia fisik yang dapat dilihat oleh
manusia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang dan waktu.
6. Natura adalah dunia yang diungkapkan kepada kita oleh sains alam.
Istilah naturalisme adalah sebaliknya dari istilah supernaturalisme yang
mengandung pandangan dualistik terhadap alam dengan adanya
kekuatan yang ada (wujud) di atas atau di luar alam ( Harold H. Titus
e.al. 1984).
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua
anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik
akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan (tangan manusia).
Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak
pembawaan baik anak itu. Oleh karena itu sebagai pendidik Rosseau
mengajukan “ pendidikan alam”, artinya anak hendaklah di biarkan
tumbuh dan berkembang sendiri menurut alamnya, manusia atau
masyarakat jangan banyak mencampurinya. Pendapat Rosseau ini terlihat
pula pada pendiriannya tentang hukuman dalam pendidikan.
Aliran filsafat pendidikan Naturalisme lahir sebagai reaksi terhadap aliran
filasafat pendidikan Aristotalian-Thomistik. Naturalisme lahir pada abad
ke 17 dan mengalami perkembangan pada abad ke-18. Naturalisme
berkembang dengan cepat di bidang sains. Ia berpandangan bahwa
"Learned heavily on the knowledge reported by man's sense". Filsafat
pendidikan ini didukung oleh tiga aliran besar yaitu Realisme, Empirisme
dan Rasionalisme. Semua penganut Naturalisme merupakan penganut
Realisme, tetapi tidak semua penganut Realisme merupakan penganut
Naturalisme.2) Imam Barnadib menyebutkan bahwa Realisme merupakan
anak dari Naturalisme.3) Oleh sebab itu, banyak ide-ide pemikiran
Realisme sejalan dengan Naturalisme.
Dimensi utama dan pertama dari pemikiran filsafat pendidikan
Naturalisme di bidang pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai
dengan perkembangan alam.
Naturalisme dalam filsafat pendidikan mengajarkan bahwa guru paling
alamiah dari seorang anak adalah kedua orang tuanya. Oleh karena itu,
pendidikan bagi naturalis dimulai jauh hari sebelum anak lahir, yakni
sejak kedua orang tuanya memilih jodohnya. Tokoh filsafat pendidikan
naturalisme adalah John Dewey, disusul oleh Morgan Cohen yang banyak
mengkritik karya-karya Dewey. Baru kemudian muncul tokoh-tokoh
seperti Herman Harrell Horne, dan Herbert Spencer yang menulis buku
berjudul Education: Intelectual, Moral, and Physical. Herbert menyatakan
bahwa sekolah merupakan dasar dalam keberadaan naturalisme. Sebab,
belajar merupakan sesuatu yang natural, oleh karena itu fakta bahwa hal
itu memerlukan pengajaran juga merupakan sesuatu yang natural juga.
Paham naturalisme memandang guru tidak mengajar subjek, melainkan
mengajar murid.
7. Terdapat lima tujuan pendidikan paham naturalisme yang sangat terkenal
yang diperkenalkan Herbert Spencer melalui esai-esainya yang terkenal
berjudul “Ilmu Pengetahuan Apa yang Paling Berharga?”. Kelima tujuan
itu adalah (1) Pemeliharaan diri; (2) Mengamankan kebutuhan hidup; (3)
Meningkatkan anak didik; (4) Memelihara hubungan sosial dan politik; (5)
Menikmati waktu luang.
Spencer juga menjelaskan enam prinsip dalam proses pendidikan
beraliran naturalisme. Delapan prinsip tersebut adalah (1) Pendidikan
harus menyesuaikan diri dengan alam; (2) Proses pendidikan harus
menyenangkan bagi anak didik; (3) Pendidikan harus berdasarkan
spontanitas dari aktivitas anak; (4) Memperbanyak imlu pengetahuan
merupakan bagian penting dalam pendidikan; (5) Pendidikan
dimaksudkan untuk membantu perkembangan fisik, sekaligus otak; (6)
Praktik mengajar adalah seni menunda; (7) Metode instruksi dalam
mendidik menggunakan cara induktif; (Hukuman dijatuhkan sebagai
konsekuensi alam akibat melakukan kesalahan. Kalaupun dilakukan
hukuman, hal itu harus dilakukan secara simpatik. (J. Donald Butler :tt)
d. Hukum Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa
seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun
pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan
maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan sangat
penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang
dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk
perkembangan anak itu.
Dengan adanya pendapat William Stern itu dapatkah kita katakan bahwa
persoalan tentang pembawaan dan lingkungan itu sudah selesai? Belum!.
Dalam aliran yang menganut hukum konvergensi itu masih terdapat dua
aliran, yaitu aliran yang dalam hukum konvergensi ini lebih menekankan
kepada pengaruh pembawaan dari pada pengaruh lingkungan, dan
dipihak lain mereka yang lebih menekankan pengaruh lingkungan atau
pendidikan.
Sementara itu, kita belum puas pula atas jawaban dari hukum
konvergensi itu, yang mengatakan bahwa perkembangan manusia itu
ditentukan (merupakan hasil) dari dua buah faktor, yaitu pembawaan dan
lingkungan. Kalau hal itu kita renungkan benar-benar, belum tepatlah,
kiranya hal itu diperuntukan bagi perkembangan manusia. Mungkin kata
itu lebih tepat dan benar jika kita katakan terhadap perkembangan hewan
dari pada terhadap manusia.
Benarkah kalau kita mengatakan, “saya ini adalah hasil pembawaan saya
8. dan lingkungan saya”? Jika pertanyaan itu benar, seolah-olah manusia itu
hanya merupakan hasil dari proses alam, yaitu pembawaan dan
lingkungan belaka. Jika pembawaannya itu dan lingkungannya begitu,
manusia akan demikian; dan jika pembawaanya itu dan lingkungannya
begini, manusianya adalah lain lagi, dan sebagainya. Jadi seolah-olah
proses perkembangan pada manusia itu sama halnya dengan proses yang
terjadi dalam ilmu kimia.
Kalau begitu soalnya, tentu akan lebih mudah lagi tugas ahli-ahli pendidik
itu, yaitu tinggal mencari jalan untuk mengetahui pembawaan seseorang
(kalau memang pembawaan itu dapat diketahui dengan pasti dan
segera), dan kemudian mengusahakan suatu lingkungan atau pedidikan
yang baik dan sesuai.
Tetapi tidak hanya itu! Binatang memanglah hasil dari pembawaan dan
lingkungannya. Binatang hanya terserah kepada pembawaan keturunnya
dan pengaruh-pengaruh lingkungannya. Perkembangan pada binatang
seluruhnya ditentukan oleh kodrat, oleh hukum-hukum alam.
Tetapi perkembangan manusia bukan hasil belaka dari pembawaan dan
lingkungannya; manusia tidak hanya diperkembangkan, tetapi ia
memperkembangkan dirinya sendiri. Manusia adalah makhluk yang dapat
dan sanggup memilih dan menentukan sesuatu yang mengenai dirinya
sendiri dengan bebas. Karena itulah, ia bertanggung jawab terhadap
segala perbuatannya; ia dapat juga mengambil keputusan yang lain dari
apa yang pernah diambilnya.
Proses perkembangan manusia tidak hanya ditentukan oleh faktor
pembawaan yang telah ada pada orang itu dan faktor lingkungan yang
mempengaruhi orang itu. Aktivitas manusia itu sendiri dalam
perkembangannya turut menentukan atau memainkan peranan juga.
Hasil perkembanganseseorang tidak mungkin dapat dibaca dari
pembawaan dan lingkungan saja.
Sebagai kesimpulan dapat kita katakan bahwa jalan perkembangan
manusia sedikit banyaknya ditentukan oleh pembawaan yang turun-
teurun, yang oleh aktivitas dan pemilihan atau penentuan manusia sendiri
yang dilakukan dengan bebas di bawah pengaruh faktor-faktor
lingkungan tertentu, berkembang menjadi sifat-sifat.
Sebuah contoh sebagai penjelasan: ada seseorang anak yang mempunyai
cacat badan dan mempunyai perasaan rendah diri (M.C.) dan pemalu.
Kalau kita katakan tentang anak itu: ia mempunya perasaan kurang
harga diri dan pemalu karena mempunyai cacat badan, mungkin betul
dan dapat kita setujui. Tetapi, kalau kita mengatakan bahwa badan yang
cacat itu tentu menimbulkan perasaan kurang harga diri dan pemalu, kita
tidak dapat membenarkan. Sebab, akibat-akibat dari cacat itu semata-
9. mata bergantung kepada bagaimana si anak itu mengalami cacatnya.
Mungkin juga adanya cacat bagi anak itu bahkan menjadi pendorong
untuk mempertinggi prestasi-prestasinya, sehingga setelah berhasil
menjadikan anak itu seorang yang berjiwa besar, tidak lekas putus-asa,
dan tidak pemalu.
Dari uraian diatas nyatalah sekarang bahwa pertanyaan, “Manakah yang
menentukan perkembangan itu, pembawa ataukah lingkungan?” atau,
“Manakah yang lebih kuat, dasar atau ajar?” bukanlah persoalan yang
perlu dicari jawabannya, suatu pertanyaan yang jawabnya tidak ada.
Semua yang berkembang dalam diri suatu individu ditentukan oleh
pembawaan dan juga oleh lingkungannya. Seorang anak dapat berkata-
kata karena ia mempunyai pembawaan berkata-kata, tetapi karena ia
mempunyai kesempatan melatih dii untuk berkata-kata (lingkungan).
Jika, salah satu dari kedua faktoritu tidak ada, tidaklah mungkin
kepandaian berkata-kata dapat berkembang.
Mungkin akan lebih berati jika pertanyaan tersebut di atas diubah sebagai
berikut, “sampai dimanakah pembawaan dan lingkunganitu bertanggung
jawab pada suatu perkembangan tertentu?” Jika demikian, jawabannya
dapat kita rumuskan dengansingkat sebagai berikut: tiap-tiap sifat dan
ciri-ciri manusia, dalam perkembangan ada yang lebih ditentukan oleh
pembawaannya dan ada pula yang lebih ditentukan oleh lingkungannya.
Dari rumusan tersebut jelaslah bahwa tidak perlu kita mempersoalkan
manakah yang lebih kuat atau lebih menentukan diantara pembawa dan
lingkungan, tehadap perkembangan manusia.
Biarpun demikian, dari pelajaran ilmu jiwa kita mengetahui bahwa
kebanyakan para ahli psikologi individual (antara lain Alferd Adler dan
Kunkel) lebih menitikberatkan kepada pengaruh lingkungan, sedangkan
ahli-ahli biologi dan ahli ahli ilmu jiwa yang lain lebih menekankan kepada
kekuatan atau pengaruh pembawaan atau keturunan.
e. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di
Indonesia
Di indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan,
penerimaan tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional
yakni diterima sesuai kebutuhan, namun ditempatkan dalam latar
pandangan yang konvergensi.
Aliran-aliran pendidikan yang klasik mulai di kenal di Indonesia melalui
upaya-upaya pendidikan, utamanya persekolahan, dari penguasa
penjajah belanda dan di susul kemudian oleh orang-orang Indonesia yang
belajar di negeri belanda pada masa penjajahan. Setelah kaemerdekaan
Indonesia, gagasan-gagasan dalam aliran-aliran pendidikan itu masuk ke
10. Indonesia melalui orang-orang Indonesia yang belajar di berbagai Negara
di eropa, amaerika serikat dan lain-lain. seperti yang di ketahui, sistem
persekolahan di perkenalakn oleh pemerintah colonial belanda di
Indonesia, sebelum masa itu pendidikan di Indonesia terutama oleh
keluarga dan oleh masyarakat (kelompok belajar/padepokan, lembaga
keagamaan/pesantren, dan lain-lain).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Aliran-aliran klasik dalam pendidikan adalah empirisme, nativisme,
naturalisme dan konvergensi.
Aliran klasik pendidikan tersebut juga mempengaruhi pola pendidikan
masyarakat Indonesia yang rendah. Mereka yang berpendidikan, juga
menanamkan konsep aliran klasik dalam pendidikan anaknya.
Menurut pandangan Islam, dari aliran klasik pendidiikan yang ada,
konvergensi lah yang memenuhi syarat pendidikan. Walaupun kalau
menurut Islam masih harus berpijak pada Al-Qur’an sebagai landasan
pendidikan.
Pendidikan islam dengan berbagai model dan corak metode aliranya
harus berupaya membangun pendidikan yang relevan dan bermutu sesuai
dengan kebutuhan masyarakat islam Indonesia, menyelenggarakan
pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,
pendidikan yang demokratis dan profesional, berusaha mengurangi peran
pemerintah dalam implementasi pendidikan dan merampingkan birokrasi
pendidikan sehingga lebih fleksibel dalam pelaksanaan pendidikan.
Konsep pendidikan islam senantiasa terus berkembang dan menghendaki
pembaruan yang disesuaikan dengan irama perkembangan dan kemajuan
peradapan serta persoalan-persoalan yang dihadapai umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Purwanto, Ngalim, Drs. M., 1972, Ilmu Pendidikan, Paket Pengajaran
pada Proyek Kerjasama PT Stanvac-Indonesia, Pendopo, dengan IKIP
Jakarta
2. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/08/filsafat-
naturalisme/
3. http://re-searchengines.com/0308hakiki.html
4. http://astaqauliyah.com/2007/01/20/filsafat-naturalisme