1. Rawa lebak merupakan lahan basah yang luas dan subur di Indonesia yang dapat dikembangkan untuk pertanian, terutama produksi padi.
2. Ada 3 kategori rawa lebak berdasarkan kedalaman genangan airnya.
3. Teknik budidaya padi di rawa lebak meliputi persiapan tanah, persemaian, penanaman, pemeliharaan, dan panen.
1. Kelompok 2
Kriston Alfredo E1J016001
Yeti Kusniti E1J016053
Diana Eureka Anugrah E1J016098
Kelas : A
Prodi : Agroekoteknologi
TEKNOLOGI PRODUKSI
TANAMAN PANGAN
2. Lahan rawa lebak memiliki prospek yang cukup
besar untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian
produktif.
Lahan rawa lebak diperkirakan mencapai areal
seluas 13,3 juta hektar yang tersebar:
Pulau Sumatra seluas 2,8 juta hektar,
Pulau Kalimantan seluas 3,6 juta hektar, Sulawesi
seluas 0,6 juta hektar, dan
Pulau Papua seluas 6,3 juta hektar.
•Lebak dangkal seluas 4,167 juta hektar,
•lebak tengahan seluas 6,025 juta hektar,
• lebak dalam seluas 3,038 juta hektar.
( Daulay, 2003 )
3. Lahan rawa lebak (rawa pedalaman) adalah
lahan yang rejim airnya dipengaruhi oleh
hujan, baik yang turun didaerah setempat
maupun yang turun didaerah sekitarnya.
Terletak di lahan yang tidak terkena pengaruh
pasang surut.
4. Rawa lebak berbeda dengan rawa pasang
surut berdasarkan topografi dan juga periode
genangannya. Lahan pasang surut lebih rata
kerena mendapat pengaruh pasang surut dan
periode genangan dapat diprediksi dengan
jelas yaitu pada saat bulan baru atau pada
ssat bulan purnama.
Genangan atau banjir merupakan sifat
bawaan rawa lebak karena sebagai ciri hidro-
ekologi lebak sehingga menjadi identitas yang
membedakan dengan bentang alam yang lain
walaupun berada dalam suatu hamparan yang
sama.
5.
6. Rawa lebak berdasarkan hidro-topografi, dibagi
menjadi 3 kategori :
Lebak dalam, yaitu
rawa lebak dengan
genangan relatif dalam
dengan periode waktu
genangan lama atau
terus menerus
sepanjang tahun.
genangan lebih dari 100
cm dengan lama
genangan lebih dari 6
bulan.
Lebak tengahan, yaitu
lahan dengan genangan
relatif agak dalam
dengan periode waktu
genangan agak lama;
kedalaman genangan
antara 50 – 100 cm.
Genangan bisa terjadi 3
– 6 bulan
Lebak pematang,
yaitu rawa lebak
dengan genangan
relatif agak dangkal
dengan periode waktu
genangan pendek;
genangan kurang dari
50 cm dengan lama
genangan kurang dari 3
bulan.
7.
8.
9. Istilah rawa lebak
1. Wetland digunakan
untuk menunjukkan
bahwa wilayah tersebut
basah sepanjang tahun
dengan curah hujan 2000
mm per tahun dan
memiliki bulan basah 7-6
bulan.
3. Lowland digunakan
untuk menunjukkan
bahwa wilayah tersebut
termasuk dataran rendah,
4. Inland dan deep water
land digunakan untuk
menunjukkan bahwa
wilayah tersebut
menjorok ke pedalaman
dengan genangan yang
terjadi sepanjang tahun.
2. Peatland digunakan
untuk menggambarkan
wlayah tersebut
mengandung gambut yang
cukup tebal.
10. Topogrofi wilayah datar dan hamparan luas
sehingga berpotensi sebagai sumber
pertumbuhan produksi padi.
Air tersedia melimpah dimusim hujan dan
pengayaan lumpur saat banjir sehingga lahan
cukup subur.
Mempunyai kekayaan sosial budaya berupa
kearifan budaya lokal (indigenous knowledge)
yang berpotensi untuk dikembangkan.
Jalan dan transportasi sebagian sudah dapat
melalui darat dan sebagian dapat melalui
sungai sehingga mudah dicapai dan mobilitas
barang serta pengangkutan lancar.
11. 1. Di musim kemarau, air tanah lebak (rawa)
mengalir perlahan-lahan dan tidak dapat
kering
2. Diakhir musim kemarau, pada saat lebak
kering selama 1-2 bulan, padi diusahakan
mendekati tua, sebab pada saat itu sangat
baik untuk proses kematangan buah padi
3. Panen, panen harus selasai pada saat air
menggenangi tanah lebak di awal musim
hujan
12. 1. Varietas berumur pendek (genjah) yaitu 5-5
½ bulan karena sangat dipengaruhi oleh
kondisi air, walaupun umur padi itu genjah
tapi karena proses metabolism yang lambat
maka panen padi lebak akan memakan
waktu yang sangat lama
2. Varietas yang peka terhadap lama
penyinaran
3. Varietas padi unggul baru maupun varietas
local
13. 1. Musim kemarau;
2. Menyurutnya air kadang lambat, kadang
cepat,sehingga menyulitkan penentuan saat
tanam dan hubungannya dengan kondisi bibit
di persemaian.
3. Sering terjadi cekaman kekeringan sehingga
banyak bulir yang hampa.
4. Musim hujan;
Bibit yang baru ditanam rentan terendam.
Pemupukan tidak efektif akibat genangan air.
Serangan hama tikus.
Sering terjadi adanya genangan karena luapan
airsungai atau air hujan didaerah cekunga
dipedalaman.
14. 1. Persiapan Tanam
pengolahan tanah pada awal musim kemarau
(sekitar bulan maret/april). Karena tanah lebak
bertekstur lumpur, maka pengolahan tanahnya
berbeda dengan pengolahan tanah padi sawah.
Pada tanah lebak pengolahan tanah tersebut cukup
dengan cara membersihkan tumbuhan liar saja.
15. 2. Persemaian
Dalam persemaian padi lebak dapat dilakukan
dengan dua cara persemaian yaitu:
a. Persemaian terapung
persemaian yang dilakukan diatas
permukaan air dengan bantuan rakit, karena
pada saat tinggi air pada tanah lebak masih
diatas 40 cm.
16. b.Persemaian darat yaitu persemaian yang
dilakukan diatas pematang (tepi sungai
pekarangan atau pun di tanah rendah).
17. 3. Bertanam padi lebak
Dilakukan secara bertahap dengan memper-
hatikan kondisi genangan air yang ada.
Penanaman terlebih dahulu dilakukan pada
kondisi lahan yang genangan airnya sudah
mulai berkurang, saat pemindahan bibit
diusahakan bibit dalam kondisi masih segar
untuk mengurangi terjadi stress pada
tanaman.
18.
19.
20. Agar tanaman bisa tumbuh seperti yang di
inginkan, maka dalam penanaman perlu di
perhatikan hal-hal seperti berikut:
1. Umur bibit
2. Pada saat umur bibit sudah mencapai 50-90 hari
dan tinggi air ditanah lebak antara 30-40 cm
dengan ketinggian ini dimaksudkan penanaman
dilakukan pada musim hujan, maka bibit dapat
segera di tanam, yaitu sekitar bulan juni.
3. Cara memindahkan dan menanam bibit
4. Pada saat melakukan pencabutan bibit
diusahakan agar supaya akar tidak banyak yang
terputus, kemudian ujung daun bibit dipotong
agar tidak banyak terjadi penguapan. Dengan
demikian panjang bibit menjadi sekitar 60 cm
21. 4. Pemeliharaan
1. Pemeliharaan padi di lahan sawah lebak
meliputi
2. Pembersihan dari gulma/tanaman liar
(penyiangan I dan II)
3. Pemeliharaan dari serangan hama seperti
tikus, pengerek batang padi dan belalang
4. Pembersihan disekitar pematang dilakukan
untuk mencegah serangan dari hama tikus
dan dimaksudkan tikus tidak bersarang di
pematang
5. Pemupukan tidak dilakukan pada padi lebak
karena sulit untuk menentukan dosis yang
dibutuhkan, dan kebutuhan untuk P sudah
tersedia di alam.
22. 5. Panen
Cara pemanenan padi dilahan rawa lebak
sama saja dengan pemanen pada padi lahan
lahan lainnya yaitu bisa panen dengan cara
manual memakai sabit atau ani-ani dan
kendaraan perahu. Hal ini karena lahan rawa
lebak ketika musim panen air sudah sangat
tinggi.