Dokumen tersebut membahas berbagai metode pemberian air irigasi seperti irigasi permukaan, irigasi basin, irigasi border, irigasi alur, irigasi surjan, irigasi pasang surut, dan irigasi pompa beserta penjelasan singkat mengenai prinsip kerja dan karakteristik masing-masing metode."
3. Metode Pemberian Air Irigasi
Metode Pemberian
Air Irigasi
Permukaan
Basin
Alur
Surjan
Border
Pompa
Pasang
Surut
Metoda irigasi yang akan digunakan tergantung pada faktor ketersediaan air, tipe tanah, topografi lahan dan jenis tanaman.
Apapun metoda irigasi yang dipilih, sesuatu yang diperlukan adalah merancang sistim irigasi sehingga menghasilkan
pemakaian air oleh tanaman yang paling efisien.
5. Definisi Irigasi Permukaan
Pada irigasi permukaan, air diberikan secara langsung melalui permukaan
tanah dari suatu saluran atau pipa dimana elevasi muka airnya lebih
tinggi dari elevasi lahan yang akan diairi (sekitar 10~15 cm).
Terdapat dua syarat penting untuk mendapatkan sistim irigasi permukaan
yang efisien, yaitu perencanaan sistim distribusi air untuk mendapatkan
pengendalian aliran air irigasi dan perataan lahan (land grading) yang
baik, sehingga penyebaran air seragam ke seluruh petakan.
Pada prinsipnya rancangan irigasi permukaan adalah merancang
beberapa parameter sehingga didapatkan waktu kesempatan berinfiltrasi
yang relatif seragam dari pangkal sampai ke ujung lahan. Umumnya di
bagian pangkal, air akan lebih banyak air meresap daripada bagian ujung
petakan lahan, sehingga didapatkan efisiensi pemakaian air yang kecil.
6. Tidak membutuhkan pemahaman
yang tinggi dalam O&M
Dapat dikembangkan dengan
biaya investasi kecil
Jika topografi tidak terlalu
bergelombang, biaya yang
diperlukan tidak terlalu besar
Energi yang digunakan berupa
energi gravitasi
Kurang dipengaruhi oleh
karakteristik iklim dan kualitas air
Aliran gravitasi memiliki fleksibilitas
tinggi dan relative mudah dikelola
Salinitas lebih mudah dikelola.
Kelebihan dan Kekurangan Irigasi Permukaan
Kelebihan Kekurangan
Efisiensi kurang dari 65%
Membutuhkan air dalam jumlah
besar
Perkiraan jumlah air irigasi yang
dibutuhkan lebih sulit
Membutuhkan tenaga kerja yang
lebih banyak dan lebih intensif
7. Hidrolika Aliran Permukaan
Fase 1, kemudian air irigasi akan mengalir ke l
uar lahan. Interval antara
permukaan air akhir dan ketika air
masuk disebut pembasahan atau fase
genangan.
Fase 2, ketika air dialirkan ke lahan,
maka akan terjadi penambahan air di
permukaan lahan sampai menggena
ngi seluruh permukaan lahan.
Fase 3, ketika volume air di permukaan lahan
mulai menurun, jika air tidak
lagi dialirkan lagi, karena terjadinya
aliran permukaan (run off) atau air
masuk ke dalam tanah.
Fase 4, setelah tidak ada lagi air yang masuk k
e lahan, maka permukaan air akan surut dan ini
adalah fase resesi.
8. Jenis-Jenis Irigasi Permukaan
sistem irigasi yang
menyadap air langsung di
sungai melalui bangunan
bendung maupun melalui
bangunan pengambilan
bebas (free intake)
kemudian air irigasi
dialirkan secara gravitasi
melalui saluran sampai ke
lahan pertanian.
Irigasi Basin
sistem pengairan bawah pada
lapisan tanah untuk
meresapkan air ke dalam
tanah di bawah daerah akar
menggunakan pipa bawah
tanah atau saluran terbuka
Irigasi Alur
Pada irigasi border, dalam
petakan lahan dibuat
pematang sejajar sebagai
pengendali lapisan aliran air
irigasi yang bergerak ke arah
kemiringan lahan.
Irigasi Border
sistem pertanaman campuran
yang dicirikan oleh perbedaan
tinggi permukaan bidang
tanam pada suatu luasan
lahan. Perbedaan ketinggian
ini minimal 50 cm. Dalam
bahasa Inggris, sistem ini
disamakan dengan alternating
bed system.
Irigasi Surjan
9. IRIGASI BASIN
Banyak digunakan untuk tanaman padi
Air diberikan melalui siphon, maupun
pintu air ke petakan lahan kemudian di
tahan dipetakan dengan kedalaman
dan selama waktu yang dikehendaki
Paling sesuai untuk lahan dengan laju
infiltrasi sedang sampai rendah
(± 50 mm/jam) dan kemiringan kecil
(0-0,5)
10. IRIGASI BORDER
• Pada irigasi border, dalam petakan lahan
dibuat pematang sejajar sebagai
pengendali lapisan aliran air irigasi yang
bergerak ke arah kemiringan lahan
• Lahan dibagi menjadi beberapa petakan
yang sejajar yang dipisahkan masing-
masing oleh pematang rendah,
kemiringan biasanya satu arah
• Masing-masing petakan (border)
diberikan air irigasi secara terpisah
• Air irigasi menyebar merata sepanjang
kemiringan lahan yang dikendalikan oleh
pematang tersebut
11. • Irigasi alur (furrow irrigation)
dilakukan dengan mengalirkan air
melalui alur-alur atau saluran kecil
yang dibuat searah atau memotong
slope
• Air masuk ke dalam tanah melalui
dasar alur dan dinding alur
• Cocok diterapkan untuk tanaman
yang mudah rusak bila bagian
tanamannya terkena air
IRIGASI ALUR
12. IRIGASI SURJAN
• Sistem surjan dikembangkan di daerah rawan banjir atau daerah genangan
• Pada system surjan Sebagian lahan ditinggikan (bedengan) dan Sebagian diturunkan
(cekungan)
• Bagian bedengan untuk tanaman palawija dan daerah cekungan untuk padi
• Panjang bedengan dan cekungan disesuaikan dengan frekuensi dan tinggi banjir
• Lebar bedengan dibuat sekitar 2-3 m dengan tinggi 0.5 – 0.75 m, sedangkan cekungan
dibuat dengan lebar 8-15 m
14. Definisi Irigasi Rawa Pasang Surut
Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yang terkandung di dalamnya,
tergenang secara terus menerus atau musiman, terbentuk secara alami di lahan
yang relatif datar atau cekung dengan endapan mineral atau gambut, dan
ditumbuhi vegetasi, yang merupakan suatu ekosistem.
Pasang surut air laut adalah fenomena naik turunnya permukaan air laut
disertai gerakan horisontal massa air yang terjadi secara periodik.
Penyebab utamanya adalah pengaruh gravitasi bulan dan matahari.
Irigasi Rawa pasang surut adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan
pembuangan air melalui jaringan Irigasi Rawa pada Kawasan Budi Daya
pertanian.
Sistem Irigasi Rawa adalah kesatuan pengelolaan Irigasi Rawa yang terdiri atas
prasarana jaringan Irigasi Rawa, air pada jaringan Irigasi Rawa,
manajemen Irigasi Rawa, kelembagaan pengelolaan Irigasi Rawa,
dan sumber daya manusia.
15. tersedia cukup luas dan berada dalam
satuan-satuan skala hamparan yang cukup
luas
ketersediaan air berlebih
topografi rata atau datar
akses ke daerah pengembangan dapat
melalui jalur darat dan jalur air sehingga
memudahkan jalur distribusi
kesesuaian lahan dan agronomi cukup
sesuai sampai sangat sesuai
Beragam komoditas berhasil dikembangkan
di lahan rawa meliputi tanaman pangan
(padi dan palawija), hortikultura (sawi,
terung, semangka, jeruk, nenas dsb) dan
perkebunan (kelapa, karet, dan kelapa sawit)
.
Kelebihan dan Kekurangan Irigasi Pasang Surut
Kelebihan Kekurangan
kondisi luapan dan genangan air
yang sangat variatif dari satu
wilayah ke wilayah lain,
jenis tanah yang sangat beragam
dengan tingkat kesuburan yang
rendah dan variatif,
kemasaman tanah dan potensi
racun pirit yang tinggi yang dapat
mematikan tanaman,
ketebalan dan tingkat
kematangan gambut yang
berbeda,
serta kondisi petani yang masih
lemah baik dari segi keterampilan
maupun permodalan.
18. • Lahan yang digunakan untuk pemanfaatan pertanian harus mempunyai daya dukung sumber daya air dan
lahan yang mendukung dengan budidaya yang diinginkan.
• Secara umum Faktor alam yang berpengaruh pada masing2 jenis tanaman budidaya untuk daerah reklamasi
rawa adalah:
– Radiasi
– Suhu
– Kelembaban udara
– Ketersediaan air
• Hujan
• pasut
– Media perakaran
• Drainase air di tanah.
• Kapasitas drainase
• Texture tanah
• Kedalaman efektif
• Gambut
– Kematangan
– ketebalan
Lahan Untuk Areal Pertanian
20. Klasifikasi Zona Lahan Rawa
berdasarkan daerah aliran sungai hilir dan tengah (Najiyati et al., 2005)
1. Pasang surut air salin/ asin atau payau
Dipengaruhi gerakan pasang surut air laut, sehingga
zona tersebut lebih asin ataupun terkadang payau
Sangat cocok untuk hutan bakau/mangrove
2. Pasang surut air tawar
Dipengaruhi pasang surut harian,
Disebut lahan rawa peralihan
3. Rawa lebak atau biasanya
disebut Lahan rawa non pasang surut
Memiliki kekuatan pasang yang kecil
22. Tipe Jaringan Irigasi
1. Sistem Handil
Daerah hilir (dekat sungai) dibuat tabat
(bendung),
Ketinggian tanggul handil lebih tinggi
dari tabat, sehingga ketika pasang
atau akibat musim hujan, aliran air
yang diatas tabat dapat mengalir keluar,
dan jika waktu surut atau saat kemarau
tiba, ketinggian tabat lebih tinggi sehing-
ga aliran air akan tertahan dan dapat
menjaga muka air di saluran tersebut
agar tidak mengalami kekeringan
23. Tipe Jaringan Irigasi
2. Sistem Garpu
Sistem garpu dikembangkan pada lahan pasang surut yaitu dengan menggunakan pintu-pintu air di saluran
irigasi.
24. Tipe Jaringan Irigasi
3. Sistem Aliran Satu Arah
Pencucian lahan sistem aliran satu arah memanfaatkan setiap pasang kecil yang terjadi maka aliran dari su
ngai akan masuk ke saluran sehingga saluran, tetapi ketika setiap surut maka pola aliran yang akan keluar
menuju sungai akan terhalang dengan tabat, sehingga muka air sungai terjaga.
25. Klasifikasi Hidrotopografi
Menurut Susilawati et al. (2016), :
Lahan katagori A, pada lahan tersebut
selalu terluapi air pasang,
Lahan katagori B hanya terluapi air
pasang pada musim hujan saja.
Lahan katagori luapan C tidak terluapi
air pasang tetapi dipengaruhi muka air
tanahnya dengan kedalaman kurang
dari 50 cm,
Lahan bertipe luapan D adalah seperti
tipe C hanya kedalaman air tanahnya
lebih dari 50 cm.
Sumber : Balai rawa, 2014
26. Pengaturan Air di Lahan Rawa Pasang Surut
Jenis-jenis pengaturan air yang dapat diterapkan untuk budidaya padi di daerah pasang
surut :
• Retensi air (penahanan) air.
• Drainase dan pencucian (pelindihan) tanah.
27. Siklus Tanaman Padi di Lahan Pasang Surut
bulan des
0 - 25 26 - 75 76 - 105 106 - 135
feb mart
jan
okt nov
pencucian 3-7 hari
pemupukan organik
pemupukan organik
panen
zone akar 50 cm
hujan
penyiapan lahan pertumbuhan
pembibitan
berbunga
pematangan buah
29. Definisi Irigasi Pompa
Irigasi pompa digunakan bila bangunan-bangunan pengelak yang lain tidak
dapat memecahkan permasalahan pengambilan air dengan gravitasi, atau
kalau pengambilan air relatif sedikit dibandingkan dengan lebar sungai.
Dengan instalasi pompa pengambilan air dapat dilakukan dengan mudah
dan cepat. Namun dalam operasionalnya memerlukan biaya operasi dan
pemeliharaannya cukup mahal terutama dengan makin mahalnya bahan
bakar dan tenaga listrik.
Dari cara instalasinya pompa dapat dibedakan atas pompa yang mudah
dipindah karena ringan dan mudah dirakit ulang setelah dilepas komponennya
dan pompa tetap (stationary) yang dibangun/dipasang dalam bangunan rumah
pompa secara permanen
30. Jenis Pompa
1
Pompa air yang digerakkan oleh tenaga manusia
(pompa tangan),
2 Pompa air dengan penggerak tenaga air
(air terjun dan aliran air),
3 Pompa air dengan penggerak berbahan bakar
minyak
4 Pompa air dengan penggerak tenaga listrik.
didasarkan pada tenaga penggeraknya
31. Irigasi Pompa
• Sistem jaringan yang menggunakan pompa bisa di pompa di saluran primer ke
saluran sekunder pemberi dan dibuang ke saluran drainase tersier diteruskan ke
kwarter dengan pintu pengaturan di sekunder drainase. Saluran pemberi dan
drainase dipisahkan (Gambar 3.15a)
• Pompa dipasang di tersier pemberi, air dari sekunder pemberi, dibuang ke tersier
drainase diteruskan ke sekunder drainase, pintu pengontrol dipasang di sekunder
drainase. Saluran pemberi dan drainase dipisahkan (Gambar 3.15b)
• Pompa dipasang di tersier pemberi, air dari sekunder pemberi, dibuang ke tersier
drainase diteruskan ke sekunder drainase, pintu pengontrol dipasang di tersier drain
ase. Saluran pemberi dan drainase dipisahkan.
• Pompa dipasang di tersier pemberi, air dari sekunder pemberi, dibuang ke tersier
drainase diteruskan ke sekunder drainase, pintu pengontrol dipasang di tersier drain
ase. Saluran pemberi dan drainase dipisahkan.
32. pompa saluran drainase pemukiman
pintu saluran pemberi jalur hijau
Gambar 3.15a
Pompa dipasang pada saluran sekunder pemberi dan
di saluran sekunder drainase dipasang pintu sorong
33. pompa saluran drainase pemukiman
pintu saluran pemberi jalur hijau
Gambar 3.15b
Pompa dipasang pada saluran tersier pemberi dan
di saluran sekunder drainase dipasang pintu sorong
34. pompa saluran drainase pemukiman
pintu saluran pemberi jalur hija u
Gambar 3.15c
Pompa dipasang pada saluran tersier pemberi dan
di saluran sekunder drainase dipasang pintu sorong
35. Jenis-Jenis Pompa
Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis
yang mengubah energi mekanik menjadi
energi fluida menggunakan gaya sentrifugal
(Sularso,2004).
Pompa sentrifugal mempunyai impeller
untuk mengangkat zat cair dari tempat
yang lebih rendah ke tempat yang lebih
tinggi.
head tekan zat cair menjadi lebih tinggi,
demikian pula head kecepatannya
bertambah besar karena zat cair
mengalami percepatan
impeller pompa berfungsi memberikan
kerja kepada zat cair sehingga energi
yang dikandungnya menjadi bertambah
besar.
1. Pompa Sentrifugal
36. Jenis-Jenis Pompa
Poros ini dipegang di beberapa tempat sepanjang pipa kolom oleh bantalan yang terbuat dari karet.
2. Pompa Jenis Poros
a. Pompa Poros vertical b. Pompa Poros Horizontal
37. Jenis-Jenis Pompa
1. Torak sendiri berfungsi sebagai penggerak
keluarnya cairan dari mesin,
2. Sedangkan katup berfungsi untuk membuka
dan menutup bagian silinder ketika beroperasi
sehingga dapat bekerja secara otomatis atas
dasar gerakan bolak-balik dari katup tersebut,
3. Mekanik engkol berfungsi sebagai penggerak
yang mengatur gerak kerja motor diubah
dalam gerak bolak-balik yang ada pada torak,
4. Sungkup udara berfungsi untuk menjaga
aliran air agar tetap stabil atau tetap alirannya.
3. Pompa Torax
38. Jenis-Jenis Pompa
Pompa aksial adalah salah satu alat yang berfungsi untuk mengalirkan fluida dari potensial rendah ke potensial
yang lebih tinggi dengan menggunakan gerak putaran dari blades dan mempunyai arah aliran yang sejajar
dengan sumbu porosnya.
3. Pompa Aksial
• Casing : yang meliputi rumah dan bantalan poros utama.
• Blades : yang terdiri dari runner blades (yang berputar)
dan diffuser blades (blades yang diam).
• Runner blades : berfungsi menaikkan energi potensial
fluida, karena dari sinilah terjadi perpindahan energi,
dari energi mekanik menjadi energi fluida, dengan cara
memberikan energi di kinetiknya kepada fluida.
• Diffuser blades (Guide Vane) : berfungsi merubah energi
kinetik menjadi energi potensial fluida, dengan cara
memberikan aliran fluida yang helical menjadi aliran
yang lurus (straight flow) sepanjang sumbu pompa.