SlideShare a Scribd company logo
1
MATERI KAJIAN KHUSUS TIAP SENIN BAKDA MAGHRIB
AKHLAQ QUR’ANI
MASJID BETENG BINANGUN KADIPATEN WETAN YOGYAKARTA
TAFSIR SURAT AL-MÂ’ÛN
QS 107: 1-7
A. Pendahuluan
Surah ini diturunkan di Makkah sesudah surah at-Takatsur.Nama
surah ini diambil dari kata al-Ma’un yang diambil pada ayat terakhir. Menurut
etimologi, al-Ma’un berarti banyak harta, berguna dan bermanfaat, kebaikan
dan ketaatan , dan Zakat.1
Surah ini menggambarkan orang yang tidak mau
membayar zakat dan tidak mau pula berinfaq untuk membantu fakir miskin.
Allah mengancam orang yang memunyai banyak harta tetapi tidak memunyai
kepedulian sosial.
Kata-kata Arab "al-Mâ'ûn" yang merupakan ujung surat dan menjadi
nama suratnya dijelaskan oleh Muhammad Asad, berdasarkan berbagai tafsir
klasik, sebagai: "…comprises the small items needed for one's daily use, as well as the
occasional acts of kindness consisting in helping out one's fellow-men with such item. In its
wider sense, it denotes "aid" or "assistance" in any difficulty" (... kata-kata "al-mâ'ûn"
mencakup hal-hal kecil yang diperlukan orang dalam penggunaan sehari-hari,
juga perbuatan kebaikankala-kala berupa pemberian bantuan kepada sesama
manusiadalam hal-hal kecil tersebut. Dalam maknanya yang lebih luas, kata-
kata itu berarti "bantuan" atau "pertolongan"dalam setiap kesulitan)2
1
Hasan Basri, Tafsir Pase (Jakarta: Balai Kajian Tafsir al-Qur’an Pase), hal. 130.
2
Muhammad Asad. The Message of the Qur’an (Gibraltar: Dar al-Andalus, 1980),
hal .102.
2
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang
menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan fakir
miskin. Maka celakalah bagi orang yang shalat ( yaitu) orang-orang yang
lalai dari shalatnya, orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong
dengan) barang yang berguna.
B. Asbâb an-Nuzûl
Adapun sebab turunnya surah ini ialah berkenaan dengan orang-orang
munafik yang memamerkan shalat kepada orang yang berirman; mereka
melakukan shalat dengan riya’, dan meninggalkan apabila tidak ada yang
melihatnya serta menolak memberikan bantuan kepada orang miskin dan anak
yatim (Hadits Riwayat Ibnu Mundzir, melalui Tharif Ibnu ABi Thalhah yang
bersumber dari Abdullah bin Abbas).
Abdullah bin Abbas telah menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan
berkenaan dengan orang-orang munafik, karena mereka selalu memamerkan
shalat mereka d hadapan orang-orang yang beriman (riya’), sewaktu orang-
orang yang beriman berada di antara mereka. Tetapi, jika orang orang yang
beriman tidak ada di antara mereka, mereka pun meninggalkan shalat, di
samping mereke juga tidak mau memberikan pinjaman barang-barang mereka
kepada orang orang yang beriman.3
C. Tafsir
Surah ini diawali dengan kalimat tanya untuk menarik perhatian
pembacaanya. Kemudian Allah SWT sendiri yang menjawab pertanyaan
tersebut satu per satu. Tujuanya ialah agar pembaca benar-benar
memperhatiakn dan meresapi makna yang terkandung di dalamnya.Biasnya
setiap ayat yang didahului dengan pertanyaan mengandung nilai yang sangat
penting untuk segera dipahami dan diamalkan. Pertanyaan yang paling
prinsipiil ialah “siapakah pendusta agama?“ Maka jawabanya segera disusul
setelah pertanyaanya. Ayat selanjutnya menjawb secara lugas bahwa pendusta
agama ialah orang yang tidak mau menyantuai anak yatim.Ciri berikutnya ialah
orang yang tidak mau menyeru untuk dana dan makanan supaya diberiakn
kepada orang miskin.4
3Asy-Syaukani, Fath al-Qadîr, juz VIII, hal. 66.
4
Ibn Taymiyyah, Minhâj al-Sunnah, 4 jilid, (Riyadh: Maktabath al-Riyadh al-
Haditsah, tt., Jilid III), hal. 46.
3
M. Quraish Shihab, dalam Tafsir al-Mishbah, menyatakan paling tidak
ada 2 hal yang patut disimak dalam ayat 3 surat ini. Pertama ayat tersebut tidak
berbicara tentang kewajiban ”memberi makan” orang miskin, tapi berbicara
”menganjurkan memberi makan”. Itu berarti mereka yang tidak memiliki
kelebihan apapun dituntut pula untuk berperan sebagai ”penganjur pemberi
makanan terhadap orang miskin” atau dengan kata lain, kalau tidak mampu
secara langsung, minimal kita menganjurkan orang-orang yang mampu untuk
memperhatikan nasib mereka. Peran ini sebenarnya bisa dilakukan oleh
siapapun, selama mereka bisa merasakan penderitaan orang lain. Ini berarti pula
mengundang setiap orang untuk ikut merasakan penderitaan dan kebutuhan
orang lain, walaupun dia sendiri tidak mampu mengulurkan bantuan materiil
kepada mereka.
Anak-anak yatim dan faqir miskin adalah bagian dari kelompok
masyrakat yang sangat dicintai oleh Rasulullah s.a.w., bahkan dalam sebuah
hadits dinyatakan (Rasulullah s.a.w.) sangat dekat dengan mereka.Perhatian
mereka sangat diutamakan, sebagaimana tersebut dalam sebuah ayat:
“… dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim katakanlah:
“mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu
bergaual dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu” (QS al-
Baqarah, 2: 220 ).
Perkataan "yahudhdhu" yang diterjemahkan dengan "berjuang" di sini
memunyai asal arti "menganjurkan dengan kuat". A. Hassan dalam Al-Furqân,
menerjemahkan perkataan itu dengan "menggemarkan," Departemen Agama
menerjemahkan dengan "menganjurkan" sedangkan Mahmud Yunus dalam tafsir
Qur'an Karim menggunakan perkataan "menyuruh". Dan Muhammad Asad,
dalam The Message of the Qur'an, menerjemahkannya dalam bahasa Inggris
dengan "feels no urge" (tidak merasakan adanya dorongan), karena baginya
perkataan "yahudhdhu" memunyai makna "mendorong diri sendiri" (sebelum
mendorong orang lain). Jadi, perkataan "yahudhdhu" menunjuk pada adanya
komitmen batin yang tinggi, yakni usaha mengangkat dan menolong nasib
kaum miskin. Berarti bahwa indikasi ketulusan dan kesejatian dalam beragama
ialah: “adanya komitmen sosial yang tinggi dan mendalam kepada orang
bersangkutan”.
4
Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan". Para sahabat
bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: "Syirik
kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah
kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur
dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mu'min yang
suci berbuat zina".5
Shalat adalah ibadah yang paling utama yang diperintahkan dalam
syariat Islam. Dengan melaksanakanya secara baik dan benar akan
menimbulkan pengaruh positip yang sangat besar dalam aspek kehidupan. Di
akherat pun merupakan amaliah yang paling utama yang memeroleh penilaian
dan menjadi tolok ukur semua amal perbuatan.
Allah berfirman:
ۖ
ۗۗ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-
Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan sesungguhnya mengingat
Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah
5
Hadits Riwayat al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, IV/12, hadits no. 2766 dan
Hadits Riwayat Muslim, Shahîh Muslim, I, 64, hadits no. 272, dari Abu Hurairah)
5
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-
‘Ankabût, 29: 45)
Selanjutnya Allah menegaskan bahwa ada sebagian orang yang
melakukan amal kebaikan, termasuk shalat, untuk memperlihatkan amalnya
kepada manusia. Tindakan seperti ini disebut riya’.Sikap riya’ adalah lawan dari
ikhlas. Keikhlasan diperlukan dalam setiap amal kebaikan agar memeroleh
pahala yang sempurna dari Allah.
Yang diterjemahkan dengan "lupa" atau "lalai" dalam firman itu ialah
kata-kata yang dalam bahasa aslinya (Arab) "sahun". Yang dimaksud dalam
firman ini bukanlah mereka itu dikutuk Allah karena lupa mengerjakan shalat
yang disebabkan lupa, misalnya, terlalu sibuk bekerja. Sebab lupa dan alpa
serupa itu justru dimaafkan oleh Allah, tidak dikutuk).Tapi yang dimaksud
dalam firman itu ialah mereka yang menjalankan shalat itu lupa akan shalat
mereka sendiri, dalam arti bahwa shalat merekatidak memunyai pengarah apa-
apa kepada pendidikan akhlaknya, sehingga mereka yang menjalankan shalat
itudengan mereka yang tidak menjalankannya sama saja. Apalagi jika lebih
buruk!
Suatu hari, Sayyidah Fathimah r.a. bertanya kepada Rasulullah s.a.w.,
“Yâ Abâtah, apa yang akan didapatkan oleh orang yang melecehkan shalatnya,
menganggap enteng kepada shalatnya, baik laki-laki maupun perempuan?”
Rasulullah s.a.w. pun bersabda, “Hai Fathimah, barang siapa yang melecehkan
shalatnya menganggap enteng kepada shalatnya, baik laki-laki maupun
perempuan, Tuhan akan menyiksanya dengan lima belas perkara. Enam perkara
di dunia, tiga pada saat ia mati, tiga lagi pada waktu ia berada di kuburnya, dan
tiga perkara pada Hari Kiamat, ketika ia keluar dari kuburnya.”
Allah berfirman:
ۖ
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-
nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak
akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan
beramal saleh, Maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya
(dirugikan) sedikitpun,” (QS Maryam, 19: 59-60)
6
Para ulama mengomentari ayat di atas dengan tafsirnya yang terdapat
dalam Ibnu Katsir sebagai berikut:
1. Muhammad bin Ka’ab al-Qurdhiy, dan Ibnu Zaid bim Aslam dan Sadiy
yang disebut meremehkan shalat adalah Meninggalkan Shalat (tidak
shalat )
2. Al-Auz, Ibnu Mas’ud, Ibnu Jarir, Ibnu Juraij meremehkan shalat adalah
meremehkan waktu
3. Al-Hasan al-Bashri, meremehkan shalat adalah meninggalkan Masjid
(Tafsîr Ibnu Katsîr, 3/21 )
Kata Ibnu Abbas Radhiyallâhu ’Anhu: Pengertian meninggalkan shalat
tidak berarti meninggalkan shalat itu sama sekali. Tetapi Said bin Musayyib
mengatakan : Orang itu tidak shalat Ashar, Dzuhur kecuali hingga datangnya
waktu maghrib, tidak shalat maghrib hingga datangnya waktu Isya dan tidak
shalat Isya hingga datangnya Fajar (shubuh).
Allah berfirman: “maka celakalah orang-orang yang shalat. Yaitu orang-
orang yang lalai dari shalatnya?” (QS al-Mâ’ûn, 107: 4-5)
Kata Saad bin Abi Waqqash: Aku telah bertanya kepada Rasulullah
s.a.w. tentang mereka yang melalaikan shalatnya, maka beliau menjawab Yaitu:
mengakhirkan waktu, yakni mengakhirkan waktu shalat.
D. Kesimpulan
Ilustrasi di atas, tentang pemahaman surat al-mâ’ûn mengingatkan kita
betapa penting nilai yang dikandungnya untuk diamalkan dalam kehidupan kita
sehari-hari agar kita tidak terjebak kepada kelompok orang yang mendustakan
agama.diantara nilai-nilai penting yang terkandung ialah :
1. Allah SWT mengingatkan agar kita tidak terjebak kedalam kelompok
orang-orang munafik yang cenderung menyepelehkan agama.
2. Allah SWT menjelaskan ciri-ciri oran yang mendustakan agama.
3. Allah SWT mencela orang yang melakukan shalat yang tidak mau
memahami dan menghayati esensi shalatnya, yaitu orang yang shalat
karena riya’
4. Allah SWT melaknat orang kaya yang bersikap kikir, tidak mau
membantu orang miskin dan tidak mau mengeluarkan zakat.

More Related Content

What's hot

PPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan MadaniyahPPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan Madaniyah
rismariszki
 
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
Maghfur Amien
 
Makalah pendidik dan tenaga kependidikan
Makalah pendidik dan tenaga kependidikanMakalah pendidik dan tenaga kependidikan
Makalah pendidik dan tenaga kependidikan
JunikaPurnama1
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantren
abdusshofi
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
arfian kurniawan
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsFakhri Cool
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyah
selikurfa
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiFakhri Cool
 
Sistematika Dakwah Masyarakat
Sistematika Dakwah MasyarakatSistematika Dakwah Masyarakat
Sistematika Dakwah MasyarakatMarlin Dwinastiti
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’anVia Dewi Syahara
 
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Riezal Bintan
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
ayudya fitri
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
arfian kurniawan
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Istna Zakia Iriana
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahRPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
yasirmaster web.id
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
erikadwiyana
 
1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam
Bank Ryan
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Erta Erta
 
I'jaz Al Qur'an
 I'jaz Al Qur'an I'jaz Al Qur'an
I'jaz Al Qur'an
Annas Sulthon
 

What's hot (20)

PPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan MadaniyahPPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan Madaniyah
 
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
 
Makalah pendidik dan tenaga kependidikan
Makalah pendidik dan tenaga kependidikanMakalah pendidik dan tenaga kependidikan
Makalah pendidik dan tenaga kependidikan
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantren
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyah
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
 
Sistematika Dakwah Masyarakat
Sistematika Dakwah MasyarakatSistematika Dakwah Masyarakat
Sistematika Dakwah Masyarakat
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
 
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahRPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam1. modul penyusunan soal hots pa islam
1. modul penyusunan soal hots pa islam
 
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
Balaghoh (ma'ani, badi', bayan)
 
I'jaz Al Qur'an
 I'jaz Al Qur'an I'jaz Al Qur'an
I'jaz Al Qur'an
 

Viewers also liked

Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maunMengajar
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maun
misteraans
 
Implementasi fiqh al maun oleh Dra. Yuslidar
Implementasi fiqh al maun oleh Dra. YuslidarImplementasi fiqh al maun oleh Dra. Yuslidar
Implementasi fiqh al maun oleh Dra. Yuslidar
pagardewa
 
Iman kepada rasul
Iman kepada rasulIman kepada rasul
Iman kepada rasulSaarah Dina
 
Surat al fil
Surat al filSurat al fil
Surat al filMengajar
 
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang TuaHadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
R. Gesit Prasasti Alam, PSM®
 
Mengumandangkan azan dan iqamah
Mengumandangkan azan dan iqamahMengumandangkan azan dan iqamah
Mengumandangkan azan dan iqamah
Amran Jaya
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasi
pycnat
 
IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1
jabrikmaulana
 
MLM iexp4u
MLM iexp4uMLM iexp4u
MLM iexp4u
Syamsul Mazza
 
Al qur’an hadist kelas 5 semester 1
Al qur’an hadist kelas 5 semester 1Al qur’an hadist kelas 5 semester 1
Al qur’an hadist kelas 5 semester 1
2412199
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Nie Chukmaa Nie
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
Juli ana
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrik
fadhlykahar
 
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARILAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARIPutri Dinda
 
Referensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalReferensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalMutiara Aprilian
 
Metabolisme lipid
Metabolisme lipidMetabolisme lipid
Metabolisme lipid
Edihard'x Rider
 

Viewers also liked (20)

Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maun
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maun
 
Bab 5 al ma'un
Bab 5 al  ma'unBab 5 al  ma'un
Bab 5 al ma'un
 
Implementasi fiqh al maun oleh Dra. Yuslidar
Implementasi fiqh al maun oleh Dra. YuslidarImplementasi fiqh al maun oleh Dra. Yuslidar
Implementasi fiqh al maun oleh Dra. Yuslidar
 
Iman kepada rasul
Iman kepada rasulIman kepada rasul
Iman kepada rasul
 
Surat al fil
Surat al filSurat al fil
Surat al fil
 
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang TuaHadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
 
Mastering Studi Islam
Mastering Studi IslamMastering Studi Islam
Mastering Studi Islam
 
Mengumandangkan azan dan iqamah
Mengumandangkan azan dan iqamahMengumandangkan azan dan iqamah
Mengumandangkan azan dan iqamah
 
IMAN KEPADA RASUL
IMAN KEPADA RASULIMAN KEPADA RASUL
IMAN KEPADA RASUL
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasi
 
IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1
 
MLM iexp4u
MLM iexp4uMLM iexp4u
MLM iexp4u
 
Al qur’an hadist kelas 5 semester 1
Al qur’an hadist kelas 5 semester 1Al qur’an hadist kelas 5 semester 1
Al qur’an hadist kelas 5 semester 1
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrik
 
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARILAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
 
Referensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalReferensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascal
 
Metabolisme lipid
Metabolisme lipidMetabolisme lipid
Metabolisme lipid
 

Similar to Tafsir surat al ma'un

38 Kesilapan Umum di sekitar Solat
38 Kesilapan Umum di sekitar Solat38 Kesilapan Umum di sekitar Solat
38 Kesilapan Umum di sekitar SolatNizam Zan
 
Suratalmaun 130103041639-phpapp02
Suratalmaun 130103041639-phpapp02Suratalmaun 130103041639-phpapp02
Suratalmaun 130103041639-phpapp02
awangyie
 
Nasihat As - Sya'rawi
Nasihat As - Sya'rawiNasihat As - Sya'rawi
Nasihat As - Sya'rawi
Amiruddin Ahmad
 
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptxTADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
ErikaSetiawati3
 
Sampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan alSampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan al
skjbpai
 
Fiqih dakwah
Fiqih dakwahFiqih dakwah
Fiqih dakwahel-hafiy
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah
Ahlussunnah  Wal Jama'ahAhlussunnah  Wal Jama'ah
Ahlussunnah Wal Jama'ah
Ardian DP
 
Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27
lilissofiani
 
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul QoyyimMuhammad Reza Kahar Aziz
 
Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3
kasmuddin nanang
 
Tahlilan
TahlilanTahlilan
TahlilanWisnu W
 
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)BahRum Subagia
 

Similar to Tafsir surat al ma'un (20)

Tafsir surat al ma'un-01
Tafsir surat al ma'un-01Tafsir surat al ma'un-01
Tafsir surat al ma'un-01
 
Tahlilan madzhab syafii
Tahlilan madzhab syafiiTahlilan madzhab syafii
Tahlilan madzhab syafii
 
38 Kesilapan Umum di sekitar Solat
38 Kesilapan Umum di sekitar Solat38 Kesilapan Umum di sekitar Solat
38 Kesilapan Umum di sekitar Solat
 
Berislam itu mudah
Berislam itu mudahBerislam itu mudah
Berislam itu mudah
 
Suratalmaun 130103041639-phpapp02
Suratalmaun 130103041639-phpapp02Suratalmaun 130103041639-phpapp02
Suratalmaun 130103041639-phpapp02
 
Nasihat As - Sya'rawi
Nasihat As - Sya'rawiNasihat As - Sya'rawi
Nasihat As - Sya'rawi
 
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptxTADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
TADABBUR SURAT AL MAUN.pptx
 
Sampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan alSampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan al
 
Sampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan alSampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan al
 
Fiqih dakwah
Fiqih dakwahFiqih dakwah
Fiqih dakwah
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah
Ahlussunnah  Wal Jama'ahAhlussunnah  Wal Jama'ah
Ahlussunnah Wal Jama'ah
 
Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27
 
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
 
Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3
 
Tahlilan
TahlilanTahlilan
Tahlilan
 
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
 
Abdullah bin mas'ud
Abdullah bin mas'udAbdullah bin mas'ud
Abdullah bin mas'ud
 
Pidato
PidatoPidato
Pidato
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
Kajian Fiqh Janaiz by WIFI
Kajian Fiqh Janaiz by WIFIKajian Fiqh Janaiz by WIFI
Kajian Fiqh Janaiz by WIFI
 

More from Muhsin Hariyanto

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
Muhsin Hariyanto
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Tafsir surat al ma'un

  • 1. 1 MATERI KAJIAN KHUSUS TIAP SENIN BAKDA MAGHRIB AKHLAQ QUR’ANI MASJID BETENG BINANGUN KADIPATEN WETAN YOGYAKARTA TAFSIR SURAT AL-MÂ’ÛN QS 107: 1-7 A. Pendahuluan Surah ini diturunkan di Makkah sesudah surah at-Takatsur.Nama surah ini diambil dari kata al-Ma’un yang diambil pada ayat terakhir. Menurut etimologi, al-Ma’un berarti banyak harta, berguna dan bermanfaat, kebaikan dan ketaatan , dan Zakat.1 Surah ini menggambarkan orang yang tidak mau membayar zakat dan tidak mau pula berinfaq untuk membantu fakir miskin. Allah mengancam orang yang memunyai banyak harta tetapi tidak memunyai kepedulian sosial. Kata-kata Arab "al-Mâ'ûn" yang merupakan ujung surat dan menjadi nama suratnya dijelaskan oleh Muhammad Asad, berdasarkan berbagai tafsir klasik, sebagai: "…comprises the small items needed for one's daily use, as well as the occasional acts of kindness consisting in helping out one's fellow-men with such item. In its wider sense, it denotes "aid" or "assistance" in any difficulty" (... kata-kata "al-mâ'ûn" mencakup hal-hal kecil yang diperlukan orang dalam penggunaan sehari-hari, juga perbuatan kebaikankala-kala berupa pemberian bantuan kepada sesama manusiadalam hal-hal kecil tersebut. Dalam maknanya yang lebih luas, kata- kata itu berarti "bantuan" atau "pertolongan"dalam setiap kesulitan)2 1 Hasan Basri, Tafsir Pase (Jakarta: Balai Kajian Tafsir al-Qur’an Pase), hal. 130. 2 Muhammad Asad. The Message of the Qur’an (Gibraltar: Dar al-Andalus, 1980), hal .102.
  • 2. 2 “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan fakir miskin. Maka celakalah bagi orang yang shalat ( yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna. B. Asbâb an-Nuzûl Adapun sebab turunnya surah ini ialah berkenaan dengan orang-orang munafik yang memamerkan shalat kepada orang yang berirman; mereka melakukan shalat dengan riya’, dan meninggalkan apabila tidak ada yang melihatnya serta menolak memberikan bantuan kepada orang miskin dan anak yatim (Hadits Riwayat Ibnu Mundzir, melalui Tharif Ibnu ABi Thalhah yang bersumber dari Abdullah bin Abbas). Abdullah bin Abbas telah menceritakan, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang munafik, karena mereka selalu memamerkan shalat mereka d hadapan orang-orang yang beriman (riya’), sewaktu orang- orang yang beriman berada di antara mereka. Tetapi, jika orang orang yang beriman tidak ada di antara mereka, mereka pun meninggalkan shalat, di samping mereke juga tidak mau memberikan pinjaman barang-barang mereka kepada orang orang yang beriman.3 C. Tafsir Surah ini diawali dengan kalimat tanya untuk menarik perhatian pembacaanya. Kemudian Allah SWT sendiri yang menjawab pertanyaan tersebut satu per satu. Tujuanya ialah agar pembaca benar-benar memperhatiakn dan meresapi makna yang terkandung di dalamnya.Biasnya setiap ayat yang didahului dengan pertanyaan mengandung nilai yang sangat penting untuk segera dipahami dan diamalkan. Pertanyaan yang paling prinsipiil ialah “siapakah pendusta agama?“ Maka jawabanya segera disusul setelah pertanyaanya. Ayat selanjutnya menjawb secara lugas bahwa pendusta agama ialah orang yang tidak mau menyantuai anak yatim.Ciri berikutnya ialah orang yang tidak mau menyeru untuk dana dan makanan supaya diberiakn kepada orang miskin.4 3Asy-Syaukani, Fath al-Qadîr, juz VIII, hal. 66. 4 Ibn Taymiyyah, Minhâj al-Sunnah, 4 jilid, (Riyadh: Maktabath al-Riyadh al- Haditsah, tt., Jilid III), hal. 46.
  • 3. 3 M. Quraish Shihab, dalam Tafsir al-Mishbah, menyatakan paling tidak ada 2 hal yang patut disimak dalam ayat 3 surat ini. Pertama ayat tersebut tidak berbicara tentang kewajiban ”memberi makan” orang miskin, tapi berbicara ”menganjurkan memberi makan”. Itu berarti mereka yang tidak memiliki kelebihan apapun dituntut pula untuk berperan sebagai ”penganjur pemberi makanan terhadap orang miskin” atau dengan kata lain, kalau tidak mampu secara langsung, minimal kita menganjurkan orang-orang yang mampu untuk memperhatikan nasib mereka. Peran ini sebenarnya bisa dilakukan oleh siapapun, selama mereka bisa merasakan penderitaan orang lain. Ini berarti pula mengundang setiap orang untuk ikut merasakan penderitaan dan kebutuhan orang lain, walaupun dia sendiri tidak mampu mengulurkan bantuan materiil kepada mereka. Anak-anak yatim dan faqir miskin adalah bagian dari kelompok masyrakat yang sangat dicintai oleh Rasulullah s.a.w., bahkan dalam sebuah hadits dinyatakan (Rasulullah s.a.w.) sangat dekat dengan mereka.Perhatian mereka sangat diutamakan, sebagaimana tersebut dalam sebuah ayat: “… dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim katakanlah: “mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaual dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu” (QS al- Baqarah, 2: 220 ). Perkataan "yahudhdhu" yang diterjemahkan dengan "berjuang" di sini memunyai asal arti "menganjurkan dengan kuat". A. Hassan dalam Al-Furqân, menerjemahkan perkataan itu dengan "menggemarkan," Departemen Agama menerjemahkan dengan "menganjurkan" sedangkan Mahmud Yunus dalam tafsir Qur'an Karim menggunakan perkataan "menyuruh". Dan Muhammad Asad, dalam The Message of the Qur'an, menerjemahkannya dalam bahasa Inggris dengan "feels no urge" (tidak merasakan adanya dorongan), karena baginya perkataan "yahudhdhu" memunyai makna "mendorong diri sendiri" (sebelum mendorong orang lain). Jadi, perkataan "yahudhdhu" menunjuk pada adanya komitmen batin yang tinggi, yakni usaha mengangkat dan menolong nasib kaum miskin. Berarti bahwa indikasi ketulusan dan kesejatian dalam beragama ialah: “adanya komitmen sosial yang tinggi dan mendalam kepada orang bersangkutan”.
  • 4. 4 Rasulullah s.a.w. bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: "Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mu'min yang suci berbuat zina".5 Shalat adalah ibadah yang paling utama yang diperintahkan dalam syariat Islam. Dengan melaksanakanya secara baik dan benar akan menimbulkan pengaruh positip yang sangat besar dalam aspek kehidupan. Di akherat pun merupakan amaliah yang paling utama yang memeroleh penilaian dan menjadi tolok ukur semua amal perbuatan. Allah berfirman: ۖ ۗۗ “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al- Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah 5 Hadits Riwayat al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, IV/12, hadits no. 2766 dan Hadits Riwayat Muslim, Shahîh Muslim, I, 64, hadits no. 272, dari Abu Hurairah)
  • 5. 5 yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al- ‘Ankabût, 29: 45) Selanjutnya Allah menegaskan bahwa ada sebagian orang yang melakukan amal kebaikan, termasuk shalat, untuk memperlihatkan amalnya kepada manusia. Tindakan seperti ini disebut riya’.Sikap riya’ adalah lawan dari ikhlas. Keikhlasan diperlukan dalam setiap amal kebaikan agar memeroleh pahala yang sempurna dari Allah. Yang diterjemahkan dengan "lupa" atau "lalai" dalam firman itu ialah kata-kata yang dalam bahasa aslinya (Arab) "sahun". Yang dimaksud dalam firman ini bukanlah mereka itu dikutuk Allah karena lupa mengerjakan shalat yang disebabkan lupa, misalnya, terlalu sibuk bekerja. Sebab lupa dan alpa serupa itu justru dimaafkan oleh Allah, tidak dikutuk).Tapi yang dimaksud dalam firman itu ialah mereka yang menjalankan shalat itu lupa akan shalat mereka sendiri, dalam arti bahwa shalat merekatidak memunyai pengarah apa- apa kepada pendidikan akhlaknya, sehingga mereka yang menjalankan shalat itudengan mereka yang tidak menjalankannya sama saja. Apalagi jika lebih buruk! Suatu hari, Sayyidah Fathimah r.a. bertanya kepada Rasulullah s.a.w., “Yâ Abâtah, apa yang akan didapatkan oleh orang yang melecehkan shalatnya, menganggap enteng kepada shalatnya, baik laki-laki maupun perempuan?” Rasulullah s.a.w. pun bersabda, “Hai Fathimah, barang siapa yang melecehkan shalatnya menganggap enteng kepada shalatnya, baik laki-laki maupun perempuan, Tuhan akan menyiksanya dengan lima belas perkara. Enam perkara di dunia, tiga pada saat ia mati, tiga lagi pada waktu ia berada di kuburnya, dan tiga perkara pada Hari Kiamat, ketika ia keluar dari kuburnya.” Allah berfirman: ۖ “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia- nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, Maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,” (QS Maryam, 19: 59-60)
  • 6. 6 Para ulama mengomentari ayat di atas dengan tafsirnya yang terdapat dalam Ibnu Katsir sebagai berikut: 1. Muhammad bin Ka’ab al-Qurdhiy, dan Ibnu Zaid bim Aslam dan Sadiy yang disebut meremehkan shalat adalah Meninggalkan Shalat (tidak shalat ) 2. Al-Auz, Ibnu Mas’ud, Ibnu Jarir, Ibnu Juraij meremehkan shalat adalah meremehkan waktu 3. Al-Hasan al-Bashri, meremehkan shalat adalah meninggalkan Masjid (Tafsîr Ibnu Katsîr, 3/21 ) Kata Ibnu Abbas Radhiyallâhu ’Anhu: Pengertian meninggalkan shalat tidak berarti meninggalkan shalat itu sama sekali. Tetapi Said bin Musayyib mengatakan : Orang itu tidak shalat Ashar, Dzuhur kecuali hingga datangnya waktu maghrib, tidak shalat maghrib hingga datangnya waktu Isya dan tidak shalat Isya hingga datangnya Fajar (shubuh). Allah berfirman: “maka celakalah orang-orang yang shalat. Yaitu orang- orang yang lalai dari shalatnya?” (QS al-Mâ’ûn, 107: 4-5) Kata Saad bin Abi Waqqash: Aku telah bertanya kepada Rasulullah s.a.w. tentang mereka yang melalaikan shalatnya, maka beliau menjawab Yaitu: mengakhirkan waktu, yakni mengakhirkan waktu shalat. D. Kesimpulan Ilustrasi di atas, tentang pemahaman surat al-mâ’ûn mengingatkan kita betapa penting nilai yang dikandungnya untuk diamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari agar kita tidak terjebak kepada kelompok orang yang mendustakan agama.diantara nilai-nilai penting yang terkandung ialah : 1. Allah SWT mengingatkan agar kita tidak terjebak kedalam kelompok orang-orang munafik yang cenderung menyepelehkan agama. 2. Allah SWT menjelaskan ciri-ciri oran yang mendustakan agama. 3. Allah SWT mencela orang yang melakukan shalat yang tidak mau memahami dan menghayati esensi shalatnya, yaitu orang yang shalat karena riya’ 4. Allah SWT melaknat orang kaya yang bersikap kikir, tidak mau membantu orang miskin dan tidak mau mengeluarkan zakat.