Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya supervisi pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Secara singkat, supervisi pendidikan bertujuan untuk memperbaiki situasi pembelajaran melalui pembinaan guru agar dapat meningkatkan kualitas mengajar."
1. i
SUPERVISI PENDIDIKAN ITU PERLU
Tujuan
“Dibuat untuk Memenuhi Tugas”
Mata Kuliah Pembelajaran Supervisi Pendidikan
Penyusun
Kelompok 1 ( Satu )
Ketua : Mukhlisa
Sekertaris : Sri Lestari
Bendahara : Ade Arlina
Anggota : Harist Muslim
: Rabita
Semester : V-A Tarbiyah
Dosen Pengempu: Drs. H. M.Yusuf Abdullah, MA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH (STAI.JM)
TANJUNG PURA - LANGKAT
T.A: 2017
2. i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa
atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah
ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan
terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak Drs. H. M.Yusuf
Abdullah, MA mata kuliah Supervisi Pendidikan yang telah memberikan tugas
Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa
belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Supervisi
Pendidikan Itu Perlu” sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang
belum kami ketahui.
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.
Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari
sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran
penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.
Tanjung Pura, September 2017
Tim Penyusun
Kelompok 1 (Satu)
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN ......................................................................................................2
A. Pengertian Supervisi Pendidikan...................................................................2
B. Tujuan Supervisi Pendidikan ........................................................................3
C. Fungsi Supervisi Pendidikan.........................................................................5
D. Prinsip Dasar Supervisi.................................................................................6
E. Tipe Supervisi Pendidikan ............................................................................8
BAB III.....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, pengawas satuan pendidikan lebih diarahkan
untuk memiliki serta memahami bahkan dituntut untuk dapat mengamalkan apa
yang tertuangdalam peraturan menteri tentang kepengawasan. Tuntutan tersebut
salah satunya tentang kompetensi dalam memahami metode dan teknik dalam
supervisi. Seorang supervisor adalah orang yang profesional ketika menjalankan
tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
Seorang supervisor membina peningkatan mutu akademik yang
berhubungandengan usaha-usaha menciptakan kondisi belajar yang lebih baik berupa aspek
akademis, bukan masalah fisik material semata. Ketika supervisi dihadapkan pada
kinerja dan pengawasan mutu pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan, tentu
memiliki misi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah.
Dalam makalah supervisi pendidikan ini akan dibahas mengenai
pengertian supervisi pendidikan, tujuan supervisi pendidikan, fungsi supervisi
pendidikan, prinsip dasar supervisi dan tipe-tipe supervisi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah Pengertian Supervisi Pendidikan?
b. Apa Sajakah Tujuan Supervisi Pendidikan?
c. Bagaimanakah Fungsi Supervisi Pendidikan?
d. Apakah Prinsip Dasar Supervisi?
e. Apa Sajakah Tipe Supervisi Penddikan?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Pengertian Supervisi Pendidikan.
b. Untuk Mengetahui h Tujuan Supervisi Pendidikan.
c. Untuk Mengetahui Fungsi Supervisi Pendidikan.
d. Untuk Mengetahui Prinsip Dasar Supervisi.
e. Untuk Mengetahui kah Tipe Supervisi Penddikan.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan
Dilihat dari sudut etimologi “supervisi” berasal dari kata “super” dan
“vision” yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi supervisi
pendidikan dapat diartikan sebagai penglihatan dari atas. Melihat dalam
hubungannya dengan masalah supervisi dapat diartikan dengan menilik,
mengontrol, atau mengawasi.
Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar
mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar-
mengajar yang lebih baik. Orang yang melakukan supervisi disebut dengan
supervisor.
Dalam Dictionary of Education, Good Carter (1959) memberikan
pengertian bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam
memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki
pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan
perkembangan guru-guru, merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran,
metode, dan evaluasi pengajaran (Maryono,2011: 17).1
Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles (1967) sebagai
berikut : “Supervision is assistance in the devolepment of a better teaching
learning situation”. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi
pembelajaran yang lebih baik. Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan
supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal, material, technique,
method, teacher, student, an envirovment).
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan
mutu mengajar dan belajar pada khususnya. Supervisi dapat kita artikan sebagai
pembinaan. Sedangkan sasaran pembinaan tersebut bisa untuk kepala sekolah,
guru, pegawai tata usaha. Namun yang menjadi sasaran supervisi diartikan pula
pembinaan guru.
1Maryono. Dasar-Dasar & Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2011) hlm, 17
6. 3
B. Tujuan Supervisi Pendidikan
Semua kegiatan yang dilakukan tentu memiliki tujuan dan selalu mengarah
kepada tujuan yang ingin dicapai tersebut. Pendidikan merupakan salah satu
bentuk kegiatan manusia yang memiliki tujuan yang ingin dicapai dari proses
pelaksanaanya.
Merumuskan tujuan supervisi pendidikan harus dapat membantu mencari
dan menentukan kegiatan-kegiatan supervisi yang lebih evektif. Kita tidak dapat
berbicara tentang efektivitas suatu kegiatan, jika tujuannya belum jelas. Tujuan
supervisi pendidikan adalah:2
1. Membantu Guru agar dapat lebih mengerti/menyadari tujuan-tujuan
pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan itu.
2. Membantu Guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan
masalah-masalah yang dihadapi siswannya; supaya dapat membantu siswanya
itu lebih baik lagi.
3. Untuk melaksnakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis
dalam rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan
hubungan antara staf yang kooperatif untuk bersama-sama meningkatkan
kemampuan masing-masing.
4. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta
mengembangkan kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggung
jawab yang sesuai dengan kemampuannya.
5. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas.
6. Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat
menyesuaikan diri dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan
kemampuannya secara maksimal.
7. Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan
merencanakan tindakan-tindakan perbaikannya.
2 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung. 1993, hlm 45
7. 4
8. Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak
wajar; baik tuntutan itu datangnya dari dalam (sekolah) maupun dari luar
(masyarakat).
Menurut Hasbullah (2009: 12), fungsi dan tujuan supervisi pendidikan
adalah sebagai berikut.3
1. Sebagai arah pendidikan. Dalam hal ini, tujuan akan menunjukkan arah dari
suatu usaha, sedangkan arah tadi menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari
situasi sekarang kepada situasi berikutnya. Sebagai contoh, guru yang
berkeinginan membentuk anak didikanya menjadi manusia yang cerdas maka
arah dari usahanya ialah menciptakan situasi belajar yang dapat
mengembangkan kecerdasan.
2. Tujuan sebagai titik akhir. Dalam kaitan ini, apa yang diperhatikan adalah hal-
hal yang terletak pada jangkauan masa datang. Misalnya, jika seorang
pendidik bertujuan agar anak didiknya menjadi manusia yang berakhlak
mulia, tentu penekanannya di sini adalah deskripsi tentang pribadi akhlakul
karimah yang diinginkannya tersebut.
3. Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain. Dalam hal ini, tujuan
pendidikan yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan.
4. Memberi nilai pada usaha yang dilakukan. Dalam konteks usaha-usaha yang
dilakukan, kadang-kadang didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia
dibanding yang lainnya. Semua ini terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai
tertentu.
Tujuan supervisi pendidikan ialah mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar.[8]
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran (Neagly & Evans,
1980; Oliva, 1984; Hoy & Forsyth, 1986; Wiles dan Bondi, 1986; Glickman,
1990). Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan
kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas
3 Hasbullah, Supervisi Pendidikan. (Bandung: Jemmars,2009) hlm, 12
8. 5
kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar
.
C. Fungsi Supervisi Pendidikan
Menurut Swearingen (Sahertian, 2008: 21) terdapat 8 fungsi supervisi sebagai
berikut:4
1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah, Usaha-usaha sekolah meliputi:
a. Usaha tiap guru
Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi pelajaran
menurut pandangannya ke arah peningkatan. Usaha-usaha yang bersifat
individu tersebut perlu dikoordinasi. Itulah fungsi supervisi.
b. Usaha-usaha sekolah
Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas
setiap kegiatan sekolah, termasuk program-program sepanjang tahun
ajaran, perlu ada koordinasi yang baik.
c. Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan
Setiap guru ingin bertumbuh dalam jabatannya. Oleh karena itu, guru
selalu belajar terus menerus, mengikuti seminar, workshop, dan lain-lain.
Mereka berusaha meningkatkan diri agar lebih baik. Untuk itu, perlu ada
koordinasi yang merupakan tugas dari supervisi.
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
Kepemimpinan merupakan suatu ketrampilan yang harus dipelajari
dan membutuhkan latihan yang terus-menerus. Salah satu fungsi supervisi
adalah melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki
ketrampilan dalam kepemimpinan di sekolah.
3. Memperluas pengalaman guru
Supervisi harus dapat memotivasi guru-guru untuk mau belajar dari
pengalaman nyata dilapangan. Melalui pengalaman baru ini mereka dapat
belajar untuk memperkaya pengetahuan mereka.
4. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif
4 Sahertian. Supervisi Pendidikan DalamRangka Perbaikan Situasi Mengajar.(Jakarta:
Bumi Aksara,2008) hlm, 21
9. 6
Seorang supervisi harus bisa memberikan stimulus agar guru-guru
tidak hanya berdasarkan instruksi atasan, tetapi mereka adalah pelaku aktif
dalam proses belajar mengajar.
5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus
Penilaian yang diberikan harus bersifat menyeluruh dan kontinu.
Mengadakan penilaian secara teratur merupakan suatu fungsi utama dari
supervisi pendidikan.
6. Menganalisis situasi belajar mengajar
Tujuan dari supervisi adalah untuk memperbaiki situasi belajar mengajar.
Penganalisisan memberi pengalaman baru dalam menyusun strategi dan
usaha ke arah perbaikan.
7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf
supervisi berfungsi untuk memberikan dorongan stimulasi dan membantu
guru agar dapat mengembangkan pengetahuan dalam ketrampilan
mengajar.
8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan
tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-
guru.
D. Prinsip Dasar Supervisi
Menurut Sahertian (2008: 20), supervisi memiliki prinsip-prinsip yang harus
dilaksanakan sebagai berikut.5
1. Prinsip Ilmiah (scientific). Prinsip ini mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang
diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data.
c. Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan
kontinu.
2. Prinsip Demokratis
5 Sahertian. Supervisi Pendidikan DalamRangka Perbaikan Situasi Mengajar.(Jakarta:
Bumi Aksara,2008) hlm, 20
10. 7
Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan
martabat guru, bukan berdasarkan atas bawahan, melainkan berdasarkan rasa
kesejawatan.
3. Prinsip Kerja sama
Mengembangkan usaha bersama, atau menurut istilah supervisi sharing
of idea, sharing of experience, memberi support mendorong, dan menstimulasi
guru sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi
kreatifitas jika supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan, bukan melalui cara-cara yang menakutkan.
Selain empat prinsip supervisi diatas, juga terdapat prinsip supervisi menurut
Gunawan (2002: 196).6
1. Prinsip fundamental/dasar
Setiap pemikiran, sikap, dan tindakan seorang supervisor harus
berdasar/berlandaskan pada sesuatu yang kukuh, kuat serta dapat dipulangkan
kepadannya.
2. Prinsip praktis
Dalam pelaksanaan sehari-hari seorang supervisor berpedoman pada
prinsip positif dan prinsip negatif., Prinsip positif seorang supervisor, antara
lain sebagai berikut.
a. Supervisi harus konstruktif dan kreatif
b. Supervisi harus harus dilakukan berdasarkan hubungan profesional,
bukan berdasar hubungan pribadi.
c. Supervisi hendaknya progresif, tekun, sabar, tabah, dan tawakal.
d. Supervisi hendaklah dapat mengembangkan potensi, bakat, dan
kesanggupan untuk mencapai kemajuan.
e. Supervisi hendaklah senantiasa memperhatikan kesejahteraan dan
hubungan baik yang dinamik.
6 Rahmat Gunawan Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. (Jakarta:
Bina Aksara 2002), hlm 196
11. 8
E. Tipe Supervisi Pendidikan
1. Otokratis : supervisor penentu segalanya7
2. Demokratis : mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau
gontong royong secara kekeluargaan.
3. Pseudo/Quasi demokratis (demokratis semu), Dalam praktiknya sering
terdapat seorang supervisor yang berbuat seolah-olah demokratis, seperti
mengadakan rapat untuk memusyawarahkan sesuatu permasalahan tetapi
dalam rapat tersebut supervisor berusaha memaksakan
rencananya/keinginannya untuk dituruti bawahannya dengan cara/muslihat
yang halus dan licin.
4. manipulasi diplomatis : mengarahkan orang yang disupervisi untuk
melaksanakan apa yang dikehendaki supervisor dengan cara musulihat
5. Laissez-faire : memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang
disupervisi untuk melakukan apa yang dianggap mereka baik.
7 Ibid, hlm, 197
12. 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar
mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar-
mengajar yang lebih baik. Orang yang melakukan supervisi disebut dengan
supervisor.Supervisi dapat kita artikan sebagai pembinaan. Sedangkan sasaran
pembinaan tersebut bisa untuk kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha. Namun
yang menjadi sasaran supervisi diartikan pula pembinaan guru.
Tujuan supervisi pendidikan ialah mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar.
Fungsi dan tujuan supervisi pendidikan diantaranya adalah Sebagai arah
pendidikan,tujuan sebagai titik akhir, tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan
lain. Dalam hal ini, tujuan pendidikan yang satu dengan yang lain merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan.
Supervisi memiliki tujuan yang sangat penting untuk dicapai, oleh karena
itu supervisi tentunya memiliki manfaat yang sangat penting. Diantara manfaat
supervisi adalah Mengkoordinasi semua usaha sekolah, Memperlengkapi
kepemimpinan sekolah, Memperluas pengalaman guru, Menstimukasi usaha-
usaha sekolah yang kreatif, Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus
dan masih banyak lagi manfaat atau fungsi supervisi pendidikan tersebut. Selain
memiliki tujuan dan fungsi, supervisi juga memiliki prinsip dasar dalam proses
pelaksanaannya. Kemudian supervisi juga memiliki berbagi tipe, diantarannya
adalah otokrasi, demokratis, demokratis semu, manipulasi diplomasi
bdan Laissez-faire.
13. 10
DAFTAR PUSTAKA
Maryono. Dasar-Dasar & Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan.Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2011.
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung. 1993.
Hasbullah, Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars,2009.
Sahertian. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar.
.Jakarta: Bumi Aksara,2008.
Rahmat Gunawan Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. (Jakarta:
Bina Aksara 2002.