SlideShare a Scribd company logo
DRAINASE
PERKOTAAN
SUMUR RESAPAN
TIK
 Mampu merancang sistem
drainase sumur resapan
Konsep dasar sumur resapan pada
hakekatnya adalah memberikan
kesempatan dan jalan pada air hujan
yang jatuh diatap atau lahan yang
kedap air untuk meresap ke dalam
tanah dengan jalan menampung air
tersebut pada suatu sistem resapan.
Dengan adanya tampungan, maka air
hujan mempunyai cukup waktu untuk
meresap ke dalam tanah, sehingga
pengisian tanah menjadi optimal.
G G A TNNEP A R
Manfaat Sumur Resapan
1. Mengurangi air limpasan, sehingga jaringan drainase
akan dapat diperkecil.
2. Mencegah adanya genangan air dan banjir.
3. Mempertahankan tinggi muka air tanah yang semakin
hari semakin menurun, akibat defisit penggunaan air.
4. Mengurangi/menahan intrusi air laut bagi daerah yang
berdekatan dengan wilayah pantai.
5. Mencegah penurunan/amblesan tanah (land
subsidence), akibat pengambilan air tanah yang
berlebihan.
6. Mengurangi pencemaran air tanah.
7. Menyediakan cadangan air untuk usaha tani bagi
lahan di sekitarnya.
Komponen Bangunan Sumur
Resapan
 Saluran irigasi sebagai sumber air yang akan
dimasukkan ke dalam sumur.
 Bak kontrol yang berfungsi untuk menyaring
air sebelum masuk sumur resapan.
 Pipa pemasukan
 Sumur resapan
 Pipa pembuangan yang bersungsi sebagai
saluran pembuangan jika air dalam sumur
resapan sudah penuh.
Skema Teknis Sumur
Resapan
Beberapa Ketentuan Konstruksi
Sumur Resapan
1. Sebaiknya letak berada diatas atau di arah hulu dari
sumur-sumur gali yang akan dipelihara/ditingkatkan muka
air tanahnya.
2. Untuk menjaga pencemaran air di aquifer kedalaman
sumur resapan diatas kedalaman muka air tanah tidak
tertekan (unconfined aquifer).
3. Pada daerah berkapur/karst perbukitan kapur dengan
kedalaman tanah yang dangkal, kedalaman air tanah pada
umumnya sangatlah dalam sehingga pembuatan sumur
resapan sangatlah tidak direkomendasikan. Demikian pula
sebaliknya di lahan pertanian pasang surut yang berair
tanah sangat dangkal.
4. Untuk mendapatkan jumlah air yang memadai, sumur
resapan harus memiliki tangkapan air hujan berupa suatu
bentang lahan baik berupa lahan pertanian atau atap
rumah.
Beberapa Ketentuan Konstruksi
Sumur Resapan
5. Sebelum air hujan yang berupa aliran permukaan
masuk kedalam sumur melalui sebuah parit, sebaiknya
dilakukan penyaringan air di bak kontrol terlebih dahulu.
6. Bak kontrol terdiri-dari beberapa lapisan berturut-turut
adalah lapisan gravel (kerikil), pasir kasar, pasir dan ijuk.
7. Penyaringan ini dimaksudkan agar partikel-partikel
debu hasil erosi dari daerah tangkapan air tidak terbawa
masuk ke sumur sehingga tidak menyumbat pori-pori
lapisan aquifer yang ada.
8. Untuk menahan tenaga kinetis air yang masuk melalui
pipa pemasukan, dasar sumur yang berada di lapisan
kedap air dapat diisi dengan batu belah atau ijuk.
Beberapa Ketentuan Konstruksi
Sumur Resapan
9. Pada dinding sumur tepat di depan pipa pemasukan,
dipasang pipa pengeluaran yang letaknya lebih rendah
dari pada pipa pemasukan untuk antisipasi terjadi luapan
air di dalam sumur.
10Diameter sumur bervariasi tergantung besarnya curah
hujan, luas tangkapan air, konduktifitas hidrolika, tebal dan
daya tampung lapisan aquifer. Umumnya berkisar antara
1–1,5m
11. Tergantung pada tingkat kondisi lapisan tanah dan
ketersediaan dana yang ada, dinding sumur dapat dilapis.
Lebih baik bila dibuat lubang2 air dapat meresap juga
secara horizontal.
12. Untuk menghindari terjadinya gangguan maka bibir
sumur dapat dipertinggi atau ditutup dengan
papan/plesteran.
Faktor yang menentukan
Dimensi Sumur Resapan
 luas permukaan penutup lahan, yaitu lahan
yang airnya akan ditampung dalam sumur
resapan meliputi luas atap, lapangan parkir
dan perkerasan-perkerasan lainnya.
 Karakteristik hujan, meliputi intensitas hujan,
lama hujan, salang waktu hujan. Makin tinggi
hujan dan makin lama berlangsungnya hujan
memerlukan volume sumur resapan makin
besar.
Cont.
 Koefisien permeabilitas tanah, yaitu kemampuan
tanah dalam melewatkan air persatuan waktu.
Tanah berpasir mempunyai koefisien yang lebih
tinggi dibandingkan tanah berlempung.
 Tinggi muka air tanah. Pada kondisi muka air tanah
yang dalam, sumur resapan perlu dibuat secara
besar-besaran karena tanah benar-benar
memerlukan pengisian air melalui sumur-sumur
resapan, sebaliknya pada lahan dengan muka air
dangkal, pembuatan sumur resapan kurang efektif,
terutama pada daerah pasang surut atau daerah
rawa dimana air tanahnya sangat dangkal. Bila
muka air tanah kurang dari 5 m, maka konstruksi
yang dipakai adalah parit peresapan air hujan.
E S A APR.S N
Dimensi Sumur Resapan :
1. Litbang Pemukiman PU (1990)
2. HMTL-ITB (1990)
3. Sunjoto (1988)
Litbang Pemukiman PU (1990)
Pusat penelitian dan Pengembangan Permukiman PU (1990) telah
menyusun standar tata cara perencanaan teknis sumur resapan air hujan
untuk lahan pekarangan yang dituangkan dalam SK SNI T-06-1990 F.
Formula ini dibangun berasaskan keseimbangan statik, sbb:
 H = kedalaman/tinggi air dalam sumur (m)
 I = intensitas hujan (m/jam)
 At = Luas tadah, berupa luas bidang atap atau permukaan yang diperkeras (m2)
 As = luas tampungan sumur (m2)
 P = keliling sumur (m)
 K = koefisien permeabilitas tanah (m/jam)
 T = durasi hujan (jam)
 R : Radius sumur (m)
PKTA
KTAITA
H
s
st
+
−
=
HMTL-ITB (1990)
 Model ini berdasarkan pada asas keseimbangan statis yang dibangun
berdasarkan formulasi empiris yang menghitung dimensi sumur resapan
yang mendasarkan konsep V. Breen bahwa hujan terkonsentrasi adalah
90% dan konsep Horton bahwa air yang meresap alami adalah sebesar
30% jadi yang harus diresapkan adalah sebesar 70% maka formula:
 dengan:
 H = tinggi air dalam sumur (m)
 At = luas bidang atap (m2)
 d = dimensi sumur (0,80 – 1,40 m)
 p = Faktor perkolasi (menit/cm)
 R24j = curah hujan terbesar dalam 24 jam (mm/hr)
 0,7 = air hujan yang diresapkan sebesar 70% (Horton)
 0,9 = hujan terkonsentrasi sebesar 90% (V.Breen)
 1/6 = faktor konversi dari 24 jam ke 4 jam (V.Breen)
( )( ){ }
1000..4/
6//179..4/.9,0.7,0.
2
224
d
pdRA
H
j
t
π
π−
=
Secara teoritis, volume dan efisiensi sumur resapan dapat
dihitung berdasarkan keseimbangan air yang masuk kedalam
sumur dan air yang meresap kedalam tanah dan dapat ditulis
sebagai berikut:
dengan,
H : tinggi muka air dalam sumur (m)
Q : debit air masuk (m3/j)
F : faktor geometrik (m)
K : koefisien permeabilitas tanah (m/j)
T : Durasi Dominan Hujan (j)
R : Radius sumur (m)
J O T 1ONUS 9 8 8











 −
−= 2
exp1
R
FKT
FK
Q
H
π
Faktor Geometrik Sumur
Faktor geometrik yang pertama diperkenalkan oleh Forchheimer
(1930) untuk menghitung permeabilitas tanah adalah besaran
yang mewakili keliling serta luas tampang sumur, gradien
hidraulik, keadaan perlapisan tanah serta kedudukan sumur
terhadap perlapisan tersebut serta porositas dinding sumur
yang dinyatakan dalam besaran radius sumuran
1. Berbentuk bola, seluruh lapisan tanah porus (Samsioe, 1931;
Dachler, 1936; Aravin, 1965)
2. Dasar setengah bola, lapisan tanah bawah porus atas kedap air
(Samsioe, 1931; Dachler, 1936; Aravin, 1965)
3. Dasar Rata, lapisan tanah bawah porus atas kedap air
(Forchheimer, 1930; Dachler, 1936; Aravin, 1965)
RF π4=
RF π2=
RF 4=
Cont.
4. Dasar setengah bola, seluruh lapisan tanah porus (Sunjoto, 1996)
5. Dasar rata, seluruh lapisan tanah porus, Harza (1935) memberikan F = 4,8R s/d 5,6R,
Taylor (1948) menghasilkan F = 5,7R dan Hvorslev (1951) memberikan kesepakatan F
= 5,5R. Sedangkan menurut Sunjoto (1989)
6. Dasar setengah bola, dinding bawah sumur porus, lapisan tanah bawah porus dan atas
kedap air (Sunjoto, 1996)
7. Dasar rata, dinding bawah sumur porus pada lapisan tanah bawah porus dan atas kedap
air menurut Dachler (1936)
Sedangkan menurut Sunjoto (1996)
RF 2
π=
RF π2=
















+





+
+
+
=
1
2
2ln2
2
2
R
L
R
RL
Ln
RL
F
ππ
















+





+
=
1ln
2
2
R
L
R
L
L
F
π ( )
















+





+
+
+
=
1
2
ln
2ln2
2
R
L
R
RL
RL
F
π
8. Dasar setengah bola, dinding bawah sumur
porus dan seluruh lapisan tanah porus
menurut Sunjoto (1996)
9. Dasar rata, dinding bawah sumur porus dan
seluruh lapisan tanah porus menurut Dachler
(1936)
Sedangkan menurut Sunjoto (1996)
10. Dasar setengah bola, seluruh dinding sumur
porus dan seluruh lapisan tanah porus
menurut Sunjoto (1996)
11. Dasar rata, seluruh dinding sumur porus dan
seluruh lapisan tanah porus menurut Sunjoto
(1996)
















+





+
+
+
=
1
2
2
ln
2ln2
2
2
R
L
R
RL
RL
F
ππ
















+





+
=
1
22
ln
2
2
R
L
R
L
L
F
π
















+





+
+
+
=
1
2
2
ln
)2ln(2
2
R
L
R
RL
RL
F
π
















+





+
+
+
=
1
5
2
5
)2(2
ln
2ln2
2
2
R
H
R
RH
RH
F
ππ
















+





+
+
+
=
1
5
2
5
)2(2
ln
)2ln(2
2
R
H
R
RH
RH
F
π

More Related Content

What's hot

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan SaniterTata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
infosanitasi
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
E Sanjani
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
Joy Irman
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap ppt
zadha
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
Nurul Angreliany
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
infosanitasi
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Joy Irman
 
PPT Of Sewerage System
PPT Of Sewerage SystemPPT Of Sewerage System
PPT Of Sewerage Systemhesli oktavia
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Penataan Ruang
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
infosanitasi
 
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHPPetunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Bagus ardian
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)afifsalim
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
Kunto Adji
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
Gunawan Sulistyo
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Joy Irman
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Mira Pemayun
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
21010115410004
 
bangunan air
bangunan air bangunan air
bangunan air
Ezra Sebayang
 

What's hot (20)

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan SaniterTata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap ppt
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
PPT Of Sewerage System
PPT Of Sewerage SystemPPT Of Sewerage System
PPT Of Sewerage System
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHPPetunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
 
bangunan air
bangunan air bangunan air
bangunan air
 

Viewers also liked

Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasarPresentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Eva Nurliawati
 
Sumur resapan
Sumur resapanSumur resapan
Sumur resapan
Rediansyah Putra
 
Lubang biopori
Lubang bioporiLubang biopori
Lubang bioporielmahazami
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
Syahul Abnur
 
Pondasi dalam
Pondasi dalamPondasi dalam
Pondasi dalamawd007
 
Teknik pembuatan biopori
Teknik pembuatan bioporiTeknik pembuatan biopori
Teknik pembuatan biopori
Abu Hasna Wa Hubbi
 
Tugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahTugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahKetut Swandana
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Pengomposan Sampah Organik
Pengomposan Sampah OrganikPengomposan Sampah Organik
Pemanfaatan Barang Bekas Kelompok 8
Pemanfaatan Barang Bekas Kelompok 8Pemanfaatan Barang Bekas Kelompok 8
Pemanfaatan Barang Bekas Kelompok 8
fadillahalw
 
Presentasi kompos
Presentasi komposPresentasi kompos
Presentasi kompos
Agus Aktawan
 
Presentasi daur ulang kertas
Presentasi daur ulang kertasPresentasi daur ulang kertas
Presentasi daur ulang kertasRiries Gupita
 
Penilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumahPenilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumah
David Laksamana Caesar
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
Martheana Kencanawati
 
Air bersih 2
Air bersih 2Air bersih 2
Air bersih 2
Thonce Thesia
 
Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatan
FKMAP13
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
Quirella Bellinda
 

Viewers also liked (20)

Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasarPresentasi biopori-ilmu alamiah dasar
Presentasi biopori-ilmu alamiah dasar
 
Sumur resapan
Sumur resapanSumur resapan
Sumur resapan
 
Lubang biopori
Lubang bioporiLubang biopori
Lubang biopori
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Pondasi dalam
Pondasi dalamPondasi dalam
Pondasi dalam
 
Teknik pembuatan biopori
Teknik pembuatan bioporiTeknik pembuatan biopori
Teknik pembuatan biopori
 
Tugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahTugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanah
 
PEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOSPEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOS
 
Ppt lokakarya 2 (ipb)
Ppt lokakarya 2 (ipb)Ppt lokakarya 2 (ipb)
Ppt lokakarya 2 (ipb)
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Pengomposan Sampah Organik
Pengomposan Sampah OrganikPengomposan Sampah Organik
Pengomposan Sampah Organik
 
Pemanfaatan Barang Bekas Kelompok 8
Pemanfaatan Barang Bekas Kelompok 8Pemanfaatan Barang Bekas Kelompok 8
Pemanfaatan Barang Bekas Kelompok 8
 
Presentasi kompos
Presentasi komposPresentasi kompos
Presentasi kompos
 
Ppt wirausaha
Ppt wirausahaPpt wirausaha
Ppt wirausaha
 
Presentasi daur ulang kertas
Presentasi daur ulang kertasPresentasi daur ulang kertas
Presentasi daur ulang kertas
 
Penilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumahPenilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumah
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Air bersih 2
Air bersih 2Air bersih 2
Air bersih 2
 
Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatan
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
 

Similar to SUMUR RESAPAN

Rks sumur resapan
Rks sumur resapanRks sumur resapan
Rks sumur resapan
arsigebe
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
selegani
 
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIRKONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
frenkytanzil5
 
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkunganSistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
sidik purnomo
 
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
Repository Ipb
 
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
Andrew Hutabarat
 
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
PPGHybrid1
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
Riyadi Joe
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
heny novi
 
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkkTopik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkkDedi Kusnadi Kalsim
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
 
ENJELINA BR SEMBIRING 2330205040045.pptx
ENJELINA BR SEMBIRING 2330205040045.pptxENJELINA BR SEMBIRING 2330205040045.pptx
ENJELINA BR SEMBIRING 2330205040045.pptx
EnjelinaSembiring1
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
ironsand2009
 
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
ssuser99d91c1
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Yahya M Aji
 
Geohidrologi
GeohidrologiGeohidrologi
GeohidrologiFNfadly
 
Presentasi.pptx
Presentasi.pptxPresentasi.pptx
Presentasi.pptx
PutraLuase2
 
Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptx
Wahyu358704
 

Similar to SUMUR RESAPAN (20)

Rks sumur resapan
Rks sumur resapanRks sumur resapan
Rks sumur resapan
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
 
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIRKONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
 
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkunganSistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
Sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan
 
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
 
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
 
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan DrainaseModul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
Modul TKP M3KB3 - Sistem Jaringan Drainase
 
Aliran Air Tanah
Aliran Air TanahAliran Air Tanah
Aliran Air Tanah
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkkTopik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
Topik 5 Kuliah-irigasi permukaan-dkk
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
ENJELINA BR SEMBIRING 2330205040045.pptx
ENJELINA BR SEMBIRING 2330205040045.pptxENJELINA BR SEMBIRING 2330205040045.pptx
ENJELINA BR SEMBIRING 2330205040045.pptx
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN  (ground water control)
PENYALIRAN TAMBANG - PERTEMUAN (ground water control)
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Geohidrologi
GeohidrologiGeohidrologi
Geohidrologi
 
Presentasi.pptx
Presentasi.pptxPresentasi.pptx
Presentasi.pptx
 
1701 chapter ii
1701 chapter ii1701 chapter ii
1701 chapter ii
 
Presentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptxPresentation wahyu.pptx
Presentation wahyu.pptx
 

Recently uploaded

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

SUMUR RESAPAN

  • 2. TIK  Mampu merancang sistem drainase sumur resapan
  • 3. Konsep dasar sumur resapan pada hakekatnya adalah memberikan kesempatan dan jalan pada air hujan yang jatuh diatap atau lahan yang kedap air untuk meresap ke dalam tanah dengan jalan menampung air tersebut pada suatu sistem resapan. Dengan adanya tampungan, maka air hujan mempunyai cukup waktu untuk meresap ke dalam tanah, sehingga pengisian tanah menjadi optimal. G G A TNNEP A R
  • 4. Manfaat Sumur Resapan 1. Mengurangi air limpasan, sehingga jaringan drainase akan dapat diperkecil. 2. Mencegah adanya genangan air dan banjir. 3. Mempertahankan tinggi muka air tanah yang semakin hari semakin menurun, akibat defisit penggunaan air. 4. Mengurangi/menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan wilayah pantai. 5. Mencegah penurunan/amblesan tanah (land subsidence), akibat pengambilan air tanah yang berlebihan. 6. Mengurangi pencemaran air tanah. 7. Menyediakan cadangan air untuk usaha tani bagi lahan di sekitarnya.
  • 5. Komponen Bangunan Sumur Resapan  Saluran irigasi sebagai sumber air yang akan dimasukkan ke dalam sumur.  Bak kontrol yang berfungsi untuk menyaring air sebelum masuk sumur resapan.  Pipa pemasukan  Sumur resapan  Pipa pembuangan yang bersungsi sebagai saluran pembuangan jika air dalam sumur resapan sudah penuh.
  • 7. Beberapa Ketentuan Konstruksi Sumur Resapan 1. Sebaiknya letak berada diatas atau di arah hulu dari sumur-sumur gali yang akan dipelihara/ditingkatkan muka air tanahnya. 2. Untuk menjaga pencemaran air di aquifer kedalaman sumur resapan diatas kedalaman muka air tanah tidak tertekan (unconfined aquifer). 3. Pada daerah berkapur/karst perbukitan kapur dengan kedalaman tanah yang dangkal, kedalaman air tanah pada umumnya sangatlah dalam sehingga pembuatan sumur resapan sangatlah tidak direkomendasikan. Demikian pula sebaliknya di lahan pertanian pasang surut yang berair tanah sangat dangkal. 4. Untuk mendapatkan jumlah air yang memadai, sumur resapan harus memiliki tangkapan air hujan berupa suatu bentang lahan baik berupa lahan pertanian atau atap rumah.
  • 8. Beberapa Ketentuan Konstruksi Sumur Resapan 5. Sebelum air hujan yang berupa aliran permukaan masuk kedalam sumur melalui sebuah parit, sebaiknya dilakukan penyaringan air di bak kontrol terlebih dahulu. 6. Bak kontrol terdiri-dari beberapa lapisan berturut-turut adalah lapisan gravel (kerikil), pasir kasar, pasir dan ijuk. 7. Penyaringan ini dimaksudkan agar partikel-partikel debu hasil erosi dari daerah tangkapan air tidak terbawa masuk ke sumur sehingga tidak menyumbat pori-pori lapisan aquifer yang ada. 8. Untuk menahan tenaga kinetis air yang masuk melalui pipa pemasukan, dasar sumur yang berada di lapisan kedap air dapat diisi dengan batu belah atau ijuk.
  • 9. Beberapa Ketentuan Konstruksi Sumur Resapan 9. Pada dinding sumur tepat di depan pipa pemasukan, dipasang pipa pengeluaran yang letaknya lebih rendah dari pada pipa pemasukan untuk antisipasi terjadi luapan air di dalam sumur. 10Diameter sumur bervariasi tergantung besarnya curah hujan, luas tangkapan air, konduktifitas hidrolika, tebal dan daya tampung lapisan aquifer. Umumnya berkisar antara 1–1,5m 11. Tergantung pada tingkat kondisi lapisan tanah dan ketersediaan dana yang ada, dinding sumur dapat dilapis. Lebih baik bila dibuat lubang2 air dapat meresap juga secara horizontal. 12. Untuk menghindari terjadinya gangguan maka bibir sumur dapat dipertinggi atau ditutup dengan papan/plesteran.
  • 10. Faktor yang menentukan Dimensi Sumur Resapan  luas permukaan penutup lahan, yaitu lahan yang airnya akan ditampung dalam sumur resapan meliputi luas atap, lapangan parkir dan perkerasan-perkerasan lainnya.  Karakteristik hujan, meliputi intensitas hujan, lama hujan, salang waktu hujan. Makin tinggi hujan dan makin lama berlangsungnya hujan memerlukan volume sumur resapan makin besar.
  • 11. Cont.  Koefisien permeabilitas tanah, yaitu kemampuan tanah dalam melewatkan air persatuan waktu. Tanah berpasir mempunyai koefisien yang lebih tinggi dibandingkan tanah berlempung.  Tinggi muka air tanah. Pada kondisi muka air tanah yang dalam, sumur resapan perlu dibuat secara besar-besaran karena tanah benar-benar memerlukan pengisian air melalui sumur-sumur resapan, sebaliknya pada lahan dengan muka air dangkal, pembuatan sumur resapan kurang efektif, terutama pada daerah pasang surut atau daerah rawa dimana air tanahnya sangat dangkal. Bila muka air tanah kurang dari 5 m, maka konstruksi yang dipakai adalah parit peresapan air hujan.
  • 12. E S A APR.S N
  • 13. Dimensi Sumur Resapan : 1. Litbang Pemukiman PU (1990) 2. HMTL-ITB (1990) 3. Sunjoto (1988)
  • 14. Litbang Pemukiman PU (1990) Pusat penelitian dan Pengembangan Permukiman PU (1990) telah menyusun standar tata cara perencanaan teknis sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan yang dituangkan dalam SK SNI T-06-1990 F. Formula ini dibangun berasaskan keseimbangan statik, sbb:  H = kedalaman/tinggi air dalam sumur (m)  I = intensitas hujan (m/jam)  At = Luas tadah, berupa luas bidang atap atau permukaan yang diperkeras (m2)  As = luas tampungan sumur (m2)  P = keliling sumur (m)  K = koefisien permeabilitas tanah (m/jam)  T = durasi hujan (jam)  R : Radius sumur (m) PKTA KTAITA H s st + − =
  • 15. HMTL-ITB (1990)  Model ini berdasarkan pada asas keseimbangan statis yang dibangun berdasarkan formulasi empiris yang menghitung dimensi sumur resapan yang mendasarkan konsep V. Breen bahwa hujan terkonsentrasi adalah 90% dan konsep Horton bahwa air yang meresap alami adalah sebesar 30% jadi yang harus diresapkan adalah sebesar 70% maka formula:  dengan:  H = tinggi air dalam sumur (m)  At = luas bidang atap (m2)  d = dimensi sumur (0,80 – 1,40 m)  p = Faktor perkolasi (menit/cm)  R24j = curah hujan terbesar dalam 24 jam (mm/hr)  0,7 = air hujan yang diresapkan sebesar 70% (Horton)  0,9 = hujan terkonsentrasi sebesar 90% (V.Breen)  1/6 = faktor konversi dari 24 jam ke 4 jam (V.Breen) ( )( ){ } 1000..4/ 6//179..4/.9,0.7,0. 2 224 d pdRA H j t π π− =
  • 16. Secara teoritis, volume dan efisiensi sumur resapan dapat dihitung berdasarkan keseimbangan air yang masuk kedalam sumur dan air yang meresap kedalam tanah dan dapat ditulis sebagai berikut: dengan, H : tinggi muka air dalam sumur (m) Q : debit air masuk (m3/j) F : faktor geometrik (m) K : koefisien permeabilitas tanah (m/j) T : Durasi Dominan Hujan (j) R : Radius sumur (m) J O T 1ONUS 9 8 8             − −= 2 exp1 R FKT FK Q H π
  • 17. Faktor Geometrik Sumur Faktor geometrik yang pertama diperkenalkan oleh Forchheimer (1930) untuk menghitung permeabilitas tanah adalah besaran yang mewakili keliling serta luas tampang sumur, gradien hidraulik, keadaan perlapisan tanah serta kedudukan sumur terhadap perlapisan tersebut serta porositas dinding sumur yang dinyatakan dalam besaran radius sumuran 1. Berbentuk bola, seluruh lapisan tanah porus (Samsioe, 1931; Dachler, 1936; Aravin, 1965) 2. Dasar setengah bola, lapisan tanah bawah porus atas kedap air (Samsioe, 1931; Dachler, 1936; Aravin, 1965) 3. Dasar Rata, lapisan tanah bawah porus atas kedap air (Forchheimer, 1930; Dachler, 1936; Aravin, 1965) RF π4= RF π2= RF 4=
  • 18. Cont. 4. Dasar setengah bola, seluruh lapisan tanah porus (Sunjoto, 1996) 5. Dasar rata, seluruh lapisan tanah porus, Harza (1935) memberikan F = 4,8R s/d 5,6R, Taylor (1948) menghasilkan F = 5,7R dan Hvorslev (1951) memberikan kesepakatan F = 5,5R. Sedangkan menurut Sunjoto (1989) 6. Dasar setengah bola, dinding bawah sumur porus, lapisan tanah bawah porus dan atas kedap air (Sunjoto, 1996) 7. Dasar rata, dinding bawah sumur porus pada lapisan tanah bawah porus dan atas kedap air menurut Dachler (1936) Sedangkan menurut Sunjoto (1996) RF 2 π= RF π2=                 +      + + + = 1 2 2ln2 2 2 R L R RL Ln RL F ππ                 +      + = 1ln 2 2 R L R L L F π ( )                 +      + + + = 1 2 ln 2ln2 2 R L R RL RL F π
  • 19. 8. Dasar setengah bola, dinding bawah sumur porus dan seluruh lapisan tanah porus menurut Sunjoto (1996) 9. Dasar rata, dinding bawah sumur porus dan seluruh lapisan tanah porus menurut Dachler (1936) Sedangkan menurut Sunjoto (1996) 10. Dasar setengah bola, seluruh dinding sumur porus dan seluruh lapisan tanah porus menurut Sunjoto (1996) 11. Dasar rata, seluruh dinding sumur porus dan seluruh lapisan tanah porus menurut Sunjoto (1996)                 +      + + + = 1 2 2 ln 2ln2 2 2 R L R RL RL F ππ                 +      + = 1 22 ln 2 2 R L R L L F π                 +      + + + = 1 2 2 ln )2ln(2 2 R L R RL RL F π                 +      + + + = 1 5 2 5 )2(2 ln 2ln2 2 2 R H R RH RH F ππ                 +      + + + = 1 5 2 5 )2(2 ln )2ln(2 2 R H R RH RH F π