SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Oleh:
Sigit haryadi
Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN
DAYA RUSAK AIR
Siklus Hidrologi di Dalam Daerah Aliran Sungai (DAS)
SIKLUS HIDROLOGI PADA
EKOSISTEM HUTAN
Bruijnzeel, 1990
Posisi Geografis Tanah Geologi Fisiografi
Tipologi
Hutan
Non Cloud Forest
- Evapotranspirasi tinggi
- Non cloud stripping
Cloud Forest/Mossy Forest
- Evapotranspirasi rendah
- Cloud stripping
- Berperan sangat besar dalam pengisian air di recharge area
- Pasokan air dari cloud stripping > daripada CH (> 20 % pada
musim kemarau dan > 100 % pada musim penghujan)
- Kapasitas infiltrasi tanah hutan tinggi
Regulator dan Penghasil Air
- Kapasitas infiltrasi tanah hutan tinggi
- Pasokan air ke recharge area sebagian
besar dari CH
Regulator Air
PERANAN HUTAN DALAM PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
- Menurunkan potensi erosi dan sedimentasi
- Menurunkan potensi banjir dan kekeringan
- Meningkatkan tampungan air tanah
Fungsi proteksi tanah, produksi air, regulasi air
Hutan Awan (Cloud Forest) di Daerah
Rendang – Kab. Karangasem, Bali. Curah
hujan tinggi, solum tanah dalam, kerapatan
vegetasi tinggi
Degraded Land (lahan kritis) di Sub-DAS Sapi
Erodibilitas tinggi, solum tanah tipis , penutupan vegetasi sangat kurang
(Bulan kering 4-6 bulan)
Re-vegetasi dan perlakuan sipil teknis sesuai untuk proteksi tanah, produksi air, regulasi air  sipil teknis untuk
menekan tingkat erosi sangat direkomendasikan, peran vegetasi dalam reduksi air kurang signifikan (bulan basah 6-
8 bulan)
Epipit & lumut, indikator
cloud forest
Lokasi Geografis
08o22’01,8” S
115o07’57,2” E
Lokasi Geografis
08o21’26,4” S
115o06’42” E
Cloud Forest di atas Pura Petali, menjamin
suplai air untuk sawah berkelanjutan di
Desa Jatiluwih, Kab. Tabanan
Lahan Kritis Daerah Hulu DAS Serayu on site
effect: produktivitas lahan rendah, bencana
lingkungan (banjir, longsor)
Off site effect:
Rusaknya ekosistem pesisir
Sedimentasi waduk
Pencemaran air
Kerusakan bangunan publik akibat banjir
dan longsor
EFEK
E
X
T
E
R
N
A
L
I
T
A
S
Keterkaitan Hulu-Hilir, Prinsip Dasar Pengelolaan DAS
(Kasus DAS Serayu)
Fungsi hutan mengendalikan air hujan akan efektif jika kedalaman tanah cukup
tebal (>3 m) dan intensitas curah hujan dalam jangka waktu singkat (beberapa
hari) masih dibawah 100 mm.
Kejadian banjir dan longsor seringkali
terjadi karena kondisi iklim/cuaca yang
ekstrim yaitu turunnya hujan dengan
intensitas tinggi dalam waktu yang relatif
singkat,
1. Banjir Jakarta Januari /2003
diawali dengan CH setebal 380
mm dalam 3 hari (sama dengan
CH sebulan dalam keadaan
normal)
2. Banjir di Bahorok diawali dengan
curah hujan 120 mm dalam 30
jam
Pd kondisi ekstrim, apapun penutupan lahannya tidak mampu membendung
luapan aliran permukaan, karena CH-nya melampaui kapasitas maksimum tanah
memegang air (WHC). Penutupan hutan sebaik apapun tidak mampu
mengendalikan banjir.
Contohnya, adalah banjir yang terjadi di DAS Batanghari tahun 1950 yang
jauh lebih besar dari banjir yang terjadi tahun 1991 dan tahun 2002. Tentunya kondisi
hutan th 1950 jauh masih lebih baik daripada 1991 & 2002.
Hutan & Daya Rusak Air
1. Tutupan hutan yang rapat memperkecil potensi erosi percik dan erosi lembar, sehingga
mampu mereduksi perkembangan erosi jurang. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
erosi jurang yang mengalami perkembangan lanjut akan memicu terjadinya longsor.
2. Kemampuan transpirasi hutan yang tinggi mampu mengurangi tingkat kejenuhan tanah serta
tekanan air terhadap pori tanah.
3. Akar tunggang yang dalam pada spesies tertentu mampu “memegang” partikel tanah,
sehingga energi kinetik gerakan masa dapat dikurangi .
PERAN HUTAN DALAM MENCEGAH BANJIR DAN LONGSOR
Degradasi hutan dan lahan di Indonesia:
1. Laju Deforestasi 1 juta ha/th
2. Hutan rusak 36 juta ha
3. Lahan kritis di luar kawasan 21 juta ha
Revegetasi merupakan
upaya yang paling efektif
 kapasitas infiltrasi
lantai hutan > non hutan
`
-Overlandflow diperkecil
-Erosi & sedimentasi ditekan
Kemungkinan banjir dan kekeringan diperkecil
Upaya sipil teknis
bersifat “Shock
Therapy”
-Ketersediaan sumberdaya air terjamin
-Daya rusak air terkendali
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) untuk Konservasi
Sumberdaya Air
METODE VEGETATIF
o Melindungi tanah terhadap daya rusah butir-butir hujan
o Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air permukaan
o Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah
o Memperbaiki struktur dan kesuburan tanah
Penanaman tanaman penutup tanah
Penanaman rumput
Penanaman menurut kontur/ sabuk gunung
Penanaman sistim jalur/ Strip
Rotasi Tanaman
Cara
Penggunaan sisa-sisa tanaman/ serasah
POHON SEBAGAI
PENGATUR TATA AIR
SEDIMENT
LEPAS
SEBAGI PENGENDALI EROSI DAN
SEDIMENTASI
SEDIMENT
TERTAHAN SEDIMENT
TERTAHAN
Tanaman Penutup Tanah
Klasifikasi
Tanaman penutup tanah Rendah :
Tanaman penutup tanah sedang/ perdu:
- Calopogonium cerulium (kalopo)
- Calopogoniummuconoides (kacang asu)
- Calopogonium pubescens (centro)
- Peuraria javanica (kudzu, kacang ruji)
- Peuraria thunbergiana (kudzu)
- Peuraria phseoloides ( tropical kudzu)
- Clotalaria junicea (orok-orok)
- Acacia villosa (lamtoro merah, watapana)
- Leucaena glauca (lamtoro biasa, petai cina)
- Sesbania grandiflora (turi)
- Tephosia candida (teprosia)
- Flemingia congesta (hahapaan)
Tanaman Penutup tinggi :
-Kayu-kayuan dan MPTS
Penanaman Rumput
Rumput yg
dianjurkan
1. Paspalum notatum (rumput bahia)
3. Brachiaria decumbens (rumput BD)
2. Brachiaria brizantha (rumput BB)
4. Pennisetum purpureum(rumput gajah)
5. Panicum muticum (kolonjono)
FUNGSI BANGUNAN KONSERVASI TANAH
MANFAAT BAGI MASYARAKAT
1. Menurunkan jumlah Aliran Permukaan,
2. Meningkatkan jumlah air tersimpan
3. Menambah tinggi muka air tanah
4. Mengurangi erosi dan sedimentasi
5. Mengurani penurunan Tanah
6. Mengurangi pencemaran air tanah
METODE SIPIL TEKNIS
Pembuatan
Guludan &
Teras
a. Guludan
tumpukan tanah yg dibuat memanjang
mnrt garis kontur/ memotong lereng.
c. Teras Kredit/ Teras Sederhana
merupakan modifikasi/ penyempurnaan dr
teras gulud misal dgn tnm pagar,
sengketan,dll. Melalui proses alami lambat
laun membentuk teras bangku
b. Teras Gulud
guludan yg dilengkapi dengan saluran
(guludan bersaluran).
d. Teras Bangku/ teras Tangga
dibangun utk mengurangi pjg lereng,
dibuat pd kemirgn 20-30% dan
kedalaman efektif yg dalam.
1. Pembuatan Teras dan Guludan
Pembuatan
Guludan &
Teras
f. Terjunan Air
dibuat pd saluran pembuangan air (SPA)
utk mengurangi kecepatan dan laju air.
g. Rorak/ Got Buntu
bangunan berupa got buntu yg dibuat pd
bidang olah teras utk menangkap air
limpasan permukaan dan tanah yg tererosi
e. Saluran Pembuangan Air (SPA)
dibangun utk menampung dan mengalirkan
air limpasan yg sudah tdk tertampung pada
teras.
2. Embung Air (Embung)
Tujuan :
- Menampung dan mengendalikan air pada kolam penampung
- Cadangan persediaan air untuk berbagai kebutuhan pada musim
kemarau
Bangunan penampung air berbentuk kolam yang berfungsi untuk
menampung air hujan / air limpasan atau air rembesan pada lahan
tadah hujan yang berguna sebagai sumber air untuk memenuhi
kebutuhan pada musim kemarau
• Sketsa Embung Air (Embung)
Embung Nglangeran
3. Sumur Resapan Air ( SRA)
Tujuan :
- Mengurangi aliran permukaan
- Meningkatkan air tanah sebagai upaya untuk mengembalikan dan
mengoptimalkan fungsi/kerja setiap komponen sistem tata air DAS
sesuai dengan kapasitasnya
Bangunan penampung air berbentuk sumur yang berfungsi untuk
menampung air hujan / air limpasan atau air rembesan pada lahan
tadah hujan yang berguna sebagai sumber air untuk memenuhi
kebutuhan pada musim kemarau
• Sketsa Sumur Resapan Air (SRA)
26
4. Lubang Resapan Biopori (LRB)
Tujuan :
- Mengurangi banjir
- Mengubah sampah organik menjadi kompos
Teknologi tepat guna dan ramah lingkungan serta memanfaatkan
peran aktivitas guna tanah dan akar tanaman dan mengatasi yang
ditimbulkan oleh genangan air
• Sketsa Lubang Resapan Biopori (LRB)
5. PENGENDALI JURANG (GULLY PLUG)
bendungan kecil yang lolos air dengan konstruksi bronjong batu atau trucuk
bambu/kayu yang dibuat pada alur sungai / jurang untuk mengendalikan
sedimentasi dan banjir.
Tujuan :
- Memperbaiki lahan yang rusak berupa jurang/parit akibat
gerusan air guna mencegah terjadinya jurang/parit yang lebih
besar
Pengendali Ujung Jurang (PUJ)
6. DAM PENAHAN (DPn)
Bendungan kecil yang lolos air dengan konstruksi bronjong batu
atau trucuk bambu/kayu yang dibuat pada alur sungai / jurang
untuk mengendalikan sedimentasi dan banjir.
Tujuan :
- Mengendalikan endapan/sedimentasi dan aliran air
permukaan dari daerah tangkapan air di bagian hulu
Dam Penahan
Konstruksi
1. Bronjong Kawat
- Tinggi : 2,5 -4 Meter
- Lebar atas : 1 Meter
- Panjang : 10-20 Meter
2. Pasangan Batu Spesi
- Tinggi : 2,5-4 Meter
- Lebar Atas : 0,5 Meter
- Panjang : 10-20 Meter
– Penempatan dapat dilakukan secara seri
32
DAM PENAHAN
7. Dam Pengendali (DPi)
Bendungan kecil yang dapat menampung air dengan konstruksi lapisan kedap air atau spesi
batu, urugan tanah homogen, bronjong batu untuk pengendalian erosi, sedimentasi, banjir
dan irigasi serta air minum yang dibuat pada alur sungai dengan tinggi maksimum 8 meter.
Persyaratan teknis lokasi DPi :
a. LMU Prioritas I dan II atau dalam RP RHL;
b. Luas DTA 50 - 250 ha;
c. Kemiringan rata-rata daerah tangkapan 15 - 35 %;
d. Kemiringan Alur Sungai <10%;
e. Prioritas pengamanan bangunan vital;
f. Diutamakan pada ordo sungai 1 sampai dengan 3.
Tanaman HutAn Rakyat Kab.
DAM PENGENDALI
DAM PENGENDALI

More Related Content

Similar to KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
Repository Ipb
 
Presentasion ipa
Presentasion ipaPresentasion ipa
Presentasion ipa
fay Rafida
 
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa pptKonsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
DWI P.H
 
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutLaporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Posma Andri Octavia Siagian
 

Similar to KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR (20)

Teknik sungai dan rawa dan cara pengecekan.pptx
Teknik sungai dan rawa dan cara pengecekan.pptxTeknik sungai dan rawa dan cara pengecekan.pptx
Teknik sungai dan rawa dan cara pengecekan.pptx
 
Hidro hutan riemz.ppt
Hidro hutan riemz.pptHidro hutan riemz.ppt
Hidro hutan riemz.ppt
 
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjirLubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
Lubang sedalam 1 meter yang bisa mencegah banjir
 
Kemarau panjang
Kemarau panjangKemarau panjang
Kemarau panjang
 
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
 
Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujanProses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
Proses, mekanisme, serta perhitungan pemanenan air hujan
 
Rks sumur resapan
Rks sumur resapanRks sumur resapan
Rks sumur resapan
 
Presentasion ipa
Presentasion ipaPresentasion ipa
Presentasion ipa
 
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
 
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa pptKonsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan airKonservasi tanah dan air
Konservasi tanah dan air
 
Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.Konservasi tanah dan air.
Konservasi tanah dan air.
 
PPT TUGAS BANGGA BERLIAN
PPT TUGAS BANGGA BERLIANPPT TUGAS BANGGA BERLIAN
PPT TUGAS BANGGA BERLIAN
 
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutLaporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
 
Rekayasa rawa
Rekayasa rawa Rekayasa rawa
Rekayasa rawa
 
BAB 7.A. HIDROSFER.ppt
BAB 7.A. HIDROSFER.pptBAB 7.A. HIDROSFER.ppt
BAB 7.A. HIDROSFER.ppt
 

More from frenkytanzil5 (8)

tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasitugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
tugas pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi
 
2modul-pelaksanaan-proyek-konstruksi.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek-konstruksi.ppt2modul-pelaksanaan-proyek-konstruksi.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek-konstruksi.ppt
 
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALANMODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
 
dokumen.tips_ppt-tugas-final-sistem-manajemen-mutu.pptx
dokumen.tips_ppt-tugas-final-sistem-manajemen-mutu.pptxdokumen.tips_ppt-tugas-final-sistem-manajemen-mutu.pptx
dokumen.tips_ppt-tugas-final-sistem-manajemen-mutu.pptx
 
managerpelaksanaangedung-230503051256-7ad6d941.pdf
managerpelaksanaangedung-230503051256-7ad6d941.pdfmanagerpelaksanaangedung-230503051256-7ad6d941.pdf
managerpelaksanaangedung-230503051256-7ad6d941.pdf
 
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGANKEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
 
dokumen.tips_3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
dokumen.tips_3-perencanaan-jaringan-irigasi.pptdokumen.tips_3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
dokumen.tips_3-perencanaan-jaringan-irigasi.ppt
 
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
 

Recently uploaded

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 

Recently uploaded (19)

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 

KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

  • 1. Oleh: Sigit haryadi Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
  • 2. Siklus Hidrologi di Dalam Daerah Aliran Sungai (DAS)
  • 3. SIKLUS HIDROLOGI PADA EKOSISTEM HUTAN Bruijnzeel, 1990
  • 4. Posisi Geografis Tanah Geologi Fisiografi Tipologi Hutan Non Cloud Forest - Evapotranspirasi tinggi - Non cloud stripping Cloud Forest/Mossy Forest - Evapotranspirasi rendah - Cloud stripping - Berperan sangat besar dalam pengisian air di recharge area - Pasokan air dari cloud stripping > daripada CH (> 20 % pada musim kemarau dan > 100 % pada musim penghujan) - Kapasitas infiltrasi tanah hutan tinggi Regulator dan Penghasil Air - Kapasitas infiltrasi tanah hutan tinggi - Pasokan air ke recharge area sebagian besar dari CH Regulator Air PERANAN HUTAN DALAM PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR - Menurunkan potensi erosi dan sedimentasi - Menurunkan potensi banjir dan kekeringan - Meningkatkan tampungan air tanah
  • 5. Fungsi proteksi tanah, produksi air, regulasi air Hutan Awan (Cloud Forest) di Daerah Rendang – Kab. Karangasem, Bali. Curah hujan tinggi, solum tanah dalam, kerapatan vegetasi tinggi
  • 6. Degraded Land (lahan kritis) di Sub-DAS Sapi Erodibilitas tinggi, solum tanah tipis , penutupan vegetasi sangat kurang (Bulan kering 4-6 bulan) Re-vegetasi dan perlakuan sipil teknis sesuai untuk proteksi tanah, produksi air, regulasi air  sipil teknis untuk menekan tingkat erosi sangat direkomendasikan, peran vegetasi dalam reduksi air kurang signifikan (bulan basah 6- 8 bulan)
  • 7. Epipit & lumut, indikator cloud forest Lokasi Geografis 08o22’01,8” S 115o07’57,2” E Lokasi Geografis 08o21’26,4” S 115o06’42” E Cloud Forest di atas Pura Petali, menjamin suplai air untuk sawah berkelanjutan di Desa Jatiluwih, Kab. Tabanan
  • 8. Lahan Kritis Daerah Hulu DAS Serayu on site effect: produktivitas lahan rendah, bencana lingkungan (banjir, longsor) Off site effect: Rusaknya ekosistem pesisir Sedimentasi waduk Pencemaran air Kerusakan bangunan publik akibat banjir dan longsor EFEK E X T E R N A L I T A S Keterkaitan Hulu-Hilir, Prinsip Dasar Pengelolaan DAS (Kasus DAS Serayu)
  • 9. Fungsi hutan mengendalikan air hujan akan efektif jika kedalaman tanah cukup tebal (>3 m) dan intensitas curah hujan dalam jangka waktu singkat (beberapa hari) masih dibawah 100 mm. Kejadian banjir dan longsor seringkali terjadi karena kondisi iklim/cuaca yang ekstrim yaitu turunnya hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu yang relatif singkat, 1. Banjir Jakarta Januari /2003 diawali dengan CH setebal 380 mm dalam 3 hari (sama dengan CH sebulan dalam keadaan normal) 2. Banjir di Bahorok diawali dengan curah hujan 120 mm dalam 30 jam Pd kondisi ekstrim, apapun penutupan lahannya tidak mampu membendung luapan aliran permukaan, karena CH-nya melampaui kapasitas maksimum tanah memegang air (WHC). Penutupan hutan sebaik apapun tidak mampu mengendalikan banjir. Contohnya, adalah banjir yang terjadi di DAS Batanghari tahun 1950 yang jauh lebih besar dari banjir yang terjadi tahun 1991 dan tahun 2002. Tentunya kondisi hutan th 1950 jauh masih lebih baik daripada 1991 & 2002. Hutan & Daya Rusak Air
  • 10. 1. Tutupan hutan yang rapat memperkecil potensi erosi percik dan erosi lembar, sehingga mampu mereduksi perkembangan erosi jurang. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa erosi jurang yang mengalami perkembangan lanjut akan memicu terjadinya longsor. 2. Kemampuan transpirasi hutan yang tinggi mampu mengurangi tingkat kejenuhan tanah serta tekanan air terhadap pori tanah. 3. Akar tunggang yang dalam pada spesies tertentu mampu “memegang” partikel tanah, sehingga energi kinetik gerakan masa dapat dikurangi . PERAN HUTAN DALAM MENCEGAH BANJIR DAN LONGSOR
  • 11. Degradasi hutan dan lahan di Indonesia: 1. Laju Deforestasi 1 juta ha/th 2. Hutan rusak 36 juta ha 3. Lahan kritis di luar kawasan 21 juta ha Revegetasi merupakan upaya yang paling efektif  kapasitas infiltrasi lantai hutan > non hutan ` -Overlandflow diperkecil -Erosi & sedimentasi ditekan Kemungkinan banjir dan kekeringan diperkecil Upaya sipil teknis bersifat “Shock Therapy” -Ketersediaan sumberdaya air terjamin -Daya rusak air terkendali Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) untuk Konservasi Sumberdaya Air
  • 12. METODE VEGETATIF o Melindungi tanah terhadap daya rusah butir-butir hujan o Melindungi tanah terhadap daya perusak aliran air permukaan o Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah o Memperbaiki struktur dan kesuburan tanah Penanaman tanaman penutup tanah Penanaman rumput Penanaman menurut kontur/ sabuk gunung Penanaman sistim jalur/ Strip Rotasi Tanaman Cara Penggunaan sisa-sisa tanaman/ serasah
  • 14. SEDIMENT LEPAS SEBAGI PENGENDALI EROSI DAN SEDIMENTASI SEDIMENT TERTAHAN SEDIMENT TERTAHAN
  • 15. Tanaman Penutup Tanah Klasifikasi Tanaman penutup tanah Rendah : Tanaman penutup tanah sedang/ perdu: - Calopogonium cerulium (kalopo) - Calopogoniummuconoides (kacang asu) - Calopogonium pubescens (centro) - Peuraria javanica (kudzu, kacang ruji) - Peuraria thunbergiana (kudzu) - Peuraria phseoloides ( tropical kudzu) - Clotalaria junicea (orok-orok) - Acacia villosa (lamtoro merah, watapana) - Leucaena glauca (lamtoro biasa, petai cina) - Sesbania grandiflora (turi) - Tephosia candida (teprosia) - Flemingia congesta (hahapaan) Tanaman Penutup tinggi : -Kayu-kayuan dan MPTS
  • 16. Penanaman Rumput Rumput yg dianjurkan 1. Paspalum notatum (rumput bahia) 3. Brachiaria decumbens (rumput BD) 2. Brachiaria brizantha (rumput BB) 4. Pennisetum purpureum(rumput gajah) 5. Panicum muticum (kolonjono)
  • 17. FUNGSI BANGUNAN KONSERVASI TANAH MANFAAT BAGI MASYARAKAT 1. Menurunkan jumlah Aliran Permukaan, 2. Meningkatkan jumlah air tersimpan 3. Menambah tinggi muka air tanah 4. Mengurangi erosi dan sedimentasi 5. Mengurani penurunan Tanah 6. Mengurangi pencemaran air tanah METODE SIPIL TEKNIS
  • 18. Pembuatan Guludan & Teras a. Guludan tumpukan tanah yg dibuat memanjang mnrt garis kontur/ memotong lereng. c. Teras Kredit/ Teras Sederhana merupakan modifikasi/ penyempurnaan dr teras gulud misal dgn tnm pagar, sengketan,dll. Melalui proses alami lambat laun membentuk teras bangku b. Teras Gulud guludan yg dilengkapi dengan saluran (guludan bersaluran). d. Teras Bangku/ teras Tangga dibangun utk mengurangi pjg lereng, dibuat pd kemirgn 20-30% dan kedalaman efektif yg dalam. 1. Pembuatan Teras dan Guludan
  • 19. Pembuatan Guludan & Teras f. Terjunan Air dibuat pd saluran pembuangan air (SPA) utk mengurangi kecepatan dan laju air. g. Rorak/ Got Buntu bangunan berupa got buntu yg dibuat pd bidang olah teras utk menangkap air limpasan permukaan dan tanah yg tererosi e. Saluran Pembuangan Air (SPA) dibangun utk menampung dan mengalirkan air limpasan yg sudah tdk tertampung pada teras.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. 2. Embung Air (Embung) Tujuan : - Menampung dan mengendalikan air pada kolam penampung - Cadangan persediaan air untuk berbagai kebutuhan pada musim kemarau Bangunan penampung air berbentuk kolam yang berfungsi untuk menampung air hujan / air limpasan atau air rembesan pada lahan tadah hujan yang berguna sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan pada musim kemarau
  • 24. • Sketsa Embung Air (Embung) Embung Nglangeran
  • 25. 3. Sumur Resapan Air ( SRA) Tujuan : - Mengurangi aliran permukaan - Meningkatkan air tanah sebagai upaya untuk mengembalikan dan mengoptimalkan fungsi/kerja setiap komponen sistem tata air DAS sesuai dengan kapasitasnya Bangunan penampung air berbentuk sumur yang berfungsi untuk menampung air hujan / air limpasan atau air rembesan pada lahan tadah hujan yang berguna sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan pada musim kemarau
  • 26. • Sketsa Sumur Resapan Air (SRA) 26
  • 27. 4. Lubang Resapan Biopori (LRB) Tujuan : - Mengurangi banjir - Mengubah sampah organik menjadi kompos Teknologi tepat guna dan ramah lingkungan serta memanfaatkan peran aktivitas guna tanah dan akar tanaman dan mengatasi yang ditimbulkan oleh genangan air
  • 28. • Sketsa Lubang Resapan Biopori (LRB)
  • 29. 5. PENGENDALI JURANG (GULLY PLUG) bendungan kecil yang lolos air dengan konstruksi bronjong batu atau trucuk bambu/kayu yang dibuat pada alur sungai / jurang untuk mengendalikan sedimentasi dan banjir. Tujuan : - Memperbaiki lahan yang rusak berupa jurang/parit akibat gerusan air guna mencegah terjadinya jurang/parit yang lebih besar
  • 31. 6. DAM PENAHAN (DPn) Bendungan kecil yang lolos air dengan konstruksi bronjong batu atau trucuk bambu/kayu yang dibuat pada alur sungai / jurang untuk mengendalikan sedimentasi dan banjir. Tujuan : - Mengendalikan endapan/sedimentasi dan aliran air permukaan dari daerah tangkapan air di bagian hulu
  • 32. Dam Penahan Konstruksi 1. Bronjong Kawat - Tinggi : 2,5 -4 Meter - Lebar atas : 1 Meter - Panjang : 10-20 Meter 2. Pasangan Batu Spesi - Tinggi : 2,5-4 Meter - Lebar Atas : 0,5 Meter - Panjang : 10-20 Meter – Penempatan dapat dilakukan secara seri 32
  • 34. 7. Dam Pengendali (DPi) Bendungan kecil yang dapat menampung air dengan konstruksi lapisan kedap air atau spesi batu, urugan tanah homogen, bronjong batu untuk pengendalian erosi, sedimentasi, banjir dan irigasi serta air minum yang dibuat pada alur sungai dengan tinggi maksimum 8 meter. Persyaratan teknis lokasi DPi : a. LMU Prioritas I dan II atau dalam RP RHL; b. Luas DTA 50 - 250 ha; c. Kemiringan rata-rata daerah tangkapan 15 - 35 %; d. Kemiringan Alur Sungai <10%; e. Prioritas pengamanan bangunan vital; f. Diutamakan pada ordo sungai 1 sampai dengan 3.
  • 35. Tanaman HutAn Rakyat Kab. DAM PENGENDALI