Hampir semua orang dalam hidupnya mengalami beberapa bentuk trauma kepala. Lansia, bayi, dan mereka yang bermasalah seperti penyalahgunaan alkohol, terapi anti-koagulasi khususnya rentan untuk konsekuensi serius setelah cedera kepala.
Di Singapura, cedera kepala adalah penyebab utama kecacatan dan kematian dewasa di bawah usia 40 tahun yang mempunyai dampak penting pada pasien cedera otak, keluarga dan masyarakat.
Hampir semua orang dalam hidupnya mengalami beberapa bentuk trauma kepala. Lansia, bayi, dan mereka yang bermasalah seperti penyalahgunaan alkohol, terapi anti-koagulasi khususnya rentan untuk konsekuensi serius setelah cedera kepala.
Di Singapura, cedera kepala adalah penyebab utama kecacatan dan kematian dewasa di bawah usia 40 tahun yang mempunyai dampak penting pada pasien cedera otak, keluarga dan masyarakat.
Stroke iskemik memiliki risiko kematian, disabilitas, dan serangan ulang yang berbeda-beda menurut subtipe yang didasarkan pada mekanisme penyebab stroke. Identifikasi penyebab stroke merupakan elemen penting dalam praktik klinis sehari-hari untuk memandu keputusan terapi, menentukan prognosis, dan mencegah kekambuhan stroke setiap pasien.
Kejadian stroke hemodinamik diperkirakan sekitar 10% dari seluruh infark otak. Pasien dengan stroke hemodinamik umumnya memiliki gejala ringan dibandingkan dengan subtipe stroke infark lainnya. Stroke hemodinamik jarang bersifat fatal sehingga kurang diperhitungkan. Padahal, pasien stroke hemodinamik sering disertai stenosis berat arteri mayor. Stroke hemodinamik berkaitan dengan peningkatan risiko perburukan neurologis, kekambuhan stroke, dan risiko kardiovaskular lainnya. Namun, stroke hemodinamik dapat dideteksi dengan gejala klinis tertentu & pemeriksaan radiologis. Pengenalan tentang adanya hipoperfusi sebagai faktor penyebab stroke iskemik akan membawa konsekuensi penting dalam perawatan dan manajemen pasien stroke..
Tugas Stroke
Youtube Link untuk Video
https://www.youtube.com/watch?v=bp1HRfpOUo0
https://www.youtube.com/watch?v=Ft2PIgBdXj8
https://www.youtube.com/watch?v=3CInkjVReDA
Ini adalah kuliah saya untuk keperawatan gawat darurat di Akademi Keperawatan Panti Rapih. Kuliah ini memuat sindrom koroner akut, henti jantung, dan syok kardiogenik.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
Stroke iskemik memiliki risiko kematian, disabilitas, dan serangan ulang yang berbeda-beda menurut subtipe yang didasarkan pada mekanisme penyebab stroke. Identifikasi penyebab stroke merupakan elemen penting dalam praktik klinis sehari-hari untuk memandu keputusan terapi, menentukan prognosis, dan mencegah kekambuhan stroke setiap pasien.
Kejadian stroke hemodinamik diperkirakan sekitar 10% dari seluruh infark otak. Pasien dengan stroke hemodinamik umumnya memiliki gejala ringan dibandingkan dengan subtipe stroke infark lainnya. Stroke hemodinamik jarang bersifat fatal sehingga kurang diperhitungkan. Padahal, pasien stroke hemodinamik sering disertai stenosis berat arteri mayor. Stroke hemodinamik berkaitan dengan peningkatan risiko perburukan neurologis, kekambuhan stroke, dan risiko kardiovaskular lainnya. Namun, stroke hemodinamik dapat dideteksi dengan gejala klinis tertentu & pemeriksaan radiologis. Pengenalan tentang adanya hipoperfusi sebagai faktor penyebab stroke iskemik akan membawa konsekuensi penting dalam perawatan dan manajemen pasien stroke..
Tugas Stroke
Youtube Link untuk Video
https://www.youtube.com/watch?v=bp1HRfpOUo0
https://www.youtube.com/watch?v=Ft2PIgBdXj8
https://www.youtube.com/watch?v=3CInkjVReDA
Ini adalah kuliah saya untuk keperawatan gawat darurat di Akademi Keperawatan Panti Rapih. Kuliah ini memuat sindrom koroner akut, henti jantung, dan syok kardiogenik.
Update:
Tanggal 15 Oktober 2015, American Heart Association menerbitkan panduan baru untuk Cardiopulmonary Resuscitation & Emergency Cardiac Care. Panduan baru tersebut dapat diunduh di http://circ.ahajournals.org/content/132/18_suppl_2.toc
2. Stroke (bahasa Inggris: stroke, cerebrovascular
accident, CVA)
adalah suatu kondisi yang terjadi ketika
pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba
terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya
aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi
biokimia, yang dapat merusakkan atau
mematikan sel-sel saraf di Otak. Kematian
jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya
fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.
Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah
terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa
kolesetrol atau udara
3.
4. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke
iskemik maupun stroke hemorragik
a) Stroke Iskemik:
Dalam stroke iskemik, penyumbatan bisa
terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah
arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak
disuplai oleh dua arteria karotis interna dan
dua arteri vertebralis. Arteri carotis interna
merupakan cabang dari arteri carotis
communis sedangkan arteri vertebralis
merupakan cabang dari arteri subclavia.
5. b)Stroke Hemoragik
Dalam stroke hemorragik, pembuluh
darah pecah sehingga menghambat
aliran darah yang normal dan darah
merembes ke dalam suatu daerah di
otak dan merusaknya.
Hampir 70 persen kasus stroke
hemorrhagik menyerang penderita
hipertensi.
6. Hingga saat ini patofisiologi stroke
merupakan studi yang sebagian besar
didasarkan kepada serangkaian
penelitian,terhadap berbagai proses
yang saling terkait, meliputi kegagalan
energi, hilangnya homeostasis ion sel
7. Faktor risiko
Merokok
Alkohol
Diet
tingginya kadar kolesterol
Riwayat keluarga
8. Diagnosis stroke adalah secara klinis
beserta pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan antara lain CT scan kepala,
MRI. Untuk menilai kesadaran penderita
stroke dapat digunakan Skala Koma
Glasgow
9. PENILAIAN DENGAN GCS
MATA ( E)
4 = spontan membuka mata
3 = dengan perintah
2 = dengan rangsangan nyeri
1 = tidak ada reaksi
VERBAL (V)
5 = berorientasi baik
4 = disorientasi waktu dan tempat tapi dapat mengucapkam kalimat
3 = hanya mengucapkan kata – kata
2 = mengerang
1 = tidak ada reaksi
MOTORIK ( M )
6 = mengikuti perintah
5 = melokalisir nyeri
4 = menghindari nyeri
3 = fleksi abnormal
2 = ekstensi abnormal
1 = tidak ada reaksi
10. Serangan stroke terkait dengan keterbatasan
pulihnya fungsi otak, meskipun area peri-infark
menjadi lebih bersifat neuroplastik sehingga
memungkinkan perbaikan fungsi sensorimotorik
melakukan pemetaan ulang di area otak yang
mengalami kerusakan. Di tingkat selular, terjadi
dua proses regenerasi dalam korteks peri-
infark, akson akan mengalami perubahan
fenotipe dari neurotransmiter ke dalam status
regeneratif,dan menjulurkan tangkainya untuk
membuat koneksi baru di bawah pengaruh
trombospondin, laminin, dan NGF hasil sekresi
sel Schwann dan terjadi migrasi sel progenitor
neuron ke dalam korteks peri-infark