Stewarding is one of the departments in the F&B Division, specialized in handling Kitchen, Restaurant, Room Service, Banquet and Bar equipment. Not only washing equipment, but also planning the purchase, inventory, storage in the warehouse, and maintenance. This department only applies in 4 and 5 star hotels. While in other star hotels, operations are restaurants or kitchens included.
Pelajaran tentang bagaimana membersihakn perlatan makan, macam-macam perlatan yang dipergunakan di restoran, dan cara membersihkan dengan mesin serta bahan pembersih
Buffet is a model of service in a restaurant or banquet, which gives guests the freedom to serve themselves. The company's job is only to organize, provide, refill dishes, and lift dirty equipment. In the restaurant industry, you are familiar with the term all you can eat.
Restaurant mise en place untuk mempercepat dan memperlancar pekerjaan. Hal ini biasanya dilakukan oleh waitres maupun chef, untuk menghemat waktu agar pekerjaan lebih cepat dan, dengan adanya Restaurant Mise en Place pramusaji tidak terganggu dengan mencari perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan saat proses pelayanan pada tamu.
Yeni Yulianti
S1 Pendidikan Tata Boga
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
Inn Room Dining Service is one of the guest dining service facilities outside the restaurant area; can be in the room (room service), in the lobby room, pool area, garden area, and other public areas. The existence of the IRDS Department is able to extend the length of stay of guests in hotels, which of course will increase revenue for the hotel industry, even in hospitals.
Pelajaran tentang bagaimana membersihakn perlatan makan, macam-macam perlatan yang dipergunakan di restoran, dan cara membersihkan dengan mesin serta bahan pembersih
Buffet is a model of service in a restaurant or banquet, which gives guests the freedom to serve themselves. The company's job is only to organize, provide, refill dishes, and lift dirty equipment. In the restaurant industry, you are familiar with the term all you can eat.
Restaurant mise en place untuk mempercepat dan memperlancar pekerjaan. Hal ini biasanya dilakukan oleh waitres maupun chef, untuk menghemat waktu agar pekerjaan lebih cepat dan, dengan adanya Restaurant Mise en Place pramusaji tidak terganggu dengan mencari perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan saat proses pelayanan pada tamu.
Yeni Yulianti
S1 Pendidikan Tata Boga
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
Inn Room Dining Service is one of the guest dining service facilities outside the restaurant area; can be in the room (room service), in the lobby room, pool area, garden area, and other public areas. The existence of the IRDS Department is able to extend the length of stay of guests in hotels, which of course will increase revenue for the hotel industry, even in hospitals.
Table set up adalah rangkaian kegiatan untuk mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makan dan peralatan penunjang lainnya sesuai dengan jenis hidangan yang akan disajikan
Yeni Yulianti
S1 Pendidikan Tata Boga
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
Table set up adalah rangkaian kegiatan untuk mengatur dan melengkapi meja dengan peralatan makan dan peralatan penunjang lainnya sesuai dengan jenis hidangan yang akan disajikan
Yeni Yulianti
S1 Pendidikan Tata Boga
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
Program harus terdokumentasi
Identifikasi semua langkah dalam operasi yang kritis terhadap keamanan dan mutu pangan
Terapkan prosedur kontrol yang efektif pada setiap tahap operasi
Monitor prosedur kontrol untuk menjamin efektifitasnya
Pelihara pencatatan yang baik dan review prosedur pengendalian (secara periodik atau jika ada perubahan operasi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Ikuti format baku penulisan KTA:
a) Frame 4-4-3-3, Huruf “Times New Roman 12” atau “Arial
11”, spasi 1
b) Cover, Kata Pengantar, dan Daftar Isi/Lamp/Pustaka.
c) Bab I Pendahuluan, II Pembahasan,dan III Kesimpulan
d) Lengkapi Gambar, Bagan, Skema atau Flow of Chart, dll.
e) Lampirkan lembar wawancara, observasi (kuesioner,
angket, checklist, dll.)
No MATERI
I
II
III
IV
V
Manual Washing Procedures (Disc. I)
Wash. By Machines Procedures (Disc. II)
Pot & Pan Washing Procedures (Disc. III)
Washing Machines Maintenance (Disc. IV)
Kitchen Garbage & Waste Product Disposal
System (Disc. V)
4. STEWARDING
Stewarding bagian dari FB Division (bintang 3 ke atas):
bertanggungjawab dalam penanganan peralatan
restoran, bar, room service, banquet dan dapur
serta kebersihan ‘back area’.
Ruang lingkup tugasnya :
- menyiapkan, membersihkan, menyimpan, dan
merawat peralatan
- melakukan pencatatan inventarisasi & membuat
perencanaan kebutuhan peralatan berdasarkan
‘forecasting’ untuk tahun mendatang.
- menjaga kebersihan area dapur dan menangani
sampah.
- secara rutin melakukan penyemprotan untuk
membasmi serangga, tikus, dll.
13. Kerjasama STEWARDING
dengan Departemen lain
- Restaurant & Bar
- Room Service
- Banquet Service
- Kitchen
- House Keeping
- Laundry
- Front Office
- Engineering
- HRD & Training
- Storing
- Accounting
- Purchasing
14. Restaurant Presentation & Equipment
Atmosphere → First Impression
Elemen mempengaruhi suasana ruang restoran :
- Décor, - Furniture,
- Linen, - Restaurant Equipment
Dalam perencanaan alat perlu diperhatikan:
- Jenis Pelanggan - Lay-out ruang pelayanan
- Kedudukan atau lokasi - Jenis pelayanan
- Dana yang tersedia
15. Pertimbangan pada pembelian
peralatan F&B Service
1. Fleksibilitas
2. Jenis Pelayanan
3. Kelompok Tamu
4. Warna & desain
5. Kekuatan
6. Ketersediaan dimasa datang
7. Mudah dalam perawatan
8. Mudah dalam penyimpanan
9. Anggaran yang tersedia
10. Tingkat kerusakan
18. Chinawares
Merupakan aspek penting dalam
penyajian, harus seimbang/selaras
dengan décor dan peralatan lain.
Motif dan warna tidak mengganggu makanan tersaji.
Dalam memenuhi syarat sanitation, hygiene, & safety
maka hindari chinaware cacat (gumpil dan retak)
Syarat pemilihan dan pembelian :
- Polos/tidak berbunga
- Warna putih terang
- Model dan ukuran standar
- Tepi membulat
- Mudah dibersihkan
- Berglazur sempurna (logo/motif tertutup glazur)
19. Chinawares
Cara Perawatan & penyimpanan:
1. Dikelompokan menjadi 2 yaitu :
a. dapat ditumpuk:
plate, saucer, underliner, bowl.
b. tidak dapat ditumpuk :
cup, pot, jug.
2. Simpan di rak khusus maks.2 dooz
3. Susun satu persatu u/ alat yang
tidak bisa ditumpuk
4. Penempatan terlungkup, di ruang
tertutup
21. Silverwares
Jenisnya ;
1. Tableware (flatware & cutleries),
bahan dari stainless steel,
silver plated, melamine & plastik.
2. Holloware, terbuat dari stainless
steel atau silver plated.
Dipilih stainless steel karena :
- lebih murah,
- tahan goresan,
- tidak berkarat,
- tidak mudah patah,
- perawatan mudah.
22. Hal Perlu diperhatikan
dari Silverwares
1) tidak bermotif ukiran
2) tingkat kesibukan
3) menu & jenis pelayanan
4) fasilitas pencucian
5) kapasitas/jumlah tamu
Penyimpanan tableware dan holloware :
1. khusus tableware disimpan menurut jenisnya pada
laci.
2. untuk holloware pada rak menurut kelompoknya.
3. tempat penyimpanan mudah dijangkau
4. gunakan peralatan sesuai keperluan.
27. Glasswares
Peralatan restoran dan bar terbuat dari
bahan dasar gelas atau kristal, memiliki
daya tarik dari bentuk maupun motifnya
Jenisnya :
1. Stemmed glass:
goblet, cocktail, wine, dll.
2. Unstemmed glass:
tumbler, juice, hiball,
old fashion,
Ciri berkualitas :
1. Polos dan bening
2. Tidak memiliki rongga/gelembung udara
3. Tidak memiliki sambungan,
4. Berdenting keras/nyaring
28. Penyimpanan dan
Perawatan Glasswares
1. Letakan telungkup pada rak
yang diberi alas.
2. Tidak menumpuk gelas satu
dengan lainnya.
3. Gunakan rak berlapis plastik.
4. Jangan menumpuk terlalu tinggi.
5. Lakukan ‘polishing glass’ untuk mengkilapkan,
gunakan campuran asam atau steam dgn air
panas.
29.
30. Kitchen Equipment
Terdapat 2 jenis :
- Alat canggih: instruksi mudah dan dapat langsung
dioperasikan secara efektif dan aman.
- Perkakas sederhana, tidak memerlukan penjelasan,
tetapi perlu banyak latihan untuk lebih trampil.
Persyaratan pemilihan & pembelian peralatan Dapur :
1. Manfaat Alat 6. Anggaran Tersedia
2. Nama baik perusahaan 7. Nilai ‘Invest’
3. Layanan Purna Jual 8. Sumber
daya/energi
4. Garansi 9. Keamanan
5. Pelatihan Penggunaan 10. Mudah Perawatan
31. Pengelompokkan Alat Dapur
Pengelompokkan menurut penggunaannya:
1. Alat Persiapan: menimbang/mengukur,
mencuci, menyiangi/mengupas,
memotong/mengiris, merendam, memarut,
memeras, menyaring, meniriskan.
2. Alat Pengolahan: Menggiling (grinder),
mengadoni, menghaluskan, mencampur,
mengaduk, mengocok, mendekorasi
3. Alat Memasak: Kering (sangrai, oseng, oven),
Basah (air: merebus, mengukus, mengetim,
presto pressure cooker/fryer) (minyak:
menggoreng/tumis).
4. Alat Penyimpanan: dry store, chiller, freezer
storage, kitchen trolley.
43. Tugas
Pilih salah satu mesin di Dapur, Restoran, atau Bar
kemudian diskusikan dengan kelompok saudara.
1. Nama Alat
2. Merek/type Alat
3. Gambar Alat
4. Kegunaan Alat
5. Specifikasi Alat
6. Bagian-bagian Alat
7. Cara penggunaan Alat
8. Bahaya akibat
penggunaan
9. Cara Perawatan Alat
10. Cara Penyimpanan Alat
44. Cleaning Agent & Product
1. Air, selain bersih dan bebas kuman juga harus memenuhi
karakteristik :
a. bersifat mengencerkan
b. melarutkan lemak/kotoran
c. kadar rendah u/ calcium &
magnesium
d. bertekanan (arus deras)
e. memiliki suhu, yang dapat
diatur :
~ cotton seed 41- 51 °F
(5-10 °C)
~ butter fat 95-107°F
(35-42 °C)
~ lard & tallow 100-125°F
(38-52 °C)
45. 2. Detergent
memenuhi karakteristik:
a. melunakan kotoran/
lemak yang melekat
b. larut pada air dingin,
mudah dibilas tanpa
berbekas
c. tidak merusak kulit dan ramah lingkungan
d. ekonomis dalam penggunaan
e. Jenis detergent: batangan (solid), serbuk (powder), cream/
(pasta), cair (liquid)
f. memiliki komposisi kimia :
~ berbusa dan mengandung gelatine
~ mengandung pemutih
~ pembersih aktif u/ segala bahan dasar
~ mengandung wewangian
~ mengangkat segala kotoran; mengandung anti karat
46. 3. Wetting Agent:
cairan kimia berfungsi untuk menghilangkan
bau sabun/detergent, mengkilapkan
peralatan, dan mempercepat proses
pengeringan.
Jenis bahan calcium atau magnesium + air bilasan
4. Bactericides: bahan kimia pembunuh kuman, jika
kesulitan dalam pengadaan air panas.
Jenis bahan Yodoform dan chlorine + air bilasan
5. Abrasives:
berupa metal polish, khusus digunakan
pada permukaan kasar. Berfungsi u/ mengangkat
kotoran kuat, mengkilapkan, menghaluskan goresan.
47. 6. Degreasing Agent:
mengandung strong alkalis berfungsi untuk
melarutkan protein, melunakan dan
mengangkat kotoran lemak.
7. Acids:
berupa lime scate (calcium carbonat & asam
fosfat) + air bilasan berfungsi menghilangkan
karat/kapur
8. Organiza Solvent:
zat kimia yang digunakan
untuk melarutkan fat, oil, grease,
waxes & stains.
48. Manual Washing Equipment
1. Working Table & Sink unit :
a. Soiled Table & Clean Table
b. Pre Rinse Sink w/ nozzle sprayer
c. Bowl Sink & Pot Sink
49.
50. Peralatan Pencucian Manual…….lanjutan
2. Garbage Can = u/ sampah basah & kering
3. Basket = u/ alat kotor, alat bersih, & rusak
4. Rubber Gloves = u/ melindungi dari chemical
5. Sponge & Pad = u/ menggosok & menyabuni)
6. Hard Hand Brush = u/ membersihkan & membuang
(Scraper) kotoran/sampah.
7. Soft Hand Brush = u/ membersihkan kotoran melekat
8. Glass Brush = u/ menyikat gelas
9. Soft Cotton cloth (Dish Cloth) = mengeringkan/polishing
10. Steel Wool = u/ serat besi/baja
51.
52. Manual Dishwashing
Langkah-
langkah
Fungsi Metode
Scraping - cegah sumbatan pd saluran
- hemat air & cleaning agent
- peralatan tidak tambah kotor
- gunakan scraper, buang sisa ma-
kanan ke tong sampah.
- kelompokan menurut jenisnya
Pre-
soaking
- melunakan kotoran melekat - rendam pd campuran air+degreas-
ing agent (organiza solvent) di sink 1
Washing
(soaping)
- mengangkat kotoran dari
seluruh permukaan alat
- gunakan ‘sponge / nylon pad’ u/ pe-
nyabunan di sink 1.
Rinsing - membersihkan detergent &
menghilangkan bau amis
- bilas dg air panas (100°F) mengalir
hingga bersih & kesat di sink 2
Final
Rinse
- mematikan bakteri - suhu di atas 170°F atau campuran
bactericides pada air bilasan.
Drying - pengeringan - gunakan dish towel bersih & kering
u/ seka peralatan selagi panas
53.
54.
55.
56. Dishwashing by Machines
Langkah-
langkah
Fungsi Metode
Scraping - cegah sumbatan pd saluran
- cegah kerusakan mesin
- hemat air & cleaning agent
- secara manual, buang sampah
sesuai kelompoknya.
- pisah alat menurut jenisnya.
Racking - memudahkan pencucian
- menghindari kerusakan alat
- letakan telungkup tidak rapat
- gunakan rak sesuai fungsi
Pre-washing
(spraying)
- angkat sisa kotoran cair
- tidak mengotori alat lain
- hasil cucian bersih maks.
- bilas sisa lemak dg air hangat
- jika perlu lakukan ‘soaking’
- yakinkan kotoran larut dlm air
Loading to
machines
- memulai langkah pencucian - Prioritas dari peralatan yang
paling rendah kotoran dan riskan
Washing by
machines
- angkat seluruh kotoran /
lemak / minyak
- cek keadaan detergent
- tekan tombol pencucian
Rinsing - membersihkan sisa deter-
gent & mematikan bakteri.
- tekan tombol pembilasan :
Power Rins & final rinsing.
Drying - peralatan kering - setelah dikeluarkan dari mesin
biarkan/dianginkan tetap di rak.
59. Peralatan Pencucian dengan Mesin
1. Jenis-jenis ‘rack’
a. Open Rack
b. Plate Rack
c. Glass Rack
d. Silver Rack
2. Cutlery Bins
3. Dish Cart / Dish Caddies
4. Rack Dolly
69. Dishwashing Machine Operation
A. Persiapan
1. Pemeriksaan mesin : pipa penyemprot air, filter, dan pipa pembilas akhir.
2. Tutup pipa pembuangan air. Isilah mesin dengan air bersih s.d batas
yang ditentukan, kemudian tutup semua lubang pengisi.
3. Putar/tekan tombol ‘steam heater’ untuk setiap tangki dan pembilasan.
4. Putar/tekan tombol motor mesin;
- jika lampu merah menyala maka dispenser dalam keadaan baik.
- jika kuning menyala, periksa apakah botol wetting agent masih penuh.
5. Untuk mendapatkan hasil cucian terbaik,
a. perhatikan temperatur tangki :
- pre-wash tank 100-120°F,
- wash tank 155-170°F,
- final rinse tank 180-195°F
b. tukarlah air dalam mesin setelah 3-4 jam pemakaian sibuk.
c. sebelum pencucian dengan mesin, yakinkan partikel kotoran / sisa
makanan pada peralatan telah bersih. Hal ini akan menyebabkan
kerusakan pada sistim pemanas dan menyumbat saluran
pembuangan.
70. B. Pengaturan Barang
1. sebelum dimasukkan ke dalam mesin cuci, peralatan dibersihkan dari
sisa-sisa makanan, kemudian susun pada rak sesuai jenis & ukuran alat.
2. letakan piring pada rak dengan posisi berdiri tidak berhimpitan dan
tidak melebihi kapasitas.
3. gelas, cangkir, mangkuk letakan tertelungkup pada rack yang sesuai.
4. Cutleries di masukkan ke dalam cutlerie basket atau cilinder perforated.
C. Pelaksanaan pencucian
1. masukan rak-rak berisi peralatan ke dalam mesin cuci melalui conveyor.
2. gunakan rak khusus yang sesuai untuk chinaware, glassware, maupun
silverware sehingga diperoleh cucin yang besih, tersanitasi, dan
tidak cacat/pecah.
3. Periksalah hasil cucian apakah telah bersih dan kering. Jika masih
terdapat noda (spot) masukkan ke dalam bak rendaman yang telah
berisi larutan obat.
4. Jangan menumpuk peralatan hasil cucian sebelum kering benar.
5. Jika hasil cucian tidak / lambat kering, periksalah :
- dispenser dan obat-obatan pengering
- lubang final rinse.
71. Pot and Pan Washing
Prosedur sebelum pencucian (jangan biarkan pot-pan menumpuk kering) :
~ Bersihkan sisa makanan dan buang pada tong sampah.
~ Rendam dalam larutan perfoar (obat-obatan)
Prosedur Pencucian :
A. Sink I (perendaman)
1. campurkan 5 sdm bahan pembersih dg 5 liter air.
2. rendam ± 5 menit, semakin lama semakin baik.
3. sikat dengan ‘nylon pad’ pd bagian luar dan dalam.
B. Sink II (pembilasan)
1. masukkan air panas ke dalam sink II (secukupnya)
2. rendam seluruh peralatan dari sink I dan bilas sampai bersih.
C. Sink III (sanitasi)
1. masukkan 5 sdm chemical ke dalam sink III yang telah berisi 5 liter air
2. ambil peralatan dari sink II, masukkan ke dalam sink III untuk sanitasi
3. angkat peralatan dari sink III letakan telungkup di atas clean table.
Jika hanya 2 sink, maka sink I untuk penyabunan, sink II untuk pembilasan dan
sanitasi.
75. Administrasi Stewarding
1. Log Book
2. Banquet Event Order
3. Lost & Breakage Form
4. Purchase Request Order
5. Store Requisition Form
6. Inventory Form
7. Transferring Form
76. Inventory Form
EI = BI + R – L&B
Ending Inventory akan menjadi Beginning Inventory
pada bulan berikutnya
Department : Month : Oktober
No. Description Unit BI R L&B EI Remark
1 Dinner Plate pcs 200 10 5 ?
2 Dinner Knife pcs 300 15 10 ? BI = Beginning Inventory
3 Dinner Fork pcs 300 10 ? 300 R = Received
4 Dessert Plate pcs 200 5 ? 205 L&B = Lost & Breakage
5 Dessert Knife pcs 300 ? 15 297 EI = Ending Inventory
6 Dessert Fork pcs 300 ? 10 305
7 Dessert Spoon pcs ? 8 3 305
8 Soup Cup pcs ? 4 6 198
9 Soup Saucer pcs 200 7 2 ?
10 Soup Spoon pcs 300 9 5 ?
Aproved by : Checked by :
(…………………….) (…………………….)
77. Inventory Form
EI = BI + R – L&B
Ending Inventory akan menjadi Beginning Inventory
pada bulan berikutnya
Department : Month :
No. Description Unit BI R L&B EI Remark
1 Dinner Plate pcs 200 10 5 205
2 Dinner Knife pcs 300 15 10 305 BI = Beginning Inventory
3 Dinner Fork pcs 300 10 10 300 R = Received
4 Dessert Plate pcs 200 5 0 205 L&B = Lost & Breakage
5 Dessert Knife pcs 300 12 15 297 EI = Ending Inventory
6 Dessert Fork pcs 300 15 10 305
7 Dessert Spoon pcs 300 8 3 305
8 Soup Cup pcs 200 4 6 198
9 Soup Saucer pcs 200 7 2 205
10 Soup Spoon pcs 300 9 5 304
Aproved by : Checked by :
(…………………….) (…………………….)
78. • BI = EI bulan sebelumnya
• BI = (EI+LB)-R
• EI = BI+R-LB
• R = BI – (EI+LB)
• LB = (BI+R)-EI
79. Store Requisition Form
Stationaries Issued Slip No:
Sundries Date :
Requested by :
Steward Emmy Euis
Dept. Mgr. Clerk
Code No. Description Unit Quantity Unit Price Amount
025 Rubber Gloves pack 5 8.000 40.000
027 Sponges pack 5 1.500 7.500
035 Sunlight Liquid btl 10 16.500 165.000
038 Organiza Solvent btl 3 15.000 45.000
040 Bactericides btl 3 25.000 75.000
TOTAL 332.500
Checked by Receiveid by : Issued by :
Marry Ferry Nana Hengky
Mgr. Clerk Clerk Clerk
80. SAMPAH dan LIMBAH
Sampah merupakan sisa hasil
olah yang tidak terpakai dan
harus dibuang.
Sampah dapat berasal dari rumah tangga, rumah sakit, hotel,
restoran dan industri.
Sampah dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu :
Garbage, sisa pengolahan atau sisa makanan yang mudah
membusuk, dari dapur restaurant, RT
Rubbish, bahan atau sisa pengelolaan yang tidak mudah
membusuk, kayu, kertas, kaleng, kaca.
Ashes, segala jenis abu, hasil pembakaran kayu, batu bara.
Dead animal, segala jenis bangkai
Street Sweeping : Sampah Jalanan
Sampah masih memiliki manfaat ataupun nilai jual, jika
diklasifikasikan menurut jenisnya, sehingga memudahkan
proses mendaur ulang.
81. PENANGANAN SAMPAH
1. Penampungan (containing), pada
bak/tong sampah, syarat : konstruksi kuat & ringan,
tertutup, mudah diangkat, mudah
dibersihkan. Dianjurkan ‘trio system’
2. Pengumpulan (collecting),
pada rumah sampah. Syarat:
- setinggi kendaraan pengangkut,
- punya 2 pintu, memiliki ventilasi
dan parit, mudah dibersihkan.
3. Pengangkutan sampah
(garbage transportation)
4. Pembuangan sampah akhir
(garbage disposal)
82. Limbah
Sisa hasil suatu kegiatan dan
proses produksi yang tidak bisa
dimanfaatkan lagi, baik pada
skala RT atau industri.
• Bentuk limbah dapat berupa gas, debu, cair, atau
padat.
• Jenis limbah ada yang bersifat beracun atau
berbahaya, dikenal sebagai Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (Limbah B3), yaitu:
- bahan berbahaya/beracun
- yang merusak atau mence-
markan lingkungan hidup.
83. Limbah Dapur
1. Padat:
sisa bahan nabati,
kulit buah/sayuran,
sisa penyiangan ternak,
unggas seperti sisik,
kulit, bulu/rambut, jeroan, darah, tulang, dll.
2. Cair:
air bekas pencucian bahan
mentah dan peralatan
3. Gas:
Asap masakan dapur
84. Biochemical Oxygen
Demand
BOD: banyaknya oksigen untuk meng-
oksidasi secara biologis aerobik
dari bahan organik yang terdapat
dalam limbah.
Nilai BOD menunjukkan tingkat polusi
dari suatu jenis limbah.
Kandungan organik tinggi sesuai untuk pertumbuhan
mikroorganisme.
Mikroorganisme dipindahkan melalui perantara
serangga atau tikus.
Contoh: seekor lalat dapat membawa sebanyak
6 juta mikrobia pada tubuhnya.
85. Penanganan Limbah Padat:
1. Ditempatkan pada kontainer, prinsipnya limbah harus
segera dibuang.
2. Jika tidak, disimpan pada ruang penampungan khusus,
tertutup dan dilengkapi dengan alat pendingin.
3. Alat ‘compactor’ digunakan untuk memadatkan limbah
hingga 25%.
4. Menghancurkan menjadi ukuran lebih kecil (reduction)
5. Pemusnahan limbah menggunakan alat ‘incinerator’
(membakar tanpa polusi udara dan penyebaran sisa
pembakaran).
Penanganan Limbah cair :
1. Proses penyaringan, pengendapan/pengapungan.
2. Penghancuran lemak/minyak melalui pengaturan PH &
pengurangan BOD.