Dokumen tersebut membahas berbagai teknik pengumpulan data, termasuk angket, wawancara, observasi, studi dokumentasi, sensus, dan sampling. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengumpulkan data primer dan sekunder secara langsung maupun tidak langsung dari responden atau sumber-sumber lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan berbagai instrumen penelitian. Terdapat beberapa jenis instrumen seperti tes, angket, observasi, dan dokumentasi. Dokumen juga menjelaskan langkah-langkah menyusun instrumen serta kriteria agar instrumen dapat dianggap baik seperti reliabilitas dan validitas.
Dokumen ini membahas metode dokumentasi kebidanan yang meliputi tujuh langkah Varney dalam pendokumentasian asuhan kebidanan, jenis-jenis catatan perkembangan pasien seperti SOAPIER, SOAPIE, SOAPIED, dan SOAP serta format Data-Action-Response (DAR). Dokumentasi merupakan instrumen penting untuk melindungi pasien dan bidan serta memudahkan komunikasi antar tenaga kesehatan.
Keselamatan pasien memiliki salah satu sasaran yang sangat penting, yaitu identifikasi pasien dengan benar; sehingga tidak terjadi kasus salah pasien pada pelayanan kesehatan, termasuk yang dilakukan di Puskesmas.
Identifikasi pasien memerlukan standar yang khusus, staf yang terlatih untuk melakukan evaluasi, dan melaporkannya ke dalam indikator nasional mutu Puskesmas.
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatifMiko Tsukikagami
Dokumen tersebut membahas tentang instrumen penelitian, termasuk definisi instrumen penelitian, jenis-jenis instrumen yang dapat digunakan seperti tes, angket dan wawancara, serta validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian, termasuk angket, wawancara, observasi, dan tes. Berbagai jenis pertanyaan pada angket dan cara menyusun instrumen penelitian dijelaskan."
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik pengumpulan data, termasuk angket, wawancara, observasi, studi dokumentasi, sensus, dan sampling. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengumpulkan data primer dan sekunder secara langsung maupun tidak langsung dari responden atau sumber-sumber lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan berbagai instrumen penelitian. Terdapat beberapa jenis instrumen seperti tes, angket, observasi, dan dokumentasi. Dokumen juga menjelaskan langkah-langkah menyusun instrumen serta kriteria agar instrumen dapat dianggap baik seperti reliabilitas dan validitas.
Dokumen ini membahas metode dokumentasi kebidanan yang meliputi tujuh langkah Varney dalam pendokumentasian asuhan kebidanan, jenis-jenis catatan perkembangan pasien seperti SOAPIER, SOAPIE, SOAPIED, dan SOAP serta format Data-Action-Response (DAR). Dokumentasi merupakan instrumen penting untuk melindungi pasien dan bidan serta memudahkan komunikasi antar tenaga kesehatan.
Keselamatan pasien memiliki salah satu sasaran yang sangat penting, yaitu identifikasi pasien dengan benar; sehingga tidak terjadi kasus salah pasien pada pelayanan kesehatan, termasuk yang dilakukan di Puskesmas.
Identifikasi pasien memerlukan standar yang khusus, staf yang terlatih untuk melakukan evaluasi, dan melaporkannya ke dalam indikator nasional mutu Puskesmas.
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatifMiko Tsukikagami
Dokumen tersebut membahas tentang instrumen penelitian, termasuk definisi instrumen penelitian, jenis-jenis instrumen yang dapat digunakan seperti tes, angket dan wawancara, serta validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian, termasuk angket, wawancara, observasi, dan tes. Berbagai jenis pertanyaan pada angket dan cara menyusun instrumen penelitian dijelaskan."
Model POR (Problem-Oriented Record) adalah model dokumentasi kesehatan yang berfokus pada masalah pasien. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Lawrence Weed dari Amerika Serikat pada tahun 1960. POR mengintegrasikan data yang dikumpulkan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk pasien. Dokumentasi disusun berdasarkan daftar masalah pasien dan meliputi rencana tindakan serta evaluasi. Model ini memiliki keuntungan seperti sist
Dokumen tersebut membahas mengenai penyusunan instrumen penelitian pendidikan, termasuk jenis-jenis instrumen seperti tes, angket, observasi, dokumentasi, serta cara menyusun dan menguji coba instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI -.Teknik Nontes
Dosen : Dr, Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan PBA (Program Beasiswa Al-Hidayah) STAI Al-Hidayah Bogor Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Sabtu, 08 Oktober 2016
Modul ini membahas tentang strategi penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui tiga teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik observasi dapat dilakukan dengan memantau mutu pelayanan melalui peer review dan tinjauan proses dengan instrumen check list dan rating scale. Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data secara lisan dari sasaran penilaian menggunakan kuesioner. Teknik dokumentasi adalah pencat
Dokumen tersebut membahas tentang tes, observasi, daftar cek, dan beberapa metode pengumpulan data dalam bimbingan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi, tujuan, dan cara penggunaan berbagai metode pengumpulan data untuk memperoleh informasi mengenai individu atau kelompok.
Teknik nontes merupakan metode pengumpulan data yang tidak baku untuk memahami peserta didik seperti observasi, angket, wawancara, dan sosiometri. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak tercakup dalam tes seperti kebiasaan belajar siswa, keterangan orang tua, dan lingkungan siswa. Observasi dan angket adalah dua teknik nontes utama yang digunakan untuk memahami perilaku dan karakter
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengumpulan data, termasuk definisi data dan jenis-jenisnya, sumber data, waktu pengumpulan data, sifat data, tingkat pengukuran data, dan teknik-teknik pengumpulan datanya seperti angket, wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan analisis isi.
Model POR (Problem-Oriented Record) adalah model dokumentasi kesehatan yang berfokus pada masalah pasien. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Lawrence Weed dari Amerika Serikat pada tahun 1960. POR mengintegrasikan data yang dikumpulkan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk pasien. Dokumentasi disusun berdasarkan daftar masalah pasien dan meliputi rencana tindakan serta evaluasi. Model ini memiliki keuntungan seperti sist
Dokumen tersebut membahas mengenai penyusunan instrumen penelitian pendidikan, termasuk jenis-jenis instrumen seperti tes, angket, observasi, dokumentasi, serta cara menyusun dan menguji coba instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI -.Teknik Nontes
Dosen : Dr, Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan PBA (Program Beasiswa Al-Hidayah) STAI Al-Hidayah Bogor Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Sabtu, 08 Oktober 2016
Modul ini membahas tentang strategi penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui tiga teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik observasi dapat dilakukan dengan memantau mutu pelayanan melalui peer review dan tinjauan proses dengan instrumen check list dan rating scale. Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data secara lisan dari sasaran penilaian menggunakan kuesioner. Teknik dokumentasi adalah pencat
Dokumen tersebut membahas tentang tes, observasi, daftar cek, dan beberapa metode pengumpulan data dalam bimbingan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi, tujuan, dan cara penggunaan berbagai metode pengumpulan data untuk memperoleh informasi mengenai individu atau kelompok.
Teknik nontes merupakan metode pengumpulan data yang tidak baku untuk memahami peserta didik seperti observasi, angket, wawancara, dan sosiometri. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak tercakup dalam tes seperti kebiasaan belajar siswa, keterangan orang tua, dan lingkungan siswa. Observasi dan angket adalah dua teknik nontes utama yang digunakan untuk memahami perilaku dan karakter
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengumpulan data, termasuk definisi data dan jenis-jenisnya, sumber data, waktu pengumpulan data, sifat data, tingkat pengukuran data, dan teknik-teknik pengumpulan datanya seperti angket, wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan analisis isi.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
1. Melakukan Penilaian Mutu Pelayanan
Kebidanan
Kegiatan Belajar 3
Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan Modul 3
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Semester 05
Prodi Kebidanan
3. Pengertian
Observasi
Obstervasi merupakan teknik pengumpulan data untuk menilai dengan menggunakan
indra, tidak hanya dengan mata saja. Mendengarkan, mencium, mengecap meraba
termasuk salah satu bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi
adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.
4. Kelebihan
Observasi
1. Dapat membandingkan apakah perkataan sesuai dengan tindakan.
2. Peneliti dapat mempelajari subjek yang tidak memberi kesempatan laporan lisan (verbal).
3. Subjek observasi bebas melakukan kegiatan.
4. Dimungkinkan mengadakan pencatatan secara serempak kepada sasaran penilaian yang
lebih banyak
5. Kelemahan
Observasi
1. Observasi tidak selamanya memungkinkan untuk suatu kejadian yang spontan, harus ada
persiapan.
2. Tidak bisa menentukan ukuran kuantitas terhadap variabel yang ada, karena hanya dapat
menghitung variabel yang kelihatan.
3. Sulit mendapatkan data terutama yang sifatnya rahasia dan memerlukan waktu yang
lama.
4. Apabila sasaran penilaian mengetahui bahwa mereka sedang diamati, mereka akan
dengan sengaja menimbulkan kesan-kesan yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan, jadi sifatnya dibuat-buat.
5. Subyektifitas dari observer tidak dapat dihindari
6. Penilaian Mutu Dengan Observasi
Penilaian mutu pelayanan kebidanan dengan observasi dapat
dilakukan dengan memantau (monitoring) mutu pelayanan, yaitu
dengan cara melihat data informasi objektif, dari sistem informasi
yang ada tentang struktur, proses, dan out come pelayanan.
7. Pengukuran penilaian dilakukan dengan pengamatan untuk teman sejawat terhadap proses
dan hasil pelayanan kesehatan peer review selanjutnya.
1 Peer Review (tinjauan untuk teman
sejawat)
8. Mengukur mutu pelayanan dengan cara menelaah apakah pelayanan yang diberikan
telah sesuai dengan kebutuhan dan harapan pasien, konsumen, pelanggan/masyarakat.
Pada umumnya dengan tinjauan proses dapat diketahui apakah pelayanan telah efisien
dan efektif.
2 Tinjauan Proses
9. Instrumen Penilaian Mutu Dengan
Observasi
Daftar tilik/check list, Skala penilaian (rating scale), Alat-alat mekanik
10. Daftar alat berisi nama subyek dan beberapa hal/ciri yang akan diamati dari sasaran
pengamatan. Pengamat dapat memberi tAnda cek (√) pada daftar tersebut yang
menunjukkan adanya ciri dari sasaran pengamatan.
Daftar tilik terdiri dari 4 bagian,yaitu: daftar tilik pengamatan pelayanan, daftar tilik
pengetahuan pasien, daftar tilik pengetahuan petugas dan daftar tilik sarana esensial.
Check list hanya dapat menyajikan data yang kasar saja, hanya mencatat ada atau
tidaknya suatu gejala.
1 Daftar Tilik/Check List,
11. Skala ini berupa daftar yang berisikan ciri-ciri tingkah laku yang dicatat secara bertingkat.
Rating scale ini dapat merupakan satu alat pengumpulan data untuk menerangkan,
menggolongkan dan menilai seseorang atau suatu gejala
2 Skala penilaian (rating scale)
12. 3
Alat-alat ini antara lain: alat perekam, alat fotografis, film, tape recorder, kamera
televisi, dan sebagainya. Alat-alat tersebut setiap saat dapat diputar kembali untuk
memungkinkan mengadakan penilaian secara teliti.
Alat-alat mekanik
14. Pengertian
Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana penilai
mendapatkan keterangan secara lisan dari seseorang sasaran penilaian. Data diperoleh
langsung dari orang yang dinilai melalui suatu pertemuan/percakapan. Wawancara sebagai
pembantu utama dari metode observasi. Gejala-gejala sosial yang tidak dapat terlihat atau
diperoleh melalui observasi dapat digali dari wawancara.
15. Kelebihan
Wawancara
1. Flexibility, pewawancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai
dengan situasi saat itu. Dan memungkinkan diberikan penjelasan kepada
responden bila pertanyaan kurang dimengerti.
2. Nonverbal behavior, pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal,
misalnya rasa suka, rasa tidak suka atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan
diajukan dan dijawab oleh responden.
3. Completeness, pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan
yang diajukan secara langsung.
4. Time of interview, pewawancara dapat menyusun jadwal wawancara yang relatif
pasti. Kapan, dimana, sehingga data yang diperoleh tidak keluar dari rancangan
yang sudah disusun
5. Data yang diperoleh dapat langsung diketahui objektifitasnya karena dilaksanakan
secara tatap muka.
16. Kelemahan
Wawancara
1. Proses wawancara membutuhkan
biaya dan tenaga yang besar.
2. Keberhasilan wawancara sangat
tergantung kepAndaian
pewawancara dalam menggali,
mencatat, dan menafsirkan setiap
jawaban.
3. Responden sulit menyembunyikan
identitas dirinya, pewawancara bisa
dipandang mempunyai potensi yang
bisa mengancam dirinya, sehingga
jawaban harus dilakukan ekstra hati-
hati, apalagi jika jawabannya direkam
melalui pita perekam.
17. 1. Saat tim penjaga mutu melakukan validasi terhadap interpretasi data yang bertujuan
untuk mengatasi masalah mutu pelayanan kesehatan
2. Menilai alasan yang digunakan untuk melakukan tindakan
3. Menilai kemampuan terhadap perkembangan kasus pada mutu pelayanan kesehatan.
Penilaian Mutu Dengan Wawancara
Secara Spesifik Digunakan Pada:
18. Dapat berupa kuesioner yaitu
daftar pertanyaan yang sudah
disusun dengan baik sehingga
pewawancara dalam
wawancara dapat memberi
jawaban atau Anda pada
lembaran tersebut.
Instrumen Penilaian Mutu Dengan Wawancara
20. Pengertian
Dokumentasi
adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan
kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
21. Pembagian
Dokumen
Dokumen terbagi dua kategori yaitu:
1) dokumen sumber resmi, merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh lembaga atau
perorangan atas nama lembaga. Ada dua bentuk yaitu sumber resmi normal dan sumber
resmi informal;
2) dokumen sumber tidak resmi, merupakan dokumen yang dibuat/dikeluarkan oleh individu
tidak atas nama lembaga. Ada dua bentuk yaitu sumber tak resmi formal dan sumber tak
resmi informal.
22. Penilaian
Mutu dengan Dokumen
Untuk melakukan penilaian mutu agar dapat menemukan masalah mutu dalam pelayanan
kebidanan dapat menggunakan cara diatas, agar dalam pelaksananaanya berjalan dengan baik
perlu dikembangkan atau disusun daftar tilik/chek list sebelumnya. Check list
adalah sebuah daftar pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu rangkaian proses kegiatan
untuk meminimalkan kesalahan dan kelalaian dalam melakukan pekerjaan.