Metodologi Penelitian Studi Islam - Otentisitas Karya Ulama - Perdebatan Meto...Fatihunnada
Penelitian ini membahas metodologi yang digunakan dalam meneliti otentisitas karya ulama, khususnya dalam menganalisis pemikiran hadis mukhtalif. Beberapa peneliti sebelumnya telah membandingkan karya-karya tokoh utama seperti al-Syafi'i dan Ibn Qutaybah dengan menggunakan pendekatan sejarah dan metode komparatif untuk menentukan siapa yang mempengaruhi siapa. Namun demikian, masih
Memantapkan budaya ilmu dalam kalangan pelajarAngah Mzack
Teks ini membahasikan konsep budaya ilmu dan kepentingannya dalam kalangan pelajar. Ia menjelaskan bahawa budaya ilmu merupakan cara berfikir yang dikongsi bersama untuk dijadikan nilai dan tindakan dalam kehidupan sosial. Teks ini juga menekankan pentingnya memantapkan budaya ilmu pelajar untuk membangunkan masyarakat dan negara.
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
Sebuah tawaran pendekatan alternatif terhadap studi-studi keislaman yaitu apa yang disebut oleh A. Mukti Ali dengan Pendekatan Ilmiah -cum-doktriner atau pendekatan scientific-cum-suigeneris, kedua pendekatan ini juga dikenal dengan metode sintesis. Metode ini diperlukan agar dalam melihat Islam tidak hanya satu dimensi saja dari fenomena-fenomena Islam yang multy faces. Sekalipun tidak salahnya mengamati Islam secara single face saja, tetapi hal itu tidak cukup untuk mengcover Islam secara komprehensif.
Metodologi Penelitian Studi Islam - Otentisitas Karya Ulama - Perdebatan Meto...Fatihunnada
Penelitian ini membahas metodologi yang digunakan dalam meneliti otentisitas karya ulama, khususnya dalam menganalisis pemikiran hadis mukhtalif. Beberapa peneliti sebelumnya telah membandingkan karya-karya tokoh utama seperti al-Syafi'i dan Ibn Qutaybah dengan menggunakan pendekatan sejarah dan metode komparatif untuk menentukan siapa yang mempengaruhi siapa. Namun demikian, masih
Memantapkan budaya ilmu dalam kalangan pelajarAngah Mzack
Teks ini membahasikan konsep budaya ilmu dan kepentingannya dalam kalangan pelajar. Ia menjelaskan bahawa budaya ilmu merupakan cara berfikir yang dikongsi bersama untuk dijadikan nilai dan tindakan dalam kehidupan sosial. Teks ini juga menekankan pentingnya memantapkan budaya ilmu pelajar untuk membangunkan masyarakat dan negara.
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
Sebuah tawaran pendekatan alternatif terhadap studi-studi keislaman yaitu apa yang disebut oleh A. Mukti Ali dengan Pendekatan Ilmiah -cum-doktriner atau pendekatan scientific-cum-suigeneris, kedua pendekatan ini juga dikenal dengan metode sintesis. Metode ini diperlukan agar dalam melihat Islam tidak hanya satu dimensi saja dari fenomena-fenomena Islam yang multy faces. Sekalipun tidak salahnya mengamati Islam secara single face saja, tetapi hal itu tidak cukup untuk mengcover Islam secara komprehensif.
Metodologi Studi Islam merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diajarkan di perguruan tinggi Islam untuk memberikan pemahaman tentang cara mempelajari Islam secara sistematis dan metodologis. Mata kuliah ini penting untuk memberikan dasar bagi mahasiswa dalam mempelajari berbagai aspek Islam secara komprehensif dan menghindari kesalahpahaman. Metodologi Studi Islam mencakup pengertian metode, tujuan mempelajari
Skripsi ini membahas konsep pendidikan Islam berdasarkan tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 31-32. Tujuannya adalah mengetahui tujuan, materi, dan metode pendidikan menurut ayat tersebut. Penelitian ini menggunakan studi pustaka dan analisis kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa tujuan pendidikan adalah menjadi khalifah di bumi dan memiliki pengetahuan berguna, materi pendidikan tidak
Dokumen ini membincangkan kurikulum standard untuk mata pelajaran sains di sekolah rendah. Ia menjelaskan matlamat kurikulum sains untuk menanam minat dan mengembangkan kreativiti murid melalui pengalaman dan penyiasatan sains. Dokumen ini juga menyenaraikan objektif kurikulum sains, kemahiran saintifik dan berfikir yang perlu dikuasai murid, serta elemen merentas kurikulum yang perlu dipupuk.
3. staid ki-ii (epistemologi ilmu pendidikan islam)Jumari Awi
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam. Secara umum, dokumen menjelaskan bahwa Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan menganggapnya berasal dari ajaran agama itu sendiri. Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu seumur hidup karena ilmu dipandang sebagai kunci keberhasilan di dunia dan akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang program bimbingan tindak lanjut (Bimtek) untuk peserta didik dan guru madrasah setelah mengikuti Asesmen Kemampuan Madrasah (AKMI) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Bimtek ditujukan untuk memberikan intervensi berdasarkan hasil diagnosa AKMI pada lima tingkatan kemampuan. Tujuan AKMI dan Bimtek adalah meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan perbaikan
Makalah ini membahas pengertian tasawuf dan model-model penelitian tasawuf. Tasawuf dapat didefinisikan sebagai upaya melatih jiwa untuk membebaskan diri dari pengaruh dunia, dekat dengan Allah SWT, dan memiliki akhlak mulia. Beberapa model penelitian tasawuf yang dijelaskan meliputi pendekatan tematik, eksploratif, dan tokoh tertentu.
A intro uici 2022 sains teknologi dan manusiaAbdul Khaliq
Dokumen tersebut membahas kursus berjudul "Sains, Teknologi, & Manusia" yang mencakupi topik falsafah ilmu, sains Islam, teknologi, dan manusia dari perspektif Islam. Kursus ini bertujuan membantu pelajar memahami konsep-konsep tersebut dan mendiskusikan perbandingan pandangan Islam dan Barat mengenai topik-topik tersebut. Penilaian kursus ini terdiri dari tugas-tugas kelompok dan ujian
Serat Kalatidha karya R.Ng. Ranggawarsita memuat berbagai pesan-pesan moral yang masih relevan dengan nilai-nilai pendidikan agama Islam. Penelitian ini mengkaji empat klasifikasi pesan moral yaitu pesan piwulang, religius, anjuran dan larangan. Pesan-pesan tersebut antara lain keteladanan, teguh pada kebenaran, mencari ridha Allah, berdoa, sabar, waspada, dan larangan mengikuti kabar angin
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan menurut tiga tokoh yaitu Ibnu Khaldun, Al-Ghazali, dan Robert M. Gagne. Ibnu Khaldun menekankan perspektif manusia didik, ilmu, dan metode pengajaran interaktif. Al-Ghazali melihat pendidikan sebagai penanaman akhlak mulia dan menghilangkan akhlak buruk, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Robert M. Gagne menyatakan proses belajar sebagai
Metodologi Studi Islam merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diajarkan di perguruan tinggi Islam untuk memberikan pemahaman tentang cara mempelajari Islam secara sistematis dan metodologis. Mata kuliah ini penting untuk memberikan dasar bagi mahasiswa dalam mempelajari berbagai aspek Islam secara komprehensif dan menghindari kesalahpahaman. Metodologi Studi Islam mencakup pengertian metode, tujuan mempelajari
Skripsi ini membahas konsep pendidikan Islam berdasarkan tafsir Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 31-32. Tujuannya adalah mengetahui tujuan, materi, dan metode pendidikan menurut ayat tersebut. Penelitian ini menggunakan studi pustaka dan analisis kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa tujuan pendidikan adalah menjadi khalifah di bumi dan memiliki pengetahuan berguna, materi pendidikan tidak
Dokumen ini membincangkan kurikulum standard untuk mata pelajaran sains di sekolah rendah. Ia menjelaskan matlamat kurikulum sains untuk menanam minat dan mengembangkan kreativiti murid melalui pengalaman dan penyiasatan sains. Dokumen ini juga menyenaraikan objektif kurikulum sains, kemahiran saintifik dan berfikir yang perlu dikuasai murid, serta elemen merentas kurikulum yang perlu dipupuk.
3. staid ki-ii (epistemologi ilmu pendidikan islam)Jumari Awi
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ilmu pengetahuan dalam perspektif Islam. Secara umum, dokumen menjelaskan bahwa Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan menganggapnya berasal dari ajaran agama itu sendiri. Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu seumur hidup karena ilmu dipandang sebagai kunci keberhasilan di dunia dan akhirat.
Dokumen tersebut membahas tentang program bimbingan tindak lanjut (Bimtek) untuk peserta didik dan guru madrasah setelah mengikuti Asesmen Kemampuan Madrasah (AKMI) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Bimtek ditujukan untuk memberikan intervensi berdasarkan hasil diagnosa AKMI pada lima tingkatan kemampuan. Tujuan AKMI dan Bimtek adalah meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan perbaikan
Makalah ini membahas pengertian tasawuf dan model-model penelitian tasawuf. Tasawuf dapat didefinisikan sebagai upaya melatih jiwa untuk membebaskan diri dari pengaruh dunia, dekat dengan Allah SWT, dan memiliki akhlak mulia. Beberapa model penelitian tasawuf yang dijelaskan meliputi pendekatan tematik, eksploratif, dan tokoh tertentu.
A intro uici 2022 sains teknologi dan manusiaAbdul Khaliq
Dokumen tersebut membahas kursus berjudul "Sains, Teknologi, & Manusia" yang mencakupi topik falsafah ilmu, sains Islam, teknologi, dan manusia dari perspektif Islam. Kursus ini bertujuan membantu pelajar memahami konsep-konsep tersebut dan mendiskusikan perbandingan pandangan Islam dan Barat mengenai topik-topik tersebut. Penilaian kursus ini terdiri dari tugas-tugas kelompok dan ujian
Serat Kalatidha karya R.Ng. Ranggawarsita memuat berbagai pesan-pesan moral yang masih relevan dengan nilai-nilai pendidikan agama Islam. Penelitian ini mengkaji empat klasifikasi pesan moral yaitu pesan piwulang, religius, anjuran dan larangan. Pesan-pesan tersebut antara lain keteladanan, teguh pada kebenaran, mencari ridha Allah, berdoa, sabar, waspada, dan larangan mengikuti kabar angin
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan menurut tiga tokoh yaitu Ibnu Khaldun, Al-Ghazali, dan Robert M. Gagne. Ibnu Khaldun menekankan perspektif manusia didik, ilmu, dan metode pengajaran interaktif. Al-Ghazali melihat pendidikan sebagai penanaman akhlak mulia dan menghilangkan akhlak buruk, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Robert M. Gagne menyatakan proses belajar sebagai
1. RPS mata kuliah Studi Al-Qur'an di Program Studi Biologi UIN Walisongo memberikan gambaran umum tentang capaian pembelajaran, deskripsi mata kuliah, rencana pertemuan, materi, metode pembelajaran, indikator penilaian, dan referensi.
2. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dan menerapkan ilmu-ilmu Al-Qur'an terkait perkembangan ulumul Qur'an, sejarah turunny
Tujuan dan Landasan Pendidikan PancasilaMira Veranita
Mata kuliah ini membahas tentang landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila, Pancasila sebagai sistem filsafat, etika politik, ideologi bangsa, dan paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memahami Pancasila secara kritis dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mata kuliah ini membahas konsep dasar filsafat ilmu, tujuannya, dan pokok bahasan utama seperti pengertian ilmu, dasar pengetahuan, ontologi, epistemologi, aksiologi, dan penerapan teori filsafat ilmu dalam pengembangan keilmuan. Mata kuliah ini terdiri atas 16 pertemuan dan diakhiri ujian akhir semester.
Dokumen tersebut merangkum materi Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam yang mencakup tujuan umum dan khusus mata kuliah, ruang lingkup, pedoman perkuliahan, kontrak kuliah, topik makalah, dan pedoman pembuatan makalah.
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dasar-dasar ilmu pengetahuan seperti metode, asumsi, dan implikasinya. Filsafat ilmu juga berkaitan dengan epistemologi dan ontologi dalam mempelajari cara memperoleh pengetahuan ilmiah dan obyek yang dikaji oleh ilmu.
Mata kuliah Akhlak Tasawuf membahas konsep dasar akhlak dan tasawuf, faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak, model perilaku Islami, konsep aliran-aliran tentang baik dan buruk, serta sejarah perkembangan tasawuf dan hubungannya dengan sains. Tujuannya adalah untuk mencetak mahasiswa agar memiliki keilmuan tentang tasawuf dalam rangka menemukan model perilaku yang sejalan dengan ajaran Islam.
The document promotes the works of Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. It does not provide any details about specific works or publications by Dr. Hasani Ahmad Said. The document seems to be encouraging people to obtain or access works by Dr. Hasani Ahmad Said but does not give any information about what those works are or where they can be accessed.
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdfHasaniahmadsaid
Hasani Ahmad Said adalah dosen muda Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah dengan keahlian ilmu al-Qur'an dan Tafsir dan tafsir Nusantara.
Saat ini sebagai ketua Prodi Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta.
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasaniahmadsaid
The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Muslim Scholars - Jour of Adv Research in Dynamical & Control Systems, Vol. 12, Issue-02, 2020, ISSN 1943-023X.pdf
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...Hasaniahmadsaid
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Perspective Al-qur'an and Sadd Al-dzari’ah - Talent Development & Excellence, Vol.12, No.3s, 2020, 2487 - 2495.pdf
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...Hasaniahmadsaid
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophile In Islamic Law- International Journal of Advanced Science and Technology - Vol. 29, No. 9s, (2020), pp. 4932-4937.pdf
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...Hasaniahmadsaid
1) The document discusses the debate around prohibitions on wearing veils in various countries from an Islamic law perspective.
2) It analyzes the reasons for prohibiting veils based on interpretations of the Quran and the Islamic legal principle of "sadd al-dzari'ah".
3) The study concludes that wearing veils is not clearly mandated or prohibited in Islamic texts and is therefore considered "mubah" or permissible, according to most Islamic scholars. Regulations can be justified using the principle of "sadd al-dzari'ah" to prevent potential harms.
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasaniahmadsaid
This document discusses perspectives from Indonesian Muslim scholars on digital versions of the Quran. It finds that there are two main views: 1) Digital versions make the Quran more accessible and practical for modern study and reading; and 2) While digital versions have advantages, they also have shortcomings like a lack of oversight on content and features which could enable misuse. Overall, scholars see benefits in increased access, but have concerns about accuracy and oversight of digital versions.
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...Hasaniahmadsaid
Ada tiga catatan penting dalam Surah Yasin ayat 12:
Pertama, adanya kepastian dibangkitkannya manusia di akhirat kelak. Kedua, adalah kepastian dicatatnya amal perbuatan manusia. Ketiga, dalam buku tersebut ia tuliskan tentang dicatatnya seluruh pengaruh yang ditimbulkan di samping amal yang dikerjakan oleh manusia.
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...Hasaniahmadsaid
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan harta dalam Al-Qur'an dan Islam. Harta dijelaskan sebagai kebutuhan dasar manusia, amanah, dan ujian. Al-Qur'an memberi peringatan untuk berhati-hati terhadap harta karena dapat menyesatkan. Harta seharusnya digunakan untuk kemaslahatan umat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
Stain / IAIN Curup Bengkulu by Dr. Hasani Ahmad Said rumusan profil lulusan prodi ilmu alquran dan tafsir
1. RUMUSAN PROFIL LULUSAN PRODI ILMU AL-
QUR’AN DAN TAFSIR BERDASARKAN KKNI
Disajikan Oleh : Dr. Hasani Ahmad Said, M.A.
Ph.D Tafsir Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Anggota Dewan Pakar Pusat
Studi al-Qur’an, Dosen Tetap dan Peneliti Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Doktor Terbaik,
Tercepat dan Termuda Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011, Lulusan
Terbaik Pendidikan Kader Mufassir (PKM) Pusat Studi al-Qur’an tahun 2010, Post Doktoral ke
Kairo, atas biaya dari Pusat Studi al-Qur’an, Saat ini sedang melakukan penelitian Jaringan Ulama
Tafsir Nusantara (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, dan Filipina)
Hp. 085216099379 / 081911222390
E-mail: hasaniahmadsaid@uinjkt.ac.id
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CURUP
2. Dasar pemikiran
Al-Qur’an sebagai Hudan li al-Nas (petunjuk manusia) yang bersifat universal seharusnya
ditafsirkan dari masa ke masa oleh sarjana Muslim. Untuk memperkuat kapabilitas dalam
peafsiran tersebut, perlu penguatan kepada mereka dengan ilmu-ilmu baru. Pendekatan,
metode, dan perspekif baru sangat dibutuhkan oleh mereka untuk menjadi mufassir yang
handal, kreatf, dan progesif;
Tafsir merupakan salah satu materi terpenting dalam studi Islam karena posisi al-Qurán sebagai
sumber utama ilmu pengetahuan dalam Islam;
Kajian al-Qur’an (Quranic Studies) saat ini telah mengalami perkembangan yang luar biasa.
Para pengkaji al-Qur’an, baik ditingkat nasional maupun internasional, tertarik untuk
melakukan penelitian ini dengan tidak hanya menggunakan metode yang telah mapan dalam
tradisi keilmuan Islam, seperti ‘Ulum al-Qur’an, melainkan juga dengan pendekatan dan
metode baru yang berbasis pada bidang-bidang lain, seperti linguistik, ilmu sastra dan filsafat,
dan keilmuan lain terutama yang terkait dengan teori-teori penafsiran. Bahkan, pengkajinya
bukan hanya ilmuan Islam, tetapi menarik juga bagi sarjana Barat;
Program studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir diarahkan pada pendalaman pemikiran tafsir filosofis
dan sufistik yang menjadi panduan dasar dalam mengawal perkembangan pemikiran Al-Quran
dan Tafsir dalam membangun peradaban Islam.
3. KAJIAN AWAL ILMU ALQURAN DAN TAFSIR
Kajian terhadap al-Qur’an dan hadis telah berjalan dalam sejarah yang cukup panjang. Alquran
adalah wahyu Ilahi yang berisi nilai-nilai universal kemanusiaan. Alquran diturunkan untuk
menjadi petunjuk, tidak hanya untuk kelopok manusia, tetapi untuk seluruh manusia hingga akhir
zaman. Nilai-nilai Alquran yang dialamatkan kepada manusia membutuhkan penjelasan. Maka
dalam konteks ini diperlukan tafsir untuk mengungkap, memahami, dan mengetahui prinsip-
prinsip kandungan Alquran.
Ilmu Alquran (‘Ulum al-Qur’an) sebagai salah satu keilmuan dalam studi Alquran sudah
terumuskan secara mapan sejak abad VII-IX Hijriah, yaitu sejak munculnya kitab yang amat
berpengaruh hingga kini, yaitu al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an karya Badr al-Din al-Zarkasyi (w. 794
H.) dan al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an karya Jalal al-Din al-Suyuthi (w. 911 H.).
Sedangkan, Tafsir menjadi bagian penting dari kajian Alquran. Tafsir (exegesis) berasal dari
Bahasa, yaitu fassara-yufassiru-tafsiran yang berarti menyingkap (al-kasyfu), memperjelas
(izhar).
Rasulullah sesungguhnya menjadi penafsir pertama. Pasca Rasulullah wafat (11 H.), kepeloporan
beliau dibidang tafsir dilanjutkan oleh para sahabat. Di anatara sashabat yang ahli dibidang tafsir
adalah Abu Bakar (w. 13 H.), Umar ibn Khattab (w. 23 H.), Usman bin Affan (w. 35 H.), Ali bin Abi
Thalib (w. 40 H.), Ibnu Abbas (w. 68 H.), Abdullah bin Zubair, Ubay bin Ka’b (w. 20 H.), Zaid bin
Tsabit dan Abu Musa al-Anshari (w. 44 H.).
4. SARJANA TAFSIR KONTEMPORER
Amin khuli;
Muhammad Ahmad Khalafullah;
Aisyah bintu Syathi;
Muhammad Arkound;
Nasr Hamid Abu Zayd;
Muhammad Abid al-Jabiri;
Hassan Hanafi;
Muhammad Syahrur;
Fazlurrahman;
Manna’ al-Qaththan;
Said Hawa, dll.
5. SARJANA BARAT DAN ORIENTALIS YANG
MENGKAJI AL-QUR’AN
‘Abdurrahman Badawi dalam Mausu’ah al-Mustasyrikun, menyebutkan
menyebutkan 294 nama-nama orientalis dan sarjana Barat yang
berminat mengkaji Alqur’an, diantaranya:
1. Theodor Noldeke;
2. Gholdziher;
3. Yosep Schat, Flugel, Blachere;
4. Mingana;
5. Richard Bell;
6. W. Montgomery Watt;
7. Josep Puin, dll.
6. PROFIL LULUSAN PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
1. Membumikan a-Qur’an dan Tafsir dalam realitas sosial melalui
konsep-konsep yang dirumuskan secara tekstual dan
kontekstual;
2. Menjadi Pusat Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang berkualitas
yang mampu melahirkan sarjana muslim profesional di bidang
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dalam rangka mewujudkan masyarakat
madani;
3. Prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir bertujuan menghasilkan mufasir
muda yang memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Al-Quran dan
Tafsir, mampu melakukan penelitian fenomena sosial dan
keagamaan dan mencari alternatif pemecahan berbasis Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir di tingkat nasional dan internasional.
8. LEVEL 5
• Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitas yang terukur.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
• Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
9. LEVEL 6
• Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok;
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
10. LEVEL 7
• Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di
bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara
komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS
untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan
strategis organisasi.
• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi,
dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan monodisipliner.
• Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan
strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab
penuh atas semua aspek yang berada di bawah
tanggung jawab bidang keahliannya.
11. LEVEL 8
• Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan
atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek
profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif dan teruji.
• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi,
dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan inter atau multidisipliner .
• Mampu mengelola riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta
mampu mendapat pengakuan nasional maupun
internasional.
12. PENJELASAN KKNI & LO
• Istilah yang digunakan untuk menyatakan kemampuan seseorang
didalam deskripsi KKNI adalah “capaian pembelajaran” (learning
outcome). Hal ini selain untuk membedakan istilah “kompetensi”
yang digunakan oleh dunia profesi untuk menyatakan standar
kemampuan dari profesi tersebut dengan istilah “standar
kompetensi”, juga digunakannya istilah “sertifikat
kompetensi”sebagai pernyataan kelulusan dari uji kompetensi.
• Di dalam dunia pendidikan (dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003)
kelulusan jenis pendidikan akademik , vokasi , dan Pendidikan
profesi, diberi “ijasah” bukan ‘sertifikat kompetensi’.
• Dibutuhkan rumusan “learning outcomes” (LO) lulusan prodi
tertentu, yang sesuai dengan level KKNI nya, yang akan digunakan
sebagai acuan bagi program studi sejenis di seluruh Indonesia.
• Rumusan tersebut merupakan pernyataan “kemampuan minimal”
yang harus dimiliki oleh setiap lulusan program studi tersebut.
13. Unsur-unsur deskripsi setiap program studi yang menyatakan jenjang kemampuan
Deskriptor D3 D4 S1
Pro-
fesi
S2
Spesia
lis
S3
Menguasai pengetahuan apa saja
Untuk berperan
sebagai apa
Dengan kemampuan melakukan apa saja -
dengan metode bagaimana untuk masing-
masing pelaksanaan pekerjaan tersebut -
menunjukkan kualitas hasil seperti apa - dan
dalam kondisi bagaimana
dan kemampuan manajerial apa saja
TABEL YANG WAJIB DILENGKAPI DALAM PENYUSUNAN LO PROGRAM STUDI
14. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIAN NOMOR 20 TAHUN
2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 35
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum
Penjelasan Pasal 35 Ayat (1)
• Standar isi mencakup ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan ke dalam persyaratan tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
• Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati.
15. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sertifikasi
Pasal 61
(1) Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi.
(2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi
belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi.
(3) Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan
lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai
pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu
setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Penjelasan Pasal 61
• Cukup jelas
20. 20
v Banyak menawarkan mata kuliah interdisipliner
v Mengenai keragaman budaya, pendidikan
internasional & global untuk membangun pemahaman
pebelajar akan emosi, sikap, perasaan diri sendiri atau
orang lain
v Memasukkan hal-hal seperti pengembangan
metakognisi, cara berpikir otak kiri & otak kanan, dan
manajemen emosi & stres
21. 21
Abad 21
Bertanya mengenai kemungkinan masa
depan apa yang akan terjadi dan masa
depan apa yang diinginkan untuk terjadi
Perubahan ekstensif dan cepat
Ketidakpastian yang tinggi
Masyarakat yang sangat dinamis
22. LULUSAN PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN
TAFSIR BERDASARKAN KKNI
1. Mampu menghasilkan peneliti yang kritis dan analitis
dibidang ilmu Alquran dan Tafsir di lembaga nasional
dan internasional;
2. Mampu menghasilkan lulusan yang mampu
mentransfer keilmuan dalam bidang ilmu Alquran dan
Tafsir baik di tingkat indan akademik, Negara bahkan
hingga masyarakat dalam semua lavel;
3. Mampu menghasilkan kader mufassir yang handal dan
sesaui dengan kekinian;
4. Mampu menghasilkan praktisi yang handal di bidang
tafsir baik tingkat nasional maupun internasional.