Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Ilmu menurutpakar mantiqadalahkemampuanhatiuntuk memahami (idrak) secaraumum, meskipuntidak mantapatautidaksesuaidengankenyataan.
Mencakup dhan(dugaan), jahl murakkab (kebodohanberlapis), tashawwur an-nisbat al-maskukah wa almutawahammah(menggambarkan penyandaran
hukum yangdiragukandanyangdikhayalkan).
Qawaid Fiqh adalah satu Science oleh Ulama Islam bagi mengeluarkan Hukum Fiqh. Ianya adalah Garis Sempadan dan Ungkapan yang mendalam dan Boleh di Gunakan secara Umum oleh Pencinta Islam dan Pendakwah sebagai petunjuk umum.
Ilmu menurutpakar mantiqadalahkemampuanhatiuntuk memahami (idrak) secaraumum, meskipuntidak mantapatautidaksesuaidengankenyataan.
Mencakup dhan(dugaan), jahl murakkab (kebodohanberlapis), tashawwur an-nisbat al-maskukah wa almutawahammah(menggambarkan penyandaran
hukum yangdiragukandanyangdikhayalkan).
Qawaid Fiqh adalah satu Science oleh Ulama Islam bagi mengeluarkan Hukum Fiqh. Ianya adalah Garis Sempadan dan Ungkapan yang mendalam dan Boleh di Gunakan secara Umum oleh Pencinta Islam dan Pendakwah sebagai petunjuk umum.
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docxWildatlZuhra
Di dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam terutama karya-karya ilmiah, terdapat berbagai istilah yang digunakan memberikan pengertian tentang "Pendidikan Islam" dan sekaligus untuk diterapkan dalam kontek keilmiahan. Metode literatur review yang kami kutip melalui artikel jurnal/buku yang kami gunakan ini bertujuan untuk menjelaskan sesuatu secara lebih mendalam, dengan harapan bagi pembaca dapat mengetahui terminoligi pendidikan dalam islam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pendidikan dalam kontek Islam pada umumnya mengacu pada term al-tarbiyah, al-ta'dîb, dan alta'lîm. Dari ketiga istilah tersebut term yang paling populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam adalah al-tarbiyah. Kendatipun demikian dalam hal-hal tertentu, ketiganya memiliki persamaan makna. Namun secara esensial, setiap term ada perbedaannya, baik secara tekstual maupun kontekstual.
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docxHaffazFurqani
This articlei eixamineis thei eisseincei of thei purposei of eiducation in Islam. Thei purposei of Islamic eiducation is to eiducatei or creiatei worshipeirs, form pious peirsonalitieis and beicomei caliphs of Allah on eiarth. To deiveilop childrein's individuality and individuality, this is fully eixplaineid in Islam. In Islam, childrein's rights and child proteiction meiasureis arei truly proteicteid and reispeicteid in ordeir to preiparei a quality, moral, inteilleictual, spiritual geineiration. Thei meithod of this articlei is indireict obseirvation or eixamination through platforms from thei inteirneit and otheir sourceis. Thein baseid on thei opinion of seiveiral eixpeirts as outlineid in thei form of a body notei. thein thei purposei of eiducation in Islam is basically to eiducatei human lifei, form human beiings with Islamic peirsonality and bring happineiss. . inneir world, outeir world, eitc. This is also thei ultimatei goal of Islamic reiligious eiducation, preiparing peioplei to beilieivei and seirvei Allah. Thei purposei of Islamic eiducation cannot bei seiparateid from Islamic valueis which arei guideid by thei Qur'an and Hadith. This study is a liteiraturei reivieiw that eixamineis thei naturei of thei goals of Islamic eiducation. This articlei shows that First, thei philosophy of Islamic eiducation is inseiparablei from thei study of thei Qur'an and Hadith. Howeiveir, thei impact of social changei eixpeirieinceid by thei community has an impact on all fieilds, including thei fieild of eiducation. Thei Al-Qur'an and Hadith which weirei originally useid as justifications for Islamic eiducation arei actually just meimorieis. Seicond, vieiws on thei naturei, purposei and usei of Islamic eiducation arei in linei with thei guidancei and insights of thei Qur'an. In reilation to eiducators, thei reisults of theiir eiducation can geineiratei positivei moralei.
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdfDhindaVadyaizmi
Dalam paper ini Menjelaskan Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam, Tujuan Pendidikan Islam Menurut Al-Ghazali, Tujuan pendidikan dalam Ayat Al-Qur’an dan Kepentingan Tujuan Pendidikan Dalam Islam
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Pemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islam
1. 0
PEMIKIRAN ALI AHMAD MADKUR
TENTANG ILMU PENGETAHUAN
DALAM ISLAM
Makalah
Disusun untuk Dipresentasikan pada Seminar Mata Kuliah
STUDI NASKAH KEPENDIDIKAN
Dibawah Bimbingan:
Prof. Dr. H. T. Fuad Wahab, MA
Dr. H. M. Izzuddin Musthafa, MA
Disusun Oleh:
Erta Mahyudin
NIM: 3.216.2.2.007
KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA S3
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG JATI
BANDUNG
2017 M/1438 H
2. 1
PEMIKIRAN ALI AHMAD MADKUR
TENTANG ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM
Oleh: Erta Mahyudin
NIM: 3.216.2.2.007
A. PENDAHULUAN
Allah menciptakan alam semesta ini untuk kesejahteraan umat manusia.
Manusia disuruh untuk mengelola alam ini agar dapat dimanfaatkan guna keperluan
hidup mereka. Untuk mengelola alam ini tentu saja diperlukan akal. Allah menyuruh
manusia menggunakan akalnya. Islam juga menghendaki umatnya untuk memiliki
ilmu pengetahuan, baik ilmu pegetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum.
Dalam pandangan Islam, ilmu itu tergolong suci. Ilmu merupakan barang yang
sangat berharga bagi kehidupan seseorang, Ilmu itu bagaikan lampu atau cahaya.
Bahwa tidak dapat seseorang berjalan di malam yang gelap, kecuali dengan lampu.
Demikian pula halnya, tidak dapat seseorang membedakan yang baik dengan yang
buruk, kecuali dengan ilmu.
Pendidikan adalah usaha atau proses perubahan dan perkembangan manusia
menuju ke arah yang lebih baik dan sempurna. Adanya ungkapan bahwa pendidikan
merupakan proses perbaikan dan menuju kesempurnaan, hal itu mengandung arti
bahwa pendidikan bersifat dinamis karena jika kebaikan dan kesempurnaan tersebut
bersifat statis maka ia akan kehilangan nilai kebaikannya. Gerak dinamis yang
continue telah dilakukan oleh nabi dan membuahkan hasil berupa pembangunan
peradaban Islam yang tinggi dan dihormati oleh masyarakat dunia saat itu dan
bahkan hingga sekarang ini.
Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah proses perubahan menuju arah
positif. Dalam konteks sejarah perubahan yang positif ini adalah jalan Tuhan yang
telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Muhammad. Pendidikan Islam dalam konteks
perubahan ke arah positif ini identik dengan kegiatan dakwah yang biasanya
dipahami sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat.
Sejak wahyu pertama diturunkan dengan program Iqra‟ (membaca) pendidikan Islam
praksis telah lahir, berkembang, dan eksis dalam kehidupan umat Islam yakni sebuah
3. 2
proses pendidikan yang melibatkan dan menghadirkan Tuhan.
Ali Ahmad Madkur mengatakan bahwa pendidikan merupakan proses yang
sangat komplek, teratur dan memiliki kaidah-kaidah tertentu.1
Pendidikan itu tidak
akan terpisahkan dengan hidup dan kehidupan umat manusia karena merupakan
kebutuhan hidup, salah satu fungsi sosial, bimbingan, sebagai sarana pertumbuhan
yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.2
Pada
intinya pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan
terencana yang dilaksanakan oleh orang dewasa yang memiliki ilmu dan
keterampilan kepada anak didik, demi terciptanya insan kamil dengan pendidikan itu
pula seesorang mampu bertaqorrub kepada Allah.3
B. PEMBAHASAN
1. Riwayat Singkat Hidup Ali Ahmad Madkur
Salah satu tokoh pendidikan Islam kontemporer di Timur Tengah adalah Ali
Ahmad Madkur. Ia dilahirkan di kota Mesir (Qahirah). Gelar sarjana bidang
Pendidikan beliau peroleh di Al-Azhar University Mesir. Sekarang menjadi guru
besar (Profesor) di bidang pengembangan kurikulum4
. Sebelumnya pada tahun 2001
ia dipercaya sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah di Universitas Sultan Qobus Oman.
Sebagai seorang profesor di bidang kurikulum dan pendidikan Ahmad Madkur
dikenal aktif memberikan materi seminar ilmiah di dalam dan di luar negeri yang
berkenaan dengan kependidikan dan bahasa di beberapa perguruan tinggi di timur
tengah.5
Selain aktif dalam berbagai seminar Internasional, ia juga aktif menulis dalam
bidang pendidikan maupun bahasa Arab. Diantara karya-karya Ali Ahmad Madkur
adalah: Tadris Funun al-Lughah al-Arabiyah, (Dar al-Furqan, Kairo, 2002), Al-
1
Ali Ahmad Madkur, Manhaj, hlm. 31
2
John Dewey, Democracy And Education, (New York: The Free Press, 1966), hlm. 54
3
Fatiyah Hasan Sulaiman, Sistem Pendidikan Islam Versi al-Ghazali, alih bahasa
Fathurrahman dan Syamsudin, (Bandung: PT al-Ma‟arif, 1986), hlm. 26
4
Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014 pendidikan di Universitas Qohiroh Mesir
5
Pernah sebagai pembicara pada seminar 2nd International Language Conference (ILC) pada
bulan April 2011 di Kuala Lumpur - Malaysia.
4. 3
Ta'lim al-'Aliy Fi al-Wathan al-„Arabi.6
Al-Manhaj al-Madrasi al-Mu‟ashir. (Dar Al-
Furqan, Kairo, 2009) Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami, (Dar al-Fikri al-
Arabi, Kairo, 2002) Manahij al-Tarbiyah: Asasuha wa Tathbiqatuha, (Dar al-Fikr al-
Arabi, 2001). Thuruq Tadris al-Lughah al-Arabiyyah. Nadhariyyat al-Manahij al-
„Ammah, (Dar al-Furqan, Kairo, 1991).7
2. Teks dan Terjemahan
هللا منهج تطبيق املعرفة غاية
،هللا منهج وفق وترقيتها األرض عمارة من اإلنساف سبكٌن ىو ادلعرفة من الغرض إف
أساس على القائمة ادلعرفة ىي اإلسالـ يف احلقيقة فادلعرفةمن ذلك يستتبع وما هللا تقوى من
( .يعتوروش هللا منهج وفق السًناوُقَّػتاَوََّاّللُمُكُمِّلَعُػيَوَُّاّللَُّاّللَوِّلُكِبٍءْيَشٌيمِلَع(:ةرالبقٕٕٛ)فالتقوى .
.فةردلعا أساس ىي الكامل الشامل دبعناىا
Tujuan Akhir dari Ilmu Pengetahuan adalah Penerapan Kurikulum Allah
Tujuan dari ilmu pengetahuan adalah agar manusia mampu membangun dan
memajukan kehidupan di bumi sesuai dengan aturan Allah. Pengetahuan sejati
menurut Islam adalah pengetahuan yang didasarkan pada ketakwaan kepada Allah
beserta segala konsekwensi yang sesuai dengan aturan dan hukum Allah.
Bertakwalah kalian kepada Allah, Allah senantiasa mengajari kalian, dan
sesunggunya Allah Maha Mengetahui segalanya” (Baqarah: 282). Takwa dengan
pengertiannya yang komprehensif merupakan pondasi dari ilmu pengetahuan.
يهدؼ اليت فةردلعا فأف ىنا ومنإىل تؤدي اليت فةردلعا ىي اإلسالمية بيةرتال منهج إليها للوصوؿ
الذي العلم أو الذىنية فةردلعا رلرد أما .اإلنسانية احلياة اقعو ويف اإلنساين السلوؾ يف تغًنيف ثرؤي ال
اإلنساف سلوؾيفالرت منهج يعتد الو ،ذلا قيمة ال فناها يياتو اقعويبتغي اإلسالـ إف .هبا اإلسالمية بية
دا قوة فةردلعا ىذه تستحيل أف يبتغي ،فةردلعا اءرو من كةاحلر.اقعوال عامل يف ذلاومدل لتحقيق فعة
Berdasarkan hal itu, pengetahuan yang ditargetkan dalam kurikulum
pendidikan Islam adalah pengetahuan yang mengarah pada perubahan kongkrit
perilaku manusia di dalam kehidupan nyata. Sedangkan pengetahuan teoritis semata
yang tidak mempengaruhi perilaku manusia dalam kehidupan nyata tidak ada
gunanya, dan tidak selaras dangan kurikulum pendidikan Islam. Islam menuntut
adanya tindakan nyata yang didasarkan pada ilmu pengetahuan, ia menuntut supaya
6
Ali Ahmad Madkur.com
7
Kompasiana.com 9/11/2017.
5. 4
pengetahuan yang telah didapatkan melahirkan motivasi yang kuat untuk
merealisasikan maknanya dalam dunia nyata.
هللا وصفها اليت اإلسالمية األمة اإلسالـ صاغ لقدوبقو(: لوْمُتْػنُكَرْػيَخٍةَُّمأْتَجِرُْخأ... َِّاسنلِل
(:افرعم آؿٔٔٓ)،هللا فوفريع اوكانجاىليتهم يف فالعرب .فةردلعا طبيعة من األساس ىذا على صاغها
دلدبرا أنوو ،اخلالق أنو فوفريعو،شيئ كلملكوت بيده أفو ،يف بذلك علمهم آفرالق عليهم سجل لقدو
ْنِئَلَو :تعاىل لووقْمُهَػتْلَأَسْنَمَقَلَخِاتَاوَمَّالسَضَْرْاألَوَّنُلوُقَػيَل... َُّاّلل(:لقمافٕ٘)ْنِئَلَوْمُهَػتْلَأَسْنَم
ْمُهَقَلَخَّنُلوُقَػيَلَُّاّلل...(:الزخرؼٛٚ)ْلُقِنَمِلُضَْرْاألْنَمَواَيهِفْفِإْمُتْػنُكَفوُمَلْعَػت(ٛٗ)َفوُلوُقَػيَسَِِّّلل
ْلُقَالَفَأَفوُرَّكَذَت(ٛ٘)ْلُقْنَمبَرِاتَاوَمَّالسِعْبَّالسبَرَوِشْرَعْلاِميِظَعْلا(ٛٙ)َفوُلوُقَػيَسَِِّّللْلُقَالَفَأ
َفوُقَّػتَػت(ٛٚ)ْلُقْنَمِهِدَيِبُوتُكَلَمِّلُكٍءْيَشَوُىَوًُنُُِيَالَوُارَُُيِوْيَلَعْفِإْمُتْػنُكَفوُمَلْعَػت(ٛٛ)َفوُلوُقَػيَس
َِِّّللْلُقََّّنأَفَفوُرَحْسُت(ٜٛ))دلؤمنوفا(
Sungguh Islam telah berhasil membentuk sebuah umat, yang Allah gambarkan
dengan firman-Nya: "Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk seluruh
manusia ..." (Ali-Imran: 110) Islam telah membentuknya berdasarkan karakter
pengetahuan seperti tadi. Bangsa Arab pada masa jahiliah sebenarnya sudah
mengetahui adanya Allah, mereka juga mengetahui bahwa Allah adalah Sang
Pencipta, Pemelihara dan Penguasa segala sesuatu. Allah telah mengabadikan
pengetahuan bangsa Arab yang seperti itu dalam firman-Nya yang bermakna:
“Jikalau engkau bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?” Sudah pastilah mereka akan menjawab: “Yang menciptakannya adalah
Allah” ... (Luqman: 25) Jikalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang
menciptakan semua yang ada, meraka akan mengatakan Allahlah penciptanya ...
(Al-Zukhrif: 87) Katakan kepada mereka, jelaskan siapakah yang menguasai bumi
dengan segenap isinya, jika kalian mengetahuinya (84) mereka akan menjawab:
"Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka Apakah kamu tidak ingat?" (85)
Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang tujuh dan yang Empunya 'Arsy
yang besar?" (86) mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka
Apakah kamu tidak bertakwa?" (87) Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya
berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang
dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" (88) mereka akan
menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), Maka dari jalan
manakah kamu ditipu?" (89). (al-Mu‟minun)
.فوفريع اوكانفقد ،إذفيعلم ال الذين آفرالق مساىم فلمذاالعرب فةرمع بٌن إذف الفرؽ وما وف؟يف
اخلالق ىو هللا أف اإلسالـ يف فتهمرمع بٌنو ،شيء كلملكوت بيده الذي اخلالق ىو هللا أف اجلاىلية
6. 5
يف ))فةردلعا ((طبيعة يف ىو احلقيقة يف الفرؽ إف شيء؟ كلملكوت بيده الذيفةردلعا وطبيعة ،اجلاىلية
وخالق ،خالقهم ىو هللا أف فوفريع اوكانفقد ،خاطئ أساس على قائمة اجلاىلية يف فةردلعاف .اإلسالـ يف
ينكروفو ،هللا دوف من األصناـ يعبدوف ذلك ورغم ،شيئ كل ملكوت بيدهو ،األرضو اتوالسم
اوُلاَقَ(و :البعثاَذِإَأَّانُكاًامَظِعًاتَفُرَوَأَّّنِإَفوُثوُعْػبَمَلاًقْلَخاًيدِدَج(:اءراإلسٜٗ)أف يتصوروف اوكانو .
يف فةردلعا أما .هرآخ إىل ... تضرو تنفع أاهاو ،الغيب تعلم أاهاو ،لفىز هللا إىل هبمرتق اهاويعبد اليت األصناـ
م وفق السًن من ذلك يستتبع وما ،هللا تقوى من أساس على دلبنيةا تلك فهي اإلسالـنهجايرنظ هللا
.وعمليا
Jadi, sebenarnya dulu mereka tahu. Lalu mengapa al-Qur‟an menyebut mereka
sebagai orang yang tidak punya pengetahuan? Apa perbedaan pengetahuan orang-
orang Arab bahwa Allah adalah Sang Pencipta yang menguasai segala sesuatu,
antara masa jahiliah dan masa Islam? Perbedaan yang sejati antara keduanya adalah
terletak pada (karakter pengetahuan) pada masa jahilah dan pada masa Islam.
Pengetahuan mereka pada masa jahiliah dibangun di atas landasan yang keliru. Benar
mereka mengetahui bahwa Allah adalah Pencipta mereka, Pencipta langit dan bumi,
dan bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan-Nya, namun pada saat yang sama
mereka juga menyembah berhala, serta mereka tidak mengakui adanya hari kiamat:
Mereka berkata: "Apakah bila Kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda
yang hancur, apa benar-benarkah Kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk
yang baru?" (al-Isra‟: 49) Mereka menduga bahwa berhala yang mereka sembah bisa
membawa mereka lebih dekat kepada Allah, mereka menduga berhala mereka
mengetahui hal-hal yang gaim, dan bahwa berhala mereka mampu mendatangkan
manfaat dan kerugian ... dan seterusnya. Sedangkan pengetahuan dalam Islam
dibangun di atas dasar ketakwaan kepada Allah, besrta segala konsekwensi yang
yang sejalan dengan aturan Allah, baik secara teoritis dan praktis.
كافالذي العلم عن نوعوو طبيعتو يف خيتلف اإلسالـ يتطلبو الذي ابأللوىية )(العلم فنف وىكذا
العرب يعلم اإلسالـ بدأ فحٌن لذلكو ،يعلموف ال الذين أباهم أصحابو آفرالق وصف الذيو اجلاىلية يف
األلوى يقيقة البداية يفاإلطالؽ على موجود غًن اعتربه بل ،فيو يصحح أو السابق علمهم على ينب مل ية
.سباما جديد أساس على األلوىية مفهوـ هبموقل يف يبين بدأو
Begitulah adanya, pengetahuan ketuhanan yang diajarkan oleh Islam berbeda
karakter dan jenisnya dengan pengetahuan ketuhanan pada masa jahiliah yang
dianggap bukan pengetehuan. Karena itulah, ketika Islam mulai mengajar orang-
orang Arab dasar-dasar hakikat ketuhanan, ia tidak membangunnya di atas
pengetahuan sebelumnya, bahkan ia mengoreksi pengetahuan tersebut, lebih jauh
lagi Islam tidak menganggapnya sebagai pengetahuan. Islam mulai membangun di
7. 6
dalam hati mereka konsep keilahian dengan dasar yang sama sekali baru.
وحنن التحديد وجو على ذلك داللة فماببيةرتال منهج عن احلديث صددأف داللتو اإلسالمية؟
ألاهاو ،ذلا القيمة سطحية فةرمع ألاها هبا؛ يعرتؼ الو اإلسالـ هبا يعتد ال الذىنية فةردلعايف ثرؤت ال
.يياتو اقعو يف شيئا تفعل الو اإلنساف سلوؾ
Apa signifikanya hal tersebut secara khusus kita bicarakan dalam kaitannya
dengan kurikulum pendidikan Islam? Signifikanya adalah bahwa pengetahuan
teoritis saja tidak diakui dan tidak diperhitungkan oleh Islam; karena pengetahuan
semacam itu hanyalah pengetahuan artifisial yang tidak ada nilainya, dan karena ia
tidak mempengaruhi perilaku manusia dan tidak berdampak apapun terhadap realita
kehidupan.
يوسف لساف على آفرالق هرقر ما الداللة ىذه كديؤ–السالـ عليو-:عهده يف مصر ياؿ عن
ِّينِإُتْكَرَػتَةَّلِمٍـْوَػقَالَفوُنِمْؤُػيَِّّللِابْمُىَوِةَرِخ ْْلِابْمُىَفوُرِافَك(ٖٚ)ُتْعَػبَّػتاَوَةَّلِميِئَآابَيمِاىَرْػبِإَاؽَحْسِإَو
َوبُقْعَػيَواَمَفاَكَلاَنْفَأَؾِرْشُنَِّّللِابْنِم... ٍءْيَش(ٖٛ)(يوسف:ٖٚ-ٖٛ)
Pemahaman tersebut menguatkan penjelasan Alquran tentang kondisi Mesir
pada masa nabi Yusuf hidup, seperti cerita beliau berikut: “Aku tinggalkan agama
orang-orang yang tidak percaya kepada Allah; mereka adalah orang-orang yang
benar-benar mengingkari akhirat (37) dan aku mengikuti agama nenek moyangku
Ibrahim, Ishak, dan Yakub, sungguh kita tidak layak menyekutukan Allah dengan
apapun...” (38) (Youssef: 37-38)
فر(يع اوكانيٌنردلصا أف من فبالرغمةراْلخ يف وعقااب اابوثو بعثا ىناؾ أبف يؤمنوفو ،ةراْلخ )وف،
غًن ىذه فتهمرمع اعترب آفرالق أف إال ،آاثرىمو معابدىم افرجد وعلى كتبهميف ذلك كليصفوفو
ْمُىَ(و :يوسف لساف على ذلك آفرالق كديؤو ،ةرابْلخ ينركافاعتربىمو ،موجودةِةَرِخ ْْلِابْمُى)َفوُرِافَك
أل وذلكفهم .يياهتم اقعو يف يقيقي وجود ذلا يكن مل ةراْلخ عن ثةراودلتا يةرالنظ فتهمرمع ف–ىذه مع
يةرالنظ فةردلعا-فاعليتو يعطي كافو يقيقيا ةرابْلخ علمهم كافلوو .هللا دوف من الفرعوف يعبدوف
الفر عبادة معو اوكيشر ملو ،اْلخر اليوـ ذلك صايب ،ويده هللا اولعبد ،احلقيقية.عوف
Meskipun orang Mesir pada zaman dahulu (mengetahui) adanya akhirat,
beserta adanya kebangkitan, pahala, dan hukuman di akhirat, seperti yang gambarkan
di dalam buku-buku mereka dan mereka lukiskan pada dinding tempat ibadah dan
bangunan-bangunan peninggalan mereka yang lain, namun al-Qur‟an tetap tidak
menganggap pengetahuan mereka, dan mereka tetap dianggap para pengingkar hari
akhirat. Sebagaimana yang ditegaskan dalam ucapan Nabi Yusuf (mereka adalah
orang-orang yang benar-benar mengingkari akhirat) Hal itu disebabkan karena
8. 7
pengetahuan teoretis warisan mereka miliki tentang akhirat tidak memiliki dampak
nyata apapun dalam realitas kehidupan mereka. Mereka -dengan landasan
pengetahuan teoritis ini- tetap menyembah Firaun, bukan menyembah Allah.
Seumpama pengetahuan mereka tentang hari akhir benar serta mempunyai dampak
yang nyata, maka mereka pasti akan menyembah hanya Allah, Sang Pemilik hari hari
akhir, dan tidak akan menyekutukannya dengan menyembah Firaun.
اجلاىلية يف العرب على يسجل آفرفالق ،وىكذاىذه يلغي مث ،دلدبرا اخلالق وأبنو ،ابهلل فتهمرمع
إال ،احلسابو البعثو اْلخر اليوـ فوفريع القدماء يٌنردلصا أف ورغم .جديد من معهم يبدأو ،سباما فةردلعا
أف يٌن يف ،ذلا القيمة ميتة سطحية فةرمع األوىل فةردلعا ألف دلاذا؟ .ةرابْلخ ينركافيعتربىم آفرالق أف
ا فةردلعايف تغًن إىل تؤديو ،النفس هبا فتنفعل الوجداف من تنبع اليت احلية فةردلعا ىي اإلسالـ يدىاري ليت
:يةرالبش قيرو اإلنساف سلوؾ يف احلاسم األثر ذلا يكوفو ،اقعيوال السلوؾَّفِإ ...ََّاّللَالُ
ًِّنَغُػياَمٍـْوَقِب
َّّتَياوُ
ًِّنَغُػياَم... ْمِهِسُفْػنَِأب(:الرعدٔٔ)
Sekali lagi, Alquran memang tetap mencatat bahwa orang-orang Arab pada
masa jahiliah mempunyai pengetahuan ketuhanan yakni bahwa Allah adalah Sang
Pencipta dan Pemelihara, namun Islam kemudian tidak menganggap pengetahuan
tersebut, lalu ia mulai mengajarkan mereka pengetahuan yang baru lagi. Meskipun
orang Mesir kuno mengetahui hari akhir, hari kebangkitan dan hari perhitungan,
namun Alquran tetap menganggap mereka kafir pada hari akhir. Mengapa demikian?
Karena pengetahuan mereka dulu hanya pengetahuan kulit luar yang tak bernyawa
dan tanpa makna, sementara pengetahuan yang dikehendaki Islam adalah
pengetahuan yang hidup yang berasal dari hati nurani yang menggerakkan jiwa, dan
menyebabkan perubahan perilaku nyata, serta memiliki dampak yang signifikan pada
perilaku dan kemajuan manusia: ... “Allah tidak akan mengubah kondisi suatu
bangsa sampai mereka mengubah apa yang ada dalam diri mereka sendiri ...” (al-
Ra‟d: 11)
دلصدرا ىو يعترب آفرالق فنف ،اهوتقو ابهلل اإلمياف أساس على تقوـ اإلسالـ يف فةردلعا كانتإذاو
اإلسالمية بيةرتال دلنهج األوؿٌابَتِك:ُاهَنْلَزْػنَأَكْيَلِإٌؾَارَبُماوُرَّػبَّدَيِلِوِتَآايَرَّكَذَتَػيِلَووُلوُأِابَبْلَْاأل(:صٕٜ)
َالَفَأَفوُرَّػبَدَتَػيَفآْرُقْلاَْـأىَلَعٍوبُلُػقاَُذلاَفْػقَأ(:دمحمٕٗ)آايتو تدبرو آفرالق اءةرفقحملتوى األوؿ دلصدرا ىو
.اإلسالمية بيةرتال منهج
Manakala pengetahuan dalam Islam didasarkan pada iman dan takwa kepada
Allah Swt, maka Alquran dianggap sebagai sumber utama dari kurikulum pendidikan
Islam: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. (Shad: 29) “Maka Apakah mereka
tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (Muhammad: 24)
9. 8
Dengan demikian maka membaca dan mengkaji ayat-ayat Al-Qur‟an merupakan
sumber pertama dari isi kurikulum pendidikan Islam.
اإلسالـ يف فةردلعا بطبيعة الفهم ىذا ومقتضىفنننا ،لو يكرش ال هللا بويدانية نؤمن دمنا ما فنننا ،
حنن ما أما .احلياة اقعو يف السلوؾو ابلعمل اإلميافو فةردلعا تبطرت بذلكو ،ومنهجو يعتورش ننفذ أف ُيب
البشر صنع من غًنه يعةرش تنفيذو ايدوال ابهلل اإلمياف من اْلف فيوربدث مل سيئة يدةرف يالة فهذه ،
.اجلاىلية يّت
Implikasi dari pemahaman tentang karakter pengetahuan dalam Islam seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah bahwa selama kita mempercayai keesaan
Allah, maka selama itu kita harus menerapkan syariat dan aturan-aturan-Nya yang
telah digariskan dalam manhaj-Nya, dengan begitu ilmu pengetahuan dan iman akan
berkorelasi dengan tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan nyata. Kalau
sekarang ada di antara kita yang beriman kepada Allah yang Esa lalu dia menerapkan
aturan selain aturan Allah, yaitu aturan buatan manusia, maka sesungguhnya itu
adalah preseden buruk yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan tidak ada di
masa jahiliah.
اإلسالمية بيةرتال منهج يف اخلربة مفهوم
اإلنساف يتعلمماليظتو يقرط وعن ،لووورس هللا عن التلقي يقرط عن اإلسالمية بيةرتال منهج يف
.بةرالتج يقرط وعن ،دلمارسةاو العمل يقرط وعن ،لووي للكوف
Konsep pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam
Dalam kurikulum pendidikan Islam, manusia belajar dengan menerima
langsung dari Allah dan rasul-Nya, dengan mengamati jagat alam semesta yang ada
sekelilingnya, melalui praktik dan latihan, serta melalui pengalaman experimental.
كلو اإلذلية القيمو دلعايًناو للحقائق ابلنسبة أمااإلسالمي دلنهجا ومقومات خبصائص يتصل ما
،هبا التكيفو ،اكهارإدو تلقيها يد عند فيها عملها يتوقفو ،هللا من جبملتها يتلقاىا اإلنساف فنف ،العاـ
يتلقى يٌن وىو .األمر اقعو يف مقتضياتو تطبيقومن سابقة اتردبقر متأثر غًن وىو يتلقاه فنمنا ،ىذا كل
و نفسو من ال ،مصدر أيَُّمث :آخر مصدر أي من الَاؾَنْلَعَجىَلَعٍةَيعِرَشَنِمِرَْمْاألاَهْعِبَّتاَفَالَوْعِبَّتَػت
َاءَوَْىأَينِذَّلاَالَفوُمَلْعَػي(:اجلاثيةٔٛ)
Terkait pengetahun yang berhubungan dengan hakikat, norma, nilai-nilai
ilahiah serta hal-hal lain yang berhubungan dengan karakteristik dan elemen umum
kurikulum Islam, manusia menerimanya secara garis besarnya dari Allah Swt.
Praktiknya bergantung pada tingkat penerimaan dan kesadaran masing-masing,
10. 9
tergantung pada kemampuan seseorang beradaptasi dengan semua itu, dan pada
pemenuhan persyaratan kongritnya. Ketika manusia menerima semua ini, dia
menerimanya tanpa ada pengaruh dari keputusan sebelumnya dari sumber manapun,
baik dari dirinya maupun dari sumber lain: “Kemudian Kami jadikan kamu berada di
atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (al-Jatsiyah:
18)
ىذه فكل ،بةرالتجو ،دلمارسةاو العملو ،للماليظة ابلنسبة أماو.اإلنساف خربة ينوتك يف وسائل
ورد فقد.اإلخبارو اإلنباءو فةردلعاو العلم دبعىن اخلربة لفظَخ :تقوؿ بيةرالع اللغة ففيَربُخ الشيءعرؼ :ارب
ُأل :يقاؿو ،يقيقتو على خربهْخِربُخ فْربَخ يقاؿو .علمك ألعملن أي :ؾَ
ِربَالشيءَوخ .علمو :َ
ِرب
اًنخب صار :الرجلابدلو أي :هروخاب .أنبأه أي ،بكذا أخربه يقاؿو .َوخ .األخبارَّرب.بو أخربه أي :بكذا ه
َخ :يقاؿوَػبَرَالشيءَػي اعةزخ من عينا بعث صلعم أنو :احلديبية يديث ويف .يقيقتو على فورع أيَتَخَّرب
َػي أي .يشرق خرب لوَػتَعَّرَاست فالف يقاؿو .ؼْخَػبَريعين :هسألوأف وطلب ،اخلرب عناألخباريو .بو خيرب
خدلؤرا،األخبا إىل نسبَُوي ينقل ما :اخلربو .رَّدْلاو .كتابةأو الوق بو ثػَخَربالصدؽ يتمل قوؿ ىو
.أخبار وصبعو .لذاتو الكذبو
Observasi, praktik, latihan, dan eksperimen, semua itu merupakn cara untuk
membentuk khibrah (pengalaman) manusia. Kata "khibrah" dalam bahasa Arab bisa
berarti ilmu, pengetahuan, kabar, dan berita.
Dalam bahasa Arab Anda ungkapan: َخَربُخ الشيءارب , bisa bermakna dia
mengetahui berita sebenarnya. Ungkapan: ُألْخِربُخ فْربؾ , bisa bermakna saya akan
memberi Anda ilmu. Kalimat: َخَ
ِربَالشيء , bisa dipahami dalam arti dia mengetahui hal
itu. Pernyataan: َخَ
ِربالرجل ,dapat bermaknaorangitutahu. Perkataan بكذا أخربه, maknanya
dia telah mengabarkan berita: Kalimat هرخاب, berarti saling bertukar berita. Ungkapan
َخَّرببكذا ه bisa bermakna memberitahukannya hal itu. Di dalam sebuah hadits yang
terkait dengan perang Hudaybiyah dijelaskan bahwa Rasulullah pernah mengutus
seorang inteligen dari suku Khuza'ah untuk
َػيَتَخَّرب keadaan orang Quraisy. Dalam
konteks tersebut
َػيَتَخَّرب bermakna mencari tahu dengan teliti (menenlisik). Perkataan
َاست فالفْخَػبَره dalam bahasa Arab bisa bermkna bahwa dia bertanya kepadanya atau
meminta diberi tahu. Kata األخباري yang dinisbahkan pada kata األخبار berarti
sejarawan (خدلؤرا). Kata اخلرب memiliki arti perkataan atau tulisan yang ditransmisikan.
Kata اخلربbisa juga bermakna sebuah pernyataan yang secara langsung bisa dikatakan
benar atau salah. Bentuj jamak dari kata اخلربadalah األخبار.
11. 10
مادة وردت وقد( ومخسوف اثناف آفرالق يف ))((خربٕ٘.فةردلعاو العلم دبعىن ةرم )
Di dalam Al-Qur‟an kata (خرب) terulang sebanyak 52 kali dengan makna yang
berhubungan dengan pengetahuan.
وضمائرىم نياهتمو العباد أبعماؿ عليم فاهلل:
Allah mengetahui perbuatan, niat, dan perasaan hamba-Nya.
َِِّّللَوُاثًَنِمِاتَاوَمَّالسِضَْرْاألَوَُّاّللَوَِدباَفوُلَمْعَػتًٌنِبَخ(:افرعم آؿٔٛٓ)
Kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah
mengetahui apayangkamukerjakan. (Ali Imran:180)
َالَوْمُكَّنَمِرَُْيُفآَنَشٍـْوَػقىَلَعََّالأاوُلِدْعَػتاوُلِدْاعَوُىُبَرْػقَأىَوْقَّػتلِلاوُقَّػتاَوََّاّللَّفِإََّاّللًٌنِبَخاَِدب
َفوُلَمْعَػت(:دلائدةاٛ)
Janganlahsekali-kali kebencianmuterhadapsesuatukaum,mendorongkamuuntuk
Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (Al-Maidah:8)
:متقن قادر عامل سبحانو وىو
Allah Maha Mengetahui dan Memelihar
ىَرَػتَوَاؿَبِْاجلاَهُػبَسَْربًةَدِامَجَيِىَورَُسبَّرَمِابَحَّالسَعْنُصَِّاّلليِذَّلاَقْػتَأَنَّلُكٍءْيَشَُّونِإ
ًٌنِبَخاَِدبَفوُلَعْفَػت(:النملٛٛ)
Kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia
berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat
dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamukerjakan.(Al-Naml:88)
:اخلبًن القدير العليم وىو
Dia yang Maha Mengetahui, Mahakuasa
َْملَأَرَػتََّفأََّاّللُجِلوُيَلْيَّلالِيفِراََّهػنالُجِلوُيَوَارََّهػنالِيفِلْيَّلالَرَّخَسَوَسَّْمالشَرَمَقْلاَولُكيِرَُْيَىلِإ
ٍلََجأىًّمَسُمََّفأَوََّاّللاَِدبَفوُلَمْعَػتًٌنِبَخ(:لقمافٕٜ)
َّفِإْمُكَمَرْكَأَدْنِعَِّاّللْمُكاَقْػتَأَّفِإََّاّللٌيمِلَعًٌنِبَخ(:اتراحلجٖٔ)
ِعَفْرَػيَُّاّللَينِذَّلااوُنَآمْمُكْنِمَينِذَّلاَواوُتوُأَمْلِعْلاَجَرَدٍاتَُّاّللَواَِدبَفوُلَمْعَػتًٌنِبَخ(:اجملادلةٔٔ)
ََالأُمَلْعَػيْنَمَقَلَخَوُىَوُيفِطَّلالًُنِبَْاخل(:دللكأٗ)
12. 11
:العباد أعماؿ بكل العليم وىو
Dia mengetahui seluruh perbuatan hamba
ْفِإَواوُنِسُْرباوُقَّػتَػتَوَّفِنَفََّاّللَفاَكاَِدبُلَمْعَػتَفواًًنِبَخ(:النساءٕٔٛ)
:البصًن العليم وىو
Dia Maha Melihat dan Maha Mengetahui
َّفِإَكَّبَرُطُسْبَػيَؽْزِ
ّالرْنَمِلُاءَشَيُرِدْقَػيَوَُّونِإَفاَكِهِادَبِعِباًًنِبَخاًًنِصَب(:اءراإلسٖٓ)
:العلم دبعىن وىي
Khibrah bermakna pengetahuan
َفْيَكَوُ
ِربْصَتىَلَعاَمَْملْطُِربِوِباًرْػبُخ(:الكهفٙٛ)
:وخربه يقرالط علم دبعمىنو
Khibrah bermakna ilmu tentang cara
ْذِإَاؿَقىَوسُمِوِلَْىِألِّينِإُتْسَنآاًرَّنْمُكيِآتَساَهْػنِمٍَربَِخبَْوأْمُكيِآتٍابَهِشِبٍسَبَػقْمُكَّلَعَلَفوُلَطْصَت
(النم:لٚ)
ْمُكَّنَوُلْػبَػنَلَوَّّتَيَمَلْعَػنَينِدِاىَجُمْلاْمُكْنِمَينِرِباَّالصَوَوُلْػبَػنَوْمُكَارَبَْخأ(:دمحمٖٔ)
إما فهاروع علمها اليت كاتومدر بٌنو الفرد بٌن تفاعل ىي اإلسالمية بيةرتال منهج يف فاخلربة ،إذف
يعتورش خالؿ من هللا عن التلقي يقرط عن–الكتاالسنةو ب-هللا لسننو للكوف ماليظتو يقرط عن أو
عن ليسو .بةرالتج يقرط عن أو ،اخلطأو لةواحملا أو ،العملو دلمارسةا يقرط عن أو ،لووي من فيو الفاعلة
.ديوي جوف يقوؿ كما،فقط بةرالتج يقرط
Dengan demikian, pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam adalah
interaksi antara individu dan persepsi yang dia tangkap baik baik melalui penerimaan
langsung dari Allah dengan media syariat-Nya –al-Qur‟an dan Sunnah– atau melalui
pengamatan terhadap alam semesta sekitar manusia beserta sunnatullah yang berlaku
padanya, atau melalui praktik dan latihan, atau melalui trial and error, atau melalui
eksperimen. Jadi, pengetahuan itu didapatkan bukan hanya melalui percobaan,
sebagaimana yang dikatakan oleh John Dewey.
اخلارجية البيئة املوع بٌنو دلتعلما بٌن تفاعل عملية رلرد ليست فاخلربةأو كانتمادية احمليطة
.احلياة يف دلقتضياهتا تطبيقو ،هبا تسليمو ،معها تفاعلو ،للغيبيات تلق أيضا ىي بل ،اجتماعية
Pengalaman bukan sekadar proses interaksi antara pelajar dan faktor
lingkungan eksternal baik yang bersifat materil atau sosial, tetapi ia juga merupakan
13. 12
penerimaan untuk hal-hal yang tidak kasat mata, berinteraksi dengan hal tersebut,
penerimaan terhadapnya, serta aplikasi konsekwensi aspek unindrawi dalam
kehidupan.
،بةرالتج إفيف تعود اليت تلك ىي ،اإلسالمية بيةرال منهج يف اخلربة ربقيق وسائل أيد ىي اليت
يد على النهضة عصر يف ابرأو يف انتشرو دلسلموفا اخرتعو الذي العلمي ييبرالتح دلنهجا إىل أصلها
روج((الن أو ))اصباتيةرب((ال الفلسفة من جزء ىو ديوي عند اخلربة مفهوـ لكن .وغًنه بيكوف رز))فعية
جذورىا يف تعود اليت–))اسلر ّنردر((ب يطاينربال الفيلسوؼ يقوؿ كما-ييث ،الفطائية الفلسفة إىل
.اصباتيةربال الفلسفة مؤسس ىو ))((بروتغورس ّنينوالي الفيلسوؼ أف ))اسلر(( يعترب
Eksperimen, yang merupakan salah satu sarana untuk mencapai pengalaman
dalam kurikulum Islam, pada dasarnya bermula dari metode penelitian ilmiah yang
ditemukan oleh umat Islam yang kemudian menyebar di Eropa pada masa Renaisans
yang dikembangkan oleh Rogers Bacon dan lain-lain. Akan tetapi konsep
pengalaman Dewey adalah bagian dari filosofi pragmatisme, yang cikal bakalnya -
menurut filosuf Inggris Bernard Russell, berakar pada Fasisme. Menurut Russell,
filosuf Yunani (Protagoras) adalah pendiri filsafat pragmatik.
أصل ىو الذي دلاديا اجلوىر ىي الطبيعة تعترب كانتعموما يقيةراإلغ الفلسفات أف علمنا إذاو
أف علمنا إذاو .كةاحلر ومصدر ،األشياء أصل وىي ،الكوف ىذا وجود يف دلاديةا العلة وىي ،دلوجودا
القد يقيةراإلغ دلفاىيما ىذه يدود عن جزبر مل عمومها يف احلديثة بيةرالغ الفلسفاتللطبيعة ميةفنننا ،–
عندئذ-االذباه ذلك أسباب ندرؾهرومشاع اإلنساف إخضاع إىل يهدؼ الذي اصبايتربال الفلسفي
.دلادةاو الطبيعةو البيئة لسلطاف ومعتقداتو
Ketika kita memahami bahwa filsafat Yunani pada umumnya menganggap
alam sebagai substansi fisik yang merupakan asal mula keberadaan, materi adalah
illah causa keberadaan alam semesta ini, asal usul segala sesuatu, dan sumber gerak.
Ketika kita memahami bahwa filsafat Barat modern pada umumnya tidak bisa
melepaskan diri dari konsep Yunani kuno tentang alam, maka - kita bisa memahami
alasan tren filosofis pragmatis yang bertujuan untuk mengarahkan manusia, perasaan,
dan kepercayaannya kepada otoritas lingkungan, alam dan materi.
اليت ،النفعية اصباتيةرال الفلسفة نظاـ يف ئيةزج ىي اهجو على سار ومن ديوي عند فاخلربة ،إذف
تقوـالوج أصل ىي الطبيعة أف أساس على،الطبيعة ابن ىو اإلنسافو .اخلالقة ىي أاها أي ،ومنشؤه ود
التطور يلقات من يلقة إال ىو فما .سللوقاهتا من وسللوؽا أنشأتو الذي اينواحليأف ادرأ فنذا ،لطبيعة
14. 13
من وجود على يصل كمامنها اتوربخ على ليحصل أوجدتو اليت البيئة مع يتعاملو يتعامل أف فعليو يتعلم
.قبل
Oleh karena itu, pengalaman menurut Dewey -dan orang-orang yang mengikuti
pendekatannya- adalah bagian kecil dari sistem filsafat utilitarian pragmatisme, yang
didasarkan pada prinsip bahwa alam adalah asal mula penciptaan, alam adalah
penciptanya. Manusia adalah anak alam, dan salah satu makhluk ciptaannya.
Manusia hanyalah salah satu episode perkembangan hewan yang diciptakan oleh
alam, jika ia ingin belajar menghadapi dan mengatasi lingkungan yang
menciptakannya untuk mendapatkan pengalamannya, seperti yang pernah ada
sebelumnya.
فضري ال اإلسالمية بيةرتال منهج إفبرالتجاتوخط فضري الو اخلربة على للحصوؿ كوسيلةة
الفروض وفرض ،دلشكلةا وربديد ،دلشكلةاب اإليساس :مثل .عليو تقوـ الذي العلمي البحث منهج
لكن .التعميمات إىل الوصوؿ مث ،الفروض ىذه صحة عدـ أو صحة اختبار مث ،ذلاوي دلعلوماتا وصبع
اجعل الذي األمر وىو .اخلربة مصدر ويدىا بةرالتج اعتبار ىو اإلسالمية بيةرتال منهج فضوري لذي
بةرذب كلميتبٌن بطوفري اخلربة فلسفة أصحابeksperimentوخربةexperinceمن الكلمتٌن إف ييث
.ايدو أصل
Kurikulum pendidikan Islam tidak menolak ujicoba sebagai sarana untuk
mendapatkan pengalaman, dan tidak juga menolak langkah-langkah metode
penelitian ilmiah yang mendasarinya. Seperti: merasakan adanya masalah,
identifikasi masalah, mengajukan hipotesis, lalu mengumpulkan informasi yang
terkait, kemudian menguji validitas hipotesis tersebut, akhirnya sampai pada
generalisasi. Tetapi yang ditolak oleh kurikulum pendidikan Islam adalah
menganggap eksperimen sebagai satu-satunya sumber pengalaman. Ide itulah yang
membuat para filosof pengalaman menghubungkan antara kata uji coba
(eksperiment) dan pengalaman (experince) yang bersumber dari asal yang sama.
إفاخلربةاإلنسانيةأتتىعنيقرطالتلقيعنالويي،الصادؽوعنيقرطماليظةكتابالكوف
حدلفتوادبافيومنإنسافوصبادافوويينوباتوسننهللايةرجايفكل،شيئوعنيقرطدلمارسةا
اولعمللةواحملاو،اخلطأووعنيقرطالتجرب،ةبلعنيقرطاإلذلاـمنهللايفكلىذا.
Pengalaman manusia datang melalui penerimaan wahyu yang benar, dan
dengan mengamati kitab alam semesta yang terbuka lebar, termasuk manusia, benda
mati, hewan dan tumbuhan, serta sunnatullah yang mengikat segala sesuatu, melalui
latihan, praktik, trial dan error, dan melalui pengalaman, bahkan melalui ilham yang
bersumber dari Allah.
15. 14
إفأصحابفلسفةاخلربة"قداستبعداواجلانبدلغيبامنرلاؿالبحثالعلىاعتبارأنةغًن
قابلللبحثابدلنهجييبرالتجإمناوعلىاعتبارأنوغًنموجودةأصال".
Pemilik filosof pengalaman "telah menyingkirkan sisi ghaib dari dunia
penelitian, bukan karena tidak bisa dicari dengan metode eksperimental, namun
dengan alasan pada dasarnya dia tidak ada sama sekali."
ويفمنهجبيةرتالاإلسالميةاإلميافابلغيبليسعقيدةصحيحة،فقطإاهاوىوموقفعلمى
صحيحبنفسةالدرجة" .إفالغيبدلستعصياعلىفةردلعايبيةرالتجووسائلهااحلسيةليسىوالغيب
دلتعلقاابهللومالئكتوالروحووغًنىا،فقطإنوأيضاالغيبدلتعلقاةرابلذاخلليةووابءرالكهدلعناطيسيةاو
اجلاذبيةووأادرطانٌنوالقيفاألشياءالّتتقطعبوجودىذاالغيبيبرالقمناإلاؾردالبعيدمناسواحل."
Dalam kurikulum pendidikan Islam, kepercayaan pada yang tak terlihat tidak
hanya doktrin yang benar, tapi ini adalah posisi ilmiah yang benar dan benar. "Yang
tak terlihat bukanlah yang tak terlihat dari pengetahuan empiris dan sarana
sensoriknya. Ini juga yang tak terlihat terkait dengan atom, sel, listrik, hukum
munafik, gravitasi, dan semakin sering hukum dalam hal-hal yang terpotong di
hadapan yang tak terlihat ini di dekat persepsi indra yang jauh.
لقدواكتشفبعضمنأنكرالغيباووسخرمنوومندلؤمنٌنا،بوأفالغيبيقيقةقائمةأماـ
أعين،همأاهموعاجزوفازعجكامال–رغمبورقالشديد،منهمورغمأاهمنةوبطالعكلحلظةيف
هبمرذبا-عنأفاوميسك،بووذلككماىيةدلادةا،القوةوأصل،كةاحلروأصلاإليساسالبس،يطويةري
ادةراإل....اخل.
Beberapa dari mereka yang menolak yang tak terlihat dan mengejeknya dan
orang-orang yang percaya kepadanya telah menemukan bahwa yang tak terlihat
adalah kenyataan di depan mata mereka, dan bahwa mereka tidak mampu memiliki
ketidakmampuan total - meskipun mereka dekat dengan mereka, dan meskipun
mereka mencari setiap saat dalam pengalaman mereka - Asal akal sederhana,
kehendak bebas ... dll.
إفاخلربةيفمنهجبيةرتالاإلسالميةىيئيةزجيفنظاـىذا،دلنهجافاخلربةيكوفبيةرمأوغًن
برميةوفقالعقائدومبادئىذاالنظاـ،فعقائدىذاالنظاـومبادؤهىيمعايًناخلربةاليتربكمعليها
ابوابلصأو،اخلطأوأباهابيةرمأوغًنبيةرم.
Pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam sebagian dalam sistem
pendekatan ini, pengalaman adalah pengasuh atau tidak berpendidikan sesuai dengan
doktrin dan prinsip sistem ini, doktrin sistem ini dan prinsip-prinsipnya adalah
16. 15
standar pengalaman yang mengatur mereka benar atau salah, dan bahwa dia adalah
pengasuh atau orang yang tidak berpendidikan.
أمامفهوـاخلربةالقائمعلىأساسالفلسفةاصباتيةربالالنفعية.فالنفعةىيغاية،اخلربةفعلى
اإلنسافأفيؤمنيوجدإلوإذاكافذلكيؤديإىل،سعادتوفهواليؤمنالإذاشعرابلسعادة.فاخلربة
ىيمعياركلشيئليسوذلامعيارمنخارجها.إذاوكانتدلنفعةاأوالسعادةىيغاية،اخلربةفما
الذيُيعلناحنكمعلىاخلربةأباهاسعيدةةروساأوغًنسعيدةأوغًنة؟رسا
Konsep pengalaman didasarkan pada pragmatisme utilitarian. Manfaatnya
adalah pengalaman yang sangat, bagi manusia untuk percaya ada tuhan jika yang
mengarah pada kebahagiaan, dia tidak percaya tidak jika dia merasa bahagia.
Pengalaman adalah standar segala sesuatu dan tidak memiliki kriteria dari luar. Jika
manfaat atau kebahagiaan sangat dialami, apa yang membuat kita menilai
pengalaman sebagai bahagia, menyenangkan, tidak bahagia atau tidak
menyenangkan?
دلاوكافمفهوـاخلربةيفالفلسفةاصباتيةربالارزلصويفتفاعلدلتعلمامعبيئتو،اخلارجيةفقدأدى
ذلكإىلعدـالعنايةالكافيةدلاضابي.كيزفالرتعلىاحلاضروعلى،اجلديدوقدأدىذلكإىلإمهاؿ
،اثرتالإمهاؿوالعناصرالثقافيةاكةرتدلاعرباألجياؿ.
Karena konsep pengalaman dalam filsafat pragmatik terbatas pada interaksi
peserta didik dengan lingkungan luarnya, hal ini menyebabkan kurangnya perhatian
di masa lalu. Berfokus pada saat ini dan yang baru telah menyebabkan pengabaian
warisan dan pengabaian unsur budaya yang dibagikan antar generasi.
أمايفاإلسالـفنفاالستفادةمناترباخلاإلنسانيةأمر،مقررفاهلل–سبحانوتعاىلو–يقوؿ
(َؽْوَػفَوِّلُكيِذٍمْلِعٌيمِلَع)(يوسف:ٕٙ).وقاؿصلىهللاعليوتعاىلو" :احلكمةضالة،دلؤمناييثما
وجدىافهوأيقالناسهبا( "اهورالرتميذي.)وقدروىأفموسى–عليوالسالـ-سأؿبور" :أي
عبادؾأعلم؟علم يطلب الذي قاؿالناسإىلعلموليجدكلمةتدلوعلى،ىدىأوتردهعنردى".
وقدنعىآفرالقميرالكعلىاليهودالنصارىوازباذكلمنهمموقفامتزمتامن،اْلخرفضروارواحلاولنطر
فيماعندهبعقلدلاحفتو:ِتَلاَقَ(وُودُهَػيْلاِتَسْيَلىَارََّصنالىَلَعٍءْيَشِتَلاَقَوىَارََّصنالِتَسْيَلُودُهَػيْلاىَلَع
ٍءْيَشْمُىَوَفوُلْػتَػيَابَتِكْلاَكِلَذَكَاؿَقَينِذَّلاَالَفوُمَلْعَػيَلْثِمْمِِذلْوَػقَُّاّللَفُمُكَْيْمُهَػنْػيَػبَـْوَػيِةَامَيِقْلااَيمِفاوُناَك
ِيوِف.)َفوُفِلَتَْخي(ةرالبق:ٕٔٔ)
Dalam Islam, keuntungan dari pengalaman manusia adalah masalah keputusan.
17. 16
Tuhan, Yang Maha Kuasa, mengatakan: "Dan yang terpenting, pengetahuan adalah
pengetahuan" (Yusuf, 26). Nabi (saw) bersabda: "Kebijaksanaan adalah kesalahan
orang beriman, dimanapun dia menemukannya, dia adalah orang yang paling pantas
untuk orang-orang." Diriwayatkan oleh al-Tirmidzi. Diriwayatkan bahwa Musa -
damai besertanya - bertanya kepada Tuhannya: "Siapakah dari hamba-hamba Anda?
Dia mengatakan bahwa dia meminta orang untuk mengetahui pengetahuannya untuk
menemukan sebuah kata yang menunjukkan tentang Huda, atau mengusirnya dari
Tuhanku." Orang-orang Yahudi orang Kristen bukanlah orang Kristen, dan orang-
orang Kristen mengatakan bahwa orang-orang Kristen bukanlah orang Yahudi, dan
mereka membacakan Kitab Suci. Maka kata orang-orang yang tidak tahu apa yang
mereka katakan, Allah mengatur mereka dari hari ke hari. Kebangkitan saat mereka
berbeda). (Al-Baqarah: 112)
االنفوتاحعلىاتربخاجلماعاتاإلنسانيةىوأيدأساليبنشرالعقيدةاإلسالمية،نفسها
اجعةرفماترباخلاإلنسانيةاسةرابلدالتقوميويساعدينرأم" :األوؿالتعرؼعلىمكامناخلًنلووأصويف
كلصباعةلتنميتهاواإلستفادةمنهايفارواحلالدائرمعاإلنسانية.الثاوّنالتعرؼعلىاملوعاؼراالحن
دلرضاويفكلصباعةلتشخيصتووربديدوسائلعالجة.كلوذلكيساعدعلىربقيقاألىداؼ
البعيدةالّتيعملاإلسالـمن،أجلهاوىيتوييداإلنسانيةاجتماعهاوعلىالعبادة،هللاتوطيدوالسالـ
األمنويّتالتكوففتنةيكوفوالدينهللا".
Pembukaan pengalaman kelompok kemanusiaan adalah salah satu metode
untuk menyebarkan iman Islam itu sendiri. Kajian terhadap pengalaman manusia
dalam studi dan evaluasi membantu dua hal: Pertama, untuk mengidentifikasi
sumber-sumber baik dan asetnya di setiap komunitas untuk pengembangannya dan
mendapatkan keuntungan dari dialog dengan umat manusia dan yang kedua untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penyimpangan dan penyakit di setiap kelompok untuk
mendiagnosisnya. Dan untuk mengidentifikasi sarana pengobatan, semuanya
membantu mencapai tujuan yang jauh jangkauannya dimana Islam bekerja,
penyatuan umat manusia dan pertemuannya dalam pemujaan kepada Tuhan, dan
konsolidasi perdamaian dan keamanan agar tidak menjadi hasutan dan agama Tuhan.
إفاخلربةيفمنهجالرتبيةاإلسالميةىيوسيلةللتعلمليستوغاية،لوفاإلنسافقدميرخبربةالو
يتعلممنها.اجلماعةوقدسبرخبربةايدةوفيتعلممنهابعضادرأفاجلماعةالويتعلمالبعضاْلخر.ومن
ىنافاخلربةليستىدؼمنهجبيةرتالاإلسالمية.إمناواذلدؼمناخلربةىوإيصاؿدلرىباإىلدرجة
اإلتقافأواإليسافيفأداءالعملالذييتعلمو.اخلربةوتكوفبيةرمإذاكافدلتعلمايتعلمعلماّنفعا
يعينويفأداءيقاخلالفةيفاألرضوفقمنهج،هللاإالوفال.
18. 17
Pengetahuan berbasis pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam
merupakan sarana belajar, bukan tujuan akhir. Bisa jadi seorang manusia pernah
mengalami suatu kejadian tetapi dia tidak mengambil pelajaran darinya. Sekelompok
orang sama-sama mengalami satu pengalaman, ada sebagian dari anggota kelompok
yang dapat mempelajari sesuatu pada saat sebagian yang lain tidak mendapatkan apa-
apa. Dari kenyataan itu, pengalaman bukanlah tujuan akhir pendidikan Islam. Akan
tetapi pengalaman sendiri bertujuan mengantarkan peserta didik ke tingkat
kesempurnaan dalam melaksanakan tugas yang sedang dia pelajari. Pengalaman akan
menjadi guru jika pelajar mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang bisa
membantunya melaksanakan wewenang melaksanakan tugas khilafah di bumi
berdasarkan aturan Allah. Jika pelajar tidak mendapatkan ilmu yang bermanfaat,
maka pengalaman tidak bisa menjadi guru.
لذلكوقيليفمعينلووقتعاىلاََّمنِإ :ىَشَْخيََّاّللْنِمِهِادَبِعُاءَمَلُعْلاَّفِإََّاّللٌيزِزَع.ٌورُفَغ(:فاطرٕٛ)
إاهاةرإشاإىلأخصاترشب،العلمييثيدرؾالعلماء-دلقصوداوهبمىناعفوفراانٌنوبقهللايفالكوف
تطبيقاهتاويفاوقعاحلياة–يقيقةالثمارالنتائجواذلائلةىيميكناستخدامهايفةرعمااألرضقيتهارتو.
الءؤوىالعلماءىمالذينيتعلموفالعلمهلليوجهوفوهرشبافيهايرضىهللا.ويفذلكقاؿبعضاحملققٌن
يفمعىنذلموق":تعلمناالعلملغًنهللافأىبالعلمأفيكوفإالهللا" : "إفالعلمأيبامتنعوإلينافلمتنكشف
لنا،يقيقتةإمناويصللنايديثةألفاظوو".
Sejalan dengan pemahaman tersebut, Firman Allah yang menyatakan:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama (ialah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah).
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Fathir: 28) merupakan
indikasi pada buah ilmu pengetahuan yang paling khusus, di mana para ulama8
mengetahui hasil yang sangat besar yang dapat digunakan untuk memakmurkan dan
memajukan bumi. Para ulama-ilmuwan adalah mereka yang mempelajari ilmu untuk
patut kepada Allah dan mengarahkan buahnya pada hal-hal yang diridhai Allah Swt.
Dalam pemahaman itulah sebagian ilmuwan mengatakan: "Kami belajar ilmu demi
selain Allah, tetapi sayangya ia menolak dipelajari demi selain Allah": "Ilmu enggan
membuka jadi dirinya kepada kami, yang kami dapatkan hanyalah cerita dan kata-
kata tak bermakna.”
إذاو،كانتاخلربةهتدؼيفمنهجبيةرتالاإلسالميةإىلإيصاؿدلرىباإىلالدرجةالكماؿالّت
ىيأةهللا،ذلافيؤمن،ابهللدبنهجوهللاحلكم،احلياةيتقنو،العملويسناألداءفيوبذلكويققغاية
،وجودهأالوىيالقياـحبقاخلالفةعنهللايفاألرض–كافإذاىذاىوىدؼاخلربةيفمنهجبيةرتال
8
Ilmuwan yang mengenal hukum-hukum Allah di alam semesta dan aplikasinya dalam
kenyataan kehidupan
19. 18
اإلسالميةوىوىدؼ،اثبتفنففلسفةاخلربة-كماصاغهاجوفديوى-تفضرأيىدؼاثبت
،بيةرتللفضرتووجوديقائقاث،بتةوابلتاىلفضرتأفتكوفاخلربةيقارطللوصوؿإىلعبوديةالكاملةهلل.
فاخلربةأتيتابخلربةإىلو،اخلربةفهيوسيلةوغايةيفنفسالوقت.يصلوالتطرؼإىليدأنويقوؿ:إف
القوؿبوجودأىداؼاثبتةبيةرتللىوآخراضرأمالعقلالبشري.
Berdasarkan hal itu, pengetahuan berdasarkan pengalaman dalam kurikulum
pendidikan Islam bertujuan untuk mengantarkan siswa sampai pada tingkat
kesempurnaan yang telah Allah siapkan untuknya, lalu dia percaya kepada Allah dan
pada aturan Allah untuk kehidupan, lalu bisa bekerja dengan baik dan professional
sehingga dia dapat mengapai tujuan puncak dari eksistensinya di dunia, yaitu mampu
melaksanakan wewenang kekhalifahan di bumi. Kalau ini merupakan tujuan yang
konstant dari pengetahuan berbasis pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam,
maka ia berbeda dengan pemahaman aliran pragmatisme John Dewey yang menolak
adanya tujuan pendidikan yang konstant, dia juga menolak adanya hakikat yang
konstant, dan karena itu ia juga menolak pengetahuan berbasis pengalaman sebagai
jalan untuk sampai pada totalitas pengabdian kepada Allah. Satu pengetahuan
berbasis pengalaman hanya akan mengantarkan kepada pengetahuan berbasis
pengalaman yang lain, pengetahuan adalah sarana dan sekaligus tujuan. Sampai-
sampai pada puncaknya dia berkata: “Memahami adanya tujuan pendidikan yang
kontsant adalah puncak dari gangguan akal manusia.”
اخلالصةوأفمفهوـاخلربةيفمنهجبيةرتالاإلسالميةيتصادـمنالبدايةإىلالنهايةمعمفهوـ
اخلربةالقائمعلىأساسالفلسفةاصباثيةربال.
Kesimpulannya, konsep pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam
bersebrangan dari hulu sampai hilir dengan konsep pengalaman berdasarkan teorti
pragmatisme.
3. Pokok-Pokok Pemikiran
a. Minhaj
Manhaj (ادلنهج), nahaj (النهج) atau minhaaj (ادلنهاج) dari madah: جاَاه–نهجَي–جَاه
yang semuanya mempunyai satu makna. Dari segi bahasa manhaj ialah:9
ُقْيِرَّطلَاٌُِّنَػبْلاُحِاضَوْلا،ُقَلْطُيَوىَلَعِقْيِرَّطالِمْيِقَتْسُمْلاَِّةنالسِوَا.
“Jalan yang jelas, terang dan dikatakan juga (mengikut) jalan yang lurus atau
mengikut sunnah”.
Minhaj atau manhaj, menurut bahasa Arab artinya jalan yang jelas dan terang.
9
Abi Fadzil Jamaluddin Muhammad al-Afriki al-Misri. Lisanul Arab 2/383. Fairus Abadi.
Kamus al-Muhit. 1/209.
20. 19
Allah Ta‟ala berfirman, yang artinya, “Untuk tiap umat di antara kamu, kami
berikan aturan dan jalan yang terang…” (Al-Maidah: 48)
Menurut istilah syar'i, manhaj ialah kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan yang
digunakan bagi setiap pelajaran-pelajaran ilmiyyah, seperi kaidah-kaidah bahasa
Arab, ushul „aqidah, ushul fiqih, & ushul tafsir di mana dengan ilmu-ilmu ini
pembelajaran dalam islam beserta pokok-pokoknya menjadi teratur dan benar.
Manhaj yang benar adalah jalan hidup yang lurus dan terang dalam beragama
menurut pemahaman para sahabat Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam.
"Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan
mengikuti jalan yang bukan jalan-jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia
leluasa dalam kesesatan yang Telah dikuasainya itu dan kami masukkan ia
kedalam jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (al-Nisa‟:
115)
b. Ilmu dan Makrifah
Rhaghib Isfahani dalam kitab Al Mufradat menjelaskan, makrifat adalah ilmu,
tetapi pengetahuan tentang suatu zat sesuatu [materi], sementara ma‟rifat
berhubungan dengan haq Ta‟ala [non materi]. Oleh karena itu makrifat tentang
dzat Haq Taala hanya bisa dirasakan melalui atsar-atsarNYa (ciptaanNya). Lebih
lanjut Rhagib menjelaskan bahwa, kata (ilm) ilmu tidak dipakai untuk mengenal
tuhan, sebagai contoh dalam bahasa arab kalimat Alima Zaidun Allah tidak
dipakai, dikarenakan kata alima atau (ilm -berilmu) hanya di pakai pada sesuatu
yang bisa kita rasakan dan sadari (melalui pancaindera), tetapi menggunakan
kalimat (Arifa Zaidun Allah). Ketika kalimat Alima Allah pakai, karena Allah
sudah mengetahui hamba-hambaNya, oleh karena itu kalimat Arifa Allah tidak
dipakai.
Dengan demikian pendapat Raghib, ma‟rifat lebih lebih khusus (akhash) dari ilmu
dan dari sisi istilah antara irfan dan ilmu mempunyai perbedaan yang sangat jauh.
Pada kenyataannya, penggunaan kata ilmu dan ma‟rifat digunakan pada
pembahasan yang menyerupai, bukan seperti yang dikatakan oleh Raghib,
tentunya pembahasan ini akan kita bahas dalam pembahasannya sendiri yang
21. 20
dalam istilah khusus para ahli ma‟rifat dan irfan. InsyaAllah.
c. Islam tidak mengenal dikotomi ilmu agama dan ilmu umum
Pada prinsipnya, semua bidang ilmu dirumuskan dan dikembangkan dalam rangka
memberikan kontribusi bagi upaya pengembangan fitrah (potensi) manusia, baik
dalam posisinya sebagai hamba Allah maupun khalifatullah (pemegang amanat
Allah di muka bumi), agar ia dapat berinteraksi secara aktif dan positif dengan
lingkungannya, sekaligus turut membangun dan melestarikan kehidupan sesuai
anjuran-Nya. Demikianlah sesungguhnya inti dan hakikat “ilmu agama (Islam)”,
baik yang berkaitan secara langsung dengan bidang ilmu-ilmu syari‟at (agama)
maupun ilmu-ilmu modern (umum) seperti fisika, kimia, teknik, dan sebagainya.
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh banyak pemikir Muslim yang tidak sekedar
tahu “teks-teks” keislaman, namun juga memahami “ruh atau spirit” yang
terkandung di balik teks tersebut. Abul A‟la al-Maududi misalnya, ia menyatakan:
“Pada dasarnya, munculnya dikotomi keilmuan (ilmu agama dan ilmu umum)
disebabkan adanya paradigma yang memisahkan antara masalah agama dan
kehidupan. Pandangan ini sesungguhnya justeru bertentangan dengan substansi
ajaran Islam itu sendiri. Karena dalam Islam, persoalan agama bukanlah persoalan
yang terpisah dari kehidupan. Alam semesta beserta segala isinya adalah milik
Allah, demikian pula manusia yang ada di dalamnya. Sebagai hamba Allah,
manusia dituntut mampu menjalani misi kehidupannya sesuai titah Allah, serta
menghayati segala bentuk pengajaran-Nya. Demikianlah sesungguhnya
pemaknaan “agama” yang lebih tepat dan selaras dengan prinsip syariat Islam.
Maka, ilmu-ilmu yang selama ini dianggap sebagai “ilmu dunia (umum)”, pun
pada hakikatnya juga merupakan “ilmu agama”. Pembedaan ilmu menjadi 2 (dua)
bagian yang saling terpisah, yakni: “ilmu agama” yang mengkaji persoalan
ukhrawi di satu sisi, dan “ilmu umum” yang membahas persoalan duniawi di sisi
yang lain, hanya akan mengantarkan kita pada asumsi bahwa antara agama dan
kehidupan merupakan 2 (dua) hal yang sama sekali berbeda dan tidak memiliki
keterkaitan. Kondisi inilah yang pada akhirnya mengakibatkan upaya sinkronisasi
antara keduanya (ilmu agama dan ilmu umum) yang notabene merupakan bentuk
pengamalan terhadap perintah Allah secara komprehensif sebagaimana firman-
Nya “masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (total)”, menjadi sulit. 10
10
Abul A‟la Al-Maududi, Al-Manhaj Al-Islamiy Al-Jadid li At-Tarbiyah wa At-
Ta‟lim, Beirut: Al-Maktab Al-Islamiy, 1982,) hlm. 23.
22. 21
d. Aliran Filsafat Pragmatisme Dalam Pendidikan
Pragmatisme yang tercabang dari Empirisme nampak jelas menggunakan Metode
Ilmiyah, yang dijadikan sebagai asas berpikir untuk segala bidang pemikiran, baik
yang berkenaan dengan sains dan teknologi maupun ilmu-ilmu sosial
kemasyarakatan.
Ada beberapa hal yang ia kritik dan menjadi titik lemah dari pragmatisme. 11
Pertama, kritik dari segi landasan ideologi. Menurutnya, pragmatisme dilandaskan
pada pemikiran dasar (Aqidah) pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme).
Hal ini nampak dari perkembangan historis kemunculan pragmatisme, yang
merupakan perkembangan lebih lanjut dari Empirisme. Dengan demikian, dalam
konteks ideologis, pragmatisme berarti menolak agama sebagai sumber ilmu
pengetahuan. Aqidah pemisahan agama dari kehidupan adalah landasan ideologi
kapitalisme.
Kedua, kritik dari segi metode berpikir yang menggunakan metode ilmiah.12
Metode ini merupakan metode yang benar untuk objek-objek yang bersifat
materi/fisik seperti halnya dalam sains dan teknologi. Tetapi menjadikan metode
empirik sebagai landasan berpikir untuk segala sesuatu pemikiran adalah suatu
kekeliruan, sebab yang seharusnya juga menjadi landasan pemikiran adalah
metode akliyah/rasional (Ath Thariq Al Aqliyah), bukan hanya metode empirik.
Ketiga, kritik terhadap pragmatisme itu sendiri. Pragmatisme adalah aliran yang
mengukur kebenaran suatu ide dengan kegunaan praktis yang dihasilkannya untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Ide ini keliru dari tiga sisi: 1) pragmatisme
mencampur adukkan kriteria kebenaran ide dengan kegunaan praktisnya; 2)
pragmatisme menafikan peran akal manusia.; 3) pragmatisme menimbulkan
relativitas dan kenisbian kebenaran sesuai dengan perubahan subjek penilai ide
11
Fadliyanur, Aliran Pragmatisme, (http://fadliyanur.blogspot.com/2008/05/aliran-
pragmatisme.html, 2008) online 8 November 2017.
12
Barangkali yang dimaksud metode ilmiah oleh Al-Jawi ini adalah metode empirik. Karena,
menurut Ibnu Khaldun sendiri metode ilmiah itu merupakan sintesis dari metode rasional dengan
metode empirik. Atau, metode ilmiah itu sesungguhnya merupakan rangkaian dari metode rasional
dengan metode empirik. (Lihat Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Palembang, IAIN Raden
Fatah Press, 2007), hlm 251). Fadliyanur, Aliran Pragmatisme,
http://fadliyanur.blogspot.com/2017/05/aliran-pragmatisme.html, 2017, online pada 8 November
2017.
23. 22
baik individu, kelompok, dan masyarakat dan perubahan konteks waktu dan
tempat.
Selanjutnya, Tafsir memberikan kritik yang lebih keras lagi. Ia memandang
bahwa filsafat pragmatisme ini masih cukup dominan pengaruhnya sampai
sekarang, padahal filsafat tersebut membahayakan manusia. Menurutnya, yang
paling merusak dalam filsafat tersebut adalah pandangan bahwa tidak ada hukum
moral umum, semua kebenaran belum final. Akhirnya, berakibat pada
subjektivisme dan individualisme, kedua hal ini sudah cukup mengguncang
kehidupan kemanusiaan.13
C. PENUTUP
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Prancis, yaitu courier yang berarti to
run, maksudnya adalah berlari. Sedangkan dalam bahasa Yunani kuno Kurikulum
berasal dari kata curir yang artinya pelari dan curere artinya tempat berpacu atau
tempat berlari. Sedangkan curriculum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh
oleh pelari. Sehingga kurikulum dalam pendidikan diartikan sebagai sejumlah
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan oleh anak didik guna mendapatkan
ijazah. Akan tetapi pada perkembangannya, kurikulum mencakup berbagai kegiatan
yang diharapkan mampu mencapai tujuan dari pendidikan. Dalam sistem
pendidikan Islam, kurikulum dikenal dengan istilah ‟manhaj‟ yang berarti ‟jalan
terang‟. adalah jalan yang harus dilalui oleh para pendidik untuk mengembangkan
keterampilan pengetahuan dan sikap mereka.
Bab kedua dari buku Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami karya Ali
Ahmad Madkur ini berbicara tentang salah satu aspek fundamental dalam
pendidikan yaitu aspek kurikulum. Untuk membicarakan lebih lanjut tentang
kurikulum, penyusun buku ini membicarkan lebih dahulu berbagai landasan teoritis
fundamental yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari konsepsi kurikulum.
Aspek-aspek tersebut antara lain pemahaman dasar pendidikan, filsafat dan
pendikan, teori-teori pendidikan, peranan ilmu dalam pendidikan.
13
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003.), hlm. 216-217.
24. 23
Terkait pokok pembahasan yang berhubungan dengan kurikulum, bab kedua
dengan judul thabiah ma‟rifah al-tashawwur al-islami memberikan gambaran yang
komprehensif tentang ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam, sebuah
pemahaman yang didasarkan pada pemahaman al-qur‟an dan sunnah, lalu pada
kajian historis terhadap pemikiran para ulama, kajian tokoh-tokoh muslim yang
mempunyai konsentrasi pada pendidikan, serta berbagai penelitian dari para ilmuan
non muslim yang berkaitan dengan objek pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Damsar. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Prenada Group,
2012.
Madkur, Ali Ahmad, Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami, Kairo: Dar al-
Fikr al-Arabiy, 2002.
Dewey, John, Democracy And Education, New York: The Free Press, 1966.
Sulaiman, Fatiyah Hasan, Sistem Pendidikan Islam Versi al-Ghazali, alih bahasa
Fathurrahman dan Syamsudin, Bandung: PT al-Ma‟arif, 1986.
Jurnal Terampil, Pendidikan di Universitas Qohiroh Mesir, Vol 3, Nomor 3,
Desember 2014
Abi Fadzil Jamaluddin Muhammad al-Afriki al-Misri. Kamus al-Muhit. 1/209. Fairus
Abadi, Lisanul Arab 2/383.
Al-Maududi, Abul A‟la, Al-Manhaj Al-Islamiy Al-Jadid li At-Tarbiyah wa At-Ta‟lim,
Beirut: Al-Maktab Al-Islamiy, 1982.
Suharto, Toto, Filsafat Pendidikan Islam, Palembang, IAIN Raden Fatah Press, 2007
Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2003.