SlideShare a Scribd company logo
0
PEMIKIRAN ALI AHMAD MADKUR
TENTANG ILMU PENGETAHUAN
DALAM ISLAM
Makalah
Disusun untuk Dipresentasikan pada Seminar Mata Kuliah
STUDI NASKAH KEPENDIDIKAN
Dibawah Bimbingan:
Prof. Dr. H. T. Fuad Wahab, MA
Dr. H. M. Izzuddin Musthafa, MA
Disusun Oleh:
Erta Mahyudin
NIM: 3.216.2.2.007
KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA S3
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG JATI
BANDUNG
2017 M/1438 H
1
PEMIKIRAN ALI AHMAD MADKUR
TENTANG ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM
Oleh: Erta Mahyudin
NIM: 3.216.2.2.007
A. PENDAHULUAN
Allah menciptakan alam semesta ini untuk kesejahteraan umat manusia.
Manusia disuruh untuk mengelola alam ini agar dapat dimanfaatkan guna keperluan
hidup mereka. Untuk mengelola alam ini tentu saja diperlukan akal. Allah menyuruh
manusia menggunakan akalnya. Islam juga menghendaki umatnya untuk memiliki
ilmu pengetahuan, baik ilmu pegetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum.
Dalam pandangan Islam, ilmu itu tergolong suci. Ilmu merupakan barang yang
sangat berharga bagi kehidupan seseorang, Ilmu itu bagaikan lampu atau cahaya.
Bahwa tidak dapat seseorang berjalan di malam yang gelap, kecuali dengan lampu.
Demikian pula halnya, tidak dapat seseorang membedakan yang baik dengan yang
buruk, kecuali dengan ilmu.
Pendidikan adalah usaha atau proses perubahan dan perkembangan manusia
menuju ke arah yang lebih baik dan sempurna. Adanya ungkapan bahwa pendidikan
merupakan proses perbaikan dan menuju kesempurnaan, hal itu mengandung arti
bahwa pendidikan bersifat dinamis karena jika kebaikan dan kesempurnaan tersebut
bersifat statis maka ia akan kehilangan nilai kebaikannya. Gerak dinamis yang
continue telah dilakukan oleh nabi dan membuahkan hasil berupa pembangunan
peradaban Islam yang tinggi dan dihormati oleh masyarakat dunia saat itu dan
bahkan hingga sekarang ini.
Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah proses perubahan menuju arah
positif. Dalam konteks sejarah perubahan yang positif ini adalah jalan Tuhan yang
telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Muhammad. Pendidikan Islam dalam konteks
perubahan ke arah positif ini identik dengan kegiatan dakwah yang biasanya
dipahami sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat.
Sejak wahyu pertama diturunkan dengan program Iqra‟ (membaca) pendidikan Islam
praksis telah lahir, berkembang, dan eksis dalam kehidupan umat Islam yakni sebuah
2
proses pendidikan yang melibatkan dan menghadirkan Tuhan.
Ali Ahmad Madkur mengatakan bahwa pendidikan merupakan proses yang
sangat komplek, teratur dan memiliki kaidah-kaidah tertentu.1
Pendidikan itu tidak
akan terpisahkan dengan hidup dan kehidupan umat manusia karena merupakan
kebutuhan hidup, salah satu fungsi sosial, bimbingan, sebagai sarana pertumbuhan
yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.2
Pada
intinya pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan
terencana yang dilaksanakan oleh orang dewasa yang memiliki ilmu dan
keterampilan kepada anak didik, demi terciptanya insan kamil dengan pendidikan itu
pula seesorang mampu bertaqorrub kepada Allah.3
B. PEMBAHASAN
1. Riwayat Singkat Hidup Ali Ahmad Madkur
Salah satu tokoh pendidikan Islam kontemporer di Timur Tengah adalah Ali
Ahmad Madkur. Ia dilahirkan di kota Mesir (Qahirah). Gelar sarjana bidang
Pendidikan beliau peroleh di Al-Azhar University Mesir. Sekarang menjadi guru
besar (Profesor) di bidang pengembangan kurikulum4
. Sebelumnya pada tahun 2001
ia dipercaya sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah di Universitas Sultan Qobus Oman.
Sebagai seorang profesor di bidang kurikulum dan pendidikan Ahmad Madkur
dikenal aktif memberikan materi seminar ilmiah di dalam dan di luar negeri yang
berkenaan dengan kependidikan dan bahasa di beberapa perguruan tinggi di timur
tengah.5
Selain aktif dalam berbagai seminar Internasional, ia juga aktif menulis dalam
bidang pendidikan maupun bahasa Arab. Diantara karya-karya Ali Ahmad Madkur
adalah: Tadris Funun al-Lughah al-Arabiyah, (Dar al-Furqan, Kairo, 2002), Al-
1
Ali Ahmad Madkur, Manhaj, hlm. 31
2
John Dewey, Democracy And Education, (New York: The Free Press, 1966), hlm. 54
3
Fatiyah Hasan Sulaiman, Sistem Pendidikan Islam Versi al-Ghazali, alih bahasa
Fathurrahman dan Syamsudin, (Bandung: PT al-Ma‟arif, 1986), hlm. 26
4
Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014 pendidikan di Universitas Qohiroh Mesir
5
Pernah sebagai pembicara pada seminar 2nd International Language Conference (ILC) pada
bulan April 2011 di Kuala Lumpur - Malaysia.
3
Ta'lim al-'Aliy Fi al-Wathan al-„Arabi.6
Al-Manhaj al-Madrasi al-Mu‟ashir. (Dar Al-
Furqan, Kairo, 2009) Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami, (Dar al-Fikri al-
Arabi, Kairo, 2002) Manahij al-Tarbiyah: Asasuha wa Tathbiqatuha, (Dar al-Fikr al-
Arabi, 2001). Thuruq Tadris al-Lughah al-Arabiyyah. Nadhariyyat al-Manahij al-
„Ammah, (Dar al-Furqan, Kairo, 1991).7
2. Teks dan Terjemahan
‫هللا‬ ‫منهج‬ ‫تطبيق‬ ‫املعرفة‬ ‫غاية‬
،‫هللا‬ ‫منهج‬ ‫وفق‬ ‫وترقيتها‬ ‫األرض‬ ‫عمارة‬ ‫من‬ ‫اإلنساف‬ ‫سبكٌن‬ ‫ىو‬ ‫ادلعرفة‬ ‫من‬ ‫الغرض‬ ‫إف‬
‫أساس‬ ‫على‬ ‫القائمة‬ ‫ادلعرفة‬ ‫ىي‬ ‫اإلسالـ‬ ‫يف‬ ‫احلقيقة‬ ‫فادلعرفة‬‫من‬ ‫ذلك‬ ‫يستتبع‬ ‫وما‬ ‫هللا‬ ‫تقوى‬ ‫من‬
( .‫يعتو‬‫ر‬‫وش‬ ‫هللا‬ ‫منهج‬ ‫وفق‬ ‫السًن‬‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ػ‬‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ََّ‫اّلل‬ُ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ػ‬‫ي‬َ‫و‬َُّ‫اّلل‬َُّ‫اّلل‬َ‫و‬ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ٌ‫يم‬ِ‫ل‬َ‫ع‬(:‫ة‬‫ر‬‫البق‬ٕٕٛ)‫فالتقوى‬ .
.‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫أساس‬ ‫ىي‬ ‫الكامل‬ ‫الشامل‬ ‫دبعناىا‬
Tujuan Akhir dari Ilmu Pengetahuan adalah Penerapan Kurikulum Allah
Tujuan dari ilmu pengetahuan adalah agar manusia mampu membangun dan
memajukan kehidupan di bumi sesuai dengan aturan Allah. Pengetahuan sejati
menurut Islam adalah pengetahuan yang didasarkan pada ketakwaan kepada Allah
beserta segala konsekwensi yang sesuai dengan aturan dan hukum Allah.
Bertakwalah kalian kepada Allah, Allah senantiasa mengajari kalian, dan
sesunggunya Allah Maha Mengetahui segalanya” (Baqarah: 282). Takwa dengan
pengertiannya yang komprehensif merupakan pondasi dari ilmu pengetahuan.
‫يهدؼ‬ ‫اليت‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫فأف‬ ‫ىنا‬ ‫ومن‬‫إىل‬ ‫تؤدي‬ ‫اليت‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫ىي‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫إليها‬ ‫للوصوؿ‬
‫الذي‬ ‫العلم‬ ‫أو‬ ‫الذىنية‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫رلرد‬ ‫أما‬ .‫اإلنسانية‬ ‫احلياة‬ ‫اقع‬‫و‬ ‫ويف‬ ‫اإلنساين‬ ‫السلوؾ‬ ‫يف‬ ‫تغًن‬‫يف‬ ‫ثر‬‫ؤ‬‫ي‬ ‫ال‬
‫اإلنساف‬ ‫سلوؾ‬‫يف‬‫الرت‬ ‫منهج‬ ‫يعتد‬ ‫ال‬‫و‬ ،‫ذلا‬ ‫قيمة‬ ‫ال‬ ‫فناها‬ ‫يياتو‬ ‫اقع‬‫و‬‫يبتغي‬ ‫اإلسالـ‬ ‫إف‬ .‫هبا‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬
‫دا‬ ‫قوة‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫ىذه‬ ‫تستحيل‬ ‫أف‬ ‫يبتغي‬ ،‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫اء‬‫ر‬‫و‬ ‫من‬ ‫كة‬‫احلر‬.‫اقع‬‫و‬‫ال‬ ‫عامل‬ ‫يف‬ ‫ذلا‬‫و‬‫مدل‬ ‫لتحقيق‬ ‫فعة‬
Berdasarkan hal itu, pengetahuan yang ditargetkan dalam kurikulum
pendidikan Islam adalah pengetahuan yang mengarah pada perubahan kongkrit
perilaku manusia di dalam kehidupan nyata. Sedangkan pengetahuan teoritis semata
yang tidak mempengaruhi perilaku manusia dalam kehidupan nyata tidak ada
gunanya, dan tidak selaras dangan kurikulum pendidikan Islam. Islam menuntut
adanya tindakan nyata yang didasarkan pada ilmu pengetahuan, ia menuntut supaya
6
Ali Ahmad Madkur.com
7
Kompasiana.com 9/11/2017.
4
pengetahuan yang telah didapatkan melahirkan motivasi yang kuat untuk
merealisasikan maknanya dalam dunia nyata.
‫هللا‬ ‫وصفها‬ ‫اليت‬ ‫اإلسالمية‬ ‫األمة‬ ‫اإلسالـ‬ ‫صاغ‬ ‫لقد‬‫و‬‫بقو‬(: ‫لو‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ػ‬‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ر‬ْ‫ػ‬‫ي‬َ‫خ‬ٍ‫ة‬َّ‫ُم‬‫أ‬ْ‫ت‬َ‫ج‬ِ‫ر‬ْ‫ُخ‬‫أ‬... ِ‫َّاس‬‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬
(:‫اف‬‫ر‬‫عم‬ ‫آؿ‬ٔٔٓ)،‫هللا‬ ‫فوف‬‫ر‬‫يع‬ ‫ا‬‫و‬‫كان‬‫جاىليتهم‬ ‫يف‬ ‫فالعرب‬ .‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫طبيعة‬ ‫من‬ ‫األساس‬ ‫ىذا‬ ‫على‬ ‫صاغها‬
‫دلدبر‬‫ا‬ ‫أنو‬‫و‬ ،‫اخلالق‬ ‫أنو‬ ‫فوف‬‫ر‬‫يع‬‫و‬،‫شيئ‬ ‫كل‬‫ملكوت‬ ‫بيده‬ ‫أف‬‫و‬ ،‫يف‬ ‫بذلك‬ ‫علمهم‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫عليهم‬ ‫سجل‬ ‫لقد‬‫و‬
ْ‫ن‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬َ‫و‬ :‫تعاىل‬ ‫لو‬‫و‬‫ق‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ػ‬‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ِ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫الس‬َ‫ض‬ْ‫َر‬ْ‫األ‬َ‫و‬َّ‫ن‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ل‬... َُّ‫اّلل‬(:‫لقماف‬ٕ٘)ْ‫ن‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ػ‬‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ْ‫ن‬َ‫م‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َّ‫ن‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ل‬َُّ‫اّلل‬...(:‫الزخرؼ‬ٛٚ)ْ‫ل‬ُ‫ق‬ِ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ُ‫ض‬ْ‫َر‬ْ‫األ‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬‫ا‬َ‫يه‬ِ‫ف‬ْ‫ف‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ػ‬‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬(ٛٗ)َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫س‬َِِّ‫ّلل‬
ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ال‬َ‫ف‬َ‫أ‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ت‬(ٛ٘)ْ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫م‬‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫الس‬ِ‫ع‬ْ‫ب‬َّ‫الس‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫و‬ِ‫ش‬ْ‫ر‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬(ٛٙ)َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫س‬َِِّ‫ّلل‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ال‬َ‫ف‬َ‫أ‬
َ‫ف‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ػ‬‫ت‬َ‫ػ‬‫ت‬(ٛٚ)ْ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫وت‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ُ‫ى‬َ‫و‬ُ‫ًن‬ُِ‫ُي‬َ‫ال‬َ‫و‬ُ‫ار‬َُ‫ُي‬ِ‫و‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ػ‬‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬(ٛٛ)َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫س‬
َِِّ‫ّلل‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َّ‫َّن‬‫أ‬َ‫ف‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫س‬ُ‫ت‬(ٜٛ))‫دلؤمنوف‬‫ا‬(
Sungguh Islam telah berhasil membentuk sebuah umat, yang Allah gambarkan
dengan firman-Nya: "Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk seluruh
manusia ..." (Ali-Imran: 110) Islam telah membentuknya berdasarkan karakter
pengetahuan seperti tadi. Bangsa Arab pada masa jahiliah sebenarnya sudah
mengetahui adanya Allah, mereka juga mengetahui bahwa Allah adalah Sang
Pencipta, Pemelihara dan Penguasa segala sesuatu. Allah telah mengabadikan
pengetahuan bangsa Arab yang seperti itu dalam firman-Nya yang bermakna:
“Jikalau engkau bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?” Sudah pastilah mereka akan menjawab: “Yang menciptakannya adalah
Allah” ... (Luqman: 25) Jikalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang
menciptakan semua yang ada, meraka akan mengatakan Allahlah penciptanya ...
(Al-Zukhrif: 87) Katakan kepada mereka, jelaskan siapakah yang menguasai bumi
dengan segenap isinya, jika kalian mengetahuinya (84) mereka akan menjawab:
"Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka Apakah kamu tidak ingat?" (85)
Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang tujuh dan yang Empunya 'Arsy
yang besar?" (86) mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka
Apakah kamu tidak bertakwa?" (87) Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya
berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang
dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" (88) mereka akan
menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), Maka dari jalan
manakah kamu ditipu?" (89). (al-Mu‟minun)
.‫فوف‬‫ر‬‫يع‬ ‫ا‬‫و‬‫كان‬‫فقد‬ ،‫إذف‬‫يعلم‬ ‫ال‬ ‫الذين‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫مساىم‬ ‫فلمذا‬‫العرب‬ ‫فة‬‫ر‬‫مع‬ ‫بٌن‬ ‫إذف‬ ‫الفرؽ‬ ‫وما‬ ‫وف؟‬‫يف‬
‫اخلالق‬ ‫ىو‬ ‫هللا‬ ‫أف‬ ‫اإلسالـ‬ ‫يف‬ ‫فتهم‬‫ر‬‫مع‬ ‫بٌن‬‫و‬ ،‫شيء‬ ‫كل‬‫ملكوت‬ ‫بيده‬ ‫الذي‬ ‫اخلالق‬ ‫ىو‬ ‫هللا‬ ‫أف‬ ‫اجلاىلية‬
5
‫يف‬ ))‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫((طبيعة‬ ‫يف‬ ‫ىو‬ ‫احلقيقة‬ ‫يف‬ ‫الفرؽ‬ ‫إف‬ ‫شيء؟‬ ‫كل‬‫ملكوت‬ ‫بيده‬ ‫الذي‬‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫وطبيعة‬ ،‫اجلاىلية‬
‫وخالق‬ ،‫خالقهم‬ ‫ىو‬ ‫هللا‬ ‫أف‬ ‫فوف‬‫ر‬‫يع‬ ‫ا‬‫و‬‫كان‬‫فقد‬ ،‫خاطئ‬ ‫أساس‬ ‫على‬ ‫قائمة‬ ‫اجلاىلية‬ ‫يف‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫ف‬ .‫اإلسالـ‬ ‫يف‬
‫ينكروف‬‫و‬ ،‫هللا‬ ‫دوف‬ ‫من‬ ‫األصناـ‬ ‫يعبدوف‬ ‫ذلك‬ ‫ورغم‬ ،‫شيئ‬ ‫كل‬ ‫ملكوت‬ ‫بيده‬‫و‬ ،‫األرض‬‫و‬ ‫ات‬‫و‬‫السم‬
‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫(و‬ :‫البعث‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫أ‬‫َّا‬‫ن‬ُ‫ك‬‫ا‬ً‫ام‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ً‫ات‬َ‫ف‬ُ‫ر‬َ‫و‬َ‫أ‬َّ‫ّن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ث‬‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ػ‬‫ب‬َ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬ً‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬‫ا‬ً‫يد‬ِ‫د‬َ‫ج‬(:‫اء‬‫ر‬‫اإلس‬ٜٗ)‫أف‬ ‫يتصوروف‬ ‫ا‬‫و‬‫كان‬‫و‬ .
‫يف‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫أما‬ .‫ه‬‫ر‬‫آخ‬ ‫إىل‬ ... ‫تضر‬‫و‬ ‫تنفع‬ ‫أاها‬‫و‬ ،‫الغيب‬ ‫تعلم‬ ‫أاها‬‫و‬ ،‫لفى‬‫ز‬ ‫هللا‬ ‫إىل‬ ‫هبم‬‫ر‬‫تق‬ ‫اها‬‫و‬‫يعبد‬ ‫اليت‬ ‫األصناـ‬
‫م‬ ‫وفق‬ ‫السًن‬ ‫من‬ ‫ذلك‬ ‫يستتبع‬ ‫وما‬ ،‫هللا‬ ‫تقوى‬ ‫من‬ ‫أساس‬ ‫على‬ ‫دلبنية‬‫ا‬ ‫تلك‬ ‫فهي‬ ‫اإلسالـ‬‫نهج‬‫اي‬‫ر‬‫نظ‬ ‫هللا‬
.‫وعمليا‬
Jadi, sebenarnya dulu mereka tahu. Lalu mengapa al-Qur‟an menyebut mereka
sebagai orang yang tidak punya pengetahuan? Apa perbedaan pengetahuan orang-
orang Arab bahwa Allah adalah Sang Pencipta yang menguasai segala sesuatu,
antara masa jahiliah dan masa Islam? Perbedaan yang sejati antara keduanya adalah
terletak pada (karakter pengetahuan) pada masa jahilah dan pada masa Islam.
Pengetahuan mereka pada masa jahiliah dibangun di atas landasan yang keliru. Benar
mereka mengetahui bahwa Allah adalah Pencipta mereka, Pencipta langit dan bumi,
dan bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan-Nya, namun pada saat yang sama
mereka juga menyembah berhala, serta mereka tidak mengakui adanya hari kiamat:
Mereka berkata: "Apakah bila Kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda
yang hancur, apa benar-benarkah Kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk
yang baru?" (al-Isra‟: 49) Mereka menduga bahwa berhala yang mereka sembah bisa
membawa mereka lebih dekat kepada Allah, mereka menduga berhala mereka
mengetahui hal-hal yang gaim, dan bahwa berhala mereka mampu mendatangkan
manfaat dan kerugian ... dan seterusnya. Sedangkan pengetahuan dalam Islam
dibangun di atas dasar ketakwaan kepada Allah, besrta segala konsekwensi yang
yang sejalan dengan aturan Allah, baik secara teoritis dan praktis.
‫كاف‬‫الذي‬ ‫العلم‬ ‫عن‬ ‫نوعو‬‫و‬ ‫طبيعتو‬ ‫يف‬ ‫خيتلف‬ ‫اإلسالـ‬ ‫يتطلبو‬ ‫الذي‬ ‫ابأللوىية‬ )‫(العلم‬ ‫فنف‬ ‫وىكذا‬
‫العرب‬ ‫يعلم‬ ‫اإلسالـ‬ ‫بدأ‬ ‫فحٌن‬ ‫لذلك‬‫و‬ ،‫يعلموف‬ ‫ال‬ ‫الذين‬ ‫أباهم‬ ‫أصحابو‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫وصف‬ ‫الذي‬‫و‬ ‫اجلاىلية‬ ‫يف‬
‫األلوى‬ ‫يقيقة‬ ‫البداية‬ ‫يف‬‫اإلطالؽ‬ ‫على‬ ‫موجود‬ ‫غًن‬ ‫اعتربه‬ ‫بل‬ ،‫فيو‬ ‫يصحح‬ ‫أو‬ ‫السابق‬ ‫علمهم‬ ‫على‬ ‫ينب‬ ‫مل‬ ‫ية‬
.‫سباما‬ ‫جديد‬ ‫أساس‬ ‫على‬ ‫األلوىية‬ ‫مفهوـ‬ ‫هبم‬‫و‬‫قل‬ ‫يف‬ ‫يبين‬ ‫بدأ‬‫و‬
Begitulah adanya, pengetahuan ketuhanan yang diajarkan oleh Islam berbeda
karakter dan jenisnya dengan pengetahuan ketuhanan pada masa jahiliah yang
dianggap bukan pengetehuan. Karena itulah, ketika Islam mulai mengajar orang-
orang Arab dasar-dasar hakikat ketuhanan, ia tidak membangunnya di atas
pengetahuan sebelumnya, bahkan ia mengoreksi pengetahuan tersebut, lebih jauh
lagi Islam tidak menganggapnya sebagai pengetahuan. Islam mulai membangun di
6
dalam hati mereka konsep keilahian dengan dasar yang sama sekali baru.
‫وحنن‬ ‫التحديد‬ ‫وجو‬ ‫على‬ ‫ذلك‬ ‫داللة‬ ‫فما‬‫ب‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫عن‬ ‫احلديث‬ ‫صدد‬‫أف‬ ‫داللتو‬ ‫اإلسالمية؟‬
‫ألاها‬‫و‬ ،‫ذلا‬ ‫القيمة‬ ‫سطحية‬ ‫فة‬‫ر‬‫مع‬ ‫ألاها‬ ‫هبا؛‬ ‫يعرتؼ‬ ‫ال‬‫و‬ ‫اإلسالـ‬ ‫هبا‬ ‫يعتد‬ ‫ال‬ ‫الذىنية‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫يف‬ ‫ثر‬‫ؤ‬‫ت‬ ‫ال‬
.‫يياتو‬ ‫اقع‬‫و‬ ‫يف‬ ‫شيئا‬ ‫تفعل‬ ‫ال‬‫و‬ ‫اإلنساف‬ ‫سلوؾ‬
Apa signifikanya hal tersebut secara khusus kita bicarakan dalam kaitannya
dengan kurikulum pendidikan Islam? Signifikanya adalah bahwa pengetahuan
teoritis saja tidak diakui dan tidak diperhitungkan oleh Islam; karena pengetahuan
semacam itu hanyalah pengetahuan artifisial yang tidak ada nilainya, dan karena ia
tidak mempengaruhi perilaku manusia dan tidak berdampak apapun terhadap realita
kehidupan.
‫يوسف‬ ‫لساف‬ ‫على‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫ه‬‫ر‬‫قر‬ ‫ما‬ ‫الداللة‬ ‫ىذه‬ ‫كد‬‫يؤ‬–‫السالـ‬ ‫عليو‬-:‫عهده‬ ‫يف‬ ‫مصر‬ ‫ياؿ‬ ‫عن‬
ِّ‫ين‬ِ‫إ‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ػ‬‫ت‬َ‫ة‬َّ‫ل‬ِ‫م‬ٍ‫ـ‬ْ‫و‬َ‫ػ‬‫ق‬َ‫ال‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ػ‬‫ي‬َِّ‫ّلل‬ِ‫اب‬ْ‫م‬ُ‫ى‬َ‫و‬ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬ ْ‫ْل‬ِ‫اب‬ْ‫م‬ُ‫ى‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬ِ‫اف‬َ‫ك‬(ٖٚ)ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ب‬َّ‫ػ‬‫ت‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ة‬َّ‫ل‬ِ‫م‬‫ي‬ِ‫ئ‬َ‫آاب‬َ‫يم‬ِ‫اى‬َ‫ر‬ْ‫ػ‬‫ب‬ِ‫إ‬َ‫اؽ‬َ‫ح‬ْ‫س‬ِ‫إ‬َ‫و‬
َ‫وب‬ُ‫ق‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ف‬َ‫أ‬َ‫ؾ‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ن‬َِّ‫ّلل‬ِ‫اب‬ْ‫ن‬ِ‫م‬... ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬(ٖٛ)‫(يوسف‬:ٖٚ-ٖٛ)
Pemahaman tersebut menguatkan penjelasan Alquran tentang kondisi Mesir
pada masa nabi Yusuf hidup, seperti cerita beliau berikut: “Aku tinggalkan agama
orang-orang yang tidak percaya kepada Allah; mereka adalah orang-orang yang
benar-benar mengingkari akhirat (37) dan aku mengikuti agama nenek moyangku
Ibrahim, Ishak, dan Yakub, sungguh kita tidak layak menyekutukan Allah dengan
apapun...” (38) (Youssef: 37-38)
‫ف‬‫ر‬‫(يع‬ ‫ا‬‫و‬‫كان‬‫يٌن‬‫ر‬‫دلص‬‫ا‬ ‫أف‬ ‫من‬ ‫فبالرغم‬‫ة‬‫ر‬‫اْلخ‬ ‫يف‬ ‫وعقااب‬ ‫ااب‬‫و‬‫ث‬‫و‬ ‫بعثا‬ ‫ىناؾ‬ ‫أبف‬ ‫يؤمنوف‬‫و‬ ،‫ة‬‫ر‬‫اْلخ‬ )‫وف‬،
‫غًن‬ ‫ىذه‬ ‫فتهم‬‫ر‬‫مع‬ ‫اعترب‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫أف‬ ‫إال‬ ،‫آاثرىم‬‫و‬ ‫معابدىم‬ ‫اف‬‫ر‬‫جد‬ ‫وعلى‬ ‫كتبهم‬‫يف‬ ‫ذلك‬ ‫كل‬‫يصفوف‬‫و‬
ْ‫م‬ُ‫ى‬َ‫(و‬ :‫يوسف‬ ‫لساف‬ ‫على‬ ‫ذلك‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫كد‬‫يؤ‬‫و‬ ،‫ة‬‫ر‬‫ابْلخ‬ ‫ين‬‫ر‬‫كاف‬‫اعتربىم‬‫و‬ ،‫موجودة‬ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬ ْ‫ْل‬ِ‫اب‬ْ‫م‬ُ‫ى‬)َ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬ِ‫اف‬َ‫ك‬
‫أل‬ ‫وذلك‬‫فهم‬ .‫يياهتم‬ ‫اقع‬‫و‬ ‫يف‬ ‫يقيقي‬ ‫وجود‬ ‫ذلا‬ ‫يكن‬ ‫مل‬ ‫ة‬‫ر‬‫اْلخ‬ ‫عن‬ ‫ثة‬‫ر‬‫ا‬‫و‬‫دلت‬‫ا‬ ‫ية‬‫ر‬‫النظ‬ ‫فتهم‬‫ر‬‫مع‬ ‫ف‬–‫ىذه‬ ‫مع‬
‫ية‬‫ر‬‫النظ‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬-‫فاعليتو‬ ‫يعطي‬ ‫كاف‬‫و‬ ‫يقيقيا‬ ‫ة‬‫ر‬‫ابْلخ‬ ‫علمهم‬ ‫كاف‬‫لو‬‫و‬ .‫هللا‬ ‫دوف‬ ‫من‬ ‫الفرعوف‬ ‫يعبدوف‬
‫الفر‬ ‫عبادة‬ ‫معو‬ ‫ا‬‫و‬‫ك‬‫يشر‬ ‫مل‬‫و‬ ،‫اْلخر‬ ‫اليوـ‬ ‫ذلك‬ ‫صايب‬ ،‫ويده‬ ‫هللا‬ ‫ا‬‫و‬‫لعبد‬ ،‫احلقيقية‬.‫عوف‬
Meskipun orang Mesir pada zaman dahulu (mengetahui) adanya akhirat,
beserta adanya kebangkitan, pahala, dan hukuman di akhirat, seperti yang gambarkan
di dalam buku-buku mereka dan mereka lukiskan pada dinding tempat ibadah dan
bangunan-bangunan peninggalan mereka yang lain, namun al-Qur‟an tetap tidak
menganggap pengetahuan mereka, dan mereka tetap dianggap para pengingkar hari
akhirat. Sebagaimana yang ditegaskan dalam ucapan Nabi Yusuf (mereka adalah
orang-orang yang benar-benar mengingkari akhirat) Hal itu disebabkan karena
7
pengetahuan teoretis warisan mereka miliki tentang akhirat tidak memiliki dampak
nyata apapun dalam realitas kehidupan mereka. Mereka -dengan landasan
pengetahuan teoritis ini- tetap menyembah Firaun, bukan menyembah Allah.
Seumpama pengetahuan mereka tentang hari akhir benar serta mempunyai dampak
yang nyata, maka mereka pasti akan menyembah hanya Allah, Sang Pemilik hari hari
akhir, dan tidak akan menyekutukannya dengan menyembah Firaun.
‫اجلاىلية‬ ‫يف‬ ‫العرب‬ ‫على‬ ‫يسجل‬ ‫آف‬‫ر‬‫فالق‬ ،‫وىكذا‬‫ىذه‬ ‫يلغي‬ ‫مث‬ ،‫دلدبر‬‫ا‬ ‫اخلالق‬ ‫وأبنو‬ ،‫ابهلل‬ ‫فتهم‬‫ر‬‫مع‬
‫إال‬ ،‫احلساب‬‫و‬ ‫البعث‬‫و‬ ‫اْلخر‬ ‫اليوـ‬ ‫فوف‬‫ر‬‫يع‬ ‫القدماء‬ ‫يٌن‬‫ر‬‫دلص‬‫ا‬ ‫أف‬ ‫ورغم‬ .‫جديد‬ ‫من‬ ‫معهم‬ ‫يبدأ‬‫و‬ ،‫سباما‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬
‫أف‬ ‫يٌن‬ ‫يف‬ ،‫ذلا‬ ‫القيمة‬ ‫ميتة‬ ‫سطحية‬ ‫فة‬‫ر‬‫مع‬ ‫األوىل‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫ألف‬ ‫دلاذا؟‬ .‫ة‬‫ر‬‫ابْلخ‬ ‫ين‬‫ر‬‫كاف‬‫يعتربىم‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫أف‬
‫ا‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫يف‬ ‫تغًن‬ ‫إىل‬ ‫تؤدي‬‫و‬ ،‫النفس‬ ‫هبا‬ ‫فتنفعل‬ ‫الوجداف‬ ‫من‬ ‫تنبع‬ ‫اليت‬ ‫احلية‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫ىي‬ ‫اإلسالـ‬ ‫يدىا‬‫ر‬‫ي‬ ‫ليت‬
:‫ية‬‫ر‬‫البش‬ ‫قي‬‫ر‬‫و‬ ‫اإلنساف‬ ‫سلوؾ‬ ‫يف‬ ‫احلاسم‬ ‫األثر‬ ‫ذلا‬ ‫يكوف‬‫و‬ ،‫اقعي‬‫و‬‫ال‬ ‫السلوؾ‬َّ‫ف‬ِ‫إ‬ ...ََّ‫اّلل‬َ‫ال‬ُ
ِّ‫ًن‬َ‫غ‬ُ‫ػ‬‫ي‬‫ا‬َ‫م‬ٍ‫ـ‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ب‬
َّ‫ّت‬َ‫ي‬‫ا‬‫و‬ُ
ِّ‫ًن‬َ‫غ‬ُ‫ػ‬‫ي‬‫ا‬َ‫م‬... ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ػ‬‫ن‬َِ‫أب‬(:‫الرعد‬ٔٔ)
Sekali lagi, Alquran memang tetap mencatat bahwa orang-orang Arab pada
masa jahiliah mempunyai pengetahuan ketuhanan yakni bahwa Allah adalah Sang
Pencipta dan Pemelihara, namun Islam kemudian tidak menganggap pengetahuan
tersebut, lalu ia mulai mengajarkan mereka pengetahuan yang baru lagi. Meskipun
orang Mesir kuno mengetahui hari akhir, hari kebangkitan dan hari perhitungan,
namun Alquran tetap menganggap mereka kafir pada hari akhir. Mengapa demikian?
Karena pengetahuan mereka dulu hanya pengetahuan kulit luar yang tak bernyawa
dan tanpa makna, sementara pengetahuan yang dikehendaki Islam adalah
pengetahuan yang hidup yang berasal dari hati nurani yang menggerakkan jiwa, dan
menyebabkan perubahan perilaku nyata, serta memiliki dampak yang signifikan pada
perilaku dan kemajuan manusia: ... “Allah tidak akan mengubah kondisi suatu
bangsa sampai mereka mengubah apa yang ada dalam diri mereka sendiri ...” (al-
Ra‟d: 11)
‫دلصدر‬‫ا‬ ‫ىو‬ ‫يعترب‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫فنف‬ ،‫اه‬‫و‬‫تق‬‫و‬ ‫ابهلل‬ ‫اإلمياف‬ ‫أساس‬ ‫على‬ ‫تقوـ‬ ‫اإلسالـ‬ ‫يف‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫كانت‬‫إذا‬‫و‬
‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫دلنهج‬ ‫األوؿ‬ٌ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬:ُ‫اه‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ػ‬‫ن‬َ‫أ‬َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ٌ‫ؾ‬َ‫ار‬َ‫ب‬ُ‫م‬‫ا‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ػ‬‫ب‬َّ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫و‬ِ‫ت‬َ‫آاي‬َ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ت‬َ‫ػ‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ِ‫اب‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َْ‫األ‬(:‫ص‬ٕٜ)
َ‫ال‬َ‫ف‬َ‫أ‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ػ‬‫ب‬َ‫د‬َ‫ت‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ف‬‫آ‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ْ‫َـ‬‫أ‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ٍ‫وب‬ُ‫ل‬ُ‫ػ‬‫ق‬‫ا‬َُ‫ذل‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ػ‬‫ق‬َ‫أ‬(:‫دمحم‬ٕٗ)‫آايتو‬ ‫تدبر‬‫و‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫اءة‬‫ر‬‫فق‬‫حملتوى‬ ‫األوؿ‬ ‫دلصدر‬‫ا‬ ‫ىو‬
.‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬
Manakala pengetahuan dalam Islam didasarkan pada iman dan takwa kepada
Allah Swt, maka Alquran dianggap sebagai sumber utama dari kurikulum pendidikan
Islam: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. (Shad: 29) “Maka Apakah mereka
tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (Muhammad: 24)
8
Dengan demikian maka membaca dan mengkaji ayat-ayat Al-Qur‟an merupakan
sumber pertama dari isi kurikulum pendidikan Islam.
‫اإلسالـ‬ ‫يف‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫بطبيعة‬ ‫الفهم‬ ‫ىذا‬ ‫ومقتضى‬‫فنننا‬ ،‫لو‬ ‫يك‬‫ر‬‫ش‬ ‫ال‬ ‫هللا‬ ‫بويدانية‬ ‫نؤمن‬ ‫دمنا‬ ‫ما‬ ‫فنننا‬ ،
‫حنن‬ ‫ما‬ ‫أما‬ .‫احلياة‬ ‫اقع‬‫و‬ ‫يف‬ ‫السلوؾ‬‫و‬ ‫ابلعمل‬ ‫اإلمياف‬‫و‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫تبط‬‫ر‬‫ت‬ ‫بذلك‬‫و‬ ،‫ومنهجو‬ ‫يعتو‬‫ر‬‫ش‬ ‫ننفذ‬ ‫أف‬ ‫ُيب‬
‫البشر‬ ‫صنع‬ ‫من‬ ‫غًنه‬ ‫يعة‬‫ر‬‫ش‬ ‫تنفيذ‬‫و‬ ‫ايد‬‫و‬‫ال‬ ‫ابهلل‬ ‫اإلمياف‬ ‫من‬ ‫اْلف‬ ‫فيو‬‫ربدث‬ ‫مل‬ ‫سيئة‬ ‫يدة‬‫ر‬‫ف‬ ‫يالة‬ ‫فهذه‬ ،
.‫اجلاىلية‬ ‫يّت‬
Implikasi dari pemahaman tentang karakter pengetahuan dalam Islam seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah bahwa selama kita mempercayai keesaan
Allah, maka selama itu kita harus menerapkan syariat dan aturan-aturan-Nya yang
telah digariskan dalam manhaj-Nya, dengan begitu ilmu pengetahuan dan iman akan
berkorelasi dengan tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan nyata. Kalau
sekarang ada di antara kita yang beriman kepada Allah yang Esa lalu dia menerapkan
aturan selain aturan Allah, yaitu aturan buatan manusia, maka sesungguhnya itu
adalah preseden buruk yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan tidak ada di
masa jahiliah.
‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫يف‬ ‫اخلربة‬ ‫مفهوم‬
‫اإلنساف‬ ‫يتعلم‬‫ماليظتو‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫وعن‬ ،‫لو‬‫و‬‫ورس‬ ‫هللا‬ ‫عن‬ ‫التلقي‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫عن‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫يف‬
.‫بة‬‫ر‬‫التج‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫وعن‬ ،‫دلمارسة‬‫ا‬‫و‬ ‫العمل‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫وعن‬ ،‫لو‬‫و‬‫ي‬ ‫للكوف‬
Konsep pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam
Dalam kurikulum pendidikan Islam, manusia belajar dengan menerima
langsung dari Allah dan rasul-Nya, dengan mengamati jagat alam semesta yang ada
sekelilingnya, melalui praktik dan latihan, serta melalui pengalaman experimental.
‫كل‬‫و‬ ‫اإلذلية‬ ‫القيم‬‫و‬ ‫دلعايًن‬‫ا‬‫و‬ ‫للحقائق‬ ‫ابلنسبة‬ ‫أما‬‫اإلسالمي‬ ‫دلنهج‬‫ا‬ ‫ومقومات‬ ‫خبصائص‬ ‫يتصل‬ ‫ما‬
،‫هبا‬ ‫التكيف‬‫و‬ ،‫اكها‬‫ر‬‫إد‬‫و‬ ‫تلقيها‬ ‫يد‬ ‫عند‬ ‫فيها‬ ‫عملها‬ ‫يتوقف‬‫و‬ ،‫هللا‬ ‫من‬ ‫جبملتها‬ ‫يتلقاىا‬ ‫اإلنساف‬ ‫فنف‬ ،‫العاـ‬
‫يتلقى‬ ‫يٌن‬ ‫وىو‬ .‫األمر‬ ‫اقع‬‫و‬ ‫يف‬ ‫مقتضياتو‬ ‫تطبيق‬‫و‬‫من‬ ‫سابقة‬ ‫ات‬‫ر‬‫دبقر‬ ‫متأثر‬ ‫غًن‬ ‫وىو‬ ‫يتلقاه‬ ‫فنمنا‬ ،‫ىذا‬ ‫كل‬
‫و‬ ‫نفسو‬ ‫من‬ ‫ال‬ ،‫مصدر‬ ‫أي‬َُّ‫مث‬ :‫آخر‬ ‫مصدر‬ ‫أي‬ ‫من‬ ‫ال‬َ‫اؾ‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ٍ‫ة‬َ‫يع‬ِ‫ر‬َ‫ش‬َ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ر‬ْ‫َم‬ْ‫األ‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ال‬َ‫و‬ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ػ‬‫ت‬
َ‫اء‬َ‫و‬ْ‫َى‬‫أ‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ال‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ي‬(:‫اجلاثية‬ٔٛ)
Terkait pengetahun yang berhubungan dengan hakikat, norma, nilai-nilai
ilahiah serta hal-hal lain yang berhubungan dengan karakteristik dan elemen umum
kurikulum Islam, manusia menerimanya secara garis besarnya dari Allah Swt.
Praktiknya bergantung pada tingkat penerimaan dan kesadaran masing-masing,
9
tergantung pada kemampuan seseorang beradaptasi dengan semua itu, dan pada
pemenuhan persyaratan kongritnya. Ketika manusia menerima semua ini, dia
menerimanya tanpa ada pengaruh dari keputusan sebelumnya dari sumber manapun,
baik dari dirinya maupun dari sumber lain: “Kemudian Kami jadikan kamu berada di
atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (al-Jatsiyah:
18)
‫ىذه‬ ‫فكل‬ ،‫بة‬‫ر‬‫التج‬‫و‬ ،‫دلمارسة‬‫ا‬‫و‬ ‫العمل‬‫و‬ ،‫للماليظة‬ ‫ابلنسبة‬ ‫أما‬‫و‬.‫اإلنساف‬ ‫خربة‬ ‫ين‬‫و‬‫تك‬ ‫يف‬ ‫وسائل‬
‫ورد‬ ‫فقد‬.‫اإلخبار‬‫و‬ ‫اإلنباء‬‫و‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫و‬ ‫العلم‬ ‫دبعىن‬ ‫اخلربة‬ ‫لفظ‬َ‫خ‬ :‫تقوؿ‬ ‫بية‬‫ر‬‫الع‬ ‫اللغة‬ ‫ففي‬َ‫رب‬ُ‫خ‬ ‫الشيء‬‫عرؼ‬ :‫ا‬‫رب‬
ُ‫أل‬ :‫يقاؿ‬‫و‬ ،‫يقيقتو‬ ‫على‬ ‫خربه‬ْ‫خ‬ِ‫رب‬ُ‫خ‬ ‫ف‬ْ‫رب‬َ‫خ‬ ‫يقاؿ‬‫و‬ .‫علمك‬ ‫ألعملن‬ ‫أي‬ :‫ؾ‬َ
ِ‫رب‬َ‫الشيء‬َ‫وخ‬ .‫علمو‬ :َ
ِ‫رب‬
‫ا‬‫ًن‬‫خب‬ ‫صار‬ :‫الرجل‬‫ابدلو‬ ‫أي‬ :‫ه‬‫ر‬‫وخاب‬ .‫أنبأه‬ ‫أي‬ ،‫بكذا‬ ‫أخربه‬ ‫يقاؿ‬‫و‬ .َ‫وخ‬ .‫األخبار‬َّ‫رب‬.‫بو‬ ‫أخربه‬ ‫أي‬ :‫بكذا‬ ‫ه‬
َ‫خ‬ :‫يقاؿ‬‫و‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫الشيء‬َ‫ػ‬‫ي‬ ‫اعة‬‫ز‬‫خ‬ ‫من‬ ‫عينا‬ ‫بعث‬ ‫صلعم‬ ‫أنو‬ :‫احلديبية‬ ‫يديث‬ ‫ويف‬ .‫يقيقتو‬ ‫على‬ ‫فو‬‫ر‬‫ع‬ ‫أي‬َ‫ت‬َ‫خ‬َّ‫رب‬
َ‫ػ‬‫ي‬ ‫أي‬ .‫يش‬‫ر‬‫ق‬ ‫خرب‬ ‫لو‬َ‫ػ‬‫ت‬َ‫ع‬َّ‫ر‬َ‫است‬ ‫فالف‬ ‫يقاؿ‬‫و‬ .‫ؼ‬ْ‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ر‬‫يعين‬ :‫ه‬‫سألو‬‫أف‬ ‫وطلب‬ ،‫اخلرب‬ ‫عن‬‫األخباري‬‫و‬ .‫بو‬ ‫خيرب‬
‫خ‬‫دلؤر‬‫ا‬،‫األخبا‬ ‫إىل‬ ‫نسب‬َُ‫وي‬ ‫ينقل‬ ‫ما‬ :‫اخلرب‬‫و‬ .‫ر‬َّ‫د‬ْ‫ل‬‫ا‬‫و‬ .‫كتابة‬‫أو‬ ‫ال‬‫و‬‫ق‬ ‫بو‬ ‫ث‬‫ػ‬َ‫خ‬َ‫رب‬‫الصدؽ‬ ‫يتمل‬ ‫قوؿ‬ ‫ىو‬
.‫أخبار‬ ‫وصبعو‬ .‫لذاتو‬ ‫الكذب‬‫و‬
Observasi, praktik, latihan, dan eksperimen, semua itu merupakn cara untuk
membentuk khibrah (pengalaman) manusia. Kata "khibrah" dalam bahasa Arab bisa
berarti ilmu, pengetahuan, kabar, dan berita.
Dalam bahasa Arab Anda ungkapan: َ‫خ‬َ‫رب‬ُ‫خ‬ ‫الشيء‬‫ا‬‫رب‬ , bisa bermakna dia
mengetahui berita sebenarnya. Ungkapan: ُ‫أل‬ْ‫خ‬ِ‫رب‬ُ‫خ‬ ‫ف‬ْ‫رب‬‫ؾ‬ , bisa bermakna saya akan
memberi Anda ilmu. Kalimat: َ‫خ‬َ
ِ‫رب‬َ‫الشيء‬ , bisa dipahami dalam arti dia mengetahui hal
itu. Pernyataan: َ‫خ‬َ
ِ‫رب‬‫الرجل‬ ,dapat bermaknaorangitutahu. Perkataan ‫بكذا‬ ‫أخربه‬, maknanya
dia telah mengabarkan berita: Kalimat ‫ه‬‫ر‬‫خاب‬, berarti saling bertukar berita. Ungkapan
َ‫خ‬َّ‫رب‬‫بكذا‬ ‫ه‬ bisa bermakna memberitahukannya hal itu. Di dalam sebuah hadits yang
terkait dengan perang Hudaybiyah dijelaskan bahwa Rasulullah pernah mengutus
seorang inteligen dari suku Khuza'ah untuk
َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫خ‬َّ‫رب‬ keadaan orang Quraisy. Dalam
konteks tersebut
َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫خ‬َّ‫رب‬ bermakna mencari tahu dengan teliti (menenlisik). Perkataan
َ‫است‬ ‫فالف‬ْ‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ر‬‫ه‬ dalam bahasa Arab bisa bermkna bahwa dia bertanya kepadanya atau
meminta diberi tahu. Kata ‫األخباري‬ yang dinisbahkan pada kata ‫األخبار‬ berarti
sejarawan (‫خ‬‫دلؤر‬‫ا‬). Kata ‫اخلرب‬ memiliki arti perkataan atau tulisan yang ditransmisikan.
Kata ‫اخلرب‬bisa juga bermakna sebuah pernyataan yang secara langsung bisa dikatakan
benar atau salah. Bentuj jamak dari kata ‫اخلرب‬adalah ‫األخبار‬.
10
‫مادة‬ ‫وردت‬ ‫وقد‬( ‫ومخسوف‬ ‫اثناف‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫يف‬ ))‫((خرب‬ٕ٘.‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫و‬ ‫العلم‬ ‫دبعىن‬ ‫ة‬‫ر‬‫م‬ )
Di dalam Al-Qur‟an kata (‫خرب‬) terulang sebanyak 52 kali dengan makna yang
berhubungan dengan pengetahuan.
‫وضمائرىم‬ ‫نياهتم‬‫و‬ ‫العباد‬ ‫أبعماؿ‬ ‫عليم‬ ‫فاهلل‬:
Allah mengetahui perbuatan, niat, dan perasaan hamba-Nya.
َِِّ‫ّلل‬َ‫و‬ُ‫اث‬َ‫ًن‬ِ‫م‬ِ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫الس‬ِ‫ض‬ْ‫َر‬ْ‫األ‬َ‫و‬َُّ‫اّلل‬َ‫و‬َِ‫دب‬‫ا‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬(:‫اف‬‫ر‬‫عم‬ ‫آؿ‬ٔٛٓ)
Kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah
mengetahui apayangkamukerjakan. (Ali Imran:180)
َ‫ال‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ر‬َْ‫ُي‬ُ‫ف‬‫آ‬َ‫ن‬َ‫ش‬ٍ‫ـ‬ْ‫و‬َ‫ػ‬‫ق‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َّ‫َال‬‫أ‬‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫د‬ْ‫اع‬َ‫و‬ُ‫ى‬ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ػ‬‫ق‬َ‫أ‬‫ى‬َ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫ػ‬‫ت‬‫ل‬ِ‫ل‬‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ػ‬‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ََّ‫اّلل‬َّ‫ف‬ِ‫إ‬ََّ‫اّلل‬ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬‫ا‬َِ‫دب‬
َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬(:‫دلائدة‬‫ا‬ٛ)
Janganlahsekali-kali kebencianmuterhadapsesuatukaum,mendorongkamuuntuk
Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (Al-Maidah:8)
:‫متقن‬ ‫قادر‬ ‫عامل‬ ‫سبحانو‬ ‫وىو‬
Allah Maha Mengetahui dan Memelihar
‫ى‬َ‫ر‬َ‫ػ‬‫ت‬َ‫و‬َ‫اؿ‬َ‫ب‬ِْ‫اجل‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ػ‬‫ب‬َ‫س‬َْ‫رب‬ً‫ة‬َ‫د‬ِ‫ام‬َ‫ج‬َ‫ي‬ِ‫ى‬َ‫و‬‫ر‬َُ‫سب‬َّ‫ر‬َ‫م‬ِ‫اب‬َ‫ح‬َّ‫الس‬َ‫ع‬ْ‫ن‬ُ‫ص‬َِّ‫اّلل‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ػ‬‫ت‬َ‫أ‬َ‫ن‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ُ‫َّو‬‫ن‬ِ‫إ‬
ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬‫ا‬َِ‫دب‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ػ‬‫ت‬(:‫النمل‬ٛٛ)
Kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia
berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat
dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamukerjakan.(Al-Naml:88)
:‫اخلبًن‬ ‫القدير‬ ‫العليم‬ ‫وىو‬
Dia yang Maha Mengetahui, Mahakuasa
َْ‫مل‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ػ‬‫ت‬َّ‫َف‬‫أ‬ََّ‫اّلل‬ُ‫ج‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ال‬ِ‫يف‬ِ‫ر‬‫ا‬َ‫َّه‬‫ػ‬‫ن‬‫ال‬ُ‫ج‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫ي‬َ‫و‬َ‫ار‬َ‫َّه‬‫ػ‬‫ن‬‫ال‬ِ‫يف‬ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ال‬َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬َ‫و‬َ‫س‬ْ‫َّم‬‫الش‬َ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫ل‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ر‬َْ‫ُي‬َ‫ىل‬ِ‫إ‬
ٍ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬‫ى‬ًّ‫م‬َ‫س‬ُ‫م‬َّ‫َف‬‫أ‬َ‫و‬ََّ‫اّلل‬‫ا‬َِ‫دب‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬(:‫لقماف‬ٕٜ)
َّ‫ف‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫م‬َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬َِّ‫اّلل‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ػ‬‫ت‬َ‫أ‬َّ‫ف‬ِ‫إ‬ََّ‫اّلل‬ٌ‫يم‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬(:‫ات‬‫ر‬‫احلج‬ٖٔ)
ِ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ػ‬‫ي‬َُّ‫اّلل‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫ا‬‫و‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫د‬ٍ‫ات‬َُّ‫اّلل‬َ‫و‬‫ا‬َِ‫دب‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬(:‫اجملادلة‬ٔٔ)
َ‫َال‬‫أ‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ي‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫و‬ُ‫ى‬َ‫و‬ُ‫يف‬ِ‫ط‬َّ‫ل‬‫ال‬ُ‫ًن‬ِ‫ب‬َْ‫اخل‬(:‫دللك‬‫ا‬ٔٗ)
11
:‫العباد‬ ‫أعماؿ‬ ‫بكل‬ ‫العليم‬ ‫وىو‬
Dia mengetahui seluruh perbuatan hamba
ْ‫ف‬ِ‫إ‬َ‫و‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫س‬ُْ‫رب‬‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ػ‬‫ت‬َ‫ػ‬‫ت‬َ‫و‬َّ‫ف‬ِ‫ن‬َ‫ف‬ََّ‫اّلل‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬‫ا‬َِ‫دب‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬َ‫ف‬‫و‬‫ا‬ً‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬(:‫النساء‬ٕٔٛ)
:‫البصًن‬ ‫العليم‬ ‫وىو‬
Dia Maha Melihat dan Maha Mengetahui
َّ‫ف‬ِ‫إ‬َ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ُ‫ط‬ُ‫س‬ْ‫ب‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ؽ‬ْ‫ز‬ِ
ّ‫الر‬ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ُ‫اء‬َ‫ش‬َ‫ي‬ُ‫ر‬ِ‫د‬ْ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫و‬ُ‫َّو‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ِ‫ه‬ِ‫اد‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬ً‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬‫ا‬ً‫ًن‬ِ‫ص‬َ‫ب‬(:‫اء‬‫ر‬‫اإلس‬ٖٓ)
:‫العلم‬ ‫دبعىن‬ ‫وىي‬
Khibrah bermakna pengetahuan
َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫و‬ُ
ِ‫رب‬ْ‫ص‬َ‫ت‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬َْ‫مل‬ْ‫ط‬ُِ‫رب‬ِ‫و‬ِ‫ب‬‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ػ‬‫ب‬ُ‫خ‬(:‫الكهف‬ٙٛ)
:‫وخربه‬ ‫يق‬‫ر‬‫الط‬ ‫علم‬ ‫دبعمىن‬‫و‬
Khibrah bermakna ilmu tentang cara
ْ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫اؿ‬َ‫ق‬‫ى‬َ‫وس‬ُ‫م‬ِ‫و‬ِ‫ل‬ْ‫َى‬ِ‫أل‬ِّ‫ين‬ِ‫إ‬ُ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬‫آ‬‫ا‬ً‫ر‬َ‫ّن‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫آت‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ػ‬‫ن‬ِ‫م‬ٍَ‫رب‬َِ‫خب‬ْ‫َو‬‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫آت‬ٍ‫اب‬َ‫ه‬ِ‫ش‬ِ‫ب‬ٍ‫س‬َ‫ب‬َ‫ػ‬‫ق‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ط‬ْ‫ص‬َ‫ت‬
(‫النم‬:‫ل‬ٚ)
ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ػ‬‫ب‬َ‫ػ‬‫ن‬َ‫ل‬َ‫و‬َّ‫ّت‬َ‫ي‬َ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ن‬َ‫ين‬ِ‫د‬ِ‫اى‬َ‫ج‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ين‬ِ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫الص‬َ‫و‬َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ػ‬‫ب‬َ‫ػ‬‫ن‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ب‬ْ‫َخ‬‫أ‬(:‫دمحم‬ٖٔ)
‫إما‬ ‫فها‬‫ر‬‫وع‬ ‫علمها‬ ‫اليت‬ ‫كاتو‬‫مدر‬ ‫بٌن‬‫و‬ ‫الفرد‬ ‫بٌن‬ ‫تفاعل‬ ‫ىي‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫يف‬ ‫فاخلربة‬ ،‫إذف‬
‫يعتو‬‫ر‬‫ش‬ ‫خالؿ‬ ‫من‬ ‫هللا‬ ‫عن‬ ‫التلقي‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫عن‬–‫الكتا‬‫السنة‬‫و‬ ‫ب‬-‫هللا‬ ‫لسنن‬‫و‬ ‫للكوف‬ ‫ماليظتو‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫عن‬ ‫أو‬
‫عن‬ ‫ليس‬‫و‬ .‫بة‬‫ر‬‫التج‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫عن‬ ‫أو‬ ،‫اخلطأ‬‫و‬ ‫لة‬‫و‬‫احملا‬ ‫أو‬ ،‫العمل‬‫و‬ ‫دلمارسة‬‫ا‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫عن‬ ‫أو‬ ،‫لو‬‫و‬‫ي‬ ‫من‬ ‫فيو‬ ‫الفاعلة‬
.‫ديوي‬ ‫جوف‬ ‫يقوؿ‬ ‫كما‬،‫فقط‬ ‫بة‬‫ر‬‫التج‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬
Dengan demikian, pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam adalah
interaksi antara individu dan persepsi yang dia tangkap baik baik melalui penerimaan
langsung dari Allah dengan media syariat-Nya –al-Qur‟an dan Sunnah– atau melalui
pengamatan terhadap alam semesta sekitar manusia beserta sunnatullah yang berlaku
padanya, atau melalui praktik dan latihan, atau melalui trial and error, atau melalui
eksperimen. Jadi, pengetahuan itu didapatkan bukan hanya melalui percobaan,
sebagaimana yang dikatakan oleh John Dewey.
‫اخلارجية‬ ‫البيئة‬ ‫امل‬‫و‬‫ع‬ ‫بٌن‬‫و‬ ‫دلتعلم‬‫ا‬ ‫بٌن‬ ‫تفاعل‬ ‫عملية‬ ‫رلرد‬ ‫ليست‬ ‫فاخلربة‬‫أو‬ ‫كانت‬‫مادية‬ ‫احمليطة‬
.‫احلياة‬ ‫يف‬ ‫دلقتضياهتا‬ ‫تطبيق‬‫و‬ ،‫هبا‬ ‫تسليم‬‫و‬ ،‫معها‬ ‫تفاعل‬‫و‬ ،‫للغيبيات‬ ‫تلق‬ ‫أيضا‬ ‫ىي‬ ‫بل‬ ،‫اجتماعية‬
Pengalaman bukan sekadar proses interaksi antara pelajar dan faktor
lingkungan eksternal baik yang bersifat materil atau sosial, tetapi ia juga merupakan
12
penerimaan untuk hal-hal yang tidak kasat mata, berinteraksi dengan hal tersebut,
penerimaan terhadapnya, serta aplikasi konsekwensi aspek unindrawi dalam
kehidupan.
،‫بة‬‫ر‬‫التج‬ ‫إف‬‫يف‬ ‫تعود‬ ‫اليت‬ ‫تلك‬ ‫ىي‬ ،‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫ر‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫يف‬ ‫اخلربة‬ ‫ربقيق‬ ‫وسائل‬ ‫أيد‬ ‫ىي‬ ‫اليت‬
‫يد‬ ‫على‬ ‫النهضة‬ ‫عصر‬ ‫يف‬ ‫اب‬‫ر‬‫أو‬ ‫يف‬ ‫انتشر‬‫و‬ ‫دلسلموف‬‫ا‬ ‫اخرتعو‬ ‫الذي‬ ‫العلمي‬ ‫ييب‬‫ر‬‫التح‬ ‫دلنهج‬‫ا‬ ‫إىل‬ ‫أصلها‬
‫روج‬‫((الن‬ ‫أو‬ ))‫اصباتية‬‫رب‬‫((ال‬ ‫الفلسفة‬ ‫من‬ ‫جزء‬ ‫ىو‬ ‫ديوي‬ ‫عند‬ ‫اخلربة‬ ‫مفهوـ‬ ‫لكن‬ .‫وغًنه‬ ‫بيكوف‬ ‫رز‬))‫فعية‬
‫جذورىا‬ ‫يف‬ ‫تعود‬ ‫اليت‬–))‫اسل‬‫ر‬ ‫ّنرد‬‫ر‬‫((ب‬ ‫يطاين‬‫رب‬‫ال‬ ‫الفيلسوؼ‬ ‫يقوؿ‬ ‫كما‬-‫ييث‬ ،‫الفطائية‬ ‫الفلسفة‬ ‫إىل‬
.‫اصباتية‬‫رب‬‫ال‬ ‫الفلسفة‬ ‫مؤسس‬ ‫ىو‬ ))‫((بروتغورس‬ ‫ّنين‬‫و‬‫الي‬ ‫الفيلسوؼ‬ ‫أف‬ ))‫اسل‬‫ر‬(( ‫يعترب‬
Eksperimen, yang merupakan salah satu sarana untuk mencapai pengalaman
dalam kurikulum Islam, pada dasarnya bermula dari metode penelitian ilmiah yang
ditemukan oleh umat Islam yang kemudian menyebar di Eropa pada masa Renaisans
yang dikembangkan oleh Rogers Bacon dan lain-lain. Akan tetapi konsep
pengalaman Dewey adalah bagian dari filosofi pragmatisme, yang cikal bakalnya -
menurut filosuf Inggris Bernard Russell, berakar pada Fasisme. Menurut Russell,
filosuf Yunani (Protagoras) adalah pendiri filsafat pragmatik.
‫أصل‬ ‫ىو‬ ‫الذي‬ ‫دلادي‬‫ا‬ ‫اجلوىر‬ ‫ىي‬ ‫الطبيعة‬ ‫تعترب‬ ‫كانت‬‫عموما‬ ‫يقية‬‫ر‬‫اإلغ‬ ‫الفلسفات‬ ‫أف‬ ‫علمنا‬ ‫إذا‬‫و‬
‫أف‬ ‫علمنا‬ ‫إذا‬‫و‬ .‫كة‬‫احلر‬ ‫ومصدر‬ ،‫األشياء‬ ‫أصل‬ ‫وىي‬ ،‫الكوف‬ ‫ىذا‬ ‫وجود‬ ‫يف‬ ‫دلادية‬‫ا‬ ‫العلة‬ ‫وىي‬ ،‫دلوجود‬‫ا‬
‫القد‬ ‫يقية‬‫ر‬‫اإلغ‬ ‫دلفاىيم‬‫ا‬ ‫ىذه‬ ‫يدود‬ ‫عن‬ ‫ج‬‫زبر‬ ‫مل‬ ‫عمومها‬ ‫يف‬ ‫احلديثة‬ ‫بية‬‫ر‬‫الغ‬ ‫الفلسفات‬‫للطبيعة‬ ‫مية‬‫فنننا‬ ،–
‫عندئذ‬-‫االذباه‬ ‫ذلك‬ ‫أسباب‬ ‫ندرؾ‬‫ه‬‫ر‬‫ومشاع‬ ‫اإلنساف‬ ‫إخضاع‬ ‫إىل‬ ‫يهدؼ‬ ‫الذي‬ ‫اصبايت‬‫رب‬‫ال‬ ‫الفلسفي‬
.‫دلادة‬‫ا‬‫و‬ ‫الطبيعة‬‫و‬ ‫البيئة‬ ‫لسلطاف‬ ‫ومعتقداتو‬
Ketika kita memahami bahwa filsafat Yunani pada umumnya menganggap
alam sebagai substansi fisik yang merupakan asal mula keberadaan, materi adalah
illah causa keberadaan alam semesta ini, asal usul segala sesuatu, dan sumber gerak.
Ketika kita memahami bahwa filsafat Barat modern pada umumnya tidak bisa
melepaskan diri dari konsep Yunani kuno tentang alam, maka - kita bisa memahami
alasan tren filosofis pragmatis yang bertujuan untuk mengarahkan manusia, perasaan,
dan kepercayaannya kepada otoritas lingkungan, alam dan materi.
‫اليت‬ ،‫النفعية‬ ‫اصباتية‬‫ر‬‫ال‬ ‫الفلسفة‬ ‫نظاـ‬ ‫يف‬ ‫ئية‬‫ز‬‫ج‬ ‫ىي‬ ‫اهجو‬ ‫على‬ ‫سار‬ ‫ومن‬ ‫ديوي‬ ‫عند‬ ‫فاخلربة‬ ،‫إذف‬
‫تقوـ‬‫الوج‬ ‫أصل‬ ‫ىي‬ ‫الطبيعة‬ ‫أف‬ ‫أساس‬ ‫على‬،‫الطبيعة‬ ‫ابن‬ ‫ىو‬ ‫اإلنساف‬‫و‬ .‫اخلالقة‬ ‫ىي‬ ‫أاها‬ ‫أي‬ ،‫ومنشؤه‬ ‫ود‬
‫التطور‬ ‫يلقات‬ ‫من‬ ‫يلقة‬ ‫إال‬ ‫ىو‬ ‫فما‬ .‫سللوقاهتا‬ ‫من‬ ‫وسللوؽ‬‫ا‬ ‫أنشأتو‬ ‫الذي‬ ‫اين‬‫و‬‫احلي‬‫أف‬ ‫اد‬‫ر‬‫أ‬ ‫فنذا‬ ،‫لطبيعة‬
13
‫من‬ ‫وجود‬ ‫على‬ ‫يصل‬ ‫كما‬‫منها‬ ‫اتو‬‫رب‬‫خ‬ ‫على‬ ‫ليحصل‬ ‫أوجدتو‬ ‫اليت‬ ‫البيئة‬ ‫مع‬ ‫يتعامل‬‫و‬ ‫يتعامل‬ ‫أف‬ ‫فعليو‬ ‫يتعلم‬
.‫قبل‬
Oleh karena itu, pengalaman menurut Dewey -dan orang-orang yang mengikuti
pendekatannya- adalah bagian kecil dari sistem filsafat utilitarian pragmatisme, yang
didasarkan pada prinsip bahwa alam adalah asal mula penciptaan, alam adalah
penciptanya. Manusia adalah anak alam, dan salah satu makhluk ciptaannya.
Manusia hanyalah salah satu episode perkembangan hewan yang diciptakan oleh
alam, jika ia ingin belajar menghadapi dan mengatasi lingkungan yang
menciptakannya untuk mendapatkan pengalamannya, seperti yang pernah ada
sebelumnya.
‫فض‬‫ر‬‫ي‬ ‫ال‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫إف‬‫ب‬‫ر‬‫التج‬‫ات‬‫و‬‫خط‬ ‫فض‬‫ر‬‫ي‬ ‫ال‬‫و‬ ‫اخلربة‬ ‫على‬ ‫للحصوؿ‬ ‫كوسيلة‬‫ة‬
‫الفروض‬ ‫وفرض‬ ،‫دلشكلة‬‫ا‬ ‫وربديد‬ ،‫دلشكلة‬‫اب‬ ‫اإليساس‬ :‫مثل‬ .‫عليو‬ ‫تقوـ‬ ‫الذي‬ ‫العلمي‬ ‫البحث‬ ‫منهج‬
‫لكن‬ .‫التعميمات‬ ‫إىل‬ ‫الوصوؿ‬ ‫مث‬ ،‫الفروض‬ ‫ىذه‬ ‫صحة‬ ‫عدـ‬ ‫أو‬ ‫صحة‬ ‫اختبار‬ ‫مث‬ ،‫ذلا‬‫و‬‫ي‬ ‫دلعلومات‬‫ا‬ ‫وصبع‬
‫ا‬‫جعل‬ ‫الذي‬ ‫األمر‬ ‫وىو‬ .‫اخلربة‬ ‫مصدر‬ ‫ويدىا‬ ‫بة‬‫ر‬‫التج‬ ‫اعتبار‬ ‫ىو‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫فضو‬‫ر‬‫ي‬ ‫لذي‬
‫بة‬‫ر‬‫ذب‬ ‫كلميت‬‫بٌن‬ ‫بطوف‬‫ر‬‫ي‬ ‫اخلربة‬ ‫فلسفة‬ ‫أصحاب‬eksperiment‫وخربة‬experince‫من‬ ‫الكلمتٌن‬ ‫إف‬ ‫ييث‬
.‫ايد‬‫و‬ ‫أصل‬
Kurikulum pendidikan Islam tidak menolak ujicoba sebagai sarana untuk
mendapatkan pengalaman, dan tidak juga menolak langkah-langkah metode
penelitian ilmiah yang mendasarinya. Seperti: merasakan adanya masalah,
identifikasi masalah, mengajukan hipotesis, lalu mengumpulkan informasi yang
terkait, kemudian menguji validitas hipotesis tersebut, akhirnya sampai pada
generalisasi. Tetapi yang ditolak oleh kurikulum pendidikan Islam adalah
menganggap eksperimen sebagai satu-satunya sumber pengalaman. Ide itulah yang
membuat para filosof pengalaman menghubungkan antara kata uji coba
(eksperiment) dan pengalaman (experince) yang bersumber dari asal yang sama.
‫إف‬‫اخلربة‬‫اإلنسانية‬‫أتتى‬‫عن‬‫يق‬‫ر‬‫ط‬‫التلقي‬‫عن‬‫الويي‬،‫الصادؽ‬‫وعن‬‫يق‬‫ر‬‫ط‬‫ماليظة‬‫كتاب‬‫الكوف‬
‫ح‬‫دلفتو‬‫ا‬‫دبا‬‫فيو‬‫من‬‫إنساف‬‫وصباد‬‫اف‬‫و‬‫ويي‬‫ن‬‫و‬‫ب‬‫ات‬‫وسنن‬‫هللا‬‫ية‬‫ر‬‫جا‬‫يف‬‫كل‬،‫شيئ‬‫وعن‬‫يق‬‫ر‬‫ط‬‫دلمارسة‬‫ا‬
‫ا‬‫و‬‫لعمل‬‫لة‬‫و‬‫احملا‬‫و‬،‫اخلطأ‬‫و‬‫وعن‬‫يق‬‫ر‬‫ط‬‫التجر‬‫ب‬،‫ة‬‫بل‬‫عن‬‫يق‬‫ر‬‫ط‬‫اإلذلاـ‬‫من‬‫هللا‬‫يف‬‫كل‬‫ىذا‬.
Pengalaman manusia datang melalui penerimaan wahyu yang benar, dan
dengan mengamati kitab alam semesta yang terbuka lebar, termasuk manusia, benda
mati, hewan dan tumbuhan, serta sunnatullah yang mengikat segala sesuatu, melalui
latihan, praktik, trial dan error, dan melalui pengalaman, bahkan melalui ilham yang
bersumber dari Allah.
14
‫إف‬‫أصحاب‬‫فلسفة‬‫اخلربة‬"‫قد‬‫استبع‬‫د‬‫ا‬‫و‬‫اجلانب‬‫دلغيب‬‫ا‬‫من‬‫رلاؿ‬‫البحث‬‫ال‬‫على‬‫اعتبار‬‫أنة‬‫غ‬‫ًن‬
‫قابل‬‫للبحث‬‫اب‬‫دلنهج‬‫ييب‬‫ر‬‫التج‬‫إمنا‬‫و‬‫على‬‫اعتبار‬‫أنو‬‫غًن‬‫موجودة‬‫أ‬‫صال‬".
Pemilik filosof pengalaman "telah menyingkirkan sisi ghaib dari dunia
penelitian, bukan karena tidak bisa dicari dengan metode eksperimental, namun
dengan alasan pada dasarnya dia tidak ada sama sekali."
‫ويف‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬‫اإلسالمية‬‫اإلمياف‬‫ابلغيب‬‫ليس‬‫عقيدة‬‫صحيحة‬،‫فقط‬‫إاها‬‫و‬‫ىو‬‫موقف‬‫علمى‬
‫صحيح‬‫بنفسة‬‫الدرجة‬" .‫إف‬‫الغيب‬‫دلستعصي‬‫ا‬‫على‬‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫يبية‬‫ر‬‫التج‬‫و‬‫و‬‫سائلها‬‫احلسية‬‫ليس‬‫ىو‬‫الغيب‬
‫دلتعلق‬‫ا‬‫ابهلل‬‫ومالئكتو‬‫الروح‬‫و‬‫و‬‫غ‬‫ًنىا‬،‫فقط‬‫إنو‬‫أيضا‬‫ا‬‫لغيب‬‫دلتعلق‬‫ا‬‫ة‬‫ر‬‫ابلذ‬‫اخللية‬‫و‬‫و‬‫ابء‬‫ر‬‫الكه‬‫دلعناطيسية‬‫ا‬‫و‬
‫اجلاذبية‬‫و‬‫و‬‫أ‬‫اد‬‫ر‬‫ط‬‫انٌن‬‫و‬‫الق‬‫يف‬‫األشياء‬‫الّت‬‫تقطع‬‫بوجود‬‫ىذا‬‫الغيب‬‫يب‬‫ر‬‫الق‬‫من‬‫اإل‬‫اؾ‬‫ر‬‫د‬‫البعيد‬‫من‬‫اس‬‫و‬‫احل‬."
Dalam kurikulum pendidikan Islam, kepercayaan pada yang tak terlihat tidak
hanya doktrin yang benar, tapi ini adalah posisi ilmiah yang benar dan benar. "Yang
tak terlihat bukanlah yang tak terlihat dari pengetahuan empiris dan sarana
sensoriknya. Ini juga yang tak terlihat terkait dengan atom, sel, listrik, hukum
munafik, gravitasi, dan semakin sering hukum dalam hal-hal yang terpotong di
hadapan yang tak terlihat ini di dekat persepsi indra yang jauh.
‫لقد‬‫و‬‫اكتشف‬‫بعض‬‫من‬‫أنكر‬‫الغيب‬‫ا‬‫و‬‫وسخر‬‫منو‬‫ومن‬‫دلؤمنٌن‬‫ا‬،‫بو‬‫أف‬‫الغيب‬‫يقيقة‬‫قائمة‬‫أماـ‬
‫أعي‬‫ن‬،‫هم‬‫أاهم‬‫و‬‫عاجزوف‬‫ا‬‫ز‬‫عج‬‫كامال‬–‫رغم‬‫بو‬‫ر‬‫ق‬‫الشديد‬،‫منهم‬‫ورغم‬‫أاهم‬‫نة‬‫و‬‫بطالع‬‫كل‬‫حل‬‫ظة‬‫يف‬
‫هبم‬‫ر‬‫ذبا‬-‫عن‬‫أف‬‫ا‬‫و‬‫ميسك‬،‫بو‬‫وذلك‬‫كماىية‬‫دلادة‬‫ا‬،‫القوة‬‫و‬‫أصل‬،‫كة‬‫احلر‬‫و‬‫أ‬‫صل‬‫اإليساس‬‫الب‬‫س‬،‫يط‬‫و‬‫ية‬‫ر‬‫ي‬
‫ادة‬‫ر‬‫اإل‬....‫ا‬‫خل‬.
Beberapa dari mereka yang menolak yang tak terlihat dan mengejeknya dan
orang-orang yang percaya kepadanya telah menemukan bahwa yang tak terlihat
adalah kenyataan di depan mata mereka, dan bahwa mereka tidak mampu memiliki
ketidakmampuan total - meskipun mereka dekat dengan mereka, dan meskipun
mereka mencari setiap saat dalam pengalaman mereka - Asal akal sederhana,
kehendak bebas ... dll.
‫إف‬‫اخلربة‬‫يف‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬‫اإلسالمية‬‫ىي‬‫ئية‬‫ز‬‫ج‬‫يف‬‫نظاـ‬‫ىذا‬،‫دلنهج‬‫ا‬‫فاخلربة‬‫يكوف‬‫بية‬‫ر‬‫م‬‫أو‬‫غًن‬
‫ب‬‫ر‬‫م‬‫ية‬‫وفقا‬‫لعقائد‬‫ومبادئ‬‫ىذا‬‫ا‬‫لنظاـ‬،‫فعقائد‬‫ىذا‬‫النظاـ‬‫ومبادؤه‬‫ىي‬‫م‬‫عايًن‬‫اخلربة‬‫اليت‬‫ربكم‬‫عليها‬
‫اب‬‫و‬‫ابلص‬‫أو‬،‫اخلطأ‬‫و‬‫أب‬‫اها‬‫بية‬‫ر‬‫م‬‫أو‬‫غًن‬‫بية‬‫ر‬‫م‬.
Pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam sebagian dalam sistem
pendekatan ini, pengalaman adalah pengasuh atau tidak berpendidikan sesuai dengan
doktrin dan prinsip sistem ini, doktrin sistem ini dan prinsip-prinsipnya adalah
15
standar pengalaman yang mengatur mereka benar atau salah, dan bahwa dia adalah
pengasuh atau orang yang tidak berpendidikan.
‫أما‬‫مفهوـ‬‫اخلربة‬‫ال‬‫قائم‬‫على‬‫أساس‬‫الفلسفة‬‫اصباتية‬‫رب‬‫ال‬‫النفعية‬.‫فالنفعة‬‫ىي‬‫غاية‬،‫اخلربة‬‫فعلى‬
‫اإلنساف‬‫أف‬‫يؤمن‬‫يوجد‬‫إلو‬‫إذا‬‫كاف‬‫ذلك‬‫يؤد‬‫ي‬‫إىل‬،‫سعادتو‬‫فهو‬‫ال‬‫يؤمن‬‫ال‬‫إذا‬‫شعر‬‫ابلسعادة‬.‫فاخلربة‬
‫ىي‬‫معيار‬‫كل‬‫شيئ‬‫ليس‬‫و‬‫ذلا‬‫معيار‬‫من‬‫خارجه‬‫ا‬.‫إذا‬‫و‬‫ك‬‫انت‬‫دلنفعة‬‫ا‬‫أو‬‫ال‬‫سعادة‬‫ىي‬‫غاية‬،‫اخلربة‬‫فم‬‫ا‬
‫الذي‬‫ُيعلنا‬‫حنكم‬‫على‬‫اخلربة‬‫أباها‬‫سعيدة‬‫ة‬‫ر‬‫وسا‬‫أو‬‫غًن‬‫سعيدة‬‫أو‬‫غًن‬‫ة؟‬‫ر‬‫سا‬
Konsep pengalaman didasarkan pada pragmatisme utilitarian. Manfaatnya
adalah pengalaman yang sangat, bagi manusia untuk percaya ada tuhan jika yang
mengarah pada kebahagiaan, dia tidak percaya tidak jika dia merasa bahagia.
Pengalaman adalah standar segala sesuatu dan tidak memiliki kriteria dari luar. Jika
manfaat atau kebahagiaan sangat dialami, apa yang membuat kita menilai
pengalaman sebagai bahagia, menyenangkan, tidak bahagia atau tidak
menyenangkan?
‫دلا‬‫و‬‫كاف‬‫مفهوـ‬‫اخلربة‬‫يف‬‫الفلسفة‬‫اصباتية‬‫رب‬‫ال‬‫ا‬‫ر‬‫زلصو‬‫يف‬‫تفاعل‬‫دلتعلم‬‫ا‬‫مع‬‫بي‬‫ئ‬‫تو‬،‫اخلارجية‬‫فقد‬‫أدى‬
‫ذلك‬‫إىل‬‫عدـ‬‫العناية‬‫الكافية‬‫دلاض‬‫اب‬‫ي‬.‫كيز‬‫فالرت‬‫على‬‫احلاضر‬‫وعلى‬،‫اجلديد‬‫وقد‬‫أدى‬‫ذلك‬‫إىل‬‫إمهاؿ‬
،‫اث‬‫رت‬‫ال‬‫إمهاؿ‬‫و‬‫العناصر‬‫الثقافي‬‫ة‬‫اكة‬‫رت‬‫دل‬‫ا‬‫عرب‬‫األجياؿ‬.
Karena konsep pengalaman dalam filsafat pragmatik terbatas pada interaksi
peserta didik dengan lingkungan luarnya, hal ini menyebabkan kurangnya perhatian
di masa lalu. Berfokus pada saat ini dan yang baru telah menyebabkan pengabaian
warisan dan pengabaian unsur budaya yang dibagikan antar generasi.
‫أما‬‫يف‬‫اإلسالـ‬‫ف‬‫ن‬‫ف‬‫االستفادة‬‫من‬‫ات‬‫رب‬‫اخل‬‫اإلنسانية‬‫أمر‬،‫مقرر‬‫فاهلل‬–‫سبحانو‬‫تعاىل‬‫و‬–‫يقوؿ‬
(َ‫ؽ‬ْ‫و‬َ‫ػ‬‫ف‬َ‫و‬ِّ‫ل‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ذ‬ٍ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ٌ‫يم‬ِ‫ل‬َ‫ع‬)(‫يوسف‬:ٕٙ).‫وقاؿ‬‫صلى‬‫هللا‬‫عليو‬‫تعاىل‬‫و‬" :‫احلكمة‬‫ضالة‬،‫دلؤمن‬‫ا‬‫ييثما‬
‫وجدىا‬‫فهو‬‫أيق‬‫الناس‬‫هبا‬( "‫اه‬‫و‬‫ر‬‫الرتميذي‬.)‫وقد‬‫رو‬‫ى‬‫أف‬‫موسى‬–‫عليو‬‫السالـ‬-‫سأؿ‬‫بو‬‫ر‬" :‫أي‬
‫عبادؾ‬‫أعلم‬‫؟‬‫علم‬ ‫يطلب‬ ‫الذي‬ ‫قاؿ‬‫الناس‬‫إىل‬‫ع‬‫ل‬‫مو‬‫ليجد‬‫كلمة‬‫تدلو‬‫على‬،‫ىدى‬‫أو‬‫ترده‬‫عن‬‫ردى‬".
‫وقد‬‫نعى‬‫آف‬‫ر‬‫الق‬‫مي‬‫ر‬‫الك‬‫على‬‫ال‬‫يهود‬‫النصارى‬‫و‬‫ازباذ‬‫كل‬‫منهم‬‫موقفا‬‫متزمتا‬‫من‬،‫اْلخر‬‫فض‬‫ر‬‫و‬‫ار‬‫و‬‫احل‬‫ا‬‫و‬‫لنطر‬
‫فيما‬‫عنده‬‫بعقل‬‫دل‬‫ا‬‫ح‬‫فتو‬:ِ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫(و‬ُ‫ود‬ُ‫ه‬َ‫ػ‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ت‬َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬‫ى‬َ‫ار‬َ‫َّص‬‫ن‬‫ال‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ِ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬‫ى‬َ‫ار‬َ‫َّص‬‫ن‬‫ال‬ِ‫ت‬َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ُ‫ود‬ُ‫ه‬َ‫ػ‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ْ‫م‬ُ‫ى‬َ‫و‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ػ‬‫ت‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫اؿ‬َ‫ق‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ال‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ْ‫م‬ِِ‫ذل‬ْ‫و‬َ‫ػ‬‫ق‬َُّ‫اّلل‬َ‫ف‬ُ‫م‬ُ‫ك‬َْ‫ي‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ػ‬‫ن‬ْ‫ػ‬‫ي‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ـ‬ْ‫و‬َ‫ػ‬‫ي‬ِ‫ة‬َ‫ام‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ا‬َ‫يم‬ِ‫ف‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬
ِ‫يو‬ِ‫ف‬.)َ‫ف‬‫و‬ُ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫ت‬َْ‫خي‬(‫ة‬‫ر‬‫البق‬:ٕٔٔ)
Dalam Islam, keuntungan dari pengalaman manusia adalah masalah keputusan.
16
Tuhan, Yang Maha Kuasa, mengatakan: "Dan yang terpenting, pengetahuan adalah
pengetahuan" (Yusuf, 26). Nabi (saw) bersabda: "Kebijaksanaan adalah kesalahan
orang beriman, dimanapun dia menemukannya, dia adalah orang yang paling pantas
untuk orang-orang." Diriwayatkan oleh al-Tirmidzi. Diriwayatkan bahwa Musa -
damai besertanya - bertanya kepada Tuhannya: "Siapakah dari hamba-hamba Anda?
Dia mengatakan bahwa dia meminta orang untuk mengetahui pengetahuannya untuk
menemukan sebuah kata yang menunjukkan tentang Huda, atau mengusirnya dari
Tuhanku." Orang-orang Yahudi orang Kristen bukanlah orang Kristen, dan orang-
orang Kristen mengatakan bahwa orang-orang Kristen bukanlah orang Yahudi, dan
mereka membacakan Kitab Suci. Maka kata orang-orang yang tidak tahu apa yang
mereka katakan, Allah mengatur mereka dari hari ke hari. Kebangkitan saat mereka
berbeda). (Al-Baqarah: 112)
‫االنف‬‫و‬‫ت‬‫اح‬‫على‬‫ات‬‫رب‬‫خ‬‫اجلماعات‬‫اإلنسانية‬‫ىو‬‫أيد‬‫أساليب‬‫نشر‬‫العقيد‬‫ة‬‫اإلسالمية‬،‫نفسها‬
‫اجعة‬‫ر‬‫فم‬‫ات‬‫رب‬‫اخل‬‫اإلنسانية‬‫اسة‬‫ر‬‫ابلد‬‫التقومي‬‫و‬‫يساعد‬‫ين‬‫ر‬‫أم‬" :‫األوؿ‬‫التعرؼ‬‫على‬‫مكامن‬‫اخلًن‬‫لو‬‫و‬‫أص‬‫و‬‫يف‬
‫كل‬‫صباعة‬‫لتنميتها‬‫و‬‫ا‬‫إلس‬‫ت‬‫فادة‬‫منها‬‫يف‬‫ار‬‫و‬‫احل‬‫الدائر‬‫مع‬‫اإلنسانية‬.‫الثا‬‫و‬‫ّن‬‫التعرؼ‬‫على‬‫امل‬‫و‬‫ع‬‫اؼ‬‫ر‬‫االحن‬
‫دلرض‬‫ا‬‫و‬‫يف‬‫كل‬‫صباعة‬‫لتشخيص‬‫ت‬‫و‬‫وربديد‬‫وسائل‬‫عالجة‬.‫كل‬‫و‬‫ذلك‬‫يساعد‬‫على‬‫رب‬‫قيق‬‫األىداؼ‬
‫البعيدة‬‫الّت‬‫يعمل‬‫اإلسالـ‬‫من‬،‫أجلها‬‫وىي‬‫توييد‬‫اإلنسانية‬‫اجتماعها‬‫و‬‫على‬‫العبادة‬،‫هللا‬‫توطيد‬‫و‬‫السالـ‬
‫األمن‬‫و‬‫يّت‬‫ال‬‫تكوف‬‫فتنة‬‫يكوف‬‫و‬‫الدين‬‫هللا‬".
Pembukaan pengalaman kelompok kemanusiaan adalah salah satu metode
untuk menyebarkan iman Islam itu sendiri. Kajian terhadap pengalaman manusia
dalam studi dan evaluasi membantu dua hal: Pertama, untuk mengidentifikasi
sumber-sumber baik dan asetnya di setiap komunitas untuk pengembangannya dan
mendapatkan keuntungan dari dialog dengan umat manusia dan yang kedua untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penyimpangan dan penyakit di setiap kelompok untuk
mendiagnosisnya. Dan untuk mengidentifikasi sarana pengobatan, semuanya
membantu mencapai tujuan yang jauh jangkauannya dimana Islam bekerja,
penyatuan umat manusia dan pertemuannya dalam pemujaan kepada Tuhan, dan
konsolidasi perdamaian dan keamanan agar tidak menjadi hasutan dan agama Tuhan.
‫إف‬‫اخلربة‬‫يف‬‫م‬‫نهج‬‫الرت‬‫بية‬‫اإلسالمية‬‫ىي‬‫وسيلة‬‫للتعلم‬‫ليست‬‫و‬‫غاية‬،‫لو‬‫فاإلنساف‬‫قد‬‫مير‬‫خبربة‬‫ال‬‫و‬
‫يتعلم‬‫منها‬.‫اجلماعة‬‫و‬‫قد‬‫سبر‬‫خبربة‬‫ايدة‬‫و‬‫فيتعلم‬‫منها‬‫بعض‬‫اد‬‫ر‬‫أف‬‫اجلماعة‬‫ال‬‫و‬‫يتعلم‬‫البعض‬‫اْلخر‬.‫ومن‬
‫ىنا‬‫فاخلربة‬‫ليست‬‫ىدؼ‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬‫اإلسالمية‬.‫إمنا‬‫و‬‫اذلدؼ‬‫من‬‫اخلربة‬‫ىو‬‫إيصاؿ‬‫دلرىب‬‫ا‬‫إىل‬‫درجة‬
‫اإلتقاف‬‫أو‬‫اإل‬‫يساف‬‫يف‬‫أداء‬‫العمل‬‫الذي‬‫يتعلمو‬.‫اخلربة‬‫و‬‫تكوف‬‫بية‬‫ر‬‫م‬‫إذا‬‫كاف‬‫دلتعلم‬‫ا‬‫يتعلم‬‫علما‬‫ّنفعا‬
‫يعينو‬‫يف‬‫أداء‬‫يق‬‫اخلالفة‬‫يف‬‫األرض‬‫وفق‬‫منهج‬،‫هللا‬‫إال‬‫و‬‫فال‬.
17
Pengetahuan berbasis pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam
merupakan sarana belajar, bukan tujuan akhir. Bisa jadi seorang manusia pernah
mengalami suatu kejadian tetapi dia tidak mengambil pelajaran darinya. Sekelompok
orang sama-sama mengalami satu pengalaman, ada sebagian dari anggota kelompok
yang dapat mempelajari sesuatu pada saat sebagian yang lain tidak mendapatkan apa-
apa. Dari kenyataan itu, pengalaman bukanlah tujuan akhir pendidikan Islam. Akan
tetapi pengalaman sendiri bertujuan mengantarkan peserta didik ke tingkat
kesempurnaan dalam melaksanakan tugas yang sedang dia pelajari. Pengalaman akan
menjadi guru jika pelajar mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang bisa
membantunya melaksanakan wewenang melaksanakan tugas khilafah di bumi
berdasarkan aturan Allah. Jika pelajar tidak mendapatkan ilmu yang bermanfaat,
maka pengalaman tidak bisa menjadi guru.
‫لذلك‬‫و‬‫قيل‬‫يف‬‫معين‬‫لو‬‫و‬‫ق‬‫تعاىل‬‫ا‬ََّ‫من‬ِ‫إ‬ :‫ى‬َ‫ش‬َْ‫خي‬ََّ‫اّلل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫اد‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ُ‫اء‬َ‫م‬َ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َّ‫ف‬ِ‫إ‬ََّ‫اّلل‬ٌ‫يز‬ِ‫ز‬َ‫ع‬.ٌ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬(:‫فاطر‬ٕٛ)
‫إاها‬‫ة‬‫ر‬‫إشا‬‫إىل‬‫أخص‬‫ات‬‫ر‬‫شب‬،‫العلم‬‫ييث‬‫يدرؾ‬‫العلماء‬-‫دلقصود‬‫ا‬‫و‬‫هبم‬‫ىنا‬‫ع‬‫فوف‬‫ر‬‫ا‬‫انٌن‬‫و‬‫بق‬‫هللا‬‫يف‬‫ال‬‫كوف‬
‫تطبيقاهتا‬‫و‬‫يف‬‫ا‬‫و‬‫قع‬‫احل‬‫ياة‬–‫يقيقة‬‫الثمار‬‫النتائج‬‫و‬‫اذلائلة‬‫ىي‬‫ميكن‬‫استخدامها‬‫يف‬‫ة‬‫ر‬‫عما‬‫األرض‬‫قيتها‬‫ر‬‫ت‬‫و‬.
‫الء‬‫ؤ‬‫وى‬‫العلماء‬‫ىم‬‫الذين‬‫يتعلموف‬‫العلم‬‫هلل‬‫يوجهوف‬‫و‬‫ه‬‫ر‬‫شبا‬‫فيها‬‫يرضى‬‫هللا‬.‫ويف‬‫ذلك‬‫قاؿ‬‫بعض‬‫احملققٌن‬
‫يف‬‫مع‬‫ىن‬‫ذلم‬‫و‬‫ق‬":‫تعلمنا‬‫العلم‬‫لغًن‬‫هللا‬‫فأىب‬‫العلم‬‫أف‬‫يكوف‬‫إال‬‫هللا‬" : "‫إف‬‫ا‬‫لعلم‬‫أيب‬‫امتنع‬‫و‬‫إ‬‫لينا‬‫فلم‬‫تنكشف‬
‫لنا‬،‫يقيقتة‬‫إمنا‬‫و‬‫يصل‬‫لنا‬‫يديثة‬‫ألفاظو‬‫و‬".
Sejalan dengan pemahaman tersebut, Firman Allah yang menyatakan:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama (ialah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah).
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Fathir: 28) merupakan
indikasi pada buah ilmu pengetahuan yang paling khusus, di mana para ulama8
mengetahui hasil yang sangat besar yang dapat digunakan untuk memakmurkan dan
memajukan bumi. Para ulama-ilmuwan adalah mereka yang mempelajari ilmu untuk
patut kepada Allah dan mengarahkan buahnya pada hal-hal yang diridhai Allah Swt.
Dalam pemahaman itulah sebagian ilmuwan mengatakan: "Kami belajar ilmu demi
selain Allah, tetapi sayangya ia menolak dipelajari demi selain Allah": "Ilmu enggan
membuka jadi dirinya kepada kami, yang kami dapatkan hanyalah cerita dan kata-
kata tak bermakna.”
‫إذا‬‫و‬،‫كانت‬‫اخلربة‬‫هتدؼ‬‫يف‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬‫اإلسالم‬‫ية‬‫إىل‬‫إيصاؿ‬‫دلرىب‬‫ا‬‫إىل‬‫الدرجة‬‫ال‬‫كماؿ‬‫الّت‬
‫ى‬‫يأة‬‫هللا‬،‫ذلا‬‫فيؤمن‬،‫ابهلل‬‫دبنهج‬‫و‬‫هللا‬‫حلكم‬،‫احلياة‬‫يتقن‬‫و‬،‫العمل‬‫ويسن‬‫األداء‬‫فيو‬‫بذلك‬‫و‬‫يقق‬‫غاية‬
،‫وجوده‬‫أال‬‫وىي‬‫القياـ‬‫حب‬‫ق‬‫اخلالفة‬‫عن‬‫هللا‬‫يف‬‫األرض‬–‫كاف‬‫إذا‬‫ىذا‬‫ىو‬‫ىدؼ‬‫اخلربة‬‫يف‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬
8
Ilmuwan yang mengenal hukum-hukum Allah di alam semesta dan aplikasinya dalam
kenyataan kehidupan
18
‫اإلسالمية‬‫وىو‬‫ىدؼ‬،‫اثبت‬‫فنف‬‫فلسفة‬‫اخلربة‬-‫كما‬‫ص‬‫ا‬‫غها‬‫جوف‬‫ديوى‬-‫ت‬‫فض‬‫ر‬‫أي‬‫ىدؼ‬‫اثبت‬
،‫بية‬‫رت‬‫لل‬‫فض‬‫ر‬‫ت‬‫و‬‫وجود‬‫يقائق‬‫اث‬،‫بتة‬‫و‬‫اب‬‫لتاىل‬‫فض‬‫ر‬‫ت‬‫أف‬‫تكوف‬‫اخلربة‬‫يقا‬‫ر‬‫ط‬‫للوصوؿ‬‫إىل‬‫عبودية‬‫الكامل‬‫ة‬‫هلل‬.
‫فاخلربة‬‫أتيت‬‫ابخلربة‬‫إىل‬‫و‬،‫اخلربة‬‫فهي‬‫وسيلة‬‫وغاية‬‫يف‬‫نفس‬‫الوقت‬.‫يصل‬‫و‬‫ال‬‫ت‬‫طرؼ‬‫إىل‬‫يد‬‫أنو‬‫ي‬‫قوؿ‬:‫إف‬
‫القوؿ‬‫ب‬‫وج‬‫و‬‫د‬‫أ‬‫ىداؼ‬‫اثبتة‬‫بية‬‫رت‬‫لل‬‫ىو‬‫آخر‬‫اض‬‫ر‬‫أم‬‫العقل‬‫البشر‬‫ي‬.
Berdasarkan hal itu, pengetahuan berdasarkan pengalaman dalam kurikulum
pendidikan Islam bertujuan untuk mengantarkan siswa sampai pada tingkat
kesempurnaan yang telah Allah siapkan untuknya, lalu dia percaya kepada Allah dan
pada aturan Allah untuk kehidupan, lalu bisa bekerja dengan baik dan professional
sehingga dia dapat mengapai tujuan puncak dari eksistensinya di dunia, yaitu mampu
melaksanakan wewenang kekhalifahan di bumi. Kalau ini merupakan tujuan yang
konstant dari pengetahuan berbasis pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam,
maka ia berbeda dengan pemahaman aliran pragmatisme John Dewey yang menolak
adanya tujuan pendidikan yang konstant, dia juga menolak adanya hakikat yang
konstant, dan karena itu ia juga menolak pengetahuan berbasis pengalaman sebagai
jalan untuk sampai pada totalitas pengabdian kepada Allah. Satu pengetahuan
berbasis pengalaman hanya akan mengantarkan kepada pengetahuan berbasis
pengalaman yang lain, pengetahuan adalah sarana dan sekaligus tujuan. Sampai-
sampai pada puncaknya dia berkata: “Memahami adanya tujuan pendidikan yang
kontsant adalah puncak dari gangguan akal manusia.”
‫اخلالصة‬‫و‬‫أف‬‫مفهوـ‬‫اخلربة‬‫يف‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬‫اإلسالمية‬‫يتصادـ‬‫من‬‫البداية‬‫إىل‬‫ال‬‫نهاية‬‫مع‬‫مفهوـ‬
‫اخلربة‬‫القائم‬‫على‬‫أساس‬‫الفلسفة‬‫اصباثية‬‫رب‬‫ال‬.
Kesimpulannya, konsep pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam
bersebrangan dari hulu sampai hilir dengan konsep pengalaman berdasarkan teorti
pragmatisme.
3. Pokok-Pokok Pemikiran
a. Minhaj
Manhaj (‫ادلنهج‬), nahaj (‫النهج‬) atau minhaaj (‫ادلنهاج‬) dari madah: ‫جا‬َ‫اه‬–‫نهج‬َ‫ي‬–‫ج‬َ‫اه‬
yang semuanya mempunyai satu makna. Dari segi bahasa manhaj ialah:9
ُ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬َّ‫ط‬‫ل‬َ‫ا‬ُِّ‫ٌن‬َ‫ػ‬‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫ح‬ِ‫اض‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬،ُ‫ق‬َ‫ل‬ْ‫ط‬ُ‫ي‬َ‫و‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬َّ‫ط‬‫ال‬ِ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫َّة‬‫ن‬‫الس‬ِ‫و‬َ‫ا‬.
“Jalan yang jelas, terang dan dikatakan juga (mengikut) jalan yang lurus atau
mengikut sunnah”.
Minhaj atau manhaj, menurut bahasa Arab artinya jalan yang jelas dan terang.
9
Abi Fadzil Jamaluddin Muhammad al-Afriki al-Misri. Lisanul Arab 2/383. Fairus Abadi.
Kamus al-Muhit. 1/209.
19
Allah Ta‟ala berfirman, yang artinya, “Untuk tiap umat di antara kamu, kami
berikan aturan dan jalan yang terang…” (Al-Maidah: 48)
Menurut istilah syar'i, manhaj ialah kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan yang
digunakan bagi setiap pelajaran-pelajaran ilmiyyah, seperi kaidah-kaidah bahasa
Arab, ushul „aqidah, ushul fiqih, & ushul tafsir di mana dengan ilmu-ilmu ini
pembelajaran dalam islam beserta pokok-pokoknya menjadi teratur dan benar.
Manhaj yang benar adalah jalan hidup yang lurus dan terang dalam beragama
menurut pemahaman para sahabat Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam.
"Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan
mengikuti jalan yang bukan jalan-jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia
leluasa dalam kesesatan yang Telah dikuasainya itu dan kami masukkan ia
kedalam jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (al-Nisa‟:
115)
b. Ilmu dan Makrifah
Rhaghib Isfahani dalam kitab Al Mufradat menjelaskan, makrifat adalah ilmu,
tetapi pengetahuan tentang suatu zat sesuatu [materi], sementara ma‟rifat
berhubungan dengan haq Ta‟ala [non materi]. Oleh karena itu makrifat tentang
dzat Haq Taala hanya bisa dirasakan melalui atsar-atsarNYa (ciptaanNya). Lebih
lanjut Rhagib menjelaskan bahwa, kata (ilm) ilmu tidak dipakai untuk mengenal
tuhan, sebagai contoh dalam bahasa arab kalimat Alima Zaidun Allah tidak
dipakai, dikarenakan kata alima atau (ilm -berilmu) hanya di pakai pada sesuatu
yang bisa kita rasakan dan sadari (melalui pancaindera), tetapi menggunakan
kalimat (Arifa Zaidun Allah). Ketika kalimat Alima Allah pakai, karena Allah
sudah mengetahui hamba-hambaNya, oleh karena itu kalimat Arifa Allah tidak
dipakai.
Dengan demikian pendapat Raghib, ma‟rifat lebih lebih khusus (akhash) dari ilmu
dan dari sisi istilah antara irfan dan ilmu mempunyai perbedaan yang sangat jauh.
Pada kenyataannya, penggunaan kata ilmu dan ma‟rifat digunakan pada
pembahasan yang menyerupai, bukan seperti yang dikatakan oleh Raghib,
tentunya pembahasan ini akan kita bahas dalam pembahasannya sendiri yang
20
dalam istilah khusus para ahli ma‟rifat dan irfan. InsyaAllah.
c. Islam tidak mengenal dikotomi ilmu agama dan ilmu umum
Pada prinsipnya, semua bidang ilmu dirumuskan dan dikembangkan dalam rangka
memberikan kontribusi bagi upaya pengembangan fitrah (potensi) manusia, baik
dalam posisinya sebagai hamba Allah maupun khalifatullah (pemegang amanat
Allah di muka bumi), agar ia dapat berinteraksi secara aktif dan positif dengan
lingkungannya, sekaligus turut membangun dan melestarikan kehidupan sesuai
anjuran-Nya. Demikianlah sesungguhnya inti dan hakikat “ilmu agama (Islam)”,
baik yang berkaitan secara langsung dengan bidang ilmu-ilmu syari‟at (agama)
maupun ilmu-ilmu modern (umum) seperti fisika, kimia, teknik, dan sebagainya.
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh banyak pemikir Muslim yang tidak sekedar
tahu “teks-teks” keislaman, namun juga memahami “ruh atau spirit” yang
terkandung di balik teks tersebut. Abul A‟la al-Maududi misalnya, ia menyatakan:
“Pada dasarnya, munculnya dikotomi keilmuan (ilmu agama dan ilmu umum)
disebabkan adanya paradigma yang memisahkan antara masalah agama dan
kehidupan. Pandangan ini sesungguhnya justeru bertentangan dengan substansi
ajaran Islam itu sendiri. Karena dalam Islam, persoalan agama bukanlah persoalan
yang terpisah dari kehidupan. Alam semesta beserta segala isinya adalah milik
Allah, demikian pula manusia yang ada di dalamnya. Sebagai hamba Allah,
manusia dituntut mampu menjalani misi kehidupannya sesuai titah Allah, serta
menghayati segala bentuk pengajaran-Nya. Demikianlah sesungguhnya
pemaknaan “agama” yang lebih tepat dan selaras dengan prinsip syariat Islam.
Maka, ilmu-ilmu yang selama ini dianggap sebagai “ilmu dunia (umum)”, pun
pada hakikatnya juga merupakan “ilmu agama”. Pembedaan ilmu menjadi 2 (dua)
bagian yang saling terpisah, yakni: “ilmu agama” yang mengkaji persoalan
ukhrawi di satu sisi, dan “ilmu umum” yang membahas persoalan duniawi di sisi
yang lain, hanya akan mengantarkan kita pada asumsi bahwa antara agama dan
kehidupan merupakan 2 (dua) hal yang sama sekali berbeda dan tidak memiliki
keterkaitan. Kondisi inilah yang pada akhirnya mengakibatkan upaya sinkronisasi
antara keduanya (ilmu agama dan ilmu umum) yang notabene merupakan bentuk
pengamalan terhadap perintah Allah secara komprehensif sebagaimana firman-
Nya “masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (total)”, menjadi sulit. 10
10
Abul A‟la Al-Maududi, Al-Manhaj Al-Islamiy Al-Jadid li At-Tarbiyah wa At-
Ta‟lim, Beirut: Al-Maktab Al-Islamiy, 1982,) hlm. 23.
21
d. Aliran Filsafat Pragmatisme Dalam Pendidikan
Pragmatisme yang tercabang dari Empirisme nampak jelas menggunakan Metode
Ilmiyah, yang dijadikan sebagai asas berpikir untuk segala bidang pemikiran, baik
yang berkenaan dengan sains dan teknologi maupun ilmu-ilmu sosial
kemasyarakatan.
Ada beberapa hal yang ia kritik dan menjadi titik lemah dari pragmatisme. 11
Pertama, kritik dari segi landasan ideologi. Menurutnya, pragmatisme dilandaskan
pada pemikiran dasar (Aqidah) pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme).
Hal ini nampak dari perkembangan historis kemunculan pragmatisme, yang
merupakan perkembangan lebih lanjut dari Empirisme. Dengan demikian, dalam
konteks ideologis, pragmatisme berarti menolak agama sebagai sumber ilmu
pengetahuan. Aqidah pemisahan agama dari kehidupan adalah landasan ideologi
kapitalisme.
Kedua, kritik dari segi metode berpikir yang menggunakan metode ilmiah.12
Metode ini merupakan metode yang benar untuk objek-objek yang bersifat
materi/fisik seperti halnya dalam sains dan teknologi. Tetapi menjadikan metode
empirik sebagai landasan berpikir untuk segala sesuatu pemikiran adalah suatu
kekeliruan, sebab yang seharusnya juga menjadi landasan pemikiran adalah
metode akliyah/rasional (Ath Thariq Al Aqliyah), bukan hanya metode empirik.
Ketiga, kritik terhadap pragmatisme itu sendiri. Pragmatisme adalah aliran yang
mengukur kebenaran suatu ide dengan kegunaan praktis yang dihasilkannya untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Ide ini keliru dari tiga sisi: 1) pragmatisme
mencampur adukkan kriteria kebenaran ide dengan kegunaan praktisnya; 2)
pragmatisme menafikan peran akal manusia.; 3) pragmatisme menimbulkan
relativitas dan kenisbian kebenaran sesuai dengan perubahan subjek penilai ide
11
Fadliyanur, Aliran Pragmatisme, (http://fadliyanur.blogspot.com/2008/05/aliran-
pragmatisme.html, 2008) online 8 November 2017.
12
Barangkali yang dimaksud metode ilmiah oleh Al-Jawi ini adalah metode empirik. Karena,
menurut Ibnu Khaldun sendiri metode ilmiah itu merupakan sintesis dari metode rasional dengan
metode empirik. Atau, metode ilmiah itu sesungguhnya merupakan rangkaian dari metode rasional
dengan metode empirik. (Lihat Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Palembang, IAIN Raden
Fatah Press, 2007), hlm 251). Fadliyanur, Aliran Pragmatisme,
http://fadliyanur.blogspot.com/2017/05/aliran-pragmatisme.html, 2017, online pada 8 November
2017.
22
baik individu, kelompok, dan masyarakat dan perubahan konteks waktu dan
tempat.
Selanjutnya, Tafsir memberikan kritik yang lebih keras lagi. Ia memandang
bahwa filsafat pragmatisme ini masih cukup dominan pengaruhnya sampai
sekarang, padahal filsafat tersebut membahayakan manusia. Menurutnya, yang
paling merusak dalam filsafat tersebut adalah pandangan bahwa tidak ada hukum
moral umum, semua kebenaran belum final. Akhirnya, berakibat pada
subjektivisme dan individualisme, kedua hal ini sudah cukup mengguncang
kehidupan kemanusiaan.13
C. PENUTUP
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Prancis, yaitu courier yang berarti to
run, maksudnya adalah berlari. Sedangkan dalam bahasa Yunani kuno Kurikulum
berasal dari kata curir yang artinya pelari dan curere artinya tempat berpacu atau
tempat berlari. Sedangkan curriculum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh
oleh pelari. Sehingga kurikulum dalam pendidikan diartikan sebagai sejumlah
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan oleh anak didik guna mendapatkan
ijazah. Akan tetapi pada perkembangannya, kurikulum mencakup berbagai kegiatan
yang diharapkan mampu mencapai tujuan dari pendidikan. Dalam sistem
pendidikan Islam, kurikulum dikenal dengan istilah ‟manhaj‟ yang berarti ‟jalan
terang‟. adalah jalan yang harus dilalui oleh para pendidik untuk mengembangkan
keterampilan pengetahuan dan sikap mereka.
Bab kedua dari buku Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami karya Ali
Ahmad Madkur ini berbicara tentang salah satu aspek fundamental dalam
pendidikan yaitu aspek kurikulum. Untuk membicarakan lebih lanjut tentang
kurikulum, penyusun buku ini membicarkan lebih dahulu berbagai landasan teoritis
fundamental yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari konsepsi kurikulum.
Aspek-aspek tersebut antara lain pemahaman dasar pendidikan, filsafat dan
pendikan, teori-teori pendidikan, peranan ilmu dalam pendidikan.
13
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003.), hlm. 216-217.
23
Terkait pokok pembahasan yang berhubungan dengan kurikulum, bab kedua
dengan judul thabiah ma‟rifah al-tashawwur al-islami memberikan gambaran yang
komprehensif tentang ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam, sebuah
pemahaman yang didasarkan pada pemahaman al-qur‟an dan sunnah, lalu pada
kajian historis terhadap pemikiran para ulama, kajian tokoh-tokoh muslim yang
mempunyai konsentrasi pada pendidikan, serta berbagai penelitian dari para ilmuan
non muslim yang berkaitan dengan objek pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Damsar. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Prenada Group,
2012.
Madkur, Ali Ahmad, Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami, Kairo: Dar al-
Fikr al-Arabiy, 2002.
Dewey, John, Democracy And Education, New York: The Free Press, 1966.
Sulaiman, Fatiyah Hasan, Sistem Pendidikan Islam Versi al-Ghazali, alih bahasa
Fathurrahman dan Syamsudin, Bandung: PT al-Ma‟arif, 1986.
Jurnal Terampil, Pendidikan di Universitas Qohiroh Mesir, Vol 3, Nomor 3,
Desember 2014
Abi Fadzil Jamaluddin Muhammad al-Afriki al-Misri. Kamus al-Muhit. 1/209. Fairus
Abadi, Lisanul Arab 2/383.
Al-Maududi, Abul A‟la, Al-Manhaj Al-Islamiy Al-Jadid li At-Tarbiyah wa At-Ta‟lim,
Beirut: Al-Maktab Al-Islamiy, 1982.
Suharto, Toto, Filsafat Pendidikan Islam, Palembang, IAIN Raden Fatah Press, 2007
Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2003.

More Related Content

What's hot

DISIPLIN KEILMUANDALAM ISLAM
DISIPLIN KEILMUANDALAM ISLAMDISIPLIN KEILMUANDALAM ISLAM
DISIPLIN KEILMUANDALAM ISLAM
Ahmad Khaidir Ali Fullah
 
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Miftah Iqtishoduna
 
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
Islamic Studies
 
Konsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islamKonsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islamyulis redmeblack
 
ISLAM LIBERAL
ISLAM LIBERALISLAM LIBERAL
ISLAM LIBERAL
vacena vacena corleone
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
Amiruddin Ahmad
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamAli Murfi
 
SPI ppt
SPI pptSPI ppt
Macam-macam tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam tarekat dan pemahamannya di IndonesiaAlvie Mencarie Cahaya
 
ppt ilmu dakwah new.pptx
ppt ilmu dakwah new.pptxppt ilmu dakwah new.pptx
ppt ilmu dakwah new.pptx
Istikomah74
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Istna Zakia Iriana
 
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdfRPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
Syarifatul Marwiyah
 
Komunikasi dakwah
Komunikasi dakwahKomunikasi dakwah
Komunikasi dakwahrofieq
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointLontongSayoer
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamEdwarn Abazel
 
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiRPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
Syarifatul Marwiyah
 

What's hot (20)

Metodologi tafsir
Metodologi tafsirMetodologi tafsir
Metodologi tafsir
 
DISIPLIN KEILMUANDALAM ISLAM
DISIPLIN KEILMUANDALAM ISLAMDISIPLIN KEILMUANDALAM ISLAM
DISIPLIN KEILMUANDALAM ISLAM
 
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
Qiyas-Ushul Fiqh Powerpoint (Miftah'll Everafter)
 
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
Ilmu Mantiq (Tasawur dan Tashdiq)
 
Aswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikrAswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikr
 
Konsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islamKonsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islam
 
ISLAM LIBERAL
ISLAM LIBERALISLAM LIBERAL
ISLAM LIBERAL
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif IslamMultikulturalisme dalam Perspektif Islam
Multikulturalisme dalam Perspektif Islam
 
SPI ppt
SPI pptSPI ppt
SPI ppt
 
Macam-macam tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam tarekat dan pemahamannya di Indonesia
 
ppt ilmu dakwah new.pptx
ppt ilmu dakwah new.pptxppt ilmu dakwah new.pptx
ppt ilmu dakwah new.pptx
 
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur RasyidinModul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
Modul SKI - KB 1 Perkembangan Kebudayaan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
 
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdfRPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
 
Komunikasi dakwah
Komunikasi dakwahKomunikasi dakwah
Komunikasi dakwah
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
 
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAMAHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
 
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist TarbawiRPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
RPS/Rencana Pembelajaran Semester Hadist Tarbawi
 

Similar to Pemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islam

9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
FirdhanSaid
 
Terminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islamTerminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islam
MuktarIsnanHasibuan
 
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docxTerminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
WildatlZuhra
 
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdfFILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
NurTasya9
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Ameilya P P
 
Ipi2.rtf
Ipi2.rtfIpi2.rtf
Ipi2.rtf
iwan Alit
 
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa ArabFalsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
hibatullah92
 
Ipi
IpiIpi
Tokoh falsafah islam – ibnu khaldun
Tokoh falsafah islam – ibnu khaldunTokoh falsafah islam – ibnu khaldun
Tokoh falsafah islam – ibnu khaldun
airenahmad
 
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdfFilsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
AfazatulAbuaini
 
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docxHadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
Zukét Printing
 
Pendidikan islam & profesionalisme
Pendidikan islam & profesionalisme Pendidikan islam & profesionalisme
Pendidikan islam & profesionalisme
Malik Ibnukhalilulloh
 
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docxFilsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
HaffazFurqani
 
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdfFilsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
DhindaVadyaizmi
 
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdfFilsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
AfazatulAbuaini
 
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docxFilsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
PutriSakhawati
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam
Mohd Kamal Jusoh
 
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam 48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam Mohd Kamal Jusoh
 

Similar to Pemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islam (20)

9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
9957-34103-2-PB pembelahan tingkat dasar.pdf
 
Bai
BaiBai
Bai
 
Bai
BaiBai
Bai
 
Terminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islamTerminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islam
 
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docxTerminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
 
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdfFILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
 
Ipi2.rtf
Ipi2.rtfIpi2.rtf
Ipi2.rtf
 
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa ArabFalsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
 
Ipi
IpiIpi
Ipi
 
Tokoh falsafah islam – ibnu khaldun
Tokoh falsafah islam – ibnu khaldunTokoh falsafah islam – ibnu khaldun
Tokoh falsafah islam – ibnu khaldun
 
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdfFilsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
 
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docxHadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
Hadist Pendekatan Pendidikan Islam.docx
 
Pendidikan islam & profesionalisme
Pendidikan islam & profesionalisme Pendidikan islam & profesionalisme
Pendidikan islam & profesionalisme
 
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docxFilsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
 
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdfFilsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
 
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdfFilsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).pdf
 
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docxFilsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
Filsafat pendidikan (Hakikat Tujuan Pendidikan Dalam Islam).docx
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam
 
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam 48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
 

More from Erta Erta

Pengajaran kosakata dengan Media Lagu
Pengajaran kosakata dengan Media LaguPengajaran kosakata dengan Media Lagu
Pengajaran kosakata dengan Media Lagu
Erta Erta
 
Relevansi agama dan sains
Relevansi agama dan sainsRelevansi agama dan sains
Relevansi agama dan sains
Erta Erta
 
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
Erta Erta
 
Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Meramal kebijakan
Meramal kebijakan
Erta Erta
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i
Erta Erta
 
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Erta Erta
 
An nazham menurut abdul qahir aljurjani (tugas uas)
An nazham menurut abdul qahir aljurjani (tugas uas)An nazham menurut abdul qahir aljurjani (tugas uas)
An nazham menurut abdul qahir aljurjani (tugas uas)
Erta Erta
 
Memenangi globalisasi dari kritik diri
Memenangi globalisasi dari kritik diri Memenangi globalisasi dari kritik diri
Memenangi globalisasi dari kritik diri
Erta Erta
 
Dawafi suluk fil quran (makalah)
Dawafi suluk fil quran (makalah)Dawafi suluk fil quran (makalah)
Dawafi suluk fil quran (makalah)
Erta Erta
 
04 lingkungan bahasa (makalah perbaikan)
04 lingkungan bahasa (makalah perbaikan)04 lingkungan bahasa (makalah perbaikan)
04 lingkungan bahasa (makalah perbaikan)
Erta Erta
 
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantrenPembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Erta Erta
 
Total physical response
Total physical responseTotal physical response
Total physical response
Erta Erta
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
Erta Erta
 
Kepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiKepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islami
Erta Erta
 
Problem proposisi umum
Problem proposisi umumProblem proposisi umum
Problem proposisi umum
Erta Erta
 
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal revised
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal  revised Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal  revised
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal revised
Erta Erta
 
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Erta Erta
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
Erta Erta
 
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
Erta Erta
 
Pemikiran muhammad abdullah darraz makalah
Pemikiran muhammad abdullah darraz makalahPemikiran muhammad abdullah darraz makalah
Pemikiran muhammad abdullah darraz makalah
Erta Erta
 

More from Erta Erta (20)

Pengajaran kosakata dengan Media Lagu
Pengajaran kosakata dengan Media LaguPengajaran kosakata dengan Media Lagu
Pengajaran kosakata dengan Media Lagu
 
Relevansi agama dan sains
Relevansi agama dan sainsRelevansi agama dan sains
Relevansi agama dan sains
 
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
Intergrasi ilmu dan agama serta gagasan islamisasi ilmu pengetahuan (makalah)
 
Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Meramal kebijakan
Meramal kebijakan
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i
 
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)Isu isu seputar radikalisme (makalah)
Isu isu seputar radikalisme (makalah)
 
An nazham menurut abdul qahir aljurjani (tugas uas)
An nazham menurut abdul qahir aljurjani (tugas uas)An nazham menurut abdul qahir aljurjani (tugas uas)
An nazham menurut abdul qahir aljurjani (tugas uas)
 
Memenangi globalisasi dari kritik diri
Memenangi globalisasi dari kritik diri Memenangi globalisasi dari kritik diri
Memenangi globalisasi dari kritik diri
 
Dawafi suluk fil quran (makalah)
Dawafi suluk fil quran (makalah)Dawafi suluk fil quran (makalah)
Dawafi suluk fil quran (makalah)
 
04 lingkungan bahasa (makalah perbaikan)
04 lingkungan bahasa (makalah perbaikan)04 lingkungan bahasa (makalah perbaikan)
04 lingkungan bahasa (makalah perbaikan)
 
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantrenPembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
 
Total physical response
Total physical responseTotal physical response
Total physical response
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
 
Kepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiKepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islami
 
Problem proposisi umum
Problem proposisi umumProblem proposisi umum
Problem proposisi umum
 
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal revised
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal  revised Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal  revised
Rasulullah sebagai pendidik holistik ideal revised
 
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
 
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
00 makalah isu isu seputar radikalisme (revisi)
 
Pemikiran muhammad abdullah darraz makalah
Pemikiran muhammad abdullah darraz makalahPemikiran muhammad abdullah darraz makalah
Pemikiran muhammad abdullah darraz makalah
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Pemikiran ali ahmad madkur tentang ilmu pengetahuan dalam islam

  • 1. 0 PEMIKIRAN ALI AHMAD MADKUR TENTANG ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM Makalah Disusun untuk Dipresentasikan pada Seminar Mata Kuliah STUDI NASKAH KEPENDIDIKAN Dibawah Bimbingan: Prof. Dr. H. T. Fuad Wahab, MA Dr. H. M. Izzuddin Musthafa, MA Disusun Oleh: Erta Mahyudin NIM: 3.216.2.2.007 KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA S3 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG JATI BANDUNG 2017 M/1438 H
  • 2. 1 PEMIKIRAN ALI AHMAD MADKUR TENTANG ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM Oleh: Erta Mahyudin NIM: 3.216.2.2.007 A. PENDAHULUAN Allah menciptakan alam semesta ini untuk kesejahteraan umat manusia. Manusia disuruh untuk mengelola alam ini agar dapat dimanfaatkan guna keperluan hidup mereka. Untuk mengelola alam ini tentu saja diperlukan akal. Allah menyuruh manusia menggunakan akalnya. Islam juga menghendaki umatnya untuk memiliki ilmu pengetahuan, baik ilmu pegetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum. Dalam pandangan Islam, ilmu itu tergolong suci. Ilmu merupakan barang yang sangat berharga bagi kehidupan seseorang, Ilmu itu bagaikan lampu atau cahaya. Bahwa tidak dapat seseorang berjalan di malam yang gelap, kecuali dengan lampu. Demikian pula halnya, tidak dapat seseorang membedakan yang baik dengan yang buruk, kecuali dengan ilmu. Pendidikan adalah usaha atau proses perubahan dan perkembangan manusia menuju ke arah yang lebih baik dan sempurna. Adanya ungkapan bahwa pendidikan merupakan proses perbaikan dan menuju kesempurnaan, hal itu mengandung arti bahwa pendidikan bersifat dinamis karena jika kebaikan dan kesempurnaan tersebut bersifat statis maka ia akan kehilangan nilai kebaikannya. Gerak dinamis yang continue telah dilakukan oleh nabi dan membuahkan hasil berupa pembangunan peradaban Islam yang tinggi dan dihormati oleh masyarakat dunia saat itu dan bahkan hingga sekarang ini. Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah proses perubahan menuju arah positif. Dalam konteks sejarah perubahan yang positif ini adalah jalan Tuhan yang telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Muhammad. Pendidikan Islam dalam konteks perubahan ke arah positif ini identik dengan kegiatan dakwah yang biasanya dipahami sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. Sejak wahyu pertama diturunkan dengan program Iqra‟ (membaca) pendidikan Islam praksis telah lahir, berkembang, dan eksis dalam kehidupan umat Islam yakni sebuah
  • 3. 2 proses pendidikan yang melibatkan dan menghadirkan Tuhan. Ali Ahmad Madkur mengatakan bahwa pendidikan merupakan proses yang sangat komplek, teratur dan memiliki kaidah-kaidah tertentu.1 Pendidikan itu tidak akan terpisahkan dengan hidup dan kehidupan umat manusia karena merupakan kebutuhan hidup, salah satu fungsi sosial, bimbingan, sebagai sarana pertumbuhan yang mempersiapkan dan membukakan serta membentuk disiplin hidup.2 Pada intinya pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana yang dilaksanakan oleh orang dewasa yang memiliki ilmu dan keterampilan kepada anak didik, demi terciptanya insan kamil dengan pendidikan itu pula seesorang mampu bertaqorrub kepada Allah.3 B. PEMBAHASAN 1. Riwayat Singkat Hidup Ali Ahmad Madkur Salah satu tokoh pendidikan Islam kontemporer di Timur Tengah adalah Ali Ahmad Madkur. Ia dilahirkan di kota Mesir (Qahirah). Gelar sarjana bidang Pendidikan beliau peroleh di Al-Azhar University Mesir. Sekarang menjadi guru besar (Profesor) di bidang pengembangan kurikulum4 . Sebelumnya pada tahun 2001 ia dipercaya sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah di Universitas Sultan Qobus Oman. Sebagai seorang profesor di bidang kurikulum dan pendidikan Ahmad Madkur dikenal aktif memberikan materi seminar ilmiah di dalam dan di luar negeri yang berkenaan dengan kependidikan dan bahasa di beberapa perguruan tinggi di timur tengah.5 Selain aktif dalam berbagai seminar Internasional, ia juga aktif menulis dalam bidang pendidikan maupun bahasa Arab. Diantara karya-karya Ali Ahmad Madkur adalah: Tadris Funun al-Lughah al-Arabiyah, (Dar al-Furqan, Kairo, 2002), Al- 1 Ali Ahmad Madkur, Manhaj, hlm. 31 2 John Dewey, Democracy And Education, (New York: The Free Press, 1966), hlm. 54 3 Fatiyah Hasan Sulaiman, Sistem Pendidikan Islam Versi al-Ghazali, alih bahasa Fathurrahman dan Syamsudin, (Bandung: PT al-Ma‟arif, 1986), hlm. 26 4 Terampil, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014 pendidikan di Universitas Qohiroh Mesir 5 Pernah sebagai pembicara pada seminar 2nd International Language Conference (ILC) pada bulan April 2011 di Kuala Lumpur - Malaysia.
  • 4. 3 Ta'lim al-'Aliy Fi al-Wathan al-„Arabi.6 Al-Manhaj al-Madrasi al-Mu‟ashir. (Dar Al- Furqan, Kairo, 2009) Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami, (Dar al-Fikri al- Arabi, Kairo, 2002) Manahij al-Tarbiyah: Asasuha wa Tathbiqatuha, (Dar al-Fikr al- Arabi, 2001). Thuruq Tadris al-Lughah al-Arabiyyah. Nadhariyyat al-Manahij al- „Ammah, (Dar al-Furqan, Kairo, 1991).7 2. Teks dan Terjemahan ‫هللا‬ ‫منهج‬ ‫تطبيق‬ ‫املعرفة‬ ‫غاية‬ ،‫هللا‬ ‫منهج‬ ‫وفق‬ ‫وترقيتها‬ ‫األرض‬ ‫عمارة‬ ‫من‬ ‫اإلنساف‬ ‫سبكٌن‬ ‫ىو‬ ‫ادلعرفة‬ ‫من‬ ‫الغرض‬ ‫إف‬ ‫أساس‬ ‫على‬ ‫القائمة‬ ‫ادلعرفة‬ ‫ىي‬ ‫اإلسالـ‬ ‫يف‬ ‫احلقيقة‬ ‫فادلعرفة‬‫من‬ ‫ذلك‬ ‫يستتبع‬ ‫وما‬ ‫هللا‬ ‫تقوى‬ ‫من‬ ( .‫يعتو‬‫ر‬‫وش‬ ‫هللا‬ ‫منهج‬ ‫وفق‬ ‫السًن‬‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ػ‬‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ََّ‫اّلل‬ُ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ػ‬‫ي‬َ‫و‬َُّ‫اّلل‬َُّ‫اّلل‬َ‫و‬ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ٌ‫يم‬ِ‫ل‬َ‫ع‬(:‫ة‬‫ر‬‫البق‬ٕٕٛ)‫فالتقوى‬ . .‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫أساس‬ ‫ىي‬ ‫الكامل‬ ‫الشامل‬ ‫دبعناىا‬ Tujuan Akhir dari Ilmu Pengetahuan adalah Penerapan Kurikulum Allah Tujuan dari ilmu pengetahuan adalah agar manusia mampu membangun dan memajukan kehidupan di bumi sesuai dengan aturan Allah. Pengetahuan sejati menurut Islam adalah pengetahuan yang didasarkan pada ketakwaan kepada Allah beserta segala konsekwensi yang sesuai dengan aturan dan hukum Allah. Bertakwalah kalian kepada Allah, Allah senantiasa mengajari kalian, dan sesunggunya Allah Maha Mengetahui segalanya” (Baqarah: 282). Takwa dengan pengertiannya yang komprehensif merupakan pondasi dari ilmu pengetahuan. ‫يهدؼ‬ ‫اليت‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫فأف‬ ‫ىنا‬ ‫ومن‬‫إىل‬ ‫تؤدي‬ ‫اليت‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫ىي‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫إليها‬ ‫للوصوؿ‬ ‫الذي‬ ‫العلم‬ ‫أو‬ ‫الذىنية‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫رلرد‬ ‫أما‬ .‫اإلنسانية‬ ‫احلياة‬ ‫اقع‬‫و‬ ‫ويف‬ ‫اإلنساين‬ ‫السلوؾ‬ ‫يف‬ ‫تغًن‬‫يف‬ ‫ثر‬‫ؤ‬‫ي‬ ‫ال‬ ‫اإلنساف‬ ‫سلوؾ‬‫يف‬‫الرت‬ ‫منهج‬ ‫يعتد‬ ‫ال‬‫و‬ ،‫ذلا‬ ‫قيمة‬ ‫ال‬ ‫فناها‬ ‫يياتو‬ ‫اقع‬‫و‬‫يبتغي‬ ‫اإلسالـ‬ ‫إف‬ .‫هبا‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬ ‫دا‬ ‫قوة‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫ىذه‬ ‫تستحيل‬ ‫أف‬ ‫يبتغي‬ ،‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫اء‬‫ر‬‫و‬ ‫من‬ ‫كة‬‫احلر‬.‫اقع‬‫و‬‫ال‬ ‫عامل‬ ‫يف‬ ‫ذلا‬‫و‬‫مدل‬ ‫لتحقيق‬ ‫فعة‬ Berdasarkan hal itu, pengetahuan yang ditargetkan dalam kurikulum pendidikan Islam adalah pengetahuan yang mengarah pada perubahan kongkrit perilaku manusia di dalam kehidupan nyata. Sedangkan pengetahuan teoritis semata yang tidak mempengaruhi perilaku manusia dalam kehidupan nyata tidak ada gunanya, dan tidak selaras dangan kurikulum pendidikan Islam. Islam menuntut adanya tindakan nyata yang didasarkan pada ilmu pengetahuan, ia menuntut supaya 6 Ali Ahmad Madkur.com 7 Kompasiana.com 9/11/2017.
  • 5. 4 pengetahuan yang telah didapatkan melahirkan motivasi yang kuat untuk merealisasikan maknanya dalam dunia nyata. ‫هللا‬ ‫وصفها‬ ‫اليت‬ ‫اإلسالمية‬ ‫األمة‬ ‫اإلسالـ‬ ‫صاغ‬ ‫لقد‬‫و‬‫بقو‬(: ‫لو‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ػ‬‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ر‬ْ‫ػ‬‫ي‬َ‫خ‬ٍ‫ة‬َّ‫ُم‬‫أ‬ْ‫ت‬َ‫ج‬ِ‫ر‬ْ‫ُخ‬‫أ‬... ِ‫َّاس‬‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ (:‫اف‬‫ر‬‫عم‬ ‫آؿ‬ٔٔٓ)،‫هللا‬ ‫فوف‬‫ر‬‫يع‬ ‫ا‬‫و‬‫كان‬‫جاىليتهم‬ ‫يف‬ ‫فالعرب‬ .‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫طبيعة‬ ‫من‬ ‫األساس‬ ‫ىذا‬ ‫على‬ ‫صاغها‬ ‫دلدبر‬‫ا‬ ‫أنو‬‫و‬ ،‫اخلالق‬ ‫أنو‬ ‫فوف‬‫ر‬‫يع‬‫و‬،‫شيئ‬ ‫كل‬‫ملكوت‬ ‫بيده‬ ‫أف‬‫و‬ ،‫يف‬ ‫بذلك‬ ‫علمهم‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫عليهم‬ ‫سجل‬ ‫لقد‬‫و‬ ْ‫ن‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬َ‫و‬ :‫تعاىل‬ ‫لو‬‫و‬‫ق‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ػ‬‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ِ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫الس‬َ‫ض‬ْ‫َر‬ْ‫األ‬َ‫و‬َّ‫ن‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ل‬... َُّ‫اّلل‬(:‫لقماف‬ٕ٘)ْ‫ن‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ػ‬‫ت‬ْ‫ل‬َ‫أ‬َ‫س‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َّ‫ن‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ل‬َُّ‫اّلل‬...(:‫الزخرؼ‬ٛٚ)ْ‫ل‬ُ‫ق‬ِ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ُ‫ض‬ْ‫َر‬ْ‫األ‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬‫ا‬َ‫يه‬ِ‫ف‬ْ‫ف‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ػ‬‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬(ٛٗ)َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫س‬َِِّ‫ّلل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ال‬َ‫ف‬َ‫أ‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ت‬(ٛ٘)ْ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫م‬‫ب‬َ‫ر‬ِ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫الس‬ِ‫ع‬ْ‫ب‬َّ‫الس‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫و‬ِ‫ش‬ْ‫ر‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬(ٛٙ)َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫س‬َِِّ‫ّلل‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ال‬َ‫ف‬َ‫أ‬ َ‫ف‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ػ‬‫ت‬َ‫ػ‬‫ت‬(ٛٚ)ْ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫وت‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬َ‫و‬ُ‫ى‬َ‫و‬ُ‫ًن‬ُِ‫ُي‬َ‫ال‬َ‫و‬ُ‫ار‬َُ‫ُي‬ِ‫و‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ػ‬‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬(ٛٛ)َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫س‬ َِِّ‫ّلل‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َّ‫َّن‬‫أ‬َ‫ف‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫س‬ُ‫ت‬(ٜٛ))‫دلؤمنوف‬‫ا‬( Sungguh Islam telah berhasil membentuk sebuah umat, yang Allah gambarkan dengan firman-Nya: "Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk seluruh manusia ..." (Ali-Imran: 110) Islam telah membentuknya berdasarkan karakter pengetahuan seperti tadi. Bangsa Arab pada masa jahiliah sebenarnya sudah mengetahui adanya Allah, mereka juga mengetahui bahwa Allah adalah Sang Pencipta, Pemelihara dan Penguasa segala sesuatu. Allah telah mengabadikan pengetahuan bangsa Arab yang seperti itu dalam firman-Nya yang bermakna: “Jikalau engkau bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Sudah pastilah mereka akan menjawab: “Yang menciptakannya adalah Allah” ... (Luqman: 25) Jikalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan semua yang ada, meraka akan mengatakan Allahlah penciptanya ... (Al-Zukhrif: 87) Katakan kepada mereka, jelaskan siapakah yang menguasai bumi dengan segenap isinya, jika kalian mengetahuinya (84) mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka Apakah kamu tidak ingat?" (85) Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang tujuh dan yang Empunya 'Arsy yang besar?" (86) mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka Apakah kamu tidak bertakwa?" (87) Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" (88) mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), Maka dari jalan manakah kamu ditipu?" (89). (al-Mu‟minun) .‫فوف‬‫ر‬‫يع‬ ‫ا‬‫و‬‫كان‬‫فقد‬ ،‫إذف‬‫يعلم‬ ‫ال‬ ‫الذين‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫مساىم‬ ‫فلمذا‬‫العرب‬ ‫فة‬‫ر‬‫مع‬ ‫بٌن‬ ‫إذف‬ ‫الفرؽ‬ ‫وما‬ ‫وف؟‬‫يف‬ ‫اخلالق‬ ‫ىو‬ ‫هللا‬ ‫أف‬ ‫اإلسالـ‬ ‫يف‬ ‫فتهم‬‫ر‬‫مع‬ ‫بٌن‬‫و‬ ،‫شيء‬ ‫كل‬‫ملكوت‬ ‫بيده‬ ‫الذي‬ ‫اخلالق‬ ‫ىو‬ ‫هللا‬ ‫أف‬ ‫اجلاىلية‬
  • 6. 5 ‫يف‬ ))‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫((طبيعة‬ ‫يف‬ ‫ىو‬ ‫احلقيقة‬ ‫يف‬ ‫الفرؽ‬ ‫إف‬ ‫شيء؟‬ ‫كل‬‫ملكوت‬ ‫بيده‬ ‫الذي‬‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫وطبيعة‬ ،‫اجلاىلية‬ ‫وخالق‬ ،‫خالقهم‬ ‫ىو‬ ‫هللا‬ ‫أف‬ ‫فوف‬‫ر‬‫يع‬ ‫ا‬‫و‬‫كان‬‫فقد‬ ،‫خاطئ‬ ‫أساس‬ ‫على‬ ‫قائمة‬ ‫اجلاىلية‬ ‫يف‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫ف‬ .‫اإلسالـ‬ ‫يف‬ ‫ينكروف‬‫و‬ ،‫هللا‬ ‫دوف‬ ‫من‬ ‫األصناـ‬ ‫يعبدوف‬ ‫ذلك‬ ‫ورغم‬ ،‫شيئ‬ ‫كل‬ ‫ملكوت‬ ‫بيده‬‫و‬ ،‫األرض‬‫و‬ ‫ات‬‫و‬‫السم‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫(و‬ :‫البعث‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫أ‬‫َّا‬‫ن‬ُ‫ك‬‫ا‬ً‫ام‬َ‫ظ‬ِ‫ع‬ً‫ات‬َ‫ف‬ُ‫ر‬َ‫و‬َ‫أ‬َّ‫ّن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ث‬‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ػ‬‫ب‬َ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬ً‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬‫ا‬ً‫يد‬ِ‫د‬َ‫ج‬(:‫اء‬‫ر‬‫اإلس‬ٜٗ)‫أف‬ ‫يتصوروف‬ ‫ا‬‫و‬‫كان‬‫و‬ . ‫يف‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫أما‬ .‫ه‬‫ر‬‫آخ‬ ‫إىل‬ ... ‫تضر‬‫و‬ ‫تنفع‬ ‫أاها‬‫و‬ ،‫الغيب‬ ‫تعلم‬ ‫أاها‬‫و‬ ،‫لفى‬‫ز‬ ‫هللا‬ ‫إىل‬ ‫هبم‬‫ر‬‫تق‬ ‫اها‬‫و‬‫يعبد‬ ‫اليت‬ ‫األصناـ‬ ‫م‬ ‫وفق‬ ‫السًن‬ ‫من‬ ‫ذلك‬ ‫يستتبع‬ ‫وما‬ ،‫هللا‬ ‫تقوى‬ ‫من‬ ‫أساس‬ ‫على‬ ‫دلبنية‬‫ا‬ ‫تلك‬ ‫فهي‬ ‫اإلسالـ‬‫نهج‬‫اي‬‫ر‬‫نظ‬ ‫هللا‬ .‫وعمليا‬ Jadi, sebenarnya dulu mereka tahu. Lalu mengapa al-Qur‟an menyebut mereka sebagai orang yang tidak punya pengetahuan? Apa perbedaan pengetahuan orang- orang Arab bahwa Allah adalah Sang Pencipta yang menguasai segala sesuatu, antara masa jahiliah dan masa Islam? Perbedaan yang sejati antara keduanya adalah terletak pada (karakter pengetahuan) pada masa jahilah dan pada masa Islam. Pengetahuan mereka pada masa jahiliah dibangun di atas landasan yang keliru. Benar mereka mengetahui bahwa Allah adalah Pencipta mereka, Pencipta langit dan bumi, dan bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan-Nya, namun pada saat yang sama mereka juga menyembah berhala, serta mereka tidak mengakui adanya hari kiamat: Mereka berkata: "Apakah bila Kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah Kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?" (al-Isra‟: 49) Mereka menduga bahwa berhala yang mereka sembah bisa membawa mereka lebih dekat kepada Allah, mereka menduga berhala mereka mengetahui hal-hal yang gaim, dan bahwa berhala mereka mampu mendatangkan manfaat dan kerugian ... dan seterusnya. Sedangkan pengetahuan dalam Islam dibangun di atas dasar ketakwaan kepada Allah, besrta segala konsekwensi yang yang sejalan dengan aturan Allah, baik secara teoritis dan praktis. ‫كاف‬‫الذي‬ ‫العلم‬ ‫عن‬ ‫نوعو‬‫و‬ ‫طبيعتو‬ ‫يف‬ ‫خيتلف‬ ‫اإلسالـ‬ ‫يتطلبو‬ ‫الذي‬ ‫ابأللوىية‬ )‫(العلم‬ ‫فنف‬ ‫وىكذا‬ ‫العرب‬ ‫يعلم‬ ‫اإلسالـ‬ ‫بدأ‬ ‫فحٌن‬ ‫لذلك‬‫و‬ ،‫يعلموف‬ ‫ال‬ ‫الذين‬ ‫أباهم‬ ‫أصحابو‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫وصف‬ ‫الذي‬‫و‬ ‫اجلاىلية‬ ‫يف‬ ‫األلوى‬ ‫يقيقة‬ ‫البداية‬ ‫يف‬‫اإلطالؽ‬ ‫على‬ ‫موجود‬ ‫غًن‬ ‫اعتربه‬ ‫بل‬ ،‫فيو‬ ‫يصحح‬ ‫أو‬ ‫السابق‬ ‫علمهم‬ ‫على‬ ‫ينب‬ ‫مل‬ ‫ية‬ .‫سباما‬ ‫جديد‬ ‫أساس‬ ‫على‬ ‫األلوىية‬ ‫مفهوـ‬ ‫هبم‬‫و‬‫قل‬ ‫يف‬ ‫يبين‬ ‫بدأ‬‫و‬ Begitulah adanya, pengetahuan ketuhanan yang diajarkan oleh Islam berbeda karakter dan jenisnya dengan pengetahuan ketuhanan pada masa jahiliah yang dianggap bukan pengetehuan. Karena itulah, ketika Islam mulai mengajar orang- orang Arab dasar-dasar hakikat ketuhanan, ia tidak membangunnya di atas pengetahuan sebelumnya, bahkan ia mengoreksi pengetahuan tersebut, lebih jauh lagi Islam tidak menganggapnya sebagai pengetahuan. Islam mulai membangun di
  • 7. 6 dalam hati mereka konsep keilahian dengan dasar yang sama sekali baru. ‫وحنن‬ ‫التحديد‬ ‫وجو‬ ‫على‬ ‫ذلك‬ ‫داللة‬ ‫فما‬‫ب‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫عن‬ ‫احلديث‬ ‫صدد‬‫أف‬ ‫داللتو‬ ‫اإلسالمية؟‬ ‫ألاها‬‫و‬ ،‫ذلا‬ ‫القيمة‬ ‫سطحية‬ ‫فة‬‫ر‬‫مع‬ ‫ألاها‬ ‫هبا؛‬ ‫يعرتؼ‬ ‫ال‬‫و‬ ‫اإلسالـ‬ ‫هبا‬ ‫يعتد‬ ‫ال‬ ‫الذىنية‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫يف‬ ‫ثر‬‫ؤ‬‫ت‬ ‫ال‬ .‫يياتو‬ ‫اقع‬‫و‬ ‫يف‬ ‫شيئا‬ ‫تفعل‬ ‫ال‬‫و‬ ‫اإلنساف‬ ‫سلوؾ‬ Apa signifikanya hal tersebut secara khusus kita bicarakan dalam kaitannya dengan kurikulum pendidikan Islam? Signifikanya adalah bahwa pengetahuan teoritis saja tidak diakui dan tidak diperhitungkan oleh Islam; karena pengetahuan semacam itu hanyalah pengetahuan artifisial yang tidak ada nilainya, dan karena ia tidak mempengaruhi perilaku manusia dan tidak berdampak apapun terhadap realita kehidupan. ‫يوسف‬ ‫لساف‬ ‫على‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫ه‬‫ر‬‫قر‬ ‫ما‬ ‫الداللة‬ ‫ىذه‬ ‫كد‬‫يؤ‬–‫السالـ‬ ‫عليو‬-:‫عهده‬ ‫يف‬ ‫مصر‬ ‫ياؿ‬ ‫عن‬ ِّ‫ين‬ِ‫إ‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ػ‬‫ت‬َ‫ة‬َّ‫ل‬ِ‫م‬ٍ‫ـ‬ْ‫و‬َ‫ػ‬‫ق‬َ‫ال‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ػ‬‫ي‬َِّ‫ّلل‬ِ‫اب‬ْ‫م‬ُ‫ى‬َ‫و‬ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬ ْ‫ْل‬ِ‫اب‬ْ‫م‬ُ‫ى‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬ِ‫اف‬َ‫ك‬(ٖٚ)ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ب‬َّ‫ػ‬‫ت‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ة‬َّ‫ل‬ِ‫م‬‫ي‬ِ‫ئ‬َ‫آاب‬َ‫يم‬ِ‫اى‬َ‫ر‬ْ‫ػ‬‫ب‬ِ‫إ‬َ‫اؽ‬َ‫ح‬ْ‫س‬ِ‫إ‬َ‫و‬ َ‫وب‬ُ‫ق‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ف‬َ‫أ‬َ‫ؾ‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ن‬َِّ‫ّلل‬ِ‫اب‬ْ‫ن‬ِ‫م‬... ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬(ٖٛ)‫(يوسف‬:ٖٚ-ٖٛ) Pemahaman tersebut menguatkan penjelasan Alquran tentang kondisi Mesir pada masa nabi Yusuf hidup, seperti cerita beliau berikut: “Aku tinggalkan agama orang-orang yang tidak percaya kepada Allah; mereka adalah orang-orang yang benar-benar mengingkari akhirat (37) dan aku mengikuti agama nenek moyangku Ibrahim, Ishak, dan Yakub, sungguh kita tidak layak menyekutukan Allah dengan apapun...” (38) (Youssef: 37-38) ‫ف‬‫ر‬‫(يع‬ ‫ا‬‫و‬‫كان‬‫يٌن‬‫ر‬‫دلص‬‫ا‬ ‫أف‬ ‫من‬ ‫فبالرغم‬‫ة‬‫ر‬‫اْلخ‬ ‫يف‬ ‫وعقااب‬ ‫ااب‬‫و‬‫ث‬‫و‬ ‫بعثا‬ ‫ىناؾ‬ ‫أبف‬ ‫يؤمنوف‬‫و‬ ،‫ة‬‫ر‬‫اْلخ‬ )‫وف‬، ‫غًن‬ ‫ىذه‬ ‫فتهم‬‫ر‬‫مع‬ ‫اعترب‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫أف‬ ‫إال‬ ،‫آاثرىم‬‫و‬ ‫معابدىم‬ ‫اف‬‫ر‬‫جد‬ ‫وعلى‬ ‫كتبهم‬‫يف‬ ‫ذلك‬ ‫كل‬‫يصفوف‬‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ى‬َ‫(و‬ :‫يوسف‬ ‫لساف‬ ‫على‬ ‫ذلك‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫كد‬‫يؤ‬‫و‬ ،‫ة‬‫ر‬‫ابْلخ‬ ‫ين‬‫ر‬‫كاف‬‫اعتربىم‬‫و‬ ،‫موجودة‬ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫خ‬ ْ‫ْل‬ِ‫اب‬ْ‫م‬ُ‫ى‬)َ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬ِ‫اف‬َ‫ك‬ ‫أل‬ ‫وذلك‬‫فهم‬ .‫يياهتم‬ ‫اقع‬‫و‬ ‫يف‬ ‫يقيقي‬ ‫وجود‬ ‫ذلا‬ ‫يكن‬ ‫مل‬ ‫ة‬‫ر‬‫اْلخ‬ ‫عن‬ ‫ثة‬‫ر‬‫ا‬‫و‬‫دلت‬‫ا‬ ‫ية‬‫ر‬‫النظ‬ ‫فتهم‬‫ر‬‫مع‬ ‫ف‬–‫ىذه‬ ‫مع‬ ‫ية‬‫ر‬‫النظ‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬-‫فاعليتو‬ ‫يعطي‬ ‫كاف‬‫و‬ ‫يقيقيا‬ ‫ة‬‫ر‬‫ابْلخ‬ ‫علمهم‬ ‫كاف‬‫لو‬‫و‬ .‫هللا‬ ‫دوف‬ ‫من‬ ‫الفرعوف‬ ‫يعبدوف‬ ‫الفر‬ ‫عبادة‬ ‫معو‬ ‫ا‬‫و‬‫ك‬‫يشر‬ ‫مل‬‫و‬ ،‫اْلخر‬ ‫اليوـ‬ ‫ذلك‬ ‫صايب‬ ،‫ويده‬ ‫هللا‬ ‫ا‬‫و‬‫لعبد‬ ،‫احلقيقية‬.‫عوف‬ Meskipun orang Mesir pada zaman dahulu (mengetahui) adanya akhirat, beserta adanya kebangkitan, pahala, dan hukuman di akhirat, seperti yang gambarkan di dalam buku-buku mereka dan mereka lukiskan pada dinding tempat ibadah dan bangunan-bangunan peninggalan mereka yang lain, namun al-Qur‟an tetap tidak menganggap pengetahuan mereka, dan mereka tetap dianggap para pengingkar hari akhirat. Sebagaimana yang ditegaskan dalam ucapan Nabi Yusuf (mereka adalah orang-orang yang benar-benar mengingkari akhirat) Hal itu disebabkan karena
  • 8. 7 pengetahuan teoretis warisan mereka miliki tentang akhirat tidak memiliki dampak nyata apapun dalam realitas kehidupan mereka. Mereka -dengan landasan pengetahuan teoritis ini- tetap menyembah Firaun, bukan menyembah Allah. Seumpama pengetahuan mereka tentang hari akhir benar serta mempunyai dampak yang nyata, maka mereka pasti akan menyembah hanya Allah, Sang Pemilik hari hari akhir, dan tidak akan menyekutukannya dengan menyembah Firaun. ‫اجلاىلية‬ ‫يف‬ ‫العرب‬ ‫على‬ ‫يسجل‬ ‫آف‬‫ر‬‫فالق‬ ،‫وىكذا‬‫ىذه‬ ‫يلغي‬ ‫مث‬ ،‫دلدبر‬‫ا‬ ‫اخلالق‬ ‫وأبنو‬ ،‫ابهلل‬ ‫فتهم‬‫ر‬‫مع‬ ‫إال‬ ،‫احلساب‬‫و‬ ‫البعث‬‫و‬ ‫اْلخر‬ ‫اليوـ‬ ‫فوف‬‫ر‬‫يع‬ ‫القدماء‬ ‫يٌن‬‫ر‬‫دلص‬‫ا‬ ‫أف‬ ‫ورغم‬ .‫جديد‬ ‫من‬ ‫معهم‬ ‫يبدأ‬‫و‬ ،‫سباما‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫أف‬ ‫يٌن‬ ‫يف‬ ،‫ذلا‬ ‫القيمة‬ ‫ميتة‬ ‫سطحية‬ ‫فة‬‫ر‬‫مع‬ ‫األوىل‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫ألف‬ ‫دلاذا؟‬ .‫ة‬‫ر‬‫ابْلخ‬ ‫ين‬‫ر‬‫كاف‬‫يعتربىم‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫أف‬ ‫ا‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫يف‬ ‫تغًن‬ ‫إىل‬ ‫تؤدي‬‫و‬ ،‫النفس‬ ‫هبا‬ ‫فتنفعل‬ ‫الوجداف‬ ‫من‬ ‫تنبع‬ ‫اليت‬ ‫احلية‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫ىي‬ ‫اإلسالـ‬ ‫يدىا‬‫ر‬‫ي‬ ‫ليت‬ :‫ية‬‫ر‬‫البش‬ ‫قي‬‫ر‬‫و‬ ‫اإلنساف‬ ‫سلوؾ‬ ‫يف‬ ‫احلاسم‬ ‫األثر‬ ‫ذلا‬ ‫يكوف‬‫و‬ ،‫اقعي‬‫و‬‫ال‬ ‫السلوؾ‬َّ‫ف‬ِ‫إ‬ ...ََّ‫اّلل‬َ‫ال‬ُ ِّ‫ًن‬َ‫غ‬ُ‫ػ‬‫ي‬‫ا‬َ‫م‬ٍ‫ـ‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ب‬ َّ‫ّت‬َ‫ي‬‫ا‬‫و‬ُ ِّ‫ًن‬َ‫غ‬ُ‫ػ‬‫ي‬‫ا‬َ‫م‬... ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ػ‬‫ن‬َِ‫أب‬(:‫الرعد‬ٔٔ) Sekali lagi, Alquran memang tetap mencatat bahwa orang-orang Arab pada masa jahiliah mempunyai pengetahuan ketuhanan yakni bahwa Allah adalah Sang Pencipta dan Pemelihara, namun Islam kemudian tidak menganggap pengetahuan tersebut, lalu ia mulai mengajarkan mereka pengetahuan yang baru lagi. Meskipun orang Mesir kuno mengetahui hari akhir, hari kebangkitan dan hari perhitungan, namun Alquran tetap menganggap mereka kafir pada hari akhir. Mengapa demikian? Karena pengetahuan mereka dulu hanya pengetahuan kulit luar yang tak bernyawa dan tanpa makna, sementara pengetahuan yang dikehendaki Islam adalah pengetahuan yang hidup yang berasal dari hati nurani yang menggerakkan jiwa, dan menyebabkan perubahan perilaku nyata, serta memiliki dampak yang signifikan pada perilaku dan kemajuan manusia: ... “Allah tidak akan mengubah kondisi suatu bangsa sampai mereka mengubah apa yang ada dalam diri mereka sendiri ...” (al- Ra‟d: 11) ‫دلصدر‬‫ا‬ ‫ىو‬ ‫يعترب‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫فنف‬ ،‫اه‬‫و‬‫تق‬‫و‬ ‫ابهلل‬ ‫اإلمياف‬ ‫أساس‬ ‫على‬ ‫تقوـ‬ ‫اإلسالـ‬ ‫يف‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫كانت‬‫إذا‬‫و‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫دلنهج‬ ‫األوؿ‬ٌ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬:ُ‫اه‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ػ‬‫ن‬َ‫أ‬َ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ٌ‫ؾ‬َ‫ار‬َ‫ب‬ُ‫م‬‫ا‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ػ‬‫ب‬َّ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ِ‫و‬ِ‫ت‬َ‫آاي‬َ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ت‬َ‫ػ‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫و‬‫و‬ُ‫ل‬‫و‬ُ‫أ‬ِ‫اب‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َْ‫األ‬(:‫ص‬ٕٜ) َ‫ال‬َ‫ف‬َ‫أ‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ػ‬‫ب‬َ‫د‬َ‫ت‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ف‬‫آ‬ْ‫ر‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ْ‫َـ‬‫أ‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ٍ‫وب‬ُ‫ل‬ُ‫ػ‬‫ق‬‫ا‬َُ‫ذل‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫ػ‬‫ق‬َ‫أ‬(:‫دمحم‬ٕٗ)‫آايتو‬ ‫تدبر‬‫و‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫اءة‬‫ر‬‫فق‬‫حملتوى‬ ‫األوؿ‬ ‫دلصدر‬‫ا‬ ‫ىو‬ .‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ Manakala pengetahuan dalam Islam didasarkan pada iman dan takwa kepada Allah Swt, maka Alquran dianggap sebagai sumber utama dari kurikulum pendidikan Islam: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. (Shad: 29) “Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (Muhammad: 24)
  • 9. 8 Dengan demikian maka membaca dan mengkaji ayat-ayat Al-Qur‟an merupakan sumber pertama dari isi kurikulum pendidikan Islam. ‫اإلسالـ‬ ‫يف‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫بطبيعة‬ ‫الفهم‬ ‫ىذا‬ ‫ومقتضى‬‫فنننا‬ ،‫لو‬ ‫يك‬‫ر‬‫ش‬ ‫ال‬ ‫هللا‬ ‫بويدانية‬ ‫نؤمن‬ ‫دمنا‬ ‫ما‬ ‫فنننا‬ ، ‫حنن‬ ‫ما‬ ‫أما‬ .‫احلياة‬ ‫اقع‬‫و‬ ‫يف‬ ‫السلوؾ‬‫و‬ ‫ابلعمل‬ ‫اإلمياف‬‫و‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬ ‫تبط‬‫ر‬‫ت‬ ‫بذلك‬‫و‬ ،‫ومنهجو‬ ‫يعتو‬‫ر‬‫ش‬ ‫ننفذ‬ ‫أف‬ ‫ُيب‬ ‫البشر‬ ‫صنع‬ ‫من‬ ‫غًنه‬ ‫يعة‬‫ر‬‫ش‬ ‫تنفيذ‬‫و‬ ‫ايد‬‫و‬‫ال‬ ‫ابهلل‬ ‫اإلمياف‬ ‫من‬ ‫اْلف‬ ‫فيو‬‫ربدث‬ ‫مل‬ ‫سيئة‬ ‫يدة‬‫ر‬‫ف‬ ‫يالة‬ ‫فهذه‬ ، .‫اجلاىلية‬ ‫يّت‬ Implikasi dari pemahaman tentang karakter pengetahuan dalam Islam seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah bahwa selama kita mempercayai keesaan Allah, maka selama itu kita harus menerapkan syariat dan aturan-aturan-Nya yang telah digariskan dalam manhaj-Nya, dengan begitu ilmu pengetahuan dan iman akan berkorelasi dengan tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan nyata. Kalau sekarang ada di antara kita yang beriman kepada Allah yang Esa lalu dia menerapkan aturan selain aturan Allah, yaitu aturan buatan manusia, maka sesungguhnya itu adalah preseden buruk yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan tidak ada di masa jahiliah. ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫يف‬ ‫اخلربة‬ ‫مفهوم‬ ‫اإلنساف‬ ‫يتعلم‬‫ماليظتو‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫وعن‬ ،‫لو‬‫و‬‫ورس‬ ‫هللا‬ ‫عن‬ ‫التلقي‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫عن‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫يف‬ .‫بة‬‫ر‬‫التج‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫وعن‬ ،‫دلمارسة‬‫ا‬‫و‬ ‫العمل‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫وعن‬ ،‫لو‬‫و‬‫ي‬ ‫للكوف‬ Konsep pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam Dalam kurikulum pendidikan Islam, manusia belajar dengan menerima langsung dari Allah dan rasul-Nya, dengan mengamati jagat alam semesta yang ada sekelilingnya, melalui praktik dan latihan, serta melalui pengalaman experimental. ‫كل‬‫و‬ ‫اإلذلية‬ ‫القيم‬‫و‬ ‫دلعايًن‬‫ا‬‫و‬ ‫للحقائق‬ ‫ابلنسبة‬ ‫أما‬‫اإلسالمي‬ ‫دلنهج‬‫ا‬ ‫ومقومات‬ ‫خبصائص‬ ‫يتصل‬ ‫ما‬ ،‫هبا‬ ‫التكيف‬‫و‬ ،‫اكها‬‫ر‬‫إد‬‫و‬ ‫تلقيها‬ ‫يد‬ ‫عند‬ ‫فيها‬ ‫عملها‬ ‫يتوقف‬‫و‬ ،‫هللا‬ ‫من‬ ‫جبملتها‬ ‫يتلقاىا‬ ‫اإلنساف‬ ‫فنف‬ ،‫العاـ‬ ‫يتلقى‬ ‫يٌن‬ ‫وىو‬ .‫األمر‬ ‫اقع‬‫و‬ ‫يف‬ ‫مقتضياتو‬ ‫تطبيق‬‫و‬‫من‬ ‫سابقة‬ ‫ات‬‫ر‬‫دبقر‬ ‫متأثر‬ ‫غًن‬ ‫وىو‬ ‫يتلقاه‬ ‫فنمنا‬ ،‫ىذا‬ ‫كل‬ ‫و‬ ‫نفسو‬ ‫من‬ ‫ال‬ ،‫مصدر‬ ‫أي‬َُّ‫مث‬ :‫آخر‬ ‫مصدر‬ ‫أي‬ ‫من‬ ‫ال‬َ‫اؾ‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ٍ‫ة‬َ‫يع‬ِ‫ر‬َ‫ش‬َ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ر‬ْ‫َم‬ْ‫األ‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ال‬َ‫و‬ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ػ‬‫ت‬ َ‫اء‬َ‫و‬ْ‫َى‬‫أ‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ال‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ي‬(:‫اجلاثية‬ٔٛ) Terkait pengetahun yang berhubungan dengan hakikat, norma, nilai-nilai ilahiah serta hal-hal lain yang berhubungan dengan karakteristik dan elemen umum kurikulum Islam, manusia menerimanya secara garis besarnya dari Allah Swt. Praktiknya bergantung pada tingkat penerimaan dan kesadaran masing-masing,
  • 10. 9 tergantung pada kemampuan seseorang beradaptasi dengan semua itu, dan pada pemenuhan persyaratan kongritnya. Ketika manusia menerima semua ini, dia menerimanya tanpa ada pengaruh dari keputusan sebelumnya dari sumber manapun, baik dari dirinya maupun dari sumber lain: “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (al-Jatsiyah: 18) ‫ىذه‬ ‫فكل‬ ،‫بة‬‫ر‬‫التج‬‫و‬ ،‫دلمارسة‬‫ا‬‫و‬ ‫العمل‬‫و‬ ،‫للماليظة‬ ‫ابلنسبة‬ ‫أما‬‫و‬.‫اإلنساف‬ ‫خربة‬ ‫ين‬‫و‬‫تك‬ ‫يف‬ ‫وسائل‬ ‫ورد‬ ‫فقد‬.‫اإلخبار‬‫و‬ ‫اإلنباء‬‫و‬ ‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫و‬ ‫العلم‬ ‫دبعىن‬ ‫اخلربة‬ ‫لفظ‬َ‫خ‬ :‫تقوؿ‬ ‫بية‬‫ر‬‫الع‬ ‫اللغة‬ ‫ففي‬َ‫رب‬ُ‫خ‬ ‫الشيء‬‫عرؼ‬ :‫ا‬‫رب‬ ُ‫أل‬ :‫يقاؿ‬‫و‬ ،‫يقيقتو‬ ‫على‬ ‫خربه‬ْ‫خ‬ِ‫رب‬ُ‫خ‬ ‫ف‬ْ‫رب‬َ‫خ‬ ‫يقاؿ‬‫و‬ .‫علمك‬ ‫ألعملن‬ ‫أي‬ :‫ؾ‬َ ِ‫رب‬َ‫الشيء‬َ‫وخ‬ .‫علمو‬ :َ ِ‫رب‬ ‫ا‬‫ًن‬‫خب‬ ‫صار‬ :‫الرجل‬‫ابدلو‬ ‫أي‬ :‫ه‬‫ر‬‫وخاب‬ .‫أنبأه‬ ‫أي‬ ،‫بكذا‬ ‫أخربه‬ ‫يقاؿ‬‫و‬ .َ‫وخ‬ .‫األخبار‬َّ‫رب‬.‫بو‬ ‫أخربه‬ ‫أي‬ :‫بكذا‬ ‫ه‬ َ‫خ‬ :‫يقاؿ‬‫و‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ر‬َ‫الشيء‬َ‫ػ‬‫ي‬ ‫اعة‬‫ز‬‫خ‬ ‫من‬ ‫عينا‬ ‫بعث‬ ‫صلعم‬ ‫أنو‬ :‫احلديبية‬ ‫يديث‬ ‫ويف‬ .‫يقيقتو‬ ‫على‬ ‫فو‬‫ر‬‫ع‬ ‫أي‬َ‫ت‬َ‫خ‬َّ‫رب‬ َ‫ػ‬‫ي‬ ‫أي‬ .‫يش‬‫ر‬‫ق‬ ‫خرب‬ ‫لو‬َ‫ػ‬‫ت‬َ‫ع‬َّ‫ر‬َ‫است‬ ‫فالف‬ ‫يقاؿ‬‫و‬ .‫ؼ‬ْ‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ر‬‫يعين‬ :‫ه‬‫سألو‬‫أف‬ ‫وطلب‬ ،‫اخلرب‬ ‫عن‬‫األخباري‬‫و‬ .‫بو‬ ‫خيرب‬ ‫خ‬‫دلؤر‬‫ا‬،‫األخبا‬ ‫إىل‬ ‫نسب‬َُ‫وي‬ ‫ينقل‬ ‫ما‬ :‫اخلرب‬‫و‬ .‫ر‬َّ‫د‬ْ‫ل‬‫ا‬‫و‬ .‫كتابة‬‫أو‬ ‫ال‬‫و‬‫ق‬ ‫بو‬ ‫ث‬‫ػ‬َ‫خ‬َ‫رب‬‫الصدؽ‬ ‫يتمل‬ ‫قوؿ‬ ‫ىو‬ .‫أخبار‬ ‫وصبعو‬ .‫لذاتو‬ ‫الكذب‬‫و‬ Observasi, praktik, latihan, dan eksperimen, semua itu merupakn cara untuk membentuk khibrah (pengalaman) manusia. Kata "khibrah" dalam bahasa Arab bisa berarti ilmu, pengetahuan, kabar, dan berita. Dalam bahasa Arab Anda ungkapan: َ‫خ‬َ‫رب‬ُ‫خ‬ ‫الشيء‬‫ا‬‫رب‬ , bisa bermakna dia mengetahui berita sebenarnya. Ungkapan: ُ‫أل‬ْ‫خ‬ِ‫رب‬ُ‫خ‬ ‫ف‬ْ‫رب‬‫ؾ‬ , bisa bermakna saya akan memberi Anda ilmu. Kalimat: َ‫خ‬َ ِ‫رب‬َ‫الشيء‬ , bisa dipahami dalam arti dia mengetahui hal itu. Pernyataan: َ‫خ‬َ ِ‫رب‬‫الرجل‬ ,dapat bermaknaorangitutahu. Perkataan ‫بكذا‬ ‫أخربه‬, maknanya dia telah mengabarkan berita: Kalimat ‫ه‬‫ر‬‫خاب‬, berarti saling bertukar berita. Ungkapan َ‫خ‬َّ‫رب‬‫بكذا‬ ‫ه‬ bisa bermakna memberitahukannya hal itu. Di dalam sebuah hadits yang terkait dengan perang Hudaybiyah dijelaskan bahwa Rasulullah pernah mengutus seorang inteligen dari suku Khuza'ah untuk َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫خ‬َّ‫رب‬ keadaan orang Quraisy. Dalam konteks tersebut َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ت‬َ‫خ‬َّ‫رب‬ bermakna mencari tahu dengan teliti (menenlisik). Perkataan َ‫است‬ ‫فالف‬ْ‫خ‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ر‬‫ه‬ dalam bahasa Arab bisa bermkna bahwa dia bertanya kepadanya atau meminta diberi tahu. Kata ‫األخباري‬ yang dinisbahkan pada kata ‫األخبار‬ berarti sejarawan (‫خ‬‫دلؤر‬‫ا‬). Kata ‫اخلرب‬ memiliki arti perkataan atau tulisan yang ditransmisikan. Kata ‫اخلرب‬bisa juga bermakna sebuah pernyataan yang secara langsung bisa dikatakan benar atau salah. Bentuj jamak dari kata ‫اخلرب‬adalah ‫األخبار‬.
  • 11. 10 ‫مادة‬ ‫وردت‬ ‫وقد‬( ‫ومخسوف‬ ‫اثناف‬ ‫آف‬‫ر‬‫الق‬ ‫يف‬ ))‫((خرب‬ٕ٘.‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫و‬ ‫العلم‬ ‫دبعىن‬ ‫ة‬‫ر‬‫م‬ ) Di dalam Al-Qur‟an kata (‫خرب‬) terulang sebanyak 52 kali dengan makna yang berhubungan dengan pengetahuan. ‫وضمائرىم‬ ‫نياهتم‬‫و‬ ‫العباد‬ ‫أبعماؿ‬ ‫عليم‬ ‫فاهلل‬: Allah mengetahui perbuatan, niat, dan perasaan hamba-Nya. َِِّ‫ّلل‬َ‫و‬ُ‫اث‬َ‫ًن‬ِ‫م‬ِ‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫الس‬ِ‫ض‬ْ‫َر‬ْ‫األ‬َ‫و‬َُّ‫اّلل‬َ‫و‬َِ‫دب‬‫ا‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬(:‫اف‬‫ر‬‫عم‬ ‫آؿ‬ٔٛٓ) Kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah mengetahui apayangkamukerjakan. (Ali Imran:180) َ‫ال‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ر‬َْ‫ُي‬ُ‫ف‬‫آ‬َ‫ن‬َ‫ش‬ٍ‫ـ‬ْ‫و‬َ‫ػ‬‫ق‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َّ‫َال‬‫أ‬‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫د‬ْ‫اع‬َ‫و‬ُ‫ى‬ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ػ‬‫ق‬َ‫أ‬‫ى‬َ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫ػ‬‫ت‬‫ل‬ِ‫ل‬‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ػ‬‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ََّ‫اّلل‬َّ‫ف‬ِ‫إ‬ََّ‫اّلل‬ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬‫ا‬َِ‫دب‬ َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬(:‫دلائدة‬‫ا‬ٛ) Janganlahsekali-kali kebencianmuterhadapsesuatukaum,mendorongkamuuntuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Maidah:8) :‫متقن‬ ‫قادر‬ ‫عامل‬ ‫سبحانو‬ ‫وىو‬ Allah Maha Mengetahui dan Memelihar ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ػ‬‫ت‬َ‫و‬َ‫اؿ‬َ‫ب‬ِْ‫اجل‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ػ‬‫ب‬َ‫س‬َْ‫رب‬ً‫ة‬َ‫د‬ِ‫ام‬َ‫ج‬َ‫ي‬ِ‫ى‬َ‫و‬‫ر‬َُ‫سب‬َّ‫ر‬َ‫م‬ِ‫اب‬َ‫ح‬َّ‫الس‬َ‫ع‬ْ‫ن‬ُ‫ص‬َِّ‫اّلل‬‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ػ‬‫ت‬َ‫أ‬َ‫ن‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ُ‫َّو‬‫ن‬ِ‫إ‬ ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬‫ا‬َِ‫دب‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫ػ‬‫ت‬(:‫النمل‬ٛٛ) Kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamukerjakan.(Al-Naml:88) :‫اخلبًن‬ ‫القدير‬ ‫العليم‬ ‫وىو‬ Dia yang Maha Mengetahui, Mahakuasa َْ‫مل‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ػ‬‫ت‬َّ‫َف‬‫أ‬ََّ‫اّلل‬ُ‫ج‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ال‬ِ‫يف‬ِ‫ر‬‫ا‬َ‫َّه‬‫ػ‬‫ن‬‫ال‬ُ‫ج‬ِ‫ل‬‫و‬ُ‫ي‬َ‫و‬َ‫ار‬َ‫َّه‬‫ػ‬‫ن‬‫ال‬ِ‫يف‬ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ال‬َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬َ‫و‬َ‫س‬ْ‫َّم‬‫الش‬َ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫ل‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ر‬َْ‫ُي‬َ‫ىل‬ِ‫إ‬ ٍ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬‫ى‬ًّ‫م‬َ‫س‬ُ‫م‬َّ‫َف‬‫أ‬َ‫و‬ََّ‫اّلل‬‫ا‬َِ‫دب‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬(:‫لقماف‬ٕٜ) َّ‫ف‬ِ‫إ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫م‬َ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬َِّ‫اّلل‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ق‬ْ‫ػ‬‫ت‬َ‫أ‬َّ‫ف‬ِ‫إ‬ََّ‫اّلل‬ٌ‫يم‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬(:‫ات‬‫ر‬‫احلج‬ٖٔ) ِ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ػ‬‫ي‬َُّ‫اّلل‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫آم‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬‫ا‬‫و‬ُ‫ت‬‫و‬ُ‫أ‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫د‬ٍ‫ات‬َُّ‫اّلل‬َ‫و‬‫ا‬َِ‫دب‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬ٌ‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬(:‫اجملادلة‬ٔٔ) َ‫َال‬‫أ‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ي‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫و‬ُ‫ى‬َ‫و‬ُ‫يف‬ِ‫ط‬َّ‫ل‬‫ال‬ُ‫ًن‬ِ‫ب‬َْ‫اخل‬(:‫دللك‬‫ا‬ٔٗ)
  • 12. 11 :‫العباد‬ ‫أعماؿ‬ ‫بكل‬ ‫العليم‬ ‫وىو‬ Dia mengetahui seluruh perbuatan hamba ْ‫ف‬ِ‫إ‬َ‫و‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬ِ‫س‬ُْ‫رب‬‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ػ‬‫ت‬َ‫ػ‬‫ت‬َ‫و‬َّ‫ف‬ِ‫ن‬َ‫ف‬ََّ‫اّلل‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬‫ا‬َِ‫دب‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ت‬َ‫ف‬‫و‬‫ا‬ً‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬(:‫النساء‬ٕٔٛ) :‫البصًن‬ ‫العليم‬ ‫وىو‬ Dia Maha Melihat dan Maha Mengetahui َّ‫ف‬ِ‫إ‬َ‫ك‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ُ‫ط‬ُ‫س‬ْ‫ب‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ؽ‬ْ‫ز‬ِ ّ‫الر‬ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ُ‫اء‬َ‫ش‬َ‫ي‬ُ‫ر‬ِ‫د‬ْ‫ق‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫و‬ُ‫َّو‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ِ‫ه‬ِ‫اد‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬ً‫ًن‬ِ‫ب‬َ‫خ‬‫ا‬ً‫ًن‬ِ‫ص‬َ‫ب‬(:‫اء‬‫ر‬‫اإلس‬ٖٓ) :‫العلم‬ ‫دبعىن‬ ‫وىي‬ Khibrah bermakna pengetahuan َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫و‬ُ ِ‫رب‬ْ‫ص‬َ‫ت‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬َْ‫مل‬ْ‫ط‬ُِ‫رب‬ِ‫و‬ِ‫ب‬‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ػ‬‫ب‬ُ‫خ‬(:‫الكهف‬ٙٛ) :‫وخربه‬ ‫يق‬‫ر‬‫الط‬ ‫علم‬ ‫دبعمىن‬‫و‬ Khibrah bermakna ilmu tentang cara ْ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫اؿ‬َ‫ق‬‫ى‬َ‫وس‬ُ‫م‬ِ‫و‬ِ‫ل‬ْ‫َى‬ِ‫أل‬ِّ‫ين‬ِ‫إ‬ُ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ن‬‫آ‬‫ا‬ً‫ر‬َ‫ّن‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫آت‬َ‫س‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ػ‬‫ن‬ِ‫م‬ٍَ‫رب‬َِ‫خب‬ْ‫َو‬‫أ‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫آت‬ٍ‫اب‬َ‫ه‬ِ‫ش‬ِ‫ب‬ٍ‫س‬َ‫ب‬َ‫ػ‬‫ق‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬َ‫ط‬ْ‫ص‬َ‫ت‬ (‫النم‬:‫ل‬ٚ) ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ن‬َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ػ‬‫ب‬َ‫ػ‬‫ن‬َ‫ل‬َ‫و‬َّ‫ّت‬َ‫ي‬َ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ن‬َ‫ين‬ِ‫د‬ِ‫اى‬َ‫ج‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ين‬ِ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َّ‫الص‬َ‫و‬َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ػ‬‫ب‬َ‫ػ‬‫ن‬َ‫و‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ب‬ْ‫َخ‬‫أ‬(:‫دمحم‬ٖٔ) ‫إما‬ ‫فها‬‫ر‬‫وع‬ ‫علمها‬ ‫اليت‬ ‫كاتو‬‫مدر‬ ‫بٌن‬‫و‬ ‫الفرد‬ ‫بٌن‬ ‫تفاعل‬ ‫ىي‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫يف‬ ‫فاخلربة‬ ،‫إذف‬ ‫يعتو‬‫ر‬‫ش‬ ‫خالؿ‬ ‫من‬ ‫هللا‬ ‫عن‬ ‫التلقي‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫عن‬–‫الكتا‬‫السنة‬‫و‬ ‫ب‬-‫هللا‬ ‫لسنن‬‫و‬ ‫للكوف‬ ‫ماليظتو‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫عن‬ ‫أو‬ ‫عن‬ ‫ليس‬‫و‬ .‫بة‬‫ر‬‫التج‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫عن‬ ‫أو‬ ،‫اخلطأ‬‫و‬ ‫لة‬‫و‬‫احملا‬ ‫أو‬ ،‫العمل‬‫و‬ ‫دلمارسة‬‫ا‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ ‫عن‬ ‫أو‬ ،‫لو‬‫و‬‫ي‬ ‫من‬ ‫فيو‬ ‫الفاعلة‬ .‫ديوي‬ ‫جوف‬ ‫يقوؿ‬ ‫كما‬،‫فقط‬ ‫بة‬‫ر‬‫التج‬ ‫يق‬‫ر‬‫ط‬ Dengan demikian, pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam adalah interaksi antara individu dan persepsi yang dia tangkap baik baik melalui penerimaan langsung dari Allah dengan media syariat-Nya –al-Qur‟an dan Sunnah– atau melalui pengamatan terhadap alam semesta sekitar manusia beserta sunnatullah yang berlaku padanya, atau melalui praktik dan latihan, atau melalui trial and error, atau melalui eksperimen. Jadi, pengetahuan itu didapatkan bukan hanya melalui percobaan, sebagaimana yang dikatakan oleh John Dewey. ‫اخلارجية‬ ‫البيئة‬ ‫امل‬‫و‬‫ع‬ ‫بٌن‬‫و‬ ‫دلتعلم‬‫ا‬ ‫بٌن‬ ‫تفاعل‬ ‫عملية‬ ‫رلرد‬ ‫ليست‬ ‫فاخلربة‬‫أو‬ ‫كانت‬‫مادية‬ ‫احمليطة‬ .‫احلياة‬ ‫يف‬ ‫دلقتضياهتا‬ ‫تطبيق‬‫و‬ ،‫هبا‬ ‫تسليم‬‫و‬ ،‫معها‬ ‫تفاعل‬‫و‬ ،‫للغيبيات‬ ‫تلق‬ ‫أيضا‬ ‫ىي‬ ‫بل‬ ،‫اجتماعية‬ Pengalaman bukan sekadar proses interaksi antara pelajar dan faktor lingkungan eksternal baik yang bersifat materil atau sosial, tetapi ia juga merupakan
  • 13. 12 penerimaan untuk hal-hal yang tidak kasat mata, berinteraksi dengan hal tersebut, penerimaan terhadapnya, serta aplikasi konsekwensi aspek unindrawi dalam kehidupan. ،‫بة‬‫ر‬‫التج‬ ‫إف‬‫يف‬ ‫تعود‬ ‫اليت‬ ‫تلك‬ ‫ىي‬ ،‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫ر‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫يف‬ ‫اخلربة‬ ‫ربقيق‬ ‫وسائل‬ ‫أيد‬ ‫ىي‬ ‫اليت‬ ‫يد‬ ‫على‬ ‫النهضة‬ ‫عصر‬ ‫يف‬ ‫اب‬‫ر‬‫أو‬ ‫يف‬ ‫انتشر‬‫و‬ ‫دلسلموف‬‫ا‬ ‫اخرتعو‬ ‫الذي‬ ‫العلمي‬ ‫ييب‬‫ر‬‫التح‬ ‫دلنهج‬‫ا‬ ‫إىل‬ ‫أصلها‬ ‫روج‬‫((الن‬ ‫أو‬ ))‫اصباتية‬‫رب‬‫((ال‬ ‫الفلسفة‬ ‫من‬ ‫جزء‬ ‫ىو‬ ‫ديوي‬ ‫عند‬ ‫اخلربة‬ ‫مفهوـ‬ ‫لكن‬ .‫وغًنه‬ ‫بيكوف‬ ‫رز‬))‫فعية‬ ‫جذورىا‬ ‫يف‬ ‫تعود‬ ‫اليت‬–))‫اسل‬‫ر‬ ‫ّنرد‬‫ر‬‫((ب‬ ‫يطاين‬‫رب‬‫ال‬ ‫الفيلسوؼ‬ ‫يقوؿ‬ ‫كما‬-‫ييث‬ ،‫الفطائية‬ ‫الفلسفة‬ ‫إىل‬ .‫اصباتية‬‫رب‬‫ال‬ ‫الفلسفة‬ ‫مؤسس‬ ‫ىو‬ ))‫((بروتغورس‬ ‫ّنين‬‫و‬‫الي‬ ‫الفيلسوؼ‬ ‫أف‬ ))‫اسل‬‫ر‬(( ‫يعترب‬ Eksperimen, yang merupakan salah satu sarana untuk mencapai pengalaman dalam kurikulum Islam, pada dasarnya bermula dari metode penelitian ilmiah yang ditemukan oleh umat Islam yang kemudian menyebar di Eropa pada masa Renaisans yang dikembangkan oleh Rogers Bacon dan lain-lain. Akan tetapi konsep pengalaman Dewey adalah bagian dari filosofi pragmatisme, yang cikal bakalnya - menurut filosuf Inggris Bernard Russell, berakar pada Fasisme. Menurut Russell, filosuf Yunani (Protagoras) adalah pendiri filsafat pragmatik. ‫أصل‬ ‫ىو‬ ‫الذي‬ ‫دلادي‬‫ا‬ ‫اجلوىر‬ ‫ىي‬ ‫الطبيعة‬ ‫تعترب‬ ‫كانت‬‫عموما‬ ‫يقية‬‫ر‬‫اإلغ‬ ‫الفلسفات‬ ‫أف‬ ‫علمنا‬ ‫إذا‬‫و‬ ‫أف‬ ‫علمنا‬ ‫إذا‬‫و‬ .‫كة‬‫احلر‬ ‫ومصدر‬ ،‫األشياء‬ ‫أصل‬ ‫وىي‬ ،‫الكوف‬ ‫ىذا‬ ‫وجود‬ ‫يف‬ ‫دلادية‬‫ا‬ ‫العلة‬ ‫وىي‬ ،‫دلوجود‬‫ا‬ ‫القد‬ ‫يقية‬‫ر‬‫اإلغ‬ ‫دلفاىيم‬‫ا‬ ‫ىذه‬ ‫يدود‬ ‫عن‬ ‫ج‬‫زبر‬ ‫مل‬ ‫عمومها‬ ‫يف‬ ‫احلديثة‬ ‫بية‬‫ر‬‫الغ‬ ‫الفلسفات‬‫للطبيعة‬ ‫مية‬‫فنننا‬ ،– ‫عندئذ‬-‫االذباه‬ ‫ذلك‬ ‫أسباب‬ ‫ندرؾ‬‫ه‬‫ر‬‫ومشاع‬ ‫اإلنساف‬ ‫إخضاع‬ ‫إىل‬ ‫يهدؼ‬ ‫الذي‬ ‫اصبايت‬‫رب‬‫ال‬ ‫الفلسفي‬ .‫دلادة‬‫ا‬‫و‬ ‫الطبيعة‬‫و‬ ‫البيئة‬ ‫لسلطاف‬ ‫ومعتقداتو‬ Ketika kita memahami bahwa filsafat Yunani pada umumnya menganggap alam sebagai substansi fisik yang merupakan asal mula keberadaan, materi adalah illah causa keberadaan alam semesta ini, asal usul segala sesuatu, dan sumber gerak. Ketika kita memahami bahwa filsafat Barat modern pada umumnya tidak bisa melepaskan diri dari konsep Yunani kuno tentang alam, maka - kita bisa memahami alasan tren filosofis pragmatis yang bertujuan untuk mengarahkan manusia, perasaan, dan kepercayaannya kepada otoritas lingkungan, alam dan materi. ‫اليت‬ ،‫النفعية‬ ‫اصباتية‬‫ر‬‫ال‬ ‫الفلسفة‬ ‫نظاـ‬ ‫يف‬ ‫ئية‬‫ز‬‫ج‬ ‫ىي‬ ‫اهجو‬ ‫على‬ ‫سار‬ ‫ومن‬ ‫ديوي‬ ‫عند‬ ‫فاخلربة‬ ،‫إذف‬ ‫تقوـ‬‫الوج‬ ‫أصل‬ ‫ىي‬ ‫الطبيعة‬ ‫أف‬ ‫أساس‬ ‫على‬،‫الطبيعة‬ ‫ابن‬ ‫ىو‬ ‫اإلنساف‬‫و‬ .‫اخلالقة‬ ‫ىي‬ ‫أاها‬ ‫أي‬ ،‫ومنشؤه‬ ‫ود‬ ‫التطور‬ ‫يلقات‬ ‫من‬ ‫يلقة‬ ‫إال‬ ‫ىو‬ ‫فما‬ .‫سللوقاهتا‬ ‫من‬ ‫وسللوؽ‬‫ا‬ ‫أنشأتو‬ ‫الذي‬ ‫اين‬‫و‬‫احلي‬‫أف‬ ‫اد‬‫ر‬‫أ‬ ‫فنذا‬ ،‫لطبيعة‬
  • 14. 13 ‫من‬ ‫وجود‬ ‫على‬ ‫يصل‬ ‫كما‬‫منها‬ ‫اتو‬‫رب‬‫خ‬ ‫على‬ ‫ليحصل‬ ‫أوجدتو‬ ‫اليت‬ ‫البيئة‬ ‫مع‬ ‫يتعامل‬‫و‬ ‫يتعامل‬ ‫أف‬ ‫فعليو‬ ‫يتعلم‬ .‫قبل‬ Oleh karena itu, pengalaman menurut Dewey -dan orang-orang yang mengikuti pendekatannya- adalah bagian kecil dari sistem filsafat utilitarian pragmatisme, yang didasarkan pada prinsip bahwa alam adalah asal mula penciptaan, alam adalah penciptanya. Manusia adalah anak alam, dan salah satu makhluk ciptaannya. Manusia hanyalah salah satu episode perkembangan hewan yang diciptakan oleh alam, jika ia ingin belajar menghadapi dan mengatasi lingkungan yang menciptakannya untuk mendapatkan pengalamannya, seperti yang pernah ada sebelumnya. ‫فض‬‫ر‬‫ي‬ ‫ال‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫إف‬‫ب‬‫ر‬‫التج‬‫ات‬‫و‬‫خط‬ ‫فض‬‫ر‬‫ي‬ ‫ال‬‫و‬ ‫اخلربة‬ ‫على‬ ‫للحصوؿ‬ ‫كوسيلة‬‫ة‬ ‫الفروض‬ ‫وفرض‬ ،‫دلشكلة‬‫ا‬ ‫وربديد‬ ،‫دلشكلة‬‫اب‬ ‫اإليساس‬ :‫مثل‬ .‫عليو‬ ‫تقوـ‬ ‫الذي‬ ‫العلمي‬ ‫البحث‬ ‫منهج‬ ‫لكن‬ .‫التعميمات‬ ‫إىل‬ ‫الوصوؿ‬ ‫مث‬ ،‫الفروض‬ ‫ىذه‬ ‫صحة‬ ‫عدـ‬ ‫أو‬ ‫صحة‬ ‫اختبار‬ ‫مث‬ ،‫ذلا‬‫و‬‫ي‬ ‫دلعلومات‬‫ا‬ ‫وصبع‬ ‫ا‬‫جعل‬ ‫الذي‬ ‫األمر‬ ‫وىو‬ .‫اخلربة‬ ‫مصدر‬ ‫ويدىا‬ ‫بة‬‫ر‬‫التج‬ ‫اعتبار‬ ‫ىو‬ ‫اإلسالمية‬ ‫بية‬‫رت‬‫ال‬ ‫منهج‬ ‫فضو‬‫ر‬‫ي‬ ‫لذي‬ ‫بة‬‫ر‬‫ذب‬ ‫كلميت‬‫بٌن‬ ‫بطوف‬‫ر‬‫ي‬ ‫اخلربة‬ ‫فلسفة‬ ‫أصحاب‬eksperiment‫وخربة‬experince‫من‬ ‫الكلمتٌن‬ ‫إف‬ ‫ييث‬ .‫ايد‬‫و‬ ‫أصل‬ Kurikulum pendidikan Islam tidak menolak ujicoba sebagai sarana untuk mendapatkan pengalaman, dan tidak juga menolak langkah-langkah metode penelitian ilmiah yang mendasarinya. Seperti: merasakan adanya masalah, identifikasi masalah, mengajukan hipotesis, lalu mengumpulkan informasi yang terkait, kemudian menguji validitas hipotesis tersebut, akhirnya sampai pada generalisasi. Tetapi yang ditolak oleh kurikulum pendidikan Islam adalah menganggap eksperimen sebagai satu-satunya sumber pengalaman. Ide itulah yang membuat para filosof pengalaman menghubungkan antara kata uji coba (eksperiment) dan pengalaman (experince) yang bersumber dari asal yang sama. ‫إف‬‫اخلربة‬‫اإلنسانية‬‫أتتى‬‫عن‬‫يق‬‫ر‬‫ط‬‫التلقي‬‫عن‬‫الويي‬،‫الصادؽ‬‫وعن‬‫يق‬‫ر‬‫ط‬‫ماليظة‬‫كتاب‬‫الكوف‬ ‫ح‬‫دلفتو‬‫ا‬‫دبا‬‫فيو‬‫من‬‫إنساف‬‫وصباد‬‫اف‬‫و‬‫ويي‬‫ن‬‫و‬‫ب‬‫ات‬‫وسنن‬‫هللا‬‫ية‬‫ر‬‫جا‬‫يف‬‫كل‬،‫شيئ‬‫وعن‬‫يق‬‫ر‬‫ط‬‫دلمارسة‬‫ا‬ ‫ا‬‫و‬‫لعمل‬‫لة‬‫و‬‫احملا‬‫و‬،‫اخلطأ‬‫و‬‫وعن‬‫يق‬‫ر‬‫ط‬‫التجر‬‫ب‬،‫ة‬‫بل‬‫عن‬‫يق‬‫ر‬‫ط‬‫اإلذلاـ‬‫من‬‫هللا‬‫يف‬‫كل‬‫ىذا‬. Pengalaman manusia datang melalui penerimaan wahyu yang benar, dan dengan mengamati kitab alam semesta yang terbuka lebar, termasuk manusia, benda mati, hewan dan tumbuhan, serta sunnatullah yang mengikat segala sesuatu, melalui latihan, praktik, trial dan error, dan melalui pengalaman, bahkan melalui ilham yang bersumber dari Allah.
  • 15. 14 ‫إف‬‫أصحاب‬‫فلسفة‬‫اخلربة‬"‫قد‬‫استبع‬‫د‬‫ا‬‫و‬‫اجلانب‬‫دلغيب‬‫ا‬‫من‬‫رلاؿ‬‫البحث‬‫ال‬‫على‬‫اعتبار‬‫أنة‬‫غ‬‫ًن‬ ‫قابل‬‫للبحث‬‫اب‬‫دلنهج‬‫ييب‬‫ر‬‫التج‬‫إمنا‬‫و‬‫على‬‫اعتبار‬‫أنو‬‫غًن‬‫موجودة‬‫أ‬‫صال‬". Pemilik filosof pengalaman "telah menyingkirkan sisi ghaib dari dunia penelitian, bukan karena tidak bisa dicari dengan metode eksperimental, namun dengan alasan pada dasarnya dia tidak ada sama sekali." ‫ويف‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬‫اإلسالمية‬‫اإلمياف‬‫ابلغيب‬‫ليس‬‫عقيدة‬‫صحيحة‬،‫فقط‬‫إاها‬‫و‬‫ىو‬‫موقف‬‫علمى‬ ‫صحيح‬‫بنفسة‬‫الدرجة‬" .‫إف‬‫الغيب‬‫دلستعصي‬‫ا‬‫على‬‫فة‬‫ر‬‫دلع‬‫ا‬‫يبية‬‫ر‬‫التج‬‫و‬‫و‬‫سائلها‬‫احلسية‬‫ليس‬‫ىو‬‫الغيب‬ ‫دلتعلق‬‫ا‬‫ابهلل‬‫ومالئكتو‬‫الروح‬‫و‬‫و‬‫غ‬‫ًنىا‬،‫فقط‬‫إنو‬‫أيضا‬‫ا‬‫لغيب‬‫دلتعلق‬‫ا‬‫ة‬‫ر‬‫ابلذ‬‫اخللية‬‫و‬‫و‬‫ابء‬‫ر‬‫الكه‬‫دلعناطيسية‬‫ا‬‫و‬ ‫اجلاذبية‬‫و‬‫و‬‫أ‬‫اد‬‫ر‬‫ط‬‫انٌن‬‫و‬‫الق‬‫يف‬‫األشياء‬‫الّت‬‫تقطع‬‫بوجود‬‫ىذا‬‫الغيب‬‫يب‬‫ر‬‫الق‬‫من‬‫اإل‬‫اؾ‬‫ر‬‫د‬‫البعيد‬‫من‬‫اس‬‫و‬‫احل‬." Dalam kurikulum pendidikan Islam, kepercayaan pada yang tak terlihat tidak hanya doktrin yang benar, tapi ini adalah posisi ilmiah yang benar dan benar. "Yang tak terlihat bukanlah yang tak terlihat dari pengetahuan empiris dan sarana sensoriknya. Ini juga yang tak terlihat terkait dengan atom, sel, listrik, hukum munafik, gravitasi, dan semakin sering hukum dalam hal-hal yang terpotong di hadapan yang tak terlihat ini di dekat persepsi indra yang jauh. ‫لقد‬‫و‬‫اكتشف‬‫بعض‬‫من‬‫أنكر‬‫الغيب‬‫ا‬‫و‬‫وسخر‬‫منو‬‫ومن‬‫دلؤمنٌن‬‫ا‬،‫بو‬‫أف‬‫الغيب‬‫يقيقة‬‫قائمة‬‫أماـ‬ ‫أعي‬‫ن‬،‫هم‬‫أاهم‬‫و‬‫عاجزوف‬‫ا‬‫ز‬‫عج‬‫كامال‬–‫رغم‬‫بو‬‫ر‬‫ق‬‫الشديد‬،‫منهم‬‫ورغم‬‫أاهم‬‫نة‬‫و‬‫بطالع‬‫كل‬‫حل‬‫ظة‬‫يف‬ ‫هبم‬‫ر‬‫ذبا‬-‫عن‬‫أف‬‫ا‬‫و‬‫ميسك‬،‫بو‬‫وذلك‬‫كماىية‬‫دلادة‬‫ا‬،‫القوة‬‫و‬‫أصل‬،‫كة‬‫احلر‬‫و‬‫أ‬‫صل‬‫اإليساس‬‫الب‬‫س‬،‫يط‬‫و‬‫ية‬‫ر‬‫ي‬ ‫ادة‬‫ر‬‫اإل‬....‫ا‬‫خل‬. Beberapa dari mereka yang menolak yang tak terlihat dan mengejeknya dan orang-orang yang percaya kepadanya telah menemukan bahwa yang tak terlihat adalah kenyataan di depan mata mereka, dan bahwa mereka tidak mampu memiliki ketidakmampuan total - meskipun mereka dekat dengan mereka, dan meskipun mereka mencari setiap saat dalam pengalaman mereka - Asal akal sederhana, kehendak bebas ... dll. ‫إف‬‫اخلربة‬‫يف‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬‫اإلسالمية‬‫ىي‬‫ئية‬‫ز‬‫ج‬‫يف‬‫نظاـ‬‫ىذا‬،‫دلنهج‬‫ا‬‫فاخلربة‬‫يكوف‬‫بية‬‫ر‬‫م‬‫أو‬‫غًن‬ ‫ب‬‫ر‬‫م‬‫ية‬‫وفقا‬‫لعقائد‬‫ومبادئ‬‫ىذا‬‫ا‬‫لنظاـ‬،‫فعقائد‬‫ىذا‬‫النظاـ‬‫ومبادؤه‬‫ىي‬‫م‬‫عايًن‬‫اخلربة‬‫اليت‬‫ربكم‬‫عليها‬ ‫اب‬‫و‬‫ابلص‬‫أو‬،‫اخلطأ‬‫و‬‫أب‬‫اها‬‫بية‬‫ر‬‫م‬‫أو‬‫غًن‬‫بية‬‫ر‬‫م‬. Pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam sebagian dalam sistem pendekatan ini, pengalaman adalah pengasuh atau tidak berpendidikan sesuai dengan doktrin dan prinsip sistem ini, doktrin sistem ini dan prinsip-prinsipnya adalah
  • 16. 15 standar pengalaman yang mengatur mereka benar atau salah, dan bahwa dia adalah pengasuh atau orang yang tidak berpendidikan. ‫أما‬‫مفهوـ‬‫اخلربة‬‫ال‬‫قائم‬‫على‬‫أساس‬‫الفلسفة‬‫اصباتية‬‫رب‬‫ال‬‫النفعية‬.‫فالنفعة‬‫ىي‬‫غاية‬،‫اخلربة‬‫فعلى‬ ‫اإلنساف‬‫أف‬‫يؤمن‬‫يوجد‬‫إلو‬‫إذا‬‫كاف‬‫ذلك‬‫يؤد‬‫ي‬‫إىل‬،‫سعادتو‬‫فهو‬‫ال‬‫يؤمن‬‫ال‬‫إذا‬‫شعر‬‫ابلسعادة‬.‫فاخلربة‬ ‫ىي‬‫معيار‬‫كل‬‫شيئ‬‫ليس‬‫و‬‫ذلا‬‫معيار‬‫من‬‫خارجه‬‫ا‬.‫إذا‬‫و‬‫ك‬‫انت‬‫دلنفعة‬‫ا‬‫أو‬‫ال‬‫سعادة‬‫ىي‬‫غاية‬،‫اخلربة‬‫فم‬‫ا‬ ‫الذي‬‫ُيعلنا‬‫حنكم‬‫على‬‫اخلربة‬‫أباها‬‫سعيدة‬‫ة‬‫ر‬‫وسا‬‫أو‬‫غًن‬‫سعيدة‬‫أو‬‫غًن‬‫ة؟‬‫ر‬‫سا‬ Konsep pengalaman didasarkan pada pragmatisme utilitarian. Manfaatnya adalah pengalaman yang sangat, bagi manusia untuk percaya ada tuhan jika yang mengarah pada kebahagiaan, dia tidak percaya tidak jika dia merasa bahagia. Pengalaman adalah standar segala sesuatu dan tidak memiliki kriteria dari luar. Jika manfaat atau kebahagiaan sangat dialami, apa yang membuat kita menilai pengalaman sebagai bahagia, menyenangkan, tidak bahagia atau tidak menyenangkan? ‫دلا‬‫و‬‫كاف‬‫مفهوـ‬‫اخلربة‬‫يف‬‫الفلسفة‬‫اصباتية‬‫رب‬‫ال‬‫ا‬‫ر‬‫زلصو‬‫يف‬‫تفاعل‬‫دلتعلم‬‫ا‬‫مع‬‫بي‬‫ئ‬‫تو‬،‫اخلارجية‬‫فقد‬‫أدى‬ ‫ذلك‬‫إىل‬‫عدـ‬‫العناية‬‫الكافية‬‫دلاض‬‫اب‬‫ي‬.‫كيز‬‫فالرت‬‫على‬‫احلاضر‬‫وعلى‬،‫اجلديد‬‫وقد‬‫أدى‬‫ذلك‬‫إىل‬‫إمهاؿ‬ ،‫اث‬‫رت‬‫ال‬‫إمهاؿ‬‫و‬‫العناصر‬‫الثقافي‬‫ة‬‫اكة‬‫رت‬‫دل‬‫ا‬‫عرب‬‫األجياؿ‬. Karena konsep pengalaman dalam filsafat pragmatik terbatas pada interaksi peserta didik dengan lingkungan luarnya, hal ini menyebabkan kurangnya perhatian di masa lalu. Berfokus pada saat ini dan yang baru telah menyebabkan pengabaian warisan dan pengabaian unsur budaya yang dibagikan antar generasi. ‫أما‬‫يف‬‫اإلسالـ‬‫ف‬‫ن‬‫ف‬‫االستفادة‬‫من‬‫ات‬‫رب‬‫اخل‬‫اإلنسانية‬‫أمر‬،‫مقرر‬‫فاهلل‬–‫سبحانو‬‫تعاىل‬‫و‬–‫يقوؿ‬ (َ‫ؽ‬ْ‫و‬َ‫ػ‬‫ف‬َ‫و‬ِّ‫ل‬ُ‫ك‬‫ي‬ِ‫ذ‬ٍ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ٌ‫يم‬ِ‫ل‬َ‫ع‬)(‫يوسف‬:ٕٙ).‫وقاؿ‬‫صلى‬‫هللا‬‫عليو‬‫تعاىل‬‫و‬" :‫احلكمة‬‫ضالة‬،‫دلؤمن‬‫ا‬‫ييثما‬ ‫وجدىا‬‫فهو‬‫أيق‬‫الناس‬‫هبا‬( "‫اه‬‫و‬‫ر‬‫الرتميذي‬.)‫وقد‬‫رو‬‫ى‬‫أف‬‫موسى‬–‫عليو‬‫السالـ‬-‫سأؿ‬‫بو‬‫ر‬" :‫أي‬ ‫عبادؾ‬‫أعلم‬‫؟‬‫علم‬ ‫يطلب‬ ‫الذي‬ ‫قاؿ‬‫الناس‬‫إىل‬‫ع‬‫ل‬‫مو‬‫ليجد‬‫كلمة‬‫تدلو‬‫على‬،‫ىدى‬‫أو‬‫ترده‬‫عن‬‫ردى‬". ‫وقد‬‫نعى‬‫آف‬‫ر‬‫الق‬‫مي‬‫ر‬‫الك‬‫على‬‫ال‬‫يهود‬‫النصارى‬‫و‬‫ازباذ‬‫كل‬‫منهم‬‫موقفا‬‫متزمتا‬‫من‬،‫اْلخر‬‫فض‬‫ر‬‫و‬‫ار‬‫و‬‫احل‬‫ا‬‫و‬‫لنطر‬ ‫فيما‬‫عنده‬‫بعقل‬‫دل‬‫ا‬‫ح‬‫فتو‬:ِ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫(و‬ُ‫ود‬ُ‫ه‬َ‫ػ‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ت‬َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬‫ى‬َ‫ار‬َ‫َّص‬‫ن‬‫ال‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ِ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬‫ى‬َ‫ار‬َ‫َّص‬‫ن‬‫ال‬ِ‫ت‬َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ُ‫ود‬ُ‫ه‬َ‫ػ‬‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ْ‫م‬ُ‫ى‬َ‫و‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫ل‬ْ‫ػ‬‫ت‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫اؿ‬َ‫ق‬َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫ال‬َ‫ف‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ػ‬‫ي‬َ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ْ‫م‬ِِ‫ذل‬ْ‫و‬َ‫ػ‬‫ق‬َُّ‫اّلل‬َ‫ف‬ُ‫م‬ُ‫ك‬َْ‫ي‬ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ػ‬‫ن‬ْ‫ػ‬‫ي‬َ‫ػ‬‫ب‬َ‫ـ‬ْ‫و‬َ‫ػ‬‫ي‬ِ‫ة‬َ‫ام‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ا‬َ‫يم‬ِ‫ف‬‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ِ‫يو‬ِ‫ف‬.)َ‫ف‬‫و‬ُ‫ف‬ِ‫ل‬َ‫ت‬َْ‫خي‬(‫ة‬‫ر‬‫البق‬:ٕٔٔ) Dalam Islam, keuntungan dari pengalaman manusia adalah masalah keputusan.
  • 17. 16 Tuhan, Yang Maha Kuasa, mengatakan: "Dan yang terpenting, pengetahuan adalah pengetahuan" (Yusuf, 26). Nabi (saw) bersabda: "Kebijaksanaan adalah kesalahan orang beriman, dimanapun dia menemukannya, dia adalah orang yang paling pantas untuk orang-orang." Diriwayatkan oleh al-Tirmidzi. Diriwayatkan bahwa Musa - damai besertanya - bertanya kepada Tuhannya: "Siapakah dari hamba-hamba Anda? Dia mengatakan bahwa dia meminta orang untuk mengetahui pengetahuannya untuk menemukan sebuah kata yang menunjukkan tentang Huda, atau mengusirnya dari Tuhanku." Orang-orang Yahudi orang Kristen bukanlah orang Kristen, dan orang- orang Kristen mengatakan bahwa orang-orang Kristen bukanlah orang Yahudi, dan mereka membacakan Kitab Suci. Maka kata orang-orang yang tidak tahu apa yang mereka katakan, Allah mengatur mereka dari hari ke hari. Kebangkitan saat mereka berbeda). (Al-Baqarah: 112) ‫االنف‬‫و‬‫ت‬‫اح‬‫على‬‫ات‬‫رب‬‫خ‬‫اجلماعات‬‫اإلنسانية‬‫ىو‬‫أيد‬‫أساليب‬‫نشر‬‫العقيد‬‫ة‬‫اإلسالمية‬،‫نفسها‬ ‫اجعة‬‫ر‬‫فم‬‫ات‬‫رب‬‫اخل‬‫اإلنسانية‬‫اسة‬‫ر‬‫ابلد‬‫التقومي‬‫و‬‫يساعد‬‫ين‬‫ر‬‫أم‬" :‫األوؿ‬‫التعرؼ‬‫على‬‫مكامن‬‫اخلًن‬‫لو‬‫و‬‫أص‬‫و‬‫يف‬ ‫كل‬‫صباعة‬‫لتنميتها‬‫و‬‫ا‬‫إلس‬‫ت‬‫فادة‬‫منها‬‫يف‬‫ار‬‫و‬‫احل‬‫الدائر‬‫مع‬‫اإلنسانية‬.‫الثا‬‫و‬‫ّن‬‫التعرؼ‬‫على‬‫امل‬‫و‬‫ع‬‫اؼ‬‫ر‬‫االحن‬ ‫دلرض‬‫ا‬‫و‬‫يف‬‫كل‬‫صباعة‬‫لتشخيص‬‫ت‬‫و‬‫وربديد‬‫وسائل‬‫عالجة‬.‫كل‬‫و‬‫ذلك‬‫يساعد‬‫على‬‫رب‬‫قيق‬‫األىداؼ‬ ‫البعيدة‬‫الّت‬‫يعمل‬‫اإلسالـ‬‫من‬،‫أجلها‬‫وىي‬‫توييد‬‫اإلنسانية‬‫اجتماعها‬‫و‬‫على‬‫العبادة‬،‫هللا‬‫توطيد‬‫و‬‫السالـ‬ ‫األمن‬‫و‬‫يّت‬‫ال‬‫تكوف‬‫فتنة‬‫يكوف‬‫و‬‫الدين‬‫هللا‬". Pembukaan pengalaman kelompok kemanusiaan adalah salah satu metode untuk menyebarkan iman Islam itu sendiri. Kajian terhadap pengalaman manusia dalam studi dan evaluasi membantu dua hal: Pertama, untuk mengidentifikasi sumber-sumber baik dan asetnya di setiap komunitas untuk pengembangannya dan mendapatkan keuntungan dari dialog dengan umat manusia dan yang kedua untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyimpangan dan penyakit di setiap kelompok untuk mendiagnosisnya. Dan untuk mengidentifikasi sarana pengobatan, semuanya membantu mencapai tujuan yang jauh jangkauannya dimana Islam bekerja, penyatuan umat manusia dan pertemuannya dalam pemujaan kepada Tuhan, dan konsolidasi perdamaian dan keamanan agar tidak menjadi hasutan dan agama Tuhan. ‫إف‬‫اخلربة‬‫يف‬‫م‬‫نهج‬‫الرت‬‫بية‬‫اإلسالمية‬‫ىي‬‫وسيلة‬‫للتعلم‬‫ليست‬‫و‬‫غاية‬،‫لو‬‫فاإلنساف‬‫قد‬‫مير‬‫خبربة‬‫ال‬‫و‬ ‫يتعلم‬‫منها‬.‫اجلماعة‬‫و‬‫قد‬‫سبر‬‫خبربة‬‫ايدة‬‫و‬‫فيتعلم‬‫منها‬‫بعض‬‫اد‬‫ر‬‫أف‬‫اجلماعة‬‫ال‬‫و‬‫يتعلم‬‫البعض‬‫اْلخر‬.‫ومن‬ ‫ىنا‬‫فاخلربة‬‫ليست‬‫ىدؼ‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬‫اإلسالمية‬.‫إمنا‬‫و‬‫اذلدؼ‬‫من‬‫اخلربة‬‫ىو‬‫إيصاؿ‬‫دلرىب‬‫ا‬‫إىل‬‫درجة‬ ‫اإلتقاف‬‫أو‬‫اإل‬‫يساف‬‫يف‬‫أداء‬‫العمل‬‫الذي‬‫يتعلمو‬.‫اخلربة‬‫و‬‫تكوف‬‫بية‬‫ر‬‫م‬‫إذا‬‫كاف‬‫دلتعلم‬‫ا‬‫يتعلم‬‫علما‬‫ّنفعا‬ ‫يعينو‬‫يف‬‫أداء‬‫يق‬‫اخلالفة‬‫يف‬‫األرض‬‫وفق‬‫منهج‬،‫هللا‬‫إال‬‫و‬‫فال‬.
  • 18. 17 Pengetahuan berbasis pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam merupakan sarana belajar, bukan tujuan akhir. Bisa jadi seorang manusia pernah mengalami suatu kejadian tetapi dia tidak mengambil pelajaran darinya. Sekelompok orang sama-sama mengalami satu pengalaman, ada sebagian dari anggota kelompok yang dapat mempelajari sesuatu pada saat sebagian yang lain tidak mendapatkan apa- apa. Dari kenyataan itu, pengalaman bukanlah tujuan akhir pendidikan Islam. Akan tetapi pengalaman sendiri bertujuan mengantarkan peserta didik ke tingkat kesempurnaan dalam melaksanakan tugas yang sedang dia pelajari. Pengalaman akan menjadi guru jika pelajar mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang bisa membantunya melaksanakan wewenang melaksanakan tugas khilafah di bumi berdasarkan aturan Allah. Jika pelajar tidak mendapatkan ilmu yang bermanfaat, maka pengalaman tidak bisa menjadi guru. ‫لذلك‬‫و‬‫قيل‬‫يف‬‫معين‬‫لو‬‫و‬‫ق‬‫تعاىل‬‫ا‬ََّ‫من‬ِ‫إ‬ :‫ى‬َ‫ش‬َْ‫خي‬ََّ‫اّلل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫اد‬َ‫ب‬ِ‫ع‬ُ‫اء‬َ‫م‬َ‫ل‬ُ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َّ‫ف‬ِ‫إ‬ََّ‫اّلل‬ٌ‫يز‬ِ‫ز‬َ‫ع‬.ٌ‫ور‬ُ‫ف‬َ‫غ‬(:‫فاطر‬ٕٛ) ‫إاها‬‫ة‬‫ر‬‫إشا‬‫إىل‬‫أخص‬‫ات‬‫ر‬‫شب‬،‫العلم‬‫ييث‬‫يدرؾ‬‫العلماء‬-‫دلقصود‬‫ا‬‫و‬‫هبم‬‫ىنا‬‫ع‬‫فوف‬‫ر‬‫ا‬‫انٌن‬‫و‬‫بق‬‫هللا‬‫يف‬‫ال‬‫كوف‬ ‫تطبيقاهتا‬‫و‬‫يف‬‫ا‬‫و‬‫قع‬‫احل‬‫ياة‬–‫يقيقة‬‫الثمار‬‫النتائج‬‫و‬‫اذلائلة‬‫ىي‬‫ميكن‬‫استخدامها‬‫يف‬‫ة‬‫ر‬‫عما‬‫األرض‬‫قيتها‬‫ر‬‫ت‬‫و‬. ‫الء‬‫ؤ‬‫وى‬‫العلماء‬‫ىم‬‫الذين‬‫يتعلموف‬‫العلم‬‫هلل‬‫يوجهوف‬‫و‬‫ه‬‫ر‬‫شبا‬‫فيها‬‫يرضى‬‫هللا‬.‫ويف‬‫ذلك‬‫قاؿ‬‫بعض‬‫احملققٌن‬ ‫يف‬‫مع‬‫ىن‬‫ذلم‬‫و‬‫ق‬":‫تعلمنا‬‫العلم‬‫لغًن‬‫هللا‬‫فأىب‬‫العلم‬‫أف‬‫يكوف‬‫إال‬‫هللا‬" : "‫إف‬‫ا‬‫لعلم‬‫أيب‬‫امتنع‬‫و‬‫إ‬‫لينا‬‫فلم‬‫تنكشف‬ ‫لنا‬،‫يقيقتة‬‫إمنا‬‫و‬‫يصل‬‫لنا‬‫يديثة‬‫ألفاظو‬‫و‬". Sejalan dengan pemahaman tersebut, Firman Allah yang menyatakan: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (ialah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Fathir: 28) merupakan indikasi pada buah ilmu pengetahuan yang paling khusus, di mana para ulama8 mengetahui hasil yang sangat besar yang dapat digunakan untuk memakmurkan dan memajukan bumi. Para ulama-ilmuwan adalah mereka yang mempelajari ilmu untuk patut kepada Allah dan mengarahkan buahnya pada hal-hal yang diridhai Allah Swt. Dalam pemahaman itulah sebagian ilmuwan mengatakan: "Kami belajar ilmu demi selain Allah, tetapi sayangya ia menolak dipelajari demi selain Allah": "Ilmu enggan membuka jadi dirinya kepada kami, yang kami dapatkan hanyalah cerita dan kata- kata tak bermakna.” ‫إذا‬‫و‬،‫كانت‬‫اخلربة‬‫هتدؼ‬‫يف‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬‫اإلسالم‬‫ية‬‫إىل‬‫إيصاؿ‬‫دلرىب‬‫ا‬‫إىل‬‫الدرجة‬‫ال‬‫كماؿ‬‫الّت‬ ‫ى‬‫يأة‬‫هللا‬،‫ذلا‬‫فيؤمن‬،‫ابهلل‬‫دبنهج‬‫و‬‫هللا‬‫حلكم‬،‫احلياة‬‫يتقن‬‫و‬،‫العمل‬‫ويسن‬‫األداء‬‫فيو‬‫بذلك‬‫و‬‫يقق‬‫غاية‬ ،‫وجوده‬‫أال‬‫وىي‬‫القياـ‬‫حب‬‫ق‬‫اخلالفة‬‫عن‬‫هللا‬‫يف‬‫األرض‬–‫كاف‬‫إذا‬‫ىذا‬‫ىو‬‫ىدؼ‬‫اخلربة‬‫يف‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬ 8 Ilmuwan yang mengenal hukum-hukum Allah di alam semesta dan aplikasinya dalam kenyataan kehidupan
  • 19. 18 ‫اإلسالمية‬‫وىو‬‫ىدؼ‬،‫اثبت‬‫فنف‬‫فلسفة‬‫اخلربة‬-‫كما‬‫ص‬‫ا‬‫غها‬‫جوف‬‫ديوى‬-‫ت‬‫فض‬‫ر‬‫أي‬‫ىدؼ‬‫اثبت‬ ،‫بية‬‫رت‬‫لل‬‫فض‬‫ر‬‫ت‬‫و‬‫وجود‬‫يقائق‬‫اث‬،‫بتة‬‫و‬‫اب‬‫لتاىل‬‫فض‬‫ر‬‫ت‬‫أف‬‫تكوف‬‫اخلربة‬‫يقا‬‫ر‬‫ط‬‫للوصوؿ‬‫إىل‬‫عبودية‬‫الكامل‬‫ة‬‫هلل‬. ‫فاخلربة‬‫أتيت‬‫ابخلربة‬‫إىل‬‫و‬،‫اخلربة‬‫فهي‬‫وسيلة‬‫وغاية‬‫يف‬‫نفس‬‫الوقت‬.‫يصل‬‫و‬‫ال‬‫ت‬‫طرؼ‬‫إىل‬‫يد‬‫أنو‬‫ي‬‫قوؿ‬:‫إف‬ ‫القوؿ‬‫ب‬‫وج‬‫و‬‫د‬‫أ‬‫ىداؼ‬‫اثبتة‬‫بية‬‫رت‬‫لل‬‫ىو‬‫آخر‬‫اض‬‫ر‬‫أم‬‫العقل‬‫البشر‬‫ي‬. Berdasarkan hal itu, pengetahuan berdasarkan pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam bertujuan untuk mengantarkan siswa sampai pada tingkat kesempurnaan yang telah Allah siapkan untuknya, lalu dia percaya kepada Allah dan pada aturan Allah untuk kehidupan, lalu bisa bekerja dengan baik dan professional sehingga dia dapat mengapai tujuan puncak dari eksistensinya di dunia, yaitu mampu melaksanakan wewenang kekhalifahan di bumi. Kalau ini merupakan tujuan yang konstant dari pengetahuan berbasis pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam, maka ia berbeda dengan pemahaman aliran pragmatisme John Dewey yang menolak adanya tujuan pendidikan yang konstant, dia juga menolak adanya hakikat yang konstant, dan karena itu ia juga menolak pengetahuan berbasis pengalaman sebagai jalan untuk sampai pada totalitas pengabdian kepada Allah. Satu pengetahuan berbasis pengalaman hanya akan mengantarkan kepada pengetahuan berbasis pengalaman yang lain, pengetahuan adalah sarana dan sekaligus tujuan. Sampai- sampai pada puncaknya dia berkata: “Memahami adanya tujuan pendidikan yang kontsant adalah puncak dari gangguan akal manusia.” ‫اخلالصة‬‫و‬‫أف‬‫مفهوـ‬‫اخلربة‬‫يف‬‫منهج‬‫بية‬‫رت‬‫ال‬‫اإلسالمية‬‫يتصادـ‬‫من‬‫البداية‬‫إىل‬‫ال‬‫نهاية‬‫مع‬‫مفهوـ‬ ‫اخلربة‬‫القائم‬‫على‬‫أساس‬‫الفلسفة‬‫اصباثية‬‫رب‬‫ال‬. Kesimpulannya, konsep pengalaman dalam kurikulum pendidikan Islam bersebrangan dari hulu sampai hilir dengan konsep pengalaman berdasarkan teorti pragmatisme. 3. Pokok-Pokok Pemikiran a. Minhaj Manhaj (‫ادلنهج‬), nahaj (‫النهج‬) atau minhaaj (‫ادلنهاج‬) dari madah: ‫جا‬َ‫اه‬–‫نهج‬َ‫ي‬–‫ج‬َ‫اه‬ yang semuanya mempunyai satu makna. Dari segi bahasa manhaj ialah:9 ُ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬َّ‫ط‬‫ل‬َ‫ا‬ُِّ‫ٌن‬َ‫ػ‬‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ‫ح‬ِ‫اض‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬،ُ‫ق‬َ‫ل‬ْ‫ط‬ُ‫ي‬َ‫و‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ِ‫ق‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬َّ‫ط‬‫ال‬ِ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫َّة‬‫ن‬‫الس‬ِ‫و‬َ‫ا‬. “Jalan yang jelas, terang dan dikatakan juga (mengikut) jalan yang lurus atau mengikut sunnah”. Minhaj atau manhaj, menurut bahasa Arab artinya jalan yang jelas dan terang. 9 Abi Fadzil Jamaluddin Muhammad al-Afriki al-Misri. Lisanul Arab 2/383. Fairus Abadi. Kamus al-Muhit. 1/209.
  • 20. 19 Allah Ta‟ala berfirman, yang artinya, “Untuk tiap umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang…” (Al-Maidah: 48) Menurut istilah syar'i, manhaj ialah kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan yang digunakan bagi setiap pelajaran-pelajaran ilmiyyah, seperi kaidah-kaidah bahasa Arab, ushul „aqidah, ushul fiqih, & ushul tafsir di mana dengan ilmu-ilmu ini pembelajaran dalam islam beserta pokok-pokoknya menjadi teratur dan benar. Manhaj yang benar adalah jalan hidup yang lurus dan terang dalam beragama menurut pemahaman para sahabat Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam. "Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan-jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa dalam kesesatan yang Telah dikuasainya itu dan kami masukkan ia kedalam jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (al-Nisa‟: 115) b. Ilmu dan Makrifah Rhaghib Isfahani dalam kitab Al Mufradat menjelaskan, makrifat adalah ilmu, tetapi pengetahuan tentang suatu zat sesuatu [materi], sementara ma‟rifat berhubungan dengan haq Ta‟ala [non materi]. Oleh karena itu makrifat tentang dzat Haq Taala hanya bisa dirasakan melalui atsar-atsarNYa (ciptaanNya). Lebih lanjut Rhagib menjelaskan bahwa, kata (ilm) ilmu tidak dipakai untuk mengenal tuhan, sebagai contoh dalam bahasa arab kalimat Alima Zaidun Allah tidak dipakai, dikarenakan kata alima atau (ilm -berilmu) hanya di pakai pada sesuatu yang bisa kita rasakan dan sadari (melalui pancaindera), tetapi menggunakan kalimat (Arifa Zaidun Allah). Ketika kalimat Alima Allah pakai, karena Allah sudah mengetahui hamba-hambaNya, oleh karena itu kalimat Arifa Allah tidak dipakai. Dengan demikian pendapat Raghib, ma‟rifat lebih lebih khusus (akhash) dari ilmu dan dari sisi istilah antara irfan dan ilmu mempunyai perbedaan yang sangat jauh. Pada kenyataannya, penggunaan kata ilmu dan ma‟rifat digunakan pada pembahasan yang menyerupai, bukan seperti yang dikatakan oleh Raghib, tentunya pembahasan ini akan kita bahas dalam pembahasannya sendiri yang
  • 21. 20 dalam istilah khusus para ahli ma‟rifat dan irfan. InsyaAllah. c. Islam tidak mengenal dikotomi ilmu agama dan ilmu umum Pada prinsipnya, semua bidang ilmu dirumuskan dan dikembangkan dalam rangka memberikan kontribusi bagi upaya pengembangan fitrah (potensi) manusia, baik dalam posisinya sebagai hamba Allah maupun khalifatullah (pemegang amanat Allah di muka bumi), agar ia dapat berinteraksi secara aktif dan positif dengan lingkungannya, sekaligus turut membangun dan melestarikan kehidupan sesuai anjuran-Nya. Demikianlah sesungguhnya inti dan hakikat “ilmu agama (Islam)”, baik yang berkaitan secara langsung dengan bidang ilmu-ilmu syari‟at (agama) maupun ilmu-ilmu modern (umum) seperti fisika, kimia, teknik, dan sebagainya. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh banyak pemikir Muslim yang tidak sekedar tahu “teks-teks” keislaman, namun juga memahami “ruh atau spirit” yang terkandung di balik teks tersebut. Abul A‟la al-Maududi misalnya, ia menyatakan: “Pada dasarnya, munculnya dikotomi keilmuan (ilmu agama dan ilmu umum) disebabkan adanya paradigma yang memisahkan antara masalah agama dan kehidupan. Pandangan ini sesungguhnya justeru bertentangan dengan substansi ajaran Islam itu sendiri. Karena dalam Islam, persoalan agama bukanlah persoalan yang terpisah dari kehidupan. Alam semesta beserta segala isinya adalah milik Allah, demikian pula manusia yang ada di dalamnya. Sebagai hamba Allah, manusia dituntut mampu menjalani misi kehidupannya sesuai titah Allah, serta menghayati segala bentuk pengajaran-Nya. Demikianlah sesungguhnya pemaknaan “agama” yang lebih tepat dan selaras dengan prinsip syariat Islam. Maka, ilmu-ilmu yang selama ini dianggap sebagai “ilmu dunia (umum)”, pun pada hakikatnya juga merupakan “ilmu agama”. Pembedaan ilmu menjadi 2 (dua) bagian yang saling terpisah, yakni: “ilmu agama” yang mengkaji persoalan ukhrawi di satu sisi, dan “ilmu umum” yang membahas persoalan duniawi di sisi yang lain, hanya akan mengantarkan kita pada asumsi bahwa antara agama dan kehidupan merupakan 2 (dua) hal yang sama sekali berbeda dan tidak memiliki keterkaitan. Kondisi inilah yang pada akhirnya mengakibatkan upaya sinkronisasi antara keduanya (ilmu agama dan ilmu umum) yang notabene merupakan bentuk pengamalan terhadap perintah Allah secara komprehensif sebagaimana firman- Nya “masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah (total)”, menjadi sulit. 10 10 Abul A‟la Al-Maududi, Al-Manhaj Al-Islamiy Al-Jadid li At-Tarbiyah wa At- Ta‟lim, Beirut: Al-Maktab Al-Islamiy, 1982,) hlm. 23.
  • 22. 21 d. Aliran Filsafat Pragmatisme Dalam Pendidikan Pragmatisme yang tercabang dari Empirisme nampak jelas menggunakan Metode Ilmiyah, yang dijadikan sebagai asas berpikir untuk segala bidang pemikiran, baik yang berkenaan dengan sains dan teknologi maupun ilmu-ilmu sosial kemasyarakatan. Ada beberapa hal yang ia kritik dan menjadi titik lemah dari pragmatisme. 11 Pertama, kritik dari segi landasan ideologi. Menurutnya, pragmatisme dilandaskan pada pemikiran dasar (Aqidah) pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme). Hal ini nampak dari perkembangan historis kemunculan pragmatisme, yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari Empirisme. Dengan demikian, dalam konteks ideologis, pragmatisme berarti menolak agama sebagai sumber ilmu pengetahuan. Aqidah pemisahan agama dari kehidupan adalah landasan ideologi kapitalisme. Kedua, kritik dari segi metode berpikir yang menggunakan metode ilmiah.12 Metode ini merupakan metode yang benar untuk objek-objek yang bersifat materi/fisik seperti halnya dalam sains dan teknologi. Tetapi menjadikan metode empirik sebagai landasan berpikir untuk segala sesuatu pemikiran adalah suatu kekeliruan, sebab yang seharusnya juga menjadi landasan pemikiran adalah metode akliyah/rasional (Ath Thariq Al Aqliyah), bukan hanya metode empirik. Ketiga, kritik terhadap pragmatisme itu sendiri. Pragmatisme adalah aliran yang mengukur kebenaran suatu ide dengan kegunaan praktis yang dihasilkannya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ide ini keliru dari tiga sisi: 1) pragmatisme mencampur adukkan kriteria kebenaran ide dengan kegunaan praktisnya; 2) pragmatisme menafikan peran akal manusia.; 3) pragmatisme menimbulkan relativitas dan kenisbian kebenaran sesuai dengan perubahan subjek penilai ide 11 Fadliyanur, Aliran Pragmatisme, (http://fadliyanur.blogspot.com/2008/05/aliran- pragmatisme.html, 2008) online 8 November 2017. 12 Barangkali yang dimaksud metode ilmiah oleh Al-Jawi ini adalah metode empirik. Karena, menurut Ibnu Khaldun sendiri metode ilmiah itu merupakan sintesis dari metode rasional dengan metode empirik. Atau, metode ilmiah itu sesungguhnya merupakan rangkaian dari metode rasional dengan metode empirik. (Lihat Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, (Palembang, IAIN Raden Fatah Press, 2007), hlm 251). Fadliyanur, Aliran Pragmatisme, http://fadliyanur.blogspot.com/2017/05/aliran-pragmatisme.html, 2017, online pada 8 November 2017.
  • 23. 22 baik individu, kelompok, dan masyarakat dan perubahan konteks waktu dan tempat. Selanjutnya, Tafsir memberikan kritik yang lebih keras lagi. Ia memandang bahwa filsafat pragmatisme ini masih cukup dominan pengaruhnya sampai sekarang, padahal filsafat tersebut membahayakan manusia. Menurutnya, yang paling merusak dalam filsafat tersebut adalah pandangan bahwa tidak ada hukum moral umum, semua kebenaran belum final. Akhirnya, berakibat pada subjektivisme dan individualisme, kedua hal ini sudah cukup mengguncang kehidupan kemanusiaan.13 C. PENUTUP Istilah kurikulum berasal dari bahasa Prancis, yaitu courier yang berarti to run, maksudnya adalah berlari. Sedangkan dalam bahasa Yunani kuno Kurikulum berasal dari kata curir yang artinya pelari dan curere artinya tempat berpacu atau tempat berlari. Sedangkan curriculum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Sehingga kurikulum dalam pendidikan diartikan sebagai sejumlah pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan oleh anak didik guna mendapatkan ijazah. Akan tetapi pada perkembangannya, kurikulum mencakup berbagai kegiatan yang diharapkan mampu mencapai tujuan dari pendidikan. Dalam sistem pendidikan Islam, kurikulum dikenal dengan istilah ‟manhaj‟ yang berarti ‟jalan terang‟. adalah jalan yang harus dilalui oleh para pendidik untuk mengembangkan keterampilan pengetahuan dan sikap mereka. Bab kedua dari buku Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami karya Ali Ahmad Madkur ini berbicara tentang salah satu aspek fundamental dalam pendidikan yaitu aspek kurikulum. Untuk membicarakan lebih lanjut tentang kurikulum, penyusun buku ini membicarkan lebih dahulu berbagai landasan teoritis fundamental yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari konsepsi kurikulum. Aspek-aspek tersebut antara lain pemahaman dasar pendidikan, filsafat dan pendikan, teori-teori pendidikan, peranan ilmu dalam pendidikan. 13 Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.), hlm. 216-217.
  • 24. 23 Terkait pokok pembahasan yang berhubungan dengan kurikulum, bab kedua dengan judul thabiah ma‟rifah al-tashawwur al-islami memberikan gambaran yang komprehensif tentang ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam, sebuah pemahaman yang didasarkan pada pemahaman al-qur‟an dan sunnah, lalu pada kajian historis terhadap pemikiran para ulama, kajian tokoh-tokoh muslim yang mempunyai konsentrasi pada pendidikan, serta berbagai penelitian dari para ilmuan non muslim yang berkaitan dengan objek pendidikan Islam. DAFTAR PUSTAKA Damsar. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Prenada Group, 2012. Madkur, Ali Ahmad, Manhaj al-Tarbiyah fi al-Tashawwur al-Islami, Kairo: Dar al- Fikr al-Arabiy, 2002. Dewey, John, Democracy And Education, New York: The Free Press, 1966. Sulaiman, Fatiyah Hasan, Sistem Pendidikan Islam Versi al-Ghazali, alih bahasa Fathurrahman dan Syamsudin, Bandung: PT al-Ma‟arif, 1986. Jurnal Terampil, Pendidikan di Universitas Qohiroh Mesir, Vol 3, Nomor 3, Desember 2014 Abi Fadzil Jamaluddin Muhammad al-Afriki al-Misri. Kamus al-Muhit. 1/209. Fairus Abadi, Lisanul Arab 2/383. Al-Maududi, Abul A‟la, Al-Manhaj Al-Islamiy Al-Jadid li At-Tarbiyah wa At-Ta‟lim, Beirut: Al-Maktab Al-Islamiy, 1982. Suharto, Toto, Filsafat Pendidikan Islam, Palembang, IAIN Raden Fatah Press, 2007 Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.