SlideShare a Scribd company logo
1
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM
STUDI TERHADAP TAFSIR AL-QUR’AN
(Telaah Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 31-32)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah
Oleh:
ARIF KURNIAWAN
NIM. 06410314
KEMENTERIAN AGAMA ISLAM REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2011 M/1432 H
2
ABSTRAK
ARIF KURNIAWAN : Konsep Pendidikan Islam Studi Terhadap Tafsir Al-Qur’an
Surat Al-Baqarah Ayat 31-32
Minimnya pemahaman, penjiwaan, penghayatan dan pengamalan peserta didik
mengenai ajaran-ajaran Islam itu, maka generasi muda penerus bangsa itu pun terjebak ke
dalam lingkaran berbagai kebejadan akhlak (dekadensi moral) karena mereka tidak memiliki
pegangan hidup atau pedoman kehidupan yang sudah gamblang dan nyata tertuang di dalam
al-Qur‟an dan as-Sunnah.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tujuan pendidikan menurut
QS. al-Baqarah ayat 31-32, materi pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32 dan
mengetahui metode pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32.
Penelitian ini bertolak dari pemikiran dasar bahwa pendidikan dalam konsepsi
ajaran Islam merupakan manifestasi dari tugas kekhalifahan ummat manusia di muka bumi.
Manifestasi ini akan bermakna fungsional jika seluruh fenomena kehidupan yang muncul
dapat di beri batasan-batasan nilai moralitasnya, sehingga tugas kekhalifahan itu tidak justru
berada di luar lingkar nilai-nilai itu. Dan konsekuensinya, mengisyaratkan kepada manusia
agar dalam proses pendidikannya selalu cenderung pada ajaran-ajaran pokok dari sang
Pendidik yang paling utama dan pertama, yaitu Allah sebagai rabb al-„alamiin dan sekaligus
sebagai rab an-naas.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik studi kepustakaan (Library
research), yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap
buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan teknik
analisis data. Dalam penelitian ini penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif untuk
selanjutnya akan dianalisis dengan pendekatan logika.
Dari uraian di atas, maka dapat kita ketahui bahwa: 1) tujuan pendidikan yang
terkandung dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah ayat 31-32 adalah: pertama, menyiapkan
manusia (peserta didik) untuk menjadi khalifah di muka bumi, dan mampu berperan aktif
dalam mengemban amanat-amanat kekhalifahannya. Dan kedua, menyiapkan manusia
(peserta didik) yang memiliki pengetahuan yang dapat bermanfaat baik untuk dirinya,
maupun orang lain. 2) Materi pendidikan yang tercermin dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah
ayat 31-32, tidak hanya mendorong untuk belajar ilmu akidah, syari‟ah dan akhlak saja, juga
mendorong manusia untuk menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan lainnya. Al-Qur‟an
menetapkan alam semesta ini adalah „buku‟ yang harus dibaca untuk menuju ma‟rifatullah.
Sehingga al-Qur‟an mendorong pembelajaran dalam konteks yang seluas-luasnya. Jadi,
seorang muslim wajib belajar sains, karena sains menjadi salah satu alat untuk membuktikan
kekuasaan Allah, selain ayat-ayat tanziliyah (wahyu). 3) Dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah
ayat 31-32, menunjukkan adanya penggunaan metode ta‟liim (memberi tahu). Ta‟liim secara
harfiah artinya memberitahukan sesuatu kepada seseorang yang belum tahu. Metode ta‟liim
merupakan metode dasar dalam pendidikan, bahkan dalam aktivitas komunikasi antara
seseorang dengan orang lain. Sebelum pembicaraan lebih jauh dan untuk menghindari
kesalahpahaman, maka pihak-pihak yang bersangkutan harus menyamakan pemahaman
tentang obyek yang dibicarakan, dengan cara saling memberi tahu pengenalan atau
pengetahuan tentang obyek yang dimaksud.
3
PERSETUJUAN
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM
STUDI TERHADAP TAFSIR AL-QUR’AN
(Telaah Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 31-32)
Oleh:
ARIF KURNIAWAN
NIM. 06410314
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Maksum, M.A Drs. H. Suteja, M.Ag
NIP. 19540809 198803 1 001 NIP. 19630305 199903 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan PAI
Drs. H. Suteja, M.Ag
NIP. 19630305 199903 1 001
4
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Konsep Pendidikan Islam Studi Terhadap Tafsir
al-Qur’an (Telaah Surat al-Baqarah Ayat 31-32)”, oleh ARIF KURNIAWAN
NIM. 06410314, telah diujikan dalam sidang munaqosah pada tanggal 26 Agustus
2011 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.
Cirebon, 26 Agustus 2011
Sidang Munaqosah,
Ketua, Sekretaris,
Merangkap Anggota Merangkap Anggota
Drs. H. Suteja, M.Ag Akhmad Affandi, M.Ag
NIP. 19630305 199903 1 001 NIP. 19721214 200312 1 003
Anggota,
Penguji I, Penguji II,
Dra. Hj. Nurlaela, M.Ag Drs. H. Aen Zaenudin, M.A
NIP. 19610627 198603 2 001 NIP. 19530724 198103 1 002
5
NOTA DINAS
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
di
Cirebon
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan, dan koreksi terhadap
penulisan skripsi saudara:
Nama : Arif Kurniawan
NIM : 06410314
Judul : KONSEP PENDIDIKAN ISLAM STUDI TERHADAP TAFSIR AL-
QUR’AN (Telaah Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 31-32)
Kami berpendapat bahwa skripsi ini sudah dapat diajukan kepada Dekan
Fakultas Tarbiyah untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cirebon, Juli 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Maksum, M.A Drs. H. Suteja, M.Ag
NIP. 19540809 198803 1 001 NIP. 19630305 199903 1 001
6
PERNYATAAN OTENTITAS SKRIPSI
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: KONSEP
PENDIDIKAN ISLAM STUDI TERHADAP TAFSIR AL-QUR’AN (Telaah
Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 31-32), ini beserta seluruh isinya adalah benar-
benar karya saya sendiri. Dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi apapun yang
dijatuhkan pada saya.
Cirebon, Juli 2011
Yang membuat pernyataan:
ARIF KURNIAWAN
NIM : 06410314
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: KONSEP
PENDIDIKAN ISLAM STUDI TERHADAP TAFSIR AL-QUR’AN (Telaah
Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 31-32).
Sholawat serta salam semoga Allah SWT melimpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabatnya serta pengikutnya hingga akhir
zaman.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan
dari semua pihak, baik berupa moril maupun materil. Untuk ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum, M.A, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag, Dekan Fakutas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati
Cirebon.
3. Bapak Drs. H. Suteja, M. Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Bapak Prof. Dr. H. Maksum, M.A, Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Drs. H. Suteja, M. Ag, Dosen Pembimbing II.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam memperlancar penulisan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan yang telah diperbuat Bapak-
bapak di atas, Amiin.
i
8
Dalam penulisan skripsi ini, penulis merasa masih banyak kekurangan
yang perlu diperbaiki. Kritik dan saran yang membangun akan sangat berarti demi
kesempurnaan skripsi ini dan semoga menjadi titik sumbangan yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Cirebon, Juli 2011.
Penulis
ii
9
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan skripsi ini untuk orang-orang
yang menyayangiku…..
 Kedua orang tuaku yang selalu menyayangiku
sampai akhir zaman.
 Guru-guru dan dosen-dosenku yang mengajari
ilmunya dengan ikhlas.
 Keluarga besarku (kakak-kakak dan adik-adikku).
 Untuk teman-temanku PAI Angkatan 2006.
 Dan semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Jazakumullah ...
10
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Arif Kurniawan dilahirkan di Brebes pada
tanggal 31 Desember 1987. Ayahanda bernama M. Khajirin
dan ibunda Wamroh yang beralamatkan Jl. Pulosaren Desa
Prapag Lor RT. 03/RW. 03 Kec. Losari Kabupaten Brebes.
Pendidikan yang ditempuh:
Pendidikan Tahun Tempat
SD 1994-2000 SDN 1 PRAPAG LOR
SMP 2000-2003 SMP 3 LOSARI
SMA 2003-2006 MAN BUNTET PESANTREN CIREBON
S1 2006-2011 IAIN SYEKH NURJATI
11
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................................. 8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................. 9
D. Kerangka Pemikiran................................................................................ 10
E. Langkah-Langkah Penelitian................................................................... 16
BAB II TAFSIR TERHADAP QS. AL-BAQARAH AYAT 31-32..................... 18
A. Teks dan Terjemahan Qur‟an Surat al-Baqarah Ayat 31-32................... 18
B. Penjelasan Mufradat................................................................................ 18
C. Tafsir Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 31-32 menurut Para Mufasir......... 22
BAB III KONSEP PENDIDIKAN ISLAM ........................................................... 32
A. Hakikat Pendidikan ................................................................................. 32
B. Karakteristik Pendidikan Islam ............................................................... 48
C. Tujuan Pendidikan Islam......................................................................... 54
BAB IVKONSEP PENDIDIKAN ISLAM
DALAM QS. AL-BAQARAH AYAT 31-32............................................ 62
A. Tujuan Pendidikan menurut Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 31-32.......... 62
B. Materi Pendidikan menurut Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 31-32........... 66
C. Metode Pendidikan menurut Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 31-32......... 71
BAB V KESIMPULAN .......................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di masa ini, masalah pendidikan yang masih saja menjadi bahan diskusi
bahkan masih dipertanyakan sejak mulai pendidikan prasekolah hingga
pendidikan tinggi, adalah bagaimana membangun kerangka pendidikan yang
berkesinambungan sehingga didapatkan hasil yang optimal dari proses
pendidikan.
Pendidikan sebagai upaya perbaikan yang meliputi keseluruhan hidup
individu termasuk akal, hati dan rohani, jasmani, akhlak, dan tingkah laku.
Melalui pendidikan, setiap potensi yang dianugerahkan oleh Allah SWT dapat
dioptimalkan dan dimanfaatkan untuk menjalankan fungsi sebagai khalifah di
muka bumi. Sehingga pendidikan merupakan perbuatan manusiawi oleh karena
itu pendidikan lahir dari pergaulan antar orang dewasa dan orang yang belum
dewasa dalam suatu kesatuan hidup (Hasbullah, 2005: 5).
Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar
dan berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya
memunculkan kehidupan sosial yang bermoral. Namun, apabila kita amati berita-
berita di media massa, anak yang durhaka kepada orang tuanya, sudah bukan
lagi seperti hanya dalam dongeng “Malin Kundang” atau “Sangkuriang-Dayang
Sumbi” saja, melainkan sudah merupakan kejadian nyata. Ada anak membunuh
2
ayah atau ibu kandungnya, atau neneknya hanya karena permintaan si anak tidak
dipenuhi. Untuk menambah uang jajan, ada sejumlah anak menipu kedua orang
tuanya, atau mencuri barang berharga milik mereka, serta tindakan kriminal yang
merisaukan masyarakat.
Akibat minimnya pemahaman, penjiwaan, penghayatan dan pengamalan
peserta didik mengenai ajaran-ajaran Islam itu, maka generasi muda penerus
bangsa itu pun terjebak ke dalam lingkaran berbagai kebejadan akhlak
(dekadensi moral) karena mereka tidak memiliki pegangan hidup atau pedoman
kehidupan yang sudah gamblang dan nyata tertuang di dalam al-Qur‟an dan as-
Sunnah. Allah SWT berfiriman:


Artinya:
“Katakanlah (hai Muhammad): „Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh
Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama
Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang
yang musyrik” (QS. al-An‟am: 161) (Hasbi Ashshiddiqi dkk, 1977:
216).
Demikian juga dengan kasus pornografi dan pornoaksi di kalangan peserta
didik mulai dari level SLTP, SLTA hingga mahasiswa sebagai agent of
intellectuality (pendukung ilmu-pengetahuan). Dalam kesehariannya, ternyata
3
mereka sudah tidak lagi merasa berdosa jika pakaian yang mereka kenakan itu
justru memamerkan aurat. Lebih dari itu kita saksikan pula dari berita media
massa, bahwa para pelajar kita sudah banyak yang terlibat ke dalam pergaulan
bebas dengan lawan jenis tanpa ikatan nikah. Sehingga menurut I Nyoman Naya
MA, peneliti masalah remaja yang pendapatnya dikutip Abu al-Ghifari (2002:
18), berpendapat bahwa kenakalan remaja kini bukan lagi kenakalan biasa tapi
sudah menjurus pada tingkat kriminalitas.
Kasus lemahnya kadar Iman, Islam, dan Ikhsan dari para pelajar itu juga
berakibat pada meningkatnya gejala “kenakalan remaja” yang menjurus pada
tindak melanggar agama, susila, budi pekerti atau tindak kriminal, yang sering
diistilahkan dengan sebutan crossboys atau remaja yang menyimpang. Generasi
muda kita menjadi mudah terjerumus ke dalam lembah maksiat, pecandu
minuman keras (miras), narkotik, obat terlarang dan zat adiktif (narkoba), atau
perzinahan yang sudah menjadi gaya hidup remaja sekarang.
Oleh karena itu, pantas jika periode ini dikatakan sebagai periode
keberingasan. Buktinya perkosaan dan perkelahian pelajar yang dulu hanya
terbatas di Jakarta, kini merambah di kota-kota lainnya seperti Bandung,
Surabaya, Semarang, dan lain-lain. Bahkan akhir-akhir ini perkelahian antar
kampung sudah menjadi trend. Bukan hal mustahil masa mendatang akan lahir
geng-geng sebagai konsekuensi logis dari hukum rimba (Abu al-Ghifari, 2002:
16).
4
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 Tahun
2003 menyebutkan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Menurut Zakiah Darajat, dalam Nur Uhbiyati (1999: 41), mengatakan
bahwa tujuan pendidikan Islam secara keseluruhan yaitu kepribadian seseorang
yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pola takwa. Insan kamil artinya
manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan
normal karena takwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa
pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi
dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar mengamalkan dan
mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan dengan
sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat dari alam
semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia kini dan di akhirat nanti.
Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Islam ialah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya. Artinya manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan
5
rohani, mempunyai kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung
jawab terhadap diri, masyarakat dan bangsa.
Namun, penekanan kepada pentingnya anak didik supaya hidup dengan
nilai-nilai kebaikan, spiritual dan moralitas seperti terabaikan. Bahkan kondisi
sebaliknya yang terjadi. Saat ini, banyak institusi pendidikan telah berubah
menjadi industri bisnis, yang memiliki visi dan misi yang pragmatis. Pendidikan
diarahkan untuk melahirkan individu-individu pragmatis yang bekerja untuk
meraih kesuksesan materi dan profesi sosial yang akan memakmuran diri,
perusahaan dan Negara. Gelar dianggap sebagai tujuan utama, ingin segera dan
secepatnya diraih supaya modal yang selama ini dikeluarkan akan menuai
keuntungan. Sistem pendidikan seperti ini sekalipun akan memproduksi anak
didik yang memiliki status pendidikan yang tinggi, namun status tersebut tidak
akan menjadikan mereka sebagai individu-individu yang beradab. Pendidikan
yang bertujuan pragmatis dan ekonomis sebenarnya merupakan pengaruh dari
paradigma pendidikan Barat yang sekular.
Sebenarnya, agama Islam memiliki tujuan yang lebih komprehensif dan
integratif dibanding dengan sistem pendidikan sekular yang semata-mata
menghasilkan para anak didik yang memiliki paradigma yang pragmatis. Dalam
Islam pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu tertentu saja,
melainkan dilakukan sepanjang usia (long life education). Jauh sebelum orang-
orang Barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup.
6
Islam memotivasi pemeluknya untuk selalu meningkatkan kualitas
keilmuan dan pengetahuan. Tua atau muda, pria atau wanita, miskin atau kaya
mendapatkan porsi sama dalam pandangan Islam dalam kewajiban untuk
menuntut ilmu (pendidikan). Bukan hanya pengetahuan yang terkait urusan
ukhrowi saja yang ditekankan oleh Islam, melainkan pengetahuan yang terkait
dengan urusan duniawi juga. Karena tidak mungkin manusia mencapai
kebahagiaan hari kelak tanpa melalui jalan kehidupan dunia ini.
Sehingga oleh Hujair AH. Sanaki (2003: 142) menyebut istilah tujuan
pendidikan Islam dengan visi dan misi pendidikan Islam. Menurutnya
sebenarnya pendidikan Islam telah memiliki visi dan misi yang ideal, yaitu
“Rohmatan Lil „Alamin”. Selain itu, sebenarnya konsep dasar filosofis
pendidikan Islam lebih mendalam dan menyangkut persoalan hidup multi
dimensional, yaitu pendidikan yang tidak terpisahkan dari tugas kekhalifahan
manusia, atau lebih khusus lagi sebagai penyiapan kader-kader khalifah dalam
rangka membangun kehidupan dunia yang makmur, dinamis, harmonis dan
lestari.
Allah berfirman dalam QS. al-Baqarah ayat 31-32:



7
Artinya:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!. Mereka menjawab: “Maha
suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. al-Baqarah: 31-32)
Al-Quran merupakan sumber dan pedoman yang pertama dalam
membentuk akhlakul karimah sedangkan sumber yang kedua adalah As-Sunnah.
Manusia diciptakan Allah mempunyai tugas-tugas sendiri yang berupa Hablum
Minallah dan Hablum Minannas, maka akhlaklah yang mempunyai kedudukan
terpenting dalam menjaga hubungan tersebut.
Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan oleh Allah
kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam pada
hakekatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi saja,
akan tetapi mengenai berbagai segi kehidupan manusia. (Nasution, 1985: 24).
Salah satu diantaranya yaitu mengatur interaksi antar individu dan masyarakat.
Di dalam interaksi tersebut akan terjadi komunikasi antar individu yang mana
akan mewujudkan berbagai perilaku, baik itu perilaku positif maupun perilaku
negatif.
8
Berdasarkan wacana dan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti tentang konsep pendidikan islam dengan mengupas al-Qur‟an surat al-
Hajj ayat 41 dengan analisis tafsir yang akan dituangkan dalam sebuah judul:
“Konsep Pendidikan Islam Studi terhadap Tafsir al-Qur’an (Telaah Surat al-
Baqarah Ayat 31-32)”.
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam skripsi ini penulis membagi ke dalam tiga
bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
a. Wilayah Penelitian
Wilayah penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah Tafsir Tarbawi.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan normatif
kewahyuan. Yaitu pendekatan yang dilakukan dengan meneliti sumber
literatur yang terkait dengan judul, utamanya penafsiran al-Qur‟an tentang
Konsep Pendidikan Islam Studi terhadap Tafsir al-Qur‟an (Telaah Surat
al-Baqarah ayat 31-32).
9
c. Jenis Masalah
Jenis masalah dalam penelitian ini berbentuk eksploratif ialah menelaah
dan mengkaji problematika penafsiran tentang Konsep Pendidikan Islam
Studi terhadap Tafsir al-Qur‟an (al-Baqarah ayat 31-32).
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam masalah
yang dibahas, maka penulis akan membatasinya pada Konsep Pendidikan
Islam Studi terhadap Tafsir al-Qur‟an (Telaah Surat al-Baqarah ayat 31-32).
Adapun ayat-ayat lain tidak menjadi objek penelitian penulis.
3. Pertanyaan Penelitian
Bertolak dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tujuan pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32?
2. Bagaimana materi pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32?
3. Bagaimana metode pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui tujuan pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32.
2. Mengetahui materi pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32.
3. Mengetahui metode pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32.
10
D. Kerangka Pemikiran
Konsep pendidikan menurut al-Qur‟an merujuk kepada informasi al-
Qur‟an mencakup segala aspek jagat raya ini, bukan hanya terbatas kepada
manusia semata yakni dengan menempatkan Allah sebagai pendidik yang Maha
Agung. Konsep pendidikan al-Qur‟an sejalan dengan konsep pendidikan Islam
yang dipresentasikan melalui kata tarbiyah, ta‟lim dan ta‟dib.
Tarbiyah berasal dari kata rabba, pada hakikatnya merujuk kepada Allah
selaku murabbi (pendidik) sekalian alam. Kata rabb (Tuhan) dan murabbi
(pendidik) berasal dari akar kata seperti termuat dalam ayat al-Qur‟an:

Artinya:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”
(QS. al-Israa: 24).
Menurut Syed Naquib al-Attas yang pendapatnya dikutip Jalaluddin
(2003: 115), al-tarbiyah mengandung pengertian mendidik, memelihara,
menjaga, dan membina semua ciptaan-Nya termasuk manusia, binatang dan
tumbuhan. Sedangkan Samsul Nizar (2001: 87), menjelaskan kata al-tarbiyah
mengandung arti mengasuh, bertanggung jawab, memberi makan,
11
mengembangkan, memelihara, membesarkan, menumbuhkan dan memproduksi
baik yang mencakup kepada aspek jasmaniah maupun rohaniah.
Kata rabb dalam al-Qur‟an diulang sebanyak 169 kali dan dihubungkan
pada objek-objek yang sangat banyak. Pada rabb ini juga sering dikaitkan
dengan kata alam, sesuatu selain Tuhan. Pengkaitan kata rabb dan kata alam
tersebut seperti pada surat al-A‟raf ayat 61:

Artinya:
“Nuh menjawab: “Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun
tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam” (QS. al-A‟raf: 61).
Pendidikan diistilahkan dengan ta‟dib yang berasal dari kata kerja addaba.
Kata al-ta‟dib diartikan kepada proses mendidik yang lebih tertuju pada
pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti peserta didik (Samsul
Nizar, 2001: 90). Kata ta‟dib tidak dijumpai langsung dalam al-Qur‟an tetapai
pada tingkat operasional, pendidikan dapat dilihat pada praktek yang dilakukan
oleh Rasulullah. Rasul sebagai pendidik agung dalam pandangan pendidikan
islam, sejalan dengan tujuan Allah mengutus beliau kepada manusia yaitu untuk
menyempurnakan akhlak (Jalaluddin, 2003: 125). Allah juga menjelaskan, bahwa
sesungguhnya Rasul adalah sebaik-baik contoh teladan bagi kamu sekalian.
12


Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan
kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. al-Ahzab:
21).
Pendidikan disebut dengan ta‟lim yang berasal dari kata „allama
berkonotasi pembelajaran yaitu semacam proses transfer ilmu pengetahuan.
Dalam kaitan pendidikan ta‟lim dipahami sebagai proses bimbingan yang dititik
beratkan pada aspek peningkatan intelektualitas peserta didik (Jalaluddin, 2003:
133). Proses pembelajara ta‟lim secara simbolis dinyatakan dalam informasi al-
Qur‟an ketika penciptaan Adam as. oleh Allah SWT. Adam as. sebagai cikal
bakal dari makhluk berperadaban (manusia) menerima pemahaman tentang
konsep ilmu pengetahuan langsung dari Allah SWT sedang dirinya (Adam as)
sama sekali kosong. Sebagaimana tertulis dalam QS. al-Baqarah ayat 31-32:



Artinya:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!”. Mereka menjawab: “Maha
13
suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. al-Baqarah: 31-32).
Dari ketiga konsep di atas, terlihat hubungan antara tarbiyah, ta‟lim dan
ta‟dib. Ketiga konsep tersebut menunjukkan hubungan teologis (nilai tauhid) dan
teleologis (tujuan) dalam pendidikan islam sesuai al-Qur‟an yaitu membentuk
akhlakul karimah.
Pendidikan dalam konsepsi ajaran Islam merupakan manifestasi dari tugas
kekhalifahan ummat manusia di muka bumi. Manifestasi ini akan bermakna
fungsional jika seluruh fenomena kehidupan yang muncul dapat di beri batasan-
batasan nilai moralitasnya, sehingga tugas kekhalifahan itu tidak justru berada di
luar lingkar nilai-nilai itu. Dan konsekuensinya, mengisyaratkan kepada manusia
agar dalam proses pendidikannya selalu cenderung pada ajaran-ajaran pokok dari
sang Pendidik yang paling utama dan pertama, yaitu Allah sebagai rabb al-
„alamiin dan sekaligus sebagai rab an-naas.
Pendidikan Islam memahami alam dan manusia sebagai totalitas ciptaan
Allah, sebagai satu kesatuan, di mana manusia yang diberi otoritas relatif untuk
mendayagunakan alam, tidak bisa terlepas dari sifat ar-rahman dan ar-rahim
Allah yang termasuk sifat ke-rubbubiyyahan-Nya. Oleh karena itu pendidikan
sebagai bagian pokok dari aktifitas pembinaan hidup manusia harus mampu
mengembangkan rasa kepatuhan dan rasa syukur yang mendalam kepada Khaliq-
14
nya. Sehingga beban tanggungjawab manusia tidak ditujukan kepada selain
Allah. Inilah sebenarnya makna tauhid yang mendasari segala aspek pendidikan
Islam.
Atas dasar ketauhidan tersebut, pendidikan Islam haruslah mendasarkan
orientasinya pada penyucian jiwa, sehingga setiap diri manusia mampu
meningkatkan dirinya dari tingkatan iman ke tingkatan ikhsan yang mendasari
seluruh kerja kemanusiaannya (amal sholeh).
Dari orientasi pendidikan Islam ini, maka asas pendidikan Islam tidak lain
adalah berupaya mengefektifkan aplikasi-aplikasi nilai-nilai agama yang dapat
menimbulkan transformasi nilai dan pengetahuan secara utuh kepada manusia,
masyarakat, dan dunia pada umunya (Syamsul Arifin, 1996: 166-167).
Manusia adalah makhluk rohaniah, di samping ia juga makhluk jasmaniah,
biologis. Tiga potensi dasar yang dimiliki manusia sebagai khalifah adalah:
fitrah, unifikasi ruh dan jasad, dan kemampuan untuk berkehendak (qudrah, free
will) (Abdullah Abdurrahman Shalih, 1991: 170). Dalam dunia pendidikan
manusia dibedakan dari makhluk-makhluk lain semisal jin, malaikat, dan
binatang karena ketiga potensi dasar tersebut. Karena ketiga potensi dasar itu
pula manusia diberi amanat dan didaulat oleh Allah SWT untuk menjadi
khalifah-Nya di bumi ini (Suteja, 2009: 28).
Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi. Khalifah, baik Adam AS
maupun keturunannya diberi kepercayaan atau amanat untuk mengelola bumi
15
demi kesejahteraan dan kemakmuran seluruh umat manusia serta kemanusiaan.
Namun manusia sebagai khalifah Allah tidak mungkin melaksanakan tugasnya,
kecuali dibekali dengan potensi-potensi yang memungkinkan dirinya
mengemban tugas dan amanat tersebut. Al-Qur‟an menyatakan, manusia
memiliki karakteristik unik sejak mula manusia mempunyai fitrah baik. Manusia
tidak mewarisi dosa hanya akibat pengusiran Nabi Adam AS dari surga
(Abdullah Abdurrahman Shalih, 1991: 70).
Manusia yang dianggap layak sebagai khalifah tidak akan dapat
memegang tanggung jawab sebagai khalifah kecuali ia dilengkapi dengan
potensi-potensi yang memungkinkannya berbuat demikian. Al-Qur‟an
menyatakan bahwa, ada beberapa ciri yang dimiliki manusia sehingga layak
menjadi khalifah. Dari segi fitrahnya, manusia sejak lahir adalah baik dan tidak
mewarisi dosa Adam as. Ciri ketiga adalah manusia dikaruniai kebebasan
kemauan (iradah). Ciri keempat adalah akal yang memungkinkan manusia
melakukan pilihan antara baik dan buruk. Keempat ciri inilah yang membedakan
manusia sebagai khalifah dari makhluk-makhluk lain, dan tujuan tertinggi dari
pendidikan Islam adalah membina individu-individu yang akan menjadi khalifah
(Hasan Langgulung, 1995: 57-58).
16
E. Langkah-Langkah Penelitian
Sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi ke dalam lima langkah,
yaitu metode penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data. Untuk lebih jelasnya penulis paparkan di bawah ini:
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian skripsi ini adalah jenis data kualitatif yang
menyangkut data tentang masalah yang akan dibahas, yaitu Konsep
Pendidikan Islam.
2. Sumber Data
Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi sumber data ke dalam dua
bagian, yaitu:
a. Sumber data primer, yaitu literatur utama tentang pembahasan tafsir
Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 31-32, yaitu Tafsir al-Thabari, Tafsir al-
Baghawi Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir al-Maraghi, Tafsir Fi Dhilal al-Qur‟an,
dan Tafsir al-Misbah.
b. Sumber data sekunder, yaitu literatur pelengkap yang sesuai dengan
pembahasan, yaitu Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Holistik Mengenai
Tujuan Pendidikan Nasional, Pengantar Filsafat Pendidikan, Ilmu
Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Pengantar Ilmu Tafsir, Metodologi
Tafsir al-Qur‟an, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.
17
3. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah tafsir tahlili, yaitu
penulis membahas ayat al-Qur‟an sesuai dengan tema atau judul yang telah
ditetapkan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik studi kepustakaan (Library
research), yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi
obyek penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif untuk
selanjutnya akan dianalisis dengan pendekatan logika.
85
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abdurrahman Saleh. 1990. Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan al-
Qur‟an. Jakarta: Rineka Cipta.
Abdullah, Abdurrahman Saleh. 1991. Landasan dan Tujuan Pendidikan menurut al-
Qur‟an serta Implementasinya. Bandung: Diponegoro.
Azizy, Ahmad Qodri. 2000. Islam dan Permaslahan Sosial; Mencari Jalan Keluar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azra Azyumardi. 2002. Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju
Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
al-Baidhowi, Nashiruddin Abi said Ibn Umar Muhammad al-Syaerozi. 1988. Tafsir
al-Baidhowi; Anwarul Tanzil wa Asrarul Ta‟wil. Bairut Libanon: Darul
Kutub al-Ilmiyah.
al-Baghdadi, Abu Fadl Syihabuddin Sayyid Mahmud al-Alusi. 2005. Ruhul Ma‟ani
Jilid VII. Beirut Lebanon: Darul Kutub al-„Ilmiyah.
al-Ghifari, Abu. 2002. Gelombang Kejahatan Seks Remaja Modern. Bandung:
Mujahid.
al-Qurthubi, Abu Abdillah Muhammad ibn Ahmad al-Anshari. 2008. Tafsir al-
Qurthubi Jilid VI. Beirut Lebanon: Darul Fikr.
al-„Asqalani, al-Imam al-Hafidz ibnu Hajar. Fathul Bari bi Syarh Shahihul Bukhari”.
Bairut: Darul Maarif, tt.
__________. 2003. Bulughul Maram. Mesir: Darul „Aqidah.
al-Nahlawi, Abdurrahman. 1995. Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalibiha fi Baiti
wal Madrasati wal Mujtama', Cet. II, Terj., Shihabuddin. Jakarta: Gema
Insani Press.
al-Nawawi. 1982. Sahih Muslim bi Syarhi al-Nawawi Juz VII. Beirut: Darul Fikr.
al-Rifa‟i, Muhammad Nasib. 2000. Ringkasan Tafsir Ibn Katsir Jilid 3. Jakarta:
Gema Insani.
al-Thabari, Ja‟far Muhamaad ibn Jarir. 1996. Tafsir al-Thabari; Jami‟ul Bayan
Ta‟wilul Qur‟an. Bairut Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
Bahreisy, Salim. 1993. Terjemah Tafsir Ibn Katsir. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
86
Bahreisy, Hussein. 1980. Himpunan Hadits Pilihan: Hadits Shahih Bukhari.
Surabaya: al-Ikhlas.
Dewantara, Ki Hadjar. 1962. Karja Ki Hadjar Dewantara. Jogjakarta: Percetakan
Taman Siswa.
Drost, J. Mengajar adalah Mendidik. Kompas, 2 Mei 1998.
Gojali, Nanang. 2002. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan. STAIN Cirebon.
Hitami, Munzir. 2004. Menggagas Kembali Pendidikan Islam. Yogyakarta: Infinite
Press.
Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Latif, Abdul. 2007. Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Munawwir, Ahmad Warson. 1997. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia. Surabaya:
Pustaka Progressif.
Nata, Abuddin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama.
__________. 2009. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Tafsir al-Ayat at-Tarbawiy).
Jakarta: Rajawali Press.
Nur Uhbiyati & Abu Ahmadi. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Qardhawi, Yusuf. 1998. al-Quran Berbicara Akal dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta:
Gema Insani Press.
Sadulloh, Uyoh. 2007. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sanaki, AH. Hujair. 2003. Paradigma Pendidikan Islam: Membangun Masyarakat
Madani Indonesia. Yogyakarta: Safiria Insani Pers.
Shihab, Quraish. 1996. Wawasan Al-Qur‟an, Tafsir Maudhu‟i atas berbagai
persoalan umat. Bandung: Mizan.
Shihab, Quraish. 2005. Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an
Cetakan Ketiga, Vol. 9 . Jakarta: Lentera Hati.
Suteja. 2009. Pendidikan Berbasis al-Quran (Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan). Cirebon:
Pangger Press.
Syadid, Muhammad. 2003. Manhaj Tarbiyah Metode Pembinaan dalam al-Quran.
Jakarta: Robbani Press.
87
Tafsir, Ahmad. 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Taqiyuddin. 2008. Sejarah Pendidikan: Melacak Geneologi Pendidikan Islam
Indonesia. Bandung: Mulia Press.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia, 2003.
Widodo, Sembodo Ardi. 2008. Kajian Filosofis Pendidikan Barat dan Islam. Jakarta:
PT. Nimas Multima
Yasin, As‟ad, dkk. 2004. Terjemah Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an: di Bawah Naungan al-
Qur‟an Jilid 8. Jakarta: Gema Insani Press.

More Related Content

What's hot

Rpp pai sma berkarakter kls xii sms 2
Rpp pai sma berkarakter kls xii sms 2Rpp pai sma berkarakter kls xii sms 2
Rpp pai sma berkarakter kls xii sms 2Fauzi Din
 
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurIslam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurAli Murfhy
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Rumusan Profil Llulusan Prodi Ilmu Alquran dan Ta...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Rumusan Profil Llulusan Prodi Ilmu Alquran dan Ta...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Rumusan Profil Llulusan Prodi Ilmu Alquran dan Ta...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Rumusan Profil Llulusan Prodi Ilmu Alquran dan Ta...
Hasaniahmadsaid
 
Al qur'an di era modern
Al qur'an di era modernAl qur'an di era modern
Al qur'an di era modern
RahimantoSSosI
 
Al qur'an dan sejarahnya
Al qur'an dan sejarahnyaAl qur'an dan sejarahnya
Al qur'an dan sejarahnya
RahimantoSSosI
 
Bab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'anBab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'an
RahimantoSSosI
 
Buku pai kls x pedoman guru kur 2013
Buku pai kls x pedoman guru kur 2013Buku pai kls x pedoman guru kur 2013
Buku pai kls x pedoman guru kur 2013Ulin Nuha
 
Ppt kel 6- pkb PENELITIAN ( agribisnis)
Ppt kel 6- pkb PENELITIAN ( agribisnis)Ppt kel 6- pkb PENELITIAN ( agribisnis)
Ppt kel 6- pkb PENELITIAN ( agribisnis)
igom_24
 
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a. Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a.   Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...Dr. Hasani Ahmad Said, m.a.   Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a. Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
Hasaniahmadsaid
 
1a. silabus agama islam smp
1a. silabus agama islam smp1a. silabus agama islam smp
1a. silabus agama islam smp
Mulyadi As-Sawangi
 
CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...
CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...
CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...
Hasaniahmadsaid
 
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasaniahmadsaid
 
Silabus kurikulum 2013_smp_kls_8_pai___budi_pekerti
Silabus kurikulum 2013_smp_kls_8_pai___budi_pekertiSilabus kurikulum 2013_smp_kls_8_pai___budi_pekerti
Silabus kurikulum 2013_smp_kls_8_pai___budi_pekerti
yukbelajar
 
Al qur'an hadits ma.sma
Al qur'an hadits ma.smaAl qur'an hadits ma.sma
Al qur'an hadits ma.smaHazana Itriya
 
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas X
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas XRPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas X
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas X
Diva Pendidikan
 
10. silabus pai kls 10 allson 3 mei 2013
10. silabus pai kls 10 allson 3 mei 201310. silabus pai kls 10 allson 3 mei 2013
10. silabus pai kls 10 allson 3 mei 2013Ulin Nuha
 
Surat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang ToleransiSurat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang Toleransi
samiul12
 
Silabus kurikulum 2013 smp kls 8 pai & budi pekerti
Silabus kurikulum 2013 smp kls 8 pai & budi pekertiSilabus kurikulum 2013 smp kls 8 pai & budi pekerti
Silabus kurikulum 2013 smp kls 8 pai & budi pekerti
adifalsafi
 

What's hot (19)

Rpp pai sma berkarakter kls xii sms 2
Rpp pai sma berkarakter kls xii sms 2Rpp pai sma berkarakter kls xii sms 2
Rpp pai sma berkarakter kls xii sms 2
 
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurIslam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Rumusan Profil Llulusan Prodi Ilmu Alquran dan Ta...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Rumusan Profil Llulusan Prodi Ilmu Alquran dan Ta...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Rumusan Profil Llulusan Prodi Ilmu Alquran dan Ta...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Rumusan Profil Llulusan Prodi Ilmu Alquran dan Ta...
 
Al qur'an di era modern
Al qur'an di era modernAl qur'an di era modern
Al qur'an di era modern
 
Al qur'an dan sejarahnya
Al qur'an dan sejarahnyaAl qur'an dan sejarahnya
Al qur'an dan sejarahnya
 
Bab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'anBab ii pengertian al qur'an
Bab ii pengertian al qur'an
 
Buku pai kls x pedoman guru kur 2013
Buku pai kls x pedoman guru kur 2013Buku pai kls x pedoman guru kur 2013
Buku pai kls x pedoman guru kur 2013
 
Ppt kel 6- pkb PENELITIAN ( agribisnis)
Ppt kel 6- pkb PENELITIAN ( agribisnis)Ppt kel 6- pkb PENELITIAN ( agribisnis)
Ppt kel 6- pkb PENELITIAN ( agribisnis)
 
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a. Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a.   Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...Dr. Hasani Ahmad Said, m.a.   Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
Dr. Hasani Ahmad Said, m.a. Pembinaan guru bidang tartil (murottal) by dr. ...
 
Pemikiran Fazlur rahman
Pemikiran Fazlur rahmanPemikiran Fazlur rahman
Pemikiran Fazlur rahman
 
1a. silabus agama islam smp
1a. silabus agama islam smp1a. silabus agama islam smp
1a. silabus agama islam smp
 
CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...
CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...
CORAK PEMIKIRAN KALAM TAFSIR FATH AL-QADIR, PRESENASI PROPOSAL TESIS PPs UIN ...
 
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
 
Silabus kurikulum 2013_smp_kls_8_pai___budi_pekerti
Silabus kurikulum 2013_smp_kls_8_pai___budi_pekertiSilabus kurikulum 2013_smp_kls_8_pai___budi_pekerti
Silabus kurikulum 2013_smp_kls_8_pai___budi_pekerti
 
Al qur'an hadits ma.sma
Al qur'an hadits ma.smaAl qur'an hadits ma.sma
Al qur'an hadits ma.sma
 
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas X
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas XRPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas X
RPP Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti (PAI) Kelas X
 
10. silabus pai kls 10 allson 3 mei 2013
10. silabus pai kls 10 allson 3 mei 201310. silabus pai kls 10 allson 3 mei 2013
10. silabus pai kls 10 allson 3 mei 2013
 
Surat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang ToleransiSurat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang Toleransi
 
Silabus kurikulum 2013 smp kls 8 pai & budi pekerti
Silabus kurikulum 2013 smp kls 8 pai & budi pekertiSilabus kurikulum 2013 smp kls 8 pai & budi pekerti
Silabus kurikulum 2013 smp kls 8 pai & budi pekerti
 

Similar to Pai 117310011-abs

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksudAllah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksudIbrahym Ullah
 
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Cha Aisyah
 
PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSIN...
PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSIN...PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSIN...
PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSIN...
AuliaAnnisa45
 
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdfSKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
Fa2dili
 
08_Rencana Pembelajaran Semester_Endi Suhendi.pdf
08_Rencana Pembelajaran Semester_Endi Suhendi.pdf08_Rencana Pembelajaran Semester_Endi Suhendi.pdf
08_Rencana Pembelajaran Semester_Endi Suhendi.pdf
EndiElfaroby
 
11140110000084_Neneng Rahmatul Ummah.pdf
11140110000084_Neneng Rahmatul Ummah.pdf11140110000084_Neneng Rahmatul Ummah.pdf
11140110000084_Neneng Rahmatul Ummah.pdf
SMKITATTAQWAPUSAT
 
RPS Studi Al-Qur'an_Bio 1B Gasal- 2023.pdf
RPS Studi Al-Qur'an_Bio 1B Gasal- 2023.pdfRPS Studi Al-Qur'an_Bio 1B Gasal- 2023.pdf
RPS Studi Al-Qur'an_Bio 1B Gasal- 2023.pdf
RizzKa1
 
Syed Muhammad Naquib Al-Attas
Syed Muhammad Naquib Al-AttasSyed Muhammad Naquib Al-Attas
Syed Muhammad Naquib Al-Attas
22B056SofiNaqiyyah
 
Pancasila 2
Pancasila 2Pancasila 2
Pancasila 2
Elya Fambar
 
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docxMakalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Iqbal792870
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
Ainina Sa'id
 
Tafsir ilmu pengetahuan
Tafsir ilmu pengetahuanTafsir ilmu pengetahuan
Tafsir ilmu pengetahuan
Ayu Kharisma
 
Tugasan utama rekabentuk kurikulum
Tugasan utama rekabentuk kurikulumTugasan utama rekabentuk kurikulum
Tugasan utama rekabentuk kurikulum
alongnisah
 
Bab i, iv, daftar pustaka 2
Bab i, iv, daftar pustaka 2Bab i, iv, daftar pustaka 2
Bab i, iv, daftar pustaka 2
Cha Aisyah
 
Modul 1 metode studi islam smt 4 ahmad panji
Modul 1 metode studi islam smt 4 ahmad panjiModul 1 metode studi islam smt 4 ahmad panji
Modul 1 metode studi islam smt 4 ahmad panji
RaynProduction
 
IRVAN-FITK.docx
IRVAN-FITK.docxIRVAN-FITK.docx
IRVAN-FITK.docx
SandiFadil
 
Makalah islam dan ilmu pengetahuan kelompok5
Makalah islam dan ilmu pengetahuan kelompok5Makalah islam dan ilmu pengetahuan kelompok5
Makalah islam dan ilmu pengetahuan kelompok5
Lisalestari10
 
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
Syarifatul Marwiyah
 
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdfKonsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Zukét Printing
 

Similar to Pai 117310011-abs (20)

siskom
siskomsiskom
siskom
 
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksudAllah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud
 
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
 
PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSIN...
PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSIN...PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSIN...
PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN RELEVANSIN...
 
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdfSKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
 
08_Rencana Pembelajaran Semester_Endi Suhendi.pdf
08_Rencana Pembelajaran Semester_Endi Suhendi.pdf08_Rencana Pembelajaran Semester_Endi Suhendi.pdf
08_Rencana Pembelajaran Semester_Endi Suhendi.pdf
 
11140110000084_Neneng Rahmatul Ummah.pdf
11140110000084_Neneng Rahmatul Ummah.pdf11140110000084_Neneng Rahmatul Ummah.pdf
11140110000084_Neneng Rahmatul Ummah.pdf
 
RPS Studi Al-Qur'an_Bio 1B Gasal- 2023.pdf
RPS Studi Al-Qur'an_Bio 1B Gasal- 2023.pdfRPS Studi Al-Qur'an_Bio 1B Gasal- 2023.pdf
RPS Studi Al-Qur'an_Bio 1B Gasal- 2023.pdf
 
Syed Muhammad Naquib Al-Attas
Syed Muhammad Naquib Al-AttasSyed Muhammad Naquib Al-Attas
Syed Muhammad Naquib Al-Attas
 
Pancasila 2
Pancasila 2Pancasila 2
Pancasila 2
 
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docxMakalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
Makalah Studi Al-Qur'an dan Perkembangannya.docx
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Tafsir ilmu pengetahuan
Tafsir ilmu pengetahuanTafsir ilmu pengetahuan
Tafsir ilmu pengetahuan
 
Tugasan utama rekabentuk kurikulum
Tugasan utama rekabentuk kurikulumTugasan utama rekabentuk kurikulum
Tugasan utama rekabentuk kurikulum
 
Bab i, iv, daftar pustaka 2
Bab i, iv, daftar pustaka 2Bab i, iv, daftar pustaka 2
Bab i, iv, daftar pustaka 2
 
Modul 1 metode studi islam smt 4 ahmad panji
Modul 1 metode studi islam smt 4 ahmad panjiModul 1 metode studi islam smt 4 ahmad panji
Modul 1 metode studi islam smt 4 ahmad panji
 
IRVAN-FITK.docx
IRVAN-FITK.docxIRVAN-FITK.docx
IRVAN-FITK.docx
 
Makalah islam dan ilmu pengetahuan kelompok5
Makalah islam dan ilmu pengetahuan kelompok5Makalah islam dan ilmu pengetahuan kelompok5
Makalah islam dan ilmu pengetahuan kelompok5
 
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docxRPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
RPS PENGANTAR STUDI ISLAM_BKPI2023 (1).docx
 
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdfKonsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
Konsep Ilmu dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.pdf
 

More from Cha Aisyah

Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisiUnimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Cha Aisyah
 
P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)
Cha Aisyah
 
Muh hafidz guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
Muh hafidz   guru dan profesinya dalam perspektif islam 3Muh hafidz   guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
Muh hafidz guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
Cha Aisyah
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polya
Cha Aisyah
 
Matematika 3-hal.-312-473
Matematika 3-hal.-312-473Matematika 3-hal.-312-473
Matematika 3-hal.-312-473
Cha Aisyah
 
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Cha Aisyah
 
Hasil akhir-interaksi-januari-2014
Hasil akhir-interaksi-januari-2014Hasil akhir-interaksi-januari-2014
Hasil akhir-interaksi-januari-2014
Cha Aisyah
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
Cha Aisyah
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
Cha Aisyah
 
Artikel14
Artikel14Artikel14
Artikel14
Cha Aisyah
 
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
Cha Aisyah
 
Artikel1 b38e977f3512c05b4df6426cd3b167f
Artikel1 b38e977f3512c05b4df6426cd3b167fArtikel1 b38e977f3512c05b4df6426cd3b167f
Artikel1 b38e977f3512c05b4df6426cd3b167f
Cha Aisyah
 
73511013 bab2
73511013 bab273511013 bab2
73511013 bab2
Cha Aisyah
 
2013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
2013 2-2-84202-411409095-bab2-120320140128272013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
2013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
Cha Aisyah
 
1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb
Cha Aisyah
 
122 244-1-sm
122 244-1-sm122 244-1-sm
122 244-1-sm
Cha Aisyah
 
09 e01096
09 e0109609 e01096
09 e01096
Cha Aisyah
 

More from Cha Aisyah (17)

Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisiUnimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
Unimed undergraduate-22276-bab 1 repisi
 
P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)
 
Muh hafidz guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
Muh hafidz   guru dan profesinya dalam perspektif islam 3Muh hafidz   guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
Muh hafidz guru dan profesinya dalam perspektif islam 3
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polya
 
Matematika 3-hal.-312-473
Matematika 3-hal.-312-473Matematika 3-hal.-312-473
Matematika 3-hal.-312-473
 
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
 
Hasil akhir-interaksi-januari-2014
Hasil akhir-interaksi-januari-2014Hasil akhir-interaksi-januari-2014
Hasil akhir-interaksi-januari-2014
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Artikel14
Artikel14Artikel14
Artikel14
 
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
Artikel9 eec8feb3f87ac825c375098e45cb689
 
Artikel1 b38e977f3512c05b4df6426cd3b167f
Artikel1 b38e977f3512c05b4df6426cd3b167fArtikel1 b38e977f3512c05b4df6426cd3b167f
Artikel1 b38e977f3512c05b4df6426cd3b167f
 
73511013 bab2
73511013 bab273511013 bab2
73511013 bab2
 
2013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
2013 2-2-84202-411409095-bab2-120320140128272013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
2013 2-2-84202-411409095-bab2-12032014012827
 
1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb1757 3456-2-pb
1757 3456-2-pb
 
122 244-1-sm
122 244-1-sm122 244-1-sm
122 244-1-sm
 
09 e01096
09 e0109609 e01096
09 e01096
 

Recently uploaded

Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
RosmalahUMK
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 

Recently uploaded (20)

Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 

Pai 117310011-abs

  • 1. 1 KONSEP PENDIDIKAN ISLAM STUDI TERHADAP TAFSIR AL-QUR’AN (Telaah Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 31-32) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah Oleh: ARIF KURNIAWAN NIM. 06410314 KEMENTERIAN AGAMA ISLAM REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2011 M/1432 H
  • 2. 2 ABSTRAK ARIF KURNIAWAN : Konsep Pendidikan Islam Studi Terhadap Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 31-32 Minimnya pemahaman, penjiwaan, penghayatan dan pengamalan peserta didik mengenai ajaran-ajaran Islam itu, maka generasi muda penerus bangsa itu pun terjebak ke dalam lingkaran berbagai kebejadan akhlak (dekadensi moral) karena mereka tidak memiliki pegangan hidup atau pedoman kehidupan yang sudah gamblang dan nyata tertuang di dalam al-Qur‟an dan as-Sunnah. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tujuan pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32, materi pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32 dan mengetahui metode pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32. Penelitian ini bertolak dari pemikiran dasar bahwa pendidikan dalam konsepsi ajaran Islam merupakan manifestasi dari tugas kekhalifahan ummat manusia di muka bumi. Manifestasi ini akan bermakna fungsional jika seluruh fenomena kehidupan yang muncul dapat di beri batasan-batasan nilai moralitasnya, sehingga tugas kekhalifahan itu tidak justru berada di luar lingkar nilai-nilai itu. Dan konsekuensinya, mengisyaratkan kepada manusia agar dalam proses pendidikannya selalu cenderung pada ajaran-ajaran pokok dari sang Pendidik yang paling utama dan pertama, yaitu Allah sebagai rabb al-„alamiin dan sekaligus sebagai rab an-naas. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik studi kepustakaan (Library research), yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan teknik analisis data. Dalam penelitian ini penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif untuk selanjutnya akan dianalisis dengan pendekatan logika. Dari uraian di atas, maka dapat kita ketahui bahwa: 1) tujuan pendidikan yang terkandung dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah ayat 31-32 adalah: pertama, menyiapkan manusia (peserta didik) untuk menjadi khalifah di muka bumi, dan mampu berperan aktif dalam mengemban amanat-amanat kekhalifahannya. Dan kedua, menyiapkan manusia (peserta didik) yang memiliki pengetahuan yang dapat bermanfaat baik untuk dirinya, maupun orang lain. 2) Materi pendidikan yang tercermin dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah ayat 31-32, tidak hanya mendorong untuk belajar ilmu akidah, syari‟ah dan akhlak saja, juga mendorong manusia untuk menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan lainnya. Al-Qur‟an menetapkan alam semesta ini adalah „buku‟ yang harus dibaca untuk menuju ma‟rifatullah. Sehingga al-Qur‟an mendorong pembelajaran dalam konteks yang seluas-luasnya. Jadi, seorang muslim wajib belajar sains, karena sains menjadi salah satu alat untuk membuktikan kekuasaan Allah, selain ayat-ayat tanziliyah (wahyu). 3) Dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah ayat 31-32, menunjukkan adanya penggunaan metode ta‟liim (memberi tahu). Ta‟liim secara harfiah artinya memberitahukan sesuatu kepada seseorang yang belum tahu. Metode ta‟liim merupakan metode dasar dalam pendidikan, bahkan dalam aktivitas komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Sebelum pembicaraan lebih jauh dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka pihak-pihak yang bersangkutan harus menyamakan pemahaman tentang obyek yang dibicarakan, dengan cara saling memberi tahu pengenalan atau pengetahuan tentang obyek yang dimaksud.
  • 3. 3 PERSETUJUAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM STUDI TERHADAP TAFSIR AL-QUR’AN (Telaah Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 31-32) Oleh: ARIF KURNIAWAN NIM. 06410314 Menyetujui Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. H. Maksum, M.A Drs. H. Suteja, M.Ag NIP. 19540809 198803 1 001 NIP. 19630305 199903 1 001 Mengetahui, Ketua Jurusan PAI Drs. H. Suteja, M.Ag NIP. 19630305 199903 1 001
  • 4. 4 PENGESAHAN Skripsi yang berjudul “Konsep Pendidikan Islam Studi Terhadap Tafsir al-Qur’an (Telaah Surat al-Baqarah Ayat 31-32)”, oleh ARIF KURNIAWAN NIM. 06410314, telah diujikan dalam sidang munaqosah pada tanggal 26 Agustus 2011 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Cirebon, 26 Agustus 2011 Sidang Munaqosah, Ketua, Sekretaris, Merangkap Anggota Merangkap Anggota Drs. H. Suteja, M.Ag Akhmad Affandi, M.Ag NIP. 19630305 199903 1 001 NIP. 19721214 200312 1 003 Anggota, Penguji I, Penguji II, Dra. Hj. Nurlaela, M.Ag Drs. H. Aen Zaenudin, M.A NIP. 19610627 198603 2 001 NIP. 19530724 198103 1 002
  • 5. 5 NOTA DINAS Kepada Yth, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon di Cirebon Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah melakukan bimbingan, telaah, arahan, dan koreksi terhadap penulisan skripsi saudara: Nama : Arif Kurniawan NIM : 06410314 Judul : KONSEP PENDIDIKAN ISLAM STUDI TERHADAP TAFSIR AL- QUR’AN (Telaah Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 31-32) Kami berpendapat bahwa skripsi ini sudah dapat diajukan kepada Dekan Fakultas Tarbiyah untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Cirebon, Juli 2011 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. H. Maksum, M.A Drs. H. Suteja, M.Ag NIP. 19540809 198803 1 001 NIP. 19630305 199903 1 001
  • 6. 6 PERNYATAAN OTENTITAS SKRIPSI Bismillaahirrahmaanirrahiim. Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: KONSEP PENDIDIKAN ISLAM STUDI TERHADAP TAFSIR AL-QUR’AN (Telaah Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 31-32), ini beserta seluruh isinya adalah benar- benar karya saya sendiri. Dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi apapun yang dijatuhkan pada saya. Cirebon, Juli 2011 Yang membuat pernyataan: ARIF KURNIAWAN NIM : 06410314
  • 7. 7 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: KONSEP PENDIDIKAN ISLAM STUDI TERHADAP TAFSIR AL-QUR’AN (Telaah Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 31-32). Sholawat serta salam semoga Allah SWT melimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabatnya serta pengikutnya hingga akhir zaman. Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari semua pihak, baik berupa moril maupun materil. Untuk ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Maksum, M.A, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 2. Bapak Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag, Dekan Fakutas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 3. Bapak Drs. H. Suteja, M. Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam. 4. Bapak Prof. Dr. H. Maksum, M.A, Dosen Pembimbing I. 5. Bapak Drs. H. Suteja, M. Ag, Dosen Pembimbing II. 6. Semua pihak yang telah membantu dalam memperlancar penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan yang telah diperbuat Bapak- bapak di atas, Amiin. i
  • 8. 8 Dalam penulisan skripsi ini, penulis merasa masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Kritik dan saran yang membangun akan sangat berarti demi kesempurnaan skripsi ini dan semoga menjadi titik sumbangan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Cirebon, Juli 2011. Penulis ii
  • 9. 9 PERSEMBAHAN Saya persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang menyayangiku…..  Kedua orang tuaku yang selalu menyayangiku sampai akhir zaman.  Guru-guru dan dosen-dosenku yang mengajari ilmunya dengan ikhlas.  Keluarga besarku (kakak-kakak dan adik-adikku).  Untuk teman-temanku PAI Angkatan 2006.  Dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Jazakumullah ...
  • 10. 10 BIOGRAFI PENULIS Penulis bernama Arif Kurniawan dilahirkan di Brebes pada tanggal 31 Desember 1987. Ayahanda bernama M. Khajirin dan ibunda Wamroh yang beralamatkan Jl. Pulosaren Desa Prapag Lor RT. 03/RW. 03 Kec. Losari Kabupaten Brebes. Pendidikan yang ditempuh: Pendidikan Tahun Tempat SD 1994-2000 SDN 1 PRAPAG LOR SMP 2000-2003 SMP 3 LOSARI SMA 2003-2006 MAN BUNTET PESANTREN CIREBON S1 2006-2011 IAIN SYEKH NURJATI
  • 11. 11 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.............................................................................................. i DAFTAR ISI............................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1 B. Perumusan Masalah................................................................................. 8 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................. 9 D. Kerangka Pemikiran................................................................................ 10 E. Langkah-Langkah Penelitian................................................................... 16 BAB II TAFSIR TERHADAP QS. AL-BAQARAH AYAT 31-32..................... 18 A. Teks dan Terjemahan Qur‟an Surat al-Baqarah Ayat 31-32................... 18 B. Penjelasan Mufradat................................................................................ 18 C. Tafsir Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 31-32 menurut Para Mufasir......... 22 BAB III KONSEP PENDIDIKAN ISLAM ........................................................... 32 A. Hakikat Pendidikan ................................................................................. 32 B. Karakteristik Pendidikan Islam ............................................................... 48 C. Tujuan Pendidikan Islam......................................................................... 54 BAB IVKONSEP PENDIDIKAN ISLAM DALAM QS. AL-BAQARAH AYAT 31-32............................................ 62 A. Tujuan Pendidikan menurut Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 31-32.......... 62 B. Materi Pendidikan menurut Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 31-32........... 66 C. Metode Pendidikan menurut Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 31-32......... 71 BAB V KESIMPULAN .......................................................................................... 83 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iii
  • 12. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa ini, masalah pendidikan yang masih saja menjadi bahan diskusi bahkan masih dipertanyakan sejak mulai pendidikan prasekolah hingga pendidikan tinggi, adalah bagaimana membangun kerangka pendidikan yang berkesinambungan sehingga didapatkan hasil yang optimal dari proses pendidikan. Pendidikan sebagai upaya perbaikan yang meliputi keseluruhan hidup individu termasuk akal, hati dan rohani, jasmani, akhlak, dan tingkah laku. Melalui pendidikan, setiap potensi yang dianugerahkan oleh Allah SWT dapat dioptimalkan dan dimanfaatkan untuk menjalankan fungsi sebagai khalifah di muka bumi. Sehingga pendidikan merupakan perbuatan manusiawi oleh karena itu pendidikan lahir dari pergaulan antar orang dewasa dan orang yang belum dewasa dalam suatu kesatuan hidup (Hasbullah, 2005: 5). Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar dan berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan kehidupan sosial yang bermoral. Namun, apabila kita amati berita- berita di media massa, anak yang durhaka kepada orang tuanya, sudah bukan lagi seperti hanya dalam dongeng “Malin Kundang” atau “Sangkuriang-Dayang Sumbi” saja, melainkan sudah merupakan kejadian nyata. Ada anak membunuh
  • 13. 2 ayah atau ibu kandungnya, atau neneknya hanya karena permintaan si anak tidak dipenuhi. Untuk menambah uang jajan, ada sejumlah anak menipu kedua orang tuanya, atau mencuri barang berharga milik mereka, serta tindakan kriminal yang merisaukan masyarakat. Akibat minimnya pemahaman, penjiwaan, penghayatan dan pengamalan peserta didik mengenai ajaran-ajaran Islam itu, maka generasi muda penerus bangsa itu pun terjebak ke dalam lingkaran berbagai kebejadan akhlak (dekadensi moral) karena mereka tidak memiliki pegangan hidup atau pedoman kehidupan yang sudah gamblang dan nyata tertuang di dalam al-Qur‟an dan as- Sunnah. Allah SWT berfiriman:   Artinya: “Katakanlah (hai Muhammad): „Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik” (QS. al-An‟am: 161) (Hasbi Ashshiddiqi dkk, 1977: 216). Demikian juga dengan kasus pornografi dan pornoaksi di kalangan peserta didik mulai dari level SLTP, SLTA hingga mahasiswa sebagai agent of intellectuality (pendukung ilmu-pengetahuan). Dalam kesehariannya, ternyata
  • 14. 3 mereka sudah tidak lagi merasa berdosa jika pakaian yang mereka kenakan itu justru memamerkan aurat. Lebih dari itu kita saksikan pula dari berita media massa, bahwa para pelajar kita sudah banyak yang terlibat ke dalam pergaulan bebas dengan lawan jenis tanpa ikatan nikah. Sehingga menurut I Nyoman Naya MA, peneliti masalah remaja yang pendapatnya dikutip Abu al-Ghifari (2002: 18), berpendapat bahwa kenakalan remaja kini bukan lagi kenakalan biasa tapi sudah menjurus pada tingkat kriminalitas. Kasus lemahnya kadar Iman, Islam, dan Ikhsan dari para pelajar itu juga berakibat pada meningkatnya gejala “kenakalan remaja” yang menjurus pada tindak melanggar agama, susila, budi pekerti atau tindak kriminal, yang sering diistilahkan dengan sebutan crossboys atau remaja yang menyimpang. Generasi muda kita menjadi mudah terjerumus ke dalam lembah maksiat, pecandu minuman keras (miras), narkotik, obat terlarang dan zat adiktif (narkoba), atau perzinahan yang sudah menjadi gaya hidup remaja sekarang. Oleh karena itu, pantas jika periode ini dikatakan sebagai periode keberingasan. Buktinya perkosaan dan perkelahian pelajar yang dulu hanya terbatas di Jakarta, kini merambah di kota-kota lainnya seperti Bandung, Surabaya, Semarang, dan lain-lain. Bahkan akhir-akhir ini perkelahian antar kampung sudah menjadi trend. Bukan hal mustahil masa mendatang akan lahir geng-geng sebagai konsekuensi logis dari hukum rimba (Abu al-Ghifari, 2002: 16).
  • 15. 4 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Menurut Zakiah Darajat, dalam Nur Uhbiyati (1999: 41), mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam secara keseluruhan yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi insan kamil dengan pola takwa. Insan kamil artinya manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena takwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan dengan sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia kini dan di akhirat nanti. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan Islam ialah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Artinya manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan
  • 16. 5 rohani, mempunyai kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan bangsa. Namun, penekanan kepada pentingnya anak didik supaya hidup dengan nilai-nilai kebaikan, spiritual dan moralitas seperti terabaikan. Bahkan kondisi sebaliknya yang terjadi. Saat ini, banyak institusi pendidikan telah berubah menjadi industri bisnis, yang memiliki visi dan misi yang pragmatis. Pendidikan diarahkan untuk melahirkan individu-individu pragmatis yang bekerja untuk meraih kesuksesan materi dan profesi sosial yang akan memakmuran diri, perusahaan dan Negara. Gelar dianggap sebagai tujuan utama, ingin segera dan secepatnya diraih supaya modal yang selama ini dikeluarkan akan menuai keuntungan. Sistem pendidikan seperti ini sekalipun akan memproduksi anak didik yang memiliki status pendidikan yang tinggi, namun status tersebut tidak akan menjadikan mereka sebagai individu-individu yang beradab. Pendidikan yang bertujuan pragmatis dan ekonomis sebenarnya merupakan pengaruh dari paradigma pendidikan Barat yang sekular. Sebenarnya, agama Islam memiliki tujuan yang lebih komprehensif dan integratif dibanding dengan sistem pendidikan sekular yang semata-mata menghasilkan para anak didik yang memiliki paradigma yang pragmatis. Dalam Islam pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam batasan waktu tertentu saja, melainkan dilakukan sepanjang usia (long life education). Jauh sebelum orang- orang Barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup.
  • 17. 6 Islam memotivasi pemeluknya untuk selalu meningkatkan kualitas keilmuan dan pengetahuan. Tua atau muda, pria atau wanita, miskin atau kaya mendapatkan porsi sama dalam pandangan Islam dalam kewajiban untuk menuntut ilmu (pendidikan). Bukan hanya pengetahuan yang terkait urusan ukhrowi saja yang ditekankan oleh Islam, melainkan pengetahuan yang terkait dengan urusan duniawi juga. Karena tidak mungkin manusia mencapai kebahagiaan hari kelak tanpa melalui jalan kehidupan dunia ini. Sehingga oleh Hujair AH. Sanaki (2003: 142) menyebut istilah tujuan pendidikan Islam dengan visi dan misi pendidikan Islam. Menurutnya sebenarnya pendidikan Islam telah memiliki visi dan misi yang ideal, yaitu “Rohmatan Lil „Alamin”. Selain itu, sebenarnya konsep dasar filosofis pendidikan Islam lebih mendalam dan menyangkut persoalan hidup multi dimensional, yaitu pendidikan yang tidak terpisahkan dari tugas kekhalifahan manusia, atau lebih khusus lagi sebagai penyiapan kader-kader khalifah dalam rangka membangun kehidupan dunia yang makmur, dinamis, harmonis dan lestari. Allah berfirman dalam QS. al-Baqarah ayat 31-32:   
  • 18. 7 Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!. Mereka menjawab: “Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. al-Baqarah: 31-32) Al-Quran merupakan sumber dan pedoman yang pertama dalam membentuk akhlakul karimah sedangkan sumber yang kedua adalah As-Sunnah. Manusia diciptakan Allah mempunyai tugas-tugas sendiri yang berupa Hablum Minallah dan Hablum Minannas, maka akhlaklah yang mempunyai kedudukan terpenting dalam menjaga hubungan tersebut. Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan oleh Allah kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam pada hakekatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi saja, akan tetapi mengenai berbagai segi kehidupan manusia. (Nasution, 1985: 24). Salah satu diantaranya yaitu mengatur interaksi antar individu dan masyarakat. Di dalam interaksi tersebut akan terjadi komunikasi antar individu yang mana akan mewujudkan berbagai perilaku, baik itu perilaku positif maupun perilaku negatif.
  • 19. 8 Berdasarkan wacana dan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang konsep pendidikan islam dengan mengupas al-Qur‟an surat al- Hajj ayat 41 dengan analisis tafsir yang akan dituangkan dalam sebuah judul: “Konsep Pendidikan Islam Studi terhadap Tafsir al-Qur’an (Telaah Surat al- Baqarah Ayat 31-32)”. B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam skripsi ini penulis membagi ke dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah a. Wilayah Penelitian Wilayah penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah Tafsir Tarbawi. b. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan normatif kewahyuan. Yaitu pendekatan yang dilakukan dengan meneliti sumber literatur yang terkait dengan judul, utamanya penafsiran al-Qur‟an tentang Konsep Pendidikan Islam Studi terhadap Tafsir al-Qur‟an (Telaah Surat al-Baqarah ayat 31-32).
  • 20. 9 c. Jenis Masalah Jenis masalah dalam penelitian ini berbentuk eksploratif ialah menelaah dan mengkaji problematika penafsiran tentang Konsep Pendidikan Islam Studi terhadap Tafsir al-Qur‟an (al-Baqarah ayat 31-32). 2. Pembatasan Masalah Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam masalah yang dibahas, maka penulis akan membatasinya pada Konsep Pendidikan Islam Studi terhadap Tafsir al-Qur‟an (Telaah Surat al-Baqarah ayat 31-32). Adapun ayat-ayat lain tidak menjadi objek penelitian penulis. 3. Pertanyaan Penelitian Bertolak dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tujuan pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32? 2. Bagaimana materi pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32? 3. Bagaimana metode pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui tujuan pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32. 2. Mengetahui materi pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32. 3. Mengetahui metode pendidikan menurut QS. al-Baqarah ayat 31-32.
  • 21. 10 D. Kerangka Pemikiran Konsep pendidikan menurut al-Qur‟an merujuk kepada informasi al- Qur‟an mencakup segala aspek jagat raya ini, bukan hanya terbatas kepada manusia semata yakni dengan menempatkan Allah sebagai pendidik yang Maha Agung. Konsep pendidikan al-Qur‟an sejalan dengan konsep pendidikan Islam yang dipresentasikan melalui kata tarbiyah, ta‟lim dan ta‟dib. Tarbiyah berasal dari kata rabba, pada hakikatnya merujuk kepada Allah selaku murabbi (pendidik) sekalian alam. Kata rabb (Tuhan) dan murabbi (pendidik) berasal dari akar kata seperti termuat dalam ayat al-Qur‟an:  Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. al-Israa: 24). Menurut Syed Naquib al-Attas yang pendapatnya dikutip Jalaluddin (2003: 115), al-tarbiyah mengandung pengertian mendidik, memelihara, menjaga, dan membina semua ciptaan-Nya termasuk manusia, binatang dan tumbuhan. Sedangkan Samsul Nizar (2001: 87), menjelaskan kata al-tarbiyah mengandung arti mengasuh, bertanggung jawab, memberi makan,
  • 22. 11 mengembangkan, memelihara, membesarkan, menumbuhkan dan memproduksi baik yang mencakup kepada aspek jasmaniah maupun rohaniah. Kata rabb dalam al-Qur‟an diulang sebanyak 169 kali dan dihubungkan pada objek-objek yang sangat banyak. Pada rabb ini juga sering dikaitkan dengan kata alam, sesuatu selain Tuhan. Pengkaitan kata rabb dan kata alam tersebut seperti pada surat al-A‟raf ayat 61:  Artinya: “Nuh menjawab: “Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam” (QS. al-A‟raf: 61). Pendidikan diistilahkan dengan ta‟dib yang berasal dari kata kerja addaba. Kata al-ta‟dib diartikan kepada proses mendidik yang lebih tertuju pada pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti peserta didik (Samsul Nizar, 2001: 90). Kata ta‟dib tidak dijumpai langsung dalam al-Qur‟an tetapai pada tingkat operasional, pendidikan dapat dilihat pada praktek yang dilakukan oleh Rasulullah. Rasul sebagai pendidik agung dalam pandangan pendidikan islam, sejalan dengan tujuan Allah mengutus beliau kepada manusia yaitu untuk menyempurnakan akhlak (Jalaluddin, 2003: 125). Allah juga menjelaskan, bahwa sesungguhnya Rasul adalah sebaik-baik contoh teladan bagi kamu sekalian.
  • 23. 12   Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. al-Ahzab: 21). Pendidikan disebut dengan ta‟lim yang berasal dari kata „allama berkonotasi pembelajaran yaitu semacam proses transfer ilmu pengetahuan. Dalam kaitan pendidikan ta‟lim dipahami sebagai proses bimbingan yang dititik beratkan pada aspek peningkatan intelektualitas peserta didik (Jalaluddin, 2003: 133). Proses pembelajara ta‟lim secara simbolis dinyatakan dalam informasi al- Qur‟an ketika penciptaan Adam as. oleh Allah SWT. Adam as. sebagai cikal bakal dari makhluk berperadaban (manusia) menerima pemahaman tentang konsep ilmu pengetahuan langsung dari Allah SWT sedang dirinya (Adam as) sama sekali kosong. Sebagaimana tertulis dalam QS. al-Baqarah ayat 31-32:    Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”. Mereka menjawab: “Maha
  • 24. 13 suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. al-Baqarah: 31-32). Dari ketiga konsep di atas, terlihat hubungan antara tarbiyah, ta‟lim dan ta‟dib. Ketiga konsep tersebut menunjukkan hubungan teologis (nilai tauhid) dan teleologis (tujuan) dalam pendidikan islam sesuai al-Qur‟an yaitu membentuk akhlakul karimah. Pendidikan dalam konsepsi ajaran Islam merupakan manifestasi dari tugas kekhalifahan ummat manusia di muka bumi. Manifestasi ini akan bermakna fungsional jika seluruh fenomena kehidupan yang muncul dapat di beri batasan- batasan nilai moralitasnya, sehingga tugas kekhalifahan itu tidak justru berada di luar lingkar nilai-nilai itu. Dan konsekuensinya, mengisyaratkan kepada manusia agar dalam proses pendidikannya selalu cenderung pada ajaran-ajaran pokok dari sang Pendidik yang paling utama dan pertama, yaitu Allah sebagai rabb al- „alamiin dan sekaligus sebagai rab an-naas. Pendidikan Islam memahami alam dan manusia sebagai totalitas ciptaan Allah, sebagai satu kesatuan, di mana manusia yang diberi otoritas relatif untuk mendayagunakan alam, tidak bisa terlepas dari sifat ar-rahman dan ar-rahim Allah yang termasuk sifat ke-rubbubiyyahan-Nya. Oleh karena itu pendidikan sebagai bagian pokok dari aktifitas pembinaan hidup manusia harus mampu mengembangkan rasa kepatuhan dan rasa syukur yang mendalam kepada Khaliq-
  • 25. 14 nya. Sehingga beban tanggungjawab manusia tidak ditujukan kepada selain Allah. Inilah sebenarnya makna tauhid yang mendasari segala aspek pendidikan Islam. Atas dasar ketauhidan tersebut, pendidikan Islam haruslah mendasarkan orientasinya pada penyucian jiwa, sehingga setiap diri manusia mampu meningkatkan dirinya dari tingkatan iman ke tingkatan ikhsan yang mendasari seluruh kerja kemanusiaannya (amal sholeh). Dari orientasi pendidikan Islam ini, maka asas pendidikan Islam tidak lain adalah berupaya mengefektifkan aplikasi-aplikasi nilai-nilai agama yang dapat menimbulkan transformasi nilai dan pengetahuan secara utuh kepada manusia, masyarakat, dan dunia pada umunya (Syamsul Arifin, 1996: 166-167). Manusia adalah makhluk rohaniah, di samping ia juga makhluk jasmaniah, biologis. Tiga potensi dasar yang dimiliki manusia sebagai khalifah adalah: fitrah, unifikasi ruh dan jasad, dan kemampuan untuk berkehendak (qudrah, free will) (Abdullah Abdurrahman Shalih, 1991: 170). Dalam dunia pendidikan manusia dibedakan dari makhluk-makhluk lain semisal jin, malaikat, dan binatang karena ketiga potensi dasar tersebut. Karena ketiga potensi dasar itu pula manusia diberi amanat dan didaulat oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah-Nya di bumi ini (Suteja, 2009: 28). Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi. Khalifah, baik Adam AS maupun keturunannya diberi kepercayaan atau amanat untuk mengelola bumi
  • 26. 15 demi kesejahteraan dan kemakmuran seluruh umat manusia serta kemanusiaan. Namun manusia sebagai khalifah Allah tidak mungkin melaksanakan tugasnya, kecuali dibekali dengan potensi-potensi yang memungkinkan dirinya mengemban tugas dan amanat tersebut. Al-Qur‟an menyatakan, manusia memiliki karakteristik unik sejak mula manusia mempunyai fitrah baik. Manusia tidak mewarisi dosa hanya akibat pengusiran Nabi Adam AS dari surga (Abdullah Abdurrahman Shalih, 1991: 70). Manusia yang dianggap layak sebagai khalifah tidak akan dapat memegang tanggung jawab sebagai khalifah kecuali ia dilengkapi dengan potensi-potensi yang memungkinkannya berbuat demikian. Al-Qur‟an menyatakan bahwa, ada beberapa ciri yang dimiliki manusia sehingga layak menjadi khalifah. Dari segi fitrahnya, manusia sejak lahir adalah baik dan tidak mewarisi dosa Adam as. Ciri ketiga adalah manusia dikaruniai kebebasan kemauan (iradah). Ciri keempat adalah akal yang memungkinkan manusia melakukan pilihan antara baik dan buruk. Keempat ciri inilah yang membedakan manusia sebagai khalifah dari makhluk-makhluk lain, dan tujuan tertinggi dari pendidikan Islam adalah membina individu-individu yang akan menjadi khalifah (Hasan Langgulung, 1995: 57-58).
  • 27. 16 E. Langkah-Langkah Penelitian Sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi ke dalam lima langkah, yaitu metode penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Untuk lebih jelasnya penulis paparkan di bawah ini: 1. Jenis Data Jenis data dalam penelitian skripsi ini adalah jenis data kualitatif yang menyangkut data tentang masalah yang akan dibahas, yaitu Konsep Pendidikan Islam. 2. Sumber Data Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi sumber data ke dalam dua bagian, yaitu: a. Sumber data primer, yaitu literatur utama tentang pembahasan tafsir Qur‟an Surat al-Baqarah ayat 31-32, yaitu Tafsir al-Thabari, Tafsir al- Baghawi Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir al-Maraghi, Tafsir Fi Dhilal al-Qur‟an, dan Tafsir al-Misbah. b. Sumber data sekunder, yaitu literatur pelengkap yang sesuai dengan pembahasan, yaitu Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Holistik Mengenai Tujuan Pendidikan Nasional, Pengantar Filsafat Pendidikan, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Pengantar Ilmu Tafsir, Metodologi Tafsir al-Qur‟an, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.
  • 28. 17 3. Metode Penelitian Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah tafsir tahlili, yaitu penulis membahas ayat al-Qur‟an sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik studi kepustakaan (Library research), yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian. 5. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif untuk selanjutnya akan dianalisis dengan pendekatan logika.
  • 29. 85 DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Abdurrahman Saleh. 1990. Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan al- Qur‟an. Jakarta: Rineka Cipta. Abdullah, Abdurrahman Saleh. 1991. Landasan dan Tujuan Pendidikan menurut al- Qur‟an serta Implementasinya. Bandung: Diponegoro. Azizy, Ahmad Qodri. 2000. Islam dan Permaslahan Sosial; Mencari Jalan Keluar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azra Azyumardi. 2002. Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. al-Baidhowi, Nashiruddin Abi said Ibn Umar Muhammad al-Syaerozi. 1988. Tafsir al-Baidhowi; Anwarul Tanzil wa Asrarul Ta‟wil. Bairut Libanon: Darul Kutub al-Ilmiyah. al-Baghdadi, Abu Fadl Syihabuddin Sayyid Mahmud al-Alusi. 2005. Ruhul Ma‟ani Jilid VII. Beirut Lebanon: Darul Kutub al-„Ilmiyah. al-Ghifari, Abu. 2002. Gelombang Kejahatan Seks Remaja Modern. Bandung: Mujahid. al-Qurthubi, Abu Abdillah Muhammad ibn Ahmad al-Anshari. 2008. Tafsir al- Qurthubi Jilid VI. Beirut Lebanon: Darul Fikr. al-„Asqalani, al-Imam al-Hafidz ibnu Hajar. Fathul Bari bi Syarh Shahihul Bukhari”. Bairut: Darul Maarif, tt. __________. 2003. Bulughul Maram. Mesir: Darul „Aqidah. al-Nahlawi, Abdurrahman. 1995. Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalibiha fi Baiti wal Madrasati wal Mujtama', Cet. II, Terj., Shihabuddin. Jakarta: Gema Insani Press. al-Nawawi. 1982. Sahih Muslim bi Syarhi al-Nawawi Juz VII. Beirut: Darul Fikr. al-Rifa‟i, Muhammad Nasib. 2000. Ringkasan Tafsir Ibn Katsir Jilid 3. Jakarta: Gema Insani. al-Thabari, Ja‟far Muhamaad ibn Jarir. 1996. Tafsir al-Thabari; Jami‟ul Bayan Ta‟wilul Qur‟an. Bairut Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah. Bahreisy, Salim. 1993. Terjemah Tafsir Ibn Katsir. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
  • 30. 86 Bahreisy, Hussein. 1980. Himpunan Hadits Pilihan: Hadits Shahih Bukhari. Surabaya: al-Ikhlas. Dewantara, Ki Hadjar. 1962. Karja Ki Hadjar Dewantara. Jogjakarta: Percetakan Taman Siswa. Drost, J. Mengajar adalah Mendidik. Kompas, 2 Mei 1998. Gojali, Nanang. 2002. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan. STAIN Cirebon. Hitami, Munzir. 2004. Menggagas Kembali Pendidikan Islam. Yogyakarta: Infinite Press. Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Latif, Abdul. 2007. Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: PT. Refika Aditama. Munawwir, Ahmad Warson. 1997. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif. Nata, Abuddin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama. __________. 2009. Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Tafsir al-Ayat at-Tarbawiy). Jakarta: Rajawali Press. Nur Uhbiyati & Abu Ahmadi. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Qardhawi, Yusuf. 1998. al-Quran Berbicara Akal dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Gema Insani Press. Sadulloh, Uyoh. 2007. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sanaki, AH. Hujair. 2003. Paradigma Pendidikan Islam: Membangun Masyarakat Madani Indonesia. Yogyakarta: Safiria Insani Pers. Shihab, Quraish. 1996. Wawasan Al-Qur‟an, Tafsir Maudhu‟i atas berbagai persoalan umat. Bandung: Mizan. Shihab, Quraish. 2005. Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an Cetakan Ketiga, Vol. 9 . Jakarta: Lentera Hati. Suteja. 2009. Pendidikan Berbasis al-Quran (Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan). Cirebon: Pangger Press. Syadid, Muhammad. 2003. Manhaj Tarbiyah Metode Pembinaan dalam al-Quran. Jakarta: Robbani Press.
  • 31. 87 Tafsir, Ahmad. 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Taqiyuddin. 2008. Sejarah Pendidikan: Melacak Geneologi Pendidikan Islam Indonesia. Bandung: Mulia Press. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia, 2003. Widodo, Sembodo Ardi. 2008. Kajian Filosofis Pendidikan Barat dan Islam. Jakarta: PT. Nimas Multima Yasin, As‟ad, dkk. 2004. Terjemah Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an: di Bawah Naungan al- Qur‟an Jilid 8. Jakarta: Gema Insani Press.