SlideShare a Scribd company logo
Oleh :
Andini Salsabilla (1101130024)
Girta Rama (1101130025)
Reni Dyah W (1101130026)
Gusty Aditya A (1101130027)
SS7 (Signalling System 7-selanjutnya kita sebut
SS7) adalah protokol signalling yang out-of-band
yang menyediakan pembangunan hubungan
bagi telekomunikasi yang advanced.
Out of band artinya, kanal/channel signalling
dengan kanal/channel komunikasi terpisah
antara satu dengan yang lain.
SIGNALLING POINT
SIGNALLING END POINT
SIGNALLING TRANSFER POINT
SIGNALLING TRANSFER END POINT
SIGNALLING LINK
Adalah setiap titik dalam jaringan yang
mempunyai kemampuan untuk mengontrol /
memproses signalling message.
Contoh-contoh Signalling Point dalam jaringan :
- Sentral (Switching Center)
- Pusat Operasi & Pemeliharaan (OMC)
- Service Control Point (SCP)
- Signalling Transfer Point (STP)
- dll.
Merupakan SP yang hanya mampu memproses
signalling message yang secara langsung
ditujukan kepadanya, tetapi tidak mempunyai
kemampuan untuk mentransfer message SS7
yang ditujukan ke SP lain.
Catatan : Dalam beberapa pembahasan, istilah SEP sering ditulis
SP, sehinggai dalam jaringan hanya ada dua istilah titik
pensinyalan yaitu SP dan STP.
Merupakan Signalling Point yang mempunyai
kemampuan untuk mentransfer signalling
message ke Signalling Point lain.
Merupakan Signalling Point yang dapat
melakukan fungsi STP & SEP (combined).
Adalah media transmisi untuk membawa
signalling message antara dua Signalling Point.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengguna komunikasi data
(akses jaringan melalui perangkat terminal / PC) semakin
menjamur yang tidak jarang terjadi masalah inkompatibilitas
dengan jaringan. Maka untuk tujuan standarisasi, pada th ‘83,
ISO (International Standard Organization) memperkenalkan
konsep 7 layer OSI (Open System Interchange) yang merupakan
basic refference dalam penyusunan protokol komunikasi
terutama ditujukan bagi vendor, sehingga dapat mempertinggi
kompatibilitas dengan produk lain (yang berarti dapat
memperluas segmen pasar), di lain pihak customer merasa aman
(terlindungi) karena bebas dalam memilih produk.
Sementara itu arsitektur yang telah dibangun SS6 yang dirancang
untuk pelayanan connection oriented tidak mampu berkembang
dengan struktur jaringan yang ada karena keterbatasan aplikasi
yang dapat didukungnya. Dengan kata lain SS6 tidak dapat
memenuhi layanan komunikasi data lapis 4 s/d 7 OSI. Untuk
mengatasi hal ini, maka pada tahun 1984, dilakukan koreksi
terhadap SS6 yakni dengan menyisipkan elemen fungsional
tambahan yaitu SCCP (Signalling Connection Cointrol Part) dan
TCAP (Transaction Capabilities), dimana hasil koreksi ini dikenal
dengan Sistem Pensinyalan No. 7 (CCS7) yang arsitekturnya
seperti terlihat pada gambar
MTP Level 1
MTP Level 2
MSU
FISU
LSSU
MTP Level 1
MTP Level 1 (Signalling Data Link function)
SDL mendefinisikan karakteristik :
- Fisik  berupa kanal data dua arah (bidirectional) yang
beroperasi secara full duplex. Realisasinya misal berupa : digital
switch block, multiplexer dijital dsb).
- Elektrik  kecepatan data : 64 Kbps (untuk kedua arah
sama). Dapat menggunakan time slot manapun (pada sistem
PCM 30), kecuali time slot 0 (untuk sinkronisasi)
- Fungsional  sebagai interface untuk menyalurkan data
melalui physical connection (link transmisi) antara dua Signalling
Point.
Catatan : pada lingkungan transmisi analog, dimungkinkan (misal aplikasi
modem) dengan kecepatan  4,8 Kbps.
MTP Level 2
MTP Level 2 (Signalling Link function)
Informasi pensinyalan yang akan dikirim merupakan
intra layer primitive dalam komunikasi komputer.
Informasi ini dibagi dalam beberapa unit sinyal dengan
panjang bervariasi. Pada SS7 suatu unit pesan
(message) yang dikirim (ditransfer) melalui signaling
data link disebut Signal Unit (SU)
Terdapat 3 jenis/tipe SU yaitu MSU, FISU dan LSSU.
MSU
MSU (Message Signal Unit)
Merupakan SU yang membawa pesan/informasi
pensinyalan dari User Part (Level 4), pesan
tersebut ditempatkan pada field SIF
MTP Level 2
FISU
FISU (Fill In Signal Unit)
Merupakan SU yang yang dikirim apabila tidak
ada MSU (dari level 4) atau LSSU (dari level 3)
yang dikirim, sehingga FISU ini disebut juga filler
(pengisi kekosongan). Berfungsi menjaga
hubungan antara dua SP untuk mengawasi terus
menerus kondisi link (fungsi supervisory).
MTP Level 2
LSSU
LSSU (Link Status Signal Unit)
Merupakan SU yang digunakan untuk mengindikasikan
status link ke remote end signaling link, baik indikasi
normal, out-of-allignment, out-of-service dll.
Sinyal ini dikirim baik pada saat sistem pertama kali
dioperasikan (inisiasi) maupun saat terjadi gangguan
dan proses perbaikan (recovery). Informasi status
indikasi ini dibawa dalam field SF (Status Field)
MTP Level 2
SS7 - Signalling System 7

More Related Content

What's hot

Fungsi analitik (2) slide6
Fungsi analitik (2) slide6Fungsi analitik (2) slide6
Fungsi analitik (2) slide6siti komsiyah
 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
Taufik_Yui
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy
 
Radial Basis Function Network (RBFN)
Radial Basis Function Network (RBFN)Radial Basis Function Network (RBFN)
Radial Basis Function Network (RBFN)
ahmad haidaroh
 
Signaling System 7 (SS7) - Telekomunikasi
Signaling System 7 (SS7) - TelekomunikasiSignaling System 7 (SS7) - Telekomunikasi
Signaling System 7 (SS7) - Telekomunikasi
Handhika YP
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
Putri Handayani
 
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
Kelinci Coklat
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & Tautologi
Huzairi Zairi
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
Cabii
 
sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
Dhiah Febri
 
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalTabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalMustahal SSi
 
Regresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasiRegresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasi
Isti Qomah
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
KuliahKita
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
specy1234
 
Normalisasi data
Normalisasi dataNormalisasi data
Normalisasi data
Rizal Achmad
 
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhanaMatematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
lia170494
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
padlah1984
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Nila Aulia
 
4 ukruran tendensi sentral
4  ukruran tendensi sentral4  ukruran tendensi sentral
4 ukruran tendensi sentralSalma Van Licht
 

What's hot (20)

Fungsi analitik (2) slide6
Fungsi analitik (2) slide6Fungsi analitik (2) slide6
Fungsi analitik (2) slide6
 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Radial Basis Function Network (RBFN)
Radial Basis Function Network (RBFN)Radial Basis Function Network (RBFN)
Radial Basis Function Network (RBFN)
 
Signaling System 7 (SS7) - Telekomunikasi
Signaling System 7 (SS7) - TelekomunikasiSignaling System 7 (SS7) - Telekomunikasi
Signaling System 7 (SS7) - Telekomunikasi
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & Tautologi
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
 
Determinan es
Determinan esDeterminan es
Determinan es
 
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan HeksadesimalTabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Tabel padanan bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
 
Regresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasiRegresi dan interpolasi
Regresi dan interpolasi
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Normalisasi data
Normalisasi dataNormalisasi data
Normalisasi data
 
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhanaMatematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
Matematika Ekonomi Diferensiasi fungsi sederhana
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
4 ukruran tendensi sentral
4  ukruran tendensi sentral4  ukruran tendensi sentral
4 ukruran tendensi sentral
 

Similar to SS7 - Signalling System 7

MENGENAL OSI MODEL DAN TCP/IP MODEL PADA JARINGAN
MENGENAL OSI MODEL DAN TCP/IP MODEL PADA JARINGANMENGENAL OSI MODEL DAN TCP/IP MODEL PADA JARINGAN
MENGENAL OSI MODEL DAN TCP/IP MODEL PADA JARINGAN
KangOtsun
 
OSI Layer dan TCP/IP
OSI Layer dan TCP/IP OSI Layer dan TCP/IP
OSI Layer dan TCP/IP
Erlangga Putra
 
Computer system maintenance management
Computer system maintenance managementComputer system maintenance management
Computer system maintenance management
Shahril Majid
 
Jaringan Dasar : TCP/IP
Jaringan Dasar : TCP/IPJaringan Dasar : TCP/IP
Jaringan Dasar : TCP/IP
Didik Ariyana
 
Bab 13 pengenalan kepada si
Bab 13 pengenalan kepada siBab 13 pengenalan kepada si
Bab 13 pengenalan kepada si
miemustafa
 
MATERI UNTUK BESOK.ppt
MATERI UNTUK BESOK.pptMATERI UNTUK BESOK.ppt
MATERI UNTUK BESOK.ppt
labtekaje
 
Spanning Tree Protocol
Spanning Tree ProtocolSpanning Tree Protocol
Spanning Tree Protocol
musyawir_poltek
 
02. Protokol dan Arsitektur jaringan komputer.pptx
02. Protokol dan Arsitektur jaringan komputer.pptx02. Protokol dan Arsitektur jaringan komputer.pptx
02. Protokol dan Arsitektur jaringan komputer.pptx
RudyWidyanto
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Muhammad Syarif
 
7_Layer_OSI.pptx
7_Layer_OSI.pptx7_Layer_OSI.pptx
7_Layer_OSI.pptx
RyanSyahrul1
 
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
irfandythalib
 
Model open sistem interkoneksi
Model open sistem interkoneksiModel open sistem interkoneksi
Model open sistem interkoneksi
Alvin Setiawan
 
Osi lyaer
Osi lyaerOsi lyaer
Rancang bangun jarngan SMK DARUS SHOLIHIN
Rancang bangun jarngan SMK DARUS SHOLIHINRancang bangun jarngan SMK DARUS SHOLIHIN
Rancang bangun jarngan SMK DARUS SHOLIHIN
Heru Wibowo
 
OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"
Venta Adrian, S.Kom
 
Osi
OsiOsi
Model OSI Layer
Model OSI LayerModel OSI Layer
OSI/RM
OSI/RMOSI/RM

Similar to SS7 - Signalling System 7 (20)

MENGENAL OSI MODEL DAN TCP/IP MODEL PADA JARINGAN
MENGENAL OSI MODEL DAN TCP/IP MODEL PADA JARINGANMENGENAL OSI MODEL DAN TCP/IP MODEL PADA JARINGAN
MENGENAL OSI MODEL DAN TCP/IP MODEL PADA JARINGAN
 
OSI Layer dan TCP/IP
OSI Layer dan TCP/IP OSI Layer dan TCP/IP
OSI Layer dan TCP/IP
 
Computer system maintenance management
Computer system maintenance managementComputer system maintenance management
Computer system maintenance management
 
Spanning tree protocol
Spanning tree protocolSpanning tree protocol
Spanning tree protocol
 
Jaringan Dasar : TCP/IP
Jaringan Dasar : TCP/IPJaringan Dasar : TCP/IP
Jaringan Dasar : TCP/IP
 
Bab 13 pengenalan kepada si
Bab 13 pengenalan kepada siBab 13 pengenalan kepada si
Bab 13 pengenalan kepada si
 
MATERI UNTUK BESOK.ppt
MATERI UNTUK BESOK.pptMATERI UNTUK BESOK.ppt
MATERI UNTUK BESOK.ppt
 
Spanning Tree Protocol
Spanning Tree ProtocolSpanning Tree Protocol
Spanning Tree Protocol
 
02. Protokol dan Arsitektur jaringan komputer.pptx
02. Protokol dan Arsitektur jaringan komputer.pptx02. Protokol dan Arsitektur jaringan komputer.pptx
02. Protokol dan Arsitektur jaringan komputer.pptx
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
 
7_Layer_OSI.pptx
7_Layer_OSI.pptx7_Layer_OSI.pptx
7_Layer_OSI.pptx
 
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
Spanning Tree Protocol (Indonesian Version by Irfandy Thalib))
 
Model open sistem interkoneksi
Model open sistem interkoneksiModel open sistem interkoneksi
Model open sistem interkoneksi
 
Osi lyaer
Osi lyaerOsi lyaer
Osi lyaer
 
Rancang bangun jarngan SMK DARUS SHOLIHIN
Rancang bangun jarngan SMK DARUS SHOLIHINRancang bangun jarngan SMK DARUS SHOLIHIN
Rancang bangun jarngan SMK DARUS SHOLIHIN
 
OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"OSI "Open System Interconnection"
OSI "Open System Interconnection"
 
Osi
OsiOsi
Osi
 
Osi
OsiOsi
Osi
 
Model OSI Layer
Model OSI LayerModel OSI Layer
Model OSI Layer
 
OSI/RM
OSI/RMOSI/RM
OSI/RM
 

More from Gusty Aditya

Geladi Telkom University di Telkom Akses Bandung
Geladi Telkom University di Telkom Akses BandungGeladi Telkom University di Telkom Akses Bandung
Geladi Telkom University di Telkom Akses Bandung
Gusty Aditya
 
Nanobioteknologi - Nanobiotechnology
Nanobioteknologi - NanobiotechnologyNanobioteknologi - Nanobiotechnology
Nanobioteknologi - Nanobiotechnology
Gusty Aditya
 
TV Digital dan CATV
TV Digital dan CATVTV Digital dan CATV
TV Digital dan CATV
Gusty Aditya
 
NGN - Next Generation Network
NGN - Next Generation NetworkNGN - Next Generation Network
NGN - Next Generation Network
Gusty Aditya
 
Yoghurt stroberi ppsx - Fermentation
Yoghurt stroberi ppsx - FermentationYoghurt stroberi ppsx - Fermentation
Yoghurt stroberi ppsx - Fermentation
Gusty Aditya
 
Sistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsxSistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsx
Gusty Aditya
 
Pertumbuhan biji kecambah ppsx kelas 12 SMAN 15 Bandung
Pertumbuhan biji kecambah ppsx kelas 12 SMAN 15 BandungPertumbuhan biji kecambah ppsx kelas 12 SMAN 15 Bandung
Pertumbuhan biji kecambah ppsx kelas 12 SMAN 15 Bandung
Gusty Aditya
 

More from Gusty Aditya (7)

Geladi Telkom University di Telkom Akses Bandung
Geladi Telkom University di Telkom Akses BandungGeladi Telkom University di Telkom Akses Bandung
Geladi Telkom University di Telkom Akses Bandung
 
Nanobioteknologi - Nanobiotechnology
Nanobioteknologi - NanobiotechnologyNanobioteknologi - Nanobiotechnology
Nanobioteknologi - Nanobiotechnology
 
TV Digital dan CATV
TV Digital dan CATVTV Digital dan CATV
TV Digital dan CATV
 
NGN - Next Generation Network
NGN - Next Generation NetworkNGN - Next Generation Network
NGN - Next Generation Network
 
Yoghurt stroberi ppsx - Fermentation
Yoghurt stroberi ppsx - FermentationYoghurt stroberi ppsx - Fermentation
Yoghurt stroberi ppsx - Fermentation
 
Sistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsxSistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsx
 
Pertumbuhan biji kecambah ppsx kelas 12 SMAN 15 Bandung
Pertumbuhan biji kecambah ppsx kelas 12 SMAN 15 BandungPertumbuhan biji kecambah ppsx kelas 12 SMAN 15 Bandung
Pertumbuhan biji kecambah ppsx kelas 12 SMAN 15 Bandung
 

Recently uploaded

1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
ymikhael4
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
RobiahIqlima
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
afifsalim12
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
ssuser0b6eb8
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
ssuser5e48eb
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
RifkiAbrar2
 

Recently uploaded (8)

1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
1 - Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang-1.pptx
 
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
111078825-Nilai-Maksimum-Dan-Minimum-Turunan-Fungsi.pptx
 
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdfPROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu indukSistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
Sistem Proteksi Jawa Bali untuk gardu induk
 
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptxBAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
BAHAN KULIUAH BAHAN TAMBAHAN MAKANANTM 03.pptx
 
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptxPaparan  Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
Paparan Pengawasan Bangunan Gedung.pptx
 

SS7 - Signalling System 7

  • 1. Oleh : Andini Salsabilla (1101130024) Girta Rama (1101130025) Reni Dyah W (1101130026) Gusty Aditya A (1101130027)
  • 2. SS7 (Signalling System 7-selanjutnya kita sebut SS7) adalah protokol signalling yang out-of-band yang menyediakan pembangunan hubungan bagi telekomunikasi yang advanced. Out of band artinya, kanal/channel signalling dengan kanal/channel komunikasi terpisah antara satu dengan yang lain.
  • 3. SIGNALLING POINT SIGNALLING END POINT SIGNALLING TRANSFER POINT SIGNALLING TRANSFER END POINT SIGNALLING LINK
  • 4. Adalah setiap titik dalam jaringan yang mempunyai kemampuan untuk mengontrol / memproses signalling message. Contoh-contoh Signalling Point dalam jaringan : - Sentral (Switching Center) - Pusat Operasi & Pemeliharaan (OMC) - Service Control Point (SCP) - Signalling Transfer Point (STP) - dll.
  • 5. Merupakan SP yang hanya mampu memproses signalling message yang secara langsung ditujukan kepadanya, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk mentransfer message SS7 yang ditujukan ke SP lain. Catatan : Dalam beberapa pembahasan, istilah SEP sering ditulis SP, sehinggai dalam jaringan hanya ada dua istilah titik pensinyalan yaitu SP dan STP.
  • 6. Merupakan Signalling Point yang mempunyai kemampuan untuk mentransfer signalling message ke Signalling Point lain.
  • 7. Merupakan Signalling Point yang dapat melakukan fungsi STP & SEP (combined).
  • 8. Adalah media transmisi untuk membawa signalling message antara dua Signalling Point.
  • 9.
  • 10. Dalam perkembangan selanjutnya, pengguna komunikasi data (akses jaringan melalui perangkat terminal / PC) semakin menjamur yang tidak jarang terjadi masalah inkompatibilitas dengan jaringan. Maka untuk tujuan standarisasi, pada th ‘83, ISO (International Standard Organization) memperkenalkan konsep 7 layer OSI (Open System Interchange) yang merupakan basic refference dalam penyusunan protokol komunikasi terutama ditujukan bagi vendor, sehingga dapat mempertinggi kompatibilitas dengan produk lain (yang berarti dapat memperluas segmen pasar), di lain pihak customer merasa aman (terlindungi) karena bebas dalam memilih produk.
  • 11. Sementara itu arsitektur yang telah dibangun SS6 yang dirancang untuk pelayanan connection oriented tidak mampu berkembang dengan struktur jaringan yang ada karena keterbatasan aplikasi yang dapat didukungnya. Dengan kata lain SS6 tidak dapat memenuhi layanan komunikasi data lapis 4 s/d 7 OSI. Untuk mengatasi hal ini, maka pada tahun 1984, dilakukan koreksi terhadap SS6 yakni dengan menyisipkan elemen fungsional tambahan yaitu SCCP (Signalling Connection Cointrol Part) dan TCAP (Transaction Capabilities), dimana hasil koreksi ini dikenal dengan Sistem Pensinyalan No. 7 (CCS7) yang arsitekturnya seperti terlihat pada gambar
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. MTP Level 1 MTP Level 2 MSU FISU LSSU
  • 16. MTP Level 1 MTP Level 1 (Signalling Data Link function) SDL mendefinisikan karakteristik : - Fisik  berupa kanal data dua arah (bidirectional) yang beroperasi secara full duplex. Realisasinya misal berupa : digital switch block, multiplexer dijital dsb). - Elektrik  kecepatan data : 64 Kbps (untuk kedua arah sama). Dapat menggunakan time slot manapun (pada sistem PCM 30), kecuali time slot 0 (untuk sinkronisasi) - Fungsional  sebagai interface untuk menyalurkan data melalui physical connection (link transmisi) antara dua Signalling Point. Catatan : pada lingkungan transmisi analog, dimungkinkan (misal aplikasi modem) dengan kecepatan  4,8 Kbps.
  • 17. MTP Level 2 MTP Level 2 (Signalling Link function) Informasi pensinyalan yang akan dikirim merupakan intra layer primitive dalam komunikasi komputer. Informasi ini dibagi dalam beberapa unit sinyal dengan panjang bervariasi. Pada SS7 suatu unit pesan (message) yang dikirim (ditransfer) melalui signaling data link disebut Signal Unit (SU) Terdapat 3 jenis/tipe SU yaitu MSU, FISU dan LSSU.
  • 18. MSU MSU (Message Signal Unit) Merupakan SU yang membawa pesan/informasi pensinyalan dari User Part (Level 4), pesan tersebut ditempatkan pada field SIF MTP Level 2
  • 19. FISU FISU (Fill In Signal Unit) Merupakan SU yang yang dikirim apabila tidak ada MSU (dari level 4) atau LSSU (dari level 3) yang dikirim, sehingga FISU ini disebut juga filler (pengisi kekosongan). Berfungsi menjaga hubungan antara dua SP untuk mengawasi terus menerus kondisi link (fungsi supervisory). MTP Level 2
  • 20. LSSU LSSU (Link Status Signal Unit) Merupakan SU yang digunakan untuk mengindikasikan status link ke remote end signaling link, baik indikasi normal, out-of-allignment, out-of-service dll. Sinyal ini dikirim baik pada saat sistem pertama kali dioperasikan (inisiasi) maupun saat terjadi gangguan dan proses perbaikan (recovery). Informasi status indikasi ini dibawa dalam field SF (Status Field) MTP Level 2