2. PROTOKOL
Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah
proses komunikasi antar entiti atau perangkat
yang berlainan sistemnya.
Entiti atau perangkat ini adalah segala sesuatu
yang mampu menerima dan mengirim. Untuk
berkomunikasi mengirim dan menerima antara
dua entiti dibutuhkan saling-pengertian di antara
kedua belah pihak.
Pengertian inilah yang dikatakan sebagai
protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturan-
aturan main yang mengatur bagaimana
komunikasi data agar dapat berjalan.
3. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan
bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi. Elemen-elemen
penting daripada protokol adalah : syntax, semantics dan
timing.
Syntax : mengacu pada struktur atau format data, yang
mana dalam urutan tampilannya memiliki makna
tersendiri.
Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan memiliki
urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim,
delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream
sisanya merupakan informasinya sendiri.
Semantics : mengacu pada maksud setiap section bit.
Dengan kata lain adalah bagaimana bit-bit tersebut terpola
untuk dapat diterjemahkan.
4. Timing : mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data
harus dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirim.
Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data sebesar 100
Megabits per detik (Mbps) namun penerima hanya mampu
mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data
akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya
banyak data yang akan hilang atau musnah.
5. STANDARISASI
Standar adalah suatu hal yang penting dalam penciptaan
dan pemeliharaan sebuah kompetisi pasar daripada
manufaktur perangkat komunikasi dan menjadi jaminan
interoperabilitas data dalam proses komunikasi.
Standar komunikasi data dapat dikategorikan dalam 2
kategori yakni kategori de facto (konvensi) dan de jure
(secara hukum atau regulasi).
6. Beberapa organisasi yang mengeluarkan standar teknologi
telekomunikasi dan data internasional maupun dari Amerika:
International Standards Organization (ISO).
International Telecommunications Union-Telecommunication
Standards Section (ITUT).
American National Standards Institute (ANSI).
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
7. Pentingnya standarisasi adalah untuk menjamin
interoperabilitas antar perangkat keras dan perangkat
lunak yang digunakan.
Gambar 1.(a) protokol tanpa standarisasi , (b) protokol dengan standarisasi.
8. MODEL REFERENSI OSI
ISO (International Standard Organization)
mengajukan struktur dan fungsi protocol
komunikasi data.
Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System
Interconnected) Reference Model.
Dengan demikian diharapkan semua vendor
perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman
dengan model referensi ini dalam
mengembangkan protokolnya.
9. Berikut deskripsi Model referensi OSI:
Sebuah Model Layer
Setiap layer melakukan sekumpulan fungsi tertentu
untuk mensukseskan komunikasi data
Setiap layer bergantung pada layer yang ada di
bawahnya untuk melakukan fungsinya
Setiap layer akan mendukung operasi lapisan yang
berada di atasnya
Implementasi pada setiap lapis seharusnya tidak
bergantung pada lapisan lainnya
10. Model referensi OSI terdiri atas 7 layer (lapisan) yang
mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapat terdiri
atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing
menyediakan pelayanan yang sesuai dengan fungsi layer
tersebut.
Ke-7 layer bekerja dari layer teratas menuju kebawah
bawah sesuai urutan : aplication, presentation, session,
transport, network, data-link, dan physical.
11. Ke-7 layer tersebut disusun berdasarkan lima prinsip yang
harus diikuti untuk menentukan layer dalam komunikasi:
Layer dibuat jika ketika diperlukan pemisahan level yang
secara teori diperlukan.
Masing-masing layer memiliki fungsi yang jelas.
Setiap fungsi dari masing-masing layer telah ditentukan
agar sesuai dengan standar protokol secara internasional.
Batas kedua layer telah ditentukan untuk mengurangi
informasi menerobos antarmuka layer.
Setiap layer ditentukan dengan jelas fungsinya, tetapi
jumlah layer sebaiknya sekecil mungkin untuk
menghindari arsitektur yang luas.
14. Setiap lapisan terlibat pada proses pengiriman
pesan/message dari Device A ke Device B.
Terlihat bahwa perjalanan message dari A ke B melewati
banyak intermediasi node. Intermediasi node ini biasanya
hanya melibatkan tiga lapisan pertama model OSI saja.
Jadi dengan demikian para disainer hardware dan jaringan
dapat lebih paham dan flexibel dalam membuat suatu
sistem sehingga fungsi setiap mesin dapat ber-interoperasi
(interoperbility) satu sama lain.
Setiap mesin/komputer hanya dapat memanfaatkan
service lapisan yang terdapat tepat di lapisan bawahnya.
Contoh: Lapisan 3 menggunakan service yang disediakan
oleh lapisan 2 dan menyediakan service untuk lapisan 4.
15. PROSES PEER-TO-PEER
Proses yang terjadi pada setiap mesin pada lapisan
tertentu disebut peer-to-peer processes (proses peer-to-
peer). 2 mesin akan dapat berkomunikasi jika pada
lapisan tertentu menggunakan protokol yang sama.
Message / pesan yang dikirim device A menuju device B
harus melalui lapisan-lapisan yang paling atas menuju
lapisan bawah berikutnya sampai lapisan terbawah
kemudian kembali menuju lapisan yang lebih tinggi dan
seterusnya melewati lapisan tepat diatasnya.
Pesan-pesan yang dikirim adalah berupa informasi yang
dibentuk dalam paket-paket, di mana pada layer tepat di
bawahnya informasi tersebut “dibungkus”. Jadi pada sisi
penerima informasi yang sampai berupa paket-paket
yang telah “dibuka” bungkusannya dan direkonstruksi
kembali.
16. PENGORGANISASIAN LAPISAN
Tujuh lapisan yang telah dijelaskan dapat dibagi menjadi 3
sub-kelompok (subgroups).
Lapisan 1, 2 dan 3 adalah network support layer (lapisan-
lapisan pendukung jaringan).
Lapisan 5, 6 dan 7 merupakan user support layer
(lapisan-lapisan pendukung pengguna).
Lapisan 4 adalah transport layer, yang maksudnya
adalah lapisan yang menghubungkan 2 subgroup
sehingga lapisan user support layer dapat “mengerti”
pesan yang dikirim network support layer.
18. LAPISAN-LAPISAN MENURUT OSI
1. Physical Layer
Physical Layer : karakteristik perangkat keras yang
mentransmisikan sinyal data.
Lapisan fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit
stream dalam medium fisik. Dalam lapisan ini kita akan
mengetahui spesifikasi mekanikal dan elektrikal daripada
media transmisi serta antarmukanya.
Hal-hal penting yang dapat dibahas lebih jauh dalam lapisan
fisik ini adalah:
Karakteristik fisik daripada media dan antarmuka.
Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu
menterjemahkan bit 0 atau 1, juga termasuk pengkodean dan
bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
19. Data rate (laju data).
Sinkronisasi bit.
Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-to-
point atau point-to-multipoint configuration.
Topologi fisik. Misalnya: mesh topology, star topology, ring
topology atau bus topology.
Mode transmisi. Misalnya : half-duplex mode, full-duplex
(simplex) mode.
21. 2. Data-Link Layer
Data-Link Layer : pengiriman data melintasi jaringan fisik.
Lapisan data link berfungsi mentransformasi lapisan fisik yang
merupakan fasilitas transmisi data mentah menjadi link yang
reliabel. Lapisan ini menjamin informasi bebas error untuk ke
lapisan di atasnya.
Tanggung jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai
berikut:
Framing. Yaitu membagi bit stream yang diterima dari lapisan
network menjadi unit-unit data yang disebut frame.
Physical addressing. Jika frame-frame didistribusikan ke sistem
lainpada jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah
header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim dan/atau
penerima.
22. Flow control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau
berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang
menstabilkan laju bit.
Error control. Data link menambah reliabilitas lapisan fisik
dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi
frame-frame yang gagal terkirim.
Access control. Jika 2 atau lebih device dikoneksi dalam link
yang sama, lapisan data link perlu menentukan device yang
mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.
24. 3. Network Layer
Network Layer: hubungan lintas jaringan dan mengisolasi
layer yang lebih tinggi.
Pengalamatan dan pengiriman data. Lapisan network
bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan konsep
source-to-destination.
Adapun tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah:
Logical addressing. Bila pada lapisan data link
diimplementasikan physical addressing untuk penangan
pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan
network problematika addressing untuk lapisan network bisa
mencakup lokal dan antar jaringan/network. Pada lapisan
network ini logical address ditambahkan pada paket yang
datang dari lapisan data link.
25. Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga
membentuk internetwork diperlukan metoda
routing/perutean. Sehingga paket dapat ditransfer dari
satu device yang berasal dari jaringan tertentu menuju
device lain pada jaringan yang lain.
27. 4. Transport Layer
Transport Layer : menjamin penerima mendapatkan data
seperti yang dikirimkan.
Lapisan transport bertanggung jawab untuk pengiriman
source-to-destination (end-to-end) daripada jenis message
tertentu.
Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah:
Sevice-point addressing. Lapisan transport ini tidak hanya
menangani pengiriman/delivery source-to-destination dari
computer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih
spesifik kepada delivery jenis message untuk aplikasi yang
berlainan. Sehingga setiap message yang berlainan aplikasi
harus memiliki alamat tersendiri lagi yang disebut service
point address atau port address.
28. Segmentation dan reassembly. Sebuah message dibagi dalam
segmen-segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki
sequence number. Sequence number ini digunakan bagi
lapisan transport untuk merakit/reassembly segmen-segman
yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.
Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku
sebagai connectionless atau connection-riented.
Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan
transport bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow
control). Bedanya dengan flow control di lapisan data link adalah
dilakukan untuk end-to-end.
Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di
lapisan data link, juga berorientasi end-to-end.
30. 5. Session Layer
Session Layer : hubungan antar aplikasi yang
berkomunikasi.
Layanan yang diberikan oleh tiga layer pertama (fisik,
data link dan network) tidak cukup untuk beberapa
proses. Maka pada lapisan session ini dibutuhkan dialog
controller.
Tanggung jawab spesifik:
Dialog control.
Sinkronisasi
32. 6. Presentation Layer
Presentaton Layer : rutin standard mempresentasikan data.
Presentation layer lebih cenderung pada syntax dan semantic
pada pertukaran informasi dua sistem.
Tanggung jawab spesifik :
Translasi
Enkripsi
Kompresi
34. 7. Application Layer
Application Layer : interface antara aplikasi yang dihadapi
user dan resource jaringan yang diakses.
Sesuai namanya, lapisan ini menjembatani interaksi
manusia dengan perangkat lunak/software aplikasi.
35. MODEL REFERENSI TCP/IP
TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada.
Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja:
physical, data link, network, transport dan application.
Hanya saja lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakup tiga
lapisan OSI teratas.
Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2
buah protokol yakni Transmission Control Protocol
(TCP) dan User Datagram Protocol Protocol (UDP).
Pada lapisan ketiga, TCP/IP mendefiniskan sebagai
Internetworking Protocol (IP), namun ada beberapa
protokol lain yang mendukung pergerakan data pada
lapisan ini.
38. 1. Physical Layer.
Pada lapisan ini, TCP/IP tidak mendefinisikan protokol
yang spesifik. Artinya TCP/IP mendukung semua standar
dan proprietary protokol lain.
Ditentukan karakteristik media transmisi, rata-rata
pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal dan sarana
sistem pengiriman data ke device yang terhubung ke
network
2. Data Link Layer.
Berkaitan dengan logical-interface diantara satu ujung
sistem dan jaringan dan melakukan fragmentasi atau
defragmentasi datagram.
LAPISAN TCP/IP
39. Ada juga yang berpendapat dengan menggabungkan
lapisan ini dengan lapisan fisik, sehingga kedua
lapisan ini dianggap sebagai satu lapisan, sehingga
TCP/IP dianggap hanya terdiri dari empat lapis.
Perhatikan perbandingannya pada gambar 12 dan
gambar 13.
40. 3. Network Layer Internet Protocol (IP)
Berkaitan dengan routing data dari sumber ke tujuan.
Pelayanan pengiriman paket elementer. Definisikan
datagram (jika alamat tujuan tidak dalam jaringan
lokal, diberi gateway = device yang menswitch paket
antara jaringan fisik yang beda; memutuskan gateway yang
digunakan).
Pada lapisan ini TCP/IP mendukung IP dan didukung
oleh protokol lain yaitu RARP, ICMP, ARP dan IGMP.
41. Internetworking Protocol (IP) Adalah mekanisme
transmisi yang digunakan oleh TCP/IP. IP disebut juga
unreliable dan connectionless datagram protocol - a
besteffort delivery service. IP mentransportasikan data
dalam paket-paket yang disebut datagram.
Address Resolution Protocol (ARP). ARP digunakan
untuk menyesuaikan alamat IP dengan alamat fisik
(Physical address).
Reverse Address Resolution Protocol (RARP) RARP
membolehkan host menemukan alamat IP nya jika dia
sudah tahu alamat fisiknya. Ini berlaku pada saat host
baru terkoneksi ke jaringan.
42. Internet Control Message Protocol (ICMP) ICMP
adalah suatu mekanisme yang digunakan oleh
sejumlah host dan gateway untuk mengirim
notifikasi datagram yang mengalami masalah
kepada host pengirim.
Internet Group Message Protocol (IGMP) IGMP
digunakan untuk memfasilitasi transmisi
message yang simultan kepasa kelompok/group
penerima.
43. 4. Transport Layer.
Pada lapisan ini terbagi menjadi dua, UDP dan TCP.
User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah protokol
process-to-process yang menambahakan hanya alamat
port, check-sum error control, dan panjang informasi
data dari lapisan di atasnya. (Connectionless)
Transmission Control Protocol (TCP). TCP menyediakan
layanan penuh lapisan transpor untuk aplikasi. TCP
juga dikatakan protokol transport untuk stream yang
reliabel. Dalam konteks ini artinya TCP bermakna
connection-oriented, dengan kata lain: koneksi end-to-
end harus dibangun dulu di kedua ujung terminal
sebelum kedua ujung terminal mengirimkan data.
(Connection Oriented)
44. 5. Application Layer.
Layer dalam TCP/IP adalah kombinasi lapisan-lapisan
session, presentation dan application pada OSI yang
menyediakan komunikasi diantara proses atau
aplikasi-aplikasi pada host yang berbeda: telnet, ftp,
http, dll.
Untuk mengontrol operasi pertukaran data, informasi
kontrol serta data user harus ditransmisikan, (gambar
14).
Dapat dikatakan bahwa proses pengiriman
menggerakkan satu blok data dan meneruskannya ke
TCP.
45. TCP memecah blok data ini menjadi bagian-bagian
kecil agar mudah disusun. Untuk setiap bagian-
bagian kecil ini, TCP menyisipkan informasi kontrol
yang disebut sebagai TCP header, yang akhirnya
membentuk segmen TCP.
Informasi kontrol dipergunakan oleh pasangan (peer)
entiti protokol TCP pada host lainnya. Contoh item-
item yang termasuk dalam header ini adalah sebagai
berikut:
Destination port: saat entiti penerima TCP menerima
segmen TCP, harus diketahui kepada siapa data tersebut
dikirimkan.
46. Sequence number: TCP memberikan nomor yang
dikirim secara bertahap ke port tujuan, sehingga
jika destination menerima tidak sesuai dengan
urutannya, maka entiti destination akan
meminta untuk dikirim kembali.
Checksum: pada pengiriman segmen TCP
diikutkan pula suatu kode yang yang disebut
dengan segment remainder. Remainder TCP
yang diterima akan dikalkulasi dan
dibandingkan hasilnya dengan kode yang datang.
Jika terjadi ketidasesuaian, berarti telah terjadi
kesalahan transmisi.
48. Suite Protokol TCP/IP
Gambar 15 menunjukkan beberapa protokol
yang umumnya diterapkan sebagai bagian dari
suite protokol TCP/IP.
Aplikasi yang disediakan protokol TCP/IP sangat
banyak dan berkembang dari waktu ke
waktu.
50. Aplikasi-aplikasi pada Protokol TCP/IP
1. File Transfer Protocol (FTP)
FTP menggunakan protokol transport TCP untuk
mengirimkan file. TCP dipakai sebagai protokol transport
karena protokol ini memberikan garansi pengiriman
dengan FTP yang dapat memungkinkan user mengakses
file dan directory secara interaktif, diantaranya:
Melihat daftar file pada direktory remote dan lokal.
Menganti nama dan menghapus file
Transfer file dari host remote ke lokal (download)
Transfer file dari host lokal ke remote (upload)
51. 2. Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
File-transfer-protocol menggunakan TCP untuk
mendapatkan komunikasi dalam jaringan yang dapat
diandalkan.
Jika jaringan sudah cukup dapat diandalkan, seperti
umumnya pada jaringan LAN maka dapat dipergunakan
file-transfer-protocol yang lebih sederhana, yaitu
dapat digunakan user-datagram-protocol (UDP) untuk
mendasari protocol transport (host-to-host).
Sebagai contoh file-transfer-protocol yang
menggunakan UDP adalah trivial-file-transfer-protocol
(TFTP).
52. 3. Terminal Emulation (TELNET)
Protokol TELNET dipakai untuk menyamai seperti
terminal yang terkoneksi untuk host secara remote
(berjauhan).
Prinsip kerjanya menggunakan TCP sebagai protokol
transport untuk mengirimkan informasi dari keyboard
pada user menuju remote-host serta menampilkan
informasi dari remote-host ke workstation pada user.
Untuk menjalankan proses TELNET maka digunakan
komponen TELNET untuk client yang dijalankan pada
workstation (user) dan server TELNET yang dijalankan
pada host.
53. 4. Mail Service (SMTP)
Komunikasi dengan e-mail mungkin saat ini merupakan
salah satu aplikasi yang paling luas dipakai pada internet.
Ada beberapa protokol yang dapat digunakan untuk
melayani transfer e-mail, tetapi yang paling umum
digunakan adalah Simplemail-transfer-protocol (SMTP).
SMTP mampu menangani pesan berupa teks kode ASCII
yang akan dikirimkan kedalam kotak surat (mail-boxes)
pada host TCP/IP yang telah ditentukan untuk melayani e-
mail.
54. Mekanisme SMTP:
User yang ingin mengirimkan e-mail berinteraksi dengan mail-system
lokal lewat komponen user agent (UA) pada mail-system.
E-mail yang akan dikirim terlebih dahulu disimpan sementara dalam
outgoing-mail-box, selanjutnya SMTP pengirim memproses e-mail
pada yang dikumpulkan pada outgoing-mail-box secara periodik.
Jika pengirim SMTP menemukan e-mail pada outging-mail-box,
maka secara langsung akan membuat koneksi TCP dengan host
yang dituju untuk mengirimkan e-mail.
Penerima SMTP dalam proses sebagai tujuan yang harus meneima
koneksi TCP, selanjutnya e-mail dikirim pada koneksi ini. Pada
penerima SMTP ini e-mail disimpan dalam host tujuan pada
masing-masing mail-box sesuai dengan alamat tujuan. Jika mail-
box dengan nama yang tidak sesuai dengan nama mail-box yang
ada pada host tujuan, maka email dikirim kembali yang
menunjukkan mail-box tidak ada.
55. Alamat e-mail yang dipakai pada SMTP menggunakan standar RFC 882,
dan informasi yang dikirim ditambahkan beberapa header yang
sering disebut dengan "882 headers". Contoh alamat e-mail
misalnya :
faisal@yahoo.com
teks sebelum simbol @ adalah nama mail-box, sedangkan teks sesudah
simbol @ adalah nama host, jadi pada alamat e-mail
faisal@yahoo.com berarti nama mail-box adalah faisal yang
terdapat pada host yahoo.com.
Protokol SMTP menginginkan host tujuan yang akan menerima e-
mail dalam keadaan on-line, jika tidak maka hubungan TCP dengan
host tujuan tidak dapat dilakukan.
56. Komputer host SMTP selalu dalam keadaan on dan tersambung
ke jaringan, sedangkan workstation yang berada pada user
dapat berinteraksi dengan host SMTP untuk membaca atau
mengirim e-mail menggunakan client/server-mail-protocol,
contohnya post-office-protocol versi (POP3).
57. 5. Domain Name System
IP address merupakan alamat host yang terdisi dari kombinasi
angka sebanyak 32-bit, yaitu terdiri dari 4 x 8-bit, oleh karena itu
disebut IPv4, dan saat ini sedang dilakukan studi mengenai
penggunaan IPv6 atau disebut IPng (IP next generation).
Program aplikasi yang berjalan dengan protokol TCP/IP
menggunakan IP address .
Pada umumnya user lebih mudah mengingat nama daripada
IP address.
Sehingga diperlukan sebuah service aplikasi yang berfungsi
untuk menerjemahkan IP address 32-bit menjadi sebuah simbol
nama.
Proses penterjemahan IP address ke sebuah simbol nama dan
sebaliknya dikerjakan oleh DNS (domain name system).
58. Sistem DNS bekerja berdasarkan kepada database
nama-nama host yang ada pada komputer name-server
Jika diberikan nama host maka komputer DNS server
(name-server) akan menterjemahkan ke IP address, dan
sebaliknya jika diberikan IP address maka DNS dapat
menterjemahkan kedalam nama host atau yang
sering disebut pointer-queries (yang berarti jika
diberikan IP address maka DNS dapat mengembalikan ke
nama host yang terdaftar sebagai IP address tersebut).
59. 6. Network File System (NFS)
NFS adalah suatu protokol yang dipakai untuk
mengoperasikan suatu host agar dapat bekerja sebagai
penyedia file, yang awalnya dikembangkan oleh SUN
Microsystems dan kemudian dipakai oleh berbagai
sistem operasi jaringan, misalnya Novell, Linux, dll.
Bila protokol ini dijalankan pada sebuah komputer maka
akan memungkinkan mengirimkan file termasuk file
sistem operasi kepada client, dengan demikian host yang
menjadi client NFS dapat memiliki berbagai sistem operasi.
60. 7. Simple Network Management Protocol (SNMP)
SNMP merupakan sistem yang dipergunakan untuk
mengelola dan memonitor jaringan TCP/IP.
SNMP manager adalah suatu host khusus dalam jaringan
yang dapat dipergunakan untuk mengirimkan
pertanyaan yang berkisar untuk manajemen jaringan
kepada host/node yang lain.
61. 8. Gopher
Aplikasi ini menyediakan database berupa dokumen
(text base) yang dapat diakses.
Dokumen-dokumen yang sejenis dikelompokkan
dalam satu direktori dan disusun secara hirarki dari
yang paling umum sampai yang paling khusus, seperti
jurnal-jurnal, abstrak, makalah maupun karya-karya tulis
lainnya.
Mesin yang menjadi server database ini dapat
dihubungkan satu sama lain sehingga membentuk
suatu sistem database server yang terdistribusi.
62. Sistem database yang terdistribusi ini berkoordinasi
dengan menciptakan link. Jika terjadi masalah teknis
pada suatu sumber data, maka sumber data yang lain
tidak akan terganggu.
Saat ini, gopher jarang digunakan orang karena
keterbatasannya yang hanya menampilkan data berupa
teks. Hal ini terjadi sejak aplikasi world-wide-web
(WWW) mulai terkenal.
63. 9. World Wide Web
Aplikasi ini pada prinsipnya mirip dengan aplikasi
gopher, yakni penyediaan database yang dapat
diakses tidak hanya berupa text, namun dapat berupa
gambar/image, suara, video secara live.
Jenis informasi yang dapat disediakan sangat banyak
dan dapat dibuat dengan tampilan yang lebih
menarik berkat penggunaan teknologi hypertext.
Karena itu, protokol yang digunakan untuk aplikasi
ini dikenal dengan nama Hypertext-transfer-protocol
(HTTP).
64. Web lebih fleksibel dalam membuat link ke dokumen
maupun tempat yang lain. Kita dapat membuat link ke
dokumen/tempat lain pada setiap kata yang ada pada
database maupun gambar.
Di sisi server dijalankan program HTTP Daemon. Program
ini mengatur akses database dari client, mengirimkan
text database dalam bahasa Hypertext Mark-up
Language (HTML).
Di sisi client, ada program browser yang menampilkan
database yang diakses tadi dan menterjemahkan text
dalam bentuk HTML tadi ke bentuk yang standard. Dua
program yang paling terkenal sebagai Web Browser
adalah Netscape dan Internet Explorer.
65. 10. Archie
Aplikasi FTP memungkinkan kita mentransfer file dari manapun di
seluruh dunia jika kita telah mengetahui lokasi di mana file yang
kita cari berada. Namun jika kita belum mengetahui di mana file
yang kita cari berada, kita memerlukan aplikasi untuk membantu kita
mencari di mana file tersebut berada.
Server Archie secara berkala melakukan anonymous ftp ke sejumlah
FTP Server dan mengambil informasi daftar seluruh file yang ada
pada FTP Server tersebut. Daftar ini disusun berdasarkan letak file
dalam direktori/sub direktori, sehingga mudah untuk menemukan file
tersebut. File-file yang berisi daftar file tiap FTP Server ini merupakan
database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie Server yang
menanyakan suatu file, server mencari dalam daftar tadi dan
mengirimkan seluruh jawaban yang berkaitan dengan file tersebut.
Informasi yang diberikan adalah alamat FTP Server yang memiliki file
tersebut dan letak file tersebut dalam struktur direktori.
66. 11. Wide Area Information Services (WAIS)
WAIS memungkinkan kita mencari materi yang telah
terindeks dan menemukan dokumen/artikel
berdasarkan isi artikel tersebut. Jadi pada dasarnya,
WAIS memberikan layanan untuk mencari artikel yang
berisi kata-kata kunci yang kita ajukan sebagai dasar
pencarian.
Aplikasi WAIS biasanya berbasis text. Untuk
membuat suatu dokumen dapat dicari melalaui
WAIS Server, harus dibuat terlebih dahulu index dari
dokumen tersebut. Setiap kata dalam dokumen
tersebut diurut dan dihitung jumlahnya.
67. Jika ada query dari client, index akan diperiksa dan
hasilnya, yakni dokumen yang memiliki kata-kata
tersebut ditampilkan. Karena kemungkinan ada banyak
dokumen yang memiliki kata-kata yang kita ajukan,
maka beberapa dokumen yang memiliki kata kunci
tersebut diberi skor/nilai. Dokumen yang paling banyak
mengandung kata-kata kunci akan mendapat skor
tertinggi. Dengan demikian, user mendapatkan informasi
kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang
mengandung kumpulan kata yang diajukannya.
Saat ini, layanan yang memberikan kemudahan untuk
mencari dokumen berdasarkan isinya tersebut telah
dapat diakses melalaui World Wide Web dengan
memasukkan kata kunci. Hasil pencarian ditampilkan
berupa sejumlah link ke server yang mungkin memiliki
dokumen yang kita cari, beserta sedikit abstrak mengenai
dokumen tersebut.
68. FAX di Internet
Mesin FAX sebagai pengirim dan penerima berita
tertulis melalaui telepon saat ini hampir dimiliki oleh
semua kantor.
Melalaui gateway Internet FAX, pengiriman FAX dapat
dilakukan melalaui e-mail.
Gateway akan menerjemahkan pesan e-mail tersebut
dan menghubungi mesin FAX tujuan melalui jalur
telepon secara otomatis. Tentu saja, akses untuk ini
terbatas (private).
69. 12. Talk (percakapan) Antar Pemakai
Melalui internet, kita dapat melakukan talk dengan
bantuan keyboard. Aplikasi talk pada mesin UNIX
memungkinkan percakapan antara 2 user. User dapat
berada pada mesin yang sama ataupun berbeda.
Bila perintah talk <nama user> sudah diberikan
mana akan ditampilkan pesan bahwa user sedang
menunggu respon dari user yang dituju. Selanjutnya jika
user mengetahui ada user lain yang sedang mengajak
talk maka user dapat menjawab dengan perintah
talk <nama user yang memanggil>.
Selanjutnya kedua user akan dapat memulai talk
ditandai dengan layar yang dibagi pada bagian user yang
memanggil dan user yang dipanggil.
70. 13. Internet Relay Chat (IRC)
Beberapa server juga menyediakan layanan untuk
percakapan multiuser.
Setiap user mendapat suatu nickname (nama panggilan)
dan dapat bercakap-cakap sebagaimana layaknya
beberapa orang bercakap-cakap.
Pesan dari tiap user ditandai dengan nama
panggilannya, sehingga jalannya percakapan dapat
dimengerti oleh seluruh user yang tergabung dalam kanal
percakapan yang sama.
IRC dapat menyambungkan beberapa server sekaligus,
dimana suatu kanal pada suatu IRC server juga
dihubungkan dengan kanal yang sama pada server yang
lain.
71. 14. Audio/Video Teleconference
Untuk menjalankan aplikasi-aplikasi ini, dibutuhkan bandwidh
komunikasi yang relatif besar karena trafik data pada aplikasi ini cukup
besar.
Percakapan audio visual, sebagaimana percakapan melalui keyboard,
juga dapat dilakukan antar dua pihak maupun lebih dari dua.
Peralatan yang dibutuhkan untuk pengiriman gambar dan suara
adalah video camera dan audio card berikut microphone.
Sedangkan untuk penerimaan, cukup dengan monitor dan
penambahan speaker pada audio card.
Sebagai aplikasi yang bersifat real-time, aplikasi video/audio
conference ini sangat sensitif terhadap delay. Oleh karena itu,
aplikasi ini baru dapat berjalan dengan baik jika kita memiliki
infrastruktur jaringan telekomunikasi yang dapat memberikan
kecepatan dan bandwidth komunikasi yang cukup.
72. 15. Network Security (Firewall & Proxy)
Integrasi LAN dengan LAN atau LAN dengan WAN biasanya
melibatkan router atau gateway sebagai penghubung antara
satu LAN dengan LAN lainnya atau dengan WAN.
Biasanya akses dari dua arah bisa berlangsung tanpa ada
proses filtering.
Dengan tersambungnya LAN suatu perusahaan ke Internet,
maka seluruh komputer yang tersambung pada LAN tersebut
akan dapat mengakses Internet.
Namun hal ini juga berarti bahwa seluruh komputer yang
ada di Internet (= seluruh dunia) dapat pula mengakses
komputer yang ada di LAN perusahaan. Kondisi demikian
dapat menimbulkan masalah-masalah keamanan data atau
pencurian informasi karena adanya kemungkinan penggunaan
akses secara tidak sah.
73. Hal ini tentu saja tidak diinginkan, mengingat pentingnya data
yang ada dalam jaringan perusahaan/organisasi.
Sehingga akses dari jaringan luar ke jaringan internal
perusahaan perlu dibatasi. Untuk itu digunakan konsep
Firewall yang menggunakan suatu komputer sebagai pemisah
jaringan internal dan jaringan publik/Internet. Kondisi yang
paling aman adalah menutup akses antara kedua jaringan,
yakni dengan meniadakan fungsi ip forwarding pada
komputer gateway yang memisahkan jaringan internal dan
jaringan Internet tadi.
Namun demikian, hal ini juga berarti tertutupnya akses ke
Internet bagi seluruh komputer yang ada di LAN internal.
Untuk itu, komputer yang berfungsi sebagai Firewall juga
menyediakan fungsi khusus yang disebut dengan proxy.
74. 16. Short Message Service (SMS)
Aplikasi TCP/IP berkembang masuk ke aplikasi yang
dikhususkan bagi terminal wireless atau ponsel, contohnya
SMS dan WAP.
Sehingga ponsel fungsinya tidak hanya sekedar untuk
berbicara seperti telepon biasa (fixed phone).
SMS dapat mengirim dan menerima sebanyak 160
karakter untuk setiap pesannya, atau 70 karakter jika
memakai karakter Arab atau Cina.
Fasilitas SMS bersifat lebih pribadi, dibandingkan dengan
menghubungi operator pager. Kendalanya mungkin
karakter yang dikirimkan terbatas, jauh lebih kecil dari yang
dapat dikirimkan oleh e-mail .
75. 17. Wireless Aplication Protocol (WAP)
Sekarang WAP menjadi bagian dari gaya hidup modern
yang merupakan trend e-business mendatang, seperti
untuk belanja on-line maupun melihat informasi
tagihan telephone, listrik, PDAM, saldo rekening di
bank, dll.
Dengan layanan WAP, maka seorang pemakai dapat
mengakses berbagai informasi langsung dari internet,
seperti membaca e-mail, browsing dsb.
WAP merupakan standar yang dibangun oleh Unwire
Planet, Motorola, Nokia dan Ericson dalam
membangun standar media komunikasi bergerak
generasi mendatang yang disebut dengan wireless-
content-delivery (WCD).
76. Ponsel WAP yang merupakan terminal mobile (client)
dilengkapi dengan microbrowser untuk mengakses website
yang ditulis dengan bahasa wireless-markup language
(WML).
Client WAP berkomunikasi dengan server melalui gateway
WAP. Gateway ini berada diantara operator Ponsel dan
Internet, dan selanjutnya server WAP ini menangani interface
antara dua set protokol yaitu wireles (WAP) dan wireline
(TCP/IP).
Ponsel meminta (request) informasi dari alamat site (URL),
kemudian gateway WAP akan mengkodekan dan membuka
kompresi (decompresses) instruksi tersebut yang kemudian
mengirimkannya ke server Web dlam bentuk sebagai
permintaan HTTP biasa, proses ini kemudian secara
berlawanan diulang sebagai sisi response dalam siklus tersebut.
77. Model pemprograman WAP sama dengan pemprograman
Website standar (HTML) dengan menempatkan gateway
WAP ditengah siklus request/response. Sebenarnya server
HTTP dapat merespon instruksi berbasis HTML, akan
tetapi pada WAP menerapkan WML yang dirancang
digunakan pada client wireless yang berarti memerlukan
adaptasi dengan dimensi ponsel yang kecil, oleh karena itu
Website yang dirancang juga harus menyesuaikan dengan
dimensi ponsel.