Dokumen tersebut merupakan spesifikasi teknis pekerjaan pendirian posko lapangan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Desa Keluang, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin. Dokumen tersebut menjelaskan lingkup pekerjaan, tanggung jawab kontraktor, persyaratan bahan dan pelaksanaan proyek secara mendetail.
2. Bp. Suwardi-MATERI RAKOR DITJEN PLANOLOGI DAN TL.pptx
Spesifikasi Teknis
1. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 1
SPESIFIKASI TEKNIK
PEKERJAAN PENDIRIAN POSKO LAPANGAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
HUTAN DAN LAHAN DI DESA KELUANG KECAMATAN TUNGKAL ILIR
KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2019
I. PENJELASAN UMUM
Kabupaten Banyuasin termasuk salah satu Kabupaten di Provinsi
Sumatera Selatan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan. Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Banyuasin sebagai unsur pelaksana dengan tugas melaksanakan penanggulangan
bencana secara terintegritas meliputi pra bencana, saat tanggap darurat dan
pasca bencana serta menyelenggarakan fungsi pengkoordinasian,
pengkomandoan dan pelaksana.
Salah satu upaya koordinasi yang melibatkan semua stake holder untuk
penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan, maka Pemerintah
Kabupaten Banyuasin akan melaksanakan Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan diantara di wilayah Kecamatan
Tungkal Ilir Desa Keluang.
Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendalian Kebakaran Hutan dan
Lahan di Desa Keluang Kecamatan Tungkal Ilir merupakan pembangunan kantor
tempat berkoordinasi seluruh stake holder penanggulangan kebakaran hutan
dimana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Banyuasin sebagai komando, koordinator serta pelaksana.
II. PENJELASAN KETENTUAN UMUM PEKERJAAN DAN TEKNIS TATA LAKSANA
DILAPANGAN
2.1. LINGKUP URAIAN PEKERJAAN
a. Pekerjaan yang dimaksud adalah Pendirian Posko Lapangan
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Desa Keluang Kecamatan
Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin.
b. Lapangan pekerjaan wajib diserahkan oleh pemilik pekerjaan dan
segala sesuatu di dalamnya selanjutnya menjadi tanggung jawab
kontraktor. Untuk Pengelolaan di lapangan kontraktor harus menyusun
metode kerja dan jadwal pelaksanaan dengan pengerahan Tenaga
Kerja, Peralatan, Material.
c. Tenaga Kerja/ Tenaga Ahli
Tenaga kerja dan tenaga ahli yang cukup memadai dengan pengalaman
kerja pekerjaan sejenis.
2. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 2
d. Peralatan
Alat Angkut, mesin-mesin, Peralatan pertukangan serta peralatan
penunjang lainnya yang benar benar diperlukan dalam pelaksanan
pekerjaan.
e. Bahan-bahan Bangunan
Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.
f. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak yang meliputi Rencana
Anggaran Biaya, Spesifikasi Teknis, Gambar Rencana, Berita Acara
Rapat Penjelasan Pekerjaan serta mengikuti petunjuk dan keputusan
Direksi.
2.2. PENJELASAN SPESIFIKASI DAN GAMBAR
a. Kontraktor wajib meneliti semua Spesifikasi Teknis dan gambar
termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) serta Rencana Anggaran
Biaya yang telah disepakati dalam kontrak.
b. Bila Gambar tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan RAB, maka
yang mengikat adalah kuantitas dan kualitas bahan sesuai dengan
standart Harga Satuan di RAB penawaran dengan terlebih dahulu
menyesuaikan dengan Harga Satuan umum daerah yang masih berlaku
sebagai bahan pertimbangan.
c. Bila terdapat perbedaan dalam Dokumen perencanaan yang
menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan akan
menimbulkan kesalahan, Kontraktor wajib berkoordinasi dengan
Konsultan Pengawas/Tim Teknis, Konsultan Perencana sebagai
tembusan dan Kontraktor harus mengikuti keputusan tersebut.
2.3 TANGGUNG - JAWAB KONTRAKTOR
a. Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar Kerja.
Kehadiran Direksi selaku wakil pemberi tugas untuk melihat,
mengawasi, menegur, atau memberi nasehat tidak mengurangi
tanggung jawab penuh tersebut di atas.
b. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul
akibat pelaksanaan pekerjaan dan berkewajiban memperbaiki
kerusakan tersebut dengan biaya kontraktor itu sendiri.
c. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan, maka kontraktor berkewajiban memberikan saran
perbaikan kepada pemberi tugas melalui Direksi. Apabila hal ini tidak
dilakukan, kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan yang timbul.
3. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 3
d. Kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan tenaga kerja yang
dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan semua biaya yang timbul
akibat kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan menjadi
tanggung- jawab Kontraktor.
e. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga
keamanan bahan/material, barang milik Proyek, Direksi dan milik
Pihak yang ada dilapangan, maupun bangunan yang dilaksanakannya
sampai serah terima. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan
yang telah disetujui, baik yang telah dipasang maupun belum; adalah
tanggung-jawab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya
pekerjaan tambah.
2.3. KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
a. Dilapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang Kuasa
Kontraktor atau biasa disebut Pelaksana yang cakap untuk memimpin
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari
Kontraktor dengan pengalaman pekerjaan sejenis selama 2 Tahun
dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas
tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
b. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Pimpinan
Proyek dan Direksi, nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan
persetujuan. Bila kemudian hari, menurut pendapat Pimpinan Proyek
dan Direksi, Pelaksana kurang mampu atau tidak cukup cakap
memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor
secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.
c. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan,
Kontraktor harus sudah menunjukan Pelaksana atau Kontraktor sendiri
(penanggung jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin
pelaksanaan.
2.5. KETENTUAN & SYARAT BAHAN – BAHAN
a. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat -
syarat (RKS) ini maupun dalam berita acara penjelasan pekerjaan,
bahan -bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat
pelaksanaan harus memenuhi syarat Standart Industri Indonesia.
b. Merk Pembuatan Bahan/Material & Komponen Jadi
Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam Spesifikasi
Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan
tidak diartikan sebagai suatu yang mengikat.
Bahan/material dan komponen jadi yang dipasang/dipakai harus
sesuai dengan yang tercantum dalam gambar, memenuhi standard
spesifikasi bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan bahan
bangunan yang berlaku.
Apabila dianggap perlu, Direksi berhak untuk menunjukan tenaga
ahli yang ditunjuk oleh pabrik dan atau Suplier yang bersangkutan
4. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 4
tersebut sebagai pelaksana. Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak
mengajukan claim sebagai pekerjaan tambah.
Disyaratkan bahwa satu merk pembuatan atau merk dagang hanya
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam
pekerjaan ini.
Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang
dipersyaratkan harus disertai test dari laboratorium lokal/dalam
negeri baik kualitas, ketahanan serta kekuatannya dan harus
disetujui oleh Direksi secara tertulis.
c. Semua bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh
Pemberi tugas, selanjutnya contoh tersebut harus diserahkan kepada
Direksi sebanyak 4 (empat) buah dari satu bahan yang ditentukan
untuk menetapkan “standar of appearance”. Paling lambat waktu
penyerahan contoh bahan adalah dua (2) minggu sebelum jadwal
pelaksanaan.
d. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan
diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari
kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
e. Penyiapan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik
yang bersangkutan dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut di
atas
2.6. PEMERIKSAAN BAHAN – BAHAN
a. Kontraktor/Pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh
semua bahan yang diperlukan untuk membangun tersebut kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum bahan tersebut
didatangkan/dipakai. Bahan-bahan yang didatangkan/dipekerjakan
harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui Direksi.
b. Bahan-bahan yang memenuhi syarat atau kwalitas jelek yang di
nyatakan afkir/ditolak oleh Direksi, harus dikeluarkan dari lapangan
bangunan selambat-lambatnya dalam tempo 2 x 24 jam dan tidak boleh
dipergunakan.
c. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Direksi
secara tertulis dan masih dipergunakan oleh perlaksana, maka Direksi
berhak memerintahkan pembongkaran kembali kepada Kontraktor
yang mana segala kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor.
d. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan
kualitas dari bahan-bahan tersebut, maka kontraktor harus
memeriksakannya ke laboratorium Balai Penelitian Bahan - bahan
Pemerintah untuk diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan
kepada direksi secara tertulis. Segala biaya pemeriksaan ditanggung
oleh Kontraktor.
e. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut di atas tentang baik
atau tidaknya kualitas dari bahan-bahan tersebut, Pelaksana tidak
5. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 5
diperkenankan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan
bahan - bahan tersebut di atas.
2.7. KOORDINASI PELAKSANAAN
a. Jadwal Pelaksanaan
Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Kontraktor
wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian - bagian
pekerjaan berupa Curve - S / Time Schesule Bahan dan Tenaga.
Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi, paling lambat dalam waktu 14 (empat belas)
hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjuk (SKP) diterima
Kontraktor.
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Direksi, diserahkan kepada
Konsultan Pengawas sebagai acuan kerja dilapangan.
Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 3
(tiga) kepada Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan,
selanjutnya Direksi akan memberikan 1 (satu) salinan Rencana
Kerja kepada Konsultan Perencana.
1 (satu) salinan Rencana Kerja harus di tempel pada dinding Barak
Kerja. Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik
kemajuan/pretasi kerja.
Konsultan/Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor
berdasarkan Rencana Kerja tersebut setiap minggu pada hari yang
sama.
Suplier & Kontraktor Bawahan (Sub - Kontraktor)
Jika Kontraktor menunjukan supplier dan atau Kontraktor
bawahan didalam hal pengadaan material dan pemasangan,
maka Kontraktor wajib memberitahukan terlebih dahulu
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Kontraktor wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan atas
petunjuk Direksi dengan Kontraktor bawahan atau supplier
bahan minimal satu kali seminggu pada hari yang telah
terjadwal.
Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Pengawas di
Lapangan untuk pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan
pemasangan bahan tersebut perlu persyaratan khusus sesuai
instruksi pabrik.
b. Dasar Penentuan Ukuran/Posisi Bagian - Bagian Pekerjaan
Kontraktor wajib memperhatikan dan mempelajari segala petunjuk
yang tertera dalam gambar kerja untuk mendapatkan posisi dan
ketetapan di lapangan bagi setiap bagian pekerjaan.
Perbedaan antara Gambar Kerja dengan keadaan di Lapangan harus
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk memdapat
pemecahannya. Tidak dibenarkan Kontraktor mengambil tindakan
tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas.
6. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 6
III. PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
3.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
A. LINGKUP PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pembersihan Lokasi Pekerjaan.
b. Pengukuran Ulang
c. Mobilisasi
d. Pekerjaan Barak Kerja.
e. Pekerjaan Pemasangan Papan Nama Proyek.
f. Pembuatan Administrasi Laporan dan dokumentasi selama
pekerjaan.
g. Pekerjaan Pemasangan Bowplank.
h. Keamanan Lokasi.
B. PROSEDUR UMUM
a. Pembersihan Lokasi.
Semua benda di permukaan yang berada di dalam batas daerah
pembangunan harus dibersihkan dan dibuang keluar areal
pembangunan, kecuali untuk hal-hal tertentu yang tidak
mengganggu sesuai dengan petunjuk Pengawas /Tim Teknis.
b. Pengukuran Ulang Lahan, penetapan tata letak dan Elevasi
bangunan.
Pihak pemberi kerja menyerahkan lokasi pekerjaan kepada kontraktor
dengan terlebih dahulu menetapkan elevasi masing-masing bangunan
dan memasang titik reperensi elevasi/Bench mark (BM) pada titik
tertentu. Penentuan elevasi bidang bangunan dilaksanakan oleh tim
teknis dan konsultan supervisi dihadiri oleh pihak Kontraktor dan
Instansi terkait lainnya.
c. Mobilisasi
Kontraktor harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan
dilapangan yang meliputi pengerahan tenaga kerja, kebutuhan
bahan, operasional pendukung pekerjaan dan alat, kualitas dan
kuantitas pekerjaan dan rencana waktu pengerjaan beserta
metode kerja (Time Schedule) yang telah disepakati.
d. Pekerjaan Pembangunan gudang, dan direksikeet.
Kontraktor wajib membangun gudang dan direksikeet pada posisi
yang tidak menghambat kelancaran pekerjaan dilapangan. Untuk
direksi keet dilengkapi dengan meja dan kursi tulis.
e. Pekerjaan Pasangan Papan Nama Proyek
Kontraktor wajib menyediakan papan Nama proyek yang berisi
rangkuman dari semua kegiatan Pembangunan yang sedang atau
akan berlangsung. Ukuran minimal 0,8 x 1,0 meter dan terbuat dari
bahan yang kwalitas keawetannya terjaga sampai akhir pekerjaan.
Penempatan lokasi papan pengumunan harus seizin pengawas
lapangan.
7. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 7
f. Pembuatan Administrasi Laporan dan dokumentasi.
Kontraktor berkewajiban mencatat segala kegiatan yang penting
dilokasi pekerjaan yang meliputi : bahan, alat, tenaga kerja,
kemajuan pekerjaan, cuaca, hambatan pelaksanaan yang
lainnya setiap hari yang tertuang dalam laporan harian. jika
dianggap perlu laporan kontraktor dapat meminta persetujuan
terlebih dahulu kepada pengawas lapangan. Kontraktor harus
membuat dokumentasi dalam bentuk foto kemajuan pekerjaan di
lapangan dan diperbanyak 3 rangkap. Untuk Penyerahan
Administrasi lapangan dan dokumentasi dilakukan kontraktor
pada saat penarikan termyin 100 %.
g. Pekerjaan Pemasangan Bowplank.
Pemasangan bowplank menggunakan kayu kelas IV dan tiang
gelam. Kontraktor berkewajiban menjaga keutuhan bowplank
sampai habis massa pemanfaatannya. Setiap garis as bangunan
harus dicat merah pada bowplank yang terpasang.
h. Keamanan Lokasi.
Kontraktor mengamankan lokasi pekerjaan dari kemungkinan
gangguan secara langsung maupun tidak langsung terhadap
material, tenaga kerja serta bangunan yang sedang di laksanakan
sampai dengan pekerjaan selesai.
3.2. PEKERJAAN TANAH
A. LINGKUP PEKERJAAN
Termasuk di dalam kegiatan ini adalah galian pondasi, timbunan dalam
bangunan, teras dan peninggian lantai sesuai gambar rencana,
penggalian material bahan pengisi dan pengangkutannya ke dalam
lapangan serta menimbunnya dengan pemadatan yang cukup seperti
diarahkan Direksi, Tim Teknis dan Pengawas. Pekerjaan ini meliputi
hal-hal dibawah ini tetapi tidak menutup kemungkinan adanya
penambahan item pekerjaan lainnya :
a. Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai, bahan-
bahan, tenaga kerja yang cukup untuk menyelesaikan semua
pekerjaan.
b. Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan semua pekerjaan
yang ditunjukan dalam gambar kerja atau sesuai petunjuk dari
pengawas.
c. Membuang semua bahan-bahan galian yang tidak memenuhi
persyaratan ke suatu tempat pembuangan yang telah ditentukan.
d. Melengkapi pekerjaan seperti ditentukan dalam spesifikasi ini.
B. PROSEDUR UMUM
a. Penggalian
Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalam seperti
ditunjukan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan
pengawas. Lebar galian harus dibuat cukup lebar untuk
memberikan ruang gerak dalam pelaksanaan pekerjaan.
8. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 8
Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan asumsi
sementara untuk penetapan elevasi sesungguh akan dilakukan
bersama antara kontraktor dan pihak pemberi kerja didampingi
konsultan pengawas.
Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib
melaporkannya kepada Konsultan pengawas untuk diperiksa
sebelum melaksanakan pekerjaan berikutnya.
Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali
harus bebas dari bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar
atau miring sesuai Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan
pengawas sebelum menempatkan bahan urugan.
Bila daya dukung tanah dianggap meragukan kontraktor harus
mengkonsultasikan pekerjaan kepada konsultan pengawas
untuk diambil suatu keputusan bersama.
Untuk dasar galian yang telah tergenang air dan menyebabkan
tanah dasar galian menjadi lunak, permukaan galian harus
digali kembali hingga tanah dasar yang dikehendaki, biaya yang
keluar akibat hal di atas menjadi tanggungan kontraktor.
Untuk pengalian yang diperkirakan akan menyebabkan longsor,
Kontraktor harus memasang dinding penahan tanah sementara
untuk mencegah longsornya tanah kedalam lubang galian.
Kontraktor harus melindungi galian dari genangan air atau air
hujan dengan menyediakan saluran pengeringan sementara atau
pompa.
Galian dibawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian
Kontraktor harus diperbaiki sesuai petunjuk Konsultan
pengawas tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
b. Urugan dan Timbunan
Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan
urugan dan lokasi pekerjaan urugan/timbunan telah disetujui
Konsultan pengawas.
Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan pengurugan
sebelum pekerjaan terdahulu disetujui Konsultan pengawas.
Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan timbunan
dapat disimpan oleh Kontraktor ditempat penumpukan pada
lokasi yang memudahkan pengangkutan selama pekerjaan
pengurugan dan penimbunan berlangsung.
Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan minimal 14
hari dan untuk pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari,
atau setelah mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Galian
Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila dasar galian telah
mencapai elevasi yang ditentukan dalam Gambar Kerja atau
telah disetujui Konsultan pengawas.
Semua bahan galian harus dikumpulkan pada tempat tertentu
sesuai petunjuk Konsultan pengawas sehingga bila
9. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 9
dibutuhkan dan memenuhi ketentuan bahan galian tersebut
dapat digunakan untuk bahan urugan atau dibuang sesuai
petunjuk Konsultan pengawas.
b. Bahan Urugan
Bahan urugan harus bebas dari bahan organik, gumpalan
besar, kayu, bahan-bahan lain yang mengganggu dan butiran
batu lebih besar dari 10 cm dan memiliki gradasi sedemikian
rupa agar pemadatan berjalan lancar.
Semua bahan galian kecuali pasir/tanah tidak diijinkan
digunakan sebagai bahan urugan kecuali disetujui oleh
Konsultan pengawas.
3.3. PEKERJAAN DINDING (PASANG BATU, KUSEN PINTU, PLESTERAN DAN
DINDING)
A. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATU BATA
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi : Pembuatan Dinding bata ½ batu
dan pekerjaan batu bata lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja.
Persyaratan Bahan Batu bata
Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu yang
terbaik, ukuran 8 x 8 x 18 Cm dengan pembakaran sempurna dan
merata. Sebelum pengadaan bahan ini, kontraktor diwajibkan
mengajukan contoh disertai data teknis dari batu bata yang akan
dipakai kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuan.
Prosedur Pelaksanaan
Adukan biasa adalah campuran 1 Pc : 4 Ps. Adukan ini untuk
pasangan batu bata dan batu tempel serta untuk menutup semua
permukaan dinding pasangan bagian bangunan, yang dinyatakan
tidak kedap air seperti tercantum dalam gambar kerja.
Adukan kedap air adalah campuran 1 Pc : 3 Ps. Adukan plesteran
ini untuk semua pasangan bata dibawah permukaan tanah hingga
ketinggian sampai 20 Cm dari permukaan lantai, kecuali
ditentukan lain dalam gambar kerja.
Untuk pemasangan dinding bata, dilakukan terhadap setiap BLK
terdiri maksimum 15 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor
kolom dan balok praktis. Persyaratan pelaksanaan kolom dan
balok praktis mengacu pada persyaratan pekerjaan struktur beton.
B. PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi: Pemasangan Kusen dan Pintu
besim sesuai gambar, mengadakan bahan, tenaga kerja dan peralatan
hingga sesuai dengan yang tertera dalam gambar kerja atau yang
disetujui direksi pekerjaan.
10. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 10
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan SII produksi dalam
negeri.
Peralatan yang dipakai merupakan tanggungan dari kontraktor, yang
mengahasilkan bentuk akhir yang standart.
Tenaga Kerja yang dipergunakan merupakan tenaga spesialis
pemasangan kusen alumunium yang direkomendasikan oleh
suplayer atau distributor.
C. PEKERJAAN PLESTERAN
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi ;
Plesteran aci halus untuk dinding pasangan bata dan
permukaan beton.
Pekerjaan plesteran lainya seperti terurai dalam gambar
kerja.
b. Persyaratan pelaksanaan
Campuran adukan yang dimaksud adalah campuran dalam
volume. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana
pekerjaan dinding pasangan bata atau bidang beton telah
disetujui secara tertulis oleh direksi/konsultan pengawas .
Jenis Plesteran.
Adukan plesteran biasa adalah campuran 1Ps : 4Ps Adukan ini
untuk pemasangan batu bata dan batu tempel serta untuk
menutup semua permukaan dinding pasangan bagian
bangunan, yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum
dalam gambar kerja. Adukan plesteran kedap air adalah
campuran 1Pc: 3Ps. Adukan plesteran ini untuk : Menutup
semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar/tepi
luar bangunan. semua bagian dan keseluruhan permukaan
dinding pasangan yang diisyaratkan harus kedap air seperti
tercantum dalam bestek hingga ketinggian 50 Cm dari
permukaan lantai. Semua pasangan bata dibawah permukaan
tanah hingga ketinggian sampai 20 Cm dari permukaan lantai,
kecuali ketentuan lain dalam gambar kerja.
3.4. PEKERJAAN STRUKTUR BETON
A. PEKERJAAN STRUKTUR BETON
Pekerjaan beton meliputi semua pekerjaan beton. Pembuatan sloof dan
ring balok pengunci.
a. Material
Besi Beton
Baja tulangan yang dipakai harus dari baja mutu U 24 polos
(BJTP), kecuali bila disebutkan lain dalam gambar rencana/
kerja.
11. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 11
Ukuran baja harus sesuai dengan gambar, dan penggantian
dengan diameter lain hanya berdasarkan ijin tertulis dari
Tim Teknis. Bila penggantian disetujui, maka luas
penampang yang diperlukan tidak boleh kurang dari
perhitungan atau gambar atau dihitung kembali oleh
pengawas lapangan.
Besi beton juga harus bebas dari kotoran, lemak, karat lepas
atau hal lain yang dapat mempengaruhi perletakan beton
dengan besinya.
Kawat beton/ikat harus berkualitas besi lunak.
Semen Portland yang digunakan ialah kualitas jenis TYPE I
Agregat
Agregat kasar harus berupa kerikil atau batu pecah yang
mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat
kekerasannya dan padat atau tidak porous, serta kadar
lumpur dari pasir beton tidak boleh melebihi 4 % berat.
Dimensi masimum dari agregat kasar tidak lebih dari
seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian
konstruksi bersangkutan.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, kasar, tajam
dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah
lempung dan sebagainya.
Pasir dan kerikil yang digunakan harus memenuhi starat-
syarat warna, kekerasan dan tekanan hancurnya tidak
boleh kurang dari tekanan hancur yang telah mengeras.
Kontraktor harus menggunakan satu sumber untuk setiap
agregat yang telah disetujui Tim Teknis, untuk menjamin
kesamaan kualitas dan grading selama masa pelaksanaan.
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, garam, alkalis, atau satu dan lain
hal sesuai dengan yang disyaratkan PBI 1971.
b. Persyaratan umum pelaksanaan pekerjaan struktur beton.
Pemborong harus bertanggung jawab terhadap seluruh
pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan,
termasuk kekuatan; toleransi dan penyelesaiannya.
Semua pekerjaan tersebut baik untuk pekerjaan awal,
kelengkapan yang diperlukan dan penyelesaiannya, harus
dilaksanakan oleh tenaga ahli berpengalaman yang mengerti
benar akan pekerjaan.
Sebelum dimulai pengecoran beton, seluruh cetakan harus
dibersihkan dari kotoran–kotoran serbuk gergaji, potongan
kayu, tanah, potongan kawat ikat dan lain–lain yang dapat
mempengaruhi mutu beton.
Keseluruhan pekerjaan terikat kokoh pada tempatnya/
dudukannya maupun bentuknya, sehingga tidak mudah
berubah selama pengecoran berlangsung.
c. Kualitas dan pengujian Beton
12. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 12
Kualitas karakteristik beton digunakan ketentuan-ketentuan
yang terdapat dalam P.B.I 1971.
Pemborong harus memberikan jaminan atas kemampuan
membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data
pelaksanaan dilapangan.
3.5. PEKERJAAN PLAFOND
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi : Pekerjaan langit-langit
menggunakan plafond gibsum 9 mm, rangka plafond menggunakan
rangka besi hollow, pengantung rangka besi hollow.
B. Persyaratan Pelaksanaan.
Tipe plafond yang terpasang harus sesuai dengan tipe yang tertera
dalam gambar Kerja dengan memperhatikan ukuran - ukuran, material,
detail dan lain-lain. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor diwajibkan
membuat “Shop drawing” dan membuat contoh jadi detail hubungan
bagian tertentu yang diminta oleh Direksi/Konsultan Pengawas untuk
disetujui dengan petunjuk sebagai berikut : Bagian permukaan langit -
langit yang diplafond harus halus dan rata permukaan.
3.6. PEKERJAAN ATAP BAJA RINGAN
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan rangka kuda-kuda Baja ringan, pekerjaan penutup atap
menggunakan Atap bahan bitumen selukosa T 3 mm motip genteng.
Presedur Pekerjaan untuk seluruh pekerjaan rangka atap harus
menggunakan ukuran rangka baja pabrikasi sesuai dengan jumlah beban
diatasnya. Suplyer harus mengajukan spesifikasi teknis dan Soft Drawing
setelah disetujui oleh pengawas dan Konsultan lapangan. Pekerjaan
pabrikasi yang tidak mendapat persetujuan konsultan terlebih dahulu
apabila ditolak menjadi tanggung jawab kontraktor. Untuk Pemasangan
rangka harus diperhitungkan sambungan dan perletakan di beton. Salah
pelaksanaan perletakan dan sambungan menjadi tanggung jawab
kontraktor. Penutup atap harus memenuhi Standart Industri Indonesia dan
pada saat pemasangan harus benar-benar siku. Jika terjadi kebocoran
kontraktor harus memperbaiki tanpa biaya tambahan. Bahan penutup
menggunakan atap bahan bitumen selulosa T 3 motip genteng. Atap yang
akan dihunakan harus mendapat persetujuan Direksi dan konsultan
pengawas. Pemasangan genteng tersebut harus rata dengan kondisi yang
baik dan tidak berlubang. Semua material yang digunakan harus baru
dengan kualitas terbaik dan disetujui oleh Direksi dan Pengawas. Pengawas
berhak untuk meminta diadakan pengujian atas bahan-bahan tersebut dan
Pelaksana harus bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan.
3.7. PEKERJAAN FINISHING DAN PENGECATAN TEMBOK
13. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 13
A. Lingkup Pekerjaan Pengecatan.
Semua pekerjaan plesteran yang kasar harus diplamir tembok serta
untuk plesteran yang dilapis acian harus dicat dasar tembok (siler).
Lingkup pekerjaan cat tembok meliputi seluruh permukaan yang kasat
tampak oleh mata harus dicat tembok dengan terlebih dahulu
permukaannya harus bersih dan halus. Pengecatan harus dilakukan
minimal 2 kali. Bahan Cat yang digunakan adalah jenis cat tembok
dengan kwalistas setara Vinilek dan pekerjaan pengecatan harus sesuai
ketentuan spesifikasi teknis pengecatan serta disetujui Pengawas.
B. Lingkup Pekerjaan Finshing
Yang termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pemberesan semua
bagian-bagian yang cacat, atau dari segi kerapihan maupun kwalitas
pekerjaannya masih dirasakan kurang sempurna, sehingga perlu
disempurnakan, sesuai dengan perintah/petunjuk direksi/pengawas
lapangan. Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan
yang termasuk dalam lingkup Pekerjaan seperti tercantum di Gambar
Kerja dan terurai dalam Buku ini semua barang atau bahan bangunan
lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab Kontraktor. Semua bekas bongkaran dan
sebagainya harus dikeluarkan dari lokasi bangunan sebelum serah
terima.
3.8. PEKERJAAN ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL
A. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Umum
Syarat - syarat Khusus Teknis yang diuraikan disini adalah
persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal
pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan
untuk seluruh pekerjaan listrik.
Lingkup Pekerjaan
Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material,
instalasi testing/pengujian, pengesahan terhadap seluruh material
berikut pemasangan/instalasinya oleh bagian resmi PLN, LMK dan
atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah terima
pemeliharaannya. Dengan tujuan akhir seluruh sistem yang
menggunakan daya listrik secara lengkap dapat bekerja dengan
sempurna dan aman. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum di
dalam gambar maupun di dalam spesifikasi/syarat-syarat teknis
tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara
keseluruhan harus juga dimasukan ke dalam pekerjaan ini. Secara
umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan
bahan, material, peralatan dan perlengkapan sistem listrik sesuai
dengan peraturan/standar yang berlaku seperti yang ditunjuk
pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya
system/peralatan walaupun tidak tercantum pada Syarat - syarat
14. Spesifikasi Pekerjaan Pendirian Posko Lapangan Pengendaliam Kebakaran Hutan dan Lahan 14
khusus Teknis atau gambar dokumen. Pekerjaan ini meliputi :
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan
daya (stop kontak), lengkap dengan armature, power receptacle
outlet dan alat-alat Bantu yang diperlukan. Pengadaan dan
pemasangan seluruh instalasi pentanahan, baik pentanahan sistem
listrik maupun badan (body) peralatan listrik.
Gambar-gambar
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik
pekerjaan listrik yang didalamnya dicantumkan besaran - besaran
listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu lainnya. Pengerjaan
dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan
kondisi lapangan. Gambar-gambar arsitektur, struktur, mekanikal
elektrikal dan kontrak lainnya harus menjadi referensi untuk
koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.
Sekayu, 16 Agustus 2019
CV. Rantai Mas
Abdullah Fadil, SE
Direktur