SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Bab X SPESIFIKASI TEKNIS
A. LINGKUP PEKERJAAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA
A.1. DATA KEGIATAN
PEKERJAAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN LAMPU STADION GAJAYANA MALANG
L O K A S I : KOTA MALANG
SUMBER DANA : APBD TAHUN ANGGARAN 2013
A.2. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Pada Kegiatan ini adalah Pengadaan dan Pemasangan Lampu Stadion
Gajayana Koata Malang, Kegiatan Tahun Anggaran 2013 yang dilaksanakan sesuai
gambar terlampir.
Uraian/Jenis Pekerjaan :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tiang Mono Pole
3. Pekerjaan Kabel Power dan Kabel Kontrol
4. Pengadaan dan Pemasangan Lampu
5. Pengadaan dan Pemasangan Panel
6. Pekerjaan Sistem Penangkal Petir
7. Penagadaan dan Pemasangan Instalasi Genset
8. Pengujian
A.3. PERATURAN TEKNIS YANG DIPERGUNAKAN :
A.3.1.Uraian spesifikasi bahan-bahan dan persyaratan pelaksanaan, secara umum ditentukan pada patokan dan
kualitas bahan-bahan, cara pelaksanaannya dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan
pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan kontrak ini, harus betul-
betul ditaati dan di laksanakan sebagai tambahan persyaratan dari semua pasal-pasal yang diuraikan.
Pada khususnya peraturan-peraturan berikut berkenaan dengan hal tersebut diatas :
a. Pedoman Pelaksanaan APBN/Perpres 54 tahun 2010 dan Perubahannya
b. Pedoman tata cara penyelenggaraan pembangunan Bangunan Negara yang
dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum (Dit.Jen. CIPTA KARYA).
c. Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan bangunan : H.I.3
PUBB-1966;NI-33,PUBB-1966.
d. Peraturan Beton Indonesia; PBI.NI-2/1955; PBI.NI-2/1971.
e. Peraturan Muatan Indonesia; PMI,.NI-18/1969.
f. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia; PKKI.NI-5/1961.
g. Peraturan Instalasi Khusus Air dan Listrik; AVWI & AVE.
h. Peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Listrik Negara.
i. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia ;DTPI-1970.
j. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
antara lain tentang larangan mengerjakan anak-anak dibawah umur.
k. Peraturan-peraturan Pemerintah setempat tentang Bangunan Gedung.
l. Peraturan-peraturan lain yang belum tercantum diatas tetapi berkaitan
dengan pekerjaan ini.
m. Peraturan umum instalasi listrik (PUIL)tahun 2000.
Bilamana tidak ada lagi sumber dari standar dan ketentuan-ketentuan lain yang sah berlaku di Republik
Indonesia, maka standar internasional lainnya yang biasa diperbandingkan, dapat dipergunakan sebagai
pengganti standar yang telah diperinci diatas dan harus dengan persetujuan pemberi tugas.
K O
A.3.2. Semua bahan-bahan yang diuraikan pada pasal-pasal ini, harus didatangkan dalam keadaan baru sama
sekali dan tanpa cacat terkecuali ditentukan lain dalam persyaratan kontrak ini.Spesifikasi ini hanya
menguraikan pekerjaan untuk spesifikasi pekerjaan struktur dan mekanikal atau elektrikal diuraikan
secara terperinci dalam spesifikasi terpisah.
A.4. JENIS DAN MUTU BAHAN
a) Jenis dan mutu bahan yang dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam negeri, sesuai
dengan keputusan bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara Tgl. 23
Desember 1980, Perpres 54 tahun 2010 dan Perubahannya.
b) Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan harus terdiri dari kualitas tinggi
sesuai dengan yang tercantum dalam syarat-syarat kualitas bahan masing-masing bagian pekerjaan. Hasil
pekerjaan dan mutu termasuk bahan-bahan yang terpakai harus diterima dan disetujui Direksi.
c) Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam peraturan standar yang
berlaku di Indonesia. Standar Peraturan yang berlaku adalah edisi yang terakhir. Untuk bahan-bahan yang
mutunya belum diatur dalam peraturan standar maupun ketentuan dalam spesifikasi teknis, harus mendapat
persetujuan dari Direksi sebelum dipergunakan.
d) Untuk bahan-bahan yang mutunya masih berdasarkan standar Internasional,apabila diperlukan, Direksi
dapat meminta Pelaksana untuk menunjukkan sertifikat tes dari agen, distributor yang menjual atau pabrik
yang memproduksi bahan yang bersangkutan.
e) Bahan-bahan bangunan atau tenaga kerja lokal/setempat yang memenuhi syarat teknis sesuai dengan
peraturan yang ada pada Spesifikasi Teknis dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin
tertulis dari Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan/Pengawas.
f) Bila bahan-bahan bangunan yang memenuhi spesifikasi teknis terdapat beberapa/bermacam-macam jenis
(merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan dipilih satu jenis.
g) Bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenisnya, apabila bahan bangunan tersebut mempunyai
beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan untuk dilaksanakan dipergunakan yang mutu/kwalitas kelas I
(KW. 1).
h) Bila Rekanan/Pelaksana sudah menandatangani untuk dilaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan
atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang ditetapkan, harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi
Kegiatan paling lambat 24 jam setelah - ditolak atas biaya/tanggung jawab Pelaksana.
i) Contoh-contoh yang dikehendaki oleh Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan/Pelaksana harus segera disediakan
tanpa kelambatan atas biaya Pelaksana dan harus sesuai dengan contoh/sample, contoh tersebut diambil
disimpan sebagai dasar penolakan,bila ternyata barang yang dipakai tidak sesuai dengan contoh.
j) Bahan-bahan yang dipakai harus ada hasil uji/test laboratorium sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki
pada saat sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut.
A.5. URAIAN PEKERJAAN
A.5.1. Penyediaan.
Pelaksana harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara sempurna
dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang dipergunakan,
pemotong kayu, mesin-mesin, dan sebagainya yang diperlukan oleh pelaksana dan untuk semua alat-
alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, supaya dibersihkan dari
lokasi.
A.5.2. Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan.
 Kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus dianggap seperti apa
yang tertera dalam gambar-gambar kontrak atau diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat. Tetapi
kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam uraian dan syarat-syarat dalam kontrak itu
bagaimanapun tidak boleh menolak, merubah atau mempengaruhi penerapan atau interprestasi dari
apa yang tercantum dalam syarat-syarat ini.
 Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagianbagian dari gambar dan
uraian dan syarat-syarat tidak boleh merusak ( membatalkan ) kontrak ini, tetapi hendaknya diperbaiki
dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas.
 Segala pernyataan mengenai kuantitas pekerjaan yang mungkin sewaktuwaktu diberikan kepada
Pelaksana tidak boleh merupakan bagian dari kontrak ini dan harga-harga yang dimuat dalam daftar
harga tetap digunakan, meskipun ada ketidak sesuaian antara harga-harga itu dengan apa yang
tercantum perkiraan manapun.
 Harga kontrak tidak boleh disesuaikan atau dirubah secara bagaimanapun selain menuruti ketetapan-
ketetapan yang tepat dari syarat-syarat ini, dan taat kepada pasal-pasal dari syarat-syarat ini segala
kekeliruan baik mengenai hitungan atau bukan perhitungan harga kontrak harus dianggap telah
diterima oleh kedua belah pihak yang bersangkutan.
A.6. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN.
A.6.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan
Terdiri dari gambar bestek, gambar detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah
dilaksanakan oleh perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen-dokumen lain.
Rekanan tidak boleh mengubah atau menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat
Pengelola Teknis Kegiatan. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang
tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Pelaksanaan ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud
lain.
A.6.2. Gambar-gambar tambahan.
Bila Direksi menganggap perlu, maka Perencana harus membuat gambar detail (gambar penjelasan)
yang disahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.
A.6.3. As Built Drawing.
Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik penyimpangan atas perintah
Pengawas lapangan / Direksi, maka Pelaksana harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa
yang telah dilaksanakan ( as built drawing ) yang jelas dengan memperhatikan perbedaan antara
gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan gambargambar tersebut harus diserahkan
kepada Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh
Pelaksana.
A.6.4. Gambar-gambar ditempat pekerjaan.
Rekanan harus menyimpan ditempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak lengkap termasuk
Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Berita Acara Penjelasan, Time Schedule dalam keadaan baik ( dapat
dibaca dengan jelas) termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan, agar
tersedia jika Pemberi Tugas atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukan.
A.6.5. Contoh Barang / Bahan yang ditawarkan
Dalam masa pelaksanaan pekerjaan pembangunan, bahan-bahan/barang yang akan dilaksanakan harus
sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Berita Acara Penjelasan. Barang/bahan yang ditawarkan dalam
harga satuan pekerjaan dan harga satuan bahan/upah adalah mengikat pelaksana harus sesuai dengan
Spesifikasi Teknis dan Berita Acara Penjelasan. Contoh barang / bahan yang ditawarkan tidak dapat
dipergunakan bila belum mendapatkan persetujuan dari Direksi secara tertulis.
A.7. BANGUNAN SEMENTARA.
Pelaksana harus menyediakan bangunan sementara berjendela cukup terang dan berventilasi baik untuk
digunakan sebagai gudang penyimpanan dan perlindungan bahan-bahan bangunan juga dapat digunakan
untuk tempat berlindung pekerja dan koordinasi dengan Pengawas Lapangan/Direksi, serta dapat dikunci
dengan aman dan terlindung terhadap hujan dan panas. Segala biaya pembuatan Bangunan sementara
menjadi tanggung jawab dan beban Pelaksana. Semua Bangunan sementara dan perlengkapannya, pada
waktu selesainya pekerjaan, maka Pelaksana harus segera membongkar, atau bila ada perintah
disingkirkan dari tampak juga segala pekerjaan yang terganggu harus diperbaiki, pembongkaran
bangunan sementara tersebut harus dengan persetujuan Pengawas Lapangan/Direksi.
A.8. JADWAL PELAKSANA DI LAPANGAN
 Pada saat Rekanan akan memulai pelaksanaan dilapangan atau setelah rekanan menerima SPK dari
Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan harus segera mengadakan persiapan antara lain berupa pembuatan
jadwal pelaksanaan yang berupa Time Schedulle secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan
pekerjaan, waktu yang direncanakan dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam
kontrak dan harus disahkan oleh Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan.
 Time Schedulle tersebut harus selalu berada dilokasi tempat pekerjaan untuk diikuti dengan
perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan diberikan tanda garis tinta warna
merah. Bila terdapat terlihat hambatan, semua pihak harus segera mengadakan langkah-langkah
untuk penanggulangan hambatan yang terjadi.
A.9. KUASA PELAKSANA DILAPANGAN
A.9.1. Prosedur Pelaksanaan.
Pelaksana/ Rekanan harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan kecakapan dan
perhatian sepenuhnya. Ia harus semata-mata bertanggung jawab untuk semua alat-alat konstruksi, cara-
cara teknik urutan dan prosedur dan untuk mengkoordinasikan semua bagian pekerjaan yang berada
didalam kontrak.
A.9.2. Pegawai Pelaksana yang melaksanakan :
a) Sebagai pemimpin pelaksanaan Kegiatan sehari-hari pada pelaksanaan pekerjaan Pelaksana harus
dapat menyerahkan kepada seorang wakil pelaksana ahli, cakap sesuai bidang keahliannya, yang
diberi kuasa dengan penuh tanggung jawab dan selalu berada ditempat pekerjaan.
b) Sebagai penanggung jawab lapangan pekerjaan wakil pelaksana harus mempelajari dan mendalami
semua isi gambar, bestek dan Berita Acara Penjelasan sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan
konstruksi maupun kualitas bahan-bahan yang harus dilaksanakan.
c) Perubahan konstruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat dilaksanakan apabila ada ijin
tertulis dari Pengawas / Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan berdasarkan Kegiatan, menyimpang dari
hal tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana, untuk melaksanakan sesuai gambar dan bestek.
d) Pengawas berhak menolak penunjukan seorang wakil Pelaksana (Uitvoerder) berdasarkan pendidikan,
pengalaman tingkah laku dan kecakapan, dalam hal ini Pelaksana harus segera menempatkan
pengganti lain dengan persetujuan Pengawas Lapangan
K O T A B L I T A
A.10. TEMPAT TINGGAL.
 Adapun kebangsaan Pelaksana, wakil Pelaksana, Leveransir atau penengah (Arbitrase ) dan
dimanapun mereka bertempat tinggal / menetap (domisili) atau dimanapun pekerjaan atau bagian
pekerjaan berada Undang-undang Republik Indonesia adalah Undang-undang yang melindungi
kontrak ini.
 Untuk memudahkan komunikasi demi untuk memperlancar jalannya pelaksanaan pekerjaan Pelaksana
berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas dengan nomor telepon rumah (bila ada) kepada
Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan/Pengawas Lapangan.
A.11. PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
A.11.1. Keamanan dan Kesejahteraan.
Selama pelaksanaan pekerjaan Pelaksana diwajibkan mengadakan segala yang diperlukan untuk
keamanan para pekerja dan tamu, seperti pertolongan pertama, sanitasi, air minum dan fasilitas-
fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi segala peraturan dan tata tertib, ordonansi
Pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat.
A.11.2. Terhadap wilayah orang lain. Pelaksana harus membatasi daerah operasinya disekitar lokasi dan harus
mencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan.
A.11.3. Terhadap milik umum.
Pelaksana harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersih dari bahan-bahan
bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan
kaki selama kontrak berlangsung. Pelaksana juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan
yang terjadi atas perlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik dan sebgainya yang
disebabkan oleh kegiatan Pelaksana, maka biaya pemasangan kembali dan segala perbaikan kerusakan
menjadi tanggung jawab Pelaksana.
A.11.4. Terhadap bangunan yang ada.
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak Pelaksana bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan
bangunan yang ada, utilitas , jalan-jalan, saluransaluran pembuangan dan sebagainya ditapak
kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena kegiatan Pelaksana dalam arti kata yang luas. Ini
semua diperbaiki (Pelaksana) hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
A.11.5. Jaminan dan Keselamatan Pekerja.
Pelaksana bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan
perlengkapan instalasi ditapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh Direksi. Pelaksana harus
menjaga perlengkapan bahan-bahan dari segala kemungkinan kerusakan, kehilangan dan sebagainya
untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerja dan menjaga
agar pekerjaan bebas dari air hujan dengan melindungi memakai tutup yang layak, memompa atau
menimba seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.
A.11.6. Keamanan Terhadap Pekerjaan.
Pelaksana bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan
perlengkapan instalasi di tapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh Pejabat Pengelola
Teknis Kegiatan/Pengawas Lapangan.
A.11.7. Air minum dan air untuk pekerjaan.
a) Pelaksana harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat pekerjaan untuk para
pekerjanya.
b) Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan, dapat mempergunakan atau menyambung pipa air
yang telah ada dengan meteran air tersendiri ( guna memperhitungkan pembayaran ) atau air sumur
yang bersih / jernih dan tawar, bila hal ini meragukan pengawas, harus diperiksakan dilaboratorium.
A.11.8.Kecelakaan.
a) Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan, Pelaksana harus segera mengambil
tindakan yang perlu untuk keselamatan si korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi
tanggung jawab Pelaksana dan harus segera melaporkan kepada Kantor perburuhan dan
JAMSOSTEK.
b) Dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertama yang selalu tersedia
didalam setiap saat dan berada ditempat Bangunan Sementara.
A.12. ALAT-ALAT PELAKSANAAN/PENGUKURAN.
 Selama pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana harus menyediakan / menyiapkan alatalat baik untuk sarana
peralatan pekerjaannya maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kwalitas hasil
pekerjaan antara lain : pompa air,beton mollen dan sebagainya.
 Penentuan titik duga letak bangunan, siku-siku bangunan maupun datar(waterpas) dan tegak lurusnya
bangunan harus ditentukan dengan memakai alat ukur waterpas instrumen (keiker).
A.13. SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
 Pelaksana harus selalu memegang teguh disiplin, keras dan perintah yang baik antar pekerjaannya dan
tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang
diserahkan kepadanya.
 Pelaksana menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan menurut
kontrak dalam keadaan baru, dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baik bebas dari cacat,
semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defektif.
 Dalam pengajuan penawaran Pelaksana harus mempertimbangkan biaya-biaya pengujian/pemeriksaan
berbagai bahan pekerjaan. Diluar jumlah tersebut Pelaksana tetap bertanggung jawab atas biaya-biaya
pengiriman yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
A.14. PEKERJAAN TIDAK BAIK
 Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar Pelaksana membongkar pekerjaan apa saja yang
telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau barang-
barang baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah
dilaksanakan.
 Ongkos untuk pengerjaan dan sebagainya menjadi beban Pelaksana untuk disempurnakan sesuai
dengan kontrak.
 Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan-pekerjaan,
bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan kontrak.
 Pemberi tugas boleh (tetapi tidak dengan secara adil atau menyusahkan) mengeluarkan perintah yang
mehendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.
A.15. PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG.
 Pelaksana berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut ketentuan AV-41 pasal (2)
ayat (3) dan menurut gambar-gambar detail yang telah disahkan oleh Pengawas melaksanakan secara
keseluruhan atau dalam bagian-bagian menurut persyaratan-persyaratan teknis untuk mendapatkan
pekerjaan yang baik. Pelaksana selanjutnya berkwajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan
segala sesuatunya demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang tepat, walaupun
satu sama lain tidak dicantumkan dengan jelas dalam gambar dan bestek.
 Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara tertulis dari
Pengawas. Selanjutnya perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar
harga yang disetujui oleh kedua belah pihak jika tidak tercantum daftar harga upah dan satuan
pekerjaan.
 Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seijin direksi secara tertulis adalah tidak sah dan
menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya.
B. TATA CARA DAN SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN.
B.1. HARGA SATUAN DAN HARGA PENAWARAN
Dalam Fomulir surat penawaran, penawar harus melengkapi daftar harga satuan, tiap harga satuan harus
meliputi segala perongkosan ( overhead ) keuntungan dan segala biaya namun yang dikenakan untuk
pekerjaan semacam itu, Harga penawar yang dicantumkan disebut dalam formulir surat penawar hanya
dicantumkan dalam rupiah, Jumlahnya harus dibulatkan dalam ribuan rupiah kebawah.
B.2. PERMOHONAN UNTUK PEMBAYARAN.
Setelah Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan menerima suatu permohonan untuk pembayaran, maka suatu “
Berita Acara Kemajuan Fisik “ untuk setiap tahap pembayaran yang disebut diatas dibuat Pengawas
Lapangan dan diketahui oleh Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan, apabila kemajuan fisik pekerjaan telah
memenuhi persyaratan sesuai dengan kontrak.
B.3. IJIN BANGUNAN DAN PAPAN NAMA KEGIATAN :
Ijin untuk pelaksanaan pembangunan biaya dan pengurusannya menjadi beban Pelaksana dan
dikalkulasikan dalam biaya penawaran, Pelaksana tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun,
dalam batas-batas lapangan pekerjaan atau ditanah berdekatan tanpa ijin Pengawas Lapangan. Pelaksana
berhak melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan pekerjaan. Pelaksana harus
memasang papan nama kegiatan dilokasi pekerjaan dengan ukuran 0,8 x 1,2 m2 berwarna dasar putih
dengan tulisan hitam
B.4. PEKERJAAN PERSIAPAN.
 Sebelum Pelaksana mengadakan persiapan dilokasi, harus memenuhi prosedur tentang tata cara
perijinan / perkenan untuk memulai dengan persiapan-persiapan pembangunan kepada pemerintah
daerah setempat dan kepala kantor setempat, terutama tentang dimana harus membangun Bangunan
Sementara, bahan-bahan bangunan, jalan masuk dan sebagainya.
 Pada saat mengadakan persiapan pengukuran Pengawas Lapangan sudah harus mulai aktif untuk
mengadakan pengawasan sesuai dengan tugasnya.
 Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum tiap-tiap bagian pekerjaan dilaksanakan,
diharuskan mendapatkan ijin tertulis dari Pengawas lapangan untuk dapat meneruskan bagian dari
pekerjaan tersebut secara berkala.
B.4.1. Bahan Bongkaran Bangunan.
 Karena pembangunan sangat memungkinkan bahwa dalam pelaksanaan yang ada, adanya hal-hal lain
yang terkait ikut mengalami kerusakan / terpengaruh (biarpun dalam dalam gambar tidak ada),
sehingga tetap perlu mendapatkan penanganan perbaikannya. Maka dalam hal ini apabila
Pembangunan Gedung tersebut merupakan kaitan terhadap kerusakan dan pekerjaan yang sedang
dilaksanakan, maka pihak Pemborong wajib melakukan pekerjaan tersebut.
 Semua bahan-bahan bongkaran tidak boleh dipakai oleh pemborong dalam melaksanakan
pekerjaannya, maka pihak pemborong wajib mengeluarkan dari tempat kerja dengan menyerahkannya
kepada Instansi teknis dalam hal ini adalah Dinas Kepemudaan dan olahraga kota malang
.
B.4.2. Papan Bouwplank.
 Semua bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang diserut rata dan terpasang waterpas dengan
peil +0.00 m .Setiap jarak 2 meter papan bouwplank diperkuat dengan patok kayu berukuran 5/7 cm.
Pada papan bouwplank ini haru dicat sumbu-sumbu dinding,dengan cat yang tidak luntur oleh
pengaruh iklim.
 Jarak papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran
terhadap galian tanah pondasi.
 Setelah papan bouwplank selesai Pelaksana wajib meminta pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari
direksi.
B.4.3. Pekerjaan Tanah.
 Tanah diamana bangunan akan didirikan harus dikeluarkan dari segala kotoran seperti sisa-sisa
tumbuhan, akar-akar dan lain sebagainya.
 Galian tanah. Semua galian tanah mengikuti gambar dan petunjuk Pengawas lapangan, diusahakan
agar galian tidak mudah longsor. Setelah galian selesaiPelaksana wajib meminta pemeriksaan dan
persetujuan tertulis dari direksi
 Pekerjaan Urugan. Urugan Ex. Galian tanah untuk peninggian lantai dan urugan pasir untuk bawah
pondasi, harus sesuai dengan gambar dan petunjuk Pengawas lapangan dengan kualitas dan kuantitas /
volume sesuai dengan perhitungan di RAB.
C. SYARAT - SYARAT TEKNIS UMUM
1. SYARAT-SYARAT UMUM LAMPU DAN TIANG (SPESIFIKASI )
Lampu Floodlight 2000 watt ( arena )
Armature / Rumah Lampu
NO. LAMPU / PRODUK SPESIFIKASI
1 2000W klasifikasi Protection Class IP 65, EN 60598
voltase 380-420 V
konsumsi listrik 2000 W
suhu suasana -20
o
C - +35
o
C
ruang
penyebaran 0.20m
2
(depan & samping)
dimensi
diameter=491 mm, lebar=363 mm (lihat
gambar)
berat 11 kg
fitur
tersedia versi untuk penyalaan ulang
langsung;
sinar cahaya rotosimetris;
tersedia variasi reflector untuk lima tingkat
bentuk pendistribusian;
garis horisontal acak bawaan untuk
menyilaukan
dan membaurkan;
pengurang cahaya;
tingkat penyebaran luas;
sistem pengeluaran panas sangat baik,
reflector sebagai rumahnya;
akses keamanan untuk beban semua tiang;
tidak ada aliran ketika terbuka;
kaca pengaman dengan jaring kawat
pelindung;
kompartemen lampu dengan sistem
pembukaan
satu tangan;
sistem pengunci otomatis dengan penjepit
pengalih;
dioperasikan dengan remote control;
untuk lampu double-ended metal-halide
berbentuk tabung dengan teknologi quartz;
aplikasi untuk floodlighting kualitas tinggi bagi semua
fasilitas olahraga indoor dan outdoor;
cocok untuk dipasang pada tiang tinggi &
atap;
colour rendering class 1A, cocok untuk
pemancaran CTV;
ketinggian pemasangan yang disarankan
25-60 meters;
penggunaan khas untuk lapangan sepak bola,
atletik, arena pacuan kuda dan balap mobil
serta kolam renang;
cocok juga untuk pencahayaan area luas,
seperti terminal kontainer, area kargo dan
tempat pameran;
desain rumah lampu (bagian belakang) terbuat dari
aluminium dengan finishing grey (RAL 7036);
bagian depan (reflector) terbuat dari
high-quality anodized aluminium;
braket pemasang dari besi plat seng;
pemegang dapat di-setting ukurannya;
cover terbuat dari kaca yang liat, mampu
untuk
bertahan menghadapi perubahan suhu;
pemasangan mudah, disediakan dalam
terminal box;
sistem segel dilindungi dari sinar UV,
pengaruh suhu dan cuaca;
panas ignitor terpisah dari projector;
port penyetara tekanan tergintegrasi untuk
menghindari pengembunan disediakan
terpisah
dengan penutup kaca keramik penahan suhu
untuk meningkatkan pencahayaan;
tersedia versi untuk penyalaan ulang
langsung;
a) Berat per unit lampu arena maksimal 11 Kg
b) Kontruksi Armatur harus satu kesatuan dengan body keseluruhan, supaya lampu tidak cepat
panas,
c) Lampu arena harus mempunyai minimal 5 type Reflektor
d) Rumah lampu terbuat dari bahan anti karat aluminium bertekanan tinggi (High pressure Die Cast
Aluminium).
e) Rumah lampu mempunyai ketahanan terhadap debu dan air / Ingrees protection 65 (IP65).
f) . Kaca lampu terbuat dari bahan kimia yang dikeraskan dengan ketebalan 1,6 mm.
g) Didalam reflektor dilengkapi dengan reflektor pembatas yang terpasang tetap, yang berfungsi terhadap
efisiensi dan mengurangi cahaya silau.
h) Kaca rumah lampu dilengkapi dengan Stainless wire mesh (Wire Mesh Prevent Large Piece of Glass).
i) Rumah lampu terdiri dari dua bagian yaitu rumah lampu dan reflector.
j) Reflector lampu terbuat dari bahan aluminium anodized dengan kemurnian mencapai minimum
99,80%.
k) Armature berbentuk bulat, dan mempunyai varian reflektor (mempunyai sytem multi distribusi
cahaya) yang dapat mendukung dalam aplikasi sesuai perencanaan desain lighting.
l) Untuk ketinggian pemasangan 25-60 meter.
m) Ruang penyebaran 0.20 m2.
Bola Lampu
a) Bola lampu dari jenis Metal Halide 2000 watt.
b) Lampu mempunyai keluaran cahaya (Lumen Output) minimal 200.000 lumen,
c) warna cahaya putih (daylight) dengan standar 5600 Kelvin dan renderasi warna (colour rendering
Index) 90.
d) Dobel Ended
e) Burning Posisition / Posisi pemasangan horizontal +/- 15°
Ballast
a) Ballast sebagai komponen penting pada sistim penyalaan lampu pelepas gas (gas discharge) berfungsi
untuk membatasi arus melalui lampu yang dilayani.
b) Jenis ballast yang digunakan adalah ballast induktif ( induktive ballast ) yang berfungsi sebagai
induktor atau choke.
c) Pada tiap ballast harus dilengkapi dengan marking terutama petunjuk pemakaian terminal-
terminalnya.
d) Karakteristik dan ketentuan-ketentuan teknis :
 Ballast akan bekerja pada sistim tegangan 380/400/415V dengan frekwensi 50 Hz.
 Rugi daya listrik (rugi induktif) harus sekecil-kecilnya.
 Faktor daya listrik (Cos ℘) minimal = 0,5. Factor daya dari kombinasi lampu harus mempunyai
nilai lebih atau sama dengan 0,85 dan harus dicapaidengan menghubungkan kapasitor parallel
dengan kapasitas yang cukup
 Temperatur kerja harus serendah mungkin sebagai berikut :
Isolation class : Tw = 130 ºC
Temperatur coil : Δ t = 65 ºC
Ignitor / Starter
Ignitor bisa digunakan untuk pemakaian daya 2000 watt dengan spesifikasi sebagai berikut :
 Berfungsi sebagai pematik tegangan untuk pelayanan lampu
 Mampu dialiri tegangan 220 – 240 volt, frekwensi 50 – 60 Hz
 Maximum case temperature up to 105 oC
Capasitor
Capasitor yang digunakan disesuaikan pemakaian daya lampunya dengan spesifikasi :
 Case temperature : Tc = 25 oC
 Mampu dialiri tegangan kerja 220 V – 240 V
 Menghasilkan cos phi system minimal 0,85
 Ukuran 120 μF untuk daya lampu 2000 watt
1. DUDUKAN LAMPU
Dudukan lampu : UNP 80x4,5x5 mm
2. SYARAT-SYARAT UMUM KABEL POWER
a) Semua kabel yang digunakan harus mempunyai rekomendasi dari LMK dan atau SNI
b) Kode warna harus mengikuti ketentuan Peraturan Umum Instalasi Listril (PUIL) 2000 :
 Phasa R / L1 : Merah
 Phasa S / L2 : Kuning
 Phasa T / L3 : Hitam
c) Warna kabel yang mengikat (harus ada) adalah biru (untuk netral) dan Kuning-Hijau (untuk ground).
Bila wara tersebut tidak ada maka pada pada ujung-ujung kabel harus diberi isolasi dengan warna.
d) Kabel – kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal 0,6 Kvolt untuk kabel
NYY dengan spesifikasi :
 Conductor : Copper
 Insulation : P V C.
 Core Filter : Compound Elastic/ Soft PVC.
 Sheath : P V C.
3. SYARAT-SYARAT UMUM KABEL KONTROL
Sistem control harus memakai kabel NYYHY dengan diameter inti 20 x 2,5 mm2 tipe PVC non screened
CY flexible control cabling, dari panel kontrol di ruang LVMDP ke setiap panel lampu.
 Conductor : Copper
 Insulation : P V C.
 Core Filter : Compound Elastic/ Soft PVC.
 Sheath : P V C.
4. SYARAT-SYARAT UMUM PANEL LAMPU
a) Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada seperti yang
ditunjukkan pada gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada 220/380V, 3 phasa, 4
kawat, 50 Hz dan solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standard PUIL 2000, SPLN, IEC,
VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.
b) Panel panel harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus di
zinchromat dan di duco 2 kali dan harus di cat bakar warna abu – abu. Pintu dari panel panel tersebut
harus dilengkapi dengan master key.
c) Konstruksi dari panel panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus diatur
sedemikian rupa dan setiap kabel diberikan nomer terminal / kabel, sehingga bila akan dilaksanakan
perbaikan, penyambungan pada komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen
lainnya.
d) Setiap panel harus mempunyai 5 busbar Copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar Neutral,1
busbar untuk Grounding. Besarnya Busbar harus diperhitungkan untuk besarnya arus tanpa
menyebabkan suhu yang lebih dari 65o C
e) Setiap busbar Copper harus diberi warna sesuai dengan peraturan PLN, Lapisan yang dipergunakan
untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang
diperbolehkan.
f) Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis Semi Flush Mounting dalam kotak tahan getaran, untuk
Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan
bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat tera dari LMK / PLN ( minimum 1 buah untuk setiap
jenis alat ukur ).
g) Ukuran dari tiap – tiap panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan serta semua
persyaratan yang berlaku sesuai dengan yang telah disetujui Perencana.
5. SYARAT-SYARAT UMUM SYSTEM PENANGKAL PETIR
a) Lingkup Pekerjaan
Adalah melindungi tiang lampu dan area sekitar dari sambaran petir, yang dicakup dalam lingkup
pekerjaan instalasi penangkal petir ini meliputi : Pengadaan/penyediaan dan Pemasangan Splitzer,
konduktor penghantar dan system pentanahan.
b) Ketentuan-ketentuan Teknis
Memenuhi :
Penyaluran arus petir yang sangat kedap atau tertutup terhadap obyek sekitardengan menggunakan
terminal penerima dan kabel pengahantar.
c) Spesikasi teknis.
Air Terminal/Splitzer :
 Terbuat dari bahan tembaga murni
 Terminal kabel penghantar 70 mm2
d) Kabel Penghantar :
NYY 1C x 70 mm2
e) Arde / Pentanahan :
 Bahan yang diperlukan bahan yang baik, sehingga cepat menyalurkan petir kebumi, bahan dari
tembaga.
 Tahanan arde/pentanahan <3 Oh
6. SYARAT-SYARAT UMUM PEKERJAAN GENSET LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan dan Pemasangan Unit Peralatan, Perlengkapan dan Instalasi Genset adalah sebagai
berikut :
a) Pengadaan dan Pemasangan mesin Gen-set dengan daya 500 KVA lengkap dengan panel
kontrol.
b) Rumah genset lengkap dengan pondasi untuk gensetnya.
c) Satu unit pipa silencer dengan isolasinya
d) Satu unit Radiator ducting dengan penumpu & rangka besi siku / plat logam.
e) Grounding sistem untuk badan mesin dan panel serta titik netral generator.
f) Pemasangan kabel kontrol dari diesel Gen-set ke panel kontrol.
g) Battery dengan kabel-kabelnya..
h) Pemipaan sistem bahan bakar dari tangki harian mesin diesel lengkap dengan valve dan
penumpu
i) Kabel power Gen-set ke panel LVMDP NYY (1C x 240mm2) lengkap termination dan
material penunjang yang diperlukan.
j) Bahan bakar untuk test diesel.
k) Pengetesan seluruh pekerjaan instalasi sampai dinyatakan baik secara tertulis dan diterima
dengan baik oleh Pengawas / Pemilik Proyek.
l) Genset yang ditawarkan harus sesuai dengan dokumen penawaran dan dilengkapi dengan
katalog / brosur yang isinya meliputi spesifikasi teknik, ukuran / dimensi, dan lain-lain di
stempel dan ditandatangani yang berwenang.
Spesifikasi Teknis Genset 500 kVa type Silent
Prime Power kVA : 500
ALTERNATOR
Specification : 1500RPM 50Hz 4-Pole, Rotating Field
Exciter type : Brushless, Self excited
Voltage regulator : Solid State, Volts/Hz
Voltage regulation : 1.5%
Insulation : Class H
Protection : IP 23
Rated power factor : 0.8
Stator winding : Double layer concentric
Winding pitch : Two thirds
Waveform distortion : No load < 1.5%
Non-distorting balanced linear load < 5.0%
DIESEL ENGINE
Engine Electrical System : 1500RPM 50Hz
Application Data
Number of cylinders : 6
Cylinder arrangement : Vertical in-line
Cycle : 4 stroke, compression ignition
Induction system : Turbocharged, Air to air charged cooled
Compression ratio : 16.9:1
Bore : 116.6 mm (4.59in)
Stroke : 135.9mm (5.35 in)
Fuel feed pump : Bosch
Cubic capacity : 8.7 litres
Max.Power at rated rpm : 246Kw
Estimated total weight(dry) : 671kg (1479 lb)
Frequency regulation steady : 0.5%
Mean piston speed : 6.80m/s
Pressure : 137.9 kPa
Combustion air flow : 16.4 m3 /min
Maximum fuel pump suction : 14kPa
Governor type : Electronic governor
Exhaust SystemMaximum back
pressure : 10.7 kPa (3.2 in Hg)
Exhaust gas flow(max) : 44.5 m 3/min
Protection : Over Speed Shutdown.
Low Oil Pressure Shutdown.
High Engine Temp Shutdown.
Charger failure alarm.
Mains failure alarm.
Optional Under speed Protection.
Soundproof Style Overall Size, : L W H mm 3700 x 1100 x 2115
Electrical System : Battery Charger, Equalize/Float Type
Engine and
Alternator : 3 or 4 Pole Circuit Breaker with Shunt Trip
Fuel/Water Separator
1. PELAKSANAAN PEMASANGAN GEN-SET 500 KVA SILENT TYPE
a) Tenaga pemasang harus sudah berpengalaman ahli memasang mesin Disel Generator Set
beserta perlengkapannya.
b) Penyedia Barang / Jasa harus mempunyai alat-alat kerja yang cukup untuk pemasangan
mesin dan perlengkapannya (katrol 5-10 ton, mesin las dan peralatan penunjang lainnya).
c) Mesin harus dipasang / didudukkan pada pondasi yang telah ditentukan, dengan
menggunakan baut angker yang sesuai untuk masing-masing mesin.
d) Pada saat pemasangan harus diperhatikan kesamaan level dengan menggunakan water-pass,
agar tidak terjadi kemiringan posisi mesin yang tidak dikehendaki.
e) Genset diletakkan diatas pondasi, base frame diikat dengan baut angker dengan diameter
yang sesuai. Dilengkapi dengan Rubber Flexible Absorben (peredam getaran) pada base
frame. Pipa silencer digantung pada dak beton dengan konstruksi yang kokoh atau penumpu
dari besisiku, dengan menggunakan dyna bolt φ 8 - 10 mm.
f) Pengurusan ijin instalasi Genset kepada instansi yang berwenang merupakan pekerjaan dan
tanggung jawab dari Penyedia Barang / Jasa.
2. PERALATAN-PERALATAN LAIN YANG HARUS DIPASANG SESUAI DENGAN
GENSET YANG TERPASANG
a) Penyedia Barang / Jasa harus memasang semua peralatan yang diperlukan agar mesin diesel
tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki pemakai.
b) Tangki bahan bakar harian yang terpasang pada unit genset
c) Panel kontrol Gen-set.
d) Kawat loket 1cm atau tralis dari Besi beton yang dipasang pada frame besi siku dengan tralis
pada bagian belakang ducting radiator.
e) Pompa transfer dipasang permanen pada dudukan penyangga
f) Pemasangan accu 12 V untuk mesin lengkap dengan rangka penyangga atau tempat accu dan
kabel-kabelnya.
g) Pemasangan silencer dari mesin lengkap dengan konstruksi penyangga, penggantung dan
isolasi asbes tebal minimum 5 mm.
h) Semua peralatan yang tidak diisolasi : plat, pipa, besi siku, dll. Harus dicat dengan cat meni
tahan karat dan cat akhir masing-masing dua kali. Sebelum dicat seluruh karat yang
menempel harus dibersihkan / disikat.
i) Semua pipa bahan bakar harus diikat kuat pada penyangga dari besi siku atau plat pelana
dengan konstruksi yang kokoh.
j) Pengadaan dan pemasangan kabel power sesuai dengan gambar
3. TESTING DAN COMMISIONING GENSET
a) Sebelum melaksanakan pengujian Penyedia Barang / Jasa harus merencanakan jadwal
pemeriksaan dan pengujian untuk mendapat persetujuan dari pengawas.
b) Seluruh sistem dan pekerjaan instalasi harus diperiksa, diteliti dan diuji dengan baik sebelum
diserahkan dan pelaksanaannya harus menyertakan pengawas.
c) Sesudah Diesel Genset terpasang harus diadakan pemeriksaan dan
pengetesan ulang yang meliputi :
 Pemeriksaan visual / kerapian.
 Pengujian allignment.
 Pengujian fungsi peralatan pengaman dan pengukur.
 Pengujian beban kosong ( ideal running ).
 Pengujian berbeban sampai beban nominal (100 %).
d) Pengujian beban kosong dan pemeriksaan peralatan dilaksanakan ± 15 menit selama 2 hari
berturut-turut. Pengujian beban nominal ± 1 jam selama 2 hari, sesudah pengujian beban
kosong selesai. Pembebanan diusahakan menggunakan dummy load untuk mendapatkan
kestabilan daya output ( tegangan dan frekwensi stabil pada beban minimu s/d maksimum).
Sesudah itu pembebanan dilakukan dengan load bank atau beban terpasang sesungguhnya
(lampu sorot stadion).
e) Sesudah pengujian selesai Penyedia Barang / Jasa diwajibkan mengadakan training untuk
petugas pengelola yang ditunjuk sampai petugas tersebut dianggap cukup mahir menangani
pengoperasian dan pemeliharaan mesin.
f) Penyedia Barang / Jasa diwajibkan membuat atau menyerahkan buku petunjuk untuk
pengoperasian dan pemeliharaan selanjutnya.
g) Seluruh biaya untuk pengujian dan training tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang / Jasa, termasuk penyediaan solar di tangki bahan bakar.
4. JAMINAN DAN MASA PEMELIHARAAN
a) Jaminan pekerjaan instalasi dan peralatan yang disupply Penyedia Barang / Jasa termasuk
material instalasi / pemipaan menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa.
b) Penyedia Barang / Jasa diharuskan menyerahkan surat jaminan spare part dan purna jual
untuk mesin genset/ komponennya dari distributor/suplier.
c) Pada saat barang telah terkirim Penyedia Barang / Jasa diharuskan menyerahkan COO
(certificate of origin) untuk unit mesin dan generator.
d) Masa Pemeliharaan untuk seluruh pekerjaan instalasi dan pemipaan ditetapkan selama 6
bulan setelah barang diserahkan kepada pemilik / Pengawas atau disesuaikan dengan masa
pemeliharaan pekerjaan instalasi. Dalam masa pemeliharaan apabila ditemukan instalasi yang
rusak atau berfungsi kurang baik maka Penyedia Barang / Jasa harus segera memperbaiki
atau mengganti peralatan tersebut sampai dapat berfungsi dengan baik
5. SISTEM PENTANAHAN
a) Sistem pentanahan panel listrik yang digunakan pada Instalasi ini adalah sistem PNP (
Pentanahan Netral Pengaman ), sesuai aturan yang digunakan pada PUIL 2000.
b) Elektroda pentanahan menggunakan "Elektroda Pipa" dengan pipa galvanis φ 1,5” dan
kawat BC penampang 50 mm² yang ditanam sedalam minimal 3 (tiga) meter hingga dicapai
tahanan pentanahan maksimal 5 ohm atau setara.
c) Bila perlu elektroda pentanahan untuk badan peralatan dan panel harus dipisahkan
penanamannya sejauh minimum 3 meter satu dengan yang lain.
d) Saluran pentanahan dari elektroda pentanahan sampai kebadan pentanahan harus dilindungi
dengan pipa PVC HI φ ¾” atau pipa PVC AW φ ¾”.
e) Saluran ini tidak boleh ada sambungan hanya diperbolehkan pada terminal yang disediakan
dengan menggunakan sambungan mur baut dan sepatu kabel yang sesuai.
f) Penampang kawat pentanahan dari masing-masing panel dapat dilihat pada gambar masing-
masing panel.
g) Titik pentanahan untuk penangkal petir dan peralatan lain (peralatan kontrol, MCFA, PABX,
dll) harus dipisahkan dengan titik pentanahan panel listrik.
PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS
a) Penyedia barang/jasa wajib Melampirkan surat dukungan resmi dari pabrik yang memproduksi :
Armature lampu dengan komponen utama, antara lain : armature/rumah lampu, Lampu, Ballast,
Capasitor bermeterai cukup dan dilengkapi dengan copy sertifikatsertifikat ISO 9001:2008 serta
tenaga ahli Aiming yang bersertifikat.
b) Armature/rumah lampu dengan komponen utama, antara lain : armature/rumah lampu, lampu, ballast
yang diperuntukan untuk lampu arena 2000 watt dan lampu tribun adalah satu merek pabrikan
dilengkapi dengan surat keterangan satu merek dari pabrikan bermeterai cukup.
c) Melampirkan brosur-brosur untuk barang yang ditawarkan dilengkapi dengan spesifikasi teknik.
 Armature lampu dengan komponen utama, antara lain : armature/rumahlampu,
 Lampu, Ballast, Capasitor.
 Komponen panel.
 Kabel power.
 Genset.
d) Melampirkan test laboratorium terhadap type lampu Arena 2000 watt yang ditawarkan, test tersebut
dikeluarkan oleh pabrikan yang bersangkutan atau Lembaga yang terakreditasi untuk Elektrikal,
Temperature, Contruction dan IP berdasarkan IEC (IEC 60598-1) General Requirement and test dan
IEC 60598-2-3 (Requirement road and street lighting).
e) Melampirkan printout desain perhitungan simulasi perhitungan cahaya penerangan stadion dengan
mengacu standart pencahayaan dengan merancang group nyala pencahayaan dengan kelas permainan
antara lain :
 Latihan, jumlah lampu 16 buah
 Kompetisi nasional (amatir), jumlah lampu 32 buah.
 Kompetsisi nasional ( 12rofessional), jumlah lampu 64 buah.
 Printout / data output simulasi cahaya memuat laporan sebagai berikut :
 Menampilkan angka lumen (Lux) pada setiap point grid dari masing masing kelas
permainan.
 Menampilkan jumlah rata rata lumen (Average) dan kemerataan U1 dan U2 (U1 = Lux
min/ Lux max dan U2 = Lux min / Lux Rata rata) dari masing masing kelas permainan
No Klasifikasi Lumen Rata-rata ( Lux) Kerataan cahaya
U1 U2
1 Kompetisi Internasional AFC 1200 0,8 1,0
2 Kompetisi nasional ( Profesional) 500 0,5 0,7
3 Kompetisi nasional ( Amatir) 200 0,5 0,7
4 Latihan 100 0,4 0,6
 Melampirkan surat pernyataan kesanggupan mensimulasikan langsung dihadapan panitia,
software perhitungan cahaya sesuai dengan printout yang dilampirkan.
f) Melampiran surat pernyataan kesanggupan mencapai cahaya rata-rata 1200 lux dan bersedia
menambah lampu dg biaya sendiri apabila tidak mencapai cahaya yg di persyaratkan dalam dokumen
lelang.
g) Barang yang ditawarkan harus ada sertifikat dari pabrikan pembuat (Certificate Of Origin).
D. METODE PEMASANGAN
a) Pemasangan tiang, lampu dan accessories dipasang sesuai posisi/ letak mengikuti gambar
b) Pada waktu pekerjaan pemasangan, kontraktor harus mempelajari dengan seksama metode teknis
pemasangan terutama masalah safety pekerja.
c) Penyedia barang/jasa diwajibkan membuat Metode pelaksanaan dan di presentasikan di depan panitia
pengadaan barang/jasa
E. TESTING DAN COMMISIONING
a) Sebelum melaksanakan Pengujian Penyedia Barang / Jasa harus merencanakan Jadwal
Pemeriksaan & Pengujian untuk mendapat persetujuan dari pengawas.
b) Macam pemeriksaan dan pengujian :
 Pemeriksaan Visual.
 Pemeriksaan Sambungan Listrik Maupun Mekanis.
 Pengukuran Tahanan Isolasi dan Tahanan Pentanahan.
 Pengukuran illuminasi cahaya
 Pengujian Dalam Keadaan Berbeban.
c) Seluruh Sistem dan Pekerjaan Instalasi harus diperiksa, diteliti dan diuji dengan baik sebelum
diserahkan dan pelaksanaannya harus menyertakan pengawas dan bila perlu dengan petugas
dari Instansi terkait yang berwenang.
d) Sesudah seluruh Instalasi terpasang seluruhnya harus diadakan pengujian dan pemeriksaan
Instalasi secara keseluruhan.
F. PENUTUP
1. PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG PERTAMA
Apabila dalam jangka waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan waktu
sesuai dengan addendum kontrak telah berakhir, Pelaksana harus segera menyerahkan hasil
pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
2. PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM PENYERAHAN KEDUA.
Terhitung dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga 180 hari kalender
adalah masa pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya, antara
lain :
a) Keamanan dan penjagaan
b) Penyempurnaan dan pemeliharaan.
c) Pembersihan.
Apabila Pelaksana telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, maka penyerahan
pekerjaan kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara (prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang
pertama. Apabila dalam Spesifikasi Teknis tidak disebut hal yang dipasang, dibuat, dilaksanakan dan
disediakan, tetapi dalam pelaksanaan oleh rekanan, harus dianggap sebagai telah dibuat didalam
spesifikasi ini, jadi tidak terhitung sebagai pekerjaan tambah.
Malang, Juni 2013
PANITIA PENGADAAN BARANG/ JASA
Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Malang
Drs. WIDJAJA SALEH PUTRA
NIP.19661119 198602 1001

More Related Content

What's hot

PCM KONTRAK GEDUNG
PCM KONTRAK GEDUNGPCM KONTRAK GEDUNG
PCM KONTRAK GEDUNGRIONOASNAN3
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airIren Doke
 
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptHarun Ariesto Wijaya
 
4b943_Sertifikat_Laik_Fungsi.pptx
4b943_Sertifikat_Laik_Fungsi.pptx4b943_Sertifikat_Laik_Fungsi.pptx
4b943_Sertifikat_Laik_Fungsi.pptxGitechCorporation
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out ConstructionShopyan Sauri
 
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji Teknis
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji TeknisSLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji Teknis
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji TeknisNgakanKetutAcwinDwij
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiManyuk FAUZI
 
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalanahmad fuadi
 
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdfPENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdfHeraGunandar
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGtrisna gallaran
 
Kelembagaan sistem transportasi
Kelembagaan sistem transportasiKelembagaan sistem transportasi
Kelembagaan sistem transportasiMuhammad Dakka
 
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...inideedee
 
3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mplMOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanahahmad fuadi
 
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedungPedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedunginfosanitasi
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxFadliST
 
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKHRISTIAN MAUKO
 

What's hot (20)

Hammer test report
Hammer test reportHammer test report
Hammer test report
 
PCM KONTRAK GEDUNG
PCM KONTRAK GEDUNGPCM KONTRAK GEDUNG
PCM KONTRAK GEDUNG
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
 
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
 
4b943_Sertifikat_Laik_Fungsi.pptx
4b943_Sertifikat_Laik_Fungsi.pptx4b943_Sertifikat_Laik_Fungsi.pptx
4b943_Sertifikat_Laik_Fungsi.pptx
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out Construction
 
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji Teknis
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji TeknisSLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji Teknis
SLF - Sertifikat Laik Fungsi & Pengkaji Teknis
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasi
 
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
2007 09-pekerjaan pekerasan jalan
 
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdfPENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
PENGENDALIAN KONTRAK JASA KONSTRUKSI (UP DATE).pdf
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
 
Kelembagaan sistem transportasi
Kelembagaan sistem transportasiKelembagaan sistem transportasi
Kelembagaan sistem transportasi
 
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG - PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM...
 
3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
 
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedungPedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptx
 
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
 
Prinsip reschedule
Prinsip reschedule Prinsip reschedule
Prinsip reschedule
 

Similar to LAMPU STADIUM

Spesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSpesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSetiyo Pambudi
 
Spesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSpesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSetiyo Pambudi
 
Spesifikasi teknis rujab
Spesifikasi teknis rujabSpesifikasi teknis rujab
Spesifikasi teknis rujablismansinauru
 
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdfdokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdfArifFardila
 
spektek-KUA KARAU KUALA.pdf
spektek-KUA KARAU KUALA.pdfspektek-KUA KARAU KUALA.pdf
spektek-KUA KARAU KUALA.pdfBendotPak
 
Kak p engawasan jalan paket d
Kak p engawasan jalan paket dKak p engawasan jalan paket d
Kak p engawasan jalan paket dJoni Pandero
 
Spesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanSpesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanDwie Cahyono
 
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknisSpesifikasi teknis
Spesifikasi teknisCipt4
 
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdfMETODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdfmundestades
 
Spek teknis tpa mamasa
Spek teknis tpa mamasaSpek teknis tpa mamasa
Spek teknis tpa mamasaSonyDede
 
Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptx
Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptxPower Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptx
Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptxANGKATANCORONA1
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileIMRA MORALDY
 

Similar to LAMPU STADIUM (20)

Spesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSpesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowali
 
Spesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowaliSpesifikasi teknis tpa morowali
Spesifikasi teknis tpa morowali
 
2014 spesifikasi teknis
2014 spesifikasi teknis2014 spesifikasi teknis
2014 spesifikasi teknis
 
Spesifikasi teknis rujab
Spesifikasi teknis rujabSpesifikasi teknis rujab
Spesifikasi teknis rujab
 
Rks imigrasi 2011
Rks imigrasi 2011Rks imigrasi 2011
Rks imigrasi 2011
 
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdfdokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
dokumen.tips_spek-teknis-jalan-aspal.pdf
 
spektek-KUA KARAU KUALA.pdf
spektek-KUA KARAU KUALA.pdfspektek-KUA KARAU KUALA.pdf
spektek-KUA KARAU KUALA.pdf
 
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi TeknisSpesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
 
Rks lpmp sulsel 2017
Rks lpmp sulsel 2017Rks lpmp sulsel 2017
Rks lpmp sulsel 2017
 
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknisSpesifikasi teknis
Spesifikasi teknis
 
Spektek garukgak boq
Spektek garukgak  boqSpektek garukgak  boq
Spektek garukgak boq
 
Kak p engawasan jalan paket d
Kak p engawasan jalan paket dKak p engawasan jalan paket d
Kak p engawasan jalan paket d
 
Spesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanSpesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatan
 
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknisSpesifikasi teknis
Spesifikasi teknis
 
Metode rk3
Metode rk3Metode rk3
Metode rk3
 
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdfMETODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
METODE PELAKSANAAN PENATAAN TAMAN .pdf
 
02 spek umum
02 spek umum02 spek umum
02 spek umum
 
Spek teknis tpa mamasa
Spek teknis tpa mamasaSpek teknis tpa mamasa
Spek teknis tpa mamasa
 
Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptx
Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptxPower Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptx
Power Point - pelaksana pekerjaan gedung.pptx
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

LAMPU STADIUM

  • 1. Bab X SPESIFIKASI TEKNIS A. LINGKUP PEKERJAAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA A.1. DATA KEGIATAN PEKERJAAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN LAMPU STADION GAJAYANA MALANG L O K A S I : KOTA MALANG SUMBER DANA : APBD TAHUN ANGGARAN 2013 A.2. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup Pekerjaan Pada Kegiatan ini adalah Pengadaan dan Pemasangan Lampu Stadion Gajayana Koata Malang, Kegiatan Tahun Anggaran 2013 yang dilaksanakan sesuai gambar terlampir. Uraian/Jenis Pekerjaan : 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Tiang Mono Pole 3. Pekerjaan Kabel Power dan Kabel Kontrol 4. Pengadaan dan Pemasangan Lampu 5. Pengadaan dan Pemasangan Panel 6. Pekerjaan Sistem Penangkal Petir 7. Penagadaan dan Pemasangan Instalasi Genset 8. Pengujian A.3. PERATURAN TEKNIS YANG DIPERGUNAKAN : A.3.1.Uraian spesifikasi bahan-bahan dan persyaratan pelaksanaan, secara umum ditentukan pada patokan dan kualitas bahan-bahan, cara pelaksanaannya dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan kontrak ini, harus betul- betul ditaati dan di laksanakan sebagai tambahan persyaratan dari semua pasal-pasal yang diuraikan. Pada khususnya peraturan-peraturan berikut berkenaan dengan hal tersebut diatas : a. Pedoman Pelaksanaan APBN/Perpres 54 tahun 2010 dan Perubahannya b. Pedoman tata cara penyelenggaraan pembangunan Bangunan Negara yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum (Dit.Jen. CIPTA KARYA). c. Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan Bahan-bahan bangunan : H.I.3 PUBB-1966;NI-33,PUBB-1966. d. Peraturan Beton Indonesia; PBI.NI-2/1955; PBI.NI-2/1971. e. Peraturan Muatan Indonesia; PMI,.NI-18/1969. f. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia; PKKI.NI-5/1961. g. Peraturan Instalasi Khusus Air dan Listrik; AVWI & AVE. h. Peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Listrik Negara. i. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia ;DTPI-1970. j. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja) antara lain tentang larangan mengerjakan anak-anak dibawah umur. k. Peraturan-peraturan Pemerintah setempat tentang Bangunan Gedung. l. Peraturan-peraturan lain yang belum tercantum diatas tetapi berkaitan dengan pekerjaan ini. m. Peraturan umum instalasi listrik (PUIL)tahun 2000. Bilamana tidak ada lagi sumber dari standar dan ketentuan-ketentuan lain yang sah berlaku di Republik Indonesia, maka standar internasional lainnya yang biasa diperbandingkan, dapat dipergunakan sebagai pengganti standar yang telah diperinci diatas dan harus dengan persetujuan pemberi tugas. K O A.3.2. Semua bahan-bahan yang diuraikan pada pasal-pasal ini, harus didatangkan dalam keadaan baru sama sekali dan tanpa cacat terkecuali ditentukan lain dalam persyaratan kontrak ini.Spesifikasi ini hanya menguraikan pekerjaan untuk spesifikasi pekerjaan struktur dan mekanikal atau elektrikal diuraikan secara terperinci dalam spesifikasi terpisah. A.4. JENIS DAN MUTU BAHAN a) Jenis dan mutu bahan yang dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara Tgl. 23 Desember 1980, Perpres 54 tahun 2010 dan Perubahannya. b) Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan harus terdiri dari kualitas tinggi sesuai dengan yang tercantum dalam syarat-syarat kualitas bahan masing-masing bagian pekerjaan. Hasil pekerjaan dan mutu termasuk bahan-bahan yang terpakai harus diterima dan disetujui Direksi.
  • 2. c) Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam peraturan standar yang berlaku di Indonesia. Standar Peraturan yang berlaku adalah edisi yang terakhir. Untuk bahan-bahan yang mutunya belum diatur dalam peraturan standar maupun ketentuan dalam spesifikasi teknis, harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dipergunakan. d) Untuk bahan-bahan yang mutunya masih berdasarkan standar Internasional,apabila diperlukan, Direksi dapat meminta Pelaksana untuk menunjukkan sertifikat tes dari agen, distributor yang menjual atau pabrik yang memproduksi bahan yang bersangkutan. e) Bahan-bahan bangunan atau tenaga kerja lokal/setempat yang memenuhi syarat teknis sesuai dengan peraturan yang ada pada Spesifikasi Teknis dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin tertulis dari Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan/Pengawas. f) Bila bahan-bahan bangunan yang memenuhi spesifikasi teknis terdapat beberapa/bermacam-macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan dipilih satu jenis. g) Bahan-bahan bangunan yang telah ditetapkan jenisnya, apabila bahan bangunan tersebut mempunyai beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan untuk dilaksanakan dipergunakan yang mutu/kwalitas kelas I (KW. 1). h) Bila Rekanan/Pelaksana sudah menandatangani untuk dilaksanakan jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang ditetapkan, harus ditolak dan dikeluarkan dari lokasi Kegiatan paling lambat 24 jam setelah - ditolak atas biaya/tanggung jawab Pelaksana. i) Contoh-contoh yang dikehendaki oleh Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan/Pelaksana harus segera disediakan tanpa kelambatan atas biaya Pelaksana dan harus sesuai dengan contoh/sample, contoh tersebut diambil disimpan sebagai dasar penolakan,bila ternyata barang yang dipakai tidak sesuai dengan contoh. j) Bahan-bahan yang dipakai harus ada hasil uji/test laboratorium sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki pada saat sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut. A.5. URAIAN PEKERJAAN A.5.1. Penyediaan. Pelaksana harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang dipergunakan, pemotong kayu, mesin-mesin, dan sebagainya yang diperlukan oleh pelaksana dan untuk semua alat- alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, supaya dibersihkan dari lokasi. A.5.2. Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan.  Kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus dianggap seperti apa yang tertera dalam gambar-gambar kontrak atau diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat. Tetapi kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam uraian dan syarat-syarat dalam kontrak itu bagaimanapun tidak boleh menolak, merubah atau mempengaruhi penerapan atau interprestasi dari apa yang tercantum dalam syarat-syarat ini.  Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagianbagian dari gambar dan uraian dan syarat-syarat tidak boleh merusak ( membatalkan ) kontrak ini, tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas.  Segala pernyataan mengenai kuantitas pekerjaan yang mungkin sewaktuwaktu diberikan kepada Pelaksana tidak boleh merupakan bagian dari kontrak ini dan harga-harga yang dimuat dalam daftar harga tetap digunakan, meskipun ada ketidak sesuaian antara harga-harga itu dengan apa yang tercantum perkiraan manapun.  Harga kontrak tidak boleh disesuaikan atau dirubah secara bagaimanapun selain menuruti ketetapan- ketetapan yang tepat dari syarat-syarat ini, dan taat kepada pasal-pasal dari syarat-syarat ini segala kekeliruan baik mengenai hitungan atau bukan perhitungan harga kontrak harus dianggap telah diterima oleh kedua belah pihak yang bersangkutan. A.6. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN. A.6.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan Terdiri dari gambar bestek, gambar detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen-dokumen lain. Rekanan tidak boleh mengubah atau menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Pelaksanaan ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain. A.6.2. Gambar-gambar tambahan. Bila Direksi menganggap perlu, maka Perencana harus membuat gambar detail (gambar penjelasan) yang disahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi. A.6.3. As Built Drawing. Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar baik penyimpangan atas perintah Pengawas lapangan / Direksi, maka Pelaksana harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan ( as built drawing ) yang jelas dengan memperhatikan perbedaan antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan gambargambar tersebut harus diserahkan
  • 3. kepada Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Pelaksana. A.6.4. Gambar-gambar ditempat pekerjaan. Rekanan harus menyimpan ditempat pekerjaan satu rangkap gambar kontrak lengkap termasuk Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Berita Acara Penjelasan, Time Schedule dalam keadaan baik ( dapat dibaca dengan jelas) termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan, agar tersedia jika Pemberi Tugas atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukan. A.6.5. Contoh Barang / Bahan yang ditawarkan Dalam masa pelaksanaan pekerjaan pembangunan, bahan-bahan/barang yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Berita Acara Penjelasan. Barang/bahan yang ditawarkan dalam harga satuan pekerjaan dan harga satuan bahan/upah adalah mengikat pelaksana harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Berita Acara Penjelasan. Contoh barang / bahan yang ditawarkan tidak dapat dipergunakan bila belum mendapatkan persetujuan dari Direksi secara tertulis. A.7. BANGUNAN SEMENTARA. Pelaksana harus menyediakan bangunan sementara berjendela cukup terang dan berventilasi baik untuk digunakan sebagai gudang penyimpanan dan perlindungan bahan-bahan bangunan juga dapat digunakan untuk tempat berlindung pekerja dan koordinasi dengan Pengawas Lapangan/Direksi, serta dapat dikunci dengan aman dan terlindung terhadap hujan dan panas. Segala biaya pembuatan Bangunan sementara menjadi tanggung jawab dan beban Pelaksana. Semua Bangunan sementara dan perlengkapannya, pada waktu selesainya pekerjaan, maka Pelaksana harus segera membongkar, atau bila ada perintah disingkirkan dari tampak juga segala pekerjaan yang terganggu harus diperbaiki, pembongkaran bangunan sementara tersebut harus dengan persetujuan Pengawas Lapangan/Direksi. A.8. JADWAL PELAKSANA DI LAPANGAN  Pada saat Rekanan akan memulai pelaksanaan dilapangan atau setelah rekanan menerima SPK dari Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan harus segera mengadakan persiapan antara lain berupa pembuatan jadwal pelaksanaan yang berupa Time Schedulle secara tertulis, berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan dan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak dan harus disahkan oleh Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan.  Time Schedulle tersebut harus selalu berada dilokasi tempat pekerjaan untuk diikuti dengan perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan diberikan tanda garis tinta warna merah. Bila terdapat terlihat hambatan, semua pihak harus segera mengadakan langkah-langkah untuk penanggulangan hambatan yang terjadi. A.9. KUASA PELAKSANA DILAPANGAN A.9.1. Prosedur Pelaksanaan. Pelaksana/ Rekanan harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan kecakapan dan perhatian sepenuhnya. Ia harus semata-mata bertanggung jawab untuk semua alat-alat konstruksi, cara- cara teknik urutan dan prosedur dan untuk mengkoordinasikan semua bagian pekerjaan yang berada didalam kontrak. A.9.2. Pegawai Pelaksana yang melaksanakan : a) Sebagai pemimpin pelaksanaan Kegiatan sehari-hari pada pelaksanaan pekerjaan Pelaksana harus dapat menyerahkan kepada seorang wakil pelaksana ahli, cakap sesuai bidang keahliannya, yang diberi kuasa dengan penuh tanggung jawab dan selalu berada ditempat pekerjaan. b) Sebagai penanggung jawab lapangan pekerjaan wakil pelaksana harus mempelajari dan mendalami semua isi gambar, bestek dan Berita Acara Penjelasan sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan konstruksi maupun kualitas bahan-bahan yang harus dilaksanakan. c) Perubahan konstruksi maupun perubahan bahan-bahan bangunan dapat dilaksanakan apabila ada ijin tertulis dari Pengawas / Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan berdasarkan Kegiatan, menyimpang dari hal tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana, untuk melaksanakan sesuai gambar dan bestek. d) Pengawas berhak menolak penunjukan seorang wakil Pelaksana (Uitvoerder) berdasarkan pendidikan, pengalaman tingkah laku dan kecakapan, dalam hal ini Pelaksana harus segera menempatkan pengganti lain dengan persetujuan Pengawas Lapangan K O T A B L I T A A.10. TEMPAT TINGGAL.  Adapun kebangsaan Pelaksana, wakil Pelaksana, Leveransir atau penengah (Arbitrase ) dan dimanapun mereka bertempat tinggal / menetap (domisili) atau dimanapun pekerjaan atau bagian pekerjaan berada Undang-undang Republik Indonesia adalah Undang-undang yang melindungi kontrak ini.  Untuk memudahkan komunikasi demi untuk memperlancar jalannya pelaksanaan pekerjaan Pelaksana berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas dengan nomor telepon rumah (bila ada) kepada Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan/Pengawas Lapangan. A.11. PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
  • 4. A.11.1. Keamanan dan Kesejahteraan. Selama pelaksanaan pekerjaan Pelaksana diwajibkan mengadakan segala yang diperlukan untuk keamanan para pekerja dan tamu, seperti pertolongan pertama, sanitasi, air minum dan fasilitas- fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi segala peraturan dan tata tertib, ordonansi Pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat. A.11.2. Terhadap wilayah orang lain. Pelaksana harus membatasi daerah operasinya disekitar lokasi dan harus mencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan. A.11.3. Terhadap milik umum. Pelaksana harus menjaga agar jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bersih dari bahan-bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung. Pelaksana juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas perlengkapan umum (fasilitas) seperti saluran air, listrik dan sebgainya yang disebabkan oleh kegiatan Pelaksana, maka biaya pemasangan kembali dan segala perbaikan kerusakan menjadi tanggung jawab Pelaksana. A.11.4. Terhadap bangunan yang ada. Selama masa-masa pelaksanaan kontrak Pelaksana bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas , jalan-jalan, saluransaluran pembuangan dan sebagainya ditapak kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena kegiatan Pelaksana dalam arti kata yang luas. Ini semua diperbaiki (Pelaksana) hingga dapat diterima Pemberi Tugas. A.11.5. Jaminan dan Keselamatan Pekerja. Pelaksana bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi ditapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh Direksi. Pelaksana harus menjaga perlengkapan bahan-bahan dari segala kemungkinan kerusakan, kehilangan dan sebagainya untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerja dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air hujan dengan melindungi memakai tutup yang layak, memompa atau menimba seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan. A.11.6. Keamanan Terhadap Pekerjaan. Pelaksana bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan perlengkapan instalasi di tapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik oleh Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan/Pengawas Lapangan. A.11.7. Air minum dan air untuk pekerjaan. a) Pelaksana harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat pekerjaan untuk para pekerjanya. b) Air untuk keperluan bangunan selama pelaksanaan, dapat mempergunakan atau menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri ( guna memperhitungkan pembayaran ) atau air sumur yang bersih / jernih dan tawar, bila hal ini meragukan pengawas, harus diperiksakan dilaboratorium. A.11.8.Kecelakaan. a) Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan, Pelaksana harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan si korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab Pelaksana dan harus segera melaporkan kepada Kantor perburuhan dan JAMSOSTEK. b) Dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertama yang selalu tersedia didalam setiap saat dan berada ditempat Bangunan Sementara. A.12. ALAT-ALAT PELAKSANAAN/PENGUKURAN.  Selama pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana harus menyediakan / menyiapkan alatalat baik untuk sarana peralatan pekerjaannya maupun peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kwalitas hasil pekerjaan antara lain : pompa air,beton mollen dan sebagainya.  Penentuan titik duga letak bangunan, siku-siku bangunan maupun datar(waterpas) dan tegak lurusnya bangunan harus ditentukan dengan memakai alat ukur waterpas instrumen (keiker). A.13. SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN  Pelaksana harus selalu memegang teguh disiplin, keras dan perintah yang baik antar pekerjaannya dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.  Pelaksana menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru, dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baik bebas dari cacat, semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defektif.  Dalam pengajuan penawaran Pelaksana harus mempertimbangkan biaya-biaya pengujian/pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan. Diluar jumlah tersebut Pelaksana tetap bertanggung jawab atas biaya-biaya pengiriman yang tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
  • 5. A.14. PEKERJAAN TIDAK BAIK  Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar Pelaksana membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau barang- barang baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan.  Ongkos untuk pengerjaan dan sebagainya menjadi beban Pelaksana untuk disempurnakan sesuai dengan kontrak.  Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan kontrak.  Pemberi tugas boleh (tetapi tidak dengan secara adil atau menyusahkan) mengeluarkan perintah yang mehendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan. A.15. PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG.  Pelaksana berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut ketentuan AV-41 pasal (2) ayat (3) dan menurut gambar-gambar detail yang telah disahkan oleh Pengawas melaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian-bagian menurut persyaratan-persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Pelaksana selanjutnya berkwajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala sesuatunya demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang tepat, walaupun satu sama lain tidak dicantumkan dengan jelas dalam gambar dan bestek.  Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara tertulis dari Pengawas. Selanjutnya perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak jika tidak tercantum daftar harga upah dan satuan pekerjaan.  Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seijin direksi secara tertulis adalah tidak sah dan menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya. B. TATA CARA DAN SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN. B.1. HARGA SATUAN DAN HARGA PENAWARAN Dalam Fomulir surat penawaran, penawar harus melengkapi daftar harga satuan, tiap harga satuan harus meliputi segala perongkosan ( overhead ) keuntungan dan segala biaya namun yang dikenakan untuk pekerjaan semacam itu, Harga penawar yang dicantumkan disebut dalam formulir surat penawar hanya dicantumkan dalam rupiah, Jumlahnya harus dibulatkan dalam ribuan rupiah kebawah. B.2. PERMOHONAN UNTUK PEMBAYARAN. Setelah Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan menerima suatu permohonan untuk pembayaran, maka suatu “ Berita Acara Kemajuan Fisik “ untuk setiap tahap pembayaran yang disebut diatas dibuat Pengawas Lapangan dan diketahui oleh Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan, apabila kemajuan fisik pekerjaan telah memenuhi persyaratan sesuai dengan kontrak. B.3. IJIN BANGUNAN DAN PAPAN NAMA KEGIATAN : Ijin untuk pelaksanaan pembangunan biaya dan pengurusannya menjadi beban Pelaksana dan dikalkulasikan dalam biaya penawaran, Pelaksana tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas lapangan pekerjaan atau ditanah berdekatan tanpa ijin Pengawas Lapangan. Pelaksana berhak melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan pekerjaan. Pelaksana harus memasang papan nama kegiatan dilokasi pekerjaan dengan ukuran 0,8 x 1,2 m2 berwarna dasar putih dengan tulisan hitam B.4. PEKERJAAN PERSIAPAN.  Sebelum Pelaksana mengadakan persiapan dilokasi, harus memenuhi prosedur tentang tata cara perijinan / perkenan untuk memulai dengan persiapan-persiapan pembangunan kepada pemerintah daerah setempat dan kepala kantor setempat, terutama tentang dimana harus membangun Bangunan Sementara, bahan-bahan bangunan, jalan masuk dan sebagainya.  Pada saat mengadakan persiapan pengukuran Pengawas Lapangan sudah harus mulai aktif untuk mengadakan pengawasan sesuai dengan tugasnya.  Untuk menghindari keraguan konstruksi, maka sebelum tiap-tiap bagian pekerjaan dilaksanakan, diharuskan mendapatkan ijin tertulis dari Pengawas lapangan untuk dapat meneruskan bagian dari pekerjaan tersebut secara berkala. B.4.1. Bahan Bongkaran Bangunan.  Karena pembangunan sangat memungkinkan bahwa dalam pelaksanaan yang ada, adanya hal-hal lain yang terkait ikut mengalami kerusakan / terpengaruh (biarpun dalam dalam gambar tidak ada), sehingga tetap perlu mendapatkan penanganan perbaikannya. Maka dalam hal ini apabila Pembangunan Gedung tersebut merupakan kaitan terhadap kerusakan dan pekerjaan yang sedang dilaksanakan, maka pihak Pemborong wajib melakukan pekerjaan tersebut.
  • 6.  Semua bahan-bahan bongkaran tidak boleh dipakai oleh pemborong dalam melaksanakan pekerjaannya, maka pihak pemborong wajib mengeluarkan dari tempat kerja dengan menyerahkannya kepada Instansi teknis dalam hal ini adalah Dinas Kepemudaan dan olahraga kota malang . B.4.2. Papan Bouwplank.  Semua bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang diserut rata dan terpasang waterpas dengan peil +0.00 m .Setiap jarak 2 meter papan bouwplank diperkuat dengan patok kayu berukuran 5/7 cm. Pada papan bouwplank ini haru dicat sumbu-sumbu dinding,dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim.  Jarak papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran terhadap galian tanah pondasi.  Setelah papan bouwplank selesai Pelaksana wajib meminta pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari direksi. B.4.3. Pekerjaan Tanah.  Tanah diamana bangunan akan didirikan harus dikeluarkan dari segala kotoran seperti sisa-sisa tumbuhan, akar-akar dan lain sebagainya.  Galian tanah. Semua galian tanah mengikuti gambar dan petunjuk Pengawas lapangan, diusahakan agar galian tidak mudah longsor. Setelah galian selesaiPelaksana wajib meminta pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari direksi  Pekerjaan Urugan. Urugan Ex. Galian tanah untuk peninggian lantai dan urugan pasir untuk bawah pondasi, harus sesuai dengan gambar dan petunjuk Pengawas lapangan dengan kualitas dan kuantitas / volume sesuai dengan perhitungan di RAB. C. SYARAT - SYARAT TEKNIS UMUM 1. SYARAT-SYARAT UMUM LAMPU DAN TIANG (SPESIFIKASI ) Lampu Floodlight 2000 watt ( arena ) Armature / Rumah Lampu NO. LAMPU / PRODUK SPESIFIKASI 1 2000W klasifikasi Protection Class IP 65, EN 60598 voltase 380-420 V konsumsi listrik 2000 W suhu suasana -20 o C - +35 o C ruang penyebaran 0.20m 2 (depan & samping) dimensi diameter=491 mm, lebar=363 mm (lihat gambar) berat 11 kg fitur tersedia versi untuk penyalaan ulang langsung; sinar cahaya rotosimetris; tersedia variasi reflector untuk lima tingkat bentuk pendistribusian; garis horisontal acak bawaan untuk menyilaukan dan membaurkan; pengurang cahaya; tingkat penyebaran luas; sistem pengeluaran panas sangat baik, reflector sebagai rumahnya; akses keamanan untuk beban semua tiang; tidak ada aliran ketika terbuka; kaca pengaman dengan jaring kawat pelindung; kompartemen lampu dengan sistem pembukaan satu tangan; sistem pengunci otomatis dengan penjepit pengalih; dioperasikan dengan remote control; untuk lampu double-ended metal-halide
  • 7. berbentuk tabung dengan teknologi quartz; aplikasi untuk floodlighting kualitas tinggi bagi semua fasilitas olahraga indoor dan outdoor; cocok untuk dipasang pada tiang tinggi & atap; colour rendering class 1A, cocok untuk pemancaran CTV; ketinggian pemasangan yang disarankan 25-60 meters; penggunaan khas untuk lapangan sepak bola, atletik, arena pacuan kuda dan balap mobil serta kolam renang; cocok juga untuk pencahayaan area luas, seperti terminal kontainer, area kargo dan tempat pameran; desain rumah lampu (bagian belakang) terbuat dari aluminium dengan finishing grey (RAL 7036); bagian depan (reflector) terbuat dari high-quality anodized aluminium; braket pemasang dari besi plat seng; pemegang dapat di-setting ukurannya; cover terbuat dari kaca yang liat, mampu untuk bertahan menghadapi perubahan suhu; pemasangan mudah, disediakan dalam terminal box; sistem segel dilindungi dari sinar UV, pengaruh suhu dan cuaca; panas ignitor terpisah dari projector; port penyetara tekanan tergintegrasi untuk menghindari pengembunan disediakan terpisah dengan penutup kaca keramik penahan suhu untuk meningkatkan pencahayaan; tersedia versi untuk penyalaan ulang langsung; a) Berat per unit lampu arena maksimal 11 Kg b) Kontruksi Armatur harus satu kesatuan dengan body keseluruhan, supaya lampu tidak cepat panas, c) Lampu arena harus mempunyai minimal 5 type Reflektor d) Rumah lampu terbuat dari bahan anti karat aluminium bertekanan tinggi (High pressure Die Cast Aluminium). e) Rumah lampu mempunyai ketahanan terhadap debu dan air / Ingrees protection 65 (IP65). f) . Kaca lampu terbuat dari bahan kimia yang dikeraskan dengan ketebalan 1,6 mm. g) Didalam reflektor dilengkapi dengan reflektor pembatas yang terpasang tetap, yang berfungsi terhadap efisiensi dan mengurangi cahaya silau. h) Kaca rumah lampu dilengkapi dengan Stainless wire mesh (Wire Mesh Prevent Large Piece of Glass). i) Rumah lampu terdiri dari dua bagian yaitu rumah lampu dan reflector. j) Reflector lampu terbuat dari bahan aluminium anodized dengan kemurnian mencapai minimum 99,80%. k) Armature berbentuk bulat, dan mempunyai varian reflektor (mempunyai sytem multi distribusi cahaya) yang dapat mendukung dalam aplikasi sesuai perencanaan desain lighting. l) Untuk ketinggian pemasangan 25-60 meter. m) Ruang penyebaran 0.20 m2. Bola Lampu a) Bola lampu dari jenis Metal Halide 2000 watt. b) Lampu mempunyai keluaran cahaya (Lumen Output) minimal 200.000 lumen, c) warna cahaya putih (daylight) dengan standar 5600 Kelvin dan renderasi warna (colour rendering Index) 90. d) Dobel Ended e) Burning Posisition / Posisi pemasangan horizontal +/- 15° Ballast a) Ballast sebagai komponen penting pada sistim penyalaan lampu pelepas gas (gas discharge) berfungsi untuk membatasi arus melalui lampu yang dilayani.
  • 8. b) Jenis ballast yang digunakan adalah ballast induktif ( induktive ballast ) yang berfungsi sebagai induktor atau choke. c) Pada tiap ballast harus dilengkapi dengan marking terutama petunjuk pemakaian terminal- terminalnya. d) Karakteristik dan ketentuan-ketentuan teknis :  Ballast akan bekerja pada sistim tegangan 380/400/415V dengan frekwensi 50 Hz.  Rugi daya listrik (rugi induktif) harus sekecil-kecilnya.  Faktor daya listrik (Cos ℘) minimal = 0,5. Factor daya dari kombinasi lampu harus mempunyai nilai lebih atau sama dengan 0,85 dan harus dicapaidengan menghubungkan kapasitor parallel dengan kapasitas yang cukup  Temperatur kerja harus serendah mungkin sebagai berikut : Isolation class : Tw = 130 ºC Temperatur coil : Δ t = 65 ºC Ignitor / Starter Ignitor bisa digunakan untuk pemakaian daya 2000 watt dengan spesifikasi sebagai berikut :  Berfungsi sebagai pematik tegangan untuk pelayanan lampu  Mampu dialiri tegangan 220 – 240 volt, frekwensi 50 – 60 Hz  Maximum case temperature up to 105 oC Capasitor Capasitor yang digunakan disesuaikan pemakaian daya lampunya dengan spesifikasi :  Case temperature : Tc = 25 oC  Mampu dialiri tegangan kerja 220 V – 240 V  Menghasilkan cos phi system minimal 0,85  Ukuran 120 μF untuk daya lampu 2000 watt 1. DUDUKAN LAMPU Dudukan lampu : UNP 80x4,5x5 mm 2. SYARAT-SYARAT UMUM KABEL POWER a) Semua kabel yang digunakan harus mempunyai rekomendasi dari LMK dan atau SNI b) Kode warna harus mengikuti ketentuan Peraturan Umum Instalasi Listril (PUIL) 2000 :  Phasa R / L1 : Merah  Phasa S / L2 : Kuning  Phasa T / L3 : Hitam c) Warna kabel yang mengikat (harus ada) adalah biru (untuk netral) dan Kuning-Hijau (untuk ground). Bila wara tersebut tidak ada maka pada pada ujung-ujung kabel harus diberi isolasi dengan warna. d) Kabel – kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal 0,6 Kvolt untuk kabel NYY dengan spesifikasi :  Conductor : Copper  Insulation : P V C.  Core Filter : Compound Elastic/ Soft PVC.  Sheath : P V C. 3. SYARAT-SYARAT UMUM KABEL KONTROL Sistem control harus memakai kabel NYYHY dengan diameter inti 20 x 2,5 mm2 tipe PVC non screened CY flexible control cabling, dari panel kontrol di ruang LVMDP ke setiap panel lampu.  Conductor : Copper  Insulation : P V C.  Core Filter : Compound Elastic/ Soft PVC.  Sheath : P V C. 4. SYARAT-SYARAT UMUM PANEL LAMPU a) Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada seperti yang ditunjukkan pada gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada 220/380V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standard PUIL 2000, SPLN, IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya. b) Panel panel harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus di zinchromat dan di duco 2 kali dan harus di cat bakar warna abu – abu. Pintu dari panel panel tersebut harus dilengkapi dengan master key. c) Konstruksi dari panel panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa dan setiap kabel diberikan nomer terminal / kabel, sehingga bila akan dilaksanakan perbaikan, penyambungan pada komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen lainnya. d) Setiap panel harus mempunyai 5 busbar Copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar Neutral,1 busbar untuk Grounding. Besarnya Busbar harus diperhitungkan untuk besarnya arus tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65o C e) Setiap busbar Copper harus diberi warna sesuai dengan peraturan PLN, Lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan. f) Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis Semi Flush Mounting dalam kotak tahan getaran, untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1% dan
  • 9. bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat tera dari LMK / PLN ( minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur ). g) Ukuran dari tiap – tiap panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan serta semua persyaratan yang berlaku sesuai dengan yang telah disetujui Perencana. 5. SYARAT-SYARAT UMUM SYSTEM PENANGKAL PETIR a) Lingkup Pekerjaan Adalah melindungi tiang lampu dan area sekitar dari sambaran petir, yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi penangkal petir ini meliputi : Pengadaan/penyediaan dan Pemasangan Splitzer, konduktor penghantar dan system pentanahan. b) Ketentuan-ketentuan Teknis Memenuhi : Penyaluran arus petir yang sangat kedap atau tertutup terhadap obyek sekitardengan menggunakan terminal penerima dan kabel pengahantar. c) Spesikasi teknis. Air Terminal/Splitzer :  Terbuat dari bahan tembaga murni  Terminal kabel penghantar 70 mm2 d) Kabel Penghantar : NYY 1C x 70 mm2 e) Arde / Pentanahan :  Bahan yang diperlukan bahan yang baik, sehingga cepat menyalurkan petir kebumi, bahan dari tembaga.  Tahanan arde/pentanahan <3 Oh 6. SYARAT-SYARAT UMUM PEKERJAAN GENSET LINGKUP PEKERJAAN Pengadaan dan Pemasangan Unit Peralatan, Perlengkapan dan Instalasi Genset adalah sebagai berikut : a) Pengadaan dan Pemasangan mesin Gen-set dengan daya 500 KVA lengkap dengan panel kontrol. b) Rumah genset lengkap dengan pondasi untuk gensetnya. c) Satu unit pipa silencer dengan isolasinya d) Satu unit Radiator ducting dengan penumpu & rangka besi siku / plat logam. e) Grounding sistem untuk badan mesin dan panel serta titik netral generator. f) Pemasangan kabel kontrol dari diesel Gen-set ke panel kontrol. g) Battery dengan kabel-kabelnya.. h) Pemipaan sistem bahan bakar dari tangki harian mesin diesel lengkap dengan valve dan penumpu i) Kabel power Gen-set ke panel LVMDP NYY (1C x 240mm2) lengkap termination dan material penunjang yang diperlukan. j) Bahan bakar untuk test diesel. k) Pengetesan seluruh pekerjaan instalasi sampai dinyatakan baik secara tertulis dan diterima dengan baik oleh Pengawas / Pemilik Proyek. l) Genset yang ditawarkan harus sesuai dengan dokumen penawaran dan dilengkapi dengan katalog / brosur yang isinya meliputi spesifikasi teknik, ukuran / dimensi, dan lain-lain di stempel dan ditandatangani yang berwenang. Spesifikasi Teknis Genset 500 kVa type Silent Prime Power kVA : 500 ALTERNATOR Specification : 1500RPM 50Hz 4-Pole, Rotating Field Exciter type : Brushless, Self excited Voltage regulator : Solid State, Volts/Hz Voltage regulation : 1.5% Insulation : Class H Protection : IP 23 Rated power factor : 0.8 Stator winding : Double layer concentric Winding pitch : Two thirds Waveform distortion : No load < 1.5% Non-distorting balanced linear load < 5.0% DIESEL ENGINE Engine Electrical System : 1500RPM 50Hz Application Data Number of cylinders : 6 Cylinder arrangement : Vertical in-line Cycle : 4 stroke, compression ignition Induction system : Turbocharged, Air to air charged cooled
  • 10. Compression ratio : 16.9:1 Bore : 116.6 mm (4.59in) Stroke : 135.9mm (5.35 in) Fuel feed pump : Bosch Cubic capacity : 8.7 litres Max.Power at rated rpm : 246Kw Estimated total weight(dry) : 671kg (1479 lb) Frequency regulation steady : 0.5% Mean piston speed : 6.80m/s Pressure : 137.9 kPa Combustion air flow : 16.4 m3 /min Maximum fuel pump suction : 14kPa Governor type : Electronic governor Exhaust SystemMaximum back pressure : 10.7 kPa (3.2 in Hg) Exhaust gas flow(max) : 44.5 m 3/min Protection : Over Speed Shutdown. Low Oil Pressure Shutdown. High Engine Temp Shutdown. Charger failure alarm. Mains failure alarm. Optional Under speed Protection. Soundproof Style Overall Size, : L W H mm 3700 x 1100 x 2115 Electrical System : Battery Charger, Equalize/Float Type Engine and Alternator : 3 or 4 Pole Circuit Breaker with Shunt Trip Fuel/Water Separator 1. PELAKSANAAN PEMASANGAN GEN-SET 500 KVA SILENT TYPE a) Tenaga pemasang harus sudah berpengalaman ahli memasang mesin Disel Generator Set beserta perlengkapannya. b) Penyedia Barang / Jasa harus mempunyai alat-alat kerja yang cukup untuk pemasangan mesin dan perlengkapannya (katrol 5-10 ton, mesin las dan peralatan penunjang lainnya). c) Mesin harus dipasang / didudukkan pada pondasi yang telah ditentukan, dengan menggunakan baut angker yang sesuai untuk masing-masing mesin. d) Pada saat pemasangan harus diperhatikan kesamaan level dengan menggunakan water-pass, agar tidak terjadi kemiringan posisi mesin yang tidak dikehendaki. e) Genset diletakkan diatas pondasi, base frame diikat dengan baut angker dengan diameter yang sesuai. Dilengkapi dengan Rubber Flexible Absorben (peredam getaran) pada base frame. Pipa silencer digantung pada dak beton dengan konstruksi yang kokoh atau penumpu dari besisiku, dengan menggunakan dyna bolt φ 8 - 10 mm. f) Pengurusan ijin instalasi Genset kepada instansi yang berwenang merupakan pekerjaan dan tanggung jawab dari Penyedia Barang / Jasa. 2. PERALATAN-PERALATAN LAIN YANG HARUS DIPASANG SESUAI DENGAN GENSET YANG TERPASANG a) Penyedia Barang / Jasa harus memasang semua peralatan yang diperlukan agar mesin diesel tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki pemakai. b) Tangki bahan bakar harian yang terpasang pada unit genset c) Panel kontrol Gen-set. d) Kawat loket 1cm atau tralis dari Besi beton yang dipasang pada frame besi siku dengan tralis pada bagian belakang ducting radiator. e) Pompa transfer dipasang permanen pada dudukan penyangga f) Pemasangan accu 12 V untuk mesin lengkap dengan rangka penyangga atau tempat accu dan kabel-kabelnya. g) Pemasangan silencer dari mesin lengkap dengan konstruksi penyangga, penggantung dan isolasi asbes tebal minimum 5 mm. h) Semua peralatan yang tidak diisolasi : plat, pipa, besi siku, dll. Harus dicat dengan cat meni tahan karat dan cat akhir masing-masing dua kali. Sebelum dicat seluruh karat yang menempel harus dibersihkan / disikat. i) Semua pipa bahan bakar harus diikat kuat pada penyangga dari besi siku atau plat pelana dengan konstruksi yang kokoh. j) Pengadaan dan pemasangan kabel power sesuai dengan gambar 3. TESTING DAN COMMISIONING GENSET
  • 11. a) Sebelum melaksanakan pengujian Penyedia Barang / Jasa harus merencanakan jadwal pemeriksaan dan pengujian untuk mendapat persetujuan dari pengawas. b) Seluruh sistem dan pekerjaan instalasi harus diperiksa, diteliti dan diuji dengan baik sebelum diserahkan dan pelaksanaannya harus menyertakan pengawas. c) Sesudah Diesel Genset terpasang harus diadakan pemeriksaan dan pengetesan ulang yang meliputi :  Pemeriksaan visual / kerapian.  Pengujian allignment.  Pengujian fungsi peralatan pengaman dan pengukur.  Pengujian beban kosong ( ideal running ).  Pengujian berbeban sampai beban nominal (100 %). d) Pengujian beban kosong dan pemeriksaan peralatan dilaksanakan ± 15 menit selama 2 hari berturut-turut. Pengujian beban nominal ± 1 jam selama 2 hari, sesudah pengujian beban kosong selesai. Pembebanan diusahakan menggunakan dummy load untuk mendapatkan kestabilan daya output ( tegangan dan frekwensi stabil pada beban minimu s/d maksimum). Sesudah itu pembebanan dilakukan dengan load bank atau beban terpasang sesungguhnya (lampu sorot stadion). e) Sesudah pengujian selesai Penyedia Barang / Jasa diwajibkan mengadakan training untuk petugas pengelola yang ditunjuk sampai petugas tersebut dianggap cukup mahir menangani pengoperasian dan pemeliharaan mesin. f) Penyedia Barang / Jasa diwajibkan membuat atau menyerahkan buku petunjuk untuk pengoperasian dan pemeliharaan selanjutnya. g) Seluruh biaya untuk pengujian dan training tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa, termasuk penyediaan solar di tangki bahan bakar. 4. JAMINAN DAN MASA PEMELIHARAAN a) Jaminan pekerjaan instalasi dan peralatan yang disupply Penyedia Barang / Jasa termasuk material instalasi / pemipaan menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa. b) Penyedia Barang / Jasa diharuskan menyerahkan surat jaminan spare part dan purna jual untuk mesin genset/ komponennya dari distributor/suplier. c) Pada saat barang telah terkirim Penyedia Barang / Jasa diharuskan menyerahkan COO (certificate of origin) untuk unit mesin dan generator. d) Masa Pemeliharaan untuk seluruh pekerjaan instalasi dan pemipaan ditetapkan selama 6 bulan setelah barang diserahkan kepada pemilik / Pengawas atau disesuaikan dengan masa pemeliharaan pekerjaan instalasi. Dalam masa pemeliharaan apabila ditemukan instalasi yang rusak atau berfungsi kurang baik maka Penyedia Barang / Jasa harus segera memperbaiki atau mengganti peralatan tersebut sampai dapat berfungsi dengan baik 5. SISTEM PENTANAHAN a) Sistem pentanahan panel listrik yang digunakan pada Instalasi ini adalah sistem PNP ( Pentanahan Netral Pengaman ), sesuai aturan yang digunakan pada PUIL 2000. b) Elektroda pentanahan menggunakan "Elektroda Pipa" dengan pipa galvanis φ 1,5” dan kawat BC penampang 50 mm² yang ditanam sedalam minimal 3 (tiga) meter hingga dicapai tahanan pentanahan maksimal 5 ohm atau setara. c) Bila perlu elektroda pentanahan untuk badan peralatan dan panel harus dipisahkan penanamannya sejauh minimum 3 meter satu dengan yang lain. d) Saluran pentanahan dari elektroda pentanahan sampai kebadan pentanahan harus dilindungi dengan pipa PVC HI φ ¾” atau pipa PVC AW φ ¾”. e) Saluran ini tidak boleh ada sambungan hanya diperbolehkan pada terminal yang disediakan dengan menggunakan sambungan mur baut dan sepatu kabel yang sesuai. f) Penampang kawat pentanahan dari masing-masing panel dapat dilihat pada gambar masing- masing panel. g) Titik pentanahan untuk penangkal petir dan peralatan lain (peralatan kontrol, MCFA, PABX, dll) harus dipisahkan dengan titik pentanahan panel listrik. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS a) Penyedia barang/jasa wajib Melampirkan surat dukungan resmi dari pabrik yang memproduksi : Armature lampu dengan komponen utama, antara lain : armature/rumah lampu, Lampu, Ballast, Capasitor bermeterai cukup dan dilengkapi dengan copy sertifikatsertifikat ISO 9001:2008 serta tenaga ahli Aiming yang bersertifikat. b) Armature/rumah lampu dengan komponen utama, antara lain : armature/rumah lampu, lampu, ballast yang diperuntukan untuk lampu arena 2000 watt dan lampu tribun adalah satu merek pabrikan dilengkapi dengan surat keterangan satu merek dari pabrikan bermeterai cukup. c) Melampirkan brosur-brosur untuk barang yang ditawarkan dilengkapi dengan spesifikasi teknik.  Armature lampu dengan komponen utama, antara lain : armature/rumahlampu,
  • 12.  Lampu, Ballast, Capasitor.  Komponen panel.  Kabel power.  Genset. d) Melampirkan test laboratorium terhadap type lampu Arena 2000 watt yang ditawarkan, test tersebut dikeluarkan oleh pabrikan yang bersangkutan atau Lembaga yang terakreditasi untuk Elektrikal, Temperature, Contruction dan IP berdasarkan IEC (IEC 60598-1) General Requirement and test dan IEC 60598-2-3 (Requirement road and street lighting). e) Melampirkan printout desain perhitungan simulasi perhitungan cahaya penerangan stadion dengan mengacu standart pencahayaan dengan merancang group nyala pencahayaan dengan kelas permainan antara lain :  Latihan, jumlah lampu 16 buah  Kompetisi nasional (amatir), jumlah lampu 32 buah.  Kompetsisi nasional ( 12rofessional), jumlah lampu 64 buah.  Printout / data output simulasi cahaya memuat laporan sebagai berikut :  Menampilkan angka lumen (Lux) pada setiap point grid dari masing masing kelas permainan.  Menampilkan jumlah rata rata lumen (Average) dan kemerataan U1 dan U2 (U1 = Lux min/ Lux max dan U2 = Lux min / Lux Rata rata) dari masing masing kelas permainan No Klasifikasi Lumen Rata-rata ( Lux) Kerataan cahaya U1 U2 1 Kompetisi Internasional AFC 1200 0,8 1,0 2 Kompetisi nasional ( Profesional) 500 0,5 0,7 3 Kompetisi nasional ( Amatir) 200 0,5 0,7 4 Latihan 100 0,4 0,6  Melampirkan surat pernyataan kesanggupan mensimulasikan langsung dihadapan panitia, software perhitungan cahaya sesuai dengan printout yang dilampirkan. f) Melampiran surat pernyataan kesanggupan mencapai cahaya rata-rata 1200 lux dan bersedia menambah lampu dg biaya sendiri apabila tidak mencapai cahaya yg di persyaratkan dalam dokumen lelang. g) Barang yang ditawarkan harus ada sertifikat dari pabrikan pembuat (Certificate Of Origin). D. METODE PEMASANGAN a) Pemasangan tiang, lampu dan accessories dipasang sesuai posisi/ letak mengikuti gambar b) Pada waktu pekerjaan pemasangan, kontraktor harus mempelajari dengan seksama metode teknis pemasangan terutama masalah safety pekerja. c) Penyedia barang/jasa diwajibkan membuat Metode pelaksanaan dan di presentasikan di depan panitia pengadaan barang/jasa E. TESTING DAN COMMISIONING a) Sebelum melaksanakan Pengujian Penyedia Barang / Jasa harus merencanakan Jadwal Pemeriksaan & Pengujian untuk mendapat persetujuan dari pengawas. b) Macam pemeriksaan dan pengujian :  Pemeriksaan Visual.  Pemeriksaan Sambungan Listrik Maupun Mekanis.  Pengukuran Tahanan Isolasi dan Tahanan Pentanahan.  Pengukuran illuminasi cahaya  Pengujian Dalam Keadaan Berbeban. c) Seluruh Sistem dan Pekerjaan Instalasi harus diperiksa, diteliti dan diuji dengan baik sebelum diserahkan dan pelaksanaannya harus menyertakan pengawas dan bila perlu dengan petugas dari Instansi terkait yang berwenang. d) Sesudah seluruh Instalasi terpasang seluruhnya harus diadakan pengujian dan pemeriksaan Instalasi secara keseluruhan. F. PENUTUP 1. PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG PERTAMA Apabila dalam jangka waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan waktu sesuai dengan addendum kontrak telah berakhir, Pelaksana harus segera menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. 2. PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM PENYERAHAN KEDUA. Terhitung dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga 180 hari kalender adalah masa pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya, antara lain :
  • 13. a) Keamanan dan penjagaan b) Penyempurnaan dan pemeliharaan. c) Pembersihan. Apabila Pelaksana telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, maka penyerahan pekerjaan kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara (prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang pertama. Apabila dalam Spesifikasi Teknis tidak disebut hal yang dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan, tetapi dalam pelaksanaan oleh rekanan, harus dianggap sebagai telah dibuat didalam spesifikasi ini, jadi tidak terhitung sebagai pekerjaan tambah. Malang, Juni 2013 PANITIA PENGADAAN BARANG/ JASA Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Malang Drs. WIDJAJA SALEH PUTRA NIP.19661119 198602 1001