SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkung...parluhutan silitonga
Dokumen tersebut merangkum analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan PT P&G. Analisis lingkungan internal mengidentifikasi kekuatan seperti memperkerjakan pekerja lokal dan kelemahan seperti manajemen yang sulit karena diversifikasi produk. Analisis lingkungan eksternal mengidentifikasi peluang seperti memperluas pangsa pasar dan ancaman seperti produk pesaing yang inovatif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, khususnya PT Semen Indonesia, dengan menggunakan analisis SWOT dan IE Matrix.
2. PT Semen Indonesia memiliki kekuatan merek dan portofolio produk yang kuat serta telah mengembangkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.
3. Perusahaan terus mengembangkan rantai pasokan untuk meningkatkan layanan ke pel
PT Semen Indonesia menerapkan berbagai strategi generik Porter untuk bersaing di pasar semen, yakni strategi biaya rendah dengan mengembangkan teknologi hemat biaya, strategi pembedaan melalui merek ternama regional, serta strategi fokus pada pasar utama di pulau Jawa dan Sulawesi. Strategi-strategi ini membantu perusahaan mempertahankan pangsa pasar meski menghadapi pesaing baru.
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, & bcg matrix, universitas mercu buana, 2019
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
Makalah ini membahas tentang dinamika dan model persaingan dalam manajemen strategi. Terdapat empat posisi utama dalam persaingan yaitu pemimpin pasar, pesaing pemimpin pasar, pengikut pasar, dan relung pasar. Dinamika persaingan adalah perubahan yang terjadi terhadap persaingan perusahaan dalam memperebutkan pelanggan. Model Porter menjelaskan lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan antar perusahaan.
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Mampu melakukan scanning Lingkung...parluhutan silitonga
Dokumen tersebut merangkum analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan PT P&G. Analisis lingkungan internal mengidentifikasi kekuatan seperti memperkerjakan pekerja lokal dan kelemahan seperti manajemen yang sulit karena diversifikasi produk. Analisis lingkungan eksternal mengidentifikasi peluang seperti memperluas pangsa pasar dan ancaman seperti produk pesaing yang inovatif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, khususnya PT Semen Indonesia, dengan menggunakan analisis SWOT dan IE Matrix.
2. PT Semen Indonesia memiliki kekuatan merek dan portofolio produk yang kuat serta telah mengembangkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.
3. Perusahaan terus mengembangkan rantai pasokan untuk meningkatkan layanan ke pel
PT Semen Indonesia menerapkan berbagai strategi generik Porter untuk bersaing di pasar semen, yakni strategi biaya rendah dengan mengembangkan teknologi hemat biaya, strategi pembedaan melalui merek ternama regional, serta strategi fokus pada pasar utama di pulau Jawa dan Sulawesi. Strategi-strategi ini membantu perusahaan mempertahankan pangsa pasar meski menghadapi pesaing baru.
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters ...triwahyunugroho3
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, porters five competitiveness force model, & bcg matrix, universitas mercu buana, 2019
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
Makalah ini membahas tentang dinamika dan model persaingan dalam manajemen strategi. Terdapat empat posisi utama dalam persaingan yaitu pemimpin pasar, pesaing pemimpin pasar, pengikut pasar, dan relung pasar. Dinamika persaingan adalah perubahan yang terjadi terhadap persaingan perusahaan dalam memperebutkan pelanggan. Model Porter menjelaskan lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan antar perusahaan.
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Nurrul Tiara Dinni
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas model Porter's Five Forces dan matriks BCG yang digunakan untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan. Model Porter menganalisis lima faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, sementara matriks BCG membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar produknya.
Dokumen tersebut menjelaskan model analisis lingkungan industri Michael Porter yang terdiri dari analisis lima kekuatan persaingan, pemahaman rantai nilai perusahaan, dan formulasi strategi bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif berdasarkan posisi perusahaan di dalam struktur industri.
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnisAnggun Jayanti
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis, termasuk strategi kepemimpinan biaya, strategi diferensiasi, dan strategi fokus. Strategi-strategi tersebut dapat diterapkan oleh unit-unit bisnis untuk tumbuh dan bersaing.
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
Bab 6 membahas analisis situasi dan strategi bisnis menggunakan pendekatan SWOT dan matriks SFAS, serta strategi kompetitif dan kooperatif termasuk kolusi dan aliansi strategis.
Pengembangan dan menajemen produk baru recoverIndah Hayati
1. Dokumen membahas proses pengembangan produk baru mulai dari ide, konsep, pengujian, strategi pemasaran, analisis bisnis, hingga komersialisasi.
2. Beberapa sumber ide produk baru adalah internal perusahaan, pelanggan, dan pesaing. Konsep produk diuji kepada konsumen untuk mengetahui daya tariknya.
3. Setelah itu dirancang strategi pemasaran dan analisis bisnis untuk mengevaluasi kelayakan bisnis produ
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Model Lima Kekuatan Porter dan Matriks BCG yang digunakan dalam manajemen strategis untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan.
2) Model Lima Kekuatan Porter meliputi ancaman pendatang baru, produk pengganti, kekuatan tawar pelanggan dan pemasok, serta intensitas persaingan industri.
3) Matriks BCG dibagi menjadi empat k
Strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikutramafajar6969
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi pemasaran untuk perusahaan berdasarkan posisinya di pasar, yaitu strategi pemimpin pasar untuk memperluas atau mempertahankan pangsa pasar, strategi penantang pasar untuk menyerang pesaing, strategi pengikut pasar untuk meniru pemimpin, dan strategi penceruk pasar untuk menargetkan segmen pasar kecil.
The Five Competitive Forces That Shape Strategyfnukezx
Lima Kekuatan Porter menganalisis lima faktor yang menentukan tingkat persaingan dalam suatu industri: daya tawar konsumen, daya tawar pemasok, ancaman produk pengganti, ancaman pendatang baru, dan intensitas persaingan eksisiting. Analisis ini membantu menilai potensi profitabilitas industri.
Xii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, porter's five competitiveness force m...Nurrul Tiara Dinni
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas model Porter's Five Forces dan matriks BCG yang digunakan untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan. Model Porter menganalisis lima faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, sementara matriks BCG membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar produknya.
Dokumen tersebut menjelaskan model analisis lingkungan industri Michael Porter yang terdiri dari analisis lima kekuatan persaingan, pemahaman rantai nilai perusahaan, dan formulasi strategi bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif berdasarkan posisi perusahaan di dalam struktur industri.
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnisAnggun Jayanti
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis, termasuk strategi kepemimpinan biaya, strategi diferensiasi, dan strategi fokus. Strategi-strategi tersebut dapat diterapkan oleh unit-unit bisnis untuk tumbuh dan bersaing.
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
Bab 6 membahas analisis situasi dan strategi bisnis menggunakan pendekatan SWOT dan matriks SFAS, serta strategi kompetitif dan kooperatif termasuk kolusi dan aliansi strategis.
Pengembangan dan menajemen produk baru recoverIndah Hayati
1. Dokumen membahas proses pengembangan produk baru mulai dari ide, konsep, pengujian, strategi pemasaran, analisis bisnis, hingga komersialisasi.
2. Beberapa sumber ide produk baru adalah internal perusahaan, pelanggan, dan pesaing. Konsep produk diuji kepada konsumen untuk mengetahui daya tariknya.
3. Setelah itu dirancang strategi pemasaran dan analisis bisnis untuk mengevaluasi kelayakan bisnis produ
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Model Lima Kekuatan Porter dan Matriks BCG yang digunakan dalam manajemen strategis untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan.
2) Model Lima Kekuatan Porter meliputi ancaman pendatang baru, produk pengganti, kekuatan tawar pelanggan dan pemasok, serta intensitas persaingan industri.
3) Matriks BCG dibagi menjadi empat k
Strategi pemasaran untuk pemimpin, penantang, pengikutramafajar6969
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi pemasaran untuk perusahaan berdasarkan posisinya di pasar, yaitu strategi pemimpin pasar untuk memperluas atau mempertahankan pangsa pasar, strategi penantang pasar untuk menyerang pesaing, strategi pengikut pasar untuk meniru pemimpin, dan strategi penceruk pasar untuk menargetkan segmen pasar kecil.
The Five Competitive Forces That Shape Strategyfnukezx
Lima Kekuatan Porter menganalisis lima faktor yang menentukan tingkat persaingan dalam suatu industri: daya tawar konsumen, daya tawar pemasok, ancaman produk pengganti, ancaman pendatang baru, dan intensitas persaingan eksisiting. Analisis ini membantu menilai potensi profitabilitas industri.
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...lia_auriga
Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi untuk keperluan perumusan strategi. Lingkungan internal meliputi sumber daya manusia, manajemen, modal, sedangkan lingkungan eksternal terdiri atas pelanggan, pemasok, kompetitor, masyarakat umum, dan faktor makro seperti ekonomi, politik, teknologi. Dokumen juga menjelaskan pendekatan-pendekatan seperti model lima kekuatan Porter dan matriks E
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan produk dan jasa, mulai dari pemilihan produk, siklus hidup produk, pengembangan produk baru, hingga organisasi untuk mendukung pengembangan produk. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pentingnya memahami pelanggan dan perubahan pasar dalam menghasilkan ide produk baru, serta pendekatan-pendekatan untuk mengorganisasikan fungsi-fungsi terkait pengembangan produk.
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, business unit strategy, universitas mercubuana...Theofilus Pirri
Dokumen tersebut membahas tentang strategi bisnis unit pada PT Unilever Indonesia. Terdapat analisis matriks BCG atas 4 unit bisnis PT Unilever yaitu personal care, home care, food and beverages, dan beauty care. Dibahas pula analisis internal dan eksternal perusahaan serta implementasi strategi.
Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan eksternal mikro dan analisis SWOT perusahaan. Lingkungan eksternal mikro mencakup supplier, pembeli, pelanggan, pesaing, dan masyarakat umum. Analisis SWOT mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan produk baru oleh perusahaan Gojek di Indonesia, termasuk proses pengembangan ide awal, inovasi yang dilakukan seperti pengembangan aplikasi dan layanan baru, serta ekspansi layanannya ke berbagai daerah.
Lima faktor yang menentukan tingkat persaingan dalam suatu industri menurut model five forces Porter dijelaskan dalam dokumen tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah ancaman masuknya pesaing baru, ancaman produk pengganti, kekuatan pembeli, kekuatan pemasok, dan intensitas persaingan antar pesaing yang ada. Telkom berupaya mempertahankan posisinya di industri dengan melindungi hak kekayaan intelektual dan tetap
Dokumen tersebut membahas berbagai tingkatan strategi perusahaan dan keunggulan bersaing. Strategi dibedakan menjadi strategi korporat, bisnis, dan fungsional. Keunggulan bersaing dapat dicapai dengan menerapkan strategi penciptaan nilai secara unik dan berkelanjutan. Dokumen juga membahas model strategi generik Porter dan Glueck serta analisis SWOT.
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...DhitaAyuAnggreany
Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan sistem informasi untuk meningkatkan keunggulan persaingan perusahaan. Sistem informasi dapat dimanfaatkan secara strategis dengan merencanakan dan mengembangkan peran sistem informasi agar dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan. Penggunaan teknologi informasi secara strategis seperti fokus pada pelanggan dan membangun bisnis berbasis pelanggan dapat memberikan keunggulan k
Similar to Sm,parluhutan,prof. dr. hapzi ali, cma scanning lingkungan dan analisisnya,universitas mercu buana, 2018 (20)
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...maya indrawati
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dan matriks yang digunakan dalam merumuskan strategi multibisnis perusahaan, termasuk pendekatan portofolio, matriks BCG, SPACE, internal-eksternal, dan grand strategy matrix.
Sm, maya dwi indrawati , prof.dr.hapzi ali, cma, resume minggu ke 15 model pe...maya indrawati
Modul ini membahas model pengawasan strategik yang terdiri dari empat jenis pengendalian strategis yaitu pengendalian premis, pengawasan strategis, pengendalian peringatan khusus, dan pengendalian implementasi. Jenis-jenis pengendalian ini memiliki karakteristik berbeda dalam hal obyek yang dikontrol, derajat fokus, formalisasi, sentralisasi, dan faktor-faktor yang digunakan. Contoh kasus pengendalian premis, implementasi, pen
Analisis lingkungan internal dan rantai nilai PT AQUA Golden Mississippi Tbk mengkaji sumber daya air, proses produksi, dan aktivitas pemasaran. Perusahaan menjaga kualitas air dengan mengontrol sumber air pegunungan dan menerapkan teknologi produksi otomatis untuk menjamin kemurnian produk."
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...maya indrawati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan internal perusahaan dengan pendekatan Resource-Based View, Value Chain Management, SWOT Analysis, dan IE Matrix.
2. Metode analisis SWOT digunakan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan.
3. Analisis rantai nilai digunakan untuk memahami bagaimana perusahaan menciptakan nilai.
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...maya indrawati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan internal perusahaan dengan pendekatan Resource-Based View, Value Chain Management, SWOT Analysis, dan IE Matrix.
2. Metode analisis SWOT digunakan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan.
3. Analisis rantai nilai digunakan untuk memahami bagaimana perusahaan menciptakan nilai.
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...maya indrawati
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas analisis lingkungan internal perusahaan dengan pendekatan Resource-Based View, Value Chain Management, SWOT Analysis, dan IE Matrix.
2. Metode analisis SWOT digunakan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan.
3. Analisis rantai nilai digunakan untuk memahami bagaimana perusahaan menciptakan nilai.
Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi PNS khususnya yang berkaitan dengan pengadaan barang/jasa pemerintah. Secara garis besar mencakup pengertian etika profesi, prinsip-prinsipnya, etika yang dipegang oleh PNS termasuk menghindari konflik kepentingan, serta sanksi bagi pelanggaran etika.
Governance rating merupakan penilaian penerapan Good Corporate Governance perusahaan dalam bentuk pemeringkatan. Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah program riset dan pemeringkatan penerapan GCG perusahaan di Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya GCG dan menjadi acuan penerapannya. CGPI menilai penerapan GCG perusahaan melalui penilaian dokumen, makalah, dan observasi.
Teks tersebut membahas struktur organisasi dan tugas eksekutif serta direktur pada perusahaan multinasional dan skala kecil. Struktur organisasi PT Pindad menggunakan sistem matriks dengan direktur memimpin divisi-divisi produk."
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sm,parluhutan,prof. dr. hapzi ali, cma scanning lingkungan dan analisisnya,universitas mercu buana, 2018
1. Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Mata Kuliah : Strategic Management
Quiz 3
Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal itu berkaitan dengan Kekuatan dan Kelemahan dari kondisi
Internal Perusahaan. Pada analisis Swot tentang lingkungan internal, kita mengetahui adanya
Strenght (kekuatan) dan Weakness (kelemahan). Seperti dunia ini diciptakan didalamnya
berpasang-pasangan, ketika suatu perusahaan berdiri, maka dia pasti mempunyai kekuatan dan
kelemahan, yang semua itu berjalan beriringan mengiringi perjalanan hidup perusahaan.
STRENGHT (KEKUATAN)
Sebagai perusahaan multinational corporation, PT P&G memiliki beragam keunggulan internal
perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan, yaitu sebagai berikut:
• Memperkerjakan Pekerja Lokal, agar dapat membidik pasar lokal
• Material atau bahan baku PT. P&G didapatkan dari berbagai belahan dunia.
• Selalu melakukan analisis ketidakpastian untuk branding produk baru
• Melakukan Riset Operasi.
• Melakukan riset operasi untuk menjadikan inventory perusahaan agar lebih dinamis.
• P&G bersedia mengutamakan insight langsung dari konsumen, dengan selalu
memperhatikan keinginan konsumen dan berusaha melakukan development sesuai dengan
kebutuhan konsumen mereka. Mengembangkan model simulasi design organisasi sebuah
perusahaan.
• Memiliki diferensiasi produk yang beragam dan berbeda dari brand-brand lain.
• Menciptakan diversifikasi produk dimana tidak hanya mengeluarkan produk kecantikan
dan perawatan tubuh, tetapi juga menciptakan produk-produk makanan, sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
• Keunggulan dibidang pemasaran adalah PT P&G memiliki konsep pemasaran yang baik,
salah satu strategi yang digunakan adalah Word of Mouth marketing yang terdiri dari 3 step
yaitu: Do Talking, Do the Selling
: 55117110069Nim
: ParluhutanNama
2. • Sistem manajemen yang membebaskan pekerja untuk berinovasi baik secara individual
maupun kelompok. Research and Development yang baik dalam mengembangkan produk-
produknya.Melakukan manajemen pemasaran yang fokus pada pemasaran lokal untuk
mendapatkan kepercayaan masyarakat.Menekankan pada pengontrolan dan pengawasan dalam
lingkup kecil baik per level, tim kerja maupun individu.Memiliki teknologi canggih dalam
pengembangan produk.
WEAKNESS (KELEMAHAN)
PT P&G memiliki kelemahan dalam hal manajemen pada setiap lini produknya, karena PT P&G
memiliki cukup banyak diversifikasi produk, maka dalam pembagian manajemen juga
mengalami cukup banyak kendala, selain membutuhkan control management atau pengawasan
yang sulit, biaya yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam hal beban gaji bagi tenaga kerja yang
sangat besar juga membuat pembengkakan biaya operasional perusahaan.PT P&G menciptakan
beragam inovasi untuk memenuhi permintaan konsumennya, akan tetapi PT P&G melupakan
satu hal bahwa perusahaan-perusahaan lain yang sejenis juga tidak kalah dalam melakukan
inovasi yang lebih beragam, sehingga PT P&G di mata konsumen tidak dipandang sebagai
perusahaan yang paling inovatif.
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis Lingkungan Eksternal ini merupakan analisis terhadap dunia pesaing perusahaan dari
arah mana saja. Termasuk di dalamnya mempelajari faktor-faktor eksternal terhadap perusahaan,
seperti risiko-risiko pasar perusahaan. Di dalam analisis Swot tentang Lingkungan Eksternal,
didalamnya terdapat Peluang dan Ancaman.
OPPORTUNITY (PELUANG)
Dengan menciptakan diferensiasi dan diversifikasi pada produk-produknya, maka PT P&G
mampu memperluas pangsa pasarnya di seluruh dunia. Luasnya pangsa pasar perusahaan, tentu
saja akan meningkatkan nilai perusahaan yang akan menguntungkan perusahaan juga
menguntungkan pemegang saham karena kenaikan EPS (Earning Per Share) nya.
THREATS (ANCAMAN)
Dengan menciptakan beragam produk yang bervariasi, tidak menjadikan PT P&G sebagai
perusahaan yang menguasai pasar secara keseluruhan, bahkan semakin banyak perusahaan lain
menciptakan inovasi-inovasi produk yang hampir sama atau lebih inovatif dengan produk yang
diciptakan P(&)G, hal ini membuat P&G harus selalu dan secara terus-menerus melakukan
inovasi terbaru agar tidak kehilangan konsumennya.
Selain itu, ancaman produk-produk palsu yang menggunakan merek P&G sebagai label, namun
dengan harga yang sangat murah, dan tentu saja sangat jauh dari standar kualitas, hal itu
membuat P(&)G merasakan ancaman kehilangan konsumen yang loyal terhadap produk
perusahaan, atau bahkan perusahaan dapat kehilangan nama baiknya dan mengurangi eksistensi
P&G.
Analisis Pelanggan
3. Ketika seseorang memilih suatu produk, yang pasti terpikirkan adalah kualitas dari produk
tersebut. P(&)G menempatkan mutu sebagai ujung tombak pasar dalam masyarakat. System
merupakan landasan kebijakan terhadap pengawasan mutu yang memotivasi
Indonesia untuk bertindak memenuhi dan bahkan melampaui berbagai standar kualitas, baik itu
merupakan standar internasional maupun standar yang ditetapkan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Industri makanan dan minuman.
Dengan merombak product design and development-nya, dengan lebih mengutamakan insight
langsung dari konsumen. Jika semula mereka mengandalkan focus group discussion untuk
menggali insight dari konsumen, P&G kemudian menggunakan dua cara, yaitu Living It dan
Working It. Living It adalah cara di mana para market researcher tinggal bersama konsumen
selama beberapa hari untuk menggali pengalaman mereka dalam menggunakan produk-produk
yang sudah ada, untuk kemudian mengambil insight tersebut sebagai dasar pengembangan
produk baru. Banyak produk yang sudah ada memiliki kelemahan tertentu yang dapat diatasi
dengan inovasi yang sederhana. Sedangkan Working it berarti para market researcher terjun ke
toko-toko untuk melihat bagaimana konsumen membandingkan produk mereka dengan produk
kompetitor, dan apa yang ada di pikiran konsumen selama proses pemilihan tersebut.
Analisis Pesaing
Selain pelanggan, P(&)G juga memiliki cukup banyak pesaing. Dalam hal ini, P(&)G telah
mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsik pasar
atau segmen pasar tertentu :
• Ancaman persaingan segmen yang ketat. Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia
telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Ia bahkan menjadi lbih tidak menarik
jika segmen tersebut stabil atau menurun, penambahan kapasitas pabrik dilakukan secara besar-
besaran, biaya tetap tinggi, hambatan keluar besar, atau pesaing memiliki kepentingan yang
besar untuk tinggal di dalam segmen tersebut. Kondisi itu akan menyebabkan sering terjadinya
perang harga, perang iklan, dan pengenalan produk baru sehingga akan menjadi sangat mahal
bagi perusahaan untuk bersaing.
• Ancaman pendatang baru.Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan
untuk masuk dan keluarnya. Segmen yang paling menarik adalah segmen yang memiliki
hambatan untuk masuk yang tinggi dan hambatan untuk keluar yang rendah. Sedikit perusahaan
baru yang dapat memasuki industri, dan perusahaan yang berkinerja buruk dapat dengan mudah
keluar. Kasus terburuk adalah jika hambatan untuk masuk rendah dan hambatan untuk keluar
tinggi. Perusahaan akan masuk dalam situasi yang menguntungkan, namun sulit untuk keluar
dari situasi buruk. Akibatnya adalah terjadinya kelebihan kapasitas yang kronis dan penurunan
harga dari penghasilan bagi semua pihak.
4. • Ancaman produk substitusi.Substitusi membatasi harga dan laba. Perusahaan harus
memantau secara dekat tren harga produk substitusi. Jika kemajuan teknologi atau persaingan
meningkat di industri substitusi tersebut, harga dan laba dalam segmen tersebut cenderung
menurun.
• Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli.Bargaining Power berkembang jika
merekalebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk tersebut merupakan bagian yang signifikan
dari biaya pembeli, produk tersebut tidk terdiferensiasi, biaya perpindahan ke pemasok/produk
lain rendah, pembeli peka terhadap harga karena laba yang rendah, atau pembeli dapat
melakukan integrasi ke hulu.
• Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok. Para pemasok cenderung menjadi
kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, terdapat sedikit substitusi, produk yang
dipasok merupakan input yang penting, biaya berpindah pemasok tinggi, dan pemasok dapat
melakukan integrasi ke hilir.
Daftar Pustaka
http://info.okeygan.com/2012/10/materi-manajemen-pemasaran-contoh-kasus.html ( 25 Maret ,
Pukul 21:11 Wib )
5. Forum 3
Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal itu berkaitan dengan Kekuatan dan Kelemahan dari kondisi
Internal Perusahaan. Pada analisis Swot tentang lingkungan internal, kita mengetahui adanya
Strenght (kekuatan) dan Weakness (kelemahan). Seperti dunia ini diciptakan didalamnya
berpasang-pasangan, ketika suatu perusahaan berdiri, maka dia pasti mempunyai kekuatan dan
kelemahan, yang semua itu berjalan beriringan mengiringi perjalanan hidup perusahaan.
STRENGHT (KEKUATAN)
Sebagai perusahaan multinational corporation, PT P&G memiliki beragam keunggulan internal
perusahaan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan, yaitu sebagai berikut:
• Memperkerjakan Pekerja Lokal, agar dapat membidik pasar lokal
• Material atau bahan baku PT. P&G didapatkan dari berbagai belahan dunia.
• Selalu melakukan analisis ketidakpastian untuk branding produk baru
• Melakukan Riset Operasi.
• Melakukan riset operasi untuk menjadikan inventory perusahaan agar lebih dinamis.
• P&G bersedia mengutamakan insight langsung dari konsumen, dengan selalu
memperhatikan keinginan konsumen dan berusaha melakukan development sesuai dengan
kebutuhan konsumen mereka. Mengembangkan model simulasi design organisasi sebuah
perusahaan.
• Memiliki diferensiasi produk yang beragam dan berbeda dari brand-brand lain.
• Menciptakan diversifikasi produk dimana tidak hanya mengeluarkan produk kecantikan
dan perawatan tubuh, tetapi juga menciptakan produk-produk makanan, sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
• Keunggulan dibidang pemasaran adalah PT P&G memiliki konsep pemasaran yang baik,
salah satu strategi yang digunakan adalah Word of Mouth marketing yang terdiri dari 3 step
yaitu: Do Talking, Do the Selling
• Sistem manajemen yang membebaskan pekerja untuk berinovasi baik secara individual
maupun kelompok. Research and Development yang baik dalam mengembangkan produk-
produknya.Melakukan manajemen pemasaran yang fokus pada pemasaran lokal untuk
mendapatkan kepercayaan masyarakat.Menekankan pada pengontrolan dan pengawasan dalam
6. lingkup kecil baik per level, tim kerja maupun individu.Memiliki teknologi canggih dalam
pengembangan produk.
WEAKNESS (KELEMAHAN)
PT P&G memiliki kelemahan dalam hal manajemen pada setiap lini produknya, karena PT P&G
memiliki cukup banyak diversifikasi produk, maka dalam pembagian manajemen juga
mengalami cukup banyak kendala, selain membutuhkan control management atau pengawasan
yang sulit, biaya yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam hal beban gaji bagi tenaga kerja yang
sangat besar juga membuat pembengkakan biaya operasional perusahaan.PT P&G menciptakan
beragam inovasi untuk memenuhi permintaan konsumennya, akan tetapi PT P&G melupakan
satu hal bahwa perusahaan-perusahaan lain yang sejenis juga tidak kalah dalam melakukan
inovasi yang lebih beragam, sehingga PT P&G di mata konsumen tidak dipandang sebagai
perusahaan yang paling inovatif.
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis Lingkungan Eksternal ini merupakan analisis terhadap dunia pesaing perusahaan dari
arah mana saja. Termasuk di dalamnya mempelajari faktor-faktor eksternal terhadap perusahaan,
seperti risiko-risiko pasar perusahaan. Di dalam analisis Swot tentang Lingkungan Eksternal,
didalamnya terdapat Peluang dan Ancaman.
OPPORTUNITY (PELUANG)
Dengan menciptakan diferensiasi dan diversifikasi pada produk-produknya, maka PT P&G
mampu memperluas pangsa pasarnya di seluruh dunia. Luasnya pangsa pasar perusahaan, tentu
saja akan meningkatkan nilai perusahaan yang akan menguntungkan perusahaan juga
menguntungkan pemegang saham karena kenaikan EPS (Earning Per Share) nya.
THREATS (ANCAMAN)
Dengan menciptakan beragam produk yang bervariasi, tidak menjadikan PT P&G sebagai
perusahaan yang menguasai pasar secara keseluruhan, bahkan semakin banyak perusahaan lain
menciptakan inovasi-inovasi produk yang hampir sama atau lebih inovatif dengan produk yang
diciptakan P(&)G, hal ini membuat P&G harus selalu dan secara terus-menerus melakukan
inovasi terbaru agar tidak kehilangan konsumennya.
Selain itu, ancaman produk-produk palsu yang menggunakan merek P&G sebagai label, namun
dengan harga yang sangat murah, dan tentu saja sangat jauh dari standar kualitas, hal itu
membuat P(&)G merasakan ancaman kehilangan konsumen yang loyal terhadap produk
perusahaan, atau bahkan perusahaan dapat kehilangan nama baiknya dan mengurangi eksistensi
P&G.
Analisis Pelanggan
7. Ketika seseorang memilih suatu produk, yang pasti terpikirkan adalah kualitas dari produk
tersebut. P(&)G menempatkan mutu sebagai ujung tombak pasar dalam masyarakat. System
merupakan landasan kebijakan terhadap pengawasan mutu yang memotivasi
Indonesia untuk bertindak memenuhi dan bahkan melampaui berbagai standar kualitas, baik itu
merupakan standar internasional maupun standar yang ditetapkan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Industri makanan dan minuman.
Dengan merombak product design and development-nya, dengan lebih mengutamakan insight
langsung dari konsumen. Jika semula mereka mengandalkan focus group discussion untuk
menggali insight dari konsumen, P&G kemudian menggunakan dua cara, yaitu Living It dan
Working It. Living It adalah cara di mana para market researcher tinggal bersama konsumen
selama beberapa hari untuk menggali pengalaman mereka dalam menggunakan produk-produk
yang sudah ada, untuk kemudian mengambil insight tersebut sebagai dasar pengembangan
produk baru. Banyak produk yang sudah ada memiliki kelemahan tertentu yang dapat diatasi
dengan inovasi yang sederhana. Sedangkan Working it berarti para market researcher terjun ke
toko-toko untuk melihat bagaimana konsumen membandingkan produk mereka dengan produk
kompetitor, dan apa yang ada di pikiran konsumen selama proses pemilihan tersebut.
Analisis Pesaing
Selain pelanggan, P(&)G juga memiliki cukup banyak pesaing. Dalam hal ini, P(&)G telah
mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsik pasar
atau segmen pasar tertentu :
• Ancaman persaingan segmen yang ketat. Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia
telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Ia bahkan menjadi lbih tidak menarik
jika segmen tersebut stabil atau menurun, penambahan kapasitas pabrik dilakukan secara besar-
besaran, biaya tetap tinggi, hambatan keluar besar, atau pesaing memiliki kepentingan yang
besar untuk tinggal di dalam segmen tersebut. Kondisi itu akan menyebabkan sering terjadinya
perang harga, perang iklan, dan pengenalan produk baru sehingga akan menjadi sangat mahal
bagi perusahaan untuk bersaing.
• Ancaman pendatang baru.Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan
untuk masuk dan keluarnya. Segmen yang paling menarik adalah segmen yang memiliki
hambatan untuk masuk yang tinggi dan hambatan untuk keluar yang rendah. Sedikit perusahaan
baru yang dapat memasuki industri, dan perusahaan yang berkinerja buruk dapat dengan mudah
keluar. Kasus terburuk adalah jika hambatan untuk masuk rendah dan hambatan untuk keluar
tinggi. Perusahaan akan masuk dalam situasi yang menguntungkan, namun sulit untuk keluar
8. dari situasi buruk. Akibatnya adalah terjadinya kelebihan kapasitas yang kronis dan penurunan
harga dari penghasilan bagi semua pihak.
• Ancaman produk substitusi.Substitusi membatasi harga dan laba. Perusahaan harus
memantau secara dekat tren harga produk substitusi. Jika kemajuan teknologi atau persaingan
meningkat di industri substitusi tersebut, harga dan laba dalam segmen tersebut cenderung
menurun.
• Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli.Bargaining Power berkembang jika
merekalebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk tersebut merupakan bagian yang signifikan
dari biaya pembeli, produk tersebut tidk terdiferensiasi, biaya perpindahan ke pemasok/produk
lain rendah, pembeli peka terhadap harga karena laba yang rendah, atau pembeli dapat
melakukan integrasi ke hulu.
• Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok. Para pemasok cenderung menjadi
kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, terdapat sedikit substitusi, produk yang
dipasok merupakan input yang penting, biaya berpindah pemasok tinggi, dan pemasok dapat
melakukan integrasi ke hilir.
Daftar Pustaka
http://info.okeygan.com/2012/10/materi-manajemen-pemasaran-contoh-kasus.html ( 25 Maret ,
Pukul 21:11 Wib )