"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
SM, Rinalto Hutabarat, Hapzi Ali, Internal Environment Analysis from Value Chain Management, Mercu Buana, 2018
1. RinaltoHutabarat55117110003 – SM / DosenPengampu:Hapzi Ali,Prof.DR.MM. CMA
Perbedaan Supply Chain & Value Chain
Supply Chain Management (SCM)
Supply Chain atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai rantai pasok adalah salah satu bagian
penting dalam suatu bisnis. Supply chain merupakan perkembangan dari logistik yang
sedemikian rupa. Karena e-business menerapkan media elektronik serta teknologi informasi
dalam penerapannya, maka manajemen rantai pasok yang terjadi semakin berkembang.
SCM Meliputi perencanaan dan pengelolaan dari semua kegiatan yang terlibat dalam sumber dan
pengadaan, konversi, dan semua kegiatan manajemen logistik. Yang paling utama, hal tersebut
juga mencakup koordinasi dan kolaborasi dengan mitra, yang mana bisa merupakan pemasok,
perantara, pihak ketiga penyedia layanan dan pelanggan. Pada dasarnya, Supply Chain
Managementmengintegrasikan penawaran dan permintaan manajemen di dalam dan antar
perusahaan.
Supply Chain Management adalah integrasi proses bisnis kunci dari pengguna akhir melalui
pemasok asli yang menyediakan produk, layanan, dan informasi yang memberi nilai tambah bagi
pelanggan dan stakeholder lainnya.
Manajemen jaringan hubungan dalam perusahaan dan antara organisasi saling tergantung dan
unit usaha yang terdiri dari pemasok bahan, pembelian, fasilitas produksi, logistik, pemasaran,
dan sistem terkait yang memfasilitasi arus maju dan mundur bahan, jasa, keuangan dan informasi
dari produsen asli kepada pelanggan akhir dengan manfaat nilai tambah, memaksimalkan
profitabilitas melalui efisiensi, dan mencapai kepuasan pelanggan.
Value Chain
Value Chain Porter (ditemukan oleh Michael Porter) adalah model yang digunakan untuk
membantu menganalisis aktivitas-aktivitas spesifik yang dapat menciptakan nilai dan
keuntungan kompetitif bagi organisasi.
2. RinaltoHutabarat55117110003 – SM / DosenPengampu:Hapzi Ali,Prof.DR.MM. CMA
Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
1.Primary activities :
– Inbound logistics : aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum
digunakan.
– Operations : akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output.
– Outbound logistics : aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan
konsumen.
– Marketing and sales : aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik
untuk membeli produk.
– Service : aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk.
2. Supported activities :
– Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.
– Human Resources Management : Pengaturan SDM mulai dari perekrutan, kompensasi, sampai
pemberhentian.
– Technological Development : pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur, didalam
transformasi produk dari input menjadi output.
– Infrastructure : terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan,
perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya
menjadi sebuah kesatuan.
Value chain dapat dianalogikan sebagai sebuah trik berantai yang dimana kita harus memilah-
milah mana keputusan terbaik dari setiap aktivitas perusahaan sehingga mendapatkan nilai
aktivitas yang rendah (murah) dan biaya sebuah produk dihitung berdasarkan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas nilai tersebut sehingga semakin rendah nilai
aktivitas maka semakin rendah pula biaya produksi produk. Untuk mengoptimalkan aktivitas
suatu perusahaan dapat dilakukan dengan membagi aktivitas berdasarkan tingkat keperluannya,
seperti: aktivitas primer dan sekunder. Aktivitas primer berupa proses logistik keluar-masuk
bahan produksi, proses operasional produksi, pemasaran dan penjualan, serta pelayanan.
Kemudian, aktivitas sekunder berupa proses pembelian bahan baku, pengembangan teknologi,
manajemen sumber daya, dan infrastruktur perusahaan. Dengan mengetahui mana keperluan
primer dan sekunder sebuah perusahaan, maka kita akan mampu mengetahui koordinasi
antaraktivitas dalam sebuah aktivitas perusahaan, sehingga jika terjadi suatu masalah, kita dapat
lebih mudah mengambil sebuah keputusan berkaitan aktivitas mana yang akan diminimalisirkan
sehingga dapat menekan aktivitas nilai yang ada.
Contoh Penggunaan Value Chain:
Bank yang dianalisis : Lippo Bank (PT Bank Lippo, Tbk.)
1. Primary Activities Lippo Bank :
a. Inbound logistics :
– Pengelolaan likuiditas yang sehat, dengan jumlah kas atau setara kas senilai Rp.3570milyar
pada akhir tahun 2005, yang terdiri dari kas, giro pada bank lain dan BI, efek-efek, portfolio
3. RinaltoHutabarat55117110003 – SM / DosenPengampu:Hapzi Ali,Prof.DR.MM. CMA
Sertifikat Bank Indonesia, dan obligasi.
– Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda (penanganan uang yang masuk).
b. Operations :
– Pemeliharaan rekening skala besar maupun kecil, kliring, setoran, tarikan transfer, dls.
– Compliance Group, yang mengawasi jalannya operasi agar sesuai dengan peraturan dari Bank
Indonesia.
– Pemantauan kredit
– Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda.
c. Outbound logistics :
– 400 kantor cabang utama, pembantu, dan kantor kas yang tersebar di 87 kota, 700 unit ATM di
120 kota, 6 Branch Service Center.
– E-Banking : Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, dengan layanan setoran online
24 jam.
– Jalur distribusi pelayanan yang seimbang antara jaringan kantor cabang konvensional.
d. Marketing and sales :
– Tersedianya teller dan information center yang cukup untuk menyampaikan informasi bagi
calon konsumen atau konsumen.
– Strategi periklanan yang gencar ditelevisi dan promosi berupa penyelenggaraan undian-undian
tabungan berhadiah. Selain itu, adanya Corporate Social Responsibility yang memberikan
beasiswa dan bantuan tenaga pengajar dibidang perbankan di beberapa universitas besar,
meskipun tidak bersifat iklan namun dapat menambah nilai LippoBank dimata masyarakat.
– Lengkapnya fasilitas dan layanan bank ditambah dengan paket-paket tabungan yang menarik,
serta dimbangi dengan perkembangan teknologi, merupakan suatu nilai plus tersendiri bagi
LippoBank.
– Penawaran suku bunga tabungan yang tinggi.
– Penataan lokasi kantor cabang dan ATM yang strategis, agar dapat berfungsi lebih efektif
sebagai penyedia produk dan layanan perbankan konsumen.
– Produk-produk kredit customer yang inovatif dan kompetitif.
e. Service :
– Layanan setoran, tarikan, kliring, transfer
– Kartu kredit : Lippo Bank VISA and MasterCard Credit Card, Lippo Bank Golf Card and
Lippo Bank Lady Card.
– Perbankan elektronik : Lippo Bank ATM, Lippo Bank Visa Electron Debit Card, Lippo Bank
Visa Electron Distribution Card, e-LippoLink, LippoNetB@nk, Electronic Draft Captured
(EDC).
– Layanan transaksi perbankan : Call Centre 14042, pengiriman uang, Mass Fund Transfer
System (MFTS), Inkaso, Bank Drafts, Bancassurance.
– Produk Treasury : Transaksi Valuta Asing, Transaksi Spot, Transaksi Forward.
– Fasilitas kredit : LippoBank Home Loan, LippoBank Car/Motor Loan, Kredit Modal Kerja,
Kredit Investasi, Kredit Ekspor, Trust Receipt (T/R).
– Bank Garansi : Payment Bond, Tender Bond, Advance Payment Bond, Performance Bond,
Bank Garansi Bapeksta, Bank Garansi Bea Cukai.
– Fasilitas Ekspor-Impor : Letter of Credit (L/C), Negosiasi Wesel Ekspor, Diskonto Wesel
Ekspor, Document against Acceptance Financing (D/A), Forfeiting, Documentary Collections,
4. RinaltoHutabarat55117110003 – SM / DosenPengampu:Hapzi Ali,Prof.DR.MM. CMA
Warehouse Receipt Financing, SLBC (Stand by Letter of Credit).
– Layanan lainnya : LippoBank Travel Center, Safe Deposit Box, Pick up and Delivery Service,
layanan setoran online 24 jam, Call Center.
2. Supported Activities Lippo bank :
a. Procurement :
– Struktur pendanaan, 75% berasal dari pihak ketiga berupa rekening tabungan atau giro.
– Dari bunga pemberian kredit dan bunga-bunga lainnya, Obligasi Pemerintah Republik
Indonesia, provisi dan komisi lainnya, dan transaksi mata uang asing.
– Laba dari penjualan surat-surat berharga.
– Saham-saham yang diterbitkan sebagai salah satu media perolehan modal/kas. Saham-saham
ini diperdagangkan di BEJ dan BES.
– Perputaran dari hasil transaksi bulanan yang rata-rata Rp. 530 trilyun.
b. Human Resources Management :
– Adanya Unit Training Human Resources, yang bertanggung jawab atas pengembangan dan
pelaksanaan program-program pengembangan SDM, diantaranya : Management Development,
Information Technology Development
, Dealer Development, Human Resources Development. (SDM sejumlah 6000an pada 2005).
c. Technological Development :
– Teknologi perbankan yang canggih, memungkinkan layanan pembayaran elektronik dengan
volume transaksi lebih dari Rp. 30 trilyun/bulan.
– Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, Call Center.
– Migrasi teknologi kartu kredit agar sesuai dengan standar baru Euro Master Visa (EMV),
sehingga keamanan dan fleksibilitas kartu kredit akan bertambah.
– Peningkatan fitur layanan bernilai tambah di ATM.
d. Infrastructure :
– Management Information System, Accounting, Operations, Financial, Human Resources
Department.
– Layanan perbankan elektronik : jaringan ATM dan perbankan yang luas (400 kantor cabang,
700 unit ATM), LippoNetBank, e-LippoLink, fasilitas Call Center.
– Pengalihan ‘Delegated Authority’ dan ‘Service Strategy’ dari Kantor Pusat ke jaringan kantor
cabang.
– Pembentukan struktur ‘Credit Service Center’ dan ‘Branch Service Center’, agar pemberian
kredit lebih efisien dan meningkatkan pelayanan dan analisa bisnis di kantor cabang.
– Infrastruktur yang dikembangkan berdasarkan 4 konsep utama : struktur jalur pelaporan,
bentuk struktur yang datar, struktur hirarki organisasi, dan struktur Strategic Business Unit.
– Pengawasan Internal : Internal audit Group, Compliance Group, Unit Pengelolaan Resiko
– Jaringan intranet untuk seluruh kantor cabang.
– Risk Management Charter dan Risk Management Philosophy, yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris sebagai bagian dari infrasruktur pengelolaan resiko.
– Berbagai komite : Risk Mitigation, Corporate Governance, Risk Management, Audit, Kredit,
Products, Assets and Liabilities, dan Work Group.
– Restucturing and Settlement Group, komite independen dengan unit kerja khusus penanganan
kredit bermasalah.
5. RinaltoHutabarat55117110003 – SM / DosenPengampu:Hapzi Ali,Prof.DR.MM. CMA
– Instutional Banking Group dan Asset-Liability Management, Sebagai pendukung aktivitas
LippoBank secara keseluruhan dan aktivitas treasury pada umumnya.
Kesimpulannya ialah value chain merupakan sebuah sistem yang tidak hanya berkaitan dengan
aktivitas nilai produksi semata, akan tetapi meliputi proses optimalisasi dan koordinasi aktivitas
nilai tersebut bahkan juga meliputi analisis biaya jual dari produk yang dihasilkan. Dengan
menggunakan konsep ini, suatu perusahaan dapat mengoptimalkan segala potensi yang ada guna
mengungguli semua kompetitor yang ada.
Hubungan antara Porter’s Value Chain dengan penerapan TI pada SCM
Porter menyarankan bahwa langkah awal yang harus dilakukan baik dalam menganalisa maupun
mendesain proses bisnis yang ada di perusahaan adalah dengan membuat “value chain” (rantai
nilai) dari proses-proses utama (core processes) dan aktivitas penunjangnya (supporting
activities). Proses utama tidak lain adalah urutan global proses yang terjadi di perusahaan, mulai
dari bahan mentah yang diperoleh dari supplier, diolah oleh perusahaan, sampai ke tangan
customer atau pembeli produk maupun jasa.
Primary activities, (line functions) merupakan aktifitas utama dari organisasi yang melibatkan
aktifitas-aktifitas sebagai berikut:
a) Inbound Logistics, pada bagian ini terkait dengan penerimaan, penyimpanan, dan
pendistribusian input menjadi produk.
b) Operations, semua aktifitas yang terkait dengan pengubahan input menjadi bentuk akhir
dari produk, seperti produksi, pembuatan, pemaketan, perawatan peralatan, fasilitas, operasi,
jaminan kualitas, proteksi terhadap lingkungan.
c) Outbond Logistics, aktifitas yang terkait dengan pengumpulan, penyimpanan, distribusi
secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan.
d) Marketing and Sales, aktifitas yang terkait dengan pembelian produk dan layanan oleh
pengguna dan mendorong untuk dapat membeli produk yang dibuat. Memiliki rantai nilai
khusus, antara lain :
(1) Marketing management
(2) Advertising
(3) Sales force administration
(4) Sales force operations
(5) Technical literature
(6) Promotion
e) Service, aktifitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan atau
merawat nilai dari suatu produk, seperti instalasi, perbaikan, pelatihan, suplai bahan, perawatan
dan perbaikan bimbingan teknis.
Secondary activities, (staff atau fungsi overhead) merupakan aktifitas pendukung yang
membantu aktifitas utama. Secondary activities melibatkan beberapa bagian/ fungsi, antara lain:
6. RinaltoHutabarat55117110003 – SM / DosenPengampu:Hapzi Ali,Prof.DR.MM. CMA
a) Firm infrastructure, merupakan aktifitas, biaya, dan aset yang berhubungan dengan
manajemen umum, accounting, keuangan, keamanan dan keselamatan sistem informasi, serta
fungsi lainnya.
b) Human Resources Management, terdiri dari aktifitas yang terlibat seperti penerimaan,
dengar pendapat, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi untuk semua tipe personil, dan
mengembangkan tingkat keahlian pekerja.
c) Research, Technology, and System Development, aktifitas yang terkait dengan biaya yang
berhubungan dengan produk, perbaikan proses, perancangan peralatan, pengembangan perangkat
lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru, dan pengembangan
dukungan sistem berbantuan komputer.
d) Procurement, terkait dengan fungsi pembelian input yang digunakan dalam value chain
organisasi.
Porter dalam bukunya yang lain memasukkan unsur teknologi informasi ke dalam kerangka
“value chain”-nya. Sesuai dengan teori “competitive advantage” yang ditawarkan, ada dua cara
untuk melakukan persaingan dalam bisnis (Remenyi et.al., 1995):
e) Product Differentiation – dengan menawarkan produk yang sama sekali baru dan sulit ditiru
oleh para pesaing lain; atau
f) Lower Price – dengan cara menjual produk sejenis dengan harga yang lebih murah
Sumber data dan referensi :
– www.ValueBasedManagement.net (Minggu 15.04.2018, pukul 16.48)
– www.LippoBank.co.id (Minggu 15.04.2018, pukul 16.48)
– http://abdullah21.wordpress.com/2009/10/03/value-chain/ (Minggu 15.04.2018, pukul 16.48)
– http://yasinta.net/value-chain-porter-rantai-nilai-porter/ (Minggu 15.04.2018, pukul 16.48)