Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Muh Agus Priyetno
Menjelaskan menganai visi dan misi, tujuan jangka panjang perusahaan, nilai budaya dan governance sebuah perusahaan serta teori agency dalam manajemen startegic
Sm, rinalto hutabarat, hapzi ali, vision and company mission, longterm object...Universitas Mercu Buana
Sm, rinalto hutabarat, hapzi ali, vision and company mission, longterm objective, corporate culture, corporate governance dan the agency theory, universitas mercu buana, 2018
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, vision and company...Muh Agus Priyetno
Menjelaskan menganai visi dan misi, tujuan jangka panjang perusahaan, nilai budaya dan governance sebuah perusahaan serta teori agency dalam manajemen startegic
Sm, rinalto hutabarat, hapzi ali, vision and company mission, longterm object...Universitas Mercu Buana
Sm, rinalto hutabarat, hapzi ali, vision and company mission, longterm objective, corporate culture, corporate governance dan the agency theory, universitas mercu buana, 2018
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...Nurrul Tiara Dinni
Executive Summary
“Vision and Company Mission, Longterm Objective, Corporate Culture, Corporate Governance, and The Agency Theory”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, Vision and Company Mission, Lon...lindawinata
Setiap perusahaan membutuhkan strategi didalamnya. Dimana strategi mempunyai pengertian yaitu serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Jadi, strategi organisasi tidak hanya satu, oleh karena itu tipe-tipe strategi ini saling menompang sehingga merupakan satu kesatuan kokoh yang mampu menjadikan organisasi sebagai satu lembaga yang mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menentu. Dan ini juga membuktikan bahwa strategi dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi suatu organisasi.
Ii, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, vision and company mission, longterm o...Nurrul Tiara Dinni
Executive Summary
“Vision and Company Mission, Longterm Objective, Corporate Culture, Corporate Governance, and The Agency Theory”
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, Vision and Company Mission, Lon...lindawinata
Setiap perusahaan membutuhkan strategi didalamnya. Dimana strategi mempunyai pengertian yaitu serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Jadi, strategi organisasi tidak hanya satu, oleh karena itu tipe-tipe strategi ini saling menompang sehingga merupakan satu kesatuan kokoh yang mampu menjadikan organisasi sebagai satu lembaga yang mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menentu. Dan ini juga membuktikan bahwa strategi dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi suatu organisasi.
SM.humannisa rubina lestari.55117010003. hapzi ali. vision and company missio...humannisa
Explanation regarding Vision and Company Mission, Longterm objective, Corporate Culture, Corporate
Governance dan The Agency Theory (Indonesia version)
SM,theofilus pirri, hapzi ali,vision and company mission, longterm objective,...Theofilus Pirri
Penentuan arah dan tujuan organisasi melalui pengembangan visi, misi dan tujuan jangka panjang organisasi, Gorporate Governance and the Agency Theory beserta aplikasinya dalam perusahaan
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Falsafah Perusahaan.
Rendi Aditya Alfanza P2C221002
Magister Manajemen Universitas Jambi
Tugas UTS Mata Kuliah Manajemen Strategik.
Jawaban Quiz & Forum
Dibuat oleh:
Nurrul Tiara Dinni (55118010021)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
FAKULTAS PASCA SARJANA
JURUSAN MAGISTER MANAGEMENT
MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2019
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
SM,Lestary Permata Sari 55117010016, Hapzi Ali, Vision and Company Mission, Universitas Mercubuana,2018
1. STRATEGIC MANAGEMENT
“VISION AND COMPANY MISSION, LONGTERM
OBJECTIVE, CORPORATE CULTURE, CORPORATE
GOVERNANCE, AND THE AGENCY THEORY”
NAMA : LESTARY PERMATA SARI
NIM : 55117010016
DOSEN : Prof. Dr. Ir. HAPZI ALI, MM, CMA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2. ‘15
2 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
Dafar Isi
Vision And Company Mission, Longterm Objective, Corporate Governance, The Agency
Theory
A. VISION AND COMPANY MISSION
Menurut DR.A.B.Susanto dalam bukunya yang berjudul Visi dan Misi, visi
adalah sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di masa depan yang harus
dimiliki organisasi sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya.
Sedangkan, menurut Wibisono, visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa
depan. Jadi dapat disimpulkan bahwa visi adalah suatu pernyataan yang
menggambarkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti
sebuah organisasi, perusahaan, atau instansi. (Fikri Pratama, 2010). Visi merupakan
tujuan masa depan sebuah instansi, organisasi, atau perusahaan. Visi juga adalah
pikiran-pikiran yang ada di dalam benak para pendiri. Pikiran-pikiran tersebut adalah
gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai. Selain itu, visi juga
adalah Pandangan mengenai arah sebuah manajemen. Mau dibawa ke arah mana
manajemen tersebut. Agar bisa membangun kesuksesan, maka perlu ada arah jelas
mengenai laju perusahaan atau instansi.
Misi perusahaan adalah pernyataan luas dan kekal mengenai nilai suatu
perusahaan. (Fikri Pratama, 2010). Misi ini cukup filosofi dari para pengambil
keputusan strategis perusahaan, menyatakan citra yang ingin diproyeksikan oleh
perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan dan mengindikasikan bidang
produk atau jasa utama perusahaan serta kebutuhan utama produsen yang berusaha
untuk dipenuhi oleh suatu perusahaan.
Pernyataan misi merupakan pesan yang dirancang untuk mencakup harapan
dari seluruh pemangku kepentingan atas konerja perusahaan dalam jangka panjang.
Para eksekutif serta Dewam Komisaris yang membuat pernyataan misi berusaha
menyediakan maksud yang menyatukan perusahaan. Maksud tersebut akan menjadi
landasan bagi penetapan tujuan serta pengambilan keputusan strategis.
3. ‘15
3 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
Proses mendefinisikan misi perusahaan untuk bisnis tertentu mungkin paling
baik dipahami dengan memikirkan mengenai bisnis tersebut sejak didirikan. Bisnis
pada umumnya dimulai dengan keyakinan, keinginan dan aspirasi seorang pengusaha.
Tiga komponen yang harus terdapat dalam pernyataan misi adalah spesifikasi
mengenai produk atau jasa dasar, pasar primer, dan teknologi utama untuk produksi
atau distribusi. ((Jhon A Pearce II, dan Richard B Robinson, 2009. Komponen-
komponen ini dibahas dalam satu judul karena hanya secara bersama-sama ketiga
komponen ini dapat menjelaskan aktivitas bisnis perusahaan.
Terdapat tiga tujuan ekonomis yang memandu arah strategis dari hamper
semua organisasi bisnis. Baik menyatakan secara eksplisit mengenai sasaran maupun
tidak, pernyataan misi mencerminkan maksud perusahaan untuk memastikan
kelangsungan hidup perusahaan melalui pertumbuhan dan profitabilitas.
Profitabilitas merupakan tujuan dari suatu organisasi bisnis. Tanpa memperhatikan
bagaimana laba diukur atau didefinisikan, laba jangka panjang merupakan indikasi
yang paling jelas dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi klaim serta keinginan
utama dari karyawan dan pemegang saham.
Pertumbuhan suatu perusahaan sangat terikat dengan kelangsungan bisnis
serta profitabilitasnya. dalam konteks ini, arti pertumbuhan harus didefinisikan secara
kuas. Meskipun penelitian pasar atas dampak produk telah menunjukkan bahwa
pertumbuhan dalam pangsa pasar berkorelsi dengan profitabilitas terdapat bentuk-
bentuk pertumbuhan penting lainnya. Pertumubuhan dalam jumlah pasar yang
dilayani dalam keragaman produk yang ditawarkan dan dalam teknologi yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa seringkali mengarah pada peningkatan
kemampuan kompetitif suatu perusahaan. Pertumbuhan berarti perubahan dan
perubahan yang proaktif adalah penting dakam lingkungan bisnis yang dinamis.
Jadi nilai utama dari pernyataan misi adalah spesifikasi terhadap tujuan akhir
perusahaan. Perusahaan akan memperoleh pemahaman akan tujuan yang semakin
besar jika Dewan Komisaris dan Eksutif puncaknya membahas jenis bisnis dan
pelanggan yang dilayani. Pernyatan misi memproyeksikan nilai diri dan maksud yang
dapt didefinisikan dan dianut oleh kepentingan luar yairu pelanggan, pemasok,
pesaing, omite local dan masyarakat luas. Akhirnya pernyataan ini merupakan
komitmen perusahaan terhadap tindakan-tindakan bertanggungjawab sesuai dengan
perlindungan klaim penting dari kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas
4. ‘15
4 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
para pemangku kepentingan di dalam perusahaan. Berikut beberapa perbedaan visi
dan misi :
NO VISI MISI
1. Visi adalah gambaran besar, tujuan utama dan
cita-cita suatu perusahaan, instansi, pribadi
atau organisasi di masa depan.
Misi adalah Penjabaran
atau langkah-langkah yang
akan dilakukan untuk
mencapai / mewujudkan
visi tersebut
2. Visi berupa cita-cita jangka panjang dan
berorientasi kedepan.
Misi berupa cita-cita
jangka pendek dan
berorientasi masa kini.
3. Visi biasanya bersifat permanen, ketika suatu
organisasi, lembaga atau instansi membuat
Visi. Maka pantang bagi mereka untuk
merubah visi tersebut. Hal ini juga berkaitan
dengan kredibilitas dan konsistensi.
Misi biasanya diubah
ketika misi-misi tersebut
dianggap gagal
mewujudkan suatu Visi
4. Visi biasanya terdiri dari satu deret kalimat
atau poin yang jelas, padat dan mewakili
segalanya
Misi biasanya terdiri dari
beberapa kalimat
penjabaran atau berbagai
macam poin yang lebih
banyak dari visi
5. Berisi pernyataan-pernyataan umum Pernyataanya bersifat
khusus dan lebih detail
5. ‘15
5 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
B. LONGTERM OBJECTIVE
Tujuan jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang dicoba untuk dicapai oleh
perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya lima tahun. tujuan jangka panjang
lainnya, seharusnya dapat diterima, fleksibel, terukur seiring berjalannya waktu ,
memotivasi, sesuai, dapat dipahami, dan dapat dicapai.
Para manajer strategis mengakui bahwa memaksimalkan laba jangka pendek
jarang menjado pendekatan terbaik untuk mencapai pertumbuhan dan profitabilitas
berkelanjutan perusahaan. Bagi kebanyakan manajer strategis, solusinya adalah jelas
mendistribusikan sejumlah kecil laba saat ini, tetapi menanamkan kembali sebagian
besar dari laba tersebut unruk meningkatkan kemungkinan perolehan laba dalam
jangka panjang, Inilah alas an yang paling sering digunakan untuk mencapai tujuan.
Diantaranya perncanaan strategis untuk mencapai tujuan jangka panjang adalah
sebagai berikut :
1. Profitabilitas, kemampuan dari suatu perusahaan untuk beroperasi dalam
jangka panjang bergantung pda perolehan tingkat laba yang memadai.
2. Produktivitas, Para manajer strategis secara terus-menerus mencoba
meningkatkan produktivitas mereka. Perusahaan yang dapat memperbaiki
hubungan input dan output pada umumnya dapat meningkatkan
profitabilitasnya. Tujuan produktivitas yang umum digunakan adalah
jumlah barang yang diprduksi atau jumlah jasa yang diberikan per unit
input.
3. Posisi Kompetitif, Salah satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah
dominsi relative psaarnya. Tujuan yang berkaitan dengan posisi
kompetitif dapat mengindikasi prioritas jangka panjang perusahaan.
4. Pengembangan Karyawan, Karyawan menghargai pendidikan dan
pelatihan, sebagian karena hal tersebut mengarah pada kompensasi dan
jaminan kerja yang lebih tinggi. Oleh karena itu para pembuat keputusan
strategis sering kali memasukkan tujuan pengembangan karyawan dalam
rencana jangka panjangnya.
5. Hubungan dengan Karyawan, Para manajer strategis yakin bahwa
produktivitas berhubungan dengan loyalitas karyawan dan apresiasi pada
perhatian manajer terhadap kesejahteraan karyawan.
6. ‘15
6 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
6. Kepemimpinan Teknologi, Perusahaan harus memutuskan apakah akan
menjadi pemimpin atau hanya menajdi pengikut pasar. Setiap pendekatan
dapat berhasil tetapi masing-masing membutuhkan postrur strategi yang
berbeda-beda. Oleh karena itu banyak perusahaan menyatakan suatu
tujuan berkaitan dengan kepemimpinan teknologi.
7. Tanggung jawab kepada masyarakat, Para manajer memahami tanggung
jawab mereka terhadap pelanggan dan masyarakat secara umum. Bahkan
banyak perusahan mencoba memenuhi tanggung jawab sosialnya
melampaui persyaratan pemerintah.
Sedangkan Kualitas dari Tujuan Jangka Panjang kriterianya sebagai berikut :
1. Dapat diterima
2. Fleksibel
3. Terukur
4. Memotivasi
5. Sesuai
6. Dapat dipahami
7. Dapat dicapai
Dan berikut adalah Tips untuk menetapkan tujuan jangka panjang, diantaranya sebagai
berikut :
Mengatasi kendala budaya. (Overcoming cultural barriers)
Perlu dipastikan bahwa nilai-nilai organisasi- termasuk cara memformulasikan dan
mengkaji kasus bisnis- selaras dengan tujuan jangka panjang.
Menetapkan kembali visi dan tujuan jangka panjang (Set back the long-term vision
and goals)
Pemahaman akan posisi yang diinginkan di masa depan, berikut cara pandang dari luar-
ke dalam mengenai perubahan industri.
7. ‘15
7 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
Mengidentifikasi kemampuan jangka panjang yang dibutuhkan. (Identifying long-
term capacity needs)
Sebuah organisasi haruslah baik pada suatu hal yang dapat membuat jarak dengan
pesaingnya. Ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dibangun
Mengombinasikan sudut pandang jangka pendek-jangka panjang.(Combining
short-term and long term perspective)
Pemikiran strategi sebagai suatu kontinum pemikiran yang memiliki benang merah dari
masa depan ke masa kini, dan sebaliknya.
Tetap melihat mega trend. (Keep viewing the mega trends)
Pandangan jangka panjang tidaklah statis, tapi akan terus berevolusi karena dipengaruhi
oleh kondisi makro atau mega trends yang mengubah lingkungan masa datang.
Menjadi disiplin dan konsisten (Being disciplined and consistent)
Berpikir ke depan dan mengantisipasi masa depan membutuhkan ketelatenan dan
disiplin ketika terjadi penurunan kinerja jangka pendek.
C. CORPORATE CULTURE
Budaya Organisasi adalah sekelompok asumsi penting yang dipegang bersama
oleh anggota-anggota suatu organisasi.(Jhon A Pearce II, dan Richard B Robinson,
2009). Setiap organisasi memiliki budayanya sendiri. Budaya suatu organisasi mirip
dengan kepribadian seseorang dengan sebuah tema yang tidak berwujud namun ada
dan hadir menyediakan arti, arahan serta dasar atas tindakan.
Budaya organisasi adalah budaya organisasi adalah pokok penyelesaian
masalah masalah eksternal dan internal (Organizational culture is the body of
solutions of external and iternal problems) yang pelaksanaannya dilakukan secara
konsisten oleh suatu kelompok (that has worked consistently for a group) yang
8. ‘15
8 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
selanjutnya diteruskan kepada anggota anggota baru (and that is therefore taught to
new members) sebagai langkah yang tepat dalam memahami, memikirkan dan
merasakan (as the correct way to perceive, think about and feel) terhadap masalah
masalah yang berhubungan dengan organisasi (in relation to those problems) (Peter F.
Druicker). Berikut 10 karakteristik Budaya Organisasi :
1. Inisiatif individual
Definisi inisiatif individual adalah tingkat tanggung jawab (responsibility),
kebebasan (freedom) atau independensi (independent) yang dimiliki setiap individu
dalam berpendapat. Kelompok khususnya pimpinan sebaiknya menghargai dan
memang perlu dihargai inisiatif individu dalam suatu organisasi selama ide dan
inisiatif tersebut berguna dalam memajukan dan mengembangkan organisasi atau
perusahaan.
2. Toleransi Terhadap Tindakan Berisiko
Setiap pegawai dan anggota atau kader perlu ditekankan tentang batas batas
dalam bertindak agresif, inovatif dan mengambil risiko. Sebuah budaya organisasi
yang baik adalah sebuah budaya yang memberikan toleransi terhadap anggota atau
para pegawai dalam bertindak inovatif dan agresif dalam mengembangkan dan
memajukan organisasi atau perusahaan serta mendorong untuk berani dalam
mengambil risiko terhadap apa yang akan dilakukannya.
3. Pengarahan
Pengarahan dimaksudkan sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat
membuat dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan
tersebut haruslah secara jelas tercantum visi, misi dan tujuan organisasi (pengertian
visi misi). Keadaan yang seperti ini akan memberikan pengaruh terhadap kinerja
organisasi/perusahaan.
4. Integrasi
Integrasi dalam budaya organisasi adalah kemampuan suatu organisasi atau
perusahaan dalam memberikan dorongan terhadap unit unit atau satuan dalam
organisasi atau perusahaan untuk bekerja dengan terpimpin atau terkoordinasi.
9. ‘15
9 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
Melalui kerja yang kompak dan terkoordinasi dengan baik dapat mendorong kualitas
dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan.
5. Dukungan manajamen
Dukungan manajemen dalam budaya organisasi adalah tentang kemampuan
tingkat manajer dalam sebuah organisasi atau perusahaan dalam berkomunikasi (baca
pengertian komunikasi) kepada karyawan. Komunikasi tersebut harusnya dalam
bentuk dukungan, arahan ataupun kritisi (membangun) kepada bawahan. Dengan
adanya dukungan manajemen yang komunikatif, sebuah perusahaan atau organisasi
dapat berjalan dengan mulus.
6. Kontrol
Kontrol dalam budaya organisasi sangat penting. Kontrol yang dimaksud adalah
peraturan atau norma yang digunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Oleh
karena itu diperlukan sejumlah peraturan dan tenaga pengawas (atasan langsung) yang
berfungsi sebagai pengawas dan pengendali perilaku pegawai dan karyawan dalam
suatu organisasi.
7. Identitas
Identitas dalam budaya organisasi adalah kemampuan seluruh karyawan dalam
suatu organisasi atau perusahaan dalam mengidentifikasikan dirinya sebagai suatu
kesatuan dalam perusahaan dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian
profesional tertentu.
8. Sistem Imbalan
Sistem imbalan tidak kalah pentingnya dalam budaya organisasi. Sistem imbalan
seperti pemberian kenaikan gaji, promosi (kenaikan jabatan), bonus liburan dan
lainnya haruslah berdasarkan kemampuan atau prestasi karyawan dalam bekerja dan
sangat tidak diperbolehkan atas alasan alasan perusak lainnya seperti senioritas, pilih
kasih dan hal hal lain yang berbau korupsi (baca pengertian korupsi). Sistem imbalan
dapat memberikan boost atau dorongan terhadap prestasi kerja dan memberikan
peningkatan dalam perilaku inovatif dan kerja maksimal sesuai keahlian dan
kemampuan yang dimiliki karyawan atau anggota dalam organisasi.
10. ‘15
10 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
9. Toleransi terhadap Publik
Dalam budaya organisasi, perbedaan pendapat yang memunculkan konflik sering
terjadi dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Hal inilah yang harus dilakukan
sebagai upper manajement untuk mengarahkan konflik yang terbangun untuk
melakukan perbaikan serta perubahan strategi untuk mencapai tujuan organisasi.
Toleransi terhadap konflik harus dimediasi oleh pimpinan atau karyawan superior
sehingga terjadi kritis membangun dan tidak saling menyerang.
10. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam perusahaan atau organisasi sering dibatasi oleh hierarki
kewenangan yang formal. Akan tetapi, pola yang terlalu ketat akan menghambat
perkembangan organisasi karena tidakadanya hubungan emosional yang kental
terhadap bawahan dan atasan dalam organisasi. Ada lima pola kinerja komunikasi
yaitu personal, passion, sosial, organizational politics, dan enkulturasi
Peran Pemimpin dalam Budaya Organisasi
Pemimpin adalah pembawa standar, sang personifikasi, perwujudan tanpa
henti dari budaya atau contoh baru dari apa yang seharusnya. (Jhon A Pearce II, dan
Richard B Robinson, 2009). Dengan demikian beberapa aspek dari apa yang
seseorang pimpin lakukan atau harus lakukan menunjukkan pengaruh pada budaya
organisasi, baik akan memperkuatnya atau untuk menunjukkan contoh standard dan
sifat dari menjadi apa yang seharusnya. Bagaimana pemimpin berperilaku dan
menekankan aspek-aspek tersebut untuk menjadi seorang pemimpin merupakan apa
yang dilihat seluruh organisasi sebagai hal penting untuk dilakukan dan dinilai.
Beberapa pemimpin telah bergabung dengan organisasi untuk waktu yang lama. Jika
mereka berada dalam peran pemimpin untuk suatu waktu yang panjang, maka kaotan
mereka dengan organisasi tersebut biasanya tertanam secara kuat. Mereka harus
memperkuat budaya sekarang, dibudayakan oleh budaya itu, dan karenanya dapat
dimengerti jika berusaha keras untuk tetap memperkuatnya sebagai suatu elemen
dalam mempertahankan sukses yang berkelanjutan.
11. ‘15
11 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
Mengelola Hubungan Strategi Budaya
Para manajer mersa kesulitan untuk berpikir melalui hubungan antar budaya
perusahaan dan faktor-faktor penting yang menjadi dasar dari strategi. Namun
demikian, mereka mengenali secara cepat komponen-komponen kunci dan bagaimana
hubungan manajemen kritis tersebut dibentuk. Implementasi sebuah strategi baru
sangat memerhatikan penyesuaian terhadap komponen-komponen ini untuk
mengakomodasi kebutuhanstrategi yang dianggap perlu. Akibatnya mengelola
hubungan strategi budaya membutuhkan sensitivitas terhadap interaksi antara
perubahan yang dibutuhkan untuk mengimplementasi strategi baru dan kesesuaian
antara perubahan tersebut dengan budaya perusahaan.
Perusahaan yang berada dalam kotak 1 dihadapkan pada situasi dimana untuk
mengimplementasikan sebuah strategi baru diperkujan beberapa perubahan dalam
struktur, system, penugasan manajerial, prosedur, operasi atau aspek fundamental
lainnya dalam perusahaan. Namun demikian sebagian besar dari perubahan tersebut
berpotensi sesuai dengan budaya organisasi yang sudah ada. Perusahaan dalam kotak
2 memerlukan hanya sedikit perubahan organisasi untuk mengimplementasikan
strategi barunya dan perubahan-perubahan tersebut secara potensial cukup sesuai
dengan budaya mereka saat ini.Perusahaan dalam kotak 3 harus membuat beberapa
perubahan yang besar dalam organisasi untuk melaksanakan stategi barunya, tetapi
perubahan-perubahan ini kemungkinan tidak konsisten dengan budaya organisasi
perusahaan yang ada sekarang. Perusahaan dalam kotak 4 menghadapi tantangan
paling sulit dalam mengelola strategi budaya. Untuk melaksanakan strategi barunya,
perusahaan tersebut harus membuat perubahan-perubahan organisasi yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada sekarang dan biasanya
mengakar.
Jadi para pemimpin mulai membentuk budaya organisasi dengan hasrat yang
mereka bawa dalam peran mereka serta melalui pilihan dan proses penumbuhan yang
mereka lakukan terhadap manajer muda dan pemimpin masa depan. Mengelola
hubungan strategi budaya membutuhkan pendekatan berbeda, tergantung pada
kesamaan antara permintaan dari strategi baru dan kecocokan dari budaya dengan
strategi tersebut.
12. ‘15
12 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
D. CORPORATE GOVERNANCE
Era globalisasi, keterbukaan informasi, dan kemajuan ilmu manajemen,
mendorong para pemilik modal dan pimpinan perusahaan untuk terus melakukan
inovasi dan perubahan dalam cara melakukan bisnis. Dorongan kompetisi yang
menyebabkan perusahaan berlomba-lomba untuk tampil di permukaan dan mengeruk
keuntungan mengakibatkan berbagai permasalahan tersendiri baik didalam maupun
diluar perusahaan.
Berbagai permasalahan yang dilakukan oleh oknum di dunia usaha seperti suap
dan korupsi, penggelapan dana, penipuan investasi, penyalahgunaan wewenang,
pencemaran lingkungan, ketidakadilan perlakukan karyawan, fraud, dan lain
sebagainya banyak ditemukan dan merugikan berbagai pemangku kepentikan
(stakeholders) dan masyarakat.
Selain itu, selalu terdapat potensi konflik antara pemilik saham dan pimpinan
perusahaan, pemilik saham mayoritas dan minoritas, pekerja dan pimpinan
perusahaan, perusahaan dan pelanggan ataupun pemasok, dan sebagainya.
Perusahaan yang menjunjung prinsip GCG diharapkan dapat secara sehat tumbuh
dengan tetap menjaga keseimbangan dan tidak merugikan kepentingan pihak lain.
Asas GCG yang terdiri dari Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas,
Independensi dan kewajaran, serta Kesetaraan, merupakan prinsip yang harus
dijunjung oleh berbagai jenis usaha dan tidak terbatas dengan besarnya usaha ataupun
usia dari usaha tersebut berdiri. Asas tersebut biasa dikenal dengan asas TARIF
(Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness), seperti
dijelaskan dalam tabel berikut ini:
13. ‘15
13 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
Asas Prinsip Dasar
Transparansi
(Transparency)
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan
harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara
yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak
hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan,
tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh
pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
Akuntabilitas
(Accountability)
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara
transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara
benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan
tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan
untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Responsibilitas
(Responsibility)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan
sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka
panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
Independensi
(Independency)
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus
dikelola secara independen sehingga masing-masing organ
perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi
oleh pihak lain.
Kewajaran dan
Kesetaraan
(Fairness)
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa
memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
Prinsip-prinsip diatas tidak hanya perlu diterapkan oleh perusahaan besar, bahkan
perusahaan kecil pun harus menerapkan prinsip GCG tersebut sehingga tercipta
lingkungan usaha yang sehat dan seimbang.
14. ‘15
14 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
E. THE AGENCY THEORY
Teori Keagenan merupakan sekelompok gagasan mengenai pengendalian
organisasi yang didasarkan pada keyakinan bahwa pemisahan kepemilikan dengan
manajemen menimbulkan potensi bahwa keinginan pemilik diabaikan. (Jhon A Pearce
II, dan Richard B Robinson, 2009). Hubungan keagenan seperti hubungan antara
pemegang saham dengan manajer, akan efektif selama manajer mengambil keputusan
investasi yang konsisten dengan kepentingan pemegang saham. Secara umum, para
pemilik ingin memaksimalkan nilai saham. Ketika manajer juga memiliki sejumlah
besar saham perusahaan tersebut, mereka pasti akan memilih strategi yang
menghasilkan apresiasi nilai saham. Secara keseluruhan biaya masalah keagenan dan
biaya dari tindakan yang dilakukan untuk meminimalkan masalah keagenan yang
biasa disebut dengan biaya keagenan. Biaya ini sering kali diidentifikasi dengan
manfaat langsung yang diterima oleh agen serta nilai sekarang yang negative. Biaya
keagenan ditemukan ketika terdapat perbedaan kepentingan antara pemegang saham
dengan manajer, atasan dengan bawahan, antarmanajer dari departemen, atau kantor
cabang yang saling bersaing.
Aplikasi agency theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan
mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap
memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan. Kontrak kerja merupakan
seperangkat aturan yang mengatur mengenai mekanisme bagi hasil, baik yang berupa
keuntungan,return maupun resiko-resiko yang disetujui oleh prinsipal dan agen.
Kontrak kerja akan menjadi optimal bila kontrak dapat fairness yaitu mampu
menyeimbangkan antara prinsipal dan agen yang secara matematis memperlihatkan
pelaksanaan kewajiban yang optimal oleh agen dan pemberian insentif/imbalan
khusus yang memuaskan dari prinsipal ke agen. Inti dari Agency Theory atau teori
keagenan adalah pendesainan kontrak yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan
prinsipal dan agen dalam hal terjadi konflik kepentingan (Scott, 1997).
Menurut Eisenhard (1989), teori keagenan dilandasi oleh 3 buah asumsi yaitu:
15. ‘15
15 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
(a) Asumsi tentang sifat manusia
Asumsi tentang sifat manusia menekankan bahwa manusia memiliki sifat
untuk mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan rasionalitas
(bounded rationality), dan tidak menyukai resiko (risk aversion).
(b) Asumsi tentang keorganisasian
Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar anggota
organisasi,efisiensi sebagai kriteria produktivitas, dan adanya Asymmetric Information
(AI) antara prinsipal dan agen.
(c) Asumsi tentang informasi.
Asumsi tentang informasi adalah bahwa informasi dipandang sebagai barang
komoditi yang bisa diperjual belikan.
Masalah yang dapat ditimbulkan oleh Keagenan
1. Eksekutif lebih mengutamakan pertumbuhan ukuran perusahaan daripada laba
2. Eksekutif berupaya mendiversifikasikan resiko perusahaan
3. Eksekutif menghindari resiko
4. Manajer bertindak untuk mengoptimalkan keuntungan pribadi mereka
5. eksekutif bertindak untuk melindungi status mereka
Solusi Masalah Keagenan
Selain mendefinisikan tanggung jawab agen dalam suatu kontrak dan memasukkan
elemen-elemen seperti insentif bonus yang membantu menyelaraskan kepentingan
eksekutif dengan pemilik, pemilik dapat mengambil tindakan-tindakan lain untuk
meminimalkan masalah keagenan. Pertama pemilik dapat membayarkan premium
kepada eksekutif atas jasa mereka. Kedua memberikan kompensasi backloaded
kepada eksekutif. Ketiga menciptsksn tim eksekutif lintas unit-unit perusahaan yang
berbeda dapat membantu memusatkan pengukuran kinerja pada sasaran organisasi
daripada sasaran pribadi.
16. ‘15
16 Strategic Management LESTARY PERMATA SARI 55117010016
Vision And Company Mission
Dafar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
1. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management : Manajemen Strategis,
Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Jakarta :
Salemba Empat, 2009.
2. Salamadian, 2017 https://salamadian.com/pengertian-contoh-perbedaan-visi-dan-
misi/ (16 Maret 2018 Jam 14.31)
3. Satrio Akbar, 2015 http://sharecatatanku.blogspot.co.id/2015/04/tujuan-jangka-
panjang-long-term.html ( 16 Maret 2018 Jam 14.35)
4. Aang Suryadi, 2015 https://aangsurya.wordpress.com/2015/11/16/pengertian-budaya-
organisasi-dan-perusahaan-hubungan-budaya-dan-etika-kendala-dalam-mewujudlan-
bisnis-etis/ , ( 16 Maret 2018, Jam 14.43)
5. Anonim 1, http://www.vedapraxis.com/node/83 , (16 Maret 2018 Jam 14.49)
6. Davi Siregar, 2014 http://www.davishare.com/2015/01/agency-theory-teori-
keagenan.html (16 Maret Jam 14.57)